Pontianak Post

Page 23

Pontianak Post

aneka

Kamis 12 Juli 2012

23

Armada Kebakaran Minim SINTANG--Jumlah armada pemadam kebakaran di Kabupaten Sintang masih belum sebanding dengan luas wilayah. Jumlah peralatan yang ada juga sepenuhnya tidak dalam

kondisi baik. “Kami hanya punya tiga unit armada besar dan tiga unit armada kecil, masingmasing kondisinya sudah tua. Minimnya armada kebakaran

bisa menjadi kendala dalam menangani musibah kebakaran,” kata Kepala Bidang Kebakaran Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Sintang

Yosef Nikholas, kemarin. Menurut dia, bila melihat cakupan luas wilayah maupun penduduk sangat tidak sepadan dengan jumlah armada yang dimiliki. Terlebih anca-

makai Narkoba. Dahulukan kepentingan keselamatan,” tegasnya. Kapolres menjelaskan, untuk saat ini data angka kecelakaan di Kabupaten Sanggau cukup tinggi, sehingga menyebabkan banyak kerugian meterial, korban luka maupun meninggal. Dan itu, katanya, disebabkan oleh berbagai faktor seperti jalan, cuaca, kelayakan

kendaraan maupun human error. “Potensi rawan terjadi baik di jalan yang mulus maupun yang rusak, tentunya perlu kehati-hatian dari masyarakat semuanya,” ujarnya. Winarto melanjutkan, Polres Sanggau sudah berupaya untuk menekan angka laka lantas, dengan cara memasang rambu-rambu lalu lintas di titik rawan. Disamping itu Polres, ka-

tanya, terus berupaya meningkatkan patroli serta juga membuat himbauan tertulis dengan meminta keterlibatan masyarakat untuk dapat menjaga keselamatan di jalan raya. “Saat ini juga masih berlangsung Operasi Patuh Kapuas 2012. Semoga seluruh masyarakat mematuhi aturan lalu lintas demi keselamatan diri kita,” pungkasnya. (sgg)

dan mengharumkan nama daerah,” katanya dengan senyuman khasnya. Tak hanya keberhasilan Sri Hartini yang berhasil meraih juara lomba bercerita. Namun dua perpustakaan desa yang mewakili Kabupaten

Mempawah mengikuti lomba perpustakaan desa juga berhasil meraih prestasi di tingkat provinsi Kalbar yaitu Perpustakaan Desa Mendalok dan Perpustakaan Desa Parit Bugis, yang berhasil meraih juara II dan III.

“Hanya kalah dari Kota Singkawang, sebagai juara pertama. Namun kita pantas bangga, karena dua perpustakaan desa yang dikirim meraih juara, walaupun belum bisa jadi yang terbaik,” akunya. (ham)

knalpot racing, Tindak Pidana Ringan yakni tidak memiliki identitas sebanyak 18 orang, mengamankan dua ken besar minuman keras, serta tiga kasus perjudian. “Motor yang menggunakan knalpot racing kemudian kita lepas dan meminta kepada pemiliknya untuk mengganti,” katanya. Kapolres Turun Langsung Operasi Penyakit masyarakat 2012 terus dilakukan Polres Singkawang, seperti yang dilaksanakan pada Selasa (10/7) malam. Kapolres Singkawang, AKBP

Prianto pun turun langsung dalam razia dengan sasaran penghuni kost yang tersebar di kota ini. Sekitar pukul 21.30 Wib, Kapolres Singkawang memimpin apel sebelum pelaksanaan razia di halaman Mapolres. Kemudian tim yang juga melibatkan pihak terkait lainnya termasuk Satpol PP, dibagi menjadi dua kelompok untuk wilayah yang berbeda. Kelompok dua, ke tempat kost yang berada di Jalan Hermansyah, Jalan Alianyang Gang Pelangi, dilanjutkan ke kost yang be-

rada di Jalan Sutomo serta di Pramuka. Di Jalan Hermansyah, petugas berhasil mengamankan dua pasang orang yang berada dalam satu kamar tidak bisa menunjukkan identitas. Kemudian satu pasangan yang juga tidak bisa menunjukkan kartu identitas berhasil di amankan dari sebuah rumah kost di Gang Pelangi Jalan Alianyang. Meski pun diguyur hujan, petugas kepolisian terus melanjutkan kegiatan razia. Hingga berakhir sekitar pukul 00.00 Wib.(fah)

Ia mengatakan, terhadap perintah eksekusi oleh ketua PN Sanggau atas putusan mahkamah agung telah diajukan perlawanan kepada PN sanggau, dan setelah menempuh proses persidangan, perlawanan yang saya ajukan tersebut ditolak oleh PN sanggau. “Atas penolakan tersebut saya mengajukan banding ke pengadilan tinggi kalimantan Barat di Pontianak. Sampai saat ini proses pemeriksaan banding tersebut belum diputuskan oleh PT Kalbar,” jelasnya. Terkait perkara yang objek sengketanya sama, saya mengajukan gugatan ke pengadilan agama sanggau. Gugatan tersebut dikabulkan

sesuai hukum islam. Pihak yang kalah, dalam hal ini pak Fuk mengajukan banding ke PTA Kalbar di Pontianak dan sampai saat ini belum ada putusan karena masih proses pemeriksaan. “Kondisinya seperti itu, makanya pada tanggal 9 Juli 2012 saya menghadap ketua PN Sanggau untuk memohon menunda eksekusi rumah saya dengan alasan diatas, dan tidak ada maksud menghalangi. Saya juga akan memohon kepada Badan Kehormatan Hakim Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial untuk memeriksa mengapa perkara yang masih dalam proses banding bisa diperintahkan untuk dieksekusi oleh PN Sanggau,” tegasnya. (sgg)

kis. Lalu terjadi longsor,” katanya. Dia menambahkan, pembangunan gedung baru DPRD Sintang kini memang sedang dalam proses penyelesaian. Pendiriannya yang berada di depan gedung DPRD sekarang itu telah disetujui penganggarannya dalam APBD 2012, untuk perampungan.

Karena itu dia optimis pada 2013 gedung baru telah dapat ditempati. Pantauan Pontianak Post, dampak longsor, lebar jalan di pintu masuk DPRD Sintang mengecil. Pengendara yang melintas tampak berhati-hati, terutama mereka yang mengendarai mobil. (stm)

di tengah persawahan. Mengenai perkembangan kasus tersebut, dikatakan Isbullah, satu tersangka telah ditetapkan, kemudian ada dua orang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). “Seperti ketika rekonstruksi, dua DPO yang diganti dengan peran pengganti, kita juga telah menetapkan dua orang menjadi DPO dalam kasus ini,” katanya.Nampak ibu dan juga istri tersangka juga hadir dalam rekonstruksi yang dilaksanakan. Setelah pelaksanaan rekonstruksi, terlihat ibu dan istri korban mencium Ak alias Has yang akan segera di bawa kembali ke Polres Singkawang. Korban, Pui Miau Khian (37), pada Rabu (6/6) sekitar pukul 21.30 Wib, ditemukan tergeletak tidak bernyawa di persawa-

han sekitar Gang Manggis, Kelurahan Pasiran Singkawang Barat. Pui Miau Khian sebelum ditemukan tewas diduga menjadi pelaku penganiayaan terhadap Bong Tji Nen (70) yang tidak lain adalah tetangganya sendiri dengan menggunakan kapak, satu setengah jam sebelumnya (sekitar pukul 20.00 Wib). Akibat kejadian tersebut, Bong Tji Nen harus dibawa ke Rumah Sakit karena mengalami luka terkena kapak di kepalanya. Bahkan, lantaran bekas kapak sangat parah, pihak rumah sakit menyarankan untuk dirujuk ke Pontianak. Tetapi beberapa hari berikutnya yakni Senin (11/6) sekitar pukul 01.00 Wib, setelah mendapatkan perawatan di RS, Bong Tji Nen meninggal dunia.(fah)

Truk Solar Terbalik Sambungan dari halaman 17

untuk selalu berhati-hati dan selalu memperhatikan kondisi fisik maupun kendaraan sebelum melakukan perjalanan. “Olehkarenaitu,masyarakat betul-betul memperhatikan kendaraan maupun kondisi fisik jika akan bepergian. Jangan dipaksakan kalau ngantuk, jangan minumminuman keras apalagi me-

Wakili Kalbar Sambungan dari halaman 17

“Kita wajib bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, mulai dari guru dan sanggar seni, sehingga bisa meraih hasil terbaik

Petasan Disita Sambungan dari halaman 17

ketika jelang Ramadan atau lebaran. Tapi setiap saat akan dilakukan, lantaran petasan tidak ada izinnya serta bisa membahayakan keselamatan masyarakat. S elain mengamankan petasan, kegiatan operasi Penyakit masyarakat yang telah berlangsung dari 3 hingga 10 Juni dan menjadi atensi Kapolda Kalimantan Barat ini. Dikatakan Kapolres Singkawang, juga telah diamankan sebanyak 21 motor dengan

Ogah Diperkarakan Sambungan dari halaman 17

dokumen, diantaranya Kartu Tanda Penduduk, akta nikah, dan banyak dokumen yang diduga juga dilakukan secara manipulasi. “Kami juga sudah melaporkan tindak pidana dugaan pemalsuan akta nikah dengan nmor LP/328/IX/2010/ SPK tertanggal 23 September 2010,” ujarnya. Menurutnya, perkara di Pengadilan Tinggi Agama, tidak akan ada hasil, karena tidak mungkin pengadilan memenangkan apalagi dengan bukti-bukti palsu. “Masalah ini saya sudah sampai di pusat, dan saya tidak tanggung-tanggung. Sebenarnya saya dari awal memang

tidak mau perkara, dan inginnya diselesaikan secara damai dan saya dulu juga sudah temui pengacaranya, tetapi tidak mau. Sebenarnya, bagi saya ini bukan soal menang dan kalah, tetapi saya mau lihat ini dari sisi kemanusiaannya. Tetapi semuanya sudah terlanjur begini, bukan saya yang menginginkan semuanya seperti ini,” ungkapnya. Sementara itu, Vannie saat ditemui Pontianak Post menjelaskan dirinya sebagai pihak yang kalah di Pengadilan Negeri tidak bermaksud menghalangi eksekusi tersebut. Sebagai warga negara, ia menghormati hukum, tetapi sebaliknya ia menuding PN Sanggau sebagai lembaga hukum seyogyanya menghormati hukum.

Jalan Depan DPRD Longsor Sambungan dari halaman 17

persoalannya, kalau kewenangan pembenahan berada pada instansi terkait. “Keluhan itu disampaikan warga ke Sekretariat dewan,” katanya. Kendati demikian dia menyatakan tidak tahu pasti penyebab sampai longsornya jalan yang berada di halaman

DPRD. Tetapi diduga kuat akibat guyuran hujan lebat. Sementara pada areal jalan tersebut sedang dilakukan pengerukan untuk proses pembangunan gedung dewan yang baru. “Bahu jalan itu dikeruk. Mungkin karena tidak mampu menahan guyuran hujan membuatnya menjadi terki-

18 Adegan Kapak Maut Sambungan dari halaman 17

juga hadir dalam kesempatan tersebut,” kata Kapolres Singkawang, AKBP Prianto melalui Kasatreskrim, AKP Isbullah usai rekonstruksi kepada wartawan, Rabu (11/7). Menurut Isbullah, dari 18 adegan yang diperagakan. Di mulai ketika tersangka mendapatkan kabar mengenai bapaknya yang dibacok menggunakan kapak oleh Pui Miau Khian alias Akhian. Hingga tewasnya korban di area persawahan. “Saat tersangka menerima kabar, kemudian apa-apa yang dilakukan hingga tewasnya korban,” katanya. Beberapa adegan rekonstruksi,dimana tersangka nekad melawan dengan cara menyergap dan memeluk tubuh korban sehingga keduanya

terjatuh ke tanah. Kemudian tersangka memukul/meninju punggung kiri korban dengan tangan kosong satu kali. Selanjutnya tersangka berdiri menghindari diri dari korban. Pada saat bersamaan masa mengeroyok korban, memukulnya dengan kayu ataupun tangan kosong. Ak alias Has kemudian menelepon salah satu saksi, Tjong Sung Djun alias Ajun untuk memberitahu bahwa orangnya (korban) sudah dapat. Dirinya pun menyuruh saksi untuk cepat datang serta memberitahu petugas polisi. Ak Alias Has pun duduk di tanah sambil memegang punggungnya yang terasa sakit. Ketika saksi datang (Ajun) bersama petugas kepolisian, tersangka selanjutnyameninggalkantempat dan korban yang tergeletak

Penonton Menyemut di Lapangan Sepakbola Sambungan dari halaman 17

tampil Archy (kibor asal Jakarta) dan Iwey rekan duet Melinda. Stamina Melinda pun tergolong kuat. Sepuluh lagu dibawakannya nonstop saat menghibur penonton. Pada lagu kelima, Cinta Satu Malam pun didendangkan dan langsung disambut hangat oleh

penggemarnya. Melinda mengaku senang bisa tampil di daerah-daerah semacam ini. ‘’Apalagi ke pedalaman di Kalbar, wuih serunya minta ampun. Senang juga ketemu dengan fans yang berada di daerah-daerah. Tidak semua artis bisa seperti ini lho,’’ katanya tertawa. Herry Joni dari K-Production mengaku puas bisa menghadirkan Melinda ke Nanga Tayap

yang selama ini memang kurang hiburan tersebut. Menurutnya, kehadiran Melinda hanyalah sebagai daya tarik panggung. ‘’Namun intinya adalah keinginan untuk memberikan hiburan kepada masyarakat yang memang haus hiburan live seperti ini. Kita berharap kalau moment ini bisa dimanfaatkan oleh seniman-seniman lokal untuk unjuk kebolehan. Dan kita menyediakan media untuk

itu,’’ kata Heri via ponselnya. Kita berharap, agar pemerintah daerah memberikan perhatian yang lebih terhadap perkembangan seni di bumi ale-ale ini. Apalagi, Pak Bupatinya juga sangat suka seni. Karenanya, kita berharap kalau akan banyak senimanseniman daerah yang namanya terangkat ke pentas nasional atau minimal, Kalbar, paparnya lagi. (ing/*)

man kebakaran bisa datang tanpa mengenal waktu. Konsekuensinya kesigapan perlu ditunjang peralatan memadai jika untuk upaya penyelamatan secara maksimal. Dia menambahkan, dari armada pemadam yang dimiliki, tidak sepenuhnya dalam kondisi baik. Sebagian diantaranya tidak dapat di fungsikan dengan maksimal. Namun pihaknya tetap berusaha bekerja secara total, memanfaatkan peralatan yang tersedia, bila terjadi musibah kebakaran. Ia pun mengata-

kan, bidang kebakaran belum didukung dengan anggaran seperti pada instansi lain. Dimana dana yang dianggarkan kisarannya hanya ratusan juta. Dana tersebut dinilai masih jauh dengan kebutuhan. Seperti untuk penambahan armada yang kini masih minim.“Walaupun dana dan jumlah armada minim namun kami tetap semaksimal mungkin bekerja,” katanya. Sementara untuk kebutuhan armada yang diperlukan, menurut Nikholas, dibutuhkan analisa secara mendalam,

termasuk pendanaannya. Karena itu, dia belum dapat menghitung angka pasti untuk kebutuhan armada yang diperlukan. Dia menambahkan yang menjadi kekhawatiran dengan keterbatasan armada, yakni masalah proses evakuasi. Misal khusus untuk gedung tinggi, meski di Sintang secara umum belum banyak gedung tersebut. “Kalau sekarang kita bekerja, sesuai dengan kemampuan. Memberdayakan maksimal peralatan yang ada,” kata Nikholas. (stm)

Imbau Tak Jual Petasan SANGGAU-Kapolsek Sekayam Iptu Gede Prasetya Adi Sasmita, Selasa (11/7) kemarin mengimbau kepada seluruh masyarakat Kecamatan Sekayam agar tidak ada yang menjual maupun bermain petasan. Mengingat sudah banyak kejadian akibat petasan, salah satunya kebakaran rumah. Dikatakannya, banyak akibat yang dirasakan masyarakat terkait dengan petasan yang kerap kali dimainkan anakanak bahkan orang dewasa. Meskipun sudah dilarang

akan peredaran petasan, tapi masih banyak masyarakat yang menjual atau menyimpan petasan yang dapat menyebabkan kecelakaan baik dirinya sendiri, orang lain maupun harta benda miliknya. “Apalagi demi terciptanya keamanan dan ketertiban serta kehikmatan dalam menyambut bulan suci Ramadan yang sebentar lagi. masyarakat pun dilarang untuk menjual atau bermain petasan,” ujarnya. Lebih lanjut Gede menambahkan, pihaknya sejak 3

Juli 2012 sedang melaksanakan Operasi Pekat (penyakit masyarakat) Kapuas 2012. Sehingga segala jenis penyakit masyarakat yang mengganggu kenyamanan masyarakat dilakukan penertiban. Pihaknya juga akan melakukan razia terhadap para penjual petasan yang ada di wilayah hukum Polsek Sekayam. “Sementara yang jelas petasan akan kita sita dan kita akan cari distributornya untuk di cek dokumen-dokumen atau perizinannya,” tegasnya.(sgg)

70 Pengendara Dijaring SANGGAU--Sebanyak 70 pengendara roda dua dan empat yang melakukan pelanggaran tata tertib lalu lintas, diamankan Satuan Lantas Polres Sanggau. Penjaringan dilakukan, Selasa (10/7) sore kemarin dalam gelar operasi Patuh 2012 di simpang tiga Tanjung Sekayam Kecamatan Kapuas, Kota Sanggau. Operasi dipimpin langsung oleh Kasat Lantas Polres Sanggau, AKP Amri Yudhy Amri yang ditemui wartawan, mengungkapkan hampir 95 persen pelanggaran dilakukan oleh pengendara roda dua atau motor, sedangkan sisanya dilakukan roda empat. “Hasil giat sore ini, yang mendapat tilang sebanyak 70 pelanggar,” katanya. “Roda dua sebanyak 67 dan roda empat sebanyak 3 pelanggar,”

jelasnya. Kesalahan yang umum ditemukan oleh para pelanggar, sambung Amri, diantaranya, tidak memiliki kelengkapan surat-surat berkendara, kurang melengkapi aksesoris pendukung keselamatan seperti kaca spion, tidak memiliki indikator kecepatan (spedometer), lampu send tidak menyala, melanggar rambu-rambu lalu lintas dan lain sebagainya. “Penindakan yang kita lakukan, sematamata guna meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas masyarakat. Ini penting untuk mencegah terjadinya laka lantas (kecelakaan lalu lintas),” terangnya. Dirinya juga menjelaskan, sasaran gelar Operasi Patuh tersebut 50 persennya ditujukan untuk melakukan

penindakan dan 50 persen untuk penyuluhan. Selama Ops tersebut Polres Sanggau juga bekerja sama dengan instansi seperti Dinas Perhubungan dan Polisi Militer (PM). Pelaksanaan Ops Patuh merupakan salah satu bentuk upaya dalam menekan angka kecelakaan dan ketertiban lalu lintas di jalan raya, terutama upaya membangun kesadaran masyarakat sehingga keselamatan di Jalan raya bisa terus tetap terjaga. “Selain melakukan penindakan, kita juga tetap berikan penyuluhan. Hanya saja berbeda dengan ops simpatik yang lebih mengutamakan penyuluhan kepada para pengendara. Kalau ops patuh, kita lakukan perimbangan dengan penindakan dan penyuluhan,” jelasnya.(sgg)

Konsumsi Tinggi, Cek Kualitas Air SIN TANG- Angg ota DPRD Kabupaten Sintang meminta Dinas terkait untuk melakukan pengecekan terhadap kualitas air isi ulang yang selama ini di konsumsi masyarakat. Hal itu mengingat hampir seluruh masyarakat yang ada di Kabupaten Sintang menggunakan air isi ulang. “Kami melihat perkembanga usaha air isi ulang di Sintang sangat luar biasa. Untuk mengantisipasi berbagai dampak negatif yang pasti akan dirasakan oleh konsumen, kita minta dinas terkait melakukan pengawasan,” ungkap Terry Ibrahim saat ditemui di kantor DPRD Sintang pada Rabu (11/7) pagi kemarin. Menurut nya banyaknya keluhan yang di sampaikan oleh masyarakat membuat dirinya merasa harus waspada juga. Pasalnya dirinya juga selaku masyarakat pengguna air isi ulang harus waspada.“Saya di rumah juga pakai air isi ulang. Meskipun di rumah ada

meteran PDAM, tapi kami tidak menggunakan air PDAM untuk kebutuhan sehari-hari. Alasanya jelas, karena air PDAM tidak layak untuk digunakan. Jadi setiap bulan kami hanya membayar beban saja,”jelasnya kurang standarnya air isi ulang yang dijual di toko-toko. Juga menjadi pertimbangan dan harus di lakukan pemeriksaan. “Ada yang bilang air isi ulangnya ada jentik nyamuk, ada juga yang bilang di air isi ulang ditemukan lumut dan pasir. Ini kan bahaya dan artinya air minum itu tidak memenuhi standar serta tidak layak di minum,”tegasnya. Karena itu Ia berharap Masyarakat harus teliti saat membeli air isi ulang kemasan yang kini kian menjamur di Sintang. pasalnya disinyalir banyak air isi ulang kemasan yang tidak memenuhi standar konsumsi. Teryy mensinyalir, maraknya usaha Air Minum isi ulang yang ada di

Kabupaten Sintang, kemungkinan belum di data secara baik. “Saya rasa usaha Air Minum yang ada di kabupaten Sintang bias mencapai ratusan, jika ini di data maka pengawasan akan semakin mudah,” tekasnya. Sementara pengurus Lembaga Perlindungan Konsumen Supriyadi berharap semakin besarnya konsumsi air isi ulang di Kabupaten Sintang harus segera di lakukan pengawasan, sehingga masyarakat selaku pengonsumsi air dapat merasaakan keamanan dan kenyamanan. “Terkadang memang ada kualitas yang tidak baik, tetapi bagaimanapun juga Pemkab harus segera melakukan pendataan dan pengawasan,” ujarnya. Pemerintah Daerah, dalam hal ini Dinas Kesehatan yang memilki tugas pengawasan di harapkan dapat berperan aktif, sehingga keluhan dari masyarakat tidak akan ada. (jie)

Mobil Tabrak Jembatan, 1 Tewas Sambungan dari halaman 17

mulai beraktivitas. Tiba-tiba terdengar suara keras. “Warga pun berkeluaran mencari suara apa. Tak tahunya mobil menabrak jembatan,” kata warga kepada Pontianak Post, kemarin. Warga mengakui, usai menabrak mobil yang berangkat dari Singkawang menuju ke Pontianak itu berputar ke arah Singkawang lagi. “Mungkin sopirnya mau membanting guna menyelamatkan agar tidak masu ke sungai,” kata warga memprediksi. Warga pun bahu membahu menolong korban. “Kasihan ada anak kecil di dalam mobil yang duduk bersama ibunya dibagian depan. Sementara yang tewas itu duduk di bagian belakang kiri sopir,” kata warga.

“Penumpang yang tewas itu luka parah. Waktu dikeluarkan dari mobil korban masih hidup. Sampai di Rumah Sakit Rubini Mempawah, nyawanya tak tertolong lagi. Sopir juga memberikan pertolongan kepada korban,” katanya. Korban yang lain, kata warga terluka dan ada yang patah kakinya. “Semuanya dibawa ke Rumah Sakit Rubini karena lebih dekat. Kemungkinan sudah dibawa ke Pontianak,” kata dia. Kepala Cabang Jasa Raharja Singkawang, Muhammad Noor memastikan akan mengurus secepat mungkin administrasi korban kecelakaan di Sui Jaga B. “Pegawai kita sudah ke lokasi dan kita sudah dapat data awal yang dibutuhkan. Langsung kita proses. Mudahmudahan dalam dua tiga

hari ini, uangnya sudah bisa ditransper ke korban baik yang meninggal maupun yang mengalami luka berat,” kata Noor, kepada Pontianak Post, kemarin. Menurut Noor, yang meninggal dalam kecelakaan tersebut adalah Philips Chung dengan alamat Jalan Sagatani Pakunam RT 015 RT 004 Kelurahan Sijangkung Singkawang Selatan. Noor juga mengingatkan kepada pemilik kendaraan pengangkut penumpang untuk tidak menunda premi Jasa Raharja. “Ini dimaksudkan agar ketika terjadi kecelakaan, penumpang yang dirugikan,” kata Noor mengingatkan. Kemarin sekitar pukul 14.00 WIB Polres Bengkayang melakukan evakuasi terhadap mobil yang hancur dibagian depannya ini. (zrf)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.