Lampung Post Edisi Kamis 21 Juli 2011

Page 19

CMYK

CMYK

KA MI S, 2 1 JU L I 2 0 1 1 19

JEDA

Pengantar

BINTANG Pelajar, salah satu rubrik andalan harian umum Lampung Post. Penggarapannya dilakukan siswa secara bergiliran melalui Organisasi Siswa Intra-Sekolah (OSIS). Tujuannya, kami ingin memberikan pendidikan jurnalistik praktis kepada pelajar. Tidak hanya teori, tetapi juga praktek jurnalistik sampai menerbitkan sebuah koran. Selain itu, kami ingin mempertajam proximity (kedekatan) isu sehingga keberadaan Bintang Pelajar memiliki signifikasi bagi dinamika pelajar khususnya dan sekolah pada umumnya. Edisi kali ini menampilkan SMP Negeri 2 Rajabasa, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan. Meskipun berada di lereng Gunung Rajabasa, sekolah ini mampu menorehkan berbagai prestasi tingkat kabupaten dan provinsi. Tidak hanya itu, sekolah ini juga mendidik para siswanya untuk belajar mandiri dengan memanfaatkan lahan sekitar menjadi kebun sekolah yang hasilnya bisa dijual siswa dan sekolah. Untuk menuju ke SMPN 2 Rajabasa memang cukup jauh, sekitar 20 km dari Kota Kalianda, ibu kota Kabupaten Lampung Selatan. Dalam perjalanannya menuju sekolah tersebut, kita juga bisa menikmati keindahan Gunung Rajabasa dan pantai sepanjang jalan tersebut. Beberapa pantai yang dilewati menuju sekolah, di antaranya Pantai Batu Kapal, Pantai Canti, Dermaga Way Muli Kecamatan Rajabasa, dan beberapa pantai kecil di pinggir jalan tersebut. Menurut Kepala SMPN 2 Rajabasa Hasan Basri, berkat didikan dan semangat yang tinggi untuk memberikan pelajaran kepada seluruh siswa, sekolah yang ia pimpin mampu mengukir prestasi. Prestasi yang diraih sekolah tersebut, seperti lomba MTQ 2010, lomba melukis 2011, bola basket tingkat kabupaten, juara I lomba lari tingkat kabupaten, juara II lomba catur tingkat kabupaten, dan berbagai lomba lainnya di tingkat kecamatan. Bagi OSIS atau organisasi kesiswaan lainnya yang ingin menggarap Bintang Pelajar, silakan mengirimkan usulan topik Laporan Utama, Profil, Bedah Buku, Jeda, dan Kronika ke e-mail: redaksi@lampungpost.co.id, redaksilampost@yahoo.com, faksimile 0721-783598, atau SMS 08127200999. Selamat menikmati. Redaksi.

KOMENTAR Lela Desmala Dewi (Pembina OSIS)

UNTUK mencari bibit yang berbakat dalam bidang olahraga perlu dilakukan latihan keras dan sering mengadakan pertandingan antarkelas, terutama dalam bidang olaharaga. Apalagi, kegiatan ekstrakurikuler, olahraga, dan seni tari di sekolah tersebut banyak diminati para siswa. Untuk menjadi seorang juara dalam setiap pertandingan dibutuhkan latihan yang serius. Oleh karena itu, setiap minggunya para siswa, terutama ekskul bola basket, dilakukan latihan dan pertandingan antarkelas, ujarnya. (TIM REDAKSI/S-1)

Berharap Jadi SSN DOKUMENTASI

Drs. Hasan Basri Kepala SMPN 2 Rajabasa

Tidak hanya itu, sekolah ini juga mendidik para siswanya untuk belajar mandiri dengan memanfaatkan lahan sekitar menjadi kebun sekolah yang hasilnya bisa dijual siswa dan sekolah. Untuk menuju ke SMPN 2 Rajabasa memang cukup jauh, sekitar 20 km dari Kota Kalianda, ibu kota Kabupaten Lampung Selatan. Dalam perjalanan menuju sekolah tersebut, kita juga bisa menikmati keindahan Gunung Rajabasa dan pantai. Beberapa pantai yang dilewati saat menuju sekolah, di antaranya Pantai Batu Kapal, Pantai Canti, Dermaga Way Muli Kecamatan Rajabasa, dan beberapa pantai kecil di pinggir jalan tersebut. Menurut Kepala SMPN 2 Rajabasa Hasan Basri, berkat didikan dan semangat yang tinggi untuk memberikan pelajaran kepada seluruh siswa, sekolah yang ia pimpin mampu mengukir prestasi. Prestasi yang diraih di sekolah tersebut, seperti lomba MTQ 2010, lomba melukis 2011, bola basket tingkat kabupaten, juara I lomba lari tingkat kabupaten, juara II catur tingkat kabupaten serta berbagai lomba lainnya di tingkat kecamatan. “Prestasi yang cukup menonjol di sekolah ini bola basket. Salah satu siswa kami, Ridho Alfayantoni, berhasil lolos seleksi dan mengikuti lomba basket

DOKUMENTASI SMPN 2 RAJABASA

BERKEBUN DI SEKOLAH. Untuk menanamkan jiwa wirausaha, siswa-siswi SMPN 2 Rajabasa diajak berkebun dengan menanami areal sekitar sekolah. Hasilnya, selain dimanfaatkan untuk kebutuhan sekolah, juga dijual oleh siswa sebagai bentuk pendidikan wirausaha.

tingkat provinsi mewakili Kabupaten Lampung Selatan,” kata dia. Dia menambahkan selain prestasi dalam bidang olahraga, pihak sekolah juga mengajarkan kepada siswa untuk belajar hidup mandiri dengan memanfaatkan lingkungan sekolah dengan cara bercocok tanam. Apalagi, sekolah memiliki lahan kebun yang cukup luas untuk dikelola oleh para siswa dengan menanam sayursayuran dan pohon pisang. “Hasilnya bisa dijual ke pasar atau

pedagang pengepul sayuran. Sementara untuk buah pisang sendiri selain dijual, juga diolah menjadi makanan ringan seperti keripik. Rencananya kami akan membuat kolam ikan di sekolah ini. Hasilnya nanti juga bisa dimanfaatkan pihak sekolah dan siswa,” kata Hasan Basri yang diamini Lela Desmala, selaku pembina OSIS dan pelatih bola basket di SMPN 2 Rajabasa. Lela Desmala mengatakan prestasi yang diraih oleh para siswa berkat kerja

keras dan latihan yang serius yang ditanamkan ke siswa sehingga siswa di sekolah tersebut mampu meraih berbagai macam prestasi, seperti bola basket tingkat kabupaten. “Setelah mengikuti seleksi sekolah, kecamatan, dan kabupaten, siswa kami yang juga pemain bola basket di sekolah ini berhasil lolos untuk mengikuti lomba basket tingkat provinsi bersama siswa sekolah lainnya yang lolos seleksi,” kata Desmala. (TIM REDAKSI/S-2)

SISI LAIN

PROFIL SISWA

Belajar Sambil Berusaha

Sang Juara di SMPN 2 Rajabasa

DENGAN memanfaatkan lingkungan sekitar, siswa SMPN 2 Rajabasa, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, bercocok tanam dengan berkebun. Kebun sekolah tersebut banyak ditanami sayuran dan pohon pisang. “Hasil dari kebun sekolah dijual ke pasar. Siswa juga mengolah buah pisang menjadi keripik. Ini kami lakukan agar para siswa bisa belajar hidup mandiri,” kata Kepala Sekolah Hasan Basri. Dia menambahkan sekolah berencana membuat kolam ikan di sekolah dengan memanfaatkan lahan sekolah dan aliran air dari Gunung Rajabasa sehingga dengan membangun kolam ikan, para siswa juga bisa belajar cara pembibitan ikan dan lainnya. “Meskipun sekolah ini berada

MESKIPUN berada di bawah kaki Gunung Rajabasa, tekad meraih prestasi tidak menjadi masalah bagi dirinya. Anak pasangan Suparman dan Halimah, kelahiran 17 Desember 1996 ini mampu menunjukkan prestasinya sebagai juara umum di sekolahnya. Kita tidak boleh mengeluh dengan apa yang telah diberikan kepada guru kita. Tetapi, kita harus belajar untuk mengukir prestasi dan cita-cita yang kita inginkan. (TIM REDAKSI/S-1) DOKUMENTASI SMPN 2 RAJABASA

BERMAIN BASKET. Untuk meningkatkan kesehatan dan mewadahi bakat siswa di bidang olahraga, para siswa mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Salah satunya, basket yang digelar di sekolah.

di bawah kaki Gunung Rajabasa, siswa di sekolah kami ajarkan agar bisa berkarya, kreatif, dan inovatif. Selain itu, dengan

DOKUMENTASI SMPN 2 RAJABASA

rubrik ini. Menurut kami, menjadi wartawan itu gampanggampang susah dan harus mematuhi etika seorang war-

CMYK

berkebun, para siswa kami ajarkan untuk mencintai lingkungan dan terus melakukan penghijauan,” ujarnya. (TIM REDAKSI/S-1)

RESENSI BUKU

Senangnya Menjadi Wartawan Sekolah tawan dan memahami kode etik jurnalis. Menjadi wartawan harus memiliki kemauan dan kerja keras yang tinggi. Kami berpendapat menjadi wartawan sangat menyenangkan dan bisa mendapatkan pengalaman baru. “Jadi wartawan rupanya sangat mengasyikan lo. Sebab, kami tidak menyangka bisa mewawancarai kepala sekolah, pembina kebersihan, dan teman-teman kami. Sebelumnya kami tidak pernah terpikirkan hal itu,” kata Istima didampingi Zakri, anggota tim redaksi. (TIM REDAKSI/S-1)

Rizka

TIM REDAKSI

torium IPA dan Matematika. Namun, saat ini terkendala dengan pembuatan pagar sekolah. Oleh karena itu, kami sangat berharap dari Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan dan masyarakat dalam pembangunan sekolah ini,” kata dia. (TIM REDAKSI/S-2)

MESKIPUN berada di lereng Gunung Rajabasa, SMPN 2 Rajabasa Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, mampu menorehkan berbagai prestasi tingkat kabupaten dan provinsi.

KEDISIPLINAN dan sanksi bagi setiap siswa di sekolah yang melanggar perlu dilakukan sehingga para siswa nantinya bisa memiliki kedisiplinan dan tanggung jawab. Untuk itu, pihak sekolah menerapkan tata tertib sekolah, mulai dari pakaian, kebersihan, dan kedisiplinan. Setiap siswa yang melanggar peraturan sekolah akan dikenakan sanksi, mulai dari teguran, penugasan sekolah, skorsing, pemanggilan orang tua hingga pengeluaran siswa dari sekolah. Setiap pelanggaran yang dilakukan siswa dilihat dari tingkat kesalahannya, kata dia. (TIM REDAKSI/S-2)

HAI sobat, pembaca setia Bintang Pelajar, kami dari SMPN 2 Rajabasa, Lampung Selatan, akhirnya bisa tampil mengisi

dukung kerja keras para siswa dan pihak sekolah. Apalagi, pihak sekolah saat ini juga kekurangan guru pegawai negeri sipil (PNS), serta sarana dan prasarana sekolah yang belum memadai. “Saat ini kami sudah memiliki labora-

Mengukir Prestasi di Kaki Gunung

Yasir Arafat (Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan)

SMPN 2 Rajabasa akan dibentuk menjadi sekolah standar nasional (SSN). Oleh karena itu, pihak sekolah berharap semua lapisan masyarakat, seperti Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan, dapat men-

Jatuh Cinta dengan Hantu Cakep ! Judul buku : Indigo Girl Penulis : Tasya Kiara Penerbit : Gempita Media Tahun terbit : Agustus 2010 BAGAIMANA rasanya bisa melihat makhluk-makhluk halus yang biasa disebut hantu? Kuri, siswa kelas II SMA Bukit Kijang, memiliki indra keenam. Suatu hari ia bertemu dengan hantu cakep bernama Gabriel yang minta pertolongan Kuri untuk mencari jasad ibunya yang hilang berpuluh-puluh tahun lalu. Situasi bertambah rumit saat Kuri mulai ada rasa dengan hantu menawan ini. Pada akhirnya, mampukah Kuri memenuhi permintaan Gabriel? Penasaran kan? Membaca buku ini kita memang disuguhi cerita menarik sekaligus menggelitik tentang dunia roh halus. Selama ini kita selalu membayangkan bahwa hantu itu pasti jelek, menyeramkan, dan menakutkan. Namun, buku ini justru menampilkan hantu dari sisi berbeda, sehingga kita dibuat tercengang saat membacanya. (TIM REDAKSI/S-2)

Rizki Almuharam BERKAT didikan orang tua dan sekolah, Rizki Almuharam yang lahir pada 2 Maret 1997 mampu mengukir prestasi sebagai juara pertama lomba catur tingkat kabupaten. Saya sejak kecil memang senang bermain catur. Mudah-mudahan saya bisa menjadi master catur dunia, kata putra pasangan Sobri dan Supiyati ini.

(TIM REDAKSI/S-1)

Yuli Safitri TIDAK sombong dan selalu ramah terhadap semua orang, itu yang selalu ditanamkan oleh Yuli Safitri. Siswa satu ini juga memiliki prestasi yang luar biasa sebagai juara I lomba lari tingkat kabupaten. Prestasi yang saya raih ini berkat latihan dan kerja keras selama ini. Suatu saat nanti, saya yakin bisa menjadi seorang pelari nasional dan dunia untuk mengharumkan nama baik Kabupaten Lampung Selatan dan negara yang saya cintai ini. Saya juga ingin membanggakan kedua orang tua saya. (TIM REDAKSI/S-1)

CMYK


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.