Pontianak Post

Page 13

Piala Dunia

.!!

.. KUIS

Jangan Ketinggalan Rebut Hadiahnya Hal 9 dan Hal 16

13

Pontianak Post l

Afrika Selatan 11 Juni - 11 Juli 2010

Selasa 6 Juli 2010

WORLD CUP

Konsistensi Belanda Lebih Lama

Uruguay v Belanda

Dua tim sebenarnya telah bertemu pada 1974, dan Belanda memenangkannya 2-0. Prediksi untuk laga nanti juga akan merujuk tak jauh dari sejarah itu. Belanda diunggulkan karena sejauh ini mereka lebih tajam. Mencetak sembilan gol dari lima laga, dan sembilan kemenangan beruntun tanpa tersentuh kekalahan dan hasil seri. Sementara Uruguay hadir sebagai semifinalis dengan empat kemenangan dan sekali hasil seri. Di lima laga itu, mereka mencetak tujuh gol. Tapi Belanda harus wasapada pada pertahanan Uruguay yang sejauh ini terkenal paling kuat dengan hanya kebobolan dua kali. pelatih Oscar Tabarez Bert van Marwijk 3 Maret 1947 Lahir 19 Mei 1952 Uruguay Kebangsaan Belanda Menjejaki semifinal Piala Dunia akan menjadi pengalaman pertama bagi kedua pelatih. Soal strategi, keduanya telah teruji. Tapi soal kejelian dan mengambil keputusan, Marwijk sudah teruji ketika menghadapi Brazil. Di antaranya saat memerintahkan anak asuhnya menghadapi talenta Brazil dengan permainan kolektif, dan mengekplorasi dua sisi pertahanan Brazil. Tapi bukan berarti Tabarez membawa Utruguay ke semifinal juga bukan tanpa kelebihan. Hanya saja, tantangan perjalanan Uruguay ke semifinal tidak sekeras yang dirasakan Belanda. Tapi membimbing pemain untuk tetap konsisten di hingga adu penalti membutuhkan kepintaran tersendiri. gawang Fernando Muslera 16 Juni 1986 11 Lazio

SOAL MENTAL Edinson Cavani, Uruguay

Dirk Kuyt, Belanda

Maarten Stekelenburg Lahir 22 September1982 Caps 32 Klub Ajax Amsterdam

Muslera terpilih man of the match ketika Uruguay lolos dramatis atas Ghana di kuarter final. Jauh sebelum laga itu dibintanginya, Muslera memang terkenal piawai membaca tendangan penalti. Ini pula yang menjadi faktor penting kuatnya pertahanan Uruguat sejauh ini. Sementara kelincahan Stekelenburg menghalaui bola-bola atas tak diragukan lagi. Tapi banyak yang khawatir Stkelenburg akan kesulitan ketika diserbu tendangan datar sporadis oleh penyerang Uruguay. Diego Lugano 2 November 1980 47/4 Fenerbahce

Belakang Belakang John Heitinga Lahir 15 November 1983 Caps/Gol 59/6 Klub Everton

Di laga nanti akan berhadapan dengan Van Persie. Jika hanya mengatasi seorang Van Persie, Tabarez tak terlalu khawatir. Sebab, Lugano dikenal punya marking ketat, didukung tinggi badan yang 188 cm. Di sisi lain, Lugano adalah sosok pemimpin dibalik kuatnya pertahanan Uruguay. Sementara Heitinga beberapa kali melakukan kesalahan ketika menghadapi Brazil. Tapi dia sudah membuktikan bahwa dirinya adalah pilar dari kuatnya pertahanan Belanda yang sulit ditembus pemain Brazil ketika itu. Tengah Diego Perez 8 Mei 1980 55/0 Monaco

Tengah Lahir Caps/Gol Klub

Wesley Seijder 9 Juni 1984 66/17 Inter Milan

Diego Perez mewarisi ciri klasik pemain uruguay. Kuat, tak kenal lelah, dan berani duel. Tapi intelejensinya dalam mengatur ritme dan menjaga keseimbangan juga membuatnya menjadi sosok yang sulit dilewati di lini tengah Uruguay. Sementara Wesley Seijder adalah aktor utama kemenangan Belanda atas Brazil. Bukan hanya berkat dua golnya. Di laga itu, Sneijder kerap menjadi otak serangan Belanda. Dia juga menjadi pemain yang sangat berbahaya ketika berperan sebagai penyerang lubang. Depan Diego Forlan 19 Mei 1979 67/27 Atletico Madrid

grafis: a. riyanto

JOHANNESBURG – Uruguay bukan tim yang diharapkan untuk melaju jauh di Piala Dunia 2010 ini. Mereka adalah salah satu tim yang lolos paling akhir, yakni melalui playoff melawan wakil Zona Concacaf Kosta Rika. Kemenangan mereka pun cukup tipis, hanya 2-1, masih disertai sejumlah kontroversi pula. Namun, di turnamen sesungguhnya, anak buah Oscar Washington Tabarez itu justru menjadi wakil Zona Conmebol terakhir yang bertahan di empat besar. Ya, di semifinal ini, Uruguay menjadi satu-satunya wakil Amerika Selatan yang berhasil survive. Sementara timtim besar lain seperti Brazil, Argentina, dan Paraguay sudah rontok di delapan besar. Mereka bakal head to head dengan Belanda di Stadion Green Point, Cape Town, dini hari nanti (siaran langsung RCTI dan Global TV pukul 01.30 WIB). ”Kami adalah tim yang terakhir lolos ke Piala Dunia. Tapi kami juga menjadi tim Amerika Latin terakhir yang bertahan di sini. Kami ingin buktikan, bahwa yang terakhir lolos itu tidak selalu paling lemah,” papar gelandang serang Edinson Cavani, seperti dikutip AFP. ”Awalnya, kami hanya bermain untuk publik negeri kami. Tapi kini kami adalah wakil Amerika Latin. Itu menjadi sumber motivasi yang sangat kuat,” imbuhnya. Kubu Charruas—sebutan Uruguay—sangat menyadari bahwa Belanda bukan

lawan sembarangan. Meskipun tidak didukung fakta sejarah, anak asuh Bert van Marwijk itu telah menyingkirkan favorit utama Brazil 2-1 Jumat lalu (2/7). Generasi emas yang dikomandani Wesley Sneijder itu juga tengah bersemangat mengejar gelar perdananya. Di sisi lain, lolosnya Uruguay ke semifinal diiringi kontroversi handball Luis WORLD CUP Suarez dalam laga delapan besar melawan Ghana. Kubu Ghana beranggapan, seandainya handball tersebut tidak terjadi, tidak perlu ada adu penalti, dan Ghana lah yang melaju ke semifinal. Akibat kartu merah yang diterimanya setelah handball itu, Suarez kini tak bisa tampil saat melawan Belanda. ”Apapun yang terjadi di babak sebelumnya, saya rasa kami memang pantas berada di sini,” cetus Diego Lugano, kapten Uruguay. ”So, yang perlu kami lakukan adalah fokus menghadapi musuh kami selanjutnya. Belanda sangat kuat, mereka bermain bagus, dan setiap pemainnya punya kontrol bola luar biasa. Hanya mereka semifinalis yang memborong lima kemenangan sebelumnya. Secara taktik, mereka hampir sempurna,” ulasnya. Oranje—sebutan Belanda—sendiri sedang berada di atas angin. Selain bekal kemenangan atas juara dunia lima kali, mereka juga mendapatkan kembali striker Robin van Persie dan bek Joris Mathijsen yang cedera ringan. Sementara Uruguay kehilangan Suarez, bek Jorge Fucile (akumulasi kartu) serta gelandang Nicolas Lodeiro (cedera).

Namun, justru kondisi itulah yang paling ditakuti Van Marwijk. Dia tidak ingin anak buahnya percaya diri berlebihan yang berpotensi menjadi bumerang. Dia pun meminta Sneijder dkk untuk tetap fokus. ”Uruguay adalah tim yang sangat kuat. Kami menjaga konsentrasi penuh, tidak boleh lengah sedikitpun,” tegas Van Marwijk kepada Reuters. ”Saya lihat, pertahanan Uruguay sangat tangguh, dan serangan baliknya sangat berbahaya. Mereka juga tipe petarung, yang tidak sungkan bermain keras,” lanjutnya. Fakta bahwa kekuatan Uruguay tereduksi akibat absennya beberapa pilar juga tidak membuat Van Marwijk lebih tenang. Sebab, di kubunya sendiri juga ada dua pemain yang dipastikan absen. Yakni bek Gregory van der Wiel dan gelandang Nigel de Jong yang kena akumulasi kartu. Untungnya, kualitas pengganti yang disiapkan tidak terlalu jauh berbeda. Untuk Van der Wiel, Van Marwijk kemungkinan akan memasang defender Stuttgart Khalid Boulahrouz, sementara untuk menemani Mark van Bommel di sektor gelandang bertahan, ada pilihan Demy de Zeeuw dan Ibrahim Afellay. ”Saya punya kepercayaan besar kepada pemain saya. Juga kepada cara kerja mereka, pengorganisasian tim yang mereka lakukan di lapangan,” ungkap Van Marwijk. ”Tapi tetap saja, kalau secara mental mereka tidak siap, kami tidak akan memenangi pertandingan. Bagi saya, mentalitas bakal menentukan hasil laga di fase krusial,” pungkasnya. (na)

Lugano Ngotot Main

URUGUAY bukan hanya direpotkan oleh absennya pemain yang kena sanksi. Tapi, hantaman cedera juga mulai menjadi masalah. Selain Nicolas Lodeiro yang mengalami fraktur tulang kaki kanan, bek sekaligus kapten Diego Lugano juga terancam absen dalam semifinal melawan Belanda akibat cedera ligamen lutut. Namun, mengingat betapa pentingnya duel dini hari nanti, Lugano mengaku siap memaksakan diri. Defender Fenerbache berusia 29 tahun itu tidak peduli jika cederanya makin parah, dan malah membuat karirnya habis. Buat dia, bisa mengantar Uruguay ke final jauh lebih berharga daripada karir di klub. ”Risiko cedera saya jadi makin parah adalah hal terakhir yang terlintas di pikiran saya. Semua orang pasti ingin bermain di laga penting seperti ini. Apalagi, kami membawa nama negara,” kata Lugano, sebagaimana dilansir Soccernet. ”Agak sulit juga, karena jarak antara pertandingan satu dengan lainnya sangat dekat. Empat hari sebenarnya tidak cukup untuk menyembuhkan diri. Dan untuk bermain di level tinggi, tim butuh pemain yang seratus persen fit. Saya harus berpacu dengan waktu,” tambah Lugano. Selama ini, pertahanan menjadi salah satu senjata Uruguay. Meskipun tidak menggunakan strategi superdefensif, kekuatan sektor belakang itu telah membuat mereka melaju jauh. Di antara empat semifinalis, mereka menjadi tim yang paling sedikit kebobolan dengan dua gol. Dengan tim yang sudah kehilangan fullback Jorge Fucile, Tidak heran kalau Lugano ngotot terjun. Apalagi, bek Diego Godin juga belum seratus persen fit setelah kena cedera paha. Setelah sesi latihan Minggu sore, Lugano menyatakan perkembangan cederanya cukup menggembirakan. Dia sudah bisa berlari tanpa merasa sakit, tapi belum kuat melakukan manuver-manuver sulit. (na)

Depan Robin van Persie Lahir 6 Agustus 1983 Caps/Gol 49/19 Klub Arsenal

Forlan kian menua, tapi kian matang. Ketika kecepatannya mulai menurun, Forlan justru tampil lebih efektif. Dia juga punya akurasi tendangan yang istimewa selain kelebihan mengatur alur serangan. Peran Van Persie juga mirip. Menjadi target man utnuk memudahkan rekan-rekannya menusuk dari lini kedua. Di sisi lain, Van Persie juga terkenal pintar mengecoh pertahanan lawan dengan pergerakan tanpa bola. (uan)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.