Pontianak Post

Page 11

cmyk

Pontianak Post Kamis 16 Desember 2010

All Soccer

11

Juara Bertahan dalam Tekanan

+

Diego Forlan Atletico Madrid

LEVERKUSEN - Fase knockout Europa League musim ini terancam tanpa melibatkan juara bertahan. Pasalnya, Atletico Madrid masih harus berjuang merebut tiket lolos di laga pemungkas grup. Atletico bersaing dengan wakil Yunani Aris Salonika sebagai pendamping Bayer Leverkusen di grup B. Atletico dan Aris sama-sama memiliki 7 poin. Berarti, hasil yang diraih di laga terakhir sangat krusial. Tugas Atletico sendiri tidak mudah karena Los Colchoneros - sebutan Atletico - harus bertandang ke Bay Arena, kandang Leverkusen. Sebaliknya, Aris bermain home melawan tim yang sudah tersisih, Rosenborg. Kendati Leverkusen sudah lolos dan mengunci juara grup, bukan berarti tuan rumah akan memberikan kemenangan gratis kepada Atletico. “Tidak ada tim yang ingin kalah di kandang sendiri,” kata der trainer Leverkusen Jupp Heynckes di Kicker. Di kubu Atletico, bomber Diego Forlan mengatakan apabila Atletico tetap optimistis lolos ke 32 besar. “Kami memang dalam tekanan karena lolos atau tidaknya kami tidak hanya bergantung pada diri kami sendiri, melainkan juga hasil rival kami (Aris). Tapi, tugas utama kami tetap meraih hasil maksimal melawan Leverkusen,” ungkap Forlan kepada Marca. “Saya rasa tidak ada yang tidak mungkin dalam sepak bola dan saya memercayainya,” tambah pemain terbaik Piala Dunia 2010 itu. Kemenangan 2-0 atas Deportivo La Coruna di pentas Liga Primera Spanyol akhir pekan lalu (11/12) telah menaikkan spirit penggawa Atletico. Kemenangan itu mengakhiri tiga kekalahan beruntun Los Colchoneros, termasuk saat dipermalukan Aris 2-3 di kandang sendiri (1/12). Faktor lain yang membangkitkan spirit Atletico adalah hasil manis dalam lawatan terakhir di Jerman. Yakni ketika mengalahkan Fulham 2-1 di Hamburg dalam final Europa League musim lalu. “Kami masih yakin bisa meraih kemenangan di kandang Leverkusen dan lolos,” jelas Forlan. Dalam kesempatan itu, Forlan sekaligus membantah apabila dirinya terlibat permusuhan dengan gelandang Mario Suarez dalam sesi latihan Senin lalu (13/12). Forlan memastikan apabila apa yang terjadi antara dirinya dengan Suarez sama sekali tidak memengaruhi soliditas tim. “Segalanya baik-baik saja. Itu sekadar bumbu persaingan sehat dalam sebuah tim,” tutur mantan striker Manchester United itu. (dns/bas)

+

Blackburn Dekati Maradona BLACKBURN - Setelah mendepak Sam Allardyce, manajemen Blakcburn Rovers bergerak cepat mencari pelatih baru. Sejumlah nama masuk dalam bidikan. Salah

seoran di antaranya adalah mantan pelatih timnas Argentina Diego Maradona. Selain itu juga ada nama Martin Jol, Alan Shearer, dan Sven-Goran Eriksson.

Maradona menjadi favorit setelah Chairwoman Blackburn Anuradha Desai mengatakan telah mengontak legenda sepak bola Argentina itu. Desai mengatakan, klubnya menghubungi Maradona beberapa saat setelah mengumumkan pemecatan Sam Allardyce Senin lalu (13/12). “Sudah ada pembicaraan, tapi belum ada perkembangan signifikan,” kata Desai kepada Daily Telegraph kemarin (15/12). Tapi, Desai menolak memberikan kemungkinan klubnya bakal mampu mengaet Maradona. Pria 50 tahun itu memang termasuk sosok pe­ latih yang sesuai dengan kriteria Venky’s, perusahaan asal India yang jadi pemilik Blackburn. Mereka menginginkan pelatih yang punya nama be­sar dan menghibur.

Nah, Maradona punya kapabilitas sebagai media darling yang bisa menaikkan pamor Blackburn. Bagi Maradona, melatih klub Premier League memang menjadi salah satu keinginannya. Sebelum dikaitkan dengan Blackburn, dia santer disebut sebagai i calon pelatih Aston Villa. Tapi, posisi itu akhirnya menjadi milik Gerard Houllier. Rumor lain mengatakan bahwa pendekatan Blackburn kepada Maradona bukan untuk posisi pelatih. Tapi, sebagai direktur teknik atau ambasador. Desai mengatakan bahwa pelatih karteker Steve Kean punya kesempatan bertahan lebih lama. Kean sebelumnya menjabat asisten pelatih Blackburn. “Kean memiliki koneksi bagus dengan pemain maupun pertandingan. Kami

Diego Maradona

ha­rus meyakini apabila dia akan melakukan pekerjaan terbaik. Tugas manajemen klub adalah terus memberikan motivasi kepada tim dan bukan meragukannya,” terang Desai.(dns/ca)

Argentina Eksportir Pemain Terbesar +

cmyk

Buenos Aires - Argentina menggusur Brasil untuk meraih status sebagai eksportir pemain terbesar di dunia. Sebuah kondisi yang sayangnya menjadi indikasi kurang baik untuk dunia sepakbola mereka. Sepanjang tahun 2009 dan 2010 tercatat ada 1.800 pemain dijual oleh klub-klub asal Argentina ke kompetisi di seluruh dunia. Jumlah tersebut mengalahkan Brasil yang cuma mengekspor 1.440 pesepakbola. Demikian hasil laporan Euroamericas Sports Marketing sebagaimana dikutip Reuters. Peningkatan penjualan pemain tersebut disulut oleh aturan yang berbeda yang dimiliki Argentina dibanding banyak negara lain. Di Argentina ada dua sistem yang memperbolehkan akademi sepakbola menjual langsung pemainnya, selain klub sebagaimana umum terjadi di banyak negara. Kebijakan tersebut disayangkan lantaran kini banyak pemain muda sudah dilepas ke negara lain tanpa sempat merasakan persaingan di kompetisi utama Liga Argentina. Disebutkan kalau dalam beberapa tahun ke belakang semakin banyak pemain berusia 15 sampai 16 tahun yang sudah pergi ke luar negeri. Penjualan pemain secara besar-besaran juga terjadi lantaran klub butuh suntikan dana untuk membayar utang. Seluruh kondisi tersebut dikhawatirkan menurunkan level kompetisi lokal Argentina. “Faktanya sekarang adalah pemain merupakan aset utama, menghasilkan lebih banyak pemasukan dibanding televisi, penjualan tiket, lisensi mercendise,” ungkap Gerardo Molina, agen dari Euroamericas Sports Marketing. “Dengan kata lain, mereka adalah pemasukan utama dari klub-klub di Argentina dan Brasil. Itu menjelaskan ketergesagesaan klub untuk mencari pemain yang bisa dijual di akhir musim untuk menutupi utang yang dimiliki hampir semua klub Argentina,” lanjut Molina. Mantan pemain Argentina, Adrian Domenech, menyayangkan banyaknya pemain muda yang pindah ke klub lain. Soalnya sebagian dari mereka akhirnya cuma berlaga

+

Lionel Messi Argentina

di divisi kelas dua liga-liga Eropa, yang tidak lebih baik dari divisi utama Liga Arentina. “Pergi dan bermain hanya karena pasar sepakbola bukan sesuatu keuntungan dan merupakan langkah mundur dalam karir pemain. Di Turki, Rusia, Ukraina, Romania, beberapa tim mampu membeli pemain karena mereka punya kekuatan keuangan,. Pun begitu dengan Yunani. Pemain pergi karena ada uang banyak, padahal itu mungkin bukan yang terbaik buat mereka,” papar Domenech menanggapi peningkatan penjualan pemain Argentina ke Eropa yang mencapai 800% dalam lima tahun terahir.(int)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.