Pontianak Post

Page 21

cmyk

Pontianak Post

Kamis 17 Juni 2010

PINYUH

21

Ketua PITI Kabupaten Pontianak Tutup Usia

Dihantar Ratusan Pelayat Hingga Pemakaman Kabupaten Pontianak kembali kehilangan seorang tokoh. Dia adalah Ustadz H Mulyadi Abdullah S.Ag, MM (41), Ketua PITI Kabupaten Pontianak. Meninggal di RSUD Sudarso Pontianak karena sakit ginjal akut Selasa (15/6) pukul 23.15 WIB. Jenazah, pukul 11.30 WIB kemarin dikebumikan di Pemakanan Umum Kelurahan Tanjung Mempawah Hilir. Tampak hadir melayat di rumah duka Bupati dan istri, Wabup dan istri serta para pimpinan SKPD. Ratusan pelayat mengantar keperistirahatan terakhir. Hadir Ketua dan pengurus PITI Kalbar, para saudara kandung almarhum, baik yang sudah masuk islam maupun yang belum. Banyak kenangan manis yang ditinggalkan almarhum Ustadz H Mulyadi Abdullah S.Ag MM. Terutama kepada tim binaanya yaknii timSyarhil Qur’an Kabupaten Pontianak.

+

Karena dibawa asuhan dan binaanya, berhasil mempertahankan tradisi juara tiga kali berturut-turut pada MTQ Tingkat Provinsi, sejak MTQ di Kabupaten Ketapang, Kota Singkawang dan terakhir di Kabupaten Landak. “Kami merasa kehilangan sosok seorang Pembina, kawan dalam pergaulan dan salah satu tim dewan hakim untuk tingkat Kabupaten,” aku H Yusman Dang Akka S.PD Islam usai pemakanan kepada koran ini. Diakui sekretaris masjid Agung Alfalah itu, almarhum Sabtu saat dirawat di RS Rubini Mempawah masih sempat berucap. “Almarhum menginginkan, lembaga islam yang ada di Kabupaten Pontianak musti dilakukan penyegaran kembali. Karena sudah stagnan dan jalan ditempat,” kata HYusman mensitir ucapan almarhum. Itu salah satu keinginan almarhum semasa masih dirawat.

PIGURA

BBGRM VII di Kijing GUBERNUR Kalbar, Kamis (17/6) hari ini, rencananya akan membuka Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) VII Tingkat Provinsi Kalbar. Kegiatan ini dipusatkan di Pantai Kijing Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Pontianak. Bupati Pontianak Ria Norsan, dalam undangan resminya m e ny e bu t k a n , kegiatan itu akan dimulai pukul 09.00 WIB. Selain acara seremonial, juga diadakan penyerahan bantuan stimulan berupa sarana kontak oleh Bupati untuk menunjang kegiatan gotong royong masyarakat. Kemudian ada acara temu wicara Gubernur/ Bupati dengan Kades, Lurah, tokoh masyarakat dan tokoh agama. Setelah acara inti selesai, dilan- RIA Norsan jutkan meninjau lokasi kegiatan BBGRM. Sekretarsi DPPRD Kabupaten Pontianak juga akan menerima kunjungan kerja DPRD Pasaman Barat Provinsi Sumatera Barat. Jumat, kunjungan serupa datang dari DPRD Temanggung Provinsi Jawa Tengah. Dua lembaga legislative dari dua provinsi itu memastikan datang ke DPRD Kabupaten Pontianak, dan kami sudah terima informasinya,” jelas Anwar, Sekretaris DPRD Kabupaten Pontianak. (ham)

PEMAKAMAN : Ratusan pelayat setelah mensholatkan jenazah ikut mengantarkan hingga keperistirahatan yang terakhir. (hamdan/ pontianakpost)

Kepala Tata Usaha Kementerian Agama (Kakandepag-red) Kabupaten Pontianak itu memang tidak menampik, kalau sejak beberapa tahun belakangan ini memang lembaga itu jalan ditempat seperti MUI, FUI dan lembaga islam lainnya. “Almarhum berharap, jan-

sebagai penyuluh agam Islam, Ketua DPD Pembina Iman Tauhid Islam d/h Persatuan Islam Tionghoa Indonesia ( PITI), Pembina kelompok pengajian, penyuluh islam di Rumah tahanan Negara (Rutan) Mempawah akan dibicarakan. (ham)

+

Kembangkan Perikanan Swadaya PINANG LUAR—Kubu Raya tidak sedikit memiliki sektor menjanjikan. Potensi perikanan swadaya masyarakat Desa Pinang Luar, Kecamatan Kubu salah satu yang terbesar. Namun bantuan pemerintah sangat minim. Hal itu dikatakan Ujang Sukandar, anggota DPRD Kubu Raya asal daerah pemilihan (Dapil) Kubu, Batu Ampar dan Terentang. ”Perikanan swadaya warga di Pinang Luar merupakan sektor dan mata pencaharian baru masyarakat. Ini sebagai salah satu potensi menjanjikan untuk meningkatkan perekonomian warga setempat. Harus dijaga dan didukung,” ungkapnya kepada Pontianak Post kemarin. Menurut dia mayoritas kehidupan masyarakat Desa Pinang Luar adalah petani.

Pengembangan sektor perikanan merupakan yang terbaru di tingkat masyarakat. Ini tidak lain karena tuntutan kehidupan setiap hari mendorong mereka terus berkreasi. ”Makanya lahir perikanan swadaya masyarakat ini,” ujarnya. Di Desa Pinang Luar tidak sedikit tempat-tempat pengembangan budidaya perikanan. Namun mandek di tempat karena tidak berkembang. Itu tidak lain modal masyarakat masih sangat minim. Dengan pemandangan tersebut, ia meminta Pemerintah turun tangan membantu. Tentunya dengan memberikan modal atau bantuan lain. Sebab, andilnya pihak pemerintah akan terus merangsang pertumbuhan budidaya perikanan di wilayah

setempat. Selain masalah minimnya bantuan, budidaya perikanan Desa Pinang Luar masih terkendala dengan pemasaran. Masyarakat disana sepertinya kurang memiliki akses supaya harga di pasaran bersaing dengan baik. “Ini juga salah satu bantuan yang petani ikan Desa Pinang Luar butuhkan,” terangnya. Ujang sapaan karib politikus PBR Kubu Raya ini menambahkan kalau Kepala Daerah sangat apresiasi terhadap produk perikanan swadaya seperti ini. Pasalnya, hal tersebut sesuai dengan program mereka yang sedang mengalakan budidaya perikanan. ”Maka saya optimis dukungan akan diberikan,” ujar dia.(den)

Majukan Pariwisata PASCA pemerkaran wilayah menjadi dua, kabupaten Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya, banyak SDA yang dimiliki kabupaten induk menjadi berkurang. Termasuk luas wilayah yang hanya menyisakan kisaran 200 km persegi saja. Kondisi seperti itu mau tidak mau dua lembaga yakni eksekutif dan legislatif musti lebih pro aktif menggali berbagai potensi guna meningkatkan PAD. Demikian pemikiran yang dicetuskan H Rahmad Satria, ketua DPRD Kabupaten Pontianak memberikan satu solusi kedepan. “Kendatipun wilayah ini sudah semakin kecil. Namun masih memiliki potensi yang bisa dikembangkan. Salah satunya adalah sektor pariwisata,” nilai

+

gan lembaga itu hanya tinggal nama saja. Karena tidak ada aktifitas. Makanya perlu untuk dilakukan penyegaran,” kata Yusman masih mensitir harapan almarhum. Sebagai Ka TU Kementerian Agama, amanah dan keingianan almarhum yang juga dikenal

dia. Mantan advokad itu melihat, keberadaan pulau-pulau kecil termasuk Pulau Temajo, musti menjadi perhatian daerah untuk bisa

Rahmad Satria

dikembangkan. “Jangan sampai daerah ini selalu menjadi daerah lintasan bagi turis lokal maupun

mancanegara,” pinta dia. Menurut dia, kedepan pulau temajo layak untuk diupayakan agar bisa ditata dan dikembangkan. Karena lokasinya yang memungkinkan untuk ditata. “Kita akan upayakan, agar Pulau Temajo mendapat suntikan dana dari APBD provinsi. Bila mengandalkanAPBD kabupaten, tentu tidak memadai. Sehingga pengembangannya dapat dimaksimalkan. Dengan demikian, potensi yang dimiliki seperti Pantai Kijing akan semakin berkembang, karena menjadi daerah persinggahan pelancong sebelum merapat ke Pulau Temajo. Sama halnya dengan wisata religius seperti Makam Habib Husin dan wisata sejarah Makam Opu Daeng Manambon. (ham)

+

cmyk


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.