Pontianak Post

Page 26

KETAPANG

26

Pontianak Post

Bupati KKU Gagas Puskesmas Terapung

POTRET

Jamu Kedaluarsa MESKIPUN Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang telah membentuk tim untuk merajia produk-produk berupa makanan yang dinilai berbahaya dan beredar di pasaran, apakah mereka juga merajian produk-produk obatobatan serta jamu yang kedaluarsa. Hal tersebut dipertanyakan Wakil Sekretaris Palang Merah Tengku Nurmawardi Indonesia (PMI) Cabang Ketapang Tengku Nurmawardi. “Soalnya baru-baru ini keluarga saya mendapati sebuah produk jamu yang dibelinya dari salah satu toko obat yang menjual jamu yang telah habis masa berlakunya sejak April 2008,” ujar Nurmawardi, kepada Pontianak Post, Senin, 8 Desember. Dia khawatir temuan tersebut menggambarkan, bahwa hampir seluruh toko-toko obat teledor dalam menjual kemasan yang mereka perdagangkan. (ote)

ALE-ALE

Bahan Pangan MUSIM penghujan seperti ini sarana transportasi sulit menembus ke pedalaman, selain menggunakan armada sungai. Rusaknya sarana transportasi seperti ini, tak menutup kemungkinan di pedalaman akan membeli bahan pangan. Walaupun demikian, YP Laway optimis persoalan pangan dapat teratasi dengan nilai-nilai kearifan lokal maasyarakat. Anggota Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kalbar ini menyebutkan, bahan pangan sebenarnya banyak di hutan-hutan Kalimantan. Dalam kehidupan sehari-hari untuk kebutuhan pangan tak hanya beras semata. Seandainya kekurangan pangan karena habis beras, masih ada jagung, ubi, keladi, kentang, ketela rambat, maupun keribang. Jenis-jenis umbi-umbian ini kaya akan protein, sehingga dapat dijadikan pengganti beras. “Kalau semua umbi-umbian sudah tidak ada, maka penghabisan adalah gadung.(ndi)

Kesehatan Gratis Jangkau Pulau

FOTO IST

BAKAL RAMAI: Pantai Celincing pada hari ini akan ramai dikunjungi warga, karena dilakukan lomba memancing.

Hari Ini, Pantai Celincing ”Membludak” KETAPANG--Hari Nusantara diperingati setiap 13 Desember. Pemerintah Kabupaten Ketapang juga tak ketinggalan memperingati Hari Nusantara ini. Dinas Perikanan Ketapang melaksanakan kegiatan bernuansa kelautan, diantaranya bersih-bersih pantai, lomba memancing, panjat pinang dan layang-layang. Lomba memancing rencananya akan dilakukan pada hari ini (10/12) di Pantai Celincing, Desa Sukabaru Kecamatan Benua Kayong. “Kita hanya mendukung kegiatan Dinas Perikanan dan Kelautan, Kalau tidak hujan akan kita lakukan lomba layang-layang, tapi kalau hujan seperti ini kemungkinan lomba layang-layang kita tunda,” kataYudo Sudarto SP, M.Si, kepala Kantor Inbudpar Ketapang. Diterangkan Ir Heri dari Dinas Perikanan dan Kelautan Ketapang, lomba

panjat pinang akan dilaksanakan pada siang hari. Pesertanya hanya masyarakat lokal di Desa Sukabaru. Menurut salah satu Kasubdin di Dinas Perikanan dan Kelautan ini, lomba memancing akan dilaksanakan untuk umum bertempat di steigher Pantai Celincing. “Mudah-mudahan cuaca mendukung, kalau cuaca baik kita juga akan menggelar eksibishi layang-layang yang akan dilaksanakan oleh Kantor Inbudpar,” kata dia. Hari Nusantara diharapkan meriah, terutama untuk menggairahkan budaya bahari. Ini juga memotivasi nelayan, karena itu diusung tema ”Tahun Emas Deklarasi Djoeanda”, dan sub tema ”Dengan Semangat dan Kepeloporan Deklarasi Djoeanda Kita Berdayakan Potensi Laut Untuk Kesejahteraan Bangsa”. Bagi pemerintah daerah, Hari Nusantara mempunyai arti penting. Karena Ketapang merupakan salah satu kabu-

paten yang memilik panjang pantai dan laut yang luas. Termasuk pulau kecil. Sebagai daerah bahari diharapkan pemerintah dan rakyat Indonesia menyadari, bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Dengan bertambah luasnya wilayah perairan laut negara, maka semakin besar tugas dan tanggung jawab Pemerintah RI. Hari Nusantara, kita diperingati untuk mengingatkan kita, betapa pentingnya menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Para pendahulu kita telah berjuang untuk mewujudkan negara yang merdeka dan berdaulat. “Peringatan Hari Nusantara untuk Kabupaten Ketapang, akan dilaksanakan di Pantai Wisata Celincing Desa Sukabaru Kecamatan Benua Kayong,” timpal Husurungan Siregar, kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Ketapang.(ndi)

Lagi, Kecamatan Air Upas Ukir Prestasi KECAMATAN Air Upas kembali mengukir prestasi yang membanggakan bagi kecamatan tersebut. Prestasi itu yakni pencapaian Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 100 8persen untuk sektor perkotaan dan pedesaan. “Pencapaian PBB 100 persen ini telah berlangsung sejak 2004 sampai sekarang. Kita berharap

Rabu 10 Desember 2008

pencapaian ini terjadi pada 2009 mendatang,” ujar Camat Air Upas Sulistio kepada Pontianak Post di Ketapang, Selasa, 9 Desember. Dengan pencapaian yang diraih Air Upas tersebut, meskipun selama ini menjadi salah satu kecamatan yang mendapat sorotan miring, tentu saja penilaian negatif tersebut

sedikit tertepiskan. Belum lama ini sempat terjadi kekisruhan di kecamatan tersebut, ketika mencuat persoalan jual beli kavling perkebunan kepala sawit. Kekisruhan yang sempat menenggelamkan beberapa prestasi yang pernah ditoreh wilayah yang dulunya termasuk dalam Kecamatan Marau ini. Air Upas

pernah tercatat sebagai salah satu kecamatan yang memiliki desa teladan se-Kalimantan Barat pada 2004 lalu. Kemudian prestasi lain yang dibukukan mereka yakni juara lomba Paduan Suara Pesparawi, hingga juara Mars PKK dalam kegiatan PKK beberapa waktu lalu di Pondopo Bupati Ketapang.(ote)

SUKADANA--Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kayong Utara, memberikan pelayanan kesehatan gratis melalui puskesmas mendapat tanggapan cukup baik. Hanya saja, beberapa kalangan mempertanyakan bagaimana pelayanan kesehatan tersebut, bisa didapat masyarakat yang tinggal di desa-desa terjauh seperti di kepulauan. Ismail UJ, sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kabupaten Kayong Utara (KKU), khawatir masyarakat yang berada di Pulau Karimata malah tak mendapatkan pelayanan tersebut. Pasalnya, tidak terdapat puskesmas di pulau tersebut. Sementara untuk mendapatkan pelayanan dari puskesmas, mereka harus melakukan perjalanan jauh menuju Tanjung Satai di Pulau Maya. “Jangan sampai mereka terabaikan, karena mereka juga masyarakat Kayong Utara,” ujar Ismail kepada Pontianak Post belum lama ini. Mengenai apa yang dipaparkan Ismail tersebut, Bupati Kayong Utara Hildi Hamid bahkan mengatakan, bahwa mereka telah menggulirkan sebuah ide untuk masyarakat dari daerah sulit. Saat ini mereka sedang mengembangkan

pembangunan puskesmas keliling dengan menggunakan kapal berkapasitas besar. Kapal ini nantinya, dikatakan dia, bakal berkeliling menjangkau Desa Padang dan Desa Betok di Pulau Karimata, serta Desa Pelapis di Pulau Maya. Hildi menambahkan, kapal tersebut nantinya tak hanya berfungsi sebagai puskesmas keliling. Di sana juga bakal dibangun perpustakaan keliling. Tak mengherankan, jika nantinya tiga sektor bakal bekerja sama mengelola keberadaan kapal tersebut. Tiga sektor itu yakni Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, serta Dinas Kelautan dan Perikanan. “Pada bidang pendidikan untuk meningkatkan daya baca masyarakat, kami akan membangun perpustakaan desa. Maka untuk daerah-daerah sulit tersebut kita bantu dengan perpustakaan keliling,” ungkapnya. Kapal yang bakal disulap menjadi perpustakaan serta puskesmas keliling tersebut, menurut Hildi, berasal dari kapal trowl rampasan yang disita negara. Untuk status kapal tersebut, saat ini sedang menunggu keputusan Mahkamah Agung (MA). Jika terwujud, secara rutin dan bergiliran nantinya kapal yang dialihfungsikan tersebut, berkeliling menjangkau daerah-daerah sulit. “Paling tidak masyarakat di sana mengetahui kapan jadwal ada dokter,” ucapnya.(ote)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.