Pontianak Post

Page 28

SAMBAS

28

Pontianak Post

Polda akan Investigasi Menyeluruh

terigas

Transparansi Seleksi CPNS Proses seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil daerah tahun 2011, hendaknya dilakukan secara transparan. Ketua Komisi D DPRD Sambas Tjong Tjihok Bruno, mengharapkan apa yang baik dan telah dilaksanakan tahun 2010. “Kami melihat skoring hasil tes diumumkan pada tahun lalu. Hal ini cukup baik, sebab para pelamar mengetahui kemampuan dari nilai yang mereka dapatkan setelah mengikuti tes,” ungkapnya. Ia mengungkapkan jangan sampai ada titipan anak pejabat yang Bruno mengikuti tes CPNS. Dikatakannya, selain itu kepada pelamar supaya melaporkan bila ada keganjilan saat proses seleksi berlangsung. “Kami akan melakukan pengawasan terhadap proses seleksi CPNS. Sehingga aparatur pemerintahan yang dihasilkan berkualitas dan profesional dalam bekerja,” harap Bruno. Politikus PPIB ini mengharapkan penerimaan CPNS berjalan lancar tanpa kecurangan. “Berkompetisilah dengan jujur dan baik. Karena unsur pengabdian yang harus ditonjolkan saat CPNS diterima dalam memberikan pelayanan kepada publik.” (riq)

tilik

Sosialisasi Berkesinambungan Sejumlah aparatur pemerintahan desa di Kecamatan Sambas meminta PT Pertamina mensosialisasikan konversi minyak tanah ke elpiji tiga kilogram secara berkesinambungan. Kepala Desa Pendawan, Jumadi Bulyan kemarin mengatakan masyarakat calon penerima lebih banyak takut karena informasi negatif ledakan tabung. “Bagaimana mengatasi ketakutan itu, sehingga tidak menjadi trauma kepada penerima program. Perlu ada jaminan kepada masyarakat sehingga mereka mau menggunakan elpiji,” katanya. Alfian, Kades Tanjung Mekar menyebutkan sejumlah persoalan data penerima sesuai dengan kuisioner. Menurutnya, karena rujukan penerima yakni kartu tanda penduduk dan kartu keluarga. “Bagaimana dengan warga yang belum memiliki KTP dan KK. Kami takut menjadi masalah ketika program ini dilaksanakan nantinya,” tutur dia. Staf SR Elpiji PT Pertamina Mansyah menanggapi yang dikemukakan para kades menyebutkan bahwa jaminan bagi masyarakat penerima program yakni kartu atau biodata yang diberikan konsultan. Dikatakannya, bila terjadi sesuatu yang merugikan masyarakat maka Pertamina akan bertanggung jawab. “Tentu saja, kami akan membuktikan secara materil apakah kebakaran atau ledakan diakibatkan tabung gas yang diberikan kepada masyarakat. Kami merujuk kepada hasil penyelidikan kepolisian untuk selanjutnya ditindaklanjuti pertanggungjawaban pengobatan atau pengantian kepada penerima,” paparnya. (riq)

Jumat 19 November 2010

Tuntaskan Masalah Sawit

Hendi/pontianakpost

TINJAU JEMBATAN: Bappenas, Dirjen Pembangunan Daerah, Bappeda Sambas dan konsultan meninjau langsung Jembatan Sabok. Rencananya jembatan ini akan dibangun tahun depan.

Jembatan Sabok Dua Jalur Siap Dibangun SAMBAS – Pembangunan jembatan Sabok, tinggal menunggu waktu. Dan titik terang sudah terlihat. Subdit Otonomi Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Dirjen Pembangunan Daerah, kemarin, melihat langsung kondisi jembatan kebanggaan masyarakat Sambas tersebut. “Kalau semuanya lancar pembangunannya dimulai 2011,” ungkap Kepala Bappeda Kabupaten Sambas, Hasanusi. Walau masih bisa berfungsi kondisi Jembatan Sabok memprihatinkan. Jembatan kayu ini hanya dapat dilintasi kendaraan roda dua, sedangkan roda empat tidak dapat lagi menggunakannya karena alasan keselamatan. Rencananya, Jembatan Sabok

dibangun lebih besar dari dua jembatan batu, Kampung Dagang dan Kampung Jawa. Dengan panjang 120 meter dan lebar 11,20 meter. “Tapi bentuk kontruksinya sama dengan jembatan batu, sebagai ciri khas,” tutur Hasanusi. Dengan lebar 11,20 meter jembatan ini dapat dilintasi dua kendaraan yang berlawanan arah sekaligus atau dua jalur. Desaignnya juga memfasilitasi pejalan kaki dan pengguna sepeda. “Lebar jembatan keseluruhan 11,20 meter, dengan rincian khusus kendaraan atau lebar bersih 7 meter. Ditambah overstake untuk pejalan kaki dan sepeda di kiri kanan jembatan masing-masing 2,10 meter,” paparnya. Dana pembangunan Jembatan Sabok berasal dari dua penganggaran, APBD dan APBD Kabupaten Sambas. Dana APBN sebesar Rp 28 miliar, sedangkan APBD

belum dapat ditentukan karena proses perencanaan belum selesai. Dijelaskan Hasanusi, APBN hanya dialokasikan pada pembangunan fisik jembatan. Sedangkan APBD mengakomodir pembebasan lahan dan rumah penduduk yang terkena dampak pelebaran dan perpanjangan jembatan. “Untuk itu berapa jumlah yang harus digunakan dari APBD belum dapat ditentukan. Karena pembebasan lahan dan rumah warga memerlukan penilaian dari konsultan,” ucapnya. Selain pembebasan lahan dan rumah, dana APBD juga digunakan untuk jaringan listrik serta PDAM. Hasanusi berharap, pengajuan dana APBN tidak mengalami kendala dan segera disetujui. “Semoga saja disetujui dan kita cepat membangunnya,” katanya berharap. (hen)

SAMBAS – Persoalan investasi perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Sambas mendapat sorotan tokoh masyarakat. Boni, perwakilan masyarakat Dayak, Selasa (16/11), mengatakan cukup banyak masalah timbul akibat investasi sawit tanpa penyelesaian sehingga mengundang kecurigaan terhadap institusi kepolisian. “Kondisi ini mengakibatkan masyarakat menilai apakah ada aparat menjadi beking pengusaha. Kami kasihan kepada warga yang menjadi korban konflik berkepanjangan akibat investasi sawit,” tuturnya. Kepala Polisi Daerah Kalimantan Barat Brigadir Jendral Sukrawardi Dahlan, berjanji akan menuntaskan persoalan yang terjadi di Kabupaten Sambas. Ia mengemukakan Polda Kalbar membantu Polres Sambas melakukan investigasi menyuluruh guna menyelesaikan persoalan tersebut. “Polisi akan melihat bukti materil apakah investasi sesuai prosedur atau tidak. Saya meminta Bupati Sambas tegas terhadap pengusaha, bila memang pengusaha melanggar maka berikan sanksi,” tegasnya saat silaturahmi dengan masyarakat Kabupaten Sambas.

Ia menegaskan banyak masalah investasi muncul dikarenakan pengusaha tidak memenuhi hak-hak masyarakat. Menurutnya, satu sen saja hak rakyat belum terpenuhi, maka investor harus memberikan hak mereka. “Saya mengharapkan semua ini dibicarakan secara bersama-sama melibatkan eksekutif, legislatif, masyarakat dan pengusaha. Sehingga mudah menemukan solusi dalam mengatasi permasalahan yang muncul,” papar Sukrawardi. Disinggung persoalan tersebut sudah sering dibicarakan pada sejumlah pertemuan, pria berkumis ini menilai tentu ada sesuatu hal lain jika terus terjadi konflik bahkan muncul kejadian tindak kriminalitas berkelanjutan. “Polisi akan menginvestigasi hal lain tadi, apa yang menjadi akar sehingga masalah tidak tuntas,” ujarnya. Sukrawardi mengharapkan dukungan seluruh elemen masyarakat membantu polisi sebagai manusia biasa menjalankan tugas dan kewenangan. Tegasnya, bila memang ada keterlibatan oknum polisi maka jangan takut melapor. “Saya akan menindak polisi yang berpihak kepada pengusaha karena mendapatkan imbalan tertentu. Saya tidak mau polisi dibenturkan dengan masyarakat karena sebuah investasi,” harap jendral bintang satu ini. (riq)

Maknai Kurban dengan Merefleksi Pengorbanan Nabi Ibrahim

SAMBAS – Iduladha yang sering disebut hari raya kurban mempunyai makna besar bagi sejarah umat muslim. Sekretaris ICMI Korda Sambas Misni Safari, kemarin, mengatakan pringatan hari raya ini tak bisa dilepaskan dari peristiwa bersejarah ribuan tahun silam ketika Nabi Ibrahim as dengan penuh ketaqwaan memenuhi

MaU paSanG DI SAMBAS

Iklan-Kombis-Langanan Koran Hub. : Biro Pontianak Post Sambas

Telp. 0562 - 392683

perintah Allah menyembelih anaknya nabi Ismail as. “Atas kekuasaan Allah, secara tiba-tiba yang justru disembelih Nabi Ibrahim as berganti menjadi seekor domba. Peristiwa itulah kemudian menjadi simbol bagi umat Islam sebagai wujud ketaqwaan seorang manusia mentaati perintah Allah SWT,” katanya. Ia menjelasakan kata kurban dalam bahasa arab berarti mendekatkan diri. Dalam fiqh Islam dikenal dengan istilah udhhiyah, sebagian ulama mengistilahkannya an-nahr sebagaimana yang dimaksud dalam QS Al-Kautsar (108): 2 berbunyi, “Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu dan berkorbanlah.” “Ketaqwaan Nabi Ibrahim kepada Allah diwujudkan dengan sikap dan pengorbanan secara totalitas, menyerahkan sepenuhnya kepada sang khaliq dari apa yang ia percaya sebagai sebuah keyakinan.

Sikap Nabi Ibrahim ini dalam berkurban ini hendaknya menjadi momen bagi umat Islam merefleksikan diri dalam kehidupan sekarang,” ungkap Misni. Menurutnya, pengorbanan umat Islam terlihat nyata seperti di Palestina, Kashmir, Thailand Selatan, dan Philipina Selatan dengan sikap dan keyakinan mereka terhadap Islam harus mengalami berbagai penyiksaan dan penindasan oleh penguasa. Umat Islam di Palestina menjadi gambaran betapa pengorbanan yang dipikul sangat berat. “Umat Islam Palestina tidak ada kata menyerah. Mereka terus berjuang membela martabat dan kehormatan bangsa dan agamanya,” katanya. Kondisi sama, sebut pengurus LPDI Sambas ini, sejarah perjuangan bangsa para pahlawan mengorbankan jiwa raga, harta benda untuk kemerdekaan. Jenderal Sudirman harus keluar masuk hutan

memimpin tentara Indonesia berjuang melawan Belanda. “Sikap para tokoh bangsa yang dipenjara, dibuang, dan disiksa adalah sebagai wujud dari keyakinan mereka akan kebenaran. Ribuan nyawa yang mati adalah pengorbanan mereka terhadap negeri ini,” ungkap Misni. Ia mengharapkan konteks keseharian, pengorbanan juga bisa dilihat dari pengorbanan seorang pemimpin yang berusaha mensejahterakan rakyatnya. Selain itu, jelas dia, pengorbanan seorang istri terhadap suami dan anak-anaknya, serta sebaliknya anak terhadap kedua orang tuanya. “Pengorbanan bisa berdimensi luas. Pengorbanan sebagai sebuah konsekuensi logis dari keyakinan yang diperjuangan demi sebuah kebenaran. Hendaknya egoisme personal atau sektoral dihilangkan bila kita berkaca kembali pada makna kurban,” katanya. (riq)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.