lampungpost edisi sabtu 4 februari 2012

Page 15

± ±

± ±

CMYK CMYK

Forum Guru

SABTU, 4 februari 2012 lampung post

GAGAS

Meretas Masa Depan Anak Tunagrahita PEMBACA budiman, Forum Guru yang

± ±

tampil setiap Sabtu, bertujuan lebih mendekatkan dunia pendidikan, khususnya guru. Melalui Forum Guru , kami ingin memberi ruang kepada guru untuk me­n yalurkan bakat menulis, ide, saran, masukan, sekaligus unek-uneknya. Kami juga yakin guru yang berkualitas akan memberikan pendidikan yang berkualitas pula kepada para siswanya. Melalui rubrik ini, kualitas dan profesionalitas guru di Lampung diharapkan me­n ingkat. Bagi guru yang ingin mengirimkan tulisan, perta­n yaan, saran, atau masukan untuk rubrik Forum Guru , silakan dikirim melalui surat dengan alamat Lampung Post : Jalan Soekarno-Hatta No. 108, Bandar Lampung. Bisa juga melalui e-mail : redaksilampost@

yahoo.com. Anda juga bisa mengirimkan masukan untuk profil guru inspiratif dan berprestasi melalui SMS ke 08154059000. Kami menunggu tulisan, saran, pertanyaan, dan masukan Anda. Redaksi.

Oleh: Solihin, guru SLB Wiyata Dharma Metro DALAM penyelenggaraan pendidikan, setiap warga negara berhak memperoleh hak yang sama untuk mendapat pendidikan yang bermutu. Hal ini sesuai amanah Undang-Undang Dasar 1945. Ketunaan fisik ataupun mental semuanya memiliki hak dalam layanan pendidikan khusus sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Pasal 32 Ayat (1). Dinyatakan bahwa, “Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam meng­ ikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental,

Guru Bisa Lebih Berperan

± ±

sosial, dan atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.” Sejauh ini Pemerintah Provinsi Lampung sudah mengupayakan beberapa pembangunan sekolah luar biasa hampir di semua daerah kabupaten dan kota, kecuali kabupaten baru yang terbentuk. Bahkan, Pemprov juga menunjuk beberapa sekolah di Lampung untuk menjadi sekolah inklusi. Harapannya, terjadi interaksi wajar antara anak-anak yang berkebutuhan khusus dengan anak-anak yang normal. Walaupun sampai saat ini kurikulum sekolah inklusi masih belum ada. Dan juga merupakan res­ pons positif mewujudkan UU No. 23 Tahun 2002 Pasal 51

tentang Perlindungan Anak Cacat Fisik dan Mental diberikan kesempatan yang sama dan aksesbilitas untuk memperoleh pendidikan biasa dan pendidikan luar biasa. Dalam prakteknya, sekolah luar biasa mendapat perhatian secara khusus dari pemerintah, tetapi perhatian itu lebih dititikberatkan pada pembangunan di sektor infrastruktural, sementara pembangun di bidang pengembangan diri kurang diperhatikan. Idealnya sektor riil yang perlu diperhatikan dan diwujudkan pada sekolah-sekolah luar biasa adalah melalui pendidikan ke­ terampilan guna membentuk kemandirian siswa didik.

I 15

Hal ini lebih disebabkan ka­ rena memang kemampuan anak dalam bidang akademik hanya sebatas itu, terutama untuk anak yang terkena developmental impairment (tunagrahita). Secara umum kami ketahui anak-anak yang berkebutuhan khusus kebanyakan dari golongan tunagrahita, sehingga kemampuan intelektual mereka sangat rendah. Kurikulum terbaik yang mungkin tepat bagi mereka adalah memaksimalkan kecakapan hidup (life skill). Tunagrahita adalah anak yang memiliki kecerdasan IQ di bawah normal dan mengalami kesulitan penyesuaian sosial dalam setiap fase perkembanganya. IQ anak tunagrahita berkisar >69 dalam skala Weschler, dimulai dari idiot, debil, dan embisil. Bahkan, bagi tunagrahita

ringan pun (IQ 55—69) tidak mungkin bagi mereka dipaksakan meneruskan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Persoalan ini tidak boleh di­ abaikan oleh pihak-pihak penyelenggara pendidikan. Guru adalah salah satunya yang diharapkan melakukan proses belajar-mengajar yang didasari kemampuan keterampilan yang tinggi, tapi kenyataannya banyak guru yang tidak memiliki kemampuan (kompetensi) dalam bidang tersebut. Hal ini sudah sewajarnya terjadi karena pemerintah kurang cermat dalam memperhatikan kebutuhan apa saja di sekolah luar biasa, sehingga pendistribusian guru ke sekolah-sekolah tersebut tidak tepat sasaran. Selain itu, kekurangan guru dan tidak meratanya penempat­ an guru SLB di setiap kabupa­

ten kota menjadi faktor sulitnya penanganan anak tunagrahita dalam proses pembelajaran, karena jumlah siswa dalam satu rombongan belajar tidak terstandar (terlalu banyak). Dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dijelaskan bahwa jumlah dalam satu rombongan belajar bagi anak tunagrahita adalah 5—7 siswa. Sementara di sekolahsekolah luar biasa yang ada di Lampung melebihi jumlah tersebut, hal ini mengakibatkan mutu pendidikan yang dicanangkan dalam PP 19 No. 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan tidak berjalan. Hendaknya Dinas Pendidik­ a n, mengada ka n a na l i si s kembali, baik menggunakan analisis sosial atau analisis SWOT. n

± ±

terpilih, kemudian diterapkan di setiap sekolah dalam dua semester. “Dalam dua semeseter tersebut, proses pembelajaran akan dipantau, setelah itu dievaluasi segala kekurangannya. Dengan demikian, akan didapat modul yang nantinya menjadi acuan,” kata dosen FISIP Unila ini. Setelah modul siap, selanjutnya dibuat regulasi berupa peraturan wali kota yang akan menerapkan modul ini ke seluruh sekolah di Bandar Lampung. Modul disiapkan dengan konsep kurikulum yang terintegrasi. Artinya, kurikulum tidak akan menambah jumlah mata pelajaran maupun jam belajar siswa di sekolah. Materi akan disisipkan pada mata ajar yang sudah ada, sehingga tidak akan menambah beban belajar siswa. Untuk tingkat SD, kurikulum disisipkan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan, IPA, dan IPS. Sementara untuk SMP dipadukan pada mata ajar IPA dan IPS Terpadu. Di hadapan para guru, Kepala Bappeda Bandar Lampung Juhandi Goeswi mengatakan de­ ngan adanya program ini, Bandar Lampung diharapkan menjadi kiblat dunia untuk kota yang memiliki ketahanan terhadap perubahan iklim. (MG1/S-2)

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Dosen pembimbing

Sekolah Darurat

akademik (PA) merupakan mitra bagi mahasiswa. Paradigma yang memosisikan dosen PA lebih tinggi dari mahasiswa dinilai tidak tepat.

n FOTO ANTARA

Hikmatullah (57), guru sukarelawan warga Kampung Pasirtanjung, Kecamatan Kalangsari, Kabupaten Lebak, Banten, mengajar di SMP darurat, yang didirikan warga di balai pertemuan setempat, beberapa waktu lalu. Sekolah tersebut didirikan warga untuk menampung anak-anak putus sekolah karena tidak punya biaya.

DEDIKASI

Marisa Anggraini: Dosen ­adalah Orang Tua BANDAR LAMPUNG—Menjadi dosen pembimbing akademik (PA) tidak sekadar membantu mahasiswa memilih mata kuliah yang harus diambil, tetapi harus menjadi sahabat. Begitulah Marisa Anggraini menjalankan profesinya sebagai pengajar mata kuliah Kesehatan Masyarakat, yang juga dosen PA di Universitas Malahayati Bandar Lampung. Melakoni profesi dengan se­ penuh hati itu membuahkan hasil. Wanita kelahiran Bandung, 20 Mei 1973, ini akhirnya dinobatkan sebagai Dosen PA Terbaik di Universitas Malahayati. Sebagai penghargaan atas dedikasinya tersebut, istri dari Fauzi Hasan ini mendapat sebuah mobil dari kampusnya. Dokter yang mulai mengabdi sebagai pengajar di Univesitas Malahayati sejak tahun 2002, mengatakan sebagai dosen PA, ia memperlakukan setiap mahasiswa yang dibimbingnya selayaknya anak, terutama bagi mahasiswa yang merantau jauh dari keluarga. “Anak yang merantau biasanya memiliki masalah yang lebih kompleks,” kata dia. Oleh sebab itu, sebagai dosen PA, ia akan bertindak sebagai orang tua yang akan terus memotivasi dan memberi nasihat bagi para mahasiswa agar tidak menyia-nyiakan kesempatan belajarnya. Hal yang paling membahagiakan bagi Marisa adalah saat melihat perkembangan kepribadian serta akademik mahasiswanya semakin meningkat.

± ±

± ±

± ±

Dosen Pembimbing Mitra Mahasiswa

KURIKULUM IKLIM

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Peran para guru diharapkan dapat menjadi kunci sukses mewujudkan Bandar Lampung sebagai kota berketahanan ter­ hadap perubahan iklim. Melalui para guru, diupayakan muncul karakter anak di Bandar Lampung yang memiliki kesadaran terhadap lingkung­an serta kemampuan adaptif terhadap perubahan iklim, kata Maulana Mukhlis selaku Koordinator Program Pemberdayaan dan Peningkatan Kapasitas Guru dalam Ketahanan Kota terhadap Perubahan Iklim di Bandar Lampung, Jumat (3-2). Maulana mengungkapkan itu dalam pertemuan Kepala Badan Perencanaan Pembangun­a n Daerah (Bappeda), Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Tim Penyusun Modul, serta bebe­ rapa perwakilan guru di Bandar Lampung, di kantor Bappeda Bandar Lampung, kemarin. “Peran kami para tim penyusun modul hanya akan berlangsung selama enam bulan. Selanjutnya bapak-ibu gurulah yang akan menjadi aktor utama mengimplementasikan modul ini,” kata Maulana. Setelah modul tersusun, langkah selanjutnya adalah memperkenalkan modul tersebut kepada para guru dari sekolah

CMYK CMYK

CMYK CMYK

± ±

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bandar Lampung (UBL) Harpain mengungkapkan hal itu, Jumat (3-2). Menurut dia, dosen dan mahasiswa saling membutuhkan, jadi harus saling membantu. Dosen, terutama dosen PA, harus mampu menjadi mitra bagi mahasiswa agar proses bimbingan akademik dapat berjalan lancar. “Namun, walaupun sebagai mitra, tetap ada batasan antara dosen dan mahasiswa, yaitu norma dan etika,” ujarnya. Menurut Harpain, tugas dosen PA adalah membantu mahasiswa dalam meniti masa depan melalui tuntunan dan bimbingan memilih mata kuliah agar kegiatan perkuliah­ an menjadi efektif. Juga memberi saran sekaligus memotivator mahasiswa terkait akademik di kampus. “Dengan bantuan dosen PA, mahasiswa bisa mengetahui mata kuliah prioritas,” kata Harpain. Ia mengatakan tanggung jawab dosen PA adalah memonitor perjalanan perkuliahan mahasiswa bimbingannya. Ada tanggung jawab moral yang melekat pada dosen PA. Ia menyayangkan banyak do­ sen PA yang menjalankan tugas bimbingan akademiknya dengan setengah hati. Harpain menyarankan agar diadakan pertemuan antara dosen PA dan mahasiswa minimal dua kali per semester agar komunikasi yang terjalin lebih efektif. Rektor Universitas Malahayati Bandar Lampung M. Kadafi me­ ngatakan tujuan kampusnya me­ ngadakan pemilihan dosen PA terbaik adalah untuk memotivasi para

dosen PA agar berlomba-lomba menjadi dosen PA terbaik. “Yang dipertimbangkan tidak hanya dari segi keilmuannya saja, tapi juga dari kinerja dan kepribadian dosen tersebut,” kata M. Kadafi. Penilaian dosen terbaik tidak hanya memperhitungkan peningkatan prestasi, tapi juga perubah­ an kepribadian mahasiswanya menuju arah yang lebih baik. “Dari sebelum dibimbing dan setelah dibimbing oleh seorang dosen PA, perubahannya mahasiswa tersebut seperti apa,” kata dia. Ketua IBI Darmajaya Andi Desfiandi mengatakan jika dosen PA dapat menjalankan tugasnya de­ ngan baik, akan memberi dampak besar bagi perkembangan dan kemajuan prestasi akademik mahasiswa yang dibimbingnya. “Sayangnya kini banyak dosen PA yang menjalankan fungsinya sebatas formalitas semata,” kata Andi. Biasanya yang menjadi penyebabnya adalah tugas dosen yang begitu banyak seperti menyiapkan materi perkuliahan, mengajar sampai mengoreksi hasil ujian mahasiswa. Ia juga menyayangkan dosen PA yang memiliki mahasiswa bimbing­ an berjumlah lebih dari 20 orang. Banyaknya mahasiswa bimbingan akan membuat kualitas bimbingan menjadi kurang baik. “Semakin sedikit mahasiswa yang dibimbing, semakin baik,” kata dia. Jumlah dosen di IBI Darmajaya adalah sekitar 100 orang dengan jumlah mahasiswa sekitar 4.000 orang. Artinya, setiap dosen bertanggung jawab untuk membimbing sekitar 40 orang. (MG4/S-2)

± ±

n LAMPUNG POST/MG4

Sebagai dosen pengajar di Fakultas Kedokteran, ia berharap agar para calon dokter yang di­ ajarnya dapat menjadi penolong bagi masyarakat. “Profesi dokter memiliki tuntutan yang jauh lebih besar dibanding profesi lain, yaitu tidak boleh salah mendiagnosis dan menangani pasien,” ujarnya. Oleh karena itu, Marisa sangat berharap agar para mahasiswa dapat memanfaatkan waktu belajarnya selama kuliah dengan baik dan penuh tanggung jawab. “Yang ditangani oleh dokter adalah nyawa manusia,” kata dia. Ia menyoroti kesalahan yang beberapa kali di Indonesia, yang disebut sebagai malapraktek, yang kerap berujung pada kematian pasien. Hal ini sebenarnya dapat diminimalisasi dengan mempersiapkan diri sejak mahasiswa. Salah satu kunci agar dokter dapat memberi pengobatan yang tepat adalah komunikasi yang efektif dengan pasien. (DELIMA/S-2)

± ±

CMYK CMYK

± ±


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.