Kendari Pos Edisi 28 Mei 2013

Page 24

24

Kendari Pos | Selasa, 28 Mei 2013

10 Solusi Berbagi Waktu Ada beberapa solusi yang bisa dilakukan ibu pekerja untuk memastikan kondisi anak-anak di rumah baik-baik saja sementara dia tetap bekerja di kantor. Kepandaian berbagi peran dan mengatur waktu bagi wanita karier mutlak diperlukan. Ini tips ringan bagaimana bisa seimbang bertugas sebagai istri, ibu dan wanita karir : 1.

Biasakan untuk selalu mencatat daftar pekerjaan dan rutinitas sehari-hari. 2. Jujurlah pada catatan tersebut. Apabila ada waktu yang dilewatkan yang tercatat tanpa alasan yang jelas, dimasukan juga. 3. Selalu meluangkan waktu berkomunikasi atau ngobrol dengan cara apapun. Mulai pesan pendek melalui telepon seluler atau blackberry, bisa juga melalui telepon 4. Tentukan prioritas. Sebagai wanita karier, Anda seharusnya bisa dengan bijak memisahkan, mana pekerjaan paling penting untuk segera diselesaikan. Jangan buang waktu. Segera selesaikan, dan bila ada waktu sisa, maksimalkan untuk keluarga. 5. Cobalah mendelegasikan tugas. Sebagai wanita karier, jangan sungkan minta rekan kerja atau bawahan mengerjakan tugas yang biasa Anda lakukan. Dengan begitu, Anda bisa berhemat waktu melalui kerja bersama yang lebih padu. 6. tidak memberikan jadwal terlalu padat kepada anak. Meski saat ini sudah banyak tempat penitipan anak yang berkualitas, jangan paksakan anak mengikuti jadwal ini dan itu jika ia tak suka. Anda, suami dan anak-anak harus kompak memadu padankan jadwal supaya waktu kebersamaan bisa lebih maksimal. 7. pendjawalan waktu bersenang-senang. Berlibur di akhir pekan atau semasa anak liburan sekolah harus benarbenar bisa diatur bersama suami. 8. berkata tidak. Ajakan teman-teman di kantor biasanya sering sangat menggoda, ke mal, ke klub malam, atau ke restoran kesenangan. Cobalah berkata tidak, dan pilihlah waktu lebih untuk keluarga. 9. menjaga kondisi tubuh dan bersikap rileks. Sebagai wanita karier dan ibu di rumah tangga, pastilah banyak pekerjaan yang akan menyita waktu. Untuk itu, kesehatan merupakan hal mutlak yang perlu dijaga. Makan makanan bergizi dan olahraga sejenak akan jadi solusi. 10. Sebaiknya jangan melupakan hal kecil tapi bermakna besar. Yaitu, ciuman hangat saat tidur untuk anak, bahkan meski ia sudah/masih tertidur pulas ketika Anda pulang larut atau pergi pagi hari akan memberikan ikatan batin yang akan menjaga hubungan Anda. (*/net)

Sinergi Karir dan Keluarga E

mansipasi wanita sering dijadikan senjata bagi kaum perempuan untuk berkarier. Meskipun hal itu sah-sah saja, tetapi di peradaban timur, kodrat kewanitaan seperti merawat anak dan suami merupakan suatu kewajiban tanpa alasan apa pun. Soal itu, Mertin Damsar mengaku, karier bagi perempuan di era ini sangat dibutuhkan, baik untuk diri sendiri maupun keluarga. “Menurut saya manfaat karier bagi diri perempuan itu antara lain sebagai wahana pengembangan diri, pengetahuan dan kecantikan, sedangkan bagi keluarga antara lain membantu ekonomi,” ungkap Mertin. Peremp u a n berusia 37 tahun ini secara detail menjelaskan bahwa wanita karier dibutuhkan karena termasuk bagian dari emansipasi wanita, tentunya dengan tidak mengabaikan peran sebagai ibu dan isteri, atau menyeimbangkan karier dan keluarga. Apalagi dengan bekerja, kemampuan sang isteri bisa bertambah selain adanya tambahan penghasilan keluarga (join income). Terkhusus kariernya, ibu tiga puteri ini merinci telah bekerja selama empat tahun pada salah satu bank pemerintah di Raha, tepatnya setamat kuliah tahun 2000 lalu. Setelah itu memilih pindah ke Bank Mega karena statusnya sebagai karyawan tetap. “Untung saja sebelum menikah dulu, suami telah menyepakati kalau saya bisa tetap bekerja. Bahkan saya bersyukur karena suami komitmen membantu peran saya membesarkan anak-anak,” akunya. Karena sang suami dan dirinya sama-sama bekerja, maka dengan tak mengurangi rasa kebersamaan dengan anak-anak, setiap akhir pekan menjadi hari khusus buat keluarga. Terkecuali jika ada agenda kantor yang mendesak. “Intinya suami mendukung dan isteri tahu diri, paling fatal jika sang isteri tidak menghargai suami karena pendapatannya lebih,” beber alumni FKIP Unhalu ini. (fas)

Mertin Damsar SPd

(Supervisor Operasional PT. Bank Mega Tbk Kendari)

Sukses Dua Arah

Menjaga Romantisme KEHARMONISAN dan kelanggengan rumah tangga sangat penting bagi pengusaha Dewi Motik Pramono. Perempuan asal Palembang, Sumatera Selatan ini punya cara untuk menjaganya. Menurut Dewi, di sela kesibukan masing-masing, dia dan keluarga selalu menyediakan waktu untuk berkumpul bersama. Hal itu sangat penting untuk dilakukan. Sebab, dengan kebersamaan komunikasi menjadi lancar dan keharmonisan keluarga terjaga. “We try our best untuk bersama,” kata istri Pramono Sukasno ini. Menurut Dewi, kepercayaan dalam berkeluarga harus terus dipupuk. “Makin tua kepercayaan makin dibina,” kata ibu presenter Moza Pramitha itu. Begitu juga dengan kasih sayang dan perhatian terhadap pasangan dan anak-anak. Juga tak lupa berdoa kepada Yang Maha Kuasa. Dengan begitu, keutuhan pernikahan dan keluarga tak akan mudah goyah. (*/lip)

Dewi Motik Pramono

Masak Bersama Tumbuhkan Harmonisasi

T

ak hanya makan bersama keluarga di meja makan dapat meningkatkan kehangatan dan keharmonisan dalam keluarga, kegiatan memasak bersama pun memiliki dampak yang sama. Pengamat sosial dari Universitas Indonesia Ricardi S.Adnan, mengatakan, selain membudayakan makan bersama keluarga, sesekali mengadakan kegiatan masak bersama dengan melibatkan anak-anak dan suami per-

lu dilakukan. “Untuk membangun kebersamaan dalam keluarga, bisa dimulai dari dapur dengan memasak. Tapi bukan istri yang masak, melainkan minta anak-anak dan suami yang melakukan, ibu di sini perannya hanya memberi bimbingan. Ini perlu sekali-kali dilakukan,” ujar Ricardi dalam sebuah talkshow. Ini juga bisa menjadi alternatif untuk refresing selain rekreasi

ke pusat hiburan atau tempat wisata. Memberi kesempatan khususnya kepada anak-anak untuk terlibat dalam acara masak memasak, juga bisa menumbuhkan rasa percaya diri, bangga dan mengenali minat anak. “Misalnya ibu memberi kesempatan kepada kakak untuk menjadi chef, sementara anggota keluarga yang lain tinggal membantu, di lain kesempatan, giliran si adik yang menjadi chef,

ini akan menumbuhkan kepercayaan diri. Ketika mereka menaburkan bumbu-bumbu dan hasil masakan dipuji enak, ini memberikan kebanggaan tersendiri loh,” ujar pria yang juga gemar memasak ini. Kini acara memasak bersama keluarga, diakuinya, bahkan seperti menjadi trend karena banyaknya acara memasak yang juga melibatkan anakanak. (mor)

Setiap wanita, terutama yang telah berkeluarga, bila memilih tetap berkarier di kehidupannya, akan selalu memiliki resiko yang tidak dapat terhindarkan. Harus bisa memanage dua kepentingan. Kariernya, atau keluarganya. Hal ini bukan perkara yang mudah. Namun meski sulit, bagi wanita karier sejati, harus menempuh jalan: Sukses kariernya, tetapi juga harus sukses rumah tangganya. Inilah problem yang sesungguhnya, yang kadang memang sangat sulit terhindarkan. Sehingga banyak juga wanita yang akhirnya menyerah, terpaksa melepaskan salah satunya, meski dirasakan sangat berat. Menurut Psikolog terkenal, Abraham Maslow, sesungguhnya hidup adalah sebuah pilihan. Suka atau tidak suka, kita dihadapkan pada sebuah pilihan, yang kadang sulit. Nah, ketika seorang wanita disuruh memilih satu di antara dua pilihan, meski harus mengambil pilihan yang dinilai memiliki bobot lebih, serta mempersiapkan diri menanggung semua konsekuensi atas pilihan tersebut, tidak ada masalah apapun. Masalah baru muncul, ketika wanita diharuskan menjalani kedua pilihan tersebut secara bersamaan. Hal tersebutlah yang dihadapi banyak wanita saat ini. Menjalani profesionalitas kerja dan memenuhi kewajibannya sebagai istri untuk suaminya serta ibu bagi anak-anaknya. Hal ini tidak mudah, mengingat satu sama lain terkadang menuntut perlakuan lebih pada saat bersamaan. Nah, ketika memilih salah satu dirasa tidak mungkin, lantas apa yang harus dilakukan? Bill Ochkel, Pimpinan Lembaga Penasehat Perkawinan Amerika dalam bukunya “The Strong Women” menyebutkan, seorang istri yang bekerja, harus dapat menjadi solusi atas berbagai permasalahan keluarga, terutama di bidang ekonomi, dan bukan sebaliknya, malah menambah permasalahan keluarga. Oleh karena itu, dia harus pintar membagi waktu antara bekerja dan mengurus rumah tangga. Kepintaran mengelola waktu ini merupakan sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Namun demikian, tidak semua wanita pandai melakukannya. Sehingga, bagi mereka yang berperan ganda, bekerja di luar rumah, juga dituntut harus pandai menentukan skala prioritas. Bisa membedakan mana yang penting dan mendesak dan mana yang bukan. Nah.. menjadi istri ideal untuk keluarga, sama sulitnya dengan meniti karier di bidang pekerjaan yang diminati. Oleh karena itu, istri harus bisa meyakinkan pasangannya untuk mendukung dirinya, baik sebagai ibu rumah tangga, maupun sebagai wanita karier, yang harus berjalan secara harmonis. Tanpa dukungan keluarga, yaitu pengertian suami dan anak-anak, sangat sulit, untuk menjalani hidup sukses di bidang keluarga dan sekaligus karier. Biasanya, suami yang baik, akan mendukung dan tahu tujuan positif dari istrinya. Kata kuncinya, kalau seluruh keluarga mendukung dan memberikan semangat, segalanya akan berjalan dengan lancar. Maka bicarakanlah hal itu baik-baik sebelumnya, terutama pada pasangan anda yaitu suami tercinta, harus diberikan pengertian lebih dulu, supaya nanti tidak rewel. (*/net)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.