lampungpost edisi 15 mei 2013

Page 29

±

CMYK

±

Laporan Utama

±

l

4 15 Mei 2013

Panduan Akademik

Memilih Caleg Berkualitas UNTUK memberikan rakyat pilihan calon anggota legislatif (caleg) berkualitas dilakukan dengan beragam cara. Namun, sejumlah akademisi memberikan panduan ringkas kepada partai politik.

S

alah satunya pengamat poli­ tik Universitas Lampung, Dedy Hermawan, mempu­ nyai harapan terpilihnya orang-orang yang memiliki inte­ gritas moral dan kapabilitas untuk menjalankan fungsi-fungsi utama lembaga legislatif, yaitu pembuatan kebijakan (legislasi), penyusunan anggaran (budgeting), dan peng­ awasan. “Untuk mendapatkan orang-orang terbaik yang akan duduk dilembaga legislatif, pemilih mesti dibekali oleh informasi yang cukup untuk menjadi dasar menentukan pilihannya,” kata dosen FISIP Unila itu. Pemilih hendaknya memiliki kerangka analisis untuk mendeteksi para caleg yang memang tepat untuk mewakili mereka sebagai legislator. Kerangka analisis ini akan memu­ dahkan bagi pemilih melakukan pemilahan dan kemudian memilih yang terbaik di antara sekian banyak caleg yang akan berlaga di Pemilu 2014. Mengutip dari Muhadjirin Tohir (2009) yang memberikan kerangka analisis bagi pemilih untuk menen­ tukan pilihannya. Pemilih mesti me­ ngenali empat tipologi calon anggota legislatif, yakni pertama, kategori caleg yang tidak tahu kalau dirinya sebetulnya tidak tahu tetapi ingin me­ masuki dunia yang tidak diketahu­ inya itu. Kedua, kategori caleg yang tahu kalau dirinya tidak tahu tetapi mencoba memasuki dunia itu. Kemudian ketiga, kategori caleg yang tahu kalau dirinya tahu dunia yang mau dimasuki tetapi nawai­ tunya lebih diorientasikan kepada kepentingan diri dan kelompoknya. Keempat, kategori caleg yang tahu kalau dirinya tahu dunia yang mau dimasuki dan karena itu mereka ingin mengabdikan pengetahuan­

±

nya itu untuk kebaikan Indonesia ke depan. Menggunakan kerangka analisis dan memanfaatkan tips bagi pemi­ lih penting untuk dilakukan agar pemilih tidak seperti membeli kucing dalam karung. Peribahasa ini sering diungkapkan dengan maksud agar pemilih jangan memilih sesuatu tan­ pa pengetahuan sedikit pun tentang apa atau siapa yang akan dipilih. Senada dengan Dedy, Kepala Pusat Laboratorium Otonomi Daerah dan Politik FISIP Unila Safarudin memberi tips partai politik untuk menyeleksi

Apabila tidak “memiliki komitmen

itu, sebaiknya dicoret saja kemudian seleksi ulang.

ulang secara ketat seluruh caleg yang sudah mengikuti penjaring­an di par­ polnya masing-masing. Jika mereka benar-benar memiliki komitmen antikorupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) serta narkoba dan memiliki pribadi yang baik di tengah masyarakat, caleg tersebut layak diusung menjadi calon wakil rakyat. “Apabila tidak memiliki komitmen itu, sebaiknya dicoret saja kemudian seleksi ulang,” ujar dia. Kini, image negatif DPR dan DPRD sangat melekat sebagai lembaga ladang korupsi, pemerasan, dan suka main proyek. Ditambah lagi akhirakhir ini banyak ditemukan anggota legislatif yang tertangkap mengguna­ kan narkoba dan bermasalah dengan masyarakat. “Caleg jangan hanya yang memiliki basis massa, track record juga harus diperhatikan,” kata dia. (CR-2/U-1)

±


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.