Pontianak Post

Page 31

Pontianak Post

aneka

Jumat 19 Februari 2010

Bupati Cari Dana ke Belanda Sambungan dari halaman 25 maka sebaiknya dibiayai oleh daerah. Kecuali jika kepergiannya itu adalah untuk kepentingan pribadi seperti jalan-jalan atau tur, maka tidak dibenarkan jika dibiayai oleh daerah. “Sementara itu, di sisi lain

dinas-dinas itu tidak memiliki dana taktis, keduali dana untuk perjalanan dinas,” imbuhnya. Kembali lagi dikatakan oleh Andriyus, bahwa upaya menjolok dana baik dari pusat maupun dari organisasi-organisasi internasional sangat pantas mendapatkan

Bantah Dukung Kandidat dukungan. Apalagi jika hasilnya bisa diimplementasikan dan dimanfaatkan untuk penyelenggaraan pembangunan daerah. Sebab, hanya dengan mengandalkan danaAPBD maupun bantuan dari APBN yang terbatas, memang belum bisa sepenuhnya maksimal.

“Harus dicari sumber-umber dana lain yang tidak melanggar aturan dan perundang-undangan yang berlaku. Selama itu tidak menyalahi aturan dan berasal dari sumber dana yang jelas, maka saya kira tidak masalah,” tandasnya. (nto)

jaring difoto satu persatu, didata, dan dibuatkan surat pernyataan. “Selanjutnya, para pengemis itu di bawak ke UPT Panti Sosial Dinsos Kalbar di Sui Ambawang Kabupaten Kubu Raya, untuk dibina dan diberikan keterampilan, bekal hidup. Dan ada juga yang dikembalikan ke tempat asalnya. Nanti dikoordinasikan oleh Dinsos Singkawang dan Dinsos Provinsi Kalbar. Kalau kurang waras, akan kita simpan di Rumah Sakit Jiwa. Keberhasilan razia ini selanjutnya Sat Pol PP Kota Singkawang akan mengundang masyarakat sekitar TKP, pemilik rumah yang ditempati pengemis, lurah, camat, untuk rapat koordinasi agar peran serta meningkatkan kenyamanan dan ketentraman di Kota Singkawang bisa ditingkatkan. “Sehingga Singkawang, sebagai destinasi kota wisata benarbenar terwujud, aman dan nyaman dirasakan wisatawan domestik maupun mancanegara,” katanya. Di lokasi Jalan A Yani, razia turut menjadi perhatian warga. Menurut warga yang ditemui, para pengemis ini, sudah lama bermukim di sana. Kebanyakan, memang bukan warga setempat. Melainkan dari luar. “Biasanya mereka turun pagipagi. Ada yang diantar. Pakai ojek juga ada. Kita malu sebagai

warga di sini sebenarnya dengan banyaknya pengemis ini,” kata salah satu warga yang minta identitasnya dirahasiakan. Kepala Dinsosnakertrans Singkawang, Juandi mengakui razia ini sangat positif. “Terima kasih sekali karena ini adalah upaya dan tanggung jawab dari pemerintah. Bukan hanya aparatur pemerintah saja. Melainkan masyarakat juga harus bertanggungjawab. Peran RT adalah harus mencatat orang keluar masuk di lingkungannya, dalam rangka pengamanan lingkungan,” kata Juandi. Histeris Sementara itu, semua gepeng tersebut usai dijaring dibawa di markas sementara Sat Pol PP Kota Singkawang di Komplek Stadion Kridasana Singkawang. Saat petugas melakukan pendataan, tibatiba seorang gepeng paruh baya mengamuk. Dia juga mengoceh. Bahkan, anggota Sat Pol PP yang berupaya menenangkan, tak luput dari sasaran kemarahannya. Wanita paruh baya ini, berkalikali dibawa masuk ke ruangan. Namun, ia kembali keluar sambil mengoceh. Petugas Sat Pol PP pun, sempat dipukul dengan sandal yang dikenakan. Ia bahkan berbaring di lantai. Petugas dibuat sibuk. Tak lama kemudian, perempuan paruh baya ini berhasil ditenangkan. (ody)

diperoleh,” tuturnya. Sedangkan kalau di lihat dari keberadaan lahan yang sudah di miliki perusahaan, tanpa membebaskan lahanpun sudah cukup memberikan mempaat bahkan hasil yang baik apabila lahan yang ada dapat di bina dan di kelola dengan baik. Karena apalah gunannya lahan luas sementara tidak terawat dengan baik dan ini juga merupakan satu kendala. Tujuan utama yang di lakukan oleh pemerintah Daerah mengundang para Investor ini

adalah sebagai upaya membantu mengembangkan daerah, mempercepat pemerataan pembangunan, membuka isolasi daerah dan menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat. Ia mengharapkan, agar apa yang menjadi tujuan awal Pemda Landak tersebut di harapkan dapat terlaksana, dengan demikian sudah tentu di Kabupaten Landak sangat membutuhkan Investor yang serius bukan yang sekedar memiliki keinginan tetapi wujudkan keinginan itu bukan janji. (wan)

Empat Pemasok Gepeng Dibekuk Sambungan dari halaman 25 Karyadi menegaskan, informasi yang diperoleh dari inteligen Sat Pol PP Singkawang, bahwa para koordinator ini mengambil semua hasil dari pengemis setiap hari usai melaksanakan aksinya di Kota Singkawang. “Mereka hanya memberi kebutuhan hidup, makan minum, dan transportasi menuju lokasi ditanggung. Nanti, setelah target waktu selesai, para pengemis akan mendapatkan bagian dan meninggalkan Kota Singkawang,” kata Karyadi. Razia berlangsung kondusif. Sat Pol PP menerjunkan 52 anggotanya. Di back up 20 anggota dari Polres Singkawang. Bekerjasama dengan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Singkawang, Dinas Kesehatan Singkawang. Bagian Kesra Setda Pemkot Singkawang. Didukung Dinsos Provinsi Kalbar, laporan masyarakat dan DPRD Kota Singkawang. Razia dibagi tiga rute. Pertama Jalan Alianyang, Jalan Yos Ssudarso, Jalan P. Natuna, Jalan Sejahtera dan seputar pasar beringin bagian utara. Rute kedua, Jalan A Yani, Jalan Diponegoro, Jalan Sejahtera, Jalan Kalimantan, Terminal Bengkayang dan Pasar Beringin Bagian Timur. Rute ketiga, yakni, kawasan Gunung Sari, Jalan Firdaus, Jalan P.

Antasari jalan menuju Kantor Pos Singkawang, kawasan Pasar Babi dan seputar Pasar Beringin bagian selatan. “Secara keseluruhan dari razia yang dilakukan secara tegas, profesional dan humanis, sehingga tidak menimbulkan ekses negatif di masyarakat ini berhasil mengamankan 46 orang pengemis termasuk empat koordinatornya,” kata Karyadi. Dia merincikan, bahwa koordinator pengemis empat orang, gepeng 32 orang, dan pencari sumbangan 10 orang. Tegas Karyadi kategori usia, yakni 1-17 tahun satu orang, 18-45 tahun 28 orang, 46-70 tahun 12 orang, 7180 tahun lima orang. Berdasarkan kondisi fisik, kata Karyadi, cacat fisik enam orang, bisu, dua orang dan sehat fisik 38 orang. Pengemis tersebut, kebanyakan berasal dari luar provinsi Kalbar, yang dikoordinir. Yakni 39 orang. Rinciannya, adalah Jatim 24 orang, Sulawesi enam orang, Jateng enam orang, Banjarmasin Kalsel, empat orang dan Kaltim satu orang. Sedangkan dari luar Kota Singkawang, tiga orang yakni dua dari Sambas, dan satu dari Pontianak. “Sedangkan yang berasal dari Kota Singkawang sebanyak empat orang,” tegasnya. Setelah diamankan, jelas Karyadi, yang ter-

Izin 17 Perusahaan Sambungan dari halaman 25 Ia juga menyatakan melalui kegiatan verifikasi menurutnya adalah hal yang sangat di butuhkan kendati merupakan hal yang dapat di ketahui tingkat ekstensi dari perusahaan yang ada, sehingga bagaimana penilaian terhadap kinerja sebuah perusahaan ini akan dapat di lihat dari kelas kebun dan hal ini akan dapat memberikan penilaian terhadap perkembangan perkebunan. Untuk itu, katanya, rencana kegiatan verifikasi terhadap perusahaan di tahun 2010

ini akan di lakukan terhadap 17 buah perusahaan,maka hasil yang sudah di lakukan tahun 2009 lalu ada 8, sehingga jumlahnya sudah bisa 25 perusahaan dan sisanya akan di lakukan pada tahun yang akan datang. ”Perusahaan yang sudah berakhir izinnya ada 17, dan dari 17 ini ada yang perpanjangan izin ada juga yang ijinnya sudah habis. Sedangkan yang izinnya sudah habis ini tidak bisa lagi melakukan pembebasan lahan tetapi cukup melakukan pembinaan terhadap lahan yang sudah

Lapak Kontrakan Pedagang Terbakar Sambungan dari halaman 25 Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Harta benda hangus dimakan api. Penyebab kebakaran belum bisa dipastikan. Kuat dugaan api berasal dari korsleting listrik. Para penghuni kehilangan tempat mereka berusaha. Dan sekaligus tempat tinggal mereka. Kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Dari enam pintu lapak kontrakan yang terbakar tersebut, salah satunya adalah gudang kosong. Lainnya, ditempati oleh Herman (36) bersama istrinya Mak Endek yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang jahit, dan menetap di lapak tersebut. Kemudian lapak yang dikontrak Suwandi (44), membuka usaha pangkas rambut dan rias pengantin juga tak luput dari jilatan api. Kontrakan Supriadi, pengusaha kapal penangkap ikan dan tempatnya menyimpan peralatan tangkap juga habis terbakar.

Sebuah kapalnya pun hampir ludes. Beruntung masih bisa diselamatkan. Kemudian milik Ati (60) yang sehari-hari sebagai penjual ikan teri yang tinggal bersama suaminya. Dan terakhir adalah kontrakan yang ditempati Bujang, juga ludes. Di kawasan terbakar itu, berderet 10 lapak yang enam diantaranya terbakar. Yan Wahyudi, Tokoh Pemuda Pemangkat ditemui kemarin (18/2) di lokasi kebakaran membenarkan kejadian ini. Dia menegaskan, penyebab api diduga dari hubungan arus pendek listrik pada lapak kontrakan tersebut. “Pihak kepolisian mengamankan meteran listrik untuk diperiksa. Penyebab kebakaran belum pasti, namun diduga dari hubungan pendek arus listrik. Dari 10 lapak kontrakan yang ada, enam pintu yang terbakar. Kapal motor cepat disiram, jadi hanya sebagian saja yang terbakar,” ujar Yan. Yan mengatakan, saat kejadian warga sudah tertidur lelap. Sehingga saat kebakaran

terjadi, warga tidak sempat lagi menyelamatkan barang-barang mereka. “Peristiwa kebakaran terjadi kurang lebih pukul 23.00 WIB. Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 24.00 WIB. Petugas pemadam kebakaran bersama warga bahu membahu memadamkan api,” kata Yan. “Saat kejadian kebakaran, kondisi sungai dalam keadaan surut. Sehingga sedikit menyulitkan petugas pemadam menjinakkan api,” lanjut Yan, yang juga anggota Tim SAR Sintete Pemangkat ini. Yan mengatakan, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Yan mengaku prihatin atas musibah yang menimpa warga yang sehari-hari membuka usaha dan tinggal di kawasan yang di sekitarnya bekas tempat pembuangan sampah sementara Pemangkat tersebut. Pasalnya, kata Yan, para korban kebingungan karena kehilangan tempat usaha. “Peralatan mereka berusaha

habis terbakar. Seperti mesin jahit milik Herman dan Mak Endek, peralatan rias pengantin dan potong rambut milik Suwandi, serta usaha ikan teri milik bu Ati. Kini mereka menumpang tempat tetangga yang tidak terbakar,” kata Yan. Mereka, kata Yan, berharap adanya bantuan dari pemerintah daerah, untuk tempat tinggal dan melanjutkan usaha. “Kita minta pemerintah turun tangan memperhatikan korban musibah kebakaran ini. Kapolsek Pemangkat IPDA Cucu S, kemarin (18/2) sore dihubungi via SMS tak membalas. Handphonenya pun tak dapat dihubungi. Supardi abang Supriadi ditemui di lokasi kemarin mengatakan, bahwa setengah dari kapal motor milik adiknya sudah terbakar. Ia mengatakan, dua pintu gudang penyimpanan alat tangkap milik adiknya tak dapat diselamatkan lagi. “Kasihan yang tukang jahit, mereka lebih parah lagi,” kata Supardi. (ody)

MUI Ketapang Larang Praktik Perdukunan Sambungan dari halaman 25 “Kalau di daerah pedalaman bisa saja terjadi kalau di kota hanya segelintir saja,” timpalnya. Selaku ketua MUI, dirinya tidak mau kepercayaan terhadap dukun terus berkembang di tengah-tengah masyarakat. Ia mengaku akan berkoordinasi dengan para tokoh masyarakat ataupun ulama untuk mencegah hal tersebut. Para ulama dan tokoh masyarakat juga diharapkan dapat menjelaskan persoalan tersebut secara benar.

“MUI akan turun langsung ke tengah-tengah masyarakat untuk melakukan sosialisasi. Terlebih menjelang Maulid Nabi, kita akan turun ke masjid-masjid untuk melakukan sosialisasi terkait praktek dukun dan halhal pencegahan kemungkaran lainnya,” tambahnya. Tak hanya MUI Ketapang, larangan keras terhadap mempercayai dukun datang dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Ketapang, H Bachtiar. Secara tegas, Bachtiar

mengatakan semua dukun adalah bohong. Ia juga menghimbau kepada umat Islam agar jangan percaya kepada dukun dan praktek-praktek perdukungan, karena itu perbuatan syirik. Bahkan Bachtiar menerangkan hadist dimana Nabi bersabda percaya kepada dukun ataupun yang mendatangi ahli-ahli nujum hukumnya syirik. Dan jika dalam 40 hari tidak bertobat kemudian meninggal, maka orang tersebut mati dalam keadaan syirik. “Jadi kita sangat menyayangkan

masyarakat terutama umat Islam yang masih percaya kepada dukun,” katanya. Bahkan kalau dukun, lanjut dia, dapat mengubah nasib mengapa kenapa tidak mengubah nasib diri sang dukun saja, supaya tidak jadi dukun lagi. “Semua dukun itu bohong,” tegasnya. Ia mengajak umat Islam khususnya untuk kembali ke ajara agama. “Kalau ingin bahagia dunia dan akherat jalankan Islam dengan sungguh hati dan keikhlasan,’ pungkasnya. (har)

Satu Jam, Rumah dan Modal Usaha Jadi Abu Sambungan dari halaman 25 Dia mengontrak, Rp1,2 juta pertahun. Orderannya cukup banyak. Saat kebakaran, pesanan konsumen pun tak dapat diselamatkan. “Saya hanya bawa baju sehelai sepinggang. Banyak pakaian terbakar. Jahitan pakaian dinas tentara, pegawai (PNS) guru, pakaian anak-anak juga banyak terbakar. Saya tak bisa menyelamatkan lagi. Saya kena gerakkan (dibangunkan) dan diberitahu ada kebakaran. Saya sempat memberitahu kak Ati,” kata Mak Endek, yang

memiliki kelainan fisik pada kedua kakinya ini. Mak Endek pun panik. Dia berusaha menyelamatkan diri. Namun, mesin jahit serta orderan jahitannya, ludes. Mak Endek pasrah. Kini dia menumpang di tetangga, yang kontrakan selamat dari kebakaran. Mak Endek pun bingung soal ke depan. Ia tak punya lagi modal usaha. Harus memulai dari nol lagi. “Saya tidak punya uang. Apalagi tabungan di bank, sama sekali tak punya. Saya tidak tahu harus mendapat uang dari mana

31

untuk usaha. Semoga saja ada bantuan dari pemerintah, untuk tempat tinggal dan modal usaha kami,” kata Mak Endek. Begitu juga dengan Ati. Ia tinggal bersama suaminya, yang berprofesi sebagai nelayan. Di kontrakan itu, Ati berusaha ikan asin. Di situ juga dia menjemurnya. “Letih saya menjemur ikan asin. Tapi semua hangus terbakar. Barang lain pun tak ada yang bisa diselamatkan. Separuh pakaian saya,” kata Ati. “Saya dibangunkan Mak Endek, dan ketika sadar api sudah besar.

Saya suruh orang pukul tiang listrik, lalu tak lama ramai warga datang membantu,” lanjut perempuan paruh baya ini. Ati pun bingung. Mau berusaha modal tak punya lagi. Uang yang ada pun, saat kebakaran hilang. “Duit saya Rp700 ribu hilang saat kebakaran. Itu hasil dari jual ikan asin. Mungkin kena curi orang, saat kebakaran,” ungkap Ati miris. “Saya mohon ada bantuan. Karena kami ingin kerja lagi. Dan kini tak punya rumah,” imbuh Ati. (**)

Sambungan dari halaman 32 lokal tentang pertemuan IKSB ke kediaman Bupati Sintang beberapa waktu lalu menimbulkan isu yang menyebutkan bahwasannya IKSB sudah menyatakan dukungan. Agenda kedatangan sendiri menurut Burhanudin merupakan wujut terimakasih pihaknya atas bantuan masyarakat yang sudah membuka sejumlah posko penghimpunan bantuan dan pemerintah Kabupaten Sintang yang sudah turut peduli terhadap musibah Gempa yang melanda Sumatera Barat beberapa waktu lalu. Kunjungan tersebut juga menurut pihak IKSB tidak ada muatan politik apapun. “Hal ini perlu saya sampaikan untuk memberikan penegasan posisi IKSB sebagai organisasi sosial kemasyarakatan yang tetap netral dalam perhelatan Pemilukada

Sintang tahun ini,” tegasnya. Penegasan ini, ditambahkannya juga ditujukan sebagai klarifikasi jika ada beberapa orang tertentu yang mengatasnamakan IKSB telah mendukung pasangan kandidat tertentu, dukungan tersebut sama sekali tidak benar, “Karena secara organisasi IKSB netral dalam berpolitik,” timpalnya. Dilanjutkannya, bahwa IKSB dilahirkan dengan motif untuk menghimpun potensi dan memperkuat silahturahim antar sesama anggotanya, terlebih organisasi ini menurut Burhanudin merupakan organisasi sosial budaya kemasyarakatan, “IKSB didasari niat sebagai organisasi sosial budaya bersama-sama dengan organisasi lainnya di kabupaten Sintang untuk mewujutkan kemajemukan budaya yang didasari kerukunan dan kebersamaan satu dengan

yang lainnya,” kilah Burhanudin. Oleh karena itu, menurutnya IKSB tidak pernah tertarik untuk berafiliasi dengan kekuatan politik manapun dalam pemilukada Sintang, “Adapun pilihan politik setiap anggota diserahkan kepada mereka secara pribadi masing-masing,” imbuhnya. Ia juga menghimbau agar, pihak-pihak yang terlibat dalam pencalonan atau tim sukses pasangan calon, untuk tidak menggiring IKSB dalam pertarungan politik, karena pihaknya menilai penggiringan tersebut bisa berdampak perpecahan internal dan bisa menimbulkan citra negatif IKSB sendiri, “Himbauan ini juga ditujukan kepada seluruh anggota IKSB untuk tidak membawa nama organisasi ini demi kepentingan pribadinya dalam pemilukada Sintang,” paparnya. (by)

Lantik Kades Noyan Sambungan dari halaman 32 Pesan Paolus Hadi kepada kades terlantik yakni agar dapat menjalankan amanah dengan penuh tanggung jawab sebagai kades, banyak belajar untuk memperoleh pengetahuan ataupun pengalaman. Dan dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan baik serta tidak lupa merangkul masyarakat. Disamping itu, ungkapnya,

juga mempunyai visi, misi dan strategis yang jelas agar pembangunan yang dilaksanakan tepat sasaran serta dapat mengelola ADD dengan baik dan benar. “Untuk tahun 2010 akan dilaksanakan pembinaan terhadap 18 desa fokus diharapkan dukungan bersama. Namun untuk desa lainya akan dibina pada tahun berikutnya dengan target empat tahun masa jabatan bupati dan wakil

bupati agar sanggau ada perubahan pembangunan kearah yang lebih baik dan tepat sasaran,” paparnya. Menyinggung masalah perlunya perhatian secara khusus dibidang infrastruktur yakni jalan dan jembatan, terdapat ada empat kecamatan yang perlu ditangani secara serius yaitu Kecamatan Noyan, Jangkang, Bonti dan Meliau. (Anto/ Hms)

Pelajar di Perbatasan Butuh Bus Sekolah Sambungan dari halaman 32 dengan apa yang diutarakan Pinjamin. Bahkan dirinya berulang kali kerap menyampaikan keluhan mengenai angkutan khusus untuk anak-anak sekolah di perbatasan. “Bayangkan saja, jarak tempuh dari Balai Karangan menuju SMUN2 kurang lebih 7 Km. Belum

lagi jika mereka berdomisili di luar kota Sekayam. Selain SMUN 2 yang jaraknya cukup jauh, keberadaan SMUN 1 Sekayam dan sekolah-sekolah lainnya yang ada di jalan lintas negara menuju perbatasan juga cukup jauh dengan demikian rata-rata anak-anak ini harus bergelantungan jika hendak

pergi ke sekolah, tanpa menghiraukan keselamatannya,” tegas Tarmudi. Untuk itu, kata dia, diharapkan pemerintah bisa membantu meringankan transportasi anak-anak sekolah yang ada di perbatasan. Yaitu dengan menyediakan bus khusus anak sekolah, pintanya.(ags)

Pemberhentian Masih Tunggu Penetapan Sambungan dari halaman 32 semua insatsni pemerintah di Pemkab Sintang supaya bersikap netral dan tidak melakukan mobilisasi dalam rangka memberikan dukungan pada salah satu pasangan calon kepala darah atau

wakil kepala daerah Kabupaten Sintang,” katanya. Menjawab pertanyaan apakah sejauh ini ada PNS yang tidak netral dengan yang mendukung salah satu kandidat Bupati, Zulkifli mengatakan belum ada.

Namun ia tak menampik bila ada indikasi keberpihakan PNS jeleng pilkada,” sementara ini belum ada. Walaupun ada indikasi tetapi belum ada laporan yang masuk bak dari panwas atau KPU,” katanya lagi.(zal)

Sekadar Basa Basi Sambungan dari halaman 32 Selain itu, Daniel juga mengindikasikan bahwasannya pemutusan perusahaan mana yang memenangkan lelang berbau muatan politis, “Panitia pelelangan saat kami menanyakan masalah ini beralasan

bahwa para pemenang lelang sebelumnya sudah stor dana untuk menjolok dana stimulus,” bebernya. Selain itu Daniel juga menilai kalau proyek ini sengaja di set untuk Tim Sukses kandidat tertentu menjelang Pemilukada 19 Mei mendatang, na-

mun Ia menolak menyebutkan Tim Sukses yang mana yang dimaksudkannya, “Biarkan publik menilai kecurangan yang mereka lakukan. Apalagi dengan beberapa item pekerjaan yang sudah dilakukan sebelum keputusan pemenang lelang diumumkan,” tukasnya. (by)

Setiman Sengaja Hambat Pemekaran Sambungan dari halaman 32 M Yusuf SE MSi menjawab Kapuas Post, Kamis (19/2) kemarin. Menurut Rosady, esensi terpenting dari emekaran ini adalah untuk mensejahterakan masyarakat. “Karena itu jika good will Bupati Sanggau dipertanyakan. Seharusnya SK yang diterbitkan adalah bagaimana memenuhi persyaratan yang kurang,” katanya. Rosyadi juga mengatakan bahwa indicator-indikator ekonomi yang dijadikan dasar dengan mengacu pada data lama sungguh ditak akurat dan tida valid. “Bagaimana hasilnya bisa

baik jika datanya tidak valid dan tidak akurat,” katanya. Sementara salah seorang tokoh penggagas pemekaran Kabupaten Tayan Suradi SE menyatakan seharusnya hasil kajian dari Tim perguruan tinggi dimaksud harusnya dikomunukasikan dulu dengan DPRD Sanggau dan Tim Pemekaran Kabupaten Tayan. “Mengapa demikian, karena pemekaran ini sudah menjadi Keputusan DPRD,” katanya. Apalagi dia melihat bahwa persyaratan yang kurang bagi Kabupaten Tayan hanya dua point, sehingga seharusnya dilakukan pengkajian. “Itu kondisi 2008, dan ada sejumlah

indikator pembangunan yang terealisir tahun 2009 yang tidak menjadi landasan tim dalam memberikan penilaian,” katanya, sembari mencontohkan pembangunan jembatan dan pabrik sawit serta hadirnya lembaga keuangan di wilayah Tayan yang meliputi Tayan Hilir, Meliau, Toba, Balai dan Tayan Hulu. Sementara sejumlah anggota DPRD Sanggau yang berasal dari Dapil III yang meliputi Kecamatan Entikong, Noyan, Sekayam, Beduai dan Kembayan justru secara memberikan dukungan untuk pembentukan Kabupaten Sekayam Raya (KSR). (Anto/yus)

SMS Kampanye Hitam Mulai Bertebaran Sambungan dari halaman 32 “Ini bisa mengancam harmonisasi masyrakat Sintang menjelang pemilukada, bisa jadi sms semacm ini sudah banyak beredar, itulah yang sangat mengkhawatirkan,” tukasnya. Pengusutan siapa penyebar sms menurutnya diperlukan

agar diketahui siapa oknum yang tak bertanggung jawab tersebut, mengingat siapapun memungkinkan untuk membuat pesan-pesan kampanye hitam, “Terlebih masyarakat Sintang berkepentingan dengan pertarungan politik secara fair dalam pemilukada Mei mendatang,”

ujarnya. Ia juga berharap para elit kandidat maupun tim sukses dibawahnya tak memelihara api dalam sekam dengan menyebarkan slogan-slogan yang tak mendidik. “Bertarunglah secara fair, tanpa berupaya menyesatkan masyarakat,” pungkasnya.(by)

Pengusaha Walet Banyak yang Bandel Sambungan dari halaman 25 Dengan demikian Penetapan tiga wilayah di Kabupaten Ketapang sebagai pengambangan budidaya walet. Seperti Ketapang Kecil, Desa Sukabaru, dan Muliabaru harus menjadi pedoman. Terutama bagi instansi pemberi izin dan pengusaha. Jadi RTRW harus dijalankan dan jangan formalitas belaka. “Kita minta penetapan RTRW jangan diatas kertas. Dan apabila ada pemberi izin dan pen-

gusaha bandel harus ditindak sesuai aturan,” ungkapnya. Berdasarkan pantauan lapangan, kata dia, banyak bangunan walet berdiri di wilayah perkotaan, disekitar padat pemukiman penduduk. Hal itu harus menjadi perhatian semua instansi yang mengatur pengendalian pemanfaatan tata ruang wilayah. “Kalau dianggap menyalahi aturan ditindak dan minta budidaya bangunan walet tersebut dihentikan,” katanya. Jangan justru, lanjut dia, dibiar-

kan tanpa ada tindakan nyata. Namun ia menyarankan agar semua bangunan walet tersebut didata oleh instansi terkait. “Jangan sampai ada bangunan yang izinnya mendirikan bangunan tapi disalahgunakan menjadi bangunan penangkaran walet, sehingga terkesan ada pembiaran,’ timpalnya. yalahgunaan izin maka harus ditertibkan tanpa tebang pilih. Karena menyangkut kepentingan masyarakat bukan pengusaha,” tandasnya. (har)

Sudah Dapat Restu Sambungan dari halaman 25 Sedangkan jangka panjang, lanjut dia, eksistensi PDI-Perjuangan sebagai partai besar harus berperan dalam perpolitikan di Ketapang. Terutama tujuan mendatang adalah bagaimana

DPC-PDI-Perjuangan dapat mengusung kader terbaiknya untuk duduk sebagai orang nomor satu di Provinsi Kalbar. “Apa yang telah diraih PDI Perjuangan tetap dipertahankan dan terus ditingkatkan demi membangun kesejahteraan

masyarakat,” katanya. Bahkan Budi siap bersaing dengan kader partai lainya dalam pemilihan ketua DPC-PDI Perjuangan. “Tentunya persaingan tersebut harus elegan, santun dan menjunjung tinggi kepentingan partai,” timpalnya. (har)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.