Pontianak Post

Page 16

16 Pontianak Post - Senin 11 Mei 2009

BLA BLA BLA

Ekskul Favoritku

Jangan Mudah Mengeluh

D

i antara sekian ekskul ternyata sama menariknya buat kamu. Akhirnya jadi bingung memilih. Supaya kamu nggak salah pilih, sebelum masuk ke ekskul tertentu, kamu mesti bikin target, tujuan dan motivasi mengapa ikutan ekskul. Misalnya jika kamu tertarik dan ingin menjadi jurnalis, kamu pilih ekskul jurnalisme atau media siswa. Tapi nggak ada salahnya juga jika ingin memilih teater atau kerohanian. Pilihan tak harus selalu homogen, bukan? Asal kamu punya target, kamu akan punya titik acuan hendak ke mana dan jalanmu lebih jelas. Trus jika kamu sudah menentukan pilihan, jangan mudah mengeluh. Capek, nih... Aduh, jangan ulangan besok dong, ada latihan nih! Hei, ini pilihan kamu. Kamu harus sudah memikirkan kemungkinan ini sedari awal. Kamu harus bersedia menanggung pilihan kamu dan tidak melarikan diri. Alasan mungkin membuatmu dapat dimengerti, tapi alasan tidak memberi pembenaran. Bertanggung jawab atas pilihan adalah ciri manusia dewasa. Siapkah kamu menjadi dewasa? (bbsb)

E

Pertimbangan Memilih Ekskul Bagi para pelajar, nggak lengkap deh rasanya bila kamu nggak ikutan salah satu ekskul di sekolahmu. Selain tambah banyak, ikutan ekskul bakal nambah pengalaman. Berikut ini beberapa tips bagi kamu saat memilih ekskul yang pas buat kamu. Bentuk ekskul Biasanya berbentuk penyaluran hobi dan belakangan ini lebih banyak pilihan yang tersedia. Mulai banyak pula pilihan yang menunjang keahlian hidup (life skill) misalnya yang berkaitan dengan keterampilan (pertanian, wirausaha) atau profesi (jurnalisme/kepenulisan). Biasanya pula, murid lebih cenderung memilih kegiatan ekstrakurikuler yang baginya tidak membebani kegiatan sekolah (pelajaran) yang sudah berat. Karena itu dapat dimengerti jika peminat paling banyak biasanya di bidang kerohanian, olahraga, dan seni. Dan untuk tujuan menunjang pelajaran, bidang sains (berupa kegiatan ilmiah) juga banyak dipilih, terutama karena kesan baik yang dibawa jika dicantumkan dalam riwayat hidup. Perlu patokan Hobi atau minat biasanya menjadi alasan pertama. Sementara kebutuhan menunjang kegiatan kelas dan pencapaian target (misal sangat berminat di sains dan bermaksud mampu mengembangkan penelitian sendiri) adalah alasan kedua. Ketika ikut ekskul hal yang harus dipertimbangkan tentu gimana kondisi fisik, beban kegiatan sekolah, dan kemampuan kamu. Ikut lima ekskul mungkin nggak akan dilarang, ya. Tapi apakah energi kamu cukup untuk ngejalaninnya. Peranan ortu Orangtua yang memilihkan ekskul untuk anaknya sesungguhnya berada dalam posisi yang riskan. Pilihan yang nggak diambil sendiri oleh anak cenderung kurang dijunjung tanggungjawabnya. Ketika ada sesuatu beban yang menuntut anak untuk menanggungnya ia akan mudah lari dan berkata, “Yang pilih ini kan bukan saya. Wajar dong kalau saya tidak suka dan tidak antusias dalam mengikuti kegiatannya”. Namun tentu saja baik jika pilihan orangtua diamini dan disukai oleh anak. Orangtua yang mengambil pilihan untuk mendukung pilihan anak tentulah bermaksud bijak untuk memberi keleluasaan gerak dan kemandirian yang bertanggung jawab bagi anaknya, dan bukan pada sisi ’terserah kamu mau ngapain, mamah ikut aja deh’. Orangtua tentunya mengerti keadaan kesehatan anak, misalnya, sehingga wajar jika berkeberatan jika anaknya yang menderita penyakit kronis ingin masuk ekskul yang menguras fisik dan menyarankan kegiatan lain yang tidak mengandalkan kegiatan fisik. Jaminan ekskul Apa ada jaminan kalau kita ikut ekskul akan pandai bersosialisasi? Tidak ada jaminan untuk kemahiran sosialisasi atau untuk apapun. Ikut ekskulnya karena apa? Aktivitas anak di dalam ekskul itu juga menentukan. Kalau cuma duduk diam atau asyik mengobrol dengan teman sebelah saja, apa yang bisa didapat? Sosialisasi tentunya tidak sebatas punya banyak kenalan, namun juga memiliki kemampuan membawa diri, kadar kesopanan cukup tinggi, ramah, bagaimana berbicara pada orang yang lebih tua, bagaimana berkomunikasi yang efektif, dan sebagainya. Sekadar banyak teman tidak cukup untuk dijadikan kadar penilaian ’pandai bersosialisasi’. Teman banyak tapi kalau lebih dari separuhnya adalah orang-orang yang sebal padanya bagaimana? Hehe (*/bbsb).

MODEL : REZY (BORNEO) / FOTO : FAHROZI / LOKASI : STUDIO TEKNIK FOTO II GAJAHMADA / GRAFIS : KEKES

YANG

MANA Ya ?

NET.

Pilih Paskibra agar Ortu Bangga Did You Know ?? Ekskul atau ekstrakulikuler adalah suatu organisasi tempat kita dapat menyalurkan bakat dan kemampuan kita, baik di bidang seni, olahraga, maupun kepemimpinan. Pokoknya buanyak banget dah manfaatnya. Tapi pernah nggak sih terbesit di dalam pikiran kamu, sebenarnya apa sich tujuan dan manfaat yang kamu dapat dari ekskul tersebut? Pada bingung kan? Nah, sosok kali ini Mulyo Widodo bakalan ngejawab keraguan kalian dalam mengikuti ekskul. So, let’s check this out.

CARTOON CORNER

By :

Ya Ampun, Jadi ini nih extrakulikuler mu.. Bikin kelayang?

ilustrasi : IHSAN

MABES

x -presi: Graha Pena Pontianak, Lt. 5

ktrakulikuler atau yang lebih beken dengan sebutan ekskul, oleh sekolah-sekolah dijadiin sebagai sarana pengembangan diri bagi para siswa. Selain untuk menambah pengalaman, lewat ekskul para siswa juga bisa menyalurkan bakatnya dan mengerjakan aktifitas positif dan terhindar dari pergaulan bebas jaman sekarang yang seringkali justru menjerumuskan mereka. Sekarang ini hampir semua sekolah udah memiliki program yang biasanya ditempatkan di luar jam belajar tersebut, dan yang pasti animo dari para siswa juga cukup baik. In fact, diantara berbagai macam ekskul, pasti ada ekskul yang paling banyak diminati para siswa. Mungkin karena ekskul tersebut udah banyak meraih berbagai prestasi dan sarana untuk menunjang ekskul tersebut pun cukup lengkap. Tapi, apa sih sebenernya yang mereka, para siswa tentunya, dapat dari sebuah ekskul ternama? Apa cuma mau numpang beken atau dicap keren oleh orang-orang? Daripada bingung gak jelas kita tanya aja responden pertama kita yang satu ini, Ria Syafarina. Siswi yang masih skul di SMA Negeri 2 ini membenarkan kalo mengikuti ekskul favorit itu dapat membuat seseorang menjadi dikenal dan punya nama baik di sekolah. But, menurut doski ada ada bebannya juga nih ikut gabung di ekskul yang udah ngetop. ”Kita jadi wajib mempertahankan nama baik ekskul dan skul,” ujarnya. Di sekolah Ria, ekskul yang menjadi favorit adalah ekskul yang lebih menanamkan kedisiplinan. ”Yang jadi ekskul favorit di skul aku adalah ekskul Paskibra, Pramuka, dan PMR. Soalnya mereka dididik secara tegas dan disiplin. Mereka yang tergabung dalam ekskul tersebut juga sering menjuarai perlombaan,” imbuh Ria. Westy Harianty, yang masih nangkring di kelas X SMA Negeri 3 Pontianak juga mau berkomentar. Doski mengaku kalo ekskul favorit itu adalah ekskul yang memberikan banyak keuntungan dan berguna banget bagi kita. ”Menurut aku kita gak usah milih ekskul karena ketenarannya, tapi ekskul yang kita pilih juga harus sesuai ama bakat kita,”cuapnya. Hmm, betul banget tuh, percuma aja kan kalo kita masuk ke salah satu ekskul tapi gak bisa ngapa-ngapain. ”Kalo ada yang mengikuti ekskul tersebut karena ketenarannya, aku yakin pasti para siswa tersebut gak menikmati kegiatan ekskul yang mereka pilih,” timpal Westy yang menjagokan karate sebagai ekskul yang paling baik buat dipilih para siswa khususnya buat cewek-cewek. Buat para cowok ekskul yang berbau sport-lah yang merupakan ekskul favorit. Alasan mereka sih karena ekskul olahraga seperti basket, futsal, dan sepak bola lebih nunjukin sisi ke-macho-an seorang cowok. ”Kalo cowok ikutan ekskul olahraga itu kesannya keren. Ya, suka aja sih di tonton cewek-cewek truz di teriakin saat nampil,kalo menang kan bisa mengharumkan nama sekolah,” cuap M Fikri yang skul di SMA Negeri 7.(lrz)

Ghea Lidyaza Safitri

Awalnya cowok berpostur tinggi ini sempat ragu untuk masuk ke salah satu ekskul di sekolahnya. Pasalnya ia takut salah pilih yang nantinya bakal bikin dirinya merasa nggak nyaman. Tapi untungnya Mulyo Widodo berhasil menemukan ekskul yang akhirnya jadi favoritnya. ”Mungkin dulu sempat bingung, tapi akhirnya aku bisa memutuskan untuk mengikuti 2 ekskul yang ada di sekolah aku, yaitu Paskibra dan Rohis,” cuap cowok yang akrab disapa Edo ini, tersenyum. Cowok yang tercatat sebagai siswa di SMA Negeri 2 ini memilih kedua ekskul tersebut

karena doski punya tujuan tertentu. “Tujuan aku ikut paskibra mungkin karena aku pingin banget kali ya jadi Paskibraka Nasional. Jadinya kan bisa buat kedua orang tua aku bangga. Nah, kalau Rohis aku pingin banget tuch jadi seorang muslim sejati, yang nantinya nggak bakalan lupa ama agama aku sendiri,” ujar cowok yang ngendon di Jl Sawo ini. Anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Sudarno dan Sri Lestari ini mengaku dirinya juga mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman setelah berkecimpung di kegiatan Ekskul. ”Semenjak masuk paskibra, aku jadi disiplin dan mental aku juga kebentuk. Kalau untuk rohis, selain buat diri sendiri, mungkin nantinya bisa juga diamalkan ke orang banyak,” celoteh anggota Ikatan Remaja Islam SMA Negeri 2 ini. Nah, yang terakhir nih, gimana sich caranya Edo memajukan kedua ekskul favorit Edo ini, agar tetap eksis? ”Kalau aku mungkin kedepannya akan lebih banyak belajar dari pengalaman yang terdahulu, lalu aku kembangkan lagi dan akhirnya aku bisa membuat suatu kreativitas yang lebih lagi, sehingga terciptalah hal-hal yang baru dan unik yang akhirnya membuat semua orang senang, bangga, dan bahagia dengan hasil yang aku temukan untuk memajukan kedua ekskul tersebut,” tutupnya. (*)

Sosok

Mulyo Widodo Anggota Paskibra

e-mail: redaksi@x-presi.com


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.