Lampungpost edisi 13 juli 2013

Page 20

CMYK

±

CMYK

±

±

apresiasi Manakala Keadilan Bercabang

mINGGU, 14 JUli 2013

20

LAMPUNG POST

kronika

Pesumo Jepang Kenakan Batik di Indonesia

KYOTO—Batik akan dipakai para pesumo terkenal dari Jepang, yang merencanakan datang ke Jakarta pada 24-25 Agustus 2013. “Para pesumo papan atas itu akan mengenakan yukata (sejenis kimono) batik yang dibuat di Solo,” kata Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia Jepang (PPIJ) Rachmat Gobel di Kyoto, Jepang, Rabu (10-7). Batik tersebut, lanjut dia, didesain khusus untuk para pesumo yang datang dalam rangkaian kegiatan perayaan hubungan Indonesia-Jepang ke-55 tahun. (ANT/P2)

Manusia Batu Ramaikan Monas Fair JAKARTA—Monas Fair 2013 tidak hanya dipenuhi 260 tenda berisi jajanan kuliner atau fashion. Sekumpulan manusia berkostum ala pejuang berwarna-warni. Ada pejuang yang seluruh tubuhnya dicat emas, hijau, kuning, dan hitam. Ada yang menyerupai Bung Tomo, ada pula yang mirip patung Tugu Tani. Selama beberapa detik mereka membatu seperti patung. Terkadang mereka bergerak perlahan dengan kaku seperti robot. Tingkah polah ditambah penampilan mereka yang mencolok membuat para pengunjung mengantre demi berfoto bersama.(ANT/P2)

Duta Seni Indonesia Tampil di Madrid JAKARTA—Kontingen Duta Seni Indonesia yang terdiri atas 21 penari, tiga pemusik, dan lima ofisial dari SMA Al Azhar BSD tampil di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Madrid dan Lloret de Mar Folklore Festival pada akhir Juni. Kegiatan di KBRI Madrid merupakan acara Indonesian Bazaar yang memperkenalkan budaya kuliner Indonesia kepada masyarakat di kota itu dan para diplomat dari berbagai negara, menurut siaran pers kontingen itu yang diterima di Jakarta, Selasa (9-7). (ANT/P2)

Museum Oriente Lisabon Gelar Pameran Wayang LONDON—Museum Oriente Lisabon menggelar pameran wayang bertajuk Shadows of Asia dengan menampilkan koleksi wayang kulit dan properti pedalangan dari tujuh negara Asia, yakni Indonesia, India, China, Thailand, Kamboja, Malaysia, dan Turki. Pensosbud KBRI Lisabon Tri Wahyuni kepada Antara di London, Senin (8-7), mengatakan tujuan pameran itu adalah untuk mempromosikan keberagaman tradisi wayang Asia di Portugal, mulai dari yang tradisional hingga wayang modern berbasis teknologi informasi. (ANT/P2)

Hatta Rajasa Biasanya Kunjungi Museum Gedung Kesenian JAKARTA—Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa memiliki kebiasaan yang diketahui sebagian banyak masyarakat, yakni mengunjungi museum, gedung kesenian, dan perpustakaan dalam lawatannya ke suatu daerah atau negara. “Setiap datang ke suatu negara, ada tiga tempat yang menjadi prioritas untuk didatangi,” kata Hatta dalam keterangan pers pada peresmian acara Art Jog di Yogyakarta, baru baru ini. (ANT/P2)

galeri Misteri Melody yang Terinterupsi S. Mara Gd Gramedia Pustaka Utama Juli 2013 816 hlm. DANNY Lesmana tidak mengerti mengapa istrinya, Nicole, direnggut begitu saja dari sisinya pada usianya yang masi h muda. Untunglah kedua anaknya selamat dari kecelakaan itu. Dia tak pernah menyangka 12 tahun kemudian, anak sulungnya juga akan terenggut darinya secara tiba-tiba. Satu-satunya orang yang punya kesempatan dan motif untuk melakukannya adalah menantunya, laki-laki yang dipilihnya sendiri untuk menjadi suami anaknya. Kapten Polisi Kosasih pun dipusingkan oleh kasus ini. Apalagi tiga hari kemudian jatuh korban yang kedua. n

ChickLit: Malam Pengantin Sophie Kinsella Gramedia Pustaka Utama Juli 2013 LOTTIE sudah lelah dengan pacarnya yang tidak segera mengajukan lamaran. Suatu hari, Ben, mantan pacarnya semasa remaja, muncul kembali dan mengingatkan Lottie pada janji yang pernah mereka buat belasan tahun lalu: bila mereka sama-sama masih lajang pada usia 30, mereka akan menikah. Lottie menyambar kesempatan itu, dengan syarat: Tidak usah pakai masa pacaran, acara kencan, atau pertunangan—langsung saja ke altar! Dan terbanglah mereka untuk berbulan madu di pulau kecil Yunani tempat mereka pertama kali bertemu. Namun, rupanya tidak semua senang dengan keputusan mereka yang terburu-buru—teman dan keluarga berusaha menghalanghalangi. Akankah Lottie dan Ben mendapatkan malam pengantin impian mereka? Ataukah ini akan berubah menjadi malapetaka? n

±

CMYK

SENI sudah semestinya mampu menjadi ruang untuk menampung kritik sosial. Ruang-ruang di dalamnya memiliki kemampuan menghilangkan kesat-kesat yang acap membentang di kehidupan nyata. Dalam pementasan teater Death and The Maiden yang dipentaskan Teater Satu Lampung, Sabtu, 6 Juli pekan lalu, kritik sosial tentang ketimpangan keadilan disajikan dengan cerdas sekaligus ironis. Naskah karya Ariel Dorfman yang disutradarai Iswadi Pratama itu seperti mencoba mempertanyakan tentang keadilan yang buta dalam arti sebenarnya. Ya, justice is blind. Dan dalam kebutaannya, orang yang terlibat mungkin berubah peran. Pelaku menjadi korban dan korban menjadi hakim. Death and The Maiden berkisah tentang seorang aktivis perempuan bernama Paulina (diperankan Desi Susan) yang diculik dan diperkosa di masa rezim Pinochet di Cile. Selama 15 tahun di masa transisi menuju demokrasi, Paulina yang bungkam (dibungkam) mengalami trauma psikis berat. Lalu ia memutuskan untuk menuntut keadilan melalui Geri (diperankan Budi Laksana), suaminya yang juga seorang anggota komisi penyelidik yang ditunjuk presiden. Namun, komisi itu hanya menangani kasus yang berakhir dengan kematian. Sedangkan Paulina masih hidup. Selain itu, tidak ada bukti kuat yang bisa diajukan ke pengadilan selain ingatan Paulina tentang peristiwa penculikan dan pemerkosaannya. Cerita lalu berkembang keti ka bertemunya Geri dengan dr. Miranda (diperankan Iswadi Pratama). Paulina yang begitu trauma atas penculikan yang pernah menimpanya merasa dr. Miranda-lah yang dulu menyiksa dan menginterogasinya. Meski tak pernah

PENTAS TEATER. Salah satu adegan Death and The Maiden yang dipentaskan Teater Satu Lampung, Sabtu (6-7), di Gedung Teater Tertutup Taman Budaya Lampung.

melihat Miranda, suara, tekanan nada bicara, cara tertawa menjadi referensi fakta bagi Paulina untuk merasa yakin. Keadilan lalu menjadi benar-benar buta tatkala terbentur batasanbatasan. Paulina mengulangi penyiksaan terhadap Miranda agar mengaku. Musik klasik gubahan Schubbert, tangan diikat, kening ditodong pistol, mulut dilakban. Di bawah tekanan dan ancaman, Miranda mengakui bahwa ialah yang menyiksa dan menginterogasi Paulina dengan dalih eksperimen kejiwaan. Semua disampaikannya dengan wajah tenang dan tanpa penyesalan. Pentas diakhiri dengan perginya Pau l i na meni nggal kan Geri dan Miranda dan sepucuk pistol. Keadilan lalu bercabang bagi Geri. Membunuh Miranda adalah keadilan bagi Paulina atau membiarkannya hidup dan menjadi keadilan untuk keyakinannya. “Di negeri ini, sebenarnya ada orang-orang yang tidak layak untuk

hidup,” ujar Paulina.

Kritik Sosial Kritikus seni, Georgi Plekhanov, dalam bukunya Seni dan Kritik Sosial mengatakan seni seharusnya tak melepaskan realitas sosial dalam setiap bentuknya. Seni merupakan pantulan dari realitas sosial tempat seniman hidup dan menjadi bagian dari lapisan sosialnya (G.V. Plekhanov, 1957). Lakon Death and The Maiden sedikit banyak menjadi representasi dengan apa yang pernah terjadi di Indonesia. Marsinah, Munir, ataupun aktivisaktivis era ‘98 untuk menyebut salah satunya. Kasus mereka terbengkalai dan teronggok begitu saja. Bahkan mulai menjadi nyanyian sunyi di pojok ruang komisi. Pada lakon itu, kasus penculikan aktivis menguap begitu saja karena bukti hanya berdasarkan ingatan dan kenangan pahit para korban yang masih hidup. Bahkan, status hubungan antara Paulina den-

gan Geri yang menjadi anggota komisi pun tidak bisa lagi diandalkan meski dibujuk sedemikian rupa. “Di negeri ini orang semakin ramah jika kita dekat dengan kekuasaan,” kata Paulina. Kesenian mempunyai ruang yang sangat tidak terbatas jika digunakan sebagai salah satu tempat menumpahkan kritik. Kenyinyiran, sorotan, dan penjabaran dapat terdedah begitu terbuka. Kesalahan demi kesalahan dikupas hingga kulit-kulitnya. Dan, pada akhirnya, peristiwa yang direkonstruksi pada suatu pentas kesenian dapat memetik kesadaran kita. Bukankah sebuah kesalahan dilakukan agar manusia bisa mengambil pelajaran dari sana? Dan, tidakkah dapat tersadarkan oleh kesalahan tersebut. Bahkan orang buat pun tidak akan jatuh pada lubang yang sama. Tri Purna Jaya, penikmat kopi dan puisi, berdomisili di Bandar Lampung.

buku

Penguasa dan Kekuasaan PENGUASA sering mengalami traged i. La kon kek uasaa n memuat peristiwa-peristiwa heboh: perang, suksesi, pembunuhan, pengkhianatan. Membaca biografi penguasapenguasa di masa silam ibarat membaca halaman-halaman berdarah, sejarah dengan luka dan dendam. Misi jadi penguasa cuma sekejap, memuat puncak-puncak keag ungan dan jurang-jurang kehinaan. Penguasa ibarat pengisah tragisme, tokoh di pusaran ilusi dan sesalan. Kisah itu terjadi pada abad XVIII. Mahdi bimbang untuk mewariskan kekuasaan, memilih tokoh penerus kek hal i fahan: Had i atau Har un. Kematian Mahdi menandai pilihan berkonsekuensi suksesi dan pertumpahan darah. Harun memilih diam, menanti putusan takdir. Kekuasaan memang beralih ke Hadi, penerus lakon kekuasaan di Bagdad. Para ahli sejarah mencatat Hadi adalah “bocah besar berperanga i bu r u k”, peng uasa ber wata k keras, kasar, congkak. Kekuasaan Hadi sering di labeli memalukan alias tak bermartabat. Hadi membuat keput usan-keput usan fata l untuk menepikan Harun, beralasan agar Harun tak menjadi penerus kekhalifahan. Mereka bersaudara tapi berseberangan atas nama kekuasaan. Ambisi dan arogansi itu berakhir secara misterius. Hadi mengalami sakit perut saat perjalanan ke Mosul. Sakit perut tak terobati, kematian datang dengan keganjilan. Kematian penguasa selalu rawan pengkhianatan dan konflik. Harun mengatasi situasi tanpa gejolak. Ia pun menjadi penguasa. Sejarah mencatat peristiwa-peristiwa mengesankan tentang kekuasaan di Bagdad: kematian Hadi, penobatan Harun sebagai khalifah dan penguasa, kelahiran putra dari selir Harun. Kisah tiga khalifah bermula dan

berakhir di malam kesedihan dan keagungan. Para ahli sejarah sering menganggap malam itu sebagai “malam takdir”. Harun pada usia 23 tahun resmi menjadi penguasa, 15 September 786. Alam memberi tanda: langit cerah dan terang, sejuta bintang di malam bergelimang berkah. Pembaca Kisah Seribu Satu Malam bakal memiliki imajinasi tentang Harun Ar-Rasyid sebagai penguasa tenar. Sejara h perada ba n Isla m dan dunia turut dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan Harun. Para pengisah sejarah menganggap Harun adalah tokoh intelektual, agung, bijak. Harun sebagai khalifah menampilkan diri sebagai penguasa dengan hak i lahiah, membentuk zaman baru demi kemakmuran dan keadilan. Cerita-cerita mencengangkan sering menjadikan Harun sebagai manusia mengurusi kekuasaan mengacu ke iman. Harun diceritakan sering berderma seribu dirham setiap pagi, menunaikan salat seratus rakaat setiap hari. Harun juga sering menunaikan ibadah haji ke Mekah, 7 kali menggunakan unta dan haji terakhir dilakoni dengan berjalan kaki. Harun sanggup membuat Bagdad sebagai pusat peradaban. Urusan perdagangan, politik, ilmu pengetahuan, pendidikan berkembang gemi lang di naungan kekuasaan Harun. Ahli sejarah terus mengingat bahwa Bagdad memberi-menularkan inspirasi-inspirasi perubahan ke pelbagai negeri, bersebaran ke dunia. Bagdad adalah kota cerita, kota bertaburan keajaiban dan keagungan dari pagi sampai malam. Bagdad pun mengilhami Kisah Seribu Satu Malam. Kebijakan-kebijakan Harun menjadikan Bagdad sebagai kota literasi. Bagdad tumbuh sebagai kota buku. Industri kertas mengubah wajah Bagdad. Pendidikan dan situasi in-

±

telektual bertumbuh secara pesat dan menakjubkan. Harun menghendaki arus peradaban merujuk ke tulisan. Agenda keilmuan dan administrasi pemerintahan mulai menggunakan kertas. Sistem perdagangan juga berlangsung melalui pencatatanpencatatan di kertas. Harun menggerakkan kekuasaan dan peradaban dengan literasi. Kebijakan Harun mengakbibatkan gairah intelektual bersebaran dari Baghdad. Kaum terpelajar mengg u nakan bu ku dan kertas untuk sebaran ilmu. Kebija kan it u d iter uskan oleh Ma’mun. pendirian Baitul Hikmah membuktikan penghormatan atas etos keilmuan. Pelbagai sarjana menekuni ilmu meski berbeda agama. Ma’mun menganggap literasi adalah basis peradaban, menuntun manusia mendapati terang dunia tanpa kehilangan iman. Harmonisasi ilmu dan iman memengaruhi laju peradaban Islam. Bagdad sebagai pusat ilmu dan literasi lekas berpengaruh ke dunia, meni mbu l kan pesona sepanjang masa. Kalangan sarjana, dari zaman ke zaman, selalu mengingat Bagdad sebagai kota ilmu, kota buku, kota literasi, kota sarjana, kota iman. Sejarah kekuasaan memang sering berdarah mesk i ada bab-bab keagungan, kesucian, keindahan. Harun diingat sebagai penguasa agung, khalifah besar dalam membentuk peradaban Islam. Peran itu tak luput dari tragedi. Harun mengakhiri hidup dengan kesedihan, kesendirian, kesepian, derita, putus asa: 23 Maret 809. Pewar isan kek uasaan men i mbulkan resah. Harun menghendaki Ma’mun, tapi Amin terlalu ingin jadi penguasa. Ma’mun dan Amin bersaudara, tapi ada dilema kekuasaan saat memutuskan penerus kekhalifahan. Amin memang tampil sebagai penguasa, sekejap tanpa kebesaran. Ma’mun

Data Buku Kejayaan Sang Khalifah Harun Ar-Rasyid: Kemajuan Peradaban Dunia pada Zaman Keemasan Islam Benson Bobrick Indi Aunullah Pustaka Alvabet 2013 416 hlm. meneruskan kekuasaan meski diawali air mata kesedihan tanpa dendam untuk Amin. Ma’mun tampil sebagai penguasa agung, mewarisi intelektualitas dan kebajikan Harun. Pengisahan Harun memberi ingatan bagi pembaca tentang arus kekuasaan di masa silam. Penguasa adalah manusia tragis. Keagungan sering digenapi oleh luka, air mata, darah. Benson Bobrick melalui pengisahan Harun Ar-Rasyid memberi ingataningatan impresif. Kekuasaan berdalil iman memang bakal memberi terang kehidupan meski manusia tak luput dari godaan-godaan duniawi. Sejarah penguasa dan kekuasaan dari abad XVII menjadi referensi untuk mengerti tragedi dalam kekuasaan. Tragedi itu belum berakhir saat para penguasa pada abad XXI tampil sebagai manusia bergelimang pamrihpamrih picisan. Begitu.

Bandung Mawardi Pengelola Jagat Abjad Solo

CMYK

±


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.