Pontianak Post

Page 15

Pontianak Post

aneka pontianak

Selasa 12 Juni 2012

Sampah jadi Solusi Krisis Energi Masa Depan Sambungan dari halaman 9

masyarakat, kenapa tidak dimanfaatkan saja. Ini bisa menjadi solusi krisis energi di masa depan,” ungkap Asri, ketua tim ini. Ide ini kemudian mereka sajikan dalam Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, 9 Juni 2012 di Sungai Raya. Dengan keunikan tema, inovasi yang diusung didalamnya, serta presentasi yang menarik menjadikan mereka meraih juara pertama dalam lomba tersebut. Asifa Asri mengatakan bahwa ide ini adalah merupakan pengembangan tema penulisan skripsinya yang dibimbing dosen di Prodi Teknik Fisika FMIPA, yaitu Yudha Arman. Dalam latar belakang penelitian, objek yang mereka teliti adalah masyarakat di Kubu Raya. Berdasarkan hasil penelitian mereka, sampah organik rumah tangga yang dihasilkan di Kabupaten Kubu adalah 62,3 ton per hari. “Ini merupakan potensi luar biasa untuk pengembangan sumber energi biogas, khususnya di Kubu Raya,” ujar Asri. Dijelaskan dia, selain teknologi ini menghasilkan gas metan yang dapat digunakan untuk kebutuhan memasak yang menggunakan kompor gas sebagaimana halnya elpiji, manfaat lain dari teknologi ini adalah sampah organik padat dan cair yang merupakan sisa fermentasi dapat difungsikan sebagai pupuk organik yang sangat baik. Dalam aplikasi alat yang Asifa Asri dan Lubena H. Ve-

layati, rancang ini hanya diestimasikan biayanya kurang dari Rp1,5 juta. Adapun ide mereka dalam inovasi ini adalah dimulai dari pemasukan sampah organik ke bagian penghancur dan dihancurkan dengan menggunakan blade yang digerakkan oleh motor listrik yang dapat diatur kecepatannya. Sampah yang telah hancur ini akan masuk ke dalam tempat fermentasi dimana volume sampah yang dimasukkan adalah sepertiga tinggi reaktor. Tujuan sampah dihancurkan terlebih dahulu adalah untuk mempercepat proses produksi biogas. Selama proses berlangsung, katalis (limbah ternak) dimasukkan melalui saluran masuk reaktor sebanyak seperenam tinggi reaktor. Bahan yang terakhir ditambahkan melalui saluran masuk reaktor adalah air sehingga hanya tersisa ruang kosong sebanyak sepertiga dari volume reaktor. “Pemberian ruang kosong ini dimaksudkan agar gas metan yang terbentuk memiliki ruang agar gas dapat mengalir ke dalam tabung pemfilteran untuk proses filtrasi. Setelah semua bahan telah dimasukkan maka reaktor harus tertutup rapat agar mengalami proses dekomposisi anaerob (tanpa udara) selama kurang lebih 10 hari,” papar Asri. Selama proses dekomposisi anaerob terjadi dilakukan kajian parameter fisis berupa pengaturan suhu, pengadukan dan pembibitan. Setelah melakukan pengkajian, suhu yang paling ideal untuk memperoleh gas metan yang optimal adalah 35oC. Pengadukan

harus diakukan secara berkala dengan tujuan untuk mempertahankan keseragaman konsentrasi substrat, suhu, dan faktor lingkungan lainnya serta mencegah terjadinya pembentukan buih dan deposisi padatan. Pembibitan dilakukan dengan menggunakan bakteri EM4, hal ini bertujuan untuk mempercepat proses fermentasi sehingga waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil biogas lebih cepat dari 10 hari. Sehingga kajian parameter fisis penting dilakukan selama proses fermentasi dimaksudkan untuk mengoptimalkan produksi biogas. Kemudian dilakukan proses filtrasi untuk menyaring sulfur serta karbondioksida karena sulfur dapat menyebabkan korosi pada besi dan karbondioksida dapat mengurangi warna biru api hasil pembakaran. Dari hasil ini maka yang tertinggal dari inovasi teknologi ini hanyalah gas metan murni. Gas metan murni inilah yang digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak bagi masyarakat Kabupaten Kubu Raya. Dosen pembimbing mereka dalam Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna ini, Ferry Hadary, yang juga Pembantu Dekan III Fakultas Teknik Untan, berharap agar hasil kreativitas mahasiswa bimbingannya tersebut dapat menjadi solusi alternatif bagi pemerintah dan parapihak (stakeholder), khususnya dalam penanganan sampah rumah tangga agar menjadi nilai tambah yang bermanfaat bagi masyarakat. (*)

Peserta Jangan Telat! Sambungan dari halaman 9

yakni dengan menyewa GOR Pangsuma Pontianak. ”Sebagian besar ruang kelas di Untan kita pergunakan, tetapi tidak mencukupi. Karena itu kita sewa ruang lain,” ujar Ida Fitria kepada Pontianak Post di ruang kerjanya, Senin (11/6). Ujian tertulis ini mulai dilaksanakan pada pukul 08.00 dan dilaksanakan selama dua hari hingga besok. Setiap peserta diharapkan sudah berada di ruangan minimal setengah jam sebelum ujian dilaksanakan. Senin kemarin, panitia sudah membuka ruangan dan menyediakan denah lokasi di sejumlah tempat. ”Supaya para peserta bisa mengecek lokasi ujian masing-masing,” kata Ida Fitria. Untuk ujian kelompok IPA dipusatkan di GOR Pangsuma Pontianak. Untuk kelompok IPS tersebar di sejumlah ruang di Untan, seperti Fakultas Ekonomi, Hukum, FKIP, dan Kedokteran. Sementara untuk IPC terletak antara

lain di Fakultas Pertanian, Teknik, MIPA dan Auditorium Untan. Panitia lokal Untan melibatkan 800 orang pengawas ujian, baik dari kalangan dosen maupun staf Untan. Pantauan Pontianak Post pada Senin terlihat para peserta yang sudah mengecek lokasi ujian masing-masing, seperti di Auditorium Untan, FKIP, Ekonomi, dan sejumlah wilayah lain. Ada sejumlah peserta yang masih bingung dengan lokasi ujian mereka. Salah satunya Dorma Pakpahan. Saat Dorma sedang mencari lokasi ujian di Gedung Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan Untan. ”Kebetulan saya dari Medan. Belum lama datang ke Pontianak. Saya masih belum hafal lokasi di sini,” ujar alumni SMA Negeri 1 Medan ini. Rupanya, dalam kartu ujiannya tertulis bahwa lokasi ujian Dorma berada di Magister Hukum di Jalan Daya Nasional. Lokasi ini cukup jauh dari BAAK Untan. ”Saya tadi mutar-mutar mencari tempat ujian, tapi tidak ketemu,” kata Dorma.

Ditanya soal persiapan menghadapi seleksi tertulis, Dorma mengaku belum begitu siap. ”Hanya belajar seadanya saja, Bang. Saya coba mengisi soal-soal ujian tahun lalu,” ujar peserta kelompok IPC ini. Ramainya peserta dimanfaatkan sebagian pedagang untuk menjual berbagai peralatan ujian, seperti pensil, papan alas untuk menulis, penghapus, dll. Salah seorang pedagang Kristiadi mengatakan, pada saat pendaftaran ujian tertulis ini dia bisa menjual banyak barang dagangan. Ketika ditemui, Kristiadi sedang berjualan di samping gedung BAAK Untan. Menurutnya, saat ujian banyak peserta yang membutuhkan perlengkapan. Karena itu kehadirannya cukup membantu para peserta. Humas Panitia Lokal SNMPTN Pontianak Ida Fitria mengharapkan para peserta agar mempersiapkan diri sebaik mungkin. Supaya tidak ada kendala saat pelaksanaan ujian. ”Pengalaman tahun lalu, banyak yang terlambat saat ujian,” ujarnya. (her)

Larang Impor Umbi Lapis Sambungan dari halaman 9

Dia merincikan, tugas pokok Balai Karantina Pertanian untuk mencegah masuknya hama penyakit hewan dari pangan yang busuk. Begitu juga pada organisme pengganggu tumbuhan karantina. Untuk itu, demi menghindari penyakit yang ditimbulkan dari pangan busuk, pihaknya akan giat mengontrol masuknya barang impor dari negara asing.

Dengan dilarangnya mengimpor jenis umbi lapis, kata dia, maka penyakit hama luar dapat diminimalisir. Selain itu, pihaknya juga lebih meningkatkan komoditas keamanan pangan di Kalbar. Azmal berharap, agar hal ini didukung penuh oleh pihak terkait. Tidak hanya internal, pelaku bisnis yang kerap kali mendatangkan barang-barang dari negara asing harus toleransi.

Selain itu kami juga dihubungi Deputi Menteri Lingkungan Hidup untuk mengecek langsung ke lokasi apakah telah terjadi pencemaran lingkungan dan berbahaya atau tidak. Kami tidak tahu mereka dapat info dari mana,” ujar Taufik, Kasubid Penaatan Hukum BLHD Kalbar. Selain turut hadir pula tim Korwas PPNS Reskrimsus Polda Kalbar. Namun sepertinya tim BLHD tidak akan mendapatkan indikasi pencemaran lingkungan apapun. Pantauan Pontianak Post sendiri sudah tidak tampak lagi genangan minyak sawit di lokasi kejadian. Betapa tidak, selama lima hari terakhir Pontianak diguyur hujan deras. Belum lagi fenomena pasang surut yang membaurkan air sungai dengan minyak organik itu. “Sepertinya dari pengamatan, minyak CPO-nya sudah tidak ada lagi. Tapi kita tetap akan mengambil sampel air untuk diteliti,” kata Atika salah seorang anggota BLHD. Dijelaskan dia, CPO tergolong

minyak organik dan tidak terlalu berbahaya bagi lingkungan, kecuali dalam kadar sangat banyak. “Hanya minyak itu akan menutupi permukaan air dan menghambat oksigen masuk ke air. Selain itu minyak akan mengganggu warga yang terbiasa mandi dan mencuci di dekat lokasi tumpahan,” paparnya. Selain itu pihak perusahaan dan masyarakat sekitar sudah melakukan penyedotaan dan penyaringan minyak tumpah tersebut. “Kami sudah berupaya menyedot minyak tumpah tersebut. Kita menggunakan beberapa pompa air dan mendatangkan tongkang lain berkapasistas 3.000 ton untuk menampung minyak itu. Selain itu kita libatkan masyarakat sekitar juga,” sebut M Syafei Surya Saputra, kepala operasional PT Cahaya Kalbar. Dia juga mengaku telah berkoordinasi dengan Camat Pontianak Utara dan Lurah Batulayang dalam mengatasi masalah tersebut. Menurut Syafei, saat ini kadar CPO di lokasi tumpahan sudah jauh berkurang. “Esti-

Berantas Tambang Emas Liar PONTIANAK - Kapolda Kalimantan Barat Brigadir Jenderal Unggung Cahyono menegaskan, Penambang Emas Tanpa Ijin harus segera diberantas. Menurutnya, Kepolisian Daerah Kalimantan Barat telah serius melakukan operasi kepolisian guna menindak para pelaku perusak lingkungan ini. Termasuk antisipasi terjadinya konflik pertambangan antar kelompok masyarakat. “Beberapa cukong berhasil kita ringkus melalui operasi kewilayahan,” ujarnya. Polda Kalbar sendiri melaksanakan operasi kewilayahan guna memberantas penambangan liar yang masih marak di beberapa wilayah Kalimantan Barat. Seperti, Kabupaten Bengkayang, Sintang dan Sanggau. Pekan lalu, Polres Bengkayang telah menutup tiga lokasi penambangan emas tanpa izin. “Selanjutnya, tim kita akan me-

nelusuri PETI lain yang merusak lingkungan,” ungkap Unggung. Menurut Kabid Humas Polda Kalbar AKBP Mukson Munandar, ketiga lokasi penambangan emas itu dirazia selama tiga hari. Terletak di Desa Bani Emas Kecamatan Bengkayang, Desa Lamolda Kecamatan Lumar dan Desa Benawa Bakti, Kecamatan Monterado. ”Di Monterado, Polres Bengkayang mengamankan satu set alat penambangan di sumber mata air warga. Di sana, ada lima pekerja yang berasal dari Karawang dan Tasikmalaya, Jawa Barat,” ujarnya. Sedangkan pekan lalu, Polres Sanggau juga menutup aktivitas pertambangan emas tanpa izin di dua lokasi berbeda di Desa Inggis, Mukok dan Bonti, Kecamatan Bonti, Sanggau. Dalam operasi penertiban, petugas berhasil mengamankan 8 ter-

sangka dengan barang bukti berupa 3 unit mesin dompeng milik para penambang. ”Polres Sanggau menurunkan 80 personel dalam operasi di dua lokasi penambangan liar tersebut,” ungkap Mukson. Dia menyatakan, kepolisian akan mengambil langkah tegas terhadap para pelaku perusak alam. Karena aksi penambangan liar berdampak pencemaran air sungai sehingga dapat meresahkan warga. Maka koordinasi terus dijalin dengan tokoh masyarakat setempat. Agar tindakan yang diambil tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari. ”Tindakan penertiban ini mendapat respon positif dari masyarakat. Karena keberadaan PETI memberikan dampak terhadap pencemaran sungai,” pungkasnya. (rmn)

Transportasi Perkotaan Kian Rumit Sambungan dari halaman 9

Persoalan infrastruktur seperti kemacetan lalu lintas, keruntuhan jembatan maupun bangunan harus dikaji agar tidak terlambat. Dosen Fakultas Teknik Untan, Rudi Suyono dan Elsa Tri Multi dalam penelitian kelompok kajian transportasi menawarkan konsep transport demand management (TDM) atas permasalahan lalu lintas di kota ini. Konsep TDM dapat diartikan sebagai serangkaian upaya untuk memengaruhi perilaku perjalanan agar mengurangi atau mendistribusi ulang permintaan perjalanan. “Strategi penerapan TDM terbagi atas dua konsep dasar yaitu push strategy (pemberlakuan intensif negatif ) dan pull strategy (pemberian insentif positif ),” kata Rudi, kemarin. Dipaparkannya, pemberlakuan intensif negatif bersifat memaksa, seperti pelaksanaan jalur tertib lalu lintas, sistem pajak kendaraan progresif, perbaikan manajemen dan pembatasan parkir di badan jalan serta pengetatan retribusi parkir termasuk road pricing. Sementara pemberian insentif positif, bersifat menarik pengguna untuk

mengubah moda pergerakan seperti pembangunan jalur khusus sepeda, pejalan kaki dan angkutan umum. “Termasuk pemberian subsidi pada angkutan umum dan penggunanya,” jelasnya. Hasil penelitian Rudi, Pontianak adalah kota yang cukup maju dengan jumlah penduduk dan kepemilikan kendaraan yang besar. Perkembangan ini berdampak pada permasalahan transportasi, khususnya lalu lintas di jalan. Pertumbuhan kendaraan yang tinggi mencapai 17 persen per tahun. Hal itu tidak seimbang dengan pertambahan panjang jalan dan penyediaan prasarana pendukung lainnya yang sangat kecil. “Kondisi ini berdampak p a d a mu n c u l nya g e ja l a kemacetan, kecelakaan dan berbagai masalah lalu lintas lainnya, “ katanya. “Pembangunan prasarana mahal dan ketersediaan ruang yang terbatas sementara pembangunan prasarana tidak efektif memecahkan masalah,” tambah Rudi. Model penanganan dengan TDM bersifat jangka panjang, namun cukup murah karena dapat dilakukan subsidi silang antara strategi pemberlakuan intensif negatif dan positif. “Dengan begitu diharapkan

mampu menciptakan kota dengan sistem transportasi berkelanjutan dan kota layak huni secara berkesinambungan,” ungkapnya. Dosen Jurusan Teknik Sipil Untan lainnya, Elvira menyampaikan konsep keamanan infrastruktur man made hazards. “Man made hazards adalah beban atau bahaya yang diakibatkan oleh manusia, biasanya dikategorikan sebagai beban tidak normal dan tidak lazim diperhitungan dalam perencanaan suatu infrastruktur seperti gedung dan jembatan. Permasalahan man made hazards ini menjadi hangat kembali setelah runtuhnya gedung kembar WTC di Amerika” katanya. Elvira menyayangkan, man made hazards belum mendapat perhatian serius para ahli dan perencana infrastruktur di Indonesia. Sehingga infrastruktur yang dibangun dengan biaya besar keamanannya menjadi rawan. “Untuk mengamankan infrastruktur termasuk barang-barang yang ada di dalamnya serta keselamatan penghuninya, man made hazards sangat penting. Pembangunan di Kota Pontianak juga mesti memperhatikannya,” kata Ketua Program Magister Teknik Sipil Untan itu.(hen)

Sukseskan Pilkada Sambungan dari halaman 16

menyediakan pendidikan berkualitas, terjangkau, dan baik. Begitu pula sektor kesehatan, diharapkan pemimpin bisa menyediakan pelayanan kesehatan yang baik, murah, dan terjangkau. Ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama menyukseskan pemilihan Gubernur Kalbar dengan menjunjung tinggi kejujuran, kea-

dilan, dan transparan. ”Diharapkan semuanya bisa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam menghadapi pemilihan kepala daerah ini,” katanya. Selama ini, lanjut Christiandy, pemilihan kepala daerah acap kali dijadikan politik sesaat dan berpotensi konflik. Kondisi ini terjadi pada beberapa daerah lain di Indonesia dan harus menjadi pelajaran bagi Kalbar.

”Saya yakin tidak akan terjadi (konflik) di Kalbar jika semuanya bersatu. Ini dibuktikan pada proses pemilukada dalam satu dasawarsa terakhir,” katanya. Ia mengajak semua pihak menjamin bahwa Kalbar aman untuk semua. ”Kondisi ini menjadi citra positif pemilu di Kalbar berkualitas. Mari kita menjadikan pemilu kepala daerah yang aman dan tertib,” ujarnya. (uni)

Christiandy juga mengkritisi jajaran birokrasi Pemerintah Provinsi Kalbar. Ia berharap sering berkoordinasi dengan baik agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Apalagi dalam agenda yang sangat penting. ”Ini agenda untuk pembangunan sangat penting. Sesuai dengan visi Pemprov Kalbar yang ingin mewujudkan masyarakat Kalbar yang beriman, sehat, cerdas, aman, berbudaya, dan sejahtera. Hal ini menunjukkan budaya ini penting,” ungkap Christiandy. Ia menjelaskan keterlambatan mulainya acara tidak direncanakan, melainkan terjadi karena adanya miskomunikasi. ”Apalagi pesertanya banyak dari daerah, kami menghargai kehadirannya dan berarti ingin bersama-sama membangun kebersamaan dari berbagai adat dan budaya,” ujar Christiandy, disambut tepuk tangan dari peserta. Menurut Christiandy, Kalbar terdiri atas kemajemukan dengan berbagai etnis. Melihat kondisi tersebut, etnis tidak

perlu dipermasalahkan. Kemajemukan di Kalbar bisa dijadikan potensi contoh sinergitas. ”Dengan kekuatan itu kita bisa membangun Kalbar dengan baik,” katanya. Permasalahan adat, lanjut Christiandy, terdiri atas banyak hal termasuk hukum adat. Kalbar banyak berkaitan dengan sumber daya alam yang terkadang berbenturan dengan adat masyarakat. Ia berharap Rapat Koordinasi Pembinaan Lembaga Adat dan Budaya Melayu se Kalbar bisa mengangkat persoalan tersebut. Christiandy meminta pembenahan organisasi dan lembaga adat terus dilakukan. Semuanya diharapkan menyatukan persepsi sehingga tidak ada dualisme kepemimpinan lembaga adat di suatu wilayah dan kebijakan bisa diterapkan hingga tingkat ranting. ”Kegiatan usaha perekonomian yang masuk ke wilayah adat harus ada koordinasi dengan swasta dan pemerintah agar usaha yang masuk itu benar-benar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya. (uni)

rutnya, kebersamaan sangat penting. ”Dengan adanya kebersamaan dan kekompakan, bisa mencapai hasil terbaik.

Dengan kebersamaan dan kekompakan, pembangunan di segala bidang dapat tercapai dengan baik di daerah kita tercinta ini,” kata Zeet. (uni)

MABM Walk Out Terutama, lebih mengutamakan prosedur sesuai aturan yang ada. “Pelaku bisnis sebaiknya lebih memerhatikan kesehatan dari barang tersebut. Jangan hanya ingin mengambil untung besar, namun merusak masyarakat Indonesia. Mudah-mudahan, dengan dilarangnya mengimpor bahan pangan jenis umbi lapis, tidak terulang lagi kasus serupa,” pungkasnya. (rmn)

BLH Tak Tahu CPO Cemari Sungai Kapuas Sambungan dari halaman 9

15

masi kita pada saat kejadian hanya hilang 30 ton CPO saja, 70 ton berhasil kita selamatkan. Tapi sepertinya sekarang sudah tidak ada lagi,” ujar dia. Syafei mengklaim dari peristiwa itu, perusahaan rugi sekitar Rp240 juta, jika satu kilogram CPO dihargai Rp8.000. Tumpahnya minyak CPO tersebut sendiri, disebutkan Syafei menjadi berkah tersendiri bagi warga sekitar. Pasalnya banyak warga yang datang untuk menampung tumpahan minyak tersebut. “Satu drum di lokasi tumpahan kita bayar Rp100 ribu. Tapi saya lihat banyak yang menjual kepada penadah dan pihak lain dengan harga Rp400 ribu satu drum. Kita relakan saja untuk mereka,” tandas dia. Kapal tongkang yang karam sendiri, dikatakan Syafei sudah mengapung sempurna kemarin pagi. “Sudah mengapung sempurna,” ujarnya. Dia juga mengatakan bahwa penyebab karamnya kapal adalah cuaca buruk. “Ini faktor alam, di luar kehendak kita. Ini force major,” pungkas dia. (ars)

Sambungan dari halaman 16

se Kalimantan Barat, Sumarno menjelaskan kegiatan tersebut diselenggarakan untuk menyamakan persepsi antara pengurus lembaga adat daerah dan instansi terkait. Hal ini salah satunya untuk memperkokoh persatuan dan pelaksanaan pembangunan di Kalbar. ”Total peserta sebanyak 250 orang yang terdiri atas ketua dan pengurus lembaga adat Melayu se Kalbar,” katanya. Pada pukul 10.15, Wakil Gubernur Kalbar, Christiandy Sanjaya tiba dan membuka rapat koordinasi tersebut. Ia menyampaikan permohonan maaf dari Gubernur Kalbar yang tidak bisa membuka acara. ”Saya menyampaikan permohonan maaf dari Gubernur. Saya dihubungi pukul 09.15. Beliau sangat ingin menghadiri acara ini tetapi tidak bisa karena ada pemeriksaan kesehatan. Saya mengetahui ada acara ini pada pukul 09.15,” ujar Christiandy.

Jaga Toleransi Sambungan dari halaman 16

Ia juga berpesan agar kafilah Kalbar menjaga kebersamaan selama di sana. Menu-

Belum Terima Instruksi Pembayaran Sambungan dari halaman 16

Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Robertus Isdius mengatakan pihaknya mengikuti aturan pusat berkaitan den-

gan pegawai negeri, termasuk pembayaran gaji ke 13. ”Hingga saat ini belum ada instruksi pembayaran gaji ke 13. Kita ikut saja dengan pemerintah pusat. Kalau diberi, rejeki namanya. Kalau tidak,

apalah daya. Kita juga tidak paksa,” ujar Robertus, yang mengatakan total pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalbar yang akan menerima gaji ke 13 mencapai enam ribu orang. (uni)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.