Keajaiban Syukur: Sebuah Pendekatan Psikologi Qur'ani

Page 5

Pada perkembangannya, psikologi Islam menempatkan agama, dalam hal ini sumber al-Qur’an dan Hadis sebagai pijakan keilmuan. Beberapa rumusan karakter/ perilaku manusia di dalam al-Qur’an, diantaranya adalah persoalan syukur, yang memegang kendali sekaligus sebagai prinsip perilaku manusia yang memiliki hubungan kausalitas terhadap berbagai kondisi psikologis manusia. Al-Qur’an menyebut manusia sebagai al-Basyar dan al-Insan. Istilah al-Basyar lebih mengedepankan pengertian fisik dan hewani, sedangkan al-Insan mengandung pengertian makhluk psikologis yang memiliki tabi’at kemesraan, lupa dan bergejolak (QS.alMa’a>rij [70]:19-21). Persoalan syukur memiliki rantai psikologis dengan berbagai perilaku manusia. Syukur mempengaruhi aspek hati nurani manusia. Perilaku syukur akan mengawal tabi’at seorang manusia menjadi orang berbudi pekerti yang luhur dan berada dalam jalur kebaikan. Dan kebalikannya, dengan tidak bersyukur, dalam hal ini kufur (ingkar), maka akan menggiring tabi’at manusia (dalam hal ini nafsu) kedalam jalur keburukan dan keluar dari jalur kebaikan.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.