Pontianak Post

Page 18

18

metropolitan

Pontianak Post Selasa 10 Agustus 2010

KEBAT BRUNEI: Ada yang menyebutnya kebat brunei. Anyaman dari bahan pandan khas Kapuas Hulu ini, baru saja mengikuti pameran di halaman kantor Disperindag Kalbar. MUJADI/PONTIANAK POST

Patroli 100 Pol PP Tidak Mampu

PONTIANAK – Seratus anggota hari kami pantau. Razia juga akan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol dilakukan,” kata Saleh. PP) Kota Pontianak diturunkan Tak hanya diskotek dan karaoke, untuk menjaga ketertiban selama café maupun warung kopi juga Ramadan. Mereka terbagi atas akan dipantau. Dalam SK wali kota beberapa tim yang berpatroli pada disebutkan dilarang mengecer, enam kecamatan. menjual langsung untuk dimi“Nantinya tim-tim ini akan menum di tempat minuman yang mantau tempat-tempat hiburan, mengandung alkohol. “Sasaran peredaran minuman keras, dan penertiban juga yang nongkrong ketertiban lainnya selama Ramadi depan gang sambil minumdan,” ujar Kepala Satpol PP Kota minuman keras. Tidak boleh itu,” Pontianak Syarif Saleh di ruang ujarnya. kerjanya, Senin (9/8) siang. Aturan lain yang harus dipatuhi Syarif Saleh Ia mengimbau seluruh penguselama Ramadan yakni dilarang saha untuk mematuhi keputusan Wali Kota memperjualbelikan petasan atau mercon, Pontianak Nomor 528 Tahun 2010 tentang serta membunyikannya. Dikarenakan dapat Penutupan Tempat Hiburan Malam Selama menganggu ketertiban umum dan membaRamadan 1431 H. hayakan orang lain. “Khusus meriam karbit Dalam SK tersebut, diskotek wajib tutup atau sundut, hanya diperbolehkan pada sehari total. Sedangkan karaoke hanya boleh berop- menjelang lebaran sampai tiga hari setelah erasi dari pukul 20.30 WIB – 23.00 WIB. “Setiap lebaran,” katanya. (uni)

Persoalkan Kembali RPH Babi PONTIANAK – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat Zulkarnaen Siregar mempersoalkan kembali keberadaan rumah potong hewan (RPH) babi yang berlokasi di Sungai Selamat, Kelurahan Siantan Hilir, Kecamatan Pontianak Utara. Pasalnya dia mendapat laporan bahwa keberadaan RPH belum berfungsi, namun telah ada angkutan hewan-hewan berkaki pendek tersebut di kawasan itu. “Ini hasil laporan dari reses saya ke sana dan telah saya paparkan di hadapan para anggota DPRD lainnya,” ujar legislator daerah pemilihan (dapil) Kota Pontianak tersebut, kemarin (9/8) di Gedung DPRD Provinsi Kalbar. Berdasarkan laporan masyarakat,

pengangkutan hewan-hewan babi yang telah dipotong dilakukan pukul 02.00 WIB. “Kita khawatir, jika memang itu terjadi, ke mana pembuangan limbah pemotongan babi? Sementara RPH yang ada belum berfungsi,” ungkapnya. Terlebih Sungai Selamat, menurut dia, adalah kawasan sungai yang oleh masyarakat di sana masih dipergunakan untuk mandi dan mencuci. “Jika limbah itu dialirkan di Sungai Selamat, ini bagaimana, jangan sampai muncul konflik di kemudian hari,” ungkapnya. Legislator Partai Golongan Karya tersebut menyayangkan keberadaan RPH yang telah teranggarkan pada 2008 lalu masih belum terealisasi secara maksimal. Dia memandang

Zulkarnaen Siregar

adanya indikasi penyimpangan dalam pengerjaannya. “Jika memang demikian, kita minta aparat untuk segera mengusutnya,” tandasnya. (ote)

Dapat Seragam Tahun Ini Mulai Realisasi

PONTIANAK – Dinas Pendidikan Kota Pontianak tahun ini akan memberikan bantuan seragam kepada anak sekolah yang tidak mampu. Sebanyak 3 ribu pelajar di jenjang sekolah dasar (SD) dan seribu sekolah menengah pertama (SMP). Kepala Dinas Pendidikan Kota Pontianak Mulyadi mengatakan pemberian seragam ini akan dikhususkan bagi para pelajar yang tidak mampu, dari jenjang SD dan SMP. Pihaknya sekarang ini, sedang melakukan berbagai upaya terkait rencana pendistribusian seragam sekolah tersebut. Dinas Pendidikan Kota Pontianak telah mensosialisasikan mengenai cara mendapatkan bantuan itu. “Jumlah kuota tersebut sudah berjalan sejak tahun tahun 2009 lalu,” tambahnya. Mulyadi mengatakan bahwa sebelumnya pihaknya telah bekerjasama dengan lurah di masing-masing wilayah sekolah di Kota Pontianak, yang menjadi tujuan pemberian bantuan ini. Hal itu dilakukan, agar bantuan yang diberikan tersebut tidak sampai sasaran. “Agar benar-benar bantuan yang diberikan memang dinikmati orang yang tidak mampu,” terangnya. (fah)

Durian Sanggau Unggul Nasional SANGGAU – Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian Kabupaten Sanggau Syafarani Mastar mengatakan bahwa Sanggau menerima sertifikat durian lima varietas unggul nasional dari Kementerian Pertanian. Lima jenis tersebut adalah durian aspar, raja mabah, sawah emas, liau mantau, dan durian kelapet. Menurut Safarani, selain Sanggau, kabupaten lainnaya yang juga menerima penghargaan untuk jenis durian adalah Trenggalek. Namun kabupaten ini hanya meneima satu sertifikat saja untuk satu jenis durian varietas. Yang menjadi kebanggaan

adalah Sanggau mendapatkan lima. “Ini tentunya kebanggaan kita sebagai masyarakat Sanggau, dan khususnya membuat nama Kalimantan Barat semakin lebih dikenal,” tambah Syafarani, di Desa Pengadang, Kabupaten Sanggau. Melihat potensi tersebut, lanjutnya, Pemkab direncanakan akan membangun sentra durian di beberapa desa di Bumi Daranante. Sangat berharap sekali peran serta dari seluruh masyarakat. “Bumi Daranante sangat kaya akan sumber daya alam, tinggal kita bagaimana memaksimalkan potensi yang

ada,” jelasnya. Sehingga nantinya, lanjutnya, potensi yang ada ini akan bisa memaksimalkannya. Sehingga bisa lebih meningkatkan kesejahteraan warga Sanggau khususnya. Syafarani mengatakan kepada masyarakat jangan lagi melakukan penebangan terhadap pohon ini. Karena memang, seakan sudah mulai tumbuh kebiasaan di warga untuk menebang pohon durian. “Tolong marilah kita selamatkan, harapan ke depan jenis varietas di daerah ini dapat dikembangkan lagi,” pungkasnya. (fah)

Syafarani Mastar


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.