Pontianak Post

Page 2

EDUKASI

2

Pontianak Post

Minggu 16 September 2012

Makin Profesional Lewat Penelitian

Debat Politik di Televisi DALAM minggu ini, tanggal 13 dan 14 September 2012, berturut-turut di Pontianak menghelat debat politik

yang disiarkan langsung oleh sebuah statsiun televisi nasional. Tanggal 13 setember 2012 debat para calon gubernur-

oleh Leo Sutrisno

wakil gubernur Kalbar. Tanggal 14 setember 2012 debat para calon wali kota-wakil wali kota Singkawang. Pertanyaan yang muncul: Apakah ada penelitian yang telah mempelajari fenomena ini? Debat politik yang disiarkan di televisi pertama kali dilakukan di Amerika Serikat pada tahun 1960. Dewasa ini, hampir semua negara-negara barat dunia melaksanakannya. Bahkan, Afganistan, Mongolia, dan Iran juga telah memulainya di tahun 2009. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa debat semacam ini mampu mendongkrak perolehan suara calon yang me-

menangkan debat. Terutama, jika debat itu dilakukan hanya beberapa hari sebelum hari pemilihan. (Blais A, Boyer M, 1996, Assessing the impact of televised debates: The case of the 1988 Canadian election. British Journal of Political Science 26: 143–64). Penelitian yang lebih belakangan, disebut dengan istilah ‘the worm research’. The worm merujuk pada tanggapan ratarata sekelompok calon pemilih yang belum menentukan pilihannya terhadap ‘tampilan’ para kandidat pada saat menonton debat itu. Pada umumnya sampelnya kecil (sekitar 20-30 orang). Mereka disiapkan seperangkat alat yang mampu merekam tanggapannya (setuju atau tidak setuju) terhadap argumentasi dan diposisi para kandidat dari waktu ke waktu selama debat dilakukan. Tanggapan-tanggapan tersebut langsung ditayangkan pada papan monitor yang berada di ruang debat dan juga disiarkan di televisi. Grafik yang menggambarkan perubahan jumlah respon untuk masing-masing kandidat dari waktu ke waktu selama debat berlangsung ini disebut ’the worm’. (Benoit W.L., McKinney, M.S., Stephenson,

HARYADI/PONTIANAK POST

DEBAT: Debat para calon wali kota-wakil wali kota Singkawang, Jumat (14/9) malam, dan disiarkan langsung stasiun televisi nasional, di Pontianak.

M.T., 2002, Effects of watching primary debates in the 2000 US Presidential campaign. Journal of Community. 52: 316–331). Colin J. Davis, Jeffrey S. Bowers, Amina Memon - aff1(2011) melakukan penelitian yang didasarkan atas pertanyaan apakah dampak sosial dari tanyangan ‘the worm’ ini. Dua kelompok mahasiswa masing-masing terdiri 75 mahasiswa Royal Holloway, University of London berpartisipasi dalam penelitian ini. Mereka menonton langsung debat perdana mentari (29 April, 2010) Gordon Born, Partai Konservatif, melawan sang penantang Nick Clegg, Ketua Partai Demokrat Liberal- yang disertai tayangan ’the worm’. Kedua kelompok partisipan

ini ditempatkan dalam ruang yang berbeda. ‘The worm’ yang mereka lihat sesungguhnya telah dimodifikasi untuk menunjukkan posisi kandidat masing-masing dari waktu ke waktu. Dihipotesiskan bahwa persepsi kedua kelompok ini akan bias terhadap the worm yang mereka lihat. Selama menonton debat itu, mereka menerima tiga daftar pertanyaan yang diberikan sebelum, tengah dan setelah debat. Pertanyaan sebelum nonton debat berisi informasi demografis partisipan, sudah atau belum mengikuti pemilihan umum, hadir atau tidak hadir pada pemilihan yang akan datang ini, serta siapa yang mereka pilih sebagai perdama menteri. Mereka juga diminta untuk memberikan dugaan skor rata-rata tentang tampilan masing-masing kandidat pada debat yang akan segera dilaksanakan. Di tengah-tengah debat berklangsung, partisipan diminta mengisi selembar daftar pertanyaan lagi. Salah satu pertanyaannya adalah siapa yang akan memenangkan debat ini? Mereka juga diminta memberikan skor rata-rata tampilan masing-masing kandidat. Selain itu mereka juga diminta memperkirakan seberapa besar tayangan ’the worm’ itu berpengaruh pada pilihannya kelak waktu pemilihan. Di akhir debat, mereka menerima sebuah pertanyaan lagi

apakah ’the worm’ yang mereka lihat itu sesuai dengan ’the worm’ yang sesungguhnya (tidak dimanipulasi untuk keperluan penelitian). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tayanga ‘the worm’ mempengaruhi pilihan pemirsa siapa akan memenangkan debat, siapa yang akan mereka pilih, serta kesediaan mereka akan mengikuti pemilihan (turut mencoblos). Penelitian ini menyatakan bahwa penyaran debat politik melalui televisi membantu calon pemilih untuk memutuskan pilihannya di hari pemilihan. Namun, peneliti mengingatkan bahwa hasil penelitian itu belum cukup kuat untuk mendukung yang berpendapat bahwa ada pengaruh ’the worm’ yang signifikan pada hasil pilihan yang sesungguhnya. Sebagai catatan penutup, mungkin perlu diterapkan oleh para peneliti Indonesia di kemudian hari. Pertama, peneliti menerima pernyataan tertulis dari partisipan untuk secara sukarela membantu pelaksanaan penelitian, kedua, partisipan menerima imbalan sebesar 20 Euro (hanya sekedarnya untuk ukuran mereka). Semoga bermanfaat bagi pelaksanaan pemilu dan pemilukada kita. Para kandidat mesti menyiapkan sungguh-sungguh baik paparan maupun argumentasinya dan tidak menganggap debat ini hanya sekadar formalitas. (leo. sutrisno@gmail.com)

Terbit 7 Kali Seminggu. Izin terbit Menteri Penerangan RI No. 028/SK/Menpen/SIUP/A7. Tanggal 3 Februari 1986. Per­setujuan Peru­bahan Nama No: 95A/Ditjend. PPG/K/1998 Tanggal 11­September 1998. Alamat Redaksi dan Tata Usaha: Jalan Gajah Mada No. 2-4 Pontianak 78121. Kotak Pos 1036. Fax. (0561) 760038/575368. Telepon Redak­si: (0561) 735070.Telepon Iklan/Pema­saran:735071. Hunting (Untuk seluruh bagian) Fax. Iklan 741873/766022. Email: redaksi@pon­tianakpost.com. Penerbit: PT.Akcaya PERTAMA DAN TERUTAMA DI KALIMANTAN BARAT Utama Press Pontianak. Pembina: Eric Samola, SH, Dahlan Iskan. Komisaris Utama: Tabrani Hadi. Direktur: Untung Sukarti. Pemimpin Re­daksi/Penang­gung Jawab: B Salman. Redaktur Pelaksana: Khairul­rahman, Muslim Minhard, Donatus Budiono, Basilius Sidang Redaksi: Abu Sofian, Surhan Sani, Mela Danisari, Yulfi Asmadi, Andre Januardi, Mursalin, Robert Iskandar, Efprizan. Sekre­taris Redaksi: Silvina. Staf Redaksi: U Ronald, Deny Hamdani, Budianto, Chairunnisya, M Kusdharmadi, Hari Kurniatama, Hendy Jawa Pos Group Irwandi, Pracetak/Artistik: A Riyanto (Koordinator), Grafis: Sigit Prasetyo, Ilustrator: Kessusanto. Fotografer: Timbul Mudjadi, Sando Shafella. Biro Singkawang: Zulkarnaen Fauzi (Jl. Gunung Raya No.15 Telepon (0562) 631912). Biro Sambas: (Jl P Anom Telp (0562) 392683) Biro Sanggau: Anto Winarno (Jl. Sudirman No. 4 Telp. (0564) 21323). Biro Ketapang: Achmad Fachrozi, (Jl. Gajahmada No. 172. Telp. (0534) 35514). Kabupaten Pontianak: Hamdan, . Biro Sintang: Wahyu Ismir. Pema­saran/Sirkulasi: Kiki Fredrik S; Iklan: Dewiyanti.S. Percetakan: Surdi. Devisi Event: Budi Darmawan. Jakarta: Max Yusuf Alkadrie. Harga Lang­ganan per 1 Bulan dalam kota Rp 80.000,- (luar kota tambah ongkos kirim). Tarif iklan: Per mm kolom hitam putih Rp 40.000,- spot colour Rp 50.000,- full colour Rp 50.000,- Iklan baris Rp 15.000,- per baris (minimal 2 baris, mak­­si­mal 10 baris) pem­bayaran di muka. Telepon Langganan/Pengaduan: 735071. Iklan: 730251. Perwakilan Jakarta: Jl. Jeruk Purut-Al-Ma’ruf No.4 Pasar Ming­gu, Jakarta Selatan 12560. Telepon: 78840827 Fax. (021) 78840828. Percetakan: PT.Akcaya Pariwara Pontianak. Anggota SPS-SGP ISSN 0215-9767. Isi di luar tanggung jawab percetakan.

Pontianak Post


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.