Lampung Post Edisi Cetak 31 Mei 2011

Page 27

Selasa I 31 Mei 2011

Lampung Post I 27

ADVERTORIAL

Peran Aktif SGC

dalam Mencerdaskan Anak Bangsa

GEDUNGMENENG—Sekolah merupakan kebutuhan utama selain kebutuhan karyawan akan perumahan, air bersih, lampu listrik, dan fasilitas pengobatan. Karena jika semuanya sudah tersedia dengan baik, karyawan yang bekerja di Sugar Group Companies (SGC) akan lebih bisa berkonsentrasi dalam bekerja. Menurut Direktur SGC Ir. H. Fauzi Thoha, anak-anak yang sekolah di lingkungan SGC saat ini mencapai 6.015 anak, umumnya putra-putri karyawan dan buruh harian. SGC meliputi PT Gula Putih Mataram (GPM), PT Indo Lampung Perkasa (ILP), dan SIL (Sweet Indo Lampung). Anak yang bersekolah di PT GPM: TK 240 anak, SD 1.405 anak, SMP 521 anak, total 2166 anak. Di PT SIL: TK 376 anak, SD 1.016 anak, SMP 326 anak, total 1.718 anak. Sementara yang bersekolah di PT ILP: TK 471 anak, SD 1.100 anak, SMP 227 anak, total 1.798 anak. Sementara SMA SGC yang berdiri sejak 6 tahun lalu, jumlah muridnya kini ada 333 orang sehingga total anak yang bersekolah dalam lingkungan perusahaan sebanyak 6.015. Setiap tahunnya SMA SGC meluluskan 100%, tahun 2011, 82 siswanya dinyatakan lulus semua dalam ujian nasional. Mengapa SGC harus mendirikan sekolahan semegah ini? Menurut Fauzi Thoha, hal ini untuk menjawab kebutuhan orang tua murid yang umumnya karyawan. Mereka kesulitan menyekolahkan anaknya ke tingkat SMA karena SMA terdekat dengan tempat mereka bekerja sekitar 70 km. Sementara itu, gaji orang tuanya seperti sopir dan mandor tidak mungkin untuk membiayai anaknya sekolah di tempat yang jauh dari perkebunan. Belum lagi biaya indekos, makan seharihari, dan sarana sekolah. “Gaji orang tuanya yang hanya Rp2 juta/bulan tidak mungkin mencukupi,” ujarnya. Kesulitan karyawan mendapat perhatian serius dari pemilik perusahaan SGC, almarhum Ibu Rachmiwati. Berawal dari persoalan inilah muncul pemikiran cemerlang dan menggagas mendirikan SMA yang sekarang dise-

but SMA SGC. “Kami bersyukur memiliki pemilik perusahaan yang peduli terhadap pendidikan anak-anak, baik anak karyawan dan pendidikan anak-anak di perkampungan lingkungan perusahaan, dengan cara memberikan sebagian keuntungan perusahaan melalui program pendidikan CSR-SGC.” Manajer Administrasi PT SIL Ir. H. Heru Sapto Handoko yang membidangi CSR SGC mengatakan sasaran CSR ada empat bidang utama, yaitu bidang pendidikan, kesehatan, pembangunan sarana dan prasarana infrastuktur, serta bakti sosial seperti membagikan sembako dan sunatan massal. Bidang pendidikan, seperti membangun lokal kelas sebagai tambahan yang sudah ada. Kemudian membangun fasilitas penunjang seperti ruang guru, MCK bagi murid dan gurunya, dan membangunkan bangunan pada kondisi-kondisi tertentu seperti sekolah dasar di Kampung Bakungilir yang memerlukan rehab total. “Gedung sekolah dasar di Bakungilir dibangun mulai dari nol. Ini pun kami lakukan. Tidak hanya bangunan SD, bangunan SMP di kampung sekitar perusahaan pun kami bangun dengan dana CSR SGC.” SGC juga membantu kelengkapan proses belajar-mengajar. Seperti memberikan meja kursi murid dan gurunya berikut lemari, keperluan anak-anak muridnya seperti buku tulis dan buku panduan belajar anak-anak. Semuanya diberikan secara cuma-cuma buat kelas I—VI SD. Bantuan juga diberikan kepada murid SMP kelas I—III. Di samping memberikan bantuan buku-buku pelajaran, melalui program CSR, SGC juga memberikan seragam untuk ratusan murid sekolah dasar dan SMP. Mulai dari seragam sekolah,

SGC memberikan bantuan ATK, seragam sekolah SD Kampung Denteteladas.

Ratusan pelajar SD Kampung Pasiranjaya, Kecamatan Gedungmeneng, Tulangbawang, menyambut Ibu Lee.

Vice President SGC Ibu Lee bersama camat Gedungmeneng, kepala kampung, dan kepala sekolah setelah peletakan batu pertama pembangunan SD Bakung, Tulangbawang.

Direktur SGC Ir. Hi. M. Fauzi Thoha didampingi Manajer Administrasi SIL Ir. Hi. Heru Sapto Handoko mengantar reporter cilik Lampung Post masuk halaman SMA SGC, Kamis (26-5).

Dana yang telah disalurkan lewat program CSR SGC 1.

Pendidikan di kampung sekitar

GPM

SIL

ILP

TOTAL

TK

240

376

471

1.087

SD

1.405

1.016

1.100

3.521

SMP

521

326

227

1.074

SMA

-

-

-

333

Total

2.166

1.718

1.798

6.015

Rp3.044.300.800.

2.

Kesehatan

Rp6.213.361.470

3.

Sarana infrastruktur

Rp3.878.909.936

4.

Bakti sosial (sembako dll)

Rp4.153.288.186

Total

Jumlah Murid Sekolah dalam Lingkungan SGC

Rp17.289.860.392

seragam olahraga, dan sepatunya, termasuk alat tulis menulis berikut tas. “Ini semua diberikan cuma-cuma,” ujar Heru. Sementara guru-gurunya diberi kesempatan melanjutkan pendididkan sampai S-1 dalam bentuk beasiswa sampai selesai. Tetapi, dengan persyaratan, setelah selesai menempuh S-1 mereka kembali mengajar di tempatnya semula. SGC juga memberikan bantuan dana tambahan honor bagi guru honorer di SD atau SMP yang sudah bekerja 4 tahun. Untuk mereka itu ada tambahan honor dari perusahan Rp300 ribu/ bulan. Perlu diketahui sekolah yang ada di perusahaan PT ILP, PT SIL, dan PT GPM yang tergabung dalam SGC mulai TK, SD, dan SMP bukan hanya untuk anak-anak karyawan, melainkan juga bisa untuk anak-anak pekerja harian dan anak-anak dari kampung sekitar perkebunan tebu. “Walaupun di kampungnya ada fasilitas pendidikan, manakala sebagian orang tua merasa lebih nyaman menyekolahkan anak-anaknya di sekolah perusahaan, karena fasilitas pendidikannya cukup lengkap, boleh-boleh saja sekolah di sini.” Tetapi, khusus SMA SGC yang ada di GPM, sementara ini baru diperuntukan anak-anak karyawan karena baru berdiri beberapa tahun dan fasilitasnya masih terbatas. SMA yang berdiri sejak enam tahun ini sudah tiga kali meluluskan siswanya. Tahun 2011 merupakan kelulusan yang keempat. Lulusan SMA SGC ada yang

Marching band SMA SGC menyambut rombongan reporter cilik di halaman sekolah.

diterima di sejumlah universitas negeri di Jawa, seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Institut Pertanian Bogor (IPB). Nantinya anak-anak yang mendapatkan beasiswa di perguruan tinggi negeri itu kembali mengabdikan dirinya di perusahaan di mana orang tuanya bekerja menjadi tenaga profesional dengan berbagai fasilitas dan gaji sesuai ketentuan perusahaan. Berbagai bantuan melalui program CSR di antaranya di bidang pendidikan buat warga kampung di lingkungan perusahaan ini sudah berlangsung 3 tahun terakhir dan akan terus dilanjutkan. Pihak perusahaan pun berusaha mengetahui apa kebutuhan masyarakat sekitar. “Seperti usulan meminta penambahan lokal belajar-mengajar. Saat ini yang telah dilaksanakan adalah pembangunan sekolah di Kampung

Vice President SGC Ibu Lee menandatangani prasasti peresmian lokal gedung SD di Kampung Gunungtapa, Kecamatan Gedungmeneng, Tulangbawang.

Bakungudik, Kampung Bakungilir, Kampung Gunungtapa, Kampung Pasiranjaya, Kampung Mahabang, Kampung Kekatung. Semua ini kampung yang sudah mendapatkan bantuan sarana dan prasarana pendidikan melalui program CSR.” Pembangunan lainnya dilaksanakan di Kampung Teladas, yaitu memasang paving block di halaman sekolah karena lahan berpasir dan becek sehingga anak-anak kesulitan melakukan upacara bendera. Sementara itu, dana alokasi buat pendidikan di perkampungan di luar lingkungan SGC yang telah disalurkan mencapai Rp3.044.300.800, dana kesehatan Rp6.213.361.470, dana sarana infrastuktur Rp3.878.909.936, dana buat bakti sosial pembagian sembako dan lain-lain mencapai Rp4.153.288.186. Total dana yang telah disalurkan melalui program CSR SGC sebanyak Rp17.289.860.392. (UNA/R2)

Presiden Komisaris SGC Ibu Rachmiwati bersama jajaran menteri dalam rangka peresmian SMA SGC oleh Presiden SBY, Februari 2007.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.