Edisi 24 Desember 2012

Page 1


2

SENIN

24 Desember 2012

Jamin Sesuai dengan Masterplan APBD Didok, Fuad Amin Optimistis

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

MENGGANGGU: Dua pemuda menggeber motornya di area parkir Stadion Gelora Bangkalan setiap hari selepas pulang sekolah. Aksi mereka sudah meresahkan warga sekitar.

SGB Jadi Lokasi Balap Liar BANGKALAN-Keindahan Stadion Gelora Bangkalan (SGB) yang menjadi kebanggaan pemerintah kabupaten (pemkab) Bangkalan ternoda akibat ulah sekelompok pemuda yang kerap menggelar balap liar di area parkir stadion sepakbola terbesar di Madura tersebut. Aksi balap liar tersebut membuat sejumlah warga di sana resah. Menurut salah satu pedagang kaki lima yang memiliki gerai di sekitar SGB, kelompok pemuda yang menggelar aksi balap liar tersebut diketahui masih menggunakan seragam sekolah putih abu-abu. ”Di sini sering ada yang balap liar yang dilakukan oleh sejumlah pelajar sekolah. Mereka menggunakan halaman stadion untuk menggelar balap liar atau sekedar unjuk kebolehan atraksi motor,” tutur Rahmini, pedagang kaki

OPERASI LILIN

lima di sekitar area parkir SGB. Mereka biasa menggelar aksi balap liar pada siang hari selepas jam pelajaran di sekolah. Beberapa dari mereka ada yang sengaja membuka baju seragam, namun tetap menggunakan celana abu-abu yang menunjukkan identitas sebagai siswa. Kepada Kabar Madura, salah seorang pelajar yang turut serta dalam aksi balap liar tersebut mengaku berasal dari salah satu SMA Negeri favorit di Bangkalan. ”Kami di sini menghabiskan waktu sepulang sekolah dengan nongkrong di SGB. Sekali-sekali kami memang menggeber motor untuk ngetes hasil utak-atik mesin kendaraan kami,” ungkap Riz, yang menambahkan jika balapan liar bersama teman-temannya yang lain

dilakukannya setiap hari sepulang sekolah. Menanggapi hal tersebut, sejumlah masyarakat meminta kepada aparat kepolisian untuk menertibkan para pelajar yang sudah meresahkan warga dengan ulahnya tersebut. Meski balap liar dilakukan di siang hari dan di lokasi keramaian, sejauh ini aparat kepolisian masih belum melakukan tindakan apapun terkait hal tersebut. ”Terus terang kami merasa terganggu dan khawatir jika terjadi kecelakaan pada saat mereka menggeber motornya di sini. Kami tidak mau menjadi korban, misalnya motornya nyasar ke dagangan kami atau menabrak orang yang sedang berada di sekitar sini,” terang Imron, PKL penjual cilok yang biasa mangkal di area parkir SGB. (fir/rr)

BANGKALAN-Bupati Bangkalan Fuad Amin menjamin program pembangunan di Bangkalan pada tahun 2013 akan berjalan sesuai dengan masterplan pembangunan yang telah disusun dalam masa jabatanya selama 10 tahun terakhir. Pria yang akrab disapa Ra Fuad tersebut mengatakan hal tersebut kepada sejumlah wartawan, beberapa waktu lalu, untuk menjamin bahwa pembangunan di Bangkalan tidak akan berhenti meski terjadi pergantian tampuk kepemimpinan darinya kepada Ra Momon yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bangkalan memenangkan pemilukada 2012. Ia meyakinkan masterplan tersebut akan tetap berjalan sesuai rencana dengan dasar bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bangkalan untuk tahun 2013 sudah dipastikan berdasarkan hasil sidang paripurna pembahasan APBD, awal Desember lalu. ”Dalam APBD Bangkalan tahun 2013, sudah ditetapkan besarnya anggaran untuk pembangunan dengan total anggaran Rp1,3 triliun. Jadi saya kira tidak ada masalah maupun kekhawatiran dari masyarakat,” ungkapnya. Ra Fuad mengaku, pihaknya akan selalu membantu dan mengawasi bupati terpilih agar proses pembangunan di Bangkalan dapat berjalan sesuai dengan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) maupun Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang telah disusun. ”Tentu kami akan terus membantu dan mengawasi bupati terpilih agar pembangunan di Bangkalan tetap berjalan sesuai dengan APBD yang disusun. Kami menjamin itu,” ungkapnya. Ra Fuad yang berjasa mengantar kemenangan Soekarwo-Syaifullah Yusuf di Bangkalan pada pemilukada Jawa Timur tahun 2008 silam, mengatakan bahwa pembangunan di Bangkalan di masa depan diarahkan untuk dikembangkan dengan mendatangkan para investor yang bekerja sama dengan stakeholder di Bangkalan. Sementara untuk pembangunan di kawasan Jembatan Suramadu, secara khusus Ra Fuad mengatakan perlu bekerjasama dengan Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS). ”Untuk pembangunan di kawasan Jembatan Suramadu, kita harus bekerjasama dengan BPWS. Sebab merekalah yang memiliki kewenangan di sana,” tandasnya. Terkait masih minimnya investor yang masuk ke Bangkalan, Ra Fuad mengaku hal tersebut diakibatkan karena investor cenderung melihat Bangkalan bukan sebagai lokasi investasi yang menguntungkan. Namun ia optimistis di masa mendatang investor akan berduyun-duyun datang ke Bangkalan dan membangun Bangkalan sebagai kekuatan perekonomian baru di Jawa Timur. ”Saya yakin perlahan-lahan investor akan masuk ke Bangkalan,” pungkasnya dengan nada optimistis. (fir/rr)

Jelang Pergantian Tahun, Pedagang Terompet Jubeli Kota Bangkalan

Diprediksi Ramai Sarkawi Siapkan 1.000 Terompet, di Akhir Tahun

Marzuki Datang dari Lamongan

KM/AGUS JOSIANDI

KENA: puluhan kendaraan roda dua terjaring dalam operasi lilin kemarin

Sasar Knalpot Non-standar BANGKALAN- Hari pertama Operasi Lilin, Satlantas Polres Bangkalan langsung melakukan operasi di sejumlah kawasan di Bangkalan. Kasatlantas Polres Bangkalan, AKP Yusis Budu, mengatakan jika hal tersebut sebagai bentuk antisipasi jelang Natal dan tahun baru 2013. Ia menambahkan, operasi yang dilakukan jajarannya membidik beberapa kendaraan bermotor roda dua yang tidak menggunakan knalpot standar. Knalpot tersebut mengeluarkan suara bising dan mengganggu masyarakat sekitar. Kendati tidak mendapati apa yang menjadi target, setidaknya sembilan motor harus ditilang karena kedapatan tidak membawa SIM, STNK, dan kelengkapan lain seperti spion dan helm standar. Sementara 33 kendaraan harus mendapat teguran tertulis akibat kendaraan yang digunakan tidak sesuai dengan standar keselamatan dan berkendara. ”Sekarang hari pertama Operasi Lilin digelar. Kami akan menggelar operasi selama 10 hari ke depan hingga tanggal 1 Januari mendatang,” jelas Yusis yang menambahkan telah menyiapkan beberapa titik untuk menggelar razia. Dalam operasi kemarin, belasan petugas berjaga-jaga di depan Polres Bangkalan, Jalan Soekarno-Hatta, untuk mengarahkan para pengendara motor masuk ke dalam halaman Mapolres Bangkalan guna menjalani pemeriksaan. (jos/rr) Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

TUNGGU PEMBELI: Marzuki (kanan) datang dari Lamongan rela melepas liburannya untuk mengais rezeki akhir tahun dengan berjualan terompet di Bangkalan.

BANGKALAN-Dalam satu minggu ke depan daerah di sekitar Jembatan Suramadu, terutama Rest Area Suramadu, diprediksi akan dipadati pengunjung. Rentang waktu tersebut merupakan masa liburan Natal dan tahun baru 2013 yang bertepatan dengan libur sekolah. Terlebih lagi di lokasi tersebut akan disajikan beragam acara untuk menambah kemeriahan tahun baru. Dengan potensi kemeriahan tersebut, sejumlah pedagang yang berada di sepanjang Rest Area Surmadu di sisi Madura mengaku senang dan berupaya menyediakan sejumlah dagangan terbaik mereka. Diprediksi puncak keramaian akan terjadi pada 31 Desember dan 1 Januari. ”Semoga nanti ramai saat libur tahun baru. Apalagi sekarang sudah ada lokasi

yang akrab disapa Juki atau Jack tersebut tetap optimistis barang dagangannya akan habis terjual di akhir tahun nanti. ”Sekarang masih sepi. Dagangan saya belum banyak yang laku. Insya Allah nanti mendekati pergantian tahun bisa habis dan saya bisa mendapatkan keuntungan untuk tambahan biaya sekolah. Hari-hari sekarang rata-rata pendapatan jualan sekitar Rp50.000 hingga Rp70.000 per hari,” ungkapnya. Marzuki berharap hujan tidak sering turun di Bangkalan. Baginya hujan merupakan tantangan tersendiri baginya untuk tetap semangat menjajakan barang dagangannya. Bagaimana tidak? Terompet dagangannya yang berbahan baku kertas karton akan rusak jika tersiram air hujan. ”Kalau hujan terpaksa berteduh di bawah pohon. Terompet

MASIH SEPI: Hingga sepekan menjelang libur tahun baru, kedai di rest area Suramadu masih tampak lengang.

Jelang pergantian tahun merupakan saat ‘panen’ bagi para perajin terompet di berbagai daerah. Sebagian bahkan rela pergi ke luar kota selama beberapa pekan di akhir tahun hanya untuk mengais rezeki dari berdagang terompet, salah satunya Marzuki, pemuda berusia 16 tahun asal Lamongan yang rela tinggal di Bangkalan beberapa hari ke depan untuk menjajakan dagangan terompetnya. AGUS JOSIANDI, Bangkalan MARZUKI yang menggelar barang dagangannya di sekitar Alunalun Bangkalan, berharap barang dagangannya berupa terompet yang dibawa dari Lamongan laris manis sehingga ia meraup untung. Pelajar kelas II jurusan teknik komputer dan jaringan salah satu SMK di Lamongan tersebut terpaksa mengorbankan waktu libur semester untuk mencoba peruntungannya. Dari sekian banyak variasi jenis barang dagangan miliknya, Marzuki mematok harga Rp5.000 untuk terompet biasa dan Rp40.000 untuk terompet gas. Harga tersebut sudah termasuk keuntungannya yang berkisar antara Rp1.000 hingga Rp2.000 per buah. Hingga sepekan menjelang tahun baru, dagangan Marzuki yang datang ke Bangkalan bersama empat rekan sedesanya masih belum banyak laku terjual. Meski demikian pemuda

KM/AGUS JOSIANDI

cukup dibungkus atau ditutupi plastik saja. Ya semoga harihari mendatang sebelum tahun baru hujan tidak sering turun di sini,” paparnya. Marzuki yang sedang duduk menanti pembeli, berharap dagangannya ramai terjual pada saat menjelang akhir tahun nanti. Jika masih tersisa, dagangan tersebut akan dijual dengan harga yang sangat murah dan hampir dipastikan merugi. Sarkawi, pedagang terompet yang menjajakan dagangan di kawasan Kecamatan Kota Bangkalan, mengaku telah menyiapkan 1.000 terompet berbagai bentuk dan ukuran. ”Mudah-mudahan cuaca pada malam tahun baru nanti bagus sehingga terompet saya laris terjual,” ujarnya sambil menjelaskan jika terompetnya dijual pada kisaran harga Rp4.000 hingga Rp25.000 per buah.(rr)

parkir tersendiri di sini,” ungkap Mirdhayanti, pendagang suvenir khas Madura asal Kecamatan Kwanyar. Pedagang oleh-oleh khas Madura lainnya, Abah Lan, mengaku dalam beberapa hari ini jumlah pengunjung semakin meningkat ,terutama pagi hari hingga siang hari. Hal terebut berimbas pada barang daganganya yang laku terjual. Kabag Ops Polres Bangkalan, Kompol Abdul Rokhim, mengatakan jika pada masa libur akhir tahun, Rest Area Suramadu merupakan salah satu pusat keramaian perayaan tahun baru di Bangkalan selain Alun-alun. ”Selain Alun-alun Bangkalan, pusat keramaian dalam rangka perayaan tahun baru 2013 akan berpusat di Rest Area Suramadu,” terangnya. (fir/rr)

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI


SENIN

3

24 Desember 2012

Terinfeksi Krisis Multidimensi Remaja Bagaikan Telur di Ujung Tanduk SAMPANG-Setelah Sosialisme ambruk, kapitalisme-liberalisme yang sekarang diterapkan pun gagal total dalam memajukan negerinegeri Muslim, termasuk Indonesia. Maka tentu tidak ada jalan lain bagi kaum Muslim kecuali kembali pada syariah Islam. Krisis multidimensi ini muncul akibat dari penerapan sistem kapitalisme yang dapat melahirkan generai lemah secara pemikiran, kepribadian dan tidak mendapatkan

perlindungan yang optimal dari Negara. Hal ini yang memicu kaum remaja masih dapat ‘terinfeksi’ oleh krisis multidimensi tersebut. Sistem kapitalisme sebagai ideologi yang beraqidah sekulerisme (menjauhkan agama dalam kehidupan) telah mengarahkan para remaja menjadi manusia sebagai penentu standart antara 2 pilihan. Di mana antara baik dan buruk, manusia khususnya para remaja dalam hal ini, lebih sering memikirkan kesenangan dan timbal balik yang akan didapatkan. Sehingga ini yang menjadikan remaja saat ini menjadi bebas dalam berperilaku tanpa ad-

anya batasan yang mengikat. Pergaulan remaja saat ini mendapatkan sorotan dari pemerhati kenakalan remaja, Dr Lilik Suryaningsih. Lilik mengatakan problematika remaja saat ini memang dirasakan rumit sekali, selain masalah problem yang harus dihadapi remaja, pergaulan bebas dalam kehidupan masyarakat juga mengancam pribadi remaja saat ini. “Sebenarnya semua problem remaja saat ini membutuhkan solusi-solusi untuk segera dipecahkan,” ujarnya usai acara dialog bersama ratusan remaja putri, Ahad kemarin (23/12). Dijelaskan Humas HTI PD II

Sampang, dalam hal ini banyaknya kenakalan remaja yang terjadi dimungkinkan akibat dari munculnya ideologi kapitalisme sekuler. Dimana problematika yang ada akan menghasilkan problematika yang lain dan tak akan kunjung selesai. “ Dari hal itu akan menghasilkan problematika yang lebih rumit,” ulasnya. Dalam dialog yang bertajuk menyelamatkan generasi remaja dari kehancuran yang digelar HTI PD II Sampang diketahui jika sebanyak 63,4 juta atau sekitar 26,7 persen dari total penduduk adalah masih terbilang dalam taraf remaja. Hal

ini berdasarkan dari data sensus penduduk pada tahun 2010 lalu. “Ini yang menjadikan remaja menjadi objek kenakalan yang pertama kali terkena imbasnya,” jelasnya wanita yang sehari-hari berprofesi sebagai dokter tersebut. Seperti diketahui, fenomena yang sangat memprihatikan tersebut merupakan dampak dari pergaulan tanpa batas alias pergaulan bebas yang kebablasan. Yang ditandai dengan runtuhnya akhlak remaja, krisis multidimensi yang melanda negeri yang mayoritas penduduknya adalah Muslim, bahkan merupakan Muslim ter-

besar di dunia. Kondisi Indonesia yang sedemikian kritis bak “telur di ujung tanduk”. Di dalam dunia pendidikan peran aktif tenaga pendidik sangat menentukan keberhasilan dalam membentuk kepribadian remaja. Tenaga pendidik seperti seorang guru dalam membangun kesadaran remaja bukanlah hal yang mudah, akan tetapi butuh waktu yang panjang. Dimulai dari taman kanak-kanan hingga kuliah di perguruan tinggi. Seorang anak remaja akan berhubungan langsung dengan guru atau para dosen selama belasan hingga puluhan tahun lamanya. (KM10/yoe)

Lempar-Tangkap Bola, Melatih Motorik

KM/ACHMAD SYAIFUL ROMADHON

KM/WAWAN AWALLUDDIN HUSNA

REKREASI SEGAR: Liburan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dengan berenang di kolam pemandian.

TAK MENARIK: Kawasan wisata Gua Lebar yang berlokasi di Jl Pahlawan, Dusun Babaran, Kelurahan Rongtengah ini, sepi pengunjung di saat liburan.

Kolam Pemandian Ramai, Gua Lebar Sepi SAMPANG - Sejumlah tempat wisata di wilayah Kecamatan Sampang pada liburan akhir tahun ini, sudah mulai dibanjiri pengunjung, Ahad kemarin (23/12). Beberapa lokasi wisata yang mulai ramai dipadati pengunjung, antara lain, Pemandian Nur Cahaya Indah, dan Pantai Wisata Camplong. Pantauan Kabar Madura, di lokasi wisata dan pemandian, hingga sore hari masih tampak ramai, setiap titik pemandian maupun kolam renang maupun di jalan sekitar objek wisata Cipanas ramai oleh pengunjung dan kendaraan roda dua dan empat. Salah seorang pengelola kawasan objek wisata Pemandian Nur Cahaya Indah, Matjuri mengatakan ramainya pengunjung sudah menjadi kewajaran bila liburan datang. “Kalau liburan, di sini pasti mulai ramai mas. Ada yang dari kota maupun luar kota,” ujarnya, kemarin (23/12). Ditambahkannya, dalam seharinya

omzet pemasukan dari kolam renang tersebut tidak dapat diperkirakan berapa besarannya. Hal ini dikatakan karena kolam pemandiannya masih terbilang baru dan kebanyakan pengunjung berasal dari pelajar yang sedang liburan. Yuli, salah satu warga Jalan Bahagia, Kecamatan Sampang mengatakan dalam liburan akhir tahun ini, sengaja bersama keluarga yang lain memilih tidak keluar kota. Hanya berwisata dan pergi ke kolam pemandian yang ada di areal perkotaan saja. “Khusus tahun ini mas, saya milih ke kolam pemandian saja,” ujarnya kepada Kabar Madura usai berenang di Pemandian Nur Cahaya Indah, kemarin (23/12). Sebaliknya, kawasan wisata Gua Lebar yang berlokasi di Jl Pahlawan, Dusun Babaran, Kelurahan Rongtengah, Ahad kemarin (23/12), tak terlihat ramai pengunjung. Gua Lebar ini yang biasanya dipadati pengunjung, namun pada

PDAM

Belum Dibebani Target Pendapatan SAMPANG-PDAM Trunojoyo Sampang pada realisasi tahun 2012 ini menyumbangkan hasil usahanya untuk PAD (Pendapatan Asli Daerah) Kabupaten Sampang hanya sebesar Rp 86 juta. Sebagai perusahaan daerah yang bertitel BUMD (badan Usaha Milik Daerah) angka itu tentu terbilang sangat kecil. Tapi sampai saat ini BUMD itu, belum diwajibkan setor PAD kepada pemerintah kabupaten. Hal itu diungkapkan Muwardi, Kepala Dispendaloka (Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset) Sampang. Menurutnya, PDAM sampai saat ini tidak diwajibkan menyerahkan PAD kepada daerah lantaran perusahaan ini merupakan kebutuhan hajat hidup orang banyak, yakni air. “PDAM belum diwajibkan menyerahkan hasil usahanya untuk PAD Sampang karena berhubungan dengan hajat hidup orang banyak,” katanya kepada Kabar Madura, Minggu kemarin (23/12). “Perusahaan daerah ini tidak bersifat profit tapi lebih ke sosial, jadi tidak dibebankan menyerahkan PAD,” lanjut Murwadi. Di bagian lain, PDAM Trunojoyo Sampang belum juga membenahi manajemennya, sekalipun sudah berakali-kali mendapat protes dari pelanggannya. Namun Muwadi berkilah, peningkatan pelayanan PDAM itu juga tergantung kinerja Dinas PU Cipta Karya Sampang, yang mempunyai kewenangan dalam mengurusi berbagai proyek infrastrukturnya. “Sebenarnya kalau dalam hal infrastrukturnya ada pihak yang terkait yakni PU Cipta Karya” katanya. “PDAM hanya bertugas dalam hal pelayanan kepada masyarakat, jadi masih bisa dikatakan belum bisa mencapai target yang ditentukan,” pungkasnya. (waw/yoe) Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

liburan panjang kali ini hanya terlihat beberapa muda-mudi di beberapa sudut gazebo yang tersedia di tempat itu. Minimnya pengunjung wisata Gua lebar ini juga mempengaruhi pendapatan pedagang warung yang sudah bertahun-tahun berjualan di sekitar lokasi tersebut. Ramla, 40, misalnya, ibu penjual rujak ini sudah beberapa tahun jualan di lokasi tersebut juga merasakan akibat minimnya pengunjung lokasi wisata tersebut. Ramlah mengaku pendapatannya berkurang padahal dirinya sudah berbelanja cukup banyak mengantisipasi banyaknya pengunjung pada libur panjang kali ini. Dikatakannya, pada liburan beberapa waktu lalu pendapatan hasil jualan tiap harinya bisa mencapai Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu, saat ini hingga siang hari belum ada yang berminat membeli rujaknya “Banyak yang cuma duduk-duduk saja tidak ada yang minat beli rujak, ini

kan sudah siang belum ada yang beli juga padahal liburan,” katanya kepada Kabar Madura. Masih menurut Ramlah, biasanya tidak hanya muda-mudi pada saat liburan tapi juga banyak pengunjung datang bersama keluarganya. Sementara itu salah satu pengunjung bernama Nurhalimah yang datang dari Pamekasan bersama sejumlah kawannya tampak kecewa usai masuk area gua tersebut. Sebab menurutnya, tidak ada yang menarik di dalam goa, hanya bongkahan batu bekas galian dan tidak terawat. Menurut Nurhalimah tempat wisata ini terkesan kotor dan tidak terawat, bahkan dia mengaku tidak bisa masuk ke dalam area gua karena tidak ada fasilitas yang menghubungkan pintu gua dan area dalam gua. “Di dalamnya seperti jurang, tidak ada jalan masuknya hanya bambu kecil dan berbahaya jadi saya takut yang masuk,” katanya. (KM10/waw/yoe)

Cuaca Tidak Menentu, Nelayan Pilih Perbaiki Jaring CAMPLONG-Seiring cuaca yang tidak menentu, hujan diiringi angin kencang pada dini hari yang melanda pesisir selatan Madura, beberapa hari belakangan, berdampak pada aktivitas nelayan tradisional. Seperti halnya nelayan Desa Dharma Camplong, Kacamatan Camplong terpaksa tidak melaut. Diakui Pendik, 40, salah satu nelayan desa tersebut, para nelayan terpaksa cuma memarkirkan perahunya di dermaga lantaran khawatir untuk melaut dengan cuaca yang tidak bersahabat. “Sudah sekitar seminggu ini kami memang tidak melaut karena belakangan ini hujan disertai angin. Jadi semua nelayan takut untuk melaut,” kata Pendik saat ditemui Kabar Madura Minggu (23/12). Pendik melanjutkan, mereka bisa saja untuk melaut, namun dengan keterbatasan alat-alat keselamatan yang mereka miliki, maka risikonya jadi lebih besar. Karena itu, dia dan rekan-rekannya tidak ingin mengambil risiko. “Bisa saja pergi melaut tapi ya itu tadi, harus waspada terus percuma juga kalau nanti kita melaut tapi pendapatan pun tidak tentu lebih baik nunggu,” tambahnya. Menurut Pendik, faktor lain yang menjadi penghambat kegiatan mereka dalam melaut adalah faktor air yang seringkali pasang surut. “Air ini kadang kalau siang pasang, tapi kalau sudah malam menjelang dini hari

KM/WAWAN AWALLUDDIN HUSNA

PILIH AMAN: Melaut dalam kondisi cuaca seperti sekarang, berisiko tinggi. Terlebih tak ditunjang dengan alat-alat keselamatan yang memadai.

surut lagi, jadi kalau pun melaut itu mesti jauh untuk dapat ikan,” terangnya. Akibatnya, dengan diparkirkannya perahu di dermaga dan tidak melaut, para nelayan tidak mendapatkan penghasilan dan hanya mengisi waktu luang untuk menunggu angin kembali normal dengan hanya mengecek kondisi perahu masing-masing. “Kalau biasanya dengan cuaca yang bagus pendapatan kita dalam satu kali melaut perhari

itu bisa mencapai Rp 15 ribu sampai Rp 150 ribu, tapi kalau sekarang, tidak ada pemasukan sama sekali.” Selain memeriksa kondisi perahunya beberapa nelayan setempat memilih memperbaiki jaringnya yang sudah rusak, mereka melakukan secara gotong royong. “Daripada nganggur kita gotong royong perbaiki jaring yang sudah banyak yang rusak karena selama ini tidak sempat mengurus jaring,” tandasnya. (waw/yoe)

DALPENANG-Sejumlah pelajar yang saat ini tercatat sebagai siswa di Sekolah Luar Bisaa (SLB) Dalpenang, Sampang, mengisi hari libur mereka dengan berolahraga. Meski tak setangkas siswa sekolah pada umumnya, namun mereka terlihat sangat semangat, sekalipun kesulitan mengikuti gerakan yang dicontohkan instruktur sekaligus guru di SLB tersebut. Dengan dipandu seorang guru melalui berbagai gerakan, sejumlah pelajar SLB penyandang tuna rungu, tuna grahita, dan tuna daksa tersebut dengan tekun mencoba mengikuti gerakan yang diajarkan guru mereka, yakni, bergerak sambil melempar dan menangkap bola. Nikmah, guru di SLB itu, mengatakan, tambahan pelajaran olahraga itu diberikan untuk melatih gerakan motorik mereka. Juga untuk melatih konsentrasi.

“Kadang kadang mereka sulit menerima tugas jadi kita coba dengan melatih gerakan menangkap bola, banyak dari mereka yang sudah besar kesulitan menangkap bola,” tuturnya kepada Kabar Madura, Minggu (23/12). Sebelumnya pihak sekolah kesulitan mencari kegiatan belajar, yang dapat dipraktekan oleh para siswa di luar jam belajar. “Mudah-mudahan dengan latihan seperti ini motoriknya bisa terbantu” ujar Nikmah. Namun ternyata bukan perkara mudah bagi sejumlah siswa itu, mengingat menangkap bola dengan tepat membutuhkan kecepatan dan ketangkasan. Meski demikian mereka terlihat tetap semangat. “ Ya saya cuma berharap anakanak bisa tetap memanfaatkan potensinya yang masih tersisa, kita kan tidak bisa mengukur potensi anak-anak ini,” lanjut Nikmah. (waw/yoe)

KM/WAWAN AWALLUDDIN HUSNA

TAK MUDAH: Butuh ketelatenan dan kesabaran ekstra guna mendidik anak-anak berkebutuhan khusus ini. Walaupun materi pelajaran yang diberikan cukup sederhana.

Serap Puluhan Tenaga Kerja SAMPANG-Barang-barang rongsokan seperti plastik, kertas, tembaga, dan sebagainya banyak melimpah di sekitar kita. Hal tersebut tanpa disadari menjadi sebuah peluang bisnis yang tidak hanya menggiurkan, tetapi juga akan mendatangkan keuntungan lumayan. Meski terkesan jorok, namun perputaran uang dalam bisnis ini lebih cepat dibanding usaha-usaha lainnya. Barangbarang rongsokan yang memiliki harga jual tinggi antara lain besi rongsokan, kemudian plastik/koran bekas. Dari usaha ini, sedikitnya 45 orang pengangguran terserap dan dapat mempunyai pekerjaan. Untuk besi rongsokan memang susah untuk didapat, berbeda dengan kertas/koran bekas yang dapat dengan mudah ditemukan di rumahrumah ataupun perkantoran. Bisnis ini bagi kebanyakan orang dikatakan bisnis “pemulung”, namun hasil dari bisnis ini bisa disejajarkan dengan usaha-usaha lainnya yang lebih mentereng. Menurut seorang koordinator pengepul barang bekas, Matjari, 49, warga Barisan Blok K No 7, yang selama ini membuka usahanya di kawasan jalan Jaksa Agung Suprapto, Sampang, untuk membuka usaha ini diperlukan kerja keras, semangat, dan positif thinking. Karena jika tidak, maka peluang bisa diambil pihak lain yang juga menggeluti usaha sejenis. “Karena usaha ini bergulir terus. Setiap hari ada saja barang baru yang datang untuk dibeli dari pengepul.

Jadi, persaingan juga ketat,” imbuhnya tanpa mau menyebutkan berapa keuntungan yang diperolehnya setiap bulan dari usahanya itu. Dijelaskannya, untuk menjadi pengepul barang bekas memang memerlukan tekad dan berani malu, karena tidak sedikit pula orang yang ragu dan merasa jorok dengan usaha semacam itu. Hal pertama yang harus dilakukan adalah memiliki tempat penampungan. Kemudian setelah itu hanya perlu mencari informasi tentang harga beli dan jual barang-barang bekas di wilayah tersebut, cari yang paling murah harga belinya. “Harus dengan tekad dan tidak malu agar usaha kita bisa jadi menguntungkan,” jelasnya. Terkait usahanya tersebut, Matjari mengatakan, sejak tahun 1999 usaha tersebut mulai dirintis. Di mana setiap barang bekas dari para pemulung seperti kardus dihargai Rp 1.400 per kilogram dan untuk botol Aqua bekas dihargai Rp 4 ribu per kilogram. “Itu sudah dalam keadaan bersih. Kalau gelas minuman itu kotor, harganya menurun mas,” ulasnya kembali. Sebagai pengepul barang bekas, dirinya merasa sangat bangga dapat mengajak masyarakat yang masih terbilang pengangguran, sehingga dapat mempunyai penghasilan lewat usahanya. Karena, secara tidak langsung, dapat mengurangi angka pengangguran di sekitarnya. “Dengan usaha ini, sedikitnya 45 orang tenaga kerja terserap di sini,” ungkapnya. (KM10/yoe)


4

SENIN

24 Desember 2012

Petani Garam Ajak Rembukan Sangsikan Pernyataan Wakil Rakyat, Pugar Tak Dicabut

KM/FATHOR RAHMAN

NAAS: Bangkai mobil yang terguling dan terbakar, Minggu (23/12), di Kecamatan Pakong karena beban bawaan terlalu berat, sedang dievakuasi dari TKP.

Over Kapasitas, Mobil Terguling dan Terbakar PAMEKASAN-Sebuah mobil terguling dan terbakar, kemarin (23/12), di Dusun Sumber Bulu Anom, Desa Klompang Timur, Kecamatan Pakong. Diduga, mobil itu celaka lantaran mengangkut barang melebihi kapasitasnya. Saksi mata mengatakan, mobil pikup Mitsubishi L300 bernopol M 9270 VA itu, semula terlihat melaju dengan kecepatan sedang, dari arah utara, atau dari arah Kecamatan Kadur menuju ke daerah Pakong. Ketika melewati jalan menanjak dan menikung sekaligus, mobil bermuatan kayu jati itu berjalan tersendat-sendat sampai akhirnya mesinnya mati. Padahal posisi mobil masih ada di tengah tanjakan. Akibatnya, mobil itu pun mundur dengan sendirinya, mengikuti gaya gravitasi Bumi. Parahnya lagi, sang sopir tampak kesulitan mengontrol kemudi, sehingga mobil berjalan tak terkendali mengarah ke jurang di tepi barat jalan, sampai akhirnya terguling ke dalam jurang dan terbakar. “Untungnya ada pohon bambu

yang bisa menahan mobil itu ketika terguling, sehingga mobil tidak sampai jatuh ke jurang yang lebih dalam,” ujar Siti Toyyibah salah satu saksi mata kejadian itu, kepada kabar Madura, Minggu (23/12) kemarin. Perempuan berusia 27 tahun, warga sekitar TKP (tempat kejadian perkara) itu, menambahkan, pada saat terjadi kecelakaan sang sopir hanya sendirian, karena yang ikut menumpang sudah turun duluan karena sudah diperkirakan muatan mobil tersebut terlalu berat untuk menempuh tanjakan yang tajam tersebut. “Tiga orang tersebut sempat mendorong mobil yang sudah ada tandatanda tidak berjalan, namun karena mesinnya mati, mobil itu langsung berjalan mundur dan terguling. Untungnya yang tiga orang tersebut cepat menghindar sehingga tidak tergilas mobil tersebut,” imbuh Ahmadi, saksi mata lain kecelakaan itu, kepada Kabar Madura. Beruntung, sopir sekaligus pemilik mobil tersebut, yang diketahui bernama Hasan, warga Klompang

Timur, selamat dari mobil yang naas itu. Lelaki berusia 50 tahun tersebut hanya mengalami luka ringan pada keningnya terkena serpihan kaca mobil, namun sempat dilarikan ke Rumah Sakit Pakong. “Sopirnya keluar lewa kaca depan mobil yang sudah pecah terlebih dahulu, sehingga dia (sopir,red) selamat dari maut ketika mobilnya terbakar karena bahan bakarnya tumpah,” tambah Ahmadi. Pasalnya, Hasan masih dalam keadaan sadar sehingga dia cepatcepat keluar dari dalam mobilnya lewat depan mobilnya yang kacanya sudah pecah untuk menyelamatkan diri, karena pada saat itu keadaan mobil sudah nyungsep. Penyebab kebakaran mobil yang menysul beberapa menit kemudian, setelah sang sopir menyelamatkan diri, masih diselediki. Tapi, diduga kuat kebakaran itu karena bahan bakarnya tumpah kemudian mengenai percikan api dari salah satu kabel yang korsleting, sehingga membakar mobil tersebut. (ong/yoe)

PAMEKASAN-Petani garam di Pamekasan masih menyangsikan pernyataan Ketua Komisi B DPRD Husnan Ahmadi, bahwa tidak ada rekomendasi DPRD setempat kepada Pemerintah supaya untuk menghentikan program dana Pugar (Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat). Sebelumnya memang beredar kabar, rombongan wakil rakyat dari Pamekasan yang dipimpin Husnan Ahmadi, berkunjung ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Konon, salah satu agenda kunjungan itu, adalah mengusulkan kepada Pemerintah Pusat supaya menghentikan kucuran dana Pugar. Guna memperjelas berita tersebut, pihak petani menginginkan rembuk bersama, antara petani garam dan dewan. Karena bagaimanapun juga, menurut H Mukandar, tokoh masyarakat petani garam, pihak dewan perlu tahu realitas yang ada di lapangan. “Kalau perlu, pihak petani

garam dan pihak pemerintah bertemu untuk membahas masalah ini. Karena ketika petani mendengar program Pugar akan dicabut, bukan hanya kecewa yang dirasakan petani, tapi lebih dari itu,” ucap tokoh yang cukup vokal membela masyarakat petani garam itu. Imbuhnya, pihak petani garam menginginkan untuk sekadar membahas bersama tentang keadaan yang sebenarnya di bawah. Biar antara pihak petani garam dan pemerintah sama-sama mengetahui permasalahan yang sebenarnya. “Ya biar sama-sama tahu, pihak pemerintah tahu keinginan dan kemelaratan petani garam, kalau (Pugar) sampai betul-betul dicabut. Dan pihak petani garam pun tahu (sikap) sebenarnya di pihak pemerintah, meskipun sudah ada pernyataan tidak ada pencabutan,” katanya. Lebih lanjut Mukandar berujar, petani garam selama ini sangat menggantungkan nasibnya pada program dana Pugar tersebut, karena selama ini Pugar merupakan salah satu sarana yang mampu memberikan manfaat yang sangat baik bagi petani garam. Seperti alat sarana yang telah diberikan oleh Pugar

dan bantuan lainnya. Karena sejak adanya program Pugar, petani lebih bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil olahan garamnya. Rupanya, baru sejak tahun 2010 dua tahun yang silam petani garam bisa menikmati program Pugar yang diberikan oleh pemerintah. “Kalau tanpa Pugar, petani garam mau kemana pak. Sama sekali tidak akan jelas arahnya,” tandas Mukandar, saat berbincang dengan Kabar Madura. “Sebab mayoritas petani garam rakyat miskin yang kebanyakan hanya menjadi buruh saja, kalau Pugar diputus. Maka akan menimbulkan banyak hal yang merugikan petani garam,” imbuhnya. Di bagian lain, Ketua Komisi B DPRD Pamekasan, Husnan Ahmadi sudah menegaskan, pihaknya sama sekali tidak merekomendasikan pencabutan program bantuan Pugar, hanya sekadar mengusulkan agar program tersebut dievaluasi. “Karena selama ini Pugar dinilai kurang tepat sasaran, sehingga dari segi kuantitas dan kualitas masih tetap kurang maksimal. Alasan itulah yang membuat pihak kami memerlukan evaluasi agar Pugar tidak sia-sia,” tandasnya. (ong/yoe)

KM/FATHOR RAHMAN

BUTUH DUKUNGAN: Petani garam yang ada di Pamekasan masih menggantungkan nasibnya pada program Pugar. Karena itu mereka menjerit keras, saat ada kabar program itu dicabut.

Operasi Lilin Mulai Berlangsung PAMEKASAN-Operasi Lilin 2012 untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2013, di Pemaksan, kemarin (23/12) sudah mulai berlangsung. Para aparat kepolisian yang diapelsiagakan, beberapa waktu lalu, sudah menempati pos sesuai tugasnya masing-masing. Di sekitar area Arek Lancor, terlihat sudah stand by berjaga di pos pengamanan dekat monumen yang kerap dijadikan masyarakat sebagai tempat rekreasi itu. “Dalam menjaga kondusifitas Tahun Baru (2013) dan Natal, kami libatkan berbagai unsur untuk pengamanan,” ujar Kapolres Pamekasan AKBP Nanang Chadarusman, saat dihubungi Kabar Madura beberapa waktu lalu. Dalam Operasi Lilin 2012

itu, pihak Kepolisian memang melibatkan berbagai unsur petugas keamanan, termasuk TNI, Satpol PP dan pihak-pihak lainnya yang kiranya bisa membantu dalam pengamanan Tahun Baru 2013 dan Natal. Termasuk dari pihak rumah sakit juga dilibatkan dalam gelaran Operasi Lilin itu, sebab semuanya termasuk Rumah Sakit dinilai perlu untuk membantu dalam menjaga pengamanan menjelang akhir tahun 2012 ini. “Dari berbagai unsur dilibatkan, termasuk dari pihak rumah sakit, karena tenaga mereka sangta diperlukan. Karena ketika nanti ada yang umpanya kecelakaan, langsung ada dari pihak Rumah Sakit yang sudah ada di lapangan,” ucap petugas salah seorang petugas yang ada di

Sarat Unsur Pendidikan

KM/FATHOR RAHMAN

BERJAGA-JAGA: Sejumlah petugas dari kepolisian Polres Pamekasan menempati pos penjagaan yang telah dibangun.

Pos penjagaan Operasi Lilin kepada Kabar Madura, Minggu (23/12) kemarin. Terlihat pula, petugas yang

berjaga-jaga di depan pintu masuk gereja yang ada di Jl Trunojoyo kemarin (23/12). Di Pamekasan, ada tujuh

gereja yang menjadi tempat ibadah sekitar 2.040 umat Kristiani, saaat misa Natal, besok (25/12). (ong/yoe)

Tim Disnak Siap Tanggulangi Flu Burung PAMEKASAN-Kabar tentang wabah serangan virus H5N1 (virus influenza A subtipe H5N1) alias flu burung, yang mulai merebak di wilayah Jawa Timur, membuat para peternak unggas di Pamekasan ketar-ketir. Karena itu, mereka mulai meningkatkan kewaspadaan. “Kalau saya sudah mewaspadai sejak awal, karena sekarang memang musimnya ketika sudah masuk musim penghujan. Sebab bagaimana pun juga, ketika di musim penghujan saat ini, semua peternak khawatir. Tapi mudah-mudahan semua unggas bisa selamat dari serangan virus tersebut,” ujar Muhlis, peternak ayam

KM/FATHOR RAHMAN

RENTAN WABAH: Pemilik dan peternak unggas harus meningkatkan kewaspadaan terhadap rawannya penyakit flu burung, saat ini.

petelur, kepada Kabar Madura, Minggu (23/12) kemarin. Rupanya, para peternak

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

sudah mewaspadai virus tersebut, karena sudah bisa diprediksi sejak awal bahwa,

serangan akan meningkat saat memasuki musim penghujan seperti saat ini. Virus tersebut akan datang menyerang sewaktu-waktu. Menurut staf kesehatan hewan, Dinas Peternakan (Disnak) Pamekasan, Fathul Qorib, Disnak sudah mengantisipasi serangan virus flu burung ketika memasuki musim penghujan. Disnak sudah menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk menanggulangi penyebaran virus tersebut. “Pihak kami sudah melakuakan kordinasi dan sudah membentuk pengawas di setiap kecamatan di Kabupaten Pamekasan. Jadi kalau ada tanda-tanda ada unggas

yang terkena virus flu burung akan melapor kepada pihak kami,” ungkap Fathul Qorib, kepada Kabar Madura, Minggu (23/12) kemarin. Dan Disnak juga sudah mewanti-wanti kepada petugas yang menyebar di setiap keamatan untuk segera melapor kepada pihaknya jika sudah ada gejala yang mengarah kepada flu burung agar antisipasi dan penyebarannya cepat diatasi. “Laporan itu harus harus dilaporkan oleh pengawas sebelum 24 jam kalau sudah ada tanda-tanda unggas yang terkena flu burung, biar penanganannya tidak terlambat,” katanya.(ong/yoe)

BANYAK petani garam di Pamekasan yang menyerukan keberatan, akan rencana pencabutan program dana Pugar (Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat). Salah satunya adalah Slaman, petani garam asal Desa Lembung, Kecamatan Galis Dia mengaku, sangat keberatan program dana itu dihentikan. Sebab, selain membatu meringankan beban petani garam yang mayoritas orang miskin, Pugar juga dianggap mampu meningkatkan ekonomi rakyat, terutama warga Pamekasan. Manfaat lain denga adanya Pugar, yang paling dirasakan oleh petani garam yang notabene rakyat kecil berpendidikan rendah, adalah peningkatan ilmu dan pengetahuan. Lambat tapi pasti, merka sudah mulai terdidik dan bisa mengerti banyak hal yang yang berkaitan dengan industri garam. “Kalau sampai Pugar itu tidak diteruskan, akan banyak masyarakat petani garam yang akan dirugikan, termasuk di dalam nilai pendidikan yang bersinggungan langsung dengan petani garam, yang semuanya kurang mengenyam dunia pendidikan,” ujar Slaman, saat ditemui Kabar Madura, Jumat lalu (21/12). Salah satu tambahan ilmu dan pengetahuan yang telah benar-benar dirasakan petani garam Pamekasan adalah, kemampuan dalam mengalkulasi pembukuan antar kelompok. Mereka juga bisa mengerti dunia pembukuan karena seringkali datang ke bank untuk masalah keuangan dan lain sebagainya. Selain itu, pendidikan yang di dapat adalah bisa belajar dari berbagai peralatan yang didapat dari kucuran dana Pugar itu sendiri, juga

KM/FATHOR RAHMAN

SLAMAN Petani Garam Asal Galis

banyak mengetahui istilahistilah yang didapatkan dari Pugar, dan sedikit banyak mengerti dunia tekhnologi peralatan garam. “Seperti halnya geo membran, yang bisa mempercepat produksi garam ketika masuk musim penghujan. Dan selain itu, bisa tahu, kalau air dari nigarin (ekstrak air laut yang mengandung mineral mikro, dan sangat dibutuhkan oleh tubuh) yang dihasilkan dari geo membran bisa dijadikan obat,” tandas H Mukandar, tokoh masyarakat petani garam kepada Kabar Madura, Jumat pekan lalu (21/12). Kedua orang yang selalu bersinggungan dengan dunia garam itu juga mengungkapkan, dengan adanya program dana Pugar tersebut, para petani garam seolah berada dalam gemblengan “sekolah rakyat”. Gambaran itu menunjukkan, begitu berharganya Pugar bagi petani garam, jika dilihat dari aspek pendidikannya. “Kalau boleh saya mengistilahkan, petani garam tidak jauh beda dengan sedang bersekolah di “sekolah rakyat” dengan adanya program Pugar itu pak. Jadi sangat tidak terima sekali kalau Pugar harus dicabut.”(ong/yoe)


SENIN

5

24 Desember 2012

PROYEK MANGKRAK Mahasiswa Minta Pemerintah Tegas SUMENEP-Jumlah pekerjaan proyek yang masih belum selesai dan terancam putus kontrak tidak sedikit. Hingga saat ini, dari seluruh pekerjaan infrastruktur yang didanai ABPD perubahan 2012 itu, ada 33 paket yang belum selesai digarap. Pekerjaan proyek yang terkatungkatung akan merugikan masyarakat maupun pemerintah sehingga menurut Ahmad Danial, aktivis PMII Sumenep, pemerintah harus tegas dalam menyikapi kontraktor yang tidak serius melaksanakan pekerjaannya, “Karena masih banyak yang belum selesai, pihak terkait itu harus tegas memutus kontrak dan memberikan sanksi,” kata mahasiswa INSTIKA Guluk-Guluk itu kepada Kabar Madura, Minggu (23/12). Aktivis gerakan kemahasiswaan yang sering mengawal APBD itu menyarankan, sanksi yang diberikan kepada kontraktor juga harus tegas, agar pekerjaan proyek tahun depan tidak seperti tahun sekarang. “Kenapa pekerjaan proyek yang ada ini selalu molor, apakah karena selama ini pemerintah tidak tegas memberikan sanksi? ” ungkapnya dengan nada kecewa. Sementara berdasarkan informasi dari ketua Komisi C DPRD Sumenep Abd Hamid Ali Munir mengungkapkan, beberapa waktu lalu, ada 33 proyek dinas pekerjaan umum (PU) yang tidak mungkin diselesaikan, tahun ini. Masing-masing, ada 14 paket di Dinas PU Cipta Karya, 15 paket milik Dinas PU Bina Marga, dan 4 paket di bawah kewenangan Dinas PU Pengairan. Ahmad meminta, pekerjaan proyek tersebut segera diselesaikan agar masyarakat tidak dirugikan. ”Kami mendesak agar semuanya cepat selesai,” tegasnya, singkat beberpa waktu yang lalu. Seperti yang diberitakan sebelumnya, pembanguan fisik yang dilakukan di waktu yang sempit maka muncul penilaian penyelesaiannya kejar tayang atau terburu-buru yang berdampak pada kualitasnya. (rei/yoe)

DBD Terus Mengintai Korban Sudah Menyebar di 91 Desa, Kecamatan Kota Terbanyak SUMENEP-Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sumenep terus mengintai korban. Hingga saat ini jumlah korban serangan virus yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti itu, mencapai 264 orang. Meskipun belum ada yang meninggal dunia, namun jumlah korban yang mencapai angka ratusan itu, sudah membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep segera mengambil langkah preventif. Informasi yang dihimpun Kabar Madura, pada tahun 2012, jumlah korban DBD yang meninggal dunia mencapai 5 orang. Satu di antaranya berasal dari Kecamatan Batang-Batang, 3 orang dari Kecamatan Kota Sumenep, dan satu yang lainnya berasal dari Kecamatan Manding Sampai saat ini, penyakit DBD sudah menyebar di 91 desa atau mencapai 27,41 persen dari 332 desa yang ada di wilayah Sumenep. Sedangkan jumlah korban yang paling banyak terdapat di Kecamatan Kota sebanyak 95 orang, seluruh desa Kecamatan Kota terdapat korban DBD. Sedangkan peringkat kedua ujumlah korban terbanyak, adalah Kecamatan Saronggi dengan jumlah korban 31 orang yang menyebar di 12 desa, dari 14 desa yang ada. Kemudian urutan ketiga jumlah DBD terbanyak, adalah Ke-

KM/ AHMAD AINOL HORRI

TINDAKAN PREVENTIF: Dinas Kesehatan Sumenep kembali menggencarkan fogging di lingkungan pemukiman warga Desa Bangkal Sumenep, Minggu (23/12).

camatan Bluto, yang mencapai 23 orang. Di Kecamatan Bluto, penyakit tersebut menyebar di 11 desa dari 20 desa yang ada. Untuk mencegah meluasnya penyakit yang berpotensi membawa maut itu, Dinkes Sumenep gencar melaksanakan kegiatan fogging meskipun cara tersebut bukan satu-satunya dalam memberantas penyakit DBD. Programer DBD Dinas Kesehatan Sumenep, Busahemi, menyampaikan bahwa ada

satu cara yang efektif dan efesien untuk dilaksanakan oleh masyarakat untuk mencegah terjadinya DBD, yaitu dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). ”Tentunya dengan tiga hal, menguras, menutup dan mengubur atau memberi ikan pada tempat penampungan air,” terang Busahemi, Minggu (23/12). Agar tidak meluas, sosialisasi tentang penyakit DBD terhadap masyarakat sangat dibutuhkan, mengingat

banyaknya masyarakat yang belum paham terkait penyakit tersebut. dan selama ini hal tersebut menurut pengakuan Busahemi, pihaknya telah melakukan penyuluhan terhadap masyarakat. ” Salah satunya kami telah melakukan keguatan PSN di Bantuan seara fisik,” ungkapnya. Namun meski penyakit yang menyebabkan kematian ini trus mengintai, hal-hal yang dilakukan oleh Dinkes seperti fogging sangat terbatas.

PKB Sumbangkan Avanza Kepada NU

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

SUMRINGAH: Dari kiri ke kanan, K Pandji Taufik (Ketua PCNU NU), KH A Busyro Karim (Bupati sekaligus Ketua DPC PKB Sumenep), dan Bahrul Ulum (Sekretaris DPC PKB Sumenep) saat penyerahan bantuan secara simbolis.

SUMENEP-Komitmen Ke-NUan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai partai politik yang berhaluan Aswaja (ahlus sunnah wal jamaah) rupanya cukup besar. Perhatian terhadap lancarnya kegiatan Nahdlatul Ulama (NU) dalam melaksanakan tugas keagamaan dibuktikan dengan memberikan bantuan operasional berupa 1 unit mobil Avanza. Penyerahan bantuan tersebut berlangsung di Masjid Fatimah, Kebunan, Kecamatan Kota. Dalam sambutannya, Ketua DPC PKB KH A Busyro Karim menegaskan, NU dan PKB tidak terpisahkan dan tidak akan pernah ada yang bisa memisahkan diri. “Visi kita sama, hati kita sama, pola pikir kita sama, ideologi kita sama, tinggal mari kita bersamasama berbuat yang terbaik untuk umat,” kata Bupati Sumenep itu, Minggu, (23/12). Dalam kegiatan itu, turut Hadir Rois Syuriah PCNU Sumenep KH Ahmad Basyir Abdullah Sajjad, dan Ketua MWC NU Kota Sumenep Taufikurrahman Syakur, Wakil Rois PCNU Sumenep KH M Taufiqurrahman FM, seluruh pengurus ranting NU Kota Sumenep, dan tokoh masyarakat setempat. Ketua PCNU Sumenep A Pandji Taufiq mengaku bangga

dan sangat bahagia. Sebab pemberian bantuan operasional tersebut tidak diambilkan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). ”PCNU bangga dan salut atas perhatian bupati sekaligus ketua PKB pada NU, ini nyaris tidak pernah terjadi pada periode-periode sebelumnya,” ungkap Pandji saat memberikan sambutan. Di lain pihak Sekretaris DPC PKB Sumenep, Bahrul Ulum menegaskan, bantuan operasional berupa mobil itu meruapkan bentuk kepedulian PKB Terhadap NU. Tujuannya tidak lain agar NU dengan mudah menjalankan gerakan Keumatan dan keagamaan. “Bantuan semacam ini, tidak lain untuk memudahkan saja. Sebab, wahabisasi di daerah Sumenep sekarang sudah makin melebar,” tuturnya. Bahrul berharap bantuan tersebut bisa bermanfaat tidak hanya untuk pengurus NU tetapi juga bermanfaat untuk umat. Sebab, pemberian itu tidak lain agar kerja-kerja ke-NU-an bisa berjalan dengan baik. ”Prinsip yang paling mendasar, bantuan ini untuk kebaikan warga NU. Kalau NU bekerja dengan baik, warganya kan juga akan ikut senang,” pungkasnya. (aqu/yoe/adv)

Karena, menurut keterangan Busahemi, fogging dilakukan berdasarkan skala prioritas atau berdasarakan kriteria yang telah ditetapkan. “Untuk melakukan fogging ada semacam kriteria, misalnya karena meninggal, karena ada kasus lain tanpa sebab yang jelas di rumah penderita DBD dan yang lainnya, tapi kalau cuma satu penderita, masyarakat masih bisa dianjurkan dengan PSN,” pungkasnya. (rei/yoe)

Berikhtiar Lewat Blog Menduniakan Madura SUMENEP-Gerakan penyelamatan budaya rupanya kian meluas. Tidak hanya politisi, budayawan, dan birokrasi yang saat ini berkumpul di Kongres Kebudyaan Madura II. Keprihatinan dan terhadap akan hilangnya budaya lokal Madura juga datang dari kaum muda. Para generasi muda Madura aktivis penulis blog (bloger) , siang kemarin (23/12) berkumpul di Taman Adi Pura Sumenep mulai sekitar pukul 10.00. Tak kurang dari 33 bloger hadir di acara itu. Mereka

berdiskusi tentang budaya Madura. Diskusi budaya yang di hadiri M Faizi itu, terlihat menarik. Meski suasana cukup ramai dengan suara lalu lintas kendaraan serta pengunjung taman, namun peserta diskusi tidak hirau dan tetap fokus pada tema pembicaraan. Hingga kegiatan itu berakhir sekitar pukul 11.30. Wahyu Alam, ketua panitia temu bloger se-Madura itu, mengatakan, ”kami ingin, menduniakan budaya Madura melalui blog.” (aqu/yoe)

KM/WAHYU ALAM FOR KM

BUDAYAKAN INTELEKTUALITAS: Para bloger Se-Madura berkumpul di Taman Adipura Sumenep, berdiskusi tentang budaya Madura bersama K M Faizi (mengenakan sarung).

Menjelang Perayaan Natal di Sumenep

Saling Toleran: Alhamdulillah di Sini Kami Aman Kaum minoritas seringkali ditindas, dimarjinalkan, dan mendapat perilaku tak layak dari lingkungan sekitarnya. Namun di Sumenep, pemeluk agama Katolik justru tetap merasa aman damai hidup berdampingan dengan agama lain. Mengapa? ACH. QUSYAIRI NURULLAH, Sumenep GEREJA Maria Katolik Maria Gungung Karmil, di Desa Pabian, Kecamatan Kota, Minggu siang (23/12) kemarin terlihat sepi. Hanya ada dua orang yang berada di luar. Dilihat dari kejauhan tampak seperti tidak ada kegiatan apa-apa di rumah Gembala yang megah itu. Namun, saat perempuan kecil membuka pintu, suara-suara orang yang sedang Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

bernyanyi dan menyejukkan hati mulai terdengar. Ya di ruangan itulah mereka berkumpul. Bernyanyi bersama, dengan doa-doa yang dilagukan. Anak-anak dan pemuda-pemudi Katolik, para biarawati, serta pengurus gereja yang lainnya. ”Suster Gertrodis sedang mengajari nyanyian untuk Tuhan,” kata penjaga setempat dengan santun. Yohannes Legiyo, salah seorang pengabdi setia di gereja itu menuturkan, latihan nyanyi tersebut sudah satu bulan lamanya. Ada 11 lagu-lagu yang dipelajari oleh anak-anak Katolik itu. Lagu-lagu pujian atas Tuhan, dan lagu-lagu perdamaian, persaudaraan, dan kecintaan teradahap kemanusian. ”Pada dasarnya itu bukanlah nyanyian, tapi doa-doa yang dilagukan,” tuturnya. Ada dua lagu yang sangat istimewa, yang harus dinyanyikan dalam perayaan Natal nanti. Lagu pertama, nyanyian tentang

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

SYAHDU: Biarawati Gertodis melatih pemuda-pemudi Katolik menyanyikan lagulagu Natal, Ahad (23/12) kemarin, untuk merayakan kelahiran Yesus, besok (25/12).

ketuhanan yang berjudul Malam Kudus. Nyanyian itu tidak lain, menceritakan tentang kisah kelahiran Yesus sebagai penebus dosa umat manusia. Lagu kedua adalah Bapa Kami, sebuah lagu tentang

kemanusiaan. ”Kata kami yang terdapat dalam doa yang dilagukan itu, bukan hanya kami penganut Katolik, tetapi semua manusia. Jadi dalam Natal nanti, saat membacakan doa

itu, kami tidak hanya meminta keselamatan untuk kami sendiri, tetapi untuk agama yang lain juga,” kata Yohannes. Selain itu, Yohannes mengatakan dalam perayaan Natal nantinya, dia tidak hanya akan memanjatkan doa-doa itu. Doa-Doa yang diucapkan melalui lagu-lagu itu, akan langsung dimanifestasikan dalam bentuk nyata. Selain mempersiapkan pohon Natal, latihan lagu-lagu, dan persiapan aksesoris lainnya, dia juga akan memberikan bantuan sosial kepada orang yang tidak mampu. ”Kami juga akan memberikan bantuan berupa uang dan sembako kepada warga sekitar yang tidak mampu. Tidak lain, ini merupakan wujud kepedulian kami kepada sesama. Sebab, Yesus masih tetap berdoa ke kapada Allah agar mereka yang menyakitinya diampuni,” tuturnya. Sikap menghargai sesama, menyantuni mereka yang tidak mampu. Menolong siapapun yang

butuh ditolong. Sikap itulah yang terus dikembangkan oleh para penganut agama Katolik. Sebab itu dia terus merasa aman dan nyaman tanpa tekanan. ”Seperti dalam bahasa agama Anda, alhamdulillah di sini kami aman,” Jawab Yohannes saat ditanya tentang hidup jadi kaum minoritas. Kepedulian yang tinggi terhadap kemanusiaan, itu rupanya ditunjukkan pula oleh Edy Rusmanto. Saat keluar dari rumah ibadah, dia mengaku sudah terbiasa bergaul dengan non-Muslim. Bahkan dia juga merayakan ibadah Idul Fitri yang merupakan hari besar Islam. ”Meski beda agama, saya tetap bermain ke rumah saudara saya yang Muslim di daerah Blutoh. Masih saling membantu setiap ada kesusahan. Sebab, persoalan agama wilayah keyakinan. Hubungan manusia tak boleh putus karena itu,” aku Edy saat ditemui selesai latihan. (yoe)



SENIN

24 Desember 2012

Plagiarisme dan Kampus

TUHAN sembilan senti (rokok) kadang bisa membuat otak kita cerdik dan ulet untuk melakukan sesuatu. Namun dokter menyatakan bahwa rokok mempunyai penyakit yang mematikan (kanker) dan menganjurkan kepada perokok agar tidak merokok kembali. Tetapi jika semua masyarakat Indonesia tidak merokok, apa masih ada pabrik rokok yang mau membeli tembakau kita? faiz.agung.sindara_B.7, +6282335541781 MESKI hari ibu telah lewat, bukanlah PMU tak dapat doa restu lagi, kapanpun dan di manapun, kasih sayang ibu pada anaknya bagaikan kasih sayang pendukung pada PMU yang ingin mewarnai tanah Maduranya, semangat selalu dapatkan terus bubung tetap juara 1, dan bersatu. O2nk Jokow? Pmk, d gluk2 sm3nep, +6282334114866. KAMI mewakili fans berat P-MU, mengusulkan gimana kalau salah satu bagian kostum diberi lambang sape kerap. Karena Madura ini kan sudah terkenal dengan sape kerapnya. Mungkin ini saja dari kami, sekian mator sakalangkong. Spirit terus P-MU, aku selalu mendukungmu, ingat optimis untuk mengharumkan nama baik pulau Madura ini. bOm_bOm’17@hAp_hAp.com in teras kub@’s songennep, +6285732889236 AYO P-MU tunjukan kekuatan “sapeh kerap” taklukan semua lawanmu (I Love You 4efer P-MU) FARID si tahanan penjara suci, +6287850508151 P-MU sikat habis semua lawanmu, kami percaya, laskar P-UM bisa. Hajar trus... kami dari Tapay Comonity Pamekasan, selalu ada di sampingmu dan selalu mendoakan bisa berprestasi di ISL. Berjuanglah demi masyarakat madura, ISL Kami Datang! Joe Tapay (Tampil Apa Adanya), +62817613237. P-MU maju terus je’ sampe’ kala, engkok yakin P-MU bisa diperhitungkan di kasta ISL. Terjang lawan sikat kabbie moso, salam settong dere. Salam K_c0nk mania 0ir K_c0nk m0k0ng, +6285230525 885 BAGAIMANAPUN caranya P-MU harus bisa bertahan di ISL. Jangan buat kehormatan madura ternodai hanya karna pudarnya semangat tanding para punggawanya. Di sini semua lapisan pendukung selalu siap berada di garda terdepan dalam doa kemenangan. Amin.... Dayat Ghaduer Asli, +6282331119697 AYO... P-MU maju terus pantang mundur. Rawe-rawe rantas malang-malang putung. Sekarang waktunya menang!!! Abil Parteker Pamekasan, +6285330234566 ALHAMDULLILLAH, sekarang buktikan P-MU bisa berprestasi di kasta tertinggi ISL (Indonesia Super League) +6287851114693 ANDA MEMILIKI UNEG-UNEG, SARAN, DAN KELUHAN TENTANG PELAYANAN PUBLIK (PENDIDIKAN, EKONOMI, KEAMANAN DLL) DI SEANTERO MADURA? Silakan kirim melalui pesan dan alamat ke: Kabar Madura. Tulis pendapat Anda dan kirim ke no +6287850767325 (khusus SMS) atau via email:kabarmaduranews@gmail.com, facebookkabarmadura@gmail.com

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

KAMPUS adalah ladang intelektual bagi semua insan yang terjerumus di dalamnya, baik mahasiswa, dosen, karyawan bahkan guru besar pun akan saling berinteraksi dan berbagi pengalaman satu sama lain. Hal ini dianggap penting dan bisa dikatakan dengan ladang intelektual, bahkan bisa dikata pusat ilmu pengetahuan. Ada beberapa hal yang patut menjadi perhatian bagi semua orang yang mempunyai aktifitas dalam dunia kampus, yakni perihal adminstrasi bagi karyawan, makalah, skripsi dan karya lainnya bagi mahasiswa dan juga karya ilmiah yang sering ditulis dan diterbitkan oleh dosen yang bisa saja dijadikan panduan bagi mahasiswa dan dijadikan bahan pustaka bagi semua civitas akademik di kampus masing-masing. Perhatian yang harus dan patut menjadi koreksi adalah sistematika penulisan pada beberapa hal di atas. Yakni budaya copy dan paste (copas) yang dikenal dengan budaya plagiat. Karena semua orang bisa saja mempraktikkan budaya ini, tanpa harus melihat jabatan dan kedudukan. Ada banyak cerita terkait budaya kurang terpuji ini –bahkan bisa dikatakan riskan, mulai dari karya dosen yang tidak sesuai dengan matakuliah yang diajarnya untuk dijadikan panduan, sampai kebodohan dosen yang selalu lupa isi kandungan buku karangan sendiri yang terlanjur dijadikan pedoman dalam matakuliah

yang diampu. Hal ini mempraktikkan budaya nyata dan perlu dicurikurang terpuji ini. gai tentang eksistensi Bagi pelanggar dikekedosenan dosen yang nakan sanksi paling semenjadi dosen pada dikit Rp 500 ribu sampai matakuliah yang bisa Rp 100 juta, dengan amburadul, dan pada kurungan yang telah akhirnya merugikan maditentukan. hasiswa. Dalam budaya ini, penPerlu ingat pepatah, ulis akui bahwa semua jika gurunya kencing mahasiswa hampir 70 berdiri maka anak didipersen mempraktikkan Oleh: kanya pun akan kencbudaya ini. Entah sejak ing sambil berlari. Jika kapan cerita seperti ini MUHSINUDDIN dosen hanya memperakmenjadi hal yang wajar. tikkan plagiat maka maApakah semua dosen hasiswa akan menjadi plagiarisme. sekarang saat menempuh pendidiLagi-lagi ini adalah hal nyata dan kan tinggi juga pernah memprakperlu diantisipasi, bukan anti sepasi. tikkan ataupun hanya mendengar Dalam kampus jika mahasiswa me- budaya ini? Entahlah! langgar kode etik akan mendapatkan Banyak mahasiswa yang menpunismen dari kampus dan akan gakui pernah memperaktikkan disidang di ruang sidang, dengan plagiat dalam keadaan terpaksa, mengurangi beberapa SKS yang dan juga dikarenakan kekurangan telah diperoleh dengan susah payah. bahan pustaka. Ada sebagian lagi Entah apakah yang akan terjadi mengatakan bahwa terpaksa melakjika plagiat ini dicantumkan dalam sanakan copas karena kurangpaham kode etik untuk mahasiswa, pas- pada penyampaian dosen yang tilah ratusan atau bahkan ribuan terlalu njelimet, yang akhirnya terSKS yang akan dihapus dari KHS paksa menjadi insan plagiat. mahasiswa. Alat yang biasa dijadikan praktik Plagiarisme sebenarnya sudah dila- adalah internet. Karena internet rang dan telah diundangkan. Semua mudah diakses dan praktis. Jadi orang yang biasa membeli buku, kaset jangan pernah tercengang ketika ataupun yang berbentuk karya lain- mahasiswa selalu menggunakan nya sebenarnya sudah pernah mem- fasilitas Wifi kampus dengan laptop baca undang-undang ini. Tapi entah berada di pangkuannya. Bisa saja mengapa mereka masih tetap nekat dia mempunyai rencana copas di

7

samping menggunakan layanan jaringan sosial. Begitu juga dengan dosen yang tiba-tiba menerbitkan buku untuk digunakan sebagai bahan ajar matakuliah, bisa saja karya berbentuk buku yang dikarang oleh dosen telah ada atau bahkan banyak yang sama isinya. Praktisi plagiat yang bergentayangan di kampus akan semakin banyak hingga mencapai angka 100 persen, dan akan semakin membeludak yang akhirnya kelak akan menjadi sarjana dengan title bidang kuliah yang telah menjadi pilihannya tanpa ada kualitas yang mengiringi. Hal ini juga harus menjadi perhatian bagi instansi yang bersangkutan. Karena jika dibiarkan akan berdampak pada masyarakat dan juga kualitas lulusan, dengan cara meningkatkan minat baca dan tulis mahasiswa yang diselingi dengan diskusi, jika dibutuhkan libatkan para dosen dalam diskusi tersebut. Selanjutnya, minat baca dan menulis ini akan optimal apabila bahan pustaka pribadi mahasiswa khususnya dan kampus pada umumnya semakin banyak dan berkualitas. Baru setelah itu dengan sendirinya mahasiswa akan mempunyai minat, minimal mengunjungi perpustakaan kampus. *)Peserta di Sekolah Alternatif Miftahul Ulum dan Mahasiswa STAIN Pamekasan

Revitalisasi Pengembangan Program Studi Umum di STAIN Pamekasan PROBLEMATIKA yang terjadi di lingkungan pendidikan Islam adalah lembaga pendidikan Islam belum mampu menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan sesuai dengan perkembangan zaman. Baik dalam aspek manajerial operasional maupun kegiatan pembelajarannya dipandang belum mampu menjadi tauladan dan percontohan yang mampu merubah peradaban umat dan bangsa, yang nantinya melahirkan tatanan kehidupan sosial kemasyarakatan yang relevan dengan tuntutan dunia global. Pendidikan Islam masih dipahami sebagai transformasi keilmuan yang hanya berkutat pada ritual keagamaan saja. Sementara Islam sebagai agama universal (rahmatan lil alamin) mengajarkan dimensi yang utuh, integral dan komprehensif. Mengakomodir persoalan duniawi dan ukhrawi, keseimbangan antara kehidupan hari ini dan kehidupan di hari esok. Maka kemudian, hal ini menjadi koreksi bersama bagi kita selaku pemerhati pendidikan untuk menata kembali dan mereformulasi pendidikan Islam yang bersifat holistik yang sesuai dengan tuntutan dunia global. Tentunya hal ini membutuhkan adanya koordinasi dan keseragaman visi antara beberapa elemen mulai dari Perguruan Tinggi sebagai perumus ide dan gagasan, pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai penentu kebijakan dan partisipasi pengguna di lapangan (masyarakat) di lingkungan pendidikan Islam. Selain dari itu, pengembangan program studi umum pada pendidikan Islam dalam hal ini STAIN Pamekasan, adalah menjadi suatu keharusan, karena tuntutan zaman dan perkembangan arus globalisasi. Selain itu juga faktor geografis yang berdekatan dengan perguruan tinggi umum (Unira) yang secara kelembagaan harus menjadi insprirasi tersendiri untuk meningkatkan daya saing dan kompetisi yang sehat dalam rangka peningkatan mutu sumber daya manusianya (mahasiswa). Baik secara kualitas maupun kuantitas. Selain dari pada itu, sejatinya ada kesadaran dari para pengelola perguruan tinggi Islam bahwa tidak semua alumni perguruan tinggi ingin menjadi seorang ulama, ustadz maupun da’i. Tetapi mereka tetap memposisikan dirinya sebagai rakyat biasa yang ingin mengasah diri, meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan lainnya dalam rangka menatap masa depan yang lebih cerah (persaingan dalam dunia kerja). Revitalisasi secara etimologis adalah, proses atau cara dan perbuatan untuk menghidupkan suatu hal yang sebelumnya kurang terberdayakan. Adapun secara terminologis, sebagaimana menurut Muhaimin dalam bukunya, Pemikiran dan Aktualisasi Pengembangan Pendidikan Islam, revitalisasi adalah usaha-usaha untuk menjadikan sesuatu menjadi penting dan urgen, dan keberadaannya sangat diharapkan oleh semua kalangan (masyarakat). Landasan Pengembangan Program Studi Umum di STAIN Pamekasan pengembangan program studi umum di pendidikan tinggi Islam khususnya STAIN Pamekasan setidaknya dilandasi tiga aspek. Yaitu: landasan nor-

matif-teologis, landasan nusia memiliki konfilosofis dan landasan sepsi pemikiran bahwa historis. pendidikan Islam tidak Landasan pertama hanya lahir pada masa adalah landasan normalalu yang hanya bersifat tif-teologis, Alquran dan sejarah. Tetapi senanhadits sebagai landasan tiasa relevan pada masa normatif Islam mengansekarang dan yang akan jurkan kepada pemedatang, dalam rangka luknya untuk senanmemperbaiki tatanan tiasa mencari ilmu dan kehidupan manusia menempuh pendidikan yang lebih baik. sepanjang hayat/seuDalam konteks episOleh: mur hidup. Ajaran tersetimologis, bahwa yang MOH. WARDI but mengimbau kepada bersifat vertikal merusetiap kaum muslim pakan ajaran dan huuntuk senantiasa mempelajari serta kum Tuhan yang menjadi sumber mengamalkan ajaran dan nilai-nilai dan rujukan, sentral/pusat konsultasi Islam dalam segala aspek kehidupan. hamba-Nya dalam semua aspek Serta memberikan kebebasan men- kehidupan. Sementara yang bersiempuh kehidupannya sesuai dengan fat horizontal, merupakan konsep, bakat dan minat yang dimilikinya pendapat dan teori dan temuan sepanjang tidak bertentangan den- penelitian dari orang lain yang kegan landasan normatif Islam. beradaannya sejajar dan menjadi Sebagaimana terdapat dalam QS. sharring ideas. Yang nantinya dapat Al-Baqarah: 208 yang artinya bahwa dikonsultasikan dan dibandingkan “Wahai orang-orang yang beriman, dengan hukum Ilahi. Baik yang masuklah kamu kedalam Islam se- menyangkut sesuatu “yang ada” cara keseluruhannya, dan janganlah (existence) maupun sesuatu “yang kamu mengikuti langkah-langkah akan ada” (will exist). setan. Sesungguhnya setan itu musuh Dalam konteks aksiologis, pemanyang nyata”. Dapat dipahami bahwa, faatan pendidikan Islam tidak hanya orang Islam yang kaffah senan- menekankan pada penguasaan ilmu tiasa berorientasi pada peningkatan agama Islam yang menjadi ciri khas kualitas keimanan dan ketaqwaaan. perguruan tinggi Islam. Tetapi juga yang berarti mengikuti apa yang di- menekankan pada problematika anjurkan dalam Alquran dan hadits, kehidupan masyarakat yang terjadi dan mengikuti aturan-aturan atau pada saat ini. Sehingga pendidikan hukum-hukum Allah (sunnatullah). Islam mampu menawarkan konsep Adapun sikap orang muslim yang dan solusi alternatif dalam kehidupan mencerminkan sikap ketaqwaan sosial masyarakat. antara lain adalah: senantiasa memLandasan ketiga adalah landasan baca dan memahami ajaran dan historis, secara garis besar sejarah nilai-nilai mendasar yang tertuang Islam dapat dibagi dalam tiga peridalam Alquran dan hadits. Berusaha ode. Yaitu: periode klasik, masa menghayati dan memposisikan diri kejayaan, keemasan dan kemajuan sebagai pemikir, penalar dan peng- umat Islam (650-1250 M), periode kaji. Sikap dan dedikasi yang tinggi pertengahan masa kemunduran umat dalam rangka menegakkan nilai-nilai Islam (1250-1800 M) dan periode keislaman yang rahmatan lil alamin. modern masa kebangkitan dunia Senantiasa membaca dan memahami Islam (1800-sekarang). fenomena alam, sosial, budaya dan Dengan menyimak landasan hisfenomina lainnya. Senantiasa mem- toris tersebut, maka pengembangan bangun kualitas diri sesuai dengan program studi umum berusaha dan panggilan jiwa, karakter dan pola berikhtiar meraih kembali kejayaan pikir kita masing-masing. Islam yang hilang, dan menjawab Berdasarkan landasan normatif- tuntutan masyarakat di tengah arus teologis inilah, menuntut adanya globalisasi dan kemajuan teknologi upaya pengembangan program studi yang sangat komplek. umum yang nantinya tidak hanya Dari uraian di atas, bahwa pengemterbatas pada bidang-bidang agama bangan jurusan/program studi umum yang normatif saja. Tetapi juga mem- di perguruan tinggi Islam khususnya pelajari bidang-bidang sains, sosial STAIN Pamekasan pada dasarnya dan humaniora. dapat dipertanggungjawabkan seLandasan kedua adalah landasan cara normatif-teologis, filosofis dan filosofis, jika paradigma pendidi- historis. Maka kemudian, sangatlah kan Islam adalah sebagai upaya berbeda orientasi dan tujuan dari pengembangan pandangan hidup pengembangan program studi umum islami yang bisa dipraktikkan dalam yang ada di STAIN Pamekasan sepkehidupan sehari-hari, maka pendi- erti Tadris Bahasa Inggris (TBI) kedikan Islam di tuntut merubah kara- tika dibandingkan dengan program kter dan pola pikir yang sebelumnya studi umum yang diselenggarakan hanya meliputi kajian teosentris saja. oleh perguruan tinggi umum seperti Pendidikan Islam juga perlu melaku- jurusan Bahasa Inggris di Universitas kan terobosan yang kajiannya bersifat Madura (Unira). antroposentris. Sehingga penemuan Sebagai bagian dari aspirasi alumni iptek lewat studi, penelitian dan yang pernah dibesarkan di STAIN eksprimen serta pemanfaatannya Pamekasan, sejatinya STAIN Pamemerupakan realisasi dari pengabdian kasan peka dan tanggap terhadap dan misi kekhalifahan kepada Allah tuntutan kebutuhan masyarakat. Hal SWT di dunia dalam rangka mencari ini memang tidak semudah menulis ridha-Nya di kehidupan akhirat. artikel ini. Pihak pengelola menelaah Secara ontologis, ilmu pengetahuan dan menganalisis kembali hal-hal tidak hanya mengajarkan sesuatu yang berkaitan dengan pemetaan dan “yang ada” (existence) tetapi juga pembidangan universitas, institut mengajarkan sesuatu “yang akan dan sekolah tinggi. ada” (will exist). mempergunakan Sebagaimana penjelasan atas Unsesuatu yang yang bersifat hakiki dang-Undang Republik Indonesia dan universal menjadi suatu hal Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem yang transendental. Sehingga ma- Pendidikan Nasional (Sisdiknas)

yang menyatakan bahwa; “Universitas menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau pendidikan vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. Sementara institut menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau pendidikan vokasi dalam sekelompok ilmu pengetahuan, teknologi, dan/ atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. Sekolah tinggi menyelenggarakan pendidikan akademik dan/ atau pendidikan vokasi dalam lingkup satu disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. Keputusan dan kebijakan pemerintah yang telah ditetapkan ini nampaknya menjadi polemik dikalangan pengelola IAIN dan STAIN yang sudah terlanjur membuka program studi umum karena menyangkut payung hukum dan yuridis konstitusional yang masih mengambang dan belum dijadikan acuan yang konsisten dalam pengembangan program studi umum. Namun demikian, pembidangan ilmu agama Islam yang diperbincangkan sejak 2003 sebagai pengembangan terhadap pembidangan ilmu agama Islam produk lama, rupanya telah menghasilkan rumusan yang jelas dengan dikeluarkannya peraturan Menteri Agama RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Penetapan Pembidangan Ilmu dan Gelar Akademik di lingkungan perguruan tinggi agama. Sehingga kemudian peraturan ini dipandang mampu merespon dan mengantisipasi tuntutan kebutuhan masyarakat yang sangat kompleks, di samping tuntutan dan tantangan perkembangan Iptek serta informasi globalisasi dan gejala modernisasi yang harus dihadapi. Maka kemudian, menjadi suatu keniscayaan bagi STAIN Pamekasan untuk melakukan inovasi dan gagasan baru dengan cara penguatan kelembagaan melalui pengembangan program studi umum dalam rangka memenuhi tuntutan zaman, arus globalisasi dan merespon kebutuhan masyarakat Madura pada umumnya, dan masyarakat Pamekasan pada khususnya. Karena bagaimanapun masyarakat masih memiliki kepercayaan untuk menempuh studi di STAIN Pamekasan dengan orientasi bahwa dengan dibukanya program studi umum, maka terjadilah integrasi sains dan agama yang merupakan warisan intelektual umat Islam yang tidak dapat terpisahkan. Lebih dari itu pula, dengan pengembangan jurusan itulah setidaknya STAIN Pamekasan mengambil ibrah dan meneladani apa yang telah di praktikkan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan konsep “integrasi ilmu”, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan konsep “pohon ilmu”, UIN Sunan Kalijaga dengan konsep “kereta pedati” dan IAIN Sunan Ampel dengan konsep “twin tower”. Hal itu merupakan bagian dari konsep dan paradigma yang ditawarkan oleh perguruan tinggi Islam akan kekayaan khazanah keilmuan dalam rangka kemajuan pendidikan tinggi Islam. *)Alumni STAIN Pamekasan Tahun 2007, Dosen Tetap STAI NATA Sampang


8

SENIN

24 Desember 2012

BANOM NU GP Ansor Acuhkan Fatwa MUI SUMENEP-Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang melarang umat muslim mengucapkan selamat hari Natal kepada pemeluk agama Nasrani, mendapat bantahan serius kader muda NU (nahdlatul ulama) Sumenep. Gerakan Pemuda Ansor Kota Sumekar menilai fatwa tersebut terlalu berlebihan. Pernyataan tersebut disampaikan langsung Muhri Zain, Ketua GP Ansor Sumenep. Dia mengatakan, tidak ada yang salah bagi siapapun bila memberi selamat Natal bagi warga Nasrani. ”Larangan mengucapkan selamat Natal seperti yang difatwakan MUI saya nilai terlalu berlebihan,” kata Muhri Zain. Seperti difatwakan MUI pada 19 Desember 2012 lalu, dinyatakan bahwa pengucapan selamat Natal kepada umat Nasrani lebih baik tidak dilakukan. Larangan tersebut sudah tercantum dalam Fatwa MUI tahun 1981. Dalam teks itu, umat muslim diharamkan mengikuti ritual dan ucapan selamat Natal pada umat Nasrani tetap dianggap tidak benar. Atas dasar itu, Muhri menegaskan ucapan Natal tidak berarti mengimani akidah mereka. Ucapan Natal tidak lain merupakan toleransi dan penghormatan kepada umat Nasrani yang sedang merayakan hari besar tersebut. ”Bagi saya itu tidak jadi persoalan,” tegasnya. Menurut Muhri, larangan MUI terhadap umat muslim yang untuk sekadar mengucapkan Natal tersebut sudah melanggar undang-undang yang mengusung semangat kebhinnekaan. ”Itu sudah jelas melanggar Undang-Undang 45. Sudah menghilangkan sikap toleransi antarumat beragama dalam konteks kehidupan berbangsa. Wah gak bener itu,” pungkasnya. (aqu/ed)

MUHRI ZAIN Ketua GP Ansor Sumenep KM/DOK

KM/HAIRUL ANAM

KURANG SATU: Para calon peserta Pemilukada Pamekasan berpose bersama usai kampanye damai di Gedung DPRD Pamekasan, Minggu (23/12). Sayangnya, calon wakil bupati dari calon bupati Al Anwari, Holil, tidak bisa hadir karena sakit.

Kesejahteraan Rakyat yang Utama Janji Tiga Paslon Cabup-Cawabup Pamekasan PAMEKASAN-Visi dan misi ketiga pasangan calon (paslon) peserta Pemilukada Kabupaten Pamekasan dihembuskan, Minggu (23/12). Itu, disampaikannya pada kampanye perdana, yang digelar di Gedung DPRD Pamekasan. Ketiga paslon tersebut ialah Al Anwari-Holil (AHO) dengan nomor urut satu, Kholilurrahman-Masduki (KOMPAK) nomor urut dua, dan nomor urut tiga adalah Achmad SyafiiKhalil Asy’ari (ASRI). Ketiga paslon tersebut

bertekad menjadikan rakyat Pamekasan hidup sejahtera, aman, damai, dan taraf hidupnya meningkat. Hal itu diteguhkan di hadapan hadirin yang terdiri dari seluruh anggota DRPD Pamekasan, seluruh pejabat di lingkungan Pemkab Pamekasan, KPU, Panwaskab, Kapolres dan Dandim 0826 Pamekasan. Khusus calon bupati (cabup) Al Anwari, terlihat sendirian. Wakilnya, Holil, tidak hadir. ”Sebelumnya, saya mohon maaf karena wakil saya berhalangan. Tidak bisa hadir guna menyampaikan visi dan misi AHO. Beliau sakit,” tegas Al Anwari mengawali kampanyenya. Al Anwari bertekad maju sebagai calon orang nomor

satu di Pamekasan, dinyatakan karena ingin menggali potensi tiap-tiap kecamatan yang selama ini belum tergarap. Begitu juga, tanaman tembakau yang sebelumnya menjadi tanaman favorit dan kini mulai terpuruk, akan dicarikan tanaman pilihan lain yang lebih bermanfaat dan memiliki nilai jual tinggi. ”Kalau musim kemarau, Pamekasan selalu dilanda kekeringan. Kami akan petakan di mana daerah yang kering itu untuk dikirimi air dan membuat sumur bor, serta membangun waduk dan tadah hujan,” kata alumnus Pondok Pesantren Annuqayah, GulukGuluk, Sumenep, ini. Setelah menyampaikan visi dan misi selama lima menit, KOMPAK menggantikan-

nya. Kholilurrahman tampil menjelaskan visi dan misinya. Dikatakan, KOMPAK menguatkan diri untuk menciptakan Pamekasan yang agamis, aman, perekonomian meningkat dengan ridho Allah. Menurut Kholilurrahman, dirinya ingin membebaskan pedagang kecil dari retribusi, agar perekonomian mereka meningkat dan membebaskan biaya pendidikan baik negeri atau swasta dari tingkat SD hingga SMA. ”Kita punya potensi dari berbagai sektor unggulan yang akan kita gali dan kembangkan. Bukan hanya untuk tingkat Jawa Timur, tapi juga internasional. Termasuk pontensi ilmu pengetahuan,” kata Kholilurrahman.

Sedangkan paslon ASRI menjelaskan, untuk mewujudkan masyarakat Pamekasan yang cerdas dan sejahtera, ia akan mengalokasikan dana tiap desa dan memperhatikan honor guru tidak tetap (GTT), termasuk guru madrasah, guru ngaji, minimal sama dengan besaran upah minimum kerja (UMK) Pamekasan. Dikatakan Achmad Syafii, untuk mengatasi kekurangan air di musim kemarau, pihaknya akan mengalokasikan dana talangan sebesar Rp 10 miliar, buat pengadaan mobil tangki, pipanisasi di daerah rawan air. Usai menyampaikan visi dan misi, ketiga pasangan calon bersalaman dan berpelukan, selanjutnya foto bersama. (anm/ed)

Kampanye Perdana, Baliho Kompak Tumbang PAMEKASAN-Tumbang. Begitulah nasib baliho pasangan Kholilurrahman-Masduki (KOMPAK). Saat kampanye perdana, baliho pasangan calon bupati dan wakil bupati ini, ditimpa sial. Pasalnya, Muhammad Hari, Satgas Pelangi Tim Pemenangan KOMPAK, dihadapkan pada perilaku Ketua Tempat Pemungutan Suara (TPS) 5 Dusun Lanpoan Laok, Batumarmar, berinisial K, menumbangkan baliho KOMPAK yang sudah ditegakkan di dusun tersebut. Karena tak mau dipermainkan, Hari langsung melaporkan adanya tindakan perusakan baliho Paslon KOMPAK yang terjadi Sabtu (22/12) malam sebelumnya itu. ”Kami tidak terima. Baliho KOMPAK yang berukuran 2 x 3 meter tersebut dirobohkan pria yang tidak bertanggung jawab tersebut. Saya sebagai bagian dari Tim Kemenangan KOMPAK merasa terpukul atas tindakan tersebut.” Untuk itu, pihaknya menekan agar Panitia Pengawas Kabupaten (Panwas) Pemilukada Pamekasan bisa bertindakan tegas ata shal tersebut. Sehingga ulah K, tegas Hari, harus dituntaskan secara hukum yang berlaku. Agar kejadian serupa tidak melebar ke wilayah lain. ”Sungguh aneh sekali, ketua TPS mestinya bisa bersikap netral dan tidak berpihak kepada kandidat manapun. Karena

mendukung ke salah satu kandidat itu sudah pelanggaran. Apalagi, berbuat arogan seperti ini,” terang Hari sembari menyatakan bahwa pihaknya sudah melayangkan surat laporan ke Panwaskab. Pihaknya juga berharap Panwaskab proaktif bekerja di lapangan guna mengantisipasi terjadinya perusakan baliho kandidat. ”Bahkan, pelaku mengeluarkan celurit saat menurunkan baliho. Celurit tersebut digunakan untuk mengancam H Abdurrahman, pemilik lahan yang ditempati baliho KOMPAK,” tukasnya. Sementara itu, Ketua Panwaskab Pamekasan, Zaini, tidak bisa dikonfirmasi oleh wartawan Kabar Madura. Pasalnya, Zaini masih dihadapkan pada banyak pekerjaan kaitannya dengan proses atau tahapan Pemilukada. Ketua Tim Pemenangan KOMPAK, Chairil Utama, berharap agar Panwaskab bisa menyikapi dan merespon laporan itu. ”Pelanggaran Pemilu ini kalau dibiarkan, akan banyak terjadi. Kami tidak akan melakukan sesuatu yang meresahkan. Kami tidak menginginkan dan menginstruksikan ke bawah, agar pendukung KOMPAK tidak melakukan hal-hal yang bersifat pelanggaran,” terangnya. Dikatakan, baliho KOMPAK di perkotaan juga banyak yang dirusak. Chairil Utama menekankan, Panwaskab harus unjuk gigi.

”Jika dibiarkan, ini preseden buruk. Jangan sampai membiarkan pelanggaran,” tegasnya. Kalau memang pelanggaran itu menyangkut pidana, pihaknya meminta kepada Panwaskab agar proses tersebut dilanjutkan ke kepolisian. ”Pendukung diharapkan tidak reaktif reaksional. Kita serahkan dulu kepada pihak hukum. Pendukung KOMPAK wajar marah, tetapi saya berharap tidak menanggapi secara reaktif terlebih dahulu. Di perkotaan, baliho KOMPAK ada yang dirobek, dan ada yang ditempeli paslon lain. Marilah sama-sama menghormati semua paslon yang saat ini melakukan kampanye,” tukasnya. Secara terpisah, Ketua Tim Pemenangan Achmad SyafiiKhalil Asy’ari (ASRI), KH Ahmad Nawawi Thaha, menegaskan bahwa pihaknya tidak tahu menahu terkait perusakan baliho KOMPAK tersebut. ”Satu hal yang pasti, kami sebagai Tim ASRI selalu menginstruksikan kepada para pendukung kami untuk memelihara keasrian Pemilukada ini,” ujarnya. Ditambahkan Ahmad Nawawi, ASRI tidak akan melakukan perusakan sebagaimana ditimpa baliho KOMPAK. Menurutnya, pasangan ASRI beserta timnya, selalu berlandaskan pada aturan yang berlaku. ”Kami paham hukum. Dan, kami juga taat pada hukum yang berlaku,” pungkasnya. (anm/ed)

MENGENASKAN: Karena ulah orang tak bertanggung jawab, baliho KOMPAK roboh di Dusun Lanpoan Laok, Batumarmar, Pamekasan.

KM/AHMADUR RUSDI

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

KM/HAIRUL ANAM

LANJUTKAN: Pasangan KOMPAK tampil mencerahkan dengan seragam serba putih dalam kampanye perdana di Gedung DPRD Pamekasan, Minggu (23/12).

KOMPAK Teguhkan Visi dan Misi PAMEKASAN-Dengan penuh kewibawaan tinggi, calon bupati dan calon wakil bupati (cabup-cawabup) Kholilurrahman-Masduki (KOMPAK) menyampaikan visi dan misinya dalam kampanye perdana di Gedung DPRD Pamekasan, Minggu (23/12). Dalam kesempatan itu, pasangan KOMPAK menyampaikan visi dan misinya yang disimak secara khidmat oleh hadirin. Visinya adalah terwujudnya Pamekasan yang agamis, berdaya, sejahtera, dan berkeadilan menuju ridla Allah SWT. Kholilurrahman menjelaskan secara detil berkenaan dengan visinya tersebut. Yakni, “agamis” maksudnya ialah perilaku kehidupan yang senantiasa dijiwai oleh nilai-nilai religius. Sedangkan “berdaya” mengarah pada kemampuan untuk tumbuh dan berkembang sejajar dengan pihak lain. ”Adapun yang dimaksud “sejahtera” ialah terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat di bidang

pendidikan, kesehatan, sosial ekonomi dan terjaminnya rasa aman. Sedangkan “berkeadilan” ini berarti menempatkan sesuatu pada tempatnya secara proporsional,” tegas Kholilurrahman. Sedangkan “Menuju Ridlo Allah SWT”, tambahnya, ialah terwujudnya tatanan kehidupan masyarakat menuju Baldatun Toyyibatun Wa Robbun Ghafur. Guna mewujudkan visi pembangunan daerah tersebut, maka dijabarkan dalam misi sebagai berikut: Pertama, meningkatkan kualitas keimanan, ketaqwaan, akhlak dan moral masyarakat dengan kewajiban menjalankan syariat agama bagi pemeluknya, serta menjaga norma-norma keagamaan, sosial dan budaya. ”Kedua dan ketiga ialah meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta meningkatkan aksebilitas dan kualitas pendidikan,” ujarnya. Selanjutnya ialah dengan menin-

gkatkan aksebilitas dan kualitas kesehatan. Juga, meningkatkan upaya pengentasan kemiskinan, pengurangan kesenjangan sosial ke arah terciptanya kesejahteraan dan keadilan sosial, (dan memacu perbaikan iklim kewirausahaan). Selain itu, misi KOMPAK adalah mewujudkan ketenteraman dan ketertiban serta menegakkan supremasi hukum dan Hak Asasi Manusia. Disusul kemudian dengan berupaya mewujudkan reformasi birokrasi ke arah terciptanya aparatur yang profesional, bebas KKN, dan melayani publik. ”Terpenting pula adalah memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan peran aktif dalam pembangunan daerah. Kemudian, meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan potensi daerah, pengembangan jiwa kewirausahaan dan (perbaikan iklim kewirausahaan ) serta perbaikan dan perluasan infrastruktur,” tukasnya. (anm/ed/adv)


SENIN

9

24 Desember 2012

WWW.DAKTA.COM

BAKAL CALON GUBERNUR: Salain Syaifullah Yusuf, nama Khofifah Indar Parawansa dikabarkan didukung PWNU Jawa Timur untuk maju dalam pemilihan gubernur Jawa Timur 2013.

PWNU Komit Khittah 1926

Tolak Politik Praktis Dukung Cagub Jawa Timur SURABAYA-Tidak mau dikatakan mengabaikan keputusan Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) tahun 1982 di Situbondo, yang

memutuskan NU tidak boleh lagi terlibat politik pratis atau kembali ke khittah 1926, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur melalui ketuanya, KH Muttawakil Alallah, menegaskan hingga saat NU tidak pernah terlibat dalam politik praktis, utamanya dukung mendukung cagub Jatim 2013. Muttawakil mengatakan, Ormas

yang dipimpinnya tidak pernah terlibat dalam politik praktis, bahkan tidak pernah menyebutkan salah satu nama cagub. ”Secara organisatoris formal, NU tidak pernah membuat statement tentang ketentuan nama maupun keterlibatan dalam politik praktis,” ujarnya beberapa waktu lalu seperti dikutip dari www. radjawarta.com.

Madura Dikenal Pekerja Keras SUMENEP-Kebudayaan yang dimiliki masyarakat Madura sangat banyak. Salah satu yang sangat dikenal masyarakat luar adalah budaya pekerja keras. Di samping itu, masih banyak kebudayaan non pertunjukan yang menjadi jati diri masyarakat Madura. Hal itu terungkap dari komentar mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang, Silvi Asna. Menurutnya, kebudayaan yang sangat melekat di masyarakat Madura sebagai pekerja keras, sehingga ia tertarik untuk belajar budaya Madura. ”Orang Madura itu dikenal pekerja keras, ulet, surviv, tidak melihat identitas pekerjaan,” kata Silvi kepada Kabar Madura, Minggu (23/12). Selain itu, orang Madura juga diakui terkenal sebagai masyarakat yang selalu berbagi, memilki persaudaraan yang kuat, ramah dan selalu ingin gga ia mengaku mudah tahu. Sehingga gan orang Madura. kenal dengan a di satu daerah, ”Ketika ada rang-orang Madkita kenal orang-orang a kayak saudara ura. Mereka dahal mereka banget. Padahal baru kenal,”” cerita mahan Ekonomi ini. siswi jurusan an itulah yang Kebudayaan menjadikan Silvi bersama rombongan tarinya mengies Kebudyaan kuti Kongres Madura II. Padahal menuuannya, ia hanya rut pengakuannya, KM II di media melihat KKM elektronik. Namun semangat untuk tahu Madura ya hadir di membuatnya res. arena kongres. ”Kita tahu bahwa Mad-ura adalah daerah y a n g k a y a budaya. Namun

di samping itu, perekonomian dan pendidikan masyarakatnya rendah. Sehingga kita ingin tahu seberapa kuatkah kultur yang ada di Madura,” terangnya. Selain tertarik, ia mengaku juga ingin belajar lebih mendalam terkait kebudayaan Madura. Karena dinilainya berbeda dengan budaya masyarakat lain. ”Apakah keunggulan yang dimiliki Madura kita ingin tahu. Orang asli Madura terlihat ketika berbahasa Madura. Tapi ketika ngomong Jawa, kita belum tahu Jawa mana. Identitasnya tidak jelas. Apakah Jawa Timur atau Jawa Barat,” ungkapnya. Setelah hadir di tengah-tengah kegiatan KKM II, ia juga mendapat kesan kesetaraan. Menurutnya, itu berbeda dengan masyarakat kota lain yang sangat individualis. ”Jadi kita semuanya sama, mahasiswa petani, cendikiawan, semuanya sama. Berbeda dengan di Jakarta dan kota lain. Kita tidak mau duduk satu meja tidak mau tidur di hotel yang sama. Tapi di sini beda, seperti dengan Bapak D. Zawawi imron, kita bisa ngobrol dan kopi bersama. Itu hal yang luar biasa bagi saya,” terangnya. (rei/ ed)

SILVI ASNA

KM/ AHMAD AINOL HORRI

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

Ia menjelaskan, pengurus NU di Jawa Timur tidak pernah keluar dari Khittah NU. Namun, apa yang dilakukan selama ini adalah bukan khittah pasif tapi khittah produktif. ”Praktik yang dilakukan oleh NU adalah politik kebangsan. Artinya, politik itu tidak keluar dari khittah NU,” tegasnya. Ia menambahkan, khittah produktif adalah mengakomodasi

semua aspirasi politik kemudian disalurkan sesuai dengan alurnya. ”Itulah pemahaman khittah yang benar. Karenanya, bila ada yang menuduh NU terlibat politik praktis, tidak tepat. Posisi NU di sini hanya mendoakan dan meretui,” jelas Mutawakkil. Seperti yang terkabar di beberapa media massa menjelang Pilgub Jatim, NU disebut akan

mendukung dua nama, yakni Khofifah Indar Parawansah (Ketua Muslimat NU) dan Saifullah Yusuf (Ketua PBNU). Namun hanya satu nama yang akan dipilih sebagai representasi warga NU. Bahkan, PWNU akan melakukan penggalangan suara dari sejumlah partai politik untuk mengusung calon gubernur dari kader NU. (rr)

PKB Abaikan Ajakan Koalisi PKS SURABAYA-Keinginan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Timur untuk berkoalisai dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tampaknya menghadapi halangan. Pengurus PKB Jawa Timur terkesan enggan menanggapi ajakan koalisi untuk mengusung salah satu bakal calon gubernur Jawa Timur dan wakilnya. Sekretaris Dewan Pimpinan Wilyah (DPW) PKB Jawa Timur, Thoriqul Haq, mengatakan bahwa partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar tersebut dengan tegas menolak ajakan koalisi PKS dalam pemilukada Jawa Timur 2013. Menurut Thoriq, PKB sudah menjatuhkan pilihannya untuk berkoalisi dengan

Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan untuk mengusung bacagub. Ditambah adanya syarat tertentu yang diberikan PKB dalam menjalin koalisi antarpartai untuk mengusung bacagub. Ia menambahkan, penolakan PKB untuk berkoalisi dengan PKS semata-mata karena hasil survei internal PKS yang menempatkan incumbent Soekarwo sebagai bacagub. Pintu koalisi dengan PKS masih dimungkinkan terbuka, tambah Thoriq, dengan catatan PKS mau mengikuti aturan dan kebijakan PKB. Seperti diketahui, keinginan PKS Jawa Timur untuk berkoalisi dengan PKB berdasarkan hasil survei internal yang melibatkan

4.193 kader di seluruh Jawa Timur. Dalam survei tersebut, PKB meraih angka tertinggi dibanding partai lain. Hasil survey tersebut menyebut perolehan suara PKB mencapai 25,99 persen, diikuti Partai Demokrat (16,27 persen), Partai Golkar (12,66 persen), PPP (11,89 persen), PAN (11,67 persen) dan PDIP (10,07 persen). Untuk bacagub, ada enam nama pilihan kader PKS yang disurvei. Soekarwo memperoleh suara tertinggi dengan 37 persen, dikuntit Saifullah Yusuf (26 persen), Dahlan Iskan (25 persen), Khofifah Indar Parawansa (8 persen), Tri Rismaharini (8 persen), dan Untung S Radjab (5 persen). (rr)

WWW.PKBJATIM.COM

THORIQUL HAQ Sekretaris DPW PKB Jawa Timur


10

SENIN

24 Desember 2012

Madhureh Punya Budaya Tatak

PERNIK

Edi Setiawan: Jangan Takut untuk Bersikap Tatak KM/ AHMAD AINOL HORRI

PETINGGI SUMENEP PARA petinggi Kabupaten Sumenep juga ikut memeriahkan Karnaval Budaya Madura sebagai penutup KKM II. Diantaranya, Bupati A. Busyro Karim (tiga dari kanan), Wakil Bupati Soengkono Sidik (kanan) dan Sekkab Moh. Saleh (tiga dari kiri).

SUMENEP-Tatak, istilah yang biasa digunakan oleh orang Madura yang memiliki jiwa ksatria. lebih gampangnya, berani berbuat sesuai dengan nilai-nilai kebenaran yang dianutnya, serta berani berkorban seutuhnya untuk membela kebenaran. Tatak bagi Edi Setiawan, salah satu budayawan Madura asal Sumenep, adalah budaya Madura dan melekat kuat di perilaku orang Madura. Demikian disampaikan olehnya kepada Mahfud MD, yang kebetulan menjadi pembicara pada gelaran Kongres

Kebudayaan Madura (KKM) II kemarin. ”Saat ini budaya tatak orang Madura sepertinya hilang digantikan dengan budaya pengecut. Secara khusus saya minta kepada Pak Mahfud agar bersikap tatak hingga saat ini,” ujar pria yang pernah menjuarai lomba foto internasional tersebut. Menurutnya, tatak adalah budaya orang Madura yang teguh pada pendirian dan tak kenal menyerah dalam melaksanakan sesuatu. Termasuk dalam bertindak. Ketika ditemui usai kegiatan, Edi menyampaikan jika terdapat strata sikap orang Madura yang hampir memiliki kesamaan dengan tatak. Yakni Bhengal, Angko, dan Nekat. Bagi Edi Setiawan yang biasa dipanggil Om Edi tersebut,

KM/TABRI S. MUNIR

EDI SETIAWAN Budayawan

bhengal memiliki pengertian tindakan seseorang yang hanya berani mengambil risiko jika dirinya harus menjadi korban. ”Berani menerima risiko yang akan didapatnya tidak lantas dikatakan tatak, orang bhengal itu belum tentu tujuannya untuk kebenaran yang diyakininya. Seperti bhengal ka babajah

(berani terhadap sesuatu yang berbahaya, Red),” jelas Edi. Sementara angko menurutnya adalah sikap yang egois dengan mengagungkan dirinya yang paling superior. Sehingga menganggap orang lain lebih lemah darinya. ”Kalau nekat semua orang sudah tahu, yakni berbuat sesuatu dengan tanpa mempertimbangkan dampak setelahnya. Seperti sudah tahu tembok tidak bisa dijebol dengan hanya bermodalkan ditendang malah tetap memaksa, itu sama dengan nekat,” jelasnya mencoba menguraikannya. Budaya tatak yang dimaksud Edi tersebut biasanya lebih melekat kepada pemimpin atau orang yang didaulat sebagai pimpinan suatu kelompok. Sayangnya, menurutnya, sikap tatak yang sejatinya mengand-

ung sikap kenegarawanan saat ini sepertinya mulai tergerus dengan cara-cara baru. ”Banyak modus yang menggerus budaya tatak saat ini, seperti suap maupun korupsi,” pungkas pria yang sering menjadi jujugan budayawan luar Madura tersebut. Sementara, Mahfud MD yang saat ini menjabat sebagai ketua Mahkamah Konstitusi menjelaskan, budaya tatak orang Madura harus kembali ditanamkan dalam menghadapi global consesneas yang saat ini mau tak mau harus dihadapi. Diakuinya, budaya tatak saat ini memang sangat sulit ditemui dari perilaku orang Madura. ”Malah yang lebih banyak yang saat ini saya dapatkan adalah nekat atau bhengal,” jelas mantan Dosen Hukum UII Jogjakarta tersebut. (bri/ed)

FOTO-FOTO : BUSRI THAHA & TABRI S. MUNIR

Kebudayaan Tionghoa BARONGSAI, salah satu kesenian yang biasa diperagakan oleh etnis Tionghoa ikut ambil bagian dalam arak-arakan budaya Madura dalam rangkaian kegiatan KKM II. Di Sumenep sendiri, kebudayaan Tionghoa memiliki pengaruh besar. Salah satunya dapat dibuktikan seni arsitektur Masjid Agung Sumenep.

FOTO-FOTO: KM/TABRI S. MUNIR

Saronen MUSIK Saronen merupakan salah satu kesenian khas Madura untuk mengiringi Kerapan Sapi dan Sape Sonok. Di daerah tertentu di Sumenep, digunakan untuk mengiringi Tan-Pangantanan atau anak yang hendak disunat. Pada parade KKM II, kesenian dimaksud ikut ambil bagian untuk mengiringi penari.

Dayang dan Prajurit DAYANG merupakan pengiring pedamping Raja di keraton. Sedangkan Prajurit adalah pasukan dari kerajaan yang selalu siap membela kerajaan dan rajanya. Kabupaten Sumenep pernah dipimpin 35 raja. Dalam Parade KKM II, terlihat para dayang dan prajurit ikut ambil bagian untuk memeriahkan dan melestarikan kebudayaan Madura.

Ul-Daul UL-DAUL merupakan musik kombinasi antari tong-tong dan peralatan nelayan. Musik Ul-Daul ini lahir di daerah pesisir. Dalam Parade KKM II kemarin, musik ini ditampilkan dengan membawa kereta yang dihias aneka ukiran khas Madura. Terlihat bermacam ukiran khas pulau Madura. Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

MODERN: Aneka kreasi desain pakaian berbahan dasar kain batik Madura diperagakan sejumlah model dalam acara penutupan KKM II yang digelar di Sumenep kemarin (23/12)

Perspektif Keindahan Madura Dinamis Mien A. Rifai: Kreativitas Mereka Tidak Boleh Dibatasi! SUMENEP-Pada hari terakhir gelaran Kongres Kebudayaan Madura (KKM) II di Sumenep kemarin (23/12), terdapat sejumlah peserta yang menampilkan aneka desain baju dengan bahan dasar batik Madura. Desain baju tersebut sangat jauh beda dengan baju khas Madura yang dulunya biasa dengan model tebba’an.

Sebagaimana disampaikan Fahrurrozi, baju adalah salah satu identitas dalam menggambarkan kebudayaan. ”Desain baju tersebut sebenarnya bukan asli berasal dari budaya Madura. Sudah ada berbagai sentuhan desain modernisme,” jelas pria yang juga menjadi peserta pawai tersebut. Kendati sudah mengalami sentuhan desain, sebagaimana disampaikan Fahrur -biasa dia disapa, ada ciri khas yang tetap dipertahankan dari desain baju tersebut. Yakni bahan dasarnya batik Madura. Atas banyaknya desain baju

yang ditampilkan tersebut, Prof Mien A. Rifai, mengaku bangga dengan dinamisnya desain aneka baju tersebut. ”Budaya memang tidak boleh stagnan, harus dinamis menyesuaikan dengan perkembangan zaman,” jelas Mien Ahmad Rifai, nama lengkap pensiunan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bidang Taksonomi Tumbuhan. Peneliti yang dilahirkan di Sumenep, 1 Januari 1940 ini mengungkapkan, budaya -termasuk budaya Madura, akan terus mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan rasa

senang sang pelaku budaya. ”Bagi orang lain luar Madura, rasa senang yang mereka alami akan terlihat tidak indah di mata orang lain. Sementara rasa senang setiap kelompok masyarakat akan menyesuaikan dengan zamannya. Makanya, budaya tetap dinamis dan tak boleh dibatasi,” jelas tokoh yang ahli dalam bidang taksonomi tersebut. Tak heran, atas perubuhan desain baju serta aneka kesenian lainnya yang menjadi bagian dari kebudayaan Madura yang terus mengalami perubahan, dianggapnya se-

bagai bagian dari perubahan rasa senang tersebut. Salah satu perubahan rasa senang warga Madura terhadap kesenian, menurut Mien A. Rifai seperti kerapan sapi yang mengalami pengembangan dengan adanya sape sonok. ”Bahkan kerapan sapi juga menginspirasi adanya kerapan hewan lainnya. Seperti kerapan kambing dan kelinci. Itu semua menyangkut rasa senang yang pada akhirnya menjadi kesenian dan menjadi bagian dari budaya,” ulasnya. (bri/ed)

Batik Madura hanya Coklat, Hitam dan Biru SUMENEP-Batik Madura memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh batik-batik lain dari luar Madura. Namun, seiring berkembangnya zaman, batik Madura juga mengalami penyesuaian dengan kebutuhan. Jika tidak berani berubah untuk berkembang, batik Madura dipastikan tergilas oleh batik-batik baru. Budayawan Nasional asal Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, D. Zawawi Imron memberi apresiasi terhadap perkembangan batik Madura yang tidak hanya terpaku terhadap warna coklat, hitam dan biru. Tetapi, batik Madura saat ini dianggapnya telah mampu bersaing dengan batik-batik lain dari luar Madura. ”Kita sudah banyak tahu tentang batik Madura yang terus berkembang sedemikian rupa.

Kalau dahulu, batik Madura warnanya hanya coklat, hitam dan biru. Tetapi saat ini warnanya sudah beraneka ragam,” ujar D. Zawawi Imron ketika mengunjungi stand Batik Madura di arena kongres. Menurutnya, batik Madura hasil kreasi dari para kreator batik dan para pemikir budayawan telah mampu berkembang hingga mampu bersaing dengan batik-batik dari luar Madura. Batik Madura, lanjutnya, tidak hanya menjadi batik untuk kebutuhan tertentu saja, tetapi juga untuk kebutuhan lain. ”Batik Madura sudah mampu mengarungi waktu dan memberikan jawaban terhadap kebutuhan-kebutuhan manusia-manusia modern. Sekarang itu, batik Madura bukan hanya menjadi samper dan sarong,

LESTARIKAN BUDAYA : D. Zawawi Imron ketika mengunjungi salah satu stand batik di lokasi pembukaan KKM II di Sumenep.

KM / BUSRI THAHA

tapi batik Madura sudah menjadi baju dan juga bisa menjadi selendang, sudah bisa dijadikan pakaian pasangan suami istri,” terangnya. Dia menjelaskan, perkembangan yang cukup signifikan tersebut terjadi karena

telah dilakukan pembatik dan pemikir batik di Madura. Pemikiran tersebut adalah untuk memenuhi semua kebutuhan manusia-manusia modern. Hal tersebut terjadi karena sudah melakukan dialog untuk menjawab tantangan yang telah

dilakukan oleh budayawanbudayawan Madura. ”Dengan perkembangan ini, menunjukkan bawah imanjinasi budawayan Madura sudah mampu untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan manusia modern,” pungkasnya. (bus/ed)


SENIN

11

24 Desember 2012

Pertanyakan Kinerja Osas dan Mennoh Dinilai Terlalu Bermain Individu dan Egois

MANDUL: Osas kembali gagal menciptakan gol saat P-MU berhadapan dengan Batam FC pada laga uji coba di Stadion Ahmad Yani Sumenep, Sabtu (22/12). KM/TABRI S MUNIR

Januari, Kantor PT P-MU Bangkalan Siap

K-CONK

KM/IST

BERSAUDARA: LA Mania memberikan sambutan hangat kepada K-Conk Mania yang datang langsung ke Lamongan untuk memberikan dukungan kepada Perseba Super.

Disambut Baik LA Mania LAMONGAN-Keberangkatan K-Conk Mania ke Stadion Surajaya Lamongan disambut hangat oleh suporter tuan rumah Lamongan Asli alias LA Mania. Bahkan K-Conk Mania yang mengusung misi memberi dukungan penuh bagi Perseba Super di Piala Gubernur Jawa Timur diberikan tempat khusus di dalam stadion. ”Kami sangat senang dengan sambutan yang diberikan LA Mania. Bahkan Ketua Umum LA Mania terlihat tidak canggung untuk berkumpul atau sekedar berfoto bersama kawan-kawan K-Conk Mania,” ungkap YuKami sangat senang nus Mansur, Ketua dengan sambutan yang Forum Korwil K-Conk diberikan LA Mania. Mania, kemarin. Bahkan Ketua Umum Dalam pertandinLA Mania terlihat gan yang berkesudahan dengan skor tidak canggung untuk imbang 0-0 tersebut, berkumpul atau sekedar kedua suporter maberfoto bersama sih memperlihatkan kawan-kawan K-Conk keakrabannya. SeMania.” lain karena banyak

BANGKALAN-Tidak lama lagi P-MU akan menjalani debut perdananya di Indonesia Super League (ISL) pada Januari mendatang. Segala persiapan sudah hampir rampung dilakukan, dari pembentukan tim, sponsorship, hingga koordinasi terkait dukungan yang akan diberikan bagi Osas Saha dan kawan-kawan. Salah satu yang tidak kalah penting adalah pelayanan terhadap penggemar P-MU, khususnya penyediaan atribut resmi. Banyaknya permintaan untuk menyediakan atribut resmi tim menjadi alasan manajemen untuk membuka kantor cabang PT Pojur Madura United di Bangkalan. Manajemen PT Pojur Madura United telah mengontrak sebuah ruko di depan Stadion Gelora Bangkalan yang akan dijadikan sebagai kantor cabang PT Pojur Madura United. ”Karena hampir seluruh laga home kita di ISL digelar di Bangkalan, maka kita juga perlu untuk membuka cabang PT Pojur Madura United di sini (Bangkalan, red),” terang Direktur Utama PT Pojur Madura United, Achsanul Qosasi. Rencananya dalam beberapa hari mendatang ruko tersebut akan mulai direnovasi sesuai dengan desain interior yang akan digunakan. ”Saya sudah menunjuk seorang kolega di Bangkalan untuk pengerjaannya. Besok (hari ini, red) sudah mulai dimodifikasi,” terang Achsanul kepada Kabar Madura sembari menambahkan jika dalam beberapa pekan mendatang proses renovasi tersebut bisa dirampungkan.

KM/DOK

SUPPORTING P-MU: Kantor Pojur Bangkalan yang terletak di depan Stadion Gelora Bangkalan siap beroperasi pada awal Januari mendatang.

Selain berfungsi sebagai kantor cabang PT. Pojur Madura United di Bangkalan, ruko yang terletak di depan SGB tersebut juga akan digunakan untuk membuka gerai merchandise P-MU. ”Ruko ini terdiri dari dua lantai. Lantai atas akan dipakai

untuk kantor PT Pojur Madura United, sementara lantai bawah untuk penjualan merchandise. Dengan begitu kita bisa memiliki pusat atribut yang dikelola secara resmi,” tandas Achsanul. Menurut informasi yang beredar, manajemen PT Pojur Madura United

mengontrak ruko tersebut untuk tiga tahun ke depan. Hal tersebut menjadi sinyal bahwa dalam 2-3 tahun mendatang P-MU masih berencana menggunakan SGB sebagai home base sambil menunggu rampungnya pembangunan Stadion Pamekasan. (bai/rr)

Tetap di Bawah Kendali PSSI JAKARTA-PSSI melalui anggota Komite Eksekutif (Exco) Sihar Sitorus, mengungkapkan bahwa tim nasional Indonesia U-23 yang dipersiapkan untuk SEA Games 2013 Myanmar berada di bawah kendali dan pengelolaan PSSI. Pernyataan Sihar tersebut sekaligus menolak pernyataan Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Tono Suratman, yang menyatakan bahwa tim nasional Indonesia U-23 dibentuk oleh KONI sebagai pengendali Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas

anggota LA Mania yang juga berdarah YUNUS MANSUR Madura, faktor sloKetua Forum Korwil gan keduanya yang K-Conk Mania antipermusuhan, menjadikan jalinan kedua suporter beda kasta tersebut kian karib. ”Memang tidak ada suporter manapun yang mau mencari musuh. Kita datang ke stadion dengan tujuan yang sama, yaitu mendukung klub kebanggan kita masing-masing. Kalah atau menang itu kita harus terima dengan lapang dada,” imbuh Yunus. (bai/rr)

WWW.TRIBUNNEWS.COM

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

PAMEKASAN -Kendati Persepam Madura United (P-MU) berhasil memetik kemenangan dalam tiga laga uji coba terakhirnya, sejumlah suporter mempertanyakan profesionalisme dua pemain asing Laskar Sape Kerap. Kritikan tersebut diarahkan kepada Stephen Mennoh dan Osas Marvelous Ikpefua Saha yang dianggap kurang memberikan kontribusi terhadap tim. Hal tersebut dikatakan Koordinator Lapangan Taretan Mania, Erwin, yang menyoroti dalam tiga laga tersebut terlalu bermain egois dalam menjalin kerjasama dengan pemain lainnya. Menurut Erwin, keduanya cenderung bermain sendiri dengan tidak mengindahkan pemain lain yang sebenarnya memiliki posisi lebih menguntungkan. ”Setiap kali bola berada di kaki Mennoh, dia selalu memaksakan diri untuk mengirim bola kepada Osas. Padahal ada pemain lain yang berdiri bebas tanpa pengawalan lawan. Osas sendiri penampilannya angin-anginan jauh dari performa sebagai striker berkelas yang layak dibayar mahal,” ujar Erwin sambil mencoba menganilisisnya jalannya pertandingan uji coba P-MU melawan Batam FC, Sabtu (22/12) kemarin lusa. Kritikan Erwin diamini caretaker pelatih P-MU, Jamrawi Jambak, yang memimpin Firly Apriansyah dan kawankawan dalam laga kemarin.

Menurutnya dua pemain asing yang diturunkannya kemarin memang jauh berada di bawah performa aslinya. ”Melihat kondisi permainan kemarin, makanya kami tim pelatih menarik keluar Mennoh untuk digantikan Khoirul Mashuda. Dia terlihat tampil di bawah performa aslinya,” jelas Jamrawi ketika ditemui Kabar Madura usai pertandingan. Dalam dua laga uji sebelumnya, kedua pemain tersebut memang terlihat tidak mau mengirimkan bola ke pemain lainnya, akibatnya jalannya pertandingan sering terlihat sangat individual ketika bola yang sedang dikendalikan Mennoch dipaksakan menuju Osas Saha. Sebaliknya, selama tiga pertandingan tersebut, Osas sering tampil angin-anginan dan belum sekalipun mencetak gol. ”Osas di tiga pertandingan uji coba terakhir memang tampil sangat jelek. Bisa jadi karena dia sedang offday,” ujar Manajer P-MU, Achsanul Qosasi. Kebuntuan Osas dalam menjebol gawang lawan hingga pertandingan uji coba terakhir menjadikan sejumlah suporter P-MU yang berada di tribun timur terus menagih janji Osas agar mencetak gol. Teriakan suporter tersebut terus bergemuruh ketika babak kedua pertandingan. ”Osas Saha.. Osas Saha…. Mana golmu?” demikian teriakan suporter yang terus menerus didengungkan. Sayangnya, kendati teriakan terus mengalir, hingga usai pertandingan Osas masih belum sekalipun mencetak gol. (bri/rr)

KENANGAN 2011: Skuad tim nasional Indonesia U-23 berhasil menembus final SEA Games 2011 di Jakarta sebelum kisruh melanda otoritas sepakbola nasional.

(Satlak Prima). ”Pada pertemuan dengan petinggi-petinggi FIFA di Tokyo, FIFA mengakui PSSI sebagai satu-satunya organisasi pengelola sepakbola di Indonesia. Lantas mengapa KONI mau mengambil alih pengelolaan Timnas Indonesia. Bukannya Ini malah akan menambah kisruh dan melabrak aturan,” ujarnya yang dilansir dari www. tribunnews.com. Sihar menegaskan, tim nasional Indonesia U-23 yang dipersiapkan untuk SEA Games 2013 berada di bawah pengelolaan PSSI. ”Pengelolaan timnas proyeksi SEA Games 2013 tetap berada di bawah PSSI. Begitu juga dengan penunjukkan pelatih dan pemilihan pemainpemainnya,” tuturnya.

Sebelumnya KONI Pusat menunjuk Rahmad Darmawan untuk melatih tim nasional Indonesia U-23. Koordinator cabang-cabang olahraga di Indonesia itu sudah mengantongi 33 nama pemain yang dipersiapkan untuk mengikuti pelatnas SEA Games. Sihar ditunjuk oleh PSSI sebagai ketua Komite AdHoc tim nasional yang merupakan pengganti Badan Tim Nasional (BTN). Ia dibantu Bob Hippy, Halim Mahfudz dan Bernard Limbong. Komite Ad-Hoc dibentuk karena prestasi tim nasional Indonesia terus mengalami kemunduran dan harapannya dibentuk komite ini supaya manajemen tim nasional lebih transparan dan objektif. (rr)


12

SENIN

24 Desember 2012

STEPHEN MENNOH

OSAS SAHA

TASSIO BAKO

KWON JUN KM/TABRI S MUNIR

RESMI MILIK P-MU: Stephen Mennoh, Osas Marvelous Ikpefua Saha, Muhammadou Tassio Bako, dan Kwon Jun menjadi pemain asing di skuad P-MU musim ini setelah menandatangani kontrak dengan manajemen.

DAFTAR PEMAIN YANG SUDAH DIKONTRAK 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.

Galih Firmansyah. Firmansyah Alfonsius Kelvan Mohammadou Tassio Bako Khusnul Yuli Fachrudin Firly Apriansyah Khokok Roniarto Michael Orah Denny Rumba M. Hussen Kwon Jun Anton Samba Khoirul Mashuda Issac Djober Rossy Noprihanis Stephen Mennoch M. Ervan Hidayatullah Sudirman Indriyanto Nugroho Osas Marvelous Ikpefua Saha

(asing non-Asia)

Untuk Lengkapi Skuad P-MU Musim Ini (asing Asia)

(asing non-Asia)

(asing non-Asia)

SUMENEP-Usai sudah rangkaian uji coba Persepam Madura United (P-MU) sepanjang tahun 2012. Selesainya program uji coba tahun ini sekaligus sebagai akhir proses seleksi pemain yang akan berbaju loreng merah putih, kostum kebanggaan P-MU. Meski demikian, Manajer P-MU Achsanul Qosasi, menjelaskan jika skuad asuhannya masih membutuhkan tiga pemain lagi untuk melengkapi daftar pemain yang akan

didaftarkan ke PT Liga Indonesia selaku operator Indonesia Super League (ISL). Achsanul mengatakan penambahan tiga pemain tersebut diserahkan sepenuhnya kepada pelatih kepala P-MU, Daniel Roekito. Sejauh ini manajemen sudah mengikat 21 pemain yang telah resmi menandatangani kontrak untuk berseragam Laskar Sape Kerap musim ini. Dari 21 pemain tersebut, terdapat empat pemain asing, masing-masing: Stephen Mennoh (Liberia), Osas Marvelous Ikpefua Saha (Nigeria), Muhammadou Tassio Bako (Kamerun) dan Kwon Jun (Korea Selatan).

Sementara untuk pemain lokal, Achsanul mengatakan jika seluruh pemain sudah resmi berbaju P-MU kecuali tiga pemain lokal kelahiran Madura yang hingga kini masih berstatus magang, yakni M. Rivai, Rudi Rega, dan Dedi ‘Gentak’ Kurniawan. ”Khusus tiga pemain asal Madura saat ini sementara berstatus magang. Tapi mereka akan segera menandatangani kontrak sebagai pemain P-MU jika menunjukkan perkembangan signifikan,” jelas Achsanul. Sementara M. Ervan Hidayatullah resmi dikontrak karena mampu menunjukkan performa terbaiknya

selama masa seleksi dan uji coba. Ervan menjadi satu-satunya pemain asli Madura yang resmi memperkuat P-MU musim ini. ”Status Ervan adalah pemain yang kami kontrak,” tandas Achsanul. Daniel Roekito yang ditunjuk sebagai pelatih kepala P-MU memiliki tugas untuk melengkapi skuad P-MU hingga genap menjadi 24 pemain. Kekurangan tiga pemain tersebut menurut Daniel akan diisi dua orang pemain lokal yang berposisi sebagai striker dan winger, serta satu pemain asing Asia yang sangat dimungkinkan berposisi sebagai winger atau striker. (bri/rr)

Menyerang dengan BolaBola Pendek

KOMPETISI

KM/DOK

INI KANDANG KAMI: Manajemen P-MU terus berupaya melobi PT LI agar ada empat pertandingan home P-MU yang bisa digelar di Stadion Ahmad Yani Sumenep.

Lobi PT LI Soal Home KENDATI sudah diputus oleh PT LI jika Stadion A Yani Sumenep tidak memungkinkan untuk menjadi kandang P-MU dalam mengarungi ISL, upaya manajemen Laskar Sape Kerap untuk tetap memberikan kepuasan kepada penggila bola di Sumenep terus dilakukan. ”Saat ini kami memang sedang gencar melobi PT LI agar ada sebagian pertandingan P-MU yang bisa digelar di Sumenep. Setidaknya kami berharap ada empat pertandingan home,” ungkap Manajer P-MU, Achsanul Qosasi. Sebagaimana jadwal pertandingan yang telah dirilis oleh PT LI, pada putaran pertama ISL, P-MU mendapatkan jatah home sebanyak delapan pertandingan sedang sembilan sisanya harus dilakoninya di kandang lawan. Sementara pada putaran kedua, terdapat sembilan pertandingan home serta delapan pertandingan di kandang lawan. Terkait dengan jadwal pertandingan tersebut, Achsanul mengaku jika P-MU pada laga-laga awal harus melakoni pertandingan berat, yakni bertandang ke Stadion Surajaya, kandang Persela Lamongan yang dilanjutkan dengan tur Papua menghadapi Persipura Jayaura dan Persiwa Wamena. Mengingat dua wilayah tersebut sangat jauh, Achsanul mengaku jika pihaknya juga sedang mengupayakan agar jadwal pertandingan bisa direvisi. Perubahan tersebut erat kaitannya dengan jara tempuh yang harus dilalui di Papua. ”Setidaknya usai menghadapi Persipura kemudian melawat ke Persidafon, karena dua wilayah tersebut lebih berdekatan. (bri/rr) Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

Tiga Pemain Lagi !

DARI 21 pemain yang telah resmi dikontrak oleh manajemen P-MU, hanya Kwon Jun yang memiliki karakter sebagai penguasa umpan panjang, yakni umpan crosing ke sayap kanan dan sayap kiri yang sama baiknya, termasuk umpan panjang ke lini depan. Sementara pemain lain lebih identik dengan pemain yang memiliki naluri memainkan bola dengan umpan-umpan pendek dengan satu dua sentuhan saja. Terutama pemain di lini tengah yang cenderung bertipe sebagai pemain dengan gaya pendek merapat. Direkrutnya karakter pemain yang secara naluri cenderung memainkan umpan-umpan pendek diakui Achsanul sebagai bagian dari upaya membentuk karakter tim P-MU yang memiliki ciri khas Madura, yakni keras dan cepat. ”Karakter dari P-MU nantinya adalah permainan menyerang dengan cepat melalui bola-bola pendek. Daniel Roekito selaku pelatih yang ditetapkan miliki visi yang sama dengan kami untuk membentuk karakter tim yang cepat dan keras dengan bola-bola pendek,” ujarnya. Karakter tersebut, menurut Achsanul, masih belum terbentuk secara utuh. Kendati demikian diakuinya jika

KERAS DAN CEPAT: Michael Orah menjadi salah satu pemain yang diandalkan pelatih untuk menyayat serangan P-MU dari sisi sayap.

P-MU saat ini sudah memiliki embrio untuk memainkan bola cepat dengan umpan-umpan pendek. Sementara itu, pelatih P-MU, Daniel Roekito yang secara definitif akan mulai bekerja pada 27 Desember mendatang juga mengaku pembenahan untuk membentuk karakter tim yang berorientasi menyerang dengan memainkan bola-bola pendek erat hubungannya dengan jalinan kerjasama antarlini.

”Pembenahan utama adalah jalinan komunikasi antarlini untuk kemudian memadukan kerjasama tim secara keseluruhan. Jika ini sudah terbentuk, maka karakter sebagai tim yang menyerang dengan memainkan bolabola pendek dan cepat akan gampang tersaji nantinya,” ujar Daniel. Diakuinya, materi pemain yang saat ini dimiliki P-MU sangat mungkin memainkan permainan cepat dengan bola-bola pendek terutama setelah

KM/TABRI S MUNIR

melihat komposisi pemain sayap yang saat ini diemban oleh Michael Orah, Khusnul Yuli, Khokok Roniarto dan M. Hussen sebagai bek sayap, serta Rossy Noprihanus dan Issac Djober sebagai pemain sayap tengah atau winger. ”Pemain-pemain tersebut memiliki sprint cepat serta mampu menjaga bola tetap dalam penguasaan. Kendati demikian, harus ditambah satu lagi pemain untuk posisi tersebut,” jelas Daniel. (bri/rr)

Perseba Super Curi Poin Perdana LAMONGAN-Perseba Super sukses mencuri satu poin pada laga perdana grup A Turnamen Piala Gubernur Jawa Timur setelah menahan imbang tuan rumah Persela Lamongan di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (23/12). Bertindak sebagai tim tamu, anak asuh pelatih Nus yadera tidak menunjukkan sebagai tim Divisi Utama yang berada satu level di bawah tuan rumah yang menghuni kasta ISL meski tanpa diperkuat pemain bintangnya, Danilo Fernando.

Memulai laga dengan tempo sedang, barisan tengah Perseba Super yang dikomando Victor da Silva, berhasil mengimbangi lini tengah Persela Lamongan. Bahkan pada pertengahan babak I, Germain Bationo sempat membuat shooting ke arah gawang Persela yang dijaga Khoirul Huda. Di babak kedua, permainan Perseba Super justru terlihat lebih berkembang. Beberapa tusukan yang dilakukan anak asuh Nus Yadera membahay-

akan gawang Persela. Peran Han Sang Min dan Roman Golian yang berdiri sejajar sebagai palang pintu Persela rupanya masih terlalu kuat untuk ditembus oleh penyerangpenyerang Perseba Super. Skor 0-0 bertahan hingga pertandingan berakhir. Hasil ini tentu saja membuat suporter LA Mania kecewa. Menurut mereka, sebagai tim tuan rumah, Persela seharusnya bisa memanfaatkan momentum untuk memenangi laga di partai pembuka.

Bahkan suporter tuan rumah menuding bahwa kepemimpinan pelatih Gomes de Oliviera menjadi biang keladi kegagalan tersebut. Pelatih asal Brasil tersebut dinilai gagal mengikuti jejak Miroslav janu yang musim lalu berhasil membawa Persela finis di peringkat 4 ISL. ”Gaya permainan yang diterapkan Gomes sangat monoton sehingga serangan Persela mudah diantisipasi lawan,” kritik Vananda, salah atu LA Mania. Nus Yadera mengaku puas

dengan hasil yang diraih tim asuhannya kemarin sore. Pria asal Maluku tersebut memberikan apresiasi terhadap motivasi yang ditunjukkan Laskar Suramadu untuk meladeni perlawanan tim tuan rumah. ”Saya bersyukur anak-anak bermain dengan motivasi tinggi. Mudah-mudahan di laga kedua melawan Deltras, Rabu (26/12) mendatang, kita bisa mempertahankan kekompakan tim dan meraih kemenangan,” ujar Nus Yadera. (bai/rr)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.