Kendari Pos Edisi 16 April 2013

Page 11

Kendari Pos |Selasa, 16 April 2013

Aneka

Proyek Belum Ditender Kapalnya Sudah Dikerja Tender ............ yang patut dicurigai. Ternyata, keluhan sejumlah kontraktor ini telah sampai ditelinga pengurus Asosiasi Pengadaan Barang dan Jasa Sultra. Salah seorang pengurus asosiasi itu, Agus Yusup mengaku telah menerima keluhan dari kontraktor namun baru sebatas lisan. “Secara resmi belum disampaikan ke kita,” katanya, kemarin.

Salah seorang kontraktor yang intens “memburu” proyek ini mengaku, menemukan kejanggalan yang bisa dihubungkan dengan proyek pengadaan 12 kapal tersebut. “Yang kita curigai itu bahwa, proyek ini tidak mungkin selesai dalam satu tahun anggaran. Itu kalau dikerjakan oleh satu orang. Tahun lalu, proyek seperti ini juga ada dan memang tidak selesai dalam satu tahun anggaran. Kita lalu curiga. Kita ceklah di tempat

pembuatan kapalnya di Desa Lora, Kecamatan Mataoleo, Kabupaten Bombana. Ternyata, betul. Mereka lagi mengerjakan kapal dan disuruh oleh orang yang kita curigai sebagai pemilik perusahaan yang akan dimenangkan dalam proyek ini. Artinya, belum ditender sudah dikerja,” katanya. Hanya saja, Dinas Perikanan dan Kelautan yang mana, apakah Dinar Perikanan Provinsi atau Perikanan Kabupaten/Kota belum disebutkan.

“Yang pasti, Dinas Perikanan di Sultra. Apakah provinsi atau kabupaten/kota nanti besok (hari ini,red) Anda akan ketahui. Karena besok akan ribut,” kata kontraktor itu. Untuk mencari tahu di dinas mana proyek ini melekat, Kadis Perikanan Sultra, Ir Askabul ketika dihubungi via ponselnya tak diangkat walaupun bernada sambung. Beberapa Kadis Perikanan kabupaten di Sultra juga sempat dihubungi namun mereka pun menjawab seadanya. (ong)

Tidak independen. Itu Pelanggaran Berat Pecat ............ hentikan secara tetap sebanyak 49 orang. Bahasa sehariharinya dipecat,” kata Ketua DKPP Jimly Asshiddiqie saat bertemu pimpinan MPR di gedung parlemen kemarin (15/4). Salah satu bentuk pelanggaran serius Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu di daerah adalah keberpihakan kepada salah satu pasangan calon dalam pelaksanaan pilkada. “Tidak independen. Itu pelanggaran berat,” tegasnya. Anggota DKPP Saut Hamonangan Sirait mengungkapkan, 49 orang tersebut terdiri atas 48 anggota KPU daerah dan seorang anggota Bawaslu

DKI Jakarta. Dia menyatakan, sejak dilantik, DKPP menerima 200-an pengaduan dugaan pelanggaran kode etik penyelenggaraan pemilu. Jimly menjelaskan, di antara seluruh pengaduan yang masuk, hanya separo yang diloloskan untuk ditindaklanjuti dengan sidang. Hasilnya, 30 persen aduan yang disidangkan tersebut tidak terbukti, sehingga nama pihak teradu direhabilitasi. Sementara itu, separo yang terbukti merupakan pelanggaran kode etik ringan seperti tidak tertib administrasi. “Kami harap kasus-kasus yang sudah ditangani dan diputus menjadi pembelajaran bagi KPU dan Bawaslu untuk perbai-

kan ke depan. DKPP perlu hadir untuk menjaga pemilu,” terang mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut. Nah, persoalan etika itulah yang mendorong DKPP menemui pimpinan MPR. Jimly menyebutkan, MPR memiliki TAP MPR No VI Tahun 2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa. Menurut dia, etika dalam kepemiluan termasuk di dalamnya. “Kami nilai ada kemerosotan dalam kualitas berbangsa dan bernegara. Salah satunya, etika politik oleh penyelenggara pemilu,” ungkap Jimly. Namun, dia menyayangkan lembaga pengawas internal di berbagai institusi yang menyidangkan kasus kode etik secara tertutup. Jimly mengusulkan,

pola terbuka dalam sidang kode etik disosialisasikan ke semua lembaga dan institusi. Selama ini, DKPP juga mengadakan sidang secara terbuka. Ketua MPR Taufiq Kiemas sependapat dengan Jimly. Dia menuturkan, seorang pejabat tidak akan melanggar jika menaati kode etik. “Ini masukan yang sangat menarik. Kegaduhan selama ini terjadi karena kelemahan etika dan budi pekerti,” katanya. Suami mantan Presiden Megawati Soekarnoputri itu menyatakan akan membuat studi lebih dulu dengan melibatkan DKPP serta lembagalembaga lain yang berkaitan dengan penegakan etika. (fal/c5/agm)

Lima Smelter Bakal Dibangun di Sultra Sultra ............ pengolahan dan pemurnian dengan membangun smelter dalam negeri. Direktur Jenderal Mineral Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM, Thamrin Sihite, mengatakan hingga saat ini ESDM masih menunggu komitmen dari pelaku usaha untuk melakukan pengolahan dan pemurnian di dalam negeri. Pasalnya, para pelaku usaha pertambangan telah melakukan fakta integritas untuk menerapkan UU Nomor 4/2009, mengenai pembangunan permunian bahan setengah jadi atau smelter pada tahun 2014, baik dilakukan para pengusaha tambang nasional maupun asing. “Termasuk tambang di wilayah Sultra, tidak ada revisi UU. Ya pembangunan smelter ini harus 2014, artinya kita melihat dulu ada tidak niat baik dari pengusaha untuk bangun smelter,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Thamrin mengungkapkan, pemerintah akan terus mengajak para pelaku usaha mencari jalan keluar persoalan pengolahan dan pembangunan smelter seperti yang diamanatkan UU. Selama ini, pengusaha dan pemerintah masih memiliki pandangan berbeda terkait pengolahan dan pemurnian bijih mineral di dalam negeri. “Pemerintah terus berpegang proses pengolahan dan pemurnian harus dilakukan di dalam negeri, karena diamanatkan UU No. 4/2009, sementara pengusaha menilai ada beberapa komoditas yang kurang ekonomis apabila diolah dan dimurnikan di dalam negeri,” ujar Thamrin Sihite di Jakarta kemarin. Problem implementasi dalam UU Minerba kata Thamri,

dalam pasal 170 dimana mewajibkan jika perusahaan Kontrak Karya (KK) yang sudah tahap produksi wajib melakukan pemurnian paling lambat lima tahun setelah diterbitkannya UU. Sementara jelas tertuang dalam Permen ESDM Nomor 11 Tahun 2012 kewajiban membangun smelter ini juga berlaku bagi perusahaan tambang nasional. Sementara Ketua Asosiasi Pengusaha Mineral Indonesia (Apemindo) Poltak Sitanggang, menegaskan, mestinya UU Minerba tersebut memiliki turunan yang terintegrasi dengan departemen. Namun yang terjadi saat ini tidak ada turunan dari UU yang memaparkan petunjuk pelaksanaan (Juklak) maupun petunjuk teknis (Juknis) dari pemerintah untuk menjalankan kebijakan ini. Niatan pemerintah menurutnya, dalam pertambangan sangat baik, namun tidak begitu tepat. Sebab, dalam rentan waktu yang singkat, pengusaha diwajibkan membangun smelter yang investasinya triliunan. Belum lagi hambatan lainnya seperti minimnya infrastruktur dan regulasi lainnya yang cukup memberatkan pengusaha. “Aku mau tanya, pernah nggak pemerintah berpikir, menyiapkan infrastruktur yang lengkap, akses pembiayaan (bank) yang super murah dan beberapa syarat lainnya untuk memudahkan dalam melakukan investasi membangun smelter. Ini yang jadi problem utama kita,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (15/4) bersama dengan beberapa asosiasi tambang lainnya, diantaranya Asosiasi Pengusaha Mineral Indonesia (Apemindo), Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI-ICMA), Asosiasi Per-

tambangan Indonesia (APIIMA), dan Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia (MGEI) yang tergabung dalam Komite Kerja Lintas Asosiasi Pertambangan (KKLAP). Dikatakannya, pemerintah baru memenuhi satu syarat dalam mendukung pembangunan smelter yakni upah buruh yang murahuntuk membangun dan mengoperasikan smelter. Padahal, setidaknya terdapat 10 syarat yang harus disiapkan dalam membangun smelter. Misalnya, kemudahan untuk akuisisi lahan tempat smelter. Kata dia, tidak bisa dipungkiri dan bukan menjadi rahasia umum di Indonesia harga tanah akan melonjak ketika terdapat proyek di daerah. Kemudian, biaya yang murah untuk rekayasa konstruksi serta peralatan konstruksi smelter. Persoalannya, sebagian alat konstruksi kebanyakan masih import dari luar negeri. Selanjutnya, kemudahan akses pembiayaan yang super murah. Untuk membangun satu smelter dibutuhkan investasi 1-2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 9-18 triliun. Juga, dibutuhkan upah buruh yang murah untuk membangun dan mengoperasikan smelter. Dan pembangunan infrastruktur untuk menunjang smelter. “Coba kita koreksi, kan aturan itu dibuat terintegrasi dengan kondisi aktual yang sekarang ini, berfikir kedepan, berarti ini kewajiban pemerintah,” ucapnya. Sebelumnya, di Sulawesi Tenggara (Sultra), pemprov segera merealisasikan pembangunan lima pabrik pengolahan dan pemurnian (Smelter) hasil tambang pada 2013. Wacananya, 25 April 2013 sesuai rencana dilakukan ground breaking lima smelter dan satu pembangkit listrik tenaga uap. Kepala Dinas Energi dan

Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sultra Muhammad Hakku Wahab, menjelasakan, pembangunan smelter sejalan dengan UU Minerba yang melarang pengusaha tambang mengekspor hasil tambang mentah ke luar negeri. Hal ini demi meningkatkan nilai tambah atas barang tambang itu sendiri. “ Rencananya setiap smelter dibangun dengan kapasitas pengolahan hingga 1 juta ton per tahun. Pabrik ini khusus untuk pengolahan bijih nikel yang dipasok dari Sultra sendiri. Tapi kedepannya ada kemungkinan dikirim dari daerah lain. Perusahaan yang bangunnya apa saja saya tidak hafal, diantaranya Modern Group, BMS, PT Dilin, dan PT Konutara Sejahtera. Lima unit smelter ini yang pasti bakal menyerap tenaga kerja hingga 10.000 orang,” ujar Hakku Wahab beberapa waktu lalu. Pabrik smelter ini rencananya berlokasi di Kabupaten Konawe, Konawe Utara, dan Bombana. Sedangkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) 200 megawatt (MW) akan dibangun di Konawe Utara. Nantinya PLTU ini akan memasok kebutuhan listrik bagi dua smelter di Konut. Lima smelter di Sultra tersebut ditargetkan mulai beroperasi pada 2014 atau 2015. “Pada 2014 diperkirakan berjalan pada semester kedua. Nilai investasinya sekitar US$500 juta per smelter,” ungkapnya. Saat ini, sedikitnya ada 510 pengusaha tambang pemegang IUP. Mereka terdiri dari produsen nikel, aspal alam, emas, dan chrome. Dari ratusan IUP itu baru sekitar 240 izin yang sudah berstatus clean and clear. Dan 36 diantaranya sudah melakukan eksploitasi nikel serta emas. (cr1)

HDL karena ia mempunyai fungsi membersihkan pembuluh darah dari LDL yang berlebih. Kadar HDL yang tinggi merupakan tanda yang baik sepanjang LDL kurang dari 150 mg/dl. Lalu, bagaimana caranya mengurangi LDL? Tentu banyak cara yang bisa dilakukan. Namun, salah satunya, yang tak memiliki efek samping, adalah dengan rutin mengonsumsi xanthone, senyawa yang terdapat dalam kulit buah manggis. Senyawa itu bisa menjadi pelindung sel pada proses penuaan atau perusakan oleh radikal bebas. Sifat antioksidannya melebihi vitamin E dan C. Karena itu, ia berperan sebagai anti-inflamasi, anti-penuaan, antialergi, dan membantu tubuh menurunkan gula, tekanan, serta kolesterol darah. Berkaitan dengan penurunan kadar kolesterol darah, hasil pengujian dr. Purwati, seorang dokter di Jakarta, menunjukkan angka sebagai berikut. Kolesterol rata-rata 7 pasiennya 201,85 mg/dl sebelum mengonsumsi ekstrak kulit buah manggis. Tapi, setelah-

nya turun menjadi 176,86. Normalnya <200. Jadi, xanthone berhasil menormalkan kadar kolesterol pasien. Bila ingin mendapatkan informasi lengkap tentang khasiat manggis tersebut, Anda bisa membacanya di buku berjudul Kulit Manggis Berkhasiat Tinggi, yang tersedia di Toko Buku Gramedia di seluruh Indonesia. Tapi, apakah untuk mendapatkan xanthone itu kita perlu mengimpornya dari luar negeri atau menggiling kulit manggis dulu untuk kemudian meminum airnya? Tidak. Sekarang, teknologinya sudah ada di Indonesia. Dan produk itu sudah beredar di apotek-apotek dan toko-toko obat terkemuka di kota Anda, dalam bentuk kapsul ekstrak kulit manggis. Namanya Garcia. Sekali lagi, nama produk itu adalah Garcia, bukan xanthone, karena xanthone adalah nama zat yang terkandung di dalamnya. Bila ingin mendapatkan ekstrak kulit manggis pertama di Indonesia itu, Anda bisa menghubungi distributor kami di nomor telepon 08124135934 Atau

bisa juga mendapatkannya langsung di apotek-apotik di kota Anda. Kendari : Apotik Wua-wua Farma Jl. MT Haryono, Apotik Saranani Jl. Saranani, Apotik Bumi Farma Bundaran Mandonga, Apotik Zafira samping Nusamart Sebelum PLN Wuawua, Apotik Surya Komp. Pasar Baru, Apotik Palopo Komp. Pasar Mandonga. Subdis Unaaha: Apotik Waraka 085241984014, Subdis Konsel: 082195198708, Apotek Salsabila Ranomeeto, Aptk Fahriza Punggaluku, Subdis Baubau: Apotik Trikusuma, 0402-2821207, Raha: Apotik Binter Farma Jl. Yos Sudarso No. 39 Raha (Dpn Bank BNI Raha), Subdis Kolut: 085231246853. Bombana Aptk. Gaskas Kasipute. Subdis Kolaka: 081341502888, Apotik Khaerul Bariah psr baru Kolaka. Pomalaa: Apotik 19 November, Kolaka Utara: Apotik Salsabilah dpn pasar Lasusua, Subdis Konut: 085299340621, DICARI SUBDIS TIAP KABUPATEN. Konsultasi Bebas Pulsa Hubungi: Dr. Purwati Hp: 08001401430.

Sehat ................. yang rendah dapat memicu munculnya depresi, ingin bunuh diri dan perilaku kasar atau bengis. Selain itu, tubuh juga menggunakan kolesterol untuk menghasilkan hormon korteks adrenal, yang penting bagi metabolisme dan keseimbangan garam di dalam tubuh. Kolesterol terdiri atas beberapa macam. Tiga di antaranya LDL (kolesterol jahat), trigilserida, dan HDL (kolesterol baik). Bila kadar ketiganya normal, tak ada masalah yang timbul. Namun, bila kadar LDL dan trigliserida berlebih, barulah timbul masalah. Dan itu merupakan faktor risiko yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah jantung serta pembuluh darah otak yang dapat menimbulkan serangan stroke. Bahkan, penyakit lain pun dapat ditimbulkan oleh kadar kolesterol jahat yang tinggi. Dan contoh-contoh penyakit itu adalah aterosklerosis, hipertensi, diabetes, dan lain-lain. Untuk itu, yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kadar

11

Tetap Akan Menjalankan Investigasi Mundur .......... daerah yang ujiannya ditunda sudah berjalan. “Sore tadi saya mendapat informasi dari pimpinan PTN di Makassar, soal ujian sudah datang menggunakan pesawat Hercules dan Fokker,” ujar guru besar Universitas Indonesia itu. Ibnu mengatakan, Kemendikbud berharap pelaksanaan UN di 11 provinsi yang bermasalah bisa dijalankan lagi sesuai jadwal. Yakni dimulai pada Kamis (18/4) depan. Sampai tadi malam, Ibnu mengatakan ada 276 laporan masyarakat yang masuk di Posko UN PIH Kemendikbud. Rinciannya adalah delapan laporan pengaduan, 224 laporan permohonan informasi penundaan UN, dan 44 laporan aspirasi serta harapan kepada pemerintah. “Jadi memang yang dominan itu permohonan informasi. Baik soal penundaan maupun informasi unas lainnya,” ujarnya. Ibnu mengatakan di hari pertama ini belum ada laporan yang bersifat kecurangan UN, kebocoran soal ujian, hingga peredaran kunci jawaban. Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendikbud Haryono Umar mengatakan, investigasi KLB unas 2013 sudah berjalan. “Jauh sebelum adanya kabar unas molor, kita sudah investigasi terkait urusan tender percetakan,” katanya. Upaya itu diambil setelah muncul laporan masyarakat bahwa ada kejanggalan dalam penetapan pemenang tender percetakan unas untuk keenam paket soal ujian. “Setelah ada kasus UN mundur, investigasi kita perluas

dan diperdalam lagi di PT Ghalia,” ujar mantan pimpinan KPK itu. Haryono mengatakan, saat ini investigasi menyasar dulu di dapur panitia lelang. Dia mengatakan investigasi di percetakan menunggu seluruh naskah ujian selesai dikirim dulu. Haryono tidak mau investigasi ini merugikan siswa peserta UN. Haryono mengatakan tetap akan menjalankan investigasi secara independen, walaupun objek pemeriksaan itu internal kemendikbud sendiri. Dia mengatakan akan mengeluarkan rekomendasi penjatuhan sanksi kepada pegawai-pegawai dan pejabat jika terbukti ada indikasi curang dalam menjalankan tender. “Ini urusan uang negara. Baik itu eselon 1 yang setingkat dengan saya, atau pegawai di eselon bawahnya, tetap akan kita proses secara independen,” tutur Haryono. Dia mengatakan belum berani berspekulasi terkait kecurangan tender. Termasuk terkait kabar jika PT Ghalia ini memiliki kedekatan dengan pihak-pihak tertentu sehingga bisa memenangi tender UN dengan harga proyek tertinggi, yakni Rp 22,4 miliar. “Hasil investigasi terbuka untuk masyarakat, kita sampaikan apa adanya. Setelah nanti kami laporkan dulu ke Menteri,” katanya. Inspektorat IV Ditjen Kemendikbud Amin Priatna mengatakan, investigasi Kemendikbud secara umum tetap dijalankan untuk seluruh perusahaan pemenang lelang pencetakan naskah unas 2013. “Tapi memang PT Ghalia mendapat penekanan lebih karena memang ada problem penuntasan pendistribusian naskah,” ujar Amin. (wan/ken)

Periode Pertama, Nur Alam Pidato Lembut Kolaka ............ Walikota Baubau, AS Thamrin (Ketua PAN Kota Baubau), Bupati Bombana, Tafdil (Ketua PAN Bombana), Bupati Kolaka, Amir Sahaka (Ketua PAN Kolaka). Hanya satu bupati yang bukan Ketua PAN yang hadir yakni, Bupati Konsel, Drs Imran. Ada juga yang hadir dari Kolaka Utara tapi itu hanya diwakilkan oleh Wakil Bupati. “Budaya sering mewakilkan tugas pada orang itu tidak baik. Mentang-mentang pimpinan, ada staf disuruh. Untuk hal-hal strategis harus kerjakan langsung, mengkoordinir staf dan pastikan pekerjaan itu selesai,” tegas Nur Alam. Dalam pertemuan tersebut, ternyata pejabat pusat juga hanya dihadiri perwakilan yakni Wakil Menteri PPN/Wakil Kepala Bappenas, Lukita Dinarsyah Tuwo serta Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Kemendagri, H. Musrif Suwardi. Menurut Nur Alam, selama dirinya jadi gubenur, ini Musrenbang paling ramai di-

hadiri bupati dan wali kota. “Sekarang Bupati Kolaka yang baru sudah hadir, karena sudah satu kebatinan. Kalau Kolaka Utara meski berbatasan dengan Sulsel, tapi gubernurnya masih saya. Kalau bupatinya (Kolut) memang agak jarang, tapi alhamdullilah wakil bupatinya sudah hadir,” ungkapnya. Nur Alam mengatakan, untuk melahirkan pemerintahan yang efektif dan efisien, tentu semua perangkat pemerintah yakni mulai dari provinsi, kabupaten/kota sampai tiap SKPD di Sultra harus bekerja secara disiplin. Ia terus mengamati, sering ada kegiatan penting yang harus dibahas dan melibatkan kepala daerah serta pimpinan SKPD tak berjalan maksimal. Apalagi jika diketahui dalam kegiatan itu tidak dihadiri Gubernur. Maka sejumlah kepala dinas pasti mangkir dan hanya mewakilkan atau bahkan tidak mau menghadiri kegiatan. “Ini menjadi budaya buruk yang harus jadi perhatian serius dan bahan evaluasi bagi setiap kepala daerah. Jika terus berlarut, akan merusak citra pemerintahan,” sambung Ketua DPW PAN Sultra itu. (m1/cok/ong)

Rahasiakan Pacar Baru Artis ......... PenyAnyi seksi Vicky Shu diam-diam telah memiliki seorang kekasih. Meski telah satu setengah tahun berpacaran, pelantun lagu “Mari Bercinta 2” itu masih enggan mengenalkan pria yang kabarnya berprofesi pengusaha ke hadapan publik. “Ada sih yang dekat, udah satu setengah tahun, dia pengusaha. Cuma ini belum tentu pacaran sih, takut kegeeran kalau bilang pacaran. Jadi satu setengah tahun itu berteman aja,” kata Vicky malu-malu saat ditemui di Studio RCTI Kebon Jeruk, Jakarta Barat, kemarin.

Namun demikian, pemilik nama lengkap Vicky Veranita Yudhasoka Shu itu berjanji suatu saat nanti akan mengenalkan jati diri pria tersebut. “Nanti deh, kalo udah jelas, aku kenalin. Karena kalau sekarang takutnya nggak jadi nanti aja kalo udah jelas. Yang pasti dia udah pernah nyatakan cintanya ke aku sih,hehe,” ujar Vicky sambil tertawa. Dara cantik yang kini berusia 25 tahun pun berharap hubungan yang sedang dijalinnya kini bisa menuju jenjang pernikahan.”Ya pokoknya dimantepin aja lah. Terus kalau soal nikah, nunggu jodohnya dulu, kalo udah dimantapkan ya mau secepatnya,” tandasnya. (abu/jpnn)

Penumpang Mengalami Trauma dan Shock Penumpang ............. HP ikut basah,” tambahnya. Dia pun berupaya menenangkan diri bersama rekannya yang menjemput. Arthur Imanuel yang duduk di kursi 18E menyatakan, tidak ada pengumuman sama sekali sebelum landing. “Tiba-tiba saya lihat daratan kok pendek sekali,” ujar laki-laki yang duduk di kursi dekat pintu darurat tersebut. Ketika pesawat akan mendarat, suara keras seperti menabrak polisi tidur membuat penumpang berteriak. Braakkk. “Terus pesawat nyosor dan nyebur ke laut,” ujar Arthur. Dia pun berupaya membuka pintu darurat atas saran pramugari. Karena posisinya saat jatuh masih normal, Arthur bisa menolong penumpang lainnya. Bahkan, pramugari yang tersangkut di tempat duduk penumpang sempat dia tolong. “Saya tarik tangan pramugarinya,” ujar dia. Setelah menolong, Arthur mendengar keluh kesah pramugari cantik itu. “Terus dia nyeletuk memang dari awal mesin pesawat bermasalah,” tambah Arthur menirukan pramugari tersebut. Dari awal jatuh sampai mendapat pertolongan pertama, dibutuhkan waktu sekitar 20 menit. “Ketika pesawat terjatuh, tidak ada yang bisa dilakukan selain turun ke laut dan menunggu pertolongan. Soalnya, pelampung tidak bisa digunakan,” sesalnya. Meski begitu, dia memuji keputusan pilot M. Ghazali. “Daripada jatuhnya di darat mungkin lebih parah dari ini,” tuturnya. Hingga kemarin, tinggal beberapa saja korban kecelakaan Lion Air yang masih dirawat. Sebelumnya sekitar 50-an orang mesti mendapat perawatan di rumah sakit. Sebagian besar korban sudah diperbolehkan pulang karena hanya mengalami luka ringan. Yang masih dirawat di RS Kasih Ibu adalah Susilawati, 26, yang mengalami patah tulang hidung, dan Irawati, 62, yang mengalami cedera leher. Irawati bahkan sempat dijenguk anggota Komisi V DPR dan Dirjen Perhubungan Udara beserta rombongan. Irawati merupakan istri mantan Wakil Gubernur Sumsel Brigjen TNI (purn) Thobrori Husin. Dia menceritakan

kronologi kejadian yang menimpanya kepada seluruh rombongan. Irawati sama sekali tidak menduga pesawat akan mengalami kecelakaan. Sebab, perjalanan berlangsung mulus. “Saya selama di pesawat kan tidak tidur. Saya komentar ini dan itu. Walaupun cuaca buruk dan awan tebal, pesawat mulus-mulus saja. Tidak ada guncangan. Tahu-tahu waktu mau landing, pesawat terguncang keras sekali. Kemudian, brukkkk, jatuh ke air,” tuturnya. Dia menceritakan kepada rombongan bagaimana dirinya yang panik saat akan keluar dari pesawat. Para rombongan dengan serius mendengarkan ceritanya dan sekali-kali mengajukan pertanyaan. Sebagian penumpang kemarin mulai mendatangi posko yang disediakan manajemen Lion Air di Bandara Ngurah Rai. Selain ingin mengecek barang bawaan, mereka mempertanyakan kompensasi apa yang akan diberikan Lion Air. “Jujur, tidak hanya karena barang saya saja yang rusak, tapi juga kondisi psikis saya. Saya trauma dan shock sampai sekarang. Karena itu, saya meminta kompensasi,” ujar salah seorang penumpang bernama Donny Mukti Mulyana. Donny yang pelipis kanannya terluka ingin meminta pertanggungjawaban manajemen secepatnya. Apalagi, petinggi Lion Air sesaat setelah kecelakaan mengeluarkan pernyataan siap memberikan kompensasi kepada penumpang. Hal senada diungkapkan Made Ariyasa. Pria asal Denpasar itu ingin mengambil barangnya yang tertinggal di pesawat. Dia mengungkapkan, barang-barang elektronik seperti handphone sangat mungkin rusak. Karena itu, Made Ariyasa meminta kompensasi kepada manajemen Lion. Setali tiga uang, Endang, 46, yang datang ke Bali untuk berlibur bersama keluarga mengaku, jadwalnya berantakan. “Saya sekeluarga stres. Istri saya melamun terus, anak teriak-teriak. Ibu saya juga stres. Ini kerugian besar bagi kami,” tandas pria bercambang itu. Menanggapi tuntutan tersebut, petugas posko Lion Air Radit Amreza tidak bisa berbuat banyak. “Kami, Lion Air Bali, untuk sementara cuma bisa mem-back up data,” katanya. (*/c10/oki)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.