Pontianak Post

Page 10

metropolitan

10

Pontianak Post

Pekerja Informal Terima Bantuan

kelistrikan

Minta Penjelasan PLN PEMERINTAH Provinsi Kalimantan Barat akan meminta penjelasan kepada PT PLN Persero Wilayah Kalbar berkaitan dengan seringnya pemadaman listrik dalam sepekan terakhir. ”Kami akan mencoba meminta penjelasan PLN apa masalahnya,” ujar Wakil Gubernur Kalbar, Christiandy Sanjaya, kemarin. Ia memperkirakan kerapnya pemadaman yang terjadi disebabkan bahan bakar minyak bersubsidi. Selama ini Kalbar menggunakan sumber pemChristiandy Sanjaya bangkit dari bahan bakar bersubsidi. ”Selama ini belum ada laporan (tentang pemadaman). Kami maklum mungkin karena sibuk juga. Jajaran dinas sudah diinformasikan untuk meminta penjelasan,” katanya. Pemadaman listrik ini dikeluhkan masyarakat. Selain seringnya terjadi, pemadaman juga dalam waktu lama. Dalam tiga hari terakhir, pemadaman terjadi setiap hari. Salah seorang warga yang tinggal di Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo, Alen mengatakan pemadaman terjadi hingga tengah malam. ”Dari Kamis (7/6) listrik di tempat saya sering pada. Sehari bisa lebih dari tiga kali,” ujarnya. Tak hanya Kamis, keesokan harinya, Jumat (8/6) listrik juga padam. Menurut Alen, pada siang hari listrik padam sedikitnya dua kali. Sekali pada sekitar 15 menit. Malam harinya, listrik kembali padam. ”Pemadaman ini mulai pukul 19.00 dan baru menyala kembali sebelum piala Euro dimulai yakni pukul 20.45,” katanya. Sabtu (9/6) malam, listrik juga padam. Bahkan pemadaman yang terjadi lebih lama dari sebelumnya. ”Padamnya mulai pukul 19.00 dan baru menyala sekitar pukul 23.30,” ujarnya. (uni) SEREMONI/PONTIANAKPOST

singkat

Administrasi Belum Baik Administrasi di pemerintahan desa masih belum berjalan dengan baik. Karena itu, menurut Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah Kalimantan Barat, Sumarno, perlu ada penekanan, sosialisasi dan pendalaman bagi perangkat desa terhadap aturan pemerintah terkait penyelenggaraan administrasi di pemerintahan desa. “Selama ini, kita harap administrasi di pedesaan bisa berjalan lancar, tetapi sampai sekarang belum berjalan baik. Ini karena keterbatasan SDM (sumber daya manusia) perangkat desa,” katanya kemarin. Kendala yang biasanya dihadapi perangkat desa yaitu terkait pengelolaan keuangan dan administrasi secara umum. Namun, khusus untuk pengelolaan keuangan, sudah diselenggarakan banyak bimbingan teknis bagi perangkat desa, baik oleh pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten maupun institusi lain. “Biasanya itu terkait ADD (alokasi dana desa) terutama mengenai pertanggungjawaban pengelolaan keuangan,” jelasnya. Mengenai administrasi desa secara umum, pemprov juga sudah sejak lama berupaya meningkatkan kepahaman kepada perangkat desa melalui berbagai pembinaan. Dari serangkaian pembinaan itu, pemahaman perangkat desa sudah mengalami kemajuan. Hanya saja, kata Sumarno, seringkali perangkat desa selalu berubah atau berganti. (ron)

Selasa 12 Juni 2012

OLAHRAGA: Panjat tebing menjadi olahraga yang diminati mahasiswa Penjaskes. Setiap tahun rutin digelar kejuaraan antarperguruan tinggi.

Miliki Sarana Olahraga Terlengkap Prodi Penjaskes Cetak Guru Olahraga Berkualitas & Profesional MENGENYAM Pendidikan di Program Studi, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes) STKIP-PGRI Pontianak untuk sekarang ini jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, apalagi sejak dibukanya program strata 1 prodi Penjaskes. Pihak kampus STKIP-PGRI Pontianak terus melengakapi sarana dan prasarana olahraga bagi para peserta didiknya. Bahkan menurut Sekretaris Prodi Penjaskes Dwi Hartanto, M.Pd mewakili Ketua Prodi Penjaskes Drs Kaswari SPd Mpd bahwa di prodi Penjaskes saat ini telah dilengkapi berbagai sarana dan prasarana olahraga guna menunjang proses perkuliahan

di kampus. Adapun sarana-prasarana yang yang telah direalisasikan antara lain: lapangan basket, panjat tebing, lapangan tenis, lapangan bola, lapangan atletik, lapangan voli serta aula serbaguna yang terletak dikampus II ( Jalan Ilham) yang digunakan sebagai sarana latihan pencat silat dan bulu tangkis mahasiswa. Ia menjelaskan, saat ini dosen yang dimiliki prodi Penjaskes berjumlah 29 dosen tetap, namun ada tiga dosen lagi yang kini mengenyam pendidikan S2 di Universitas Negeri Jakarta dan satu dosen di Universitas 11 Maret Surakarta. Dwi mengharapkan, dengan pembangunan fisik dan non fisik di STKIP-PGRI yang kini tengah berjalan. Kami berharap prodi penjaskes agar terus maju mencetak guru bidang studi olahraga yang berkualitas dan profesional. Dwi juga menambahkan, setelah mahasiswa lulus dari prodi Penjaskes ini, kami juga berharap mereka dapat

C

M

Y

K

mengaplikasikan ilmu yang didapat selama dikampus. Sebab ada sebagaian mahasiswa Penjaskes di semester VIII yang kini telah diterima sebagai guru honor, ketika melakukan PKL dan pada sorenya mahasiswa ini kembali mengikuti perkuliahan. Menurut data STKIP – PGRI Pontianak, Prodi Penjaskes sampai saat ini masih menerima mahasiswa baru dengan daya tampung sebanyak 300 mahasiswa. Terdiri atas tiga kelas pagi dan tiga kelas sore yang disesuaikan dengan rasio tenaga pengajar (dosen) serta ketersedian sarana dan prasarana pendukung perkuliahan. Sehubungan Penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2011/2012 berakhir tanggal 25 Agustus 2012, bagi masyarakat khususnya pendaftar yang ingin menyampaikan anjuran, saran dan pengaduan seputar penerimaan Mahasiswa Baru dapat disampaikan langsung via SMS di nomor 082157484048.(d3/bn)

PONTIANAK - Pada tahun 2012 sebanyak 8.100 pekerja informal yang tersebar di sembilan wilayah di Indonesia dipastikan menerima subsidi iuran program Jaminan Sosial Tenaga Kerja luar Hubungan Kerja yang jumlah keseluruhan anggarannnya mencapai Rp2,8 miliar. Salah satunya Pontianak yang mencapai 1.361 pekerja informal. Dirjen PHI dan Jamsos Depnakerstran, Wahyu Indarwati di Pontianak mengatakan, bantuan subsidi iuran Jamsostek bagi tenaga kerja informal atau pekerja LHK ini meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para pekerja informal akan arti pentingnya jaminan sosial serta meningkatkan jumlah kepesertaan program Jamsostek. Setelah pemberian subsidi berakhir, peserta diharapkan melanjutkan pembayaran iuran/ premi secara mandiri. “Subsidi iuran program Jamsostek dimaksudkan sebagai stimulan kepada tenaga kerja LHK agar tertarik dan mau menjadi peserta jaminan sosial tenaga kerja sehingga dapat meningkatkan aspek perlindungan saat bekerja,” kata Wahyu Indarwati, di Pontianak beberapa waktu yang lalu. Program ini merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan pekerja informal, sehingga para pekerja informal ini mendapatkan rasa tenang dan aman dalam berusaha dan merasa terlindungi seperti pekerja formal. “Sayangnya saat ini jumlah pekerja informal yang menjadi peserta program Jamsostek LHK masih sangat sedikit sehingga sangat perlu untuk ditingkatkan jumlah kepesertaannya. Ini demi kepentingan, perlindungan dan kelangsungan kerja para pekerja informal,” jelasnya. Para pekerja sektor informal yang bekerja sebagai tenaga kerja LHK yang mendapatkan subsidi iuran Jamsostek pada tahun 2012 tersebar dalam sembilan wilayah di Indonesia yaitu Banda Aceh, Bengkulu, Bogor, Cirebon, Jambi, Medan, Palu, Pontianak, dan Surabaya. Sedangkan daerah terbanyak yang menerima subsidi iuran adalah Kota Pontianak yang mencapai 1.361. “Ini yang terbanyak jika dibandingkan dengan daerah lainnya,” lanjut Indarwati. Pekerja informal tersebut memiliki jenis pekerjaan di hampir semua bidang pekerjaan baik sektor jasa atau sektor ril antara lain tukang bangunan, tukang becak, ojek, bengkel bordir, tukang las, mekanik, penjahit, nelayan, tukang pangkas rambut, petani, supir, penambak, peternak, buruh dan buruh bongkar muat. (afi)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.