lampungpost edisi Rabu 7 maret 2012

Page 23

±

±

CMYK

I 23

Ruwa Jurai

rabu, 7 maret 2012 lampung post

LINTAS

KEAGAMAAN

MTQ Ke-15 Tanggamus Dibuka

6 Koperasi Jadi Koperasi Rintisan

±

KOTABUMI—Guna meningkatkan daya saing dan kompetensi, enam koperasi di Lampung Utara terpilih menjadi koperasi rintisan yang diarahkan untuk pembentukan koperasi modern. Kepala Bidang (Kabid) Koperasi Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Lampung Utara Tien Rostina, di ruang kerjanya, Selasa (6-3), mengatakan keenam koperasi rintisan tersebut adalah Koperasi Wanita (Kopum) Melati serta Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Serai Serumpun. Kemudian KPRI Segar, KPRI Catur Setia Niaga, Koperasi Kredit (Kopdet) Karya Bakti, dan Koperasi Simpan Pinjam (Kospum) Usaha Makmur. Koperasi rintisan terpilih ini merupakan cikal bakal pembentukan koperasi modern yang ada di Lampura. Program pembentukan koperasi modern di kabupaten/kota merupakan program unggulan dari Kementerian Koperasi yang diluncurkan pada Desember 2011 lalu. Dengan adanya koperasi modern tersebut, diharapkan akan menjadi koperasi percontohan guna pembentukan koperasi-koperasi modern yang lain di kabupaten/kota setempat, kata Rostina. (YUD/D-1)

Lampung Post menurunkan rubrik Suara Dewan. Masyarakat bisa berpartisipasi untuk menyampaikan keluhan dengan mengirim SMS ke 081379111475 dan 08127927359. Yth. Anggota Dewan Kami warga kabupaten Pringsewu menilai hasil pengerjaan proyek pembangunan untuk tahun anggaran (TA) 2010—2011 di kabupaten ini kualitasnya rendah. Salah satu sebabnya, boleh jadi adanya setoran pemenang tender yang konon sebesar 15%—20% dari nilai proyek. Kami meminta Dewan proaktif mengawasi jalannya proyek untuk TA 2012 agar kualitasnya terjaga. Sekian dan terima kasih.

Suripto, Wakil Ketua Komisi C DPRD

Terima kasih atas saran dan informasinya. Benar ada proyek yang dikerjakan mengenyampingkan mutu, tetapi saat ini telah ada peningkatan kualitas proyek yang dikerjakan pemborong. Kami akui pada TA 2010 proyek di Kabupaten Pringsewu termasuk penyumbang disclaimer, tetapi tahun ini mudah mudahan akan lebih berkualitas. Kerja sama masyarakat, eksektif, dan legislatif kami harapkan dapat meningkatkan pembangunan di daerah ini.

n LAMPUNG POST/SUDIONO

PINDAHKAN BANGKU BELAJAR. Sejumlah siswa SDN 1 Pekon Tulungagung harus bahu-membahu memindahkan bangku ke ruang lainnya agar proses belajar mereka tidak terganggu. Namun, para guru tetap khawatir akan terjadi sesutu di lokal yang baru karena kondisinya juga memprihatinkan.

Lokal SDN 1 Tak Layak Pakai GADINGREJO (Lampost): Robohnya lokal SDN 1 Pekon Tulungagung, Kecamatan Gadingrejo, Senin (5-3), mengisyaratkan lokal sekolah secara

CEGAH KKN

keseluruhan sudah serbatua.

Giliran Tanggamus Teken Pakta Integritas ±

KOTAAGUNG (Lampost): Gi­ liran Pemkab Tanggamus menandatangani pakta integritas di ruang rapat utama Pemkab setempat, Senin (5-3). Penandatanganan pakta integri­ tas merupakan pengejawantahan Instruksi Presiden No. 17/2011 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2012 sebagaimana dikeluarkan pada 19 Desember 2011, yang melibatkan seluruh pegawai di lingkungan Pemkab Tanggamus dengan diwakili pejabat eselon III dan II, disaksikan Sekretaris Tanggamus Gunawan Tarwin Wiyatna. Dia berharap penandatanganan pakta integritas ini bukan sekadar seremoni. Isi dari dokumen pakta integritas harus benar-benar dilaksanakan sepenuh hati oleh pejabat maupun pegawai atau staf dari dinas/instansi, bagian, maupun kantor di Pemkab Tanggamus. Dokumen pakta integritas mengan­dung tujuh perintah pokok. Pertama, berperan secara proaktif dalam upaya pencegahan dan

pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme serta tidak melibatkan diri dalam perbuatan tercela. Kedua, tidak meminta atau menerima pemberian secara langsung atau tidak langsung berupa suap, hadiah, bantuan atau bentuk lainnya yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Ketiga, bersikap transparan, jujur, objektif, dan akuntabel dalam melaksanakan tugas. Keempat, menghindari pertentangan kepentingan (conflic of interest) dalam pelaksanaan tugas. Kelima, memberi contoh dalam kepatuhan terhadap per­ aturan perundang-undangan dalam melaksanakan tugas, terutama kepada karyawan yang berada di bawah pengawasannya dan sesama pegawai di lingkung­ an kerjanya secara konsisten. Keenam, akan menyampaikan informasi penyimpangan integritas di instansi/unit kerja, serta turut menjaga kerahasiaan saksi atas pelanggaran peraturan yang dilaporkannya. (UTI/D-1)

TANGGUNG JAWAB SOSIAL

±

Pemkab Pesawaran Lembek Jalani Aturan GEDONGTATAAN (Lampost): Banyaknya perusahaan di Pesawaran yang belum menjalan­ kan kewajiban sebagai tanggung jawab sosial (CSR/corporate social responsibility) dinilai kalangan DPRD setempat sebagai kurang tegasnya Pemkab dalam memberikan sanksi. Jhoni Corne dari Komisi A DPRD kepada Lampung Post, kemarin (6-3), menilai membandelnya perusahaan-perusahaan lebih dikarenakan Pemkab Pesawaran belum, bahkan tidak memberikan sanksi tegas ter­ hadap perusahaan yang memiliki kewajiban mengeluarkan CSR. “Merek a s e en a k ny a s aj a mengeruk kekayaan alam di sini, tapi tidak mau menyisihkan sedikit saja keuntungan untuk kepentingan masyarakat sekitar,” kata dia. Di lain pihak, masyarakat di sekitar lokasi perusahaan kerap dirugikan, mulai dari pencemar­

±

±

CMYK

an lingkungan sampai rusaknya infrastruktur seperti jalan akibat aktivitas perusahaan. “Pihak perusahaan itu tidak boleh bersikap egois dan meng­ anggap masyarakat di sekitar lokasi perusahaan itu tidak perlu diperhatikan,” ujar dia. Terlebih, tanggung jawab sosial atau CSR sudah menjadi kewajiban bagi setiap perusahaan. Untuk itu, pihaknya akan meminta ketegasan dari instansi terkait terhadap laporan perusahaan-perusahaan yang belum melakukan kewajiban sosial mereka terhadap masyarakat di sekitarnya. “Ini penting agar setiap perusahaan yang ada di Kabupaten Pesawaran ini memahami tanggung jawabnya.” Tak hanya itu, Pemkab Pesawaran juga memiliki kewajiban untuk menuntut tanggung jawab perusahaan-perusahaan besar untuk menjalankan tanggung jawab sosial mereka. (SWA/D-1)

CMYK

Dampaknya, kemarin sebanyak 128 siswa SDN 1 dipaksa dewan guru bergantian waktu masuk sekolah. Sebab, sisa dua lokal dari gedung pertama buatan 1968 yang roboh tidak lagi layak digunakan sebagai ruang belajar. Kepala SDN 1 Suherman juga memerintahkan semua siswa untuk tidak dekat-dekat ke gedung roboh. Pemantauan Lampung Post menunjukkan SDN 1 Tulungagung memiliki dua gedung. Gedung pertama yang ambrol dibangun tahun 1968, sedang gedung kedua juga sudah tua dan dibangun sekitar 1981. Siswa masih bisa mengikuti pelajaran sekolah di tiga lokal bangunan tahun 1981 yang kondisinya tak jauh berbeda. Di antaranya kayu penyangga, kaso, reng, dan sambungan mulai keropos.

‘‘

Para guru sepakat membagi waktu. Siswa kelas IV, V, dan VI masuk pagi, sedangkan kelas I, II, dan III masuk siang. Tujuannya agar kelas I hingga VI bisa belajar sebagaimana mestinya.

Suherman membenarkan adanya pembagian ruang kantor. Sebagian untuk lokal belajar siswa, sebagian lagi untuk ruang kerja

kepala sekolah. Untuk ruang guru, mereka memanfaatkan rumah dinas guru, yang juga usianya cukup tua. Sementara proses belajar-mengajar, para guru sepakat membagi waktu. Siswa kelas IV, V, dan VI masuk pagi, sedangkan kelas I, II, dan III masuk siang. Tujuannya agar kelas I hingga VI bisa belajar sebagaimana mestinya. Dana Alokasi Khusus

Terpisah, Kabid Dikdas Dinas Pendidikan Kabupaten Pringsewu Jahron saat dikonfirmasi, Selasa (6-3), berdalih rehabilitasi berat SDN 1 Tulungagung dilakukan tahun 2011. Namun, karena waktunya sempit, anggar­ an rehabilitasi 2011 baru akan dialokasikan pada 2012 sekitar Rp280 juta, yang berasal dari dana alokasi khusus (DAK). Jahron sependapat jika bangunan tahun 1981 SDN 1 Tulungagung itu perlu adanya perhatian. (WID/D-1)

KO TA AG U N G ( L a m p o s t) : Bupati Ta nggamus Bamba ng Ku r n i aw a n s e c a r a si m b ol i s membuka MTQ XV tahun 2012 tingkat Kabupaten Tanggamus di lapangan Siring Betik, Kecamatan Wonosobo, Senin (5-4) malam. Pembukaan MTQ yang dihadiri ribuan umat Islam dan kafilah dari 20 kecamatan itu berlangsung meriah. Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Tanggamus Gunawan Tarwin Wiyatna dalam laporannya mengatakan jumlah peserta dan ofisial keseluruhan sebanyak 516 orang ditambah 45 dewan hakim. P ad a M TQ X V i n i m empertandingkan cabang tilawatil quran, hifzil quran, tafsir quran bahasa Arab dan bahasa Indonesia, tartil quran, dan lain-lain. Bupati Tanggamus berharap pelaksanaan MTQ dapat dijadikan momentum untuk mendekatka n u mat Isla m terhadap Alquran. Sebab, dalam Alquran terdapat nilai-nilai yang harus dipahami dan diimplementasi ka n da la m keh idupa n k it a sehari-hari. Baik berupa peningkatan ke­ imanan dan ketakwaan kepada Allah maupun dalam meningkatkan perilaku, serta hubungan yang baik dan harmonis di antara umat Islam dan masyarakat pada umumnya. Tak kalah penting, kegiatan MTQ in i, kata Bamba ng, ja­ ngan dijadikan ajang kompetisi, seh i ng ga mengesa mpi ng ka n nilai kejujuran, sportivitas, dan kebersamaan yang justru bertentangan dengan ajaran Islam itu sendiri. “Kalah dan menang merupakan hal yang biasa terjadi dalam setiap kompetisi. Yang terpenting untuk dipahami, kepesertaan pada pelaksanaan MTQ sebenarnya sudah merupakan suatu prestasi yang membanggakan. Di mana kalian telah membuktikan diri sebagai generasi muda yang terpilih dalam menegakkan syiar Islam dan meningkatkan kecintaan umat Islam kepada agamanya.” (UTI/D-1)

±

±

Hut Pol. Pp

INVESTASI

Sujadi Ajak Perbanas Ikut Bangun Pringsewu PRINGSEWU (Lampost): Sujadi Saddat menjanjikan iklim usaha yang sehat di Kabupaten Pringsewu. “Kami menjamin investasi di daerah ini benar-benar kondusif,” ujarnya saat bereuni dengan 300 alumni Perbanas Trikarya Medan se-Jawa di Nuwo Anjungan Lampung TMII Jakarta, beberapa hari lalu. Seusai menghadiri pentas seni dan budaya, kepada peser t a reu n i ya ng mayorit a s bankir dan pengusaha itu, Bupati Pringsewu mengatakan di usianya yang baru tiga tahun, Pringsewu membutuhkan dukungan banyak pihak, termasuk

para pengusaha untuk menggerakkan roda pembangunan. Seraya mempromosikan keberadaan Pringsew u, Sujadi yang didampingi sejumlah pejabat daerah mempersilakan rekan-rekannya itu berkunjung ke Pringsewu melihat dan menjajaki potensi sektor pertanian, perdagangan, dan jasa. Bak pantun bersaut, ajakan Sujadi mendapat respons positif para alumni Perbanas Trikarya Medan. Beberapa di antaranya menyatakan minat menjajaki kemungkinan berinvestasi di kabupaten setempat. Sebagaimana diakui, Pring-

sewu memiliki keterbatasan di bidang sumber daya alam (SDA), termasuk laut. Namun, sebagai daerah kecil dengan jumlah penduduk yang padat, Peringsewu berpeluang dijadikan lokasi usaha karena didukung potensi sumber daya manusia (SDM). Tidak kalah penting di sektor pertanian, mengingat daerah Pringsewu memi lik i la han per tanian luas. Pertemuan kali ini diisi dengan suguhan Tim Kesenian Dinas Pendidikan, Kebudayaan, dan Pariwisata Pringsewu berupa tari bedana ketipung. (ONO/D-1)

n Lampost/Meza Swastika

Kepala Satuan (Kasat) Polisi Pamong Praja (Pol. PP) Kabupaten Pesawaran M. Zulkarnaen Mursyid memantau latihan anggota dalam rangka persiapan HUT Pol. PP yang akan dipusatkan hari ini (7-3) di lapangan Desa Sidototo, Gedongtataan.

± KASUS PEMALSUAN

Polisi Lengkapi Berkas Parno

n LAMPUNG POST/HUMAS PRINGSEWU

JAJAKI INVESTASI. Bupati Pringsewu Sujadi Saddat, didampingi Kepala Dinas Pendidikan setempat Samsir, saat bereuni dengan alumni Perbanas Trikarya Medan di Jakarta beberapa waktu lalu.

±

KOTABUMI (Lampost): Pihak Polres Lampura segera melimpahkan berkas perkara tersangka Parno Wibowo, anggota DPRD Lampung Utara yang diduga terlibat pemalsuan dokumen, ke Kejaksaan Negeri Kotabumi. Kasat Reskrim AKP Oktoviadi, kepada wartawan, Selasa (6-3), menjelaskan kini pihaknya sedang melengkapi berkas perkara kasus tersebut. “Penanganan kasus tersebut sudah masuk penelitian tahap kedua, dan secepatnya akan kami limpahkan ke kejaksaan,” ujar Oktoviadi. Parno Wibowo (46) diamankan di rumahnya di Desa Pagargading, Kecamatan Blambangan Pagar, Lampura, pada Rabu (30-11) 2011, sekitar pukul 18.00. Hal itu dilakukan setelah man-

tan politisi Partai Gerindra tersebut tidak mengindahkan dua kali panggilan polisi dalam kasus dugaan pemalsuan dokumen yang dipergunakan Parno dalam pemilihan anggota DPRD tahun 2009. Pada Juni 2011, Polres Lampura menetapkan Parno Wibowo sebagai tersangka dalam kasus pemalsuan dokumen, kemudian masuk daftar pencarian orang (DPO) sejak Oktober 2011. Parno yang pernah menjabat anggota Komisi C tersebut diduga memalsukan buku rapor milik orang lain dan dipergunakannya untuk mengikuti program Paket C. Dengan Ijazah paket C itulah tersangka mencalonkan diri dan terpilih sebagai anggota DPRD Lampura. (HAR/D-1)

CMYK

±


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.