Edisi 9 Desember 2012

Page 1

KM/AGUS JOSIANDI

PANGGUNG KAMPANYE: Bersama segenap pengurus partai pendukung, OM Soneta di bawah komando Rhoma Irama menghibur pendukung pasangan Makmur yang memenuhi di alun-alun selatan Kota Bangkalan, kemarin.

MINGGU 9 Desember 2012

Soneta Goyang Pendukung Makmur

KM/AGUS JOSIANDI

SIAGA: Satu kompi Brimob Polda Jatim disiagakan di Suramadu, menyusul isu penutupan akses Suramadu yang kabarnya akan dilakukan salah satu masa pendukung calon peserta pemilukada yang kecewa.

Pungkasi Hari Terakhir Kampanye BANGKALAN-Ribuan massa memadati Alun-alun Kota Bangkalan, Sabtu (8/12) ke-

Walau Gertakan, Satbrimob Kondisikan Suramadu LABANG-Kelompok massa yang hingga saat ini menduduki kantor KPU Bangkalan, melontarkan rencana akan memblokade dua titik rawan di Bangkalan. Yakni Pelabuhan Kamal dan Jembatan Suramadu. Menyikapi hal tersebut, kepolisian langsung meresponya. Yakni, menugaskan sejumlah personilnya di dua lokasi dimaksud.

Ancaman tersebut, buntut dicoretnya pasangan calon nomor 1, Imam Buchori CholilZainal Alim (Imam-Zain). Itu, menyusul pasca kekalahan KPU Bangkalan atas gugatan PPD dalam sidang PTUN, beberapa waktu lalu. Ditemui Kabar Madura di lokasi penugasan, persisnya dekat pintu tol akses Suramadu sisi Madura, sejumlah personil

marin. Mereka datang dari berbagai penjuru Bangkalan. Bersambung ke Hal 6

Satbrimob Polda Jatim tengah bersiaga. Itu dilakukan guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Iptu Imam Mahmudi, Komandan Kompi Satbrimob Polda Jatim yang ditugasi melakukan pengamanan di sekitar akses Suramadu, mengaku tak tahu hingga kapan timnya bertugas di lokasi tersebut. Bersambung ke Hal 6

Kriminal

Pelaku Curanmor Akhirnya Meninggal PAMEKASAN-Mahfud, salah seorang pelaku percobaan pencurian sepeda motor (curanmor) di Desa Teja Timur, Kecamatan Kota Pamekasan (7/12), akhirnya meregang nyawa, pukul 03.00, kemarin (8/12). Luka-luka yang diderita setelah dihakimi warga, rupanya terlalu parah. Pria asal Desa Dabuan, Kec Tlanakan, Pamekasan itu sebenarnya sudah mendapat perawatan di RSUD dr Slamet Martodirdjo Pamekasan. Bersambung ke Hal 6

KM/FATHOR RAHMAN

MENGENASKAN: Kondisi Mahfud, seorang pelaku curanmor di Teja Timur yang akhirnya meninggal setelah dibawa ke RSUD Dr. Slamet Martodirdjo Pamekasan. Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

KM/AGUS JOSIANDI

MENYEMUT: Hari terakhir masa kampanye Pemilukada Bangkalan, dioptimalkan pendukung pasangan Makmur unjuk kekuatan pada kampanye akbar yang digelar di alun-alun selatan Kota Bangkalan, kemarin.

KM/FANDRI ARDIANSYAH

UNTUK PENGETAHUAN: Bupati Sampang Noer Tjahja memukul gong tanda dimulainya kegiatan Gebyar PAUD dan Perencanaan Gerakan Anak Sampang Membaca, kemarin.

CEK SOUND: Raden Haji Oma Irama, jelang konser di kampanye Makmur di Alun-alun Kota Bangkalan.

Sulitnya Mendekati Rhoma Irama

Wah, Bang Haji Gak Asyik! Terlepas dari aneka kontrofersialnya, daya tarik Rhoma Irama dengan Soneta Grup-nya tak pernah pudar. Lebih-lebih bagi masyarakat Madura. Kok bisa?

Membiasakan Gemar Membaca SAMPANG-Aula Pendapa Rumah Dinas Bupati Sampang di Jalan Wijaya Kusuma, riuh, kemarin (8/12). Sekitar 1000 peserta didik dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) serta Taman Kanak-kanak (TK) se Kabupaten Sampang berkumpul. Mereka menghadiri Gebyar PAUD dan

Deklarasi Gerakan Anak Sampang Membaca yang diadakan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang. Acara tersebut guna membiasakan anak di usia dini gemar membaca. Tentunya itu demi menciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas. Bersambung ke Hal 6

AGUS JOSIANDI, Bangkalan KAMPANYE akbar pasangan Makmur (M. Makmun Ibnu FuadMondir Rofii) di alun-alun Bangkalan kemarin (8/12), mendatangkan si Raja Dangdut sebagai bintang tamu. Siapa lagi kalau bukan Raden Haji Oma Irama, atau yang biasa dikenal masyarakat luas dengan sebutan Rhoma Irama. Bersambung ke Hal 6

KM/AGUS JOSIANDI


2

MINGGU

9 Desember 2012

AIR PAM

SALAH PAHAM: PAHAM: Massa pendukung pasangan Ra Imam sempat bersitegang dengan aparat kepolisian yang dipicu pembakaran ban bekas di depan kantor KPUD Bangkalan.

KM/MADURACORNER

TIDAK PECAH: Air yang muncrat dari pipa memang disengaja sebagai pembuangan agar pipa tidak pecah.

Dikira Bocor, PDAM Membantah BANGKALAN-Sebuah pipa PDAM yang membentang di atas sebuah sungai di timur Masjid Junok Kelurahan Tonjung Kecamatan Burneh mengeluarkan semburan air. Meski kondisi ini sudah berlangsung cukup lama, namun PDAM Bangkalan seperti tidak responsif. Menurut salah seorang warga setempat, Syaiful, bocornya pipa PDAM itu sebenarnya sudah lama terjadi sejak 3 bulan, namun pihak PDAM Bangkalan seperti nya terkesan sengaja membiarkan. “Airnya sampai muncrat-muncrat keatas, kan eman kalau air itu dibuang,” jelas Syaiful seperti dikutip maduracorner, Sabtu (8/12). Sementara itu,Direktur PDAM Sumber Pocong Bangkalan, Sutrisno mengatakan, PDAM bukan sengaja membiarkan pipa yang bocor tersebut. Akan tetapi pipa yang bocor di sebelah atas hingga airnya muncrat setinggi 2 meter itu dimaksud kan sebagai tempat pembuangan udara atau air falem, agar pipa yang berfungsi menyalurkan air tidak pecah. “Ini hanya kesalah pahaman saja mas, pipa itu tidak bocor, namun tehnisnya memang harus seperti itu,” ujar Sutrisno. (mdc/zis)

Ada Anggota Diisukan Tertembak Kapolres Menyanggah BANGKALAN- Pada pukul 01.00, Sabtu (8/12) kemarin sempat terjadi ketegangan antara aparat dengan sebagian massa, yang dipicu pembakaran ban oleh massa. Pihak keamanan yang meminta massa memadamkan api tidak digubris. Sehingga aparat kepolisian yang bertugas langsung menyiagakan pasukan dan hal tersebut membuat sejumlah massa yang masih terjaga terpancing emosi dan bersitegang dengan

aparat, bahkan terjadi insiden pelemparan batu. Beruntung sejumlah pimpinan massa dan pihak keamanan dapat meredam emosi kedua belah pihak sehingga tidak terjadi bentrokan. Kapolres Bangkalan AKBP Endar Priyanto yang langsung meninjau lokasi, meminta massa tenang dan tidak terpancing provokasi, sehingga dapat melanjutkan istirahat. “Saya minta semuanya tenang dan tidak terpancing provokasi” ungkap Endar Priyanto.

Hal tersebut juga dilakukan seorang pimpinan massa, dengan menggunakan pengeras suara dia meminta massa menahan diri, dan serta berharap polisi tidak menggunakan bahasa-bahasa yang dapat memancing emosi massa. “Saya minta semuanya tenang, jangan terpancing emosi kita disini aksi damai. Dan tolong untuk masalah kecil seperti ini pihak keamanan jangan menggunakan bahasa yang memancing emosi” tandasnya. Sementara itu, terkait bere-

darnya isu yang mengabarkan ada anggota kepolisian yang tertembak dalam gesekan antara massa dengan aparat kepolisian. Kapolres Bangkalan AKBP Endar Priyanto secara tegas membantah isu tersebut. “Tidak ada anggota yang tertembak,” ujarnya. Namun kepada Kabar Madura, Endar mengatakan saat terjadi gesekan Jumat sore (07/12) di pintu masuk Kantor KPUD Bangkalan ada anggota yang terkena lemparan batu di paha.

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

“Tadi memang ada anggota yang kena lemparan batu di bagian paha” tandasnya. Seperti diberitakan, massa pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati ImamZein memrotes keputusan KPUD Bangkalan yang tidak mengajukan banding terhadap putusan PTUN yang intinya eminta pencabutan surat keputusan penetapan calon. Masa pendukung pasangan nomor urut satu semakin marah karena KPU malah mencoret nomor urut satu. (fir/zis)

Massa Terkonsentrasi Berdekatan, Polisi Optimalkan Pengamanan BANGKALAN-Sabtu (8/12) kemarin merupakan hari yang bisa jadi cukup mendebarkan. Ini karena dua acara yang melibatkan dua massa pendukung pasangan calon pemilukada Bangkalan terkonsentrasi di dua tempat terpisah yang jaraknya tidak berjauhan. Masa pendukung pasangan calon M Makmun Ibnu Fuad-Mondir Rofii (Makmur) berada di alun-alun Bangkalan guna mengikuti kampanye akbar yang hadirkan Raja Dangdut Rhoma Irama. Tak jauh dari tempat itu, juga terdapat massa pendukung pasangan calon Imam-Zein yang sedang mengadakan aksi blokade terhadap gedung KPUD Bangkalan terkait dicoretnya pasangan Ra Imam dan Zein. Sebagaimana disampaikan Komandan Peleton Raimas Polda Jatim, Iptu Giri saat mengawal pengamanan di sekitar kantor KPUD Bangkalan, berkumpulnya 2 kelompok massa di dua lokasi yang tidak cukup jauh tersebut memiliki potensi konflik. Tak ayal, sejak Sabtu pagi kemarin, jajaran Kepolisian Resort Bangkalan yang dibantu oleh banyak personel lain baik dari Polda dan Polres terdekat, tampak terlihat berjaga-jaga

di banyak titik rawan di Bangkalan. Iptu Masrukin, salah satu Komandan Kompi Satbrimob Polda Jatim yang pagi kemarin bertugas melakukan pengamanan di sekitar kantor Panwaslu Kabupaten Bangkalan ini menuturkan pihak hanya mengantisipasi kemungkinan terburuk. “Untuk hari ini (kemarin), pengamanan difokuskan di beberapa titik, di alun-alun, Panwaslu, KPU, dan sekitar Suramadu. Untuk di lokasi ini, pagi ini kita 1 kompi Satbrimob, ditambah 1 kompi Dalmas, serta pengamanan lain dari Polres sendiri”, jelas Masrukin. Ditanya apakah pengamanan ini dilakukan karena potensi konflik, ia hanya mengantisipasi segala kemungkinan hingga yang terburuk sekalipun. Senada dengan pernyataan tersebut, AKP Sunarto, Kasat Sabhara Polres Bangkalan itu, juga menyampaikan bahwa jajaran Sabhara Polres Bangkalan sabtu kemarin seluruhnya terjun ke beberapa titik rawan. “Semua jajaran Sabhara terjun hari ini, salah satunya di Suramadu mas, menyikapi isu blokade akses Suramadu yang sempat disampaikan masa yang menduduki kantor KPUD jumat Kemarin”, papar sunarto. (jos/zis)

KM/AGUS JOSIANDI

RAWAN : Anggota Satbrimobda Polda Jatim sedang menerima pengarahan terkait pengamanan di sejumlah titik di Bangkalan, kemarin. Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com


MINGGU

3

9 Desember 2012

Berkah Musim Hujan bagi Pembatik Ban Bekas

Pendapatan Naik 50 Persen, Satu Hari Raih Omzet Rp 500 Ribu Musim hujan memang tidak terlalu menguntungkan bagi pengusaha batik kain. Sebaliknya mujin hujan justru membawa berkah bagi penjual ban hasil daur ulang. Inilah saatnya mereka menerima banyak pesanan batik ban. FANDRY ARDIANSYAH, Sampang PARA pedagang yang sekaligus pembuat ban berjejer di jalan Diponogoro kota Sampang. Tangan terampil mereka terlihat sibuk membatik ban bekas yang ada di depan mereka. Mohammad Ali, 45, salah satu pemilik usaha batik ban bekas, mengatakan selama musim penghujan penjualan ban batik meningkat hingga 50%. Dalam sehari ia mengaku bisa mendapatkan omzet hingga Rp 500.000. “Pada musim kemarau penjualan sekitar 5-10 ban/hari. Selama musim penghujan ini jumlahnya naik hingga 10-30 ban/hari terutama saat akhir pekan,”ujar Mohammad Ali saat ditemui Kabar Madura di kios miliknya, Sabtu (8/12) kemarin. Ali mengatakan sebagian besar konsumen ban batik mengaku faktor harga menjadi pertimbangan dalam memilih produk tersebut.

RASKIN

Jadi Penopang Hidup Sementara SAMPANG-Kemarau panjang yang melanda Kabupaten Sampang beberapa waktu lalu membuat kelimpungan masyarakat pedesaan karena ketersediaan air bersih mulai terbatas dan sulit didapat. Untuk mendapatkan air bersih, warga harus rela mencari sumber air yang masih ada, walaupun jaraknya lebih dari satu kilometer. Dampak kemarau panjang, selain kesulitan air bersih, warga mengaku ladang pertaniannya mengalami puso atau gagal panen. Sehingga, kebutuhan hidup sehari-hari juga menjadi terhambat karena tidak punya sumber penghasilan yang bisa didapat. Hal ini yang memicu banyaknya masyarakat miskin yang harus beralih profesi. Penderitaan petani di Sampang semakin bertambah, tatkala tanaman tembakau yang diharapkan bisa jadi penopang hidup di kala musim kemarau, ternyata malah tidak sesuai harapan. Pasalnya, tanaman tembakau yang saat itu kwalitasnya baik, harganya malah anjlok tidak sesuai dengan modal yang dikeluarkan. “Satu lokke’ atau satu petak tanaman tembakau yang saya tanam menghabiskan modal paling sedikit Rp. 1 juta. Eh, setelah dipanen, malah hanya ditawar Rp. 400 ribu. Apes mas, nasib petani tembakau tahun ini,” keluh Saliman, petani tembakau asal Gunung Maddah, Kecamatan Sampang. Untuk tetap bisa menopang kebutuhan hidup sehari-hari, para petani di Sampang mencoba mencari pekerjaan lain, seperti menjadi pemecah batu, kuli bangunan bahkan ada yang ikut jadi nelayan. Hal ini dilakukan untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hari. Untungnya setiap bulannya, petani di Sampang yang sebagian besar tercatat sebagai keluarga miskin, masih mendapatkan jatah raskin dari pemerintah. Sehingga dari jatah raskin yang didapat tersebut bisa menjadi penopang hidup sementara. (KM10/zis)

Dengan harga yang relatif murah mulai Rp 20.000-Rp50.000 mereka bisa mendapatkan ban seperti baru. Harga itu didasarkan pada kualitas karet ban. “Ada tiga jenis karet yang dijual yaitu CL, B2 dan super. Jika digunakan pada kendaraan bermotor roda 2 maupun roda 4, ban batik bisa bertahan sekitar satu tahun,” imbuhnya Ali mengaku bahan baku ban batik ia dapatkan dari hasil berburu ke berbagai daerah. Ia kemudian memproduksi sendiri ban itu dengan mesin press. Ban lama yang sudah halus, akan tampak seperti baru setelah diproses di mesin press. “Selain membantu orang berkocek tipis, saya juga ingin membantu mendaur ulang sampah ban,” tukasnya Masih kata Ali, pada musim penghujan, risiko terpeleset akibat ban tipis maupun kecelakaan lebih tinggi. Oleh karena itu, banyak konsumen yang memilih membeli ban batik untuk meningkatkan keamanan berkendara. Sementara salah satu pembeli, Fathurrahman, 25, asal Pamekasan mengaku lebih memilih ban batik karena harganya lebih murah. Ia bahkan mengaku tidak pernah membeli ban baru selama mengendarai sepeda motor. “Selisih harganya separuh lebih. Karena hanya digunakan dalam kota saya yakin kualitas ban ini terjamin,” katanya. (zis)

KM/FANDRI ARDIANSYAH

BERKAH: Seorang pembatik bank bekas yang menerima banak ordr saat musim hujan tiba.

Kecamatan Dalpenang Paling Dalam Tradisi Banjir di Wilayah Kota SAMPANG-Banjir seolah menjadi tradisi terutama di kota Sampang. Sejak bulan Januari 2012, kota Sampang sudah banjir lebih dari 6 kali dengan ketinggian mencapai satu meter bahkan lebih. Namun, banjir pada April lalu sebagai penghujung musim hujan diakui merupakan banjir terbesar yang terjadi sepanjang tahun 2012 ini, yakni mencapai ketinggian hingga 1,5 meter. Banjir yang melanda kota Sampang seperti biasanya merupakan luapan kali Kemuning. Sungai yang membelah kota Sampang ini sudah tidak mampu lagi menampung kiriman

air dari daerah yang lebih tinggi yakni daerah utara yang menjadi penentu bila hujan turun deras. Dan puncaknya, sebanyak 6 kelurahan di wilayah kota dipastikan terendam air setinggi dada orang dewasa. Keenam kelurahan tersebut yakni Rongtengah, Polagan, Gunung Sekar, Karang Dalam, Dalpenang, desa Panggung, desa Pasean serta sebagian jalan kota. Dari keenam kelurahan tersebut, banjir paling tinggi terjadi di wilayah kelurahan Dalpenang. Sebab, kelurahan tersebut mempunyai letak geografis paling rendah jika dibandingkan dengan kelurahan yang lainnya. Ketinggian air di kelurahan Dalpenang mencapai 1,5 meter lebih. Hal ini

yang menyebabkan masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut menganggap musibah banjir sesuatu hal yang biasa. Seperti dituturkan Fadil, salah satu warga di kelurahan Dalpenang. “Bagi orang yang tinggal di sini, banjir sudah seperti tradisi setiap bulannya. Dalam musim penghujan, hampir setiap bulan kita pasti dapat. Sehingga kita pasti sudah siap bila hujan turun dengan derasnya,” tutur Fadil, Sabtu (8/12) kemarin. Fadil menambahkan, banjir yang menimpa kota Sampang, merupakan banjir kiriman dan luapan dari kali Kemuning yang melewati perkotaan. Sebab, sungai inilah tidak dapat menampung debit air hujan yang datang dari daerah utara. “ Tak bisa

dipungkiri lagi, Sampang pasti banjir jika didaerah utara sana hujan deras,” ungkapnya. Yuli, salah satu warga jalan Bahagia kelurahan Rongtengah, juga mengungkapkan hal yang sama. Dirinya sangat prihatin dengan rentetan banjir yang selalu menjadi tradisi bagi masyarakat kota, khususnya bagi daerah kantong banjir. Dirinya berharap, pihak yang terkait dapat mencari solusi dengan masalah tersebut. “ Kita hanya bisa pasrah jika hujan sudah turun, pasti keesokan harinya banjir. Terlebih memasuki musim penghujan kali ini. Saya berharap, pihak yang terkait untuk dapat memperhatikan hal ini,” harapnya. (KM10/zis)

Pengusaha Genteng Ganti Minyak Tanah dengan Solar SAMPANG–Mahalnya harga minyak tanah membuat para pengusaha pembuatan genteng di sejumlah wilayah di Sampang beralih menggunakan solar yang dibutuhkan untuk pembakaran genteng. Seperti yang terjadi di kecamatan terbesar penghasil sentral genteng Madura. Hampir semua pengusaha genteng yang berada di Kecamatan Karang Penang beralih menggunakan solar yang harganya cukup murah, yakni Rp 5000 perliternya. Sdangkan minyak tanah yang seharusnya dipakai untuk proses pembakaran genteng sudah tidak dapat dijangkau oleh masyarakat. Harganya hingga mencapai Rp 16 ribu per liternya. Kecamatan Karang Penang dikenal sebagai salah satu daerah penghasil genteng terbesar di Madura. Namun, para pengusaha genteng khususnya masyarakat yang mempunyai usaha pembuatan genteng sangat mengkhawatirkan dampak tingginya harga minyak tanah di masyarakat. Bahkan hilang dari peredaran masyarakat di

KM/ ACHMAD SYAIFUL ROMADHON

SUSAH : Para pengusaha genteng banya yang beralih menggunakan solar dari minyak tanah.

kalangan bawah dengan beralihnya ke gas elpiji.

Misdi (55), warga Desa Tlambah Kec. Karang Penang yang

mempunyai usaha pembuatan genteng selama 15 tahun,

mengakui sejak langkanya dan tingginya harga minyak tanah di masyarakat, dirinya beralih menggunakan solar. “ Kalau dibandingkan sewaktu pake minyak tanah, kualitas genteng akan menjadi keras dan tidak cepat hitam,” ujar Misdi, kemarin. Dampak pergantian musim yang terjadi dari musim kemarau ke musim hujan juga mengakibatkan berkurangnya hasil produksi. “ Kalo saat musim kemarau, kita dapat membuat sekitar 25 ribu biji genteng dalam tiap bulannya. Tapi saat musim hujan bias sampai 3 bulan sekali,” ungkapnya. Selain kendala bahan baku, kendala lain yang dirasakan yakni dalam hal pemasaran. Dirinya mengaku, genteng hasil buatannya selama ini hanya sampai di daerah Madura saja. “Kami berharap ada perhatian dari pemerintah daerah dalam hal ini. Khususnya dalam hal pemasaran terhadap khalayak luas serta tingginya harga minyak tanah,” harapnya. (KM10/zis)

Kondisi Angin Masih Tak Menentu SAMPANG–Pergantian musim yang masih belum pasti mengakibatkan nelayan masih berpikir kembali untuk melaut. Para nelayan enggan melaut akibat kondisi angin yang masih belum menentu dan kondisi hujan yang terkadang turun dengan deras. Sehingga mereka lebih memilih diam dan mencari pekerjaan yang lain. Angin laut dirasakan berhembus sedikit kencang dalam beberapa pekan terakhir. Ini membuat sebagian masyarakat waspada. Terlebih lagi bagi kalangan masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan. Setiap harinya harus mencari ikan di laut demi mencukupi kebutuhan sehari-hari. Sehingga kondisi angin sangat berpengaruh. Kondisi angin memang sangat berdampak terhadap pengEmail Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

hasilan para nelayan. Posisi dan angin yang berhembus sangat berpengaruh terhadap kondisi ikan hasil tangkapannya. Seperti pada saat terjadi angin darat, para nelayan bisa langsung melaut lantaran angin yang sangat menguntungkan bagi mereka. Seperti diutarakan Samsudin (36). Nelayan warga Dharma Camplong Kec. Camplong lebih memilih mencari pekerjaan lain dibandingkan melaut pada saat angin kencang seperti beberapa pekan terakhir. “Untuk waktunya masih belum tepat mas, kadang hujan kadang angin kencang dan itu sangat berbahaya bagi para nelayan yang pergi melaut,” ujarnya, kemarin. Dijelaskan pula, angin yang kencang dapat menimbulkan ombak yang besar yang dampak-

nya sangat berbahaya bagi kapal dan perahu nelayan. Sehingga mereka lebih memilih untuk tidak melaut sementara menunggu cuaca kembali normal.“Dampaknya penghasilan kami menjadi menurun mas,” ucapnya. Hal yang sama disampaikan oleh Sumadi, warga jalan Diponegoro Kecamatan Sampang. Sehari-hari memilih bekerja menarik becak bila melihat cuaca yang sangat ekstrim belakangan ini. Sehingga dalam kehidupan yang pas-pasan harus memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga. “ Kalo tidak bekerja yang lain, setiap harinya mau dikasih makan apa keluarga saya,” ungkapnya. (KM10/zis) TAK PASTI: Perahu-perahu nelayan disandarkan selama tidak menentunya cuaca selama pergantian musim.

KM/ACHMAD SYAIFUL ROMADHON


4

MINGGU

9 Desember 2012

Tak Boleh Diendapkan 15 Ton Beras Bencana Didistribusikan Desember 2012

KM/FATHOR RAHMAN

HARAP-HARAP CEMAS: Salah seorang petani saat membajak lahan sawahnya setelah selesai diguyur hujan.

Petani Cemaskan Curah Hujan PAMEKASAN-Meski telah memasuki musim penghujan setelah kemarau panjang, para petani di sejumlah wilayah Pamekasan membiarkan sawahnya kosong. Memasuki musim penghujan sepertinya masih belum bisa membuat para petani mengawali masa tanam. Hal ini karena curah hujan yang kurang normal membuat sejumlah petani di daerah pegunungan seperti di Desa Sanah Laok kec Waru sedikit cemas. Sebab curah hujan yang ada tidak bisa dipastikan dan terkadang cuaca panas menyengat. “Masih belum normal curah hujan saat ini, terkadang hujan ringan dan lebat tapi juga tidak

jarang panas matahari datang menyengat, sehingga tanaman kami kurang baik pertumbuhannya,” tukas salah seorang petani yang ditemui di lahannya, Muallim, kemarin. Menurut lelaki 50 tahun ini, tumbuhnya tanaman yang kurang baik disebabkan curah hujan yang tidak normal dan panas matahari yang kurang menguntungkan pada tanaman tertentu, termasuk tanaman padi. “Kalau tanaman padi kan memerlukan pengairan yang banyak pak, sedangkan lahan di sini tidak rata dan cenderung miring, jadi kalau hujan tidak normal tanaman kami kurang bagus

tumbuhnya,” pungkas petani lainnya, Hasin. Sedangkan tanaman jagung menurutnya, tidak membutuhkan pengairan yang banyak. Sedangkan yang ada pada saat ini, curah hujan disertai angin yang kencang, sehingga keadaan pohon jagung menjadi tidak baik juga pertumbuhannya. “Makanya sekarang masih ada petani yang belum berani memutuskan untuk bercocok tanam pak. Ya, kendalanya curah hujan dan panas matahari masih kurang menguntungkan bagi petani. Apalagi yang bagi petani padi, karena membutuhkan curah hujan yang baik

untuk pengairan tanaman padi bagi daerah pegunungan seprti disini,” katanya. Saat ini petani hanya bisa mengharapkan curah hujan yang baik sehingga bisa membantu proses penanaman petani. Sebagian petani sampai saat ini belum berani turun kelahannya, hanya saja lahannya sudah dibajak untuk persiapan kalau ada curah hujan yang baik. “Lahan saya ini masih belum ditanami apa-apa pak, hanya dibajak saja. Biar nanti kalau ada cuaca yang mendukung, nanti tinggal menanami dan merawat tanamannya saja. Walau sampai sekarang masih belum jelas mau menanam apa,” lanjutnya. (ong/zis)

EKONOMI Butuh Perbaikan Sistem PAMEKASAN-Perekonomian masyarakat Kabupaten Pamekasan dinilai masih jauh dari kata sejahtera. Pasalnya di berbagai daerah masih banyak masyarakatnya yang menjerit membutuhkan bantuan. Hal itu membuktikan jika Pamekasan masih membutuhkan perbaikan sistem ekonomi, supaya masyarakat kota Batik ini dapat menikmati sumber daya alam yang dimilikinya. “Kabupaten Pamekasan termasuk daerah tertingKabupaten Pamegal di samp- kasan termasuk daerah ing Sampang, tertinggal di samping Bangkalan Sampang, Bangkalan dan Situbondan Situbondo.” do. Ada lima kabupaten seHUSNAN AHMADI Jawa Timur Ketua Komisi B DPRD yang termasuk Kabupaten Pamekasan daerah teringgal dan Pamekasan termasuk di dalamnya,” ujar Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Pamekasan Husnan Ahmadi, Sabtu (8/12). Menurutnya, pemerintah mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Itu bisa dilakukan melalui penanaman modal asing yang dilakukan oleh para investor. “Sebetulnya pemerintah mempunyai peluang besar untuk mengembangkan perekonomian masyarakatnya, selama ini pemerintah hanya mengadalkan APBD saja,” tegas Husnan. Hasil tersebut bisa berdasarkan pendapatan Kabupaten Pamekasan dan jumlah rumah tangga sasaran miskin (RTSM), dan juga pendidikan masyarakat Pamekasan itu sendiri. “Walau sudah masuk kota pendidikan, pendidikannya kita kan masih belum merata dan pendidikan itu sangat mempengaruhi terhadap perekonomian masyarakat,” tegasnya saat berbincang dengan Kabar Madura. Masih menurut politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut, ada beberapa faktor yang menjadi kendala investor dalam mengambangkan usahanya di Kabupaten Pamekasan. “Misalnya karena proses perizinannya yang sulit atau karena hal lain, seperti karena Pamekasan termasuk daerah yang tertinggal, sehingga para investor takut untuk menanamkan modalnya,” imbuhnya. (jck/zis) Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

PAMEKASAN-Jatah beras bencana yang didistribusikan untuk Kabupaten Pamekasan pada bulan Desember ini mencapai 15 ton. Beras ini harus didistribusikan pada masyarakat yang dilanda bencana seperti akibat terkena musibah puting beliung, petir, dan sejumlah bencana alam lainnya. “Sisa yang 15 ton itu akan dihabiskan bulan Desember ini, tapi kalau misalnya tidak habis akan dibagi pada tahun berikutnya,” ujar Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Pamekasan Muhammad Zakir melalui Kasi Bantuan Sosial M. Munir kepada Kabar Madura, Sabtu (8/12) kemarin. Sejauh ini beras bencana yang didistribusikan oleh pemerintah paling banyak didistribusikan pada lima kecamatan, sebab di kecamatan tersebut tergolong daerah yang rawan bencana, seperti Kecamatan Larangan, Kadur, Proppo, Pegantenan dan Kecamatan Pakong. “Di lima kecamatan itu yang rawan bencana alam, bukan berarti di kecamatan lain tidak ada, tetapi selama

tahun 2012 distribusi beras bencana sebagian besar ke daerah itu,” ujar Munir. Sebagaimana diketahui, bantuan beras bencana untuk Kabupaten Pamekasan selama tahun 2012 sebanyak 100 ton, sementara yang terdistribusi hingga hari ini sudah sekitar 85 ton. “Kami juga membantu nelayan yang tidak melaut beberapa waktu lalu di seluruh pesisir kota Pamekasan sebanyak 36,3 ton,” ungkapnya. Ia menekankan, sisa beras yang 15 ton tersebut diusahakan akan terdistribusi akhir tahun 2012, sehingga jatah beras bencana yang dikhususkan kepada masyarakat tidak mengendap. Oleh sebab itu dia berharap kepada masyarakat untuk melaporkan tatkala ada musibah yang menimpa masyarakat Pamekasan, pihaknya akan memberikan bantuan sesuai prosedur yang berlaku. “Sesuai dengan peraturan menteri sosial (permensos), per orang itu mendapatkan 4 gram beras, kalau misalnya satu kepala keluarga (KK) ada tujuh orang, itu bisa dijumlah sendiri dan itu berlangsung selama 14 hari,” tandasnya. Pihaknya tidak membuat aturan sendiri terkait jatah dan jumlah hari kepada masyarakat yang terkena bencana. “Peraturan itu sesuai permensos,” ucapnya.(jck/zis)

Pertahankan Tradisi Tadarus di Pemakaman Umum PAMEKASAN-Warga Desa Larangan Badung Kec Palengaan punya cara tersendiri melestarikan tradisi lokal tadarusan yang dilakukan setiap satu bulan sekali tidak di masjid seperti umumnya dilakukan di tempat-tempat lain. Ta[i mereka tadarusan di pemakaman umum. Tradisi tadarus di pemakaman umum yang diadakan setiap menjelang malam Jumat legi tersebut sudah biasa dilakukan secara turun temurun sejak zaman dulu. “Kan, acara ini baik pak, kenapa harus ditinggalkan. Justru kalau ditinggalkan yang tidak baik, sampai kapan pun bagi warga di sini tadarus ini akan terus dilestarikan. Kami sebagai warga di sini tidak pesimis untuk melestarikannya,” kata Mohammad Naji, kemarin. Selain itu, pria 60 tahun tersebut menuturkan, kegiatan tersebut cukup mengundang apresiasi warga. Sebab dengan diadakannya kegiatan tersebut bisa mengundang warga berkumpul dan bersilaturrahim selain mendoakan orang-orang yang sudah terlebih menghadap sang pencipta. “Saya rasa, budaya yang mempunyai nilai kearifan lokal dan bernuansa agamis ini patut untuk dilestarikan. Sebab bagaimana pun juga, hal ini sangat baik untuk kalangan muda untuk menghindari hal-hal yang negatif. Daripada berdiam diri di

rumah dan membayangkan hal-hal yang tidak baik, mendingan berkumpul di sini dan mengaji bersama,” terang salah satu pemuda yang ikut serta dalam tadarus tersebut, Abd. Rohim. Menurutnya, nilai yang terkandung di dalamnya tidak hanya sebatas bertadarus belaka, melainkan untuk memberikan motivasi yang baik untuk masyarakat. Dan budaya ini dinilai baik untuk dipertahankan, karena mengandung budaya kearifan lokal. “Kegiatan tadarus di pemakaman menggunakan pengeras suara ini sudah berlangsung puluhan tahun yang lalu pak. Jadi kegiatan ini saya yakin akan terus berlangsung karena sudah mendarah daging bagi warga di sini,” tambahnya. Rupanya, budaya yang sudah turun temurun sejak puluhan tahun yang lalu merupakan kegiatan yang mendapat dukungan dari masyarakat setempat, dengan bukti setiap kegiatan itu berlangsung, tidak pernah ada sepi dari kehadiran warga ke cungkup di pemakaman tersebut. Selain itu, apresiasi warga tidak hanya hadir untuk bertadarus, sebagian warga ada yang memberikan konsumsi berupa makanan apa pun, sebab kegiatan tersebut dimulai dari jam 06.00 hingga jam 16.00, yang dilanjutkan dengan tahlil dan doa bersama. (ong/zis)

KM/MARZUKIY

BERTEMU: Sejumlah pemuda Pamekasan saat berbicang dengan tuan rumah yang akan dijadikan tempat belajar membatik, Sabtu (8/12) kemarin.

Kunjungi Pembatik agar Tidak Punah PROPPO-Sebagian pemuda Pamekasan ternyata masih peduli terhadap kerajinan batik kabupaten gerbang salam tersebut. Kemarin (8/12) puluhan pemuda yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Pamekasan belajar membatik di dusun Banyumas desa Klampar kecamatan Proppo, Pamekasan. “Ini sebetulnya serangkaian dari acara entreprenuer yang diadakan oleh HMI cabang Pamekasan, supaya kader HMI mempunyai modal dan tidak menghilangkan kerajinan lokal yang harus ditekuni

oleh kaum muda,” ujar Khoirus Shodiqin, salah satu aktivis HMI kepada Kabar Madura, Sabtu(8/12) kemarin. Menurutnya, kaum muda Pamekasan harus ikut andil dalam melestarikan kerajinan batik. Sebab jika kerajinan batik tersebut tidak ada penerusnya maka secara otomatis akan punah. “Ini juga sebagai antisipasi terhadap punahnya kerajinan batik, karena saya lihat membatik sedikit yang berminat dan kian merosot, makanya kami selaku kaum muda Pamekasan ingin melestarikannya,”ungkapnya. Sementara itu, Irzamudin, salah

seorang tuan rumah, mengaku senang terhadap kaum muda yang ingin belajar membatik. Katanya, membatik merupakan sebagian dari kesenian yang dimiliki oleh kaum muda. “Jika memiliki nilai seni yang tinggi maka otomatis hasil membatiknya lebih bagus,” katanya. Oleh karena itu, dirinya mengharapkan kepada kaum muda Pamekasan untuk tidak meninggalkan kerajinan batik yang merupakan warisan nenek moyang. “Apalagi batik Pamekasan mempunyai nilai lebih ketimbang batik Kabupaten lainnya,”pungkasnya. (jck/zis)

KM/FATHOR RAHMAN

TADARUS: Beberapa warga sedang membaca ayat suci Qur’an melalui pengeras suara.


MINGGU

5

9 Desember 2012

Pansus Dana PI Masih Terkatung-katung Rencana Pembentukannya Tidak Terdaftar dalam Agenda Dewan SUMENEP-Desakan masayarakat agar DPRD Sumenep membentuk Panitia Khusus (Pansus) dana Participating Interest (PI), kian hari kian kabur kabar beritanya. Hingga saat ini belum ada tanda-tanda yang mengarah pada pembentukan pansus tersebut, apalagi soal pembahasan dana PI yang merupakan dana bagi hasil sumber daya minyak dan gas (migas) itu. Forum Komunikasi Mahasiswa Sumenep (FKMS) yang sejak awal getol menuntut agar ada pansus, tidak puas dengan dengan statemen DPRD maupun eksekutif. Mereka tetap mendesak DPRD Sumenep agar segera membentuk pansus. “Dari awal hingga sekarang komitmen kami tidak berubah, bahwa Pansus dana PI itu harus terlaksana agar publik tahu ke mana masuknya dana tersebut,” ungkap Eko Wahyudi, Koordinator FKMS, Sabtu (8/12). Dia kecewa dengan sikap DPRD Sumenep yang terkesan lemah dalam menyikapi

desakan pembentukan Pansus dana PI. Padahal kata Eko, di awal sejumlah anggota DPRD Sumenep juga bersemangat untuk membentuk pansus. “Kalau Dewan tidak mempersoalkan masalah dana tersebut, pertanyaan yang timbul dalam diri saya ini, ada apa dengan mereka? Padahal, kemarin fraksi-fraksi sudah tanda tangan sepakat adanya pansus dana PI,” kata Eko penuh kecewa. Dia menegaskan, FKMS tidak akan pernah berhenti mengawal dana PI, selama belum ada kejelasan secara rinci dari pemerintah legislatif maupun eksekutif, ke mana larinya dana tersebut. Sebagaimana diketahui, dana PI mengalir ke PT Wira Usaha Sumekar (WUS), badan usaha milik daerah (BUMD) Pemkab Sumenep, sebagai suntikan modal. Sejauh ini, eksekutif dan sebagian legislatif menyatakan, sah-sah saja pengaliran dana ke PT WUS itu. Sementara, kontribusi PT WUS ke kas daerah, tidak jelas. Pemkab juga belum pernah mengungkap secara rinci dan transparan soal penggunaan dana PI yang disuntikkan ke PT WUS itu. “Menurut kami, penjelasan yang disampaikan eksekutif kemarin (saat jawaban eksekutif terhadap pandangan

umum fraksi, dalam rapat paripurna DPRD, red) sangat umum, tidak terperinci. Masyarakat belum tahu secara pasti ke mana saja dana tersebut,” tegas Eko. Setelah pembahasan RAPBD, pihaknya meminta agar pembentukan Pansus Dana PI menjadi perhatian DPRD. “Kami sudah terlalu lama menunggu semuanya menjadi jelas, hingga sekarang belum ada apa-apa. Makanya kami minta, pasca pembahasan RAPBD ini, pansus segera di lakukan,” ujarnya. Sementara itu, Ketua DPRD Sumenep, KH Imam Hasyim mengatatakan, DPRD Sumenep setelah pembahasan RAPBD 2013 selesai, akan membahas pansus RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah). “Setelah pembahasan ini kami langsung bahas pansus RTRW,” ungkap KH Imam Hasyim beberapa waktu lalu. Lantas ia menjelaskan, pembahasan RTRW baru akan dibahas karena ada yang lebih krusial, yaitu pembahasan KUAPPAS dan RAPBD 2013. Ia menyangkal bahwa pihaknya terburuburu dalam mebahas pansus RTRW setelah RAPBD. ” Saya kira dengan dimulainya sudah beruntung karena ada teguran dari Gubenur, itu memang harus selesai” pungkasnya. (rei)

KM/ DOK

TAK KENAL LELAH: FKMS melakukan aksi yang ke sekian kalinya untuk menuntut pembentukan Pansus Dana PI oleh DPRD Sumenep. Sayangnya, DPRD baru sekadar menampung aspirasi mereka.

Ancaman Bondet Dikhawatirkan Meluas

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

RISKAN: Pos pasar di Pasar Bengkal Sumenep dibongkar oleh beberapa petugas. Pos itu sudah hampir roboh dan dikhawatirkan mencelakai orang yang lewat di dekatnya.

Takut Ambruk, Pos Pasar Dibongkar SUMENEP-Keberadaan pos pasar yang sudah tidak layak pakai, kini dibongkar oleh para petugas. Pasalnya bangunan pos sudah tersebut dikhawatirkan roboh dan mencelakai orang. Sebelum menimbulkan korban, para petugas pasar berinisiatif menggusurnya. Penggusuran tersebut sudah lama dilakukan, hanya saja hingga saat ini, ban-

gunan tersebut masih belum juga selesai dibangun kembali. Sementara itu, warga yang biasa melewati depan pos mengaku merasa terganggu dengan keberadaan tumpukan batu. Tetapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa. “Ya kami kan hanya pengguna saja. Mau mengeluh bagaimana pun, nantinya malah kami yang disalahkan,” jelas Rahbini.

Sementar itu, para tukang yang sedang bekerja rupanya belum juga bisa memastikan kapan pembangunan pos tersebut selesai. ”Saya tidak tahu kapan pastinya, hanya disuruh saja untuk disegerakan tetapi dengan catatan bangunannya harus bagus. Bukan hanya asal bangun,” aku pekerja yang tidak mau di sebutkan namanya. Namun demikian, para petu-

gas yang sedang beristirahat mengaku segala bahannya sudah lengkap. Hanya saja memang tidak bisa tergesagesa dalam menyelesaikan pembanguan tersebut agar hasilnya bisa maksimal. ”Kalau soal keluhan dari masyarakat yang lewat, sudah sering kami dengar. Cuma kalau marahnya ke kami kan mereka salah sasaran,” tambahnya. (aqu/yoe)

SUMENEP-Marakanya pencurian dengan menggunakan bondet (bom ikan) di daerah Pragaan rupanya kian meluas. Siang tadi, kabar keberadaan bondet terus menebar ketakutan tidak saja di daerah Kecamatan Pragaan, tetapi di kawasan Desa Kapaidi, perbatasan Kecamatan Bluto, hingga ke daerah Pekandangan, masyarakatnya mulai ramai membicarakan hal tersebut. Obrolan bondet sangat santer dibicarakan masyarakat bawah di warung-warung kopi di sepanjang jalan raya provinsi. Di antara 7 warung kopi yang sempat didatangi Kabar Madura, obrolan masyarakat warung tidak keluar dari ledakan bondet yang menyerang warga di daerah Pakamben Laok. Rupanya, kabar yang terdengar dari mulut ke mulut dari warung-warung kopi mengundang keresahan warga setempat, terutama masyarakat yang rumahnya dekat dengan jalan raya provinsi. Mereka gelisah jika saja bondet yang marak di Pragaan itu pindah sasaran ke daerah lain, termasuk daerah perbatasan. ”Kalau pengamanan di sana (Pragaan, red) diperketat, pasti mereka cari sasaran lain. Semoga saja tidak ke sini,” tutur Mirna,” salah satu pemilik warung yang dikunjungi Kabar Madura. Keresahan serupa juga dialami Dila, warga Desa Prenduen, Kecamatan Pragaan yang sudah pindah ke Desa Kapaidi, Kecamatan Bluto.

Dia mengaku bahwa kepindahannya tersebut lantaran tak kuat menahan rasa takut yang belebihan dengan maraknya bondet di daerahnya. ”Sementara waktu, saya pindah ke rumah saya ini,” akunya. Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat di Desa Kapaidi K Ro’ie mengharap, masyarakat tidak terlalu

panik menanggapi maraknya bondet tersebut. ”Sebab, kalau terlalu panik bisa mereka mengalihkan sasaran. Jadi menurut saya ambil biasa-biasa saja. Tetapi tetap waspada pada setiap orang tak dikenal yang datang pada malam hari,” katanya, saat di temui di langgarnya Sabtu kemarin (8/12). (aqu/yoe)

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

TEROR: Aparat kepolisian berpakaian preman terus menyelidiki lokasi ledakan bondet pada Jumat lalu (07/12). Masyarakat mulai resah dengan maraknya serangan bondet.

KEHILANGAN TLH HILANG Dompet wrna hitam berisi STNK asli Spd Motor merk Yamaha 14D, No.Pol. : M 3299 VM, thn 2011, warna perak, Noka : MH314D0029K293055, Nosin : 14D-293313, a/n H. Abd. Syakir (pelapor), PNS, Alamat Jln Belimbing No 55A Rt/ Rw 02/04 kel Karang Duak Kec Kota Kab Sumenep dan SIM C a/n Faizah Syakir, Alamat Jln. Belimbing No 55A Rt/Rw 02/04 Kel Karang Duak Kec Kota Kab Sumenep. KTP a/n Faizah Syakir, Jln Lemahduwur Gg 7 Rt/Rw 03/05, Kel Pajagan Kecamatan Bangkalan Kab Bangkalan. 2 (dua) buah kartu ATM BRI Cabang Lemahduwur Bangkalan A/n Faizah Syakir, Alamat Jln Lemahduwur Gg 7 Rt/Rw 03/05 Kel Pajagan Kec Bangkalan Kab Bangkalan, No Rek : 610701005151533 dan 610801001942504, uang tunai -+ Rp 300.000. hilang hari Jumat 7 Desember 2012, sekira pukul 18.30 Wib didalam perjalan dari apotik Prima Jln Dr Wahidin Kel Pajagalan Kec Kota Kab Sumenep menuju rumah pelapor.

Sisi Lain di Balik Mitos-mitos Asta Yusuf

Hari Biasa, Bisa Dipadati 500 Pengunjung dari Pulau Jawa Banyak mitos menyelimuti Asta Yusuf Talango Sumenep. Kendati mitosmitos itu diragukan kebenarannya oleh para ahli, namun tak mengurangi daya tarik Asta Yusuf Talango sebagai objek wisata religi. Ahmad Ainol Horri, Sumenep ASTA Yusu yang terletak di Desa Talango, Kecamatan Talango, Sumenep merupakan salah satu objek wisata religi yang banyak diminati masyarakat Madura maupun luar Madura. Tiap hari, Asta tersebut tidak sepi dari pengunjung. Asta dari salah satu ulama yang bernama Habib

Yusuf Bin Ali Bin Abdullah Al-Hasani mempunyai daya tarik tersebdiri bagi wisatawan, meskipun tempatnya berada di Pulau Poteran atau Kecamatan Talango, pengunjung tetap setiap hari berdatangan untuk memanjatkan doa dan takarrub kepada Tuhan padahal para pengunjung harus melintasi laut. Sehari semalam pengunjung yang datang baik dari Madura maupun Pulau Jawa mencapai 500 orang, terlebih ketika tiba bulan Asyura dan Maulid (tahun Hijriyah). Para pengunjung yang datang tidak hanya siang hari, malampun banyak yang berbondong-bondong datang ke asta ulama tersebut. “Kalau bulan Asyura, pengunjung itu mencapai 10

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

bus, atau kurang lebih 500 orang bahkan lebih,” ungkap Moh Shaleh pembantu juru kunci Asta Yusuf kepada Kabar Madura, Sabtu (8/12). Yang menarik, pada bulan Asyura, pengunjung yang datang ke Asta Yusuf, banyak berasal dari wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. “Kalau bulan seperti sekarang ini yang banyak dari Jawa Timur dan Jawa Tengah,” kata Moh Shaleh. Namun jika pada bulan Molod (bulan kelahiran Rasulullah Muhammad saw, red), pengunjung yang berdatangan dari daerah Jawa Barat. “Itu biasanya puluhan bus yang datang ke sini, namun orang Madura juga banyak yang datang,” tuturnya. Moh Shaleh kemudian

KM/ AHMAD AINOL HORRI

WISATA RELIGI: Para wisatawan dari luar Madura sedang memanjatkan doa di depan makam Habib Yusuf Bin Ali Bin Abdullah Al-Hasani, kemarin (8/12).

menceritakan, selain dua bulan tersebut, pengunjung yang datang cukup banyak

pula. Datu minggu, puncak kedatangan pengunjung adalah pada hari Sabtu dan

Minggu. “Coba sampean lihat besok (Minggu), pengunjung biasanya sangat banyak dibandingkan harihari lain, mungkin karena hari libur,” ujarnya. Saat Kabar Madura mengunjunginya, Sabtu (8/12) kemarin, Moh Shaleh menyebutkan berdasarkan daftar hadir, pengunjung yang sudah datang ke asta waliyullah itu mencapai 500 lebih, padahal pada waktu jam masih menunjukkan pukul 14.00 . “Kalau sekarang pengunjung yang datang sejak tadi pagi sudah mencapai 500 orang lebih,” pungkasnya. Asta yang keramat itu, ada sebuah cerita mengatakan bahwa Sultan Abdurrahman, salah satu Raja Sumenep pernah menulis Alquran di asta tersebut hanya dengan waktu

sehari-semalam. Namun hal itu tidak dibenarkan oleh Tajul Arifin, sejarawan Sumenep. Menurutnya, Alquran yang saat ini sedang dimusiumkan di Keraton Sumenep itu ditulis di keraton. Dia juga menegaskan bahwa tidak mungkin jika Alquran sebanyak 30 Juz dapat diselesaikan dalam waktu yang sangat singkat. “Itu ditulis di keraton, bukan di Asta Yusuf. Dan kalau ada cerita yang mengatakan hanya ditulis sehari semalam juga tidak mungkin, yang realistis saja. Para sahabat (Rasulullah Muhammad saw) saja, menulis Alquran tidak secepat itu,” ungkapnya saat ditanya kaitannya Asta Yusuf dengan penulisan Alquran oleh Abdurrahman, kemarin (8/12) melalui telpon selulernya. (yoe)


6

MINGGU

9 Desember 2012

Pelaku Curanmor Akhirnya Meninggal Sambungan dari hal 1

Namun nyawanya tak bisa tertolong. Sedangkan rekannya, Taufik, sampai saat ini masih terus dirawat intensif di rumah sakit plat merah tersebut. Sebab luka akibat digebuk massa yang dialami Taufik tidak separah Mahfud. Informasi dari petugas medis yang diterima koran ini, Mahfud meninggal dunia karena mengalami luka yang sangat parah. Yaitu gegar otak yang mengakibatkan pendarahan pada mulut dan telinganya. Juga, luka parah pada bagian tubuh lainnya. ”Mahfud mengalami gegar otak berat yang mengakibatkan pembulu darahnya pecah. Itulah yang menyebabkan pendarahan pada telinga dan mulutnya,” tukas salah satu perawat yang enggan namanya dikorankan. Kapolsek Kota Pamekasan

melalui Kanit Reskrim Aipda Indratmoko, membenarkan meninggalnya Mahfud, yang dihakimi massa saat tertangkap basah ketika hendak mengambil motor salah seorang warga Teja Timur. ”Kalau kabar meninggalnya salah satu tersangka yang hendak mengambil motor dan sempat dihakimi massa, Mahfud, memang benar,” tukas Kapolsek Kota Pamekasan, melalui Aipda Indratmoko, ketika dihubungi Kabar Madura, Sabtu (8/12) kemarin. Saat ini, jenazah Mahfud sudah dijemput keluarganya untuk disemayamkan. Terdengar kabar, pihak keluarga menolak untuk diotopsi. Rupanya pihak keluarganya lebih memilih segera memulangkan secepat mungkin, agar segera bisa disemayamkan di rumah duka. ”Sudah dipulangkan tadi

oleh pihak keluarga. Sepertinya tidak diotopsi, karena pihak keluarga tidak mau. Tadi juga sudah ada kesepakatan dengan pihak rumah sakit,” ungkap salah satu warga yang berada di rumah sakit, Misnadi, pada Kabar Madura kemarin (8/12). Kabar Madura berusaha untuk mencari tahu alasan keluarga mengapa menolak untuk dilakukan otopsi. Namun sayang, mengalami kebuntuan ketika mencoba mencari pihak rumah sakit, karena sudah istirahat. Dan ketika menghubungi Polsek Kota Pamekasan, sejauh ini masih belum mendapatkan laporan. ”Tapi untuk hasil visum masih akan keluar hari Senin dari pihak rumah sakit yang merawat Mahfud dan Taufik,” tukas Indra, panggilan akrab Aipda Indratmoko, pada Kabar Madura. (ong/ed) BERKALUNG BUNGA: Bupati Noer Tjahja (kiri) bersama sejumlah pihak terkait sesaat setelah memasuki lokasi acara yang dipusatkan di Pendapa Bupati Sampang kemarin. KM/FANDRI ARDIANSYAH

Membiasakan Gemar Membaca Sambungan dari hal 1

Khususnya di Kabupaten Sampang ini. Acara tersebut dihadiri Bupati Sampang Noer Tjahja, Ketua Penggerak PKK Kabuapten Sampang Winahyu Noer Tjahja, Prof. Daniel Irsyad sebagai Ketua Gerakan Anak Indonesia Membaca (GAIM), Dewan Pendidikan Kabupaten Sampang, seluruh jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Sampang, seluruh jajaran di bawah naungan dinas pendidikan, serta para wali murid dari peserta didik tersebut. Sebelum acara dimulai, para perwakilan di tiap-tiap lembaga sekolah tingkat PAUD maupun TK menampilakan atraksi seni peserta didiknya di hadapan bupati, ketua GAIM serta para undangan lainnya. Plt Kepala Disdik Kabupaten Sampang Sumadi, menyampaikan hasil laporan kegiatan tersebut. Dijelaskan, kegiatan ini bertujuan sebagai wahana evaluasi terhadap hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan. Termasuk memetakan sasa-

ran pendidikan kebutuhan masyarakat, khususnya pendidikan keaksaraan dalam rangka menekan angka buta aksara di Sampang. ”Kegiatan ini diadakan oleh dinas pendidikan, bertujuan untuk memberi pembelajaran serta kebiasaan kepada anak usia dini. Oleh karena itu, pendidikan tersebut dimulai sejak dini, agar para peserta didik membiasakan gemar membaca,” ujarnya. Lebih lanjut Sumadi menambahkan, selaku penyelenggara acara, pihaknya juga menggelar Lomba Syahrul Qur’an yang pesertanya anak di usia dini. ”Kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Bupati Noer Tjahja, karena sangat peduli dengan pendidikan. Terbukti, saat ini sudah ada Politeknik Madura atau Poltera yang akan dibangun di Desa Taddan, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang,” imbuhnya. Bupati Noer Tjahja dalam sambutannya mengatakan, pada kurun waktu 2030 sampai 2045, Negara Indonesia akan menjadi negara yang paling banyak mempunyai

Direktur Utama/ Pemimpin Umum: Taufiq Rizqon Direktur: Disyahmain

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

penduduk usia produktif. Yakni usia antara 20 sampai 55 tahun. Itu, sambungnya, tidak akan dimiliki oleh negara lain di dunia. ”Oleh karena itu, saya berharap melalui Gerakan Anak Sampang Membaca bisa mencetak tenaga kerja yang produktif. Kunci utamanya, dengan membaca. Karena seseorang tidak akan pintar tanpa membaca,” ungkapnya. Sementara itu, Ketua GAIM Prof. Daniel Irsyad melaporkan, pihaknya telah melakukan kegiatan semenjak lima tahun lalu, untuk meningkatkan minat membaca penduduk di Indonesia. ”Saya sangat optimistis di tengah semakin berkembangan dunia internet, keterampilan membaca akan menjadi kunci untuk meraih masa depan yang lebih baik,” ujarnya. Lebih lanjut Danil menambahkan, pihaknya mengingatkan kepada semua guru di Indonesia, khususnya Sampang, untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi. ”Sebab di zaman ini kalau guru tidak berubah, maka sekolah akan menjadi museum,” imbuhnya. (fan/ed/adv)

Soneta Goyang Pendukung Makmur Sambungan dari hal 1

Menggunakan berbagai kendaraan bermotor, mereka berduyun-duyun dan kemudian menyemut di areal yang kemarin ”disulap” sebagai lokasi kampanye pasangan Makmur (M. Makmun Ibnu Fuad-Mondir Rofii). Sebagaimana diketahui, kampanye akbar Makmur di hari terakhir jadwal resmi kampanye Pemilukada Bangkalan ini, bakal menghadirkan si Raja Dangdut Rhoma Irama. Tentunya, bersama OM Soneta, Rhoma Irama bakal menghibur para pendukung pasangan calon nomor 3 ini. Kendati sempat terganggu dengan guyuran hujan deras disertai angin kencang pada siangnya, massa pendukung Makmur tetap bertahan di

lokasi kampanye. Tak pelak, pakaian yang mereka kenakan basah kuyup. Berbagai bendera partai pendukung pun dikibarkan oleh massa yang memenuhi sisi selatan alun-alun kebanggaan masyarakat Bangkalan ini. Tak mau ketinggalan, di atas panggung kampanye yang menghadap utara, para juru kampanye (jurkam) dari tokoh ulama dan tokoh masyarakat serta pentolan partai politik pendukung, menyampaikan orasi politiknya. Isinya, tak lain ajakan agar memilih pasangan Makmur yang mengusung nomor urut 3. Suyoto, bupati terpilih Kabupaten Bojonegoro yang juga sebagai Ketua Dewan Perwakilan Wilayah Partai Amanat Nasional (PAN) Jatim, hadir mendampingi Bu-

pati Bangkalan Fuad Amin Imron, yang siang itu menjadi juru kampanye sang putra. Menurut Suyoto, partainya mendukung penuh pemenangan pasangan Makmur. Tak mau ketinggalan, sejumlah pengurus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga berorasi sebagai bentuk dukungan bagi pasangan calon bupati dan wakil bupati yang diusungnya. Senada dengan yang lain, Ra Fuad –sapaan Fuad Amin Imron, ayahanda sang calon bupati pun menyapa para pendukung pasangan calon nomor urut 3 ini. Fuad menyampaikan bahwa pemilukada Bangkalan harus tetap dilaksanakan tanggal 12 Desember mendatang. ”Bangkalan.... Makmur. Makmur..... menang. Menang...... dilantik. Dilan-

tik.... jhek keloppaen (jangan dilupakan, Red),” sorak pria yang juga Bupati Bangkalan ini, diikuti seluruh massa peserta kampanye. ”Pasangan Makmur siap menghadapi pemilukada. Pokoknya, apapun yang terjadi, pemilukada Bangkalan tetap dilaksanakan sesuai jadwal, 12 Desember 2012. Setuju....,” tanya Fuad pada hadirin, yang langsung dijawab koor setuju oleh massa yang sepakat dengannya. Seakan merespon menghangatnya situasi politik Bangkalan, OM Soneta Grup sengaja didatangkan untuk menghibur massa pendukung Makmur. Orkes musik yang dipimpin Rhoma Irama ini mengawali penampilannya dengan melantunkan beberapa lagu yang bertemakan perdamaian. (jos/ed)

Wah, Bang Haji Gak Asyik! Sambungan dari hal 1

Pelantun lagu dangdut kenamaan ini tiba di alunalun Bangkalan sejak pukul 08.30, untuk sekadar chek sound atas panggung pagelaran yang akan dilakoninya siang hari itu juga. Kendati hanya sekedar chek sound, tampak puluhan penggemar setianya sudah berkerumun di hadapan dan balik panggung. Sebagian ada yang menikmati sedikit alunan musik yang dilantunkan guna menyetting equalizer sound system, sebagian lain mengambil foto pria kelahiran 1946 itu. Terihat sangat perfeksionis sekali pemusik yang satu ini. Butuh waktu hampir 1 jam hanya untuk menyesuaikan semua peralatan musiknya dengan sound system yang disediakan panitia. Di sisi lain, sejumlah penggemar baik muda maupun tua, pria dan wanita menunggu lelaki yang akrab disapa Bang Haji tersebut

untuk meminta kenang-kenangan berfoto dengannya. Kendati lama tak kunjung usai, para penggemar tetap bersabar menunggu momentum yang bisa jadi pertama kalinya berfoto ria dengan idolanya, siapa lagi kalau bukan Si Raja Dangdut. Sunarti, penggemar berat Rhoma Irama asal Kecamatan Arosbaya, ini rela datangke lokasi konser Rhoma sejak pukul 08.00. Bahkan, sejak Rhoma Irama naik ke atas panggung, untuk chek sound di pagi harinya, Sunarti setia menunggu di belakang panggung menunggu selesainya sang idola, untuk kemudian berfoto ria dengannya. ”Ya udah ngefans sejak lama Mas. Mau minta foto bareng, mumpung Rhoma di sini, kapan lagi,” ujar wanita paruh baya ini. Namun sayang, artis yang sempat tenar pada era 80an ini selalu dalam kawalan bodyguardnya. Sehingga tak mudah untuk mendekati pria

kelahiran Tasikmalaya-Jawa Barat ini. Penggemarnya yang curi-curi kesempatan mendekati artis Ibukota ini, otamatis langsung ditegur. Akhirnya, chek sound yang dilakukan oleh pentolan Group Soneta ini usai. Saatsaat yang ditunggu Sunarti tiba. Dengan semangat 45, Sunarti dan beberapa penggemar lainnya siapsiap mengeluarkan kamera ponselnya. Penggemar yang sudah lama menunggu ini meminta waktu kepada kelompok Soneta Fans Club yang mengawal si Raja Dangdut ini. ”Mas, ayo minta waktu buat foto,” teriak salah satu pecinta lagu Rhoma yang lama menunggu kehadiran idolanya. ”Wah, gak janji Mbak. Apa kata Bang Haji aja nanti,” jawab pria yang saat itu membuat barikade untuk jalur keluar artis paruh baya ini. Tapi sayang, sang idola tersebut berlalu begitu saja

dengan kawalan bodyguard dan beberapa orang yang dibawanya. Dan Sunarti beserta penggemar lainnya hanya bisa kecewa. Kabar Madura dan beberapa rekan jurnalistik lain, mengejar sang bintang ini, berniat mewawancarai secara mendalam. Hanya respon dingin yang bisa diterima. ”Bang Haji bisa minta waktu sebentar Bang,” ucap salah satu wartawan pagi kemarin sambil mengejar Rhoma yang melangah cepat. ”Bang, bagaimana kesannya tentang pulau Madura,” tanya lagi. ”Madura bagus.........,” sahut Rhoma singkat, sambil kemudian melangkah masuk ke bus yang mengangkut rombongan Sonetanya. Tak ayal, awak media yang menunggu sang artis ini kecewa pula. ”Wah, Bang Haji gak asyik,” sahut salah satu jurnalis yang menunggu kehadiran artis yang mengaku siap menjadi capres ini. (ed)

Walau Gertakan, Satbrimob Kondisikan Suramadu Sambungan dari hal 1

”Kalau penugasannya sejak Jumat (7/12) sore. Sampai kapannya kami belum tahu. Ini dilakukan terkait informasi bahwa massa salah satu pendukung pasangan calon berencana menutup akses Suramadu ini,” jelas perwira muda ini.

Apakah sejauh ini sudah ada gerakan massa untuk menutuk akses Suramadu? Imam menjelaskan bahwa Jumat lalu sempat ada beberapa orang yang hendak melakukan aksi tersebut. Tokoh kelompok tersebut datang dengan dua mobil, ingin berorasi di sekitar pintu tol akses Suramadu.

Intinya, diakui Imam, juga untuk menutup akses Suramadu. Tapi setelah negosiasi beserta Polsek Labang, rencana tersebut dibatalkan. ”Sebagaimana hasil koordinasi kami dengan kapolres, bahwa hal tersebut tidak boleh terjadi. Sebab jika sampai dilakukan, akan mengganggu banyak hal di Madura. Yang

Pemimpin Redaksi: Edi Kurniadi. Redaktur Pelaksana: Rossi Rahardjo. Koordinator Liputan: Fathurrochman Al Aziz. Redaktur: Satriyo Eko Putro. Biro Bangkalan: Firman Ghazali Akhmadi (plt kepala), Syaiful Islam. Biro Sampang: Fandri Ardiansyah (plt kepala). Biro Pamekasan: Hairul Anam (kepala), Marzukiy. Biro Sumenep: Busri Thaha (plt kepala), Ahmad Ainol Horri. Sport: Tabri Syaifullah Munir (Pamekasan-Sumenep) Ahmad Baiquni (Bangkalan-Sampang) Tata Artistik/Desain Grafis: Ryan Kalig (kepala), Abdur Rohim, Umar Saja, Agus Subandi, Teguh Santoso. Manager Iklan dan Pemasaran/EO: Ahmadur Rusdi. Keuangan: Neny Haryanti. Staf Penagihan: Ahmad Qoyyum, Felda Yulia, Eko Prayitno, Khairus Shodiqin. Human Resources Development (HRD): Rossi Rahadjo (koordinator), Disyahmain, Ryan Kalig. Penerbit: PT Madura Mandiri Indonesia Sejahtera. Alamat Redaksi/Iklan dan Pemasaran: San Diego Main Street MR-2 No. 16 (No.95) Pakuwon City Surabaya, Telp/Fax: (031) 5993097. Telp Redaksi: (031) 5937959. e-mail Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com. Tarif Iklan: Iklan Umum Full Colour (FC): Rp 35.000 per mm/kolom. Iklan Umum Hitam/Putih (BW): Rp 19.000 per mm/kolom. Iklan Duka Cita/Sosial: Rp 12.000 per mm/kolom. Lowongan Rp 12.000 per baris.

utama adalah menyangkut perekonomian di Pulau Garam,” papar Imam. Ditanya jumlah personil satbrimob yang disiagakan di lokasi tersebut, Imam Mahmudi menjelaskan bahwa dirinya hanya ditugaskan untuk memimpin satu SSK (satuan setingkat kompi). (jos/ed)

WARTAWAN KABAR MADURA DIBEKALI TANDA PENGENAL, DAN DILARANG MEMINTA ATAU MENERIMA UANG/BARANG DARI SUMBER BERITA


MINGGU

7

9 Desember 2012

KURIKULUM Guru Harus Membuat Perangkat Pembelajaran PAMEKASAN-Pendapat Fathor Rachman Ustman, dosen Universitas Madura (UNIRA) Pamekasan yang mengatakan, guru tidak seharusnya membuat perangkat pembelajaran karena hanya menyibukkan, Sabtu (8/12) mendapat bantahan tegas dari Hafid Effendy, dosen Sekolah Tingga Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan. Menurut Hafid, Membuat perangkat pembelajaran, seperti silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan perangkat pemberlajaran lainnya, adalah harga mati bagi seorang huru. Sebab dengan demikian, guru menjadi terarah dalam mengajar. “Merupakan kewajiban atau fardu ‘ain kepada guru untuk membuat, silabus, RPP, prota, promis dan lain KM/IST lain. Karena HAFID EFFENDY dengan adanya Dosen STAIN perangkat itu Pamekasan guru akan terarah dalam mengajar,” ujar Hafidf “Kenyataan sering terjadi di lapangan, banyak guru tidak tepat waktu dalam memberikan pelajaran karena mereka tidak membuat perangkat pembelajaran,” imbuhnya dengan nada tegas. Selanjutnya Hafid berpendapat, salah besar jika guru hanya dibebani dengan tuiga pengembangan potensi yang dimilikinya, kemudian mengesampingkan kewajiban lainnya. Karena guru tidak hanya sebagai pemberi ilmu kepada peserta didiknya. “Guru itu sebagai administrator dan fasilitator. Sebagai adminsitrator, guru harus dapat menyusun metode pembelajaran yang nantinya disetor kepada atasannya,” ungkap dosen Bahasa Indonesia itu. Lebih jauh dia mengungkapkan, perangkat pembelajaran yang menjadi persyaratan dalam mengajar di negeri ini, memiliki kontribusi besar terhadap pendidikan Indonesia. Karena hal itu juga untuk mengetahui sejauh mana kekayaan metode yang dimilikinya. “Adanya RPP itu juga untuk melihat sejauh mana guru memiliki teknik atau metode dalam mengajarnya,” jelasnya. Sebagaimana dilansir Kabar Madura, Rabu lalu (5/12), Fathor Rachman Ustman mengatakan, guru tidak harus membuat perangkat pembelajaran, karena hanya akan menyibukkan mereka, sehingga lupa untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki. “Dengan adanya perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP dan lain lain hanya membuat guru sibuk, sementara kemampuan dari guru tersebut tidak pernah diperhatikan, sehingga tidak dapat memberikan kontribusi terhadap peserta didik,” ungkapnya, Rabu itu, kepada Kabar Madura. (jck/yoe)

KM/FATHOR RAHMAN

PANIK: Seluruh siswa SMPN 1 Tlanakan berkumpul di halaman sekolah setelah diberitakan sekolah mereka ambruk diterpa angin puting beliung.

SMPN 1 Tlanakan Dikabarkan Roboh Banyak Orang Datang “Menyerbu” KBM pun Terganggu PAMEKASAN-Jarum jam baru menapak ke posisi pukul 07.30. Ketenangan Sabtu (8/12) pagi hari kemarin di SMPN 1 Tlanakan mendadak pecah. Tersiar kabar ke sejumlah warga dan wali murid, sekolah itu roboh karena disapu angin puting beliung, hingga menelan korban sebanyak 11 orang siswa. Sontak, SMPN 1 Tlanakan menjadi perhatian banyak kalangan. Wali murid, aparat Polsek Tlanakan, berikut awak media langsung berbondong-bondong “menyerbu” sekolah tersebut. Demikian pula warga yang tinggal di sekitar sekolah. Mereka berupaya mencari tahu tentang kebenaran kabar itu. Tak ayal, SMPN 1 Tlanakan yang

saat itu sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM), jadi terganggu dengan banyaknya orang yang berdatangan. Seketika suasana tenang di sekolah itu berubah kacau. Kegaduhan timbul karena siswa-siswi berhamburan keluar kelas, disambut para wali murid yang ingin memastikan bahwa anak mereka baik-baik saja. “Saya datang ke sini ingin memastikan, kejadian sekolah roboh tersebut, pak. Karena yang saya dengar di (tengah) masyarakat, sekolah ini roboh diterpa angin sehingga menelan korban lebih dari 9 orang. Selain itu, saya ingin memastikan, anak saya baikbaik saja di sini,” ungkap Zainuddin, salah satu wali murid, saat ditemui Kabar Madura, Sabtu (8/12) kemarin. Pernyataan serupa diungkapkan pihak Polsek Tlanakan yang mendapat laporan, SMPN 1 Tlanakan roboh dan menelan korban 9 orang lebih. “Kepada pihak Polsek pun ada lapo-

ran, kalau SMPN 1 Tlanakan roboh hingga menelan korban sebanyak 9 orang lebih. Makanya dari Kepolisian ingin memastikan insiden tersebut, tapi ternyata setelah sampai di sini, tidak ada apa-apa,” ujar Kapolsek Tlanakan AKP Bambang Soegiharto. Akibat “serbuan” massa itu, para guru dan kepala sekolah (kasek) dibuat bingung alang kepalang. Sebab mereka tidak tahu apa-apa sebelumnya, tapi secara tiba-tiba sekolahnya didatangi orangtua murid, polisi, warga, dan wartawan. “Saya tidak tahu apa-apa sebelumnya, pada saat itu saya sedang ada rapat dengan mahasiswa. Saya terkejut mendengar kabar tersebut. Tentu ini semua merugikan pihak sekolah dan para siswa yang pada saat itu lagi melaksanakan KBM,” terang Kepala SMPN 1 Tlanakan Udik Joko W, saat ditemui di ruang kerjanya. Karena itu, pihak sekolah sangat

menyesalkan beredarnya kabar burung tersebut di tengah masyarakat. Menurut mereka, kabar itu adalah ulah orang-orang tidak bertanggung jawab dan sungguh menyesatkan, dan merugikan, sebab telah mengundang keresahan di tengah masyarakat dan menciptakan kepanikan pihak sekolah, siswa, maupun wali siswa. “Untuk sementara ini, saya pasrahkan kepada pihak yang berwajib untuk menangani kabar yang menimbulkan keresahan ini. Biar ditindaklanjuti dan dicari tahu penyebar kabar tersebut untuk dimintai pertanggungjawaban,” tandasnya. Selain itu, untuk meredam kepanikan wali siswa dan siswa, pihak sekolah memulangkan seluruh anak didik mereka, supaya dapat mengabarkan kepada orangtua masing-masing, bahwa di sekolah mereka tidak ada apa-apa, juga tidak ada korban jiawa ataupun luka-luka. (ong/yoe)

Persada Indonesia

Proses Pemberangkatannya Mudah dan Tidak Pernah Molor KEBANYAKAN para calon haji mengeluh, terkait dengan persoalan pelayanan dan jadwal keberangkatan yang terus ditunda. Namun apa yang terjadi dialami H Kurniadai barangkali bisa menjadi jawaban atas keluhan masyarakat banyak. Semenjak tahun 2006 Drs H Kurniadi Widjaya menggunakan jasa Persada untuk berangkat haji. Hingga tahun 2013 mendatang, dia tetap akan menggunakan jasa tersebut. Menurutnya, Pesada memang merupakan biro jasa perjalanan, yang selama ini tidak pernah berbelit dalam melayani orang yang hendak beribadah haji. ”Baik mulai dari pendaftaran, pembuatan paspor, mereka selalu mengawalnya hingga semua persyaratan haji selesai. Kredibilitas dari Persada ini saya lihat dari bangunan fisiknya pertama kali. Saat saya datang ke kantornya, dan memeperhatikannya, waktu itu saya yakin bahwa perusahaan ini bonafide, tidak akan menipu,” tuturnya. Perbedaanya dengan perusahaan lain sejenis, di Persada jadwal penerbangannya selalu tepat waktu dan tidak pernah berubah. Selain itu para jemaah calon haji juga bisa memilih keberangkatan pesawat lewat jalur mana saja. “Apakah mau lewat Hong

KM/DOK

Drs H Kurniadi Widjaya Anggota Jamaah Haji Persada Tour

Kong, Malaysia, Singapura, atau yang langsung ke Jeddah. Ada pilihan-pilihan seperti,” jelasnya. Keseriusan Persada dalam melayani para calon haji bisa juga dilihat dari fasilitas hotel yang ada di Makkah. Grand Zamzam Tower, merupakan hotel tertinggi dan termewah, serta hotel yang paling dekat dengan Masjidil Haram. Sehingga dengan begitu, para calon haji dengan mudah salat di depan depan Masjidil Haram. Selain itu, para muthawwib dalam, bisa menggunakan empat bahasa, yaitu Bahasa Madura, Arab, Indonesia, dan Bahasa Jawa. Kelebihan ini membuat para calon haji bisa lebih mudah jika mengalami persoalan saat melakukan ibadah haji.

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

”Kalau yang lebih dominan adalah orang Madura, mereka pakai Bahasa Madura; kalau orang Jawa, menggunakan Bahasa Jawa. Sehingga para jemaah tidak merasa kesulitan,” tutur Kurniadi. Menurut Kurniadi, Persada merupakan biro yang paling efektif, terutama untuk kalangan orang tua yang dari sisi kesehatan, sudah mulai berkurang. Sebab letak hotel yang langsunng berhadap-hadapan dengan Masjidil Haram, membuat para calon haji tidak kerepotan. “Seperti saya, misalnya, jadi bisa langsung salat dari arah mal yang ada di sana,” jelas Kurniadi mengisahkannya berhaji bersama Persada. Hanya saja, saat ditanya soal pengalaman spiritualnya, saat menunaikan ibadah haji hingga berkali-kali tersebut, Kurniadi enggan mengungkapkan. Dia berpendapat, menjelaskan pengalaman spiritual saat menunaikan ibadah haji, sama seperti menjelaskan nikmatnya pernikahan kepada seorang perjaka. ”Itu harus dialami langsung oleh masing-masing orang. Dan saya rasa, kalau hal itu diungkapkan akan lebih dekat kepada riya’ (perasaan bangga yang menjurus ke arah sombong). Jadi tidak penting untuk di publikasikan,” pungkasnya. (aqu/yoe)

KM/IST

SEPELEMPARAN BATU: Grand Zamzam Tower, yang melatarbelakangi Masjidil Haram ini merupakan hotel yang dipilih Persada Tour, sebagai fasilitas jamaah calon hajinya. Memudahkan para calon haji untuk beribadah, karena lokasinya persis di seberang Masjidil Haram.


8

MINGGU

9 Desember 2012

Oleh: MAMAN ABDURRAHMAN

Menentang Kematian Para istri istri berbaris Di bibir pantai Menjemput kematian Tak datang datang

ILUSTRASI UMAR SAJA

Air mata bercampur dengan air laut Air laut bersatu dengan darah Darah berinteraksi dengan keringat Keringat menjelma semangat Demi masa depan anakku sebelum kiamat Sebagian para pelayar datang dengan tangan kosong Bermakeup darah diatas tiang kapal keluarganya menangis tersedu-sedu Sementara istri-istri yang lain bertanya Tanpa koma dan titik “apakah kamu bertemu dengan suamiku di medan pertempuran apakah dia selamat?” Ibuku bertanya-tanya menjerit lantang O.., angin senja tidakkah kau mengutus awan Untuk memotret para suami ditengah-tengah hamparan badai O.., nenek moyang zekaria tidakkah kau mengutus Ikan-ikan untuk berbisik di daun tuhan Ketika ajal menjemputnya tiba-tiba Biarlah lara ini menjelma jadi puisi Dalam dengkur bibir pantai Aku menentang kematian dengan berlayar Mencari sesuap nasi Agar anakku tumbuh dewasa menjadi anti teori Mandangin, 2012 Kemarang Malam cantik Desiran ombak Menyapa syahdu Walau hati telah terluka Oleh sistem kapitalis o.. bulan apa yang kau hendak sampaikan malam ini cecak kampong dan kodok dalam temporong bernyanyi lagu perlawanan yang terbuat dari keringat para petani, nelayan, dan buruh yang di ekpor keluar negeri meong meong meong apa yang kaucari ditanah sendiri meong… apa yang kau harapkan di negeri yang kaya tapi kering padi, jagung, tembakau ikan, kepeteng, udang, dan cumi-cumi atau minyak dipulau mandangin yang katanya 65 tahun akan habis? Meong Apa yang kau harapkan Mayat-mayat digali Dipindahkan dari tempat tidurnya Mimpi yang belum tunai Digagalkan o… aku adalah dari sekumpulan para nelayan yang kau curi sumber minyaknya aku adalah para petani yang kau rampas tanahnya bunga, dulu bisa ditanam kapan saja kini hanya cukup sekali pakai ada wajah tersembunyi diujung tembakau yang akan kemarang kesejahteraannya Madura, 2012 Geometri aku baru saja mengepel lantai korek api di atas bayanganmu sebutir telur di belakang punggungku bau air mata di bantal tidurmu tak ada artinya kamar yang terbuat dari laut ketukan-ketukan kecil di atas dengkulku menggoda tujuh kupu-kupu pelabuhan pulau terasing proses letupan kapur sirih tamu misterius guru dan murid dilarang masuk ke dalam sekolah yang terbakar penggaris Desember ulang Tahun bersama Wianta di Seberang Selembar Daun rahasia Bocor surat dari biji kopi Kalung dari Teman Stasiun Terakh

,2012

Biodata Diri: Nama : Maman Abdurrahman Lahir : Pulau Mandangin Sampang Mulai menggeluti tulis menulis dalam hal ini karya tulis puisi sejak berada dibawah atap Teater Fataria STAIN Pamekasan

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

Perempuan Gairah MUSIM hujan itu, di sebuah malam yang sepi, seorang perempuan menyapaku dengan suara yang sangat merdu bahkan terdengar begitu mesra, seolah merayuku untuk menikmati malam pada ranjang. Aku terdiam sekedar menghela napas, keringat mengalir di tubuhku, hingga aku menatap wajah perempuan itu, dia tersenyum, dadaku berdebar, perempuan itu perlahan mulai berani mendekatiku. Sementara aku tak tahu apa yang harus kulakukan, aku ingin lari dari perempuan itu namun perempuan itu sungguh luar biasa. Aku tak mampu menahan kata-kata mesra keluar dari mulutnya, aku diam, menarik napas panjang dan kucoba menatap kedalaman matanya. Inilah malam yang mengajarakan tentang bagaiamana surga nanti. Aku tak percaya ketika perempuan itu membelaiku, dia benar-benar membangkitkan gairah, napasku tak karuan. “Ayolah, ini malam yang penuh gairah,” perempuan itu membisikku dari belakang dengan suaranya yang mendesir. “Sungguh, aku tak berani melakukan hal ini,” kataku. Suaraku hampir tak terdengar. “Sudahlah, kau tak perlu banyak berpikir, cobalah untuk berbahagia sebentar,” kembali perempuan itu menyerukan kata. Kali ini dia di hadapanku dan menatap lekat-lekat mataku, lalu tangannya memegangi pakaianku untuk dilepaskan dari tubuhku, entahlah aku tak mengerti dengan perempuan itu, dia memaksaku menemani malamnya. “Jangan melakukan hal konyol, Nona!” Perempuan itu hanya tertawa renyah, aku salang tingkah. “Ini bukan hal konyol, karena aku hanya ingin berbahagia.” Entahlah aku tak tahu apa yang harus aku katakan selanjutnya pada dia, tangan perempuan itu telah berhasil membuka sebagian kancing pada pakaianku, dia mengelus dadaku, dia tertawa melihatku yang terlihat gugup, atau mungkin dia tertawa karena dadaku berdebar sebegitu dahsyatnya. “Aku tak pernah melakukan hal semacam ini,” kataku serta kubiarkan dia mengelus dadaku. “Maka tak ada salahnya jika malam ini kau melakukannya denganku.” Aku tak bisa lagi lari dari dekapan dia. Dia telah membuat seluruh tubuhku merinding dalam gairah yang luar biasa. Perempuan itu mengajakku pada sebuah tempat yang jauh dari kebisingan

orang-orang di jakamar, perempuan Oleh: lan raya, aku berjaitu berhasil mendekap ZAINUL MUTTAQIEN lan disampingnya tanganku, dia mendengan baju yang arikku ke atas ranjang setengah terbuka. , aku terjatuh diatas tubuhnya, teAku menggandeng perempuan pat di atas deburan ombak di dada itu, sepanjang perjalanan orang- perempuan itu. orang menatapku sambil berbisik“Apa yang telah membuatmu bisik. berubah, hingga malam ini kau Sebuah kamar kecil aku masuki ingin pergi?” dia menatapku, sedengan perempuan itu.Dalam ka- cara tiba-tiba bibir permpuan itu mar itu hanya ada sebuah ranjang, melumat bibirku. aku mengerti tentang kamar itu, “Tidak, ini kesalahan besar jika pintu kamar segera ditutup rapat- aku melakukan semacan ini denrapat, aku termenung di ranjang, ganmu.” Aku melepas diri dari perempuan itu datang mendeka- perempuan itu, mataku memantiku dan membangunkan hasrat dang tajam dengan garang. Andaidalam tubuhku, sekarang bajuku kan dia bukan perempuan mungkin telah terlepas. saja aku telah melempar dia dari Perempuan itu juga perlahan me- kamar ini, begitulah kata yang lepasi helai demi helai kain yang tertulis dalam pikiranku tertempel di tubuhnya. Napasku “Karena Ibumu, kau tak berani semakin membuas seperti srigala melakukan hal ini?” Dia memyang hendak memangsa, aku mulai buatku mendadak mengguncang berani untuk mengunggkap gairah amarahku. itu, aku menidurkan perempuan “Tidak, tapi karena aku tahu ini itu hingga terlentang, aku melihat salah,” itulah kata terakhir yang sebuah ombak di dada perempuan terlonar dari mulutku, sebelum itu, seperti seorang nelayan yang aku melepas diri dari perempuan berperahu, aku menaiki tubuh itu. itu. Aku berontak melepas dekapan “Keluar..!!!” pintu digedor-gedor, erat perempuan itu, aku keluar suara teriakan sangat nyaring, dari kamar yang jahannam malam aku tak sampai menaiki tubuh itu, kudengar suara perempuan itu itu, teriakan itu mengusikku, aku memanggilku dari belakang, aku bangkit menuju pintu, sedangkan berlari menjauh dari suara-suara perempuan itu nampak kecewa. terkutuk perempuan itu yang telah “Ada apa mas?” aku telanjang nyaris menenggelamkanku dalam dada, lelaki itu yang menggedor kejahannaman yang gila pintu diam. Langit masih menaburkan bin“Ada yang mencari,” lelaki itu tang, aku melihat langit itu, berhenti, menatap seluruh tu- aku tak percaya kalau aku telah buhku, lebih-lebih melekatkan menangis, air mata itu jatuh sepandangannya pada wajahku. cara tiba-tiba, perempuan itu hen“Ada seorang perempuan yang dak tak akan mempertemukanku mencarimu, katanya dia itu ibu- dengan ibu, sebab aku ingat mu,” kata-kata lelaki itu, nyaris pesan terakhir dari ibu. membuatku mengalirkan air mata. “Jangan sampai kau tergoda Lelaki itu pergi, seraya mengge- dengan kata mesra seorang peremlengkan kepala., Aku masih terdi- puan.” Kata itu, terucap sebelum am di pintu, aku ingat sama ibu,dia aku pamit pergi dari rumah, renmencariku malam ini, aku berdiri cananya aku hanya ingin menilama di pintu sampai perempuan kamati malam di luar rumah, dan itu menarik lenganku masuk ke ternyata inilah malam yang sesungkamar dan menutup pintu. guhnya bagiku sekarang. “Ada apa dengan orang tadi, Aku tak menyangka jika perems a m p a i m e n g g a n g g u m a l a m puan itu menjadi pelepasan gairah kita?” kata perempuan itu agak bagi setiap lelaki, perempuan itu sinis, aku tak menghiraukan menawan. Tapi entahalah kenapa kata-kata itu. Sekarang yang dia hanya sekedar ingin menemani terbayang dalam benakku hany- semalam saja bagiku, dan malamalah kata-kata lelaki yang datang malam selanjutnya adalah dengan padaku tadi, kata-kata itu begitu lelaki lain. Ah, aku pusing dengan berpengaruh. Dan perempuan itu peristiwa ini, perempuan itu mengterus membisikkan kata gairah goda, dia seperti hendak tak mau pada telingaku, aku tak peduli lepas dari ingatanku, sungguh kata-kata yang keluar dari mulut perempuan adalah khamer yang perempuan itu. memabukkan. Wajah ibu melintas dalam bayan“Ah, dia hanya perempuan ganku kali ini, maka aku berkemas gairah,” desisku pelan. Aku tak secepat mungkin, meninggalkan mengerti kenapa aku sampai mekamar itu. Sebelum aku keluar dari layani keegoisan gairah perem-

puan itu, perempuan itu sungguh pandai merayu dengan kata-kata yang terkemas rapi, pasti setiap lelaki akan terperdaya dengan kata-kata perempuan seperti dia, kata-katanya mengundang gairah. *** Keesokan harinya, aku kembali ke rumah, aku kembali dengan baju yang tentunya berbau parfum perempuan itu. Aku melihat ibu berdiri di depan pintu, aku berusaha memasang wajah sumringah. “Ada apa denganmu?” ibu menghadangku di pintu dengan sebaris pertanyaan itu. “Tak ada apa Bu,” aku melempar kenangan tadi malam dengan kata ini. “Aku tahu, bau parfum seorang perempuan di bajumu adalah jawaban bagi Ibu,” aku diam tak bisa bicara, aku tak menemukan kata lain untuk mengelabui seorang Ibu, karena apapun yang aku rahasiakan darinya akhrnya akan terungkap juga. “Ya, tapi aku tak sampai..” sengaja kuhentikan kata. “Tapi, nyaris..” begitu juga ibu, dia menghentikan kata-katanya, dan pergi ke dalam rumah. Aku masuk ke rumah dengan segala resah, ibu tak memarahiku. Tapi amarah itu terpendam, aku merasa melakukan hal yang paling terkutuk jika tadi malam perempuan itu berhasil merenggut malamku. Malam itu membuat luka di hati ibu, sekaligus luka di hatiku, perempuan itu menciptakan nyeri dalam tubuhku, nyeri itu tercipta dari rayuannya di malam itu. “Jangan sampai terperdaya dengan perempuan,” kata ibuku dalam kamarku, dia menasehatiku, aku menunduk menuruti kata-katanya. “Aku juga tak tahu mengapa hal itu hampir terjadi,” kataku menyesal bertemu perempuan yang nafsu malam itu. “Karena perempuan mampu menaklukkanmu, dan kamu hampir tak kuat menahan rayuan itu…” Ibu pergi dari sampingku, dia keluar dari kamar membiarkanku sendiri. Aku merenungkan malam itu dan perempuan bermata syaitan itu, sungguh tak kusangka ternyata perempuan itu adalah perempuan malam yang datang dengan sesungging senyun yang menghacurkan kehidupan. Ah perempuan mampu membuat lelaki mabuk dalam kemesraannya. Sampai kapanpun perempuan itu tetap bergairah. *) Garincang,Batang-batang. Sumenep Madura, Oktober 2009


MINGGU

9

9 Desember 2012

ISTIMEWA

MERAPAT: Bermaksud ke rumah dinas Kapolres Bangkalan yang persis di samping kantor KPU Bangkalan, Bupati Fuad Amin sempat meminta massa membuka aksi blokir jalan.

KM/AGUS JOS WANDI

BERMALAM: Di bawah tenda yang mereka dirikan di tengah ruas jalur Jl Pemuda Kaffa, pendukung pasangan Imam-Zain tidur-tiduran.

Massa Sweeping Surat Suara BANGKALAN-Massa pendukung pasangan nomor urut 1 Imam Buchori Cholil-Zainal Alim (Imam-Zain) melakukan sweeping keberadaan surat suara untuk pemilukada di gudang KPU Bangkalan, Sabtu (8/12) pukul 13.45. Massa ingin mengecek secara langsung apakah surat suara sudah didistribusikan apa belum. Saat aksi sweeping dilakukan, sempat terlibat ketegangan dengan petugas. Pasalnya, ratusan massa yang ada di depan KPU Bangkalan ingin semuanya masuk ke gudang. Namun aparat kepolisian melarang. Setelah dilakukan negosiasi, akhirnya disepakati hanya beberapa perwakilan yang diizinkan melihat surat suara. Tapi, perwakilan tersebut tidak berhasil melihat surat suara secara langsung. Pasalnya, surat suara sudah dimasukkan dalam kotak suara dan dikunci serta dalam keadaan disegel. Staf KPU yang ada tidak bisa membuka kotak suara karena tidak mempunyai kuncinya. Sedangkan yang memegang kuncinya adalah panitia pelaksanaan pemilukada. Yang bersangkutan ternyata tidak masuk kantor, karena hari libur. Akibatnya, sempat terjadi adu mulut. Massa melakukan sweeping surat suara ingin mengetahui apakah dalam surat suara masih ada gambar pasangan Imam-Zain. Emosi massa reda setelah Wakapolres Bangkalan, Kompol Cecep, memastikan jika gambar pasangan Imam-Zain masih ada dalam surat suara. Sebab, surat suara yang dimasukkan dalam kotak sebelum putusan PTUN (Pengadilan Tata Usana Negara) turun. ”Kami yang menyaksikan saat

surat suara dimasukkan. Surat suara masih ada gambar pasangan Imam-Zain. Saya siap mempertanggungjawabkan secara hukum atas pernyataan ini,” terang Cecep disambut tepuk tangan pengunjuk rasa. Para pendukung pasangan ImamZain menduduki kantor KPU Bangkalan sejak Jumat (7/12) kemarin dan tetap bertahan hingga berita ini ditulis pukul 22.00. Yang menarik, Sabtu (8/12) kemarin, sekitar pukul 07.00, Bupati Bangkalan RKH Fuad Amin menemui pengunjuk rasa. Ra Fuad -sapaan akrab RKH Fuad Amin, meminta pada massa berdamai dan membubarkan diri. Akibat aksi tersebut, ruas jalan di Jl Pemuda Kaffa tidak bisa dilewati kendaraan. Di samping itu, saat ini bertepatan dengan kampanye akbar pasangan nomor urut 3 M. Makmun Ibnu Fuad-Mondir Rofii (Makmur) di alun-alun. Massa tetap bergeming dengan tawaran Ra Fuad. Bahkan, massa menolak salaman dengan Ra Fuad. Karena massa tidak bersedia diajak kompromi, berselang 20 menit kemudian Ra Fuad meninggalkan kerumunan pendemo. Ra Fuad menyempatkan diri mencoba menemui Kapolres Bangkalan, AKBP Endar Priantoro, di rumah dinasnya, yang kebetulan berdekatan dengan kantor KPU. Ra Fuad tidak berhasil menemui Kapolres. Selanjutnya Ra Fuad pulang. ”Masyarakat menolak keras berdamai sebelum KPU membatalkan pencoretan Imam-Zain sebagai peserta pemilukada. Ia meminta masyarakat jangan berantem, karena akan ada kampanye. Tapi, masyarakat tetap saja tidak mau meninggalkan KPU,” papar salah seorang pendukung

Imam-Zain, Mosleh. Massa tetap berada di depan kantor KPU Bangkalan. Mereka mendirikan dua tenda dengan ukuran 4 meter x 10 meter di tengah jalan. Sekitar pukul 10.30, massa menyampaikan aspirasi politiknya dengan pengeras suara. ”KPU tidak berani mengeluarkan secara tertulis, tapi secara lisan atas pencoretan pasangan Imam-Zain. Ini konspirasi tingkat tingggi. Bersamasama kita tunjukkan, yang menentukan bukan penguasa, tapi masyarakat Bangkalan,” terang Ra Nasih Aschal. Ia menyatakan, massa duduk di depan KPU Bangkalan bukan tanpa alasan. Melainkan mempunyai dasar yang kuat. Pasalnya, apa yang dilakukan KPU telah menodai hakhak masyarakat Bangkalan dan tidak sesuai aturan. ”Apakah panasnya matahari akan menyurutkan semangat kita? Tidak usah khawatir, aparat akan melaksanakan tugas dengan baik. Kita ini aksi damai, siapapun yg mencoba merampas hak-hak masyarakat kecil, maka akan berhadapan dengan kita. Saya akan berada di garda terdepan,” ucapnya. Sebelum dicabut pencoretan tersebut, sambungnya, tidak boleh ada pemilukada di Bangkalan. Serta tidak boleh ada tahapan pemilukada. Ia mengaku, pihaknya sudah berada dalam garis sesuai dengan aturan berlaku. Setelah berorasi, massa yang berasal dari 18 kecamatan di Bangkalan duduk kembali. Sekitar pukul 11.45, hujan deras turun. Diguyur hujan, massa berteduh di bawah tenda yang didirikan. Saat turun hujan, datang Dandim 0829 Bangkalan, Letkol Infantri Agung Dwi K. Ia meminta massa

agar membuka blokade jalan satu arah. Tapi, massa menolak permintaan tersebut. Massa akan membuka blokade sampai tuntutan dipenuhi. Ketika hujan berlangsung, massa sempat melempari pendukung pasangan Makmur yang pulang dari kampanye dengan gelas plastik air mineral. Pasalnya, mereka melintas di pinggir jalan KPU. Aksi ini reda setelah massa yang lain melarang. Sekitar pukul 13.30, massa kembali menggelar orasi politiknya. Dimana sang orator, Mahmudi, menyatakan, pihaknya ingin mengetahui secara pasti keberadaan surat suara. Isu yang beredar surat suara sudah didistribusikan. ”Juga ada kabar kalau surat suara disimpan di gudang Bulog. Maka dari itu, ayo kita sweeping surat suara di gudang KPU. Apakah gambar pasangan Imam-Zain masih ada dalam surat suara apa tidak,” terangnya. Saat itu sempat terjadi pelemparan batu ke kantor KPU oleh massa. Beruntung aksi bisa segera diredam. Hingga pukul 17.20, massa masih berkumpul di depan kantor KPU Bangkalan. Mereka bertekad akan menduduki kantor KPU hingga pelaksanaan pemilukada. Jika tidak ada keputusan dari KPU, baik melakukan banding maupun mencabut pencoretan Imam-Zain, segel yang dipasang berupa kayu pada pintu KPU tidak akan dibuka. Sedangkan lima komisioner KPU Bangkalan tidak ada di kantor karena libur. Aksi ini mendapat pengawalan ketat dari kepolisian. Sebanyak dua mobil water canon dan satu mobil yang berisi kawat berduri disiapkan. Serta ratusan personil bersenjata lengkap siaga di lokasi. (ful/ed)

Tim Imam-Zain Laporkan KPU ke DKPP BANGKALAN-Tim advokasi dari pasangan Imam Buchori CholilZainal Alim (Imam-Zain) melaporkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bangkalan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) di Jakarta. Mereka menggugat keputusan KPU Bangkalan yang membatalkan atau mendiskualifikasi pasangan calon (paslon) nomor urut 1 ImamZain, dengan hanya berdasarkan putusan PTUN (Pengadilan Tata Usaha Negara) Surabaya. Tanpa ada klarifikasi ke pihak terkait, yaitu PPN (Partai Persatuan Nasional). Gugatan tersebut disampaikan tim advokasi, yang didampingi calon Bupati Bangkalan, Imam Buchori, bersama Ketua Tim Pemenangan, Sofiulloh Syarif dan Wakil Ketua DPC PPN Bangkalan, Mahipal Ghandi. ”Laporan sudah masuk di DKPP hari Jumat (7/12) kemarin, sekitar pukul 15.50. Dengan materi gugatan atas keputusan KPU Bangkalan yang

ISTIMEWA

LANGKAH HUKUM: Wakil Ketua DPC PPN Bangkalan, Mahipal Ghandi, menunjukkan bukti tanda terima laporan gugatan dari DKPP, kemarin.

membatalkan paslon nomor satu,” terang Mahipal Ghandi, saat dikonfirmasi Sabtu (8/11) kemarin. Hipal -sapaan akrab Mahipal Ghandi, menjelaskan, pihaknya menuntut pada DKPP agar anggota KPU Bangkalan dipecat. Kemudian pemilukada ditunda. Pasalnya, KPU Bangkalan tidak melakukan banding atas putusan PTUN. Melainkan, KPU melaksanakan amar putusan PTUN. Padahal ini merupakan permasalahan internal partai. Seharusnya, menurut Ipal, KPU Bangkalan tidak perlu mencoret paslon nomor 1 sebagai peserta pemilukada. ”Kami mensinyalir ini ada konspirasi tingkat tinggi. Sidang perdana akan dimulai Senin (10/12) besok di DKPP. Karena sekarang (kemarin dan hari ini, Red) merupakan hari libur. Jadi tidak mungkin digelar. Kami optimistis gugatan ini bakal dikabulkan oleh DKPP,” ucapnya. Menurutnya, pihaknya sudah menyerahkan bukti bukti yang diperlukan dalam persidangan nanti.

Idamkan Sosok yang Tak Pernah Lelah

FARIDA ALISA DOK

BANGKALAN-Pemimpin adalah posisi yang teramat vital. Seorang pemimpin diharapkan bisa mengawali terciptanya masyarakat atau rakyat yang sejahtera lahir dan batin. Karena seorang pemimpin haruslah seorang teladan yang mampu memberi contoh positif bagi yang

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

dipimpinnya. Seorang pemimpin juga harus berwibawa sehingga semua kebijakannya dapat diikuti oleh bawahan atau rakyatnya. Kemudian dia harus memiliki jiwa pembimbing yang tidak kenal lelah. Kalimat terakhir menjadi poin penting menurut Fari-

Misal, surat rekomendasi terhadap pasangan calon dari PKNU dan PPN. Serta bukti lain yakni berupa kliping koran. Surat gugatan tersebut diterima petugas dari DKPP atas nama Riski. Disamping melaporkan kepada DKPP, pihaknya juga akan melayangkan surat gugatan kepada Mahkamah Konstitusi (MK). ”Itu langkah selanjutnya. Kalau tetap dilaksanakan pemilukada, kita ke MK untuk membatalkan hasil pemilukada tersebut,” pungkasnya. Terpisah, anggota KPU Bangkalan, Tajul Anwar, mengatakan, pihaknya akan hormati segala perbuatan yang berdasarkan perundang-perundangan. Karena itu diakuinya hak setiap warga negara. ”Kita bekerja sesuai dengan peraturan. Asas penyelenggara itu salah satunya kepastian hukum dan kita harus malakukan tahapan sesuai dengan tahapan yang telah kita tetapkan. Tahapan, tetep harus berjalan,” ucapnya. (ful/ed)

da Alisa. Gadis asal Kecamatan Kwanyar ini mengibaratkan seorang pemimpin sebagai orangtua bagi masyarakat. Ini terkait dengan kenyamanan yang didapat masyarakat dari tipe pemimpin yang mampu mengayomi. “Seorang pemimpin seharusnya bisa menganggap masyarakat yang dipimpinnya seperti anak kandungnya sendiri. Sehingga antara pemimpin

dan masyarakat, tak ada sekat pemisah. Memang tidak mudah karena cuma pemimpin yang tak kenal lelah yang bisa melakukannya,” tutur Lisa, panggilan akrab Farida Alisa. ABG kelahiran 27 Mei 1997, yang sangat mengidolakan sosok ortunya itu menganggap, kegigihan dan pendirian yang teguh hendaknya dimiliki sosok pemimpin. (bai/yoe)

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

ANTISIPASI: Sejumlah pasukan Brimob Polda Jatim standby 100 meter dari toolgate Suramadu sisi Madura, Sabtu (8/12) pukul 00.15.

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

SALAH PAHAM: Dipicu pembakaran ban bekas di depan kantor KPU Bangkalan, massa pendukung pasangan Imam-Zain sempat bersitegang dengan aparat kepolisian, Sabtu (8/12) dini hari.

Sayangkap Sikap KPU yang Tak Banding BANGKALAN-Sikap Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bangkalan yang tidak mau banding alias menerima putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya, sangat disayangkan Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Persatuan Nasional (PPN) Bangkalan. Padahal, KPU Bangkalan masih mempunyai waktu untuk mengajukan banding atas putusan tersebut. Dalam hal ini, KPU Bangkalan lebih memilih mendiskualifikasi pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Imam Buchori Cholil-Zainal Alim (Imam-Zain) yang diusung PKNU-PPN, sebagai peserta pemilukada. Pertimbangan KPU melakukan itu berdasarkan putusan PTUN. Dimana pertimbangan majelis hakim dalam mengeluarkan putusan terkait keabsahan kepengurusan PPN yang tidak sesuai dengan AD/ART partai. Selain itu, juga terkait SK dari DPP PPN yang tidak pernah menjelaskan adanya pencabutan kepengurusan PPD (Partai Persatuan Daerah), yang telah berganti menjadi PPN oleh DPP PPN. ”Kami sangat menyayangkan sikap KPU yang tidak banding atas hasil putusan PTUN,” terang Ketua DPC PPN Bangkalan, Supardi, saat dikonfirmasi wartawan Kabar Madura, Sabtu (8/12) kemarin. Ia menjelaskan, sebenarnya tidak ada masalah tentang persoalan AD/ART. Pasalnya, yang berhak menafsirkan AD/ART adalah partai sendiri, dalam hal ini adalah DPP PPN. Begitu juga dengan persoalan SK. DPP PPN sudah mengeluarkan SK untuk kepengurusan DPC PPN Bangkalan. ”Dengan adanya SK yang baru ini, secara otomatis SK yang lama tidak berlaku. Sebab, PPN merupakan perubahan nama dari PPD. Dan SK itu sendiri sudah saya pegang hampir satu tahun,” terang Supardi. Menurutnya, perubahan

nama PPN dari PPD sudah terjadi per Januari 2012 lalu. Sementara SK kepengurusan DPC PPD Bangkalan sudah habis masa berlakunya sejak 2011 silam. Jadi SK PPD tersebut sudah kedaluwarsa. ”Seandainya kami tidak mengantongi SK rekomendasi dari DPP PPN untuk mengusung pasangan Imam-Zain, dari awal sudah ditolak oleh KPU. Namun, kenyataannya, saat itu KPU meloloskan pasangan Imam-Zain sebagai peserta pemilu. Berarti tidak ada masalah,” ucapnya. Supardi mengaku pantas bertanya, kenapa setelah menjelang pelaksanaan pemilukada dipermasalahkan? Ironisnya lagi, KPU Bangkalan akhirnya menggugurkan Imam-Zain tanpa ada upaya banding atas putusan PTUN. Untuk itu, Supardi menuding KPU Bangkalan sangat inkonsistensi. ”Ini masalah internal, kenapa KPU mencoret pasangan calon yang didukung koalisi PPN dan PKNU. Rekom tersebut bukan SK PPD, tapi PPN. SK PPN juga tidak diragukan keaslianya,” paparnya. Ia menambahkan, pihaknya tetap akan melaporkan PPD pada yang berwajib atas pernyataan yang menurut Supardi tak ubahnya sebuah pengakuan palsu. Pasalnya, PPD sudah tidak ada karena telah berubah nama. Seperti diketahui, gugatan PPD terhadap KPU Bangkalan yang dikabulkan majelis hakim PTUN Surabaya, menyangkut berita acara KPU Bangkalan nomor: 55/ BA/X/2012 tanggal 22 Oktober yang berisi penetapan pasangan calon Imam Buchori Cholil-Zainal Alim. Sehingga KPU diwajibkan mencoret pasangan ImamZain, yang sebelumnya ditetapkan mengusung nomor urut satu dalam pemilukada. Juga, keputusan KPU Bangkalan nomor 57 tentang pengundian nomor urut. Sedangkan gugatan yang tidak dikabulkan penundaan pelaksanaan pemilukada. (ful/ed)


10

MINGGU

9 Desember 2012

Analisa Pendidikan Paripurna Rasulullah SAW SEPANJANG sejarah dunia, Islam telah terbukti membangun peradaban manusia yang gemilang. Islam mampu mencerahkan peradaban gelap gulita menuju terang benderang. Dua puluh abad yang silam, Nabi Muhammad SAW datang dengan membawa kabar suka, yakni membebaskan manusia dari kejahiliyahan dan kebodohan yang mengitari kehidupan pada zaman tersebut. Penindasan, perbudakan, dan kezaliman-kezaliman yang terjadi. Lahirlah peradaban Islam yang gemilang. Faktor paling menentukan ketika itu adalah keimanan dan keilmuan. Tidak ada dikotomi dari keduanya. Keimanan dan keilmuan adalah dua faktor mendasar keberhasilan kejayaan Islam.

Pendidikan Rasul: Alquran Berjalan

KPU Pamekasan di pecat! woww, bagus itu. tp jika memang salah. klok gk, mangkal lagi d KPU gpp. Musfiq, Sumenep, +6282330200917 P.MU jadikan madura bangga akan prestasimu, tak kan bisa dganti dngan apapun ishbir ilkom amprut, +6283830959078 KEMENANGN d!set!ap laga akn jd penentu_mu tuk bs terus melangkh jauh. Ayo Persepam Madura United, maju terrus pantang mundur, tunjukkn sifat orang Maduramu. Jng prnh kcl ht yakini_lah bhw pm_u jg bs berprestasi. The Chelsea, +6285257557100 AYO isac djober tunjukan parmainan cantikmu kalahkan musuhmu. Fahri D Badung City, +6287850656354 PASTIKN Pastikn Qt Hrus Mnang,stukan Tekatmu Raihlah Prestsimu,!!mjulah Mjulah Ayooo P-MU q, dsne taretan s’llu mndkungmu.... Oliz Boy’zz 403 Taretan Kamal, +6282331001850 4Y0...! P-MU... tRs brJu4ng.., Kl4aRkN sMu4 k kUaTaN kM..., h4d4pI sMu4 l4w4n2 kM.., g4nY4n6 mRk4 sMu4, jEbOlKn gWaNg2 mRk4 dNgN tNd4nGaN2 kEr4sMu, q aKaN sLLu mEnGiKuTiMu.., q aKn sLLu mEnDuKuNgMu.., dMnPuN kM bRm4iN k4mI sLLu aDa d s4mPiNgMu...!!! IYE’ AOLENG MANIA di KANGENAN, +6281939346555 MÄJU trus p-mu klähkän msuh-msuhmu kämie |<äcön>| TEDAMA menunggumu berlagä d ISL Käconk Tdm, +6282332919646 ASSALAMU’ ALAIKUM Wr. Wb. KAATOR DHA’ SE MOLJA PAMAEN P-MU MOGA2 MENANG TROS KALABAN SAMPORNA. RUM 8MTS AL-HUDA, +6287752045577 AYO semangat jngan smpai kendur tim kesynganku p-MU, aq akn sllu mendukungmu dlm kondisi apaun dn aq ingn mlht km tmpil d ISL. tnamkn kata dlm htmu”aq pasti bisa”. thuvix_mania, pkb_dj sumenep, +6282330449182 ANDA MEMILIKI UNEG-UNEG, SARAN, DAN KELUHAN TENTANG PELAYANAN PUBLIK (PENDIDIKAN, EKONOMI, KEAMANAN DLL) DI SEANTERO MADURA?

Silakan kirim melalui pesan dan alamat ke: Kabar Madura. Tulis pendapat Anda dan kirim ke no +6287850767325 (khusus SMS) atau via email:kabarmaduranews@gmail.com, facebookkabarmadura@gmail.com

Rubrik KABAR OPINI terbit setiap hari

Bagi pembaca yang berminat mengirimkan karyanya, Silahkan kirim ke:

Kantor Redaksi KABAR MADURA di San Diego Main Street MR-2 No. 16 (No. 95) Pakuwon City Surabaya. Diutamakan via email ke kabarsastrabudaya@gmail.com. Panjang tulisan maksimal dua lembar kertas ukuran folio dengan 1,5 spasi. Nama dan alamat terang, serta foto diri harus dilampirkan.

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

Muhammad lahir dari seorang yang buta huruf. Ia hanyalah seorang penggembala di masa kecilnya. Tetapi tak ada yang menafikan bahwa Muhammad kecil menjelma menjadi sosok manusia agung. Seorang pemimpin politik dan sekaligus pemimpin religius. Lautan keajaiban akan selalu ditemukan ketika membahas Muhammad SAW. Pribadi yang menawan, rendah hati, penyayang, penuh kasih dan cinta. Seorang ahli ibadah meski Allah telah memberikan jaminan surga kepadanya. Sejarah mencatat Nabi Muhammad SAW telah menanamkan kasih sayang dalam kepemimpinanya. Jelas, bagaimana cara memimpin, berinteraksi dan mendidik pengikutnya. Tak heran, kejayaan Islam pertama dipegang oleh tokoh-tokoh yang tidak diragukan lagi kapabilitasnya. Kita bisa melihat bagaimana preman pasar semacam Umar bin Khatab yang kemudian menjadi

kepala negara yang saat ini? Mendidik susah dicari tandinanak seperti yang Ragannya di masa sekasul ajarkan, berarti rang. mendidik bersama AlAtau, Khalid Bin lah. Artinya senantiaWalid menjelma mensa mengikutsertakan jadi seorang jendral Allah dalam setiap perang dari hanya fasenya. Pendidikan seorang jagoan kamanak diawali dengan pung. doa yang dimohonkDan hamba sahaya an kepada dzat yang semacam Salman Al menciptakan segala Oleh: Farisi yang sebelumsesuatu untuk memSUKRI nya hanya mengenal berinya anak yang cara menanam dan sholeh dan diberi kemerawat kurma di Madinah bisa mampuan serta kesabaran dalam menjadi gubernur yang sukses menemukan cara terbaik dalam di Persia. mendidik anak-anaknya. Karena Serta bagaimana pengembala doa, bagaimanapun, adalah sakambing seperti Abdullah bin rana komunikasi ruhiyah seorang Mas’ud bisa menjadi ahli tafsir hamba dengan Robbnya. Doa pula Alquran? yang merupakan pembatas yang Rasulullah SAW merupakan menunjukan kelemahan manusia cerminan komprehensif kes- dan ke-Maha Agungan Allah. empurnaan sikap, perilaku, dan Dalam mendidik anak, manusia pola pikir. Beliau menyampaikan tidak cukup dengan hanya menrisalah Islam tidak sekedar NATO gandalkan kekuatan akal dan (No Action Talk Only). Bahkan jasmaninya. Bimbingan ilahiyah sayyidah ‘Aisyah tatkala ditanya sangatlah diperlukan. Kelemaoleh beberapa sahabat mengenai han manusia dalam memandang pribadi Rasulullah SAW menye- sesuatu yang baik buat si anak butkan bahwa Rasulullah itu begitu relatif. Terkadang ia beradalah Alquran berjalan. Artinya pikir bahwa suatu perbuatan yang semua kaidah kehidupan yang menurutnya sudah baik untuk ditetapkan Islam melalui Alquran, pendidikan si anak, pihak lain semuanya contoh sudah terdapat memandangnya sebagai suatu dan dijumpai dalam diri Rasu- yang tidak tepat. Maka sehebat lullah SAW. Rasul tidak sekadar apapun manusia berteori, tidak memberikan teori, akan tetapi akan terlepas dari kemampuan contoh konkret melalui akhlak akalnya yang terbatas. dan perilakunya. ”Ajaklah anak bermain pada tu”Sesungguhnya telah ada pada juh tahun pertama, disiplinkanlah (diri) Rasulullah itu suri teladan anak pada tujuh tahun kedua dan yang baik bagimu (yaitu) bagi bersahabatlah pada anak usia orang yang mengharap (rahmat) tujuh tahun ketiga.” Allah dan (kedatangan) hari kiSesuai dengan pernyataan Ibnu amat dan Dia banyak menyebut Sina: ”Tujuh tahun pertama perAllah.”(QS.Al-Ahzab : 21) lakukan seperti amir (raja), tujuh tahun kedua seperti asir (tawanan) Mendidik Bersama Allah dan tujuh tahun ketiga perlakukan Bagaimanakah implementasi anak seperti wazir (mitra).” Pembagian fase usia tersebut pendidikan ala Rasulullah SAW

merupakan arahan berkomunikasi dengan anak serta tahapan pendidikan dengan metode pendekatan yang berbeda sesuai dengan perkembangan kepribadian anak yang sehat. Sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah SAW : Berbicaralah dengan manusia sesuai kemampuan intelektualnya.” ”Berbicaralah dengan manusia dengan bahasa mereka.” ”Posisikan manusia sesuai dengan posisinya masing-masing.” (Haids-hadis Nabi saw). Keberhasilan penyampaian pesan sangat bergantung kepada cara penyampaiannya. Karenanya, memahami metode pembinaan merupakan suatu keniscayaan. Inilah pula yang dicontohkan Rasulullah, ketika Rasul mendidik. Kwantitas pengikut Nabi Muhammad SAW yang terus bertambah adalah bukti bahwa keberhasilan penyampaian pesan Rasulullah SAW.

Penutup

Hakikat pendidikan sebagai proses menuju kesempurnaan dan bukannya puncak kesempurnaan. Itulah kenapa pendidikan merupakan proses sepanjang hidup. Pendidikan islami merupakan pembentukan diri dan perilaku yang tidak bisa didapatkan dalam waktu sekejap. Butuh kesinambungan proses, baik transfer maupun kontrol terhadap hasilnya. Proses pendidikan yang dilakukan oleh Rasulullah juga berjalan dalam jangka waktu yang tidak singkat. Waktu 13 tahun dihabiskan selama di Makkah dan dilanjutkan di Madinah selama 10 tahun. Di akhir usianya Rasulullah terus mendidik tanpa henti sampai kembali ke haribaan Allah SWT. Wallahu’allam. *) Penulis adalah Alumni Pondok Pesantren Anuqayah Daerah Nirmalam Guluk-guluk Sumenep

KPU Dipecat, Merobohkan Gerbang Salam WACANA penerapan syariat Islam di Kabupaten Pamekasan selama ini memang disambut baik oleh semua kalangan masyarakat. Lebih-lebih masyarakat luar daerah Pamekasan, yang sudah mendengar dideklarasikannya Kabupaten Pamekasan sebagai kabupaten yang mengusung Gerakan Pembangunan Masyarakat Islami (Gerbang Salam) pada 4 November 2002. Itu terbukti dengan upaya pemerintah daerah setelah pendeklarasian membuatan instrumen peraturan daerah dan imbauan-imbauan kepada masyarakat, dengan tujuan agar masyarakat bisa beradaptasi dan berperilaku sesuai dengan syariat Islam. Syariat Islam yang dimaksud disini adalah seperangkat aturan yang ditetapkan secara langsung dan tegas oleh Allah SWT atau ditetapkan pokok-pokoknya untuk mengatur hubungan antara manusia dengan Allah SWT, dengan dirinya sendiri, dengan sesamanya serta dengan alam semesta. Dan manusia dituntut untuk bisa beradaptasi dengan dan berperilaku islami. Demikian bila membicarakan syariat Islam dalam tatanan negara, atau dikerucutkan lagi syariat Islam yang berkaitan dengan hukum, maka akan ada pemisahan-pemisahan pembahasan. Tapi pada hakikatnya, syariat itu meliputi keyakinan spiritual dan

ideologi politik. Yakijazah yang dimiliki ni spiritualisme yang salah satu calon wakil menjelaskan tentang bupati, walaupun hubungan manusia ijazah tersebut sudah dengan Allah, yang mendapatkan validasi terangkum dalam dari Pengadilan Negaqidah dan ubudiah. eri Pamekasan. Hal Sebaliknya, ideologi ini menyebabkan pipolitik menjelaskan hak yang tidak lolos hubungan manusia merasa dirugikan oleh dengan sesamanya, KPU Pamekasan. Baru baik itu dalam ekokemudian mereka (piOleh: nomi, pemerintahan, hak yang tidak lolos) MUHSINUDDIN sosial dan atau politik, mengajukan tuntutan. terutama di kota GerDan pada akhirnya bang Salam yang sudah memanas lima KPU Pamekasan dinonakbagaikan Api Yang Tak Kunjung tifkan, sedangkan proses PemiPadam. lukada Pamekasan diambil alih Melihat hal ini, bagaimana den- oleh KPU Jatim. gan sistem perpolitikan pemilihan Pada hakikatnya, Islam memberi umum yang telah dipraktikkan keleluasaan kepada pemeluknya oleh KPU Kabupaten Pamekasan? untuk berinteraksi dengan siaApakah sesuai dengan syariat papun. Bahkan Islam menganIslam? Apakah penerapan Ger- jurkan pemeluknya berpolitik bang Salam di Pamekasan hanya sebagaimana dicontohkan oleh untuk hubungan manusia dengan nabinya yang menjadi politikus Tuhan (baca Allah) saja? Atau, ulung yang pernah penulis ketaapakah KPU Pamekasan yang hui. Kebebasan ini ternyata bukan memang melanggar perda syariat untuk menjadikan para umatnya Islam di Pamekasan? Marilah kita bertingkah sesuka nafsunya. bahas bersama. Tetapi tetap berada dalam kontrol Sedikit bercerita kronologis Islam. Yakni, dengan memberipertarungan yang terjadi sebe- kan kesempatan bersuara kepada lum KPU di pecat oleh Dewan yang lain, menghormati segala Kehormatan Penyelenggara Pe- pendapat dan tingkah laku lawan, milu (DKPP). Ini semua berawal sehingga menghasilkan sistem dari keegoisan pihak KPU untuk perpolitikan yang bersih. ngotot tidak meloloskan satu Nah, melihat dari berbagai pasangan calon bupati Pame- kasus yang terjadi di Pamekasan. Alasannya, tidak sesuainya kasan, penulis dapat beropini

bahwa praktik politik KPU Pamekasan sudah melebihi batas yang telah diberikan oleh Islam. Yakni menghormati, memberikan peluang kepada lawan, jelas-jelas salah satu calon sudah memenuhi syarat tapi mereka (KPU) masih tetap menutup telinga dan menafikannya. Jika kembali dihubungkan dengan peraturan daerah syariat di Kabupaten Pamekasan, para KPU ternyata masih selamat dan tidak melanggar peraturan ini. Karena pada dasarnya, asal mula penerapan perda ini berangkat dari kekhawatiran para tokoh masyarakat terhadap masyarakat Pamekasan yang mayoritas Islam, melanggar syariat Islam. Seperti minum-minuman keras, judi dan tindak asusila lainnya. Toh walaupun dengan diterapkannya perda ini, masih ada tindak asusila yang dilakukan oleh masyarakat Pamekasan. Karena perda syariat di Pamekasan hanya dikhususkan hablum mina allah bukan hablum mina annas. Walaupun demikian, penulis berharap pemerintah tidak setengah-setengah menerapkan perda syariat. Karena hal ini akan merobohkan antusias masyarakat pada Kota Gerbang Salam yang akhir-akhir ini sudah mulai menuai protes. *) Redaktur Pelaksana Majalah Activita STAIN Pamekasan


MINGGU

11

9 Desember 2012

PRASARANA Kodim Pinjamkan Lapangan Sedandang PAMEKASAN-Kendati P-MU sudah menjejakkan kaki di kompetisi ISL musim ini, namun hingga tim berjuluk Laskar Sape Kerap tersebut masih belum memiliki lapangan khusus tempat latihan. Anak asuh Mustaqim tersebut masih meminjam Stadion R. Soenarto Hadiwidjojo atau Lapangan Kowel untuk mengasah diri. Akibatnya, selama melakukan latihan P-MU harus sering berbagi tempat dengan kegiatan lainnya seperti turnamen internal PSSI Pamekasan atau lomba kerapan sapi. ”Kadang kami terkendala lapangan yang akan digunakan untuk latihan,” keluh Asisten Manajer, M. Rofii, beberapa waktu lalu. Berempati dengan kesulitan tim P-MU menemukan tempat latihan permanen, Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 0826 Pamekasan, Letnan Kolonel (Inf) Prasetyo, memberikan izin kepada pengurus P-MU untuk menggunakan Lapangan Sedangdang sebagai tempat berlatih Osas Saha dan kawan-kawan. Lapangan yang berlokasi di belakang Pasar PKL Sedangdang tersebut selama ini hanya dipergunakan untuk menggelar pasar malam dan beberapa kegiatan pameran. ”Kalau memang P-MU ingin memanfaatkan lapangan tersebut sebagai tempat latihan, kami mempersilakan. Tapi silakan perbaiki dulu seperlunya dan tidak usah membayar uang sewa,” ujar Letkol (Inf) Prasetyo, beberapa waktu lalu. Bak gayung bersambut, Asisten Manajer P-MU, R. Abd Mukti, mengatakan akan segera melakukan pembenahan terhadap lapangan tersebut. ”Saya bersyukur akhirnya ada lampu hijau dari Dandim. Selama ini kami harus berpindah-pindah tempat latihan karena memang masih belum memiliki lapangan untuk tempat latihan,” ujarnya. Untuk bisa dipergunakan sebagai tempat latihan P-MU, lapangan Sedandang masih memerlukan berbagai perbaikan, salah satunya perataan lapangan yang selama ini sering digunakan sebagai tempat pagelaran pameran dan pasar malam. ”Pedagang di sini masak dan makan di belakang kios. Sebagaian pecahan piring dan gelas dibuang ke belakang (lapangan, red),” ujar Zaitunah, salah satu pedagang di Pasar PKL Sedangdang. Asisten Manajer P-MU bidang perlengkapan, M. Rofii, mengaku akan segera melakukan pemantapan, salah satunya melakukan perataan dengan menggunakan alat berat. Namun lapangan yang berdekatan dengan lapangan tenis milik Kodim tersebut akan becek ketika hujan turun, mengingat Lapangan Sedangdang menjadi lahan serapan air hujan di daerah sekitar. (bri/rr)

KM/IST

DEMI P-MU: Lapangan Sedangdang digunakan tim setempat untuk berlatih sepakbola setiap harinya.

KM/DOK

ATRAKTIF: Suporter P-MU memberikan dukungan kepada Laskar Sape Kerap saat berlaga di Bupati Bangkalan Cup 2012, pertengahan November lalu.

Berharap Subsidi Tiket Taretan Mania Kritik Permintaan Tersebut

PAMEKASAN-Tuntutan besar bagi klub profesional untuk tidak menggunakan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) setempat menjadikan manajemen klub harus pintar mengelola sebuah klub. Salah satunya dengan membangun sinergi dengan sponsor dan para suporter. Keberadaan Persepam Madura United (P-MU) sebagai tim promosi di Indonesia Super League (ISL) tergolong sangat beruntung. Meski berstatus sebagai tim baru, manajemen P-MU berhasil menggaet beberapa sponsor sehingga kebutuhan tim dapat

terpenuhi. Di tengah tekanan pembatasan pengunaan dana APBD, sebagian suporter masih menginginkan manajemen P-MU memberikan subsidi harga tiket kepada komunitas mereka seperti halnya ketika Muhammadou Tassio Bako dan kawan-kawan berlaga di Divisi Utama lalu. ”Saya mau datang dan menonton langsung ke stadion jika harga tiketnya sama seperti pada Divisi Utama lalu. Selain juga harus ada subsidi mobil angkutan dari Pamekasan ke Bangkalan,” ujar Fahrurrozi, salah satu pemuda Pamekasan yang mengaku suporter fanatik P-MU. Sikap Fahrurrazi tersebut jauh bertolak belakang dengan keberadaan P-MU yang sedang berbenah menjadi klub profesional. Salah satu tuntutan sebagai klub profesional adalah penjualan tiket dengan harga yang telah

ditetapkan dan diberitahukan kepada pelaksana kompetisi yakni PT Liga Indonesia (LI) karena penjualan tiket menjadi salah satu sumber pemasukan klub. Beberapa suporter selain Fahrurrazi dengan gamblang juga mengaku jika manajemen tidak memberikan subsidi dengan pengurangan harga tiket dan angkutan ke stadion, salah satunya Maslukin dari Kota Pamekasan. Ia mengancam tidak akan sekalipun menonton pertandingan dan memberikan dukungan kepada P-MU. Keinginan Fahrurrazi dan Maslukin tersebut dikecam habis-habisan oleh Hartono, pentolan suporter P-MU yang tergabung dalam Taretan Mania. Ia mengatakan jika apa yang diungkap kedua orang tersebut bertolak belakang dengan tuntutan Taretan Mania yang saat ini terus menggema. “Di satu sisi suporter minta pemain

top dan berkelas untuk memperkuat P-MU. Tapi mereka juga meminta subsidi untuk pembelian tiket. Kalau seperti ini terus, bisa-bisa kasus Diego Mendieta yang gajinya tidak terbayarkan selama enam bulan akan terulang di Pamekasan,” kritiknya. Hartono mengaku salut dengan sikap beberapa komunitas suporter klub lain yang rela membeli tiket pertandingan tim kesayangannya meski harganya kadang naik untuk beberapa pertandingan tertentu. ”Ketika suporter berlaku adil dengan cara ikut serta memberikan sumbangan dalam bentuk membeli tiket, prestasi klub akan bisa ditingkatkan. Terus terang hingga kini Saya sendiri merasa malu karena orang yang mengaku suporter fanatik P-MU masih berusaha menghancurkan klub dengan tidak mau membayar tiket atau meminta subsidi,” urai Hartono. (bri/rr)

Belum Ada Undangan Resmi Amaobi Uzowuru Terlantar di Pamekasan PAMEKASAN-Jauh-jauh datang dari Vietnam untuk memperkuat P-MU, Amaobi Honest Uzowuru sempat marah-marah terhadap dirinya sendiri gara-gara kedatangannya yang lebih awal dari pemain lainnya. Akibatnya, ia tidak mendapatkan perhatian dari manajemen Laskar Sape Kerap. Kekesalan pemain kelahiran Nigeria tersebut sem a - kin memuncak ketika Sabtu (8/12) siang ia keb i n gungan saat hendak mencari makan karena tidak paham arah jalan di Pamekasan. Maklum, ia masih belum bisa berbahasa Indonesia dan kali pertama menjejakkan kaki di Pamekasan. ”Manajemen tim ini sungguh sangat keterlaluan dan sangat tidak berkesan bagi saya. Bagaimana mungkin saya yang baru kali pertama datang ke sini harus hidup sendirian tanpa ada pengurus yang bisa membantu saya, terutama untuk mencari tempat makan,” ujar pemain berpaspor Vietnam tersebut dengan bahasa Inggris. Amaobi sudah berada di Pamekasan sejak Jumat (7/12) malam setelah mendarat di Surabaya pada sore harinya. Kali pertama datang, pemain yang akan mengisi satu slot pemain asing Asia di P-MU tersebut langsung ditempatkan di mess pemain Guest House Pendapa Ronggosukowati. Amaobi bahkan sempat marah

ketika Kabar Madura berusaha mengambil gambarnya dengan dalih tidak mau difoto karena sedang kesal. Ia terlihat berjalan kaki sendiri sambil meminta petunjuk untuk mencari tempat makan, kemarin siang. ”Manajemen tim ini sangat jauh dari profesional, termasuk dalam pengelolaan tim dan pelayanan kepada pemain. Saya sudah melayangkan komplain kepada agen saya. Bagaimana mungkin seharian tidak ada pengurus atau penunjuk arah bagi pemain baru seperti saya hanya untuk sekedar mencari makan,” kesal pemain yang karier sepakbolanya lebih banyak dilalui di V-League tersebut. Terpisah, tidak seorangpun manajemen P-MU yang bisa dimintai konfirmasi terhadap ‘penelantaran’ calon pemain asingnya tersebut. Amaobi sempat menggertak meminta untuk dipulangkan kembali ke negaranya karena kurangnya respon dari pengurus. Pengalaman kehilangan pemain buruan sebenarnya pernah dialami oleh P-MU, yakni ketika Reha Shehata (Mesir) harus balik lagi ke negaranya karena fasilitas yang ditempatinya diangap jauh dari kata layak. Kala itu mantan penyerang AlAhly tersebut diinapkan di Hotel Ramayana, Jalan Niaga Pamekasan. Hanya satu malam berada di Pamekasan, keesokan harinya Reha langsung balik kucing ke Surabaya untuk selanjutnya pulang ke Mesir. (bri/rr)

BANGKALAN-Kabar keikutsertaan Perseba Super pada turnamen Piala Gubernur Jawa Timur VIII 2012 rupanya belum mendapat kepastian dan masih dalam sebatas wacana. Hingga saat ini masih belum ada undangan resmi yang diterima manajemen Perseba Super dari panitia penyelenggara. Manajemen Gelora Dewata sebagai pengelola Perseba Super musim ini mengakui bahwa sampai saat ini belum ada undangan resmi yang diterima terkait keikutsertaan Perseba Super di turnamen pramusim yang sempat terhenti pada tahun 2010 lalu itu. ”Belum ada undangan dari panitia penyelenggara kepada Perseba Super untuk ikut serta dalam Piala Gubernur Jatim 2012 yang kami terima. Hingga saat ini kami masih menunggu,” ungkap Owner Gelora Dewata, Vigit Waluyo. Vigit tidak memungkiri jika

Piala Gubernur Jawa Timur akan sangat membantu bagi persiapan klubnya sebagai ajang pemanasan sebelum berlaga di kompetisi resmi Divisi Utama yang akan dimulai Januari 2013 mendatang. ”Tentu manajemen sangat senang apabila Perseba Super mendapatkan undangan dari panitia penyelenggara Piala Gubernur Jawa Timur 2012. Ini bisa menjadi ajang seleksi lanjutan Perseba Super yang sudah mengikat 18 pemain lokal dan dua pemain asing,” imbuh pria 49 tahun itu sembari menambahkan bahwa ke-20 pemain tersebut sudah menandatangani kontrak. Meski demikian, anak kandung HM. Mislan yang mendirikan Gelora Dewata tersebut menyerahkan sepenuhnya kepada pihak PSSI Jawa Timur sebagai penyelenggara Piala Gubernur Jawa Timur terkait undangan tersebut. ”Selama ini persiapan tim

Perseba Super sudah mendekati 80 persen. Kalau memang tidak mendapatkan undangan dari PSSI Jawa Timur, kami sudah menyiapkan beberapa agenda uji coba dengan klubklub di Jawa Timur,” tandas ayah dari Manajer Perseba Super, Ayu Sartika Virianti. Vigit mengaku masih menjajaki beberapa klub ISL yang akan dijadikan lawan tanding apabila gagal berlaga di Piala Gubernur Jawa Timur. Pemilihan klub ISL tersebut bertujuan untuk mengangkat mental tanding Danilo Fernando dan kawan-kawan. ”Calon lawan uji coba kami nanti harus klub yang lebih kuat dari Perseba Super. Ini bisa mengangkat mental tanding pemain-pemain. Salah satu yang sangat mungkin menerima ajakan beruji tanding adalah Arema Cronous yang masih menunggu penyesuaian agenda saja,” pungkasnya. (bai/rr)

KM/DOK

WWW.VFF.ORG.VN

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

TOP SKORER: Amaobi Honest Uzowuru merayakan gol yang dicetaknya untuk Binh Dinh di Liga Vietnam.

BELUM PASTI: Skuad Perseba Super saat melakoni seleksi pemain di Lapangan Alun-alun Utara Bangkalan, beberapa waktu lalu.


12

MINGGU

9 Desember 2012

Kembali ke Pemusatan Latihan Konsentrasi Pemantapan Fisik dan Kerjasam Tim

PAMEKASAN-Tidak ingin mental pemain Persepam Madura United (P-MU) terus tereduksi pasca menelan tiga kali kekalahan beruntun di grup B Inter Island Cup (IIC) 2012 yang dihelat di Stadion Siliwangi Bandung, skuad P-MU akan kembali melakukan pemusatan latihan mulai Minggu (9/12) sore ini. Manajemen dan tim pelatih tidak ingin membuang waktu dengan berleha-leha seiring semakin mepetnya jadwal kick off Indonesia Super Liague (ISL) musim kompetisi 2012/2013 yang akan ditiup mulai Januari mendatang. Pemusatan latihan kedua bagi punggawa Laskar Sape Kerap tersebut akan difokuskan pada pengembalian kondisi fisik pemain dan meningkatkan ketah-

anan pemain untuk bertahan selama 90 menit di atas lapangan. Menurut pelatih fisik Troy Medicana Pattiselano, hal tersebut sengaja diprogramkan pada minggu pertama pemusatan latihan dengan harapan kondisi fisik pemain akan kembali stabil usai menjalani ketatnya IIC 2012 ditambah libur selama tiga hari. ”Kendati fokusnya latihan endurance (ketahanan, red), kami akan tetap berlatih menggunakan bola. Selain sebagai pemulihan kondisi fisik juga untuk meningkatkan respon kerjasama pemain antarlini,” terang pelatih fisik yang pernah menggembleng fisik atlet-atlet bulu tangkis nasional tersebut. Ia menggambarkan, secara fisik anak-anak asuhnya cukup ideal sebagai pemain sepakbola. Namun salah satu kelemahan mendasar yang membuat pemain mudah kalah jika bertarung di lapangan adalah sprint pendek. ”Pemain kami memiliki sprint

KM/DOK

KELEMAHAN: Trio pemain belakang Tassio Bako (kiri), Denny Rumba (tengah) dan Khokok Roniarto berlatih adu sprint di Stadion R. Soenarto Hadiwidjojo sebelum keberangkatan ke Bandung, beberapa waktu lalu.

yang buruk. Terus terang jika diadu sprint dengan pemain tim lain, anak-anak masih kalah jauh. Tetapi hal tersebut bisa segera ditutupi jika pemain bersikap profesional dengan berusaha kuat menambal kekurangan individunya tersebut,” tandas pelatih kelahiran Surabaya, 12 Mei 1968 tersebut. Pernyataan Troy terlihat jelas ketika tim sedang berada di tengah lapangan. Kemampuan pemain dalam melakukan lari cepat jarak pendek untuk segera menu-

tup barisan pertahanan ketika mendapatkan serangan balik terlihat sangat lamban. Dalam tiga pertandingan di Bandung lalu, gol-gol bersarang ke gawang Galih Firmansyah hampir 90 persen berawal dari serangan balik lawan. Sebaliknya, ketika anak-anak P-MU mampu mematahkan serangan lawan dan berbalik melakukan serangan balik, Anton Samba dan kawan-kawan terlihat kalah cepat dengan pemain lawan yang telah lebih dulu turun untuk memben-

tengi barisan pertahanannya. ”Faktor usia pemain sangat mempengaruhi pergerakan pemain. Pemain-pemain P-MU yang rata-sata sudah berusia di atas kepala tiga terlihat kedodoran dan kalah jika beradu sprint dengan pemain lawan,” kritik Koordinator Lapangan Taretan Mania, Erwin, sambil menyebut pemain-pemain yang didominasi oleh pemain matang seperti Muhammadou Tassio Bako (32), Khusnul Yuli (32), Stephen Mennoh (30), dan Anton Samba (30).

Troy Medicana menambahkan, pemusatan latihan kedua akan berlangsung selama 10 hari mulai Minggu (9/12) hingga Rabu (19/12) di Pamekasan. Pemusatan latihan direncanakan digelar di Stadion R. Soenarto Hadiwidjojo atau Lapangan Kowel. ”Rencananya latihan kali ini lebih banyak di lapangan. Hanya sesekali saja pemain akan melakukan latihan di pasir dengan melihat kondisi terlebih dahulu,” pungkas mantan pelatih fisik Deltras Sidoarjo tersebut. (bri/rr)

Status Kwon Jun Belum Jelas UPAYA manajemen P-MU untuk mendapatkan tanda tangan Kwon Jun hingga kini masih terasa alot. Menurut Manajer P-MU, Achsanul Qosasi, kendati persoalan harga sudah tidak masalah lagi, namun permasalahan tempat tinggal yang ditawarkan manajemen masih belum menemukan titik temu. ”Sejak kontak terakhir sekitar dua hari lalu, hingga kini masih belum ada kabar kembali apakah dia (Kwon Jun, red) bersedia menerima tawaran kita atau tidak. Dia masih terkendala tempat tinggal untuk istrinya,” jelas AQ, sapaan akrab Achsanul. Ia menambahkan, jika persoalan tempat tinggal tersebut menjadi sangat sensitif mengingat sangat rawan menjadikan Kwon Jun batal bergabung dengan P-MU dan memilih bermain untuk klub lain. Apalagi akhir-akhir ini tersiar kabar jika pemain jangkung asal Korea Selatan tersebut saat ini juga diincar oleh sesama klub Jawa Timur, Persela Lamongan. Pemain yang pada IIC 2012 lalu sempat memperkuat Persidafon Dafonsoro tersebut menurut sumber terdekatnya lebih memilih baju Persela Lamongan di musim kompetisi mendatang dengan alasan dekat dengan Surabaya. Sambil menunggu kejelasan dari Kwon Jun yang hingga kini belum menemukan kepastian, manajemen dan tim pelatih mencoba peruntungan dengan menjajagi kemungkinan bergabungnya Lee Song Yong dari Korea Selatan yang musim lalu memperkuat PSAP Sigli. Menilik prestasinya selama memperkuat klub asal Aceh tersebut, peEmail Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

TARGET BIDIKAN: Gaya Kwon Jun dalam merayakan gol yang dicetaknya saat masih memperkuat PSM Makassar musim lalu.

main kelahiran 1 Januari 1988 tersebut menjadi salah satu pemain yang turut serta menenggelamkan PSAP Sigli menjadi klub yang terdegradasi dari ISL musim lalu. ”Jika melihat rekam jejaknya di musim lalu, pemain tersebut harus melalui proses seleksi. Berbeda dengan Kwon Jun yang sudah terlihat kemampuannya,” ujar Mustaqim. Skuad P-MU sendiri sebenarnya banyak bermaterikan pemain eks klub degradasi, sebut saja trio PSMS Medan yang terdiri dari Osas Marvelous Ikpefua Saha, Denny Rumba dan Anton Samba. Juga terdapat nama mantan pemain Deltras Sidoarjo, Khoirul Mashuda, yang saat ini menjadi starting eleven di skuad P-MU. Jika saja Lee Song Yong menjadi pemain terakhir yang akan merumput di P-MU, praktis Laskar Sape Kerap akan dihuni pemain-pemain yang ‘berjasa’ membawa klubnya turun ke Divisi Utama Liga Indonesia. (bri/rr)

WWW.PREMIERLEAGUE.CO.ID


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.