Pontianak Post

Page 8

cmyk

Pontianak Post

8

Kamis 12 Mei 2011

Indonesian Movie Awards 2011

Kemenangan Minggu Pagi di Victoria Park

+ Wulan Guritno

JAKARTA—Minggu Pagi di Victoria Park, film kedua Lola Amaria sebagai sutradara, meraih kesuksesan dalam ajang Indonesian Movie Awards (IMA) 2011. Di antara delapan kategori terbaik dan enam kategori favorit, film yang bercerita tentang kehidupan para tenaga kerja perempuan

Indonesia di Hongkong itu Dahlan. Sang Pencerah pun PEMENANG IMA 2011 menyabet tiga penghargaan mendominasi kemenangan (dua kategori terbaik dan dalam festival film terseKategori Terbaik satu kategori terfavorit). but. Pemeran Utama Pria : Reza Rahadian (3 Hati 2 Dunia 1 Cinta) Film itu juga menganBanyak kejadian menarik Pemeran Utama Perempuan : Titi Sjuman (Minggu Pagi di Victoria Park) tarkan Titi yang terjadi dalam ajang Pemeran Pendukung Pria : Tio Pakusadewo (Alangkah Lucunya Negeri Ini) Sjuman tersebut. Misalnya saja, Vino Pemeran Pendukung Perempuan : Happy Salma (7 Hati 7 Cinta 7 Wanita) menjadi G Bastian tidak tampil di poPendatang Baru Pria : Rangga Djoned (7 Hati 7 Cinta 7 Wanita) pemeran dium saat menerima pengPendatang Baru Perempuan : Fitri Bagus (Minggu Pagi di Victoria Park) utama hargaan Pemeran Utama Pasangan : Griffit Patricia & Yehuda Rumbindi (Tanah Air Beta) peremPria Terfavorit karena masih Pemeran Anak-Anak : Angga Putra (Alangkah Lucunya Negeri Ini) p u a n t e r b a i k 2011. Piala berada di parkiran saat nalayar emas yang diterima Titi manya disebut. Selain itu, Kategori Terfavorit (Polling SMS) pada Selasa malam (10/5) di Derby Romero terengahPemeran Utama Pria : Vino G. Bastian (Satu Jam Saja) Tennis Indoor Senayan itu engah saat lari ke podium Pemeran Utama Perempuan : Wulan Guritno (Demi Dewi) merupakan piala kedua dari belakang panggung Pendatang Baru Pria : Ihsan Taroreh (Sang Pencerah) yang didapatkan dari film untuk menerima pengharPendatang Baru Perempuan : Ella Hamid (Minggu Pagi di Victoria Park) tersebut. Akhir pekan lalu, gaan. Dia muncul setelah Soundtrack Favorit : Cinta Takkan Salah (Gita Gutawa & Derby Romero) dalam ajang Festival Film presenter Okky Lukman, Film Favorit : 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta Bandung (FFB), istri penggeJulia Perez, dan Choky Stitobuk drum Aksan Sjuman itu hang kembali ke backstage. baik). diganjar penghargaan PemMereka mengira, Derby Sementara itu, Pemeran Utama Pria tidak hadir. eran Pembantu Wanita Terpuji. Dua pemeran lain yang juga mendapat Terbaik diraih Reza Rahadian. Dia berhaDemikian pula halnya dengan Fitri Bapengakuan berkat Minggu Pagi di Victoria sil mengalahkan Lukman Sardi dan Vino gus sangat tidak menyangka akan menang. Park itu adalah Ella Hamid (Pendatang G. Bastian. Dalam FFB, Lukman meraih Sampai-sampai, dia terlihat pucat saat naBaru Perempuan Terfavorit) dan Fitri penghargaan Pemain Utama Pria Ter- manya dipanggil. Sebelumnya, dia terlihat Bagus (Pendatang Baru Perempuan Ter- puji berkat aktingnya sebagai KH Ahmad bolak-balik ke toilet karena grogi.

Terperangah Batik Madura

ANTIKORUPSI +

Masuk Kurikulum Sekolah MENGGILANYA kasus korupsi di Indonesia mengilhami para pejabat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memasukkan masalah tersebut ke kurikulum sekolah. Itulah yang disampaikan Wakil Ketua KPK Bidang Pencegahan, Pengawasan Internal, dan Pengaduan Masyarakat Haryono Umar di Kantor Haryono Umar Wali Kota Jakarta Barat kemarin. Dia tidak asal bicara. Haryono memberikan bukti betapa penyakit korupsi telah sedemikian parahnya menyerang masyarakat Indonesia.” Hari ini (kemarin, Red) saja kami (KPK) memeriksa lebih dari 300 pejabat tinggi di Indonesia,” katanya. Mereka terdiri atas 2 anggota DPR, 10 menteri, 10 gubernur, 20 bupati dan wali kota, serta 4 duta besar. Selebihnya adalah jaksa, polisi, hakim, lawyer, pejabat eselon I, dan direksi bank sentral. Menurut dia, penindakan kasus korupsi sebenarnya bukan jawaban atas banyaknya kasus korupsi di Indonesia. Sebab, meksi banyak koruptor yang ditangkap, Indonesia masih dicap sebagai salah satu negara terkorup di dunia. Dia mengingatkan, jika masih ada suap, berarti masih ada korupsi. Suap, kata Haryono, tidak berarti memberikan uang dalam jumlah besar. (dni/jpnn/c4/nw) cmyk

Reza Rahadian

Kejadian menarik lainnya, di ajang IMA tahun lalu, Tio Pakusadewo membanting piala layar emas di ruang pers sebagai pernyataan bahwa piala itu tidak berarti bagi dirinya. Setelah dinyatakan menang lagi, kemarin dia berkata kepada wartawan, “Tenang, kali ini saya tidak akan banting piala.” (jan/c5/ayi)

Perlakukan Koruptor Seperti Teroris

sOSOK

NIAT hati ingin meninjau hasil kerajinan rumahan yang dijual di pusat perbelanjaan Thamrin City, namun ketika melihat kain batik yang dipamerkan di tempat itu, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Men PP dan PA) Linda Amalia Sari tidak dapat menahan Linda Amalia Sari nalurinya untuk membeli. ”Kalau sudah lihat batik, memang suka nggak tahan. Apalagi batik di sini bagus-bagus,” ujarnya sambil memilih kain batik, kemarin (11/5). Sambil berkeliling menyapa para pedagang, Linda dibuat terkagum-kagum terhadap aneka batik yang berasal dari berbagai daerah; mulai batik Cirebon, Jogjakarta, Pekalongan, hingga batik Madura. Bukan hanya ragam dan corak batik yang cantik, harga kain batik dari yang termurah sampai yang termahal juga membuat Linda sempat ternganga. Di sebuah toko yang menjual batik Madura, Linda dibikin terperangah oleh sepotong kain batik tulis yang dibanderol Rp6 juta. ”Ini yang paling top ya? Biasanya dipakai untuk apa?” tanya mantan ketua umum Kowani tersebut.”Ini biasanya dipakai para bangsawan di Madura untuk menggendong bayi,” jawab sang penjual. ”Tapi kalau dibingkai dan dipajang di ruang tamu, itu juga bagus,” imbuhnya. Linda mengaku bahwa dia memang pencinta batik dan memiliki banyak koleksi kain khas Nusantara tersebut. Bukan hanya untuk diri sendiri, Linda juga membeli batik untuk sang suami, Agum Gumelar, serta putri dan menantunya. ”Nantilah, kalau ada kesempatan, saya akan ke sini lagi,” ucapnya kapada para pedagang batik di Thamrin City. (dd/jpnn/c3/nw)

+

DWI SUSANTO-RADAR BOGOR-JPNN

GANJA: Seorang warga melintas di depan spanduk penolakan legalisasi ganja yang dipasang di depan kantor DPRD Kota Bogor, Rabu (11/5). Isu ini sempat menghangat setelah sekelompok orang yang menamakan dirinya Lingkar Ganja Nusantara menuntut agar pemakaian ganja di Indonesia dilegalkan.

Penyidik Periksa Anak Malinda Citibank Gugat Perdata JAKARTA—Penyidik Direktorat Ekonomi Khusus Bareskrim Polri kemarin memeriksa mantan suami Malinda, Adus Ally dan anak sulungnya Muhammad Adi Ramananda. Keduanya diperiksa terkait aliran dana Malinda Dee. Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Boy Rafli Amar menjelaskan, penyidik perlu mendengar keterangan keduanya untuk memperluas jangkauan penyidikan. ”Walaupun berkasnya sudah dilimpahkan tapi tetap dibutuhkan keterangan mereka. Masih sebagai saksi,” katanya. Anak Malinda, Muhammad Adi Ramananda bungkam saat ditanya para wartawan setelah selesai pemeriksaan sekitar pukul 18.45 WIB. ”Belum, nanti saja yah,” kata anak Malinda yang kerap disapa Nanda ini kepada wartawan sambil berusaha menghindar dengan berjalan cepat usai keluar dari Mabes Polri, Rabu (11/5). Nanda menggunakan baju putih dan jeans biru dengan wajah yang terlihat lelah. Saat ditanya apakah rekeningnya

digunakan Malinda untuk mengalirkan uang dari pembobolan rekening nasabahnya, Nanda tidak menjawabnya. Ia terus berjalan bersama sekitar lima orang lainnya, yang salah satu di antaranya diyakini suami Malinda, Adus Ali. Berapa pertanyaan yang diajukan penyidik? ”Belum sampai kesitu, nanti saja,” kelitnya. Nanda diperiksa penyidik Polri untuk pertama kalinya terkait keterlibatannya dalam pembobolan rekening tiga nasabah Citibank yang dilakukan ibunya, Inong Malinda Dee. Berkas pemeriksaan Malinda Dee telah dilimpahkan dari penyidik Bareskrim Polri ke pihak Kejaksaan Agung. Malinda akan dijerat dengan beberapa pasal . Selain Malinda, tiga tersangka lain yang dianggap telah membantu aksi Melinda juga telah dilimpahkan berkasnya ke Kejaksaan Agung. Para tersangka yang dianggap ikut membantu Malinda adalah Dwi Herawati (eks Pegawai Citibank NA), Novianty Irine, SE (cash supervisor/ head teller Citibank Landmark Jakarta) dan Betharia Panjaitan (cash supervisor/head teller Citibank Landmark

Jakarta). Di bagian lain, Citibank Indonesia berniat melayangkan gugatan perdata terhadap mantan Senior Relationship Manager Citibank Cabang Landmark, Inong Malinda Dee. Tuntutan itu dilakukan untuk mengembalikan kerugian atas pembobolan dana nasabah sebesar Rp17 miliar. Corporate Affairs Head Citibank Ditta Amahorseya mengatakan, gugatan tersebut sebenarnya akan diajukan hari Rabu, 11 Mei 2011 ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Namun, gugatan perdata tersebut ditunda karena ada sejumlah dokumen yang belum terkumpul. ”Kami memutuskan untuk menjadwal ulang kapan gugatan ini akan kami sampaikan,” ujarnya. Dia mengatakan keputusan untuk menjadwal ulang pendaftaran gugatan itu dilakukan agar dakwaan semakin kuat. Saat ini pihaknya sedang melengkapi dokumen-dokumen legal yang diperlukan. ”Citibank tidak menoleransi segala bentuk penipuan yang dilakukan oleh karyawannya, karena kepercayaan nasabah adalah prioritas utama kami,” terangnya. (rdl/wir)

JAKARTA—Kepolisian akan memperlakukan koruptor seperti halnya teroris. Kapolri Jenderal Pol. Timur Pradopo menyatakan, pihaknya pasti akan mengikuti jika kesepakatan yang dicapai dalam Konferensi Internasional Antisuap itu jika nantinya diadopsi dalam perundang-undangan. ”Polisi tentunya akan menjadikan ketentuan hukum sebagai pedoman,” ujar Timur usai mengikuti Rapat Dengar Pendapat Umum bersama Pansus RUU Pengadaan Tanah, di komplek parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin (11/5). Dia menyatakan, Timur Pradopo memperlakukan koruptor seperti halnya teroris bukan masalah besar sepanjang ketentuannya mengatur demikian. Karena hal itu pula, meski menyatakan siap, polisi tidak akan melakukan langkah aktif. Misalnya, ikut mendorong atau mengajukan ketentuan tersebut ke dalam peraturan perundangan. ”Tapi, intinya kami selalu siap melaksanakan ketentuan hukum yang berlaku,” imbuhnya. Sebelumnya, pada Konferensi Internasional Antisuap di Bali, yang masih berlangsung hingga, Jumat (13/5) nanti, telah disepakati sejumlah poin. Di antaranya, negara-negara peserta konferensi sepakat untuk menyamakan korupsi dengan tindak pidana teroris. Artinya, korupsi juga dianggap sebagai kejahatan luar biasa (extra ordinary crime). Meski masing-masing memiliki bentuk yang berbeda, keduanya sama-sama dianggap memberikan teror dan berpotensi merusak kehidupan bangsa dan negara. Kesepakatan negara-negara peserta konferensi itu, salah satu kemungkinannya akan berujung pada lahirnya aturan denial of entry. Yakni, suatu negara berhak menolak orang yang melakukan korupsi di negara lain. Karena itu lah, selain bisa menjiwai semangat pembentukan RUU Tipikor yang kini sedang dalam pembahasan di parlemen, kesepakatan internasional juga bisa diterapkan untuk RUU Imigrasi. ”Saya kira semua sekarang masih berproses, kita ikuti saja dulu,” tandas Timur Pradopo, kembali. Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla juga sepakat bahwa koruptor harus diperlakukan tak ubahnya sebagai teroris. Bahkan, koruptor pun harus mendapat tindakan yang sama sebagaimana hal dialami oleh teroris. ”Oh bagus itu. Supaya Densus 88 bisa turut serta,” kata Kalla. (dyn/bay/nw)

Pancasila Lemah Karena Rakyat Belum Sejahtera Kalla: Rakyat Butuh Keadilan Sosial JAKARTA—Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai tidak ada kekuatan ideologi yang mampu merubah Pancasila sebagai ideologi negara. Namun, Pancasila saat ini memiliki kelemahan mendasar. Kelemahan pancasila bukan sebagai ideologi, namun belum bisa dilaksanakan akibat faktor kesejahteraan sosial yang kurang. “Soal kebangsaan, saya kira tak ada yang terusik. (Pancasila) ini cuma lemah saja di keadilan, belum ada keadilan sosial,” kata Kalla, usai pertemuan dialogis dengan pimpinan MPR, terkait peringatan hari Pancasila 1 Juni di kediamannya,

Jakarta, kemarin (11/5). Menurut Kalla, tidak ada yang meragukan kualitas kebangsaan rakyat Indonesia. Hanya saja, faktor keadilan sosial yang belum dirasakan rakyat terjadi di semua aspek. Tidak hanya kesejahteraan ataupun kemakmuran, rakyat juga belum mendapat keadilan di bidang hukum, politik, dan ekonomi. “Misal hukum. Kalau hukum tegak, rakyat pasti mendapat kesejahteraan. Penerapan hukum ini yang harus diperkuat,” ujarnya memberi contoh. Menjalankan ideologi pancasila, kata Kalla, tidak hanya dibicarakan. Nilai-nilai Pancasila harus dijalankan sesuai dengan tuntutan masyarakat. Gerakan radikalisme yang terjadi, bisa diredam dengan melaksanakan

Pancasila. “Pancasila harus jadi sesuatu yang tak hanya dibicarakan, tapi juga dijalankan,” ujarnya menegaskan. Ekspektasi masyarakat, lanjut Kalla, dalam menerjemahkan keadilan juga berbeda. Karena itu, keadilan bagi rakyat sifatnya sangat dinamis. Pemerintah harus berusaha menciptakan sebuah tata aturan yang bisa mengayomi semuanya. “Pemerintah pasti ingin mewujudkan itu,” ujarnya. Kalla menambahkan, keberadaan gerakan radikalisme sudah menjadi bagian bangsa. Gerakan radikal sudah merupakan bibit sejarah. Upaya meredamnya adalah mewujudkan keadilan sosial yang diharapkan seluruh unsur bangsa. “Ketika di lapangan subur, maka bibit itu bisa tumbuh

MUHAMAD ALI/JAWAPOS

PANCASILA: Jusuf Kalla memberi keterangan kepada pers usai pertemuan dialogis dengan pimpinan MPR, terkait peringatan hari Pancasila 1 Juni di kediamannya, Jakarta, kemarin (11/5).

kembali,” jelasnya. Dengan kesimpulan itu, Kalla juga tidak percaya jika gerakan

radikal itu didukung oleh kepentingan politik tertentu. “Saya tidak yakin,” tandasnya. (bay)

+


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.