Pontianak Post

Page 21

Pontianak Post

Kamis 15 Maret 2012

POTRET

Olahraga Rekreasi PE NG HE L ATAN o l a h raga re k re a s i masyarakat rencananya akan dilakukan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Ketapang di Pulau Cempedak, Kendawangan pada 17 – 18 Maret mendatang. Selain olahraga rekreasi, kegiatan tersebut juga dikemas dengan permainan rakyat. Menurut Kepala Disbudparpora Yudo Sudarto, selama ini olahraga rekreasi belum mendapatkan posisi yang sejajar dengan olahraga prestasi maupun pendidikan. Padahal, potensi dan manYudo Sudarto faat dari olahraga rekreasi amat besar. Pasalnya selain meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran masyarakat, olahraga rekreasi yang pada dasarnya bersumber dari khasanah kebudayaan masyarakat, juga memiliki potensi untuk mengangkat olahraga daerah atau tradisional yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Tidak banyak jenis olahraga tradisional Indonesia yang muncul di permukaan. Beberapa olahraga tradisional yang sudah diketahui secara umum adalah pencak silat, engrang, terompah, tarik tambang, balap karung, karapan sapi, gasing, dan sumpit. Sementara olahraga rekreasi lainnya yang berkembang di masyarakat masih cukup banyak. ”Dengan memunculkan olahraga tradisional ini, tentu saja kita harapkan potensi olahraga yang belum tergali, dapat digali, dan dikembangkan,” tegas Yudo. Sementara itu ditambahkan Syaiful Zalid, kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Dinas Budparpora Ketapang, pengembangan olahraga tradisional memang harus terus digalakkan di daerah masing-masing. Ini, menurutnya penting, karena olahraga tersebut dapat terus diwariskan kepada generasi selanjutnya sebagai warisan kekayaan budaya bangsa. “Jangan sampai warisan tersebut hilang dan musnah,” ujar Syaiful. Tidak kalah penting, menurut dia, dengan menggali potensi olahraga tradisonal, yang erat kaitannya untuk mengembangkan pariwisata di daerah, maka dapat terdokumentasinnya olahraga tradisional yang ada. (ash)

KETAPANG

21

Kapolda: Tingkatkan Pengawasan KETAPANG – Kapolda Kalbar Brigjend Polisi Ungung Cahyono kemarin (14/3) menyambangi Polres Ketapang. Selain dalam rangka bertatap muka dan memberikan arahan bagi jajaran Polres Ketapang, Unggung juga meminta agar Kapolres Ketapang dan seluruh kapolsek di wilayah hukum Polres Ketapang, dapat meningkatkan pengawasan keamanan menjelang kenaikan BBM April mendatang. “Peningkatan pengawasan jelang kenaikan BBM diperlukan, sehingga bisa menekan jumlah penyalahgunaan BBM bersubsidi oleh oknum tertentu,” tegasnya.Sebagai bukti kesungguhan pihaknya memberantas kasus ilegal oil, diungkapkan Unggung, selama tiga bulan terakhir pihaknya telah berhasil menangani 15 kasus di Kalbar. “Beberapa waktu lalu, kita juga telah mengamankan 7 ton BBM di daerah wajok dan 1 ton di Bengkayang,” jelasnya. Agar proses pendistribusian BBM subsidi tepat sasaran, dia juga mengatakan, pihaknya akan melakukan kerjasama untuk melakukan pengamanan di setiap SPBU yang ada. “Termasuk nanti kalau ditemukan ada kendaraan roda dua, maupun roda empat, yang memodifikasi tanki minyaknya lebih besar dari ukuran semula, dan berbagai pelanggaran lainnya itu akan kita tindak,” janjinya. Meski menginginkan adanya peningkatan pengamanan dan pengawasan menjelang kenai-

Dinas ESDM, dan Satpol PP untuk melakukan pemantauan. “Setelah dilakukan sidak ke lapangan, nantinya kita akan melakukan rapat koordinasi, untuk melakukan langkah apa saja yang akan kita implementasi agar naiknya BBM ini bisa terdistribusikan dengan baik,” ungkapnya. Selain membahas masalah antisipasi jelang kenaikan BBM, dalam rapat itu juga membahas sejumlah permasalahan berkaitan denga ranah kerja Dipserindagkop. Misalnya seperti perkembangan sektor UMKM dan koperasi di Ketapang. Ia sangat menyayangkan hingga sekarang kabupaten ini masih belum bisa memiliki usaha mikro kecil menengah (UMKM) andalan. Menanggapi permasalahan ASHRI ISNAINI/PONTIANAK POST itu, Kadisperindagkop KetaBERTATAP MUKA: Kapolda Kalbar Brigjend Pol Unggung Cahyono saat bertandang ke Mapolres pang Syahrani mengakui meKetapang, kemarin (14/3). Dalam kesempatan itu, salah satu imbauan yang disampaikan Kapolda bahwa mang hingga sekarang masih ia menginginkan agar kepolisian dapat meningkatkan pengawasn menjelang kenaikan BBM bersubsidi cukup banyak pelaku UMKM pada April mendatang. di kabupaten ini yang belum kan BBM, Unggung berharap agar cukup besar. Karenanya, lagi-lagi Ketapang Halipudin berencana bisa berkembang baik. “Ini bentuk peningkatan pengawasan dia mengimbau kepada Kapolres akan menggelar sidak di sejumlah dikarenakan karena keterbatasan dan pengamanan bisa dilakukan dan seluruh kapolsek yang ada di SPBU yang ada di Ketapang. “Sidak modal dan masih sulitnya para secara persuasif dan simpatik. Ketapang agar dapat melakukan yang akan kita lakukan nanti, pelaku UMKM yang ada dalam “Dan saya harap upaya untuk antisipasi sejak awal, sehingga sebagai salah satu antisipasi kita memasarkan produknya,” kata meningkatkan pengawasan bisa peluang untuk melakukan penye- jelang kenaikan BBM mendatang,” Syahrani. Padahal, menurut dia, dilakukan secara rutin,” ucapnya. Ia lundupan dan penimbunan bisa katanya, kemarin (14/3) usai rapat untuk membantu para pelaku kemudian menegaskan bahwa hal ditekan seoptimal mungkin. kerja bersama Disperindagkop Ket- UMKM tersebut, pemerintah telah itu sangat diperlukan, mengingat apang, di Ruang Rapat Paripurna menggalakkan program KUR, yang menjelang kenaikan BBM subsidi, Sidak Jelang Kenaikan BBM Gedung DPRD Ketapang. Selain bisa diperoleh di beberapa bank potensi untuk terjadinya penyeJelang kenaikan BBM subsidi, pihak legeslatif, Halipudin berjanji yang telah direkomendasikan pelundupan dan penimbunan BBM Ketua Komisi III DPRD Kabupaten akan mengajak Disperindagkop, merintah. (ash)

APBD Rp1 T, Penerangan Jalan Masih Minim

KETAPANG – Menjadi salah satu kabupaten yang cukup luas di Kalbar dan memiliki pendapatan daerah hingga Rp1 miliar, ternyata tidak serta merta membuat pemerintah daerah di kabupaten ini dapat memenuhi kebutuhan umum bagi masyarakat. Salah satu bukti belum terpenuhinya kebutuhan umum tersebut, misalnya pen-

erangan jalan umum di Ketapang. Pantauan Pontianak Post, hingga sekarang beberapa ruas jalan utama di Ketapang, misalnya di kawasan sekitar Jembatan Pawan I, Jembatan Pawan II, dan arah menuju Sungai Awan dan sekitarnya, pada malam hari penerangan jalan umumnya masih sangat minim. Sehingga jangan heran jika dalam kondisi

tertentu, ruas-ruas jalan yang tidak memiliki lampu jalan itu rentan terjadi kecelakan. Melihat masih minimnya penerangan jalan umum itu, membuat Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Ketapang Halipun kecewa. “Kalau penerangan lampu jalan tidak segera ditingkatkan, bukan tidak mugkin ke depan akan semakin banyak kecelakaan di

jalan umum, terutama sekitar kawasan yang belum optimal penerangan jalannya,” ungkapnya, kemarin (14/3). Apalagi, Kabupaten Ketapang, diingatkan dia, merupakan daerah yang yang cukup tua di Kalbar. Bahkan jika dibanding dengan daerah lain dan hanya memiliki APBD sekitar Rp1 miliar selama setahun, namun san-

gat disayangkan jika penerangan jalan umum saja masih belum optimal. “Coba lihat langung di lapangan, para pengendara dan masyarakat umum yang melintas di sejumlah ruas jalan yang tidak memiliki lampu jalan, hanya mengandalkan lampu-lampu penerangan ruko-ruko yang ada di sepanjang jalan,” paparnya. (ash)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.