Pontianak Post

Page 15

Rabu 11 Februari 2009

Tak Tutup Keputusan Vita Marissa, 28, tak menutup- resmi cerai usai Olimpiade Agustus lalu. nutupi keputusan pengunduran diri Dengan kenyataanVita berharap mendapatkan nilai kontrak baru, naik dari pelatnas. Kemarin 20 persen dari Rp 400 juta siang dia sengaja datang pertahun yang diterimanya ke Pusat Bulu Tangkis PB semasa periode Sutiyoso. PBSI Cipayung, Jakarta Namun, PB PBSI keTimur setelah para pemain beratan. “Mereka beralasan pelatnas selesai berlatih. sekarang ranking saya di Dia segera menemui pelatih bawah. Lagipula saya tak ganda campuran Richard akan turun di ganda wanita Mainaky. Tujuannya untuk lagi tahun ini,” ungkap Vita. meminta tanda tangan surat Ya, bersama Muhammad pengunduran diri. “Saat Rijal, Vita memang harus saya bangun tidur, saya merangkak dari bawah lagi. masih bertanya-tanya antara Vita Marissa Setelah lima bulan berpasanyakin dan tidak yakin untuk menyerahkan surat pengunduran diri ini,” gan Vita/Rijal berada di peringkat ke-44 dunia. Keputusan penggantian pasangan ucap Vita. Maklum, sudah 12 tahun Vita ting- itu keputusan PB PBSI, bukan sematagal di pelatnas. Namanya kini berjajar mata keinginan Vita.Namun, rupanya, di antara pemain papan atas dunia. Di perceraian itu juga mempengaruhi nilai ganda wanita bersama Liliyana Natsir, kontrak yang diberikan PB PBSI periode Vita masih nangkring di urutan kelima Djoko Santoso kali ini. “Memang tidak dunia per 5 Februari lalu. Itu sekaligus turun. Tapi kenapa tidak bisa naik. Toh, membuktikan dia masih yang terbaik kalau mau cari save, dalam hal ini nilai di nomor tersebut. Di ganda campuran, uangnya, mending tidak saya ceraikan bersama Flandy Limpele,Vita juga masih Flandy. Saya pasti bisa sampai semifinal berada di urutan ke-20 dunia meski sudah atau final sekaligus,” ucapnya.(vem)

Pontianak Post

15

Tiga Pemain Kirim Surat Pengunduran

JAKARTA-Rupanya gejolak di pelatnas PB PBSI belum sepenuhnya reda setelah kemelut Markis Kido bersaudara rampung. Induk organisasi tepok bulu tanah air itu bisa-bisa kehilangan tiga pemain pelatnas utamanya lagi. Kemarin, Vita Marissa mengajukan surat pengunduran diri kepada PB PBSI. Alasannya, masih berkisar tidak adanya kecocokan nilai kontrak. Meski pertemuan pengurus dan Vita sudah berlangsung tiga kali. Pertama pertemuan dilaksanakan sebelum Vita berangkat menuju Malaysia Terbuka Super Series awal Januari lalu. Karena belum ada titik temu antara Vita dan PB PBSI, negosiasi dilaksanakan usai Korea Terbuka Super Series. Dengan berbagai kesibukan pengurus yang baru dibentuk itu, Jumat (10/2) lalu pemain baru bisa bertatap muka dengan pengurus. Senin (9/2) lalu, Vita kembali duduk satu meja

dengan pengurus. Sayang, dalam forum itu tidak tercapai kesepakatan juga. Permintaan Vita, dia berharap kontraknya naik 20 persen dari sebelumnya, Rp 400 juta pertahun. Tak hanya Vita, sehari sebelumnya, Senin lalu, pasangan baru Hendra Aprida Gunawan dan Alvent Yulianto mengirimkan surat serupa. Alasannya juga sama. Nilai kontrak menjadi persoalan utama. Kabid Binpres PB PBSI Lius Pongoh belum bisa menanggapi pengunduran tiga pemain pelatnas itu. “Surat pengunduran Vita baru saya terima. Kalau persoalannya uang kontrak, Vita tidak pernah ngomong minta naik berapa,” ucap Lius. Sebaliknya, pengurus sudah menjelaskan kontrak pemain plus nilai yang bakal diterima. Sejatinya, PB PBSI tidak pernah menutup kesempatan para pemain untuk angkat bicara. “Pak Djoko (Djoko Santoso, ketum) selalu bilang

kami harus demokratis,” ungkap Lius. Namun, dia juga bersikukuh jika nantinya keputusan tetap akan berada di tangan pengurus. Pihaknya juga tak melibatkan pelatih menyangkut persoalan kontrak pemain itu. Sebab, dia menilai pemain sudah cukup dewasa untuk menilai dan memutuskan sendiri. Pelatih ganda campuran pelatnas PB PBSI Richard Mainaky kecewa dengan sikap PB PBSI. Maklum, sebagai pelatih dia tak dilibatkan sama sekali. “Kalau begini jadinya, rusak semua rencana saya ke depan. Utamanya untuk regenerasi,” ucap Richard. Dia memastikan, ganda campuran akan kehilangan satu generasi. Pasnagan terbaik memang tetap di tangan Nova Widianto/Liliyana Natsir. Vita diharapkan dapat menarik kemampuan Muhammad Rijal agar bisa mendekati kualitas Nova. Sebab, kalau tidak dilakukan re-

generasi secepatnya, ganda campuran ketiga masih cukup jauh gap-nya, Devin Lahardi/Lita Nurlita. Tak kalah kecewanya Sigit Pamungkas, pelatih ganda pria pelatnas. Dia juga kehilangan ganda senior yang diharapkan bisa membantu pematangan pemain muda di pelatnas. Sebab, di sektor yang dipolesnya hanya ada satu pasangan senior, Markis Kido/Hendra Setiawan. Menurut Sigit, kedua anak asuhnya itu mengajukan surat pengunduran karena masalah kontrak. “Setelah dihitung-hitung nilai kontrak yang diterima tidak lebih besar daripada jika mereka tinggal di sini (pelatnas),” terang Sigit. Bahkan, Alvent tetap memprioritaskan tinggal pelatnas daripada menjadi pemain profesional. “Bola panasnya ada di atas,” ungkap Sigit sembari menunjuk ke lantai dua pelatnas Cipayung, lokasi ruangan Binpres PB PBSI. (vem)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.