Metropolis Pontianak Post
KORAN
KAMIS 12 Juli 2012
Karyawan SPBU Mogok Kerja PONTIANAK - Sejumlah karyawan SPBU Coco di Jalan Ahmad Yani, samping Gedung DPRD Provinsi Kalimantan Barat melakukan mogok kerja, lantaran merasa dipermainkan oleh pihak SPBU dan agen penyalur tenaga kerja, Rabu (11/7). Dari pantauan Pontianak Post, aktivitas SPBU tidak seperti biasa, karyawan, mulai dari operator, security, dan cleaning service menghentikan aktivitasnya. Masyarakat yang ingin mengisi bahan bakar minyak harus mencari SPBU lain. Menurut seorang karyawan
MOGOK Sebuah poster pengumuman mogok kerja terpasang di depan SPBU Paris II kemarin. SHANDO SAFELA/PONTIANAKPOST
P
ONTIANAK – Dinas Pendidikan Kota Pontianak mengklaim seluruh lulusan baik SD dan SMP terserap di tingkat pendidikan masing-masing. Walau banyak siswa yang diterima di sekolah negeri karena sistem online dengan perangkingan, mereka dapat tertampung di sekolah swasta. Kepala Dinas Pendidikan Kota Pontianak Mulyadi mengatakan, selain tidak diterima ada juga siswa yang sengaja tidak melakukan daftar ulang walau namanya tercantum dalam pengumuman penerimaan. Hal itu hanya terjadi pada SMP dan SMA, sementara SD belum ada laporan ada siswa
RAMADAN
Antisipasi Harga PEMERINTAH Kota Pontianak akan melakukan berbagai upaya untuk menekan harga barang kebutuhan pokok agar tidak naik menjelang dan selama puasa serta lebaran nanti. Salah satunya dengan menggelar bazar. “Nanti sekitar tanggal 17 dan 18 akan diadakan bazar untuk dalam rangka menekan harga barang,” kata Wakil Wali Kota Pontianak Paryadi, kemarin (11/7). Paryadi
• ke halaman 15 kolom 2
Klaim Terserap Semua
• ke halaman 15 kolom 2
yang demikian. “Salah satu penyebabnya karena sistem pilihan. Setelah tidak diterima di sekolah pertama kemungkinan siswa enggan masuk sekolah pilihan selanjutnya. Mungkin mereka daftar ke sekolah swasta,” katanya, kemarin (11/7). Dilanjutkan Mulyadi, jika ada siswa yang tidak melakukan daftar ulang walau dinyatakan diterima, dinas pendidikan tidak akan mengintervensi. Semuanya diserahkan kepada sekolah. “Silakan sekolah mengambil kebijakan,” ungkapnya. • ke halaman 15 kolom 2
SMP
SMA
SMK
Negeri : 28 unit
Negeri : 12 unit
Negeri : 9 unit
Swasta : 57 unit
Swasta : 57 unit
Swasta : 40 unit
Swasta : 19 unit
Siswa :
Siswa :
Siswa :
Siswa :
85.666
29.356
15.278
8.344
orang
orang
orang
orang
PENDIDIKAN
Total Siswa :
138.644 siswa
GRAFIS : SIGIT /PONTIANAKPOST
Pedagang Direlokasi ke Veteran Sebaran Guru Pembangunan Tidak Merata Pasar Flamboyan IPM Stagnan
PONTIANAK - Pemerintah Kota Pontianak telah menyediakan tempat sementara untuk pedagang Pasar Flamboyan jika pasar itu dibangun nanti. Lokasinya tidak jauh dari pasar sekarang, yakni di Jalan Veteran. “Di Jalan Veteran yang ada tanah lapang itu nanti kami tempatkan pedagang sementara,” ungkap Wali Kota Pontianak Sutarmidji, kemarin (11/7). Tempat itu dapat menampung lebih dari 500 pedagang. Sutarmidji mengaku sudah mendapat izin dari pemilik tanah untuk menjadikan lokasi tersebut sebagai pasar sementara. Bentuk dan kondisi bangunan tidak akan jauh berbeda dengan Teratai dan Kemuning sementara ketika kedua pasar itu dibangun dulu. • ke halaman 15 kolom 2
BEKELIT
SD Negeri : 124 unit
Di Jalan Veteran yang ada tanah lapang itu nanti kami tempatkan pedagang sementara. Tentu tidak maksimal. Tapi kalau dibangun tidak layak tidak baik juga.
ILUSTRASI : VIVIAN
Negeri Penuh Masuk Swasta
Dede, aksi mogok kerja tersebut dilakukan lantaran ada beberapa hak karyawan yang sudah beberapa bulan terakhir tidak dipenuhi oleh manajemen SPBU dan PT Korpertare Mitra Indonesia, sebagai agen penyalur tenaga kerja, yakni delapan bulan terakhir surat kontrak kerja karyawan tidak diberikan, premi shift karyawan dipotong, gaji di bawah upah minimum, dan Jamsostek tidak jelas. Terkait persoalan surat kontrak, Dede mengatakan, pihaknya sudah berusaha meminta kejelasan mengenai surat kontrak yang hingga saat ini belum dibagikan. Namun baik PT KMI dan manajemen SPBU saling lempar tanggungjawab.
PONTIANAK - Penyebaran guru di Kalbar masih belum merata, padahal jumlah lulusan tenaga kependidikan sudah mencukupi. Dekan FKIP Untan Aswandi mengatakan, banyak guru yang lebih memilih untuk mengajar di daerah perkotaan ketimbang di daerah. Karena itu banyak daerah terpencil dan terisolir atau daerah yang jauh dari pusat kota masih mengalami kekurangan guru. “Di perkotaan kita sering kelebihan guru, sementara di daerah kekurangan,” ujarnya. • ke halaman 15 kolom 5
Sutarmidji
Ketika Satpol PP Menertibkan Pedagang Informal
Setelah 15 Tahun Jualan, Herman Tetap Digusur Dengan alasan mengganggu ketertiban umum, puluhan anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kota Pontianak kembali melakukan penertiban terhadap sejumlah pedagang informal. Rata-rata pedagang tidak memberontak. Namun berbagai keluhan keluar dari mulut mereka. ARISTONO, Pontianak JAJARAN Satuan Polisi Pamong Praja Kota Pontianak kembali melakukan razia terhadap pedagang informal yang berjualan di atas fasil-
itas umum, kemarin (11/7). Tiga lokasi yang mereka susur adalah Jalan Tanjungpura, Jalan WR Supratman dan Jalan Dewi Sartika. Belasan meja, kursi dan properti milik para pedagang diangkut oleh Satpol PP. Namun mereka tidak mengambil gerobak para pedagang. “Gerobak kita kasih toleransi untuk tidak ada lagi di tempat fasum sampai jam lima sore. Kalau tidak diindahkan kita tegas. Karena ini menganggu ketertiban dan kebersihan, dan menimbulkan kemacetan,” ujar Kepala Bidang Operasional dan Penertiban Sat Pol PP Kota Pontianak Haryadi S. Triwibowo kepada Pontianak Post. Dari pantauan, tidak terjadi kekisruhan dalam proses penggusuran tersebut. • ke halaman 15 kolom 5
ILUSTRASI : KEKES
C
m
y
k
ARISTONO/PONTIANAKPOST
GUSUR
Satpol PP Kota Ponianak melakukan penertiban terhadap sejumlah pedagang kaki lima di Pontianak.