Pontianak Post

Page 20

SAMBAS

20 terigas

Harus Proaktif BEBERAPA kasus gizi buruk yang terjadi di Sambas salah satunya disebabkan orang tua yang kurang memperhatikan tumbuh kembang anak. Kebanyakan ketika anaknya sakit, baru para orang tua sibuk menanganinya. “Sebetulnya hal itu tidak akan terjadi jika orangtuanya proaktif,” kata Anggota DPRD Sambas Uray Farida. Dia juga tidak menampik, ada sebab lain yang menjadi faktor terjadinya gizi buruk pada anakanak. Misalnya persoalan ekonomi. Tapi, kata dia, hal itu bisa ditangani Uray Farida asal saja orang tua tanggap melihat kondisi anaknya. Karena Pemkab Sambas telah menyediakan konseling gizi untuk orang tua berkonsultasi terhadap perkembangan dan asupan gizi anak. “Di konsul gizi tersebut akan dijelaskan bagaimana asupan gizi yang baik terhadap anak. Danpersoalanlainnyaberkaitandenganpertumbuhan anak. Orang tua dapat berkonsultasi ke tempat itu,” ungkapnya. Persoalan ekonomi untuk di Sambas sebenarnya bukan kendala utama. Meski hal itu juga termasuk faktor penyebab anak mengalami gizi buruk, kenyataannya banyak orang tua yang apatis terhadap perkembangan anaknya. Misalnya tidak memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif. “Beberapa kasus gizi buruk demikian, awalnya tidak diberikan ASI eksklusif,” tutur Farida. Untuk itu, dia mengimbau, para orang tua, terutama ibu harus memperhatikan serius tumbuh kembang anak. Memberikan ASI eksklusif dan berkonsultasi kepada orang yang tahu. Dia juga menyarankan orang tua memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan pemerintah, berkonsultasi ke konseling gizi yang berada di Kecamatan Sambas.(hen)

tilik

Bentuk Isbads ESELON II B di Sambas membentuk sebuah forum silaturahmi. Forum ini diberi nama Isbads, penjabaran dari inspektur, sekwan, kepala badan, asisten, dinas, dan staf ahli. “Forum ini di luar pemerintahan, bukan sebagai tandingan struktural di Pemkab Sambas,” kata Sekjen Isbads Budiman Tahir. Isbads dibentuk sebagai media silaturahmi, untuk saling tukar pikiran dan mensinergiskan kinerja. Pejabat di Pemkab Sambas dapat berkoordinasi di luar lingkungan kerja. Tetap untuk memajukan pembangunan Kabupaten Sambas. “Tidak ada tujuan lain, berharap dapat menjadi motivator pembangunan saja,” ujar Budiman. Anggota Isbads berharap forum ini dapat dijadikan jembatan lintas sektoral. Mengomunikasikan setiap hal yang berkaitan dengan upaya pembangunan.Karenamemangkomunikasipembangunan tidak mesti dilakukan di ruang kerja. Sebenarnya, kata Budiman, forum ini sudah terbentuk sejak Oktober 2009. Saat ini hanya pergantian sekjen dan penambahan anggota. “Kalau dulu tidak ada staf ahli, sekarang kita masukan,” ungkapnya. Salah satu yang akan dilakukan Isbads adalah menjembatani dan merangkul pensiunan. Menurut Budiman, selama ini pensiunan lepas begitu saja setelah purnatugas. “Kita berpikir bagaimana mengantarkan PNS setelah dia purnatugas,” katanya. (hen)

Pontianak Post

Kamis 7 April 2011

Pecat Satu PNS

HENDY ERWINDI/PONTIANAK POST

DIPERBAIKI: Jembatan di Trikembang, Galing, sedang diperbaiki. Sebelumnya jembatan ini ambrol, sehingga menghambat lalu lintas menuju perbatasan Indonesia – Malaysia.

Jembatan Menuju Aruk Diperbaiki SAMBAS – Jembatan negara di kilometer27DesaTrikembang,Galing,yangrusak akibat longsor telah diperbaiki. Keluhan masyarakatditanggapi.Jembatantersebut merupakanpenguhubungSambas–Aruk, perbatasan Indonesia – Malaysia. Anggota DPRD Sambas asal Galing, Mardani, menyambut baik upaya tersebut. Dia menilai respon cepat Pemkab Sambas dan Pemprov Kalbar menyikapi keluhan masyarakat tersebut menunjukkan keseriusan pembangunan perbatasan. Pasalnya jalan tersebut merupakan jalur satu-satunya menuju batas negara. Jalan itu juga mengubungkan dua kecamatan, Galing dan Sajingan dengan kecamatan lain di

Sambas. “Kami berterimakasih kepada pemerintah yang cepat merespon keluhan masyarakat,” katanya. Sebelumnya masyarakat sekitar dan pengguna jalan khawatir dengan kondisi jembatan. Akibat ambrolnya tanah di sekitar jembatan. Mardani mengajak masyarakat mendukung pemerintah dalam percepatan pembangunan kawasan perbatasan. “Pemerintah telah menunjukan niat baiknya, tinggal masyarakat menyikapinya dengan positif dan mendukung program pemerintah ini,” ujarnya. Sudahtigahariinipekerjamemperbaiki jembatan yang rusak. Memasang goronggorong dan memperkuat struktur tanah

di sekitarnya agar tidak ambrol lagi. Mardani berharap, jembatan tersebut dapat bertahan lama. Karena status jalan tidak lagi skala daerah tapi nasional. Terlebih sebagaimukabangsaIndonesia.“Mudahmudahan saja bertahan lama,” harapnya. Warga Galing, Murjani, mengaku senang dengan perbaikan sarana transportasi tersebut. Dia dan warga lainnya dapat mudah melintas, sehingga tidak lagi was-was. Sebelumnya kendaraan roda empat sering amblas di tempat itu. Dampaknya tentu saja menghambat lalu-lintas. “Terutama truk yang sering sangkut di sini. Sekarang tidak lagi, jembatannya mulai diperbaiki,” tuturnya. (hen)

SAMBAS – Dinas Kesehatan (Dinkes) Sambas akan memeroses dokter gigi di Puskesmas Semparuk yang dikabarkan sudah berbulan-bulan tidak masuk kerja. Tindakan secara berjenjang telah dilakukan. “Kepala Puskesmas Semparuk telah melakukan tindakan, memberi hukuman disiplin,” kata Kepala Dinkes Sambas I Ketut Sukarja, kemarin (6/4). Sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 Tahun 2010 tentang Kepegawaian, ditegaskan Sukarja bahwa prosesnya memang berjenjang. Pihaknya sendiri lantas menyurati dokter tersebut untuk menghadap. Mereka akan mempertanyakan alasan tenaga medis yang bersangkutan mangkir selama berbulan-bulan. “Proses pemanggilan sedang dilakukan. Nanti kita interogasi apa motifnya tidak masuk kerja?” tegasnya. Dalam pemanggilan itu juga akan dibuat surat penyataan. Apabila masih mengulangi perbuatannya, akan diberi sanksi yang lebih berat. Tindakan yang dilakukan tersebut akan ditembuskan kepada Badan Kepagawaian Daerah (BKD) Kabupaten Sambas. “Kita akan kuatkan dengan surat pernyataan. Jika mengulangi tentunya sanksi yang diberikan lebih berat,” ungkapnya. Sumber Pontianak Post mengatakan bahwa dokter gigi ini tidak sekali ini melakukan tindakan serupa. Sebelumnya dia juga mangkir kerja dalam jangka waktu lama. Diberi peringatan, dia lantas menjalani tugasnya. Namun sekarang mengulangi lagi. Seperti diberitakan sebelumnya, masyarakat Semparuk mengeluhkan dokter gigi di Puskesmas Semparuk yang sudah lama tidak masuk kerja. Mereka sulit mendapatkan pelayanan kesehatan karenanya. Beberapa bulan dokter gigi yang bertugas di Puskesmas itu tidak pernah ada di tempat. “Sudah lebih enam bulan tidak pernah masuk kerja. Percuma saja pemerintah menempatkannya di Puskesmas Semparuk kalau hanya namanya yang dipajang,” kata Ketua LSM Eka Mandiri Irwadi Imin. Kepala Bidang Kesejahteraan dan Disiplin Pegawai BKD Kabupaten Sambas Marianis saat dihubungi kemarin (6/4) mengaku belum menerima surat dari Dinkes Sambas terkait hal ini. “Sampai sekarang belum ada surat,” katanya. Mengetahui hal ini, beberapa hari lalu Marianis langsung ke Puskesmas Semparuk mengklarifikasinya. Apa yang diberitakan ternyata memang benar. Dokter gigi yang dilaporkan tersebut sudah lama tidak kerja. “Saya sudah cek langsung dan lihat absensi, ternyata memang lama sudah dokter itu tidak masuk kerja,” jelasnya. (hen)

Guru Pun Latihan Menari SAMBAS – Dinas Pemuda Olahraga, Budaya, dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Sambas melatih tari Melayu kepada guru kesenian se-Kabupaten Sambas. Ini dilakukan untuk melestarikan beberapa jenis tari yang tidak banyak orang menguasainya. Pelatihan dilakukan sepanjang 4 – 27 Maret. Ada lima jenis tari yang diajarkan, yakni lenggang patah sembilan, mak inang pulau kampai, tanjung katung, sri langkat, dan serampang dua belas. “Tari ini khususnya di Sambas tidak banyak lagi yang tahu. Harus dilestarikan,” kata Kepala Bidang Pelestarian dan Pengembangan Budaya Dinas Porabudpar Sambas Yuhendri, kemarin saat dia

memonitor latihan di Aula Kantor Bupati. Peserta pelatihan ini berjumlah 30 orang. Mereka adalah guru kesenian dari SD, SMP, dan SMA. Tidak hanya dituntut menguasai beberapa jenis tari Melayu tersebut, para guru ini juga diharuskan mengajar murid-muridnya. “Agar ada generasi penerus tari Melayu ini. Tidak putus sampai generasi sekarang,” ujarnya. Jenis yang diajarkan ini merupakan tari nasional. Di Sambas, tinggal dua orang yang menguasainya. Salah satunya Nazamudin, 69. Yuhendri khawatir jika tidak secepatnya diajarkan, generasi muda tidak ada satu pun yang mengetahuinya. “(Jangan sampai) kita mesti mendatangkan

pelatih dari luar. Selain Pak Nazamudin ada juga Ibu Aklimah,” ungkapnya. Disporabudpar nantinya akan menyelenggarakan lomba tari ini antarsiswa se-Kabupaten Sambas. Lomba diadakan agar ada tanggung jawab guru mengajarkan kepada murid. Dan sebagai tolok ukur keberhasilan pelatihan. “Sebagai bahan evaluasi juga sejauh mana keberhasilan pelatihan ini,” ujarnya. Nazamudin mengungkapkan bahwa dia mendapatkan ilmu tari tersebut di Jakarta. Selama bertahun-tahun dia berlatih pada akhir tahun 50-an. Kemudian sejak 1962, pria kelahiran 1942 ini kembali ke Sambas. “Dulu memang pernah mengajarkan tari ini

HENDY ERWINDI/PONTIANAK POST.

MENARI: Guru SD, SMP, dan SMA se-Kabupaten Sambas berlatih menari.

ke PGRI Pemangkat, Teluk Keramat dan Sambas. Tapi sudah lama,” katanya. Dari 30 peserta ada juga siswa SMA, salah satunya Nanda, siswa SMKN 1 Sambas. Dia mengaku senang dapat mempelajari tari Melayu nasional ini. Karena di Sambas jarang ada yang mengetahuinya. (hen)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.