Majalah Elshinta Edisi April 2011

Page 57

Rilis pertama Virgin Records adalah Mike Oldfield’s Tubular Bells, yang merupakan best-seller di Inggris. Lalu perusahaan menandatangani kontrak dengan band-band kontroversial seperti Sex Pistols, yang perusahaan lain enggan untuk bekerja sama. Branson memang bukan tipe pengusaha yang mengikuti kaidah atau teori yang tercantum dalam buku ekonomi. Dia berdiri dengan filosofinya sendiri. “Ikuti mimpi dan buatlah perbedaan,” ujar Branson, pada kuliah umum bertajuk Transformation Through Innovation The Richard Branson Story di Jakarta, beberapa waktu lalu. Selanjutnya kekaisaran Virgin mulai merambah bisnis penerbangan dengan membentuk Branson Virgin Atlantic Airways pada tahun 1984. “Ketertarikan saya dalam hidup berasal dari pengaturan diri yang besar, tantangan yang katanya tidak bisa diraih dan mencoba untuk bangkit lebih dari mereka. Dari perspektif ingin menjalani hidup yang penuh, saya merasa bahwa saya harus mencobanya,” jelasnya seputar keputusannya untuk memulai bisnis di penerbangan. Pada tahun 1993, Branson mengambil apa yang banyak orang lihat sebagai salah satu dari eksploitasi berisiko dengan memasuki bisnis kereta api. Tak hanya di bisnis transportasi, Branson juga mengembangkan merek Virgin Cola dan bahkan Virgin Vodka untuk menyaingi perusahaan sebelumnya yang sangat sukses. Sebagai konsekuensi dari gaya pebisnis yang bersemangat ini, kesuksesannya bukanlah tanpa halangan. Ia mulai mendapatkan hambatan dari pesaing-pesaingnya di UK, US dan Australia saat mendirikan penerbangan murah Virgin Airways. Lainnya, kegagalan Virgin Group berkompetisi dengan raksasa minuman dunia Coca Cola dan kegagalan Richard Branson mengakuisisi sebuah lembaga keuangan raksasa inggris Northern Rock yang limbung karena imbas krisis US tahun 2007 lalu. Namun kini bisnis Branson sudah menjadi brand global yang sangat disegani. Jenis usahanya merentang dari media, rekaman, chain megastore, telekomunikasi, penerbangan, keuangan, wisata resort, club kebugaran,

kereta api, wisata ruang angkasa dan lainnya. Saat ini nilai bisnis dibawah Virgin Group sendiri diprediksi bernilai US $ 12 triliun. Ini penilaian setelah dihantam krisis akhir 2008 lalu. Majalah Forbes tahun 2008 menobatkannya sebagai salah satu orang terkaya dunia dengan estimasti kekayaan bersih US $ 2.4 Triliun. Filosofi bisnis Virgin Group pada dasarnya adalah bagaimana memberi nilai tambah secara maksimal pada setiap industri yang dimasukinya sehingga konsumen memperoleh produk atau jasa terbaik atas uang yang mereka belanjakan. Menurut Richard Branson sebuah bisnis kunci sukses adalah mencari orang yang tepat yang akan menjalankan bisnis tersebut. Dalam mencari orang yang tepat, patokan utama yang harus dipegang teguh adalah karakter dan integritas, semangat dan gairah terhadap bisnis yang akan dijalani dan open minded terhadap ide ide baru. Skill menjadi prasyarat nomor sekian karena semua skill bisnis bisa dipelajari asal kita punya semangat dan gairah yang besar. “Jangan cuma duduk di belakang meja. Bergerak. Cari sesuatu yang membuat Anda tertarik, Apa pun yang membuatmu tertarik, kejar dan raihlah itu,” cetusnya. Teks: Anto Kurniawan, dari beberapa sumber/ Foto: Ist. April ‘11

HAL 28-57_PENCERAHAN.indd 57

Tahun 3

57

3/17/2011 4:55:11 PM


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.