Pontianak Post

Page 22

22 petuah

Beri Kades Kendaraan PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Kayong Utara memberikan bantuan kendaraan operasional kepada seluruh kepala desa (kades) yang berdaulat di 43 pemerintah desa (Pemdes) tersebut. Tepatnya, dua kades mendapat kapal motor, sisanya adalah sepeda motor. “Sebagai bentuk perhatian lebih kepada masyarakat Kepulauan Karimata, Pemkab telah memberikan bantuan kendaraan operasional berupa kapal dinas pada dua kades, Pelapis dan Betok Jaya. Sedangkan untuk 41 kades lainnya diberikan bantuan kendaraan operasional berupa motor roda dua,” ungkap Bupati Kayong Utara Hildi Hamid, saat bertandang di Desa Padang, Kepulauan Karimata, beberapa waktu lalu. Dikatakannya, percepatan pembangunan yang dilaksanakan secara khusus mengambil dan memberikan perhatian besar kepada Pemdes. Total alokasi dana yang diberikan kepada Pemdes telah memenuhi ketentuan dari pemerintah, sebesar 10 persen dari APBD Kabupaten Kayong Utara. “Dana itu disebarkan secara adil dan proporsional ke 43 desa di enam kecamatan di KKU. Untuk wilayah kecamatan Karimata secara keseluruhan mendapatkan ADD Rp757.305.061,75 atau sekitar 7,57 persen dari total Rp10 miliar,” tutur Hildi. Bupati menerangkan selain percepatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat melalui program pendidikan dan kesehatan gratis, serta penguatan kapasitas pemerintahan desa, juga dilaksanakan program lainnya. Tersebar di satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Kayong Utara. “KKU merupakan salah satu bagian Provinsi Kalbar. Tepat pada 26 Juni 2012 berumur 5 tahun. Selama masa lima tahun tersebut, sudah dilaksanakan program dan kegiatan untuk melaksanakan percepatan pembangunan. Program unggulan daerah ini, pelaksanaan pendidikan dan kesehatan gratis,” ucapnya. Jadi pertimbangan utama dalam melaksanakan kedua program itu, sambung Hildi, sebagai bentuk upaya mengejar ketertinggalan di bidang investasi sumber daya manusia (SDM). Ini, dinilai dia sebagai investasi jangka panjang. “Untuk mewujudka hal itu, bukanlah perkara mudah. Mengingat kabupaten ini ke-13 dari 14 kabupaten/kota yang ada di Kalbar dengan bentangan wilayah darat hingga kepulauan. Keterbatasan jangkauan wilayah salah satu hambatan sering dihadapi. Namun tetap menjadi semangat dan motivasi terus berbenah diri dan berimprovisasi dalam membangun negeri,” timpalnya. (mik)

kayong utara

Pontianak Post

Rabu 11 Juli 2012

Program E-KTP Dimulai, Sasar 73.635 Warga SUKADANA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kayong Utara melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), resmi meluncurkan program electronic Kartu Tanda Penduduk (e-KTP). Kegiatan tersebut bertempat di Kantor Camat Sukadana, Selasa (10/7) pagi. Peresmian dilakukan Bupati Kayong Utara Hildi Hamid, didampingi Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Ny Diah Permata Hildi, serta Wakil Bupati (Wabup) Muhammad Said, Sekda Hendri Siswanto, Kepala Dinas (Kadis) Dukcapil HK Roni Iswandy, serta Wakil Ketua DPRD Namrun Leru. Selain itu tampak pula Camat Sukadana Agus Suratman, seluruh kepala desa (kades) di wilayah Kecamatan Sukadana, tokoh masyarakat, dan lain-lainnya. Dalam pembukaan peluncuran e-KTP, Kadis Dukcapil HK Ronny Iswandi menuturkan bahwa untuk persiapan program, mereka telah melatih 22 orang. “Rinciannya, 20 orang perwakilan dari kecamatan dan dua dari Dukcapil KKU. Kemudian ditambah petugas dari Sucofindo (BUMN) lima orang. Maksudnya satu orang untuk satu kecamatan,” jelas-

nya. Peresmian itu sendiri mengusung tajuk: Dengan Launchi ng ( Pe l u n cu ra n ) e - K T P Kita Tingkatkan Kesadaran Masyarakat akan Kepemilikan Dokumen Kependudukan KKU. Dijelaskan dia bahwa perekaman data e-KTP untuk Kecamatan Kepulauan Karimata, masih bergabung ke Kecamatan Pulau Maya. Alasannya, menurut dia, saat program ini dilaksanakan Departemen Dalam Negeri (Depdagri), kecamatan paling bungsu tersebut belum resmi terbentuk. Maka dengan pertimbangan tersebut, warga Kepulauan Karimata dimasukkan di kecamatan itu. Bupati dalam kata sambutannya meminta kepada petugas pelayanan e-KTP, agar melayani masyarakat dengan baik. “Di awal, pastinya petugas akan sibuk. Jangan pula ketika ada masalah keluarga dibawa ke pekerjaan. Nanti akan marahmarah ke warga ketika melayani e-KTP. Abdi negara itu pelayan masyarakat. Jangan malu berstatur pelayan masyarakat karena itu kita digaji negara,” pesannya. Bupati juga meminta kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN) Ranting Sukadana, su-

paya berkoordinasi dengan Dukcapil atau pihak terkait. Khususnya, diingatkan dia, yang berhubungan dengan kesuksesan pelaksanaan e-KTP. “Kalau listrik sering padam, ya tak bisa mengoperasionalkan e-KTP. Demikian juga ketika arus tegangan listrik kurang, mungkin kurang mampu menghidupkan server e-KTP. Masyarakat yang antre bikin e-KTP banyak, kelaparan lagi, bisa marah itu. Jadi kepada Dukcapil, sekiranya dapat mengantisipasi persoalan listrik,” pesan Hildi lagi. Diterangkannya bahwa e-KTP merupakan amanat Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. “Target wajib e-KTP di KKU mencapai kurang lebih 73.635 orang sampai 31 September 2012,” tutur Hildi. Kegiatan e-KTP, dijelaskan Bupati, meliputi lima kecamatan, yaitu Sukadana, Simpang Hilir, Teluk Batang, Seponti, Pulau Maya, dan termasuk di dalamnya Karimata . “Kecamatan Kepulauan Karimata baru diusulkan untuk didaftarkan pada Direktorat Jenderal (Dirjen) Administrasi Kependudukan (Adminduk) Depdagri-RI,” tuturnya. (mik)

M SURIMIK UNTUK PONTIANAK POST

REKAM SIDIK JARI: Bupati Kayong Utara Hildi Hamid saat merekam sidik jarinya usai peresmian peluncuran Program eKTP di Kantor Camat Sukadana, Selasa (10/7) lalu.

Tuntaskan Kasus Proyek Meledang Sudah Lima Tahun Air Tak Menetes SUKADANA – Lima tahun sudah proyek air bersih Meledang dilaksanakan.

Namun, sejak dibangun pada 2008, hingga sekarang proyek tersebut belum memberikan manfaat bagi masyarakat Kecamatan Pulau Maya, lantaran airnya tak kunjung menetes. Abdul Maat, figur muda dari Kecamatan Pulau Maya, meminta agar proyek tersebut diusut tun-

tas. Diingatkan dia, jangan sampai biaya besar yang dikucurkan menjadi sia-sia karena persoalan tersebut. “Perlu diusut tuntas, jangan sampai proyek yang begitu besar dianggarkan menjadi mubazir,” ungkap Maat di Sukadana, Selasa (10/7). Meledang, digambarkan dia sebagai sebuah

danau dengan areal yang begitu luas. Danau tersebut terletak di Dusun Sukamandi, Kemboja, Pulau Maya. Danau Meledang, diakui Maat, memang tidak begitu dalam. Karena di sekitar danau tumbuh berbagai pepohonan. Air di Meledang, menurutnya, berwarna kehitaman karena hutan di sekitar danau masih lebat dan bergambut. Walau airnya kehitaman, namun rasanya tawar. Bahkan, air Meledang tak pernah kering sekalipun musim kemarau. “Kalau musim kemarau, warga beramairamai mengambil air di Meledang. Karena airnya tak pernah kering, walau warnanya agak kehitaman, namun airnya segar dan tawar,” katanya menjelaskan.

Maat sendiri mengaku tak begitu paham mengapa proyek ini tidak bisa berfungsi hingga sekarang? Yang jelas, menurut dia, pipa dari Meledang sudah terpasang dan tersambung di tiga desa, yakni Desa Kemboja, Satai Lestari, dan Tanjung Satai. Diberitakan sebelumnya, proyek Instalasi Pengolahan Air (IPA) Meledang di Kecamatan Pulau Maya, senilai Rp18,9 miliar dipersoalkan. Pasalnya hingga sekarang keberadaan instalasi tersebut tidak berfungsi, namun dugaan adanya tindak pidana korupsi pada proyek tersebut sampai saat ini tidak memiliki kejelasan. Tajudin, salah satu warga Pulau Maya, mengatakan bahwa mereka sudah melaporkan dugaan kasus korupsi senilai Rp18,9

miliar ini ke Kejati Kalbar sekitar tahun 2010. Akan tetapi, menurut dia, sampai kini belum jelas tindak lanjut dari laporan tersebut, apakah ditindaklanjuti atau dipeti-eskan? Proyek pipanisasi untuk mengalirkan air dari sungai Meledang ke Tanjungsatai, ibu kota Kecamatan Pulau Maya tersebut, menurutnya tidak berfungsi. Tajudin memastikan bahwa ini jelas merupakan kerugian negara. “Apalagi pipanisasi air bersih itu hanya belasan kilometer saja, kami yakin tak sampai Rp18,9 miliar,” tegas Tajudin. Sekedar diketahui, pembangunan prasarana dan sarana pipa air baku Sungai Meledang Pulau Maya bernilai Rp18.938.962.000. Dikerjakan PT Gandaputera Intisejahtera. (mik)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.