Majalah yinnihao edisi 6

Page 1

YIN-NIHao

Majalah Mahasiswa Indonesia di Taiwan

Taiwan Lantern Festival

Mengintip Festival Lampion di Taiwan

Jalan-Jalan ke Tamsui?

Ada apa di Tamsui?

Taiwanese Breakfast

Sarapan khas orang Taiwan

Bahasa Mandarin Sulit?

Juara Fisika dari NCHU Tanah Surga... Katanya

issue

06

April 2018/06


Ni Hao !!

Selamat datang pembaca setia YinNiHao... Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha esa, karena dengan karuniaNya majalah YinNiHao bisa bangun dari tidurnya. Majalah ini adalah majalah YinniHao edisi ke-6. Setelah melalui proses panjang akhirnya majalah ini dapat kita nikmati bersama. Bagi teman-teman pelajar di manapun kalian berada, selamat menempuh semester baru. Semoga semester yang baru ini memberikan semangat baru untuk kita semua, terkhusus bagi teman-teman yang baru saja datang di Taiwan selamat memasuki dunia pendidikan yang baru. Jiayou. Pada edisi kali ini, majalah YinNiHao mengangkat tema utama Lantern Festival yang ada di Taiwan. Liputan kami tentang Lantern Festival, Tamsui dan Sarapan orang-orang Taiwan diharapkan dapat membantu teman-teman untuk lebih cepat beradaptasi dengan budaya taiwan serta mengenal lebih dalam budaya Taiwan. Kami berharap liputan utama kami beserta artikel-artikel lainnya dapat bermanfaat bagi teman-teman semua. Kami tim redaksi juga menyadari majalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dari pembaca sangat kami nanti. Jangan ragu untuk menyampaikannya melalui email kami. Selamat menikmati artikel-artikel pada edisi kali ini. Salam, Jan Kristanto

Penanggung Jawab : Ketua PPI Taiwan Pimpinan Redaksi : Jan Kristanto Redaktur Pelaksana : Betty Naibaho Editor : Delvina, Betty, Jan Kristanto Reporter : Maria Yulita, Susanty Dewi, Etty Diall ova Layouter : Jan Kristanto Kontributor : Iwan Andi, Jelita Malau, Welly Seti - awan, Bernadetha Raharjo, Christian

Alfeus

yinnihao.ppitw@gmail.com YinNi Hao Ppi Taiwan yinnihao ppitaiwan


Sapa Redaksi YINNI HAO! Dewi Susanty

Jan Kristanto

Betty Naibaho

Pemimpin Redaksi

Redaktur Pelaksana

Sekretaris Redaksi

National Chiao Tung University

National Taipei University

National Central UniversityAcademia Sinica

Anggun Miranti

Anita Sukarno

Maria Yulita K

Restu Hikmah

Redaktur

Redaktur

Redaktur

Redaktur

Indonesian Open University Taiwan

Delvina Sinaga

Taipei Medical University

Redaktur Indonesian Open University Taiwan

National Kaohsiung University of Applied Sciences

Chung Yuan Christian University

Sharley Tamara

Amty Ma’rufah

Etik Nurhalimah

Redaktur

Redaktur

Humas

Taiwan Shoufu University

National Taiwan University of Science and Technology

Indonesian Open University Taiwan

Gerry Surio

Alvin Martinus

Ervan Sanjaya

Multimedia

Multimedia

Multimedia

Fu Jen Catholic University

National Changhua University of Education

Chinese Culture University


DAFTAR ISI

Edisi 6 / 2018

19

6

Bahasa

Tajuk Utama Tahu Lebih Banyak Tentang Festival Lampion di Taiwan

Mandarin adalah Bahasa Tersulit?

20

8

Cerpen

Laporan Khusus

Sarapan orang-orang Taiwan

10 Profil

12

Sharing

23 Puisi

Cinta Gelas Kaca Terima Kasih, Ibu

25

Sistem pendidikan di singapura dan Indonesia Ceritaku di Taiwan

14

Janji untuk Ayah

Fotografi

28

Traveling Mengapa harus Jalan-Jalan ke Tamsui

16

Kuliner

Sosis Kentang Keju Sphageti Cumi Hitam

18

Kesehatan Bahaya Laten untuk Kesehatan Jantung, dan Pencengahannya

Hiburan

Review Film


FOTO/BERNADETHARAHARJO


TAJUK UTAMA

Tahu Lebih Banyak Tentang Festival Lampion di Taiwan

Betty Naibaho / Maria Yulita

What is Lantern Festival? Festival lampion (Lantern Festival) merupakan salah satu perayaan yang besar Taiwan. Perayaan ini dirayakan pada bulan purnama pertama pada tahun baru Imlek atau yang dikenal sebagai CAP GO MEH di Indonesia, yaitu perayaan yang dilakukan pada hari ke-15 setelah tahun baru Imlek. Why do people celebrate Lantern Festival? Di Taiwan, Lantern Festival menjadi agenda tahunan Dinas Kepariwisataan yang awalnya diadakan untuk menyebarkan budaya tradisional nenek moyang yang mulai dilupakan oleh kaum muda. Where do people celebrate Latern Festival? Sebagai agenda tahunan Dinas Kepariwisataan dan salah satu perayaan terbesar di Taiwan, perayaan festiaval lampion (Lantern Festival) dapat ditemukan di berbagai tempat. Berikut ini ialah tempat-tempat populer perayaan festival lampion. Ximending area of Taipei’s Wanhua District Ximending atau Ximen merupakan salah satu hotspot bagi wisatawan di Taiwan. Ratusan wisatawan mengunjungi tempat ini setiap harinya. Dengan alasan tersebut bukan tidak kebetulan kalau Pemerintah Taiwan membuka perayaan Lantern Festival 2018 di Ximen. Pingxi Lantern Festival Pingxi merupakan salah satu tempat yang paling popular untuk merayakan fetstival lampion. Pengunjung dapat menerbangkan lampionnya dengan tulisan-tulisan harapan pribadi dan aktivitas

FOTO/BERNADETHARAHARJO

penerbangan lampion ini bisa dilakukan bukan hanya saat festival saja. Jadi, tempat ini selalu ramai pengunjung, baik pengunjung local maupun international. Kaoshiung Lantern Festival Kaohsiung merupakan salah satu kota di selatan Taiwan yang merupakan salah satu kota terbesar di Taiwan. Festival lampion ini juga merupakan perayaan yang cukup besar dan berhasil menyedot ribuan pengunjung.

Taoyuan Lantern Festival, Taichung Lantern Festival, Nantou Lantern Festival, Yuejin Lantern Festival, Taitung Bombarding Master Handan, dan Hualien Pacific Lantern Festival.

Kesuksesan perayaan Lantern Festival dan bahkan menjadi salah satu objek pariwisata favorit di Taiwan tidak lepas dari kerjasama pemerintah Taiwan dan penduduk setempat. Hal ini tentu saja menjadi hal penting yang perlu kita terapkan di Indonesia. Apalagi dengan adanya program pemerintah untuk menSelain tempat-tempat di atas, ma- ciptakan 10 Bali Baru dan mengesih banyak tempat-tempat lain jar ketertinggalan Indonesia dalam yang juga melaksanakan per- pendapatan dari sektor pariwisata. ayaan festival lampion seperti Edisi 6 | Majalah YinNi Hao | 6

—


LAMPION PINGXI. Melepas lampion ke udara. Pingxi, Taiwan, Jumat 3 Maret 2018

FOTO/YINNIHAO

LAMPION KAOHSIUNG. Indahnya taman lampion di Kaohsiung, Taiwan, Maret 2018

FOTO/YINNIHAO

Edisi 6 | Majalah YinNi Hao | 7


LAPORAN KHUSUS

Sarapan orang-orang Taiwan Jan Kristanto

T

aiwan merupakan salah satu negara yang terbuka bagi orang asing, terdapat banyak suku dan warga negara yang tinggal di Taiwan. Tidak heran jika, banyak jenis restoran atau tempat makan yang ditemui. Mulai dari Western, Indian, Thailand, Indonesian dan tentunya Chinese Food. Berbicara lebih spesifik tentang sarapan di Taiwan, secara umum ada dua jenis kelompok besar untuk sarapan di Taiwan. Yaitu sarapan ala Western dan sarapan ala Traditional Chinese. Jika kita di indonesia terbiasa makan nasi untuk sarapan serta nasi yang kita siapkan biasanya dimasak dirumah. Tapi di Taiwan khususnya di kota sebagian besar makan di luar atau tepatnya di restoran khusus sarapan. Meskipun ketika kita di Indonesia juga sering membeli sarapan ketika makan di luar, misalkan sarapan Soto atau Bubur. Tapi untuk di Taiwan, mereka biasanya membeli sarapan sambil berangkat kerja atau berangkat sekolah, dimakan di jalan atau di tempat kerja.

Mari kita lihat makanan apa saja yang ada di breakfast store Taiwan. Kita akan mulai dengan sarapan ala Traditional Chinese. Ada beberapa brand yang terkenal menjual sarapan Traditional Chinese, seperti Yonghe Doujiang (ć°¸ĺ’Œčą†ćźż). Meskipun demikian, banyak juga restoran sarapan yang buka diwaktu malam. Jadi tidak hanya menyediakan sarapan saja, tapi juga menyediakan supper/xiao ye atau makanan setelah makan malam. Mari kita lihat beberapa menu Traditional Chinese.

Danbing / Taiwanese Omelette

Ini ada salah satu menu favorit sarapan penulis. Ini mirip dengan omelette tapi memiliki kulit seperti martabak, tetapi kulitnya tidak setebal martabak. Bisa dibilang ini chinese style omelette, atau bisa juga dibilang pancake. Original Danbing biasanya hanya berupa telur dan kulit tipis martabak yang digoreng. Biasanya juga disediakan saus atau bumbu. Tentu bumbu/ saus nya berbeda dengan saus yang umum di indonesia. Kalau kita diindonesia biasanya, saus tomat/ cabe, kecap, kemudian sambal.

Di taiwan agak sedikit berbeda. Terdapat juga variasi Danbing, misalkan danbing ditambah abon,atau di tambah daging, tambah Youtiao, atau semacam Cakue kalau di Indonesia.

FOTO/BUZZORANGE.COM

Shaobing

Shaobing adalah kue keripik atau sebenarnya mirip dengan kulit martabak yang ada di Indonesia. Berbentuk persegi panjang yang telah dipanggang oven dan biasanya ditutup dengan biji wijen. Shaobing ini biasanya dilapisi dengan telur dan kemudian diisi dengan segala macam hal, bisa daging, Youtiao atau yang lainnya.

FOTO/YINNIHAO

Luobo Gao Penulis sendiri kurang begitu yakin dengan nama indonesia dari Luobo Gao ini. Makanan ini adalah lobak yang digoreng. Dan nantinya akan dimakan dengan saus yang mirip dengan saus yang ada di Danbing tadi. Luobo Gao ini biasanya dipotong berbentuk persegi yang lengket dari campuran lobak parut dan tepung beras. Di kompres menjadi bentuk persegi kemudian digoreng, sampai sedikit berwarna kecokelatan.

FOTO/XINSHIPU.COM

Edisi 6 | Majalah YinNi Hao | 8


Shuijiao / dumplings / Pangsit Shuijiao atau dalam bahasa Inggris dumpling atau bahasa Indonesia pangsit. Tapi pangsit disini biasanya adalah pangsit rebus, bukan bangsit goreng seperti yang ada di mie ayam pangsit atau bakwan pangsit yang ada di Indonesia. Shujiao ini juga salah satu menu sarapan favorit penulis, yang merupakan adonan tepung beras yang dikukus. Biasanya di dalamnya diisi dengan daging babi dan daun bawang. Biasanya banyak dipajang atau terlihat dimana ada di dalam wadah melingkar yang terbuat dari bambu dengan uap mengepul di dalamnya, yang menggoda kita untuk mencicipinya.

Itulah beberapa menu sarapan yang ada di Taiwan, khususnya Tradional Chinese Breakfast. Secara umum bisa dikata sarapan Traditional Chinese cenderung digoreng dan berminyak. Sebagai informasi tambahan, makanana-makanan yang telah disebutkan tadi biasanya harganya relatif sangat murah. Selamat mencoba.

FOTO/CMONEY.TW

Steamed Buns / Mantou Mantou ini mungkin kalau di Indonesia mirip dengan bakpao. Sebenarnya ini mirip dengan Shujiao hanya saja ukurannya lebih besar, sebesar bakpao yang ada di Indonesia. Mantou sendiri ada yang berisi kacang merah ada juga yang berisi daging babi.

FOTO/TWGREATDAILY.COM

Untuk minuman, di Taiwan yang sangat populer adalah Doujiang atau dalam bahasa Indonesia susu kedelai. Selain susu kedelai biasanya berbagai jenis teh, seperti Oloong Tea, Black Tea dan Green Tea. Ada juga yang populer di Taiwan, teh susu atau biasa disebut Naicha, yang bisa kita pesan dalam bentuk dingin, hangat ataupun panas. Tentunya bergantung dari musim. Ketika musim panas orang cenderung memesan minuman dingin. Edisi 6 | Majalah YinNi Hao | 9


PROFIL

Juara Fisika dari NCHU Betty Naibaho

Profil Singkat Nama Asal Kampus S1 Jurusan S1 Asal Kampus S2 Jurusan S2 Laboratorium Field Topic Penelitian Dosen Pembimbing

: Vanna Christmas Silalahi : Universitas HKBP Nommensen Siantar : Fisika : National Chung Hsing University, Taiwan : Master Program of the Department of Physics : Quantum Device Laboratory : Coupled Split-Ring Resonators (Metamaterial) : Professor Watson Kuo (Distinguished Professor, Department Physics and Institute of Nanoscience)

Melanjut study S2 di Taiwan setelah beberapa tahun meninggalkan bangku kuliah S1, bukanlah hal yang mudah. Semester pertama kuliah S2 Fisika di Taiwan sangat berat dan membuatnya cukup stress, banyak teori dan rumus yang telah dilupakan, serta minimnya praktek Lab selama S1 membuatnya sangat kewalahan mengikuti perkuliahan di Taiwan. Dia harus berjuang mengikuti ritme kuliah maupun praktek lab di Taiwan. Namun, menurut Vanna, kuliah S2 di Taiwan adalah salah satu masa-masa terbaik dalam hidupnya. Dia memperoleh kesempatan untuk menggali dan mengembangkan bakat akademiknya yang sebelumnya belum ter-explore sebelumnya. Kesempatan baik yang dimanfaatkan dengan baik dan bertemu dengan orang-orang yang tepat membawanya kepada pencapaian-pencapaian yang sebelumnya tidak terpikirkan sebelumnya.

Vanna saat menerima penghargaan

FOTO/CMONEY.YINNIHAO

Berikut ini ialah pencapaian-pencapaiannya selama menjalani masa kuliah S2 di Taiwan: • 2016 : - Rank 3rd of 21 student with average score 90.2 out of 100 in the 1st semester - Rank 1st of 19 student with average score 96.4 out of 100 in the 2nd semester - Oral Presentation in International Conference on Low Dimensional Science (LDS) • 2017: - 2nd place in National Chung Hsing Physics Award - Best Poster Award in Annual Meeting of the Physical Society of the Republic of China - Poster Presentation in International Conference on Nano photonics and Nano Optoelectronics in Japan - Symposium on Nano Device Technology “High Frequency Technology and Power Components” in Taiwan - Ministry of Education (MOE) Scholarship of the Republic of China (Taiwan) for study Doctoral De gree (Ph.D) - Korean Government Scholarship Program for Doctoral Degree in Department of Physics of Chun gnam University, Korea and One year Korean Language Program in Chosun University. Edisi 6 | Majalah YinNi Hao | 10


Tentu untuk meraih pencapaian-pencapaian tersebut bukanlah hal yang mudah. Jalan berliku dan bahkan berulang harus dilaluinya. Namun, pencapaian tersebut tidak lantas membuatnya berpuas diri. Setelah mendapatkan penghargaan di bidang penelitian, Vanna semakin termotivasi untuk melanjutkan pendidikan S3 dan mulai mengirim email kepada dosen-dosen di kampus-kampus di Korea dan Jepang, tapi selama sebulan belum mendapat respon. Namun setelah mengikuti konferensi International Fisika di Taiwan dan mendapat penghargaan ‘Best Poster’, Vanna menyusun ulang study plan dan motivation letter dan mengirim kembali ke dosen-dosen yang telah dihubungi sebelumnya. Dan Puji Tuhan, dosen-dosen yang sebelumnya tidak merespon, langsung menghubungi dan mengajak interview online, bahkan memberikan soal-soal untuk menguji kemampuan Vanna.

“Aku mengirim email ke beberapa dosen di kampus yang berbeda. Satu orang dosen ku-email sampai 4 kali, tapi tidak mendapat respon selama satu bulan. Aku hampir putus asa”

Menurutnya proses mempersiapkan berkas merupakan proses yang sangat panjang, banyak berkas yang harus dilengkapi, tidak jarang seorang “Pemburu Beasiswa” menyerah dalam proses ini. Yang sangat diperlukan ialah pantang menyerah, kesabaran, ketelitian dan endurance. Tapi hasil tidak akan pernah membohongi perjuangan. Perjuangan mengikuti kuliah dengan gigih dan mempersiapkan berkas membuahkan hasil yang manis dimana Vanna berhasil memperoleh Beasiswa Pemerintah Taiwan dan Beasiswa Pemerintah Korea. Kecintaannya pada KPOP dan KDrama menjadi salah satu faktor yang membuatnya memilih Beasiswa Pemerintah Korea. Saat ini Vanna sedang mengikuti proses belajar Bahasa Korea di Chosun University sebelum mengikuti kuliah Ph.D jurusan Fisika di Chungnam University. Vanna juga menuturkan dukungan orang-orang terdekat memiliki andil yang sangat besar dalam menjalani masa-masa study-nya, baik keluarga, dosen pembimbing dan teman-teman terdekat. Vanna bersama dosen pembimbing Professor Watson Kuo

“Keluarga menjadi motivasi terbesar dalam hidupku, namun secara khusus saya ingin berterimakasih kepada dosen pembimbingku di National Chung Hsing University, Professor Watson Kuo. Beliau sangat banyak membantu dan memotivasi saya untuk menjadi lebih baik”

FOTO/YINNIHAO

Edisi 6 | Majalah YinNi Hao | 11


SHARING

Sistem Pendidikan di Singapura dan Indonesia Iwan Andi

Segala Puji dan Syukur hanya bagi Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga saya boleh terberkati hingga pada saat ini dan menuliskan ini buat para sahabat-muda/i di mana pun berada. Saya, Iwan Andi J Sianturi, alumni National Chiayi University program Master prodi Graduate Institutes of Mathematics and Sciences Education (2015-2017) dan saat ini sedang bekerja untuk sebuah proyek dari MOST (Ministry of Science and Technology) Taiwan, bekerja sama dengan advisor saya dulu dan beberapa Profesor lainnya di Taiwan. Saya akan mengupas sedikit tentang tulisan ilmiah saya yang sudah terbit di salah satu Journal Internasional. Jurnal ini sebenarnya berimplikasi pada perkembangan pendidikan terutama bagian kurikulum dengan menganalisa dan membandingkan antara Singapura dan Indonesia, yang mana Singapura konsisten bertahun-tahun berada pada peringkat paling atas dalam tes internasional, seperti PISA (Programme for International Student Association) dan TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study). Studi ini fokus dalam pendidikan matematika dengan menggunakan metode content analysis (analisa terhadap isi) dan uji cognitive demand level (tingkat pemikiran kognitif); metode analisa horizontal and vertikal dari analisa konten/ isi. Hasilnya adalah terdapat perbedaan yang sangat signifikan dari sistem pendidikan (terkhusus untuk matematika) di Singapura dibandingkan dengan di Indonesia. Studi ini mengungkapkan, dari segi analisa isi, Singapura konsisten mengembangkan suatu pendekatan concrete pictorial abstract yang difokuskan pada problem solving skills untuk menjawab soal-soal matematika. Maka, tidak heran kalau Singapura bertahun-tahun berada pada peringkat teratas dalam laporan studi TIMSS dan PISA. Sementara di Indonesia, sebagian besar masih monoton pada transfer ilmu dan fokus pada teori. Dalam kajian tingkat pemikiran kognitif, materi pelajaran matematika di Singapura lebih dominan pada pengembangan pemikiran kognitif di tingkat level yang lebih tinggi dari Indonesia, yang mendorong siswa untuk berpikir konkret dan kritis, soal-soal matematika yang diberikan sangat menantang dengan proses penyelesaian yang tidak rumit dan memiliki beberapa representasi yang unik dan berbeda sehingga siswa bebas memilih strategi mana yang mereka sukai. Saran dari penelitian ini adalah merekomendasikan untuk mempertimbangkan mengadaptasi sistem pendidikan di Singapura (khusus pelajaran matematika), seperti yang telah dilakukan oleh Amerika Serikat beberapa tahun yang lalu, dan memiliki dampak yang signifikan terhadap performa siswa dalam pelajaran Matematika. Riset ini paling tidak bisa dipertimbangkan oleh pembuat kebijakan pendidikan di Indonesia. Setelah terbit, tulisan ini ditawarkan untuk dicetak dalam buku oleh OmniScruptum Publishing Group dan dipasarkan di Amazon, Morebooks, Barnes & Nobles. Tapi, setelah konsultasi dengan beberapa Profesor yang menganjurkan saya untuk menerbitkan dan memasarkannya sendiri, “karena jerih payah mu layak untuk lebih di appresiasi�, kata Profesor saya yang merupakan alumni dari universitas di Amerika.

Edisi 6 | Majalah YinNi Hao | 12


Ceritaku di Taiwan Jelita Malau

Namaku Jelita, kuliah di National Taipei University of Technology, dan sekarang lagi sibuk kerja dan nulis thesis, salah‌ seharus nya sibuk nulis thesis dan kerja hahaha, maap, sering lupa mana prioritas soalnya. Hihihi‌ Aku dapat beasiswa parsial (hanya uang kuliah), yg artinya biaya untuk hidup tanggung sendiri (uang asrama, asuransi, makan, dan kebutuhan lainnya). Itu kenapa kami yang mendapat beasiswa yang sama-sama parsial harus sambil kerja untuk bertahan hidup di negeri Formosa ini. Perjuangan nya tidak sesusah dan seberat yang dipikir kan tapi tidak semudah yang dibayangkan juga. Untuk bagi waktu kuliah dan kerja, tidaklah mudah, karna kita sudah pasti beda dengan mereka yang dapat bantuan dari yayasan ayah bunda. Beda jadwal terbang, beda pergaulan, beda gaya hidup dan beda pengalaman dan yang pasti beda pendapatan hahaha. Aku belajar bahwa apapun yang kita kerjakan selagi dapat bayaran dan itu HALAL, gak perlu malu. Seharusnya bangga sedikit aja, setidak nya, kita tidak seperti anak kecil lagi, yang meminta. Aku punya banyak contoh yang mengajarkan aku banyak hal disini, mulai dari nekat, mandiri sampai harus sadar diri. Aku harus terima kalau aku memang berbeda karna semua manusia pada dasar nya lahir tidak ada yang sama, mereka punya sesuatu spesial didalam diri mereka. Ada yang harus dikorbankan untuk mendapat sesuatu, tidak ada sesuatu yang gratis, kita tau itu. Pertama ku kerja, aku harus berdiri lebih dari 12 jam tanpa istirahat demi mendapatkan uang 1300 NTD biar bisa bertahan seminggu. I tell the truth, it’s real. Salut buat mereka yang sudah melewati nya lebih dari 1 tahun, kita harus korbankan banyak hal untuk itu. Ada yang harus korbankan hari liburnya, waktu bersama temannya, dan korbankan perasaannya juga hahaha. Tanpa ku sadari ku pola pikir terbentuk sejalan dengan perjuanganku, setidaknya dibanding yg dulu, lebih mandiri yang sekarang. Kan, pas ku bilang aku salah prioritas, bukan sekolah dulu yg diceritakan malah kerjaan. Hihihi Kalau kuliah, karna aku belajar di kelas Internasional, untungnya semua Bahasa Inggris, karna ada beberapa yang aku tahu, harus belajar ekstra (setengah Chinese dan ada yang full Chinese malah). Tapi walau semua Bahasa Inggris, belum tentu mudah, soalnya TOEFL nya juga pas-pasan. Culture shock pasti, cara belajar yang berbeda dan lingkungan pun sangat mempengaruhi. Satu yang perlu kita ingat, menjadi muda itu adalah anugrah, sibuk kan diri mu pada hal yang HALAL, setidak nya jangan membenci atau memprovokasi, sayang ilmu nya. Cerita perjalanan waktu muda ku mungkin berbeda dengan milik mu. Hanya karna sedikit tidak menarik, bukan berarti tidak berguna, setidaknya akan menjadi teladan nanti untuk saudara dan teman semua. Mau itu sedih, keluh kesah mu, perjalanan dan perjuangan mu dimasa muda, kelak kamu akan punya bahan cerita bagaimana rasanya berjuang, setidak nya untuk generasi penerusmu.

Edisi 6 | Majalah YinNi Hao | 13


TRAVELING

Mengapa harus jalan-jalan ke Tamsui? Jan Kristanto

T

amsui merupakan sebuahh tempat destinasi wisata di Taipei yang mudah dijangkau nyaman serta murah. Jadi tempat apakah sebenarnya Tamsui tersebut? Sebenarnya Tamsui adalah sebuah delta pada sungai besar (sungai Tamsui). Yaitu pertemuan antara sungai Tamsui dengan laut lepas. Mengapa Tamsui ini sangar terkenal diantara traveler dan backpacker? Karena sebenarnya banyak spot yang dapat dikunjungi di Tamsui sendiri. Misal, mulai dari Tamsui Old Street, Firsherman’s Wharf, sampai dengan melihat sunset dapat dilakukan di Tamsui. Selain itu akses MRT juga membuat daya tarik tersendiri yang artinya sangat mudah untuk mengunjungi Tamsui. Cukup dengan naik MRT jalur merah dari pusat kota Taipei akan langsung sampai di Tamsui Old Street. Bagi yang ingin mengunjungi Tamsui penulis sarankan untuk berangkat pagi mengingat banyaknya destinasi yang bisa dinikmati di Tamsui. Pertama kita asumsikan berangkat dari Taipei Main Station. Kita bisa naik MRT jalur Merah menuju Tamsui. Tamsui adalah stasiun terakhir dari jalur merah. Jadi tenang, tidak akan terlewatkan. Kemudian biasanya penulis keluar menuju melalui pintu exit 2.

FOTO/YINNIHAO

Pengalaman penulis, akan banyak orang yang berbondong-bondong keluar dari exit 2. Setelah sampai di Tamsui, kita bisa langsung menuju Old Street atau bisa mencari sarapan disana. Disana kita bisa mencari sarapan yang cukup murah. Misalkan Mifen, atau bakso ikan yang kurang lebih hanya 50NTD. Atau ada juga makanan khas di Tamsui, orang Taiwan menyebutnya dengan Ah-gei (semacam) tahu. Berikutnya penulis bisa sarankan untuk mengunjungi Little White House. Ini merupakan salah satu bangunan cagar budaya yang ada di Tamsui. Bangunan ini sudah ada sejak dinasti Qing. Pilihan lain selain Little White House adalah Fort San Domingo, and Hobe Fort lyang juga merupakan bangunan bersejarah Destinasi berikutnya kita bisa mengunjungi beberapa sekolah di sana, misalnya Tamkang Senior High School yang merupakan SMA dinama ada seorang penyanyi ternama Taiwan yang bernama Jay Chou

pernah bersekolah di sana dan juga film Secret yang dibintangi oleh Jay Chou mengambil latar sekolah ini. Bisa juga berkunjung di Alethia University. yang merupakan universitas swasta yang memiliki bangunan bergaya Eropa yang instagramable. Di sepanjang jalan kita juga melihat banyak berbagai pertunjungan, misalkan seorang pelukis jalanan, pemusik jalanan atau pertunjukan kesenian yang lain. Selain itu kita juga bisa menikmati pemandangan tepi sungai Tamsui yang indah. Jangan lupa juga untuk membeli makan siang. Ketika kita sudah berjalan sampai dengan Athelia Univeristy maka itu sudah waktunya makan siang. Setelah makan siang kita bisa lanjutkan menuju Fisherman’s Wharf. Kita bisa berfoto di sana dan menikmati keindahan delta sungai Tamsui. Sambil juga menunggu sunset yang akan terlihat sangat indah dilihat dari Fisherman’s Wharf ini. Mengingat Fisherman’s Wharf. ini lumayan jauh dari tamsui old street, mungkin sekitar 2 km. Penulis menyarankan untuk menggunakan Ubike. Oh ya, Ubike Station nya ada di samping MRT Tamsui, Edisi 6 | Majalah YinNi Hao | 14


di dekat Tamsui old street juga. Setelah puas menikmati keindahan delta dan juga sunset di Fisherman’s Wharf, kita bisa pulang menuju MRT Tamsui dengan menggunakan Ubike. Jangan lupa untuk mampir di Tamsui Old Street lagi untuk membeli makanan. Untuk makan malam kita bisa membeli bakso ikan, cukup murah sekitar 50NTD. Setelah makan malam, jika masih ingin berbelanja oleh-oleh bisa di Old Street juga. Disana ada toko roti besar yang cukup terkenal, yang harganya hanya 100NTD saja. Atau bisa juga berbelanja barang-barang lain, seperti baju dan asesoris lain di Tamsui Old Street. Atau makanan khas Night Market Taiwan juga tersedia di sana. Akhirnya setelah capek berjalan seharian, kita akan pulang ke Taipei Main Station dengan menggunakan MRT jalur merah lagi. Selamat traveling!

Contact us for ads yinnihao.ppitw@gmail.com YinNi Hao Ppi Taiwan yinnihao ppitaiwan

FOTO/WELLYSETIAWAN

Edisi 6 | Majalah YinNi Hao | 15


KULINER

Sosis Kentang Keju

FOTO/YINNIHAO

Susanty Dewi

Bahan :

• 6 buah sosis (bebas, bisa daging ayam/sapi atau lainnya) • 500 gram kentang beku, potong-potong • 6 batang tusuk sate • Minyak untuk menggoreng • Saus sambal dan mayoinaise

Bahan Pencelup :

• 100 gram tepung terigu • 30 gram tepung maizena • 1 butir telur ayam • 70 cc air (bisa disesuaikan) • garam, merica, dan kaldu bubuk secukupnya

Cara Membuat :

1. Campur semua bahan pencelup dengan air sedikit demi sedikit sampai adonan cukup kental. 2. Ambil sosis, tusuk dengan tusukan sate, celupkan ke adonan pencelup. 3. Gulingkan sosis ke kentang sambil dipadatkan. 4. Panaskan minyak, goreng hingga matang kecoklatan. 5. Nikmati dengan saus sambal dan mayoinaise favoritmu.

Edisi 6 | Majalah YinNi Hao | 16


Spaghetti Cumi Hitam Disini kita akan belajar membuat spaghetti cumi hitam,untuk sebagian orang yang tidak tahu makanan ini pasti terasa aneh? Apa sih spaghetti cumi hitam itu? Ya karena spagheti ini jarang sebagian orang menjualnya dan jarang juga yang tahu, ini adalah resep masakan ala Susanty Dewi yang berbeda dengan yang lainnya tetapi yang pasti enak dan aman dijamin! Untuk mendapatkan hitamnya dari cumi kalian harus sangat hati - hati dalam membuka perut cumi jangan sampai cairan hitam cumi terpecah, bagi yang suka dan gemar dengan cumi, boleh di cobain resep masakan ini, gampang ko, cobain ya hay sahabat.

Bahan :

• 250 gram spaghetti • 250 gram cumi putih dan cairan hitamnya Saosnya: • 1 sendok margarin • 3 siung bawang putih cingcang halus • 1 ruas jahe cingcang halus • 1 buah cabe besar potong halus • 10 helai daun kemangi potong tipis dan halus FOTO/YINNIHAO

Cara Memasaknya:

1. Panaskan wajan lalu masukan margarin tumis sampai meleleh kemudian masukan bawang putih cingcang, jahe cingcang dan cabe merah yang dipotong halus 2. Kalau sudah beraroma harum boleh masukan daun kemangi tumis menjadi satu sampai merata kalau sudah agak kering masukan cairan hitamnya cumi diaduk -aduk sampai merata dan beri sedikit air. 3. Lalu beri sedikit garam, penyedap rasa,kalau sudah mendidih airnya kemudian masukan spaghetti dan diaduk - aduk sampai merata, 4. Yang terakhir masukan cumi yang sudah direbus dan campurkan menjadi satu dengan spaghetti aduk rata sebentar lalu angkat dan spaghetti cumi hitam sudah siap untuk di nikmati.

Tips - Tips : Terlebih dahulu Cumi direbus sebentar dan jangan lupa buang kulitnya, kemudian di potong-potong sejajar dan berlawanan untuk mendapatkan hasil cumi yang cantik. Untuk Mendapatkan Cairan hitam Cumi yaitu dengan cara ambil kantong hitam cumi bagian perutnya, lalu dibuka dan bagian dalamnya taruh didalam mangkuk kemudian diberi sedikit air diaduk- aduk dan kantong hitam cumi dibuang, jangan ikut dimasak ya. ok. Edisi 6 | Majalah YinNi Hao | 17


KESEHATAN

Bahaya Laten untuk Kesehatan Jantung, dan Pencegahannya

M

Delvina Sinaga

ungkin sebagian dari kita masih kurang familiar dengan kata PM2.5. Apa itu PM2.5? Sejenis racun atau....? Koq sampai berbahaya ke jantung ya? Sebenarnya tidak mengherankan jika sebagian kita baru pertama sekali mendengar istilah PM2.5. PM2.5 sendiri berasal dari bahasa Inggris Particulate Matter 2.5, yakni debu yang melayang di udara yang memiliki diameter aerodinamik sebesar 2.5 mikrometer. Untuk lebih dapat memvisualisasikan diameter 2.5 mikrometer, bayangkan saja ketebalan sehelai rambut yang dibagi menjadi 30 bagian. Sangat kecil, bahkan tidak bisa dilihat oleh mata telanjang. Namun, walaupun sekecil itu, ada banyak bahan kimia berbahaya yang mampu menempel di debu yang tak kasat mata ini, mulai dari logam berbahaya, senyawa hidrokarbon karsinogen, senyawa carbon, sampai kepada mikroorganisme parasit. Sudah barang tentu senyawa berbahaya inilah yang sehingga dapat mengakibatkan serangan jantung menjadi pencetus berbagai macam penyakit dalam dan penyakit jantung akut lainnya. Rute kedua adatubuh manusia. Sampai saat ini, ada banyak pene- lah rute langsung, dimana PM2.5 masuk ke dalam litian yang menunjukkan bukti yang kuat tentang saluran sirkulasi darah dan secara langsung memicu hubungan PM2.5 dengan kejadian penyakit seperkegagalan jantung. Mekanisme ’rusaknya‘ jantung, ti alergi, saluran pernapasan, penyakit gula (diabesampai sekarang menjadi objek riset yang intensif, tes mellitus), gangguan kognitif (kecerdasan), dan namun diyakini bahwa salah satu pencetusnya adalah bahkan sampai kepada gangguan janin. Yang lebih radikal bebas, yang diproduksi oleh PM2.5 yang menseriusnya, PM2.5 berpengaruh sangat negatif terh- gandung senyawa hidrokarbon dan logam. Selain itu, adap fungsi kerja organ vital kita. Bukti studi epide- PM2.5 juga mendisfungsi jantung melalui interaksinmiologi menyatakan konsentrasi PM2.5 berhubunya dengan ion kalsium yang sangan vital bagi kinerja gan secara signifikan dengan berbagai jenis kejadian otot jantung. Regulasi kalsium ini terganggu karepenyakit kardiovaskular, seperti stroke, serangan jan- na senyawa peroksida yang diproduksi oleh PM2.5. tung (myocardial infarction), ritme jantung tidak teratur (arrythmia), dan gagal jantung. Ini artinya, Mengingat bahaya dari PM2.5 tersebut, sebisa munfaktor resiko untuk mengidap penyakit jantung ti- gkin kita harus menghindari, paling tidak memidak lagi hanya faktor keturunan, diet, tingkat aktivi- nimalisir keterpaparan dengan PM2.5. Sayangnya, tas fisik, namun juga kualitas udara yang kita hirup. masker yang selama ini kita pakai untuk menghindari polusi udara, hanya mampu mengurangi konsentrasi Bagaimana bisa PM2.5 bisa masuk ke jantung kita? PM2.5 yang kita hirup maksimal 30%. Hal ini kareWell, itu juga adalah pertanyaan para ilmuwan, terna ukuran PM2.5 yang sangat kecil sehingga mampu utama yang berkiprah di dunia kesehatan masmenembus serat filter dari masker tersebut. Untuk yarakat, kesehatan lingkungan, maupun dokter secara total mengurangi paparan sampai kepada 95% ilmuwan. Ada beberapa mekanisme yang sampai dibutuhkan masker khusus yang tidak nyaman untuk sekarang belum terbantahkan ketidakbenarannya, dipakai dalam waktu yang lama karena menyebabkan namun masih diuji terus-menerus konsistensi dan kita susah bernapas ketika memakainya. Oleh karekoherensi antara studi yang satu dan yang lainnya. na itu, cara yang paling efektif adalah secara holistik Rute pertama yang dulu diyakini sebagai satu-sa- mengurangi polusi tidak hanya dari sumber masif tunya jalan masuk PM2.5 ke tubuh manusia adalah seperti industri dan transportasi, tapi juga perilaku rute tidak langsung, yaitu dengan memicu pelepas- sehari-hari, seperti kebiasan memasak, menghirup an sejenis enzim peradangan (inflammatory cytoasap rokok, makan di restoran yang memiliki akkines) dari saluran pernapasan, yang disirkulasikan tivitas ‘pembakaran‘, bahkan kegiatan ibadah yang ke jantung melalui pembuluh darah. Enzim inilah juga mengikutsertakan pembakaran kertas/ gaharu. yang terdeposit di dalam pembuluh darah jantung Edisi 6 | Majalah YinNi Hao | 18


BAHASA

Mandarin adalah Bahasa Tersulit?

Jan Kristanto andarin Mandarin adalah bahasa resmi Mainland China (People’s Republic of China) dan Taiwan (Republic of China). Dikarenakan besarnya populasi bangsa Tionghoa yang sekitar sepertujuh populasi bumi, bahasa ini menjadi bahasa yang paling banyak digunakan di dunia.

M

Selama bertahun-tahun kita sudah mengenal bahasa Inggris sebagai bahasa international yang digunakan dalam pembelajaran, bisnis dan pergaulan. Tetapi sekarang ini hampir semua orang di dunia internasional sudah bisa berbahasa Inggris. Kini berbagai negara sudah memulai memasukan bahasa Mandarin dalam kurikulum pendidikan mereka sebagai bahasa penting setelah bahasa Inggris. Hal ini bukan tanpa alasan. Saat ini setidaknya 1,3 miliar orang didunia berbicara bahasa Mandarin. Selain hal tersebut, menguatnya pengaruh China dalam dunia internasional, seperti pertukaran pelajar, bisnis, maupun traveling juga menjadika bahasa Mandarin menjadi salah satu bahasa penting didunia. Meskipun demikian, bahasa Mandarin bukan bahasa yang mudah untuk dipelajari dibandingkan dengan bahasa yang lain.

Tonal language

Hal pertama yang perlu diketahui, bahasa Mandarin adalah bahasa tonal language. Maksudnya adalah bahasa yang memiliki nada/ cara pengucapan. Dalam bahasa Mandarin terdapat 4 nada/ tones dan setiap kata yang diucapkan dengan nada yang berbeda akan memiliki makna yang berbeda pula. Nada pertama adalah nada datar dan panjang. Nada pertama ini memiliki penanda (-)

Contoh : mā

Artinya : Ibu

Nada kedua adalah nada datar nada naik. nada naik di sini buka nada tinggi seperti membentak tetapi nada naik seperti bernyanyi.

Contoh : má

Artinya : Hemp (jenis tanaman) Ketiga adalah nada yang dimulai dari nada datar ke nada rendah, kemudian naik ke nada naik. Contoh : mǎ

Artinya : Kuda

Nada keempat adalah nada yang dimulai dari nada naik ke nada rendah. Contoh : mà

Artinya : Menegur / Memarahi Sebenarnya ada satu buah nada lagi, yaitu nada netral. suara datar dan pendek.

Karakter

Bahasa Mandarin juga memiliki karakter tersendiri. karakter ini juga sering disebut dengan Hanzi. Jadi tidak menggunakan alphabet seperti bahasa Indonesia maupun bahasa inggris. Sebenarnya telah diciptakan romanisasi dari karakter Mandarin yang disebut dengan Hanyu Pinyin bagi orang-orang non chinese native speaker untuk belajar bahasa Mandarin. Tetapi Pinyin ini tidak dapat menggantikan karakter Hanzi sepenuhnya, dikarenakan banyakan homofon dalam bahasa Mandarin. Hal yang membuat sulit dipelajari adalah terdapat lebih dari 100 ribu karakter berbeda dalam kamus bahasa Mandarin. Meskipun yang paling sering digunakan hanya sekitar 10 ribu saja. Penguasaan radikal menjadi hal penting dalam belajar karakter Hanzi, karena radikal ini akan dapat membantu kita dalam pengenalan karakter. Dalam memperlajari bahasa setiap orang tentunya memiliki metode yang berbeda-beda. Misalnya, ada orang yang lebih cepat belajar dengan cara membaca, menulis, mendegar ataupun berbicara. Tapi apapun itu cara terbaik menurut penulis adalah kita berinteraksi dalam kehidupan kita menggunakan bahasa Mandarin. Baik itu menonton film Mandarin, mendengarkan percakapan Mandarin, ataupun berinteraksi langsung dengan orang lain dengan bahasa Mandarin. Sebenarnya cara ini adalah cara yang dapat digunakan untuk belajar bahasa apapun, tidak hanya bahasa Mandarin. Edisi 6 | Majalah YinNi Hao | 19


CERPEN

Janji untuk Ayah Etty Diallova

Dingin mulai mencabik tulang, lelah dan kantuk kian menyerang. Semilir cuaca dingin kian tak bersahabat dengan netra yang kian mengajak lelap di dalam mimpi. Sementara layar laptop di hadapanku pun mulai berkedap-kedip karena energi daya tinggal lima persen. Sebelum tidur aku harus menyelesaikan semua bahan-bahan yang akan kupresentasikan esok hari di acara Budaya Asia Mendunia. Sebuah kehormatan, dari sekian mahasiswa Indonesia yang berada di kampus, akulah yang terpilih untuk mewakili Indonesia. Tugasku mengangkat salah satu kebudayaan daerah yang berada di Indonesia ke forum seminar yang bertujuan untuk mempromosikan kebudayaan Indonesia pada dunia. “Kau tak tidur, Yuk?” tanya Dina, temanku yang tinggal satu asrama. “Belum, Din. Sedang menyelesaikan tugas untuk besok.” “Jangan terlalu larut malam, Kau. Besok tak bisa bangun jadinya,” ledek Dina, dengan logat khas Bataknya.

“Ach ... nasihat itu laksana pemantik semangat, jika aku mulai kendur dan berjuang dengan rasa lelah.”

Bapak meninggal saat aku tengah menghadapi ujian semester pertama dan baru beradaptasi di sini. Sungguh betapa rapuhnya aku saat itu? Ingin pulang, tapi tak mungkin. Bukan hanya masalah dana untuk membeli tiket, tetapi konsekuensi yang harus kuambil setelah aku menandatangi surat beasiswa sebelum burung besi membawku ke mari menyongsong berjuta cita. Hanya kepada Sang Pemilik Kehidupan, aku berpasrah diri dan terus berjuang mewujudkan keinginan almarhum. Sebuah janji yang kami ucapkan bersama di bawah pohon, saat bapak kelelahan memboncengku saat masuk pertma kuliah dan mengikuti Ospek. “Apa Bapak lelah? Biar aku turun saja kalau Bapak keberatan?” tanyaku.

“Ndak, Nduk. Bapak ndak lelah, kita harus segera sampai ke sekolahanmu, karena ini adalah hari perBeginilah nasib penerima beasiswa kampus seper- tama kamu masuk kuliah,” jawabnya dengan napas ti diriku. Selain harus mandiri, aku juga harus be- ngos-ngosan. lajar sungguh-sungguh untuk mempertahankan nilai. Jika salah satu nilai yang diperoleh tidak ses- “Bapak ... bahkan Kau pun berbohong demi memuai target, maka beasiswa akan tergeser pada yang buatku tetap semangat dan tak mudah menyerah.” lain. Di sisi lain jika uang beasiswa belum turun, aku pun harus bersiap menkonsumsi mie instant selama satu minggu, atau mencari pinjaman kepada rekan-rekan yang lain. Kadang aku juga harus bekerja paruh waktu di restorant sarapan pagi untuk menyambung hidup di negeri orang. Tetapi di sisi lain aku juga harus berjibaku dengan tugas kuliah dan praktikum, yang semuanya benar-benar menguras waktu, kesabaran, dan tenaga yang luar biasa. “Nduk, bapak ndak bisa memberikanmu harta warisan, karena kita orang ndak mampu. Tapi bapak akan selalu memberimu semangat dan dukungan untuk meraih pendidikan guna masa depan lebih baik. Doa bapak selalu menyertaimu, Nduk. ”

“Designed by Ibrandify / Freepik”

Edisi 6 | Majalah YinNi Hao | 20


Semilir angin kian menambah hawa dingin pagi ini, kurapatkan syal ke leher agar menyatu dengan hijab yang kukenakan untuk mengurangi rasa gigil. Meski memakai sarung tangan, hawa dingin tetap terasa menggerogoti pori-pori. Musim dingin merupakan sesuatu yang tak dirindukan oleh semua warga negara Indonesia di sini. Karena perbedaan cuaca sangat jauh dengan Indonesia yang sepanjang tahun mengalami musim panas dan musim penghujan. Taiwan memiliki empat musim, panas, semi, dingin, dan gugur. Musim dingin berlangsung antara bulan Desember hingga Februari , dimana temperatur udara rata-rata mencapai 8-19 derajat celcius. Kereta yang kutumpangi melaju cepat menuju Kota Taipei, jantung keramaian Taiwan. Setelah sampai di stasiun, aku bergegas menuju pintu keluar sesuai yang tertera di brosur seminar dan kucari jembatan layang yang menjadi petunjuk menuju gedung seminar. Langkahku terhenti saat melihat seorang kakek tua yang duduk dibawah jembatan. Pakaiannya lusuh, mengenakan jaket penuh tambalan. Di sampingnya terdapat bungkusan kain semacam taplak meja dan botol air mineral yang tinggal separuh. Entah mengapa hatiku seakan teriris, aku seperti melihat sosok almarhum bapak pada kakek tersebut. Ingin kudekati dan bertanya sedang apa dia di sana? Apakah tak kedinginan hanya mengenakan pakaian demikian di ruangan terbuka. Namun niat tersebut kuurungkan, mengingat waktu untuk presentasi sudah mepet. Kulirik arloji di pergelangan tangan, pukul 09.45, hanya ada waktu lima belas menit untukku sampai ke tempat seminar. Mana harus salah gedung lagi, huftt ... benar-benar menyebalkan. Dengan bahasa Mandarin pas-pasan kubertanya pada penjaga keamanan di taman. “Permisi, maaf mau tanya. Bisakah Tuan menunjukan alamat yang tertera di sini,” tanyaku sembari kutunjukan kertas undangan seminar kepadanya. “Owh ... alamat ini berada di sebelah dari gedung ini, mari saya antar.” “Terima kasih banyak, Tuan. Maaf jika sedikit merepotkan.” Dengan senyum ramah, petugas itu mengantarkanku hingga di depan pintu ruangan seminar. Para peserta sudah banyak yang hadir, meskipun acara belum dimulai.

Setelah mengisi buku daftar tamu, aku bergegas mencari tempat duduk. Dari kejauhan kulihat seseoarng melambaikan tangan, datang dan menyapa. “Hiii, good morning, Rahayu. Please take your sit over there,” sapa Jane, panitia seminar yang juga penduduk lokal di sini. “Thank you very much, Jane. I’m so sorry, little bit late.” “It’s OK. Hasn’t start yet. Nice to meet you here.” “Nice to meet you too, Jane.” “Hmmm … Bay the way, Have you eaten Rahayu?” “ Yeah, I eaten already. Thank you.” “Meskipun sebenarnya tadi pagi aku belum sempat sarapan, karena terburu-buru.” Sebagai seorang muslim berada di sebuah negara di mana umat Islam menjadi minoritas tidaklah mudah. Tidak sedikit dari teman-teman kampus yang bertanya, mengapa aku harus mengenakan penutup kepala? Ketika kujelaskan alasannya, mereka balik bertanya, Mengapa Dahlan rekan di kampusku tidak perlu memakainya? Seketika itu juga aku harus menjelaskan jika hijab wajib dipakai untuk wanita yang beragama Islam. Terutama Jane, ia sering bertanya mengapa orang Indonesia sering meneriakkan pembunuhan dengan ucapan “AllahuAkbar”, mengapa kerap sekali terjadi unjuk rasa dan saling bersitegang. Mengapa? Dan lagi-lagi aku harus menjelaskan jika Islam tidak pernah menyerukan pembunuhan, kebencian, dan bertindak anarkis. Hanya orang-orang yang mengatasnamakan Islam dan menyalahgunakan agama untuk bertindak brutal dan kejam. Islam adalah agama yang cinta damai dan saling menghargai. Karean di dalam Al-Quran, kami diajarkan bagaimana harus saling mengasihi dan menghormati satu sama lain.

Perjuanganku tak sia-sia. Presentasiku berjalan lancar, dengan mengangkat tema Tari Melinting dan kebudayaan Lampung lainnya , aku mempromosikan kebudayaan Indonesia. Lampung adalah provinsi termuda di pulau Sumatera yang berdekatan dengan Selat Sunda. Lampung akan identik dengan kopi, di provinsi ini juga terdapat tempat penangkaran gajah dan satwa langka terbesar di Indonesia yaitu Taman Nasional Way Kambas di Kab. Lampung Timur. Peserta seminar sangat antuasias dengan siger, mahkota yang dikenakan pengantin perempuan saat menikah. Edisi 6 | Majalah YinNi Hao | 21


Di Lampung kaum wanita sangat dimuliakan dan dihargai. Itu terbukti dari siger yang mereka kenakan, yang berarti terhormat dan berwibawa. Mereka berdecak kagum pada benda yang berbentuk segitiga dan memiliki sembilan lekukan berwrna kuning, yang menyerupai bentuk emas tersebut. Beberapa mahasiswa ada yang mengemukakan niatnya mengisi liburan panjang untuk mengunjungi Lampung. Mereka ingin gajah dan binatang langka lainnya yang wajib dilindungi. Sebelum acara ditutup, panitia membagikan nasi kotak untuk makan siang. Mendapat makanan gratis merupakan rezeki bagi mahasiswa di luar negeri, karena bisa menghemat pengeluaran. Termasuk aku. Kulangkahkan kaki menuju Taipei Main Station bawah tanah menuju sebuah mushola kecil untuk menunaikan salat Dzuhur, setelah itu aku akan menyantap nasi kotak pemberian di seminar. Cacing pita di perutku juga sudah demo, karena tadi pagi aku tidak sempat sarapan. Meski bukan negara muslim, Taiwan sangat ramah terhadap warga negara Indonesia yang berada di sini. Terutama kepada para pekerja migran. Di Taiwan banyak oraganisasi-organisasi ketenagakerjaan yang menampung aspirasi, serta membantu sesama. Pada hari libur mereka sering mengadakan kegiatan rutin keagamaan. Seperti pengajian, tauziah, tabligh akbar, serta memperingati hari-hari besar Islam lainnya. Sesampainya di bawah jembatan penyeberangan yang kulewati aku berhenti, mataku menangkap pemandangan yang memilukan. Lelaki tua yang kutemui saat hendak ke seminar tadi tengah berdiri di sebuah kotak sampah besar. Tangan rentanya gemetaran sembari mengorek sampah mencari sisa-sisa makanan yang dapat ia makan. Tak bisa kubayangkan jika rasa lapar itu telah ia rasakan sejak tadi pag dalam keadaan yang dingin seperti ini, di usia yang renta. Aku membayangkan jika lelaki itu adalah bapakku, betapa aku menjadi seoarng anak yang tidak berguna. Berlahan aku mendekat dan memberanikan diri untuk bertanya.

Lelaki tersebut menundukan kepala, berterima kasih. Kulihat matanya berkaca-kaca, terharu. Ia pun melangkah ke sebuah sudut bangunan di mana ia meletakan barang-barangnya di atas sehelai kardus sebagai alas duduk. Aku pun melangkahkan kaki , dari kejauhan kulihat betapa lahap kakek menyantap makanan tersebut. Aku menggigit bibir, menahan embun yang berdesak-desak hendak keluar karena rasa haru. Bersyukur, aku masih bisa memberikan pertolongan kepada sesama yang tengah membutuhkan. Meski diriku juga berada dalam kekurangan. Setelah menunaikan salat dzuhur, aku bergegas menuju tempat pemberhentian kereta untuk pulang. Masih ada tugas profesor yang harus kukerjakan untuk persiapan ujian. Impianku satu, lulus tepat waktu dan kembali ke Indonesia. Memenuhi janjiku pada bapak, untuk berbagi ilmu dan pengalaman yang kudapat di Taiwan untuk membangun Indonesia. Kupercepat langkah kaki menuju asrama, cacing di dalam perut ini sudah tidak bisa diajak kompromi. Sesegera mungkin aku ingin memasak mie instan yang kubeli dua hari lalu di toko Indo yang menjual berbagai kebutuhan orang Indonesia. Meski berada di luar negeri, menu nusantara adalah incaran pertama dalam segala suasana. ~ Selesai ~

“Bapak lapar?” tanyaku ragu-ragu, takut ia tersinggung. Sang kakek hanya tersenyum, matanya yang sendu melukis kerasnya kehidupan. “Ini aku ada makanan, ambilah!” sembari kusodorkan nasi kotak dan segelas air mineral yang kudapat tadi. “Lalu kamu ? ...” tanyanya lirih. Memastikan aku tidak akan kelaparan, jika makanan itu kuberikan padanya. “Aku masih ada makanan lain di dalam tas, makanlah!” kuyakinkan dia, jika aku takkan kelaparan.

Edisi 6 | Majalah YinNi Hao | 22


PUISI

Cinta Gelas Kaca} Susanty Dewi

Putih bening berkilau Cahaya hati pancarkan cinta Menyilaukan netra membutakan rasa Perihal dia yang bersemayam di dada Kemilau elok parasmu Memikat hati menggoda sukma Memberi warna indah pesona Berbunga-bunga bersemi di jiwa Kala sinar meredup dan padam Gelap gundah jiwa meronta Memberi warna tak seindah rupa Menenggelamkan rasa menyesakkan dada Sakit hati sejuta rasa Menoreh perih tiada terkira Saat asmara berbalas dusta Meninggalkan lara menoreh luka Serupa cintamu gelas kaca Mudah goyah dan berpaling mata.

Edisi 6 | Majalah YinNi Hao | 23


Terima Kasih, Ibu Susanty Dewi

Begitu besar pengorbananmu Begitu tulus kasih sayangmu Engkau berikan aku hidup Engkau ajari aku cinta

Ibu. Engkau cahaya penerang Kalaku tersesat di dunia semu Kau tak pernah lelah menuntunku Kau sinari setiap langkah dengan doamu

Ibu. Engkau tempat resahku berpadu Lembut belaimu meneduhkan gundahku Kasih sayangmu tenangkan sukma Engkau sirami aku dengan cinta

Edisi 6 | Majalah YinNi Hao | 24


FOTOGRAFI Halo teman-teman pembaca setia YinNiHao, kolom Fotografi kali ini menampilkan hal-hal menarik dan unik seputar pariwisata di Taiwan. Diantaranya Lantern Festival, Tamsui dan Taroko. Semoga foto-foto terpilih kali ini dapat menjadi inspirasi bagi teman-teman semua. Jika teman-teman memiliki karya fotografi dan ingin dimuat dalam Majalah YinniHao selanjutnya, dapat menghubungi tim redaksi.

­Lantern Festival Fotografer : Bernadetha Raharjo Lokasi : Beimen, Taipei Waktu : 3 Maret 2018 Kamera : iPhone 5s Edisi 6 | Majalah YinNi Hao | 25


Tamsui Street Art Taroko Hualien

Fotografer : Welly Setiawan Limantoro Lokasi : Tamsui Old Street, Taipei Waktu : 16 Februari 2018 Kamera : Canon EOS 7D Mark II

Fotografer : Jan Kristanto Lokasi : Taroko, Hualien Waktu : 3 Maret 2015 Kamera : Redmi 2

Edisi 6 | Majalah YinNi Hao | 26


Nature Loving Wonderland Fotografer : Christian Alfeus Antony Lokasi : Nature Loving Wonderland Hsinchu County, Waktu : 17 Maret 2018 Kamera : Canon EOS 7D Mark II

Edisi 6 | Majalah YinNi Hao | 27


HIBURAN

Movies Review betty naibaho

TANAH SURGA‌.KATANYA

FOTO/TANAHSURGAKATANYA

Tanah Surga.... Katanya adalah film drama Indonesia yang akan dirilis pada 15 Agustus 2012. Film ini disutradarai oleh Herwin Novianto. Film ini dibintangi oleh Aji Santosa dan Fuad Idris. Film Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2012 yang disutradarai oleh Gatot Brajamusti (Eks. Pro), Deddy Mizwar (Eks. Pro), dan Bustal Nawani (Pro.) ini menggambarkan betapa tanah air perlu dicintai. Cerita berawal dari kepulangan seorang duda bernama Haris (Ence Bagus) dari Serawak, Malaysia. Pria yang merasa dirinya telah sukses di negeri seberang tersebut. Konflik mulai tumbuh semenjak Haris menceritakan keadaan mujurnya selama berdagang di Malaysia kepada Hasyim, sebab, Haris berniat mengajak si kakek dan kedua anaknya pindah ke Malaysia. Sayangnya, dengan tegas, Hasyim menolak, meski tidak untuk Salina. Akhirnya, Salman dan Hasyim tetap tinggal, sementara Haris pergi bersama anak perempuannya tersebut. Edisi 6 | Majalah YinNi Hao | 28


Tak bisa dipungkiri, memang, keadaan di perbatasan lebih buruk ketimbang Malaysia. Mulai dari ketiadaan listrik, dokter yang hanya seorang, jalanan bebatuan, sulitnya mencari kebutuhan dikarenakan tidak adanya toko, hingga fasilitas pendidikan yang jauh dari kata layak. Astuti (Astri Nurdin), satu-satunya pengajar di satu-satunya sekolah daerah perbatasan. Sekolah yang sebelumnya vakum selama setahun karena kekosongan guru. Perjuangan wanita berparas elok tersebut ditemani oleh dokter baru bernama Anwar (Ringgo Agus Rahman) atau yang akrab disebut dokter intel. Meski tampak saling menyukai satu sama lain, namun keduanya tetap fokus mengurusi penduduk dusun. Hasyim sekarat. Dokter Anwar, Astuti, dan Salman membawanya ke rumah sakit Malaysia melalui sebuah danau dengan perahu. Di waktu yang sama, Haris tengah mendukung Malaysia dalam pertandingan sepak bola melawan Indonesia, sedangkan Salina disuruhnya menunggu seraya melukis. Di tengah danau, di tengah kesedihan, sontak Hasyim melepaskan nafas terakhirnya dengan berkata kepada Salman, “Genggam erat cita-citamu. Katakan kepada dunia dengan bangga, ‘Kami bangsa Indonesia,� lalu mengucapkan kalimat thayyibah. Sementara itu, Haris sedang meneriaki kemenangan Malaysia. Melalui telepon, dengan gembiranya Haris mengabarkan berita kemenangan itu kepada Salman yang kala itu dalam keadaan bercucuran air mata di atas perahu melihat sang kakek telah wafat. Haris yang mendengar kabar kematian Hasyim langsung terdiam dan berbalik kebelakang melihat Salina yang sedang mengangkat hasil lukisannya. Dua kali terkejut, ternyata yang dilukis Salina adalah gambar Haris, Salman, Salina, dan si kakek yang tengah bersama. Memang terlihat kurangna penguatan beberapa dialog pemeran terkait Indonesia sebagai taman surga, yang kurang tervisualisasi. Eksplorasi keindahan alam dan nuansa desa pun tidak maksimal. Namun nilai nasionalisme yang disuguhkan boleh diacungi jempol, sebab sindiran yang dirangkai begitu tampak nyata dsekaligus menyadarkan para penonton akan kurangnya nilai nasionalisme mereka terhadap Indonesia.

Judul Film Sutradara Penulis Skenario Pemeran

Produksi Genre Tahun

: Tanah Surga, Katanya : Herwin Novianto : Danial Rifky : Osa Aji Santoso, Norman R. Akyuwen, Andre Dimas Apri, Tissa Biani Azzahra, Ence Bagus, Gatot Brajamusti, Harmonika, Frwosentiaus Lanyo, Deddy Mizwar, Astri Nurdin, Agus Rahman, Ringgo Agus Rahman, Anisa Putri Ranidita, Andriyanus Riyan, Muhammad Rizky, Eko Adi Saputro, Luqyaanaa Audrei Surikat, Fransiskus Xaverius. : PT. Demi Gisela Citra Sinema, PT. Gatot Brajamusti Films : Drama Satire : 2012

Lokasi filmnya sendiri diambil di beberapa kabupaten di Kalimantan Barat.

Edisi 6 | Majalah YinNi Hao | 29


Mari Bergabung Bersama

YINNI HAO! Manajerial

Humas

Redaktur

Reporter

Multimedia

Fotografer

Hallo teman-teman mahasiswa Indonesia di Taiwan. YinniHao membutuhkan kamu untuk menjadi bagian dari Media Pelajar Indonesia di Taiwan. Persyaratan :

1. Terdaftar sebagai mahasiswa di Taiwan (Intl’/Overseas/ UT). 2. Dapat bekerjasama dalam tim. 3. Mudah dihubungi dan bisa berkomunikasi dengan baik. 4. Tertarik dalam jurnalisme digital 5. Kreatif, pro-aktif dan percaya diri. 6. Mengirim contoh karya (baik tulisan, foto, video, ilustrasi atau desain).

Registrasi melalui link berikut : http://bit.ly/yinnihaoOR2018 Pendaftaran sampai dengan 30 April 2018

yinnihao.ppitw@gmail.com YinNi Hao Ppi Taiwan yinnihao ppitaiwan


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.