Pontianak Post

Page 27

Pontianak Post

ANEKA PONTIANAK

Senin 11 Mei 2009

Lapangan Kerja KETAPANG — Pengangguran dan kemiskinan masih menjadi persoalan besar bangsa. Hal tersebut dikatakan Pemerhati Kebijakan Publik Ketapang Rustam Halim sebagai sesuatu yang kerap mereka temukan dari berbagai keluhan langsung yang disampaikan masyarakat. Dia mengingatkan agar ke depan pemerintah berusaha memaksimalkan peny-

erapan tenaga kerja untuk mengatasi hal tersebut. Jika tidak, dia khawatir angka kemiskinan dan pengangguran akan terus membengkak. ”Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat harus dilakukan segera agar dapat meminimalisir angka pengangguran dan kemiskinan. Ke depan membuka lapangan pekerjaan harus menjadi program pri-

Segera Audit Proyek Multitahun

oritas,” ujar Rustam kepada Pontianak Post, Minggu (10/5). Berdasarkan data secara nasional, Rustam mengatakan bahwa setiap tahun terdapat sekitar dua juta angkatan kerja baru yang mesti diserap. “A g a r p e n g a n g g u r a n bisa terserap, diperlukan angka pertumbuhan ekonomi sepuluh persen,” kata dia. Dari informasi yang dihimpun

dia, setiap pertumbuhan satu persen, saat ini hanya mampu menyerap 200 ribu tenaga kerja. Kenyataan ini, dikatakan dia, tentu sangat jauh dari harapan. Oleh sebab itu, dia menambahkan, kreativitas serta inovasi kepala daerah harus dikedepankan dalam membuka lapangan pekerjaan. (ote)

atasi. “Saya dengar masih ada kendala. Kalau bisa secepatnya dilaksanakan,” ucapnya. Ia juga meminta ke PT. Angkasa Pura II dan Pemkab Kubu Raya secepatnya mengaktifkan punggutan donasi. Ini supaya kelonggaran memfasilitasi tempat tersebut berjalan baik.

Pihaknya juga berjanji akan melakukan rapat koordinasi kepada pihak terkait. ”Kita akan undang Dinas Perhubungan dan Telekomunikasi KKR beserta Pihak Angkasa Pura II. Secepatnya masalah punggutan donasi akan tuntas,” jelas dia.(den)

diangkut kapal roro harganya meningkat. “Akhirnya yang dirugikan masyarakat Kota Pontianak,” katanya. Tertundanya jadwal kapal penumpang akibat kandasnya KML sudah berulang terjadi sejak setahun terakhir. Menurut Yulian, ini terjadi akibat ketidakdisipinnya KML yang melintas di muara khususnya pada buih 3 dan 4. Sungai Kapuas yang pasang surut tidak diperhatikan KML. Pada waktu-waktu tertentu atau saat air surut, KML biasanya memaksakan diri untuk tetap

melintas. “Ketika kandas kemarin, kedalaman air kurang dari 0,9. Seharusnya tidak ada kapal yang melintas,” ucapnya. Dirinya selaku perusahaan kapal penumpang, meminta kepada pihak terkait dapat menegakan disiplin yang tegas bagi KML. Di muara hendaknya ada peringatan kepada setiap kapal yang melintas, sehingga tidak ada alasan tidak tahu jika air surut. “Ini kapal penumpang, beda dengan kapal barang.Yang dibawa manusia,” tegasnya. (hen)

kedua kendaraan yang saling bertubrukan itu, saat ini sudah diamankan di Mapolres Sanggau, termasuk sopirnya. Menurut keterangan sopirnya, jumlah penumpang yang dibawanya adalah sebanyak 19 orang. Kebanyakan adalah para siswa yang akan mengikuti tes kedokteran dari Kabupaten Kapuas Hulu. Karena para penumpang tidak dapat

melanjutkan perjalanan akibat kecelakaan itu, maka mereka dipindahkan ke bus lain yang juga ke jurusan Pontianak, yakni Bus Tanjung Niaga. Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut serta memintai keterangan sejumlah saksi maupun sopir bus tersebut untuk mengetahui penyebab sebenarnya.(An)

Segera Pungut Donasi Bandara Sambungan dari halaman 21

Apalagi, wacana menjadikannya lebih besar terus didukung sejak lama. ”Makanya salah satu upaya meningkatkan dengan melakukan punggutan donasi,” kata dia. Lalu bagaimana terkendala

sampai sekarang? Ketua Komisi B dari fraksi Golkar ini berharap PT. Angkasa Pura II menghormati Pemkab Kubu Raya. Soalnya, kerja sama sebelum definitif, sudah terjalin baik sejak lama. Makanya, masalah punggutan donasi secepatnya di-

Lima Kapal Motor Layar Kandas Sambungan dari halaman 21

Pelabuhan Dwikora pagi kemarin. “Kapal sudah tiba di muara pukul 04.00 kemarin. Hingga malam ini belum dapat masuk karena jalurnya terhalang lima KML,” tuturnya. Kapal Marisa yang juga berangkat dari Semarang tiba di muara pukul 14.00. Dengan alasan sama, kapal tersebut hanya dapat menunggu di lepas muara.Dikatakan Yulian, Darma Kencana II mengangkut 263 penumpang dan barang lainnya seperti sayur dan buah.

Kejadian ini jelas membuat rugi pihaknya. Meski demikian sejauh ini, penumpang tetap diberi makan dan hiburan. “Tidak hanya kami, kejadian ini juga merugikan penumpang,” ujarnya. Belum lagi, lanjutnya, barang yang diangkut Darma Kencana jenis barang yang mudah membusuk. Hal ini dapat berdampak pada perekonomian dan ketersedian barang di Kota Pontianak. Dicontohkannya, beberapa waktu lalu, hal serupa terjadi. Dampaknya, sayur, cabai dan komditi lainnya yang

Bus vs Sepmot, Satu Tewas Sambungan dari halaman 21

Ketika dievakuasi, korban dan sepeda motornya berada di bawah kolong bus. Kondisi tubuh korban amat menyedihkan dengan berbagai luka besar menganga dan darah segar mengalir dari beberapa bagian tubuhnya. Misalnya pada bagian tangan kiri korban, tulangnya terlihat menyembul

keluar. Sementara kondisi sepeda motornya hancur hingga terpotong beberapa bagian, yakni bagian medin, jok dan bagian stang serta ban depannya yang terpisah-pisah. Bus mengalami pecah kaca pada bagian depan. Korban langsung dibawa ke RSUD Sanggau untuk diidentifikasi dan diletakkan pada kamar mayat. Sementara itu

Bantu Akses Permodalan Koperasi Desa Sambungan dari halaman 21

dapat terus ditingkatkan agar mereka bisa mengelola koperasi dengan profesional. Di samping itu, koperasi di tingkat pedesaan juga diharapkan mendapat bantuan dalam akses pasar dan dukungan teknologi. “Dukungan teknologi ini misalnya bagaimana cara packaging (mengemas) produk dengan baik,” ujarnya. Kebijakan khusus dirasakan semakin urgen bagi koperasi-koperasi pedesaan yang bergelut di bidang sarana produksi (saprodi) pertanian. Mereka selayaknya

mendapat prioritas untuk melayani anggota dari kalangan petani. Sebab, koperasi merupakan sebuah badan usaha yang berorientasikan pada kepentingan ekonomi anggotanya. Koperasi adalah gerakan dari masyarakat. “Misalnya dalam hal pendistribusian pupuk, pestisida, herbisida dan saprodi lain, koperasi perlu didukung pemerintah. Sebaiknya mereka dulu yang diprioritaskan baru lembaga usaha lain,” jelasnya. Sejauh ini, perhatian pemerintah provinsi dirasakan sudah semakin meningkat. Terlebih dengan dibentuknya instansi

khusus yang menangani koperasi (Dinas Koperasi dan UMKM). Dekopinwil, kata Awang, bertekad untuk terus membina koperasi. “Kita sudah menggelar diklat-diklat secara kontinyu,” ujarnya. Diharapkan dalam hal ini kerjasama antara Dekopinwil dengan pemprov dapat terus dijalin. Sekretaris Daerah, Syakirman, sebelumnya menyebutkan, semua elemen di masyarakat harus menyadari bahwa koperasi hendaknya bukan hanya dipertahankan tetapi harus diberdayakan, didayagunakan

dan dilibatkan lebih aktif lagi dalam pembangunan ekonomi ke depan.Namun, hal itu tentu tidak mungkin hanya dilakukan oleh pemerintah tetapi harus menjadi tanggung jawab dan kerja bersama, sesuai proporsi, peran dan tugas yang diemban masing-masing pemangku kepentingan (stakeholder). Dalam meningkatkan dan memantapkan kemampuan koperasi agar menjadi koperasi yang berkualitas, tanggung dan mandiri, menurutnya pemprov bersama Dekopinwil dan stakeholder lain terus mengupayakan pembinaan.(rnl)

Layani Semua Warga Sambungan dari halaman 21

masih belum maksimal. Produksi air bersih terdistribusi sebanyak 1.019 liter per detik sementara tingkat kehilangan air mencapai 42 persen. “Kita harapkan pemerintah pusat bisa membantu demi mengoptimalkan pelayanan PDAM,” katanya. Tahun 2009, tambah Paryadi, dalam meningkatkan pelayanan PDAM, pemkot

Seringkali hal-hal yang tak boleh dilakukan kepada anak justru dilakukan oleh orang tua kepada anaknya. “Banyak orang

juga telah dibantu oleh BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) khususnya dalam menangani persoalan intrusi air laut. Dengan bantuan BPPT ini, diharapkan distribusi air bersih ke masyarakat pada saat musim kemarau tidak lagi terganggu. Salah satu kendala yang dihadapi PDAM Kota Pontianak yakni dalam hal penyediaan sumber air baku. Selama ini,

PDAM menggunakan air Sungai Kapuas sebagai air baku. Pada musim kemarau, terjadi intrusi air laut ke Sungai Kapuas yang menyebabkan tingginya kadar garam pada air tersebut. Karena itu, PDAM harus mendatangkan air dari Penepat Sei Ambawang, yang letaknya cukup jauh untuk mengencerkan air baku yang terintrusi air laut tadi. Biaya produksi pun menjadi lebih mahal.

Pemaparan dari wakil wali kota ini mendapatkan sambutan positif dari jajaran Komisi V DPR RI. Ketua Komisi V, Ahmad Muqowam menyarankan agar pemkot dapat menyampaikan usulan program dalam bentuk tertulis guna dijadikan sebagai bahan kajian untuk kemudian diperjuangkan dalam pembahasan anggaran di tingkat pusat.(rnl)

tua yang tidak sadar, perlakuan, ucapan, bentakan yang mereka lakukan kepada anak bisa berpengaruh dari sisi psikologis anak,” ujarnya. Karena itu, ke depan dia berharap pentingnya

PAUD bisa ditanamkan di kalangan masyarakat. Akim bahkan berpendapat, revolusi pendidikan mestinya dilakukan mulai dari tingkat paling bawah yaitu PAUD, baru kemudian

dilanjutkan pada tingkat di atasnya. “Harusnya mulai dari PAUD, bukan memangkas langsung dari tingkat SMP atau SMA. Kita terbalik, SMP dan SMA dulu,” ujarnya.(rnl)

”Pendataan ini dilakukan secara manual. Pengurus RT dan RW yang akan mendata warganya,” kata Sutarmidji di Pontianak baru-baru ini. Menurut Sutarmidji, seharusnya warga yang termasuk dalam daftar pemilih sementara ketika pemilihan calon legislatif, bisa

digunakan sebagai daftar pemilih tetap saat pilpres mendatang. Pemkot melalui petugasnya juga turut membantu menyosialisasikan pelaksanaan pilpres kepada masyarakat. ”Saya sudah instruksikan kepada lurah agar aktif mendata warganya,” timpalnya. (uni)

Pemula Ikut Memilih Sambungan dari halaman 21

Joni menambahkan KPU Kota Pontianak akan berupaya agar para pemilih pemula ini juga ikut menyumbangkan suaranya. Mereka akan menyosialisasikan proses pemilu kepada siswa sekolah yang termasuk da-

lam pemilih pemula. Pendataan pemilih dalam pemilu presiden juga dibantu pemerintah Kota Pontianak. Walikota Pontianak, Sutarmidji mengungkapkan pemerintah kecamatan maupun kelurahan juga ikut membantu pendataan, dengan melibatkan pengurus RT maupun RW.

Dongkrak Daya Jual Harus Jeli Lihat Pasar Sambungan dari halaman 21

memenuhi kebutuhan seharihari. “Setiap hari dalam menjaga tempat jualan, saya kan butuh rokok atau kebutuhan lain jadi uang tersebut saya pakai untuk beli, jadi ya kalau dihitunghitung berapa keuntungannya,” ujarnya. Guna belanja majalah ataupun tabloid, lanjutnya, dilakukan sehari sekali. Jumlah untuk satu jenis majalah atau tabloid adalah empat sampai lima buah

dalam satu kali belanja. Kalau jumlah tergantung juga dengan ramainya permintaan yang ada.“Jumlah belanja majalah tergantung dari pembeli, semakin banyak orang menginginkan majalah tersebut,saya juga akan memperbanyak jumlah majalah yang dibeli,” paparnya.Majalahmajalah itu, lanjutnya, diambil sendiri dari agennya. Ada keuntungan dalam bisnis seperti ini. barang tidak laku bisa ditukar lagi. Jadi pedagangnya tidak perlu khawatir akan faktor rugi

Sambungan dari halaman 28

yang dianggarkan sesuai masa kontrak dalam tahun anggaran,” kata Abdullah. Menurutnya, praktik yang sering terjadi pelaksana kegiatan proyek bekerja menunggu APBD cair. Tegasnya, hal itu sama saja dengan pembangunan menggunakan jalur reguler. “Kami berharap audit bukan hanya intern pemerintah provinsi. Tetapi, instansi seperti KPK dan BPKP supaya dapat melakukan hal sama,” ungkapnya.Anggota DPRD Kalbar Luthfi A Hadi mengatakan audit untuk menentukan suatu keberhasilan. Dikatakannya,

karena tidak terjual.“Misalnya kalau saya belanja majalah habis Rp300 ribu, tapi pada akhirnya majalah itu tidak habis, majalah yang tidak laku kemudian dihitung dengan harganya, yang kemudian jumlah tersebut untuk mengurangi jumlah uang yang dibayarkan untuk mengambil majalah tersebtu, misalkan harga majalah yang tidak terjual Rp50 ribu, jadi kita cukup bayar Rp250 ribu saja, dan juga bisa ditukar dengan edisi terbaru,” jelasnya. Guna mendongkrak pembelian,

lanjutnya, penjual harus jeli melihat pangsa pasar. Di mana majalah yang dijual harus bisa memenuhi segala umur yang ada. Karena semakin lengkap majalah semakin banyak orang yang datang. “Saya jua menyediakan majalah untuk anak-anak sampai orang tua, biasanya untuk ibu-ibu majalah yang banya diminati adalah buku tentang masakan atau majalah yang tepat untuk bacaan perempuan,” katanya.(*)

bermula dari sana akan mudah dilakukan evaluasi apakah pembangunan menggunakan sistem multitahun positif atau tidak bagi masyarakat. “Karena banyak kegiatan pembangunan multiyears tidak selesai tepat waktu. Sehingga sangat penting dibuat alas hukum supaya pemerintah daerah tidak dirugikan,” katanya. Luthfi mengemukakan harapan masyarakat pembangunan dapat dilakukan lebih cepat. Dengan dana terbatas, ungkap dia, memang salah satu jalan pemerintah utang kepada pengusaha melalui proyek multiyears. “Mudah-mudahan saja setelah ada audit, evaluasi APBD untuk

pembangunan dengan anggaran multitahun tidak sia-sia,” harapnya. Sementara Sumardi M Noor meminta kepala daerah dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya tidak melecehkan hukum serta ketentuan yang tertuang pada aturan dan peraturan, terlebih lagi pada pelaksanaan audit keuangan terhadap pembiayaan proyek. “Diminta pelaksanaan audit keuangan harus dilakukan secara transparan dan akuntabel. Ini agar tidak terjadi kebocoran akibat penyalahgunaan kekuasaan dan wewenang sehingga merugikan keuangan APBD/ APBN tahun anggaran 2009,” katanya. (riq/zan)

Pertama Tidaklah Penting Sambungan dari halaman 28

sebagai salah satu penyebab turunnya pamor PG di mata masyarakat. “Tantangan yang demikian hendaknya menjadi warning bagi Golkar dalam merumuskan strategi pemenangan. Sedari

dini, Golkar hendaknya mampu membangun pencitraan yang positif di mata rakyat. Tak hanya itu saja, Golkar mestinya bisa mengemas isu strategis sehingga mampu menggugah trust rakyat,” terang Suryansyah yang juga dosen di Fisip Untan ini.Kerja keras yang

demikian sebenarnya bisa terasa lebih ringan jika PG mampu menggelang kerja sama dengan Hanura. Dengan saling mengisi kekurangan masing-masing, peluang untuk bisa mendulang perolehan suara terbanyak di Pilpres 8 Juli dapat terwujud.(go)

Kayong Siap Sambut Visit Kalbar Sambungan dari halaman 28

M e n u r u t C o r n e l i s , ke depan,untuk mengurus pembiayaan pembangunan daerah, salah satunya lewat sektor pariwisata. “Bupati KKU harus menata kawasannya sedemikian rupa dan menjaga lingkungan hidup yang sehat. Kalau tidak, keindahan alam dan lautnya tak bisa dinikmati dan tak bisa ditawarkan ke dunia internasional,” ujarnya.Bupati Kayong Utara Hildi Hamid mengatakan, hotel berbintang tiga Mahkota Kayong milik Oesman Sapta Odang Group yang telah diresmikan penggunaannya menjadi salah satu penunjang pariwisata di daerah hasil pemekaran Kabupaten Ketapang ini. Untuk membangun sumber daya manusia (SDM) KKU

guna mengelola potensi pariwisatanya, pemerintah setempat telah membangun sekolah menengah kejuruan (SMK) pariwisata dan perhotelan. Raja Sapta Oktohari, owner Mahkota Kayong Hotel Sukadana mengatakan bahwa hotel dengan 56 kamar ini merupakan salah satu partisipasi pihak swasta untuk menyukseskan tahun wisata Kalbar 2010. “Mudah-mudahan program yang kami jalankan ini dapat konsisten. Karena hotel ini merupakan langkah awal untuk menggerakkan semua potensi yang ada di KKU. Baik itu pariwisatanya, perekonomiannya, serta masyarakat,” katanya. Dia berharap, pemerintah nantinya juga menyiapkan transportasi laut menuju Pulau Karimata yang memiliki objek

wisata alam dan laut yang tak kalah dengan objek wisata serupa di Indonesia. “Kita punya gugusan Pulau Karimata yang perairannya sangat menakjubkan untuk diving. Perairannya belum terkontaminasi. Ada objek wisata lain yang namanya sudah terdengar ke mana-mana, tapi sudah terkontaminasi. Lain dengan di sini, masih natural,” kata pengusaha muda ini. Okto menambahkan, “Dalam perjalanan dari Pontianak menuju hotel ini saja, semua tamu yang kami undang mengalami sebuah perjalanan pariwisata. Mereka mengakui itu. Nah sekarang bagaimana kita mengemasnya. Karena semua potensinya sudah ada. Baik potensi alam maupun budayanya.” (zan)

Dewan Protes Penggusuran PKL Serdam Sambungan dari halaman 28

”Syukur-syukur mereka bekerja sebagai pedagang. Coba bayangkan bagaimana jika pekerjaan ini tidak ada, malah menjadi pekerja tidak benar. Ini yang sebetulnya juga harus kita sikapi,” katanya. Kalangan DPRD Kubu Raya tidak setuju pemda melakukan eksekusi sebelum ada solusi jelas bagi pedagang terutama kesediaan lahan baru. Pihaknya berencana bersama kalangan Satpol PP, Dinas Perdagangan,

Industri, Koperasi dan UKM KKR duduk satu meja membahas masalah ini. “Secepatnya kita akan undang mereka,” terangnya. Sementara salah seorang pedagang sayuran, Roni mengakui kalau pemerintah sudah beberapa kali melayangkan surat peringatan. Ia sama tidak setuju kalau tempatnya mencari nafkah harus ditertibkan. “Anak saya lima. Pendapatan Rp30.000-50.000 per hari. Apa pemerintah tega menertibkan tempat usaha saya,” katanya

setengah bertanya dengan wajah memelas. Bagi Roni, keberadaan Pasar Kaget Serdam sudah berjalan hampir enam tahun. Hanya saja, ia merasa siap apabila sewaktu-waktu pindah sampai ketersediaan lahan juga ada. Kalau bisa, area yang dipilih tidak terlalu jauh berbeda dari lokasi sekarang. Bahkan, harus didukung dengan adanya aliran air. ”Lebih dari 70 persen pedagang di sini merupakan warga KKR. Jadi tolong jaga kami,” ujarnya.(den)

Biaya Pembangunan Datang dari Dermawan Sambungan dari halaman 28

PAUD Penting Sambungan dari halaman 21

27

Dalam proses pembangunan, tambahnya, berbagai hal aneh ditemukan. Salah satunya adalah salah satu pekerja jarinya hampir putus terpotong gergaji saat memotong besi. Tapi pekerja tersebut tidak merasakan apa-apa. “Sampai dibawa ke rumah sakit pekerja tersebut tidak mengeluh kesakitan, akhirnya jarinya dijahit dan beberapa hari sudah membaik lagi,” ujarnya. Kejadian lain, lanjutnya, juga dialami pekerja. Saat kaki pekerja kena paku yang panjangnya sekitar 15 centimeter, sampai tembus. Kemudian juga pekerja kena seng tebal, sampai terluka parah. Namun pekerja tersebut tidak merasakan apaapa.“Masih banyak lagi kejadian aneh terjadi, kebanyakan memang dialami para pekerja, kejadian tersebut merupakan

sesuatu yang harus kita sikapi dengan baik,” paparnya. Ditambahkan Pandita Edy, mengapa pembangunan Vihara memilih lokasi ini. sebelumnya merupakan petunjuk Yang Arya Maha sesepuh Kao San. Menurut sang Kao San, dikatakan Pandita Edy, lokasi sekarang ini merupakan inti bumi. “Lokasinya tepat di tengahtengah, kurang lebih 30 berkah tanah, diharapkan dengan pembangunan di tempat ini berkah untuk umat akan melimpah, kemudian pada tahun 2001 mulailah pembangunan, karena memang sudah pasti lokasinya,” paparnya.Tanah vihara tersebut, lanjutnya, merupakan tanah pemberian dari seorang dermawan. Sebetulnya lokasi pertama pemberiannya tidaklah disitu. Namun karena petunjuk Kao San, pihak vihara meminta tanah yang sekarang ini.“Pertama kali tanah yang diberikan hanya sel-

uas setengah hektar, namun kami rasa tanah seluas itu tidaklah cukup, kemudian kami menemui dermawan tersebut, akhirnya memberikan tanah seluas satu hektar,” ulasnya. Vihara itu, lanjutnya, terdiri dari empat lantai. Di mana kapasitas umat adalah sekitar tiga ribu umat. Di depan Vihara terdapat patung Budha dengan tinggi 3, 6 meter. Biaya pembangunan datang dari para dermawan.“Banyak dermawan yang ikut berpartisipasi dalam pembangunan ini, sampai pernah ada kejadian ada orang datang ke vihara, kalau nggak salah menggunakan mobil avansa, datang dengan satu kantong plastik hitam yang diserahkan ke kita, ternyata isinya uang dengan jumlah Rp50 juta, namun saat ditanya namanya tidak mau menyebutkan, masih banyak lagilah kejadian seperti itu,” pungkasnya.(*)

Bentuk Tim Lobi Jolok Dana Pusat Sambungan dari halaman 28

Soalnya, infrastruktur Kalbar masih belum memadai. Banyak rencana pembangunan infrastruktur di tahun 2010 yang memerlukan dana besar (triliunan rupiah) sehingga sangat sulit dilaksanakan jika hanya mengandalkan APBD. Rencana itu misalnya pembangunan jalan Trans-Kalimantan poros Selatan termasuk jembatan Tayan, poros Utara (paralel perbatasan), poros tengah, bandara dan pelabuhan laut.Munculnya wacana pembentukan tim lobi ini karena ada selentingan dari beberapa anggota Komisi V DPR RI yang menyebutkan bahwa Kalbar selama ini kurang intensif melobi anggaran di tingkat pusat. “Saya

kurang tahu juga karena baru empat bulan menjabat. Tetapi informasi yang saya terima memang begitu. Mudah-mudahan tim lobi nantinya bisa membantu,” ungkap Jakius. Sebelumnya saat dialog, anggota Komisi V, Abu Bakar Alhabsyi mengungkapkan bahwa jajaran pemprov Kalbar relatif masih kurang koordinasi dengan Komisi V dalam upaya memperjuangkan dana dari pusat. Diharapkan ke depan Kalbar tidak kalah dengan Kalteng dalam melobi dana dari pusat.Rekannya, Mirwan Amir juga menyampaikan hal senada. Menurut Mirwan, kekurangan komunikasi ini dapat dipahami mengingat tak satu pun wakil Kalbar di DPR RI yang bergabung

dalam Komisi V (membidangi perhubungan, telekomunikasi, pekerjaan umum, perumahan rakyat, pembangunan pedesaan dan kawasan tertinggal) tidak seperti Kalteng. Kepala Bappeda Kalbar, Fathan A Rasyid justru berpendapat berbeda. Menurut dia, selama ini upaya pemprov melobi pemerintah pusat sudah cukup intensif. Bahkan, upaya lobi juga dilakukan melalui Forum Kerjasama Revitalisasi Percepatan dan Pembangunan Regional Kalimantan (FKRP2RK) yang sekarang ketuanya dijabat oleh Gubernur Kalbar Cornelis. Melalui forum ini, pemprov telah berulang kali berkoordinasi dengan berbagai departemen di tingkat pusat guna memperjuangkan bantuan dana. (rnl)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.