CMYK
±
BANDAR
MINGGU, 20 Januari 2013 LAMPUNG POST
CMYK
±
±
Zulkifli Hasan
LAMPUNG
“Yang punya hak ulayat pastilah akan dapat. Ini siapa lo yang berhak, jangan sampai yang berhak tak dapat, tapi yang tak berhak dapat. Ini nanti diselesaikan oleh bupati.”
2
BURAS
±
Persaingan Studi Banding!
n LAMPUNG POST/HENDRIVAN GUMAY
SERAHKAN BANTUAN. Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menyerahkan bantuan kepada para petani saat kunjungan ke lima desa di Kecamatan Tanjungbintang dan Katibung, Lampung Selatan, Sabtu (19-1).
BANDAR LAMPUNG (Lampost): Badan Kehormatan (BK) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandar Lampung dinilai tidak tegas menyikapi anggotanya, Jimmy Khomeini Erchan, yang tersandung kasus narkoba.
DUA rombongan studi ban ding legislatif lain daerah asal Indonesia bertemu di peron, ruang tunggu penumpang Ger bong 15 dan 16 kereta peluru Shinkansen, Tokyo. Ked ua gerbong bernomor itu di khususkan untuk memuliakan perokok pada setiap rangkaian kereta api yang berkecepatan 300 km per jam tersebut. “Luar biasa dihargainya perokok di Jepang ini!” ujar legislator dari rombongan satu. “Studi banding kemari amat tepat untuk menyusun perda memuliakan perokok! Lihat asbak-asbak besar dari
pelat baja bersih berkilat! Tak perlu khawatir puntung melimpah ke lantai!” “Lebih tepat kami, studi ban ding untuk perda keamanan dan ketepatan waktu transpor tasi publik!” timpal rombongan dua. “Sejak awal operasinya menyambut Olimpiade Tokyo pada 1 Oktober 1964, sampai sekarang tak ada kecelakaan berarti dialami Shinkansen! Untuk deteksi dini gempa bumi dilengkapi peranti Fastech 260, hingga saat gempa besar Chuetsu Oktober 2004, meski kereta keluar rel tak ada korban tewas karena kendaraan darat
H. Bambang Eka Wijaya supercepat itu sempat lebih dahulu berhenti!” “Untuk ketepatan waktunya juga!” timpal teman rombong an dua. “Pada 2008 pengelola melaporkan rata-rata Shinkan sen tepat dalam 0,1 menit, atau 6 detik! Itu dihitung dari 160 ribu perjalanan semua rute nya. Rekor sebelumnya dari 1997 tercatat 0,3 menit atau 18 detik! Bandingkan dengan
transportasi publik di negeri kita, bahkan pesawat udara pun bisa di-delayed hitungan jam!” “Keamanan dan ketepatan waktu transportasi publik itu penting untuk negeri kita, tapi masih jauh dari kemampuan mewujudkannya!” tegas rom bongan satu. “Karena itu, kalian bisa sia-sia membuat perda karena tak mungkin dipenuhi mayoritas operator!” “Tapi kita harus berusaha ke arah itu, agar jelas orientasi ke depannya!” tegas rombongan dua. “Sebaliknya perda mero
kok, di Jepang ini tanpa perda orang tertib merokok pada tempatnya! Di negeri kita, ada perda larangan merokok di ruang publik dengan ancaman denda pun orang tetap merokok di sembarang tempat!” “Itu karena di negeri kita prohibitionistik, asal melarang saja, tak disiapkan tempat alternatif seperti Gerbong 15 dan 16 Shinkansen ini!” tegas rombongan satu. “Kita cumamelarangdanmelarang,tan pa safety valve—saluran pengam an—bagi kebiasaan warga yang di negeri lain dihormati, bahkan dimuliakan!” ***
Add on: facebook.com/buraslampost
±
Follow on: @buraslampost
Petani Mesuji akan Dapat Hak Ulayat TANJUNGBINTANG (Lampost): Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan berjanji segera menemui para petani di Mesuji yang menuntut hak atas tanah ulayat. Kedatangan Menhut ke Mesuji akan dilakukan secara diam-diam untuk berbicara dari hati ke hati. Terkait tuntutan warga Mesuji, Men hut menyatakan telah mencadangkan 7.000 untuk hak ulayat. Demikian diungk apkan Zulkifli Hasan, menjawab pertanyaan war tawan ketika Menhut menyambangi sejumlah desa di Lampung Selatan, Sabtu (19-1). “Hak ulayat saya setuju. Ini kan hak ulayat kita bagi rata dong kepada siapa. Dulu cuma seribu orang, seka
rang yang minta 11 ribu orang. Kami minta jaminan agar tidak bentrok. Namun, itu pun belum ada jaminan yang pasti. Tapi, yakinlah kalau hak adat pastilah dapat,” katanya. Menurut Zulkifli, penyelesaian masalah hak ulayat nantinya meli batkan akan bupati setempat. Dia berharap para petani dari berbagai tempat, seperti Lampung Selatan, yang saat ini ada di Mesuji kembali ke tempat masing-masing. Penegasan itu diungkapkan agar jangan sampai petani yang memang
memiliki hak ulayat tidak menda patkannya, sebaliknya yang tidak memilik hak ulayat sama sekali justru dapat. “Yang punya hak ulayat pastilah akan dapat. Ini siapa lo yang ber hak, jangan sampai yang berhak tak dapat, tapi yang tak berhak dapat. Ini nanti diselesaikan oleh bupati,” kata Zulkifli. Diberitakan harian ini sebelumnya, ratusan petani tumpah ruah di Tugu Adipura. Petani Jambi, Lampung Se latan, Lampung Tengah, dan Mesuji menyatu bersama organisasi Partai Rakyat Demokratik (PRD) menuntut haknya yang telah dilanggar atau diabaikan negara selama ini. Mereka menyampaikan orasi
menuntut haknya atas tanah yang telah dilemahkan. Sedikitnya ada tiga hak yang selama ini diperjuangkan nya para petani. Ketiga tuntutan para petani itu, di antaranya menegakkan Pasal 33 UUD 1945, laksanakan UU No. 5/1960 Un dang-Undang Pokok Agraria (UU PA), kembalikan tanah warga Kunangan Jaya II (Batanghari) dan tanah warga Mekarjaya (Sarolangun). Petani Me suji yang tergabung dalam aksi jalan kaki pun bergabung meminta hak ulayat adatnya. Data Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), dari sekitar 39 juta hektare izin pemanfaatan hutan yang di keluarkan Kemenhut RI, sebagian besar jatuh ke tangan korporasi. (CR-4/K-3)
±
±
±
±
±
CMYK
±
KEMILING (Lampost): Lagi, orok yang baru lahir
CMYK
±