Pontianak Post

Page 35

Pontianak Post

Senin 4 Maret 2013

METRO SPORT

Pordasi Perlu Arena Pacu Kuda

KPSI

Komdis KPSI Kucurkan Denda KOMISI Disiplin (Komdis) KPSI berusaha bersikap tegas dengan pelanggaran-pelanggaran disiplin yang dilakukan pelatih dan ofisial tim. Mereka mengganjar denda antara Rp30-100 juta. Pada sidang Komdis pekan lalu, memang belum diumumkan hasil resminya karena surat keputusan belum diterbitkan. Namun, dari bocoran yang diberikan oleh Ketua Komdis Hinca Pandjaitan, empat orang dipastikan akan segera mendapatkan sanksi denda dan sanksi larangan aktif berkatifitas di sepak bola. Yopi Rayar, Ofisial Persiram, mendapatkan denda paling tinggi Rp100 juta. Selain itu, dia juga mendapat larangan aktif di sepak bola selama satu tahun dengan masa percobaan enam bulan. Sanksi itu diberikan karena dia melakukan pemukulan kepada wasit pada laga Persiram versus Persipura 18 Februari lalu. Manajer Persiram Henry Wairara juga mendapat hukuman denda Rp30 juta dan larangan aktif satu tahun dengan masa percobaan 6 bulan. “Ini sudah putus, tapi belum ada SK-nya. Cuma memang sudah selesai sidangnya,” ujar direktur komunikasi dan IT PT LI, Azwan Karim. Selain itu, Pelatih PSPS Pekanbaru Mundari Karya juga mendapat sanksi keras karena mengeluarkan kata-kata kasar kepada wasit saat melakukan protes. Dia didenda Rp30 juta dengan larangan aktif selama setahun dan masa percobaan enam bulan. Pelanggaran itu terjadi saat PSPS menghadapi Sriwijaya FC pada 6 Februari lalu. Sekretaris tim Sriwijaya FC yang juga melakukan protes, Jamaluddin, juga mendapatkan sanksi yang sama dengan Mundari pada laga yang sama. “Sebenarnya ada enam kasus lain. Tapi pengumumannya tunggu ada keputusan resmi pengumuman hasil sidang Komdis,” tegas Azwan. Sementara itu, Mundari Karya yang dikonfirmasi terkait hukuman dari Komdis ini mengaku masih belum tahu. Sampai tadi malam (3/3), dia belum menerima Surat dari Komdis. Namun, dia mengaku terkejut dengan hukuman ini. Mundari menyebut keputusan Komdis keterlaluan dan dia siap untuk melakukan banding jika surat sudah turun. “Komdis jangan sewenang-wenang. Nanti kita buka boroknya. Saya saja gajinya belum dibayar satu musim. Katanya Liga mau menyelesaikan, sampai sekarang belum selesai juga,” tandasnya. (aam/ko)

35

Tommy Gagal Juara JAKARTA -- Indonesia gagal membawa pulang gelar dari GP Gold Jerman. Kemarin (3/3) di RWS Sportshalle Mulheim, harapan Merah Putih di tunggal putra Tommy Sugiarto dibekuk pada partai puncak oleh Chen Long 17-21,11-21. Hasil kemarin sekaligus memperpanjang rekor kekalahan Tommy atas Long dalam empat pertemuan mereka. Pebulutangkis asal Tiongkok itu selalu memenangi pertarungan lawan Tommy. Sebelum di Jerman ini, keduanya bertemu di semi final Hongkog Terbuka 2012. Perjuangan Tommy di game pertama cukup alot. Pada game itu skor kembar sampai terjadi tujuh kali. Yakni 2-2,3-3,6-6,7-7,8-8,9-9, dan 11-11. Bahkan dalam interval game

Tommy sempat unggul 11-9 atas tunggal putra rangking dua dunia itu. Namun akhirnya Tommy menyerah 17-21. Di game kedua, Tommy menjajal menyamakan kedudukan. Usaha pebulu tangkis berusia 24 tahun itu sempat membuat skor ketat. Saat perolehan angka satu dan dua, skor kembar terjadi. Sayangnya upaya Tommy belum berhasil. Tommy menyerah 11-21 di game kedua ini. Dari statistik yang ditulis tournamentsoftware, Long memenangi smash atas Tommy. Yakni 25 berbanding 18. Namun yang paling mencolok adalah kekalahan permainan net Tommy atas Long. Yakni tiga banding delapan. (dra)

C

M

Y

K

PONTIANAK—Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Kalimantan Barat memerlukan sarana latihan untuk pacu kuda. Mengingat turnamen olahraga pacu kuda di Kalbar belum pernah diadakan samasekali. Untuk itu sekiranya pemerintah dapat memperhatikan dan memfasilitasinya. “Arena pacuan berkuda di Kalbar sama sekali belum ada tempatnya. Kita akui untuk membangun arena pacu kuda memerlukan banyak biaya. Sementara untuk arah lintang atau tunggang serasi saja Kalbar juga tidak memilikinya. Padahal untuk biaya arena tunggang serasi tidak terlalu mahal,” ungkap Nasran, Ketua Pordasi Kalbar, Minggu (3/3) di Sekretariat Pordasi di Komplek Sultan Syarif Abdurahman. Nasran mengatakan selama ini Pordasi latihan ke daerah-daerah. Seperti ke pantai Pasir Panjang di Singkawang dan ke Tanah Hitam di Kabupaten Sambas. Mengingat di Kota Pontianak tidak ada lokasi untuk latihan. Kalau dulu ditambahkannya latihan di Stadion sepakbola Sultan Syarif Abdurahman. Namun kini tidak bisa lagi dibuat untuk tempat latihan berkuda. “Kemarin kita masih latihan di stadion. Tapi sekarang tidak bisa. Karena lapangan bola sudah ada rumput karpetnya. Jadi untuk sementara kita latihan selain ke daerah, kita latihan di sekitar sekretariat

Pordasi Kalbar. Kemudian untuk perawatan kuda sendiri sangat mudah dan tidak ada kendala,” tandas Nasran. Dia menyampaikan untuk jumlah kuda ada sembilan ekor. Dimana kesembilan ekor tersebut terbagi dari kuda-kuda pilihan. Kuda untuk pariwaisata Kota Pontianak ada empat ekor. Dinamakan kuda delman. Kuda untuk pacu ada dua ekor. Kuda tersebut kuda dari Australia khusus untuk kuda pacu. Sedangkan tiga kuda lagi untuk kuda serasi. Perlu diketahui untuk tempat ternak kuda direncanakan akan dibuat di Kabupaten Sambas. Melihat lokasi di Kabupaten Sambas lahanya masih luas. Menurutnya sangat pantas untuk budidaya pembibitan ternak kuda di sana. Selain itu dia mengatakan peminat olahraga berkuda di Kabupaten Sambas lebih banyak. Dia memaparkan untuk sekarang Pordasi sudah mempunyai bibit pemacu kuda. Mulai dari putra-putri kelas II SD sampai dengan kelas VI SD. Anak-anak tersebut dilatih pacu kuda hingga mahir. Tinggal lapangan pacu kuda yang Kalimantan Barat tidak miliki. “Untuk personil pemacu kuda kita sudah siap. Tinggal dukungan dari pemerintah saja. Mudah-mudahan terutama Kabupaten Sambas mendukung kegiatan olahraga ini,” pungkas Nasran. (irn)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.