Warta Jemaat GPIA 06 Mei 2012

Page 1

“Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya” Yesaya 40:11a

MINGGU, 06 MEI 2012

Karunia Pengampunan “Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.” Lukas 6:37 “Cudah cukup. Aku sudah muak. Tidak ada kesempatan lagi," kata gadis itu dengan putus asa. Untuk kesekian kalinya, sahabatnya melakukan sesuatu yang membuatnya sangat jengkel. Bahkan setelah ia membereskan keadaannya, konflik itu tidak mau enyah dari pikirannya. Masalah tentang kesalahan yang diulang-ulang membuatnya berpikir tentang ketika Yesus menjelaskan kepada Petrus apa yang sebenarnya dimaksud dengan pengampunan yang tidak terbatas. Kita dapat dengan mudah menjadi lelah untuk mengampuni, tetapi hal itu sangat penting bagi kesehatan rohani kita. Walau demikian, Yesus memanggil kita untuk mengampuni sedemikian rupa. Gadis ini merasakan hal yang sama, yaitu bahwa kesabaran manusia ada batasnya. Ia benar. Kemampuan emosional

Tersenyumlah, Allah Menyukai Anda "Sebab TUHAN menyenangi umatNya, la memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan." Mazmur 149:4 (NIV) Dapatkah Anda membayangkan diundang ke sebuah pesta di Istana Presiden, di mana di dalam undangannya tertulis; Kesediaan Anda untuk hadir sangat diharapkan, karena tuan rumah hanya ingin bersama Anda. Sukar untuk dibayangkan, bukan? Allah akan mengundang Anda untuk hadir di dalam pesta yang seperti itu karena Dia bukan hanya mengasihi Anda, melainkan Dia juga menyenangi Anda. Perbedaan di antara keduanya sangat kecil, namun penting untuk diketahui bahwa Dia merasakan kedua perasaan itu terhadap kita. Banyak dari teman-teman saya yang cacat memiliki orang-orang yang mengasihi mereka. Orang-orang itu akan menolong mereka duduk, atau bersihbersih, atau mengantar-jemput mereka. Kasih seperti itu sangat tidak ternilai. Namun, para penyandang cacat pun perlu mengetahui bahwa mereka disukai atau

Cerek Berkerah

Anda ada batasnya saat Anda tidak mengandalkan Yesus untuk mengampuni. Petrus mengira ia sudah bersikap murah hati ketika ia menyarankan jumlah tujuh kali sebagai batas maksimum. Lalu Yesus membuyarkan pemikirannya yang sempit itu. Ketika Yesus mati di kayu salib untuk menebus dosa kita, Ia tidak hanya menebus dosa segelintir orang. Ia menebus dosa semua orang, lunas—tanpa batasan atau pengecualian. Saat Anda menangani relasi pribadi dan orang-orang yang menyakiti Anda, kadang-kadang berkali-kali, Anda dapat mengingat kisah tentang pengampunan-Nya yang tidak terbatas itu. Anda tidak perlu repot-repot melindungi hak dan perasaan Anda karena Yesuslah yang bertanggung jawab untuk memelihara Anda. Anda tidak akan pernah kehabisan kasih, unsur dasar pengampunan. Terima kasih, Tuhan, karena telah mati untuk membayar semua hutang dosaku. Bantulah aku untuk meneladani pengampunan-Mu yang tidak terbatas itu saat aku berurusan dengan orang lain.

Mbok Arjo jengkel karena perlu waktu yang cukup lama setiap kali memasak air. Walaupun sudah menghabiskan seikat besar kayu bakar, airnya tak kunjung mendidih. Setelah menunggu cukup lama, air dalam cerek akhirnya masak juga. Mbok Arjo meneliti penyebabnya. Ternyata kerak cerek itu sudah tebal dan mengurangi isi air yang dimasak. "O, ini biang keroknya," gumam mbok Arjo. Tanpa buang waktu, ia lapor pada suaminya. Setelah kerak dibersihkan oleh pak Arjo, cerek itu bisa digunakan untuk memasak dengan lebih cepat. Demikian juga firman Tuhan yang menjadi penyegar jiwa kita akan lama atau tidak cepat masak, apabila ada kerak di dalam hati dan pikiran kita. Karena itu, perlu bagi kita untuk membuang semua kotorannya. Seperti firman Tuhan katakan, "Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu" (Yakobus 1:21).

Charles Stanley

Stefanus Purnomo

disenangi. Mereka membutuhkan orangorang yang berkata kepada mereka bahwa orang-orang itu ingin mengajak mereka main catur, atau berbelanja, atau hanya mengobrol saja. Mungkin Anda dapat membayangkan kasih, tetapi belum pernah melihat bahwa Dia menyukai Anda. Anda mungkin hanya membayangkan Allah pergi untuk mencari ikan dan makan roti hanya dengan Paulus atau Yesaya, tetapi tidak pernah bersama Anda. Atau Anda membayangkan bahwa Anda tidak termasuk di dalam kalangan Yesus dan murid-murid-Nya yang memperhatikan dan merenungkan alam semesta. Tidak! Allah menyenangi Anda. Menurut ayat-ayat Kitab Suci, Anda dipanggil menurut kesenangan Allah, dibebaskan menurut kesenangan Allah, dan Anda melakukan kehendak-Nya bagi kesenangan-Nya. Senyuman Allah adalah bagi Anda, dan senyuman-Nya itu lebar dan cerah sama seperti kasih-Nya yang dalam. Jangan khawatir dengan apa yang akan Anda kenakan untuk menghadiri sebuah pesta dengan Allah. Dia berkata kepada kita bahwa, "Dia memperindah orang-orang yang menderita dengan

keselamatan" (NIV). Tuhan, aku tidak pernah menyadari hasrat kasih dan kerinduan-Mu akan kesediaanku untuk mau bersama-sama dengan-Mu. Aku begitu sibuk menganggap bahwa raut wajah-Mu menyiratkan ketidaksenangan sejak Adam jatuh ke dalam dosa. Akan tetapi, sekarang aku tahu bahwa Engkau mengasihi aku dan menyukaiku. Kiranya aku dapat hidup dengan penuh sukacita dengan mengetahui hal itu. Joni Eareckson Tada


MINGGU, 06 MEI 2012

Hukuman yang Adil “Kini kesudahanmu tiba dan Aku akan mencurahkan murka-Ku atasmu dan Aku akan menghakimi engkau selaras dengan tingkah lakumu dan Aku akan membalaskan kepadamu segala perbuatanmu yang keji.” Yehezkiel 7:3 Bagaimanakah hati Allah ketika melihat dosa-dosa umat-Nya? Ini isi hati Tuhan: Ia tidak dapat membiarkan kenajisan melanda umat-Nya dan kota tempat seharusnya nama-Nya dipuji dan dimuliakan. Pernyataan Tuhan di sini bernada emosional: Aku akan mencurahkan murka-Ku..., tidak akan merasa sayang..., tidak akan kenal belas kasihan, ... akan membalaskan..., akan memalingkan wajahKu. Berita penghukuman atas kota Yerusalem ini dibagi menjadi tiga bagian. Dua yang pertama (ayat 2-4, 5-9) menegaskan kesudahan yang tidak terelakkan akan menimpa kota tersebut, yaitu berupa bencana, malapetaka, dan huru-hara (ayat 5-7). Tuhan akan mencurahkan amarah-Nya karena perbuatan jahat mereka (ayat 3, 8). Ditutup dengan pernyataan bahwa Tuhan tidak lagi menyayangi mereka (ayat 4, 9). Berita ketiga dimulai dengan pernyataan akan hari Tuhan yang akan datang menimpa Yerusalem (ayat 10-12a). Hari Tuhan disebut juga sebagai hari kemurkaan-Nya (ayat 19). Kemurkaan Tuhan melanda mereka (ayat 13, 14), membuat kacau berbagai aspek kehidupan masya-

Saksi yang Menentukan "Atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan." Matius 18:16 Anda telah sering mengalaminya, berdiri di lembah keputusasaan. Bertengger dalam keadaan bahaya antara kemenangan dan kekalahan. Di satu sisi dari Anda terdapat kata duniawi yang mengatakan, misalnya, "Engkau takkan sembuh." Di sisi lain dari Anda, firman Tuhan menyatakan, "Firman-Ku itu, Ya dan Amin" dan "Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah disembuhkan." Siapakah yang akan menentukan bagaimana hasilnya kelak? Anda. Anda yang menjadi saksi yang menetapkan. Saya teringat akan seorang rekan yang pernah ingin saya doakan. Saya berkata, "Firman Tuhan menyatakan kamu disembuhkan." Dia menyela saya dan berkata, "Ya, aku tahu itu, tetapi aku merasakan nyeri parah di sini.... Saya menatap matanya dan berkata lagi, "Firman menyatakan 'Oleh bilurbilur-Nya kamu telah sembuh.'" "Aku tahu itu," dia menyahut, "tetapi aku merasakan nyeri parah ini.”

rakatnya. Keadaan ekonomi mereka akan tergoncang (ayat 12b-13). Ketakutan akan teror melanda mereka baik di dalam maupun di luar kota (ayat 14-18). Mereka akan menyadari kesia-siaan ibadah palsu mereka (ayat 19-24). Bahkan mereka akan ketakutan dan kebingungan karena ketidak-berdayaan para pemimpin mereka (ayat 25-27). Penghukuman Tuhan tidak berlebihan. Berulang kali disebutkan bahwa penghakiman Tuhan adalah selaras dengan perbuatan keji mereka (ayat 3, 4, 8, 9, 27). Apalagi belas kasih dan pengampunan-Nya jauh melampaui keberdosaan umat-Nya. Kita patut bersyukur pada Tuhan. Di balik ketegasan hati Tuhan untuk menghukum mereka, ada tujuan mengajar yaitu supaya mereka tahu bahwa Dialah TUHAN, Allah Perjanjian mereka (ayat 4, 9, 27). Tuhan tetap setia walaupun mereka tidak setia. Karena itu, bila kita sudah menyadari kasih setiaNya yang dinyatakan lewat Kristus, jangan lagi kita tetap tidak setia! Santapan Harian

Saya menggeleng, "Dengarlah, Firman menyatakan kamu telah disembuhkan!" Wajahnya berubah jadi merah padam. "AKU TAHU ITU MENYATAKAN DEMIKIAN, TETAPI AKU MERASAKAN NYERI INI...." Akhirnya, dia berhenti berbicara dan menatap mata saya. Dia tidak menyadarinya, tetapi dia mengizinkan gejala-gejala jasmaninya menjadi buktinya. Dia mempercayai gejala-gejala itu. Tidak peduli apa pun yang dinyatakan Firman, dia hanya mau mempercayai hal yang dapat dilihat dan dirasanya. Ketika dia diam, saya berkata kepadanya, "Lihat, kamu ingin aku menyetujuimu dan kamu jadi marah karena aku tidak mau. Tetapi kalau aku menyetujuimu, maka kamu akan mati. Tetapi kalau kamu setuju dengan aku dan Alkitab, Tuhan akan mengusahakan kesembuhanmu." Mendadak dia melihat kebenaran itu. Matanya berbinar-binar. "Oh, Puji Tuhan! Aku mengerti maksudmu. Aku menyetujui firman Tuhan!" Saya meletakkan tangan di kepalanya dan Tuhan menyembuhkannya seketika itu juga. Anda lihat, ketika dia akhirnya memutuskan untuk bersepakat dengan

Waktu untuk Peralatan "Jika raja menganggap baik, berikanlah aku surat-surat bagi bupati-bupati di daerah seberang Sungai Efrat, supaya mereka memperbolehkan aku lalu sampai aku tiba di Yehuda. Pula sepucuk surat bagi Asaf, pengawas taman raja, supaya ia memberikan aku kayu untuk memasang balokbalok pada pintu-pintu gerbang di benteng bait suci, untuk tembok kota dan untuk rumah yang akan kudiami." Dan raja mengabulkan permintaanku itu, karena tangan Allahku yang murah melindungiku. Nehemia 2:7-8 Jika kita memberikan otoritas dan tanggung jawab kepada pengikut-pengikut kita; kita juga harus memberikan kepada mereka peralatan yang mereka perlukan. Pemberian tanggung jawab tanpa sumber-sumber untuk melakukan tugas itu adalah hal yang menggelikan. Tindakan itu sangat menghalangi pekerjaan. Jika kita menginginkan pengikutpengikut kita bersikap kreatif dan cerdik, kita perlu menyediakan sumber-sumber peralatan kerja. Tetapi, peralatan termasuk jauh lebih banyak hal lagi dari hanya alat-alat kerja. Kerelaan untuk menghabiskan uang pada hal-hal seperti buku-buku, kaset-kaset, konferensi-konferensi profesional, dan sebagainya. Pemikiran-pemikiran baru dari luar organisasi dapat merangsang pertumbuhan. Bersikaplah kreatif dalam memberikan peralatan. Itu akan menjaga para pengikut Anda tetap bertumbuh dan memperlengkapi mereka untuk melakukan tugas dengan baik. Developing the Leaders Around You Tuhan, dia dapat menerima kesembuhannya. Dia sebenarnya dapat menerimanya bila saja dia memutuskan untuk menjadi saksi yang menetapkan kebenaran itu. Anda berdoa dan menetapkan kesaksian Anda. Itulah bagian Anda. Jika Anda mau melakukannya, Tuhan akan menyokong Anda - dan bila Dia menyokong Anda, segala sesuatu yang lain harus berada dalam barisan atau menyingkir. Andalah saksi yang menentukan. Apakah kata Anda? Kenneth Dalam sebuah kebaktian Sekolah Minggu kelas kecil, seorang guru sedang memimpin anak-anak SM untuk memuji Tuhan dengan menyanyikan lagu Bapa Abraham punya banyak anak. “Mengapa Siska nggak ikut menyanyi? Bukankah Siska juga anak Abraham?” tanya guru Sekolah Minggu. “Bukan, pak Guru, Siska anak Bapak Samuel!” jawab Siska.


MINGGU, 06 MEI 2012

HALAMAN 3

Telah Berpulang ke rumah Bapa yang Kekal

Sebagai pengucapan syukur atas kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, maka diadakan persekutuan doa syukur, yaitu: # 7 Mei di rumah kel. Randy PIK

OEY NELI 70 tahun Ibunda dari Lie Tely Meninggal pada hari Kamis, 26 April dan telah dimakamkan di Bawalah dalam doa syafaat kita Tangerang pada Minggu, 29 bagi kesembuhan saudara/i April 2012 kita seiman yang kini sedang mengalami sakit, yaitu: Tuhan kiranya memberi # Ibu Megawati penghiburan dan pertolongan # Felisia - RS Husada bagi keluarga yang berduka # Natan Tresna - RS Royal # Petrus Prayogo - RS Graha # Ester Johan # Tan Kim Moy Selamat diwisuda kepada:

DIWISUDA

# Arief Sanjaya, S. Tekhnik # Indra Prasetyo, S. Ekonomi Tuhan Yesus kiranya terus Bagi jemaat yang hendak menuntun dalam langkah- memberikan persembahan dapat melalui Bank BCA langkah kehidupanmu menuju masa depan penuh harapan. dengan nomor rekening a/n

HADIRILAH Hadirilah dan saksikan kesaksian artis Diana Nasution bergumul menghadapi penyakit kankernya. Pada Minggu, 20 Mei 2012 Pukul 08.00 & 10.00 pagi di GPIA Taman Duta Mas

Tolong Menolong Dibutuhkan asisten apoteker berijazah SMF. Yang berminat dapat menghubungi: Debora 0817-6488375.

Gereja Pantekosta Isa Almasih No. 277-300-3424


MINGGU, 06 MEI 2012 Apakah yang sebenarnya kita lakukan bila kita ikut dalam Perjamuan Kudus atau yang kadang-kadang juga disebut Komuni? Dari sedemikian banyak jawab yang pernah diberikan, untuk saya tak satu pun yang lebih mendekati arti yang sebenarnya daripada yang pernah diberikan oleh David Cairns dari Aberdeen. Sakramen itu, katanya, memiliki tiga unsur. Ia sekaligus merupakan retrospeksi dan nubuat, dan berhadapan muka dengan muka dengan pembaruan Perjanjian. Dengan kata lain, sakramen Perjamuan Kudus adalah suatu peringatan, suatu pengharapan, dan suatu kehadiran. Mari kita selidiki satu per satu. Pertama-tama sakramen adalah suatu peringatan. "Lakukanlah ini", kata Kristus, "sebagai peringatan bagi-Ku", atau lebih tepat diterjemahkan "untuk mengingat Aku". Penting sekali kita melakukan hal mengingat ini secara tepat dan alkitabiah. Bila Alkitab berbicara tentang hal mengingat, ia bukanlah seperti yang biasa kita lakukan, sekadar suatu ide dalam otak, ingatan yang tidak punya warna, netral dan statis. Mengingat menurut Alkitab selalu realistis dan dinamis. Itu berarti menghadirkan sesuatu dari masa lalu ke masa kini, menjadikannya riil dan ada pada masa kini, sehingga ia menjadi hidup kembali aktual dan berdaya kembali. Demikianlah yang terjadi dahulu pada keluarga orang Yahudi bila mereka merayakan Perjamuan Paskah, dan memang dari Perjamuan itulah Perjamuan Kudus kita berasal. Untuk orang Ibrani, mengingat berarti digenggam kembali oleh ingatan bersama tentang peristiwa Keluaran, yaitu tindakan perkasa yang dengannya Allah telah membebaskan nenek moyang mereka dari perbudakan orang-orang Mesir berabad-abad yang lampau. Bukankah dalam Taurat dikatakan: "Masing-masing kita dari tiap generasi harus menganggap dirinya seolaholah dia telah keluar dari Mesir"? Tetapi, seperti kata Paulus kepada orang-orang Korintus, "anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus" (1 Kor. 5:7). Dan yang harus kita orang Kristen lakukan ialah pengingatan dinamis tentang Keluaran kedua yang jauh lebih dahsyat itu (Luk. 9:31), yang dengannya melalui salib dan kebangkitan, Allah melakukan terobosan penyelamatan ke dalam sejarah dan mendirikan Perjanjian-Nya yang baru, "pola hubungan-Nya" yang baru dengan orang-orang berdosa. "Cawan ini", kata Kristus sambil memberikannya kepada murid-muridNya, "adalah Perjanjian Baru (yang jauh hari sebelumnya telah dilihat nabi Yeremia) yang dimeteraikan oleh darah-Ku". Lagu Negro spiritual "Were you there" bertanya, "hadirkah kau, ketika mereka menyalibkan Tuhan kita?� Kalau Anda dan saya mengingat dengan benar, kita memang "hadir di sana". Salib seolah-

HALAMAN 4

Perjamuan Kudus

olah keluar dari kerangka sejarah masa lampau, dan peristiwa penebusan itu kita masa kini. Kita ada "di sana" bersama para murid di ruang atas, di malam waktu Dia dikhianati. Kita ada "di sana" bersama Maria ibu-Nya dan murid yang dikasihiNya di kaki salib. Kita ada "di sana" bersama ketiga perempuan di kubur kosong di pagi Paskah pertama, untuk mendengar kembali kabar baik: "Dia tidak di sini; Dia telah bangkit". Tetapi selain menatap ke belakang, dalam Perjamuan Kudus kita juga melihat ke muka. Kristus sendiri di ruang atas berkata: "Sesungguhnya Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, dalam Kerajaan Allah" (Mrk. 14:25). Ia adalah salam sampai jumpa kembali dari Tuhan kita kepada pengikutpengikut-Nya yang setia. Dia tidak akan lagi meminum anggur dalam perjamuan dunia ini. Tetapi Dia akan meminumnya kembali dalam bentuk atau jenis yang baru dalam Kerajaan Bapa-Nya. Yang dipikirkan-Nya ialah Kerajaan superalamiah, yang kekal, kediaman yang indah dan penuh berkat bagi orang-orang pilihan Allah. Yang dikatakan-Nya ialah: "Aku tidak akan minum anggur lagi sampai kelak Aku akan meminumnya bersama denganmu di rumah Bapa-Ku". Demikianlah juga semua Perjamuan Kudus kita harus memiliki pandangan Sorgawi ke muka, harus mengangkat pandangan kita kepada kedatangan Kristus dalam kemuhaan Bapa-Nya, kepada gereja yang menang dan kepada semua kesukaan Sorga. Ada orang yang menamakan Perjamuan Kudus ini "ransum besi" bagi prajurit-prajurit Kristen, yang memperkuat mereka supaya selalu siap melakukan pertempuran melawan dunia dan segala kejahatannya. Benar. Dan juga Perjamuan Kudus itu tidak kurang dari cicilan

pertama dan janji dari persekutuan sempurna di Sorga. Menatap ke belakang dan menatap ke muka, ingatan dan pengharapan; tetapi masih ada unsur ketiga dalam sakramen ini yang mengikat ingatan dan pengharapan menjadi satu dan hanya itu satu-satunya dasar mengapa kita menyebut Perjamuan Kudus itu komuni. Marilah kita bersihkan pikiran kita secara tuntas dari anggapan bahwa Perjamuan Kudus itu adalah tentang upacara peringatan. Bagaimana mungkin kita mengadakan upacara Peringatan bagi seorang yang masih hidup dan bahkan yang adalah hidup kita sendiri? Kristus yang kita akui itu bukanlah hanya tokoh dalam cerita yang sangat tua. Dia adalah tokoh yang karena kebangkitan-Nya telah menjadi Tuhan yang hidup dan hadir di mana-mana, Kristus yang selalu hadir dan datang, tak nampak namun bukan tak dikenal, melalui Roh Kudus. Dialah yang memberi dan memberkati dalam Perjamuan ini. Roti yang dipecah dan anggur yang tercurah adalah "tanda kasih-Nya kepada tubuh-Nya, yaitu gereja", tanda yang benar-benar menyampaikan apa yang dilambangkannya, sebab tanda-tanda itu memperdalam dan mengukuhkan hubungan selamat yang ada antara sang Penebus dengan orang-orang yang ditebus-Nya. Karena di dalam sakramen ini, Kristus yang masih memelihara janji setia-Nya dengan kita, memberikan secara baru kepada kita buah pekerjaan-Nya yang sudah selesai: pengampunan dan hidup baru. Tetapi bukan hanya Dia yang memperbarui Perjanjian itu. Karena kita adalah pengikut-pengikut-Nya yang setia, maka kita juga memperbaruinya. Di dalam sacramentum ini, yang kata aslinya berarti sumpah kesetiaan yang kudus, seperti yang dulu dilakukan oleh serdadu Romawi kepada kaisarnya, begitulah kita mengikatkan diri kita secara baru kepada kapten keselamatan kita itu. Apakah yang kita janjikan kepada Kapten kita itu? Kita berjanji untuk menjadi orang-orang yang lebih layak disebut murid, itulah panggilan-Nya terhadap kita. Kita berjanji untuk menjadi anggota yang lebih baik dan lebih benar dari tubuh-Nya, sampai kepada akhir hidup kita. Karena itu, bila Anda duduk di sekitar meja yang kudus, tataplah ke belakang kepada salib dan kebangkitan. Lihatlah ke muka, kepada persekutuan yang sempuna di Sorga. Dan perbaruilah sumpah setiamu kepada Kristus Tuhan dan Juruselamatmu yang kini menjumpaimu dalam sakramen ini dengan kasih karuniaNya. A. M. Hunter WANITA LAIN Pak Bambang akhirnya meninggalkan istrinya hanya karena hadirnya wanita lain dalam rumah tangga mereka. Wanita itu adalah ... ibu mertuanya!


MINGGU, 06 MEI 2012

Filemon “Dari Paulus, seorang hukuman karena Kristus Yesus dan dari Timotius saudara kita, kepada Filemon yang kekasih, teman sekerja kami.” Flm 1:1 Sering terbersit dalam hati, mengapa tokoh yang bernama Filemon ini menjadi sangat istimewa sehingga dia mendapat surat pribadi dari Rasul Paulus? (Flm 1:125). Nama Filemon berarti kasih sayang atau persaudaraan. Filemon adalah seorang kaya di Kolose yang bertobat melalui pelayanan Rasul Paulus di Efesus. Keluarga Filemon terdiri atas Apfia, istri Filemon dan Arkhipus anaknya. Sebagai orang kaya pada zaman itu, Filemon juga mempunyai hamba yang bernama Onesimus. Filemon yang kemudian adalah anak rohani Rasul Paulus juga menjadi rekan sekerja dalam pelayanan Paulus. Setelah kembali ke Kolose, rumah Filemon menjadi tempat bersekutu jemaat Kolose. Surat singkat Paulus kepada Filemon menjadi istimewa karena melaluinya kita mengenal pribadi Filemon, yang kasihnya kepada orang kudus dan imannya kepada Tuhan Yesus, terdengar sampai kepada Paulus yang saat itu berada dalam penjara di Roma. Melalui surat kepada Filemon, kita juga berkenalan dengan Onesimus yang sebelumnya adalah hamba di rumah Filemon. Onesimus, yang telah membuat kesalahan yang merugikan tuannya, kemudian melarikan diri ke Roma. Dalam pelariannya, Onesimus bertemu Paulus sekaligus bertemu Tuhan yang mengubah hidupnya. Paulus memohon kepada Filemon untuk menerima kembali "Onesimus baru" bukan lagi sebagai hamba tapi sebagai saudara yang kekasih di dalam Tuhan

Hikmat dari Roh Kudus "Tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara." Kisah Para Rasul 6:10 Seorang yang penuh dengan Roh Kudus memiliki pengetahuan yang luar biasa tentang firman Tuhan. Stefanus diberi keberanian yang luar biasa, urapan dahsyat dan pengetahuan yang dalam. Ia menjelaskan firman Tuhan kepada umat, para pemimpin rohani, dan orang-orang yang memiliki otoritas. Ia kembali pada Perjanjian Lama, dan mulai berbicara dari zaman bapak-bapak leluhur: Abraham, Ishak, Yakub, dan Yusuf. Ia mengatakan kepada mereka semua yang telah dilakukan Tuhan melalui orang-orang yang memiliki kuasa-Nya, dan bagaimana Ia membawa mereka

HALAMAN 5 Yesus. Bagi Filemon, hal itu tentunya tidak mudah mengingat struktur sosial masyarakat Yunani-Roma yang masih kental dengan pemisahan antara tuan dan hamba. Belum lagi kesalahan yang dilakukan Onesimus. Namun, anugerah Allah memampukan Filemon tidak hanya menerima Onesimus, tapi terlebih mendemonstrasikan kasih dan imannya kepada orang lain di Kolose. Pelajaran yang dapat kita tarik dari Surat Filemon ini ialah: Pertama, surat istimewa ini dapat menjadi gambaran yang jelas dan membumi mengenai anugerah keselamatan melalui kematian dan kebangkitan Kristus, yang dapat bekerja di dalam diri seseorang yang menerima anugerah keselamatan tersebut untuk memulihkan hubungan dan persekutuannya dengan Allah (Ef 2:4-6). Kedua, anugerah pengampunan dan kuasa Kristus mampu menolong kita meruntuhkan tembok pembatas yang menghalangi persekutuan kita dengan sesama, untuk menjadikan kita satu keluarga besar — Keluarga Allah. Menyadari adanya sekat-sekat dalam jemaat di Kolose, Rasul Paulus mengingatkan bahwa: "Dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu" (Kol 3:11). Hanya dengan persekutuan yang dipulihkan Allah, Filemon dapat menerima dirinya, mengampuni orang yang bersalah kepadanya dan menjadi berkat bagi sesamanya, termasuk dengan Onesimus, mantan hambanya. Pertanyaannya: Bagaimanakah persekutuan kita dengan Allah? Apakah dibangun di atas dasar yang benar dan kukuh? Apakah dipelihara terus-menerus sehingga semakin akrab dan menghasilkan buah dalam persekutuan dengan orang lain? Selanjutnya, adakah pembamenyusuri Gurun Sinai dan melalui padang gurun. Stefanus berbicara mengenai kehidupan Musa yang luar biasa; pembebasan bangsa Israel dari Mesir, dan bagaimana ia membawa mereka pada pengetahuan dan hikmat. Stefanus berkhotbah dengan penuh keberanian dan hikmat, serta membawa orang banyak di situ kepada pribadi Tuhan Yesus Kristus. Kemudian, ia berkata kepada mereka, "Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu" (Kisah Para Rasul 7:51). Keberanian yang luar biasa! Kuasa yang begitu dahsyat! Pengetahuan yang dalam hanya berasal dari Roh Kudus! Tuhan, ajarkanlah kami firman-Mu! Tolong kami mengenal Firman yang akan membuat kami bijaksana untuk melakukan semua pekerjaan baik. Samuel Doctorian

tas suku, golongan, status, pendidikan, atau pembatas lain di antara kita? Beranikah kita membuka hati untuk menerima orang-orang yang pernah menyakiti kita? Kalau Filemon bisa mengampuni Onesimus, kita pasti juga bisa melakukannya. Allah telah mengampuni dan menerima kita menjadi anak-anak-Nya. Ia juga memanggil kita untuk menerima satu dengan yang lain sebagai saudara-bersaudara di dalam Kristus. Roh Kudus akan memampukan kita untuk taat pada panggilan Allah itu. Kisah Filemon dapat ditemukan di Kitab Filemon. Bina Kasih

Menjadi Pribadi yang Tekun “Hati orang berpengertian mencari pengetahuan.” Amsal 15:14 “Tekun pangkal pandai." Peribahasa ini sangat cocok untuk kawan saya. Ada satu orang yang saya kenal baik, sahabat saya. Dulu, kami tinggal satu kos. Pada malam hari saat saya sudah tidur, ia masih tekun belajar atau membaca buku. Koleksi bukunya banyak sekali, sampai saya heran dan saya berikan pujian langsung kepadanya, "Kamu itu sangat istimewa, tekun sekali." "Ah, tidak, biasa saja," jawabnya. Saya katakan lagi, "Kamu tekun sekali. Hebat." Dan ia menjawab hal yang sama, "Ah, tidak. Biasa saja." Setelah lulus dari sekolah teologi, ia menjadi pendeta jemaat yang tekun sekali. Hal lain yang membuat saya terkesan adalah keadaan di rumahnya. Suatu kali saya berkunjung ke rumahnya dan bertemu orangtuanya. Keluarga yang sederhana, tetapi mampu memberikan suasana spiritual yang baik. Orangtuanya baik. Mereka selalu mengajarkan perlunya bersekutu bersama. Saya bersyukur mendapat kesempatan berteman dengan orang seperti itu dan berkenalan dengan keluarganya, bahkan saya menginap sampai 3 hari di rumahnya. Paulus Lie


MINGGU, 06 MEI 2012

SENIN, 7 MEI Al Fian Cynthia Limaura Eliara Ellen Liana Ertanto Lim Herliana Gunawan Jong Djok Lan M. Fahmi Al Rasyid Maria Yanti Mila Sagita Muliana Widjaja Nina Yuliani Rina Sandi Bun Simon Naftali Siu Chin Tjihaja Sri Yanto Susanto Suharlie Taty Wijaya Thio Tjin Nio Tjoe William Wie Kim Moy SELASA, 8 MEI Aim Suharto Anton Cecillia Frans Tono Christophorus Cynthia F. Jokom Hari Pristiwanto Jasim Lie Joe Seng Megawati Natalia Meiliana Kurniawan Nio Min Tje Phan Tjie Ran Tan Herlita Tanata Tanto Raharjo Then Chen Mei Verani Cahyati Indra RABU, 9 MEI E. Erlando Evi Freddy Tjandra Husin Iing Setiawati Iwan Suyatna PERPULUHAN 080809 788/M-GPIA/99 A&B ADELINE – SOETANTO ADELINE S ALFREDO G ARMGATLIE AM ANDRI KS ANI P ANTIONY HANSEN AVC CHIA A HONG DANIEL & VONNY DEVINA HANA DEWI PLASTIK E JUWANA ELIZABETH SARAHI ERLIEN SANTIOSO FERRY KURNIAWAN FTCH GAB GB’S IRMA J&E JACKY & STELLA JANSEN FERNANDO JANTO WIDJAJA JOANARD TANDANU JOGS/HI JOSIANE KEL LIONG RUSLI KEN I DO KENNY KHIUN TJIN KTL

HALAMAN 6

Jaya Effendy Sim Tjing Lien Lim Son Sugiarto Mariana Natalia Hambali Sumarty Lily Meiliani Rusli Susanti Gozali Mellisa Irawan Tjong Ming Ing Rut Meliana H. Tju Meu Ha Shiau Men Wendy Santoso Siat Khim Sugian SABTU, 12 MEI Susanty Andi Thio Siu Yong Dewi Surya Ningsih Yo Pit Nio Erpendi Yohanes Irfan Christian Fransisca Hani Jono KAMIS, 10 MEI Henny Theresia Airia Hardianto It Moy Asui Kho Lie Giok Eddy Kusnadi Marlina Franc Prasetiono Meyvie Tjahjadi Hadiwardojo Mieke Liana Grace Milka Halim Handy Handarmine Oey Sioe Hie (Yu Ong) Herawati Komala Ria Puspitasari Kian Hoa Sicilia Yanny Kwan Ay Hwa Suilya Safardan Liliana Djohari Tan Mira Minardi Sutanto The Yu Kong Misni Yong Nam Sen Randi K. Sujanto Sandra M. Agustine MINGGU, 13 MEI Sofiana Ang Hok Tjoen Tjoeng Thit Sen Ang Yenny Angkawijaya Vera Listiawati Budhi Wenayati Djojo Hanez Purnomo Heinriett Lyaputra Wince/Thong Sioe Yin Hellena Kwentuna Wong Key Sen Henoch Dermawan Ku Maya Tania JUMAT, 11 MEI Lanawati Aditya Krisna Lauw Sie Fu Edison Avenue Liauw Mie Mie Ferry Setiabudi Merry Mulyati Hanny Setia Wijaya Risma S. Chendharma Jumiaty Tjandra Serla Fransisca Lim Mie Kiaw Teddy Salim Lisawaty Uchi Lisnawaty Wiwin Mayfial Santoko Yahya Binanto

LALAN LHT LIE CHUAN KIE LILY LIM SAI BOI LIM SUN KUI LUSIANA LUSY G MADDOX MDRS MINA MWA MY 1/10 NATANAEL NATASHIA NG MEI HWA NM 77 NN NN (22) NN 0162 NN 0168 NN 0183 NN 0205 NN 0275 NN 0338 NN 0341 NN 0438 NN 0575 NN 0730 NN 0816 NN 0821 NN 1058 NN 1141 NN 1215 NN 1261 NN 1262

NN 1275 NN 1276 NN 1277 NN 1279 NN 1282 NN 1418 NN 1444 NN I/23 NOVIANA OKN ON YANG SUHERMAN PRICILLIA CHANDRA REIVY WEENAS & NY S RUBECCA G SABAM TOBING SDVR SH SIMON NAFTALI STEPHANIE C SUHAENI SUGANDA SUI/HUI SUSAN – ANDRE SUYANTRI SURIYA TARIDA R TONY GUNARSO UNTUNG TS & SANTY VN WANTA YEYE YL CH YN84 YOHANA SM YOHANES/HIU SU SEN SYUKUR BONG KHIAN HIN (2)

SENIN

7 MEI

YOSUA 24:29-33 Yosua dan Eleazar mati dan dikuburkan.

SELASA

8 MEI

HAKIM-HAKIM 1:1-36 Keadaan orang Israel setelah Yosua mati.

RABU

9 MEI

HAKIM-HAKIM 2:1-5 Malaikat Tuhan di Bokhim.

KAMIS

10 MEI

HAKIM-HAKIM 2:6-23 Orang Israel menyembah berhala pada zaman hakimhakim.

JUMAT

11 MEI

HAKIM-HAKIM 3:1-6 Bangsa-bangsa asli yang dibiarkan tinggal di Kanaan.

SABTU

12 MEI

HAKIM-HAKIM 3:7-11 Otniel.

MINGGU 13 MEI

· · · · · · ·

HAKIM-HAKIM 3:12-30 Ehud.

Ani Tjiomas FR JJ Kantin Lim Megah Sukmawati Lim Sai Boi NF Tan Susi

TUGAS PADUAN SUARA PERNIAGAAN I PERNIAGAAN II PERNIAGAAN III DUTA MAS I DUTA MAS II DUTA MAS III

CHRISTINE HARYANTO DIESO XAVIER LIO FONNY H FRJJ INDRA P LILIEK H LS MV NM 77 NN 0821 NN 1151 PF SABAM TOBING VC KASIH KEL ALM. JIE TJOEN NYAN DIAKONIA DEWI UTAMI VIA BANK AGUS YUSAK ANDREW ANDRI W ANGIE ANI TJIOMAS ANITA THERESSIA APRIANTO SIMON ASMIN WINATA BPK TONNY & KEL CATUR + EVA DAISY LIMAN DJOHAN SUNARWAN ELTON FAM ERIC SUDIRGO

: PS MARANATHA II : PS MARANATHA II : PS MARANATHA I : PS IMMANUEL SR : PS IMMANUEL SR : PS HOSANA II

ERNIH ESTER SULIANAWATI FANNY KOSASIH FREDY HALIM FRJJ GRACE YONATHAN HALIM HARIANTO RUSLI HENDRIK WIJAYA HERLINA UINARNI HONG EMALORA INEKE MULJANA JANTI BELLEFENTY JESEPHINE TJOA JESSICA PAULINE JULIAH KEL TONO KRISTIN SISTER LIE FOEK KIONG LIE SOEN GIOK LIM MEGAH SUKMAWATI LIM YOE TJWAN LINDA KARTIKAWATI LINDY MALINGKAS (3) LUCY RIANA PRAWIRA LUSIANA NG VIVIKA NN PAULUS & FAMILY POPY INDRIAWATI PRINSES RIA MARHAENI RUSLI RIFKA VONELI RUSLI RONNY KURNIAWAN RUDY TERA SAKKA NANDA

SANTOSO, SH SERAFINA ANGELINA SHANTY KUMALASARI SIANY SUWANDI SISKA PB STEFANUS EFENDY SUHARYONO SUMIJATI SURYANI SUSANTI WONG SUTINI SUSANTO TAN MING SIOE TAN SUSI THD THIO CAROLINS TIKNO ES OR L UTA TIUNARDHY TJEN RIENA TONY ANG TRI WAHYUNI TUSTATI UNTUNG + SANTI VERANI HADYANNY VIVI TANADI YAHYA BINANTO YG YOSUA PRATAMA YUDI SURYADI YULI TJONG YULIANA HALIM YULIANA SANGER



MINGGU, 06 MEI 2012

Integritas Pribadi "Bukan karena kami tidak berhak untuk itu, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti." 2 Tesalonika 3:9 Seorang ibu membawa anaknya mendatangi Mahatma Gandhi. Ia bercerita bahwa anaknya suka sekali makan permen. Untuk itu, ia meminta bantuan bapak bangsa India ini supaya menasihati anak ini agar menghentikan kebiasaan buruknya. "Tunggulah dua minggu lagi. Datanglah ke sini lagi sambil membawa anak ibu," pinta Gandhi. Ibu ini heran, mengapa harus menunggu dua minggu lagi. Bukankah Gandhi bisa saja langsung memberi nasihat? Meskipun heran, ia menurutinya. Dua minggu kemudian, ibu dan anak itu datang. Gandhi langsung menasihati anak itu. Sang ibu mengucapkan terima kasih. Sebelum pamit, ibu itu masih penasaran mengapa ia harus menunggu dua minggu. "Selama dua minggu ini, saya berusaha menghilangkan kebiasaan buruk saya. Soalnya, saya juga gemar makan permen," jawab Gandhi. Gandhi adalah orang yang memiliki integritas pribadi. Orang yang berintegritas adalah orang yang menjaga keselerasan antara yang diucapkan dan yang dilakukan. Paulus memahami penting-

Menjelang Kematian “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.� Filipi 1:21 Menghadapi kematiannya Voltaire berkata, "Aku telah ditinggalkan oleh Allah dan manusia: Aku akan masuk ke dalam neraka!", dan Thomas Hobbes: "Aku mengambil suatu loncatan yang mengerikan ke dalam kegelapan." Sedang D.L. Moody: "Ini benar-benar mulia! Bumi menjadi pudar dan surga terbuka. Allah memanggil aku!", dan John A. Lyth: "Apakah ini yg disebut kematian? Ini jauh lebih indah daripada kehidupan! Katakan pada semua orang bahwa aku mati dengan penuh kebahagiaan di dalam Yesus!" Voltaire dan Thomas Hobbes adalah dua orang filsuf atheis, sedangkan D.L. Moody dan John A. Lyth adalah dua "orang tokoh iman" yang telah menyerahkan hidupnya untuk percaya kepada Kristus sebagai Juruselamat. Tampak sangat jelas perbedaannya. Dua orang pertama menghadapi kematian dengan penuh rasa getir dan gentar; sedangkan dua orang lainnya menghadapi kematian dengan penuh keteguhan dan pengharapan. Sama seperti Paulus, ketika ia menulis dalam suratnya, "Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keun-

HALAMAN 8 nya integritas. Sebagai rasul, sebenarnya ia berhak untuk menikmati sokongan hidup dari jemaatnya. Namun, Paulus memilih bekerja untuk menghidupi dirinya sendiri. Dengan begitu, ketika menasihati jemaat di Korintus, ia bisa berkata lantang, "Jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan" (2 Tes.3:10). Dengan integritas yang terjaga, tanpa banyak mengobral kata pun Anda bisa menuntun banyak orang datang kepada Kristus. Mereka bisa melihat wajah Kristus tergambar dalam tindak-tanduk dan perkataan Anda yang selaras. Kehidupan Kristen tanpa integritas seperti pepatah: tong kosong, nyaring bunyinya. Sama juga bohong. Purnawan Kristanto

tungan" (ayat 21). Paulus menulis surat Filipi ketika ia berada di penjara di kota Roma, dan ia mengetahui betul bahwa akhir hidupnya sudah di ambang mata. Akan tetapi, tidak ada sedikit pun nada murung dan rasa sesal dalam suratnya itu, sebaliknya penuh luapan sukacita dan rasa syukur. Apa yang membuat seseorang mampu menghadapi kematian dengan "kepala tegak"? Jawabnya adalah iman kepada Kristus. Iman kepada Kristus memberi jaminan kokoh, ke mana kita akan pergi setelah kematian: Rumah Bapa. Percikan hikmah: Di dalam iman kematian bukan lagi sesuatu yang menakutkan. Ayub Yahya

KORBAN FACEBOOK Polisi: Maaf, apa benar ini dengan Bapak Ucok? Kami dari kepolisian. Apa benar Bapak memiliki saudara bernama Benget? Ucok: Ya. Benar, Pak. Polisi: Dia korban "tabrak lari", dan sekarang tidak sadarkan diri. Kami mohon Bapak ke Rumah Sakit Umum sekarang untuk memastikan bahwa memang benar itu saudara Bapak. Ucok: Waduh... Maaf, Pak. Saya sedang berada di luar kota. Bapak punya akun Facebook tidak? Polisi: Punya, kenapa?

Panggilan Nuh untuk Taat kepada Allah "Tetapi dengan engkau Aku akan mengadakan perjanjian-Ku, dan engkau akan masuk ke dalam bahtera itu: engkau bersama-sama dengan anak-anakmu dan isterimu dan isteri anak-anakmu." Kej. 6:18 Pekerjaan yang Nuh lakukan mendatangkan kesulitan besar, di mana dia mendapatkan cemoohan yang terus-menerus dari para tetangganya selama 120 tahun. Tidak ada seorang pun yang percaya kepada apa yang dikatakannya mengenai banjir yang akan menenggelamkan bumi. Bagi seorang manusia yang harus melakukan suatu pekerjaan yang besar, dengan catatan bahwa pekerjaan tersebut juga yang akan menyelamatkannya dari kehancuran dunia, itu menjadikannya bahan tertawaan dari seisi dunia. Ketika dia juga mencari pekerjapekerja untuk dipekerjakan, tanpa diragukan lagi mereka pun pasti menertawakannya. Kita bisa beranggapan bahwa meskipun pekerja-pekerja itu konsisten dengan pekerjaannya karena upah yang mereka terima, mereka pasti menertawakan orang yang sudah mempekerjakan mereka semua. Ketika pekerjaan bahtera itu dimulai, kita juga bisa beranggapan bahwa setiap orang yang melewati dan melihatnya pasti akan menertawakan dan menyebutnya dengan "kebodohan Nuh". Saat ini, orang-orang yang mempunyai kesulitan membawa dirinya atau menyerahkan dirinya untuk menjadi celaan bagi para tetangganya. Tentu saja, sementara sebagian orang mencela mereka, yang lainnya berdiri di dekat mereka dan memberikan penghiburan buat mereka. Tetapi, akan sangat sulit bagi seseorang jika posisinya membawa dia menjadi bahan tertawaan seisi dunia dan dia tidak dapat menemukan seorang pun yang menganggap dirinya tidak aneh. Tetapi, dalam situasi seperti itu Nuh tetap berada di jalan Allah, terus bekerja dan melewatinya, sehingga dia dan seisi keluarganya diselamatkan dari kehancuran dunia yang akan segera datang. Dia yang memulai dan dia juga yang mengakhirinya: "Lalu Nuh melakukan segala yang diperintahkan Tuhan kepadanya" (Kejadian 7:5). Refleksi: Seberapa patuhkah Anda terhadap panggilan Allah dan apa yang Allah perintahkan? Apakah Anda akan terus taat kepada Allah ketika orangorang menertawakanmu? Jonathan Edwards Ucok: Begini saja, Pak. Bapak foto orang tersebut, kemudian Bapak upload fotonya, lalu tag nama saya "UCHOK Chayank ChemUwa". Kalau betul itu foto saudara saya, nanti saya LIKE. Oke, Pak ya!


MINGGU, 06 MEI 2012

Tomas Salah satu buku yang banyak dibaca orang adalah sebuah buku yang berjudul How to Cope with Difficult People (Bagaimana Mengatasi Orang yang Sulit). Saya tidak heran kalau buku semacam itu laris. Apa sebab? Sebab dalam hidup kita tidak jarang kita bertemu dengan orang-orang yang sulit dan kita tidak punya pilihan lain. Malah kadang-kadang harus bekerja sama atau tinggal serumah dengan orang seperti itu. Bagaimana kalau di kantor kita harus bekerja sama dengan orang yang sulit? Lebih celaka lagi, bagaimana kalau di rumah kita harus hidup bersama dengan istri yang sulit atau suami yang sulit? Di antara 12 murid Yesus, saya kira Tomas dapat digolongkan sebagai orang yang sulit. Sulit diajak bergaul dengan enak. Orangnya terlalu serius. Tidak bisa diajak guyon. Tidak punya rasa humor. Kalau diajak guyon, dianggap serius. Akibatnya, yang terjadi adalah salah paham. Pernahkah Anda bertemu dengan orang yang tidak bisa diajak guyon? Saya pernah! Saya punya teman sekolah di SMA yang sudah lebih dari 20 tahun tidak pernah ketemu. Begitu ketemu, tentu saya amat gembira. Dan, secara spontan saya bertanya "Hey, apa kabar? 20 tahun ke mana aja lu? Kok sekarang gendut. Hamil berapa bulan?" Tanpa saya duga, dia ternyata marah. Tomas juga begitu. Serius! Terlalu serius! Tidak gampang tergerak emosinya. Murid-murid Yesus yang lain dengan semangat dan bergairah mengatakan, "Kami telah melihat Tuhan!" - Tomas tetap dingin. "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya." Menjengkelkan, bukan, orang seperti Tomas ini? Kita sudah semangat-semangat menyampaikan kabar gembira, mengharapkan ia juga bergembira mendengarnya, eee ternyata dia dingin saja, malah tidak percaya! Orang yang sulit adalah juga orang yang pesimis, orang yang cara berpikirnya negatif - atau istilah bahasa Inggrisnya negative thinking. Kalau melihat sesuatu, yang dilihat cuma segi jeleknya, sisi gelapnya. Ada orang yang baru pulang jalan-jalan ke Eropa. Ia ditanya: "Bagaimana perjalanannya? Banyak senang?" Apa jawabnya: "Capek!" Yang berkesan Cuma capeknya. Ada orang dapat promosi, naik pangkat. Orang mengucapkan, "Wah, selamat ya Pak, naik pangkat!" Apa jawabnya? "Selamat apa? Dikira naik pangkat itu enak? Malah tambah pusing!" Ada orang ulang tahun. Orangorang berucap, "Wah, selamat tambah umur setahun lagi." Apa jawabnya? "Bukan tambah umur, tetapi berkurang umur saya setahun lagi!" Gelas setengah

HALAMAN 9 penuh, dibilang setengah kosong. Inilah contoh orang-orang yang pesimis, yang berpikiran negatif. Tidak menyenangkan bergaul dengan orang-orang yang seperti ini.

Tomas adalah tipe orang yang seperti itu. Curiga melulu. Tidak gampang percaya. "Kami telah melihat Tuhan!" "Eh, kalau saya - sebelum saya melihat sendiri, saya tidak akan percaya!" Menjengkelkan. Karena itu, kita pantas bertanya: orang yang sulit dan menjengkelkan seperti Tomas, mengapa dipilih oleh Yesus? Kalau kita, orang-orang yang sulit seperti Tomas ini sebaiknya disingkirkan saja, dijauhi, dijauhkan. Di sini bedanya Yesus dengan kita. Semua tipe orang diterima oleh Yesus, diberi kesempatan untuk menjadi murid-Nya. Termasuk Yudas, si pengkhianat. Termasuk Petrus, si pengecut. Yesus adalah Gembala. Kalaupun ada domba yang nakal, yang kurang ajar, tetap saja mereka diperlakukan sebagai domba! Ini tidak berarti, karena Yesus menerima semua orang, kita lalu bisa dan boleh sembarangan. Bukan begitu! Ingat cerita Yesus tentang raja yang bikin pesta? Karena yang mestinya diundang tidak mau datang, lalu raja itu mengundang para pengemis, para gelandangan, dan sebagainya. Mereka semua diberi kesempatan. Namun, ketika ada yang datang dengan sembarangan, tidak menghargai kesempatan luar biasa yang diberikan, dia diusir, bahkan dihukum karena dianggap menghina Tuhan. Di dalam hidup kita, kadang-kadang kita harus bertemu dengan orang-orang yang sulit seperti Tomas. Karena itu pulalah buku How To Cope With Difficult People itu laris. Tetapi tanpa membaca buku itu, Yesus telah memberi sebuah contoh yang jelas. Orang sulit seperti Tomas itu jangan langsung ditendang atau disingkirkan. Orang sulit seperti Tomas itu justru harus terus dirangkul. Yesus memperlakukan setiap orang sesuai dengan karakter masing-masing. Ada yang harus diperlakukan dengan lembut, tetapi ada juga yang harus diperlakukan dengan keras (seperti Petrus). Karena itu, Yesus juga merangkul Tomas sesuai dengan karakternya. Ciri dari kasih itu antara lain sabar, murah hati, tidak cemburu, tidak sombong (1 Kor. 13:14). Karakter orang seperti Tomas adalah tidak mungkin datang kepada Yesus, karena itu Yesuslah yang datang kepadanya.

Ini yang amat penting! Bagaimana melembutkan hati orang yang sulit? Dengan kesabaran. Yang jauh lebih penting lagi adalah, dengan bukti (Ay. 27). Anda menghadapi orang yang seolah-olah keras hati tidak mau percaya? (a) sabar!; (b) beri bukti melalui diri Anda sendiri! Kita tahu sekarang ini, televisi jauh lebih populer dari radio. Mengapa? Karena melalui televisi kita melihat, sedang melalui radio kita cuma mendengar. Apa yang kita lihat itu lebih berkesan daripada apa yang hanya kita dengar. Kalau Anda menghadapi orang yang sulit sekali percaya kepada Kristus, yang paling penting bukan terus-menerus mengkhotbahi dia! Tetapi apa? Seperti Yesus kepada Tomas: datang kepadanya dengan kesabaran dan lemah lembut: damai sejahtera bagi kamu! Dan buktikanlah apa yang Anda ingin ia percayai itu melalui diri Anda! Anda ingin ia percaya? Buktikan melalui hidup Anda, bahwa orang percaya itu punya nilai lebih! Anda ingin orang lain menjadi Kristen? Tunjukkan diri Anda sebagai orang Kristen yang pantas untuk membuat ia tertarik! Dan ternyata, orang yang sulit seperti Tomas juga punya segi positifnya. Setiap orang pasti punya kelebihan. Sebab itu, kalau menilai orang, jangan hanya lihat negatifnya. Apa positifnya Tomas? Sekali ia percaya ia percaya sungguh-sungguh! Tidak gampang goyah. Beda dengan Petrus: gampang percaya tetapi juga gampang goyah. Eka Darmaputera

Pembimbing Anda “Jikalau tidak ada pimpinan, jatuhlah bangsa, tetapi jikalau penasihat banyak, keselamatan ada.� Amsal 11:14

Setiap pemimpin sebaiknya membangun suatu lingkungan dalam yang meningkatkan harga dirinya dan kepemimpinan organisasi. Tetapi buatlah pilihan dengan teliti, karena para anggota lingkungan dalam ini akan menjadi pendukung-pendukung terdekat Anda; lingkungan dalam Anda akan membangun atau menghancurkan Anda. Jadi, siapakah yang menjadi anggota "dewan" dalam lingkungan dalam ini? Carilah yang berikut: Membangun orang lain Orang-orang yang setia Orang-orang yang mempunyai visi sama dengan Anda Orang-orang yang bijaksana dan pandai Orang-orang yang bakatnya memperlengkapi Anda Orang-orang yang berpengaruh Orang-orang beriman Orang-orang yang berintegritas Jadi bagaimana? Apakah orangorang yang terdekat dengan Anda memperlihatkan kualitas-kualitas ini? The Maxwell Leadership Bible


MINGGU, 06 MEI 2012

HALAMAN 10

MENDENGAR SUARA TUHAN Mendengar suara Tuhan? Siapa yang tidak tertarik dengan karunia yang satu ini? Selain menarik, juga orang yang memilikinya terlihat berbeda dibanding orang lain. Seolah-olah, pemilik karunia ini memiliki hubungan langsung dengan Tuhan, yang setiap saat dapat mendengar suara-Nya, mengerti isi hati-Nya, dan mampu menjadi jembatan orang itu dengan Tuhan. Itu sebabnya, orang yang memiliki karunia ini dituntut mengembangkan karakternya sedemikian rupa, sehingga melaluinya orang lain bisa dibangun, ditegur, dinasihati, dan dibawa dekat kepada Tuhan untuk mengalami transformasi hidup. Kalau tidak, maka karunia ini dapat disalahgunakan. Sudah banyak kasus di kalangan Kristiani perihal penyalahgunaan karunia ini, seperti manipulasi, okultisme, dan hal-hal lain yang mengarah pada praktik perdukunan. Kalau demikian yang terjadi, orang tidak dibawa bertemu dan mengandalkan Tuhan, melainkan digiring pada pribadi pemilik karunia. Setiap Orang Bisa Dalam Perjanjian Lama, setiap orang tidak dapat memiliki akses langsung kepada Tuhan. Mereka butuh perantara yang disebut nabi, sosok yang diangkat oleh Tuhan menjadi "juru bicaranya" di kalangan umat-Nya. Jadi, dulu kalau mau meminta petunjuk Tuhan, orang-orang akan datang kepada nabi. Tetapi sekarang, tidak ada lagi model perantara seperti itu di dalam konteks orang percaya pasca keberadaan Yesus. Siapa pun dapat dan memiliki akses langsung kepada Tuhan, di dalam hadirat-Nya, dan mendengar suara-Nya. Melalui Yesus, kita telah dibawa langsung kepada Allah. Jadi, siapa pun bisa dan berpotensi untuk mendengar suara Tuhan. Memang ada orang-orang tertentu yang memiliki "fungsi kenabian" di dalam dirinya, tetapi hal itu tidak berarti orang lain, yang percaya kepada Yesus dan sudah lahir baru, tidak memiliki kemampuan yang sama. Allah sudah memiliki hubungan langsung dengan kita. Kita tidak butuh lagi perantaraan manusia untuk mendengar suara-Nya. Persoalannya adalah, kalau kita punya akses langsung kepada Tuhan dan berpotensi untuk mendengar suara-Nya, kita sering bertanya demikian, "Mengapa saya masih belum dapat mendengar suara-Nya?" Dengan Cara Allah Satu prinsip penting untuk mendengar suara Tuhan adalah, memahami bahwa Allah selalu punya cara-Nya sendiri untuk berbicara kepada manusia. Artinya, harus berlangsung dalam kehendak Allah (bukan kehendak kita), pada waktuNya (bukan waktu kita), dan sesuai caraNya (tidak mengikuti cara yang kita inginkan). Kalau mau mendengar suara Allah, maka prinsip ini harus kita terapkan terle-

bih dahulu dalam diri kita. Ada kalanya, kita begitu menggebu untuk mendengar suara-Nya dengan cara yang kita kehendaki, dan hal itu membuat manusia gagal mendengar. Kenapa? Allah selalu punya cara-Nya sendiri untuk berbicara kepada kita. Banyak jalan di mana Allah menyatakan isi hati-Nya kepada manusia. Bukan melulu melalui suara yang terdengar audibel di telinga. Allah dapat memakai firman-Nya sebagai cara-Nya berbicara. Dia juga menggunakan mimpi, lagu-lagu, peristiwa-peristiwa, kejadian, tanda, simbol, orang lain, dan segala hal yang dapat digunakan-Nya sebagai saluran isi hatiNya. Inilah yang disebut "mendengar". Artinya, mampu menangkap apa yang menjadi pesan Tuhan di balik semua cara yang dipilih-Nya itu. Bukan semata-mata melalui telinga! Allah selalu punya cara tersendiri untuk berbicara kepada tiaptiap umat-Nya. Cara Tuhan berbicara kepada A, misalnya, berbeda dengan caraNya berbicara kepada B. Oleh sebab itu, kita patut belajar mengenali setiap hal yang berlangsung di dalam hidup kita, jangan-jangan Tuhan menggunakan hal itu untuk menyatakan sesuatu. Membangun Kepekaan Persoalannya adalah apakah kita peka? Bagaimana kita tahu bahwa itu "suara" Allah dan bukan berasal dari sumber lainnya? (sumber lain itu dapat berupa keinginan daging, manusia, roh jahat, dan sebagainya.) Bagaimanakah caranya membangun kepekaan itu? 1. Kita perlu belajar mengerti bahwa suara Allah adalah sebuah kedaulatan Allah. Dia bisa secara sepihak membuka saluran itu pada seseorang, dan di saat yang sama menutup pada orang lain. Ingat kasus pengepungan Dotan? Waktu itu, Elisa tenang-tenang saja karena mata rohaninya mampu melihat kehadiran bala tentara Surga. Itu sebabnya ia berkata kepada Gehazi hambanya, bahwa yang menyertai mereka jauh lebih banyak. Belakangan, ia berdoa meminta agar dengan kedaulatan Allah, mata rohani Gehazi juga terbuka (2 Raja-raja 6:16-17)! 2. Kita perlu membangun kepekaan roh di dalam diri kita. Pada dasarnya, kita adalah manusia roh yang berdiam di dalam tubuh fisik dan memiliki jiwa. Tetapi, kedagingan dengan segala sifatnya yang berdosa, sering kali menguasai hidup kita daripada roh yang ada di dalam diri kita. Kita belum mati terhadap manusia

lama. Maka, kalau kita mau peka mendengar-Nya, segala bentuk manifestasi kedagingan di dalam diri kita, harus dengan berani kita kalahkan atau kita tekan sedemikian rupa, sehingga tidak lagi menguasai hidup, karakter, dan nilai-nilai kita. Pilihan ini tentu saja ada di tangan kita. Allah selalu nyaring "bersuara". Tetapi kedagingan yang menguat, membuat kita tidak dapat dengan nyaring mendengarNya. 3. Kita perlu mengambil waktu lebih banyak lagi untuk duduk diam di kakiNya. Apakah itu untuk berdoa, memuji dan menyembah Tuhan, atau merenungkan (memeditasikan) firman? Jangan tunggu waktu luang (sebab itu tidak pernah ada), tetapi sediakanlah waktu untuk "bergaul intim" dengan Dia, di mana pun Anda berada; di mobil atau saat sedang bekerja, gunakan setiap kesempatan tersebut terhubung dengan Tuhan. Mendengar suara Tuhan bukan soal cara, melainkan soal apakah Anda mampu meningkatkan frekuensi dan kapasitas rohani Anda, melalui hubungan intim dengan Dia. Hubungan dengan Tuhan dengan sendirinya akan membangun kepekaan di dalam roh manusia. Paling tidak, Anda dapat mendengar suara-Nya untuk kepentingan Anda sendiri, sehingga tidak disesatkan. Sonny Eli Zaluchu, M.A

siap Melompat? Percaya adalah faktor terpenting dalam suatu hubungan. Apabila sudah tidak ada kepercayaan, maka itu merupakan akhir dari sebuah hubungan. - N.N. Anak laki-lakiku ingin memanjat sebuah pohon apel yang tua, jadi aku berdiri di bawah pohon mengawasinya saat ia naik. Dahan-dahannya sudah busuk dan mulai patah dibebani tubuh anakku, la melangkah ke dahan lainnya dan dapat bertahan. Melihat kesulitannya aku mengarahkan lenganku kepadanya, walaupun ia berada jauh di atas dan aku memanggilnya, "Lompatlah teman, aku akan menangkapmu." la melihatku sebentar, lalu ketika dahan-dahan mulai patah ia berkata, "Apakah aku harus melepaskan semuanya Ayah, dan percaya kepadamu?" Ia lompat dan aman dalam topangan ayahnya. Kejadian itu menjadi suatu pesan di hatiku dari Tuhan. "Ayah, apakah aku harus melepaskan semua, dan percaya kepadamu?" Aku melepaskan semuanya dan percaya kepada-Mya. Dia memenuhi kebutuhan kita dengan luar biasa. (Sunday School Times)

“Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan pada waktunya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.� 1 Petrus 5:6-7 Xavier Quentin Pranata


MINGGU, 06 MEI 2012

HALAMAN 11

DANIEL: DIMENSI PEPERANGAN ROHANI Daniel adalah orang Israel yang dibawa ke Babel sejak masih belia, dan ia meninggal pada usia yang sangat lanjut. Dengan demikian, Daniel mengalami segenap zaman pembuangan yang 70 tahun lamanya itu. Ia mengalami masa pemerintahan Babel oleh Nebukadnezar (34 tahun), Evil-Merodach atau Amel Marduk (2 tahun), Neriglissar (4 tahun), Labashi Marduk (4 bulan), Nabonidus, Belsyazar, Darius, dan pemerintahan Media-Persia oleh raja Koresy. Sejak muda, pada masa-masa awal kedatangannya di negeri pembuangan, Daniel sudah sangat menonjol. Daniel dan ketiga temannya (Hananya, Misael, dan Azarya), sangat pandai: mereka sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaan (Daniel 1:20). Pada zaman raja Nebukadnezar, Daniel dikenal sebagai tokoh yang cerdik dan bijaksana (Daniel 2:14). Kemampuannya menafsir mimpi, membuat sang raja takut kepada Allah Israel (Daniel 2:47). Lalu raja memuliakan Daniel: dianugerahinyalah dengan banyak pemberian yang besar, dan dibuatnya dia menjadi penguasa atas seluruh wilayah Babel dan menjadi kepala semua orang bijaksana di Babel (Daniel 2:48). Pada zaman raja Belsyazar, Daniel berhasil menafsirkan tulisan yang muncul di dinding secara ajaib. Karena kebijaksanaannya itu, Daniel diberi kewenangan yang besar. Atas titah Belsyazar, dikenakanlah kepada Daniel pakaian dan kain ungu, dan pada lehernya dikalungkan rantai emas, dan dimaklumkanlah tentang dia, bahwa di dalam kerajaan ia akan memunyai kekuasaan sebagai orang ketiga (Daniel 5:29). Pada zaman raja Darius, Daniel sempat dijebloskan dalam gua singa, karena ketaatannya untuk hanya menyembah kepada Yahweh. Tetapi, Tuhan melindunginya, sehingga tetap selamat. Mukjizat itu membuat Darius takut akan Tuhan, lalu memberi perintah agar seluruh rakyatnya menyembah Allah Israel (Daniel 6:27). Daniel pun diberi kedudukan tinggi, yang terus dijabatnya sampai pada zaman pemerintahan raja Koresh (Daniel 6:29). Daniel adalah seorang pemimpin futuris. Melalui pewahyuan yang diterimanya, Daniel melihat masa depan Israel. Bahkan, ia menangkap visi tentang kedatangan Kristus yang kedua pada akhir zaman. Hal itu terlihat, jika kita bandingkan ayat Daniel 7:13-14 dengan ayatayat dalam Injil (Matius 10:23; 16:27-28; 19:28; 24:30; 25:31). Sejak muda, Daniel menunjukkan komitmennya yang sangat kuat kepada Tuhan. Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja (Daniel 1:8). Pertama, sikap itu me-

nunjukkan keseriusannya untuk hidup suci. Kedua, tindakan itu adalah bentuk puasa, sebab ia mengurangi dan memantang makanan tertentu, hanya makan sayur dan minum air secara bersahaja saja (Daniel 1:12). Kehidupan doa seorang pemimpin akan sangat bagus, jika dibarengi dengan puasa. Berpuasa ala Kristen itu berbeda dengan berpuasa menurut versi agama dunia yang menekankan keprihatinan, penderitaan, penyiksaan diri, dan aturan yang kaku. Kelaparan dan kesakitan tidak menjadi ukuran. Yang Tuhan lihat adalah komitmen dan iman. Mungkin karena kesibukan dan beratnya pekerjaan, kita hanya sanggup berpuasa sampai tengah hari, tidak menjadi soal. Yang penting adalah iman dan kesungguhan hati kita.

Kehidupan doa Daniel sangat kuat karena ia memunyai tim yang sevisi. Di tempat pembuangan, di tengah negeri asing, Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya merupakan sebuah kelompok yang kuat. Ketiga rekan Daniel adalah orangorang yang sangat militan imannya, terbukti dari mukjizat terlepasnya mereka secara ajaib dari perapian yang menyalanyala (Daniel 3). Sangat penting bagi seorang pemimpin Kristen, untuk hidup dan bertumbuh dalam sebuah kelompok para pemimpin. Dulu, Musa juga ditopang oleh Harun dan Hur. Dalam sebuah kelompok kecil, kehidupan doa dapat dibangun bersama, dengan saling mendoakan dan menopang satu sama lain. Secara pribadi, Daniel memunyai kehidupan doa yang sangat kuat. Alkitab mencatat bahwa di kamar atasnya, ada tingkap-tingkap terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya (Daniel 6:11). Daniel berdoa bukan ketika ancaman datang, tetapi ia tekun berdoa setiap hari. Ketekunan doa akan selalu membuahkan hal-hal besar pada waktunya. Siapa menabur doa akan menuai mukjizat. Sedikit menabur sedikit menuai, banyak menabur banyak menuai (2 Korintus 9:6). Mengapa Daniel meraih sukses dalam kariernya, mencapai kedudukan yang tinggi, dan mengalami mukjizat ajaib di gua singa? Semua itu adalah buah dari ketekunan doa yang dilakukannya setiap

hari! Sebagai pemimpin orang Israel, Daniel berdoa bagi bangsanya yang rindu pulang ke tanah air mereka. Ia berdoa untuk kepentingan umat Tuhan: "Ya Tuhan, sesuai dengan belas kasihan-Mu, biarlah kiranya murka dan amarah-Mu berlalu dari Yerusalem, kota-Mu. Gunung-Mu yang kudus ... sinarilah tempat kudus-Mu yang telah musnah ini dengan wajah-Mu, demi Tuhan sendiri." (Daniel 9:16-17) Ketika Daniel terus berdoa syafaat bagi kota tercinta, Tuhan mengutus malaikat Jibrail berkunjung kepadanya. Jibrail menjelaskan bahwa sesungguhnya ia sudah diutus Tuhan untuk membawa jawaban sejak hari pertama Daniel berdoa, tetapi kedatangannya dihambat oleh musuh. Kata Jibrail: "Pemimpin kerajaan orang Persia berdiri dua puluh satu hari lamanya menentang aku; tetapi kemudian Mikhael, salah seorang dari pemimpin-pemimpin terkemuka, datang menolong aku, dan aku meninggalkan dia di sana berhadapan dengan raja-raja orang Persia." (Daniel 10:13) Kepada Daniel, Jibrail mengatakan bahwa ia memberi jawaban doa dari Tuhan yang berupa wahyu tentang akhir zaman. Tetapi, Jibrail tidak bisa berlamalama, sebab ia harus berperang lagi, katanya: "Sebentar lagi aku kembali untuk berperang dengan pemimpin orang Persia, dan sesudah aku selesai dengan dia, maka pemimpin orang Yunani akan datang." (Daniel 10:20b) Dalam buku "Commentary on the Old Testament" karangan Kiel dan Delitzch, yang merupakan salah satu buku komentar Alkitab yang tepercaya, dijelaskan bahwa "raja Persia" yang dimaksud di atas adalah kekuatan spiritual yang menguasai kawasan Persia. Demikian juga dengan "pemimpin orang Yunani", adalah roh-roh teritorial atau penguasa penghulu udara yang menguasai daerah tersebut. Para pemimpin Kristen akan ditentang oleh roh-roh jahat yang menguasai kota, bangsa, atau daerah-daerah pelayanannya. Semakin ia berpengaruh atas jiwa-jiwa di daerah tertentu, roh-roh penguasa wilayah itu akan semakin menyerang dia. Karena itu, seorang pemimpin Kristen mau tak mau harus belajar berdoa dalam dimensi peperangan rohani pada tingkat strategis. Daniel menang dalam doa peperangan, sehingga ia menerima jawaban doa dari Tuhan yang berupa wahyu ilahi, meskipun jawaban itu terhambat beberapa hari. Kemenangan atas setan itu terjadi karena Daniel berpuasa (Daniel 9:3, Matius 17:21), merendahkan diri dengan mengaku dosanya (Daniel 9:4, Yakobus 4:7), dan memohon pelayanan malaikat (Daniel 10:12-13,20-21). Haryadi Baskoro


MINGGU, 06 MEI 2012

Sumber Kehidupan “Mulut orang benar adalah sumber kehidupan, tetapi mulut orang fasik menyembunyikan kelaliman.” Amsal 10:11 Begitu setiap anak kami lahir, saya pun menggendong anak itu ke dalam tangan saya dan berkata, "Tuhan, terima kasih atas pemberian-Mu ini. Karena saya mengetahui isi Alkitab, saya menyadari bahwa adalah tanggung jawab saya untuk mendidik anak ini di jalan-jalan yang sepatutnya, dan agar pada masa tuanya ia tidak akan menyimpang dari jalan yang benar. "Saya menyadari bahwa firman Tuhan menyatakan bahwa kami harus mendidik dan menasihati anak-anak kami menurut jalan-jalan Tuhan, dan saya akan mengerjakan hal ini. Saya tahu bahwa cara mendidik anak-anak ada dua macam: Dengan kata-kata dan dengan memberikan contoh. Oleh sebab itu, saya akan menjadi teladan di hadapan anak-anak saya. Saya akan memberikan teladan yang baik. Lagi pula, saya mengetahui bahwa Anda dapat memperoleh apa yang Anda katakan, sebab itu saya berkata terhadap anak ini bahwa ia akan tumbuh sehat dan kuat jasmaninya, tanpa menderita sakit atau mengidap sesuatu penyakit;

Doa yang Panjang Sekali peristiwa D.L. Moody, penginjil terkenal itu, mengunjungi kota London. Ia akan mengadakan kebaktian penginjilan di sana. Kebaktian tersebut dimulai dengan doa. Seorang pendeta setempat lalu memimpin doa pembukaan. Ia berdoa amat panjang, seolah-olah tidak ada habis. Pada saat berdoa itu Evangelis D.L. Moody digerakkan oleh Roh Kudus untuk membuka matanya, dan ketika itu ia melihat seorang muda yang mulai berdiri hendak berjalan keluar. Pada saat itu Moody kemudian berkata “Sementara pendeta itu berdoa dan menyelesaikan doanya, baiklah kita mulai saja dengan menyanyi.” Dr. Grenfell, seorang dokter muda, adalah orang yang tadinya sudah berdiri hendak keluar dari tempat kebaktian tersebut, karena doa yang panjang itu telah

HALAMAN 12 bahwa ia akan memiliki kesiagaan mental; dan memiliki benteng rohani yang kuat." Anak-anak kami telah tumbuh tanpa menderita sakit. Saya tidak pernah mengucapkan doa agar mereka diselamatkan. Saya tidak pernah berdoa agar mereka dipenuhi dengan Roh Kudus. Namun mereka diselamatkan dan dipenuhi oleh Roh Kudus pada usia muda. Anak-anak adalah hasil kata-kata! Pengakuan: Sesuai dengan Alkitab Perjanjian Baru, di dalam Kristus saya telah dibenarkan. Oleh sebab itu, kata-kata yang keluar dari mulut saya merupakan sumber kehidupan. Saya berbicara tentang kehidupan mengenai diri orang lain maupun diri saya sendiri! Kenneth E. Hagin

menjemukannya. Mendengar ajakan Moody untuk menyanyi ia pun duduk kembali, dan mengikuti kebaktian itu sampai selesai. Ketika Moody memanggil orang-orang yang ingin menerima Kristus untuk maju ke depan, Dr. Grenfell ada di antara mereka yang maju. Beberapa waktu kemudian, ia pun telah bekerja sebagai dokter utusan Injil ke ladang penginjilan di Labrador, tempat ia telah dipakai Tuhan untuk menjadi berkat besar! Hampir saja ia terhilang, hanya oleh karena mendengar doa yang panjang!

"Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya katakata doanya akan dikabulkan" Matius 6:7 Timotius Adi Tan

Jalan Kehidupan Orang Percaya Seorang yang DEKAT dengan Tuhan bukan berarti tidak ada AIR MATA, Seorang yang TAAT pada Tuhan bukan berarti tidak ada KEKURANGAN, Seorang yang TEKUN berdoa, bukan berarti tidak ada masa-masa SULIT, Tapi orang tersebut akan selalu mengalami PENYERTAAN Tuhan.. Seandainya BERGUMUL pasti ada HARAPAN, Seandainya di Padang Gurun pasti DIPELIHARA oleh Tuhan,

Seandainya masih dalam PROSES suatu saat pasti DIPROMOSIKAN Tuhan, Biarlah TUHAN yang berdaulat sepenuhnya atas hidup kita, Karena Tuhan TAHU waktu yang TEPAT untuk memberikan yang TERBAIK Ketika kerjamu tidak dihargai, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KETULUSAN. Ketika usahamu dinilai tidak penting, maka saat itu kamu sedang belajar KEIKHLASAN.

Gratis “... Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran!” Yesaya 55:1 Pada masa krisis, tawaran gratis jarang diperdengarkan. Bahkan nyaris tidak ada. Semua orang hanya berpusat memikirkan diri sendiri. Tidak mau menghiraukan yang lain. Hal semacam ini logis dan secara manusia dapat dimaklumi. Bagaimana mungkin dapat membantu, bila diri sendiri kekurangan. Namun, ayat-ayat di atas muncul tatkala bangsa Yehuda berada dalam pembuangan di Babel. Mereka berada dalam kondisi krisis karena masa depan mereka tidak jelas. Suram. Kacau. Mulai dari Yesaya 40-55 yang sering disebut Deutro-Yesaya (Yesaya bagian kedua), kita melihat kondisi bangsa Yehuda dalam pembuangan itu. Akan tetapi, Tuhan menawarkan kepada bangsa itu sesuatu yang gratis. Pada ayat pertama, tawaran Allah amat luar biasa. Tawaran seorang Allah yang menyediakan kebutuhan primer bagi bangsa yang menderita. Semua yang haus, orang yang tak punya uang berhak menerima anugerah Allah. Mengapa makanan dan minuman yang Allah tawarkan terlebih dahulu? Jawabannya jelas. Makanan dan minuman adalah kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi. Orang yang lapar sulit membayangkan Allah pemelihara hidup bila hal itu tidak dipenuhi terlebih dahulu. Allah memenuhi kebutuhan tersebut sehingga bangsa Yehuda di pembuangan tahu pasti bahwa Tuhan adalah pemelihara kehidupan yang sejati. Makanan dan minuman menjadi kekhawatiran manusia sepanjang abad. Apabila makanan dan minuman tidak tersedia, maka kejahatan dapat terjadi. Kerusuhan sosial terjadi, salah satu alasannya adalah ketika makanan dan minuman tidak tersedia. Patutlah kita bersyukur karena Tuhan adalah Tuhan yang berinisiatif memenuhi kebutuhan kita. Makanan dan minuman Tuhan berikan. Karena itulah, tidak ada alasan untuk mengkhawatirkan hal tersebut. Memang kita masih hidup di tengah zaman yang krisis. Namun, bila kita mau datang kepada Tuhan, Dia pasti menyediakan kebutuhan primer kita. Puji Tuhan! Utamakan Tuhan karena Dia sumber segalanya. Manati I. Zega Ketika hatimu terluka sangat dalam, maka saat itu kamu sedang belajar tentang MEMAAFKAN. Ketika kamu lelah dan kecewa, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KESUNGGUHAN. Ketika kamu merasa sepi dan sendiri, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KETANGGUHAN. AS


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.