@rt: Vicky_N
SABTU, 20 OKTOBER 2012
Proyek Jalan APBN MolobogOnggunoi Amburadul POSKO, BOLTIM — Proyek pelebaran ruas jalan Molobog-Onggunoi, yang berbanderol Rp 28.4 miliar, bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) melalui Kementrian Pekerjaan Umum, Direktorat Jendral Bina Marga, dikerjakan pada tahun 2012 ini, terkesan amburadul. Pasalnya melihat kualitas jalan yang hanya di aspal asal-asalan, pun drainase yang terbentang di sepanjang jalan terutama dikawasan jembatan Sungai Totoka, menuju Desa Matabulu yang dikerjakan oleh PT.Karunia Jaya Sejati (KJS) pun asal jadi. Pelak menuai sorotan dari berbagai elemen masyarakat. Dikatakan Les tokoh Pemuda Desa Matabulu Kecamatan Nuangan, saat bersua dengan wartawan POSKO, siang kemarin, mengatakan, memang kualitas pekerjaaan sangat diragukan. “Kami minta agar pihak Perusahaan harus mengutamakan kualitas Aspal, jangan asal jadi begitu pula menyangkut pembuatan drainase di pingggiran jalan itu harus benar-benar mengutamakan kualitas kerja, sebab sudah puluhan tahun akses jalan yang ada di Kecamatan Nuangan tidak pernah tersentuh aspal, sehingga untuk pekerjaan proyek jalan lingkar selatan agar benarbenar mengtamakan kualitas kerja, sebab kami dari masyarakat tetap mengawal pembangunan yang masuk,” kata Les. Senada dikatakan salah satu anggota DPRD Boltim, Dapil Nuangan, H Sunarto Kadengkang, mengatakan. “Pihaknya tidak hanya diam saja akan persoalan pembangunan diwilayah Kecamatan Nuangan, kami minta agar Perusahaan sebagai pemenang tender agar tetap mengutamakan kualitas kerja, jangan sampai ruas jalan yang baru di aspal baru setahun sudah rusak, sehingga pihaknya tetap mengawal pembangunan ruas jalan lingkar selatan,” kata Kadengkang. (bud)
Rencana Bupati Berkantor di Modayag, Camat Minta Warga Jangan Dibebani POSKO, BOLTIM — Rencananya dalam waktu dekat Bupati Bolaang Mongondow Timur, Sehan Landjar, bersama Wakil Bupati Medy Lensun akan memboyong seluruh SKPD untuk melakukan satu program pelayanan di masyarakat secara bergilir yakni berkantor di wilayah Kecamatan Modayag induk selama dua hari, namun rencana ini sampai dengan hari ini belum Sehan Landjar dilakukan, sehingga tak sedikit warga masyarakat mulai mempertanyakan agenda Bupati untuk berkantor di Kecamatan Modayag. Dari pantauan wartawan POSKO sejak beberapa hari terakhir terlihat kantor Balai Desa Purworejo yang akan dijadikan kantor Bupati bahkan Rumah Dinas selama dua hari sudah disiapkan, begitupula menyangkut Kantor SKPD yang nantinya akan memakai rumah penduduk sudah siap, kegiatan pelayanan dengan berkantor dan beraktivitas di Kecamatan Modayag belum jalan, sehingga terkesan hanya sebatas rencana saja. Sementara itu, Camat Modayag Induk, Sariati Mamonto, mengatakan saya sudah himbau kepada masyarakat agar bisa menyiapkan rumah penduduk untuk perkantoran SKPD sesuai surat dari Pemkab yang sudah saya terima, namun kapan rencananya aktivitas perkantoran akan dibuka itu tergantung Bupati.”Saat ini agenda kegiatan Bupati masih padat, jadi kemungkinan tertunda , namun yang pasti semua persiapan baik perkantoran dan lain sebagainya itu sudah siap, diketahui bahwa camat dan masyarakat tidak perlu dibebani dalam kegiatan ini sebab kami hanya sebatas memfasilitasi,”pungkasnya.(bud)
Pemkab Boltim Tagih Dana Hibah dari Induk Rafiqa: Tetap Akan Diberikan Karena Sudah Kewajiban
MOBNAS: Sejumlah Mobnas di area parkiran.
(dok)
Kantor Dekab Bolsel Kosong Seluruh Personil Plus Sekertariat Dewan Touring ke Ibu Kota Negara POSKO, BOLSEL — Dewan Kabupaten (Dekab) Bolsel lagi-lagi melakukan jalan-jalan keluar daerah. Lebih parah lagi, seluruh anggota Dekab ikut terbang, seluruh staf Sekertariat Dekab Bolsel-pun tak mau ketinggalan. Mulai dari Sekertaris Dewan (Sekwan) sampai jajarannya juga ikut bergegas ke ibu kota negara. Menanggapi hal tersebut, aktifis pemerhati Bolsel, Amin Laiya menegaskan, Dekab Bolsel memang hanya taunya
jalan-jalan. Terbukti, masih banyak pekerjaan yang lebih penting lainnya yang harus diselesaikan, seperti paripurna mendukung pembentukan Provinsi Bolaang Mongondow Raya (PBMR), ditambah lagi dengan penolakkan masyarakat terhadap PT JResources Bolaang Mongondow (JRBM), yang juga tidak diketahui oleh Dekab Bolsel. Padahal sudah mencuat bahwa masyarakat Bolsel terutama di Keca-
matan Pinolosian Timur menolak PT JRBM. ”Lebih parahnya lagi, anggota dekab didapil pinolosian tidak pernah melakukan reses di Pintim. Namun mereka hanya jalan-jalan saja,” tegas Laiya. Sehingga itu, Laiya meminta kepada pihak kejaksaan untuk melidik Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) yang ada di Dekab Bolsel. Sebab, ini dinilai sudah merugikan masyarakat. “Belum ada kinerja Dekab Bolsel, yang menghasilkan hal yang positif bagi masyarakat. Namun mereka seenaknya saja keluar daerah tanpa menyisahkan personil di-
Kantor DPRD Bolmong
yang harus dibayarkan Pemkab Bolmong Induk sebesar Rp 3 M lebih, ini yang belum diterimah Pemkab Boltim. Alhasil. untuk pertanggungjawaban pemakaian dana hibah yang sudah diserahkan semuanya sudah diserahkan sejak 3 bulan kemarin, yang sesuai aturan harus dipertanggungjawabkan kemudian dana sisa diterimah,” terangnya. Sementara itu Kabag Humas Bolmong, Hj Sitti Rafiqa Bora SE, ketika dikonfirmasi mengungkapkan, untuk realisasi penyerahan dana hibah masih dalam tahapan proses oleh tim anggaran. “Anggaran dana Hibah tetap akan direalisasikan semuanya, karena sudah menjadi kewajiban Pemkab Bolmong Induk ke Daerah pemekaran,”kata Frida. (bud)
Herson Mayulu
syarakat sesuai visi dan misi Bupati H Herson Mayulu SIP. Terutama membantu masyarakat miskin yang memiliki penyakit katarak. “Itu juga sesuai dengan visi dan misi pak bupati, yakni kesehatan gratis bagi masyarakat,” tutup Podomi. (hen)
Perekaman E-KTP Bakal Molor Disdukcapil Dinilai tak Maksimal
SAYUR: Berbagai jenis sayuran dijual di pasar tradisional. (dok)
Rafiqa Bora
Pemkab Bolsel Buka Operasi Katarak Gratis POSKO, BOLSEL — Pemerintah Kabupaten Bolsel, membuka operasi katarak secara gratis bagi seluruh masyarakat Bolsel. Operasi secara cuma-cuma ini direncanakan akan dilaksanakan mulai Selasa (23/10) pekan depan. Menurut Asisten II Pemkab Bolsel, Hamka Podomi, operasi ini telah bekerja sama dengan pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bolmong Selatan. “Insyallah berjalan lancar, pendaftarannya akan dilaksanakan mulai Senin, serta jadwal operasinya Selasa,” kata Podomi. Hal ini dilakukan menurutnya, guna mendekatkan pelayanan kesehatan kepada ma-
Tahun Depan Pasar Tradisional Dioperasikan POSKO, BOLSEL — Pasar tradisional Kabupaten Bolsel, yang dipusatkan di Desa Soguo Kecamatan Bolaang Uki, akan dioperasionalkan pada 2013 mendatang. Menurut Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bolsel, Drs Ali Paputungan, pasar yang menggunakan lahan seluas 1,8 hektar dengan anggaran Rp4,5 miliar dari dana APBN-P 2012 tersebut direncanakan selesai pembangunannya di akhir tahun ini. “Nantinya pusat perekonomian akan terjadi di situ,” ungkapnya. Di area pasar yang akan diberi nama ‘Pasar Tradisional Soguo’ nantinya dibangun 20 kios berukuran 5x4 meter. “Selain itu akan ada, pasar kering dan pasar basah,” sambung Paputungan. (hen)
sekertarian dewan maupun personil dekab bolsel,” tandas Laiya. Sementara itu, personil Dekab Bolsel, Abidin Patilima menjelaskan, pihaknya keluar daerah terkait dengan mengkonsultasikan tata tertib panitia khusus (Pansus) pemilihan Wakil Bupati. “‘Konsultasi Tatib Pansus pemilihan Wabub. Dan hanya personiil pansus plus pimpinan,” ungkapnya. Disisi lain, Abidin Patilima mengaku, personil Dekab Bolsel yang keluar daerah, hanyalah tim pansus plus pimpinan Dekab Bolsel, namun pada kenyataannya semua ikut berangkat. (hen)
POSKO, BOLTIM — Sudah Empat tahun lamanya, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) menjadi salah satu daerah otonom baru, namun hingga kini belum menikmati dana hibah yang harus diberikan Kabupaten Bolmong Induk, Bolmong. Informasi yang berhasil dirangkum harian ini, khusus kabupaten/Kota di wilayah Bolmong Raya, sudah direalisasikan, tinggal Boltim yang belum diserahkan. Pihak Pemkab Boltim melalui Sekretaris DPPKAD Pemkab Boltim, Oscar Manopo SE, mengatakan, memang belum ada dana hibah yang diserahkan oleh Pemkab Bolmong ke pemerintah Boltim, atas belum adanya realisasi dana hibah dari pemkab Bolmong Induk.”Pihaknya belum tau pasti apa dasar alasan pihak Pemkab Induk sampai skarang belum menyerahkan dana hibah yang menjadi kewajiban Pemkab Bolmong Induk kepada daerah pemekaran yang ada,” kata Manoppo. Diketahui bahwa menyangkut besaran anggaran yang harus diterimah Pemkab Boltim sendiri, Oscar membeberkan masih sekira Rp3.250.000.000. “Dari total Rp 10 M, sisa,
POSKO, BOLSEL — Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bolsel dinilai tidak maskimal dalam perekaman Elektronik Kartu Tanda Penduduk (E-KTP). Pasalnya dari 41.276 wajib KTP, baru 27.334 wajib KTP yang sudah dilakukan perekaman. Sementara, target dari Disdukcapil sampai dengan Oktober ini. Dari lima Kecamatan yang ada, paling sedikit melakukan perekaman adalah Ke camatan Posigadan, dengan jumlah wajib KTP hanya 50 pen-
duduk. Menurut Sekretaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Bolsel, Zulaeha Dali, lambatnya progress perekaman disebabkan faktor kondisi antar desa yang berjauhan dengan kantor kecamatan. “Di Pintim, tiga desa masih tak bisa mengikutsertakan warganya. Yaitu Posilagon, Modisi dan Iligon,” ungkapnya. Meski begitu, Dali mengaku, Disdukcapil akan segera menerjunkan langsung pegawainya ke desa-desa yang belum terjangkau. “Kami akan
ke sana, mungkin lewat angkutan laut, dengan membawa peralatan online lengkap,” tukasnya. Sesuai hasil amatan dilapangan, masyarakat yang ada di Kecamatan Posigadan, memang kurang tertarik dengan perekaman E-KTP. Kemungkinan, disebabkan karena faktor pengetahuan yang masih dibawah rata-rata karena kurangnya sosialisasi dari Dikdukcapil. “Dorang lebe pilih ba pete cingkeh dari pada iko-iko tu babagini,” aku warga yang sedang ikut antrian perekaman. (hen)
AMBIL GAMBAR: Petugas Kecamatan saat melayani masyarakat. (dok)