Pontianak Post

Page 27

cmyk

Pontianak Post Senin 11 April 2011

For her C A R E E R

Cara Cepat Melunasi Jangan takut jika Anda saat ini sedang dalam kondisi “berhutang”, “You are not alone!” Percaya atau tidak, diluar sana terdapat banyak orang yang sedang mengalami hal yang sama seperti Anda. Tak peduli berapa besar hutang Anda tapi yang paling penting adalah bagaimana cara kita “memanage” hutang tersebut. Hitung berapa besar hutang Anda Banyak orang bahkan tidak tahu berapa besar hutang mereka, atau bahkan lebih banyak orang yang seolah-olah menutup mata untuk tidak membicarakannya. Percayalah, untuk dapat memanage hutang Anda maka langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah “menghitung seberapa besar hutang Anda”. Mulailah kumpulkan semua tagihan Anda, dan mencatat semua hutang Anda secara terperinci dalam sebuah buku khusus.

+

Hitung berapa besar kebutuhan hidup Anda Berapa besar uang yang bisa Anda peroleh setiap bulannya? Uang ini tidak mesti dari gaji lho, akan tetapi bisa dari sumber lain yang kira-kira bisa Anda dapatkan secara teratur. Kemudian hitung berapa kebutuhan hidup Anda per bulan, prioritas yang utama adalah untuk makan, kemudian biaya sekolah anak (jika Anda punya anak), pembayaran tagihan (misal listrik, air, cicilan rumah, dan sebagainya), dan terakhir sisihkan sedikit untuk ditabung (jika ada). Kurangi pendapatan Anda dengan total biaya bulanan Anda, selisih yang Anda dapatkan adalah uang yang tersedia untuk mencicil utang Anda. Ubah gaya hidup Anda Karena Anda sedang berhutang maka Anda tidak seharusnya mempertahankan pola hidup Anda yang lama, ini tidak berarti Anda harus benar-benar “mengencangkan ikat pinggang” secara serius, akan tetapi ubahlah gaya hidup Anda, misalnya dari yang suka menonton 4x dalam sebulan Anda bisa menguranginya menjadi 1x. Bila Anda suka makan diluar, maka kurangilah kegiatan itu dan cobalah untuk memasak sendiri makanan Anda, atau hilangkan budget untuk membeli pakaian baru selama misalnya 6 bulan, dan sebagainya. Dengan cara ini, maka selisih uang yang bisa Anda pakai untuk membayar hutang akan semakin besar, artinya hutang Anda pun dapat segera terlunasi. Cari pekerjaan sampingan jika perlu Jika Anda masih memiliki banyak waktu luang (misalnya pada hari sabtu dan minggu) maka disarankan Anda mencari kerja sampingan. Tujuan kerja sampingan ini adalah untuk mendapatkan ekstra “uang tunai” yang dapat dipakai untuk membayar hutang Anda. Semakin banyak uang yang Anda bayarkan untuk hutang Anda, maka semakin cepat Anda melunasi hutang Anda. (*/bsb)

+

&

di Gaji yang setiap bulan berada upi tangan terkadang tidak mencuk bulanan. Ada saja pengeluaran rus lain-lain tidak terduga yang ha . merogoh kocek kita lebih dalam ari Mau tak mau, kita harus menc hi nu me ‘kran’ uang yang dapat me adakebutuhan kita. Salah satunya pi lah dengan cara berhutang. Ta apakah berhutang menjadi alternnatif pemecahan masalah keua gan, ataukah justru menambah masalah baru?

Jika dulu orang ‘malu’ untuk berhutang. Kini hutang justru menjadi produk yang menguntungkan dan pasarnya sangat luas. Kita dapat saksikan betapa banyak bank dan lembaga perkreditan gencar menawarkan hutang kepada masyarakat. Menurut Zulfikar, SE, MPA, berhutang merupakan salah satu upaya untuk seseorang untuk menambah asset. “Dengan berhutang, ada asset milik kita yang bertambah, namun di satu sisi kita punya kewajiban untuk membayar,” jelas pengamat ekonomi yang tengah mengambil gelar Master Profesional Accounting di Southern Cross University Australia ini. Dalam mengambil hutang pun harus dipertimbangkan apa tujuan kita melakukannya, untuk konsumsi ataukah produktif? Tidak semua hutang itu jelek, tergantung jenis dan peruntukannya. Bila digunakan untuk membeli kebutuhan konsumtif (barang – barang yang nilainya menurun) seperti membeli HP terbaru, mobil baru dan lainnya itu termasuk hutang jelek. Berbeda bila hutang untuk keperluan produktif seperti modal kerja, investasi ruko, rumah, rukan dan lainnya – yang nilainya naik setiap tahun. “Untuk keperluan produktif, dibolehkan saja Anda berhutang karena itu nantinya akan menambah asset Anda juga,” ujarnya. Yang harus dipikirkan sebelum berhutang adalah bagaimana kemampuan kita di masa datang untuk membayar

M O N E Y

27

Perlukah

Berhutang?

hutang tersebut. “Kita harus bisa memprediksi cash flow atau aliran kas yang masuk, apakah kas yang masuk defisit atau tidak, jika kita mengambil hutangan,” jelas staf pengajar di juruan Akutansi Politeknik Negeri Pontianak ini. Periksa kondisi keuangan melalui besaran rasio pembayaran hutang. Rasio ini menghitung porsi dari pendapatan bulanan yang akan digunakan sebagai pembayaran cicilan hutang setiap bulan. Angka yang dianjurkan sebagai batas atas dari rasio ini adalah 30 persen. Bila sudah mantap dengan keputusan untuk berhutang, ada beberapa tempat untuk memperoleh pinjaman, mulai dari bank, pegadaian, koperasi ataupun ke orang yang dirasa memiliki kemampuan untuk meminjamkan uang ke kita. “Kalau di bank, mereka memiliki dana yang tak terbatas. Berapapun yang kita butuhkan, sepanjang memenuhi persyaratan dari bank, bisa terpenuhi. Nah kembali lagi ke kita, apakah kita mampu melunasi utang berikut bungabunganya,” beritahunya. Sementara bila meminjam uang kepada person, biasanya dana memang terbatas dan belum tentu bisa memenuhi nominal yang diinginkan, namun keuntungannya jangka waktu pengembalian dan jumlah bunga bisa dinegoisasi dengan personal tersebut. Inti dari semuanya adalah bahwa sedapat mungkin jangan

mudah terperangkap pola gaya hidup atau lifestyle berlebihan yang memaksa kita untuk berhutang. Misalnya keinginan untuk terlihat kaya atau lebih terhormat (gengsi), orang terpacu berhutang untuk membeli mobil mewah dengan cicilan bulanan yang besar. Keinginan untuk hidup enak sesaat sering membuat orang mengabaikan dampak jangka panjangnya. Hutang yang diambil haruslah sejalan dnegan tujuan masa depan yang telah ditentukan, misal untuk mengambil kredit untuk memiliki rumah. “Jangan asal sembarang ngambil hutang, tapi ujungnya malah nimbulkan masalah karena kesulitan membayar

bunga yang terlalu tinggi misalnya,” ujar pria berusia 29 tahun ini. Hutang adalah ibarat pedang bermata dua. Agar tidak tersayat mata tajam pedang itu, perlu diingat

aturan sederhana ini: Berhutanglah untuk berinvestasi yang akan membuat kekayaan bersih kita tumbuh berkembang. Sebaliknya, hindarilah hutang untuk memenuhi keinginan konsumtif dan justru membuat aset menyusut. Kalaupun terpaksa harus berhutang, manfaatkanlah hutang itu sesuai dengan kebutuhan dan secara bijak, agar tak terjerumus dalam jebakan hutang yang akan melilit seumur hidup kita. (oid)

+

+

cmyk


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.