Majalah Elshinta Edisi Mei 2016

Page 1

Lie Dharmawan, Dokter Dermawan Pendiri RS Apung Pertama

Sayudi

Lulusan SD Melego 112 Warteg

Knalpot Mercy Made in Purbalingga

hal. 42

hal. 78

Prospek

Gurita Bisnis Kebutuhan Balita

James Gwee

Trainer Sejuta Umat

Leo Zahar

Dari Elektronik ke Bisnis Motor Roda Tiga hal. 22


2

I Oktober 2014 I Tahun VI I

@MajalahElshinta


SURAT REDAKSI

Aneka Bisnis Semakin Manis

M

engelola usaha bisa senang bisa tidak. Senang bila tujuannya mencari untung tercapai dan menjadi tidak senang jika bisnisnya justru tidak berjalan sesuai rencana. Inilah yang dialami oleh Purnomo Aji. Ia tidak meneruskan usahanya menjual nasi goreng kerena pekerjaannya semakin membuatnya sibuk. Namun para konsumen yang sudah terlanjur cocok, menjadi pemicu yang membawa dirinya ke jalan suksesnya. Purnomo Aji menjual bumbu nasi goreng instan. Cerita sukses lainnya dibagi oleh Sayudi. Pengalaman bekerja di warung nasi Tegal yang biasa disebut warteg, membuatnya melambung. Ia ingin menaikkan derajat warteg yang sebelumnya identik dengan kelas bawah. Apalagi dengan banyaknya orang yang minta bantuannya dicarikan lokasi yang cocok membuka warteg, Sayudi lulusan SD itu pun akhirnya menemukan konsep kemitraan warteg. Kini dengan mengusung brand Warteg Kharisma Bahari, ia sudah mempunyai seratus lebih mitra. Pembaca yang budiman, Elshinta edisi Mei membagikan pengalaman para pengusaha yang sukses menjalankan bermacam-macam jenis bisnis. Peluang bisa kapan saja dan di mana saja. Seperti Prospek di edisi ini, menyajikan ramainya bisnis yang berhubungan dengan bayi si buah hati.

Salam,

Ahmad Widodo

@MajalahElshinta

I Mei 2016 I Tahun VIII I

3


DAFTAR ISI Syakir dalam menggeluti usaha akhirnya membuahkan hasil. Mantan fotografer itu sukses bangun usaha powder drink dengan brand sendiri. Simak juga Novita Simon yang berhasil mengolah rotan menjadi produk berkarakter lucu. Berkat ide kreatifnya, kini ia dibanjiri pesanan.

12 MAESTRO James Gwee Di tengah kariernya yang melesat di Singapura, pada 1987 ia bertolak ke Indonesia sebagai franchisor sebuah lembaga kursus komputer. Karena ketertarikannya dengan Indonesia, lalu ia memutuskan untuk tidak kembali ke Singapura dan melepas semua saham miliknya di sana. Praktis, keputusan itu membuat James kembali ke titik nol. Perjuangan kerasnya akhirnya melahirkan Academia pada 1994 yang fokus pada bidang training untuk menangani sejumlah perusahaan bermasalah. Kini, ia dikenal sebagai ‘dokter bedah’ bagi sejumlah perusahaan sakit dan telah melatih lebih dari 1 juta orang.

22

PROSPEK

Peluang Usaha Kebutuhan Balita dan Anak Peluang bisnis yang berhubungan dengan bayi dan anak masih terbuka lebar. Kesempatan untuk bergerak di bidang ini pun masih luas. Sebab selama masih ada kelahiran bayi artinya bisnis ini pun akan tetap jalan. Tidak hanya seputar perlengkapannya saja tapi juga makanan sehat, sekolah, mainan, spa baby dan lain-lain. Seperti yang terangkum dalam prospek kali ini.

PENCERAHAN

Baca kisah inspiratif para pengusaha seperti Leo Zahar mendirikan Nozomi, sebuah brand otomotif untuk motor roda tiga yang pada 2015 terjual 8.000 unit. Sayudi membuka warteg hingga lebih dari 100 cabang di seantero Jakarta. Ada pula Jureke dan Tjendikiawan Aluwi yang mendirikan pabrik saus untuk membantu UKM. Bagi mereka tidak hanya mencari keuntungan tetapi juga memajukan orang-orang yang bergerak bersama mereka. Purnomo Aji memulai usahanya sambal Mas Pur dari jualan nasi goreng di garasi rumah. Kini dalam sebulan 500 botol laku terjual. Kegigihan Muhammad

4

51

I Mei 2016 I Tahun VIII I

Cover: James Gwee Fotografer: Reza Hardiyani

@MajalahElshinta


MEI 2016 @MajalahElshinta

PENERBIT:

PT Content First Indonesia PEMIMPIN REDAKSI. Iwan Haryono WAKIL PEMIMPIN REDAKSI. A. Widodo REDAKTUR PELAKSANA Cucun Hendriana REDAKTUR. Ervina Rias Palupi SEKRETARIS REDAKSI. Indah Apriyanti FOTOGRAFER. Reza Hardiyani DESAIN GRAFIS. Endah Piriana, Melissa Wirani P.

92

INDUSTRI KREATIF

Tarian merupakan bagian dari kesenian yang dulunya digunakan untuk mengungkapkan sesuatu. Budi Agustinah pendiri Ayodya Pala, melihat bahwa tari-tarian bukan hanya sekedar seni saja namun juga membangun pribadi para pelakunya. Berkat tari, Etin dan sanggarnya sering tampil keliling dunia.

DISTRIBUSI/SIRKULASI. Budhi Sutisna, Rosalia Susanti KEUANGAN: Yesi MARKETING: Arief Anditantyo, Dedy Setiadi AS Telp. (62-21) 584 2285 Fax: (62-21) 587 3750 IKLAN & PROMOSI: Tommy Fathurrachman DH Telp. (62-21) 58359113 Fax. (62-21) 58359093 ALAMAT REDAKSI/SIRKULASI/IKLAN Jl. Kedoya Duri Raya No. 36 Kebon Jeruk Jakarta Barat 11520

102 BISNIS SELEB Siapa tak kenal penyanyi satu ini? Setelah merasakan sukses dalam karir sebagai penyanyi, Ayu Ting Ting pun mulai melirik dunia bisnis. Usaha yang dipilihnya tak jauh dari dunia tarik suara yaitu usaha karaoke. Kendati sudah banyak teman artis lain seperti Inul Daratista, Rossa, Maia yang lebih dulu membuka karaoke, Ayu mengaku tidak takut dengan persaingan.

Email: majalahelshinta@gmail.com REKENING PEMBAYARAN: Bank BCA a.n PT Content First Indonesia A/C 459.30.71.955 Cabang Wisma Indocement PERCETAKAN: PT. Gramedia (Isi diluar tanggung jawab percetakan)

@MajalahElshinta

110 EXPO Bisnis kelontong adalah bisnis sejuta umat yang banyak dilakukan oleh sebagian besar masyarakat. Membuat bisnis ini sebetulnya cukup mudah, karena bisa memanfaatkan rumah Anda sebagai lokasi. Soal keuntungan, jangan sepelekan! Dengan modal minim Anda bisa meraih untung berlipat.

I Mei 2016 I Tahun VIII I

5


Bundel Majalah Hello Majalah , Saya tertarik dengan isi yang ada di Majalah bundel Majalah . Terima kasih.

. Mohon info mengenai ketersediaan

Yanu Widodo, yanu***@gmail.com Terima kasih atas pujiaannya. Mohon maaf untuk saat ini belum ada bundel lagi. Semoga kami bisa segera memenuhi keiinginan Anda secepatnya. Mohon bersabar.

Nomor Telepon Majalah Elshinta Saya dari sobat UKM, ingin menanyakan berapa nomor kontak Majalah

? @Sobat_UKM

Nomor kontak Majalah : (021) 583 59 113. Untuk alamat di Jl. Kedoya Duri Raya No.36 Kebon Jeruk Jakarta Barat 11520 Ratnawati Sutedjo, Pemberdaya para Tunarungu Majalah Elshinta Edisi Maret 2016 / Tahun 8 / Rp. 20.000,-

GRSB, Gali Potensi dengan 30 Sekolah Musik hal. 92

8

Bisnis Paling Cocok untuk Perempuan hal. 110

Prospek

Geliat Bisnis Kaum Hawa

Hj. Fathiarani

@majalahelshinta

Syiar Baitullah IRT Raih 5,8 M

Bonaventura Muliawan

Produksi VCO dari 20 Ton Kelapa hal. 22

COVER FATHIA ARMINA.indd 119

Wawan Darmawan

1.000 Koloni Lebah, Omzet Miliaran hal. 26

25/02/2016 19:06:22

Redaksi menerima saran, kritik dan masukan. Jika ada yang ingin Anda tanyakan sehubungan dengan isi Majalah Elshinta, dapat mengirimkan surat ke redaksi: Majalah Elshinta, Jl. Kedoya Duri Raya No.36 Kebon Jeruk Jakarta Barat 11520. Atau ke alamat email majalahelshinta@gmail.com dan twitter @majalahelshinta. Kami tunggu partisipasi Anda.

6

I Mei 2016 I Tahun VIII I

@MajalahElshinta


TAMU

Bisnis Nafa Urbach Didukung Mertua

Sejak meledaknya fashion berhijab di Tanah Air membuat Krisdayanti atau KD mulai merambah bisnis pakaian muslim dengan menggandeng seorang fashion enterpreneur Luthy Ibrahim Saleh. KD membuat label pakaian hijab atau yang lebih dikenal dengan modest wear bernama Lusense KD by Luthy, yang artinya adalah selera dari Luthy dan KD. Beberapa waktu lalu saat ajang Indonesia Fashion Week 2016 di Jakarta, KD menggelar fashion show pertama setelah selama setahun berkolaborasi. Di perhelatan tersebut, Lusense KD by Luthy menampilkan 64 koleksi terbaru bertema Tropical Garden yang dipenuhi dengan corak warna warni

@MajalahElshinta

belasan album ini memulai beberapa bisnis saat kariernya masih bersinar. “Karena saya pikir harus punya bisnis yang tidak cuma sementara tapi bisnis untuk seumur hidup.” Nafa pun berharap bisnis yang digelutinya sekarang ini bisa berlanjut sampai lama bahkan diwariskan untuk anak dan cucu. Beruntung mertuanya yang berdarah Cina selalu memberikan semangat agar dirinya tak ragu berbinis. “Karena mertuaku orang Cina, kami diajari bagaimana berbisnis. Jadi ilmu dari mertua yang sudah lebih dulu menekuni bisnis ditularkan kepada kami,” ungkap Nafa bahagia. (teks:eri/ft:ist)

Krisdayanti

Rambah Bisnis Pakaian Muslim khas taman tropis, yang didominasi warna hijau berkolaborasi dengan warna monokrom seperti hitam dan putih yang bercorak bunga. “Ada juga corak garis dan polkadot dipadukan dengan corak dedaunan hijau atau dengan bunga warna-warni terlihat sangat menarik.” Sedangkan desain dari koleksi ini pun beragam, mulai dari pakaian syari hingga celana panjang. (teks:eri/ft:ist)

foto: Instagram lusense_kd

foto: tribunnews.com

afa Urbach tengah asyik menggeluti dunia bisnis dan tak tanggungtanggung ia memilih dua bidang sekaligus yaitu kuliner dan kecantikan. Perempuan kelahiran Magelang ini menyadari bahwa dunia entertain tak bisa dijadikan sebagai sandaran hidup selamanya. “Karena dunia keartisan itu terus berputar. Saya sadar tidak selamanya akan menjalani profesi sebagai artis, tidak selamanya bisa bertahan di dunia artis.” Perempuan yang sudah mengoleksi

I Mei 2016 I Tahun VIII I

7


8

I Mei 2016 I Tahun VIII I

@MajalahElshinta

foto: Instagram Andien Aisyah (@andienaisyah)


TAMU

Tekuni Bisnis Clothing Line aat ini semakin banyak para selebriti menggeluti bisnis. Mereka meyakini bahwa bisnis merupakan investasi demi masa depan. Demikian pula dengan Andien Aisyah yang ikut meramaikan dunia bisnis tanah air. Bisnis yang dipilihnya adalah bisnis clothing line dengan nama brand Hapa. Untuk bisnis clothing ini ia berkolaborasi dengan desainer yang sekaligus sahabatnya. “Saya jalankan bisnis ini berdua bersama Mel Akhyar seorang desainer sahabat saya.” Andien tertarik untuk terjun ke dunia bisnis adalah karena ia menyukai passion dari berbisnis itu sendiri dan clothing line menjadi bagian yang paling diminati dibanding berbisnis lain. “Saya tidak mau menjalani sebuah bisnis kalau tidak ada passion di situ.” Andien pun tak salah karena di tahun kedua ini respon yang didapat semakin bagus. Sedangkan nama Hapa diambil dalam bahasa Tahiti, yang berarti Mix Blood. “Pertama adalah menentukan karakternya seperti apa untuk bedakan dengan ribuan brand lain di Indonesia.” Andien menjelaskan Hapa selalu ada sentuhan etnik, mau dari Indonesia, Maroko, Turki. Setiap baju Hapa bisa dikatakan modest wear jadi bisa dipakai oleh orang yang menggunakan hijab atau tidak. (teks:eri/ft:ist)

@MajalahElshinta

I Mei 2016 I Tahun VIII I

9


foto: Kapanlagi.com

foto: Instagram Tatjana Saphira (@tatjanasaphira)

atjana Saphira diam-diam telah mempersiapkan masa depannya dengan mencoba berbisnis. Namun, Tatjana belum mau memberitahu bisnis apa yang akan dijalaninya. Alasannya masih banyak proses yang harus dilaluinya. Bagi Tatjana persiapan bisnis ini karena untuk kedepannya sebagai pegangan hidup. Oleh sebab

tamara geraldine

Bisnis Penerbitan dan Production House Sudah lama Tamara Geraldine tak pernah terlihat di layar kaca. Rupanya Tamara lebih memilih fokus mengurus sang buah hati dan bisnis yang sedang dirintisnya. Bisnis baru tersebut adalah memberikan tempat bagi mereka yang memiliki bakat luar biasa di bidang tulisan. Tamara tak sendiri, bersama rekannya, ia mendirikan Alkemis Diksi Tee yang bergerak di lini publisher, consultant, dan production house. Tamara melihat banyaknya pengguna sosmed yang punya potensi menulis tapi sepertinya

10

I Mei 2016 I Tahun VIII I

tidak tahu dimana tempat yang bisa menampung tulisan mereka. Nantinya, usaha barunya itu akan bersinergi dengan yayasan non profit. “Saya harus memiliki penerbitan, karena banyak dealing dengan penulis penderita kanker atau Aids. Kalau bergantung dengan publishing lain, tidak terbayangkan orang yang menderita harus dikejar deadline penerbit. Dengan penerbitan sendiri saya bisa mengatur waktunya,� tutup perempuan kelahiran Jakarta 21 Mei tersebut. (teks:eri/ fr:ist) @MajalahElshinta


TAMU

Tatjana Saphira Persiapkan Bisnis

clothing itu dibagi tiga, yaitu bulan sepi, sedang dan ramai. “Bulan ramainya distro itu pas bulan puasa, penjualannya bisa meledak. Demikian juga saat akhir tahun atau liburan. Kalau bulan sedang itu pertengahan bulan. Sedangkan sepi itu pas awal tahun, Januari dan Februari,” tutup Emil. (teks:eri/ft:ist)

itu ia belum mau membocorkan karena masih berubah-ubah dan belum tahu mana yang pasti akan dieksekusi. Selain itu, banyak juga yang mengajak kerjasama berbisnis. “It’s not fashion but lifestyle. Actually barang yang bisa dipakai sehari-hari. Ada banyak ide dan teman yang mengajak kerja sama tapi semuanya masih proses.” (teks:eri/ft:ist)

Emil Ganstarasta

Bisnis Baju

@MajalahElshinta

“Konsumen ada yang rela jauh-jauh datang ke distro untuk membeli baju sekaligus bertemu dengan saya.” Emil sendiri tak menyangka banyak yang tahu kalau dirinya adalah vokalis Gangstarasta. Maka tak heran bila omzet yang didapatnya per bulan bisa mencapai puluhan juta rupiah. “Perbulan setelah dipotong sama frachiesernya bisa dapat Rp 50 juta ini sudah sangat lumayan.” Kendati demikian, menurut Emil biasanya di dunia

Foto: Twitter Emilio Gangstarasta (@EmilioSiregar)

Emil vokalis Ganstarasta rupanya juga tertarik untuk terjun ke dunia bisnis. Ia mengambil bisnis franchise clothing line. Tak dipungkiri Emil, profesinya sebagai vokalis cukup membawa dampak positif pada bisnisnya.

I Mei 2016 I Tahun VIII I

11


ames Gwee, pria yang saat ini berusia 55 tahun ini, sebelum berkelana ke Indonesia pada 1987 merupakan seorang praktisi IT di Singapura. Pendidikan dasar hingga kuliah di jurusan IT dijalaninya di negeri itu. Sebagai lulusan IT sebenarnya saat itu kariernya cukup bagus, apalagi ia keluar sebagai mahasiswa terbaik top 10 di kampusnya. Jalur karier sebagai programmer, sistem analis, dan sejumlah pekerjaan di IT telah menantinya. Namun di sisi lain, ketika dirinya masih berkuliah, bersama temannya ia sudah merintis sebuah usaha yang bergerak di lembaga kursus komputer. Untuk uang tambahan, di masa itu ia sering berkeliling ke sekolah SMP dan SMA di SIngapura untuk mempromosikan pentingnya penggunaan komputer. “Itu saya lakukan sekitar tahun

Di tengah kariernya yang melesat di Singapura, pada 1987 ia bertolak ke Indonesia sebagai franchisor sebuah lembaga kursus komputer. Karena ketertarikannya dengan Indonesia, lalu ia memutuskan untuk tidak kembali ke Singapura dan melepas semua saham miliknya di sana. Praktis, keputusan itu membuat James kembali ke titik nol. Perjuangan kerasnya akhirnya melahirkan Academia pada 1994 yang fokus pada bidang training untuk menangani sejumlah perusahaan bermasalah. Kini, ia dikenal sebagai trainer sekaligus motivator handal di Indonesia yang telah melatih lebih dari 1 juta orang.

12

I Mei 2016 I Tahun VIII I

@MajalahElshinta


MAESTRO

Trainer Sejuta Umat 1985. Tujuannya agar mereka bisa mengikuti kursus kami, saat itu komputer masih terbilang jarang,� sebutnya. Nah, di saat James lulus kuliah, ia dihadapkan pada dua

@MajalahElshinta

pilihan; bekerja di perusahaan IT dengan masa depan cemerlang atau melanjutkan bisnis komputer dengan masa depan yang tak jelas. “Jujur saat itu saya bingung.

Akhirnya, saya konsultasi dengan dosen. Dosen saya pun menyarankan agar saya lebih memilih karier sebagai professional di bidang IT. Dia menyayangkan karena saya termasuk mahasiswa berprestasi di kampus. Dia bilang, masa depan kamu akan cerah kalau jadi programmer,� kata James. Di usianya yang masih muda dengan semangat yang bergelora, James

I Mei 2016 I Tahun VIII I

13


Gwee akhirnya memutuskan untuk memilih meniti karier dengan membuka lembaga kursus komputer. Di lembaga itu, James hanya bertugas untuk membuat kurikulum dan mengajar, sementara modal dan memarketingkan produknya, itu menjadi urusan partnernya. “Dia yang punya jiwa wirausaha dan modal, sementara tugas saya hanya yang berkaitan dengan komputer, seperti menyusun kurikulum, dan lain-lain,� tukasnya. Setelah beberapa saat berjalan, ternyata rumus marketing yang diterapkannya cukup ampuh dalam memikat para pelanggan. Karena

Tugas seorang trainer adalah memotivasi, tapi tidak semua motivator bisa mentraining. itulah, hanya dalam 2 tahun mereka bisa melejitkan omzet termasuk pembukaan cabangcabang baru. James menyebut, di dua tahun itu ia bisa membuka hingga 8 cabang lembaga kursus bernama Micro Skill Training Center di Singapura. Bagi James, pencapaian itu tak datang begitu saja, karena perjuangan untuk mencapainya, dilakukannya dengan cukup keras. “Misalnya, untuk set up laboratorium komputer, itu

kami kerjakan sendiri. Dari satu cabang ke cabang lain, kami benar-benar membangunnya dari nol.� Puncak dari kesuksesannya kala itu, dalam seminggu lembaga kursus itu mampu menggaet murid hingga 4.000 orang dalam seminggu dari 8 cabang yang ada. Hingga akhirnya Micro Skill pun melakukan ekspansinya ke Indonesia pada 1987. James Gwee yang kemudian diutus untuk melakukan bimbingan dan mengembangkan potensi bisnis lembaga kursus di Indonesia. Saat itu karier James cukup mengkilap. Untuk kendaraan dinas saja ia sudah menggunakan Jaguar. Lalu, bagaimana sepak terjang James Gwee di Indonesia hingga akhirnya ia memilih mundur dari

perusahaannya? Dalam kondisi yang kembali ke titik nol, nama James Gwee kemudian melejit sebagai seorang trainer sekaligus motivator handal. Tentang kisah heroik perjuangannya itu, dalam kesempatannya bertemu Majels, ia membeberkannya secara lugas.

Bagaimana ceritanya Anda bisa bertolak ke Jakarta? Setelah Micro Skill, lembaga kursus komputer yang kami kembangkan sukses dengan 8 cabang di

14

I Mei 2016 I Tahun VIII I

@MajalahElshinta


MAESTRO Singapura, suatu ketika ada orang Indonesia berkunjung ke sana. Dia datang ke tempat kami dan tertarik untuk membukanya di Indonesia. Saat itu dia sendiri di Indonesia sudah ada usaha jualan komputer, namun agar lebih lengkapnya dia pun ingin pendidikan komputernya. Tahun 1987 masih sangat jarang orang yang terampil komputer, oleh sebabnya bisnis kursus komputer masih sangat potensial. Singkat cerita dia ambil franchise kami, meskipun awalnya kami tak mengerti apa itu bisnis franchise. Tahun 1987 bisnis franchise belum booming, masih banyak orang yang tidak tahu termasuk kami. Setelah tanya kesana-kemari, kami akhirnya mengerti dan lalu membuat proposal penawaran. Kami sepakat untuk membuka franchise di Indonesia pada tahun 1987. Kami termasuk franchise pertama dari Singapura yang masuk ke Indonesia. Tapi karena di masa itu orang pun tidak mengerti apa itu franchise, maka kami berkewajiban untuk membimbingnya. Kami tidak melepas begitu saja, kasihan dia nantinya. Oleh sebab itu, untuk memastikan agar franchise ini bisa sukses, dari 3 owner di Micro Skill, saya lah yang diutus ke Indonesia untuk membina. Saat itu saya 2 hari sekali masih bolak-balik Singapura-Indonesia.

kembali ke Singapura. Saya tidak mau balik lagi ke sana, di sini lebih seru, walaupun penyesuaiannya butuh perjuangan banget. Sebagai konsekuensinya, semua saham saya lepas. Saya resign dengan tidak dapat apapun. Saya stay di Indonesia pada 1988, benarbenar kembali dari nol. Itu bisa dibilang keputusan yang sangat nekat! Bayangkan, saya datang ke Jakarta dengan status direktur perusahaan franchise. Di sana saya dapat fasilitas rumah, kendaraan, dan gaji yang besar. Begitu saya lepas, ya semuanya hilang. Mobil, rumah, gaji, semua tidak

dapat lagi. Saya lahir dan besar di Singapura, di sini di Indonesia saya tidak ada siapapun. Sebelum 1987 tidak ada satu manusia pun di Indonesia yang saya kenal. Di sini saya hanya kenal dengan orang yang ambil franchise kursus komputer saja. Totally, tak ada network, tak ada teman, dan tak ada saudara. Tapi namanya anak muda, saat itu saya optimis saja. Saya yakin bisa lah hidup di sini.

Setelah tak lagi bekerja, apa yang Anda lakukan? Saya ikut bantu-bantu di mantan franchisee saya. Kami mulai dari mengerjakan

Lalu bagaimana perkembangan lembaga kursus tersebut?

Setelah setahun, saya lihat perkembangan di Jakarta bagus. Karena itu saya putuskan untuk berkembang di Jakarta. Lalu partner saya di Singapura bilang, waktu saya hanya setahun, saya diminta @MajalahElshinta

I Mei 2016 I Tahun VIII I

15


beberapa proyek, hasilnya kami bagi dua. Kami create training dan kursus komputer untuk para eksekutif, buka kelas kecilkecilan. Responnya cukup baik, sampai bisa bertahan hingga 2 tahun dan berjalan sendiri. Karena sudah berjalan, saya memutuskan untuk keluar tanpa tujuan. Saat itu yang saya tahu kan hanya bangun lembaga kursus dan bangun kurikulum. Itu bidang dan keahlian saya. Di masa itu di Indonesia pun sudah mulai banyak lembaga kursus kecil-kecil. Nah, saya kunjungi mereka satu per satu, door to door. Saya tawarin mereka kerjasama dengan portofolio yang saya miliki. Saya ingin bantu mereka agar lebih professional. Sekitar tahun 1990-an, lembaga kursus kecil

16

didatangi orang Singapura, itu kebanggaan. Di kalangan mereka saya dikenal Mr James Gwee from Singapore, yang membawa harapan bagi kemajuan bisnis mereka. Umumnya mereka senang dan bisa menerima saya. Tapi akhirnya ketika sampai pada pembicaraan biaya, banyak yang mental. Ya, masih ada satu dua lembaga kursus yang bisa membayar saya, meskipun fee-nya tetap saja tidak bisa mengimbangi gaji saya saat di Singapura. Jadilah saya konsultan dan membantu pengembangan kursus mereka. Saat itu dari Jaguar mobil saya turun ke Daihatsu Charade. Mobil itupun sering masuk ke bengkel, terakhir masuk bengkel 4 bulan tidak saya ambil. Bukan karena belum selesai, mereka sudah kerjakan tapi saya tidak ada

I Mei 2016 I Tahun VIII I

uang untuk membayarnya. Sampai segitunya susahnya hidup saya saat itu. Padahal di Singapura saya bukan dari keluarga susah, kakak-kakak saya semua sudah pada sukses. Tapi sesusah-susahnya saya tidak mau minta uang sama mereka. Karena tak ada mobil, di setiap kunjungan saya pakai angkutan umum. Ya angkot lah, bajaj, bemo, semua pernah saya naikin. Meski naik-turun angkot, dan setiap naik angkot dasi saya lepas, saya tidak minder. Bagi saya itu tak masalah.

Untuk lembaga kursus yang Anda tangani, nilai tambah apa yang diberikan pada mereka? Salah satu kekurangan mereka adalah SDM yang tak berkualitas. Yang paling sederhana dari resep­sionis,

@MajalahElshinta


MAESTRO yang hebat akan membuat semua muridnya untuk melanjutkan ke kelas intermediate. Kalau dari basic ada 25 murid, lalu yang lanjut ke intermediate hanya 15, misalnya, itu guru yang gagal. Kalau itu terjadi, gaji saya potong, karena dia sudah membuat saya merugi. Tapi kalau bisa mempertahankan jumlah murid di kelas lanjutan, saya pun tak segan memberinya bonus. Lalu apa yang terjadi? Dari 1 kelas bisa melahirkan 2 kelas, gurulah yang berperan. Pertumbuhan jumlah murid meningkat 3 kali lipat.

Setelah itu?

Nah, saat itu jurus-jurus model begini belum ada di Indonesia. Kami buatlah

tempat dimana para orang tua murid pertama kali berkonsultasi dan bertanya terkait kursus. Dia tidak punya skill dan product knowledge yang baik. Padahal iklan mereka bagus, marke­tingnya juga bagus. Akhirnya, karena si resepsionis tak punya skill, para orang tua yang datang, mereka balik lagi. Seharusnya yang sudah datang ke lokasi kita, harusnya bisa closing. Saya juga mengubah guru untuk bisa jualan. Guru jangan hanya bisa mengajar, dan yang mencari guru hanya marketing. Umumnya, sering terjadi marketing yang menarik murid lalu digugurkan oleh guru. Misalnya, kalau saya kasih 25 murid di kelas basic, maka seorang guru @MajalahElshinta

workshop-workshop untuk publik. Kami buat pelatihan bagaimana tata krama bertelepon, bagaimana jadi Customer Service excellent, bagaimana cara menangani komplain, dan topik-topik lain. Kami buat workshop itu dalam 2-3 hari. Di setiap workshop yang hadir bisa belasan orang. Tapi umumnya yang mengikuti training kami dari perusahaan asing yang mengerti kemajuan dan ada budget untuk training. Perusahaan lokal masih belum ada yang ikut training.

Anda belajar ‘jurus-jurus’ marketing itu dari mana, padahal basic Anda di bidang IT?

Ilmu-ilmu marketing dan sales ini saya pelajari saat masih di Singapura. Saya sering mengikuti kursus dan I Mei 2016 I Tahun VIII I

17


seminar orang lain juga. Nah, ilmuilmu itu yang kemudian saya bawa ke Indonesia dan diaplikasikan disini. Bagaimana teknik presentasi yang baik, yang pernah saya pelajari. Konten-konten seminar selalu saya kombinasi dari buku yang saya baca, ikut seminar orang lain di luar negeri, dan pengalaman yang terkumpul di lapangan. Untuk itu minimal setahun sekali saya harus keluar negeri untuk belajar. Saat itu saya masih belum jadi motivator. Karena prospeknya cukup menjanjikan, saya minta rekrut 1 staff ke owner lembaga kursus itu. Dia tak kasih karena katanya tak ada budget untuk bayar orang lagi.

Bagaimana perkembangan Academia berikutnya?

Academia semakin berkembang dengan berbagai topik training yang terus dikemas. Tahun 1998 di Jakarta terjadi kerusuhan. Saat kerusuhan terjadi saya sedang mengajar di LPKK De Mono milik Dewi Motik. Pasca kerusuhan banyak perusahaan keteteran. Mereka banyak cari trainer untuk mentraining tim marketingnya. Saat itu cari trainer luar sudah susah, mereka takut dan tak mau datang ke Indonesia. Sekalipun mau datang, bayaran yang mereka patok sangatlah tinggi. Waktu itu rupiah sudah anjlok. Untuk mendatangkan trainer luar,

Akibatnya, honor saya naik 3 kali lipat dan laku keras. Itu pun hitungan-hitungannya masih lebih murah dibanding mendatangkan trainer dari luar negeri. Bagi saya ini adalah peluang di dalam ancaman. Kapan lagi bisa naik harga hingga 3 kali lipat. Hehehe‌

Setelah ikut training Anda, apa hasil yang mereka dapatkan?

Umumnya mereka meminta saya mentraining orang marketingnya dalam rangka meningkatkan penjualan. Dalam training, saya selalu terapkan unsur menyemangati orang sehingga dia tertarik untuk menerapkannya. Saya kasih cara sederhana, lalu mereka termotivasi dengan sendirinya. Namanya sales

Yang Anda lakukan?

Saya akhirnya buka sendiri pada tahun 1994. Di tahun itu saya buka Academia dengan dibantu 1 karyawan. Dengan hanya 1 karyawan, kami bisa jalan. Pekerjaannya sama, buat workshop 2 hari dengan tema-tema yang pernah dilakukan sebelumnya. Lalu kami kembangkan topik lain seperti sales, teamwork, manajemen, dan lainnya. Ketika itu ada salah satu peserta training saya yang berasal dari radio. Dia bilang, katanya materi yang saya bawakan sangat seru. Tema seperti ini, ilmu dari lapangan dan bukan teori, belum ada di Indonesia. Dia akhirnya menawarkan saya untuk tampil di radio seminggu sekali. Sejak tahun 1995 saya mulai dikenal publik lewat training di radio, tanpa dibayar. Di masa itu bahasa Indonesia saya masih berantakan, logat saya masih Singapura banget. Tampil di radio, ya modal nekat.

18

pasti biayanya sangatlah mahal, itu pun tanpa jaminan perusahaannya akan langsung membaik. Lalu saya datang ke mereka, tawarkan diri. Saya bilang, saya kan trainer dari Singapura, dari luar negeri juga. Keunggulan saya dari trainer luar lainnya, saya bisa bahasa Indonesia, bisa dibayar dengan rupiah, kalau kurang puas hasilnya bisa nambah jam lagi.

I Mei 2016 I Tahun VIII I

asal dijalanin pasti dapat hasil. Setelah training 2-3 hari, umumnya omzet mereka naik minimal 2 kali lipat. Saya ajarkan mereka caranya sehingga tidak usah teriak dia bisa jalan. Nah, sejak itulah James Gwee dikenal sebagai motivator. Tapi sebetulnya saya tidak mau dijuluki motivator, saya lebih senang disebut trainer. Tugas seorang trainer adalah memotivasi, tapi @MajalahElshinta


MAESTRO tidak semua motivator bisa mentraining.

Umumnya hanya orang sales/marketing yang Anda training?

Pada perkembangannya tak hanya soal sales, tapi juga service excellent, dan lain-lain. Termasuk misalnya, saya sudah berhasil ‘membangunkan’ tim sales sebuah perusahaan, tapi yang di back office masih belum semangat, saya turun juga ke sana. Team building saya garap juga. Intinya dari hulu ke hilir, saya bisa lakukan. Dimana ada letak ‘kebocoran’ disana saya bisa dihadirkan.

Sampai saat ini sudah berapa orang yang Anda training?

Saya tak pernah menghitungnya secara pasti. Tapi saat ini sudah lebih dari satu juta orang yang telah menerima training saya di seluruh Indonesia. Dalam sebulan paling minimal saya bisa mengisi sekitar 18 kali seminar, di dalam dan luar kota. Bahkan untuk meregenerasi, saya juga telah membentuk tim associate trainer. Di antaranya ada yang sudah berkembang sendiri juga.

Sebenarnya, seberapa besar potensi bisnis di bidang training ini? Peluang bisnisnya masih sangat besar, walaupun saat ini training berkembang dimana-mana. Jangan kira kalau penjualan menurun masalahnya hanya seputar tim

sales yang tidak termotivasi. Saya selalu tanya sebelumnya, mereka ini tidak termotivasi karena sikap mereka yang cuek atau karena gagal lalu tidak termotivasi? Manajemen biasanya menjawab, mereka dulunya semangat tapi karena gagal terus membuat mereka tak termotivasi. Lalu saya bilang, tak termotivasi itu adalah akibatnya, dimana penyebabnya adalah karena kurang terampil. Kalau itu masalahnya gampang, saya pompa 3 jam saja mereka @MajalahElshinta

I Mei 2016 I Tahun VIII I

19


sudah bisa semangat lagi. Bagi saya, sekuat apapun memotivasi dia, kalau ketemu klien gagal, ketemu lagi gagal lagi, lamalama dia akan kempes juga. Lain halnya kalau ketemu closing, ketemu lagi closing lagi, mereka akan tetap semangat. Seorang sales atau marketing harus memiliki lebih

berkembang. Intinya, seringkali orang pintar dibuat tak termotivasi oleh sistem yang Anda buat. Sebelum sistem itu diperbaiki, mending jadi training center saja dulu! Ini masalah klasik yang hampir ada di setiap perusahaan. Malah karena berbagai masalah ini, menyambung ke pertanyaan seberapa besar potensi bisnis training, malahan kita

eksekutif juga yang bilang, jika masalah yang mereka hadapi bukan pada dirinya tapi lebih pada anak-anaknya. Dia bilang, dirinya terbiasa bangun jam 6 pagi sementara anaknya bangun jam 10 pagi. Dirinya masih bisa berhemat sementara anak-anaknya yang menghamburkan uang. Citacita anaknya pun tidak jelas. Begitu cerita para eksekutif itu, lalu saya buat pelatihan untuk para remaja. Untuk para remaja saya selalu tekankan jika semua keberhasilan itu dimulai dari dream. Ironisnya, hanya 10% remaja yang memiliki dream, selebihnya tidak punya dream. Anak yang berasal dari kalangan bawah mereka tidak berani dream karena bisa hidup di bulan depan saja sudah bersyukur. Sementara anak dari orang kaya tidak memerlukan dream, karena semua sudah ada. Istilah kata, ngorok saja bapaknya sudah

masih kekurangan trainer dan konsultan untuk mereka. Selain itu, banyak perusahaan yang tak rela keluar uang untuk memberikan training/ kursus bagi para karyawannya. Mereka beranggapan jika dia nanti semakin pintar, maka dia akan keluar dan mungkin malah menjadi pesaingnya.

kaya raya. Lalu apa yang mau diimpikan? Mau pergi ke Amerika tinggal atur waktu saja. Tak perlu bermimpi. Nah, seseorang yang tidak punya dream, pasti slow. Masalah dia bangun jam 10 itu bukan karena dia malas, tapi karena dia tidak punya dream. Dia bukan malas, dia adalah korban dari keberhasilan orang tuanya. Bapaknya kaya dan lingkungan tidak memberikan dia ruang untuk fight. Lalu Anda berharap dia bisa fight? Untuk ‘bangunin’ anak model begini lumayan sulit. Yang

dari sekadar motivasi, mereka harus punya skill training.

Apa masalah-masalah yang umumnya membuat perusahaan tidak berkembang?

Sistem yang ada di perusahaan itu. Kalau saya jualan setengah mati, sementara karyawan lain hanya bekerja biasa saja tapi penghasilannya sama, itu akan membuat seseorang tidak termotivasi. Atau insentif dan bonus tidak jelas, dapat reward tapi lama dapatnya, itu juga membuat seseorang tidak termotivasi. Bisa juga yang jualan dapat insentif, karena capai target jalan-jalan ke luar negeri, sementara elemen pendukung lain di back office tidak dihargai dan tak dapat apapun, juga membuat sebuah perusahaan tidak akan

20

Selain training untuk para eksekutif, kabarnya Anda juga kembangkan training untuk remaja? Ya, itu saya lakukan juga. Itu berawal dari para

I Mei 2016 I Tahun VIII I

@MajalahElshinta


MAESTRO paling cepat bangunin anak dari kalangan bawah, karena dia berada dalam posisi terancam. Begitu dia sadar posisinya terancam maka dia akan segera bangkit.

Untuk model anak dari kalangan the have, yang dilakukan dalam training Anda?

Saya ajak dia untuk sadar jika dream itu bagian dari proses sukses. Saya yang ajak dia dan paksa dia bikin dream. Begitu dream ada, dia akan lebih punya tujuan. Dimana orang yang punya tujuan tentu akan sedikit lebih greget dari yang tidak punya tujuan. Saya ajak dia menuju rel yang benar. Ibaratnya, kereta yang jalan tanpa rel tidak mungkin bisa cepat. Oleh sebab itu, saya bangunkan rel untuk dia agar bisa sampai lebih cepat. Yang terjadi selama ini, banyak orang tua mendorong anaknya tanpa rel.

@MajalahElshinta

Menurut Anda, bagaimana caranya untuk menumbuhkan jiwa entrepreneurship di dalam diri seseorang?

Yang menentukan seseorang menjadi pengusaha atau tidak, itu tergantung dari profiling dia. Seorang pengusaha bisa dilahirkan karena jiwanya memang disitu atau karena kondisi yang membuatnya menjadi pengusaha. Ada orang yang cenderung risk taker, karena itulah dia cocok jadi pengusaha. Ada orang juga yang lebih cenderung safety player, dimana orang model ini secara alamiah tidak akan jadi pengusaha. Terkecuali mereka lalu kepepet dan dari situ muncullah jiwa entrepreneurshipnya. Ada juga yang safety player tetapi dia terpaksa menjadi pengusaha karena ambil alih perusahaan orang tuanya sehingga menjadi terasah.

Bagaimana Anda memandang semangat wirausaha di negeri ini?

Wah, di Indonesia ini semangat wirausahanya sangat tinggi sekali. Bisa dibayangkan, satu orang jual martabak di pinggir jalan, maka di sepanjang jalan itu semua jualan martabak. Satu usaha soto, semua bikin soto. Dari sisi semangat wirausahanya sangatlah tinggi. Sayangnya, mereka masih pakai ‘gaya bebas’ dan tak memiliki sistem yang baik. Karena tak ada sistem yang baik, dimungkinkan tingkat keberhasilannya juga kecil. Agar bisa berhasil seharusnya ada pembinaan yang baik, dana yang baik yang lahir dari komitmen kita semua. Satu hal lagi, jika kita mengaku sebagai orang bisnis, maka kita harus siap menghadapi persaingan. Jangan takut untuk fight! (Cucun Hendriana/Foto: Reza, dok. Pribadi)

I Mei 2016 I Tahun VIII I

21


leo zahar

Dukung UMKM dengan Produksi Motor Roda Tiga ria berusia 67 tahun asal Medan, Sumatera Utara ini mengawali kariernya ketika masih berada di daerah asalnya. Ketika itu orang tuanya memiliki bisnis yang bergerak di bidang obatobatan dan herbal, dimana Leo turun tangan membantu. Selain itu, pengalaman wirausahanya juga digembleng dari usaha yang dirintis orang tua dengan pamannya yang menjadi distributor lampu. “Setiap hari sepulang sekolah

22

I Mei 2016 I Tahun VIII I

Kiprahnya di dunia bisnis sudah berjalan sejak lama. Bahkan di usianya yang masih belia, ia sudah dididik oleh orang tuanya untuk menjadi entrepreneur. Kini, Leo Zahar menunjukkan kelasnya dengan membangun perusahaan besar yang menopang dunia usaha UMKM di Indonesia. Sejak 2003 ia mendirikan Nozomi, sebuah brand otomotif untuk motor roda tiga yang pada 2015 terjual 8.000 unit saya harus ke gudang untuk mengetes tumpukan lampu satu per satu. Kalau yang obat, dari Medan saya harus pergi ke Binjai dengan memakai bus umum,� kata Leo Zahar. Leo adalah anak keempat dari sembilan bersaudara. Orang tuanya mengarahkan semua anaknya untuk terjun

ke dunia bisnis termasuk Leo Zahar. Meski terlatih untuk bekerja keras sejak kecil, Leo tak merasa dipaksa melakukannya. Malahan itu membuatnya tertantang dan terus belajar untuk mendapatkan order yang lebih baik. Di kemudian hari, kesehatan orang tuanya terganggu, sehingga roda bisnis keluarganya harus dijalankan oleh anak-anaknnya. Disitulah kepiawaian Leo dalam berbisnis mulai benarbenar diasah. Pada 1995 Leo hijrah ke ibu kota Jakarta. Setahun berikutnya semua keluarganya pun ikut diboyong untuk menetap di Jakarta. Di tahun itulah kisah perjalanan bisnis yang sesungguhnya dimulai Leo Zahar. Ketika itu bersama rekannya ia membangun perusahaan elektronik Sanken dan mendirikan pabriknya. Diakuinya, selama hampir 7 tahun ia menghabiskan waktu untuk bekerja di perusahaan tersebut. “Setelah operasional benar-benar berjalan, saya lalu keluar dan mendirikan @MajalahElshinta


PENCERAHAN perusahaan lain yang bergerak di rental mobil,� sebutnya. Setelahnya, beberapa bisnis lain juga turut dilakukan Leo Zahar, misalnya di bisnis instrumen musik, consumer products, perabotan rumah tangga, dan produk inovasi dengan jaringan distribusi langsung. Terakhir, pada Maret 2003 ia mendirikan sebuah perusahaan bernama PT Nozomi Otomotif Indonesia, yang memosisikan diri sebagai produsen kendaraan roda tiga dan hadir untuk memberikan solusi akan kebutuhan sarana transportasi niaga yang efektif dan efisien. Salah satu keinginannya adalah untuk mendukung berkembangnya ekonomi khususnya di kalangan UKM agar mereka bisa mendapatkan dukungan pemerintah dan perbankan. Upayanya untuk fokus di bisnis sepeda motor roda tiga bermula dengan bekal pengalaman terjun di dunia industri elektronik pada 1990-an. Waktu itu, Leo terampil merancang dan merakit barang elektronik seperti televisi dan radio. Merasa cukup mendapatkan bekal di bidang elektronik, akhirnya Leo mulai melirik dunia otomotif. Menurut Leo, yang membuat dirinya terinspirasi menekuni bidang ini karena melihat perkembangan roda tiga di China dan India. @MajalahElshinta

I Mei 2016 I Tahun VIII I

23


China menjadi produsen motor niaga roda tiga terbesar di dunia, lalu disusul oleh India. Domestic market yang mereka dapatkan sangatlah besar. “Tahun lalu penjualan di China untuk roda tiga, misalnya, mendekati 6 juta unit, sementara di Indonesia masih di kisaran 100 ribuan unit. Di China, roda tiga sudah memasyarakat karena fungsi dan efisiensinya, sementara di Indonesia masih belum memasyarakat. Oleh sebab itu, masyarakat kita masih membutuhkan waktu untuk mengedukasi tentang efisiensi dan manfaat roda tiga ini,� kilahnya. Yang menarik, sepeda motor hasil kreativitas Leo ini dirancang dengan berbagai fungsi dan keperluan. Tidak hanya puas mengembangkan sepeda motor roda tiga yang dipakai untuk mengangkut sampah dengan teknologi hidrolik, tetapi juga memuat

24

I Mei 2016 I Tahun VIII I

pendingin untuk mengangkut ikan beku, yang memudahkan nelayan untuk mengangkut ke tempat pelelangan ikan. Selain itu, tipe-tipe lainnya juga dibuatnya, semisal untuk keperluan mobil toko atau rumah makan keliling yang didesain pĂŠrcis warung nasi. Yang juga menjadi penting, menurutnya, adalah akses UKM ke perbankan dan leasing

untuk mendapatkan motor jenis ini. Karena umumnya para user motor ini lebih tertarik dengan menggunakan kredit dibanding bayar cash. “Motor ini kan khusus untuk niaga, untuk itulah seharusnya memiliki akses ke perbankan dan leasing lebih gampang. Tapi masalah yang terjadi adalah kepercayaan perbankan terhadap produsen roda

@MajalahElshinta


PENCERAHAN

tiga. Dulu ada sekitar 200an produsen roda tiga, tapi hanya 2-3 tahun berguguran, dan itu menurunkan tingkat kepercayaan perbankan. Nah, kami berkomitmen untuk meningkatkan kembali kepercayaan itu, dimana saat ini kami sudah bekerjasama dengan beberapa pembiayaan perbankan.” Saat ini Nozomi sudah

@MajalahElshinta

memiliki lebih dari 500 jaringan di Indonesia dengan ditopang oleh dealer 3S (sell, sparepart, dan service). Artinya, ia menjamin ketersediaan suku cadang dan service jika ada masalah yang terjadi pada unit motor di kemudian hari. “Manajemen kami sangat mementingkan 3S itu dan semua dealer berkewajiban untuk memiliki

3S. Kami sudah ada di seluruh Indonesia kecuali Papua. Oleh sebab itu, konsumen tidak perlu khawatir mengenai sparepart dan service. Untuk urusan sparepart dan service (purna jual), kami adalah market leader di Indonesia. Kami menjadi yang terdepan, meski dari sisi penjualan kami masih kalah dibanding dengan kompetitor lain,” tukasnya. Ia juga optimis jika perkembangan bisnis ini kedepan akan semakin baik, meskipun penjualan saat ini masih lesu. Dengan kapasitas produksi 1 shift kerja sebanyak 50 unit, pada 2015 lalu perusahaannya hanya mampu menjual sekitar 8000 unit. Tapi satu hal yang menjadi keyakinan Leo, transportasi ini pasti dibutuhkan banyak orang khususnya para wirausahawan. “Saat ini sebetulnya pemainnya boleh dibilang sedikit untuk yang kelas nasional. Dan untuk menjamin kualitas kami tidak main di low spek dan low price,” sebutnya.

I Mei 2016 I Tahun VIII I

25


Saat ini yang menjadi target pasarnya adalah para UKM, pedagang, pemerintahan, dan perusahaan. Saat ini model yang tersedia terdiri dari Srikandi 110 CC, Nozomi Electra, Kenji 150 CC, New Azabu AC 150 CC, New Azabu WC 150 CC, dan New Azabu 250 CC. Dikatakan Leo, sebelumnya perusahaannya malah telah mengeluarkan lebih dari 30 model, dan model yang ada saat ini adalah yang paling diminati pasar. Agar ia tetap konsisten dan bertahan di pasar, ia pun terus work hard dan work smart, yang dipadu dengan bisnis saling menguntungkan. “Dalam bisnis kita jangan hanya pikirkan diri kita sendiri saja! Kalau mau bertahan lama, maka lakukan win-win untuk semua pihak yang berhubungan dengan kita.� Pada 2015, Nozomi pun membetuk core team yang terdiri dari departmentdepartemen. Ia juga meyakini jika kemajuan itu harus diiringi dengan sistem

26

I Mei 2016 I Tahun VIII I

dan manajemen yang baik. Karena itulah setelahpabrik di Subang berdiri, Leo pun melengkapi dengan sertifikasi ISO Management Mutu (ISO9001:2008). Tahun 2016 ini pihaknya juga akan lebih agresif untuk mengembangkan jaringan dealer dan menjalin kerjasama dengan lembaga pembiayaan dan perbankan untuk pemberian kredit lunak cicilan sepeda motor roda tiga serbaguna miliknya. Di usianya yang lebih dari setengah abad, kini Leo lebih

fokus untuk membangun kader yang lebih baik untuk menjadikan perusahaan yang dirintisnya semakin besar. Oleh sebab demikian, kini kedua anaknya pun sudah dilibatkan dalam bisnis ini. “Untuk kaderisasi saya melakukananya tapi cara yang dipakainya untuk mengelola perusahaan nanti biarlah mereka yang menentukan. Saya lebih senang jika mereka bisa berkembang sendiri saja,� tutupnya. (Cucun Hendriana/Foto: Choen, Dok. Pri)

@MajalahElshinta


PENCERAHAN Perkembangan ekonomi Indonesia terutama di bidang kuliner terus mengalami kemajuan yang pesat. Kemajuan itu diakibatkan oleh pengusaha-pengusaha yang terus berkreasi dan melakukan kegiatan produksi. Pengusahapengusaha itulah yang turut menyumbang bergulirnya ekonomi di Indonesia.

Jureke dan Tjendikiawan Aluwi

ureke dan Tjendikiawan Aluwi adalah salah satu pengusaha yang tidak hanya mencari keuntungan tetapi mereka memiliki misi khusus untuk memajukan orangorang yang bergerak bersama mereka. @MajalahElshinta

Nikmatnya Bisnis Saus Dalam Negeri Jureke menceritakan bahwa dulu keluarga besarnya memiliki bisnis pembuatan saus yang sudah sangat besar, namun sayangnya saat ini sebagian besar saham dari usaha tersebut dimiliki oleh orang asing. “Saat ini di usaha tersebut perusahaan asing memiliki saham kurang I Mei 2016 I Tahun VIII I

27


lebih 70%, sedangkan kami memiliki hanya 30%,” ucap Jureke yang menghabiskan masa kecilnya di luar negeri. Setelah selesai sekolah, Jureke tinggal di Amerika, ia bekerja di sebuah perusahaan dan menikmati bagaimana mudahnya hidup di negara yang sudah berkembang. “Di sana semuanya teratur, tidak seperti di Indonesia. Tetapi karena hal itu pula saya ingin Indonesia bisa menjadi seperti itu,” ucapnya. Jureke menambahkan bahwa dulunya ia sempat enggan membuka usaha di Indonesia, karena sudah terbiasa dengan iklim di luar negeri. “Tetapi saya berpikir bahwa mengapa kita tidak bisa menjadi raja di negara sendiri.” Ia menjelaskan yang dimaksudnya dengan raja bukan dalam artian menguasai segalanya tetapi bekerja dan berkontribusi bagi Indonesia. Singkat kata ia bertemu dengan Tjendikiawan Aluwi atau biasa dipanggil Tjen. Dari pertemuan inilah mereka memikirkan bisnis apa yang kira-kira bisa mereka lakukan. Akhirnya pada tahun 2005, mereka memutuskan

28

I Mei 2016 I Tahun VIII I

Jureke dan Tjen sudah sepakat mengemban misi untuk menjadikan keluarga mereka, baik karyawan atau relasi ikut sejahtera. mendirikan usaha bernama PT Artha Karya Utama atau biasa di sebut dengan Aku Food yang bergerak dibidang pembuatan saus dengan mempekerjakan sepuluh orang karyawan saat awal berdirinya. Sebagai usaha yang baru berdiri tentu banyak halangan dan rintangan yang harus dihadapi namun Jureke dan Tjen optimis bahwa dengan niat baik pasti Tuhan memberikan jalan. Terbukti dari hasil kerja keras mereka, peluang datang disaat yang tidak diduga-duga. Jureke ditawari untuk menyewa sebuah tanah di kawasan Jababeka. “Saat itu saya ditawari untuk menyewa tanah, namun setelah saya pikir lagi sebaiknya dibeli @MajalahElshinta


PENCERAHAN

saja karena kita tidak tahu kedepannya bagaimana,” ucap Jureke. Keberanian untuk membangun pabrik di lahan tersebut karena Jureke melihat keadaan ekonomi sedang stabil. “Andaikan tawaran itu datangnya sekarang, saya tidak yakin bisa membuat pabrik ini. Ini membuktikan bahwa Tuhan memberikan peluang yang terbaik bagi saya dan rekan-rekan saat itu,” ucapnya bersyukur. Dari situlah, Jureke dan Tjen mulai melebarkan sayap bisnisnya. “Saat ini sudah ada dua ratus karyawan dan semuanya orang Indonesia asli,” tambah Tjen bangga. Ia mengatakan bahwa sebenarnya orang-orang Indonesia tidak kalah saing dibandingkan dengan orang luar negeri. “Terlebih lagi kami memberikan upah yang cukup besar bagi karyawan disini, dengan upah yang besar tersebut mereka jadi tidak perlu memikirkan atau khawatir dengan keadaan ekonomi mereka.” Sejak awal mendirikan perusahaan ini, Jureke dan Tjen sudah sepakat mengemban misi untuk menjadikan keluarga @MajalahElshinta

mereka, baik karyawan atau relasi ikut sejahtera. “Saya punya pemikiran begini, jika para pekerja sudah sejahtera tentu mereka akan loyal untuk perusahaan, dan tentu saya senang bisa membantu mereka,” ucap Jureke. Bagi Jureke dan Tjen ini merupakan komitmen untuk mendahulukan kesejahteraan para karyawannya. Mereka memberikan jaminan sosial kepada para karyawan agar senang dan setia pada

perusahaan dan terbukti mereka bekerja dengan antusias. Jureke mengatakan bahwa dirinya selalu menganggap dirinya adalah guru untuk perusahaannya, karena jika ia menjadi bos bagi karyawannya akan ada batas dengan karyawan. “Karena saya menganggap diri saya guru maka saya selalu memberikan arahan kepada karyawan bukan dengan perintah, dan saya mengajarkan kepada mereka

I Mei 2016 I Tahun VIII I

29


dengan sabar karena seorang guru harus sabar melihat muridnya belajar,” ucapnya. Menurut Jureke, ia berani memberikan upah yang besar ini karena perusahaan menggunakan banyak mesin sehingga efisiensi dari pekerja dapat tercapai . “Karena dengan jumlah pekerja yang efisien tentu kami berani membayar mereka dengan tinggi. Karena kalau mesin sudah ada standar tersendiri, istilah tidak seperti pekerja yang kondisinya bisa naik turun,” ucapnya. Misi lain dari Jureke dan Tjen adalah bagaimana mereka bisa menyejahterakan masyarakat lainnya. “Saya ingin masyarakat bisa sejahtera dengan mengenal produk-produk buatan kami,” ucap Jureke. Ia mengatakan beberapa kali ada orang yang datang kepadanya dan menanyakan keinginan untuk membeli produknya untuk usaha gerobak miliknya. Melihat hal itu Jureke langsung menawarkan bantuan. “Saya siapkan mulai dari tempat tisu sampai beberapa kantong sambalnya, karena menurut saya UKM juga turut membantu ekonomi negara.” Walau selama ini kliennya

30

I Mei 2016 I Tahun VIII I

“Sebagai satusatunya perusahaan pembuat saus yang memiliki ISO:2200, kami sangat siap dalam menghadapi pasar bebas. adalah pemain besar dibidang makanan tapi Jureke juga ingin bisa membantu UKM-UKM di Indonesia. Selain membantu UKM, Jureke juga memberikan bonus langsung pada para referalnya di berbagai daerah. “Banyak referal yang menjadi

sejahtera karena menjual produk kami. Secara langsung kami memberikan bonus cash pada mereka, tidak jarang juga referal kami itu hanya seorang ibu rumah tangga, karena menjadi referal kami sekarang ia bisa membantu penghasilan dari suaminya,” ungkap Jureke. Saat ini produk buatannya memang tidak di iklankan di televisi, karena Jureke dan Tjen ingin bahwa produknya tersebar dulu secara merata baru setelah itu ia mengiklankan produknya. “Uang untuk iklan kan tidak kecil, saya lebih memilih @MajalahElshinta


PENCERAHAN

menggunakan uang itu untuk membantu biaya anak sekolah karyawan saya atau membantu UKM yang memang membutuhkan,” ungkapnya. Ia mengatakan sampai saat ini produknya tidak pernah mengalami penurunan penjualan, setiap tahun selalu naik. Dengan pertumbuhan yang begitu pesatnya, Jureka masih menemukan beberapa kendala, salah satunya adalah isu larangan impor bahan baku. Karena beberapa bahan baku

@MajalahElshinta

produknya masih ada yang mengandalkan impor. “Kalau mau ada larangan impor bahan baku kami harap pemerintah memperbaiki dulu yang ada di Indonesia,” ucap Jureke. Ia mengandaikan bawang putih yang menjadi bahan utama di sambal yang produksinya itu harus dibeli dari luar negeri dalam bentuk ekstraknya. “Karena kalau kita mengandalkan petani lokal saat ini belum ada kepastian stock bahan baku.” Untuk mengakali itu ia menggunakan produk impor yang memiliki harga lebih mahal namun ketersediaannya pasti dan memiliki nilai stabil. Disinggung mengenai

rencana kedepan, Jureke akan bekerja sama dengan sebuah perusahaan ternama di dunia untuk membuat sambal khas mereka. “Ini adalah pencapaian kami saat ini, dari berbagai macam produk sambal di Indonesia kami terpilih untuk memproduksi sambal ini, produk ini sudah dikenal di seluruh dunia.” Karena produk baru tersebut Jureke dan Tjen harus rela bolak-balik ke luar negeri untuk membahas kerja samanya. Sedangkan dalam menghadapi pasar bebas, Jureke dan Tjen mengaku tidak ada masalah. “Sebagai satusatunya perusahaan pembuat saus yang memiliki ISO:2200, kami sangat siap dalam menghadapi pasar bebas.” (teks:Iwa/ foto:Iwa/dok.pri)

I Mei 2016 I Tahun VIII I

31


Kegigihan dalam bekerja memang akan membuahkan hasil yang memuaskan. Terlebih jika dikerjakan dengan rasa senang dan sesuai dengan apa keinginkan. Muhammad Syakir telah membuktikannya.

muhammad syakir

Mantan Fotografer Sukses Bangun Usaha Powder Drink dengan Brand Sendiri ebelum sesukses seperti sekarang ia telah mencoba berbagai macam wirausaha. Kini ia berhasil membangun usahanya sendiri berkat keinginan yang kuat untuk terus maju. Muhammad Syakir yang semula bekerja fotografer senior di salah satu surat kabar ternama di Jakarta, sebenarnya

32

I Mei 2016 I Tahun VIII I

sudah tak asing dengan dunia bisnis. Bahkan jauh sebelum ia menjadi seorang fotografer, masa mudanya dihabiskan dengan usaha toko kelontong miliknya. “Sebelum menikah saya sempat buka usaha sendiri, namun itu tidak berjalan lama karena minimnya pengetahuan bisnis saat itu, maklum darah muda,� ujar Syakir. Walau pun begitu ia tak pernah menyerah dengan apa yang telah terjadi. Selain itu Syakir juga pernah mencoba membuka usaha lain dibidang perbengkelan. Namun usahanya juga tidak berjalan mulus, usaha bengkel miliknya akhirnya diteruskan oleh sang adik. “Saat itu saya masih bekerja menjadi fotografer, jadi @MajalahElshinta


PENCERAHAN usaha bengkel kurang fokus,” papar Syakir. Beberapa tahun kemudian ia memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya sebagai fotografer. Namun tekadnya menjadi seorang pebisnis tidak pernah putus. Ia kemudian membuka sebuah warung makan dan juga kedai minuman buble. “Selain menjalankan kedua usaha itu, saya sempat bekerja di kantor pemerintahan,” ujar Syakir. Kedua usaha yang Syakir jalani namun tidak stabil, namun usaha kedai minuman miliknya mengalami peningkatan penjualan. Akhirnya ia memutuskan untuk fokus berjualan minuman saja. “Saya sempat berjualan minuman di emperan minimarket, namun saya tidak pernah malu dengan apa yang saya lakukan,” papar Syakir. Melihat peningkatan penjualan Syakir, perusahaan yang memproduksi minuman tersebut kemudian menawarkannya untuk menjadi distributor luar pulau. Dengan segala pertimbangan akhirnya ia memutuskan mengambil kesempatan itu. “Saat menjadi distributor saya rela menjual motor dan beberapa barang, untuk mendapatkan modal tambahan,” papar Syakir. Namun beberapa bulan respon masyarakat terhadap produknya tidak seramai saat di Jakarta. Ia bahkan sempat mengalami rasa cemas, yang akhirnya membuat usahanya gulung tikar. Namun hal itu tidak membuat semangatnya redup. Bahkan dari situ ia belajar dan terus ingin lebih mendalami dunia bisnis. Dengan keinginan yang kuat ia kemudian mencari tahu bagaimana memproduksi minuman powder yang selama ini ia jual. “Saat itu saya sempat kesulitan untuk memperoleh informasi ilmu memproduksi @MajalahElshinta

I Mei 2016 I Tahun VIII I

33


minuman powder,” papar Syakir. Bahkan ia sempat meminta beberapa orang yang ahli dalam bidang makanan dan minuman untuk mengajarinya. Namun ia belum menemukan orang yang ahli dalam bidang powder drink. Hingga akhirnya ia sempat menemukan kontak orang yang telah menjalani usaha serupa. “Setelah kenal dengan orang itu saya mulai belajar bagaimana membuat powder drink, bahkan saya sempat menyewa kamar kos guna memudahkan komunikasi dan mempelajari bidang ini,” ujar Syakir. Kegigihan Syakir dalam menggeluti usaha powder drink akhirnya membuahkan

saya akan membuka di daerah Bali untuk yang ke 12.” Keinginannya untuk terus berkembang dilakukanya selalu mendapatkan jalan lebar. Ia percaya dengan kejujuran dan kerjakeras usahanya akan berjalan lancar. Walau pun usahanya berjalan dengan lancar bukan berarti Syakir tidak mengalami kendala atau kesulitan. “Butuh beberapa waktu sebelum saya menemukan formula yang cocok untuk menciptakan suatu rasa yang sesuai,” ujar Syakir. Kerja kerasnya

hasil. Sejak 2013 ia sudah menjalani bisnisnya seorang diri dengan berbekal modal ilmu dalam membuat powder drink. Bahkan ia berhasil mengembangkan bisnisnya lebih besar dengan memproduksi powder drink dengan brand Jakarta Powder Drink. Setelah berjalan selama 3 tahun kini Jakarta Powder Drink menjelma menjadi usaha rumahan powder drink yang besar. “Saat ini saya sudah memiliki 11 distributor di beberapa provinsi, nantinya

membuahkan hasil, bahkan racikan formula miliknya berhasil mengalahkan produsen terdahulu. Setelah menemukan formula racikan powder drink, Syakir kemudian memberanikan diri mengenalkan pada masyarakat. Walau pun ia sudah menemukan formula berbagai rasa minuman powder drink ia tetap menemui beberapa kendala. Ia sempat kesulitan mendapatkan bahan baku untuk racikan beberapa rasa tertentu. “Bahan baku yang

34

I Mei 2016 I Tahun VIII I

saya gunakan kebanyakan diperoleh dari luar dan harus menggunakan dollar untuk mendapatkannya,” papar Syakir. Tak jarang jika mata uang asing itu sedang naik maka terpaksa ia harus pula meningkatkan harga jual powder miliknya. Sebenarnya bisnis powder drink sudah ada sejak lama di Indonesia. Namun baru terlihat dikalangan pabrikan dengan brand ternama. Sedangkan dikalangan perorangan Syakir tidak terlalu yakin jumlahnya. “Banyak yang menjalankan

Tidak ada usaha yang dibangun hanya dengan waktu semalam, perlu adanya kerja keras, kejujuran, fokus, dan berdoa

usaha seperti ini, namun tidak banyak yang memproduksi powder sendiri seperti saya, kebanyakan dari mereka menjadi reseller atau membeli produk lain dan kemudian diproduksi kembali dengan merek lain,” papar Syakir. Untuk menunjang usahanya Syakir bahkan tidak ragu untuk mematenkan usaha powder drink miliknya, bahkan ia telah mengantongi lebel halal. “Saya yakin belum banyak yang orang yang memiliki lebel halal resmi, pada bisnis ini,” ujar Syakir. Hal inilah yang menjadi @MajalahElshinta


PENCERAHAN

keunggulan brand miliknya dari produk-produk powder drink lainnya. Bisnis powder drink di Indonesia menurut Syakir masih sangat besar peluangnya. Bahkan di kalangan premium bisnis ini baru beberapa brand saja. “Saya memang sudah mengeluarkan beberapa produk untuk kelas premium, namun butuh persiapan lebih

@MajalahElshinta

untuk fokus dikelas premium itu.” Namun Syakir mengaku tidak akan sepenuhnya menutup powder drink di kelas medium menengah. “Saya tahu bisnis ini banyak melibatkan banyak pihak, bahkan tidak sedikit yang menggantungkan hidupnya di bisnis ini.” Pengalaman sewaktu menjadi fotografer membuat Syakir memiliki jaringan yang luas. Ini salah satu hal

yang memudahkan usahanya berjalan lancar. Tak heran dalam waktu 3 tahun ia berhasil mengalahkan pesaing terdahulu. Saat ini ia telah memiliki puluhan mitra dan telah menciptakan 50 lebih varian rasa powder drink. Dalam sebulan Syakir bahkan bisa memproduksi 500 ton powder drink. Syakir juga berhasil mengeluarkan produk powder drink untuk kalangan cafe, resto, dan hotel. “Saat ini saya sedang dalam proses kerjasama dengan beberapa minimarket ternama di Jakarta untuk produk powder kopi dan ice tea,” ujar Syakir. Kedepannya Syakir sangat membutuhkan investor besar guna menjalankan bisnisnya lebih besar untuk produk pabrikan dan sachet. “Untuk masuk ke ranah itu perlu modal yang tidak sedikit, dan saya masih sangat terbuka jika ada investor yang ingin bekerja sama,” ujarnya. Ia juga berpesan kepada pembaca yang ingin menjalankan bisnis untuk tidak patah semangat. “Tidak ada usaha yang dibangun hanya dengan waktu semalam, perlu adanya kerja keras, kejujuran, fokus, dan berdoa,” tutup Syakir. (teks:Bsu/ft:Reza)

I Mei 2016 I Tahun VIII I

35


Purnomo Aji memulai usahanya pada November 2013. Berawal dari jualan nasi goreng di garasi rumah ibunya di Solo. Kebetulan rumah ibunya dekat kampus sehingga banyak anak kos yang menjadi pelanggannya. Ketika pindah ke Jakarta, ia sempat berjualan nasi goreng juga tapi tak diteruskan karena kesibukannya bekerja.

api rupanya masih ada beberapa orang yang menanyakan nasi goreng buatan Pur dan ingin membeli bumbunya. Dari situ kemudian muncul ide untuk menjual bumbu nasi goreng instan. Dengan modal Rp 500 ribu, Pur demikian ia disapa

yang lezat. Tapi saat itu ia masih mengemasnya secara sederhana hanya dengan menggunakan plastik dan masih tanpa merk. Hingga suatu ketika seorang teman yang mengetahui usaha Pur kemudian mengajaknya ikut pameran. Pur menjualnya untuk pertama kali di OGH Expo 2013 yang diselenggarakan oleh Komunitas Organik Indonesia. Di pameran tersebut, ia berhasil menjual hingga 300 porsi nasi goreng selama tiga hari pameran. Pur semakin bersemangat. Langkah selanjutnya adalah ia rajin mengikuti pameran agar produknya lebih dikenal lagi secara luas. Setiap pameran, ia tidak hanya menjual bumbu nasi goreng tapi juga sekaligus berjualan nasi gorengnya. “Agar pembeli bisa mencoba

36

I Mei 2016 I Tahun VIII I

@MajalahElshinta


PENCERAHAN

PURNOMO AJI

Racik Bumbu Nasi Goreng Sehat, Laku 500 Botol Sebulan segera membeli peralatan memasak dan bahan bakunya. Ia langsung membuat bumbu instan nasi goreng Jawa dan sebelum dijual secara umum, Pur telah melakukan eksperimen selama 3 bulan untuk mendapatkan rasa @MajalahElshinta

langsung rasanya.� Sebenarnya pria yang terampil memasak ini sudah pernah membuka usaha kuliner sejak tahun 2010. Ia membuat rolade ayam yang dititipkan pada tukang sayur. Ia juga membuat kering kentang dan tahu bakso.

Walau mengaku tidak memiliki pendidikan bisnis dan tidak lahir dari lingkungan berbisnis, Pur percaya diri menekuni usaha di bidang sambal ini. Ia mengandalkan kepandaian memasak yang didapatnya dari ibu dan I Mei 2016 I Tahun VIII I

37


bibinya. Sedangkan dipilihnya membuat bumbu nasi goreng instan bukan tanpa alasan. ”Karena dengan bumbu instan maka akan dimudahkan ketika sedang membuat nasi goreng. Mereka tidak perlu repot repot menghaluskan bumbu lagi.” Pur merasa bumbu instan sangat praktis sebab orang yang tidak bisa memasak pun akan terbantu. Bumbu instan buatan Pur sengaja dibuat dalam bentuk pasta bukan bubuk. ”Menurut saya bumbu yang sudah dikeringkan akan mengalami perubahan cita rasa. Sedangkan bumbu yang masih segar akan memiliki cita rasa yang baik dan lebih sedap.”Selain itu kemudahan dalam mendapatkan bahan baku membuat pria lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada ini semakin yakin bahwa usaha ini bisa langgeng. ”Bahan baku pembuatan sambal ini bisa diperoleh di pasar.” Sejak diluncurkan, semakin hari ternyata banyak yang penasaran ingin mencoba menikmati bumbu instan buatannya. Melihat pangsa pasar yang merespon dengan

38

I Mei 2016 I Tahun VIII I

baik akan produknya, Pur kemudian membuat varian bumbu nasi goreng. ”Ada 3 varian yaitu bumbu nasi goreng Jawa, bumbu nasi goreng cabe ijo dan bumbu nasi goreng anak.” Pur menjelaskan untuk nasi goreng anak ia sengaja membuatnya tidak pedas. Namun semuanya dibuat dengan tanpa pengawet, MSG dan dimasak dengan minyak kelapa. Menurutnya minyak dan garam sudah merupakan pengawet alami untuk bumbu matang asal disimpan di tempat tertutup. “Karena bumbu saya tanpa pengawet maka sebaiknya disimpan di lemari es.” Walau dibuat tanpa MSG, banyak pelaggannya yang mengatakan rasanya tidak kalah enak. Harga bumbu nasi goreng Rp 35 ribu. “Beratnya sekitar 200 gr bisa jadi bisa untuk membuat @MajalahElshinta


PENCERAHAN membawa produk bumbu nasi goreng saya.� Diakui Pur sebelum ia berhasil seperti sekarang,ia pernah juga mengalami kegagalan dan mencoba usaha yang lain. Namun rupanya ia sudah berjodoh dengan bumbu nasi goreng. Usaha ini lah yang mengantarkan kesuksesan padanya. Bahkan Pur sudah berhasil mengembangkan usahanya yang tidak hanya membuat bumbu nasi goreng tapi juga tepung

Menurut saya bumbu yang sudah dikeringkan akan mengalami perubahan cita rasa.

nasi goreng sekitar 7 hingga 8 porsi.� Menurut Pur harga yang ditawarkan bisa bersaing dengan produk sejenis keluaran pabrik besar. Dalam sebulan 500 botol bisa laku terjual. Dalam memasarkan produknya, Pur menggunakan berbagai cara mulai dari pameran, titip jual ke toko @MajalahElshinta

organik, toko online, dan lewat reseller. Dengan cara demikian maka produknya sudah terjual ke seluruh Indonesia kendati belum membuka cabang. Sedangkan konsumennya kebanyakan adalah ibu-ibu yang peduli kesehatan dan anak kos yang ingin praktis. “Tapi ada juga orang-orang yang ingin pergi keluar negeri

kremes. Setelah melakukan uji coba membuat tepung selama seminggu, ia berhasil membuat tepung kremes dengan menggunakan bahanbahan seperti tapioka, tepung beras, garam, gula, dan kaldu ayam. Tepung beras dengan menggunakan brand namanya yakni Mas Pur juga laris manis. Dalam sebulan sebanyak 500 pack tepung kremes ukuran 190 gram dan harga Rp 12 ribu laris terjual. Namun jika ada customer yang ingin dibuatkan dalam ukuran 1 kg, Pur pun siap melayani. Selama menjalani usaha ini kendala dan kesulitan yang dihadapi Pur adalah umur produk yg tidak bisa lama. “Expired produk ini hanya 4 bulan.� Masalah expired juga yang membuat Pur tidak bisa lagi meneruskan membuat I Mei 2016 I Tahun VIII I

39


produk sambal bawang. Karena sambal bawang lebih cepat kadaluarsa dibandingkan dengan sambal yang lain. Kendati demikian, saat memulai usaha ini, Pur tak takut menghadapi competitor. Menurut Pur ia sama sekali tidak merasa khawatir. Saat memulai usaha sambal instan, sempat juga ada yang mengatakan mengapa mau berbagi resep bumbu nasi goreng untuk umum. Sebab biasanya orang akan menyimpan rahasai dapur agar tidak ditiru. Namun Pur tak berpikiran demikian. Pur juga tak segan-segan mengajarkan cara meracik nasi goreng. Dalam menghadapi pesaing, ia sudah memiliki trik khusus. “Saya selalu tetap menjaga mutu.� Dengan demikian maka kualitas produknya akan selalu terjaga. Maka tak heran bila produknya selalu dijadikan pilihan. Meningkatnya produk berimbas pula pada pendapatannya. Omzet yang didapatnya bisa mencapai Rp

40

I Mei 2016 I Tahun VIII I

Selama menjalani usaha ini kendala dan kesulitan yang dihadapi Pur adalah umur produk yg tidak bisa lama.

15 juta sebulan. Namun bukan berarti Pur lantas puas dengan apa yang telah diraihnya. Ia mempersiapkan rencana ke depan untuk memajukan usaha. “Saya ingin membuat varian bumbu nasi goreng lebih banyak dan mendesain ulang label kemasan supaya lebih tampil beda.� (teks:eri/ ft:dok.pri)

@MajalahElshinta



sayudi

‘Juragan Warteg’ Lulusan SD Terlahir dari keluarga sederhana membuatnya harus banting tulang menjalani hidup. Sejak lulus SD, kemandiriannya sudah diuji dengan menjadi petani di kota asalnya. Bosan di daerah, lalu ia mengembara ke Jakarta dan menjadi pedagang asongan. Berkah terjadi ketika ia memutuskan untuk membuka warteg hingga akhirnya ia memiliki 3 cabang. Dari tiga cabang itulah ia terinspirasi untuk terus membuka cabang dan menjualnya kembali. Kini sudah lebih dari 100 cabang telah dibukanya di seantero Jakarta.

42

I Mei 2016 I Tahun VIII I

@MajalahElshinta


PENCERAHAN ayudi atau yang biasa dipanggil Yudika, adalah pria asal Tegal kelahiran tahun 1973, yang kini menjadi juragan warteg di Jakarta. Kisah perjalanannya untuk menjadi sukses seperti sekarang pun, tidak terjadi seketika. Pria yang hanya lulusan SD ini sebelum akhirnya memutuskan untuk hijrah ke Jakarta, pernah mencicipi profesi sebagai petani. Sebagian dari hasil taninya lalu ia tabung, dan kemudian ia berkelana di Jakarta. Di Jakarta nasib baik belum memihaknya. Dengan hanya ijazah SD tak banyak pekerjaan yang bisa dipilihnya, untuk hidup malahan ia lebih memilih untuk menjadi pedagang asongan di kawasan Pulogadung di usianya yang masih sangat muda. “Saya memang hanya tamatan SD, dulu saya tidak mau sekolah, padahal kakak-kakak saya minimal SMA pendidikannya. Karena tak mau sekolah dan anggapan orang jelek, hal itu memicu saya untuk bisa maju dan membuktikan jika dengan ijazah SD pun bisa sukses. Saya ke Jakarta dan selama 14 tahun saya menjadi pedagang asongan rokok. Modalnya hanya Rp 100 ribu hasil tani di kampung,” cerita Yudika. Setelah 14 tahun menjadi pedagang asongan, Yudika memutuskan untuk menikah dengan salah satu teman wanitanya ketika di SD dahulu. Tak banyak perubahan terjadi pada hidupnya pasca menikah, ia kembali ke Jakarta dan melanjutkan profesinya sebagai pengasong. “Nah, @MajalahElshinta

kira-kira setelah setahun berjalan, saya mencoba untuk buka usaha warteg bersama istri. Itu bukan warteg sendiri, saya hanya jadi karyawannya,” katanya. Keuletan dan kerja kerasnya pelan-pelan membuahkan hasil, ia bertemu jalan hidup baru di warteg. Dengan modal yang sebagian berhutang, ia pun nekat membuka usaha warteg sendiri. Kala itu

wartegnya pun tidak permanen melainkan kaki lima di bilangan Cilandak, Jakarta Selatan. Dari hanya satu cabang, lalu ia bisa membuka cabang lagi di kawasan Cipete. Terakhir, ia buka satu cabang lagi di tempat yang berdekatan. “Jadilah saya punya 3 cabang saat itu. Tapi di kemudian hari ternyata dengan 3 cabang yang ada, penghasilan tak ada perubahan, padahal

I Mei 2016 I Tahun VIII I

43


warung cukup ramai. Punya 3 ibaratnya sama dengan punya 1 cabang dari sisi income. Akhirnya, saya ubah konsepnya, dimana 2 cabang lainnya saya serahkan ke orang lain dan dia wajib setor bulanan. Dengan sistem setoran tetap per bulan, hasilnya cukup bagus. Mereka yang menunggu jadi punya semangat lebih, dan penghasilan mereka pun lebih besar dari yang disetorkan,� ujar Yudika. Sejak 5 tahun lalu, dari pengalamannya mengelola warteg, ia pun menemukan ide besar lainnya. Ia membuat sebuah terobosan baru di bidang perwartegan, yakni kemitraan warteg dengan cara beli putus. Ide ini pun berangkat dari adanya permintaan orang-orang yang memintanya untuk dicarikan lokasi warteg

44

I Mei 2016 I Tahun VIII I

yang cocok. Maka sejak itulah dimulainya konsep kemitraan warteg dengan brand Warteg Kharisma Bahari. Dengan konsep baru ini ia memiliki komitmen untuk bisa menaikkan derajat warteg yang semula kumuh dan kotor menjadi lebih bersih dan sehat.

Jika ada yang lebih sukses dari saya karena menjalankan usaha Warteg Kharisma Bahari ini, saya bangga bukan main. Itu artinya saya cukup sukses! Kekuatan berita dari mulut ke mulut, akhirnya mengantarnya menjadi juragan warteg. Satu per satu akhirnya banyak orang yang mendatanginya untuk

dibuatkan warteg. Pada perkembangannya bukan hanya orang Tegal yang minta dibuatkan warung, orang dari luar daerah sekalipun seperti Indramayu, Solo, sampai Padang, akhirnya bisa menjadi pengusaha warteg. Saat ini sudah ada 112 warteg yang dibangunnya di kawasan selatan Jakarta, Tangerang Selatan, dan Depok. Lalu, bagaimana soal harga kemitraannya? Yudika menjawab, dalam hal ini lokasi sangat menentukan. Namun umumnya ia menjual satu warteg lengkap dengan semua perlengkapannya di kisaran Rp 130 juta. Angka itu jika si pembeli mau mengkreditnya, namun jika cash sekitar Rp 100 juta. “Dengan harga itu si pemilik nanti bisa langsung berjualan tanpa ribet lagi membeli kebutuhan dan peralatan masak lainnya. Termasuk sewa kontrakan, saya sudah kontrak selama setahun.

@MajalahElshinta


PENCERAHAN

Untuk kebutuhan sewa, calon mitra harus bayar DP 50% dari harga.” Diakui Yudika, sebenarnya potensi bisnis warteg khususnya di Jakarta masih sangat menjanjikan. Untuk kelas medium (warteg yang lumayan ramai –red), ia bisa memastikan jika omzet hariannya bisa mencapai antara Rp 1 juta – Rp 5 juta. Sehingga harga satu warteg Rp 100 juta itu umumnya paling lama bisa lunas dalam waktu 2 tahun. “Yang beli warung ke saya hampir 90% kredit dan saat ini hanya sekitar 25% yang belum lunas @MajalahElshinta

dari 112 warteg tersebut. Kepada mereka saya pun fleksibel saja, tidak mematok dia harus bayar berapa setiap bulannya. Disesuaikan dengan kemampuan mereka saja. Bahkan ada dari beberapa mereka, sampai bulan ke 3 belum mulai mencicil karena kebutuhan mereka di masamasa awal usaha masih cukup banyak, termasuk misalnya dia harus mencicil utangnya ke bank. Saya sih tidak masalah, kalau ada lebihnya biar saya belakangan saja,” akunya. Yudika pun memberikan garansi memberikan pelatihan sampai benar-benar bisa dari

sisi operasionalnya. Dengan 112 cabang yang ada saat ini, tentu menjadi catatan tersendiri atas kesuksesannya dalam mengelola semua mitranya. “Ya, saya ajarin sampai benarbenar bisa menjalankan usaha. Satu warteg paling minimal harus ada 4 orang, biasanya 2 karyawan 2 lagi si pemilik suami istri,” imbuhnya. Yudika mengaku bersyukur karena kini Warteg Kharisma Bahari semakin berkembang. Ia bangga karena keberhasilannya dalam mengangkat derajat warteg sehingga tidak dipandang sebelah mata lagi oleh masyarakat. Ia juga bersyukur pihak perbankan nasional kian percaya dengan keberadaan Warteg Kharisma Bahari dalam kerja sama, termasuk mengenai permodalan. Dan yang lebih membanggakan lagi baginya, banyak di antara para pembeli Kharisma Bahari yang kini kehidupannya menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya berkat menjalankan usaha ini. “Suatu ketika saya pulang ke Tegal, lalu ada orang yang bilang jika saya sebagai penjual kemitraan kalah jauh dari sisi ekonomi jika dibandingkan dengan beberapa pembeli kemitraan. Lalu saya bilang, guru yang baik adalah mereka yang bisa melahirkan anakanak yang jauh lebih hebat darinya. Jika itu yang terjadi, maka guru tersebutlah yang hebat. Oleh sebab itu, jika ada yang lebih sukses dari saya karena menjalankan usaha Warteg Kharisma Bahari ini, saya bangga bukan main. Itu artinya saya cukup sukses!” pungkasnya. (Cucun Hendriana/Foto: Choen, Dok. Pri) I Mei 2016 I Tahun VIII I

45


Novita Simon

Mengolah Rotan Menjadi Produk Berkarakter Lucu

46

I Mei 2016 I Tahun VIII I

@MajalahElshinta


PENCERAHAN Produk dari bahan baku rotan memang sudah banyak dibuat. Namun sayangnya produk dari rotan yang ada di pasaran tidak memiliki banyak pilihan. Selain tampilannya monoton, warnanya pun kurang menarik. Peluang ini lah yang dipergunakan dengan baik oleh Novita Simon. a yakin jika diolah dengan benar maka rotan bisa menjadi beraneka produk yang menyenangkan. Insting usahanya pun terbukti kini ia dibanjiri pesanan. Sebenarnya semua bermula saat Novita Simon atau akrab disapa Novie merasa tidak puas ketika mencari souvenir untuk acara anaknya. “Model produk rotan yang dijual di pasar terbatas dan tidak menarik. Jadi anak-anak tidak suka.” Dari situ ia mencoba mendesain sendiri produk dari bahan rotan. Dengan modal Rp 2 juta ia mendapatkan bahan baku dari supplier dan mulai mengkreasikan idenya. Pertama rotan direndam dalam air agar lebih lentur lalu dipotong sesuai ukuran yang diinginkan. Kemudian

@MajalahElshinta

rotan dianyam hingga bentuk awal jadi dan diampelas agar serabut-serabut kasarnya hilang. Karena tujuanna

membuat produk untuk anakanak, maka Novie berusaha membuat produknya sehalus mungkin. “Biasanya yang dijual itu serabutnya masih kasar. Jadi saya ingin membuat yang benar-benar halus agar aman saat dipegang anakanak.” Model awal yang dibuat adalah keranjang piknik berwarna. Demikian juga dalam memilih cat yang digunakan.

I Mei 2016 I Tahun VIII I

47


Untuk proses warna mengecatnya perlu dilakukan beberapa kali. “Catnya saya pesan khusus berbahan air agar tidak berbau cat dan tidak berbahaya bagi anak-anak.” Untuk karakter yang terdiri atas empat warna, setelah dicat dengan warna dasar, lalu ditutup saat diberi warna lain agar warna catnya rapi dan tidak bercampur. Setelah selesai baru di-polish. Ketika produknya jadi, beberapa orang tertarik memesan. Novie pun tak menyangka karyanya akan disukai. Novie terpikir untuk menjadikannya sebuah bisnis dan akhirnya pada tahun 2007 ia mendirikan usahanya dengan nama Doots. Novie kemudian berkreasi dengan membuat bentuk lain seperti karakter-karakter

48

I Mei 2016 I Tahun VIII I

lucu yang disukai anak-anak. “Sebenarnya rotan itu lentur. Bisa dibentuk jadi apa saja. Makanya saya coba membuat bentuk yang berbeda.” Tidak hanya berkreasi dengan warna, Novie juga berkreasi pada gagang boksnya. Jika di pasaran biasanya hanya menggunakan rotan polos, untuk produknya ini, Novie menggunakan anyaman pada gagang tersebut. Selanjutnya bungsu dari 3 bersaudara ini membuat tempat penyimpanan mainan (storage), tempat cucian, tempat menyimpan bahan makanan, parcel, tempat kado dan berbagai bentuk lain. Ada pula rotan yang dibentuk sesuai dengan karakter yang disukai anak-anak. “Saya biasanya membuat karakter lucu seperti burung hantu, naga, dan lain-lain.” Namun jika ada yang ingin memesan model tertentu, Novie pun

Jakarta, 29 November 1977 itu selalu berusaha mengerjakan setiap keranjang dengan sedetail mungkin. Produk keranjang rotan hasil karyanya tersedia dalam berbagai ukuran. Mulai yang kecil hingga besar dengan diameter sekitar 60 sentimeter. “Soal ukuran bisa disesuaikan dengan permintaan customer serta barang yang akan diisikan ke dalamnya.” Karena ukuran pula, maka harganya pun bervariasi yaitu antara Rp 100.000 hingga Rp Rp 600.000. Bentuknya lucu, maka tak heran bila keranjang karakter Novie digemari anakanak. Banyak customer yang memesan karakter favorit sang anak. Selain karakter yang diambil dari tokohtokoh dalam film kartun, Novie juga membuat karakter sendiri. Seperti burung hantu dan beruang. “Sebenarnya karakter beruang itu berasal

siap melayani. Hanya saja membuat karanjang karekater memang tidak mudah dan diperlukan waktu serta kejelian yang tinggi. Bila dalam satu minggu ia bisa membuat seratus keranjang model simpel, tapi untuk keranjang karakter hanya menghasilkan sekitar 20 pieces saja. Namun bagi perempuan kelahiran

dari permintaan customer yang ingin dibuatkan keranjang bear untuk pesta baby shower.” Keberhasilan Novie dalam membuat keranjang rotan yang indah dan menarik ini tak lepas dari peran kedua buah hatinya. Mereka lah yang selalu memberikan penilaian akan hasil karyanya. Saat membuat satu model, jika anak-anak berkomentar aneh artinya itu belum lolos. “Tapi jika mereka @MajalahElshinta


PENCERAHAN

bilang lucu berarti siap untuk diproduksi,” ujar Novie. Ia dibantu 3 orang karyawan yang ahli. Bagi Novie mereka sudah dianggap keluarga dan merupakan satu tim. Dalam memasarkan produknya, Novie memang masih menggandalkan sistem penjualan by order dan tidak membuka toko. Biasanya ia menggunakan instagram “Karena saya memang ingin berbisnis dari rumah untuk mengisi kesibukan tapi masih tetap bisa mengurus rumah tangga,’’ ujar istri dari Sugiarto ini. Untuk itu kuantitas produk setiap bulannya tidak tetap karena berdasarkan pesanan. Bentuknya yang unik dan lucu membuat produk rotan buatan Novie juga sering digunakan sebagai cinderamata. “Biasanya kalau untuk souvenir menggunakan ukuran yang kecil.” Selain souvenir, ia juga membuat keranjang parsel dan keranjang

@MajalahElshinta

hantaran pernikahan. Novie berpikir keranjang parsel rotan ini tidak hanya dilihat dari isinya, tapi juga bentuk rotannya. Kemudian saya mulai terpikir

untuk membuat bentukbentuk yang unik,” ujarnya. Tidak hanya itu, Novie kemudian mem­ buat keranjang vintage untuk seserahan pernikahan serta bisa juga dijadikan home decor. Keranjang tersebut dibuat kotak dan bulat yang dilengkapi kaca dengan warna-warna kecokelatan, putih, merah, pink atau lime green. Namun Novie juga membuat keranjang vintage bersusun tiga yang bisa berguna sebagai laci untuk penyimpan barang. Tidak ingin puas sampai disitu, Novie lantas juga melakukan inovasi dengan menggunakan serat bambu dan serat pandan. Untuk material pandan, diberi rangka kayu agar makin kukuh. Produk dari serat ini pun mendapat respons yang bagus dari customer. Kendati sudah

I Mei 2016 I Tahun VIII I

49


jika pangsa pasar untuk keranjang ini akan terus ada karena kebutuhan kuantitasnya yang banyak seperti untuk acara perkawinan dan ulang tahun. Novie tidak keberatan berbagi ilmu jika ada yang ingin mengikuti jejaknya. “Jangan takut mencoba dan membuat barang baru dan mau selalu berinovasi. Barang

membuat banyak produk tapi kendala tetap ada. Dalam hal ini, tingkat kerumitan menjadi tantangan tersendiri. “Membuat kreasi dari rotan ini tidak mudah. Setiap bagian dibuat sedetail mungkin, kemudian disatukan menjadi sebuah kreasi yang mirip dengan aslinya, mulai warna hingga detail aksesori yang digunakan.” Untuk itu Novie berupaya mencari cara agar produknya bisa dibuat dengan cepat guna meningkatkan kuantitas penjualan. Namun Novie tetap mengutamakan pada kualitas produk. “Kualitas barang dan keunikan memiliki nilai tersendiri yang tidak bisa dibandingkan dengan produk biasa.” Novie harus bersikap demikian karena semua dibuat dengan cara

50

I Mei 2016 I Tahun VIII I

handmade dimana kesalahan sering terjadi. Oleh sebab itu ia selalu menekankan pada karyawannya agar lebih berhati-hati saat membuat agar tidak terjadi kesalahan. “Produk kita menggunakan seminimal mungkin lem. Sebisa mungkin semua aksesori terpasang sejak awal pembuatan. Supaya lebih kuat dan lebih rapi.” Menurut Novie, hal itu menjadi keunggulan produknya sehingga ia pun tidak takut dalam menghadapi kompetitor. Selain selalu berinovasi, Novie ingin membuat sesuatu yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. “Seperti rotan karakter ini tadinya kan tidak ada. Setelah kita membuat,sekarang semua ikut meniru.” Novie pun yakin

tidak ada, bukan berarti tidak bisa dibuat. Be a leader don’t be a follower,” pungkas Novie yang masih ingin eksplorasi bahan lain dari Indonesia untuk dijadikan barang bermanfaat lain. (teks:eri/ft:dok.pri) @MajalahElshinta


PROSPEK

Peluang Usaha Kebutuhan Bayi dan Anak

P

eluang bisnis yang berhubungan dengan bayi dan anak masih terbuka lebar. Kesempatan untuk bergerak di bidang ini pun masih luas. Sebab selama masih ada kelahiran bayi artinya bisnis ini pun akan tetap jalan. Tidak hanya seputar perlengkapannya saja tapi juga makanan sehat, sekolah, mainan, spa baby dan lain-lain. Seperti yang terangkum dalam prospek kali ini. (teks & foto: Muhammad Darma Setiawan, dok.pri)

@MajalahElshinta

I Mei 2016 I Tahun VIII I

51


Mamma Kanin

Bisnis Makanan Anak Tanpa Penyedap Rasa Sebuah bisnis yang dijalani dengan rasa cinta tentu akan mempermudah dalam menjalanan usaha dan selalu merasa bahagia. Terlebih bila memiliki pengetahuan terhadap bisnis itu, selain memberikan manfaat untuk diri sendiri juga bisa memberikan pengetahuan baru kepada masyarakat. Inilah yang telah dijalani Inta yang terjun di dunia kuliner sehat atau MP ASI (makanan pendamping ASI), selain berbisnis ia juga kerap memberikan pengetahuan terhadap para ibu tentang makanan sehat.

52

I Mei 2016 I Tahun VIII I

i

nta dikenal sebagai pemilik usaha Mamma Kanin yang kerap menyediakan makanan untuk anak-anak. “Awalnya saya hanya menyediakan makanan pendamping seperti kue-kue kering untuk anak,� ujar Inta. Namun banyaknya permintaan akhirnya Inta mulai membuat menu masakan lain. @MajalahElshinta


PROSPEK

Saat awal menjalani bisnis Inta mengaku tidak menguasai ilmu kuliner. Ia kemudian dibantu sang ibu untuk belajar masak dengan resep warisan sang nenek. “Saat memutuskan untuk membuka bisnis, itu pas buatkan makanan untuk keponakan dan hasilnya positif, sejak itu saya dibantu ibu mulai menjalani bisnis,” papar Inta. Sejak itu ia masih menjalankan usahanya di rumah dan ia juga belum menikah. Karena keterbatasan biaya usaha, akhirnya ia hanya menjalani bisnis rumahan dengan modal seadanya. Inta juga mengaku belum memiliki website sendiri. Alhasil ia kerap menggunakan multyplay sebagai media pemasaran sebelum adanya facebook dan instagram.

makanan itu. “Di sini kami tidak menambahkan gula dan penyedap rasa untuk makanan, semua bahan baku sehat dan proses pembuatannya pun memang berbeda, yang utama ialah kebersihan,” ujar Inta. Karena pelanggannya kebanyakan adalah seorang ibu rumah tangga tak jarang mereka datang dan meminta pendapat Inta. Selain itu Inta juga terbuka jika konsumen ingin komunikasi dan sharing hal lainnya tentang anak.

Mengedukasi Makanan Sehat

Bisnis Mamma Kanin ini diakui Inta berjalan sejak 2010 selepas kembalinya ia menyelesakan pendidikan S2 di luar negeri. Setelah bekerja disalah satu perusahaan, Inta kemudian memutuskan untuk keluar. Ia mengaku lebih suka menjalani bisnis Mamma Kanin miliknya. “Waktu itu saya sempat memiliki prinsip lebih suka usaha sendiri dari pada bekerja untuk orang lain, dan alhasil sampai sekarang saya kecebur di dunia ini.” ujar Inta. Berbekal ilmu bisnis yang dimilikinya ia kemudian mulai mengembangkan bisnisnya sedikit demi sedikit. Sampai akhirnya Mamma Kanin berubah menjadi bisnis yang besar. Makanan yang dijual oleh Inta memiliki keunggulan dari produk-produk makanan lainnya. Ia bahkan tak ragu jika pelanggan ingin datang dan melihat proses pembuatan @MajalahElshinta

I Mei 2016 I Tahun VIII I

53


Sebenarnya tidak ada alasan khusus kenapa Inta membuka usaha Mamma Kanin, selain mengedukasi hidup sehat tanpa mengkonsumsi makanan yang mengandung MSG. “Selain ingin memiliki usaha sendiri, peran mamah cukup besar, ya bisa dibilang beliau yang ‘menjerumuskan’ saya di bisnis ini,” papar Inta. Meskipun begitu ia senang bisa mengembangkan bisnis sendiri. Menjalani bisnis kuliner anak selama 6 tahun belakangan bukan berarti Inta bersama Mamma Kanin-nya tidak mendapatkan kendala. Bahkan ia mengaku saat awal sangat kerepotan jika memenuhi pesanan pelanggan yang jaraknya cukup jauh. “Dulu belum banyak jasa pengiriman barang seperti sekarang, jadi ketika akan mengirim makanan yang sifatnya tidak tahan lama, agak kesulitan,” papar Inta. Selain itu seiring bertambah banyaknya pelanggan ia agak kusulitan memenuhi pesanan, karena memang ia belum memiliki tempat khusus. Namun sejak satu tahun belakangan ini, Mamma Kanin sudah memiliki toko sendiri yang membuatnya lebih leluasa memenuhi pesanan.

Menu Makanan Modern

Menggunakan media sosial sebagai sarana pemasaran dianggap Inta sangat membantu. Bahkan itu sudah menjadi pilihannya sejak awal, karena lebih efisien dan efektif. “Sampai sekarang saya menjalani bisnis lewat online semua berjalan lancar dan belum pernah menemukan hal

54

I Mei 2016 I Tahun VIII I

yang aneh-aneh,” ujar Inta. Dalam sehari biasanya Mamma Kanin bisa menyelesaikan 50 pesanan dengan proses masak dari pagi hingga sore hari. “Kebanyakan pesanan datang dari langganan yang biasa pesan, dan menu yang dipesan pun beragam, ya sesuai permintaan,” ujar Inta. Mamma Kanin sendiri memberikan pilihan menu beragam, mulai dari makanan ringan, makanan berat, dan cemilan. “Di sini menu makanannya pun lebih modern, ada steak, risoto, soto ayam, rawon, dan makanan

lainnya, karena untuk anak tentunya bahan baku yang digunakan lebih sehat dan berbeda,” papar Inta. Inilah yang juga menjadi keunggulan Mamma Kanin dari pelaku usaha kuliner lainnya. Mamma Kanin sendiri memiliki tiga jenis tekstur level makanan, sedang, halus, dan medium. Inta juga tidak ragu memperlihatkan dapur tempatnya memasak kepada konsumen yang ingin datang. Strategi ini yang juga yang menjadi nilai tambah bagi Mamma Kanin. Sebagai penyedia makanan sehat anak, Inta @MajalahElshinta


PROSPEK

juga kerap diundang sebagai pembicara di beberapa komunitas dan lembaga. Hal ini guna memberikan pengetahuan merawat anak khususnya dalam membuat makanan anak. “Saya sangat senang bila diajak untuk sharing bersama ibu-ibu, selain memberikan edukasi, saya juga bisa tambah teman,” ujar Inta. Bahkan tak jarang yang para ibu dan pelanggannya datang langsung ke tokonya. Pengalaman mengurus dua anak membuat Inta

rasa tambahan. “Sebenarnya banyak bahan makanan yang bisa digunakan sebagai pengganti garam dan penyedap rasa, bahkan gula, kalau kita terbiasa dengan hal itu lebih aman, memang tidak mudah tapi bisa dicoba,” ujar Inta. Gaya hidup masyarakat pada umumnya memang sudah terbiasa mengkonsumsi makanan dengan penyedap rasa. Namun jika sang anak mulai diajarkan mengkonsumsi makanan sehat tanpa tambahan penyedap rasa dan

keamanan,” papar Inta. Biasanya para konsumen yang datang langsung untuk belajar masak, namun ada juga yang meminta Inta untuk datang ke tempatnya. Kelas masak Mamma Kanin berbeda dengan kelas masak lainnya. Bahan baku yang digunakan tentunya berbeda, Inta sendiri juga lebih banyak menggunakan rempah-rempah alami sebagai pengganti penyedap rasa. Selain membuka kelas masak Inta juga kerap memberikan informasi hidup sehatnya

merasa sepenuhnya menjadi ibu. Banyak hal yang ia temui setelah memiliki anak sendiri. “Ketika awal usaha, saya belum nikah, jadi masih belum merasakan bagaimana mengurus anak, ya walau pun sempat mengurus keponakan, tapi rasanya beda sekali. Ketika punya anak sendiri jadi paham bagaimana menangani anak,” ungkap Inta. Hal iniah yang kemudian dibagikan kepada para ibu, biasanya saat diundang untuk mengisi acara ia juga diminta untuk demo masak. Dalam memberikan pengetahuan Inta mengaku selalu fokus pada cara membuat makanan tanpa menggunakan penyedap

gula bukan tidak mungkin nantinya akan lebih sehat.

melalui media sosial, seperti facebook,twitter,instagram, bahkan youtube. Selain itu Inta juga tak ragu jika ada yang datang dan bertanya apa pun. Kedepannya Mamma Kanin ingin terus mengedukasi para ibu untuk memberikan makanan yang lebih sehat, tanpa pemanis dan penyedap rasa tambahan. “Kebiasaan atau ketergantungan kita mengkonsumsi makanan yang mengandung penyedap, sebenarnya bisa dikurangi, caranya dimulai dari masakan rumah,” papar Inta. (teks:Bsu/Ft:Reza)

@MajalahElshinta

Membuka Kelas Masak

Seiring bertambah banyaknya pelanggan dan banyaknya permintaan, Inta kemudian memutuskan membuka kelas memasak bagi para ibu dan anak. Hal ini juga merupakan salah satu cara mengedukasi hidup sehat dengan makanan tanpa penyedap rasa. “Kita buka kelas masak setiap hari sabtu, biasanya para ibu yang ingin belajar masak untuk anaknya, ada juga kelas masak untuk anak-anak, namun tentunya ada pendampingan guna

I Mei 2016 I Tahun VIII I

55


Tanti Ikhsan

Raup Untung lewat Bisnis Online Aksesori Bayi Berkembangnya zaman dan teknologi memberikan kesempatan setiap orang untuk bebas berekspresi dan berkreasi. Salah satunya dengan berwirausaha, kemajuan media informasi yang kini mudah diakses menjadi peluang untuk memasarkan produk usahanya. Tidak ada yang salah memang dalam memanfaatkan hal itu sebagai lahan untuk bisnis. Namun perlu ada strategi dan kesungguhan dalam menjalaninya.

56

I Mei 2016 I Tahun VIII I

@MajalahElshinta


PROSPEK

m

emanfaatkan media informasi atau online memang dianggap cara yang mudah dan praktis dalam menjalankan usaha atau bisnis. Hal inilah yang telah dijalani oleh Tanti Ikhsan yang sudah 3 tahun lamanya memanfaatkan media online untuk berbisnis. Tanti sendiri merupakan pengusaha aksesori bayi. “Usaha ini sudah berjalan lumayan lama, dan semua saya kerjakan sendiri,” papar Tanti. Sebenarnya

berawal dari ketidaksengajaan Tanti. Saat itu ia menjahit baby set untuk kado temannya. Ternyata hasil karyanya mendapat respon yang bagus. Saat awal menjalankan bisnis ini Tanti hanya bermodal mesin jahit dan alat-alat jahit miliknya. “Saat awal saya hanya mengeluarkan modal Rp 500 ribu, untuk bahan baku kain dan bahan lainnya,” ungkap Tanti. Pasalnya semua aksesori bayi buatannya @MajalahElshinta

dikerjakan menggunakan mesin jahit. Sebagai ibu rumah tangga yang sudah terbiasa menggunakan mesin jahit, Tanti tak merasa kesulitan dalam membuat aksesori bayi. Produk yang pertama dibuatnya adalah baby set. Kendati bukan dari keluarga pebisnis dan tidak ada pendidikan bisnis sama sekali, Tanti yakin usahanya bisa berkembang. “Alasannya adalah sekarang semakin banyak orang tua yang memanjakan buah hati mereka. Jadi peluang usaha di bidang ini akan terus ada.”

selalu dibutuhkan setiap masyarakat, bahkan jenis-jenis produk ini terus bervariasi,” ujar Tanti. Saat mengawali usaha ini, diakui Tanti ia terkendala pada masalah pemasaran. Beruntung keluarga sangat mendukungnya dan membantu melakukan promosi. Salah satunya dengan cara menawarkannya secara online. Kemajuan teknologi seperti internet sangat membantu Tanti dalam mengembangkan usahanya. Kesempatannya untuk mengenalkan usahanya semakin terbuka luas. Namun bukan berarti hal

Peluang Bisnis yang Menjanjikan

itu tanpa resiko karena ada beberapa orang yang sengaja memanfaatkan media online untuk melakukan penipuan. Hal inilah yang kemudian membuat sebagian orang lebih waspada. Walau pun demikian hal seperti itu tidak membuat Tanti merasa takut untuk menjalankan bisnisnya melalui online. “Sejauh ini saya belum mendapatkan hal yang anehaneh, semuanya lancar-lancar saja,” papar Tanti.

Sebelumnya Tanti pernah menekuni wedding souvenir dan masih berjalan hingga kini. Namun dengan munculnya beragam jenis aksesori bayi membuat peluang usaha Tanti semakin terbuka. Menurutnya bisnis ini masih sangat berpeluang bagi setiap kalangan, bahkan tidak akan pernah mati. “Produk-produk ini merupakan produk yang

I Mei 2016 I Tahun VIII I

57


Walau pun menjual aksesori bayi, Tanti memperluas usahanya dengan membuat produk lain seperti seprai, bedcover, home set ( sarung bantal kursi dan gorden) serta peralatan kitchen set (taplak meja, tutup kulkas). Tapi karena utamanya membuat babyset maka bahan yang digunakan pun tidak sama. “Karena kebanyakan produk khusus untuk bayi, jadi bahan yang digunakan biasanya berbeda,” papar Tanti. Meskipun begitu Tanti tidak menolak pesanan konsumen lainnya yang serupa. Sejauh ini Tanti sudah membuat puluhan jenis produk aksesori.

Kendala Menghadang Dalam menjual produknya Tanti mengaku

58

I Mei 2016 I Tahun VIII I

kerap mendapatkan berbagai kendala. Salah satunya adalah masalah ketersediaan bahan baku. “Karena supplier kebanyakan dari luar kota jadi biasanya produksi agak terhambat, menunggu kiriman bahan.” Sebagai jalan keluarnya, Tanti memperbanyak stok bahan yang disukai konsumen dengan demikian mereka tidak akan kecewa karena harus menunggu. Hal inilah yang kemudian menjadi nilai tambah bagi Tanti dalam mendapatkan pelanggan. Selain itu banyaknya pelaku usaha yang juga menjual barang serupa menjadi pesaing tersendiri. Meskipun produk Tanti merupakan homemade, namun munculnya pemain baru dalam usaha yang sama juga tak bisa

dianggap remeh. Walau pun begitu ia tidak pernah merasa ragu untuk terus mengembangkan produknya. Untuk mengatasinya Tanti berusaha membuat produk yang memiliki kualitas nomor satu. “Kualitas jadi prioritas utama,supaya pelanggan puas dan tidak kecewa,” ungkap Tanti. Selain kualitas,Tanti juga berusaha @MajalahElshinta


PROSPEK

memperbanyak variasi produk agar pelanggan punya banyak pilihan. Kualitas dan variasi motif bahan digunakan Tanti untuk menghadapi para kompetitor adalah cara yang dilakukannya agar bisa terus bertahan. Diakui Tanti, sebenarnya usahanya termasuk mudah diikuti asalkan mau telaten mencari supplier kain. “Sebab supplier kain dengan motif-motif yang tidak ada di pasaran itu tidak mudah mencarinya.” Untuk itu Tanti harus rajin browsing agar selalu ada inovasi baru untuk varian produk. Dalam mengerjakan produknya, Tanti dibantu 2 orang karyawan. Untuk membuat satu item, Tanti membutuhkan waktu 3 hingga 5 hari. Biasanya dalam sebulan ia bisa menghasilkan 50 sampai 60 set. Dengan nilai omzet Rp 15 juta sebulan. Sedangkan harga yang ditawarkan tergantung pemesanan. “Karena custom made jadi harganya

@

MajalahElshinta

menyesuaikan jenis bahan, ukuran, dan request lainnya dari konsumen.” Menggunakan media online sebagai promosi usaha membuat peluang mendapatkan konsumen dari segala kalangan dan daerah. Konsumennya sudah tersebar hampir di seluruh Indonesia. “Kebanyakan konsumen dari Jakarta, Surabaya, Kalimantan, dan Sumatra.” Rata-rata konsumen Tanti adalah ibu ibu muda, wanita karir, dan mahasiswa. Tanti memberikan tips jika ada yang

tertarik ingin menggeluti dunia bisnis yang sama. Bahwa peluang usaha sebenarnya bisa ditemukan dari mana saja. Seperti dirinya walaupun hanya bermodal kemampuan menjahit ia kemudian bisa mengembangkan bisnisnya menjadi lebih baik. Selain itu pemilihan media online sebagai sarana untuk promosi usaha juga bisa menjadi pilihan untuk mengatasi keterbatasan modal. “Jangan ragu untuk berwirausaha,” ujar Tanti yang berharap bisa secepatnya membuka toko offline sendiri. (teks: Bsu/foto: dok.pri)

I Mei 2016 I Tahun VIII I

59


Paud Dewintha

Membangun Karakter Anak lewat Pendidikan Usia Dini Melihat anak-anak bermain bersama dengan teman sebayanya memang sangat menyenangkan. Tingkah lucu dan keluguan mereka membuat siapa saja yang melihatnya merasa senang. Anak-anak belajar berinteraksi dengan lingkungannya dengan cara bermain. Mereka juga belajar beragam pengetahuan dimulai dari tempat mereka tumbuh. Sadar akan hal itu Sintha Herawati yang pada saat itu memiliki anak kecil membutuhkan tempat yang aman untuk buah hatinya tumbuh.

60

I Mei 2016 I Tahun VIII I

@MajalahElshinta


p

ada tahun 1996 Sintha kebingungan karena tahun itu penitipan anak dimana anak bisa bermain masih belum ada di sekitar tempat tinggalnya. Ketika menemukan tempat yang diinginkan, jaraknya lumayan jauh. Namun karena tak ada pilihan, Sintha tetap mendaftarkan anaknya. Pada awalnya Sintha merasa senang karena ditempat itu

anaknya berinteraksi dengan teman-teman sebayanya. Namun setelah beberapa waktu, ia merasa bahwa jarak dari rumahnya dan tempat tersebut sangat jauh. Beranjak dari situ ia mulai mengajak teman-teman anaknya untuk datang ke rumah. “Awalnya @MajalahElshinta

PROSPEK

saya mengajak mereka untuk kerumah, selain bermain saya juga membantu mengajarkan ilmu kepada mereka.”

Kehidupan Sintha berubah saat ia mendapatkan seorang anak. Ia mulai melihat hal-hal yang sebelumnya terlewat olehnya. Setelah memiliki buah hati ia mulai melihat bagaimana lingkungan di sekitar rumahnya, selain itu ia memperhatikan gerak-gerik dari anaknya

yang membuatnya banyak belajar. “Dulu itu disini bekas kos-kosan, karena banyak mahasiswinya anak saya sering bermain dengan orang dewasa. Namun ketika melihat teman sebayanya saya melihat bahwa matanya berbinarbinar dengan teman barunya tersebut.” Karena kebetulan rumahnya dekat dengan toko swalayan yang memiliki tempat bermain untuk anak, ia mengajak anak satu-satunya ke tempat itu. “Tetapi saya tidak melihat kegembiraan bermain bersama di sana, mereka hanya

asik bermain sendiri dan tidak ada interaksi dengan teman sebayanya.” Pengalaman itu membuatnya sadar akan kebutuhan anaknya untuk bersosialisasi dengan temanteman sebayanya. “Waktu itu belum ada istilah paud yang ada TK dan saya mencari tempat bermain anak yang aman dan memberikan ilmu sangat sulit pada waktu itu.” Setelah mencari-cari informasi tentang tempat bermain itu ia mendapatkan paud yang jaraknya cukup lumayan jauh dari tempat tinggalnya di

kawasan Depok. Ia mengaku bahwa dirinya kaget melihat bagaimana anaknya senang berinteraksi dengan anak lainnya. “Melihat gerak-gerik anak saya dengan anak lainnya membuat saya jatuh cinta dengan dunia anak ini. Bahkan saya sampai berpikir untuk merekam semua gerak-gerik mereka.” Karena kebutuhan akan hal tersebut Sintha terpaksa menempuh jarak jauh agar anaknya bisa ke taman bermain tersebut. “Walaupun sebenarnya ongkosnya

Menyukai AnakAnak

I Mei 2016 I Tahun VIII I

61


lebih mahal, namun karena kebutuhan saya harus terus melakukan itu.” Sambil anaknya belajar di taman bermain, ia juga mengundang teman-teman anaknya untuk datang ke rumah untuk bermain. “Saya mengumpulkan mainan sedikitsedikit, terus mengundang temannya datang, lalu memanggil guru, lama-lama jadi kebiasaan dan tahun 1997 paud ini berdiri”. Kesukaan Sintha dengan anak-anak semakin besar, ia ingin bahwa anak-anak itu bukan hanya sekadar bermain tetapi juga mendapatkan sesuatu. “Karena saya berasal bukan dari dunia mengajar saya kuliah lagi untuk mencari ilmu nya saja.” Sekarang anak dari Sintha sudah menginjak bangku kuliah namun PAUD yang ia buat untuk anaknya masih berdiri dan menerima murid didik. “Hobi saya melihat anak-anak bermain, karena berasal dari hobi tersebut sekarang saya bisa memiliki paud dimana anak-anak bisa belajar dan bermain disini.” Awal pertama kali dibuka paud ini memiliki dua puluh tujuh anak didik. Namun karena pada saat itu memang masih belum ada paud di Depok jumlah anak pernah meningkat sampai enam puluh satu anak. “Awalnya itu untuk pembayaran memang seadanya saja, karena saya berpikir daripada membawa anak keluar untuk bermain mengapa tidak mengajak teman-temannya kesini lalu memanggil guru untuk mengajarkan mereka.” Ia

62

I Mei 2016 I Tahun VIII I

mengatakan jumlah anak yang diterima saat itu pernah berkurang karena orang tuanya memindahkan mereka ke TK. “Pada saat itu orang tua mengira bahwa taman bermain ini hanya untuk sampai TK saja, jadi waktu itu kebanyakan anak yang dititipkan disini berumur antara satu setengah tahun sampai 5 tahun.” Sintha mengatakan bahwa pola pikir itu muncul karena pada tahuntahun itu orang tua belum memahami bahwa belajar itu harus menyenangkan, dan kesan yang ditimbulkan di paud hanya bermain saja. Namun seiring berjalannya

waktu pemahaman orang tua juga semakin bertambah dan paradigma tersebut mulai digantikan dengan yang baru. “Saat itu daycare malah berkembang dengan pesat, awalnya hanya tujuh anak bisa berkembang menjadi dua puluh anak.” Daycare sendiri ia dirikan setelah paud berjalan selama dua tahun.

Pengalaman Selama 20 Tahun Paud yang berdiri tahun 1997 ini telah memiliki pengalaman yang berlimpah, mulai dari menjadi paud satu-satunya di Depok sampai @MajalahElshinta


PROSPEK

merombak bangunan paud sendiri. “Karena memang paud ini sendiri merupakan rumah pribadi saya, tentu harus ada penyesuaian dengan paud jadi ada perombakan supaya anakanak itu aman bermain disini.” Dari berbagai pengalaman tersebut membuat paud ini memiliki kekuatan tersendiri. Walaupun kendala-kendala muncul dalam prosesnya namun Sintha mengatakan bahwa itu semua merupakan hal yang wajar. Kendala yang hampir ditemui adalah sulitnya sdm yang sudah matang. “Sebagian itu pengajarnya berasal dari universitas, mahasiswa itu paling lama dua tahun lalu

@MajalahElshinta

ganti, entah keluar kota atau alasan yang lainnya.” Ia mengatakan bahwa kendala tersebut merupakan hal yang biasa, ia menyiasati itu dengan mempekerjakan sesuai dengan jumlah anak yang ada. “Para pengajar itu disesuaikan dengan jumlah anak, kadang ada 5 kadang ada 6 karena anak yang datang pun naik turun.” Selain itu kendala lainnya adalah dari faktor ekonomi, Sintha mengatakan bahwa awalnya paud bukan berbasis bisnis. “Untuk memberikan kenyamanan dan keamanan tentu harus ada pengeluaran dari paud, seringnya awalawal itu defisit masalah

keuangannya, namun setelah daycare berjalan sedikit-sedikit defisit itu bisa tertutupi.” Ia menambahkan dari hasil paud sendiri ia bisa menyekolahkan anaknya hingga tingkat universitas. Dalam menangani daycare tersebut terdapat pula kasus-kasus dimana anak yang dititipkan terkadang memiliki suatu keunikan. “Pernah ada seorang anak yang daya tangkapnya kurang baik, maka kami menyarankan untuk diperiksa di psikolog untuk tahu apakah anak tersebut memiliki keunikan tersendiri.” Sintha mengatakan bahwa keinginannya di masa depan adalah memiliki pusat penanganan untuk anak-anak seperti itu. “Anak saya kan masuk jurusan psikologi, biar dia nanti yang membuka klinik disini.” Menanggapi paud yang bermunculan Sintha mengaku tidak memiliki masalah. Baginya kehadiran paud tersebut menjadi rekan dan cermin bagi dirinya. “Masyarakat bisa memilih, dan tentu juga menjadikan saya untuk terus mengembangkan paud ini sendiri.” Ia mengatakan sebenarnya paud itu bisa menjadi jalan keluar bagi orang tua yang ingin anaknya tumbuh dan tetap terkontrol. “Lebih baik anakanak itu diketemukan dengan anak yang seusianya supaya mereka bisa melihat dan terbiasa dengan umurnya saat itu. Selain itu di daycare dan paud mereka mendapatkan pelajaran tambahan dibandingkan dititipkan ke bibi atau neneknya,” tutup Shinta. (teks Iwa/foto Reza)

I Mei 2016 I Tahun VIII I

63


Mava Kayla

Raih Rp 50 Juta Sebulan dengan Mainan Edukasi Anak-anak merupakan harta yang tak ternilai bagi dunia. Karena pada mereka sebagai generasi penerus masa depan bangsa dititipkan. Oleh karena itu masa anak-anak sangat penting karena mereka tumbuh sesuai dengan lingkungan dan apaapa saja yang mereka lihat. Dalam merangsang pertumbuhan anak-anak permainan merupakan salah satu bagian penting. Membuat mainan tapi juga bisa sekaligus memberikan ilmu dan kearifan secara tersirat dilakukan oleh Yulina Setianingsih, seorang ibu rumah tangga.

y

ulina membuat permainan dengan menggunakan kayu dan kain flanel. Mainan itu bukan hanya sekadar permainan biasa namun merupakan permainan yang merangsang pertumbuhan anak. Ide ini muncul karena mainan anak yang aman, mendidik, dan disukai oleh anak sudah seharusnya dibutuhkan. “Waktu itu anak saya masih kecil. Mencari mainan untuk anak yang aman itu ternyata sulit sekali. Kebetulan waktu itu saya punya bisnis membuat kerajinan dari kain flannel lalu saya mencoba buat mainan dari kain flannel pada tahun 2005.” Usai membuat mainan dari bahan flannel, Yulina

64

I Mei 2016 I Tahun VIII I

menemukan ide lain yaitu membuat mainan dari kayu dan ternyata berkembang sampai seperti ini. Bisnis yang dilakukan Yulina sudah berjalan kurang lebih 11 tahun dengan omzet mencapai Rp 50 juta hingga Rp 60 juta perbulannya.

Berawal dari Kebutuhan

Memiliki buah hati membuat Yulina membutuhkan beragam produk, salah satunya adalah mainan anak. Mantan jurnalis ini mengatakan awalnya ia memiliki usaha untuk membuat kerajinan dari kain flanel. Ide untuk membuat mainan dari kayu muncul karena sulitnya ia mendapatkan mainan untuk buah hatinya. “Sebagai orang tua tentunya saya ingin memberikan yang terbaik untuk anak. Demikian juga dalam hal mainan. Saya ingin memberikan mainan

yang ada unsur edukasi dan cocok untuknya,” ujar Yulina. Sayangnya pada waktu itu sangat jarang ada mainan buatan dalam negeri yang aman dan berkualitas, jikalau ada itu juga buatan impor dan harganya mahal. Yulina sendiri pada tahun itu sudah memiliki bisnis pembuatan kerajinan tangan menggunakan bahan baku dari kain. “Saya sendiri saat itu sudah memiliki bisnis pembuatan aksesori dengan kain flannel, tetapi kurang berkembang karena saingan pada saat itu sudah banyak,” tambahnya. Karena kebutuhan untuk mainan anak sulit dipenuhi @MajalahElshinta


PROSPEK

saat itu, muncul ide untuk membuat sendiri mainan untuk anaknya. Ide itu muncul karena ilmu yang didapatkan sewaktu ia masih duduk di bangku kuliah. “Kebetulan saat itu saya kuliah di UNJ, disitu saya mendapatkan ilmu untuk membuat alat peraga untuk peserta didik,” ungkapnya. Yulina membuat mainan awalnya dengan menggunakan sisa bahan dari produksi kerajinan flanel miliknya. Dengan berbekal pengetahuan dibidang pembuatan alat peraga ia membuat mainan untuk anaknya. “Melihat mainan yang saya buat, suami merasa kalau mainan itu bagus, dan ia mencoba @MajalahElshinta

memasarkan di millis balita saat itu,” jelasnya. Respon yang didapatkan dari penyebaran lewat millis itu diluar dugaannya. Permintaan datang dari para anggota dan ia melihat ini sebuah kesempatan yang baik. “Dari millis itu permintaan banyak. Dari millis pula itu saya terus menambah ragam mainan, sampai saat ini jenis mainannya kurang lebih ada seratus tujuh puluh jenis mainan,” jelas Yulina yang kemudian menamai usahanya dengan nama Mava Kayla. Tahun 2008 ia mulai fokus untuk menekuni bisnis yang dibangunnya ini. “Saya mempekerjakan ibu-ibu disekitar sini untuk

membuat mainan dari kain, sedangkan untuk kayu saya mempekerjakan tukang kayu dari luar kota,” tambahnya. Ia menjelaskan pada saat itu mainan dari kain flannel memang sangat diminati, tetapi mulai muncul permintaan untuk mainan yang lebih kuat. “Karena permintaannya cukup banyak akhirnya saya mencoba untuk membuatnya. Awalnya itu saya membuat desain dan memberikan kepada pabrik kayu,” ucapnya. Ia terpaksa melakukannya karena pada saat itu ia belum memiliki modal untuk mendirikan pabrik kayu. Kendala muncul ketika I Mei 2016 I Tahun VIII I

65


merupakan sebuah pengakuan untuk kualitas produknya sendiri. “Untuk keamanan saya sendiri menggunakan cat dan peralatan yang memang aman untuk anak, karena awalnya untuk anak sendiri jadi harus aman bagi anak-anak dan tidak hanya menghibur semata,” ujarnya.

barang yang dipesannya tidak sesuai dengan keinginan Yulina. “Dari segi kualitas dan kuantitas tidak dapat dipenuhi, mainan itu kan harus aman, yang memainkannya anak umur dibawah lima tahun jadi ada standar-standar yang harus dipenuhi,” jelasnya. Akhirnya ia memutuskan untuk membuat pabrik kayu seadanya. Hal itu dilakukan untuk tetap menjaga kualitas dari mainan buatannya. Yulina mengatakan bahwa kendala terbesar dalam menjalankan bisnis ini adalah sumber daya manusia. “Untuk tukang kayu sendiri itu tidak banyak.

66

I Mei 2016 I Tahun VIII I

Saya harus mengambil dari luar kota karena sedikit yang ahli dibidang kayu itu sendiri,” ucapnya. Saat ini Yulina memiliki pabrik kayu di daerah Sukabumi, alasan lokasi pabrik di daerah karena ia merasa membuka pabrik kayu di Jakarta membutuhkan modal yang sangat besar. “Tapi di Jakarta sendiri saat ini terdapat delapan pekerja, sedangkan kalau yang di Sukabumi itu memang jauh lebih banyak” ucapnya. Saat ini mainan buatannya sudah mendapatkan SNI dari pemerintah. Menurutnya SNI sangat penting karena

Inovasi menghasilkan Rezeki

Yulina saat ini memiliki satu showroom dimana merupakan tempat mainan buatannya dipajang untuk mereka yang ingin melihat secara langsung bagaimana bentuk dan spesifikasi dari mainan buatannya. “Dengan adanya showroom ini sangat membantu. Pernah ada pembeli dari luar pulau yang memborong semua barang disana, sampai tidak tersisa barang yang bisa dipajang,” ucapnya bangga. Selain showroom, Yulina menjual barangnya melalui situs online. “Biasanya yang @MajalahElshinta


PROSPEK

membeli secara banyak itu para reseller, mereka membeli untuk dipajang ditokonya. ” Karena banyaknya agen yang melakukan penjualan ulang saat ini mainan buatan dari Yulina bisa ditemui di setiap kota besar di Indonesia bahkan penyebarannya sudah sampai ke Malaysia. Untuk tetap menajukan bisnisnya, Yulina terus mengembangkan jenis

kemampuan mereka,” jelasnya. Selain itu karena pernah merasakan mahalnya mainan edukasi ia berusaha bagaimana supaya mainan itu memiliki nilai ekonomis yang lebih. Selain sebagai produsen mainan edukasi, Yulina juga aktif dikegiatan sosial dimana ia juga merupakan pelatih di program Indonesia Mengajar. Ia mengenalkan kepada calon guru yang akan mengajar di

dimurahkan, saya tahu mereka memiliki ekonomi yang paspasan akhirnya terkadang saya malah mengajarkan mereka untuk membuat sendiri mainan untuk anak-anaknya,” ucap Yulina. Pasar bebas yang sebentar lagi akan datang tidak membuat Yulina gentar. Ia yakin bahwa produknya memang memiliki kulitas yang baik. “Dulu itu saya pernah ikut

produknya, dalam satu bulan ia bisa menciptakan dua jenis permainan baru. “Untuk jenis puzzle memiliki bentuk berbeda di kedua sisinya, jadi anak bisa mendapatkan dua jenis permainan dalam satu mainan,” tambahnya. Selain itu ia juga menyediakan mainan untuk anak berkebutuhan khusus. “Jenis mainan untuk anak berkebutuhan khusus berbeda. Mainannya harus sedikit lebih besar karena disesuaikan dengan

daerah-daerah bagaimana membuat mainan dari berbagai macam benda. “Saat ini saya sering melakukan perjalanan ke luar kota untuk mengajarkan bagaimana membuat mainan edukasi untuk anak-anak di daerah,” ucapnya. Yulina sendiri mengaku bahwa ilmu yang didapatnya selalu diajarkan kepada siapapun yang memang ingin belajar. “Terkadang ada orang tua yang menanyakan kepada saya bisa tidak harga mainannya

acara mengenai usaha, kata dewan jurinya usaha yang saya lakukan ini tidak akan tahan lama, paling setahun. ” Namun hal itu justru dijadikannya sebagai pemicu semangat dan ingin membuktikan bahwa bisnis ini mampu bertahan dan berkembang. “Padahal waktu itu bisnis saya sudah berjalan selama lima tahun, mereka hanya melihat dari luarnya saja tanpa melihat lebih dekat potensi bisnis ini,”tutupnya. (teks:Iwa/ft:Reza)

@MajalahElshinta

I Mei 2016 I Tahun VIII I

67


Koming

Sukses Lewat Usaha Spa untuk Bayi Menjaga kesehatan anak merupakan prioritas utama bagi orang tua. Namun sebagian orang tua kadang lupa mengajarkan kesehatan pada anaknya. Bahkan beberapa diantaranya tidak tahu bagaimana menjaga kesehatan yang baik dan benar untuk si buah hati. Walupun begitu terkadang kita sulit menemukan tempat yang tepat untuk anak mendapatkan kesehatan. Namun kini orang tua sudah dimudahkan dengan munculnya spa untuk bayi dan anak.

68

I Mei 2016 I Tahun VIII I

k

oming adalah salah satu pelaku usaha yang menangkap peluang tersebut. Ia mendirikan spa untuk bayi. Spa ini merupakan tempat khusus bagi anak di atas 6 bulan mendapatkan

@MajalahElshinta


PROSPEK

perawatan layaknya orang dewasa. Selama ini biasanya salon perawatan untuk para orang dewasa, di spa ini semua pelayanan dikhususkan untuk sang anak. “Spababy dibuka sejak tahun 2008, awalnya saya bersama teman-teman waktu itu yang berinisiatif membuka bisnis ini,” ungkap Koming.

bahan-bahan dan metode yang digunakan pun berbeda pada tempat-tempat perawatan lainnya. “Di sini kita memiliki perawatan yang memang di khususkan untuk anak-anak, yang tentunya berbeda dari orang dewasa,” papar Koming. Pada saat itu di Indonesia belum ada yang membuka tempat perawatan serupa. “Kita sudah mulai persiapan di akhir 2007, selama 6 bulan kami persiapan, mulai training dan perizinan akhirnya di awal 2008 kita buka,” ujar Koming.

bahwa jasa yang ia berikan merupakan hal terbaik bagi konsumen.

Bahan Khusus untuk Anak

Pada saat awal menjalani dan tau bahwa mulai banyak bermunculan pelaku usaha

Respon Positif dari Masyarakat

Awalnya Koming ingin membuka bisnis yang khusus untuk anak-anak, setelah melakukan survei akhirnya terpilihlah jasa spa untuk bayi. Koming memilih usaha ini karena ingin memberikan pelayanan kepada anak dan juga mengajarkan kesehatan pada anak. “Waktu itu teman saya survei peluang bisnis ke Hongkong dan Amerika, ternyata ada lho spa untuk anak-anak, dari situ ide muncul,”ujar Koming. Untuk perawatan anak memang orang tua harus detail memperhatikan segala aspek. Walau pun banyak tempat yang menawarkan perawatan serupa, namun harus diperhatikan dari segi dampak perkembangan anak. Karena

@MajalahElshinta

Pada saat itu pun respon positif banyak diberikan oleh masyarakat. Bahkan tempat ini banyak direkomendasikan karena dampak postif yang timbul setelah anak melakukan perawatan. Selama berjalan satu tahun, Spababy mengalami beberapa kendala. Karena baru di Indonesia dan memberikan manfaat bagi perkembangan anak, mulai banyak yang membuka jasa serupa. “Saat itu mamang kita agak kurang cepat untuk memperbanyak, sehingga mulai muncul pelaku usaha serupa,” ujar Koming. Namun hal itu tidak membuatnya menyerah dan putus asa. Ia percaya

serupa Koming mengaku tak khawatir. “Di sini para perawat kita sudah memiliki keahlian khusus, dan sudah mendapatkan pendidikan dari para ahli,” papar Koming. Menurutnya tidak sembarang orang bisa membuka usaha ini karena harus memiliki keahlian I Mei 2016 I Tahun VIII I

69


itu. inilah yang kemudian menjadi poin plus bagi Spababy. Selain itu bahan yang digunakan Spababy untuk melayani perawatan tidak sembarangan. Ada bahanbahan khusus yang memang diperuntukan sang anak. “Kami juga tidak sembarangan memilih produk yang akan kami gunakan, kita mencari produk yang memang aman dan pastinya sehat untuk anak,” ujar Koming. Bahkan saat itu Koming khusus mendatangkan langsung produk-produk perawatan dari luar negeri. Memiliki konsep yang memang sejak awal dikhususkan untuk anak, Koming mengaku tidak ingin mengubah hal itu. Hal ini juga yang membuat Spababy menjadi teristimewa bagi para orang tua guna memanjakan anaknya. Setelah menjalani usaha Spababy selama 8 tahun

70

I Mei 2016 I Tahun VIII I

Koming mengaku kerap mendapatkan kesulitan. “Sebenarnya kesulitan utama itu, sulit mengembangkan bisnis. Karena saya dan beberapa teman masih sulit membagi waktu karena kesibukan,” papar Koming. Selain itu ada beberapa kendala untuk mengembangkan konsep yang ada. Seperti hanya dalam mendapatkan bahan baku atau produk. “Karena kita mendapatkan beberapa produk dari luar terkadang itu menjadi kendala tersendiri, agak sulit memang dalam mendapatkan produk yang ideal untuk anak,” ungkap Koming. Sebenarnya Spababy sudah memiliki rencana untuk

itu sendiri yang menginginkan produk yang aman dan bagus. Selain itu dalam proses melayani, Koming sudah terbiasa dengan tingkah dan perilaku anak. “Kalau soal anak nangis, dan rewel sudah biasa. Kami juga sudah bisa mendapatkan cara khusus, misalnya menunggu sampai tenang dan moodnya bagus, atau diberi susu, bahkan ada yang ditunggu sampai tidur, baru dilakukan perwatan,” ungkap Koming. Namun ada juga yang sudah terbiasa dengan perawatan. Saat awal membuka usaha Spababy berada di salah satu mall di Jakarta. Saat itu pun banyak yang mulai tertarik untuk mencoba. Bahkan Koming memberikan

mengembangkan usahanya. Namun terkendala dari ketersediaan produk sekali lagi menjadi kesulitan. “Kita agak sulit mendapatkan produk, karena dari pihak produsen itu sendiri masih enggan memperluas produknya hingga ke Asia, sehingga kita sendiri yang harus mencari cara membawa barang tersebut,” papar Koming. Karena memang dari para orang tua

tempat khusus bagi anak yang ingin bermain sebelum melakukan perawatan. Bahkan dari segi interior Spababy memang dikhususkan untuk sang anak bermain dan juga belajar melakukan perawatan. Namun seiring bertambahnya konsumen dan tempat pada saat itu agak kurang strategis dari segi kenyamanan pelanggan, akhirnya Koming memutuskan untuk pindah. @MajalahElshinta


PROSPEK

Untuk menjaga usahanya, Koming sudah malakukan hak paten, dari segi brand. Selain itu Koming juga membuka francise untuk jasa Spsbaby. Biasanya para komsumen akan datang untuk melakukan perawatan keseluruhan. “Di sini konsumen paling banyak memilih babyswim dan massage, manicure dan pedicure, ada juga chocolate and milk bath, dan masih banyak lagi,” papar Koming. Biasanya saat hari libur mulai banyak yang berdatangan untuk melakukan perawatan. “Karena ini perawatan untuk anak, biasanya konsumen menyesuaikan pada hari libur atau waktu luang sang orang tua,” papar Koming. Selain itu hari-hari libur besar juga kerap ramai, namun terkdang sulit diprediksi. “Kadang saat liburan akhir tahun dan natal kita persiapan, konsumen tidak terlalu banyak, namun ketika kita mempersiapkan tiba-tiba ramai, jadi agak sulit @MajalahElshinta

diperkirakan,” papar Koming. Spababy sendiri menurut Koming masih memiliki peluang yang bagus. Namun untuk tetap bertahan harus terus melakukan inovasi dan peningkatan pelayanan. “Kami masih akan terus melakukan perkembangan pelayanan, namun masih butuh pembelajaran khusus untuk kembali lagi survei ke luar, dan terkadang masih sulit mendapatkan izin tertentu,” papar Koming. Ia juga tidak mau sembarangan memilih perawatan atau pelayanan untuk anak.

Spa Membuat Bayi Aktif

Sebenarnya spa untuk bayi sangat baik untuk anak khususnya para bayi dalam perkembangan saraf-saraf motoriknya. Jika sering berenang bahkan bayi bisa lebih cepat aktif dan tentunya lebih sehat. Biasanya butuh waktu 20 sampai 40 menit untuk melakukan

perawatan SPA. “Kita juga terkadang menyesuaikan kondisi si anak, dilihat dari tingkat kejenuhannya saat perawatan,” papar Koming. Bahkan perawatan ini bisa membantu anak lebih nyaman dan rileks. Saat ini Spababy menggunakan model natural dan organik oil, dan bekerjasama dengan perusahaan dari Perancis. Kedepannya SPA baby ingin mewujudkan konsep yang sudah dipersiapakan dan ingin terus berkembang lebih baik dan maju lagi. Koming juga berpesan untuk para orang tua jangan pernah ragu memberikan perawatan guna melatih perkembangan buah hati. “Kalau orang tua peduli terhadap anaknya jangan setengah-setengah, carilah cara guna meningkatkan perkembangan si anak, spa untuk bayi bisa menjadi salah satu pilihanya,” tandas Koming. (Teks:Bsu/foto:Reza)

I Mei 2016 I Tahun VIII I

71


k

elahiran sang buah hati adalah sebuah anugerah bagi kedua orangtuanya. Maka tak heran bila orang tua selalu mencurahkan segala perhatian dan kasih sayangnya dan tak jarang banyak pula yang memanjakannya. Hanya saja bagi sebagaian orang, masih tidak atau kurang memahami bagaimana mendidik dan mengembangkan potensi buah

72

I Mei 2016 I Tahun VIII I

hatinya tersebut agar kelak menjadi pribadi yang mandiri, tangguh dan unggul. Untuk itu perlu adanya pemahaman mengenai karakter yang dimiliki anak, sebab setiap anak memiliki karakter yang berbeda-beda. Pada saat usia antara 0-6 tahun, otak berkembang sangat cepat hingga 80 persen. Pada usia tersebut otak menerima dan menyerap berbagai macam informasi. Hal tersebut menjadi masa-masa yang dimana perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan mulai terbentuk. Pengalaman anak pada bulan dan tahun pertama kehidupannya sangat menentukan

apakah anak akan mampu menghadapi tantangan dalam kehidupannya dan apakah ia akan menunjukkan semangat tinggi untuk belajar dan berhasil dalam pekerjaannya. Usia 5 tahun adalah masa yang dikenal sebagai golden period (periode emas). Dalam masa 1.5000 hari pertama kehidupan tersebut, pertumbuhan anak sangat pesat, mulai janin, bayi, hingga menjadi balita. Pada masa emas ini perkembangan otak anak amat penting. Oleh sebab itu nutrisi dan stimulasi yang diberikan pada masa ini berpengaruh besar pada kecerdasan, kreativitas, dan perilaku anak di masa mendatang. Pada masa @MajalahElshinta


PROSPEK

Membangun Karakter Anak Sejak Dini

emas, sel-sel saraf otak balita berkembang sangat pesat. Terbukti dari penambahan berat otak maupun lingkar kepala balita. Ketika bayi lahir, beratnya sekitar 25% dari otak orang dewasa. Kemudian pada usia setahun, beratnya sudah mencapai 70% usia otak dewasa. Proses perkembangan otak ini akan berjalan melambat pada usia sekolah dan usia remaja. Oleh karenanya orang tua memanfaatkan sebaik mungkin waktu yang berharga ini. Sejak dalam kandungan hingga usia tiga tahun, dibutuhkan nutrisi yang lengkap yang akan menambah banyak jumlah sel otak bayi. Dengan demikian maka akan semakin bagus @MajalahElshinta

pula kualitas percabangan sel-sel otak, termasuk fungsi sinaps antara sel-sel otak bayi dan balita. Akan tetapi, bukan hanya nutrisi, stimulasi pun tak kalah penting. Memberikan stimulasi sebanyak-banyaknya sejak dini sangat efektif untuk mengoptimalkan kecerdasan balita tapi jika kurang stimulasinya maka akan memengaruhi kecerdasan balita.

Periode Menentukan

Pada usia 1 sampai 5 tahun pertama perkembangan seorang anak adalah periode yang sangat menentukan. Karena disinilah dimulai

pembentukan kepribadian anak. Bila anak dapat melakukan tugas yang diberikan sesuai dengan usianya, maka peluang keberhasilannya untuk melakukan tugas lain sesuai perkembangan di tahun berikutnya akan lebih besar. Namun bila anak gagal melakukan tugas yang sesuai usianya peluang untuk berhasil jadi kecil. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar anak bisa berhasil di usia emasnya. Kematangan fisik yakni kematangan saraf otot dan struktur tulang anak yang digunakan untuk melakukan suatu aktivitas. Misalnya kematangan otot-otot di kaki agar ia mampu berjalan. Latihan yang baik akan menentukan keterampilannya. Jika ia sudah matang untuk berjalan biarkan ia mencobanya. Terlalu sering menaruh di boks membuat anak belum bisa berjalan. Berikan rangsangan (stimulasi) yang tepat di usianya agar kemampuan anak akan meningkat. Misalnya untuk mampu berbicara anak perlu banyak mendengar suara-suara atau diajak bicara dan kerap dilatih bicara. Saat melatih anak sebaiknya dilakukan dengan cara yang menyenangkan agar muncul motivasinya untuk melakukan dengan senang hati. Jangan memaksa sebab akan membuat anak menentang, mengingat di usia ini sikap negatifnya amat menonjol. Rangsangan yang dibutuhkan anak meliputi rangsangan fisik yaitu berupa pemberian bentuk makanan bergizi untuk perkembangan otaknya. Kedua rangsangan berpikir melakukan sesuatu dengan mengajarkan anak

I Mei 2016 I Tahun VIII I

73


dikategorikan sulit, jika susah sekali merespon perubahan. Tak gampang beradaptasi dengan lingkungan baru, apalagi dekat dengan orang baru. Sedangkan bayi yang lambat, responnya jika berhadapan dengan stimulus baru akan memberikan respon negative pada awalnya tapi secara bertahap akan mengembangkan rasa sukanya terhadap stimulus baru. Pada saat masa emas tersebut, orang tua harus

bernyanyi, berbicara, dan mengenalkan bermacammacam benda. Rangsangan motorik juga diperlukan baik rangsangan motorik kasar dan halus sesuai dengan perkembangan usianya, seperti memanjat, berlari, atau mewarnai.

Kenali Temperamen Anak

Anak juga harus sering berinteraksi dengan orang lain karena akan membuat reaksi emosinya berkembang baik. Misalnya dengan memberi kesempatan bermain di luar rumah agar mengenal anak-anak lain sebayanya. Lingkungan harus memberikan rangsangan yang membuat emosinya berkembang ke arah

74

I Mei 2016 I Tahun VIII I

positif. Untuk itu sebagai orang tua harus mengenali karakter anak agar bisa mengajarkan nilai-nilai yang baik. Sehingga nantinya anak akan mampu bergaul dan emosinya terlatih untuk dapat menempatkan dirinya secara tepat. Saat anak masih bayi hanya bisa reaksi emosi yang terbatas. Misalnya menangis karena lapar atau sakit dan akan tenang saat kenyang. Ketika sudah agak besar, anak akan melihat apa yang dilakukan orang lain di sekitarnya dan akan melakukan hal yang sama. Temperamen bayi dapat diklasifikasikan ke dalam 3 golongan, yaitu mudah, sulit, dan lambat. Mudah artinya akan gampang merespon perubahan. Bayi

memberikan pendidikan karakter yang baik bagi anak agar meraih keberhasilan dan kesuksesan dalam kehidupannya di masa mendatang. Sayangnya, terkadang orang tua lupa bahwa sikap pada anak bisa menimbulkan tekanan dan mmebuat anak bersikap negatif. Misalnya memukul maka anak menjadi rendah diri, minder, penakut, dan tidak berani mengambil resiko dimana karakter-karakter tersebut akan dibawanya sampai ia dewasa.Hal semacam itu tentunya harus dihindari.

Membangun Rasa Percaya Diri Menurut penelitian kesuksesan tidak hanya

@MajalahElshinta


PROSPEK

ditentukan oleh kecerdasan otak saja namun juga ditentukan oleh kecakapan membangun hubungan emosional dengan diri sendiri, orang lain, lingkungan dan Tuhan Yang Maha Esa. Masa perkembangan karakter fisik, mental dan spiritual itu harus dimulai sejak dini. Pada usia dini inilah, karakter anak akan terbentuk dari hasil belajar dan menyerap dari perilaku kita sebagai orangtua dan dari lingkungan sekitarnya. Anak menjadi sangat sensitif dan peka mempelajari dan berlatih sesuatu yang dilihat, dirasakan, dan didengarkan dari lingkungannya. Permberian nilai positif maka akan membuat anak memperlakukan dunianya dengan positif pula. Sebaliknya pemahaman negatif akan berimbas pada perlakuan yang negatif. Sangat penting menumbuhkan pemahaman positif pada diri anak sejak usia dini. Caranya dengan memberikan kepercayaan pada anak untuk mengambil keputusan untuk dirinya sendiri, membantu anak mengarahkan potensinya dengan begitu mereka lebih mampu untuk bereksplorasi

@MajalahElshinta

dengan sendirinya. Jangan menekannya secara langsung atau secara halus, dan seterusnya. Perlu juga mengajarkan anak agar bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Keterampilan sosial akan membentuk kemampuan bertingkah laku diperlukan sebagai dasar menuju individu yang mandiri. Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk berkenalan, berbaur, dan berkomunikas dengan orang lain. Tujuan dari pengembangan kemampuan sosial adalah meningkatnya kemampuan mereka untuk berinteraksi dengan lingkunganya seperti

memahami dan menerima peraturan, memiliki empati, dan memiliki rasa percaya diri. Oleh sebab itu sebagai orang tua, jangan pernah lelah mendorong dan melatih kemampuan tersebut agar si kecil mempunyai modal untuk mengembangkan skill sosialnya dikemudian hari. Anak yang memiliki rasa percaya diri tinggi cenderung lebih mudah masuk dan diterima di lingkungannya dan memiliki lebih banyak teman. Mengapa perlu dikenalkan kemampuan sosial karena selama dua tahun pertama, anak masih bersifat egois karena belum mengerti konsep berbagi atau mengerti perasaan orang lain. Setelah usia lebih dari dua tahun, ia mulai dapat merespon perasaan orang lain yang sedih dengan ikut merasa sedih sehingga mendorong dia menjadi perhatian, murah hati dan tidak egois. Kemampuan bersosialisasi berhubungan dengan rasa percaya diri si kecil. Mereka yang memiliki rasa percaya diri tinggi cenderung lebih mudah masuk dan diterima dilingkungannya sehingga mereka cenderung memiliki lebih banyak teman. Dengan banyaknya teman, mereka memiliki banyak kesempatan untuk bersenang-senang dan bermain. Namun tidak semua anak mempunyai kepercayaan diri yang tinggi, adalah tugas ayah bunda untuk mengenalkan dan mengajarkan si kecil agar belajar mendapatkan kepercayaan dirinya. Namun satu hal yang tak boleh dilupakan adalah membangun hubungan spiritual dengan Tuhan Yang Maha Esa. (teks:eri,dari berbagai sumber/ft:ist)

I Mei 2016 I Tahun VIII I

75


Kasur Rasfur

Lagi Trend! Bisnis Kasur Rasfur Peluang bisnis bisa lahir dari kreativitas hingga akhirnya menjadi trend. Belakangan rasfur menjadi trend dan memberi banyak berkah bagi banyak orang. Karena trend itulah, kini rasfur diminati banyak kalangan, khususnya anak-anak.

76

s

I Mei 2016 I Tahun VIII I

alah satu bisnis yang sedang trend saat ini adalah rasfur (kasur karakter –red). Banyak pemain bisnis yang kemudian melakukan ekspansi bisnis ke produksi rasfur, salah satunya adalah Nana Nadhifah, wanita kelahiran Brebes 36 tahun lalu, yang sebelumnya memiliki usaha karpet yang

dirintisnya bersama sang suami. Diakuinya, rasfur sendiri baru digelutinya sejak tahun 2015 lalu. “Awalnya kan saya di bisnis karpet, lalu saya juga memproduksi keset karakter, lalu karena saat ini sedang booming rasfur, saya bergerak juga untuk produksi rasfur,� katanya. Menurut Nana, bisnis ini pun diawali karena banyaknya permintaan dari para kliennya. Di awal-awal tak banyak yang diproduksi, hanya untuk memenuhi pesanan dari para klein saja. Dalam sehari ketika itu tak lebih dari 5 rasfur yang diproduksinya setiap hari. Namun seiring dengan waktu dan permintaan yang makin banyak, Nana pun akhirnya meningkatkan jumlah produksi. Dalam sehari kini ia mampu produksi hingga 50 buah. “Ya,

@MajalahElshinta


PROFIL uSAHA

saat ini kami bisa buat sampai 50 buah karena respon pasar yang semakin bagus. Kami juga mengembangkannya ke bisnis online.” Dalam sebulan Nana mampu menjual aneka rasfur karakter hingga 300 buah. Namun, diakuinya, saat ini tensi persaingan cukup tinggi, sehingga tak jarang para pelaku bisnis online melakukan promosi gencar-gencaran yang berujung penipuan. Salah satu yang dilakukan, misalnya, mereka menawarkan harga yang sangat miring atau beli satu gratis satu. Padahal ongkos produksi sebuah rasfur dengan kualitas bahan lokal dan impor masih cukup tinggi. Terkait harga ini, per buahnya ia banderol dari harga Rp 400 ribu sampai Rp 850 ribu dengan ukuran 1,5 meter x @MajalahElshinta

2 meter. “Kami harga grosir, karena umumnya klien kami juga merupakan pengusaha juga, dimana nantinya mereka menjual kembali rasfur yang dibelinya,” katanya. Untuk distribusi dan pangsa pasar, diakui ibu 5 anak ini, penjualannya sudah menembus seluruh Indonesia. Bagi Nana, untuk masuk

pasar nasional tak terlalu sulit karena sebelumnya ia telah memiliki jaringan di bisnis karpet dan keset. Dengan penjualan sekitar 300 buah tiap bulannya, omzet yang didapatkannya pun cukup besar. Dalam sebulan ia mampu menangguk omzet hingga Rp 150 juta. Sebagai produsen Nana merasa senang karena bisa ikut terlibat dalam pemberdayaan masyarakat. “Member saya rata-rata adalah para ibu di daerah. Dengan produk ini mereka bisa semakin berkembang, dan produk pun kalau tidak laku bisa diretur. Jadi, tidak ada yang rugi,” sahutnya. Dikatakan Nana, untuk menjadi membernya cukup mudah karena hanya membayar uang senilai Rp 100 ribu. Dengan pendaftaran tersebut member akan mendapatkan catalog, daftar harga, dan kartu member untuk pembelian dengan harga grosir. Ada pula paket member Rp 2,5 juta, dimana membernya akan mendapatkan berbagai sample produk dari karpet, keset, sajadah, dan rasfur. “Kami tidak ada sistem deposit. Cukup menjadi member, nanti mereka bisa belanja di kami dengan harga grosir. Khusus untuk rasfur saat ini pasar terbesarnya masih di sekitar Jabodetabek.” Ke depan Nana juga optimis jika bisnis yang ditekuninya akan semakin berkembang lagi. Satu hal yang menarik, konsumen (pembeli) pun bisa order karakter dan model sesuai keinginannya. “Ya, kami bisa custom juga, dia maunya seperti apa, kami akan buatkan sesuai keinginannya,” demikian Nana. (Cucun Hendriana/ Foto: Dok. Pri)

I Mei 2016 I Tahun VIII I

77


Knalpot Purbalingga

Produk Knalpot yang Mendunia asal Indonesia Karya anak bangsa Indonesia memang tidak bisa diragukan lagi. Banyak hasil karya anak bangsa yang berhasil mendapatkan apresiasi dari mata dunia. Hal ini tentunya sangat membanggakan, bagi negara Indonesia. Seperti halnya karya pengrajin knalpot dari Desa Patemon, Kecamatan Bojongsari, Purbalingga yang berhasil mendapat pesanan dari merek mobil ternama, Mercedes Benz.

a

walnya tahun 2000-an pihak Mercedes datang dan merasa knalpot buatan warga Purbalingga memiliki kualitas yang bagus. Alhasil di tahun yang sama mereka sudah berani memesan 1000 unit knalpot untuk kebutuhan mobil terbarunya. Bahkan pihak Mercedes pun tak ragu untuk membuat

78

I Mei 2016 I Tahun VIII I

kontrak selama satu tahun. Pembuatan knalpot di Kecamatan Bojongsari, Purbalingga sebenarnya sudah ada sejak tahun 1990an. Di sana memang sudah dikenal sebagai sentra pembuatan knalpot, bahkan jumlah pengrajin sudah mencapai ribuan. Tak heran jika sebagian besar mata pencaharian sehari-hari masyarakat di sana adalah sebagai pembuat knalpot. Ketika mendapat pesanan dari perusahaan asal Jerman itu mereka sangat antusias. Salah satu @MajalahElshinta


PRODUK INDONESIA

pengrajin bahkan tidak menyangka kalau produk buatanya bisa digunakan pada mobil sekelas Mercedes Benz. Ialah Agus Adi Atmaja salah satu pengrajin knalpot yang produknya dipesan oleh Mercedes Benz. Ia sudah menjadi pengrajin knalpot cukup lama, pria yang sempat berkuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) bahkan sudah sejak muda gemar mencoba sesuatu yang baru. “Saya juga tidak menyangka Mercedes Benz bisa pakai produk knalpot buatan saya,” ujar pria yang asli kelahiran Purbalingga. Awalnya produk knalpot buatan masyarakat Purbalingga ini hanya dipasarkan untuk wilayah Jawa, Sumatra, Sulawesi dan masyarakat umum sekitarnya. Namun semenjak produk knalpot buatannya dipesan Mercedes Benz mulai banyak yang mengenal wilayah Purbalingga sebagai sentra knalpot dengan kualitas dunia.

@MajalahElshinta

Kisah Agus yang mendapat pesanan knalpot dari Mercedes Benz sebenarnya cukup rumit. Ia bahkan sempat berjualan aksesoris di Jogjakarta sebelum memutuskan membuka bengkel knalpot. Masa mudanya pun ia habiskan berkeliling kota besar, untuk mendapatkan berbagai pengalaman. Salah satu alasan Agus mendirikan bengkel knalpot ialah melihat besarnya peluang usaha yang ada.

Produksi 600 Knalpot Sebulan Saat pertama memproduksi knalpot Agus hanya bermodalkan Rp 35 juta untuk membeli alat dan mesin pres manual. Bahkan saat awal ia hanya dibantu 3 orang karyawan demi memenuhi pesanan knalpot. “Sebenarnya awalnya saya hanya bantu membuat knalpot pesanan teman,” papar Agus. Namun ternyata

I Mei 2016 I Tahun VIII I

79


Knalpot buatan masyarakat Purbalingga bahkan sudah mampu memenuhi pesanan, Suzuki, Daihatsu, dan Toyota. Selain itu kita juga sudah memasarkan knalpot hingga ke Dubai,

banyak yang merasa puas dengan hasil knalpot buatannya. Saat itu ia baru bisa menghasilkan 100 unit knalpot perbulan. Seiring berjalannya waktu knalpot buatan Agus semakin dikenal dari mulut ke mulut. Akhirnya untuk memudahkan masyarakat ia memberi merek produk buatannya dengan nama Van Volker Enterprise. Bahkan ia sudah berhasil memperbanyak produksi knalpot menjadi 600 unit perbulan karena memang usahanya terus berkembang dan banyak pesanan. Namun ia sempat terkendala saat krisis moneter melanda, tetapi itu tidak menyurutkan semangatnya untu terus berusaha lebih baik. Kemajuan hasil penjualan knalpot buatan Agus membuatnya terus berinovasi, bahkan

80

I Mei 2016 I Tahun VIII I

ia tak ragu mengganti bahan baku knalpot dengan stainless steel. Menurutnya bahan baku stainless steel lebih kuat dan tahan karat, selain itu harga jualnya juga menjanjikan. Selain itu penggunaan bahan stainless steel knalpot juga telah digunakan produk-produk kanlpot asal Jepang dan Eropa. “Kami memang lebih ingin mendapatkan pasar global yang lebih besar,� ujar Agus.

Pesanan Mercedes Benz Awal kisah knalpot hasil karya anak bangsa diterima oleh bangsa global atau dunia bermula sejak tahun 2007. Saat itu Agus mendapat kunjungan dari pihak Mercedes Benz yang meresa kagum dan tertarik memesan karena @MajalahElshinta


PRODUK INDONESIA

kualitas nomor satu. Saat itu juga ia langsung mendapat pesanan 1000 knalpot dengan harga 2 juta/unit (saat itu). Selain itu ia juga mendapat kontrak selama 1 tahun, yang kemungkinan besar diperpanjang. Setelah itu kemudian ia kerap mendapat pesanan dari kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Makasar bahkan hingga ke kota-kota di pulau Sumatra. Mengingat banyaknya pesanan yang ada membuat Agus memutuskan menambah karyawan untuk membantunya. Dalam sebulan ia sudah bisa menghasilkan 600 unit knalpot guna memenuhi pesanan pelanggan. Dan tak tanggung-tanggung ia berhasil mendapat keuntungan hingga ratusan juta dalam sebulan. Jika sesuai prediksi pendapatan itu akan terus meningkat mengingat mulai banyaknya masyarakat yang mengetahui kualitas knalpot

asal Purbalingga. Hasil karya knalpot buatan masyarakat Purbalingga memang sudah tak bisa diragukan lagi. Selain Agus masih banyak lagi pembuat knalpot atau pengrajin yang juga sukses mendapat pesanan dari perusahaan besar. “Knalpot buatan masyarakat Purbalingga bahkan sudah mampu memenuhi pesanan, Suzuki, Daihatsu, dan Toyota. Selain itu kita juga sudah memasarkan knalpot hingga ke Dubai,� ungkap Muhajirin salah satu pengrajin knalpot yang juga berasal dari Purbalingga. Bahkan produk buatan Purbalingga kerap bersaing

@MajalahElshinta

dengan produk knalpot dari Perancis. Bahkan kabarnya perusahaan Honda atau lebih dikenal dengan PT Astra Honda Motor juga telah memesan knalpot buatan Purbalingga. Tak heran jika banyak masyarakat Purbalingga yang mulai terangkat perekonomiannya berkat usaha knalpot yang dijalani. Selain itu kota Purbalingga juga bisa terangkat dan lebih banyak dikenal oleh mata dunia yang juga membuat harum nama Indonesia. Banyaknya masyarakat yang mengenal dan datang membuat masyarakat Purbalingga kebanjiran pesanan. Mereka bahkan sempat kewalahan memenuhi pesanan yang membeludak. Maklum produksi knalpot ini dahulu hanya menggunakan mesin manual, yang membuat terbatasnya jumlah produksi. Namun saat ini sudah mulai banyak pengusaha knalpot

I Mei 2016 I Tahun VIII I

81


yang sudah menggunakan mesin lebih modern guna memenuhi pesanan. Karya-karya anak bangsa Indonesia memang sudah tak diragukan lagi di mata dunia. Banyak produk-produk Indonesia yang sudah mendunia. Bahkan beberapa diantara produk tersebut menjadi inspirasi bagi bangsa lainnya. Selain itu tak jarang produk-produk tersebut mendapatkan penghargaan dari beberapa pihak atas karya dan kerja kerasnya. Sebagai bangsa Indonesia kita seharusnya mampu mengapresiasi produk-produk buatan lokal. Dengan menggunakan produk lokal kita juga akan menghidupkan peluang usaha dan ekonomi masyarakat. Sebenarnya sudah banyak negara lain yang bangga menggunakan produk buatannya sendiri, bahkan sebagian menolak produk bangsa luar yang akan masuk. Terbukanya MEA mungkin bisa menjadi batu loncatan bagi para pengusaha Indonesia untuk memasarkan produknya di mata dunia. Bukan tak mungkin nantinya MEA akan menjadi

82

I Mei 2016 I Tahun VIII I

jembatan yang menghubungkan pengusaha atau pengrajin bangsa Indonesia menuju kesuksesan. (teks:Bsu,dari berbagai sumber/ ft:ist)

@MajalahElshinta


Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa manusia lainnya. Keinginan membantu manusia lainnya muncul dari dalam hati. Saat ini rasanya rasa empati dengan sesama sudah mulai berkurang. Namun tidak demikian dengan dr. Lie A. Dharmawan, PhD, FICS, SpB, SpBTKV. Ia dan segenap rekannya di doctorSHARE mencoba untuk mempertahankan kemanusian dan membantu para pasien yang membutuhkan bantuan. “Walaupun mereka ada di tempat terpencil sekalipun mereka tetap warga negara dan saudara kita yang harus mendapatkan bantuan yang sama dengan kita yang berada di kota.”

dr. Lie A. Dharmawan, PhD, FICS, SpB, SpBTKV

Meniti Asa di Rumah Sakit Apung

d

octorSHARE adalah sebuah organisasi yang bertujuan untuk memberikan bantuan medis bagi mereka yang memiliki kendala untuk mendapatkannya. doctorSHARE sendiri adalah gagasan dari dokter Lie sendiri, ia memiliki mimpi bahwa nantinya tidak ada lagi orang-orang yang kesulitan

83

I Mei 2016 I Tahun VIII I

mendapatkan bantuan medis. “Kalau dihitung pasien yang kita kunjungi sudah tidak terhitung lagi, karena bagi saya untuk membantu bukan masalah hitung-hitungan.”

Kehilangan Anggota Keluarga

Cita-cita dokter Lie muncul karena pengalaman pahit yang dialaminya saat ia masih anak-anak. Saat itu keadaan keluarganya mengalami kesulitan ekonomi.

Saat masih belia sang ayah sudah meninggal, hanya tinggal ibu yang harus bekerja keras untuk membiayai anakanakya. “Waktu itu saya pulang karena lapar, namun ibu saya menyuruh saya untuk kembali main. Tentu anak kecil siapa yang tidak senang disuruh main, namun belakangan saya baru mengetahui bahwa saat itu tidak ada makanan di rumah.” Masalah ekonomi tidak hanya menyebabkan kesulitan @MajalahElshinta


di bidang pangan namun ia harus kehilangan adiknya karena masalah yang sepele. “Saat anak-anak, adik saya meninggal. Awalnya saya tidak tahu penyebabnya, tetapi ternyata hanya karena penyakit sepele, tetapi karena penanganan yang terlambat ia harus kehilangan nyawanya.” Ia menambahkan bahwa kejadian itu sebelum ayahnya meninggal. Berangkat dari rasa ketidakmampuannya itu ia bertekad untuk menjadi dokter yang kelak bisa menyelamatkan orang yang sedang membutuhkan. “Sewaktu saya masih sekolah dasar, ada pelajaran yang menanyakan akan jadi apa kamu besar nanti. Saya mengatakan cita-cita saya di depan kelas. Saat itu saya merasa sangat minder karena bukan hanya teman-teman yang menetertawakan tetapi guru juga ikut tertawa.” Ia mengatakan itu terjadi karena mereka melihat bahwa ia yang berasal dari keluarga miskin tidak akan mampu menjadi seorang dokter. Rasa minder itu terus menghantuinya, namun ia tidak menyerah. “Setiap pagi sebelum ke sekolah saya selalu ke gereja untuk berdoa kepada Tuhan saya. Dalam doa saya meminta Tuhan untuk menjadikan saya

84

I Mei 2016 I Tahun VIII I

dokter dengan embel-embel dokter yang lulus di Jerman.” Selepas lulus sekolah tingkat atas, ia mengirimkan surat kepada universitas yang terdapat di pulau Jawa. Surat itu mendapatkan balasan dari URESCA, namun ternyata baru kuliah beberapa bulan kampus itu harus tutup karena dibakar oleh massa. Ia terpaksa bekerja serabutan bersama dengan saudara-saudaranya untuk melanjutkan cita-citanya menjadi dokter. Upah bekerja itu ia sisihkan sedikit demi sedikit untuk biaya pergi ke Jerman. “Waktu itu saya hanya membawa lima ratus mark, itu hanya uang untuk biaya pergi ke sana saja.” Uang yang ia kumpulkan itu adalah hasil patungan saudara-saudaranya yang bekerja di Indonesia waktu itu. Sampai disana ia menulis dua ratus surat kepada setiap universitas di Jerman. “Dari dua ratus surat itu hanya satu yang membalas surat saya.” Akhirnya ia pun bisa kuliah di Free University. Tentu kuliah di negara asing membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Untuk memenuhi kebutuhan seharihari dokter Lie bekerja di beberapa tempat sekaligus. Ia pernah bekerja sebagai tenaga bongkar muat di salah satu kantor pos di Jerman, pernah

juga menjadi pelayan para Jompo disana. “Saat itu tekad saya selama dibutuhkan kuli kasar saya siap bekerja, bahkan bekerja di panti Jompo saya harus melayani mereka sampai ke urusan buang airnya dengan gaji 3 mark 75 sen.” Walaupun bekerja keras dokter Lie tidak pernah lupa dengan tujuan utamanya disana. Ia belajar dengan giat sampai akhirnya mendapatkan beasiswa. “Sedikit-sedikit saya memiliki uang, uang itu saya gunakan untuk mengajak adik-adik saya kuliah di Jerman, akhirnya citacita saya terwujud.” Dokter Lie berhasil menjadi dokter bedah jantung dan pembuluh darah. Pulang ke Indonesia Setelah berhasil meraih gelar, pada tanggal 1 Januari 1985 ia kembali ke tanah airnya. Setelah berjuang bertahun-tahun ia akhirnya pulang ke Tanah Air. Meski cita-cita nya sudah tercapai, dokter Lie masih memiliki api yang membara untuk mewujudkan alasan dibalik cita-citanya. “Indonesia bukan soal ras ataupun hal lainnya tetapi soal Bhineka Tunggal Ika, kalian boleh liat ras saya tapi silahkan dada ini dibelah ada garuda di dadaku.” Kecintaannya terhadap nusantara membuatnya berpikir bagaimana cara menyelamatkan seluruh warga Indonesia. “Karena di Jakarta itu dalam satu kilometer ada beribu-ribu manusia sedangkan untuk di daerah Papua sana, satu kilometer hanya ada satu ada dua orang saja.”

Pulang ke Indonesia

ia bekerja di rumah sakit Husada, meski sudah menjadi dokter ada pesan dari orang tuanya yang selalu diingatnya. “Lie, kalau kamu jadi dokter, @MajalahElshinta


SOSOK

jangan memeras orang kecil atau orang miskin. Mungkin mereka akan membayar kamu berapapun tetapi diam-diam mereka menangis di rumah karena tidak punya uang untuk membeli beras,” ujar dokter Lie menirukan pesan ibunya. Kata-kata ibunya tersebut terus menjadi pegangannya dalam menjadi dokter. Ia menambahkan bahwa dalam kariernya ia membantu orang yang memang tidak memiliki biaya, bahkan ia

@MajalahElshinta

pernah membantu operasi seorang pembantu rumah tangga yang saat itu memiliki masalah jantung. Metode yang digunakan pun merupakan metode yang mutakhir dengan menggunakan teknik menghentikan jantung sementara untuk dibuka dan dioperasi. Keinginan dokter Lie untuk membantu terus tumbuh dalam dirinya, bahkan nyawanya pernah terancam saat ia membantu korban pada saat kerusuhan 98. “Saya pernah diancam saat saya menolong seseorang saat kerusuhan waktu itu, tetapi itu tidak membuat saya gentar, karena nyawa orang sedang dalam bahaya saat itu.” Pria kelahiran tahun 1946 ini kerap dianggap gila oleh orangorang disekitarnya. Kegilaan itu muncul karena ia terus mencari solusi bagaimana setiap orang bisa mendapatkan bantuan medis yang sama di setiap tempat. “Saya pernah ke pulau ke besar, kami membeli tanah dua hektar untuk membangun sebuah rumah sakit disana. Tetapi apa yang saya lihat sangat menyedihkan, disana tidak ada akses jalan, jadi mau dibuat rumah sakit kalau tidak

ada akses jalan sama saja percuma.” Pria berumur tujuh puluh tahun ini mengatakan andaikan ada dua puluh orang yang membangun jalan raya lima ratus meter saja maka seluruh pulau akan memiliki akses jalan yang baik. Karena sulitnya akses jalan di pulaupulau kecil tersebut ia dan rekannya harus berjalan kaki menyusuri pulau-pulau itu. “Tidak ada yang menyangka bahwa umur saya tujuh puluh tahun. Saya masih sering naik turun gunung di Papua dan tinggal berhari-hari dengan penduduk disana.” Pernah ia menolong seorang anak yang mengalami keadaan kritis. Sedangkan saat itu ia dan rekan-rekannya sedang bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan membantu pulau lainnya. “Ada seorang ibu yang untuk sampai ke tempat kami itu harus menempuh perjalanan berhari-hari. Anaknya ternyata mengalami usus terjepit, sebenarnya untuk hitungan pastinya usus anak itu sudah dalam keadaan yang sangat kritis dan bisa menyebabkan kematian.” Ia diberi saran oleh pemuka agama disana untuk membantu anak itu, akhirnya operasi dilakukan dan anak itu bisa sembuh. Kejadian ini membuat ia sadar akan satu hal, yaitu nusantara bukan dipisahkan oleh lautan tetapi lautanlah yang mengikat pulau-pulau itu. “Andaikan kita punya mobil apakah bisa kita sampai ke papua dengan menggunakan mobil itu? Tentu harus ada kendaraan yang pas sesuai dengan lokasi.” Dari situ ia ingin memiliki rumah sakit yang bisa bergerak sesuai dengan kondisi alam sekitar. Ia menginginkan sebuah kapal dimana didalamnya terdapat I Mei 2016 I Tahun VIII I

85


rumah sakit. “Rumah sakit apung itu saya dapatkan idenya karena dengan perahu kita bisa mencapai pulau-pulau lain.” Pada awalnya saat ide itu dicetuskan, ia dikritik oleh banyak orang. “Pada saat saya katakan saya akan membuat rumah sakit di atas kapal, saya dikatakan gila oleh rekan-rekan saya.” Tapi dokter Lie memang sudah tak peduli. Ia tetap membeli sebuah kapal tua untuk dimodifikasi sesuai dengan yang ia inginkan. Sedikit demi sedikit ia mengumpulkan uang

pelayaran itu dilakukan di Kepulauan Seribu. Saat ini kapal tersebut berlayar di daerah Indonesia bagian timur karena disana terdapat pulau-pulau yang memang hanya sedikit penghuninya dan tetap membutuhkan bantuan medis. Awalnya semua dana dan pengeluaran di doctorSHARE ditanggung oleh dokter Liem sendiri. Ia merasakan bahwa bagaimana dulunya sulit mendapatkan bantuan medis. Cita-citanya dulu untuk membantu orang yang kesulitan dengan menjadi dokter sudah terwujud. Terlebih lagi saat ini banyak

untuk membeli peralatan medis yang akan diterapkan di kapal itu. “Gaji saya sisihkan setiap bulannya untuk biaya modifikasi kapal tersebut, meski dikapal tersebut serba satu”. Maksud dari serba satu adalah instalasi didalam kapal itu hanya ada satu ruang bedah, satu laboratorium, dan satu ruang rontgen. Namun itu cukup untuk memberikan pelayanan medis untuk tempat yang sulit dijangkan dari darat maupun udara. Kapal yang diberi nama RSA Dr. Liem Dharmawan itu berlayar pertama kali pada 16 maret 2013. Uji coba

yang membantu dirinya dalam melakukan tugas mulia ini. “Saat ini berkat kemudahan teknologi dan rekan-rekan media semakin banyak orang yang terketuk hatinya dan membantu doctorSHARE.”

86

I Mei 2016 I Tahun VIII I

Idealisme dan Menjadi Indonesia Setelah puluhan tahun menjadi dokter, dokter Liem terus mengemban cita-cita terdahulunya. Ia mengatakan saat ini banyak sekali anak muda yang memiliki idealisme yang tinggi namun setelah mereka masuk ke arus mainstream idealisme

itu luntur secara perlahanlahan. “Di doctorSHARE kami memberikan apa yang mereka inginkan. Contohnya meski tidak ada hubungan dengan medis kami mengadakan workshop tentang jurnalistik digital.” Ia menambahkan idealisme itu muncul karena mereka berkumpul dengan yang idealis juga sehingga bisa saling menjaga, namun ketika dilepas mereka seperti kehilangan arah. Menurut dokter Liem idealisme perlu untuk mendukung kemanusian sendiri, ia mengatakan dalam membantu kita harus tulus dan ikhlas. “Sebagai contoh untuk membantu korban bencana alam berikanlah yang layak, tidak harus baru tetapi yang sudah dicuci, dilipat dan diberi plastik, bukan diberikan karena kita tidak menginginkannya lagi.” Dengan ketulusan itu ia berharap kebaikan akan semakin menyebar. “Andaikan kamu diberi bantuan dengan dilempar apakah kamu tidak tersinggung?” Ia menambahkan bahwa yang dibantu itu manusia jadi perlakukan dengan manusiawi. Saat ini ia fokus menggapai orang-orang miskin yang berada di pedalaman. “Miskin itu banyak contohnya. Andaikan kita punya uang Rp 200 juta tetapi tinggal di tengah hutan, kita miskin karena kebutuhan kita tidak dapat dipenuhi.” Karena itu ia menginginkan apa yang diundang-undangkan dapat terwujud secara nyata. Ia mengatakan bahwa walau bagaimanapun rakyat yang berada di bagian Indonesia manapun merupakan rakyat yang memiliki hak yang sama dalam mendapatkan bantuan medis. (teks:iwa/foto:reza)

@MajalahElshinta


b

Bisnis unik

agi masyarakat umum, jasa ini memang sedikit asing namun hal ini bukan suatu yang baru lagi dua sekawan ini. Sejak masih menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas, Nova dan Ardian memang sudah tertarik dengan dunia aeromodelling. Bahkan mereka sudah tergabung dalam sebuah komunitas aeromodelling. Awalnya Nova dan Ardian mulai menekuni bisnis yang diberi nama Kamera Udara ini sejak tahun 2011. Saat itu mereka masih sulit menemukan klien atau orang yang mau menggunakan jasa kamera ini. “Karena hal baru waktu itu sangat sulit mencari klien, dan kita mulai semua ini dari nol besar, jadi perjuangannya sangat berat,” papar Ardian. Sebagian orang bahkan tidak mengerti fungsi dari penggunaan drone yang bisa digunakan banyak hal. Selain bisa digunakan sebagai foto dan video udara, benda ini mampu melakukan banyak hal seperti pemetaan, 360 virtual tour, dan masih banyak lagi. “Awalnya kita menawarkan jasa ini ke salah satu stasiun televisi untuk melakukan pantauan

Kamera Udara

Jasa Pesawat Tanpa Awak yang Menguntungkan Pekerjaan yang bermula dari hobi memang sangat menyenangkan. Selain bisa terus menjalankan hobi, kita pun seakan dibayar karena hal yang kita sukai. Setidaknya inilah yang kini dijalani dua pemuda Nova Nugroho Cahyo Ardhi dan Ardian Putra Prananto, yang sudah sejak lama menjalankan bisnis kamera udara. Kamera Udara sendiri merupakan bisnis penyedia jasa foto dan video menggunakan drone, atau pesawat tanpa awak.

@MajalahElshinta

atau laporan udara,” papar Ardian. Saat itu untuk melakukan laporan udara guna memantau jalan dan kemacetan masih menggunakan jasa helikopter dan balon udara yang menggunakan kamera. Selain lebih efisien penggunaan drone juga bisa memangkas biaya dari pada menggunakan jasa helikopter. Namun saat ini penggunaan drone sudah lebih menyeluruh bahkan multi fungsi. “Banyak hal yang bisa kita lakukan seperti media iklan dan komunikasi, pengawasan konstruksi, perindustrian, pertanian dan pemetaan, laporan event, media promosi properti (hotel, resort, real estate), bahkan menjelajah tempat wisata dan masih banyak lagi,” ungkap Nova. Seiring perkembangan zaman diperkirakan bahkan akan lebih banyak penggunaan drone ini di segala bidang. I Mei 2016 I Tahun VIII I

87


sulit mendapatkan klien dan belum memiliki alat yang lengkap mereka juga sulit untuk menentukan pilihan antara bekerja kantoran dan usaha. “Karena waktu itu kita masih kuliah, orang tua sempat bertanya mau serius cari kerja atau mau terus main.” Tapi seiring terbukanya jalan dan melihat prospek yang bagus, akhirnya orang tua pun mengerti. Selain hal itu saat menjalankan usaha ini Nova dan Ardian sempat sulit mendapatkan patner atau menemukan sumber daya manusia yang pas. Menurut mereka banyak orang yang bisa menerbangkan drone namun dari segi skill foto dan cinema agak kurang. “Atau ada juga yang skill foto dan cinemanya bagus tapi agak kurang dalam mengendalikan drone.” Namun kini mereka sudah bisa bernafas lega. Saat ini mereka sudah memiliki 5 kru yang bisa diandalkan. Tak jarang mereka meminta bantuan tambahan untuk perprojectnya.

Dunia aeromodelling memang dikenal sebagai hobi yang tidak murah. Ini pula yang dirasakan Nova dan Ardian saat pertama menjalankan bisnis yang menggunakan pesawat tanpa awak. “Dahulu kita sempat merakit drone sendiri, karena untuk membeli drone yang harganya jutaan kita belum sanggup terlebih kita masih menempuh pendidikan,” ungkap Nova. Namun seiring banyaknya klien dan merasa puas dengan hasil jasa mereka, sedikit demi sedikit tabungan untuk membeli alat pun bisa terpenuhi. Bahkan tak jarang mereka berkeliling tempat wisata untuk melayani klien.

Tantangan Muncul Sejak Awal

Saat menjalankan suatu usaha atau bisnis memanglah wajar bila kita menemukan masalah atau kendala yang menghadang. Bahkan tak sedikit dari mereka yang akhirnya menyerah dan putus asa menghadapi masalah tersebut. Namun bukan berarti kendala tersebut tak bisa dilalui. Ini juga yang dijumpai Nova dan Ardian saat awal menjalankan bisnis ini, selain

88

I Mei 2016 I Tahun VIII I

Penggunaan drone saat ini memang sudah banyak dibutuhkan, bahkan sudah mulai banyak yang bisa membelinya. “Sebagian orang yang memiliki ekonomi lebih mungkin mampu membeli drone, tetapi tidak semua orang mampu menerbangkan dan mengendalikan benda ini, bahkan tidak sedikit ketika membeli tidak mampu merancangnya (setting),” ungkap Ardian. Bahkan tak jarang banyak yang meminta jasanya untuk menerangkan drone.

Mulai Banyak Klien dan Pesaing

Sejak tahun 2011 - 2012 Nova dan Ardian memang masih sulit menemukan klien yang mau menggunakan jasanya. Selain masih baru banyak yang belum tau kegunaan benda ini. Namun mereka mengatasinya dengan memberikan pelayanan dan hasil yang bisa @MajalahElshinta


Bisnis unik

dilihat sendiri oleh klien. “Waktu itu kita buat foto dan cinemagraphy di Lombok dan banyak yang kagum dan akhirnya tertarik menggunakan jasa kita,” ungkap Ardian. Ketika klien mulai banyak berdatangan bisnis ini pun bak jamur di musim hujan, banyak juga yang mulai mengikuti jejak Nova dan Ardian. Melihat hal tersebut mereka tak khawatir dan takut. “Kita utamakan kualitas dan hasil, supaya klien puas dan percaya. Bahkan karena kualitas kita bagus banyak klien yang percaya dan kembali menggunakan jasa kita,” ungkap Nova. Saat ini mereka sudah menangani banyak klien ternama bahkan sebagian besar yang menggunakan jasa mereka orang luar negeri. Mulai dari instansi

pemerintahan, pengusaha, stasiun televisi, perusahaan swasta, bahkan perusahaan asal Singapura, Australia, Jepang dan banyak lagi. Dalam menjalankan kegiatannya Nova dan Ardian menggunakan hampir segala senis drone. “Kami punya jenis segala jenis drone yang terbaik dan terbaru, bahkan tak jarang kami ditawarkan untuk trail dan review barang baru yang akan keluar,” ungkap Nova. Saat @MajalahElshinta

ini mereka mampu melayani pengambilan gambar baik udara maupun darat. Mereka biasa menggunakan drone jenis Phamtom, Spreadingwings S1000+, dan berbagai jenis kamera dan monitor. Meski pun berawal dari hobi usaha yang dijalani Nova dan Ardian ini tak bisa dianggap remeh. Selain prospek kedepan masih sangat besar, mereka sendiri masih banyak mengatasi keinginan klien. “Kami saat ini masih sibuk pergi ke sini ke sana untuk ketemu klien dan kerja, bahkan tahun ini kita memiliki jadwal yang cukup padat,” ungkap Nova. Bahkan mereka masih memiliki banyak proyek besar yang masih dalam proses pembuatan.

Biasanya saat melakukan penerbangan dan mengambil gambar dan video drone memiliki kapasitas kurang lebih 15 menit waktu terbang. Benda ini menggunakan media baterai untuk menyimpan tenaga listrik. Hebatnya benda ini mampu terbang lebih dari 100 meter di atas permukaan tanah. Namun ada beberapa peraturan dinas perhubungan yang membatasi tinggi drone mengudara. “Kita tidak bisa sembarangan menerbangkan drone, walau pun kelihatannya mudah tapi benda ini bukan mainan. Kami utamakan keamanan bagi masyarakat sekitar, dan kita juga tidak mau ambil risiko kalau sekiranya berbahaya,” ungkap Nova. Kedepannya mereka ingin terus menjalankan bisnis ini, melihat prospek dan peluang usaha yang masih sangat terbuka. Namun mereka menghimbau kepada masyarakat yang menggunakan drone agar tidak sembarangan. Karena penggunaan drone yang sembarangan bisa berdampak buruk, terlebih jika nantinya pemerintah melarangnya. (teks: bsu/ft: dok.pri)

I Mei 2016 I Tahun VIII I

89


http://mixgastronomicousa.com/

KONSULTASI BISNIS

Promosi Lewat Internet

t

Pak Niam yang baik Saya memiliki usaha di bidang konveksi. Walaupun belum terlalu besar tapi sudah lumayan. Agar lebih berkembang lagi, teman menyarankan untuk mencoba berpromosi lewat internet. Saya tahu sekarang ini serba teknologi. Sebenarnya saya lebih suka pendekatan langsung ke customer. Menurut Pak Niam, bagaimana? Terima kasih.

Wijaya Surakarta

90

I Mei 2016 I Tahun VIII I

J

Pendekatan internet atau promo melalui web itu akan menjangkau cakupan yang melampaui lokal Anda sehingga kalau Anda berniat meluaskan pasar bisa dilakukan dengan cara tersebut. Sedangkan pendekatan Anda bertemu customer dilakukan untuk intensitas mendalam dari jasa/produk Anda. Dengan kata lain tidak ada salahnya menggunakan pendekatan tersebut. Dugaan saya kapasitas produksi konveksi Anda masih terbatas, sehingga jika dipromosikan melalui internet dan sukses malah akan menimbulkan masalah disisi produk Anda. Jadi memang betul metode promosi harus disesuaikan dengan kapasitas dan tujuan pasar Anda.

@MajalahElshinta


Niam Muiz

Ia adalah seorang inspirator handal dan konsultan bisnis, master trainer tamatan Amerika Serikat yan telah menelorkan lebih dari 8000 eksekutif pada berbagai level jabatan dan fungsi di berbagai wilayah Indonesia. Niam sendiri sudah malang melintang selama 20 tahun di dunia training, dan kini menjabat sebagai Presiden Direktur PT Inspira Counsulting, Jakarta

Membaca Peluang Usaha

http://www.kjrocker.com/

J

t

Pak Niam, Saya selalu heran dengan orang-orang yang selalu pandai memanfaatkan peluang usahanya. Sementara saya perlu pertimbangan saat akan membuka usaha yang ujung-ujungnya malah tidak jadi. Bagaimana cara mendapatkan peluang itu? Karena saya juga ingin berhasil. Terima kasih.

Sangat positif untuk memahami keterbatasan Anda. Maksudnya Anda memerlukan ketajaman mengelola peluang. Setiap kali ada peluang Anda harus telusuri dari ujung hilir sampai kehulu. Begitu Anda paham keseluruhan masalah sekitar peluang tersebut maka Anda akan lebih percaya diri mewujudkan peluang tersebut. Masih ingat catatan rubrik ini mengenai bisnis terbaik adalah berasal dari minat Anda? Hal itu mengindikasikan bahwa setiap peluang dikenali dari hulu ke hilir atau sebaliknya. Hal itu sangat memudahkan seseorang mewujudkan peluang tersebut. Berdasarkan hal itulah orangorang yang Anda kagumi menggoreng “peluang yang mengilhaminya jadi tidak aneh kan silahkan Anda coba.�

Duta Jakarta Barat

@MajalahElshinta

I Mei 2016 I Tahun VIII I

91


Ayodya Pala

Keliling Dunia dengan Tari Tradisional Manusia menggunakan segala macam cara untuk memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan yang bermacam-macam itu membuat beragam inovasi dan teknologi yang dibutuhkan. Tetapi, secepat perkembangan zaman perlu ada nilai yang tetap dipegang oleh manusia baik itu nilai etika dan nilai budaya. Nilai-nilai itu diajarkan dalam kebudayaan dan adat istiadat seharihari. Salah satunya adalah dengan tarian, tarian merupakan bagian dari kesenian yang dulunya digunakan untuk mengungkapkan sesuatu. Budi Agustinah pendiri Ayodya Pala, melihat bahwa tari-tarian bukan hanya sekedar seni saja namun juga membangun pribadi para pelakunya.

92

I Mei 2016 I Tahun VIII I

a

yodya pala sendiri awalnya merupakan sebuah sanggar kesenian untuk lingkungan sekitar rumah wanita yang biasa disapa Etin ini. Ia melakukan aktivitas tari ini sejak duduk di bangku SMP. Bahkan ia mampu lulus dari universitas, hasil dari tari-tarian ini. “Sebenarnya para pelaku tari itu sudah memiliki jalan sendiri, di Ayodya Pala sendiri permintaan untuk menjadi guru tari di luar selalu ada.� Sanggar yang sudah melakukan pentas ribuan kali ini bisa dibilang merupakan salah satu sanggar tari terbesar di Indonesia.

Kreatifitas Sejak Dini

Saat duduk dibangku SMP, Etin pernah menari pada peringatan

@MajalahElshinta


INDUSTRI KREATIF

pertunjukan tersebut. “Dari situ nama Ayodya Pala sendiri mulai dikenal.” Ayodya Pala mengajarkan beragam jenis tarian yang ada, umumnya tarian yang diajarkan berasal dari nusantara. Namun, Etin sendiri tidak membatasi ilmu yang diajarkan. “Perkembangan tentu terjadi, kita tidak bisa menahan laju itu. Maka kami mengakalinya dengan mengajarkan juga tarian-tarian modern.” Etin mengatakan kita tidak boleh alergi dengan budaya baru, tetapi perlu diingat adalah budaya yang sudah mengakar harus dilestarikan. “Saya tidak merasa khawatir dengan beragam tarian baru-baru belakangan ini, itu hanya musim saja, sedangkan dasarnya tetap tarian budaya.” Dalam menyikapi tren tarian terkadang Etin mengundang ahli di tarian tersebut agar para penarinya bisa

Saya pernah kerja di bank, namun karena memang menari sudah mendarah daging, kemerdekaan Indonesia di kampungnya. “Saat itu pertunjukan saya sukses, dan setelahnya banyak warga yang mengatakan agar saya membuka sanggar saja.” Banyaknya permintaan membuat ia dan keluarganya mengiyakan permintaan tersebut. Sanggar tersebut berdiri tanpa ada modal apa-apa, hanya bermodalkan sebuah radio tape ia mengajar anak-anak menari. “Awalnya itu saya hanya mengajarkan tarian daerah Jaipongan. Namun karena kami memiliki misi membangun bangsa lewat seni dan budaya jadi tidak ada anak tiri dari seni tari tersebut semua kita ajarkan.” Nama Ayodya Pala sendiri diambilnya dari dua cerita, Ayodya adalah tempat dimana Rama dilahirkan dari kisah ramayana, sedangkan Pala diambil dari sumpah terkenal patih Gajah Mada. Di awal berdirinya Etin sendiri masih aktif menjadi peserta tari jika sanggarnya diminta untuk tampil. “Pertama kali pakai nama Ayodya Pala untuk tampil adalah saat pertunjukan untuk tari Jaipong se Jawa Barat, kami mewakili Depok dan hanya bisa satu tarian.” Namun ia tidak mundur saat itu dengan semangat Etin dan kawan-kawan maju ke pertunjukan tersebut, tidak diduga-duga justru mereka menang pada @MajalahElshinta

melihat jenis dan tarian itu sehingga mereka setidaknya bisa jika diminta untuk menari jenis itu. “Lagipula tarian itu biasanya tren saja, yang banyak diminta justru tarian-tarian daerah.” Etin mengatakan hal terpenting dalam menjalani sanggar tersebut adalah karena memang sudah menjadi hobinya. “Saya pernah kerja di bank, namun karena memang menari sudah mendarah daging, saya tidak tahan dan akhirnya kembali lagi ke sanggar ini.” Etin menjelkasn bahwa saat itu konsentrasinya terbagi antara bekerja di bank dan mengajar

I Mei 2016 I Tahun VIII I

93


di sanggar. Etin tidak ingin sanggar tari itu seperti tidak bergerak. Karena itu ia merelakan profesinya di bank tersebut untuk mengejar kecintaannya terhadap dunia tari. Seiring berjalannya waktu sanggar milik Etin sudah semakin dikenal, bahkan sanggar ini sering sekali diundang oleh berbagai macam pihak. “Untuk undangan tampil kita tidak pernah mengandalkan kenalan atau orang dalam. Sebab saya yakin akan kemampuan dan keapikan kami dalam menari lah yang membuat orang-orang itu kembali memanggil kita lagi.� Beragam acara dihadirinya baik skala lokal sampai skala internasional. Bersama sanggarnya, Etin sudah merasakan ribuan panggung pernah disinggahinya. Bukan hanya di dalam negeri

94

I Mei 2016 I Tahun VIII I

para penari sanggar rutin keluar negeri untuk menari disana.

Go Internasional

Bukan hanya sekadar melakukan tarian saja, Etin dan rekan-rekan juga menyebarkan budaya Indonesia ke berbagai belahan dunia. Etin rutin mengirim muridnya keluar negeri untuk misi budaya. Ia menceritakan pertama kali sanggar @MajalahElshinta


INDUSTRI KREATIF

ini keluar negeri saat mereka diundang oleh duta besar Indonesia di Paris. “Pertama kali itu kami diundang ke Paris oleh KBRI, saat itu kami tidak menyangka bagaimana bisa terpilih menjadi sanggar yang menjadi wakil Indonesia di sana.” Kemampuan tari mereka juga mendapat apresiasi dari berbagai negara. Saat kunjungan tarian ke Jerman mereka mendapat beasiswa untuk belajar bahasa Jerman di Indonesia. “Karena ada kendala bahasa kami diberikan beasiswa untuk dapat belajar bahasa Jerman di Goethe Institute, pengajar mereka yang datang ke sini dan mengajarkan kepada kami,” ujar Etin bangga. Beragam negara sudah dikunjungi oleh murid sanggarnya. Kunjungan ini dilakukan untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada mata internasional. Tidak hanya berkunjung, orang yang pernah melihat pertunjukan mereka banyak yang datang untuk belajar. “Dari Rusia itu ada satu orang yang ingin belajar tari topeng. Dia melihat tari topeng dan tertarik untuk belajar.” Etin mengatakan bahwa tarian Indonesia memiliki daya tarik yang luar biasa. Menurut Etin, tarian di Indonesia sangat beragam karena terdiri dari beragam suku bangsa. Terlebih lagi saat ini banyak juga yang menginginkan perpaduan antara tarian daerah dan tarian modern sehingga membuat tarian kontemporer yang

@MajalahElshinta

lebih dinamis. Misi budaya biasanya yang mendasari murid-murid sanggar untuk tampil di luar negeri. “Selain rombongan ada pula misi budaya yang perorangan.” Dalam waktu dekat ia akan mengirim anggota sanggar tari untuk berangkat ke pertunjukan di Athena. Pertunjukan ini akan dilakukan mengelilingi kota-kota besar di Yunani. Walaupun sudah melakukan pertunjukan di berbagai macam negara, Etin mengatakan bahwa dasar tarian di sanggarnya tetap lah tarian tradisional. “Di sini ada beberapa tingkat kemahiran, untuk naik tingkat tarian yang dibawakan adalah tarian tradisional, bukan hanya menari mereka dituntut untuk menampilkan pertunjukan secara utuh mulai dari kostum dan riasannya.” Etin mengatakan dalam melakukan ujian kenaikan tingkat ini adalah saat paling pusing bagi dirinya. Untuk ujian kenaikan tingkat itu bisa makan waktu seminggu, karena jumlah pesertanya ribuan. Sedangkan keinginan Etin saat ini adalah memiliki tempat agar para penarinya bisa belajar disana. “Saya ingin punya sekolah atau padepokan lah supaya para pengunjung bisa melihat langsung bagaimana kita berlatih,” tandas Etin. (teks:Iwa/foto: Reza)

I Mei 2016 I Tahun VIII I

95


Sentra Buku Pasar Senen

Buku Bekas yang Tetap Berkelas Buku sebagai jendela dunia memang kerap dilupakan sebagian orang. Seiring perkembangan zaman dan teknologi beberapa orang bahkan sudah meninggalkannya.

amun bukan berarti buku itu sudah mati, sejak awal kemunculannya buku memang sudah menjadi media bagi setiap orang mendapatkan pengetahuan. Bahkan buku sendiri telah menjadi pedoman dan catatan keilmuan.

96

I Mei 2016 I Tahun VIII I

@MajalahElshinta


SENTRA BISNIS Manfaatnya jelas tak bisa dianggap remeh dan masih sangat penting. Namun terkadang keterbatasan seseorang membuatnya sulit mendapatkan buku, sebagian orang bahkan memilih mencari buku bekas guna mendapatkan manfaat dan pengetahuan dari isi buku tersebut. Di Jakarta sendiri ada beberapa tempat yang menawarkan sensasi wisata dan juga berbelanja

buku lawas yang memang sudah tidak diterbitkan. Selain itu pilihan buku-buku yang diinginkan pun lebih banyak referensi, karena pada dasarnya tempar buku bekas memberikan sensasi berbeda dari pada toko buku pada umumnya. Di Jakarta, orang sudah tak asing dan lebih mengenal kawasan kwitang sebagai sentra buku bekas pada eranya dan sudah ada sejak tahun

buku bekas. Hal ini tentunya sangat membantu bagi para masyarakat yang ingin mendapatkan buku bekas. Sebenarnya ada beberapa alasan orang lebih memilih tempat buku bekas sebagai wahana pencarian buku. Selain alasan keterbatasan ekonomi, ada juga yang sengaja mencari

80an. Bahkan tak jarang orang lebih gemar datang ke sana dari pada ke toko buku. Selain harganya yang miring alias lebih murah, ketersediaan buku terkadang lebih menjamin. Biasanya banyak para mahasiswa yang datang untuk mencari beberapa buku referensi. Ada pula yang

@MajalahElshinta

sengaja datang untuk berburu buku langka yang memang sudah sulit didapatkan di toko buku pada umumnya.

Relokasi Tempat Namun beberapa tahun yang lalu kebijakan pemerintah DKI Jakarta (saat itu), membuat sebagian pedagang buku di kawasan Kwitang harus dipindahkan. Alasannya keberadaan pedagang buku saat itu dianggap menggangu fungsi jalan yang seharusnya. Akhirnya para pedagang dipindahkan ke kawasan Senen. Beberapa diantaranya bahkan terlempar ke beberapa daerah. Selain Kwitang kita juga mengenal kawasan terminal Pasar Senen yang juga menjajakan pedagang buku bekas. Khusus kawasan ini para pedagang buku sudah ada sejak lama. “Kawasan ini sudah lama ada bahkan ada yag sudah pensiun dan sepuh,� ungkap Zainudin salah satu pedagang. Bisanya para pedagang berjejer atau toko mereka saling bersebelahan. Saat datang, pengunjung akan disuguhi pemandangan tumpukan buku yang menjulang tinggi. Tak jarang ada pula buku yang diletakan di lantai. Namun hal inilah yang menjadi ciri khas dari tempat penjualan buku bekas. Meski pun dikenal sebagai tempat penjualan buku bekas bukan berarti buku yang dijual bekas sepenuhnya. Para pedagang juga menyediakan buku-buku terbaru yang memang didatangkan langsung oleh penerbit. Tentunya harga yang diberikan para pedagang pun berbeda I Mei 2016 I Tahun VIII I

97


dari toko buku biasanya. “Selain harganya lebih miring, konsumen juga masih bisa menawar harga buku di sini,” ungkap Arif salah satu pedagang yang dipindahkan dari kawasan Kwitang. Biasanya buku-buku yang ada diperoleh dari beberapa sumber, baik dari penerbit itu sendiri bahkan juga perorangan. “Ada yang langsung datang ke sini untuk jual buku, biasanya perorangan ada juga yang penerbit yang rutin menawarkan buku-buku baru,” papar Arif. Memang ada juga yang menjual buku secara besar, seperti pengepul.

Menghidupkan Perekonomian Pedagang Sebenarnya fenomena para pedagang buku bekas ini sudah ada sejak lama dan kerap ditemukan di beberapa daerah. Selain daerah atau kawasan Kwitang dan Pasar Senen, sebut saja daerah Jatinegara, Thamrin City, Stasiun UI dan masih banyak lagi. Namun seiring dilakukannya penertiban beberapa kawasan, membuat

98

sebagian pedagang mulai menghilang, ada pula yang beralih profesi. Keberadaan para pedagang buku bisa dikatakan sangat membantu masyarakat mendapatkan buku itu. Walau pun terkadang keberadaannya dianggap mengganggu namun bisa dilihat dari dampak yang diberikan dengan keberadaan kawasan ini. Selain membantu masyarakat, kawasan ini juga bisa menghidupkan perekonomian bagi para pedagang. Buku yang sudah ada sejak lama keberadaannya memang tidak bisa dianggap remeh. Selain memberikan manfaat pengetahuan ia juga memberikan dampak positif bagi masa depan. Tak peduli buku itu baru atau bekas. Para pedagang buku bekas sebenarnya tidak mengenal musim, keberadaan mereka selalu ada dan tak pernah mati. Meskipun perkembangan zaman semakin canggih dan modern dengan kehadiran e-book bukan berarti mematikan peluang bisnis para pedagang buku. Bahkan

I Mei 2016 I Tahun VIII I

di saat-saat tertentu kawasan buku bekas kerap diburu beramai-ramai. “Biasanya pas tahun ajaran baru mulai banyak yang cari buku, selain itu menjelang pertengahan tahun saat para mahasiswa membuat skripsi, dan mencari referensi,” papar Arif. Alasan para pedagang bertahan dengan usahanya ialah masih terbukanya peluang bisnis buku yang tak pernah mati. Walau pun terlihat sederhana, bisnis buku bekas ini tak bisa dianggap remeh. Para pedagang bisa mengantongi uang Rp 1 juta perhari saat ramai, bahkan terkadang bisa juga lebih banyak. @MajalahElshinta


SENTRA BISNIS Peluang dan kesempatan menjual buku bekas pun diakui pedagang masih akan terus berkembang meski pun tidak terlalu signifikan. Terlebih saat ini kebiasaan membaca sudah mulai kembali ditumbuhkan. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya kemunculan buku-buku yang tak ada habisnya. Bahkan tren membaca buku kini sudah lebih modern dan seperti gaya hidup. Sebenarnya di luar negeri pun para masyarakat masih gemar membaca. Sebut saja negara

@MajalahElshinta

Jepang, dan beberapa negara maju lainnya yang masing gemar membaca. Selain buku, ada pula majalah atau literatur bisa ditemukan di kawasan buku bekas. Kriterianya pun beragam. Mulai dari buku bacaan seperti novel, cerpen, buku pelajaran, buku masak, buku belajar keahlian tertentu, bahkan buku-buku asing yang kadang sulit didapatkan. Buku memang memiliki nilai magis didalamnya, selain sumber ilmu dan pengetahuan ia juga tak pernah mati dimakan zaman. Meskipun mulai banyak teknologi yang dapat mempermudah seseorang mendapatkan ilmu, bukan berarti buku dilupakan. Walaupun buku itu sudah kusam dan diterbitkan sejak lama buku masih memiliki informasi dan pengetahuan didalamnya. Karena pepatah mengatakan jangan menilai buku dari luarnya saja, namun lihat isi yang ada didalamnya. (Teks:Bsu/ft:Reza)

I Mei 2016 I Tahun VIII I

99


KONSULTASI franchise

J

100

Sistem Kemitraan

t

Pak Royandi, Pertanyaan saya singkat saja. Apakah benar cara kemitraan itu lebih baik daripada franchise? Mohon penjelasannya beserta keuntungan dan kerugiannya. Terima kasih banyak. Gisella Lampung

Ibu Gisella yang baik, Yang paling baik dalam kerjasama bisnis adalah bentuk kerjasama yang menghasilkan kolaborasi yang saling mendukung (saling menutup kekurangan masing-masing/sinergi). Baik itu untuk bentuk kemitraan yang Anda maksud ataupun untuk sistem franchise. Sedangkan kerjasama bisnis yang paling enak adalah kerjasama yang kita rasakan paling sesuai dan cocok dengan kemampuan dan perasaan/minat kita. Kemitraan (dalam bisnis) adalah bekerjasama dalam satu bisnis yang sama. Sekali lagi, bekerjasama, bukan sekedar sama-sama kerja. Franchising (sistem franchise) adalah salah satu bentuk kemitraan juga. Kemitraan itu dapat berupa Joint Venture (JV- sama-sama menempatkan modal); Kerjasama Operasi (salah satu pihak menaruh modal, pihak lainnya melaksanakan operasi bisnis); Kerjasama tempat (salah satu pihak menempatkan modal dan menjalankan operasi bisnis, pihak lain hanya menyediakan tempat secara cuma-cuma tetapi mendapat pembagian keuntungan dari bisnis sebagai imbalan tempat); sistem bisnis yang disebut Business Opportunity I Mei 2016 I Tahun VIII I

(memiliki bisnis dengan cara membayar pemilik bisnis yang diminati agar mengajarkan cara membuat produk dan cara mengoperasikannya); Lisensi (memiliki bisnis, mengoperasikan sendiri tetapi dengan meminjam nama/ brand sebuah bisnis dengan membayar royalty untuk brand tersebut selama masa tertentu); Franchising (memiliki dan diajarkan cara mengoperasikan bisnis yang diminati dengan membayar franchise fee, serta memakai Kekayaan Intelektual bisnis tersebut [umumnya brand dan sistem] dengan membayar Royalty fee berikut mendapat support bisnis secara terus menerus selama masa perjanjian), dan lain-lain atau gabungan dari semua hal tersebut. Tetapi, khusus dalam “industri franchise�, yang diistilahkan dengan kemitraan lebih kepada hal sebagai berikut: Anda adalah pemilik modal dan bisnis tersebut adalah milik Anda, tetapi seluruh operasi dijalankan oleh pihak pemilik bisnis yang Anda minati. Apakah ini yang Anda maksud? Bila ini yang Anda maksud, maka keuntungan dan kerugiannya adalah sebagai berikut: Keuntungannya Anda cukup duduk kipaskipas dan menunggu profit yang disetor. Kerugiannya, Anda sebagai pemilik bisnis tidak akan pernah tahu cara menjalankan bisnis tersebut. Akibatnya Anda juga tidak akan tahu apakah profit yang Anda terima sudah optimal atau hanya sekadar basa-basi saja. Adakalanya dalam memilih bisnis, caranya dengan memperhitungkan keuntungan yang diterima. Orang membandingkannya dengan bunga deposito. Bila keuntungan yang diterima lebih besar dari penerimaan bunga deposito, maka lebih baik menempatkan uang pada bisnis tersebut. Tapi harus diingat, dalam penempatan deposito, uang pokoknya (bank mengistilahkan principal) tetap utuh dalam bentuk uang dan dapat langsung segera cair kembali ketangan anda. Dalam bisnis, “principal� tersebut sebagian habis berubah menjadi barang (assets) dan sebagian habis berubah menjadi penutup biaya kerja (modal kerja/ working capital). Bila anda ingin mencairkannya, maka hanya yang berupa assets saja yang dapat dicairkan. Itupun @MajalahElshinta


Ir. Royandi Junus, MBA

bizsetup.com

Royandi Junus adalah seorang arsitek yang meraih S2 di bidang finance. Berkat pengalaman puluhan tahun di bidang bisnis development, membuatnya paham segala seputar franchise. Ia bergabung dengan pioneer konsultan franchise di Indonesia, yaitu International Franchise Business Management (IFBM). Tekadnya adalah membantu para Franchisor asing maupun lokal untuk mengembangkan usahanya di Indonesia.

tidak bisa segera cair dan nilainya merosot tajam sesuai dengan tenggang waktu dan umur assets tersebut. Jadi, pendapatan yang perlu diperhitungkan untuk diterima adalah gabungan dari cicilan pengembalian modal (principal) dan “bunga.” Dalam bisnis, disebut pengembalian dari penyusutan (depresiasi dan amortisasi) ditambah profit bisnis. Bila Anda ingin lepas dari rutinitas bisnis dan dapat menghitung pengembalian modal dengan baik, kemudian merasa puas dengan penerimaan Aanda, ini akan menjadi yang terbaik bagi Anda. Bila ternyata yang Anda maksud adalah Business Opportunity, maka keuntungannya Anda memiliki kebebasan memilih lokasi usaha dan bebas menjalankan ide-ide cemerlang Anda. Anda bebas bereksperimen. Kalaupun mentok, mau dilanjutkan atau mau berhenti atau mau berganti bisnis, terserah Anda. Anda akan membangun entepreneurship Anda sendiri. Kerugiannya Anda harus bereksperimen sendiri dan mencari jalan yang terbaik sendiri untuk mempertahankan bisnis. Anda harus mencari pelanggan dan membangun brand bisnis Anda sendiri. Bila Anda adalah tipe orang yang selalu mempunyai ide-ide cemerlang dan ingin segera menjalankan ide-ide tersebut karena memiliki keyakinan tak tergoyahkan, maka model ini adalah yang terbaik untuk Anda (dalam franchising, nilai positif ini disebut “susah diatur” dan orang tipe ini dihindari oleh Franchisor). Franchising juga memiiki keuntungan dan kerugian. Keuntungannya, Anda berbisnis dengan menerapkan pengalaman sukses @MajalahElshinta

Franchisor yang telah terbukti. Terus menerus dibantu seperti halnya memiliki konsultan bisnis sehingga cepat belajar. Anda diijinkan memakai brand yang sudah terkenal atau telah mempunyai “nama besar” selama masa perjanjian. Dalam marketing, Anda akan melakukannya bersama dengan Franchisor. Entepreneurship Anda dibangun bersama Franchisor tanpa perlu bereksperimen. Anda berbisnis dalam sebuah bisnis jaringan (network) yang secara skala ekonomi dapat menekan harga pokok pembelian. Anda diajarkan siapa target market anda sebenarnya dan bagaimana cara menghadapinya. Kerugiannya, lokasi usaha anda diatur oleh Franchisor dengan maksud agar tidak saling kanibal dengan sesama Franchisee. Anda wajib mengikuti prosedur kerja yang telah ditetapkan oleh Franchisor sesuai pengalaman mereka. Anda tidak dapat mengembangkan ide-ide Anda secara langsung, tetapi membutuhkan waktu serta persetujuan terlebih dahulu dari Franchisor (birokrasi). Atau malah tidak diijinkan sama sekali karena Franchisor tidak memiliki pengalaman dalam hal tersebut. Hal lain, modal yang perlu Anda persiapkan akan lebih besar dari pada memulai usaha sendiri atau tipe kemitraan lainnya. Sebagai contoh, bila bisnis memerlukan lemari es, maka lemari es tersebut harus sesuai dengan spesifikasi Franchisor karena menyangkut pengalaman dan citra Franchisor. Anda tidak bisa memakai lemari es dari rumah atau dari rumah orang tua anda guna menekan investasi. Anda tidak bisa memanfaatkan barang “milik anda” yang tidak sesuai dengan spesifikasi Franchisor. Bila Anda adalah tipe orang yang mudah berkolaborasi dan merasa kurang berpengalaman, maka sistem franchise ini adalah sistem yang terbaik bagi Anda. Mengenai modal yang besarannya lebih besar dari memulai bisnis pada umumnya (terutama karena membayar franchise fee), tetap akan dapat dikembalikan secara terjadwal seperti pengalaman dan perhitungan Franchisor. Jadi mana yang lebih baik? Jawabannya kembali pada alinea pertama. Selamat berbisnis.

I Mei 2016 I Tahun VIII I

101


foto-foto: instagram Ayu Tingting (@ayutingting92), AyuTingting KaraokeKeluarga (@ayutingting.karaokekeluarga)

Siapa tak kenal penyanyi satu ini? Setelah merasakan sukses dalam karir sebagai penyanyi, Ayu Ting Ting pun mulai melirik dunia bisnis. Usaha yang dipilihnya tak jauh dari dunia tarik suara yaitu usaha karaoke.

Terjun di Tiga Bisnis, Ayu Ting Ting Tidak Takut Persaingan

102

I Mei 2016 I Tahun VIII I

@MajalahElshinta


BISNIS SELEB

endati sudah banyak teman artis lain seperti Inul Daratista, Rossa, Maia yang lebih dulu membuka karaoke, Ayu mengaku tidak takut dengan persaingan. Apa yang menyebabkan pelantun Sambalado ini sangat

mencairkan suasana, Ayu sesekali ikut bercanda pula. Ayu berharap setiap program atau acara yang dipandunya bisa selalu disukai dan ditonton banyak orang. Seiring dengan semakin banyaknya pundi pundi rupiah yang didapatnya, maka Ayu pun melebarkan sayap ke jalur bisnis dengan membuka usaha karaoke bernama Ayu Ting Ting Karaoke Keluarga di kawasan

Setiap orang sudah punya rezeki masing-masing. Mudahmudahan usaha saya lancar.” Mengingat ada beberapa rekan artis yang tersandung permasalahan hukum dengan usaha karaoke milik mereka, Ayu sangat hati-hati dalam menjalankan bisnisnya. “Jadi buat pelajaran ke depan supaya tidak terulang lagi masalah-masalah yang sudah pernah ada, seperti masalah hukum terkait pembagian

optimis dengan bisnis yang digelutinya? Pemilik nama asli Ayu Rosmalina ini memiliki karir yang semakin gemilang dengan menjadi salah satu penyanyi dangdut papan atas di Indonesia. Rupanya Ayu tak hanya pandai menyanyi, ia juga memiliki kemampuan di bidang lain. Salah satunya adalah menjadi presenter. Kendati menjadi seorang pemandu acara memang tidak mudah baginya namun Ayu terus belajar menyesuaikan diri dan bersikap profesional. “Kadang teman-teman suka bercanda saat acara tapi saya anggap santai karena sudah kenal mereka,” tutur Ayu. Untuk

Kelapa Gading, Jakarta Utara. “Saya sebenarnya tidak terpikir buka karaoke, cuma kebetulan ada yang menawari untuk kerjasama membuka bisnis ini,” tutur ibu dari Bilqis Khumairah Razak ini. Alasan Ayu adalah karena ia masih pemula di bisnis ini sehingga kurang percaya diri mengambil langkah berbisnis. Beruntung, banyak pihak yang memberikan dukungan membuatnya ingin juga berhasil seperti para penyanyi yang sudah lebih dulu membuka bisnis karaoke. Walaupun mau tak mau harus mau bersaing, Ayu mengaku sudah siap. “Saya percaya rezeki itu tidak akan tertukar.

royalti dan hak cipta. Jadi, semua sudah diurus sama orang yang mengerti hukum,” tutur Ayu. Ayu pun berkeinginan bisa membuka lebih banyak lagi cabang. Setelah gerai pertama resmi dibuka pertama kali di Jakarta, selanjutnya akan dibuka lagi kurang lebih seratus gerai lain yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun seperti bisnis pada umumnya, usaha karaoke ini pun bisa menjadi bisnis yang sangat menguntungkan tapi juga bisa rugi. Penyanyi kelahiran Depok, 20 Juni 1992 ini belajar mengenai bisnis dan manajemen. “Saya banyak belajar baik dari rekan

@MajalahElshinta

I Mei 2016 I Tahun VIII I

103


sesama artis yang membuka bisnis serupa maupun orang yang punya pengalaman serta kemampuan menjalankan bisnis tersebut.” Bagi Ayu yang terpenting tidak memilki pikiran yang aneh-aneh dan menganggap jatuh dalam usaha justru malah akan membuatnya semakin kuat. “Tapi mudah-mudahan jangan sampai,” imbuhnya. Ayu tidak ingin usaha karaokenya hanya sekadar bisnis hiburan semata, melainkan bisa sebagai pilihan keluarga dan masyarakat Indonesia untuk bisa menghabiskan waktu bersamakeluarga dan sahabat. “Pokoknya bisa menikmati

hiburan dengan tempat dan pelayanan terbaik.” Untuk itu ia sudah memiliki konsep yang berbeda, yakni dilengkapi dengan aplikasi dan sistem audio karaoke terbaik. Tidak hanya itu, rumah karaoke yang dikhususkan untuk keluarga ini memiliki 24 kamar dengan empat tipe, yaitu deluxe untuk 12 orang, medium untuk 6 orang, small untuk 4 orang,

VIP untuk 15 orang, serta VVIP. Sebelum merambah bisnis karaoke, Ayu pernah membuka usaha kontrakan. Rupanya Ayu sangat menyadari bahwa tak selamanya akan berkecimpung di dunia artis. Maka ia pun perlu melakukan investasi. Ia menuruti saran sang ayah untuk tidak menghamburhamburkan uangnya dan menginvestasikan pendapatannya dalam bentuk rumah. “Kata ayah, harus pintar-pintar pakai uangnya, mulai investasi. Tidak boleh boros,” ujarnya. Saat itu Ayu lebih senang mengumpulkan perhiasan dan properti. Ayu mengaku diajari ayahnya untuk investasi di bidang tanah, rumah kontrakan, dan perhiasan seperti anting dan cincin. Alasan Ayu lebih tertarik untuk bisnis kontrakan dan kos karena dianggap lebih aman dan tidak ada ruginya.

“Saya percaya rezeki itu tidak akan tertukar. Setiap orang sudah punya rezeki masingmasing. Mudahmudahan usaha saya lancar.”

104

I Mei 2016 I Tahun VIII I

@MajalahElshinta


BISNIS SELEB Pertumbuhan angka investasi properti yang semakin subur di kota besar, khususnya di Jabodetabek sangat menjanjikan untuk dijadikan lahan bisnis. Disamping itu harga tanah setiap tahun terus bertambah. Untuk itu Ayu membuka tempat kos juga untuk karyawan yang kebanyakan pegawai supermarket dekat rumahnya. Ayu mengaku bisnis kontrakannya sudah sampai ratusan pintu. Karena kesibukannya, Ayu menyerahkan urusan tersebut

serius berbisnis dalam bidang fashion. Brand tersebut menggunakan namanya sendiri, Ting Ting Collections. Ayu pun mengaku tak malu jika dibilang memanfaatkan kesempatan. “Mumpung nama saya saat ini masih laku tak ada salahnya untuk memulai sebuah bisnis fashion.” Namun ia tetap bergabung dengan orang-orang yang berkompeten di bidang fashion. Kedekatannya dengan Ivan Gunawan digunakan Ayu untuk belajar bagaimana berbisnis fashion yang baik.

Sedangkan untuk harga, Ayu tidak mau membanderol produknya dengan harga yang tinggi. “Harga disesuaikan dengan jenis pakaiannya,” ujar penyuka olahraga yoga ini. Lebih lanjut Ayu menjelaskan bahwa untuk pakaian dengan jenis dress akan dibanderol dengan harga yang lumayan. Namun untuk atasan atau bawahan akan dibandrol dengan kisaran yang murah. Ayu mengaku gembira saat koleksi fashionnya menarik minat pembeli bahkan ada juga permintaan untuk menjadi reseller dan membuka butik di daerah lain. Tak sampai di situ, Ayu juga telah merambah bisnis kuliner, dengan menjual kripik dan makaroni. Ayu mengaku semua dijalani sebagai bentuk investasi masa depan buah hatinya. Selain asuransi, Ayu juga sudah mempersiapkan tabungan. “Semua ini saya lakukan khusus untuk Bilqis Khumairah Razak,” tandas Ayu. (teks:eri/ft:ist)

kepada sang Ayah, Abdul Razak. Sedangkan ibunya, Umi Kalsum yang mengurus tabungan. Saat bisnis karaoke sudah mulai berjalan, Ayu Ting Ting sudah mempersiapkan bisnis lain yaitu di bidang fashion. Ayu ingin mengikuti jejak sahabatnya, Raffi Ahmad yang sukses membuka usaha fashion berlabel RA Jeans. Ayu pun berharap bisa sesukses Raffi. Walau mengaku tak ingin buru-buru dalam bisnis fashion ini, Ayu sudah menyiapkan sebuah brand sebagai bukti @MajalahElshinta

I Mei 2016 I Tahun VIII I

105


Kilos Laundry & Dry Cleaning

Laba Cemerlang dari Bisnis Laundry Bisnis laundry sekarang sudah merambah hingga di pinggiran kota sehingga wajar jika pangsa pasar bisnis laundry sangatlah luas. Selain karena peluang usaha yang masih terbuka lebar, bisnis ini juga bisa dibilang cukup mudah dan murah dalam menjalankan operasi usahanya. Salah satu pelaku usaha di bidang ini adalah Kilos Laundry & Dry Cleaning.

106

I Mei 2016 I Tahun VIII I

k

ilos Laundry mulai dibuka sejak tahun 2007. Berangkat dari ide dimana laundry sudah menjadi kebutuhan pokok yang tidak mungkin ditinggalkan serta jasa laundry kiloan masih sangat di bawah standard pada waktu itu. Sejak dibuka, usaha laundry ini langsung diterima masyarakat dan tiga tahun kemudian yakni di tahun 2010 sudah membuka franchise. Hingga kini sudah tercatat ada 68 franchise. Menurut Dedy Gunawan, usaha laundry tersebut bisa melesat karena memiliki kelebihan yaitu saat pencucian tidak dicampur serta menggunakan detergent ramah lingkungan. Paket investasi yang ditawarkan ada dua yaitu mini dan small industri. Untuk paket mini dengan nilai investasi sebesar Rp 100 juta, biasanya dipilih oleh investor pemula dengan tingkat risiko rendah. Kapasitas per harinya maksimal 60 kg. Omzet yang diharapkan per bulan Rp 12 juta hingga Rp 14 juta dan perkiraan balik modal (ROI) 18 sampai 20 bulan. Paket small industri sebesar Rp 160 juta. Untuk paket ini sudah bisa menampung dari corporate seperti spa,salon, fitnes center, dan hotel kecil. Dengan kapasitas produksi per bulan 3.000-3.500, omzet yang diharapkan Rp 24 juta – Rp 28 juta. Perkiraan balik modal (ROI) antara 16 sampai 18 bulan. Dengan harga tersebut franchise akan mendapatkan renovasi tempat usaha,mesin untuk operasional, dan training staff. Sedangkan franchise mendapat royalfee sebesar 8%. @MajalahElshinta


FRANCHISE

Setelah franchise memiliki lokasi usaha maka sudah bisa bergabung dan akan terus mendapatkan dukungan dari pusat. “Sistem franchise di sini mengedepankan support dari pusat untuk membantu permasalahan dari setiap cabang dan akan terus dimonitor,” ujar Dedy. Yang membedakan satu paket dengan paket lainnya adalah kuantitas fasilitas yang disediakan. Untuk kerusakan akan ada support dari pusat dalam 24 jam mesin sudah kembali normal. Selama menjalankan usaha ini, kendala terbesar adalah yang dihadapi adalah masalah sumber daya manusianya. “Mempersiapkan SDM yang bisa berkomitmen dan punya visi untuk sama sama membangun usaha karena bidang jasa membutuhkan jasa dari para SDM yang

setia terhadap usaha tersebut.” Pada usahanya ini, Dedy menawarkan para konsumen dengan konsep cuci baju kiloan yang dengan perhitungan 1 kilo bisa untuk 4 -5 potong pakaian. “Para konsumen bisa mendapatkan hasil yang maksimal dan berkualitas.” Karena banyaknya permintaan @MajalahElshinta

konsumen pun, juga disediakan variasi dalam mencuci dari Reguler, Fast, sampai Express yang bisa dipilih oleh para pelanggan. Harga yang ditawarkan lebih murah dari jasa layanan laundry yang sudah ada, namun tetap mengutamakan kualitas. “Kami secara konsisten berupaya memberikan yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.” Keunggulan lain yang ditawarkan adalah pengklasifikasian warna dan jenis pakaian sebelum dimasukkan ke dalam mesin pencuci. Pakaian pelanggan akan diklasifikasikan berdasarkan warna putih, warna gelap, warna cerah, jeans atau denim dan bahan handuk atau seprai. Bila ada pelanggan merasa tidak puas dengan hasil pencucian dan penyetrikaan, Dedy akan melakukan pemrosesan ulang tanpa tambahan biaya. (teks:eri/ft:dok.pri)

I Mei 2016 I Tahun VIII I

107


KONSULTASI psikologi

Selalu Gagal dalam Bisnis

t

Dr. Andri Adik saya sering menemui kegagalan dalam membuka usaha. Sudah banyak modal yang dikeluarkan karena berganti-ganti usaha tapi belum ada yang berhasil. Malah selalu merugi sehingga dia menjadi trauma. Bagaimana cara mengembalikan semangatnya? Apakah benar adik saya tidak cocok membuka usaha? Terima kasih atas sarannya.

http://thealphatheomega.com/

Benny Surabaya

108

I Mei 2016 I Tahun VIII I

J

Pak Benny yang baik, Setiap orang dalam memulai usaha tentunya dapat mengalami turun naiknya usaha tersebut. Beberapa pasien yang saya temui di praktek sehari-hari mengatakan agak mengalami kecemasan dipicu oleh kelesuan ekonomi beberapa bulan belakangan ini. Itu artinya yang sudah mapan menjalani usahapun bisa mengalami kemunduran bahkan kegagalan. Tetapi jika sering menemui kegagalan dalam berusaha mungkin ada baiknya ditelaah kembali sebabsebab yang mungkin mengakibatkan hal tersebut. Apakah memang ada kekurangan dalam metode atau hal lain terkait. Saya menemui beberapa orang yang memang tidak selalu cocok untuk berwiraswasta. Ada yang memang lebih cocok menjadi pekerja kantoran atau bekerja pada orang yang sudah lebih mapan. Jangan memungkiri kondisi ini sehingga adik bapak tidak perlu memaksakan diri jika memang demikian. Ada baiknya dia juga bisa belajar lebih dulu dengan orang yang telah berhasil atau mencari jenis usaha yang cocok untuknya. Manusia selalu diberikan cara untuk beradaptasi dengan kondisinya termasuk saat dalam kejatuhannya. Mudah-mudahan bisa semangat kembali. Salam Sehat Jiwa.

@MajalahElshinta


Dr. Andri, SpKJ

http://inspirationalday.com/

Dr. Andri, SpKJ, FAPM adalah seorang psikiater dengan kekhususan di bidang Psikosomatik dan Psikiatri Liaison. Kini ia sebagai wakil Indonesia satu-satunya di American Psychosomatic Society dan The Academy of Psychosomatic Medicine, organisasi Psikosomatik yang berkedudukan di Amerika. Aktif di World Psychiatric Association pada bidang Psychiatric, Medicine and Primary Care. Tugas rutinnya mengajar di FK UKRIDA dan dokter penanggung jawab Klinik Psikosomatik RS Omni, Alam Sutera, Tanggerang.

Rahasia Dapur Memulai Bisnis

t

Dr Andri Saya ingin membuka usaha. Sebelumnya, saya berusaha untuk bertanya kepada yang lebih dulu terjun ke dunia tersebut. Walaupun bidang usaha yang diambil berbeda, saya hanya ingin tahu caranya saja. Sayangnya hampir semua mengatakan itu ‘rahasia dapur.’ Menurut dr Andri apa yang sebaiknya saya lakukan? Saya tunggu sarannya, terima kasih.

J

Bu Ratna yang baik, Ada beberapa tips berusaha yang sering dibagikan kepada orang lain lewat berbagai macam cara. Majalah ELshinta yang ibu baca ini salah satu media untuk berbagi tips berusaha dan saling menyemangati. Coba saja lihat isinya yang penuh dengan tips usaha dan juga cerita jatuh bangunnya usaha. Standar untuk melakukan suatu jenis usaha tertentu sering kali banyak sudah dibukukan bahkan diseminarkan. Mungkin bisa mengambil secara global dulu kemudian baru disesuaikan dengan usaha yang akan ibu buat. Terkadang hal ini bisa membantu untuk memulai langkah pertama membangun usaha. Semoga bisa membantu. Salam Sehat Jiwa.

Ratna Saridevi Garut @MajalahElshinta

I Mei 2016 I Tahun VIII I

109


Buka Bisnis Kelontong

eberanian dalam memulai usaha menentukan kesuksesan. Jika Anda sudah ‘kebelet’ untuk beriwirausaha tapi masih bingung dengan jenis usaha yang akan dijalankan, tidak ada salahnya jika Anda mencoba usaha yang satu ini; usaha kelontong/ sembako. Selain mudah dijalankan Anda pun bisa memulainya dari modal yang tak terlalu besar.

110

I Mei 2016 I Tahun VIII I

Bisnis kelontong adalah bisnis sejuta umat yang banyak dilakukan oleh sebagian besar masyarakat. Membuat bisnis ini sebetulnya cukup mudah, karena bisa memanfaatkan rumah Anda sebagai lokasi. Soal keuntungan, jangan sepelekan! Dengan modal minim Anda bisa meraih untung berlipat. Saat ini, toko kelontong memang sudah menjamur di masyarakat. Tapi karena cuan bisnisnya yang masih sangat besar, mengingat jumlah penduduk yang banyak, maka kesempatan dan peluang bisnis ini cukup bagus. Meskipun tensi persaingan di bisnis ini sangatlah besar, termasuk menjamurnya

minimarket di berbagai daerah. Dari sisi modal, sebetulnya tak ada patokan pasti, Anda bisa memulai dari dana yang ada. Tentu dana itu berpengaruh pada kelengkapan produk yang Anda jual nantinya. Semakin besar modal yang disiapkan, maka semakin lengkap produk yang Anda jual, begitu sebaliknya. @MajalahElshinta


BUKA LAPAK Jika modal minim, salah satu untuk menyiasatinya, produk yang Anda jual harus di minimalkan dari segi jumlah tapi diperlengkap dari segi ragamnya. Hal ini penting dilakukan agar bisa memenuhi permintaan pembeli dan tidak banyak uang yang di stok di produk. Kelengkapan isi toko mempunyai nilai lebih dan jadi daya tarik konsumen. Terkait pengelolaan, Anda bisa memulainya dari cara yang paling sederhana atau manual. Lalu, dari mana keuntungan yang diraih? Anda bisa mendapatkan untung dari setiap produk yang dijual, meskipun per produk biasanya jumlahnya tak terlalu besar. Tapi ketahuilah jika keuntungan tiap jenis produk memang sedikit, tapi dengan penjualan dalam jumlah besar tentu akan membuat keuntungan yang besar pula. Nah, jika Anda tertarik untuk menggeluti usaha kelontong ini, maka ada beberapa hal yang perlu Anda pelajari dan persiapkan. Berikut ini Majels memberikan beberapa kiatnya yang dirangkum dari beberapa sumber.

Pemilihan Tempat

Pada dasarnya, toko kelontong bisa di buka di mana saja. Di pinggir jalan raya, di dekat sekolahan, di pasar, ataupun di rumah dan pemukiman. Namun menempatkan lokasi usaha di pinggir jalan raya memang lebih baik, tapi tentu hal ini berpengaruh pada biaya yang harus Anda keluarkan untuk sewa lokasi yang relatif mahal. Tapi jika Anda tak terkendala modal, maka pilihlah lokasi di pinggir jalan pada tempat yang strategis di wilayah padat penduduk dan parkir yang memadai. @MajalahElshinta

Tentukan manajemen toko

Sebelum memulai usaa toko kelontong, tentukan dulu gambaran toko anda. Apakah berbentuk minimarket, supermarket, grosir, atau toko kelontong tradisional. Bagi pemula dengan modal seadanya tentu termasuk kategori toko kelontong tradisional, yakni dengan membeli barang-barang yang harganya lebih murah dan menjualnya secara eceran.

Strategi Kembangkan Pasar

Persiapan Awal

Beberapa hal lagi yang harus dipersiapkan sebelum membuka usaha toko kelontong, di antaranya sebagai berikut: • Jika ingin membuka kelontong, sebaiknya diawali dengan memasang spanduk atau memasang banner di depan toko Anda untuk menandai jika Anda mulai berjualan. • Buatlah perbedaan antara toko Anda dengan toko sejenis lainnya. Hal ini sangat penting dilakukan agar para calon pembeli melihat nilai lebih dari toko Anda. • Pelajari terlebih dahulu apa kelebihan dan kekurangan toko lain sehingga Anda akan lebih mudah membenahi usaha

kelontong Anda. Jangan lupakan promosi. Jika berpromosi secara rutin, maka konsumen akan selalu ingat kepada toko, produk, dan jasa pelayanan toko Anda. Buatlah manajemen yang baik agar terhindar dari kebangkrutan. Misalnya, aturlah pemasukan dan pengeluaran dengan teliti.

Beberapa dari strategi berikut bisa Anda lakukan dalam rangka mengembangkan potensi pasar yang bisa Anda dapatkan. Sebaiknya barang yang dijual lebih lengkap dibanding toko lain. Selain itu, Anda dapat menjual barang dalam kemasan dan ukuran yang berbeda. Perhatikan masalah harga, usahakan tidak lebih mahal dari toko lain. Namun, jangan juga terlalu murah agar tidak mematikan usaha yang lain. Beri pelayanan yang baik, misalnya selalu ramah, senyum dan melayani pembeli dengan sabar, bila perlu Anda dapat melayani delivery order. (Choen, berbagai sumber/Foto: Ist)

I Mei 2016 I Tahun VIII I

111


Elshinta Goes to Campus

m

asyarakat selalu butuh informasi. Kemajuan teknologi membuat Informasi bisa lebih cepat tersebar. Dalam hal ini muncul tren baru yang biasa disebut jurnalisme warga. Jurnalisme warga sendiri memang mengandalkan para warga untuk memberitakan apa saja hal menarik yang terjadi di sekitar lingkungannya. Elshinta telah menjalankan program jurnalisme warga dalam acara Info dari Anda datang ke Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta, untuk memberi kuliah umum mengenai bagaimana menulis sebuah berita. Bukan hanya sekadar berita tetapi merupakan berita online yang saat ini sedang mengalami tren yang luar biasa. Kegiatan yang berlangsung pada Rabu, 13 April 2016 ini merupakan upaya dari Elshinta untuk mengenalkan jurnalisme warga kepada perguruan tinggi. Sebagai pembicara A. Widodo selaku

112

I Mei 2016 I Tahun VIII I

wakil pemimpin redaksi Majalah Elshinta mengajarkan bagaimana sebuah berita dapat tersebar lewat media online. “Saat ini informasi itu lebih cepat bergerak dibandingkan dengan kejadian itu sendiri,� ucapnya. Ia mengatakan bahwa kecepatan perkembangan informasi perlu mendapat kontrol agar berita yang @MajalahElshinta


FILE

didapat menjadi relevan. Selain itu menurutnya untuk memberitakan sesuatu di internet terbatas dalam beberapa hal seperti kecilnya ruang yang disediakan dan waktu tayang yang cepat. “Karena untuk media online selalu ada update dari berita sebelumnya, jadi waktu memang menjadi krusial dalam memberitakan kejadian tersebut.” Widodo juga membagi tips dan trik untuk para peserta bagaimana menulis sebuah judul berita. Ia mengatakan untuk sebuah berita judul memang sangat penting tetapi sebaiknya judul yang diberikan harus memiliki keseluruhan dari berita tersebut. “Pernah ada berita mengenai orang dengan nama yang mirip artis meninggal, tetapi ketika dibaca ternyata bukan artisnya itu kan menipu pembaca.” Saat sesi tanya jawab dilakukan,mahasiswa antusia terlihat dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan. Dilain pihak Polimedia sendiri merasa beruntung mendapatkan kesempatan dikunjungi @MajalahElshinta

oleh Elshinta. Sarmada selaku direktur dari Polimedia sangat senang dengan kedatangan Elshinta di kampusnya. “Ini merupakan suplemen positif bagi para mahasiswa.” Misbah Fikri juga mengutarakan hal serupa, wakil direktur dari Polimedia ini mengatakan kerja sama ini membuka peluang baru bagi para mahasiswanya. “Saya kaget dengan aplikasi dari Elshinta update nya sangat cepat tentu ini bisa menjadi sarana untuk para mahasiswa.” Pengenalan jurnalisme warga dilakukan dengan menggunakan aplikasi Info dari Anda. Aplikasi untuk android dan ios ini memang terinspirasi dari program di radio Elshinta. Sambutan mahasiswa untuk aplikasi ini pun antusias. Untuk menyemangati para peserta diundang pula salah satu informan dari Info dari Anda. Informan Rohim Saber menceritakan bagaimana mudahnya ia menyebarkan informasi mengenai keadaan lalu lintas, keadaan jalan, sampai peristiwa-peristiwa lewat aplikasi IDA. Dalam acara yang berlangsung di kampus Polimedia ini terdapat juga lomba menulis artikel. Sepuluh berita terbaik akan ditampilkan di website Elshinta.com dan pemenang mendapatkan kenang-kenangan dari Elshinta. (teks: iwa/foto:reza)

I Mei 2016 I Tahun VIII I

113


Indonesia Juara Pertama di Kompetisi Semi-Final Volvo Trucks VISTA 2015-2016

t

im Volvo Trucks Indonesia – Red Borneo dari PT. Ekadharma Jaya Sakti telah berhasil meraih juara pertama dalam ajang kompetisi mekanik dunia, Semi-Final VISTA 2015-2016 di Bangkok. Bersamaan dengan 5 tim lainnya dariAustralia, Taiwan, Singapura, dan China, akan bertemu di putaran final ‘World of VISTA 2015-2016’ di Gothenburg , Swedia pada tanggal 31 Mei, 2016. Dalam ajang tersebut, lebih dari 18.500

peserta telah mengambil bagian. Kompetisi terbesar di dunia ini ditujukan untuk para ahli aftermarket di jaringan Volvo Trucks. Di Asia Pasifik sendiri, kejuaraan ini telah menarik lebih dari 4.000 peserta –ini merupakan kejuaraan terbesar yang pernah dilaksanakan di semua kontingen pada kejuaraan VISTA yang berlangsung setiap dua tahun ini. Bagi Volvo Trucks Indonesia sendiri, inilah

114

I Mei 2016 I Tahun VIII I

kali kelimanya para mekanik dari Indonesia mengikuti ajang kejuaraan VISTA. President Director Volvo Trucks Indonesia, Valery Muyard mengatakan, “Ini merupakan suatu kebanggaan dan pengalaman yang luar biasa bagi para mekanik kita yang ikut berpartisipasi dalam perlombaan ini.Bagi kami, ini merupakan pencapaian besar karena berhasil mengalahkan 23 team yang lain, untuk menuju babak final.” Presiden Volvo Trucks Asia Pasifik, Jacques Michel, menambahkan, “Kami sangat bangga untuk mengetahui bahwa kami telah mampu melipatgandakan jumlah tim di kejuaraan tahun ini dan ingin menyampaikan selamat kepada para pemenang. Sangat tidak menutup kemungkinan bagi Indonesia untuk meraih kemenangan di babak final nantinya. Rahasianya hanya terletak pada bagaimana para peserta kejuaraan kami teguh berlatih dan berinteraksi satu dengan yang lainnya untuk mencapa iekspektasi para pelanggan kami setiap harinya.” VISTA telah berkembang dari sebuah kompetisi lokal bagi para mekanik Volvo di Swedia pada tahun 1957 menjadi acara global yang mencakup 98 negara. Kawasan Asia Pasifik juga telah berkembang menjadi wilayah terbesar kedua dalam hal tingkat partisipasi, dengan lebih dari 4.000 peserta yang menghasilkan 130,000 jam pelatihan dan mewakili 15 negara yang berbeda mengambil bagian dalam edisi 2015-2016. (Choen)

@MajalahElshinta


Temukan passion Anda dalam berbisnis Sentuh iPad dan buka aplikasi

MAJALAH ELSHINTA

Hanya US 0,99

Inspirasi dan peluang bisnis lengkap di tangan Anda


Kolaborasi UBL dan UNS dalam UNAGI FESTIVAL 2016 niversitas Budi Luhur (UBL) bekerjasama dengan Universitas Sebelas Maret (UNS) menggelar Unagi Festival 2016. Unagi merupakan bahasa Jepang yang memiliki arti ikan sidat. Acara yang digelar dalam festival ini berupa seminar dengan tema ‘Cara Budidaya Sidat untuk Mencapai Standar Kualifikasi Ekspor’, pameran ikan sidat, dan unagi dinner bertempat di hotel Kartika Chandra, Jakarta (21/04). Rektor UBL Prof. Ir. Suryo Hapsoro Tri Utomo, Ph.D dalam gelaran conference press mengatakan jika kegiatan ini dilakukan dalam rangka mendukung program pemerintah dalam peningkatan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat. Oleh sebab itu, UBL-UNS mengemasnya menjadi kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang merupakan salah satu unsur Tridharma Perguruan Tinggi. “Dengan berbagai inovasi yang berasal dari UBL dan UNS ini diharapkan bisa diterapkan langsung untuk membantu masyarakat dalam mengembangkan budidaya ikan sidat serta memasarkan hasil olahannya,” terang Suryo Hapsoro. Lebih lanjut, diungkapkannya jika ikan sidat ini bukanlah makanan biasa. Makanan ini termasuk makanan termahal di restoran-

116

I Mei 2016 I Tahun VIII I

restoran Jepang karena kandungan gizinya. Kebutuhan dunia akan ikan sidat saat ini 300 ribu ton, dimana 40% dikonsumsi oleh Jepang. Negara lain sebagai konsumen terbesar ikan sidat adalah Taiwan, Tiongkok, Korea Selatan, Australia, dan New Zealand. Terkait ekspor jenis ikan ini, Indonesia sendiri baru bisa ekspor sekitar 70 ton per tahun. Kasih Hanggoro, MBA Ketua Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti menambahkan, “Di Jakarta sendiri, beberapa supermarket besar membutuhkan ikan sidat 3 ton per bulan, dan baru terpenuhi sekitar 10%. Bila peluang ini digarap maka akan dapat meningkatkan penghasilan masyarakat. Nah, disinilah peran UBL dan UNS untuk memenuhi kebutuhan yang besar akan ikan sidat ini,” katanya. Sebelumnya, UNS juga telah melakukan penelitian bersama Sigherland co. Ltd Osaka, Jepang dalam budidaya sidat. Kerjasama dilakukan dalam hal menjaga kestabilan suplai, mengembangkan market, cost and delivery time, serta added value produk khususnya pasokan sidat untuk ekspor. Hasilnya antara lain adalah menemukan resep pembuatan pakan organik ikan sidat. Umumnya ikan sidat sampai dipanen membutuhkan waktu 14 bulan, namun dengan hasil pakan UNS ini bisa dipanen dalam 6 bulan. Program pengembangan ekspor sidat ini juga didukung oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. (Choen) @MajalahElshinta


FILE

Ducati Launching Produk di IIMS 2016

p

T Garansindo Eurosports (Ducati Indonesia) sebagai Agen Pemegang Merk (APM) untuk brand Ducati di Indonesia melangsungkan product dan brand launch Ducati dan Scrambler Ducati dalam ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2016. Ducati Indonesia memilih momentum ajang IIMS 2016 untuk melakukan brand dan product launch guna meningkatkan citra brand Ducati di Indonesia, memperkuat penetrasi Ducati di segmen motor premium sekaligus untuk memperkokoh posisi Ducati sebagai motor premium terbaik di Indonesia. Dhani Yahya, Managing Director, Ducati Indonesia mengatakan, “Garansindo yang memiliki pengalaman kuat dengan brand otomotif premium, bersama dengan Ducati Motor Holding S.p.A akan bekerjasama untuk menjalankan strategi global brand Ducati guna menghadirkan produk terbaik, customer experience yang memuaskan serta meningkatkan kepercayaan publik terhadap brand Ducati yang telah berkibar sejak 90 tahun lalu,” kata Dhani. Diakuinya, penjualan global Ducati dari 5 tahun terakhir terus meningkat, dengan catatan peningkatan tertinggi pada tahun 2015 dengan total 54.800 unit atau peningkatan sebesar 2% dari tahun 2014. Hal ini tercapai sejak diluncurkannya Scrambler Ducati yang merupakan sub-brand Ducati. Sehingga pada tahun 2015, untuk pertama kalinya Ducati menempati posisi Top-Ten Best Selling Motorcycles in The World dengan total penjualan 16.000 unit Scrambler Ducati. “Ducati Motor Holding S.p.A bersama @MajalahElshinta

dengan Ducati Indonesia akan memaksimalkan momentum positif yang telah terjadi seluruh dunia termasuk Indonesia yang memiliki peran penting untuk Ducati dalam menjalankan bisnisnya, kami yakin dengan adanya produk terbaru dari Ducati dan Scrambler Ducati, akan memberikan pilihan lebih serta kepuasan yang dihadirkan dari produk terbaik dan dari brand terbaik di dunia,” ujar David James, Marketing Director Asia, Ducati Motor Holding S.p.A. Ducati Indonesia menampilkan 7 model sepeda motor Ducati dan 8 sepeda motor Scrambler Ducati. Brand Ducati akan meluncurkan produk dan model 2016 dari keluarga Multistrada; Multistrada 1200 dan 1200S. Keluarga Monster; Monster 821 dan 1200 R. Keluarga Diavel; Diavel Hitam dan Carbon, serta keluarga Superbike; Panigale R. Dan untuk pertama kalinya Scrambler Ducati memperkenalkan produknya untuk pasar Indonesia pada pameran Indonesia International Motor Show 2016 ini. Dengan bertema land of joy, dalam ajang tersebut Ducati Indonesia meluncurkan dan menampilkan Scrambler Sixty2 dan Scrambler 800 di antaranya adalah model Icon, Classic, Urban Enduro and Full Throttle. (Choen) I Mei 2016 I Tahun VIII I

117


MAJALAH ELSHINTA BISA ANDA DAPATKAN DI GRAMEDIA, INDOMARET, GUNUNG AGUNG DAN AGEN-AGEN BERIKUT:

I Mei September 2016 I Tahun 2014 IVIII Tahun I VI I 118@MajalahElshinta

118

I September 2014 I @MajalahElshinta Tahun VI I


@MajalahElshinta

I Mei 2016 I Tahun VIII I

119


alam usaha, persaingan pasar tidak bisa dihindari. Selain itu tuntutan dari konsumen juga harus diperhatikan oleh para pelaku usaha agar tetap bisa bertahan. Hal ini tentu saja menjadi tantangan besar bagi para pelaku bisnis, sehingga dibutuhkan strategi-strategi jitu agar kesuksesan usaha mereka tetap bisa terjaga di tengah persaingan pasar yang semakin meningkat.

Kepercayaan Konsumen

Harus bisa merebut kepercayaan para konsumen dengan cara mengerti apa yang dibutuhkan. Dengan demikian maka konsumen akan loyal dan malas untuk berpaling ke produk yang lain. Fabian

120

I Mei 2016 I Tahun VIII I

Ikuti Tren

Sebaiknya ikuti perkembangan yang tren untuk mengetahui minat para konsumen. Setelah itu berusaha memenuhinya untuk menciptakan kepuasan pelanggan. Sering sering berinovasi agar peluangnya semakin besar. Anggi

@MajalahElshinta


MEDIASI

Mempertahankan

Kompetitor

Ketahui siapa saja yang menjadi competitor karena para pesaing ini bisa muncul kapan saja. Dengan demikian maka secara tidak langsung akan termotivasi untuk mencari ide-ide baru dan menciptakan inovasi agar tidak kalah bersaing. Alfian

@MajalahElshinta

Target Bisnis

Tentukan target bisnis untuk rencana jangka pendek maupun jangka panjang. Tujuannya agar bisa lebih fokus menentukan kemana arah bisnis yang dijalani dan memperluas jaringan bisnis agar semakin besar peluang keberhasilannya. Ernawati

I Mei 2016 I Tahun VIII I

121


OTAK ATIK

FORMULIR BERLANGGANAN MAJALAH ELSHINTA Untuk berlangganan Nama

Rp 108.000 (6 Bulan)

Rp 204.000 (12Bulan)

:0 ....................................................................................................................

Alamat :0 ....................................................................................................................

0 ....................................................................Kode Pos ..............................

Telp/ Hp :0 .................................................................................................................... Transfer pada tanggal..............................................a/n PT. Content First Indonesia, No rekening BCA

459.30.71.955 Cabang Wisma Indocement

Mengirim Uang Sejumlah Rp .......................................................................................... Permintaan edisi ................................................... s/d ..................................................... Tanda Tangan Untuk wilayah Jabodetabek harga sudah termasuk ongkos kirim Untuk wilayah lain harap hubungi Redaksi Majalah Elshinta Telp : (62-21) 58359113 Fax : (62-21) 58359093

(

)

* Bukti transfer dan data diri bisa dikirim melalui fax : (62-21) 58359093 ** Konfirmasikan fax Anda ke Redaksi

122

I Mei 2016 I Tahun VIII I

@MajalahElshinta


4

I Oktober 2014 I Tahun VI I

@MajalahElshinta


@MajalahElshinta

I Februari 2015 I Tahun VII I

11


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.