Pontianak Post

Page 9

Pontianak Post

Selasa 18 November 2008

INTERNASIONAL

9

Tokoh Manca

Pakta Iraq Ditentang

“Safari” ke Dubai SALAH satu orang kepercayaan Thaksin Shinawatra membenarkan kabar yang beredar bahwa mantan perdana menteri terkudeta itu kini berada di Dubai. Disebut-sebut, Dubai menjadi tempat tinggal baru bagi pria menceraikan Khunying Pojaman itu. ’’Beliau berada di Dubai, tapi saya tidak tahu sampai berapa lama beliau akan tinggal di sana,’’ kata Jatuporn Prompan, seorang pemimpin inti kelompok pendukung Thaksin. Menurut Jatuporn, Thaksin akan menghubungi untuk membicarakan masalah politik. Rencananya, hal itu akan dilaksanakan 10 Desember, dengan mengambil tempat di Stadion Nasional. Namun, dia belum tahu apakah nantinya Thaksin akan menghubungi para pendukungnya dari Dubai ataukan tempat Thaksin Shinawatra lain. Selama ini, Thaksin memang dikenal mempunyai hubungan cukup dekat dengan Uni Emirat Arab. Bahkan, September lalu Thaksin juga menjual klub sepak bola Manchester City kepada Sheikh Mansour bin Zayed al Nahyan pemilik Abu Dhabi United Group (ADUG). Sejak dikudeta pada September 2006, Thaksin memang tidak bisa hidup tenang di negaranya. Sejak saat itu, dia harus hidup di pengasingan. Yakni London, Inggris. Tapi, kebahagiaannya di London harus berakhir setelah pemerintah Inggris mencabut visanya pada 7 November lalu. Itulah sebabnya, mau tidak mau Thaksin harus mencari tempat tinggal baru. Sejak visanya dibekukan, Thaksin telah bersafari ke beberapa kota besar di berbagai penjuru dunia, termasuk Beijing dan Hongkong. Nah, saat di Hongkong itulah, Thaksin memutuskan menyudahi pernikahannya yang telah berumur 32 tahun. Tapi, banyak kalangan memperkirakan bahwa perpisahan itu dilakukan dengan alasan finansial dan hukum. (AFP/dia)

Lintas Manca Dilarikan ke Rumah Sakit Mantan Presiden Taiwan Chen Shui-bian dilarikan ke rumah sakit. Pasalnya, dia mengalami detak jantung yang tidak teratur dan dehidrasi. Diduga, hal itu terjadi sebagai akibat mogok makan yang dilakukannya sejak dijebloskan ke dalam hotel prodeo. Memang, sejak menjadi warga jeruji besi, Chen melakukan aksi mogok makan. Sebelum dibawa ke rumah sakit, kondisi Chen telah diperiksa oleh dokter yang bertugas di tahanan pada Minggu (16/11). Dokter tadi menuturkan bahwa detak jantung mantan presiden Taiwan selama dua periode itu tidak beraturan, dan dia dianjurkan mendapat perawatan di rumah sakit. Apalagi, saat diperiksa, Chen juga mengeluh susah bernapas dan sakit di bagian dada kirinya. Akhirnya, pria kelahiran 12 Oktober 1950 itu langsung dilarikan ke Far East Memorial Hospital pada Minggu. Dia pun diberi suntikan glukosa dan larutan garam. Keduanya diberikan untuk mengembalikan stabilitas kondisi Chen. Namun, kondisi mantan walikota Taipei (25 Desember 1994 – 25 Desember 1998) itu terlalu lemah. Itu terlihat dari sistem metabolisme tubuhnya yang sangat lemah. Dan kemarin, dia dipindahkan ke rumah sakit lain yakni Panchiao Hopsital yang berada di pinggiran Taipei. Di rumah sakit tersebut, Chen diharapkan bisa “dipaksa” makan.(AP/CNN/dia)

REUTERS/Amirah Fatin

PENGHORMATAN PADA DEWA: Raymond Loh (kiri), ketua kuil Tuo Tat Yuan,mengayunkan pedang ke perut seorang pria sebagai bagian pembersihan guna menghindari nasib buruk. Upacara ini merupakan rangkaian Festival yang disebut 11 hari ini diselenggarakan di Singapura. Upacara ini merupakan ritual menghormati Li

Obama: Tarik Pasukan Secepatnya WASHINGTON – Kali pertama setelah keluar sebagai pemenang pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS), Barack Obama, tampil dalam wawancara TV. Pemimpin 47 tahun itu kembali menegaskan janjinya untuk menarik pasukan AS dari Iraq sesegera mungkin. Dia juga akan membebaskan Afghanistan dari Al Qaidah dan menutup penjara Teluk Guantanamo (Gitmo) di Kuba. “Saya akan memanggil Kepala Staf Gabungan, komponen-komponen keamanan nasional, dan kami akan membahas rencana untuk menarik mundur seluruh pasukan AS dari Iraq,” kata Obama dalam wawancara 60 Minutes yang ditayangkan CBS Minggu (16/11) malam atau kemarin WIB (17/11). Itu, tambah dia, adalah agenda pertamanya setelah dilantik sebagai pengganti George W. Bush

Barack Obama

pada 20 Januari nanti. Dalam rangkaian kampanyenya, Obama mengatakan bahwa di bawah kepemimpinannya, Gedung

Putih akan menarik satu atau dua brigade pasukan AS dari Iraq tiap bulannya. Itu akan rutin dilakukan sampai 16 bulan. Selanjutnya, pasukan yang tersisa akan dikirim ke Afghanistan. Sebab, kian lama, masalah keamanan yang dihadapi AS di Afghanistan semakin berat dan membutuhkan dukungan lebih banyak militer. ”Mengenyahkan Al Qaidah untuk selama-lamanya menjadi prioritas utama. Termasuk membunuh atau menangkap dalang kelompok teror tersebut, Usamah bin Laden, yang selama ini selalu mengkritisi AS,” urai presiden kulit hitam pertama AS tersebut. Dia juga berjanji meluruskan kembali kebijakan pertahanan dan keamanan AS yang melenceng di masa Bush. (AP/AFP/BBC/hep/ ami)

BAGHDAD–Kabinet Iraq baru saja memperbaharui pakta keamanan dengan AS. Isinya menyangkut perpanjangan ijin tinggal pasukan AS hingga tiga tahun mendatang, yakni 2011. Nota kesepatan itu telah ditandatangi Menteri Luar Negeri Iraq, Hoshiyar Zebari, dan duta besar AS untuk Iraq, Ryan Crocker, di Baghdad, kemarin (17/11). Namun, belum lagi “distempel” parlemen, sejumlah kritik menampik keputusan itu, baik dari dalam maupun luar negeri. Secara bersama, pengikut ulama syiah terkemuka, Moqtada al-Sadr, kubu sunni arab dan Front Accordance (Front pemerhati kesepakatan), menyesali keputusan tersebut. Seharusnya, menurut mereka, keputusan menyangkut masa depan Iraq itu, harus dilakukan bersama publik dalam sebuah referendum. ’’Saya serukan pada parlemen Iraq sekali lagi untuk menolak pakta ini tanpa ragu-ragu, karena sama artinya menjual bangsa Iraq dan rakyatnya,’’ kata Sadr. Sementara golongan sunni menetang pakta itu dengan alasan yang berlawanan. Tanpa Amerika mereka merasa bisa meraih kejayaan diantara mayoritas populasi Syiah, dibelakang itu, bangsa Iran. Namun blok sunni terbesar di Parlemen, Tawafiq, suaranya terpecah. Seperempat dari anggotanya menyatakan akan menyetujui pakta itu nanti di parlemen, dan sebagian besar lain dari Partai Islam Iraq (IIP) akan menolak

pakta tersebut dan membawanya ke dalam referendum. Kritik tajam justru dikumandangkan oleh negera tetangga Iraq, Syria. Pakta keamanan yang baru saja ditandatangani petinggi Iraq dan AS itu disindir sebagai “penghargaan untuk di penjajah”. ’’Tak seharusnya si penjajah diberikan penghargaan atau hadiah. Sebaliknya, mereka (AS) seharusnya minta maaf atau bermacam kerusakan yang sudah dibuatnya (di Iraq),’’ ujar Menteri Informasi Syria, Mohsen Bilal, kepada AP. Menurut Syria, perpanjangan masa kedudukan pasukan AS di Iraq bukan solusi terbaik menuju kemandirian. Surat kabar pemerintah di Syria menulis, pakta tersebut akan semakin meleluasakan pasukan AS untuk mengobrakabrik urusan dalam negeri negara-negara lain tetangga Iraq. Syria memang dituduh AS sebagai negara “jalur masuk” milisi garis keras asing pendukung Al-Qaida. Akibatnya, bulan lalu, daerah perkebunan di Syria di bombardir pasukan AS. Delapan orang tewas, termasuk anak-anak. ’’Kami sudah bilang pada saudara kami di Iraq, bergantung pada AS untuk melawan agresi, akan menjadi tragedi besar bagi negara-negara tetangga,’’ lanjut Bilal. Ibrahim Daraji, analis Syria kurang lebih berpendapat serupa. ’’AS bisa saja menggunakan Iraq mengintimidasi negara tetangga,’’ katanya. (AP/AFP/Rtr/ape)

Huntington, Kota Paling Tak Sehat di Amerika Serikat Predikat kota tergendut dan paling tidak sehat di Amerika Serikat (AS) melekat kuat pada Huntington, West Virginia. Mayoritas penduduk kota di pinggiran Sungai Ohio memiliki problem kelebihan berat badan. MENYANDANG predikat negatif tidak lantas membuat Wali Kota Huntington David Felinton prihatin. Sebaliknya, dia malah santai. Baginya, kesehatan bukanlah masalah lokal yang penting. ”(Masalah kesehatan) tidak mengemuka. Ada banyak tantangan dan problem ekonomi yang kami hadapi di kota ini. Itulah yang biasanya menjadi fokus perhatian,” urai pemimpin yang juga menderita obesitas

tersebut. Dengan tinggi badan sekitar 179 meter, berat badan Felinton mencapai 105,6 kilogram. Ucapan Felinton memang cukup beralasan. Angka kemiskinan kota berpenduduk sekitar 50 ribu jiwa itu jauh lebih buruk dari rata-rata nasional. Nyaris seluruh taman yang ada di Huntington disulap menjadi tempat tinggal para gelandangan. Kendati buruk, perekonomian bukan masalah utama kota terbesar kedua West Virginia tersebut. Sebab, masalah kesehatan yang dihadapi Huntington sangat jauh lebih parah dari problem ekonominya. Sedikitnya separo jumlah total warga dewasa di lima metropolis Huntington menderita obesitas. Lebih dari enam jenis penyakit yang selalu mengikuti obesitas pun menghantui warga. Termasuk diantaranya penyakit jantung dan diabetes. Huntington pun menempati urutan teratas kota dengan masalah gigi. Sebagian besar

warga usia lanjut yang umurnya 65 tahun atau lebih mengaku sudah tidak mempunyai gigi asli lagi. Data pemerintah menyebutkan separo dari jumlah total warga usia lanjut tidak punya gigi. ”Situasi yang menyedihkan dan pertanda buruk bagi komunitas AS yang lain,” kata Ken Thorpe, dosen kebijakan kesehatan di Emory University. Saat ini, tambah dia, mungkin Huntington memang yang terburuk. Tapi, kecenderungan obesitas dan diabetes hampir merata di seluruh kota di AS. Terutama, kota-kota di wilayah selatan. Celakanya, sebagian besar pejabat kota tidak tahu dan tidak paham dengan status kesehatan wilayah mereka. Buruknya kondisi kesehatan masyarakat Huntington, tidak lepas dari kultur dan sejarah masa lalu. Konon, dulunya kota yang dikelilingi perbukitan Appalachia itu dihuni kaum pekerja kelas atas yang

berkulit putih. Rata-rata, mereka berasal dari Inggris, Irlandia dan Jerman. Beberapa dekade lalu, tepatnya sekitar tahun 1950an, Huntington adalah kota industri yang ramai. Tambang batu bara, pabrik kimia, baja, dan kerajinan dari kaca mendominasi kawasan tersebut. Pekerjaan yang banyak menyita energi itu mempengaruhi pola makan warga Huntington. Menu mereka setiap hari tidak jauh dari makanan yang digoreng, berkadar garam, dan lemak tinggi. Saat itu, obesitas bukanlah masalah. Tapi, seiring berjalannya waktu, kawasan industri pun berubah menjadi kota modern. Tidak banyak lagi pekerjaan yang menguras tenaga. Sayang, perubahan itu tidak disertai penyesuaian pola makan. Hasilnya, obesitas menggejala dimanamana. Begitu pun penyakit jantung dan diabetes. (AP/hep/ami)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.