Majalah Elshinta Edisi April 2011

Page 46

PENCERAHAN ENCERAHAN

Toko oli berkonsep supermarket

T

ahun 2005 boleh jadi menjadi masa transisi bagi Aris Budianto Sugiono. Di tahun inilah pertarungan batin dimulai antara melanjutkan kerja sebagai karyawan dan berwirausaha. Namun, derekan wirausaha lebih kencang ketimbang menjadi karyawan. “Saya sudah 20 tahun berkarir di perusahaan asing, tapi kok orang pribumi malah terus ketinggalan. Tidak ada gairah sama sekali untuk bangkit berwirausaha,” ucap Aris setengah mengeluh. Di tahun itulah ia hengkang dari perusahaannya dan mendirikan sebuah usaha pelumas berkonsep supermarket lengkap dan asli. “Sebenarnya, dari sisi ekonomi kala saya masih bekerja di perusahaan asing sangatlah mapan. Tiap tahun saya bisa ganti mobil. Tapi kebebasan saya terkekang, pagi harus berangkat, pulang malam. Kondisi inilah yang membuat saya tidak nyaman dan membosankan. Orang kerja itu kan bukan hanya untuk uang,” ujar ayah 3 anak ini. Meski bergelimang rupiah dan seabreg fasilitas mewah, itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kenyamanan dan ke46

Tahun 3

bebasan. “Kelihatannya sih enak, tapi tetap saja saya ini ‘kuli yang berjas’. Dari situ, saya ingin mencari peluang lain yang lebih bebas. Di tahun 2005 itulah, pilihan saya jatuh ke pelumas. Menjadi tukang oli!” tandas pria kelahiran Solo, 21 September 1959 ini setengah bercanda.

Pelumas Tak Pernah Lemas Berbisnis pelumas adalah pilihan akhir pria yang hobi main bulutangkis ini. Kepiawaiannya bekerja di manajemen asing

April ‘11

HAL 28-57_PENCERAHAN.indd 46

3/17/2011 4:54:31 PM


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.