Lampung Post Edisi Selasa 9 Oktober 2012

Page 12

10

CMYK

I

CMYK

Bisnis & Korporasi

LAMPUNG POST

SELASA, 9 OKTOBER 2012

ANTARA/INDRIANTO EKO SUWARSO

STRATEGI PROMOSI. Empat wanita berpakaian ala western berpose di depan sapi yang mereka jual di Mal Hewan Qurban H. Doni di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Minggu (7-10). Mal Hewan Qurban yang menampung sekitar 4.000 sapi berbagai jenis dengan kisaran harga 9 juta sampai 165 juta tersebut memanfaatkan wanita cantik berpakaian ala western sebagai tenaga penjual guna menarik minat pembeli.

KLIK Pusri Beli Kapal Angkutan Pupuk

PALEMBANG—PT Pusri Palembang akan membeli satu unit kapal untuk mengangkut pupuk ke luar Sungai Musi, menyusul makin dangkalnya sungai Musi. “Kalau dulu kapal kami dengan kapasitas 8.500 ton bisa masuk membawa pupuk, sekarang 6.000 ton harus menunggu air pasang,” kata Direktur SDM dan Umum PT Pupuk Pusri Palembang M. Romli H.M. di Palembang, Senin (8-10). Menurut dia, sehubungan dengan hal itu upaya dilakukan pi haknya investasi kapal yang tidak perlu kedalaman air 10 meter, tetapi 5—6 meter saja. “Itu yang sedang kami bangun, na ma kapalnya Urea Bak, sekarang dalam proses pembuatan.” Ia mengatakan diperkirakan pada 2013 sudah selesai dan kapal itu dibeli dari luar negeri. Dia menjelaskan pada tahap pertama ini, pembelian kapal itu satu unit dahulu dengan kapasitas 6.000 ton—8.000 ton, ujar dia. Jadi, satu unit dulu, rencananya sebanyak tiga unit kapal dan diharapkan pada akhir 2013 sudah beroperasi. (ANT/E-1)

Konveksi Bali Sepi Order Denpasar—Pengusaha konveksi asal Bali sepi order, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga usaha tersebut menghadapi ancaman kebangkrutan. “Persaingan di pasar ekspor makin ketat, sedangkan di dalam negeri dibanjiri produk dari China,” kata Made Sudiana, pengusaha konveksi di Denpasar, Senin (8-10). Belum banyaknya pesanan dari luar negeri karena beberapa negara masih mengalami dampak dari krisis global. “Kalau pun ada pesanan, harga penawarannya sangat rendah.” Oleh sebab itu, dia tidak asal menerima pesanan dari luar negeri karena impor beberapa bahan baku nilainya masih tinggi. Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Putu Bagiada menyebutkan bahwa selama periode Januari—Agustus 2012 nilai ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) melorot hingga 24,85%. Perolehan devisa dari pakaian jadi hasil produksi masyarakat Bali selama Januari—Agustus 2012 bernilai 66,7 juta dolar AS atas pengapalan sebanyak 33,1 juta buah dari berbagai jenis dan ukuran. Angka itu lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 88,7 juta dolar AS. (ANT/E-1)

Harga Cokelat Rp19 Ribu

Pesimistis Raih Swasembada Gula JAKARTA (Lampost): PT Perkebunan Nusantara 2 (Persero) pesimistis pencapaian swasembada gula pada 2014 bakal terwujud. Bahkan, perseroan cenderung ingin menutup usahanya saat ini karena banyak hambatan dan rintangan yang dihadapi. Ha l it u d iu ng k apk a n Di re k t u r Ut a m a P T PN 2 Hataram Muda Nasut ion saat rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR di gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (8-10). “Kalau perlu kita tutup PTPN 2 itu, karena tebunya. Lebih baik ditutup untuk industri lain, ini memberatkan,” kata Hataram. Dia mengatakan hal ini diakibatkan karena berbagai masalah dan ancaman. Menurutnya, saat ini Sumatera Utara yang merupakan wilayah kelola dari PTPN 2 memiliki masalah lahan yang tak kunjung usai. “Seperti kasus tanah di Indonesia, Sumut mendapat peringkat satu. Ini yang mengakibatkan hampir setiap tahun tebu di PTPN 2 mengalami gangguan berat,” ujarnya.

Selain itu, faktor cuaca juga menjadi hambatan menurunnya produktivitas gula di Sumatera Utara, khususnya di dua pabrik milik PTPN 2, yakni Sei Semayang dan Kualamadu, karena pasokan tebu yang menurun. Pabrik gula Sei Semayang hanya bergantung terhadap proses produksi raw sugar. “Sampai hari ini rencana kami PG Semayang yang sa ngat m i n i m pasok a n tebu, sepanjang kami masih melakukan impor gula, maka PG yang yang ada di Semayang jalan. Kami mengolah raw sugar menjadi GKP (gula kristal putih). Ini yang menolong PG Semayang,” kata dia. Tidak Produktif Sementara itu, PT Rajawali Nusantara Indonesia Per sero (RNI) mengimbau kepada pemer i ntah agar

menc a r i k a n l a ha n ba r u untuk menanam tebu guna mendukung swasembada gula 2014, sebab lahan di Pulau Jawa sudah tidak lagi produktif. Direktur Utama RNI Ismed Hasan Putro mengungkapkan bila pemerintah hanya men ga nd a l k a n l a ha n d i Pulau Jawa, swasembada gula tidak akan dapat terpenuhi. “Kalau pemerintah menyediakan lahan 100 ribu hektare, atau 45 ribu hektare saja, saya akan bangun pabrik gula baru dengan kapasitas 20 ribu TDC. Soal biaya pabrik dan penjualan itu urusan saya,” kata Ismed di Jakarta, Senin (8-10). Ia memapa rk a n u nt u k mencapai swasembada gula di butuhkan 5,7 ton g u la. Artinya, diperlukan lahan baru sekitar 400 ribu hektare. “Jangankan lahan tebu, untuk padi saja susah. Secara faktual, kita bisa membuktikan dan membangun kemandirian swasembada gula asalkan ada lahannya.” I a me n g h i t u n g u n t u k me nyediakan lahan baru

KERJA SAMA

Ekonomi Indonesia Dipuji Jepang diperlukan waktu 2,5 tahun. Waktu ini belum termasuk masalah administrasi yang terkait dengan status lahan. Oleh sebab itu, ia mengharapkan pemerintah dapat menyediakan lahan untuk me ndor on g ter c ap a i ny a swasembada gula. “ Ji k a pemer i nt a h ber i 400 ribu hektare lahan ke RNI atau PTPN gula, besok saya sudah langsung pasang mesin. Duit kami punya dan SDM,” kata Ismed. Selai n it u, pemer i nta h ha r u s berkom it men u ntuk tidak membuka keran impor. Impor baru dapat dilakukan bila musim giling selesai. Ia mencontoh kan pada saat harga hula tinggi kemudian pemerintah membuka impor, maka akan merugikan petani gula, sedangkan pihak swasta diuntungkan. “Kalau harga gula itu stabil seperti sekarang, yakni Rp10 ribu—Rp11 ribu, maka petani akan berbondongbondong tanam tebu dan ini sangat membantu pemerintah,” kata dia. (ANT/E-1)

MERBAUMATARAM—Harga kakao di Lampung Selatan dalam dua pekan ini bertahan di harga Rp18 ribu—Rp19 ribu/kilogram. Namun, petani tidak merasakan manfaat kenaikan itu karena produksinya merosot. Beberapa pengumpul hasil bumi di Kecamatan Merabaumataram, Katibung, dan Way Sulan mengatakan harga cukup baik, tetapi banyak tanaman yang tidak berbuah. “Tingkat penjualan pekebun sangat sedikit, biasanya pada saat musim dalam satu hari mencapai rata-rata 5 kuintal sehari, tetapi saat ini paling banter hanya 5 kilogram tiap harinya,” ujar Mursidan, pedagang pengumpul hasil bumi. Hal sama diakui petani kakao. “Kalau tidak musim, buah selanya masih ada. Tetapi, karena kemarau panjang, buah jarang sekali bahkan banyak pohon yang tidak menghasilkan,” ujar Nurmaytulis, petani di Desa Babatan, Katibung. (USD/E-1)

Polemik KPK-Polri Investor Khawatir JAKARTA—Polemik antara dua lembaga penegak hukum, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri, direspons banyak kalangan, termasuk dunia usaha. Menurut Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi, dampak kisruh dua institusi penegak hukum sangat berpengaruh terhadap iklim usaha di Indonesia, Senin (8-10). Kalau ini enggak ada, Sofjan mengatakan kisruh tersebut telah menimbulkan ketidakpastian hukum yang sangat menggangu iklim usaha. Padahal, saat ini dunia usaha Tanah Air juga menghadapi persoalan birokrasi dan korupsi yang menghantui mereka. “Kami harus mendukung pemberantasan korupsi oleh KPK karena itu menimbulkan ekonomi biaya tinggi. Itu karena korupsi dan birokrasi,” ujar dia. (DTC/E-1)

CMYK

ANTARA/ISMAR PATRIZKI

INDONESIA-JAPAN JOINT ECONOMIC. Menko Perekonomian Hatta Rajasa (kanan) dan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang Yukio Edano (kiri) memberi keterangan pers seusai menggelar Pertemuan Indonesia-Japan Joint Economic Forum (IJ-JEF) ke-4 di Tokyo, Jepang, Senin (8-10). Pertemuan tersebut antara lain membahas peningkatan hubungan ekonomi, perdagangan dan investasi kedua negara.

TOKYO (Lampost): Para pengusaha Jepang menyatakan tak segansegan berinvestasi di Indonesia. Mereka memuji ketangguh an ekonomi Indonesia. H a l i t u d i u n g k ap k a n K e tua Perkumpulan Pengusaha Jepang, Keidanren, Hiromasa Yonekura. “Ekonomi Indonesia pertumbuhannya pesat. Indonesia bukan hanya lokomotif perekonomian ASEAN saja, tapi mungkin sudah menjadi lokomotif perekonomian dunia, karena itu kami i ng i n mendorong i nvestasi,” ujar Yonekura dalam pertemuan Indonesia-Japan Joint Economic Forum di Gedung Keidanren, Tokyo, Jepang, Senin (8-10). Yonek u ra i k ut da l a m pertemuan tersebut bersama Menko Perekonomian Hatta Rajasa yang memimpin delegasi Indonesia. Di k ata k a n Yonek u ra, da la m pertemuan tersebut telah dibahas soal investasi infrastruktur di Indonesia, khususnya terkait program MP3EI. “Kami sepakat memperkuat kerja sama untuk pelaksanaan MP3EI. Untuk MPA (metropolitan priority area) kami juga sepakat, dan juga kerja sama bidang industri dan investasi. Kami dari k a la nga n peng u sa ha sa ngat senang,” ujarnya. Sementara itu, Kamar Dagang da n I ndust r i I ndonesia ( K adin) mengajak pelaku usaha di Jepang untuk berinvestasi di bidang energi, khususnya minyak, gas, dan batu bara, karena prospek di bidang tersebut semakin cerah. “Kadin melihat ada kesempatan baru dalam pengolahan bahan-bahan mineral yang bisa dikerjasamakan secara saling menguntungkan degan Jepang,” kata Ketua Komite IndonesiaJepang pada Kadin Indonesia Sony B. Harsono di Tokyo, kemarin. Pihaknya menilai sektor energi merupakan mesin utama dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia atau engine of economic growth. Sektor energi, khususnya minyak, gas, dan batu bara, memiliki prospek yang cerah karena salah satunya menjadi sumber utama devisa negara. “Apalagi saat ini keterlibatan peng usaha Jepang dalam investasi dan pembiayaan di sektor energi juga semakin meningkat,” kata Sony. (ANT/E-1)

CMYK


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.