Kabar madura edisi 9 Februari 2013

Page 1

Kabar Bangkalan DPRD “Cambuk” 2 BUMD Disuruh Berpacu Demi Genjot PAD Kabar Sampang Pugar Tak Mendongkrak Produksi Garam Pengendalian Nihil, Harga Masih di Bawah HPP Kabar Pamekasan Bantuan Korban Puting Beliung Belum Cair BPBD: Masih Diajukan ke Bupati

TWITTER

@kabarmaduranews

Kabar Sumenep Menggali Potensi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil DPRD Siapkan Raperda Pengelolaan

Saatnya Pecah Telor

SABTU 9 Februari 2013

Banyak Legislator Main Proyek Diakui Sekretaris PU Bina Marga Sampang SAMPANG-Informasi anggota DPRD Kabupaten Sampang meminta jatah proyek terus menyeruak. Bahkan, tidak hanya 4 anggota dewan yang meminta proyek,

namun disinyalir hampir semua anggota. Modusnya mereka memakai bendera atau CV lain untuk mendapatkan proyek. Sebab, jika memakai CV atas nama dirinya sendiri takut ketahuan. Sehingga untuk mengakali sebuah aturan memakai bendera lain. Selanjutnya mereka menyuruh orang-

orangnya masuk ke Dinas PU Bina Marga untuk mengikuti serangkaian proses untuk mendapatkan proyek. Seperti mengikuti prosedur lelang, namun pemenangnya diindikasi sudah diketahui sebelumnya. “Dari jajaran atas sampai bawah ikut backup dan berbagi. Mereka rata-rata memakai bendera orang lain,” terang Direktur

Madura Development Watch (MDW), Tamsul, pada wartawan Kabar Madura, kemarin. Ia menjelaskan, prosedur lelang yang dilakukan Dinas PU Bina Marga dalam penentuan pemenang proyek hanya sebatas formalitas. Pasalnya, satu tahun sebelumnya sudah ada pemenang karena itu bagian dari kesepakatan konsorsium.

Mediasi PT SIB vs Noer Tjahja Bertele-tele

E-KTP

2014, Ditarif Rp 25 Ribu PAMEKASAN-Program nasional pembuatan kartu tanda penduduk (KTP) elektronik secara massal beberapa waktu hingga kini terus berjalan. Namun demikian, mulai tahun 2014, pembuatan E-KTP mulai dikenakan tarif. Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Pamekasan Alwi mengakui sejauh ini masih ada masyarakat yang belum mengikuti proses pembuatan KTP elektronik. Menurutnya, pihak Dispendukcapil sudah melakukan upaya agar masyarakat melakukan proses pembuatan E-KTP. Namun demikian, kata Alwi, bagi warga yang akan mengurus KTP elektronik setelah tahun 2013, bakal ditarik biaya alias tidak lagi gratis seperti yang sudah dilangsungkan selama setahun terakhir dan diperpanjang hingga akhir tahun 2013. Bersambung ke Hal 6

SAMPANG-Gugatan perdata yang dilayangkan PT Surabaya Inn Bestari (SIB), pengelola Hotel Wisata Camplong terhadap Bupati Sampang Noer Tjahja, bertele-tele. Hingga memasuki Februari, gugatan masih berkutat seputar mediasi. Sebagaimana diketahui, dalam berkas perkara gugatan itu, PT SIB adalah pihak penggugat, dan Noer Tjahya merupakan pihak tergugat. Perkara itu sendiri merupakan gugatan terhadap Noer Tjahja

KM/FATHOR RAHMAN

sebagai pribadi, setelah sebelumnya pihak SIB memenangkan gugatan perdata dan TUN (Tata Usaha Negara) terhadap Pemkab Sampang. Perkara tersebut terkait dengan tidak diperpanjangnya izin pengelolaan Hotel Wisata Camplong. Putusan Pengadilan Negeri (PN) Sampang dan PTUN (Pengadilan Tata Usaha Negara) Surabaya menyatakan, Pemkab Sampang sebagai pihak yang kalah. Bersambung ke Hal 6

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

BUKAN PENJAHAT: Puluhan aktivis GP Ansor Sumenep menjenguk rekan mereka, Sumara guna memberikan dukungan moral.

GP Ansor Sumenep Ngeluruk Polres

H A R U S B AYA R : B e b e r a p a w a r g a Pamekasan saat melakukan pemilihan E-KTP masing-masing miliknya di salah satu kantor Kecamatan.

Hal senada juga diungkapkan Ketua LSM Barisan Madura Bangkit (BMB), Abdul Rahman. Ia menyatakan, pemerintah daerah telah menggelontorkan anggaran kurang lebih sebesar Rp 90 miliar per tahun, untuk peningkatan dan perbaikan jalan di Kabupaten Sampang. Bersambung ke Hal 6

SUMENEP-Penahanan terhadap Kasatkoryon Banser Dasuk, Sumara, pada 4 Februari lalu, mengundang kemarahan tersendiri bagi warga Ansor. Terkait itulah, puluhan anggota Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Sumenep, Jumat (8/2) sore, mendatangi Mapolres setempat. Mereka mengajukan protes terkait den-

gan penahanan Sumara. Muhri Zein selaku Ketua GP Ansor Sumenep mengaku heran dengan penahanan Sumara yang tidak pernah memiliki catatan kriminal sedikit pun sepanjang hidupnya. ”Yang kita sesalkan karena Polres Sumenep saat ini tidak membuka ruang dialog. Pada hari Rabu, saya dan benda-

hara GP Ansor sudah datang ke Polres untuk menjenguk Sumara dan bertemu langsung dengan kapolres, namun kapolres tidak menemui kami. Saat itu ditemui waka Polres. Nah saat itulah, kami baru tahu bahwa Sumara terjerat UU Darurat,” ujar Muhri Zein pada wartawan, kemarin. Bersambung ke Hal 6

BERTARUH NYAWA: Seorang siswa SMKN 2 Pamekasan pilih menuntun motornya karena khawatir jatuh dengan kondisi jembatan yang hampir roboh, Jumat (8/2).

KM/ANWAR NURIS

Peringatan Maulid Nabi Saw ala Warga Pejagalan Bangkalan

Dinanti karena Tradisi Bhuk Rebbhuk dan Pembagian Selabet Warga Madura punya 1001 macam cara memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad Saw. Khusus di Bangkalan, peringatan Maulid Nabi juga diwarnai tradisi bhuk rebbhuk. Seperti apa suasananya?

BUKAN MAINAN: Sejumlah warga yang hadir dalam peringatan Maulid Nabi di salah seorang warga setempat melakukan tradisi bhukrebbhuk.

AGUS JOSIANDI, Bangkalan PERINGATAN Maulid Nabi Muhammad SAW selalu meriah di Bangkalan seperti halnya di tempat-tempat lain. Bahkan, khuEmail Redaksi: redaksi@kabarmadura.co.id

susnya di Madura, Maulid Nabi dianggap sebagai ‘hari raya ketiga’ setelah Idul Fitri dan Idul Adha. Bersambung ke Hal 6

KM/AGUS JOSIANDI

Jembatan ‘Siswa’ Nyaris Ambruk PAMEKASAN-Satu lagi fasilitas publik yang kurang mendapatkan perhatian dan sewaktu-waktu bisa memakan korban kalau tetap dibiarkan. Jembatan sepanjang 7 meter yang ada di dusun Montor, Kelurahan Jungcangcang Pamekasan ini kondisinya nyaris ambruk. Sekalipun tergolong kecil, namun jembatan ini sangat-

lah strategis, terutama bagi para siswa sekolah yang hendak pulang pergi ke wilayah barat jantung kota Pamekasan dimana terdapat beberapa sekolah seperti sekolah menengah pertama di pesantren Nasyrul Ulum di Kelurahan Bagandan, beberapa SMKN 1, 2, dan 3 serta SMAN 3 dan 4 Pamekasan. Bersambung ke Hal 6


2

SABTU

9 Februari 2013

DPRD “Cambuk” 2 BUMD

Disuruh Berpacu Demi Genjot PAD KOTA-Bermaksud meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Komisi B DPRD Bangkalan memanggil 2 BUMD yang ada di Bangkalan. Kendati terkesan lambat, corporate plan tahun 2013 dari 2 BUMD tersebut akhirnya dibahas juga oleh beberapa pihak terkait. Bertempat di ruang Komisi B gedung DPRD Bangkalan, Jumat (8/2) pagi kemarin, perwakilan dari PDAM, PD Sumber Daya, serta Setdakab Bangkalan dan sejumlah anggota dewan mengulas hal tersebut. Dalam kesempatan itu, Sutrisno, Direktur PDAM Bangkalan mengatakan, untuk tahun 2013 pihaknya mematok target seribu pelanggan baru. “Untuk 2013 kami targetkan

seribu pemasangan baru, di mana hingga saat ini sudah ada 500 orang mendaftar dan baru 200 unit yang terpasang, sedangkan sisanya masih dalam tahap survei,” paparnya. Sutrisno juga menjelaskan, untuk tahun 2013 pihak PDAM mendapatkan anggaran pemasangan jaringan dari Pemerintah Pusat dan daerah, di mana peruntukannya nanti akan digunakan untuk Ibukota Kecamatan (IKK) Kamal sebesar Rp 1,2 miliar, dan IKK Bangkalan Rp 1,3 miliar. Di hadapan anggota dewan, Direktur PD Sumber Daya, Abdul hakim, memaparkan, ke depan pihaknya akan mengembangkan bisnis perusahaan yang dikepalainya itu. Kendati belum menyerahkan corporate plan perusahaannya pada komisi B saat itu, pihaknya mengaku akan mengembangkan bisnis perusahaan dari yang sebelumnya hanya

pengadaan ATK (alat tulis kantor), menjadi 4 bidang bisnis lain. “Ke depan, kami proyeksikan akan kami kembangkan ke arah properti, SPPBE, konstruksi, dan pengadaan obat-obatan. Itu dilakukan karena kami nilai perusahaan sudah lebih baik,” jelas Hakim, sapaan akrab pria itu. Ditanya mengenai modal yang akan digunakan untuk pengembangan perusahaan tersebut, pihaknya mengaku, hanya mendapatkan modal awal sebesar Rp 100 juta dari APBD dan sedang berupaya menggandeng investor untuk mencukupi kebutuhan modalnya. Dirinya menargetkan, dalam setahun ini jajarannya akan berupaya merealisasikan 2 bidang usaha baru yakni SPPBE dan jasa konstruksi. Menyikapi 2 keterangan pimpinan dua BUMD itu, Nur Hasan, salah seorang anggota Komisi B DPRD

Bangkalan, melontarkan kritikannya. Untuk PD Sumber Daya, dia menegaskan, perusahaan daerah ini hingga kini belum memiliki corporate plan yang jelas. “Hingga kini (PD) Sumber Daya masih belum memiliki corporate plane yang jelas, (bagaimana caranya) sehingga perusahaan tersebut bisa meningkatkan PAD kita,” tandasnya. “Jadi biar gak percuma anggaran yang kita berikan selama ini. dan saya minta kedepan dia bisa menjadi perusahaan yang transparan dan profitable,” imbuh Nur Hasan saat dikonfirmasi Kabar Madura seusai dengar pendapat kemarin. Sedangkan untuk PDAM, dirinya mengimbau agar perusahaan air minum itu dapat meningkatkan pelayanan bagi masyarakat pengguna jasa, dan tidak hanya mementingkan profit semata. (jos/yoe)

KM/AGUS JOSIANDI

ASAL BICARA: Suasana hearing 2 BUMD bersama komisi B kemarin (8/2). Direktur PD Sumber Daya berkoar, kembangkan bidang usaha, tanpa corporate plan yang jelas.

Bahaya Intai Bundaran Jantung Kota KOTA-Bundaran di persimpangan Jalan Abdul kadirun-Jalan Panglima Sudirman, Kecamatan Kota Bangkalan, sepintas tidak ada yang aneh. Setiap hari, meskipun volume kendaraan tinggi dan padat, para pengguna jalan melintas secara teratur. Jalan tersebut memang hampir tidak pernah terjadi kecelakaan karena ada dua titik lampu merah yang jaraknya berdekatan, sekitar 200 meter dari satu titik ke titik berikutnya. Sehingga kendaraan melaju dengan lambat. Namun, kontras dengan kondisi normal setiap harinya, khusus ketika Jumat, di mana selalu berlangsung ibadah salat Jumat di Masjid Agung Bangkalan, permasalahan pun timbul. Sebab, pihak takmir masjid menggunakan seluruh bagian ruas jalan, sebagai lahan parkir. Menurut penuturan salah seorang warga, di hari-hari selain Jumat, memang jalan tersebut aman dan pengguna jalan melintas dengan tertib. Akan tetapi, kekacauan jalan tersebut terjadi setiap Jumat siang ketika ibadah salat Jumat dilaksanakan. Bahkan, tidak jarang terjadi kecelakaan yang cukup parah. “Jalan ini menjadi kacau kalau ibadah salat Jumat dilaksanakan,” ujar warga yang memaksa masalah itu dikorankan.

Warga yang memohon masalah tersebut diliput oleh media massa ini mengatakan, penggunaan ruas jalan di depan Masjid Agung Bangkalan sebagai lahan parkir insidentil, memang menjadi biang kekacauan tersebut. Kata dia, lahan parkir insidentil itu, membuat kendaraan yang melaju dari arah selatan jadi tak mengindahkan rambu-rambu lalu lintas. Sehingga di bundaran akan terjadi dua arus kendaraan yang saling berlawanan arah dengan kendaraan yang melaju dari arah barat. “Nah, disitulah kecelakaan sering terjadi,” ujarnya. Dikonfirmasi Kabar Madura, seorang polisi lalu lintas (polantas) yang tengah bertugas seberang bundaran, mengakui, ketertiban lalu-lintas di kawasan itu memang terganggu ketika ruas jalan tersebut digunakan sebagai lahan parkir. Namun, dia memakluminya dikarenakan lahan parkir yang menggunakan jalan tersebut sifatnya insidentil saja. “Paling lama satu jam, setelah itu normal kembali,” tuturnya. “Saya pantau selama dua minggu tidak ada kecelakaan yang terjadi di sini,” imbuh petugas piket pos yang tak bersedia namanya dikornkan itu. (roh/yoe)

KM/ABDUR ROHIM

INSIDENTIL: Kawasan bundaran di tengah kota ini memang jadi rawan, saat Jumat siang. Tapi, kerawanan itu hanya berkisar satu jam saja, lamanya.

Menyelesaikan Masalah Tanpa Masalah

JAMKESMAS Sasaran Meningkat, Kualitas Pelayanan Dikritik KOTA-Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan menyebutkan, pada 2012 jumlah penerima kartu Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat) mencapai 3.564 orang . Jumlah itu tersebar di 18 kecamatan yang ada di Bangkalan. Dari jumlah tersebut, masih banyak masyarakat miskin yang terlewatkan. Karenanya, pada tahun 2013 penerima Jamkesmas mengalami peningkatan drastis menjadi 403 ribu. Peningkatan penerima kartu ini merupakan kebijakan pemerintah pusat berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Bangkalan. “Pada tahun 2012 banyak masyarakat yang tidak menerima kartu Jamkesmas, padahal kami memberikan berdasarkan data dari pihak terkait. Ternyata di lapangan masih banyak yang tidak terdata,” ungkap Munif Haryono, Kasi Pelayanan Kesehatan Khusus Dinkes Bangkalan. Munif menuturkan, dengan banyaknya masyarakat yang tidak terdata maka akan terus dilakukan pembahuruan data dan uji publik, agar semua masyarakat miskin dapat menerima kartu Jamkesmas sesuai dengan 14 kriteria yang telah ditetapkan BPS. Salah satu dari kriteria itu adalah, angka kebutuhan sehari-hari. Pihaknya mengaku akan bekerja sama dengan puskesmas-pukesmas di setiap kecamatan dan kepala desa untuk proses penyempurnaan data. Sehingga Jamkesmas benar-benar tepat sasaran nantinya. Dijelaskan pula, angka tertinggi penerima kartu Jamkesmas adalah warga Kecamatan Konang dan Kecamatan Kokop. Jumlahnya mencapai 75 persen dari total penerima Jamkesmas se-Bangkalan. Pihak Dinkes menambahkan, kartu Jamkesmas yang akan diditribusikan tahun ini, berjumlah 550 ribu. Mujiburrahman, anggota Komisi A DPRD Bangkalan mengatakan, “saya dukung hal tersebut (peningkatan sasaran Jamkesmas, red), namun saya harap selain peningkatan kuantitas, kualitas pelayanan saya harap juga perlu diperhatikan.” “Sebab saya nilai pelayanan bagi penerima Jamkesmas hari ini masih terlampau minim,” tandasnya. (jos/yoe) Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

FLUKTUATIF: Sekitar seminggu lalu harga daging sapi sempat turun di kisaran Rp 75 ribu per kg, tapi kemarin (8/2) naik lagi jadi Rp 80 ribu per kg.

Daging Sapi Lokal Kembali Mahal

KOTA-Sekan latah mengikuti tren kenaikan harga daging sapi di daerah lain, harga daging di Bangkalan menanjak pula. Setelah sempat turun harga pada kisaran Rp 75 ribu per kilogram (kg), sekitar seminggu lalu, harga daging sapi lokal terpantau naik jadi Rp 80 ribu per kg, kemarin (8/2). Boleh jadi, kenaikan harga daging sapi tersebut, akibat faktor dorongan kegiata Maulid Nabi Muhammad SAW, di Bangkalan, dan kenaikan harga sapi. Sebagaimana terungkap di Pasar Ki Lemah Duwur (KLD), Kecamatan Kota Bangkalan. Sejumlah pedagang sapi mengaku, terpaksa menjual harga sapi lebih mahal selain karena tingginya permintaan daging sapi juga, sementara stok sapi terbatas,

kebanyakan untuk memasok pedagang daging sapi. “Terpaksa kami naikkan. Stok daging kami sedikit, sedang yang cari, banyak. Biasa, buat Maulud (Nabi Muhammad SAW),” ungkap Supaah, 40, salah satu pedagang sapi di Pasar KLD. Menaggapi naiknya harga daging sapi, Kepala Dinas Perdagangan Bangkalan, Budi Utomo mengatakan, kenaikan itu terjadi akibat kebutuhan untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW cukup tinggi dari warga. Diperkirakan paska peringatan maulud nabi harga daging sapi akan kembali turun. “Setelah peringatakan Maulid Nabi selesai harga akan turun lagi,” yakinnya. Sementara itu naiknya harga

sapi diduga akibat meningkatnya permintaan sapi dari luar Madura dengan harga lebih tinggi, sehingga menyebabkan banyak sapi yang ada di Madura dijual ke luar Madura, karena harga sapi yang diminta lebih tinggi. Informasinya, sekitar 70 persen stok daging sapi di DKI Jakarta, bahkan berasal dari sapi Bangkalan. Hal tersebut menyebabkan, kenaikan harga sapi mencapai Rp 1 juta-Rp 2 juta per ekor. Padahal, kondisi semacam itu, biasanya hanya terjadi saat Idul Adha saja. ”Bukan hanya karena bulan Maulid, tapi harganya jauh lebih mahal dari biasanya, karena sapi Madura dijual ke luar (Madura),” ungkap Muhdahli, 40, salah seorang pemilik peternakan sapi di daerah Kawanyar. (fir/yoe)

KOTA-Secara umum, lembaga pegadaian adalah lembaga keuangan bukan bank dengan corak khusus, yang mempunyai hukum tersendiri. Hukum tersebut, dinamakan hukum gadai. Lembaga pegadaian tersebar di seluruh Madura. Di Bangkalan, Lembaga pegadaian mempunyai satu kantor cabang pegadaian yang terletak di Jl Ki Lemah Duwur, Kelurahan Pejagan, Kecamatan Kota Bangkalan. Satu kantor cabang itu mempunyai 6 unit pegadaian yang tersebar di beberapa titik. Yakni, Kecamatan Kamal, Socah, Kota Bangkalan (Unit Senenan), Labang, Burneh, dan Desa Ketengan. “Di Bangkalan, kami mempunyai 7 kantor. Satu kantor cabang, dan 6 kantor unit yang tersebar di bebarapa titik,” ulas Adi Prasetyo, Pimpinan Lembaga Pegadaian Cabang Bangkalan.

Menurut Adi, Lembaga Pegadaian adalah lembaga yang dimiliki oleh pemerintah (BUMN). Secara garis besar Lembaga Pegadaian itu, dalam menjalankan usahanya, mempunyai beberapa tujuan. Antara lain adalah, kewajiban calon peminjam untuk menyerahkan hartanya sebagai jaminan, disertai dengan pemberian hak untuk melakukan penjualan dalam kondisi tertentu (lelang). “Lembaga ini milik negara, dikelola oleh negara dan memakai uang negara,” kupasnya lagi. Dia menambahkan, bahwa seluruh pegadaian yang ada tujuannya adalah hanya untuk melaksanakan dan menunjang pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional, yang pada umumnya melalui penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai. (roh/yoe)

KM/ABDUR ROHIM

MUDAH: Masyarakat pengguna jasa gadai sedang antri. Menurut Adi Prasetyo, Pimpinan Lembaga Pegadaian Cabang Bangkalan (insert), pegadaian adalah solusi tepat.


SABTU

3

9 Februari 2013

KELUARGA BERENCANA Implant, Alat Kontrasepsi Terlaris KOTA-Untuk menekan peningkatan angka kelahiran bayi, dan pertumbuhan jumlah penduduk, Pemkab Sampang melalui Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Sampang, merekomendasikan alat kontrasepsi. Salah satunya dengan proses implant. Dalam pelaksanaannya jenis ini yang paling banyak diminati oleh masyarakat. Kepala BPPKB Sampang, Herman Susyanto mengungkapkan, secara teknis, penekanan pertumbuhan dan kenaikan angka kelahiran bayi bukan terletak pada KB. Namun merupakan kerja bersama antara pihak yang terkait di dalamnya. Penekanan itu salah satunya meliputi penggunaan berbagai alat kontrasepsi yang sebagian besar dapat menjadi salah satu faktor yang dapat mencegah pertumbuhan tersebut. “Dinas kesehatan sebagai pelaksananya, kita hanya sebagai fasilitatornya saja sebagai penyedia alatnya,” ujarnya, kemarin (8/2). Lebih jauh dijelaskan, alat kontrasepsi tersebut meliputi medis operasi pria (Mop), medis operasi wanita (Mow), IUD dan Implant. Sehingga diharapkan dapat memberikan kesadaran lebih tentang pentingnya KB. “Kami hanya ingin menggiring masyarakat untuk dapat bersama dalam menekan laju pertumbuhan tersebut. Dan yang paling banyak dipakai dan digemari adalah yang jenis implant,” ungkapnya. Mengenai kendala yang terjadi, Herman menjelaskan, masih terbentur fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sampang, yang mengharamkan KB jenis Mop tersebut. Sehingga dalam pelaksanaannya masih kurang maksimal. “Untuk hal ini kita tidak dapat berkomentar jauh,” ungkapnya. Selain itu, kurangnya jumlah penyuluh KB di lapangan dalam menyosialisasikan program tersebut, juga diharapkan dapat menjadi perhatian serius. “Idealnya mas, satu penyuluh memegang dua desa, namun saat ini satu penyuluh sampai memegang 6 desa,” jelasnya. Menurut data yang diperoleh dari BPPKB Sampang, daerah yang mempunyai peserta KB terbesar adalah Kecamatan Sampang, Ketapang, dan Banyuates. (sya/yoe)

Pugar Tak Mendongkrak Produksi Pengendalian Nihil, Harga Garam Masih di Bawah HPP

KM/WAWAN AWALLUDDIN HUSNA

Menunggu Korban

TAK JELAS, bagaimana asal muasal lubang berukuran sekitar 1 meter perrsegi lebih, dan kedalaman lebih dari 1,5 meter ini, bisa “menghiasi” trotoar di Jalan Wahid Hasim, Kecamatan Kota Sampang atau tepatnya di depan Kantor Dinas Kesehatan Sampang. Tak jelas pula, siapa yang menggali. Yang jelas, penggali lubang itu tak bertanggung jawab. Aparat sekaligus instansi berwenang di lingkungan Pemkab Sampang juga lo’ êrêken. Lubang menganga itu tak segera ditutup. Padahal trotoar itu, kerap dilewati pejalan kaki, karena di sekitarnya ada SMAN 4 Sampang. Para PNS juga kerap memanfaatkan trotoar itu, saat jam istirahat kantor. Kondisi itu membuat para pejalan kaki harus meningkatkan kewaspadaan. Mungkin harus korban terlebih dulu, entah sekadar luka-luka, atau korban tewas sekalian, supaya pihak-pihak yang bertanggung jawab dan/atau yang berwenang segera mengambil tindakan. (waw/yoe)

Angin Kencang, Nelayan Enggan Melaut

KM/ ACHMAD SYAIFUL RAMADHAN

HINDARI BAHAYA: Berbagai kapal nelayan masih menunggu cuaca yang benar-benar bersahabat.

CAMPLONG-Angin kencang kembali melanda perairan Madura, beberapa pekan terakhir. Antara lain di wilayah perairan Camplong. Kondisi tak bersahabat itu membuat para nelayan enggan melaut. Mereka lebih memilih diam dan mencari pekerjaan yang lain. Sebagaimana diungkapkan Samsudin, 36, nelayan warga Dharma Camplong, Kecamatan Camplong. Katanya, dalam keadaan angin kencang pekan terakhir, dirinya bersama bersama nelayan lain di kampung tersebut, memilih mencari pekerjaan lain dibandingkan melaut pada saat angin kencang. “Anginnya terlalu kencang mas, dan sangat berbahaya bagi para nelayan yang pergi melaut,” ujarnya, kemarin (8/2). Dijelaskan pula, angin

yang kencang dapat menimbulkan ombak yang besar yang dampaknya sangat berbahaya bagi kapal dan perahu nelayan. Sehingga mereka lebih memilih untuk tidak melaut sementara menunggu cuaca kembali normal. “ Dampaknya penghasilan kami menjadi menurun mas,” ucapnya. Hal yang sama diungkapkan Sumadi, warga Jalan Diponegoro, Kecamatan Kota Sampang. Sehari-hari memilih bekerja menarik becak bila melihat cuaca yang sangat ekstrim belakangan ini. Sehingga dalam kehidupan yang paspasan harus memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga. “Kalau tidak bekerja yang lain, setiap harinya mau dikasih makan apa keluarga saya,” ungkapnya, kemarin. (sya/yoe)

Makam Ulama Jadi Situs Purbakala SOKOBANAH-Kabupaten Sampang mempunyai banyak objek wisata religi yang potensial, yakni makam para ulama atau penyebar agama Islam, khususnya di Pulau Madura. Objek-objek wisata itu, banyak yang menjadi primadona bagi warga Madura, maupun warga luar Madura, terutama Pulau Jawa. Satu di antara objek wisata tersebut adalah makam Sayyid Ustman bin Ali bin Abdullah Al-Habsyi, di Dusun Pajegan, Desa Tamberru Barat, Kecamatan Sokobanah. Sejarahnya Sayyid Utsman adalah seorang mubalig Islam dari Jazirah Arab, atau Syiria (Al-Habsyi) yang wilayah dakwahnya di Pulau Madura khususnya pantai utara Pulau Madura. Komplek pemakaman ini cukup banyak menyedot pengunjung yang berziarah di sana, bahkan secara informal, telah menjadi salah satu objek wisata ziarah untuk wilayah utara Madura. Sayangnya Pemkab Sampang terkesan tak begitu hirau akan kondisi makam itu. Sejauh ini, tak sedikitpun terlihat ada upaya untuk membenahi makam, bahkan belum ada anggaran yang di usulkan untuk pembenahan. Pemkab Sampang sendiri memiliki Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

KM/WWW.SAMPANGKAB.GO.ID

GARA-GARA WANGSIT: Makam ini sebenarnya sudah akan dibenahi sejak 2009 silam. Tapi kemudian dibatalkan, karena hal-hal bersifat mistis.

3 kategori objek wisata, yakni, wisata alam, wisata budaya dan wisata purbakala. Makam Sayyid Usman itu termasuk kategori wisata purbakala. Sedianya makam itu akan dibuat menjadi objek wisata religi dengan melakukan pembangunan pagar, sepeti halnya makam bersejarah

lainnya di Madura. Namun, ada saat Pemkab Sampang mengusulkan rencana anggaran untuk memagari makam tersebut, ke DPRD, salah satu penjaga makam justru mendapat wangsit bahwa makam tersebut tidak boleh dipagari “Sebenarnya kami sudah mulai

menggarap (pemagaran) dari tahun 2009 lalu. Tapi, gara-gara penjaga makamnya mendapat wangsit untuk melarang kami memagari makam itu, akhirnya gagal,” ungkap A Rochim Mawardi, Sekretaris Disbudparpora (Dinas Budaya, Pariwisata, Pemuda, dan Olah raga) Sampang, belum lama berselang. Kepada kabar madura, pria yang sudah menjadi PNS selama 22 tahun di Sampang itu, mengatakan, pengesahan anggaran oleh DPRD sudah siap dilakukan sebelum akhirnya harus di gagalkan karena makam tersebut memang dilarang untuk direhab. “Penjaga makamnya bilang, makam ini jangan diutak-utik, tapi untungnya belum sampai didok anggarannya,” ujar Rochim. Sehingga setelah peristiwa tersebut makam ini tidak lagi dijadikan sebagai objek wisata religi namun hanya sebagai peninggalan purbakala yang ranahnya adalah kebudayaan. “Di satu sisi makam ini banyak pengunjungnya, tapi karena permasalahan ini jadi ranahnya bukan pariwisata tapi kebudayaan dan makam ini hanya jadi situs peninggalan purbakala kita belum tetapkan sebagai objek pariwisata,” tandasnya. (waw/yoe)

KOTA-Kucuran bantuan demi bantuan yang diberikan kepada petambak garam di Madura khususnya Sampang, ternyata tak juga mendongkrak hasil produksi dan harga garam di tingkatan petani. Meskipun demikian, pemerintah akan mengalokasikan lagi anggaran dari APBN untuk tahun 2013 dalam bentuk BLM (Bantuan Langsung Mandiri) seperti pada tahuntahun sebelumnya. Seperti yang sudah direalisasikan pada beberapa tahun sebelumnya permasalahan yang dihadapi petani garam masih saja tidak berubah. Minimnya harga garam di tingkat petani hingga bebas masuknya garam impor. Hal itu diakui Kabid Kelautan DKPP (Dinas Kelautan Peternakan dan perikanan) Sampang, M Mahfud kepada Kabar Madura. “Kalau bantuannya sudah cukup efektif tapi belum banyak berimbas pada hasil produksi garam,” ujarnya, Jumat (8/1). Ditambahkan Mahfud, program BLM Pugar yang selama ini direalisaasikan kepada petani garam sifatnya hanya membantu mengurangi beban petani garam saja. “BLM itu hanya langkah untuk mengurangi beban petani garam pada proses produksinya. Selebihnya masalah harga adalah soal perdagangan,” kata Mahfud. Pihaknya mengaku berdasarkan informasi dari KKP (Kementrian Kelautan dan Perikanan), produksi garam diklaim sudah mencapai swasembada meskipun harga garam masih belum stabil, dan diakui belum menguntungkan petani garam . Menurutnya, pemerintah sudah berusaha berpacu untuk mendongkrak peningkatan produksi garam untuk

mendapatkan hasil dan harga yang pantas, namun dalam realisasinya upaya ini belum mencapai harapan. Karena sampai saat ini harga garam masih di bawah HPP (Harga Pokok Pembelian) yang ditargetkan pemerintah. “Sebenarnya pemerintah ingin berupaya memacu peningkatan garam supaya dapat harga yang pantas tapi sekarang harganya masih di bawah HPP pemerintah,” imbuhnya. Mohammad Yanto, Wakil Ketua Paguyuban Petani Garam Sampang (P2GS) mengakui pula, bermacam-macam bentuk bantuan dari Pemerintah hanya sedikit berpengaruh terhadap harga garam. Menurutnya harga garam di pasaran, seperti jalan di tempat, karena masih terpengaruh dengan harga garam impor. Namun jika dikaitkan dengan hasil produksi, garam sangat melimpah. “Kalau dikaitkan dengan harga, seperti jalan di tempat sedangkan jika dikaitkan dengan hasil produksi cukup melimpah,” ujar pria yang juga petani garam asal Kelurahan Polagan Sampang itu. Yanto menambahkan, harga yang ada saat ini bukan hanya di bawah HPP, tapi jauh di bawah HPP. “Kalau HPP-nya untuk KW (kualitas) 2 kan, Rp 550 per kilogram, sedangkan KW 1 itu, Rp 750 per kilogram. HPP itu tidak ada yang menjamin. Contohnya, perusahaan beli dari masyarakat di bawah HPP, trus apa tindakan pemerintah sekarang,” ketusnya. Menurut Yanto, pemerintah harus membuat badan yang menangani tata niaganya dalam hal penyanggaan dan pengendalian harga yang sampai saat ini belum ada. “Dengan seperti ini pemerintah perlu membuat badan penyangga harga garam yang sampai saat ini belum ada, supaya ada kepastian di tiingkat petani”pungkas yanto. (waw/yoe)

KM/NASIONAL.CUKUPSATU.COM

JALAN DI TEMPAT: Kucuran dana Pugar di Sampang, selama ini dikoarkan memperlancar produksi garam rakyat. Nyatanya, hasil produksi tak meningkat, demikian pula harganya di pasaran.

Pemkab Kesulitan Rekrut CPNS KOTA-Pengadaan atau rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) di lingkungan Pemkab Sampang, agaknya bakal sulit disetujui Pemerintah Pusat. Pasalnya, suatu daerah boleh mengajukan rekrutmen CPNS, apabila anggaran belanja langsung tidak lebih dari 50 persen total APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). Padahal, anggaran belanja langsung lebih dari 50 persen total APBD. Sementara kondisi di lapangan, menuntut rekrutmen CPNS harus segera diselenggarakan. Sebab, banyak SKPD (satuan kerja perangkat daerah) membutuhkan segera tenaga PNS, khususnya tenaga guru dan kesehatan. “Di sini sangat berat untuk melakukan rekrutmen CPNS karena terkendala dengan syarat dan ketentuan yang ditetapkan Pemerintah Pusat,” terang Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Sampang, H Mohammad Hodai, kepada Kabar Madura, kemarin (8/2). Hodai menjelaskan, pemkab boleh mengajukan pengadaan rekrutmen CPNS ke pemerintah pusat, jika ang-

garan belanja langsung tidak melebihi 50 persen total APBD. Namun, di Sampang anggaran belanja langsung diatas 50 persen. Meski begitu, pihaknya berharap segera dilaksanakan rekrutmen CPNS di Sampang. Sebab, saat ini di sejumlah SKPD masih kekurangan tenaga PNS, khususnya tenaga pendidik atau guru dan kesehatan. “Kami berharap segera diadakan pengadaan formasi CPNS. Tapi, ini tergantung dari Menpan (Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) karena keputusannya ada di Pemerintah Pusat,” paparnya. Ditanya soal perkembangan pengangkatan C1 K 1 (kategori satu), politisi partai demokrat tersebut mengaku, terkait dengan K1 sudah selesai. Di mana jumlah K 1 kurang lebih sebanyak 63 orang. “Sedangkan untuk K2 masih dalam proses penyeleksian data pembaharuan data dengan jumlah sekitar 2.600 orang. Paling banyak berasal dari guru dan tenaga kesehatan,” ucap pria yang berangkat dari dapil 4 itu. (ful/yoe)


4

SABTU

9 Februari 2013

Bantuan Korban Puting Beliung Belum Cair BPBD: Masih Diajukan ke Bupati LARANGAN-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan sejauh ini belum juga mencairkan bantuan untuk para korban bencana puting beliung, Senin (28/1) lalu. Terjangan angin ribut tersebut diketahui merusak ratusan rumah di Desa Blumbungan, Desa Peltong dan Desa Trasak yang masuk wilayah Kecamatan Larangan, Pamekasan. Misnatun, salah seorang korban amuk puting beliung di Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, Pamekasan masih terus

berharap agar bantuan segera diberikan. Meski masih belum ada kepastian, Misnatun mengaku masih percaya pemerintah akan memenuhi janjinya. “Tapi saya yakin pemerintah tak akan ingkar janji. Ini bukan politik,” kelakarnya sembari tersenyum tanggung, Jumat (8/2). Diakui warga, hingga kini bantuan dari Pemkab Pamekasan memang belum juga terealisasi. Padahal, saat memantau kondisi para korban, Wakil Bupati Kadarisman Sastrodiwirdjo telah menegaskan akan membantu pembangunan rumah yang rusak parah. Mendapati janji manis seperti

itu, sampai sekarang warga harapharap cemas. Mereka khawatir itu janji lahir untuk diingkari. Misnatun menyatakan, pihaknya akan terus berharap mendapatkan bantuan untuk memperbaiki rumah yang rusak. Untuk diketahui, bantuan sementara yang diterima warga hanya berupa beras. “Kami membutuhkan uluran tangan pemerintah secepatnya. Saya masih ingat, Pak Wabup janji akan membangun rumah yang rusak berat akibat bencana yang menimpa kami,” jelasnya. Dikonfirmasi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, Iskandarsyah

menjelaskan, bantuan untuk meringankan biaya perbaikan bangunan yang rusak hingga kini masih diajukan ke Bupati Pamekasan. Pasalnya, tim dari BPBD baru selesai melakukan pendataan jumlah kerugian dan kerusakan secara detil. Awalnya, terang Iskandarsyah, BPBD menaksir kerugian sebesar lebih dari Rp 1 miliar. Namun, Iskandarsyah kurang berkenan menjelaskan rinciannya. “Untuk lebih detailnya harus didata ke masing-masing korban,” katanya menegaskan. Iskandarsyah berujar, meskipun kerugian akibat bencana itu lebih dari Rp 1 miliar, bukan berarti

semuanya dipenuhi. Sebab ada kriteria bagi penerima bantuan dari pemerintah. “Bagi korban yang rumahnya rusak ringan tentu tidak perlu dibantu. Namun bagi yang rusak berat perlu mendapat perhatian utama dari pemerintah,” paparnya. Kriteria lainnya, bagi keluarga yang berkecukupan, besaran bantuan yang akan diberikan juga menjadi pertimbangan khusus. “Intinya, kami akan bantu semua sesuai dengan kerusakannya. Namun ada pertimbangan lain bagi yang kaya dengan yang miskin. Sebab prinsip keadilan itu tidak harus sama,” ungkapnya.

Sebagaimana diberitakan Kabar Madura sebelumnya, ratusan bangunan rusak akibat diterjang angin puting beliung. Kejadian itu diawali dengan hujan deras dan angin kencang yang datangnya dari arah selatan. Angin datang secara tiba-tiba dan membuat warga di tiga desa itu berteriak histeris mencari tempat aman untuk menyelamatkan diri. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Satu korban luka bernama Rumamah, 44 asal Desa Peltong, mengalami patah tulang paha akibat terkena reruntuhan bangunan. Ia dirawat secara khusus di rumahnya. (anm/h4d)

Perbaikan Plafon Telan Rp 30 Juta

PJU

KM/ANWAR NURIS

PERBAIKAN: seorang pekerja sedang melakukan peremajaan Lampu Penerang jalan umum di Jembatan Jalan P Diponegoro tepat sebelah timur pasar sore, Kamis kemarin (7/2).

Perawatan Lampu Jalan KOTA-Peremajaan lampu penerang jalan umum (PJU) pada sejumlah titik di wilayah Kota Pamekasan terus diupayakan. Ini dilakukan untuk memaksimalkan penerangan jalan di malam hari, selain juga menjaga keindahan kota. Seperti yang dilakukan seorang petugas yang mengaku dari Dinas Pekerjaan Umum, Kamis (7/2) kemarin. Ia melakukan tugas rutin mengganti lampu-lampu yang mati di jembatan Jalan Pangeran Diponegoro dan Jalan Jokotole tepat di perempatan sebelah barat perpustakaan umum. “Di Jembatan ini ada lima buah lampu yang harus diganti dan 3 buah bola lampu untuk Jembatan di Jalan Jokotole,” jelas salah satu staf Dinas PU tersebut.(km12/h4d)

PELEBARAN SUNGAI

KOTA- Ruang sidang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pamekasan beberapa hari terakhir ini terlihat diperbaiki bagian atap ruangan serta plafon yang telah dinilai tidak layak. Dalam perbaikan ruang sidang ini anggaran yang disediakan sebesar Rp 30 juta. Namun dana tersebut, tidak termasuk pada anggaran 2013 melainkan diambilkan dari dana perawatan gedung saja. Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Pamekasan Arief Hendayani mengatakan, plafon serta atap ruangan sudah saatnya diperbaiki. Sebab, tambahnya, keberadaannya dipandang sudah tidak akan bertahan dalam jangka waktu lama. “Itu hanya perbaikan plafon ruang sidang saja kok, kebetulan sudah terlihat mau ambruk. Mulai kemarin hanya ditembel karena masih sering dipakai sidang, setelah dilihat, kayunya sudah kropos,”katanya saat ditemui, Jumat (8/2). Dana untuk perbaikan itu, lanjut Arief, tidak dianggarkan pada tahun 2013, sebab tidak diduga jika keberadaan plafon serta aneka pelangkap lainnya sudah tidak layak, sehingga membutuhkan perbaikan. Namun dia tidak membeberkan secara terperinci atas total dana perbaikan itu, sebab dikatakan hanya mengambil dari dana perawatan gedung saja. ”Ya, mungkin sekitar Rp 30 juta saja,”ungkapnya singkat. Arif mengaku tidak bisa memprediksi durasi yang dibutuhkan untuk perbaikan atap ruang sidang. Sebab, hal itu tidak ditentukan. “Masalah itu (lamanya perbaikan, red) saya kurang tahu juga, karena tidak ditentukan,”tandasnya. Dana perawatan gedung itu, imbuh Arief, biasanya digunakan untuk menjaga kebersihan gedung DPRD yang

KM/MARZUKIY

PULUHAN JUTA: Plafon ruang sidang DPRD Kabupaten Pamekasan dipandang tidak layak lagi dan harus segera mendapat perbaikan agar terlihat lebih cantik, Jumat (8/2).

terletak di Jalan Kabupaten tersebut. Namun untuk tahun ini dialihkan kepada perbaikan ruangan karena lebih mendesak. Jika dana sebesar Rp 30 juta itu dirasa cukup maka akan dilanjutkan kepada perbaikan ruang lobi. “Tetapi jika dan-

anya mencukupi,”pungkasnya. Terpisah Ketua DPRD Pamekasan Achmad Halili mengatakan, perbaikan plafon ruang sidang itu sudah sampai kepada waktunya untuk diperbaiki melihat alat penyangga dan aneka peralatan lain sudah tidak kuat lagi.

“Itu sudah waktunya, ruangan sidang paripurna itu butuh perbaikan, jadi menurut saya sudah layak diperbaiki, makanya membutuhkan perbaikan supaya tidak sampai memakan dana yang lebih besar,”dalih Achmad Halili. (jck/h4d)

Kenaikan Retribusi Pasar Bertahap KM/MARZUKIY

DANA BESAR: Salah satu sungai yang telah dilakukan pengerukan serta pelebaran oleh UPT PSAWS wilayah Madura beberapa waktu.

Butuh Total Rp 2,5 M KOTA-Proyek pelebaran serta pengerukan sungai di beberapa titik di Pamekasan ternyata menghabiskan dana cukup besar, yakni sebanyak Rp 700 juta. Angka itu hanya untuk sungai sepanjang 6 kilometer saja. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelola Sumber Daya Wilayah Sungai (PSAWS) wilayah Madura M. Ismail mengatakan, adapun total pengerjaan sungai di wilayah Madura membutuhkan dana sebesar Rp 2,5 miliar. Akan tetapi untuk wilayah Pamekasan tidak semua sungai menjadi target karena padatnya penduduk di pinggiran sungai. Kondisi itu membuat alat berat yang dibawa tidak bisa masuk ke lokasi. Makanya, dari beberapa sungai yang telah dilakukan pengerukan telah menelan dana sebesar Rp 700 juta, sementara sisa dari jumlah Rp 2,5 miliar itu disebar kepada semua Kabupaten di Madura, seperti Kabupaten Sumenep dan Kabupaten lainnya. “Yang dilakukan pelebaran itu kemarin, di Kali Jombang, Kali Semajid dan Kali Keluang, dan total pelebaran itu sepanjang 6 kilometer,” ungkapnya, Jumat (8/2). Menurutnya, banyak kendala yang dilalui dalam proses pelebaran itu, sehingga hanya melakukan pelebaran dibeberapa titik yang dianggap mudah ketika alat berat hendak masuk kepada sungai dimaksud. Dari beberapa titik sungai yang telah dilakukan pengerukan dan pelebaran itu kata Ismail tidak perlu dibangun plengsengan atau pun bronjong, sebab hal itu tidak efektif untuk melindungi rumah penduduk dari banjir. ”Tidak perlu dibuatkan plengsengan atau bronjong kalau ingin melindungi rumah penduduk,” tekannya. (jck/h4d) Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

KM/FATHOR RAHMAN

LAPAS NARKOBA: Lembaga pemasyarkatan bagi penyalah guna obat-obat terlarang yang ada di Pamekasan

Narkoba Didominasi Masyarakat Pantura KOTA-Pihak Kejari (Kejaksaan Negeri) Pamekasan, sempat mengungkapkan bahwa penyalah gunaan obat-obatan terlarang alias narkotika, selama ini masih didominasi oleh masyarakat Pantura. Narkoba sejauh ini sudah masuk ke wilayah Pamekasan melalui berbagai jalur. Hal ini juga dilatarbelakangi faktor geografis di Pantura, selain tentu juga ada faktor lain. Salah satunya, karena daerah pantura lebih mudah untuk memasukkan barang haram tersebut melalui jalur yang jauh dari keramaian kota. Seperti disampaikan Kasi Pidum (pidana umum) Kejari Pamekasan, Ach. Syafi’ie yang menyatakan jika daerah Pantura lebih mudah diakses kurir atau pengedar. “Daerah Pantura juga lebih jauh dari jangkauan pemeriksaan barang-barang bawaan pengguna jalan. Dan di-

daerah pantura jauh lebih sepi,” tambahnya. Selain itu, hal senada juga disampaikan Humas PN (Pengadilan Negeri) Pamekasan, Dodi Indrasakti, pihaknya menuturkan, bahwa perkara narkoba yang ditangani masih didominasi masyarakat Pantura. “Kalau masalah narkoba sejauh ini masih didominasi masyarakat Pantura, mungkin karena di sana lebih jauh dari pantauan petugas yang berwajib, sehingga akses masuk berupa kurir atau pun pemakai lebih mudah,” tukasnya. Akan tetapi, untuk saat ini masih belum bisa diperensentasekan data yang ada. Pihaknya hanya menyampaikan bahwa, sidang perkara selama masuk ke PN Pamekasan di bulan Januari tahun 2013, masih sebanyak empat penyidangan. “Kalau penyidangan terhadap

penyalahgunaan narkoba, baik pemakai atau pun kurir, pihak kami selama bulan januari 2013 ini masih sekedar empat penyidangan,” imbuhnya. Sedangkan di Kejari Pamekasan, bahwa selama ini sebanyak 24 perkara yang dilakukan oleh Kejari pada tahun 2012. Dan 24 perkara masih belum ada yang melakukan rehabilitasi terhadap pengguna sabu-sabu oleh pemakainya untuk melakukan tahap penyembuhan yang memiliki ketergantungan terhadap narkotika. Alasannya tidak dilakukan rehabilitasi, karena untuk melakukan rehabilitasi, pihak Kejari tidak punya kebijakan mas, akan tetapi yang punya kebijakan adalah orangnya atau keluarganya sendiri untuk melakukan pengobatan atau bisa terbebas dari ketergantungan terhadap narkoba. (ong/h4d)

KOTA-Protes atas kenaikan retribusi pasar di Kabupaten Pamekasan oleh beberapa pedagang di pasaran akhirnya sedikit membuahkan hasil. Dari beberapa pertemuan yang dilakukan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Pamekasan dengan perwakilan pedagang sudah dinilai final. Kepala Dinas DPPKA Pamekasan Taufikurrahman, Jumat (8/2) mengatakan, dari hasil pertemuan dengan perwakilan pedagang sudah sepakat untuk dinaikan, namun disesuaikan dengan permintaan pedagang yakni kenaikan secara bertahap. Kenaikan itu, kata Taufiq, sudah wajar dilakukan melihat kemajuan pasar serta pengaruh inflasi yang sangat signifikan, sebab sepanjang 13 tahun ini retribusi pasar di Pamekasan tidak pernah naik. “Kenaikan retribusi pasar itu disesuaikan dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 13 Tahun 2012 tentang retribusi jasa usaha, dan sebetulnya perda ini sudah satu tahun tidak dijalankan,” katanya. Berdasarkan musyawarah dengan perwakilan pedagang dari beberapa pasar di Pamekasan sudah menyepakati atas kenaikan retribusi itu dengan catatan dilakukan secara bertahap. “Pada prinsipnya mereka (pedagang, red) patuh atas kenaikan ini, artinya kenaikan itu tetap, hanya pemberlakuannya secara bertahap sesuai daya beli. Daya belinya ini yang kita sedang musyawarahkan dengan pedagang saat ini,” tandasnya. “Kenaikan itu terus berlanjut, tetapi mungkin kenaikan dari 25 persen hingga 50 persen. Sebetulnya kalau dibandin-

KM/MARZUKIY

TAUFIKURRAHMAN Kepala DPPKA Pamekasan

gak dengan pengaruh inflasi ini sangat jauh,” imbuhnya kepada Kabar Madura. Salah seorang pedagang di Pasar Kolpajung Pamekasan, Agus menuturkan, seyogyanya kenaikan retribusi yang dibebankan kepada pedagang diberlakukan secara bertahap, tidak seperti yang telah berjalan akhir akhir ini yakni sebesar seratus persen. “Jika retribusi semula, Rp 3 ribu maka berubah menjadi Rp 6 ribu, makanya ini sangat berat jika dilakukan secara dadakan. Apalagi tanpa adanya sosialisasi kepada pedagang sebelumnya,” katanya. Namun Taufikurrahman membantah jika kenaikan retribusi itu tanpa ada sosialisasi terlebih dahulu kepada setiap pedagang di pasar. ”Kami sudah satu tahun ini meletakkan baliho di masing masing pasar, jika retribusi itu akan naik,” pungkasnya. Sebelumnya dikabarkan, kenaikan retribusi pasar di Pamekasan naik seratus persen sejak Februari 2013 ini. Namun, kenaikan itu mendapat protes dari para pedagang karena dinilai sangat tinggi. (jck/h4d)


SABTU

5

9 Februari 2013

PILEG 2014 Pindah Parpol, Harus PAW KOTA-Bulan April 2013 merupakan babak penentuan terhadap sembilan anggota DPRD Sumenep yang berangkat dari Partai Politik yang dalam Pemilu 2014 tidak menjadi peserta. Sebab, April KM/DOK merupakan taha- HIDAYAT ADIYANTO pan pencalonan Anggota KPU Sumenep legislatif untuk pileg 2014. Sembilan anggota dewan tersebut bisa tetap menjadi anggota dewan hingga berakhir masa jabatan, atau menjadi caleg lagi dengan pindah Parpol. Cuma, konsekwensinya harus di Pergantian Antar Waktu (PAW) oleh caleg yang memperoleh suara terbanyak kedua. Seperti diketahui, di Kantor DPRD Sumenep terdapat sembilan anggota dewan yang berasal dari Parpol yang tidak bisa menjadi Peserta Pemilu 2014. Antara lain, empat orang dari Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU), empat orang juga dari Partai Bulan Bintang (PBB) dan satu anggota dewan dari Partai Demokrasi Pembaruan (PDP). Anggota KPU Sumenep, Hidayat Andiyanto mengatakan, anggota DPRD yang berasal dari Parpol tidak lolos menjadi peserta Pemilu tetap tidak ada persoalan. Mereka, kata dia, meski Parpolnya tidak lagi menjadi peserta Pemilu 2014, tetap berhak untuk duduk dikursi legislatif menjadi anggota dewan hingga masa jabatan berakhir. ”Hanya parpolnya yang tidak menjadi Peserta Pemilu 2014. Soal mereka menjadi anggota DPRD, tetap tidak ada persoalan hingga masa jabatannya berakhir. Kecuali, pindah partai, baru dilakukan PAW,” ujar Koordinator Bidang Hukum dan Pengawasan KPU Sumenep, Hidayat Andiyanto. Kendati demikian, jika memang anggota DPRD menginginkan untuk menjadi caleg lagi dalam Pileg 2014, tentu harus pindah terhadap Partai lain. Nah, ketika pindah ke Parpol lain maka konsekwensinya harus di PAW dari anggota DPRD dan posisi sebagai anggota DPRD tetap diganti oleh suara terbanyak kedua setelah anggota dewan tersebut. Dia menjelaskan, seandainya terjadi PAW besar-besaran hingga sembilan anggota dewan pindah ke Parpol lain, maka tetap tidak akan terjadi kekosongan anggota DPRD Sumenep. Alasannya, mereka tetap akan digantikan dari caleg yang suaranya lebih kecil atau terbanyak kedua setelah anggota dewan yang pindah tersebut. ”Pada hakikatnya parpol tersebut tetap hidup. Bisa melakukan pendidikan politik dan lain sebagainya. Hanya saja, tidak menjadi peserta Pemilu 2014. Dan anggota DPRD dari Parpol yang tidak lolos itu, tetap tidak ada persoalan hingga berakhir masa jabatan kecuali pindah Parpol,” pungkasnya. (bus/h4d)

KM/IST

KEKAYAAN ALAM: Hutan Cemara Udang yang terhampar sepanjang 30 km di sepanjang bibir Pantai Lombang, Utara Sumenep.

DPRD Siapkan Raperda Pengelolaan

Menggali Potensi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil KOTA-Kabupaten Sumenep merupakan satu-satunya wilayah di Provinsi Jawa Timur yang memiliki banyak pulau-pulau kecil. Gugusan pulaupulau tersebut, baik yang berpenghuni maupun tidak, mempunyai potensi sumberdaya alam yang sangat besar. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep diwajibkan memiliki program dan road map pengembangan dan pengelolaan secara profesional. Terkait hal tersebut, kini pihak DPRD telah mengusulkan Raperda tentang Pengelolaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Raperda tentang pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil ini merupakan usul inisiatif DPRD untuk mengem-

bangkan dan melestarikan pulau-pulau kecil dan pesisir di Sumenep. Pembahasan terhadap Raperda tersebut ditentukan Badan Musyawarah (Banmus) DPRD bersama dengan 27 Raperda lainnya yang masuk Prolegda 2013. Ketua Badan Legislasi Daerah (Balegda) DPRD Sumenep, KH Imam Mawardi mengatakan, Raperda tersebut merupakan bagian dari upaya untuk memaksimalkan pesisir-pesisir di Sumenep. Sebab, selama ini terkesan tidak ada yang peduli dengan pesisir dan pulau-pulau kecil. Padahal, dalam pesisir terdapat banyak terumbu karang, hutan bakau dan berbagai jenis ikan, sehingga bisa menjadi objek wisata yang sangat menarik. ”Raperda tentang pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil ini sangat penting. Sebab, dengan Raperda ini nantinya akan ada proteksi terhadap pesisir dan pulau-pulau kecil. Se-

benarnya, banyak orang tidak sadar dengan terumbu karang. Padahal, itulah salah satu tempat berkembang biak-nya ikan,” ujarnya. Menurutnya, pemeliharaan terhadap pesisir dan terumbu karang serta hutan bakau sangat penting dilakukan. Dengan Raperda ini, pemeliharaan pasti akan ditingkatkan karena manfaat dari pemiliharaan terhadap pesisir dan pulau-pulau kecil cukup besar. Salah satunya, dapat mengatasi terjadinya abrasi pantai dan lain sebagainya. Bahkan, jika mampu dikelola dengan maksimal, nantinya justru akan menjadi objek wisata yang cukup indah. ”Dengan Raperda ini, bisa melihat aspek yuridis yang dapat dilakukan serta dapat mengembangkan dengan maksimal pulau-pulau di Sumenep dengan lebih baik. Bahkan kalau perlu, nantinya pulau-pulau kecil ada nomorisasi,” terangnya.

Keluarga Pasien Pilih Jalur Hukum KOTA-Dugaan malapraktik yang terjadi di RSUD dr Mohammad Anwar, Sumenep rupanya terus berlanjut. Pada Jumat (8/2) keluarga pasien Arba’ina, warga Desa Bragung, Kecamatan Guluk Guluk mendatangi RSUD untuk meminta keterangan dari tim dokter. Arba’ina diketahui merupakan pasien RSUD yang meninggal saat akan menjalani proses operasi tumor punggung. Pihak keluarga sendiri mengaku, tetap tak puas dengan penyampaian yang diberikan pihak rumah sakit dan berjanji akan menempuh jalur hukum. Pernyataan tersebut disampaikan langsung pihak keluarga, Ahmad Murtadha. Saat di temui usai pertemuan dengan pihak rumah sakit, Ia memaparkan tetap akan menuntut perkara tersebut melalui jalur hukum. Keterangan dari pihak rumah sakit menurutnya masih sangat janggal. ”Kalau saya tetap mau mempermasalahkan, karena penjelasan dari dokter tadi kurang jelas. Pak dokter itu tadi ngomong bahwa dia (korban, red) sehatsehat saja, mungkin masuknya obat sampai terjadi seperti itu. Itu kan bahasa kejanggalan dalam kesehatan. Tidak masuk akal menurut saya,” ungkapnya. Sementara itu, pihak rumah sakit tetap tidak mengakui bahwa ada kejanggalan dalam proses perjalanan operasi terhadap pasien Arba’ina. Kepala Bidang Pelayanan RSUD Sumenep dr. Hari Purwanto mengaku, pasien bernama Arba’ina tersebut, meninggal karena daya tahan tubuhnya lemah sehingga terjadi

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

KECEWA: Keluarga Arba’ina setelah mengadakan pertemuan dengan pihak RSUD Sumenep, Jumat (8/2). Dalam kesempatan itu, keluarga pasien menilai penjelasan tim dokter tidak masuk akal.

hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu, Hari menambahkan, pihaknya tidak bisa memprediksi tingkat ketahanan tubuh korban saat mau menjalani operasi. Sebab, hasil rontgen dan cek laboratorium menurutnya cukup baik. Karena itulah, pihak RSUD melakukan operasi yang juga disetujui keluarga korban. ”Dalam operasi itu kami hanya mengiris kulitnya saja, tidak sampai mengangkat penyakitnya.

Kalau soal terjadinya pendarahan yang hebat itu, kami tidak tahu. Karena kami bukan yang melakukan, hanya laporannya begitu,” paparnya, Jumat (8/2). Saat ditanya soal kenapa korban bisa drop, pihak RSUD Sumenep menganalogikan operasi yang dijalankannya seperti orang yang datang ke undangan kemudian disuguhi menu ayam. Menurutnya, orang yang datang ke undangan semua dalam keadaan

sehat, tetapi terdapat jenis perbedaan kesehatan ketika undangan tersebut memakan ayam. ”Seperti orang yang datang ke undangan, ada yang disuguhi ayam itu menjadi enak, ada yang disuguhi ayam itu menjadi gatel dan tidak enak. Atau ada orang yang satunya makan telur gatel, satunya makan telur enak. Tetapi ini tentu saja hanya suatu analogi,” tutur dr. Hari kepada wartawan. (aqu/h4d)

Dia menjelaskan, pemberian nomorisasi terhadap pulau-pulau kecil bukan memberikan patok nomor terhadap pulau-pulau tertentu. Tetapi, yang paling penting adalah untuk menggali potensi-potensi yang ada di pulau-pulau kecil tersebut. ”Misalnya, potensinya apa, dan seharusnya ini miliki negara, selama tidak ada kepemilikan dari seseorang sehingga ada pemiliharaan daerah dan pemanfaatan,” ujarnya. Dia menjelaskan, selama ini pulaupulau kecil kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Bahkan, seandainya perhatian sangat besar, tentu akan ada anggaran untuk pemeliharaan pulau-pulau kecil. ”Selama ini tidak ada anggaran untuk itu (pengelolaan pulau-pulau kecil dan wisata). Bahkan, andai kata dikelola dengan baik bisa menjadi objek wisata cukup indah dibandingkan yang lain,” pungkasnya. (bus/h4d)

Butuh Kantor Khusus Perencanaan Kepulauan KOTA-Pembangunan di wilayah kepulauan sejauh ini banyak dikeluhkan, salah Tidak ada informasi yang satunya karena seringkali tidak sebanding dengan komprehensif tentang program kabupaten ke kepulauan. yang berlangsung di daratan. Terkait hal ini, Pemerin- Saya menginginkan ada kantor khusus, karena ada satu tah Kabupaten (Pemkab) hal yang tidak nyambung, Sumenep berencana memtidak bisa mengkalkulasi kubentuk kantor khusus percuran APBD kepulau,” encanaan kepulauan. Selama ini, pembangunan di NUR ASYUR kepulauan tak hanya minim Tokoh Masyarakat namun akses masyarakat untuk mengetahui informasi pembangunan di kepulauan kepada Kabar Madura, Kamis sungguh sulit, informasi yang (7/2) kemarin. diterima masyarakat sepoDan yang paling urgen dari tong-potong sehingga butuh adanya kantor itu, kata Nur yang namanya kantor khusus Asyur, adalah merencanakan perencanaan kepulauan. dan mendistribusikan pro”Tidak ada informasi yang gram untuk kepulauan, sekomprehensif tentang pro- hingga semua pulau yang gram kabupaten ke kepulau- ada di Sumenep terbantu, tian. Saya menginginkan ada dak hanya satu pulau dibankantor khusus, karena ada tu kemudian yang lain tidak. satu hal yang tidak nyamKemudian Nur Asyur menbung, tidak bisa mengkalku- gungkapkan, selama ini banlasi kucuran APBD kepulau,” tuan yang turun kepulauan ungkap Nur Asyur, salah to- hanya berdasarkan kepentkoh masyarakat kepulauan. ingan politis, tidak merata Pria yang juga duduk di kepada semua pulau sehingga kantor DPRD Sumenep itu pembangunan yang ada tidak kemudian menjelaskan, maksimal. Hal itulah yang konsep di kantor khusus menjadi landasan kenapada perencanaan kepulauan harus ada kantor khusus permelibatkan semua unsur encanaan kepulauan. dari masing-masing SKPD ”Saya melihat ada yang terdi Sumenep, sehingga ma- potong, masayarakat satunya syarakat mudah mengetahui dibatu, kemudian yang lain dan mengakses informasi tidak dibantu, tidak ada pemyang konfrehensif. erataan pembangunan di ”Jadi arahnya jelas, ma- pulaua, tetapi kalau ada satu syarakat tidak usah ke dinas pintu yaitu dengan adanya sosial, atau ke dinas lain tapi kantor khusus, maka mereka cukup ke kantor perencanaan akan mendapatkan informasi kepulauan itu saja, misalnya yang konfrehensif, apakah rumuh kumuh, mereka lang- ada bantuan atau tidak,” sung ke kantor itu, input dan ujar anggota Komisi D DPRD out putnya jelas,” tuturnya Sumenep itu. (rei/h4d)


6

SABTU

9 Februari 2013

Banyak Legislator Main Proyek Sambungan dari hal 1

“Namun, faktanya kondisi jalan banyak yang berlubang dan rusak parah. Kami menilai telah terjadi persekongkolan antara Dinas PU Bina Marga dengan kontraktor. Bahkan, informasinya PU Bina Marga disetir dan diseting oleh salah satu kontraktor,” ucapnya.

Menurutnya, PU Bina Marga dituding tidak pernah melakukan proses lelang proyek. APBD dan APBN hanya dijadikan ATM pribadi dan naik haji. PU Bina Marga terkesan membiarkan kontraktor, CV dan PT yang nakal. “Mereka sepakat bersekongkol untuk membagi-bagi fee. Bersekongkol dalam penentuan pemenang

tender adalah merupakan tindak pidana sebagaimana yang diatur dalam UU anti korupsi,” ucapnya. Ia menambahkan, permainan proyek tersebut disinyalir juga melibatkan anggota dewan. Bahkan, dirinya sudah mengantongi beberapa nama anggota dewan yang disinyalir sering meminta jatah proyek.

Mediasi PT SIB vs Noer Tjahja Bertele-tele Sambungan dari hal 1

MESKI demikian Bupati Sampang Noer Tjahja tak kunjung menerbitkan perpanjangan izin pengelolaan Hotel Wisata Camplong. Dari situ lah pihak SIB melalui kuasa hukumnya Hadi Pranoto, melakukan gugatan secara perdata terhadap pribadi Noer Tjahja yang pada akhir Februari bakal melepas jabatannya sebagai Bupati Sampang. Dari gugatan yang sudah dilayangkan sejak pertengahan Desember 2012 lalu, saat ini tak kunjung juga mulai disidangkan. Alasannya, masih dalam tahap mediasi. Padahal dalam Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2003, dan Peraturan Mahkamah Agung No 1 Tahun 2008, proses mediasi hanya selama 40 hari. Sele-

bihnya, jika tidak ditemukan penyelesaian, pihak pengadilan harus menyidangkan perkara tersebut. Syihabuddin, Humas PN Sampang menyatakan, perkara itu memang masih dalam proses mediasi sejak ditunjuknya mediator. Pihak PN Sampang sudah menunjuk mediator, salah satu hakimnya bernama Efridayanti SH. “Sejak Desember lalu perkaranya ini masih dalam tahap mediasi. Pihak pengadilan sudah menunjuk Ibu Efridayanti menjadi mediatornya,” terang Syihab (panggilan akrab Syihabuddin) kepada Kabar Madura, Jumat (8/2). Mengenai ketidakhadiran masing-masing pihak saat mediasi yang dijadwalkan PN Sampang – ditengarai menyebabkan proses hu-

kum terhadap kasus itu kian berlarut-larut – Syihab menyatakan, sah-sah saja dan proses hukum tetap bisa diperpanjang. “Salah satunya hadir tapi lawannya tidak hadir sahsah saja. Yang penting waktunya 40 hari dan bisa diperpanjang. Jika ada indikasi perdamaian, (maka itu) berdasarkan permintaan dari mediator,” ujar hakim PN Sampang itu. Lalu, apakah ada kaitannya dengan politik di Kabupaten Sampang? Syihab menyatakan tidak tahu menahu. Yang jelas, pihaknya hanya melakukan proses hukum sesuai dengan prosedur hukum. “Yang jelas proses hukum ya seperti itu, tidak pengaruh didahulukan atau tidak. Pedomannya, ya seperti itu,” tandasnya. (waw/yoe)

GP Ansor Sumenep Ngeluruk Polres Sambungan dari hal 1

Muhri mengatakan, Undang-undang Darurat No. 12 Tahun 51 termasuk salah satunya menjerat mereka yang ketahuan membawa senjata tajam tidak bisa dijeratkan pada semua orang yang memegang sajam. Sebab, kata Muhri, di beberapa daerah di Madura, sajam tidak serta merta bisa dikaitkan dengan tindak kejahatan. Menurutnya, sajam juga tekait dengan kepentingan bertani, beternak, menjaga diri, dan lainnya. “Apalagi Sumara merupakan tokoh Kasatkoron Banser yang bersih dari catatan kriminal dan tidak terindikasit terkait dengan perkara kriminal apa pun,” tegas Muhri. Muhri juga mengatakan, para kiai Sumenep juga memberikan kesaksian bahwa

Sumara bukan penjahat. Menurut Muhri, ia bahkan selalu terlibat langsung dalam penyuksesan kegiatan-kegiatan sosial dan keagamaan melalui NU bersama para kiai Sumenep. “Kami saat ini juga membawa surat pernyataan dan tanda tangan para kiai bahwa Sumara orang baik,” katanya. Di lain pihak, Bendahara GP Ansor Sumenep, Mahsun mengaku kecewa dengan sikap Polres Sumenep yang tidak menghiraukan pertimbangannya tentang penggunaan UU Sajam terhadap Sumara. ”Kami datang ke Polres dalam hal ini dan sebelumnya juga adalah ingin mempertanyakan, apakah betul UU Darurat itu sudah tepat untuk memproses pak Sumara,” ujar Mahsun. “Ternyata segala pertimbangan kami itu, tidak dijadikan per-

timbangan, artinya tetap diproses. Sebenarnya kami ingin ketemu pak Kapolres, karena seluruh jajaran Polres mengatakan kebijakan ada di pak Kapolres, cuma sampai hari ini tetap tidak ditemui,” ujar Mahsun. Sementara itu, Kabag Ops Polres Sumenep Kompol Edy Purwanto mengaku tetap akan melanjutkan proses penyidikan terkait dengan kasus Sumara tersebut. Dia mengaku tidak melihat orang yang membawa sajam tersebut dari latar belakang apa. ”Tadi malam kita juga mengamankan satu orang yang membawa sajam. Jadi kita memang tidak melihat latar belakang dan sebagainya. Kita juga sudah mendengar aspirasi mereka dan kita akan mengupayakan membantu dan mempercepat proses,” kata Edy Purwanto. (aqu/zis)

“Hentikan dewan lakukan intervensi dan meminta jatah proyek karena bertentangan dengan tugasnya sebagai pengontrol dan pengawas kebijakan,” ucapnya. Sementara itu, Sekretaris Dinas PU Bina Marga Kabupaten Sampang, Mohammad Suri, membantah semua tuduhan tersebut. Ia mengatakan, setiap penger-

jaan proyek sebelumnya sudah melalui proses lelang. “Sekarang memakai LPSE, jadi tidak bisa bermainmain dalam menentukan pemenang proyek. Dalam menentukan pemenang proyek sudah dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada. Penawaran paling tinggi belum tentu sebagai pemenang, karena masih

ada pertimbangan lain,” ucapnya. Ditanya soal dugaan ada empat anggota dewan yang minta jatah proyek, ia menjawab secara diplomatis. Ia mengaku, tidak ada jatah proyek, melainkan melalui tender untuk menentukan pemenang. “Itu tidak benar, tapi bisa ditelusuri sendiri. Tapi, saya

rasa banyak tidak hanya empat orang. Semua anggota dewan terindikasi begitu,” paparnya. Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Sampang, Imam Ubaidillah, menyatakan, dirinya tidak tahu ada anggota dewan yang bermain proyek. Sebab, belum pernah ada laporan dari Dinas PU Bina Marga. (ful/zis)

Sambungan dari hal 1

hadrah ataupun jidur, seni musik tradisional yang sudah jarang dimainkan lagi dewasa ini. Warga yang hadir dan hampir seluruhnya laki-laki, baik bapak-bapak hingga pemuda, pada awalnya mengikuti acara dengan duduk bersila. Terutama selama pembacaan ayat suci Alquran. Mereka pun kemudian berdiri sambil melanjutkan dengan melantunkan pembacaan burdah. Saat dimana peserta berdiri inilah yang disebut dengan prosesi “srakalan”. Selama kurang lebih 15 menitan peserta perayaan Maulid berdiri sambil melantunkan kidung burdah. Sebelumnya, pada pergantian posisi dari duduk menjadi berdiri inilah yang ditunggu-tunggu warga, bukan hanya peserta perayaan, anak kecil dan ibu-ibu yang turut menyaksikan berham-

buran lokasi perayaan dengan suka cita. Mengapa? Karena, pada saat inilah tradisi bhuk rebbhuk dilaksanakan. Warga yang ada di tempat acara merebutkan sejumlah barang seperti sembako, dan peralatan rumah tangga yang sudah disediakan tuan rumah sebelumnya dengan cara digantung di bagian plafon ruangan. Mohammad Arif, seorang warga Desa Pejagalan, Kec. Kota Bangkalan, yang sore itu menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Saw di rumahnya sendiri, mengaku melakukan ini semua sebagai wujud syukur dan cinta dirinya atas apa yang telah diperjuangkan Rasullullah. “Ya sebagai wujud syukur, sekaligus wujud cinta saya dan keluarga pada baginda nabi kita mas”, ujar Mohammad Arif kepada Kabar Madura. Na setelah proses bhuk

rebbhuk inilah yang paing ditunggu warga, termasuk ibu-ibu dan anak yang ikut menyaksikan pelaksanaan peringatan. Pada saar prosesi srakalan inilah, sang tuan rumah membagikan amplop berisi uang kepada seluruh peserta perayaan. Amplop tersebut disebut warga dengan istilah selabet atau dapat pula diartikan “selamat” yang menandakan ungkapan suka cita warga atas datangnya bulan Maulid. Soal nominal uang yang diberikan, jumlahnya pun beragam. Tergantung kondisi ekonomi sang tuan rumah. Ada yang hanya Rp 5.000, bahkan ada yang mencapai Rp 100 ribu per amplopnya. Tak heran, menurut warga setempat, peringatan Maulid dengan menyertakan tradisi masyarakat lokal ini lantas menjadi salah satu tolok ukur taraf ekonomi seseorang. (zis)

beban pusat untuk sementara ini, sebab sementara ini pusat masih menyediakan sarana dan prasarana, baik berupa blanko atau pun yang lainnya sampai saat ini masih ditanggung pusat, kalau sudah tidak ditanggung pusat baru akan kena biaya retribusi tersebut,” imbuhnya. Ia juga mengatakan, biaya sebesar Rp 25 ribu tersebut baru akan dikenakan kalau nantinya sudah ada peninjauan kembali, sebab blanko yang disediakan yang dicanangkan secara gratis adalah seharga Rp 25 ribu per lembarnya. Sekadar diketahui, seperti

yang terjadi di sejumah daerhdaerah lainnya, proses distribusi KTP elektronik sejauh ini belum juga tuntas meski perekaman data hingga administrasi di Jakarta sudah memakan selama satu tahun lebih. Perlu diketahui pula, Pamekasan termasuk kabupaten yang jumlah warganya belum mengikuti pembuatan KTP elektronik cukup banyak dibandingkan dengan tiga kabupaten di Pulau Madura. Kebanyakan, mereka ini adalah warga Pamekasan yang kini sedang bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Selain masih adanya war-

ga yang belum mengikuti program KTP elektronik, program ini juga diribetkan dengan keluhan warga yang hingga kini belum juga menerima KTP elektronik mereka yang perekaman datanya sudah berlangsung hampir satu tahun lalu. Terkait ini, Alwi mengatakan, proses distribusi KTP elektrobik masih terus berjalan. “Sejauh ini, E-KTP yang masih belum tercetak di Kabupaten Pamekasan sekitar 25 persen, akan tetapi setiap harinya pasti ada yang selesai. Jadi yang 25 persen bisa saja berkurang setiap hari,” tukas Alwi. (ong/zis)

Dinanti karena Tradisi Bhuk Rebbhuk dan Pembagian Selabet

Pada bulan-bulan ini, tingkat konsumsi warga meningkat, terlebih kalangan masyarakat menengah ke atas. Mereka yang memiliki kelebihan harta biasanya melaksanakan peringatan Maulid Nabi ini di rumah mereka sendiri. Tak hanya untuk kalangan mereka sendiri, keluarga mampu ini pun mengundang atau melibatkan masyarakat sekitar. Berbeda dengan daerah lainnya di Madura, kemeriahan peringatan Maulid Nabi di sejumlah lokasi di Bangkalan dihiasi dengan adanya tradisi bhuk rebbhuk. Suatu istilah dalam bahasa Madura yang artinya berebutan. Tradisi ini biasanya dilakukan setelah lantunan ayat suci Alquran dibacakan dan kitab burdah dikidungkan oleh sejumlah tokoh masyarakat diikuti alunan

2014, Ditarif Rp 25 Ribu

Sambungan dari hal 1

“Untuk E-KTP yang berlanjut ini, nantinya akan dikenakan biaya mulai pada tahun 2014 yang akan datang. Jadi bagi masyarakat yang belum melakukan proses pembuatan masih ada kesempatan secara gratis,” tandas Alwi kepada Kabar Madura, Jumat (8/2) kemarin. Ditambahkan, biaya yang akan dipungut dari warga untuk pembuatan KTP elektronik ini nantinya sebesar Rp 25 ribu.”Ini merupakan biaya retribusi yang harus dikeluarkan,” ujar Alwi. “Karena E-KTP ini menjadi

KM/ANWAR NURIS

STRATEGIS: Seorang warga sedang melintasi jembatan di dusun Montor, Kelurahan Jungcangcang Pamekasan. Kondisi jembatan yang miring membuat warga harus berhati-hati melewati jembatan yang lokasinya di tengah kota.

Jembatan ‘Siswa’ Nyaris Ambruk Sambungan dari hal 1

Pantauan Kabar Madura di lokasi, kondisi jembatan tersebut sangatlah miris dan dikhawatirkan roboh karena penahan jembatan bergeser sehingga membuat jembatan terlihat miring. Sebagian pematang yang terbuat dari besi itu bengkok, dan lapak yang terbuat dari bahan kayu papan mulai lapuk sehingga tidak sedikit yang terlihat tercerabut dari pakunya. Lebih parah lagi lapaknya banyak yang diganti dengan bambu. Seperti yang disebutkan, pengguna jembatan terse-

but mayoritas para siswa dan santri yang berasal dari dusun Montor paling selatan dan dari desa tetangga seperti desa Jalmak, dan kebanyakan mereka bersekolah di sejumlah sekolah di daerah jalan Kabupaten, jalan pintu Gerbang, dan jalan raya Proppo seperti SMKN 2. Berada di atas sungai terusan Samiran Proppo menuju ke sungai Patemon, jembatan sepanjang 7 meter yang setiap harinya banyak siswa lewat di situ sebagai jalan pintas menuju ke sekolahnya dan sejumlah warga sekitar yang hendak ke sawahnya ataupun mau ke pasar 17

Agustus. ”Memang jembatan itu ramai dengan anak sekolah yang mau ke sekolahnya setiap pagi dan santri pondok pesantren Nasyrul Ulum yang sekolahnya ada di Bagandan,” terang pak Sahrul, warga setempat. Ia menambahkan jembatan ini usianya kira-kira 11 tahun dan telah beberapa kali direnovasi yang terakhir sekitar 7 bulan yang lalu dengan bergotong royong warga sekitar khusunya warga dusun Montor yang berdomisili di utara sungai dan di sebelah selatan sungai. Kata Sahrul, bahannya seperti kayu hasil sumbangan ma-

Pemimpin Redaksi: Edi Kurniadi. Redaktur Pelaksana: Rossi Rahardjo. Koordinator Liputan: Fathurrochman Al Aziz. Redaktur: Satriyo Eko Putro. Biro Bangkalan: Kasiono (kepala), Firman Ghazali Akhmadi, Agus Josiandi, Abdur Rohim. Biro Sampang: Fandri Ardiansyah (plt kepala), Wawan Awalluddin Husna, Ahmad Syaiful Ramadhan, Syaiful Islam. Biro Pamekasan: Hairul Anam (kepala), Marzukiy, Fathor Rahman, Ahmadur Rusdi (pemasaran). Biro Sumenep: Busri Thaha (plt kepala), Ahmad Ainol Horri, Achmad Qusyairi Nurullah. Sport: Tabri Syaifullah Munir (Pamekasan-Sumenep) Ahmad Baiquni (Bangkalan-Sampang) Tata Artistik/Desain Grafis: Ryan Kalig (kepala), Umar Saja, Agus Subandi, Teguh Santoso. Keuangan: Neny Haryanti. Staf Penagihan: Ahmad Qoyyum, Eko Prayitno, Khairus Shodiqin. Human Resources Development (HRD): Rossi Rahadjo (koordinator), Disyahmain, Ryan Kalig. Direktur Utama: Cholili Ilyas. Direktur : Disyahmain, Taufiq Rizqon, Edi Kurniadi. Wakil Direktur: Ryan Kalig. Penerbit: PT Madura Mandiri Indonesia Sejahtera. Alamat Redaksi/Iklan dan Pemasaran: San Diego Main Street MR-2 No. 16 (No.95) Pakuwon City Surabaya, Telp/Fax: (031) 5993097. Telp Redaksi: (031) 5937959. e-mail Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com. Tarif Iklan: Iklan Umum Full Colour (FC): Rp 35.000 per mm/kolom. Iklan Umum Hitam/Putih (BW): Rp 19.000 per mm/kolom. Iklan Duka Cita/Sosial: Rp 12.000 per mm/kolom. Lowongan Rp 12.000 per baris.

Email Redaksi: redaksi@kabarmadura.co.id

syarakat, karena memang satu-satunya akses jalan ke puskesmas Kota yang terletak di jalan Jalmak. Sementara itu, salah satu siswa SMKN 2 Pamekasan yang mengaku setiap hari lewat jembatan tersebut, mengaku cukup ketar-ketir juga dengan kondisi jembatan seperti sekarang. ”Sebenarnya saya khawatir mas, lewat sini, tapi mau bagaimana lagi wong saya lebih dekat lewat jembatan ini ke sekolah,apalagi sekarang musim hujan dan jika hujan deras air sungai jadi tinggi sehingga banyak yang takut lewat sini” tuturnya. (KM12/zis)

WARTAWAN KABAR MADURA DIBEKALI TANDA PENGENAL, DAN DILARANG MEMINTA ATAU MENERIMA UANG/BARANG DARI SUMBER BERITA


SABTU

7

9 Februari 2013

PERSEPAM Madura United malam ini mau main dengan Persidafon Dafonsoro. Saya akan mendukungnya, karena saya orang Madura. Saya akan berdoa kepada Allah SWT agar Persepam Madura United diberi kemenangan. Kacong’S’sumenep +6287850301008 SEMANGAT juang Indonesia, semangat juang P-MU, marilah raih kemenanganmu dan tunjukkan prestasi dengan semangat yang tinggi demi suksesnya perjuangan P-MU serta harapannya yang kita raih. JOK. PUTRA Mania Pamekasan, +6287750593077 AYO P-MU, tajamkan mainmu setajam celurit Madura. Babat habis Persidafon dengan 3-0 aja. Fendi Taretan Mania, +6281939323687 AYO P-MU, semangat di kandangmu sendri. Kalahkan lawan-lawanmu. Tunjukkan skill individumu, beri semagat pada suporter Madura Higuen Pamekasan, +6287850324812 GAK ada Marcel, diganti Sudirman. Mon la masok ISL, kodhu pa nyaman. Ayo P-MU, bangkitlah dari kekalahan yang menimpa laga tandang kemarin. Buktikanlah permainan cantikmu. Tunjukkan gol indahmu dan kamu harus menang dilaga kandang perdana. Maju terus pantang mundur. Mangkana awwaluhu maksah. Kana akhiruhu bisah. Kami selaku Gank Brakos Kowel selalu mendukungmu. Abdy Brakos In The Gank, +6287750672767. TETAP Optimis. Tetap rasional. Tetap idealis. Tetap semangat. Tetap bermotivasi tinggi. Tetap kondusif. Biarlah yang kontraproduktif kepadamu. Tapi kami tetap mendukungmu PMU. Politik di Pamekasan boleh saja kurang kondusif, yang penting PMU tetap aman, meskipun kemarin menelan kekalahan. Jika menang pasti dipuja. Tapi kalau kalah dihina. Biarlah roda berputar, kami tetap mendukungmu. Salam settong dhere Aryk Apoy, +6281939297038

Oleh:

SALAMET REYADI Mahasisiwa Stkip Pgri Sumenep

LUDAH –LUDAH DARAT Pagi yang buta memuntahkan nasibnya pad kelenjar bumi yang mulai basah oleh rumpun hujan dan airmata Mulai membaca kekosongan jiwa Meraba nafsu amarah Melingkari pusar-pusar indah pada bola matamu Menjelma angan dalam mimpi Meleburkan asa dalam metafor kasta Jika arus ini adalah buaian airmata Tahta ,jabatan,mulai memaksa Dan aku hidup dlam keterpaksaan Mengukir pelangi Menumbuhkan tanaman sunyi di pelataran arwah malaikat Mengikat subuhku pada relung rindu yang membatu Menggigil jadi salju Kalau saja aku jadi badai Maka akan aku hanyutkan sejuta gelombang Dari butiran korupsi Yang belum berarti Tanpa arti Mati ! 12-12-12

SATU KALI DUA BUKAN TIGA Angka statistika yang semakin membuat hidupmu kacau, Balau, galau Mari kita logikan bersama Bukan lagi matematika Tapi … Inilah analogi pasrah Bukan buta Bukan gila Bukan apa – apa ! Hanya celaka Satu kali dua bukanlah tiga Tapi dua yang telah terjadi ini bukanlah akhir dari fantasi Yang telah kami sulam di bukit bintang Di pelataran purnama Dengan bias matahari Yang telah melukaimu juga aku ! Janganlah kau tampakkan yang ketiga Karena dasar hatiku belum mampu merekayasa takdirMu Simpan saja dalam kantong puisi Menumpahkan tebing –tebing birahi Bukan saja takut Tapi sadar ! Amin… 13-13-12 Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

Desa Sesat ”TUNGGU pembalasanku, Dun. Hidupku tidak akan tenang sebelum aku menghancurkan hidupmu,” kata Muddin pada temannya, Sahrumu, yang tak henti-hentinya mengeluh lantaran dilarang menikah dengan Maimuna oleh kakaknya, Muddun. ”Sudahlah, Din. Lupakan saja perempuan itu. Masih banyak perempuan lain yang lebih cantik dari Maimuna,” ujar Sahrumu berusaha menenangkan Muddin. ”Tidak ada untungnya bertengkar hanya karena masalah perempuan. Apalagi Muddun itu saudara kandungmu sendiri,” tambahnya. ”Tidak, Mu, aku harus tetap balas dendam. Aku tidak peduli, dia saudaraku atau tidak.” Mendengar pernyataan Muddin, Sahrumu tidak berkata apa-apa. Ia diam seribu bahasa. Tak ada suara yang bisa ditangkap telinga. Yang terdengar hanyalah suara burung hantu yang berada di atas pohon siwalan. Sahrumu sudah tertidur pulas. Sementara Muddin masih mengelus-ngelus celuritnya. Sesekali mengumpat, Patek! Patek! Patek! Kata-kata itu tak henti-hentinya diucapkan Muddin yang masih menyimpan dendam pada saudara kandungnya. Muddun memang melarang Muddin menikah dengan Maimuna. Sebagai kakak yang tak ingin menanggung malu adiknya bila menikah dengan santrinya sendiri. Apalagi Maimuna masih di bawah umur. Masyarakat di desanya akan berpikiran macam-macam tentang keluarganya. Sejak peristiwa itu, Muddin tak pernah bosan mencari cara untuk balas dendam pada Muddun. Ia sudah berjanji pada dirinya sendiri akan membuat perhitungan pada kakak kandungnya itu. ”Mu, Sahrumu, bangun, Mu,” Muddin membangunkan Sahrumu. ”Ada apa, Din?” tanya Sahrumu setengah sadar. ”Aku sudah tahu caranya untuk balas dendam pada Muddun.” ”Sudahlah, Din. Kan sudah aku bilang, balas dendam itu tidak akan menyelesaikan masalah. Apalagi Muddun itu saudara kandungmu sendiri.” ”Kalau kamu masih menganggap aku sebagai sahabatmu, bantulah aku membalaskan dendamku. Tapi jika tidak, maka jangan harap kamu bisa kenal lagi dengan diriku,” kata Muddin mengancam. Mendengar ancaman Muddin, dengan refleks, Sahrumu bangun dan beranjak dari tempat tidurnya. Ia terdiam. Ia bingung antara membantu Muddin atau tidak. Pada awalnya ia tidak mau membantu, namun ia ingat pada kejadian dua tahun lalu. Waktu itu ibunya sakit keras, dan kata dokter harus segera dioperasi. Ia pusing tujuh keliling. Ia tidak tahu dari mana ia akan mendapatkan uang untuk biaya operasi ibunya.

Pada saat ia frustasi koknya dalam-dalam, cari pinjaman uang, Muddin membicaratiba-tiba datanglah kan tentang rencana Muddin menawarkan balas dendamnya. bantuan. ”Bagaimana kalau Bagi Sahrumu, Mudkita menyebarkan isu din seperti malaikat. pada warga desa kita Tidak heran jika ia mau bahwa Muddun bemelakukan apapun unserta pengikutnya setuk sahabatnya itu. dang menganut aliran ”Apa yang bisa aku sesat?” Kata Muddin bantu, Din?” tanya sambil tersenyum sinis. Oleh: Muddin dengan kerSahrumu yang pada FAJRI ANDIKA ingat yang membanjiri saat itu sedang minum wajahnya. kopi, tiba-tiba kesellek ”Besok saja aku beri tahu. Seka- mendengar ucapan Muddin. rang kita istirahat dulu,” kata Mud”Kenapa, Mu?” tanya Muddin din sambil menepuk-nepuk bahu sambil memberikan segelas air Sahrumu. putih pada Sahrumu. Setelah itu, Muddin pun pulang. ”Nggak kenapa-napa,” jawab Sementara Sahrumu tetap tidak Sahrumu. “Maaf, tadi aku nggak beranjak dari tempat duduknya. denger. Kamu tadi ngomong apa?” Kepalanya tengadah, menatap ”Bagaimana kalau kita menyelangit-langit rumahnya. Ia bertanya barkan isu pada warga kampung pada dirinya sendiri, apa yang sini bahwa Muddun beserta pengihendak direncakan Muddin untuk kutnya sedang menganut aliran membalaskan dendamnya pada sesat?” Muddin menjelaskan. Muddun. Ia tidak punya kekuatan ”Apa kamu yakin mau melakukan untuk menolak ajakan, apalagi itu?” mencegah Muddin melaksanakan Muddin mengangguk. Setelah rencana balas dendamnya pada itu, ia menjelaskan kepada SahMuddun. Ia hanya bisa berdoa rumu, apa saja yang akan menjadi semoga malam ini temannya itu tugas temannya itu untuk melakmendapatkan pencerahan, dan sanakan rencana balas dendamnya. menggagalkan rencana jahatnya. ”Pokoknya kamu harus bisa memDi tempat lain, Muddin juga pengaruhi warga,” kata Muddin tidak bisa tidur. Ia berpikir keras, seraya menghisap rokoknya dalamimbalan apa yang pantas diberikan dalam. ”Kamu bilang saja kalau untuk Muddun. Yang jelas, ia akan Muddun itu menganut aliran sesat. membuat hidup Muddun tidak Dan tidak lama lagi ia akan menyetenang, yang tidak akan terlupakan barkan ajarannya itu di desa ini,” sepanjang hidupnya. tambahnya. Sahrumu tidak berkata Pada saat ngantuk mulai menye- apa-apa. Ia hanya menganggukan limuti matanya, tiba-tiba Muddin kepala. mendapatkan rencana yang pas untuk balas dendamnya. Ia lang*** sung mengambil ponselnya untuk Rencana balas dendam Muddin menghubungi Muddin. Ia memberi tidak mengalami hambatan. Dalam tahu pada sahabatnya itu bahwa hitungan hari, isu tentang Muddun ia sudah punya rencana yang pas yang menganut aliran sesat pun untuk membalaskan dendamnya terdengar di telinga semua warga di pada Muddun. desanya. Sahrumu berhasil mengPokoknya, rencana ini harus hasut warga. sukses dan berjalan dengan lan”Pokoknya kita harus mencegah car. Besok aku tunggu dirimu di Muddun menyebarkan aliran sesatrumahku, begitulah SMS terakhir nya di desa kita,” berkata Muddin Muddin pada Sahrumu. Setelah dengan lantang di depan warga. itu, ia langsung beranjak dari tem”Kalian tidak ingin kan masuk pat duduknya menuju tempat tidur. neraka? Kita harus mendatangi Tak lama kemudian, ia pun terlelap. desa itu. Kalau perlu, kita bakar Keesokan harinya, setelah ban- rumah mereka,” suaranya semakin gun tidur, Muddin duduk san- keras. tai sambil menghisap rokoknya ”Bakar, bakar,” teriak salah satu dalam-dalam, menunggu ke- warga. datangan Sahrumu. Ia sudah tidak ”Musnahkan, musnahkan,” teriak sabar untuk segera melaksanakan warga lain. rencana balas dendamnya bersama ”Sebentar lagi hidupmu akan hantemannya itu. Sambil tersenyum ia cur, Dun,” berkata Muddin dalam berkata dalam hatinya, ”Sebentar hatinya. Wajahnya berbinar-binar lagi hidupmu akan hancur, Dun.” melihat warga yang dengan seman”Maaf, Din, aku datang terlam- gat ingin membakar desa Muddun. bat,” sapa Sahrumu, yang datang ”Sabar, sabar, kita tidak boleh secara tiba-tiba, membuyarkan gegabah. Kita harus menyusun lamunan Muddin. rencana dulu, kapan waktu yang ”Iya, nggak apa-apa.” tepat untuk membakar desa itu,” Muddin mempersilakan Sahrumu berkata Muddin, yang melihat duduk sembari menawarkan se- warga sudah tidak sabar ingin cangkir kopi dan sebungkus rokok. secepatnya membakar desa kakak Setelah itu, sambil menghisap ro- kandungnya itu.

Pada saat itu, Muddin sengaja mengundang semua warga ke rumahnya. Dan setelah terjadi perbincangan yang lumayan lama, akhirnya semua warga sepakat akan membakar desa Muddun besok dini hari atau sebelum subuh. *** Jam menunjukkan pukul setengah empat pagi. Semua warga berkumpul di rumah Muddin. Sesuai dengan kesepakatan kemarin malam, mereka akan membakar desa Muddun. Semua warga berkumpul, dengan semangat, mereka berangkat ke desa Muddun dengan berjalan kaki. Mereka membawa obor, bensin, dan beberapa senjata tajam. Sepanjang perjalanan, mereka tak henti-hentinya meneriakkan, “Allahu Akbar!” Karena jarak antara desa Muddin dan desa Muddun tidak begitu jauh, dalam hitungan menit, mereka sampai di desa Muddun. ”Tunggu apa lagi. Kita bakar desa sesat ini,” perintah Muddin kepada warga dengan suara lantang. ”Ayo bakar,” teriak warga sembari menyirami rumah-rumah dengan bensin. Setelah itu, obor yang ada di genggaman mereka dilemparkan ke rumah-rumah itu. Tak lama kemudian, rumah-rumah itu pun terbakar api yang menjilat-jilat wajah langit gulita. ”Panas, panas. Kebakaran, kebakaran,” teriak para penghuni rumah yang kebakaran itu. Mereka berbondong-bondong keluar dari rumah mereka masing-masing. Sementara Muddin sibuk mencari Muddun. ”Hai pengecut. Sini kau, hadapi aku,” kata Muddin ketika melihat Muddun di tengah-tengah kobaran api. ”Jadi kamu yang menghasut mereka untuk membakar desa kami?” tanya Muddun, geram. ”Ha ha ha. Sudah, jangan banyak bacot. Hadapi aku,” Muddin mengangkat celuritnya tinggi-tinggi, seraya menyerang Muddun. ”Kurang ajar,” teriak Muddin. Namun, pada saat ia ingin membacokkan celuritnya, datanglah beberapa warga Muddun, menangkis sabetan celurit Muddin. Mereka tidak terima, Muddun diserang saudaranya sendiri. Mereka memegang kedua tangan Muddin. ”Sudah, sudah, lepaskan dia,” perintah Muddun pada warganya. Mereka yang sudah terlanjur emosi, tidak mendengarkan perintah Muddun. Malah mereka menghajar Muddin ramai-ramai dan melempar Muddin ke rumah mereka yang terbakar. 2012 *) Fajri Andika lahir di Sumenep, Madura, 1 Juli 1989. Kini studi di Sosiologi FISHUM UIN Suka Yogyakarta. Bergiat di Komunitas Rudal Jogjakarta.


8

SABTU

9 Februari 2013

PKS-Demokrat Tetap Koalisi Dambakan Karakter Politik Gus Dur PAMEKASAN-Beberapa bulan lagi, Pamekasan akan dinakhodai oleh seorang pemimpin baru, Achmad Syafii sebagai bupati dan Khalil Asy’ari menjabar wakilnya. Pasangan yang dikenal dengan julukan ASRI tersebut dipastikan akan memimpin kota gerbang salam dalam lima tahun ke depan. Sejumlah masyarakat Pamekasan menghendaki ASRI mampu menjadi pemimpin yang bijaksana seperti sosok almarhum Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Mohammad Nadir, aktivis Pemuda Nahdlatul Ulama (NU) Pamekasan, mengatakan bahwa sebagai seorang Gusdurian (pengagum Gus Dur, red) ia menghendaki karakter politik Gus Dur betul-betul diterjemahkan oleh ASRI dalam memimpin Pamekasan. ”Peristiwa 23 Juli 2001 yang menurunkan Gus Dur dari kursi kepresidenan Republik Indonesia memang sudah berlalu dan kita sudah melupakannya. Sekalipun jelas dirinya dizalimi oleh lawan politiknya, sama sekali tidak ada kata kebencian dari Gus Dur,” terangnya. Gusdurian yang lain, Faisol Ansori, menegaskan bahwa sekalipun Gus Dur lengser sebagai presiden karena tekanan politik, tidak menjadikannya patah semangat untuk membangun bangsa Indonesia. ”Justru Gusdur gencar melakukan politik kebangsaan, yakni membangun bangsa ini tanpa kekuasaan di dalam pemerintahan,” katanya. ”Satu hal yang melekat di ingatan masyarakat yakni ketika Gus Dur dilengserkan sebagai presiden dan digantikan oleh Megawati Soekarno Putri. Saat

PAW KPU Belum Terima Surat SUMENEP-Pergantian Antar Waktu (PAW) terhadap kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang berhalangan tetap di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep hingga kini masih belum ada kepastian. KPU Sumenep masih belum menerima surat dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) setempat maupun dari DPRD Sumenep. Sekretaris Komisi A DPRD Sumenep, Hasan Mudhari, meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RSUD Moh Anwar Sumenep dan parpol berhak mengajukan pengganti melalui jalur PAW. Anggota KPU Sumenep, Hidayat Andiyanto, mengatakan jika hingga saat ini KPU masih belum menerima surat dari DPRD maupun dari DPD PKS Sumenep. Menurutnya, secara prosedur dari parpol melayangkan surat pemberitahuan terhadap pimpinan DPRD untuk melakukan PAW dengan alasan karena meninggal dunia atau berhalangan tetap. ”Kami tidak memiliki hak untuk langsung memproses atau memberitahukan tentang siapa penggantinya. Seharusnya parpol yang mengajukan terhadap pimpinan DPRD Sumenep terlebih dahulu, bahwa akan dilakukan PAW dengan alasan tertentu,” kata Hidayat, kemarin. Ia menjelaskan, setelah mengirim surat pemberitahuan kepada pimpinan dewan, yang bersangkutan nantinya akan mengirimkan surat terhadap KPU untuk menanyakan siapa yang akan menggantikan anggota DPRD yang meninggal dunia tersebut. ”Sesuai dengan peraturan perundangundangan, maka yang berhak menggantikan posisi dari anggota dewan yang meninggal dunia adalah caleg dengan suara terbanyak kedua dari anggota dewan yang meninggal dunia.,” jelasnya. Menurutnya, setelah pimpinan DPRD mendapatkan jawaban dari KPU, maka DPRD bisa melakukan proses dan diajukan terhadap bupati. Dari itu, bupati nantinya yang akan memproses untuk mendapatkan SK dari Gubenur Jawa Timur. ”Cuma biasanya yang agak lama prosesnya ketika berada di bupati. Bukan karena mempersulit, tetapi perlengkapan persyaratan yang harus dipenuhi mulai legalisir ijazah dan lain-lain sebagaimana orang akan menjadi anggota DPRD,” imbuhnya. Sebelumnya, Ketua DPD PKS Sumenep, Mudhar, mengatakan bahwa memang sempat dibicarakan soal PAW tersebut. Hanya karena masih dalam suasana berkabung, maka tidak langsung melakukan pembahasan tersebut. Kendati masih belum menanyakan mekanismenya, pihaknya memastikan Moh Riyadi sebagai pengganti Hasan Mudhari yang berhalangan tetap. Mantan ketua DPD PKS yang menjadi caleg 2009 lalu tersebut mengantongi suara terbanyak kedua setelah almarhum dengan selesih suara hanya kisaran ratusan suara. (bus/rr) Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

KM/IST

POLITIK SANTUN: Sosok Gus Dur dalam berpolitik sangat dirindukan masyarakat Pamekasan, terutama generasi muda yang tergabung dalam Gusdurian.

keluar dari istana presiden, Gus Dur memakai celana pendek dan kaos oblong. Beliau tidak pernah dendam,” ungkap Helliyatul Mukarramah yang mengaku sangat mengagumi sosok Gus Dur. Helli menambahkan, jika ditarik pada dunia politik di Pamekasan, karakter politik Gus Dur mutlak diperlukan, terutama kelapanghatian Gus Dur beserta kebesaran jiwanya dalam berpolitik sungguh layak diteladani.

”Gus Dur jelas-jelas dilengserkan dari kursi kepresidenan oleh lawan-lawan politiknya. Gus Dur bukan kalah dalam pemilihan, tapi hebatnya Gus Dur tetap berperan besar dalam membangun bangsa ini,” tukasnya. Fathorrahman, Sekretaris Ikatan Pemuda Nahdlatul Ulama (IPNU) Kecamatan Kadur, Pamekasan, mengegaskan bahwa Gus Dur merupakan tipikal pemimpin yang bisa dengan mu-

Jumat (8/2). Menurutnya, kebaikan tersebut tercermin dalam memenangkan kandidat yang diusung dalam Pemilukada 9 Januari lalu, yakni PAMEKASAN-Perbedaan pasangan Achmad Syafii dan ideologi dan landasan politik Khalil Asy’ari yang sukses tidak serta merta menjadi menumbangkan hegemoni kendala bagi partai politik incumbent, Kholilurrahman. (parpol) untuk merajut keKetua PKS Pamekasan, bersamaan dalam menjalin Akhmad Riyadi, melalui Bikoalisi di pemerintahan. dang Pemenangan, MohamPerbedaan tersebut justru mad Alim, menyatakan bahmenjadi warna tersendiri wa pihaknya tidak berkenan dalam pusaran demokrasi manakala ada pembedaan yang berlangsung. mana partai nasionalis dan Hal tersemana partai but ditunjukyang mengukan oleh Partai sung ideologi Demokrat dan agama. Partai Keadilan ”Bagi kami Bagi kami yang Sejahtera (PKS) Partai Demokrat terpenting adalah Pamekasan yang juga partai yang berniat kuat untuk telah sepakat agamis atau bersinergi dalam akan bersamareligius. Penmembangun sama dalam megurus mereka Pamekasan. Partai mimpin Pamesemuanya bekasan dalam lima Demokrat dan PKS ragama Islam. tahun ke depan. selama ini tergolong Hakikatnya, tak Petinggi ada partai religsangat rukun dan k e d u a p a r t a i mesra dalam menjalin ius maupun natersebut mensionalis. Yang koalisi.” egaskan, bahada yakni partai wa kemesraan yang berjuang HERMANTO mereka dalam untuk rakyat,” Ketua Partai merajut koaltegas Alim. isi tidak akan Demokrat Pamekasan Menurutnya, tergoyahkan pembedaan hanya karena tersebut berasperbedaan ideologi. Her- al dari luar partai atau lawan manto, Ketua Partai De- politik yang sengaja berniat mokrat Pamekasan, berujar untuk mengkotak-kotak kebahwa perbedaan ideologi beradaan suatu partai tertenpartai tidak harus dijadikan tu. Ia menambahkan, kunci kendala dalam membangun utama dalam berpolitik yakni kerjasama. setia pada partai koalisinya. ”Bagi kami yang terpenting ”Seperti diketahui, dalam adalah berniat kuat untuk pelaksanaan Pemilukada bersinergi dalam memban- Pamekasan, semua partai gun Pamekasan. Partai De- yang berkoalisi mendukung mokrat dan PKS selama ini Pak Syafii mendapat amatergolong sangat rukun dan nah kemenangan. Termamesra dalam menjalin ko- suk di dalamnya PKS dan alisi,” terang Hermanto saat Partai Demokrat,” tukasdihubungi Kabar Madura, nya. (anm/rr)

Meski Berbeda Ideologi dan Landasan Politik

dah mendapat kedudukan tanpa harus ‘menyayangi’ atau merasa eman terhadap kedudukan itu, seberapa pun tingginya. ”Sehingga ketika harus meninggalkan jabatannya, beliau tidak terlalu larut dalam kesedihan, apalagi sampai terkena sindrom. Gus Dur itu sangat berbeda dengan mereka yang hanya mengandalkan ‘pulung’ dan atau rekayasa penjilatan dalam mendapatkan kedudukan,” tutupnya. (anm/rr)

Khawatir Golput, Siswa SMA Jadi Target KPU SUMENEP-Meski pemilu legislatif masih digelar tahun 2014 mendatang, namun antisipasi golput terus dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumenep sejak dini. Lembaga penyelenggara pemilu di tingkat kabupaten tersebut berupaya keras mengurangi tingkat golput dalam pemilu legislatif mendatang. Ketua KPU Sumenep, Thoha Shomadi, mengatakan jika pihaknya akan melakukan sosialisasi pada 100 pelajar sebagai pemilih pemula dalam menghadapi pemilu legislatif tahun 2014 mendatang. ”Kita akan mengundang pemilih pemula yang terdiri dari anak-

anak SMA dan mamendapat informasi hasiswa tingkat awal yang jelas kaitannya untuk melakukan dengan pemilu. Kita sosialisasi,” katanya. harapkan walaupun Dalam sosialisasi jumlahnya terbatersebut nantinya tas, yang 100 orang para siswa akan diini untuk menjadi beri pengetahuan unjung tombak metentang hal-hal yang nyampaikan infomaberkaitan dengan si itu kepada temanpemilihan legislateman,” tambahnya. KM/DOK tif. Menurut Thoha, Lebih lanjut Thoha THOHA SHOMADI pengetahuan tenmenyampaikan, alatang seluk beluk pe- Ketua KPU Sumenep san memilih pemilmilu mesti diberikan ih pemula sebagai sejak dini agar pemilih pemula ajang sosialisasi untuk menitu tidak terseret arus golput gurangi angka golput karena yang masih sering terjadi dalam dinilai sangat berpotensi untuk setiap pemilu. menjadi bagian dari orang”Para pemilih pemula itu bisa orang orang yang golput. Infor-

Generasi Muda Harus Siap ! “GENERASI muda masa kini harus siap menghadapi kerasnya dunia politik, baik untuk melanjutkan pemerintahan atau melakukan kontrol terhadap kebijakan pemerintah” Hal tersebut diungkap Ova Nasukha Santoso, mahasiswi kelahiran 14 November 1990. Gadis yang akrab disapa Ova tersebut menyebut bahwa hal terebut sudah menjadi takdir yang tidak bisa ditinggalkan oleh generasi muda, termasuk dirinya. Ia menyebut, pada saatnya nanti generasi tua harus tersisihkan oleh faktor umur dan

generasi muda saat ini yang akan ambil bagian. ”Mau tidak mau kita juga nantinya yang bakal melanjutkan pemerintahan, minimal untuk mengontrol kebijakan pemerintah sehingga penyelewengan-penyelewengan yang kerap terjadi bisa diminimalisasi,” ungkapnya. Melihat kondisi politik di Indonesia saat ini yang dalam keadaan karut marut dengan beragam kasus mulai korupsi hingga gratifikasi seks, gadis berzodiak Scorpions tersebut mengatakan bahwa apa yang terjadi dengan politik Indonesia saat ini tidak boleh menjangkit juga ke politisi muda atau generasi muda.

OVA NASUKHA SANTOSO KM/ FIRMAN GHAZALI ACHMADI

”Hal negatif yang terjadi sekarang ini tidak boleh terjadi pada generasi mendatang, terutama kelakuan politisi-politisi busuk. Generasi muda saat ini harus bisa lebih baik dalam membangun negara Indonesia ini,” ungkapnya. Lebih lanjut gadis berjilbab tersebut melihat faktor yang paling utama terkait karut marutnya politik di Indonesia berasal dari masing-masing individu politisi, terutama karena moral yang dimiliki rendah. ”Ya dari individunya sendiri, terutama moralnya rendah. Jangan sampai generasi muda juga seperti itu,” harapnya. Selain itu Ova juga melihat ada dua hal yang diamati terkait penyebab karut marutnya politik Indonesia, yakni karena fungsi pengawasan pemerintah kurang dan hukum yang tidak tegas. Ia mencontohkan kasus Gayus Tambunan yang bisa jalan-jalan ke Bali padahal berstatus sebagai nara pidana. Banyaknya hukuman ringan yang diberikan oknum hakim pengadilan kepada pelaku korupsi juga ditengarai akibat campur tangan politisi-politisi busuk. ”Korupsi triliyunan rupiah dendanya ratusan juta dan hukuman penjarannya hanya beberapa tahun saja. Hukuman itu tidak mengandung efek jera,” kritiknya.(fir/rr)

masi tentang pentingnya hak suara mereka akan terendam oleh hasutan-hasutan orangorang yang memilih jalur golput pada pemilu legislatif 2014. ”Nanti di tahun 2014 mereka akan menjadi pemilih. Kalau tidak diberi informasi seluas-luasnya sejak sekarang, kita khawatir bahwa pemilih pemula ini tidak akan punya nilai semangat untuk ikut berpartisipasi dalam pemilu. Khwatir akan menjadi ikut-ikutan golput,” imbuhnya. Rencana sosialisasi pemilu sejak dini tersebut rupanya disambut serius oleh Moh. Khomaidi, guru dan sekaligus pembina Pramuka di Madrasah

Aliyah (MA) Istifadah, Desa Gingging, Kecamatan Bluto, Sumenep. Ia mengatakan, bibit ketkidakpercayaan pelajar terhadap wakil rakyat saat ini cukup tinggi sehingga rawan untuk golput. ”Mungkin mereka sudah banyak mendengar informasi baik dari internet maupun media-media lainnya. Mau tidak mau harus diakui kasus korupsi yang sering ditayangkan di televisi sedikit banyak mempengaruhi kepercayaan masyarakat termasuk siswa terhadap mereka. Dan langkah KPU harus didukung,” jelasnya saat dihubungi Kabar Madura, Jumat (8/2). (aqu/rr)

Parpol Tak Lolos Verifikasi, Politisi Galau SAMPANG-Pasca putusan KPU yang menetapkan 10 parpol lolos menjadi peserta pemilu 2014, sejumlah politisi yang duduk di DPRD Kabupaten Sampang galau. Mereka ingin menyalonkan kembali pada pileg 2014, tapi partai politik (parpol) yang menaungi mereka tidak lolos verifikasi. Jika terang-terangan menyatakan pindah parpol untuk kepentingan pileg, mereka khawatir bakal di-PAW parpol sebelumnya. Padahal, sebentar lagi KPU Sampang akan membuka pendaftaran caleg untuk pileg. Sesuai data yang ada di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Sampang, ada 10 politisi yang saat ini duduk di kursi DPRD setempat parpolnya tidak lolos untuk menjadi peserta pemilu. Mereka berasal dari lima parpol meliputi Partai Bintang Reformasi (PBR) sebanyak 4 kursi, Partai Bulan Bintang (PBB) berjumlah 3 kursi, disusul Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) sebanyak 1 kursi. Kemudian Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI) berjumlah 1 kursi. Terakhir Partai Karya Perjuangan (PKP) sebanyak 1 kursi. Secara otomatis mer-

eka tidak bisa nyaleg melalui partai sebelumnya. Para politisi tersebut harus pindah kendaraan politik jika ingin nyaleg kembali. Mereka bisa merapat atau bergabung pada 10 parpol yang telah ditetapkan oleh KPU sebagai peserta pemilu mendatang. ”KPU telah menetapkan 10 parpol sebagai peserta pemilu. Tapi, sebagian parpol yang tidak lolos sedang berperkara ke PTUN. Bisa saja parpol yang ikut pemilu nanti bertambah,” terang Ketua KPU Sampang, Abu Ahmad M. Dovier Shah, kemarin. Ia menjelaskan, parpol yang boleh mendaftarkan calegnya pada KPU adalah mereka yang sudah dinyatakan lolos KPU pusat. Sedangkan parpol yang tak lolos tidak boleh mendaftarkan calegnya pada pileg nanti. Ditanya bagaimana nasib anggota dewan yang parpolnya tak lolos tapi ingin nyaleg lagi, ia mengaku, dirinya tidak punya urusan dengan persoalan tersebut. “Kami penjaga gawang, tidak ikut-ikutan masalah itu. Untuk masa kampanye pemilu sendiri sudah dimulai sekarang, memang waktunya sangat panjang walaupun pelaksanaannya masih tahun depan yakni 2014,” paparnya. (ful/rr)


SABTU

9

9 Februari 2013

DPC Sumenep ‘Bela’ Anas Elektabilitas Demokrat Tanggung Jawab Semua Kader

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

ANTIPORNOGRAFI: Salah satu kelompok massa yang mendatangi Kantor DPRD Bangkalan meminta kepada anggota dewan untuk membatalkan pelantikan bupati dan wakil bupati Bangkalan terpilih.

Ragukan Keaslian Foto Ra Momon BANGKALAN-Dalam kurun waktu satu minggu, setidaknya terjadi dua aksi massa yang meminta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangkalan untuk membatalkan pelantikan pasangan bupati dan wakil bupati Bangkalan terpilih. Aksi massa tersebut dipicu beredarnya ‘foto panas’ yang tidak pantas dikonsumsi khalayak umum. Sang laki-laki dalam foto syur tersebut wajahnya mirip dengan bupati Bangkalan terpilih Ra Momon. Namun tidak semua orang percaya begitu saja dengan

foto yang sudah banyak beredar tersebut meski sebagian pihak menilai foto tersebut secara kasat mata sangat mirip dengan Ra Momon. Yang mengherankan, masyarakat baru mempermasalahkan foto tersebut saat ini menjelang pelantikan Ra Momon sebagai bupati Bangkalan. Padahal foto tersebut sudah lama beredar di internet. ”Saya sudah melihat foto itu jauh sebelum Pemilukada Bangkalan digelar. Herannya kenapa baru diperbincangkan saat ini? Saya tidak yakin itu foto Ra Momon. Mungkin ada

DP4 Belum Final Masih Ada Perubahan SAMPANG-677.960 penduduk Sampang tercatat dalam data penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) sesuai yang diterima KPU Sampang dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) setempat. Namun data tersebut masih bersifat sementara dan bisa berubah sesuai dengan koreksi dari KPU. Menurut Ketua KPU Sampang, Abu Ahmad M. Dhoveir Shah, jumlah tersebut bukan merupakan data akhir karena akan dilanjutkan dengan tahapan Daftar Pemilih Sementara (DPS) yang berakhir menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilu 2014. ”DP4 ini bukan hasil akhir karena harus melalui beberapa tahapan lain seperti proses DPS dan dilanjut menjadi DPS-HP dan baru menjadi DPT. Data tersebut masih bisa berubah karena pemilunya masih lama sehingga dalam kurun waktu tersebut akan ada tambah masyarakat yang masuk usia pemilih atau meninggal dunia,” jelas Dhoveih Shah, Jumat (8/2). Ia menambahkan, pengumuman DPT akan dilakukan pihak KPU Sampang pada tanggal 21 September hingga 9 April 2013 mendatang. Untuk mendapatkan hasil yang lebih valid, KPU Sampang akan melakukan pemuktahiran data sehingga data penduduk yang akan keluar sebagai DPT merupakan hasil dari beberapa tahapan. (waw/rr)

pihak yang tidak suka dengan Ra Momon dan menyebar isu demikian,” ungkap Ardiyansah, warga Kecamatan Geger, Bangkalan, Jumat (8/2). Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Bulan Bintang (PBB), Maskur, begitu yakin bahwa laki-laki dalam foto tersebut bukanlah Ra Momon. Bahkan ia menegaskan jika munculnya foto tersebut terkesan dipaksakan dan bernuansa politis. ”Zaman kini orang bisa dengan mudahnya memanipulasi foto melalui sofware teknologi untuk kepentingan tertentu termasuk menjatuhkan se-

seorang. Menurut saya memang terkesan politis, apalagi sekarang mudah membuat foto palsu,” katanya. Makmun Ibnu Fuad alias Ra Momon, kepada sejumlah awak media mengatakan bahwa protes yang terjadi merupakan cobaan usai kemenangannya dalam Pemilukada Bangkalan lalu. ”Saya tidak mau terjebak dengan menanggapi aksi itu. Sebenarnya tidak ada apa-apa. Hanya sekelompok kecil masyarakat yang mengatasnamakan diri sebagai perwakilan dari rakyat,” ungkapnya. (fir/rr)

SUMENEP-Konflik internal Partai Demokrat semakin memanas hingga terasa ke daerah. Hal tersebut diperparah dengan menurunnya elektabilitas partai politik (parpol) berlogo diamond tersebut. Berdasar hasil survei sebuah lembaga survei, elektabilitas Partai Demokrat anjlok drastis di bawah Partai Golkar dan PDI Perjuangan. Dampaknya, posisi Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrung, terus digoyang. Bahkan tidak sedikit kader Partai Demokrat menjadikan hasil survei tersebut sebagai alat untuk menekan Anas agar mundur dari jabatannya. Namun demikian, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Sumenep tidak terlalu terpengaruh dengan hasil survei atau situasi apapun di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat sehingga bisa terseret dalam dukung-mendukung pelengseran Anas. DPC Partai Demokrat Sumenep menganggap persoalan elektabilitas partai bukan hanya menjadi tanggung jawab ketua umum saja, melainkan juga tanggung jawab seluruh kader Partai Demokrat di Indonesia. Ketua DPC Partai Demokrat Sumenep, Achmad Djoni Tunaidi, mengatakan bahwa Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, sudah menjelaskan bahwa tidak akan ada pergantian ketua umum. ”Hasil rapat tadi pagi (kemarin, red), tidak sedikitpun pembahasan mengenai pergantian ketua umum. Persoalan elektabilitas parpol sendiri merupakan tanggung jawab semua kader mulai dari DPP, DPD, DPC, PAC hingga

KM/DOK

ACHMAD DJONI TUNAIDI Ketua DPC Partai Demokrat Sumenep

ranting yang memiliki kewajiban untuk meningkatkan elektabilitas parpol,” ujar Djoni kepada Kabar Madura, Jumat (8/2). Menurutnya, semuanya sudah tersistem mulai dari pusat hingga daerah sehingga persoalan menurunnya elektabilitas Partai Demokrat bukan menjadi tanggung jawab tunggal ketua umum. Ia menjelaskan, selama Anas Urbaningrum masih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, DPC Sumenep tetap akan menganggapnya sebagai pimpinan yang harus dihormati. ”Apapun alasannya, Anas Urbaningrum adalah pimpinan kita yang terpilih dari hasil kongres yang diikuti kader seluruh Indonesia,” imbuhnya. Djoni mengakui, alasan tersebut bukan karena terjebak dengan persoalan dukung mendukung terhadap ketua Umum yang posisinya mulai digoyang, tetapi murni untuk tetap mengacu terhadap AD/ ART partai. ”Selama masih baik untuk kemajuan partai, kami dari DPC Partai Demokrat Sumenep akan tetap mendukung siapapun ketua umumnya. Dengan catatan tidak keluar dari AD/ART partai,” pungkasnya. (bus/rr)

Setelah PKB, Khofifah Lamar PPP SURABAYA-Setelah mendapat kepastian dukungan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Khofifah Indar Parawansa yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), mengaku akan secepatnya mencari dukungan dari partai lain. Di hadapan peserta Seminar Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar yang digelar di Hotel Satelit, Surabaya, Jumat (8/2) siang, Khofifah secara terang-terangan mengaku akan mendaftar sebagai cagub melalui Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Pernyataan Khofifah ini sekaligus membenarkan pernyataan Sekjen DPP PPP, M Romahurmuziy, yang sebelumnya menyatakan bahwa hingga saat ini PPP baru menerima satu pendaftar sebagai calon gubernur Jawa Timur, yaitu Soekarwo. Khofifah juga mengaku jika selain mendaftar melalui PPP, ia juga masih terus berproses untuk mendekati PDIP. ”Saya juga berusaha merapat ke PDIP. Semoga konflik internal PDIP segera bisa diselesaikan karena merupakan persoalan personal. Sementara Pilgub Jatim merupakan masalah yang urgent dan harus segera diputuskan,” ujar mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan di era Presiden Abdurrahman Wahid tersebut. Terkait rencana pengumuman pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) Jilid II yang menggelar deklarasi di Jatim Expo, hari ini, Khofifah tidak ter-

KM/IST

KUDA HITAM: Khofifah Indar Parawansa terus bergerilya menebar citra untuk persiapan Pilgub Jawa Timur 2013.

lalu merisaukannya. Ia mengaku tidak ingin terburu-buru dalam memutuskan segala hal terkait Pilgub Jawa Timur, apalagi melakukan deklarasi. Meski belum menentukan pasangan yang akan dijadikan sebagai calon wakil gubernur, Khofifah mengaku

terus melakukan gerilya politik ke berbagai daerah di Jawa Timur. Ia tidak menampik jika acara seminar dengan Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar kemarin merupakan salah satu kegiatannya dalam usaha menggaet dukungan publik Jawa Timur.

Hal lain yan menjadi ‘senjata’ Khofifah untuk meraih simpati massa yakni dengan mengunjungi beberapa pondok pesantren. Ia mengaku dalam waktu dekat akan berkunjung ke sejumlah pondok pesantren di Kediri , Nganjuk, Jombang, dan Mojokerto. (rr)

20 Desa Siap Gelar Pilkades Serentak

PAMEKASAN-Wacana menggelar pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) secara serentak bakal terwujud. Wacana tersebut sempat terancam batal karena ada beberapa desa sudah membentuk kepanitiaan pelaksana pilkades seperti yang pernah diungkap Ketua Komisi A DPRD Pamekasan, M. Suli Faris. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bappemas) Pamekasan, Achmad Faisol, mengungkap fakta bahwa pelaksanaan pilkades secara serentak tetap akan dilaksanakan. Hal tersebut dikatakan Faisol saat dijumpai Kabar Madura, Jumat (8/2). Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

Menurutnya, rencana awal ada dua pilihan untuk pelaksanaan pilkades serentak, yakni dilaksanakan serentak se-kabupaten atau dilaksanakan serentak per kecamatan. Namun akhirnya disepakati pilkades serentak digelar per kecamatan sesuai aturan dalam Perda ataupun Perbup. Ada beberapa kecamatan yang sudah saatnya melakukan pilkades secara bersamaan. Pilkades tidak bisa dimajukan atau ditunda. ”Pilihan pilkades secara serentak per kecamatan mengacu pada payung hukum Perda Kabupaten Pamekasan yang telah diatur sebelumnya,” ujar Faisol.

Kami hanya memfasilitasi saja. Pihak BPD ataupun pihak desa sudah menyepakati pilkades serentak per kecamatan.” ACHMAD FAISOL Bappemas Pamekasan ”Kami hanya memfasilitasi saja. Pihak BPD ataupun pihak desa sudah menyepakati pilkades serentak per kecamatan. Kami hanya menerima kemauan dari bawah untuk

melakukan pilkades secara bersamaan atau tidak,” imbuhnya. Faisol menjelaskan, pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk mengatur atau memaksa tiap desa melakukan pilkades secara serentak. Untuk itu Bappemas mempersilakan bagi desa yang ingin melakukan pilkades bersama-sama ataupun sendiri-sendiri. Sejauh ini ada sembilan desa yang harus melakukan pilkades dan mereka sudah menyetujui untuk melakukan pilkades serentak, ditambah beberapa desa lain yang juga menginginkan pilkades secara serentak hingga mencapai 20

desa yang akan melakukan pilkades serentak dari beberapa kecamatan. ”Di antara desa tersebut antara lain: Teja Timur, Polagan Galis, Ponteh, Panagguen, Peltong dan beberapa desa lain yang menyatakan kesiapannya dan sudah membentuk kepanitiaan serta sudah menyiapkan berkasnya,” katanya. Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Teja Timur, Sholabul M, mengatakan jika desanya akan mengikuti pilkades serentak dan sudah membentuk panitia, termasuk membuka pendaftaran kepala desa serta sudah melalui beberapa tahapannya. (ong/rr)


10

SABTU

9 Februari 2013

Tanpa Rekening, DAK Terhambat

Dewan Pandang Tak Masuk Akal SUMENEP-Pencairan Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pendidikan di Kabupaten Sumenep berjalan tidak maksimal. Ini menyusul adanya satu sekolah dasar yang hingga kini be-

lum mendapatkan DAK tahun 2012 untuk pembangunan fisik. Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdik Sumenep Mohammad Sadik mengatakan, hingga saat ini pihaknya memang masih belum mencairkan DAK untuk SDN Bulle’en I Batu Putih. Menurutnya, belum dicairkannya DAK untuk lembaga tersebut karena belum memiliki rekening sekolah.

”Ya ada satu SDN yang belum menerima DAK, SDN Bulle’en I Batu Putih. Sebab mereka masih dalam proses membuat rekening karena sebelumnya terjadi kekosongan kepala sekolah. Nah, sekarang sudah ada kepala sekolahnya, tapi masih nunggu pembuatan rekeningnya itu,” kata Moh. Sadik saat ditemui di kantornya, Jumat (8/2). Menanggapi perbedaan data tersebut,

Anggota Komisi D DPRD Sumenep Dulsiam menyayangkan, pihak Disdik yang masih belum bisa mencairkan dana tersebut ke sekolah. Dia mengatakan alasan tidak adanya rekening hingga tak mencairkan DAK menurutnya tidak masuk akal. Sebab, meski terjadi kekosongan kepala sekolah, hemat Dulsiam, masih tetap bisa mencairkan dana tersebut jika memang pihak Disdik memiliki komitmen yang

tinggi untuk merealisasikan DAK tersebut tepat waktu. ”Kalau sekarang kan sudah lambat itu,” sesalnya. ”Alasan itu bagi saya tidak masuk akal. Tidak ada kepala sekolahnya masih bisa dicairkan dengan dipasrahkan kepada panitia misalnya. Nah sekarang sudah ada kepala sekolahnya, masih berasalan rekening. Masak ngurus rekening sampai satu tahun,” timpalnya. (aqu/h4d)

Realisasi DAK Fisik Masih 50 Persen

KM/DOK

DICIDERAI: Kepala SMAN 3 Pamekasan, Dra. Tien Farihan, M.Si (kiri) saat memberikan piala bergilir kepada para siswanya, belum lama ini.

Pamor Sekolah Unggulan Tercemar

PAMEKASAN-Permasalahan yang membelit Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN 3) Pamekasan menuai kritikan dari beberapa guru yang notabene tak terlihat. Sebab SMAN 3 yang telah menjadi sekolah unggulan telah diciderai oknum yang tak bertanggung jawab. M. Ali Wahdi salah seorang guru di Kecamatan Palengaan, Jumat (8/2) menuturkan, semestinya komite sekolah di SMAN 3 Pamekasan bisa berbenah diri dan bisa melihat ikon yang telah disandangnya. Selama ini, lembaga pendidikan yang terletak di Jalan Pintu Gerbang itu sudah menjadi cerminan lembaga pendidikan lainnya guna mengembangkan potensi peserta didik dalam bidang mata pelajaran tertentu. Namun sayangnya, wibawa itu harus luntur seiring dengan permasalahan yang sedang dijalaninya. Meski Kegiatan Belajar Menga-

jar (KBM) di sekolah tersebut terus berjalan dengan kaki pincang. “Sebetulnya, permasalahan itu menjadi rapor merah bagi SMAN 3 Pamekasan. Prestasi yang ditorehkan selama ini sudah menjadi contoh bagi lembaga pendidikan lain. Namun sekarang, harus gigit jari karena permasalahan itu,”ungkapnya. Tidak bisa dipungkiri, kata Wahdi, lembaga pendidikan lain akan menilai miring dengan adanya permasalahan itu, karena diakui atau tidak hal tersebut akan sedikit mengganggu terhadap lancarnya KBM. “Meski pun tidak mengganggu KBM, tetapi paling tidak beban psikologis dari komite sekolah dan dari siswa sendiri akan menurun. Hanya saja belum tentu hal itu akan menurunkan prestasi peserta didiknya,”ujar guru swasta ini. Demikian juga diutarakan Muhdari, salah

SUMENEP-Meski pencairan Dana Alokasi Khusus (DAK) ke masing-masing rekening sekolah sudah selesai, tetapi realisasi dari anggaran tersebut rupanya masih sekitar 50 persen. Salah satunya yang belum terealisasi yakni sengketa lahan dan kekosongan kepala sekolah dalam realisasi DAK untuk pembangunan fisik. Pengakuan tersebut datang dari Anggota Komisi D DPRD Sumenep, Dulsiam. Ditemui di ruang kerjanya, Dulsiam memaparkan bahwa DAK untuk fisik, seperti rehab, pembangunan perpustakaan, penambahan ruang kelas baru, seluruh dananya sudah terserap semua ke sekolahsekolah. ”Tapi tidak selesai 100 persen,” terangnya. Ia menambahkan, memang sempat ada kendala teknis penyerapan DAK, khususnya pada sekolah-sekolah yang bermasalah seperti sengketa lahan dan terjadi kekosongan kepala sekolah. Namun berdasarkan hasil laporan terakhir yang diterimanya, dana DAK juga sudah terserap tapi realisasinya di bawah 50 persen. Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)tersebut mengaku DAK yang tidak

seorang guru di Kecamatan Tlanakan, Pamekasan. Menurutnya, sudah menjadi catatan penting bagi SMAN 3 Pamekasan agar tidak lagi bergejolak dalam permasalahan, apalagi mengenai keuangan. Diakuinya, selama ini SMAN 3 Pamekasan banyak menyumbangkan prestasi di negeri ini namun citranya harus tumbang seiring permasalahan yang membelit. “Hanya sebagai catatan saja, bahwa SMAN 3 Pamekasan sudah sedikit diciderai oleh mereka sendiri, sehingga ini penting untuk berbenah,”ungkap guru bahasa Inggris ini. Sebagaimana diketahui, SMAN 3 Pamekasan sedang bermasalah karena kepala sekolah unggulan itu dinilai seenaknya sendiri dalam membuat kebijakan, utamanya mengenai keuangan yang dianggap tidak transparan.(jck/h4d)

terserap sama sekali adalah peningkatan mutu, seperti alat peraga dan buku. Anggaran senilai Rp 17 miliar untuk peningkatan mutu tahun 2012, menurutnya, tidak tersentuh sekalipun. ”Itu karena ada perubahan juknis yang menyebabkan terbengkalainya pekerjaan,” jelasnya. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep, Ahmad Masuni, mengaku memang untuk DAK peningkatan mutu tersebut tidak terserap sama sekali. Melalui PPK Sumenep, Mohammad Iksan, ia memaparkan jika DAK peningkatan mutu tersebut sebenarnya sudah sempat dijalankan, namun karena pelaksanaannya tidak sesuai dengan yang diharapkan akhirnya dibatalkan. ”Untuk itu memang diretender,” paparnya. Iksan mengaku pelaksanaan DAK peningkatan mutu tersebut baru bisa dilaksanakan setelah selesainya Rencana Umum Pengadaan (RUP) dibahas. Menurutnya, RUP tersebut baru akan dibahas pada minggu kedua Februari mendatang. ”Insya Allah tahun ini sudah DAK peningkatan mutu tersebut sudah bisa dijalankan,” singkat Iksan. (aqu/rr)

KM/DOK

TIDAK TERSERAP: Karena pelaksanaannya tidak sesuai dengan spesifikasi, Ahmad Masuni mengaku memang untuk DAK peningkatan mutu tersebut tidak terserap sama sekali.

UNAS Siswa Mulai Perketat Jadwal Belajar BANGKALAN-Pasca keluarnya jadwal ujian nasional (unas) untuk siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) yang akan diselenggarakan pada tanggal 15-18 April 2013, siswa di Bangkalan mulai memperketat jadwal belajarnya. Selain mengikuti bimbingan belajar yang diselenggarakan pihak sekolah, sebagian besar siswa juga mengikuti beragam bimbingan belajar (bimbel), termasuk di dalamnya mengikuti try out dan uji kompetensi. ”Informasi dari guru-guru menyebutkan jika unas akan digelar 15-18 April. Saya dan teman-teman sudah banyak yang ikut bimbel dan try out,” tutur Kiki, siswa SMK Negeri 2 Bangkalan, Jumat (8/2). Bahkan untuk memperisapkan unas secara mendalam, sejumlah orang tua secara khusus mengikutsertakan anaknya ke lembaga bimbel berkualitas dengan harapan dapat lulus dengan nilai memuaskan dan bisa menembus seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). ”Karena sudah semakin dekat waktu ujian, saya menyuruh anak saya ikut bimbel konsentrasi belajarnya semakin fokus dan insya allah bisa lulus dengan nilai bagus,” ungkap Syarifah, salah satu orangtua siswa yang sedang menjemput anaknya di sebuah lembaga bimbel. Selain jadwal unas untuk SLTA, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) juga telah mengeluarkan jadwal unas untuk tingkat SLTP dan SD. Untuk setingkat SLTP, unas dijadwalkan berlangsung pada tanggal 22-25 April dan untuk tingkat SD diselenggarakan pada tanggal 6-8 Mei. Sementara pengumuman kelulusan sendiri dijadwalkan pada tanggal 25 Mei untuk tingkat SLTA, 1 Juni untuk tingkat SLTP, dan 8 Juni untuk tingkat SD. (fir/rr) Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

Jangan Sekali-sekali Melupakan Sejarah (1)

Tak Satupun Pelajar Mengunjungi Congkop Bangkalan Nama Sultan Raden Abdul Kadirun (R Abd Kadir Cakra Adiningrat II) tercatat oleh sejarah sebagai raja ke-11 Kerajaan Madura Barat Bangkalan. Jasadnya diistirahatkan di Congkop Bangkalan. Sayang, pelajar zaman sekarang tak ada yang tertarik menelisik sejarahnya. ABDUR ROHIM, Bangkalan USAI bertawassul dan mengucapkan salam Fatihah, saya melangkahkan kaki mengitari pelataran Makam Kesultanan Bangkalan, atau yang dikenal sebagai Congkop Bangkalan, Jumat siang kemarin (8/2). Angin sepoi menabrak dindingdinding tua menambah kesan angker. Sekejap bulu kuduk merinding, karenanya saya cepat-cepat menghampiri juru kunci yang sedang duduk santai dengan sebatang rokoh disela-sela jarinya. “Assalamu’alaikum, saya dari Kabar Madura pak” sapaku.

Tak terucap jawaban salam darinya, hanya dengan sunggingan senyum dia membalasnya. “Mungkin dalam hati dia menjawab salamku,” gumamku. Tukar menukar identitas pun terjadi. mulai dari nama, asli daerah sampai masalah keperluan. Setelah memperkenalkan diri dan memberi tahu tentang maksud kedatanganku ke Congkop, pria yang mengaku bernama Iwan, 40, juga menceritakan sekilas tentang kehidupan dan aktifitasnya kesehariannya di dalam Congkop. Pria yang mengaku dari Tolabang, Kecamatan Kokop tersebut menerangkan, R Sultan Abd Kadirun itu adalah raja ke-11 dari urutan raja-raja yang memerintah Kerajaan Madura Barat sejak R Pratanu Panembahan Lemah Duwur naik tahta. Dia adalah putra ke-2, Sultan Abduh (Sultan R Abdurrahman Cakra Adiningrat I), dari 13 bersaudara. Ibunya, Rd Ayu Saruni, cucu buyut dari R Udagan (Pangeran Cakraningrat II), yang merupakan permaisuri keII Sultan Abduh. Meskipun kurang paham betul, ruwet juga untuk mengingat ceritanya, saya paksakan untuk mengangguk-anggukkan kepala. Tapi rasa percaya diri

timbul karena saya ditemani bolpen dan secarik kertas untuk mengikat ucapan-ucapannya. Pak Iwan seketika terlihat diam seakan berfikir ketika ditanyai tentang seberapa banyak pelajar-pelajar Bangkalan untuk sekedar berkunjung di Congkop. Perlahan Pak Iwan menggelengkan kepala. “Sepertinya tidak ada anak sekolah yang ke sini mas, apalagi dalam jumlah yang banyak,” akunya. “Yah, mungkin mereka takut mas, kan di sini angker,” kelakarnya melepas tawa. Setelah berbincang secukupnya, saya pun pamit mengucapkan salam pamit sambil meninggalkan congkop dengan perlahan. Pertanyaan pun bermunculan dibenakku, mengapa para pelajar enggan untuk berziarah atau berkunjung ke Congkop Bangkalan, padahal di tempat inilah nilah sejarah bisa diambil? Jemari tangan ini pun tergerak memencet nomor-nomor pada keypad ponsel saya, mencoba menghubungi salah seorang budayawan yang kebetulan saya kenal. Kebetulan pula dia adalah anggota Makbaroh, bagian dari Yayasan Masjid Agung Bangkalan yang khusus mengurus mengurus Congkop Bangkalan. (Bersambung)

KM/ABDUR ROHIM

IRONIS: Jangankan mengenal sosok yang dimakamkan di Congkop Bangkalan, mengunjungi congkop itu saja, tak terlintas di benak para pelajar Bangkalan.


SABTU

11

9 Februari 2013

K-Conk Subsidi Anggota dikorbankan, yaitu atraksi kertas atau red flare. Tapi yang penting animo anggota bisa tersalurkan,” imbuh pria asal Kecamatan Kwanyar, Bangkalan itu. BANGKALAN-Tidak diberSementara itu, Presiden lakukannya potongan harga K-Conk Mania Jimhur Saros tiket khusus suporter pada masih optimistis bisa memhome Persepam berikan aksi yang Madura United (Pmemukau. BagMU) malam ini, inya, pertimbanternyata tak memgan home perdana Keputusan buat pengurus Kdan pertandingan manajemen Conk Mania Bangditayangkan langkalan kehilangan menghapus sung oleh stasiun akal. Demi me- potongan harga bagi televisi swasta, nampung keingi- tiket kelas ekonomi membuat atraksi nan anggotanya tersebut sangat alias suporter untuk ikut mem- cukup masuk akal. perlu dilakukan. beri dukungan, ”Memang subsidi Sehingga kita opsi memberi subyang kita keluarupayakan cara lain sidi pun dilakukan. kan akan menganDengan harapan, untuk menanpung cam atraksi yang animo suporter pe- antusiasme anggota selama ini kita nyuara salam set- dengan subsidi yang peragakan. Tapi tong dhere itu tetap diberikan pengurus di sisi lain atraksi tinggi. Kebijakan K-Conk. Tapi khusus ini sangat perlu,” bagi pemegang tersebut terbilang terang Jimhur. sangat masuk akal. kartu anggota Ditanya menge”Keputusan musim baru.” nai kemungkinan manajemen gagalnya atraksi menghapus potersebut, pria yang MIMIT tongan harga bagi Dirijen K-Conk Mania berprofesi sebagai tiket kelas ekonolawyer itu menmi alias suporter gaku masih menccukup masuk akal. Sehingga ari upaya lain. ”Pokoknya aksi kita upayakan cara lain un- K-Conk harus tetap meriah,” tuk menanpung antusiasme imbuhnya penuh optimisme. anggota dengan subsidi yang Alasan utama manajemen diberikan pengurus K-Conk. atas dihapusnya kebijakan Tapi khusus bagi pemegang potongan tiket khusus sukartu anggota musim baru,” porter adalah naiknya level ujar Mimit, Dirijen K-Conk. kompetisi tempat P-MU berSementara itu, dikeluar- main, yaitu ISL. kannya opsi tersebut tentu Pada kompetisi sebelummengorbankan anggaran nya, harga tiket pertandpengeluaran K-Conk Mania ingan kandang P-MU di yang lain. Akibatnya, atraksi kelas ekonomi, berbanderol di tribun berupa kertas atau Rp 10 ribu. Sementara itu, kembang api (red flare) ter- potongan sebesar 25 persen ancam ditiadakan. diberikan bagi penonton di ”Memang harus ada yang tribun suporter. (bai/ed)

Siasati Tak Adanya Diskon Harga Tiket

PANPEL Manajer Meeting Tanpa Persidafon BANGKALAN-Manajer meeting pertandingan Persepam Madura United (PMU) lawan Persidafon Dafonsoro digelar tadi malam (8/2). Bertempat di Rumah Makan Ramayana Bangkalan, Jl Soekarno-Hatta, seluruh elemen pendukung pertandingan berkumpul untuk membahas manual pelaksanaan pertandingan home perdana ISL di tanah Madura itu. Sayangnya, manajer meeting dilangsungkan tanpa dihadiri perwakilan klub tamu. Namun menurut informasi yang didapat, pihak Persidafon sudah memasrahkan hasil rapat pra-pertandingan itu. Alasannya, tak ada hal yang urgen untuk dibicarakan terkait pertandingan yang diprediksi akan dipenuhi penonton itu. Selain itu, panitia pelaksana juga sudah mempersiapkan keamanan dari pihak penonton/suporter. Sedikitnya 20 perwakilan akan diturunkan untuk membantu meringankan tugas para aparat penegak hukum. ”Saya kira steward akan sangat membantu kerja kami. Rencananya besok sore petugas keamanan dari pihak penonton/ suporter akan ikut dalam apel beberapa jam menjelang pertandingan,” ujar bagian keamanan, Kompol Budi Santoso. Pria yang juga Wakapolres Bangkalan itu berharap peran semua pihak dapat membantu menjaga stabilitas keamanan pada pertandingan perdana malam ini. ”Ini merupakan even nasional yang dituanrumahi Bangkalan. Bagaimana pun keamanan yang selama ini lekat dengan kota ini harus terus dijaga. Kami mengajak seluruh masyarakat untuk membantu menjaga keamanan selama pertandingan berlangsung,” imbuh pria berbadan tegap itu. Dalam pertandingan tersebut, tak kurang dari 350 personil keamanan dari kepolisian akan diterjunkan. Itu belum termasuk satpol PP dan TNI. Meski bakal dikawal ketat pasukan keamanan, namun jalannya pertandingan akan semakin mantap jika didukung juga dengan tingkah laku suporter yang menonton jalnnya laga. Jika mereka tertib, besar kemungkinan pertandingan akan enak ditonton. Sehingga hal-hal yang sama-sama tak diinginkan oleh semua pihak bisa dicegah. (bai/ed) Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.co

DOK/KM

BERGELORA: Aksi komunitas suporter pendukung P-MU di atas tribun timur SGB saat Laskar Sape Kerap masih berkiprah di Kompetisi Divisi Utama.

Pembuktian Kreatifitas Suporter P-MU BANGKALAN-Laga Persepam Madura United (P-MU) lawan Persidafon Dafonsoro kick-off pukul 19.00 di Stadion Gelora Bangkalan (SGB). Jika tak ada aral, akan menjadi laga penuh prestise bagi warga Madura, terutama bagi suporter P-MU. Pasalnya, menurut rencana laga tersebut akan disiarkan langsung ANTV selaku media partner PT Liga Indonesia, penyelenggara kompetisi ISL. Tak heran, sejumlah suporter P-MU, selain mengusung misi memberi dukungan penuh terhadap tim kesayangannya yang sedang berupaya bangkit demi nama Madura, juga menjadi ajang unjuk kebolehan suporter Madura. Sehingga kreatifitasnya bisa disaksikan seluruh jagad Nusantara. ”Kami sudah memiliki alat tabuhan. Bagi kami, laga besok (malam ini, Red) adalah ajang unjuk kreasi suporter P-MU agar seluruh pen-

duduk Indonesia mengetahuinya,” ujar Ra Imam, Dirijen Taretan Mania Pamekasan. Unjuk aksi suporter fanatik P-MU juga akan ditampilkan KConK Mania Bangkalan. Seperti yang diungkapkan Dirijennya, Mimit. Pertandingan perdana P-MU di kandangnya sendiri, diakui pria berjanggut ini adalah momentum kebangkitan semua elemen. Baik itu pemain maupun suporter P-MU. ”Ini adalah ajang kebangkitan seluruh elemen Madura. Baik itu pemain yang akan membuktikan kebangkitannya maupun suporter sebagai ajang perkenalan jika warga Madura bangga terhadap P-MU,” jelas Mimit. Apa yang disampaikan oleh dua elemen suporter fanatik P-MU tersebut memang betul adanya. Pasalnya, siaran langsung yang akan dilaksanakan malam ini

adalah ajang pembuktian jika P-MU betul-betul menjadi salah satu tim yang memiliki basis suporter fanatik. Keberadaan suporter P-MU saat ini memang sedang menjadi sorotan banyak komunitas suporter lainnya. Sebab, selama ini, ketika P-MU melakoni laga tandang, selalu saja ada kelompok suporter P-MU yang memberikan dukungan. Bahkan, jika pertandingan digelar di Pulau Jawa, sudah dipastikan satu tribun akan dipenuhi suporter yang memakai duplikat kebesaran tim merah putih. ”Ini sudah ajang deklarasi kami. Dukungan bagi tim serta upaya memberikan dukungan dengan perilaku dewasa selama di tribun dan sekitar stadion,” tandas Mimit. P-MU sebagai satau-satunya tim profesional di Madura yang berlaga di ISL memang menyedot perhatan warga Madura. Tak

heran, kendati bagi suporter dari Sumenep, Pamekasan dan Sampang, untuk memberi dukungan harus merangsek ke kabupaten paling baat di wilayah Madura, tidaklah menjadi penghalang. Seperti yang dilakukan Peccot Mania, suporter P-MU yang berbasis di Sumenep. Seperti yang disampaikan pembinanya, Yusuf Ismail. Sudah menjadi kebulatan tekat bagi Peccot mania untuk ambil bagian memberi dukungan atas tim yang dimanajeri Achsanul Qosasi, yang notabene asal Desa Daramista, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep. ”Ini sudah tidak bicara siapa dan apa. P-MU adalah jati diri Madura. Kami selaku orang Madura akan memberi dukungan terhadap P-MU. Apalagi ini juga menjadi ajang unjuk gigi suporter di publik nasional,” jelas Ucup -panggilan akrab Yusuf Ismail. (bri/ed)

Tak Pusingkan Pengganti Mujib Salam Suporter PSB Songsong untuk Tassio Laga Kandang Lawan Persid

BANGKALAN-Kartu merah diterima stopper Perseba Super Bangkalan (PSB), Mujib Ridwan, saat melakoni pertandingan perdana melawan PSBK Blitar (6/2). Kondisi tersebut tak membuat tim pelatih kalang kabut. Beberapa nama seperti Agusmanto, Zainuri dan Sofyan Hadi dinilai memiliki performa yang tidak jauh dengan Mujib. Pelatih Kepala PSB, Nus Yadera mengatakan, menyongsong laga kedua di Stadion Gelora Bangkalan (SGB) Senin mendatang (11/2), dirinya sudah mempersiapkan nama pengganti Mujib. ”Mungkin antara Agusmanto, Sofyan dan Zainuri. Tinggal kita lihat siapa yang paling siap,” ujar Nus. Selain itu, Laskar Suramadu terlihat mulai menggelar latihan kemarin pagi. Tak ada pemain yang mengalami cedera setelah

Dukung Upaya Manajemen P-MU

KM/ACHMAD BAIQUNI

JOGGING: Penggawa Laskar Suramadu latihan pagi di SGB kemarin.

melakoni laga yang cukup melelahkan melawan PSBK Blitar. ”Latihan pagi ini untuk mengembalikan kondisi fisik pemain. Kita ingin laga kedua melawan Persid Jember anak-anak kembali pada performance terbaiknya,” imbuh pelatih 46 tahun itu.

Dalam sesi latihan pagi kemarin, PSB berbagi lapangan dengan Persepam Madura United (P-MU) di SGB. Klub promosi ISL asal Pamekasan itu sedang mempersiapkan diri jelang pertandingan melawan Persidafon Dafonsoro malam ini. (bai/ed)

Suport Penuh Pemain Lapis Kedua BANGKALAN-Peran pemain cadangan dalam sebuah tim sepak bola profesional memang cukup vital. Meskipun tidak langsung memberi efek seperti pemain utama yang diturunkan, namun kesiapan pemain cadangan sewaktu-waktu dibutuhkan tenaganya, membuat tim mampu bermain konsisten. Tak hanya itu, dalam sebuah tim, kadang kala status spesialis cadangan atau super sub, justru bisa membuat seorang pemain lebih dikenal. Bahkan melebihi pemain utama. Sosok pemain pelapis tangguh asal Eropa seperti Olle Gunnar Solkjaer menjadi salah satu pemain kelas dunia yang justru bisa

menjadi penentu manakala dipasang sebagai pemain pengganti. Di tim Perseba Super Bangkalan (PSB), sosok pemain cadangan juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Meskipun, status penghuni bench bagi sebagian pemain diakui cukup membosankan. Seperti ungkapan Syaiful Bachri, striker pelapis PSB. Pemain asal Solo itu mengaku masih menunggu kepercayaan pelatih untuk memainkannya. ”Ya nunggu pelatih memberi kesempatan. Kapanpun itu saya selalu siap Mas,” ungkap pemilik nomor punggung 11. Namun bagi Syaiful, kemenangan yang diraih timnya masih di atas segalanya. Pemain yang

pada lawatan ke kandang PSBK Blitar masuk dalam daftar 20 pemain yang dibawa, juga tak mempermasalahkan apabila suport yang diberikannya hanya mampu disalurkan melalui bangku cadangan. ”Intinya adalah kemenangan tim. Saya kira itu yang menjadi tujuan utama dibentuknya tim ini,” imbuh Syaiful. Selain itu, promosi ke ISL seperti target yang ditanamkan PSB, bagi Syaiful merupakan pencapaian yang cukup prestisius. ”Kalau memang Perseba Super sukses promosi ke ISL, ini juga akan menjadi kebanggaan tim secara keseluruhan,” pungkasnya. (bai/ed)

BANGKALAN-Sikap gentle yang disampaikan El-Capitano Mohamadou Tassiou Bako yang rela posisinya sebagai pemain asing non-Asia digantikan Ali Khadafi, diapresiasi positif sejumlah suporter P-MU. Sebagian besar dari mereka mengaku apa yang dilakukan Tassiou adalah upaya untuk ikut membantu tim kebanggaannya. ”Kami atas nama suporter P-MU menyampaikan salam hormat kepada Tassiou yang gentle dengan mengedepankan keberlangsung tim. Kami sadar, P-MU selaku klub baru masih proses pembenahan. Apalagi persyaratan pemain asing di kompetisi ISL dibatasi. Terus terang kami sampaikan salut kepada Tassiou,” ujar Haqiqi, salah satu korwil suporter P-MU

asal Palengaan, Pamekasan. Senada dengan Haqiqi, Wasit, Kordinator Lapangan (Korlap) Korwil Taretan Mania Samudra menyampaikan apa yang dilakukan Tassiou adalah sikap ksatria. ”Terus terang kami bangga kepada Tassiou. Apalagi dia termasuk pahlawan P-MU yang bisa membawa P-MU promosi ke ISL. Bagaimanapun kami merindukannya,” jelas Wasit. Atas peran dan jasanya selama merumput di P-MU, serta determinasi yang tinggi dari sejumlah suporter P-MU, Tassiou tetap menjadi bagian dari P-MU. Iya, oleh Manajer P-MU Achsanul Qosasi, dipercaya menjadi scout tallent pesepakbola Madura, yang akan memperkua tim P-MU U-21. ”Itu adalah penghargaan yang pantas, dan kami juga berharap dia bisa menjadi salah satu pelatih tim U-21,” tandas Hamidi, salah satu pentolan suporter P-MU di Sumenep. (bri/ed)

KM/TABRI S. MUNIR

SERIUS: Tassiou Bako (kanan) berbincang dengan Pelatih P-MU Daniel Roekito, sesaat sebelum akhirnya memutuskan “istirahat”.


12

SABTU

9 Februari 2013

Free KICK Banggakan Madura Perantau PERTANDINGAN yang akan digelar nanti malam, merupakan laga kandang perdana P-MU di ISL. Atas kondisi tersebut, sejumlah warga Madura yang berada di luar Madura mengaku sempat heran. Umumnya seakan tak percaya P-MU bisa masuk ISL dan pertandingannya sering masuk TV. Hal itu, salah satunya disampaikan Moh. Tamsi, pria yang aslinya berasal dari Desa Bilaporah Rebba, Kec Lenteng, Sumenep. Secara khusus, dia mengontak Kabar Madura setelah membaca e-paper P-MU melalui facebook Kabar Madura. ”Saya sempat tidak percaya jika ada tim Madura yang masuk ISL. Saya yang berada di Bontang, terus terang sangat bangga. Karena setiap pertandingan kami bisa melihat kostum Madura di tayangan TV,” jelas Tamzi. Kebetulan, laga nanti malam akan ditayangkan langsung ANTV. Tak heran, atas informasi tersebut, Tamzi mengaku akan meluapkan rasa kangennya terhadap Madura melalui siaran langsung tersebut. (bri/ed)

Mantan Kawan Jadi Lawan LAGA P-MU kontra Persidafon Dafonsoro di SGB nanti malam, akan menjadi ajang pertemuan pemain eks Persiwa Wamena. Yakni Galih Firmansyah dan Firly Apriyansyah dari kubu P-MU, dengan Jaelani Arey dari Persidafon Dafonsoro. Terhadap kondisi tersebut, baik Firly maupun Galih mengaku tak terbebani denga status sebagai mantan teman satu tim. ”Kami pemain profesional. Ketika dia harus menjadi lawan, maka kami akan memposisikan sebagai lawan. Karena lawan yang kami hadapi hanya di lapangan. Untuk itu, kami akan berupaya mencegah dia mencetak gol,” tegas Firly yang juga dibenarkan Galih. (bri/ed)

SAATNYA PECAH TELOR P-MU On Fire Hadapi Laskar Gunung Cyklop BANGKALAN-Misi menyelamatkan kehormatan Madura diemban Laskar Sape Kerap pada laga nanti malam. Pasalnya, tiga kali pertandingan yang telah dilakoni anak asuh Daniel Roekito tersebut semuanya berkesudahan dengan kekalahan. Sehingga saat ini belum mampu meraup poin, termasuk juga belum bisa mencetak gol ke gawang lawan. Pertandingan yang akan kickoff pukul 19.00 (Live ANTV) di Stadion Gelora Bangkalan (SGB) tersebut, sebagaimana disampaikan Daniel Roekito adalah laga pembuktian jika P-MU bisa eksis di ISL musim ini. ”Ini adalah misi untuk mengangkat martabat sepak bola Madura di ISL. Jika di Divisi Utama P-MU mampu menjadi raja, kali ini kami juga berusaha sekuat tenaga agar juga bisa menjadi tim yang diperhitungkan di pentas ISL,” jelas Daniel Roekito. Dalam rangka mendukung upaya tersebut, Daniel Roekito serius menggembleng tim besu-

Zaenal Arif Striker P-MU

Doa dan Pengharap adalah Amanah ZAINAL Arief berpeluang tampil sebagai salah satu starting line-up P-MU kontra Persidafon Dafonsoro, malam nanti. Untuk itu, pemain yang dipercaya sebagai kapten tim kala P-MU melawat ke Persiwa Wamena tersebut, sangat mengharapkan dukungan dan juga doa warga Madura. ”Pengharapan warga Madura bagi kami adalah amanah untuk betul-betul direalisasikan dengan kemenangan,” jelas Zainal Arif, yang mengaku akan berupaya berusaha sekuat tenaga meraih kemenangan. (bri/ed)

P-MU kontra Persidafon memang baru sekali bertemu saat gelaran Inter Island Cup (IIC) beberapa waktu lalu. Kala itu, Anis Nabar menjadi momok setelah melesakkan Dan n go goll satu gol. Da j ug uga a tersebut juga mengubur mimpi P-MU unh tuk meraih poin di turnamen tersebut. e”Kami mek mang tidak akan melupakan sejarah. Tetapi ini kandang kami. Siapapun yang berusaha meraih poin di sini, akan kami lawan dengan keras pula,” tandas mantan pelatih Persisam Samarinda tersebut. Diakuinya, bekal untuk berupaya keras menahan keinginan asuhan Ernest Pahelerang untuk merebut poin di SGB yang menjadi kandang keramat bagi P-MU telah dikantonginya. Salah satunya, skuad P-MU saat ini sedang on fire untuk bertempur dengan sekuad tenaga. ”Pemain sedang on fire. Dukungan dan doa dari masyarakat Madura terngiang jelas di hati dan telinga kami. Itulah yang memantik semangat kami dan anak-anak P-MU,” ungkap pelatih yang suka berpenampilan nyentrik dengan memakai topi dan kacamata.

11 pemain P-MU untuk membalas kekalahan atas Eduard Ivakdalam dan kawan-kawan tidak semudah dalam bayangan. Pasalnya, tim yang biasa memakai kostum hitam putih tersebut saat ini sama-sama seda ang n on on fire. Terdang bukt bu ktii tim yang bukti, berbasis di Sentani, Provinsi P a p u a tersebut pada pertandingan se e sebelumnya, m a m p u membenamkan Persita Tangerang 4-0 dan bermain imbang dengan Persib Bandung 0-0. Adalah Jaelani Arey dan Anis Nabar yang menjadi hantu bagi dua tim tamunya tersebut. Tak heran, hadirnya dua pemain itu dalam skuad Persidafon Dafonsoro membuat optimisme tinggi Ernest Pahelarang. Pelatih berpostur tu-

tanMichael Orah nya untuk bisa meBusari ladeni Fachruddin Wahyu tamunya, Aryanto Persidafon Dafonsoro. Berdasarkan perhitunganKristian head to head, Upaya Frily Apriyansyah Adelmund

buh ceking tersebut mengaku siap meladeni tantangan P-MU. ”Dimana pun kami bertanding, kami akan selalu berupaya merebut poin,” tandas Ernest dihubungi Kabar Madura via telepon selulernya. Ernest baru bisa dihubungi via telepon karena Persidafon tidak melakukan latihan dengan memanfaatkan jatah menjajal lapangan, Jumat (8/2). Mereka baru akan menjajal lapangan Sabtu (9/2) pagi ini. Sama-sama mengusung misi meraih poin, akan menjadikan laga yang akan dihelat nanti malam dipastikan menarik. Ekspektasi tinggi dari suporter serta semangat yang sedang membara dari skuad Laskar Sape Kerap akan menjadikan sajian yang sangat menarik tidak hanya di lapangan, namun suguhan bagi pecinta bola Madura. (bri/ed)

Galih Firmansyah

PE

RS

KM/DOK

JAELANI AREY

EP AM

MA

KM/TABRI S. MUNIR

SESI II: P-MU dan Persidafon bertemu dalam IIC Grup B di Bandung yang dimenangkan Persidafon dengan skor 0-1. PER

SID AF

ON

Zainal Arif

DU

RA

Denny Rumba

Ali Khadafi

UN

Jaelani Arey

ITE

D Issac Y.M. Djober

Osas Saha

DA F

ON

Izzac Wanggai

SO

RO

Andri Ibo

HEAD TO HEAD

Eduard Ivakdalam Anis Nabar

INTER ISLAND CUP P-MU (0) – PERSIDAFON (1) Prediksi P-MU Menang Seri Kalah

DANIEL ROEKITO

Samuel Rumkabu

Francky Amo

Selsius Gebze

75,6 Persen 22 persen 2,4 Persen

Berdoa Gawang P-MU Tak Kebobolan Lagi

KM/TABRI S. MUNIR

TRIO : Tiga penjaga gawang P-MU pemanasan di SGB pada sesi latihan pagi kemarin.

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

Juan Cerili

Rasmoyo

TIGA penjaga gawang memperkuat P-MU selama melakoni kasta kompetisi ISL 2012-2013 ini. Masing-masing Galih Firmansyah, Firmansyah dan Alvonsius Kelvan. Dari ketiganya, hanya Firmansyah yang belum diberi kesempatan memperkuat Laskar Sape Kerap di laga resmi. Sementara Galih Firmansyah diturunkan saat P-MU melawat ke kandang Persela Lamongan. Namun dalam lawatan ke Papua, giliran Alvonsius Kelvan yang dipercaya di bawah mistar. Masing-masing melawan Persipura Jayapura dan Persiwa Wamena. Pertanyaannya, siapakah yang

akan diturunkan saat P-MU menjamu Pesidafon Dafonsor malam ini? Semuanya berpeluang dimainkan. Namun ketiganya sepakat, siapapun yang dipercaya pelatih, sama-sama mendoakan agar jala gawang P-Mu tak lagi bergetar oleh gol lawan. Ini, terungkap dari pernyataan Alvonsius Kelvan. ”Ini adalah permainan tim. Siapapun yang diturunkan pada laga besok (malam ini, Red), doa yang paling utama dari kami bertiga adalah gawang kami tidak lagi kebobolan. Sudah sangat menyakitkan kebobolan sepuluh gol,” sesalnya. (bri/d)

Eric Arseni

ERNEST PAHELARANG

Kami Akan Bermain Secara Tim TIGA laga P-MU sudah dijalani di pentas ISL. Dari tiga pertandingan itu, striker utama Laskar Sape Kerap Osas Marvelous Ikpefua Saha (Osas Saha) belum sekalipun mencetak gol. Tak heran, tak sedikit suporter P-MU yang menagih gol kepadanya. Sebab sejak merapat, ekspektasi tinggi disematkan kepadanya. Pada laga malam nanti, Osas mengaku akan berupaya mencetak gol. Meski, permainan tim yang solid

menjadi hal yang akan didahulukan. Sebab Osas berkeinginan kuat memberi kemenangan bagi P-MU. ”Ini adalah permainan tim. Jika pun nanti saya kembali harus dijaga banyak pemain lawan, saya akan berupaya memberi peluang rekan se tim untuk bisa membobol gawang lawan. Sehingga kemenangan bisa kita wujudkan,” jelas Osas, pemain yang sering kali di jaga dua hingga tiga pemain lawan dalam setiap pertandingan. (bri/ed)

KM/TABRI S. MUNIR

OSAS MARVELOUS IKPEFUA SAHA


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.