Pontianak Post

Page 14

14

Pontianak Post Jumat 19 Februari 2010

Wadah Olahraga,

Kreativitas anak muda perlu disalurkan, perlu sarana dan prasarana yang mendukung untuk dijadikan tempat berkumpul dan berinteraksi di bidang seni, olahraga dan kegiatan positif lainnya. Di Pontianak, ada beberapa tempat yang dijadikan sebagai tempat berlatih teater, nari dan lain sebagainya.

Seni & Budaya

Taman Budaya salah satunya, banyak sekali kegiatan anak muda yang diadakan di gedung pementasan seni ini. Mulai dari teater, modeling dan pementasan musik perkusi maupun kontemporer. Taman budaya memang pusat aktivitas dan berkumpulnya anak-anak seni, hal ini diakui oleh Triono Siswahyudi. Cowok yang sudah bergabung di sanggar teater sejak masih duduk di bangku SMP ini terhitung sudah puluhan kali

nampil di pementasan teater, doski dan kawankawan memang mengambil lokasi latihan di taman budaya tersebut. ”Latihan rutinnya memang di situ, kalau sanggar aku sih Senin dan Jumat, sebulan sebelum pementasan diintensifkan lagi untuk latihan jadi 4 kali seminggu. Nah kalau udah dua minggu mau pementasan bakalan tiap hari deh latihan,” ujar cowok yang akrab disapa Bombom ini. Di Taman Budaya memang telah disediakan tempat untuk latihan bagi para pelakon seni. Jadwal pun telah disediakan buat sanggar-sanggar yang ingin latihan. ”Bisa sich kalau mau latihan di tempat lain, tapi kalau di Taman Budaya khan lebih rame yang bisa kumpul. Biasa dari sanggar lain pun sering datang untuk lihat latihan sebagai bahan pembelajaran dan hiburan, begitu juga sebaliknya. Jadi antar sanggar juga bisa saling berkomunikasi. Lagipula khan mentasnya memang di Taman Budaya itu jadi lebih enak untuk menyesuaikan tempatnya,” ungkap cowok yang berprofesi sebagai penyiar ini. Lantaran kesibukannya di luar, Bombom lebih memfokuskan dirinya di dokumentasi, bukan sebagai pemain lagi. Selain Taman Budaya, museum juga dijadikan tempat aktivitas anak remaja, salah satunya latihan nari. Dwi Ranita yang juga bergelut dalam sanggar tari mengaku sering latihan nari di tempat tersebut. ”Kalau ada pementasan massal untuk acara besar yang memerlukan area yang luas tentu latihan dialokasikan di museum. Biasa kami rame rame-rame gabung dengan sanggar lain latihan di sana,” ujar cewek yang ngendon di Kota Baru ini. Karena mempunyai halaman yang luas dan mendukung, museum menjadi primadona untuk anak-anak muda melakukan aktivitas seni maupun olahraga di sana. ”Dimana lagi kalau bukan di museum mau cari tempat yang enak buat latihan, tempatnya luas sehingga menampung banyak orang,” beber cewek yang sudah tampil di berbagai even dalam dan luar negeri ini. (sya) MUSEUM: Di museum ini tak hanya menjadi tempat pameran, tapi kawasan museum ini juga kerap dipakai remaja menyalurkan kreatifitasnya seperti berlatih menari dan modeling.

K

Minimnya Tempat Kreatifitas Remaja

umpulan anak-anak yang sedang berkumpul dan melakukan aktivitas di berbagai tempat, seperti Taman Budaya, Museum, ataupun Bundaran Digulis mungkin tampak enjoy dengan segala kegiatan mereka. However, sudahkah mereka merasa cukup dengan tempat-tempat ini? Apa yang mereka harapkan? Perlukah mereka akan suatu tempat yang representatif dan layak sebagai tempat berkumpulnya semua remaja untuk menyalurkan kreatifitas mereka? Salah satu pendapat datang dari Davi Yunan yang aktif beraktivitas di wilayah Taman Budaya. Meski belum ada tempat yang permanen dan khusus, namun doski basicly udah merasa bersyukur karena untuk sementara ini, ada tempat yang bisa dijadikan sebagai pusat seni dan budaya di Pontianak. “Anak-anak yang ngumpul di Taman Budaya bordernya emang dibatasi seputaran kreativitas seni dan

budaya. Renovasi dan perbaikan yang dilakukan juga kita appreciate. Tapi, kayaknya kita berharap ada tempat bagi temen-temen di bidang lain,” jelasnya. Tempat-tempat seperti apa yang diharapkan oleh para remaja di Pontianak? “Yang pasti tempat itu harus bisa jadi fokus bagi para remaja untuk melakukan aktivitas. Caranya, harus ada fasilitas yang sesuai dengan aktivitas remaja saat ini, seperti modern dancer, BMX, skater, dan lain-lain,” tuturnya. Karena keterbatasan ini, doski berpendapat bahwa kita nggak bisa menyalahkan temen-temen yang ngumpul di berbagai tempat seperti Museum atau Bundaran Untan. “Sebenernya ini adalah hal yang cukup unik. Ramainya remaja yang ngumpul di bundaran atau Museum bisa dijadikan ciri khas. Tapi, kar-

ena jam ngumpul yang terbatas dan juga fasilitas yang sama sekali nggak memadai, tentunya kita butuh tempat yang lebih layak lagi.” Hal yang sama diakui oleh Dony Setiawan. Mahasiswa Manajemen Universitas Tanjungpura ini pun mengharapkan remaja Pontianak bisa mendapat media untuk menyalurkan kreativitas yang mereka miliki. “Kalo memang memungkinkan untuk membuat tempat, kenapa nggak,” terangnya. But, doski berpendapat tempatnya harus memang sesuai dengan dunia remaja. Jangan sampe, tempat yang dibuat oleh Pemerintah malah nggak sesuai dengan keinginan mereka. “Kalo tempatnya jauh dan nggak strategis sih kayaknya percuma. Para remaja yang berkreativitas kan pengen masyarakat bisa melihat kreativitas yang mereka miliki. So, fasilitas dan lokasinya juga harus diperhitungkan terlebih dahulu,” sambungnya. (dit)

MODEL: CHRISTINA ( SGR.THE PARAGON'S) / FOTOGRAFER: BEARING / LOKASI: STUDIO TEKNIK FOTO II GAJAHMADA / ARTISTIK: IHSAN

Tak Sekedar

Museum & Bundaran

SOSOK

Arif Setiawan Mahasiswa Berbakat

Tempat menyalurkan kreativitas seperti Taman Budaya dan Museum tampaknya adalah rumah kedua bagi cowok multitalented ini. Begitu banyak suka cita yang didapatnya di tempat ini. Kegiatan apa aja sih yang disenanginya di tempat ini? Yuk liat penjelasan doski selengkapnya! By : Aditya Galih Mastika

MUDJADI/PONTIANAKPOST

C

owok kelahiran 9 September 1988 ini telah menjalani berbagai aktivitas di bidang kesenian sejak doski masih duduk di bangku SMA. “Awalnya sih cuma ngumpul-ngumpul bareng temen-temen yang suka latian breakdance di museum. Setelah beberapa lama, akhirnya aku mulai kenal dengan kegiatankegiatan di taman budaya, dan finally aktif sampe sekarang,” ungkapnya. Well, kegiatan aja sih yang jadi favoritmu? “Kalo awalnya aku lebih aktif di dance, akhirnya di kisaran tahun 2004 aku mulai latian pantomim dan juga teater di Taman Budaya. Di tempat ini, aku ngerasa comfort dan bisa nyalurin kreativitas tanpa terbatas. But, aku juga tetep keep in touch dengan temen-temen di Museum,” tambah mahasiswa Ekonomi Akuntansi ini.

Then, udah puaskah kamu dengan segala fasilitas yang ada di kedua tempat kreativitas ini? “Kita sebenernya mengharapkan tempat yang lebih baik. Sebenernya, Museum kan agak janggal kalo dijadiin tempat kreativitas. Sama halnya dengan bundaran Untan yang jadi tempat kreativitas juga. Sebenernya ini menyimpang dari fungsinya,” jelasnya. Doski berpendapat, remaja masih memerlukan tempat kreativitas yang khusus ditujukan bagi remaja di Pontianak. “Pastinya bakal seru kalo Pemerintah membuat tempat kreativitas yang khusus untuk remaja. Konsepnya, di tempat itu bisa dikasih skate park, jumpingan, dance floor, tribun kecil-kecilan, dan lain sebagainya. Intinya, remaja-remaja Pontianak bisa berkreativitas di tempat itu,” tutupnya. (**)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.