Pontianak Post

Page 10

metropolitan

10

Pontianak Post l Sabtu 20 April 2013

Miras Dominan Picu Kriminal

polisi

Jangan Apatis KAPOLDA apolda Kalbar Brigjen Pol Tugas Dwi Apriyanto meminta kepada seluruh jajaran tidak menjadi polisi yang apatis. Namun senantiasa proaktif terhadap permasalahan keamananan dan ketertiban di tengah masyarakat. “Kami minta dengan anggota Polres dan Polsek, agar proaktif untuk mengawasi lingkungan dari kejahatan. Antara lain masalah curas, curat dan curanmor,” kata Kapolda Tugas Dwi Apriyanto di sela memimpin Rapat Kerja Teknis di Gedung Graha Khatulistiwa Polda Kalbar, kemarin (17/4). Dia menegaskan, kepolisian harus tetap menjaga kambtibmas di lingkungan tugasnya. Sebab, tidak lama lagi akan dilaksanakan pilkada. Sehingga menuntut kesigapan aparat kepolisian agar kambtibmas tetap terpelihara. ”Pilkada berkaitan dengan masalah politik, yang rawan menimbulkan kesalahpamanan dan berpengaruh terhadap orang banyak. Jadi diminta kepada semua anggota supaya mampu berperan dan mengontrol persoalan,” ujarnya. Evaluasi terhadap anggota yang bertugas di lapangan juga perlu dilakukan. Itu dilakukan, demi memperbaiki kinerja dan pelayanan terhadap masyarakat. “Kita sangat diuji dan selalu disuguhkan dengan pemberitaan terkait kepolisian. Positif maupun negatif tetap kita jadikan pelajaran,” timpalnya. Dia meminta, kepada seluruh anggota agar dapat menyikapi permasalahan dengan cara tidak emosi. Karena dapat menimbulkan dampak negatif dari masyarakat. Tentunya, harus tetap arif menangani permasalahan di lapangan, supaya mendapat simpati masyarakat. Kemudian, personil dituntun untuk bermitra denganmasyarakat.Supayasetiapmasalahmampu tertuntaskan dan mendapat dukungan dari semua kalangan.“Kepolisianpenting melakukanpendekatan dengan masayarakat. Begitu juga ada yang namannya Polisi RW, harus berperan menangani permasalahan tersebut,” pungkasnya. (rmn)

budaya

Digandrungi Pemuda MESKI telah terkontaminasi dengan kreasi, seni budaya asli baik tarian maupun seni rupa sudah digandrungi oleh pemuda. Sehingga keterlibatan mereka dalam berkesenian merupakan salah satu indikasi pengenalan dan menumbuhkan kecintaan terhadap budaya. “Saya pikir tidak masalah, yang penting mereka mengenal kesenian budaya dulu, karena generasi muda sekarang masih menganggap hal tersebut sebagai hiburan, karena ini merupakan pengaruh perkembangan zaman,” ungkap Joseph Odillo Oendoen, Ketua Sekretariat Bersama Kesenian Dayak Kalbar. Menurut dia, dengan kepedulian tersebut, akan menjadi jalan bagi generasi muda mengenal budaya aslinya. Meskipun dalam beberapa sanggar kesenian di Kota Pontianak, sudah mengkreasikan kesenian tersebut. Karena hal terpenting bisa dipertanggungjawabkan. Sebab kreativitas berangkat dari tradisi. “Kalau untuk budaya yang sebenarnya akan kita perkenalkan, terutama di beberapa sanggar rumah betang kalau kita lihat banyak kaum mudayangterlibatdalamtarikreasi.Kalaudidaerah mungkinmasihbanyaktarianasliyangditampilkan, namun selama itu tidak keluar dari koridor budaya maka sah saja,” jelasnya. (wah)

MEIDY KHADAFI/PONTIANAK POST

PERAWATAN : Beberapa pekerja sedang mengecat pembatas jalan Sultan Syarif Abdurrahman, Jumat (19/04). Perawatan

terus dilakukan dari dinas terkait.

Dies Natalis ke-26 Polnep Dibuka

Pagi ini, Jalan Sehat Civitas Akademika RANGKAIAN kegiatan Dies Natalis ke-26 Politeknik Negeri Pontianak diawali gerak jalan sehat seluruh civitas akademika yang akan dibuka Wali Kota Pontianak Sutarmidji SH MHum, pagi ini (20/4). Rombongan dilepas dari depan gerbang Polnep menuju depan taspen, lalu berbali ke arah kantor Gubernur Kalimantan Barat dan akhirnya kembali ke Polnep. Dies Natalis kali ini mengusung tema ‘Becoming Campus with Excellent Service’. “Kami ingin tema kali ini tidak sekedar gagah-gagahan. Harus ada wujud nyatanya. Kembali ke basic, sebagai aparatur pemerintahan, kami harus memberikan servis terbaik pertama kali untuk para mahasiswa. Memberikan mereka pelajaran yang baik dan produktif, supaya mereka menjadi mahasiswa produktif dan berkualitas tinggi,” jelas Mahyus SPd SE MM, direktur Polnep pada Pontianak Post, kemarin (19/4). Polnep adalah terminal terakhir, buka antara atau pertama, karenanya terkait hasil produktif, proses yang menyertainya pun harus produktif. Pelayanan terbaik tidak hanya bagi mahasiswa, tapi juga orangtua mereka. Meski terbilang dewasa, banyak kasus terjadi pada mahasiswa karena kurangnya sinergi dengan orangtua, seperti drop out. “Mereka tahu, anaknya setiap hari ke kampus, ternyata tidak, setelah akan dinyatakan drop out, mereka terkejut dan protes,” ujarnya. Ia berharap, dalam usia 26 tahun,

Mahyus SPd SE MM

Polnep bisa menciptakan sinergi yang baik pada semua pihak, mulai dari mahasiswa, orangtua mahasiswa, hingga para dosen dan staf. “Mereka anak bangsa, kita pasti digantikan mereka suatu saat. Pelayanan terbaik bukan hanya untuk meningkatkan akademik, tapi juga kompetensi moral dan sosial,” katanya. Aspek lain, mahasiswa harus optimis dalam menghadapi dunia kerja kelak.

Daya juang mereka harus kuat. “Hidup serba mudah saat ini dengan bantuan teknologi mengurani daya juang anak muda. Padahal teknologi ini pisau bermata dua,” ujarnya. Siaran televisi pun dinilainya banyak yang merusak moral anak muda, terutama mahasiswa. Mereka tidak melihat happy ending dari suatu sinetron, tapi meniru prosesnya, bagaimana seorang anak melawan orangtua, guru, atau bahkan dosen. “Gaya hedonis juga banyak ditayangkan, ini berbahaya bagi kehidupan anak bangsa,” tegasnya. Hj Utin Nina Hermina SE MSi, pembantu Direktur IV Polnep menambahkan, sebagai lembaga pendidikan vokasi yang mencetak lulusan siap pakai, Polnep terus meningkatkan pelayanannya. “Kita sudah lebih dewasa di usia 26 tahun ini, karenanya harus bisa lebih berperan dalam masyarakat,” ujarnya. Penanggungjawab Dies Natalis ke-26 Polnep ini menyampaikan, jalan sehat bakal diikuti 700-an civitas akademika. “Kami menyiapkan banyak doorprize, seperti mulai dari lemari es hingga voucher belanja. Kami ingin jalan sehat ini makin mempererat hubungan kekeluargaan seluruh civitas akademika,” katanya. Jalan sehat akan dilanjutkan berbagai lomba, seperti memancing, gaplek, dan kompetisi olahraga eksternal. “2014, Polnep dipercaya jadi tuan rumah porseni, dies ini sekalian cari bibit unggul,” pungkasnya. (d1/ser)

PONTIANAK—Sepanjang 2012 hingga April 2013, tindak kejahatan di wilayah hukum Pontianak Barat kian meningkat. Seperti penganiayaan, pengeroyokan serta kekerasan dalam rumah tangga semakin mendominasi. Seperti dikatakan Kapolsek Pontianak Barat, Komisaris M. Roni, semua kriminalitas terjadi mayoritas dari faktor minuman keras. “Setiap kali menangani kasus perkelahian dan penganiayaan,pasti pelakunya dipengaruhi minuman keras,” katanya kepada Pontianak Post, kemarin. Dia mengungkapkan, pelaku yang terpegaruh miras tersebut cenderung berpola pikir tidak sehat dan seringkali sensitif. Sedikit saja tersinggung, mereka bisa membuat keributan maupun kerusuhan di lingkungan masyarakat.Kepolisian Sektor Pontianak Barat sendiri mencatat, sepanjang tahun 2012 telah dilaporkan sebanyak 522 kasus dari berbagai jenis tindak kejahatan di wilayah hukumnya. Didominasi antara lain, 118 tindak kejahatan pencurian biasa, 89 kasus tindak pencurian dengan kekerasan, 78 kasus penganiayaan ringan, 50 kasus curanmor, 31 kasus penggelapan, 29 kasus pengroyokan serta 19 kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Sementara untuk tahun 2013, masih dirincikan. “Dari jumlah kasus yang dilaporkan tersebut, kami berhasil menyelesaikan 243 kasus,” paparnya. Kini, kata dia, personil telah diterjunkan di daerah rawan konflik. Seperti beberapa waktu lalu, pihaknya menyisir dan berhasil mengamankan puluhan preman yang sering meresahkan masyarakat sekitar. Sampai saat ini, petugas semakin giat melakukan patroli untuk menekan aksi kriminalitas di sana. Sementara latar belakang yang disebabkan dari tindak pidana itu, kata Kapolsek, selain pengaruh minuman keras, banyak diantara tersangka mengaku terdesak kebutuhan ekonomi. Mereka tidak mempunyai pekerjaan tetap, hingga kemudian rela melakukan hal kriminalitas tanpa memikirkan sebab akibatnya. Tindakan ini dilaksanakan sesuai perintah Kapolda Kalbar Brigjen Pol Tugas Dwi Apriyanto yang berkomitmen penuh memberantas segala bentuk tindak kejahatan. Termasuk peredaran miras yang meresahkan masyarakat Kalbar. Sekaligus mengingatkan seluruh jajaran untuk berperan maksimal membasmi para pemasok miras oplosan. Menurut Kabid Humas Polda Kalbar, AKBP Mukson Munandar, pihaknya akan bersikap tegas terhadap setiap tindak kejahatan konvensional. Sekaligus menaruh perhatian serius dalam penanganannya. Apalagi secara geografis Kalbar amat rentan menjadi perlintasan tindak pidana ilegal karena berbatasan langsung dengan negara tetangga, Malaysia. “Kita akan terus lakukan razia, terutama di wilayah hukum Polres dan Polsek se-Kalbar untuk menekan segala bentuk peredaran barang ilegal,” pungkasnya. (rmn)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.