Kabar Madura Edisi 18 Desember 2012

Page 1

Kabar Bangkalan Pilih Pupuk Organik Siasati Kemungkinan Kelangkaan Kabar Sampang Brimob Jaga Ketat Rekapitulasi Antisipasi Potensi Terjadinya Ricuh Kabar Pamekasan PDAM Tak Sumbang PAD Sedang Terjangkit Penyakit Kronis

TWITTER

@kabarmaduranews

Kabar Sumenep Putus Kontrak lalu Black List Proyek Trotoar Dipastikan Tak Selesai Tepat Waktu

Simpan Pemain Utama, Menang 3-0

SELASA 18 Desember 2012

Hejaz Tak Akui Rekapitulasi Gugat KPU ke Mahkamah Konstitusi SAMPANG-Pleno rekapitulasi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sampang terhadap hasil perhitungan perolehan pasangan calon Bupati dan wakil Bupati pada Pemilukada Sampang 2012 di aula PKRI Sampang Senin (17/12) berjalan lancar, namun usai rekapitulasi masingmasing PPK, salah satu saksi pasangan Hejaz (Hermanto Subaidi dan Ja’far Shodiq), Joni Purnomo memilih untuk tidak membubuhkan tanda

tangannya dalam berita acara hasil rekapitulasi tersebut. Kepada sejumlah media, Joni Purnomo menjelaskan alasan penolakannya untuk memberikan tanda tangan terhadap hasil p rekapitulasi tersebut, karena banyak kejanggalan di dalamnya. “Saya mohon maaf tidak bisa menandatangani penetapan perolehan suara pada rekapitulasi ini karena harus ada kepastian hukum terhadap pelanggaranpelanggaran yang dilakukan oleh salah satu calon untuk mempengaruhi pemilih, Bersambung ke Hal 6

AHMAD AINOL HORRI, Sumenep

KM/WAWAN AWALLUDDIN HUSNA

TOLAK TEKEN: Joni Purnomo (baju putih), saksi dari tim Hejaz usai menolak menandatangani hasil rekapitulasi langsung didatangi sejumlah tokoh. Dari kiri Kapolres Sampang AKBP Solehan, Joni Purnomo, Abdurrahman (Ketua tim Alfalah) dan Kabag Ops Polres Sampang Kompol Alfian Nurrizal.

KM/HAIRUL ANAM

KRITIS: Tim Advokasi ASRI tengah beraudiensi dengan komisoner KPU Pamekasan, Senin (17/12) pukul 20.45. Hadir pula tim sukses KOMPAK & AHO.

Pemdes-Warga Rebutan Tanah Kuburan SUMENEP-Sengketa lahan kuburan di Desa Pamoloan, Kota Sumenep, rupanya tetap menghangat. Masing-masing pihak tetap bersikukuh saling mengakui hak atas tanah tersebut. Pembicaraan saling menjatuhkan dari kedua belah pihak tetap terdengar riuh, hingga menjadi bahan pembicaraan para pedagang yang berjualan di lokasi kuburan sengketa itu. Berdasarkan keterangan dari para pedagang setempat, perseteruan itu sebenarnya sudah lama. Bersambung ke Hal 6

Email Redaksi: redaksi@kabarmadura.co.id

10 Tahun Mengabdi Tanpa Bekerja Penjaga Asta Brambang Desa Kalimo’ok Kecamatan Kalianget, hidupnya sepenuhnya diabdikan untuk menjaga kuburan ulama yang ada dikuburkan dalam asta tersebut. Ia sebagai penjaga asta tidak pernah bekerja. Sampai saat ini sudah 10 tahun lamanya, lalu dari mana dapat uang untuk biaya hidup dirinya dan keluarganya?

Tim ASRI Temukan Dugaan ‘Mark Up’ Data Pemilih

Sengketa

Melihat Kehidupan Penjaga Asta Brambang

PAMEKASAN-Tim advokasi calon bupati dan wakil bupati (cabup-cawabup) Achmad Syafii-Khalil Asy’ari (ASRI), bergerak cepat dalam menyikapi persoalan Pemilukada. Terbaru, tim yang diketuai Heru Budhi Prayitno ini menemukan diduga mark up atau penggelembungan 2.958 pemilih dalam data pemilih.

Hal demikian terungkap dalam audensi tim advokasi ASRI dengan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Pamekasan, Senin (17/12) pukul 20.45. Selain tim ASRI, terdapat pula perwakilan dari cabup-cawabup Kholilurrahman-Masduki (KOMPAK) dan cabup-cawabup Al Anwari-Holil (AHO). Bersambung ke Hal 6

Makmur Unggul di Setiap Kecamatan

KM/SYAIFUL ISLAM

REKAPITULASI: KPU Bangkalan menggelar rekapitulasi suara di aula Panwaslukab kemarin.

BANGKALAN-Perolehan suara pasangan nomor urut 3 M. Makmun Ibnu FuadMondir Rofii (Makmur) unggul di semua 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Bangkalan. Makmur memperoleh 505.986 suara atau 93,47 persen. Sementara pasangan nomor urut 2, Nizar Zahro-Zulkifli (Nikmat) hanya mengantongi 35.378 suara atau 6,53 persen. Sedangkan suara yang tidak sah mencapai 41.719. Jumlah suara sah dan yang tidak sah sebanyak 583.083. Untuk jumlah daftar pemilih tetap (DPT) mencapai 880.928 pemilih. Bila dikalkulasi jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilih sebesar 297.845 orang. Hal tersebut sesuai dengan hasil rekapitulasi yang dilakukan KPU Bangkalan dalam rapat pleno yang digelar Senin (17/12).

ASTA Brambang merupakan tempat peristirahatan K. Ali Bin Khotib Patutusan. Sosok yang dikenal waliyullah itu memiliki mitos bahwa dirinya mempunyai kemampuan seperti Nabi Sulaiman, yakni dapat berbicara dengan hewan hingga dapat

mengajarkan hewan seekor monyet bisa baca Alquran bahkan menghafalnya. Dengan kewaliannya, asta tersebut menyedot perhatian wisatawan yang datang ke Sumenep, baik dari madura maupun dari luar Madura. Bersambung ke Hal 6

KM/PANORAMIO

ASTA BRAMBANG: Salah satu tempat peristirahatan ulama Sumenep yang dikenal sebagai penyebar ilmu tasawwuf dan memiliki kemampuan mengajari hewan baca Alquran hingga menghafalnya.

Anggaran Mau Tutup, Renovasi Baru Dikerjakan BANGKALAN-Bulan Desember sudah memasuki pertengahan namun sejumlah poyek renovasi maupun perbaikan sekolah belum juga kelar. Bahkan ada yang masih baru dikerjakan 1 bulan lalu. Sebut saja renovasi SDN Keranggan Barat 3, Kecamatan Tanah Merah, yang baru digarap 1 bulan lalu tersebut sampai saat ini masih belum selesai. Bersambung ke Hal 6

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

BARU DIKERJAKAN: Renovasi SDN Keranggan Barat 3, Tanah Merah belum juga selesai padahal sudah masuki akhir tahun anggaran 2012.


2

SELASA

18 Desember 2012

HUKUM Hanya karena Ditegur, Kerabat Ditusuk BANGKALAN-Inilah jadinya jika emosi menjadi raja. Urusan sepele bisa berujung penusukan. Hal ini yang terjadi pada Munilam. Pria asal Desa Banyior Sepulu, Bangkalan ini menusuk seorang pria hanya karena ditegur saat ngebut waktu berkendara. Tak terima ditegur, pria ini memukul, tak terima pukulannya ditepis, pria ini langsung mengeluarkan pisaunya untuk kemudian menusuk orang yang menegurnya tadi dan kemudian kabur hingga petugas kepolisian setempat menangkapnya dan menjebloskannya ke penjara. Saat itu Kamis 2 Agustus sekitar pukul 16.00, H.Rosidi saksi korban, bersama dengan istrinya hendak berbelanja ke pasar sore Sepuluh. Selang beberapa waktu seusai berbelanja, Rosidi dan istrinya berjalan kaki menuju tempat parkir motor. Asyik berjalan berdua, Munilam, terdakwa kasus penganiayaan ini, datang dari arah belakang korban dengan sebuah motor berkecepatan tinggi. Kaget dengan ulah terdakwa, Rosidi pun menegur Munilam. “Laonan e!”, tegur Rosidi. Tapi dasar lelaki angkuh ini, ditegur demikian membuatnya emosi dan membalas teguran tersebut dengan perkataan tantangan. “Arapah?”, jawab Munilam. Munilam yang tak terima atas teguran tersebut kemudian turun dari kendaraan yang ditumpanginya lalu memukul dengan tangan kosong ke arah Rosidi. Rosidi yang sigap menangkis pukulan tersebut, namun Munilam yang sudah hilang akal sehatnya malah mengeluarkan sebilah pisau dari balik bajunya, tanpa tedeng aling-aling, Munilam kemudian menusuk Rosidi tepat di bahu kanannya dan kemudian kabur. Atas peristiwa tersebut, Munilam didakwa 2 pasal berlapis dan kepemilikan senjata tajam, yakni pasal 351 ayat 1 tentang penganiayaan serta pasal 2 ayat 1 UU Darurat No. 12 Tahun 1951 terkait kepemilikan sajam. Atas 2 dakwaan tersebut Munilam dituntut 7 bulan penjara. Adapun hal yang meringankan terdakwa, belakangan Rosidi dan Munilam diketahui adalah kerabat dan atas kejadian tersebut keduannya telah berdamai di depan majelis hakim. (jos/zis)

Pilih Pupuk Organik

Setahun Diperbaiki, Sudah Rusak Lagi BANGKALAN-Masyarakat Desa Jangkar dan Desa Kendabah mengeluhkan rusaknya jalan penghubung kedua desa tersebut. Padahal belum genap satu tahun jalan tersebut diperbaiki, dan kini sudah kembali berlubang. “Belum satu tahun mas sudah rusak lagi, saya ingat antar bulan Maret hingga April pengerjaan (perbaikan) jalan ini,” ungkap Suswantoro, 35 warga desa Kedabah, Senin (17/12). Menurutnya rusaknya jalan sudah terjadi 2 bulan sejak selesai diperbaiki, dan aspalnya tidak kuat menahan kendaraan yang lewat. Padahal arus lalu lintas di jalan tersebut tergolong kecil. “Aspalnya mudah dipatahkan mas” tandasnya. Hal senada juga diungkapan Hardi, salah satu warga desa Jangkar. Menurut pria berusia 26 tahun ini, proyek perbaikan jalan tersebut terkesan tambal sulam, dan kualitasnya jelek. Sehingga wajar saja kalau cepat rusak. “Kayak tambal sulam saja mas, wajar saja kalau cepat rusak” tandasnya. Akibat kembali rusaknya jalan tersebut, warga mengaku perjalanannya terganggu, apalagi ruas jalan yang rusak mencapai satu kilometer. Dan mereka berharap agar dinas terkait dapat segera melakukan perbaikan jalan. “Saya harap jalan disini segera diperbaiki” tandas Hardi. (fir/zis)

RUSAK LAGI: Jalan penghubung antara Desa Jangkar menuju Desa Kendaban Tanah Merah sudah rusak. Tampak pengendara motor meliuk-liuk menghindari lubang.

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

Peternak Tak Mampu Penuhi Permintaan

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

SIAP POTONG: Ratusan bebek siap dikirim ke sejumlah pemesan di sejumlah rumah makan dan pasar di Kabupaten Bangkalan (17/12)

pertaniannya. “Jauh lebih murah pupuk kandang dibandingkan harus menggunakan pupuk pabrikan,” ungkap Saprawi, 45 petani asal Desa Keranggan. Sementara itu Dinas PerBANGKALAN-Memasuki musim tanam padi di Bang- tanian dan Peternakan (Diskalan, kebutuhan pupuk pertanak) Kabupaten Bangterutama produksi pabrik kalan menjamin ketersediuntuk lahan pertanian nam- aan pupuk di Bangkalan. paknya akan berkurang. Hal Sebagaimana di sampaikan tersebut terjadi karena se- Kepala Dispertanak Bangbagian besar petani di dae- kalan Puguh Santoso melalui rah tersebut lebih memilih Kepala Bidang Sarana Prasamenggabungkan pupuk rana dan Agribisnis Supriadi mengatakan, stok organik atau lebih pupuk saat ini madikenal dengan sih aman kepada pupuk kandang Kabar Madura bedengan pupuk pabrikan seperti Jauh lebih murah berapa waktu lalu. ”Petani tidak pupuk urea. pupuk kandang Para petani meng- dibandingkan harus usah khawatir akan ganggap tidak ad- menggunakan pu- t e r j a d i k e l a n g kaan,” terangnya. anya perbedaan puk pabrikan Terlebih lagi saat signifikan hasil ini, di Bangkalan yang didapatkan SAPRAWI stok pupuk urea sesaat menggunakPetani Desa banyak 8.553 ton, Keranggan an pupuk pabriTSP 1.643 ton dan kan dengan pupuk NPK 376 ton. kandang.”Pakai Seperti halnya yang terjadi pupuk pabrikan sama pupuk kandang hasilnya sama,” di sejumlah daerah di kabuungkap Suraidah, 33, petani pate lainya di Madura, setiap asal Desa Pettong Keca- masuk musim tanam selalu terjadi kelangkaan pupuk matan Tanah Merah. Selain itu, petani juga pabrik. Hal ini disebabkan melihat penggunakan pu- meningkatknya permintaan puk kandang lebih efisien, pupuk yag tidak diiimbangi karena harga pupuk kan- dengan ketersediaan pud a n g j a u h l e b i h m u r a h puk pabrik sehingga terjadi dibandingkan harga pupuk kelangkaan. Petani menudpabrikan. Apalagi petani ing terjadinya kelangkaan bisa membuat pupuk kan- juga disebabkan dugaan dang sendiri sehingga akan permainan oknum pihak mengurangi biaya produksi terkait. (fir/zis)

Siasati Kemungkinan Kelangkaan

BANGKALAN-Sebagai daerah yang terkenal dengan kuliner berbahan dasar bebek wajar saja jika kebutuhan bebek potong sangat tinggi. Seperti yang terlihat di Desa Dumajah Tanah Merah. Ratusan bebek potong yang didatangkan langsung dari peternak bebek di Sumenep tersebut rencananya akan dikirim ke sejumlah rumah makan khas bebek dan sejumlah pasar tradisional yang telah menjadi pelanggan, seperti pasar Patemon Tanah Merah. Menurut pengakuan Munip, 30, warga Desa Dumajah, Tanah Merah, ratusan bebek tersebut akan dikirmkan ke para pelangganya, dan dua kali seminggu dia rutin mengirim ratusan bebek potong. “Senin dan Kamis, saya ambil bebek potong ke Sumenep, setiap kali angkut tidak kurang 700 ekor bebek”, ungkap pria berusia 30 tahun tersebut. Lebih lanjut pria yang mengaku hanya mewarisi usaha jual beli bebek dari orang tuanya ini, tingginya permintaan bebek tidak lepas dari maraknya rumah makan dan pedagang kaki lima yang menjual kuliner dari bebek. Sedangkan peternak bebek Bangkalan belum mampu menyediakan seluruh permintaan bebek, terlebih lagi di Bangkalan jenis bebek lokal yang memiliki ukuran lebih kecil. “Di sini banyak rumah makan, sedang peternak bebek di sini tidak mampu memenuhi permintaan, apalagi ukuran bebek di sini kecil” tandasnya. Meski meraup untung, namun Munip enggan mengungkapkan modal dan keuntungan yang diperoleh dari jual bebek ternak yang dijalaninya. “Kalau untung saya tipis mas”, ungkapnya.(fir/zis)

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

TANAM: Sejumlah petani tampak sedang bergotong royong menanam bibit padi di areal pertanianya.(17/12)

Menengok Pelaksanaan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)

Kurang Dikenal, Partisipasi Warga Pun Sangat Minim Namanya, rumah pangan lestari. Namun sepertinya tak banyak orang mengenal istilah ini. Program yang mulai digalakkan termasuk salah satunya oleh Badan Pengembangan Teknologi Pertanian Jawa Timur ini salah satunya dilaksanakan di Bangkalan. Seperti apa? AGUS JOSIANDI, Bangkalan PERLU diketahui program ini adalah pemanfaatan tanah yang ada di sekitar rumah untuk kemudian ditanami dengan sayuran dan buah dengan media pot dan polibag. Ini dilakukan bertujuan membantu pemerintah dalam mengatasi masalah ketahanan pangan. Sedikitnya 20 rumah dan satu sekolah dasar di daerah jalan Kapten Syafiri Pejagan menjadi Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

daerah percontohan program yang dicanangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Pacitan pada carur wulan pertama tahun 2012 tersebut. Akan tetapi, saat ini, program yang sebenarnya positif bagi warga ini tampaknya tak cepat berkembang, khususnya di Bangkalan. Mengapa? Antusiasme masyarakat untuk melakukan hal serupa cukup rendah sehingga hanya organisasi pelaksananya saja yang mengembangkan. Kehadiran kawasan rumah pangan lestari ini tak begitu saja diterima termasuk di kawasan percontohannya. Masyarakat dan beberapa dinas terkait sempat mempertanyakan program ini, hingga salah satu penanggung jawab pengembangan KRPL tersebut melakukan komunikasi dengan Badan Ketahanan Pangan Bangkalan agar dinas terkait juga diberi informasi terkait hal ini. Ketua Pimpinan Wilayah Salimah Jatim, Nur Aida Rahmawati menjelaskan KRPL ini program

kerjasama antara Salimah selaku organisasi pelaksana dengan Badan Pengembangan Teknologi Pertanian Jatim sejak setahun lalu. “Program ini sudah beberapa bulan ini kami jalankan mas, namun demikian banyak kendala dari pengembangan KRPL ini, satu di antaranya yang paling berpengaruh adalah minimnya partisipasi masyarakat. Kami berharap banyak masyarakat yang berkenan mengembangkan konsep ini, tentunya kami siap membantu untuk itu, jadi siapapun warga yang ingin mengembangkan konsep ini silahkan saja hubungi kami”, jelas wanita yang akrab disapa Aida ini. Menurut Aida, program KRPL ini sangat cocok dilaksanakan oleh para ibu rumah tangga. “Saya pikir ibu rumah tangga sangat cocok untuk aktivitas seperti ini, akan tetapi sejauh ini respon masyarakat untuk juga turut serta dalam pemanfaatan halaman rumah sebagai area pengembangan pangan hortikultura berupa

sayuran dan buah masih sangat minim”, jelas wanita kelahiran 1969 ini. Namun demikian, Aida menjelaskan, upayanya untuk mengenalkan program ini akan terus belanjut. “Kami akan lanjutkan sebisanya, harapannya dengan itu masyarakat bisa termotivasi untuk

kemudian ikut mengembangkan ini, termasuk juga para pelajar SD ya, SDN Pejagan 5 yang kami jadikan percontohan kami berharap para siswa juga bisa secara langsung turut bercocok tanam sehingga mereka bisa menerapkannya dirumahnya masing-masing”, jelas Aida. (zis)

KM/AGUS JOSIANDI

SEGAR : Salah satu rumah di Kawasan Pejagan yang menjadi daerah percontohan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari.


SELASA

3

18 Desember 2012

KM/WAWAN AWALLUDDIN HUSNA

DOA BERSAMA: Sejumlah personil Brimob mengikuti apel pagi sebelum melakukan pengamanan rekapitulasi. Dalam apel tersebut, mereka juga bersama-sama memanjatkan doa dan melafadzkan Asmaul Husna, Senin (17/12) kemarin.

Brimob Jaga Ketat Rekapitulasi

Antisipasi Potensi Terjadinya Ricuh SAMPANG-Rapat pleno dan rekapitulasi suara Pemilukada Sampang yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sampang Kabupaten, Senin (17/12) dijaga ketat Kepolisian Resor Sampang. Pengamanan ketat ini sempat menutup jalur memasuki Jl Rajawali Kota Sampang di perempatan utara (terminal) dan di ujung selatan Jl Rajawali sehingga membuat pengguna jalan harus memutar melewati Jl. Jamaludin.

KESEHATAN MASYARAKAT Kasus Diare Meningkat SAMPANG-Hingga ahir tahun 2012, kasus-kasus penyakit diare sangat mendominasi di Kabupaten Sampang. Dari 10 kasus penyakit terbanyak, yang membutuhkan penanganan rawat inap di RSUD Sampang, penyakit diare atau dalam bahasa mediknya diarrhoea menempati rangking pertama. Hal ini terkait dengan kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan. Ditemui Kabar Madura, Senin (17/12), Humas RSUD Kabupaten Sampang Yuliono menerangkan, data yang tercatat di RSUD Sampang menunjukkan, tahun 2012 ini pasien diare yang ditangani RSUD ada 740 orang, terbanyak di antara 10 penyakit tersebut. Ditambahkannya, kasus diare yang terjadi di Sampang meliputi juga gangguan pencernaan pada penderita. Menurutnya, hal itu terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan dan pola hidup sehat. “Sebagian masyarakat Sampang kurang punya kesadaran terhadap lingkungan dan cenderung menyepelekan pola hidup sehat,” katanya kepada Kabar Madura. Selain itu selama satu tahun ini musim kemarau cukup panjang dengan banyaknya ditemukan penyakit ini setelah berganti memasuki musim penghujan yang berdampak pada kesehatan masyarakat. “Dampak dari pergantian musim dari kemarau ke penghujan, sebenarnya ini merupakan penyakit umum yang sering dialami masyarakat Sampang pada musim seperti ini,” katanya. Dengan tingginya penyakit diare ini Yuliono mengharap masyarakat, menggunakan pola hidup sehat dan menjaga kualitas makanan. Karena jika hal ini terus dibiarkan, bukan tidak mungkin akan menjadi penyakit yang berbahaya bagi penderitanya atau penyakit dengan KLB (Kejadian Luar Biasa). (waw/yoe)

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

Dari pantauan di lapangan, sejak pukul 07.00 pagi terlihat ratusan personil Brimob dan TNI berjaga di sepanjang Jl Rajawali, bahkan puluhan kendaraan yang mengangkut aparat pengamanan Pemilukada ini berjajar dari ujung selatan hingga utara jalan ini. Hal ini karena lokasi rekapitulasi suara tingkat KPU yang diadakan di gedung PKPN Sampang ada di jalan ini. Sebelumnya dilakukan apel bersama di sepanjang jalan ini, selesai apel pasukan brimob yang didatangkan dari Polda Jatim ini sebelum berpencar sempat melakukan doa bersama dengan melafadzkan Asmaul

Husna serta dilakukan pemeriksaan senjata untuk memastikan yang digunakan adalah peluru hampa. Kapolres Sampang AKBP Solehan yang diwakili Kabag Ops Kompol Alfian Nurizal, mengatakan, pihaknya mengerahkan sebanyak 465 personil di antaranya, dari Polres Sampang sebanyak 62 personil, Sabhara 21 personil dan pasukan Brimob Polda Jatim 382 personil atau 4 SSK (Satuan Setingkat Kompi). Banyaknya pihak keamanan yang diterjunkan, sebagai bentuk pengamanan untuk terwujudnya kelancaran dalam rekapitulasi suara Pemilukada Kabupaten

Sampang yang dilakukan KPU Sampang. Alfian menambahkan ketatnya keamanan ini untuk menghindari kerawanan konflik yang mungkin bisa terjadi sehingga mengganggu proses rekapitulasi. “Sebenarnya kita sudah melihat beberapa tingkat kerawanan, ada beberapa laporan dari masyarakat akan terjadi kerawanan konflik pada rekapitulasi suara ini sehingga pengamanan lebih diperketat untuk menjaga proses rekapitulasi ini berjalan aman dan lancar,” tegas Alfian. “Ada kemungkinan tim pemenangan pasangan calon menggelar konvoi di

seputar kota Sampang namun kami sudah melakukan penanggulangan agar tidak melakukan kegiatan seperti itu agar bisa menjaga ketertiban dan kita mengimbau agar mereka melakukan doa bersama saja di tempat” lanjut Kompol Alfian. Di samping itu, ditambahkan Alfian, juga disiagakan tim penjinak bom dan water canon guna mengantisipasi adanya aksi yang tidak diharapkan. Dan pihak keamanan akan terus disiagakan hingga selesai pelantikan terhadap kandidat terpilih nanti yang akan dilaksanakan pada bulan Februari tahun depan. (waw/zis)

Pertengahan Desember Harga Sembako Masih Stabil SAMPANG-Hingga minggu kedua Desember 2012 atau menjelang hari Natal dan Tahun Baru, harga bahan makanan sembilan bahan pokok (sembako) seperti beras, gula, dan sebagainya masih relatif stabil. Di pasar belum ada lonjakan harga. Hal itu terjadi di Pasar Sri Mangunan Sampang dan beberapa pasar kecil lainnya. Naiknya harga sembako tersebut diperkirakan akan terjadi menjelang Natal dan Tahun Baru. Menurut Husen, salah satu pedagang sembako, harga beras masih sama, yakni untuk eceran kualitas super seharga Rp 9 ribu per kilogram (kg). Sedangkan untuk yang biasa, rata-rata Rp 8 ribu per kg. Hal tersebut dikarenakan sampai saat ini baik stok khususnya sembako jenis beras terhitung masih relatif stabil. ' Ini karena stoknya mas, makanya harganya stabil,'' ucapnya kemarin, saat ditemui Kabar Madura, Senin (17/12). Menurutnya, kenaikan bahan-bahan makanan pokok masyarakat akan mengalami kenaikan seperti biasa akan terjadi bila mendekati Natal dan Tahun Baru. Itu sudah menjadi kebiasaan dalam setiap tahunnya jika mendekati hari raya keagamaan dan Tahun Baru. “ Sudah biasanya setiap tahun biasanya akan naik jika sudah mendekati Natal dan Tahun Baru,”

KM/ ACHMAD SYAIFUL ROMADHON

RUTINITAS TAHUNAN: Salah seorang pedagang di Pasar Srimangunan mengatakan, harga sembako selalu meningkat setiap hari raya dan Tahun Baru.

ujarnya kembali. Sementara itu untuk harga daging menjelang Tahun Baru, belum juga mengalami penurunan. Seperti yang diungkapkan salah satu pedagang daging, Isnaini.

Dikatakannya hingga saat ini harga daging di pasaran masih sekitar Rp 85 ribu per kg, dan sudah menjadi kebiasaan hampir setiap tahunnya, harga daging mengalami kenaikan. '' Permintaan meningkat,

makanya stok daging mulai jarang sekarang,'' ujarnya, kemarin (17/12). Seperti diketahui harga daging di Sampang sejak hari Raya Idul Adha beberapa waktu lalu, meningkat se-

cara drastis. Yakni dari Rp 65 ribu per kg menjadi Rp 85 ribu. Dan menurutnya hal Ini akibat tingginya permintaan masyarakat, sehingga otomatis menyebabkan harga daging pun menjadi naik.(KM10/yoe)


4

SELASA

18 Desember 2012

PDAM Tak Sumbang PAD Sedang Terjangkit Penyakit Kronis

KM/FATHOR RAHMAN

TAK PATUT DITIRU: Salah satu mobil dinas oknum pejabat Pemkab Pamekasan tengah mengisi BBM bersubsidi di salah satu SPBU yang ada di Kota Pamekasan.

Ganti Plat Demi BBM Bersubsidi PAMEKASAN-Rupanya, masih ada pejabat Pemerintah Kabupaten Pamekasan yang senang menggunakan BBM (Bahan Bakar Minyak) bersubsidi untuk mengisi mobil dinasnya. Padahal pemerintah sudah berkoar-koar agar setiap mobil yang berplat merah menggunakan BBM non subsidi. Salah satunya dilakukan pegawai kecamatan yang tertangkap kamera wartawan, kemarin. Modus operandinya, si PNS terlebih dahulu mengganti plat merah pada mobdinnya dengan plat hitam. Itu, agar bisa berleha-leha mengisi BBM bersubsidi.

Pelacakan yang dilakukan Koran ini, oknum PNS nakal ini adalah seorang Sekcam (Sekretaris Kecamatan) di salah satu kantor camat wilayah utara Pamekasan. Pasalnya, sekcam yang diketahui berinisial S tersebut sudah berulang-ulang melakukan tindakan yang tidak patut ditiru itu. Hebatnya lagi, ternyata Sekcam tersebut adalah seorang perempuan. Seakan tanpa malu, dia melakukan ulah nakal dan menggelikan, sekaligus merampas hak pengguna BBM bersubsidi tersebut. ”Bukan hanya kali ini mas, mobil

Mengais Rupiah di Pesisir BANYAK hal yang bisa dimanfaatkan warga pesisir dalam kesehariannya. Salah satunya saat air laut surut. Yakni, warga pesisir bisa memanfaatkannya untuk mencari dan menangkap ikan, termasuk jenis Lorjuk. Itu, salah satunya dilakukan Nurhamin, warga Desa Montok, Kecamatan Larangan. Dia sengaja meluangkan waktu guna mengumpulkan Lorjuk yang habitatnya memang berada di pinggiran pantai. ”Mencari Lorjuk cukup sulit. Selain ukurannya yang sangat kecil, tempat persembunyiannya juga tidak bisa ditentukan,” ujar Nurhamin. (ong/ed)

kecuali rakyat biasa. Sebab sudah ada pelarangan pemakaian BBM bersubsidi terhadap mobil berplat merah,” ujarnya saat dihubungi Kabar Madura, Senin (17/12) kemarin. Semua kendaraan dinas, lanjut Husnan, memang tidak diperbolehkan menggunakan BBM bersubsidi. Hal itu sesuai Pergub (peraturan Gubernur). Kalau memang sudah ada aturan, seharusnya itu dipatuhi. ”Tapi kalau sudah ada yang melanggar, maka kembali kepada kepribadiannya dan kembali pada kesadarannya,” katanya. (ong/ed)

KM/MARZUKIY

TAMPAK DEPAN: Kantor PDAM Pamekasan yang terletak di Jalan Kabupaten. Foto diambil Senin (17/12) kemarin.

Tender Sport Center Disorot

HASIL LAUT

KM/FATHOR RAHMAN

tersebut sudah berulang kali dan rupanya tidak hanya di SPBU sini. Pernah diketahui mengisi BBM di SPBU lainnya. Seperti SPBU yang ada di Jl Trunojoyo,” terang salah satu petugas SPBU yang namanya enggan disebutkan. Mendengar hal itu, Ketua Komisi C DPRD Pamekasan, Husnan Ahmadi, menegaskan, pemakaian BBM bersubsidi pengawasannya secara terbuka. Sehingga siapa saja bisa menegurnya tanpa terkecuali. ”Siapa saja bisa menegur pelaku yang berbuat seperti itu. Tidak ter-

PAMEKASAN-Keberadaan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Kabupaten Pamekasan ternyata tidak memberi sumbangan ke Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sebab tengah “sakit”. Itu disampaikan Ketua Komisi B DPRD Husnan Ahmadi kepada Kabar Madura, kemarin (17/12). Menurutnya, kekayaan daerah bisa ditopang dengan pendapatan dari PDAM sendiri. Namun selama ini hal tersebut belum juga terlaksana. ”Selama ini kan tidak ada, istilahnya cuci piring lah di PDAM itu. Sehingga diharapkan ke belakangnya bisa menyumbang ke PAD,” tandasnya. Kata Husnan, PDAM Pamekasan saat ini sedang terjangkit penyakit kronis. Mulai dari terbelit utang hingga kerusakan sistem lainnya. ”Kalau tidak salah sekitar Rp 3 Miliar

untuk menyelesaikan utang PDAM tahun ini,” katanya. Namun dia tidak menuntut PDAM harus memberi sumbangan ke PAD dalam waktu dekat ini. Karena diketahui, saat ini PDAM memang belum mampu melakukannya. ”Kalau tidak sehat, mau memberikan sumbangan PAD gimana. Makanya benahi dulu semua yang menjadi hambatannya,” ujar politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, persoalan yang membelit PDAM Kabupaten Pamekasan mendapat perhatian pemerintah pusat. Kabarnya, pada 2013 mendatang, PDAM akan dikucuri dana Rp 10 Miliyar. Itu, dilakukan untuk perbaikan sistem PDAM dan diperbantukan kepada masyarakat berpenghasilan rendah. Sehingga dapat membantu masyarakat dan pelanggan itu sendiri. Seperti perbaikan pipa PDAM dan lainnya.(jck/ed)

PAMEKASAN-Setelah beberapa hari senyap dari aksi demo, Kota Gerbang Salam kembali diriuhkan aksi turun jalan. Massa yang tergabung dalam Gerakan Solidaritas Muda (GSM) mendatangi Kantor Pemkab Pamekasan, Senin (17/12). Aksi dilakukan guna mengungkap pelaksanaan lelang atau tender pembangunan Sport Center di Desa Ceguk, Kecamatan Tlanakan, yang dinilai bermasalah. Informasi yang diperoleh koran ini, PT IDee Murni merupakan pemenang tender pembangunan Sport Center yang disorot massa GSM. Itu dilakukan karena dikhawatirkan ada permainan atau kongkalikong di tubuh pemenang tender dengan Pemkab Pamekasan. Dalam aksinya, massa berjalan kaki dari Monumen Arek Lancor menuju Kantor Pemkab Pamekasan di Jalan Kabupaten. Mereka juga membawa poster hujatan berisi kecaman terkait pelaksanaan proyek stadion itu. Poster seukuran lapanan tenis meja mengecam Kabag Pembangunan Pemkab Pamekasan, Basri, yang dinilai GSM sudah bermain mata. Rahem, korlap aski, menegaskan bahwa indikasi bermasalah tersebut dapat dicermati dari pelaksanaan lelang yang masih menggunakan Perpres 54/2010 tentang pengadaan barang dan jasa. Padahal, di tahun ini sudah ada perpres yang baru yakni nomor 70/2012 tentang

KM/HAIRUL ANAM

KECAM: Massa yang tergabung dalam Gerakan Solidaritas Muda (GSM) mengadu ke Pemkab Pamekasan tentang tender Sport Center, Tlanakan, Pamekasan yang dinilai bermasalah, Senin (17/12).

pengadaan barang dan jasa. Sehingga, GMS menganggap pelaksanaan tender diduga melanggar aturan. ”Yang perlu diperhatikan lagi ialah kemenangan tender. Harusnya tidak dimenangkan karena cacat hukum. Sebab, pemenang tender sudah ada celah

saat melakukan pekerjaan goronggorong. Bahkan, juga pernah disomasi Polda Jatim. Namun, oleh panitia masih saja diloloskan,” sesalnya. Anehnya, ujar Rahem, pihak pemenang tender itu tawarannya lumayan tinggi. Kala itu pemenang tender

menawar Rp 23.617.272.000. Padahal ada rekanan yang menawar lebih rendah, yakni Rp 22. 735.204.000. ”Itu jelas menimbulkan pertanyaan cukup serius. Bahkan, tidak menutup kemungkinan ada kongkalikong antara Pak Basri dengan pemenang tender. Ini sungguh aneh,” tudingnya dengan nada lantang. Oleh sebab itu, massa GSM meminta keputusan lelang dibatalkan. Dan, panitia hendaknya melakukan pelelangan ulang terkait proyek tersebut. Sementara itu, M. Basri selaku panitia lelang yang juga Kabag Pembangunan Pemkab Pamekasan beralasan, tender yang dilakukan dan telah bergulir jelas sesuai prosedur. ”PT yang diduga bermasalah itu, PT IDee Murni yang di Jakarta, sementara pemenang tender Sport Center di Pamekasan adalah PT yang ada di Surabaya. Ini tender tidak bermasalah dan selaras dengan aturan,” ujar Basri. Untuk diketahui, PT IDee Murni dinyatakan menang tender dan sudah melakukan pembangunan Sport Center senilai sekitar Rp 25 Miliar. GMS dan masyarakat berharap agar pembangunan tersebut selesai akhir tahun 2012. ”Manakala nantinya tidak selesai di tahun 2012, maka akan dijadwal ulang pada tahun berikutnya,” terang Basri menjawab pertanyaan GSM terkait molornya pembangunan Sport Center. (anm/ed)

Kopajaa Minta Usut BPC 2009-2010 Terkait Pendistribusian ke 13 Kecamatan

KM/FATHOR RAHMAN

DIPERTANYAKAN: Kopajaa beraudiensi ke Polres Pamekasan terkait BCP tahun 2009-2010. Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

PAMEKASAN-Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Parlemen Jalanan Mahasiswa (Kopajaa), mendatangi Kapolres Pamekasan, kemarin (17/12). Mereka bermaksud beraudiensi terkait BPC (beras cadangan pemerintah) tahun 2009-2010. Menurut Kopajaa, BPC 2009-2010 ditengarai telah diselewengkan. Itu, karena BPC disalurkan dengan cara dibagi rata ke 13 kecamatan. Hal ini menurut Kopajaa dianggap tidak wajar. Sehingga harus diusut, karena telah melanggar hukum. ”BPC yang telah didistribusikan

ke 13 kecamatan seolah-olah jadi bahan tanda terimakasih. Penyalurannya pun tidak tepat sasaran. Karena telah keluar dari petunjuk tekhnis (juknis),” ujar Ketua Umum Kopajaa, I’am Holil, saat menyampaikan aspirasinya di depan Kapolres Pamekasan, Senin (17/12) kemarin. Selain itu, Kopajaa membawa enam tuntutan kepada Polres Pamekasan. Yakni, menangkap oknum yang ditengara melakukan penyelewengan BPC yang telah disalurkan tidak tepat sasaran. ”Sampai sekarang, kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan dan hanya sebatas pemanggilan saksi-saksi saja. Dan hal ini seakan berjalan di tempat. Karena sampai saat ini masih belum sampai ke tahap

penyidikan,” pungkasnya. Menanggapi hal itu, Kapolres Pamekasan AKBP Nanang Chadarusman, didampingi Kanit Tipikor dan Kasatreskrim menemui langsung awak Kopajaa. Kapolres mengatakan, Kopajaa jangan hanya berasumsi saja. Sebab hal itu tidak dibenarkan dalam proses hukum. ”Dalam proses hukum harus ada unsur-unsur tertentu untuk melakukan tindakan. Seperti melawan hukum, merugikan negara dan memperkaya diri. Dan selama ini, penyidik masih belum menemukan unsur yang merugikan negara,” tukas Kapolres Pamekasan, AKBP Nanang Chadarusman, saat memberikan penjelasan kepada Kopajaa, Senin (17/12) kemarin. Namun, Kopajaa terus mengeluar-

kan tuntutannya. Bahwa yang terjadi terhadap BPC 2009-2010 telah melawan hukum dan merugikan negara. Karena penyalurannya tidak tepat sasaran. Sebab pendistribusiannya salah alamat. Terpenting, pelakunya harus segera ditangkap. Kapolres pun tak tinggal diam. ”Asas praduga tidak bersalah tidak bisa dijadikan landasan. Sebab sebelum hakim memutuskan dan sebelum mengetuk palu, maka masih belum jadi tersangka. Selain itu, minimal harus mempunyai dua alat bukti.” Saat ini, lanjut Kapolres, pihaknya masih terus menyelidiki dan juga terus melakukan pengembangan. Dan hal itu, akunya, tidak mudah dilakukan dengan tanpa mempunyai data yang lengkap. (ong/ed)


SELASA

5

18 Desember 2012

Putus Kontrak lalu Black List

Proyek Trotoar Dipastikan Tak Selesai Tepat Waktu SUMENEP-Di akhir tutup anggaran 2012, banyak proyek yang terancam putus kontrak bahkan ada salah satu proyek pembuatan trotoar di Jalan Trunojoyo, Desa Kolor, Sumenep dipastikan putus kontrak karena pembangunannya tidak akan selesai dengan sisa waktu yang sangat sempit. Beberapa waktu lalu, Kepala Dinas PU Cipta Karya Sumenep Zain Saleh meyakini, proyek yang telah berlangsung cukup lama itu dapat diselesaikan sebelum masa kontrak berakhir. Menurut Zain, keyakinannya tersebut berdasarkan perhitingan sesuai perencanaan. Tapi kenyataannya, progres proyek di Desa Kolor itu, hingga saat ini masih jauh dari target. “Kalau sesuai dengan perencanaan yang ada di kami, kita lihat bisa selesai sesuai kontrak, lihat saja nanti perkembangannya,” ungkap Zain, saat itu. Dikonfirmasi kembali, Zain mengungkapkan, kontrak pembuatan trotoar tersebut akan berakhir hingga 21 Desember bulan ini. Sehingga dapat dipastikan dengan sisa waktu yang ada (empat hari lagi) pembangunana tersebut tidak akan selesai. Meski demikian, kontraktor pelaksana proyek itu terus mengebut pekerjaannya. Namun sangat mustahil, proyek trotoar tersebut dituntaskan dalam waktu hanya empat hari. “Pembangunan trotoar yang selatan (Desa Kolor) tidak mungkin selesai,” tegas Zain Saleh saat dikon-

firmasi Kabar Madura, Senin (17/12). Karena itu, tandas Zain Saleh, kontraktor rekanan pemkab, penggarap proyek trotoar itu akan dikenai sanksi berupa putus kontrak. Artinya, pada 21 Desember nanti akan diukur dan dihitung, sudah berapa persen dari total nilai maupun fisik proyek, yang sudah dikerjakan. Pembayaran oleh pemkab kepada kontraktor rekanan, sesuai dengan persentase tersebut. ”Setelah 21 Desember nanti, dihitung berapa persen (dari total nilai dan fisik) proyek yang terselesaikan,” terangnya kepada Kabar Madura. Tak hanya sekadar putus kontrak, tegas Zain Saleh, terhadap kontraktor pelaksana proyek itu akan dikenai sanksi berupa black list. Artinya, bendera yang digunakan, tidak diperbolehkan mengikuti lelang proyek Dinas PU Cipta Karya, pada tahun 2013. Dengan kata lain, kontraktor tersebut sama sekali tidak akan mendapat pekerjaan dari Dinas PU Cipta Karya. Di bagian lain, Zain Saleh mengungkapkan, untuk pembuatan trotoar yang terletak di depan Kantor DPRD Sumenep diperkirakan akan selesai tepat waktu sesuai dengan perjanjian kontrak yang berakhir 21 Desember. ”Kalau yang di depan (kantor) dewan itu mungkin selesai,” imbuhnya. Untuk diketahui, anggaran untuk pembuatan trotoar di Jalan Tronojoyo Desa kolor itu adalah sebesar Rp 800 juta lebih. Sementara nilai kontrak proyek trotoar yang ada di depan kantor DPRD Sumenep, mencapai Rp 200 juta. (rei/yoe)

KM/ ACH. QUSYAIRI NURULLAH

LAMBAN: Proyek pembangunan trotoar di Jalan Trunojoyo, Desa Kolor ini dipastikan tidak akan selesai, sesuai kontrak, yang berakhir 21 Desember mendatang.

APBD Harus Memihak Warga Miskin SUMENEP-Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPRD Jawa Timur selalu memberikan dorongan agar APBD Jawa Timur 2013 memihak warga miskin dan guru ngaji, terutama yang berada di Pulau Madura. Sebab, Guru ngaji merupakan unjung tombak penguatan kebangsaan dan syariat perdamaian serta kesejahteraan masyarakat. Sekretaris Fraksi PKB (FPKB) DPRD Jawa Timur, Badrut Tamam mengungkapkan hal tersebut, dalam resesnya di Kabupaten Sumenep. Politisi PKB tersebut, melakukan reses di Kecamatan Pasongsongan, Kota, dan Ganding. Dalam reses tersebut, pihaknya memberikan satu unit sepeda motor di Kecamatan Pasongsongan. Mantan Ketua Umum PKC PMII Jawa Timur tersebut mengatakan, reses adalah untuk memperjuangkan kaum mustadlafin dan guru ngaji. Sebab, guru ngaji sebagai dalam meletakkan pondasi dari nilai-nilai keagamaan, akhlaq dan keberadaban masyarakat terutama Madura. Jika guru

KM / BUSRI THAHA

RESES: Badrut Tamam, anggota FPKB DPRD Jatim ketika memberikan bantuan berupa kendaraan roda dua di Sumenep, kemarin (16/12).

ngaji dan kaum mustdlafin sudah berdaya maka dapat dipastikan masyarakat Madura secara keseluruhan

DEWAN RESES

KM/ AHMAD AINOL HORRI

P E N G H O R M ATA N : B a d r u t Ta m a m mengucapkan selamat kepada Biro Sumenep, Busri Thaha di Kantor Biro Sumenep, Senin (17/12) sore.

Mendadak Kunjungi Biro Sumenep

SUMENEP-Kantor Redaksi Harian Pagi Kabar Madura Biro Sumenep tiba-tiba kedatangan tamu anggota DPRD Jawa Timur, Badrut Tamam. Dia mengungkapkan apresiasinya kepada pemberitaan Kabar Madura yang selama ini disajikan ke publik. Legislator dari Fraksi PKB itu memberikan penilaian terhadap pemberitaan selama 7 bulan ini. Ia memberikan aplus yang luar biasa kepada Kabar Madura sebagai media alternatif di pulau Garam sehingga dengan kedatangan Kabar Madura, menurutnya masyarakat lebih dicerdaskan. “Bagi saya Kabar Madura ini merupakan media alternatif untuk masyarakat Madura,” kata Sekretaris Fraksi PKB DPRD Jawa Timur itu, Senin (17/12) kemarin. (rei/yoe) Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

telah sejahtera. ”Kami sebagai sekretaris FPKB DPRD Jatim, merasa perlu adanya kebijakan ang-

garan yang berpihak kepada kaum miskin dan guru ngaji di Madura. Karena, sebenarnya guru ngajilah yang

menjadi ujung tombak penguatan syariat kebangsaan dan syariat perdamaian serta kesejahteraan masyarakat,” ujar anggota Komisi C DPRD Jawa Timur itu. Selain itu, FKB DPRD Jatim juga mendorong kesejahteraan guru madrasah diniyah. Terbukti, sekitar Rp 475 miliar dari APBD Jawa Timur, dialokasikan dana bantuan bagi murid dan guru madrasah diniyah. Hal tersebut, kata Badrut Taman, merupakan pembelaan yang nyata terhadap murid dan guru diniyah, mulai dari tingkat ula hingga wusto. Termasuk juga, pihaknya mendorong terciptanya kebijakan yang berpihak kepada UKM dan usaha kreatif lainnya. ”Reses ini untuk menyerap dan mengurai persoalan-persoalan dan solusi yang harus diambil dalam menciptakan masyarakat baldatun thayyibatun warabbun ghafur dan itulah dicitakan oleh PKB sebagai pengejawanthan nilai nilai perjuangan Nahdlatul Ulama,” pungkas Dewan Penasihat PW Ansor Jawa Timur itu. (bus/yoe/adv)

Tidak Akan Potong Tangan SUMENEP-Anggota jamaah haji asal Kabupaten Sumenep, hingga kini masih ada dua yang tetap ditahan oleh Polisi Arab Saudi. Dua Warga asal Kepulauan berinisial SN dan MY itu, diduga mengambil dompet milik salah satu mukimin ketika melakukan tawaf di Makkah saat musim haji beberapa waktu lalu. Akibatnya, keduanya harus mendekam di tahanan Arab Saudi. Kendati demikian, informasi terakhir dari Kantor Kementerian Agama Sumenep, dua warga yang tidak bisa ikut pulang bersama kloter (kelompok terbang)-nya itu, hingga kini masih belum disidang. Bahkan sudah dipastikan, keduanya tidak akan dihukum potong tangan karena telah mendapatkan surat (risalah) pengampunan atau keringanan dari warga yang dompetnya mereka curi. Kepala Seksi Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sumenep, Jono Hadi mengatakan, Pemerintah RI melalui Dirjen Pelayanan Haji dan Umroh di Jakarta telah memasrahkan pada Konsulat Jendral dan Kedutaan Besar Indonesia di Arab Saudi untuk memberikan pengawalan dalam proses hukum dua jamaah haji Sumenep. Dengan proses pengawalan

KM/EDY WIENARNO

JONO HADI Kepala Seksi Haji dan Umroh Kantor Kemenag Kabupaten Sumenep

Kalau ditahan sudah pasti, yang penting tidak sampai dilakukan potong tangan,” tersebut, lanjutnya, diharapkan nantinya akan mendapatkan keringanan dari Pemerintah Arab Saudi. Namun, hingga kini masih dua warga tersebut masih belum menjalani sidang di Arab Saudi. Informasinya, hukuman yang akan diterima diperkirakan ringan karena keduanya mendapat pemberian maaf

dari pemilik dompet dalam bentuk risalah atau tulisan. ”Sekarang masih tetap ditahan oleh Polisi Arab Saudi. Cuma, mungkin tidak akan sampai dilakukan pemotongan tangan kepada warga asal Sumenep itu. Sebab, keduanya telah memperoleh risalah dari dari pemilik dompetnya,” ujar Jono Hadi, Senin (17/12). Dia menegaskan, pihaknya memang berharap tidak sampai terjadi hukuman potong tangan. Namun, pihaknya tidak bisa memastikan bahwa keduanya akan bebas. Minimal, kata dia, nantinya tetap harus menjalani hukuman 4-5 bulan dipotong dengan masa tahanan yang telah lebih dari 40 hari di rumah tahananan Polisi Arab Saudi. ”Kalau ditahan sudah pasti, yang penting tidak sampai dilakukan potong tangan,” ujarnya kepada Kabar Madura. Dia menjelaskan, Pemerintah Indonesia tetap melakukan pengawalan terhadap dua jamaah haji tersebut. Harapannya, minimal hukuman yang akan diterima oleh dua Pasutri tersebut tidak terlalu berat. ”Kalau keluarganya di Kepulauan sudah pasrah dan berharap agar hukuman tidak akan terlalu memberatkan,” pungkasnya. (bus/yoe)

Dinkes Enggan Bertindak Tegas SUMENEP-Menjelang tutup anggaran tahun 2012, Dinas Kesehatan (Dinkes) terlihat kelabakan. Masalahnya, program pembangunan Puskesmas Pragaan di bawah naungan Dinkes hingga saat ini masih belum juga selesai. Padahal, warga setempat sangat membutuhkan bangunan tersebut. Seperti dikabarkan sebelumnya, Kepala Dinkes, Jetty Nurdiah Ningrum mengakui, memang proyek pembangunan puskesmas tersebut tidak bisa diselesaikan di akhir tahun 2012. Hanya saja saat disinggung soal putus kontrak, Jetty enggan memberi penjelasan. Dia mengaku tidak bisa memutuskan, dan mengajak Kabar Madura untuk bertemu langsung bersama staf penanggung jawab program. ”Nah, Soal putus kontrak itu saya tidak tahu. Biar ketemu langsung dengan penanggung jawab program,” kata Jetty saat dikonfirmasi pada Ahad lalu (16/12). Waktu itu, Jetty berjanji memberikan keputusan tentang putus kontrak setelah bertemu langsung di kantornya Senin kemarin (17/12) bersama penanggung jawab program. Hanya saja, saat didatangi ke kantornya Jetty justru tak berada di tempat. Saat dihubungi melalui telepon, Jetty berdalih, sedang ada tugas mendadak

dari Sekdakab (sekretaris derah kabupaten) untuk mendampingi tim penilai kinerja dari Provinsi Jatim. ”Saya lagi mendampingi tim penilai kinerja dari Provinsi (Jatim), di Kecamatan Lenteng,” katanya, membalas pesan singkat Kabar Madura. Tak ada kata-kata permintaan maaf darinya, sekalipun sudah membatalkan janji tanpa pemberitahuan sebelumnya. Menanggapi hal itu, Anggota Komisi D Nur Asyur mengatakan, seharusnya Dinkes langsung bertindak tegas terhadap kontraktor pelaksana proyek, dengan menetapkan putus kontrak. Sebab, waktu pengerjaannya sudah melampaui batas waktu sebagaimana ditetapkan dalam kontrak. ”Kalau sudah begitu, sudah seharusnya diputus kontrak,” tegasnya. Namun demikian, imbuh Nur Asyur, jika proyek yang berada di bawah naungan Dinkes tersebut berada di kepulauan, maka tindakan putus kontrak memang harus dipertimbangkan terlebih dahulu secara mendalam. ”Kalau untuk kepulauan itu, harus jelas alasannya. Apakah karena keterlambatan pengiriman bahan, atau bagaimana. Sebab sekarang kan musim hujan,” pungkas Nur Asyur saat dihubungi melalui telepon. (aqu/yoe)

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

TERBENGKALAI: Proyek puskesmas ini sudah dipastikan bakal mangkrak di akhir tahun 2012. Tapi Dinkes masih belum menindak tegas kontraktor penggarapnya.


6

SELASA

18 Desember 2012

Hejaz Tak Akui Rekapitulasi Sambungan dari hal 1

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

OBYEK REBUTAN: Lahan kuburan yang di atasnya terdapat pasar, menjadi obyek sengketa antara pemdes dan warga setempat.

Pemdes-Warga Rebutan Tanah Kuburan Sambungan dari hal 1

Hj Mukhlis yang mengaku memiliki tanah tersebut sejak dulu tidak memperbolehkan siapapun untuk masuk ke lokasi pemakaman tersebut. Kuburan yang kini sudah dijadikan pasar itu dulunya digembok dan dipasangi plang tanah kuburan keluarga. ”Mungkin dulunya Bu Mukhlis sudah membeli tanah ini kepada kepala desa yang lama. Tapi karena dulunya saat membeli tidak ada tanda bukti surat-surat tanah, akhirnya sekarang dipermasalahkan” kata

seorang pedagang sayur dengan dialek bahasa Madura yang kental. Namun demikian, pihak kepala desa tetap bersikukuh, tanah tersebut merupakan tanah milik desa bukan milik warga. Dia akan membuktikan di pengadilan dengan bukti surat-surat tanah yang dia miliki. ”Saya siap membuktikan ini di pengadilan. Jika memang ibu Hj Mukhlis masih akan memperkarakan tanah kuburan itu,” kata Rachmad Ariadi, Kepala Desa Pamoloan. Ketiadaan surat-surat tanah yang dimilikinya membuat ibu Hajjah Mukhlis hanya

pasrah, melihat tanahnya dirampas oleh pemerintah desa. Karena itu, dia memasrahkan persoalan tersebut ke Yayasan Rogo Suto yang berada di bawah naungan K. H. Said Abdullah. ”Saya sudah tidak mau lagi bicara soal tanah kuburan keluarga itu,” katanya. Namun mendengar pernyataan itu, kepala desa tetap bersikukuh membawa kasus tersebut ke pengadilan jika masih belum menerima tanah keluarganya diambil. ”Ya kalau memang ada bukti tentang surat-surat tanah, buktikan di pengadilan saja,” tantangnya. (aqu/zis)

10 Tahun Mengabdi Tanpa Bekerja Sambungan dari hal 1

Untuk menjaga para wisatawan yang ingin berziarah dan berdoa di asta kiai yang dikenal sebagai penyebar ilmu tasawwuf itu, Suhabi, 62 selalu setia mengantarkannya. Bahkan tidak hanya itu, tugas Suhabi selaku juru kunci asta tersebut juga bertugas membersihkan lingkungan asta. Ia tidak dibayar namun tetap setia menjaga asta tersebut, dengan harapan mendapat barokah dari kiai Ali. ”Saya sudah 10 tahun menjaga asta ini, awalnya saya mendapat kepercayaan menjaga asta ini dari keturunan Kiai Ali. Jadi semua yang bertanggungjawab di

sini ya saya” tutur pria asal Kalimo’ok tersebut pada Kabar Madura. Demi pengabdiannya kepada Kiai Ali, Suhabi jarang pulang rumah meski jarak tidak terlalu jauh dari Asta Brambang karena masih satu desa. Ia lebih senang memilih tinggal di Asta sampai 24 jam daripada tinggal di rumah. ”Kalau pulang rumah tidak tentu, bisa dua kali sehari bahkan sampai 2 hari tidak pulang,” ungkapnya. Saat ditanya untuk kebutuhan kesehariannya, dengan penuh keyakinan bapak tersebut mengatakan semuanya dipasrahkan kepada yang Maha Kuasa. Padahal ia tidak mendapat

upah dari siapa-siapa, ” semuanya kan tergantung Tuhan,” jawabnya singkat. Lebih jauh Suhabi menceritakan, untuk kebutuhannya sehari-hari, ia mengaku mendapat rezeki yang dianugrahkan Tuhan terhadap keberadaan Asta Brambang. Namun demikian, Suhabi dengan tegas tidak pernah meminta kepada pengunjung asta. ” Rejeki saya itu biasanya melalui pengunjung, kadang ada orang bersedakah. Itu yang menutupi kebutuhan sehari-hari bersama keluarga, namun uang itu bagi saya nomor sekian, karena tujuan saya di sini pengabdian,” terangnya. (zis)

Tim ASRI Temukan Dugaan ‘Mark Up’ Data Pemilih Sambungan dari hal 1

Hadir juga Ketua dan anggota Panitia Pengawas (Panwas). “Audensi ini, merupakan ide dari Tim ASRI. Tim ASRI mengajukan diri untuk beraudiensi dengan KPU berkenaan dengan temuannya,” terang salah seorang anggota KPU Pamekasan, Agus Kasiyanto. Hanya saja, terang Agus Kasiyanto, setelah koordinasi dengan KPU Jatim, maka Tim KOMPAK dan AHO juga dilibatkan. Dalam kesempatan itu, Heru memohon agar KPU dan Panwas segera menindaklanjuti temuan Tim ASRI. Jika tidak, terangnya maka tiada gunanya KPU Pamekasan diganti. “Begitu pula Panwas, harus profesional. Tidak boleh tebang pilih,” tekan Heru sembari menegaskan, temuan dugaan penggelembungan daftar pemilih tersebut, dapat dipertanggungjawabkan. “Di daerah Kecamatan Palengaan ada sekitar 3000-an pemilih tanpa NIK. Diduga pakai keterangan tempat tanggal lahirnya macammacam. Ada Sumenep, Sampang, Bangkalan, Bondowoso, Bangka, Jember, Jakarta,” ujar Sekretaris Tim Advokasi ASRI, Mohammad Alim. Dikatakan, yang dilakukan Tim ASRI masih di satu TPS. Belum mengecek secara lintas TPS. “Dan kami berjanji, setelah audiensi ini, kami akan melakukan penelusuran lintas kecamatan.

Sementara ini, di Kecamatan Palengaan dan Pakong banyak pengelembungan data pemilih,” ungkap Mohammad Alim. Sementara itu, dari Ketua Tim Pemenangan AHO, Erfan, menyatakan belum menemukan catatan-catatan sebagaimana yang dilakukan Tim ASRI. “Kami tidak pernah curiga. Dari pihak AHO sejak awal percaya sepenuhnya kepada KPU Pamekasan,” tegas Erfan. Adapun dari perwakilan Tim Kompak, Masfuri, kurang berkenan memberikan penjelasan secara detil. Pihaknya menjelaskan tidak jauh berbeda dengan pemaparan Tim AHO. Dari pihak KPU Pamekasan sendiri, menegaskan bahwa apapun yang namanya duplikasi pemilih atau pengelembungan, tidak dapat dibenarkan. “Sungguh demikian, kami belum berani menegaskan bahwa temuan ASRI benar atau tidak. Mengacu pada pasal 9, DPT yang sudah diplenokan dapat diubah berdasarkan pleno KPU dan dilandaskan bukti tertulis dari tim pasangan calon yang direkomendasikan oleh Panwas Kabupaten Pamekasan. Apakah realitas atau data-data pasangan calon memenuhi pasal 9 ini, silahkan buat data tertulis dan minta rekomendasi Panwas, maka kami akan koordinasikan ke KPU Jatim,” terang Agus Kasiyanto. Namun, sejauh ini, Agus menyatakan belum menemu-

Direktur Utama/ Pemimpin Umum: Taufiq Rizqon Direktur: Disyahmain

Email Redaksi: redaksi@kabarmadura.co.id

kan persoalan. Harapannya, dalam pemilu, satu orang harus satu suara. “Misalnya ganda dan ada unsur pidana, silahkan laporkan ke polisi. Kami tidak akan mempersulit,” terang Agus. Nuzulul Qornain, anggota KPU Pamekasan lainnya, menegaskan bahwa KPU Pamekasan sebatas pelaksana. Semuanya ditangani oleh KPU Jatim. “Hasil audiensi ini nantinya dikonfirmasikan ke KPU Jatim,” tegasnya. Menyikapi hal itu, Heru menyatakan bahwa audensi tersebut sangat bermakna. Dan lebih bermakna lagi, katanya, jika ada respon dari KPU Jatim. “Karena itu, audiensi ini harus ada tindak lanjut. Data yang kami temukan ini bisa dipertanggungjawabkan. Ini dokumen hidup yang mesti ditindaklanjuti. Mohon laporan kami ini segera tindaklanjuti. Surat tertulis, kami pastikan segera buat dan memohon rekomendasi Panwas,” bebernya. Akhirnya, pertemuan yang berakhir pukul 21.57 tersebut, membuat kesepakatan untuk menghapus namanama ganda manakala nantinya ditemukan dalam daftar pemilih. Untuk diketahui, Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang sudah disosialisasikan KPU Pamekasan adalah 644.142 orang. Mereka itu terdiri dari sebanyak 310.665 pemilih laki-laki dan sebanyak 333.477 pemilih perempuan. (anm/zis/adv)

mengenai pelanggarannya saya tidak mau komentar di sini sudah saya serahkan kepada tim advokasi Hejaz,” jelas Joni Purnomo. Lebih lanjut Joni Purnomo juga enggan menjelaskan siapa calon yang dimaksudnya, namun ia menyatakan bentuk pelanggarannya adalah mengenai perbedaan perolehan suara. “Perbedaan perolehan suara itulah yang ingin kami ketahui secara hukum melalui Mahkamah Konstitusi,” lanjut Joni. Kata Joni, yang menjadi materi gugatan ke Mahkamah Konstitusi nantinya bukan persoalan angka perolehan atau presentase perolehan namun hasil dari pemilukada ini bisa diakui secara hukum oleh seluruh masyarakat Kabupaten Sampang. “Materi gugatan yang dimaksud adalah tentang pelanggaran-pelanggaranyang terjadi sebelum pemilihan termasuk pada tahap pemungutan suara yang tidak diketahui oleh KPPS, inilah nantinya yang akan kami ungkapkan,” ungkap Joni Purnomo. Beberapa persoalan tersebut yang akan diungkapkan dalam gugatannya di Mahkamah Konstitusi. Joni mengaku tim advokasinya sudah mempersiapkan buktibukti pelanggaran. “Tim advokasi sudah menyiapkan itu semua dan insya allah tidak ada apa-apa yang terpenting adalah kepastian hukum dari hasil pemilukada Sampang ini,” katanya. Joni mengharap masyarakat tidak mudah terkontaminasi dengan permasalahan ini sehingga masyarakat bisa menikmati dari hasil pemilukada ini dengan baik agar proses ini bisa berjalan lancar dan tetap damai. Ditanya pihak mana yang akan digugat, Joni mengatakan secara aturan adalah KPU. ”Secara aturan itu KPU karena hasil penetapan, bu-

kan kepada calon, jadi calon dan tim semua baik yang dipersoalkan adalah mengenai perolehan suaranya,” tandasnya. Sementara itu saat dikonfirmasi mengenai gugatan tim pasangan calon Hejaz ke MK, Ketua KPU Abu Ahmad Dovier Syah mengatakan tetap tunduk dengan proses hukum. “Kita ikuti sajalah proses dan hasilnya dari MK bagaimana, nantinya kita tetap tuntuk pada putusan hukum,” katanya. KH Abu Ahmad Dovier Syah mengatakan, berdasarkan aturan, masing-masing pasangan calon diberi waktu sanggah 3 (tiga) hari kerja untuk menyampaikan sanggahannya apabila terdapat keberatan setelah penetapan pasangan calon terpilih kemarin. Ahmad Dovier Syah mengatakan sanggahan bisa langsung disampaikan ke MK. “Sanggahan merupakan hak asasi manusia bagi semua pasangan calon, baik yang menang maupun yang kalah dan tidak puas terhadap hasil penetapan pasangan calon yang menjadi pemenang dalam Pemilukada Sampang 2012,” ujar Ahmad Dovier dalam rapat pleno rekapitulasi dan penghitungan suara tingkat KPU, Senin (17/12). Rapat pleno yang berlangsung selama 6 jam tersebut dihadiri oleh seluruh saksi dan tim kampanye pasangan calon kecuali saksi dari pasangan nomor urut dua, yakni Pasangan Yamfa (KH Ahmad Yahya-KH Faidhol Mubarak). Di samping itu, hadir pula unsur muspida dan masing-masing perwakilan tim kampanye. Rapat pleno dimulai dengan pembacaan hasil rekapitulasi Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK) se-Kabupaten Sampang yang dimulai dari PPK Sreseh dan berakhir PPK Karang Penang. Karena pembacaan hasil rekapitulasi PPK itu tidak

berlangsung selama 1 hari, maka KPUD Sampang langsung melanjutkan penetapan calon terpilih.”Kami sudah menetapkan sesuai rapat pleno dan jika ada yang keberatan atau memiliki bukti-bukti untuk menyanggah silakan ke lembaga yang berwenang menanganinya,” kata Dovier Syah. Sementara itu, ikut hadir pula dalam rekapitulasi tersebut Ketua KPU Jatim Andre Dewanto. Atas nama pribadi, ia mengatakan proses jalannya pelaksanaan pleno rekapitulasi dan penghitungan suara tingkat KPU sudah sesuai prosedur dan kewenangan. Kata Andre, saksi dan panwas selalu diberikan waktu untuk sanggahan dan keberatan setelah dilakukan pembacaan hasil rekapitulasi dari tingkat PPK. “Sudah baik dan sesuai dengan prosedur dan kewenangan, tempatnya terang, aman dan para saksipun ada dan sudah sesuai dengan mekanisme rekapitulasi yang benar,” ujar Andre saat ditemui Kabar Madura di sela acara. Mengenai adanya gugatan yang akan dilayangkan oleh salah satu calon, dirinya menilai hal tersebut wajar dan sudah menjadi haknya sebagai peserta pemilu. Gugatan tersebut disampaikan dan diberi waktu selama 3 hari semenjak penetapan calon terpilih oleh KPUD. “Gak apa-apa itu haknya pasangan calon,” ungkapnya. Dengan adanya keberatan dari pasangan Hejaz, penetapan pemenang Pemilukada Sampang oleh KPUD Sampang tertunda. Dalam rapat pleno kemarin, diketahui dari hasil rekapitulasi pasangan calon KH Fannan Hasib – Fadhillah Budiono (Al Falah) mendapatkan suara terbanyak dibandingkan pasangan calon lainnya. Pasangan Alfalah memperoleh 163.483 suara, pasangan Yamfa (KH Ahmad Yahya-KH Faidhol

Mubarak) dengan 15.936 suara, pasangan Tjahaja Purnama (Noer Tjahja-Heri Purnomo) dengan 88.044 suara, pasangan Haryono Abdul Bari-Hamiduddin Ihsan dengan 87.438 suara, dan pasangan Faiq (KH. Faishol Muqoddas-Triyadi Khusnul Yakin) dengan 4.249 suara serta pasangan Hejaz (Hermanto subaidi-KH. Ja’far Sodiq) sebagai nomor urut 6 memperoleh suara 160.899 suara. Dengan adanya sanggahan ini, pekerjaan KPU belum berakhir. Dalam rapat pleno tersebut juga diketahui, tingkat partisipasi masyarakat dalam Pemilukada sebesar 78,39 persen dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 675.870 pemilih. Dalam rekapitulasi KPU itu, pasangan Alfalah unggul di 7 kecamatan dari 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Sampang. Yakni, Kecamatan Karang penang, Sokobanah, Banyuates, Sampang, Pangarengan, Tambelangan, dan kecamatan Jrengik. Kemenangan mutlak pasangan yang diusung PBR, PKS dan PKNUI tersebut terjadi di Kecamatan Sampang, Sokobanah, dan Banyuates. Ketiga kecamatan itu merupakan basis dari wilayah Alfalah yang merupakan sebagai salah satu basis terbesar diwilayah kabupaten Sampang. Sementara, lima kecamatan lainnya kemenangan diperoleh pasangan Hejas (Hermanto Subaidi-KH. Ja’far Sodiq). Yakni kecamatan Torjun, Kedungdung, Ketapang, Robatal dan Omben. “Berdasarkan hasil rapat dan pleno penghitungan manual tingkat KPUD, didapatkan salah satu pasangan unggul dari pasangan lainnya dengan prosentase 31,44 persen,” ujar Ketua KPUD Sampang KH Abu Ahmad Dovier Syah usai memimpin rapat pleno dan penghitungan suara tingkat KPU, Senin (17/12). (waw/KM10/zis)

sesuai dengan hasil rekapitulasi suara dan rapat pleno, pemenang dalam pemilukada adalah nomor urut 3 yakni pasangan Makmur. Pasangan tersebut ditetapkan sebagai pasangan calon terpilih. “Kami tadi sudah melakukan rapat pleno dan rekapitulasi. Hasilnya, kami menetapkan nomor 3 adalah pasangan calon terpilih. Sesuai dengan aturan yang ada, diberi kesematan bagi pasangan calon untuk lakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Apabila ada tahapan yang kita lakukan menurut mereka tidak sesuai dengan koridor, atau ada selisih hasil antara perhitungan kami dengan yang mereka lakukan,” ucapnya. Mereka yang ingin mengajukan gugatan ke MK diberi waktu selama 3 hari dari penetapan ini. Kalau menurut aturan, yang bisa mengadukan gugatan tentang hasil perselisihan adalah pasangan calon. “Sehingga menurut kami, yang bisa yakni nomor 2 dan 3. Tetapi itu menjadi ranah MK, apabila menurut putusan PTUN pasangan calon yang dibatalkan dan melakukan guggatan ke MK,

lalu diberi legal standing berarti yang digugat KPU, kami siap mengikuti alur,” paparnya. Namun, kalau sampai tiga hari tidak ada gugatan dari pasangan calon lain ke MK, maka KPU Bangkalan akan membuat SK lalu disampaikan ke DPRD dan KPU Jatim tentang pasangan calon terpilih. Terpisah, Ketua Tim Pemenangan nomor urut 1 H Imam Buchori CholilZainal Alim (Imam-Zain), yang didiskualifikasi KPU Bangkalan, Sofiulloh Syarif, menegaskan, pihaknya akan menyampaikan gugatan kepada MK. “Kita setelah rekapitulasi dan ditetapkan, sesuai aturan dalam tiga hari kedepan, kita akan ajukan gugatan ke MK. Bahwa semua tahapan proses pemilukada, kita tidak menerima dan menurut kami semua keputusan sampai hasil suara yang ditetapkan KPU cacat demi hukum,” ucapnya. Menurut pandangannya, dari sisi pencoretan pasangan Imam-Zain sebagai peserta pemilukada, setelah dikaji disinyalir ada pemaksaan keabsahan yang ber-

lindung di balik keputusan PTUN. Padahal, semestinya ada upaya banding oleh KPU Bangkalan. “Kenapa tidak dilakukan. Sehingga kami menilai pertama, KPU tidak mempertahankan keputusan dalam menetapkan Imam-Zain dalam peserta pemilukada. Sehingga KPU tidak menyelesaikan upaya hukum secara tuntas,” paparnya. Kedua, KPU Bangkalan dituding telah mematikan hak konstitusi seseorang, dalam hal ini hak pasangan ImamZain. Dari sisi ini melihat ada beberapa banyak celah, dari sisi keputusan KPUD cacat hukum, sehingga semua proses tahapan pihaknya sangat keberatan dan tidak menerima dari semua hasil keputusan mulai pencoretan sampai penetapan. “Kita ini bagian proses yang ditetapkan KPU sebagai peserta. Dari awal kita mengikuti semua prosesnya mulai melengkapi dokumen administrasi dari partai pengusung sampai ditetapkan sebagai peserta calon dan nomor urut. Nah, dari sisi ini kita berhak untuk menggugat hasil ini kepada MK,” urainya. (ful/zis)

Makmur Unggul di Setiap Kecamatan Sambungan dari hal 1

Dalam rekapitulasi, pasangan Makmur unggul di semua kecamatan. Di kecamatan Kota, misalnya, Makmur memperoleh 26.872 suara dan Nikmat mendapatkan 2.579 suara, dengan suara tidak sah sebanyak 7.506. Di Socah, Makmur meraih 25.424 suara dan Nikmat mendapatkan 2.809 suara. Sedangkan suara yang tidak sah sebanyak 3.146. Di Burneh, Makmur memperoleh 36.301 suara dan Nikmat mendapatkan 1.833 suara. Suara tidak sah sebanyak 2.157. Makmur mendapatkan 27.681 suara dan Nikmat memperoleh 1.891 suara di Kecamatan Geger dengan suara tidak sah berjumlah 1.420. Di kecamatan Tanah Merah, Makmur mendapatkan 49.397 suara dan Nikmat memperoleh 2.200 dengan suara yang tak sah 1.980 suara. Makmur mendapatkan 25.767 suara dan Nikmat memperoleh 2.045 suara dan suara yang tidak sah mencapai 1.733 suara di Kec. Modung. Ketua KPU Bangkalan, Fauzan Jakfar, mengatakan,

Mau Tutup, Renovasi Baru Dikerjakan Sambungan dari hal 1

Bahkan tampak galvalum dan dinding ruangan belum selesai digarap. Menurut pengakuan Johan, salah seorang pekerja, renovasi tersebut mengalami banyak kendala terutama

hujan yang menggangu proses pengulitan beton penyangga. “Ini baru bulan kemarin mas dikerjakan, kendalanya hujan,” ungkap pria asli Bondowoso itu. Lebih lanjut pria berusia 29 tahun itu juga mengatakan

kemungkinan besar proyek renovasi sekolah tersebut baru akan selesai pada pertengahan Januari 2013 nanti. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Kabar Madura, dana proyek perbaikan SDN Keranggan Barat 3 tersebut berasal dari

Pemimpin Redaksi: Edi Kurniadi. Redaktur Pelaksana: Rossi Rahardjo. Koordinator Liputan: Fathurrochman Al Aziz. Redaktur: Satriyo Eko Putro. Biro Bangkalan: Firman Ghazali Akhmadi (plt kepala), Syaiful Islam. Biro Sampang: Fandri Ardiansyah (plt kepala). Biro Pamekasan: Hairul Anam (kepala), Marzukiy. Biro Sumenep: Busri Thaha (plt kepala), Ahmad Ainol Horri. Sport: Tabri Syaifullah Munir (Pamekasan-Sumenep) Ahmad Baiquni (Bangkalan-Sampang) Tata Artistik/Desain Grafis: Ryan Kalig (kepala), Abdur Rohim, Umar Saja, Agus Subandi, Teguh Santoso. Manager Iklan dan Pemasaran/EO: Ahmadur Rusdi. Keuangan: Neny Haryanti. Staf Penagihan: Ahmad Qoyyum, Felda Yulia, Eko Prayitno, Khairus Shodiqin. Human Resources Development (HRD): Rossi Rahadjo (koordinator), Disyahmain, Ryan Kalig. Penerbit: PT Madura Mandiri Indonesia Sejahtera. Alamat Redaksi/Iklan dan Pemasaran: San Diego Main Street MR-2 No. 16 (No.95) Pakuwon City Surabaya, Telp/Fax: (031) 5993097. Telp Redaksi: (031) 5937959. e-mail Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com. Tarif Iklan: Iklan Umum Full Colour (FC): Rp 35.000 per mm/kolom. Iklan Umum Hitam/Putih (BW): Rp 19.000 per mm/kolom. Iklan Duka Cita/Sosial: Rp 12.000 per mm/kolom. Lowongan Rp 12.000 per baris.

dana swakelola Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan. Dikonfirmasi terkait lambannya renovasi sekolah ini, Kepala Sekolah SDN Keranggan Barat 3 belum dapat dikonfirmasi. Padahal tinggal 2 minggu lagi memasuki tahun anggaran 2013.(fir/zis)

WARTAWAN KABAR MADURA DIBEKALI TANDA PENGENAL, DAN DILARANG MEMINTA ATAU MENERIMA UANG/BARANG DARI SUMBER BERITA


SELASA

7

18 Desember 2012

Mau Kemana PKB Bersama Rhoma Irama?

KAMI masyarakat Madura dan pendukung berat P-MU mohon Pak Manejer untuk mengkaji lagi keberadaan pelatih Mustaqim, menurut saya semenjak dilatih Mustaqim tidak ada peningkatan prestasi. Kami tidak ingin P-MU jadi bulan-bulanan dan lumbung gol bagi tim ISL lainnya Hidayat Cip Kar Sumenep, +6287750051251 KEPUTUSAN manajemen memutuskan kontrak dengan Mustaqim sangat disayangkan dan saya nilai terlalu cepat. Sebenarnya asahan pelatih Mustaqim mulai menunjukkan performance tim yang lumayan bagus. Cuma problem yang dihadapi Mustaqim sebenrnya ada di materi pemain yang sebagian besar di bawah standar untuk tampil di ISL. Manajemen harus sabar, bongkar pasang pemain hal biasa, tapi gonta-ganti pelatih bukan solusi terbaik. Yang perlu diperhatikan kualitas materi pemain. Maaf cuma masukan. Mokosidi Sampang, 081230001767 PMU terus maju. Semangat biar dapat rahmat, tegakkan kemenangan lewat jalan kanan yang arahnya dipintu kebenaran. Bukan jalan kiri karena disana banyak orang iri. Tunjukan merah putih mu, .... O2nc Pmk, di Guluk-Guluk, +6282334114866 P_MU termasuk club satu-satunya dari Madura yang masuk ISL dan juga termasuk club terkaya di Indonesia. Tapi kalau mendatangkan pelatih jangan kayak Mustaqim dong AKSAY Warung Lesehan Ayu’ Jl.Raya Bettet, +6281935181160 SALAM P-MU. Tingkatkan semangatmu! Carikan pelatih yang berkualitas dan sudah berpengalaman ISL & IPL +6287750486847 ANDA MEMILIKI UNEG-UNEG, SARAN, DAN KELUHAN TENTANG PELAYANAN PUBLIK (PENDIDIKAN, EKONOMI, KEAMANAN DLL) DI SEANTERO MADURA?

Silakan kirim melalui pesan dan alamat ke: Kabar Madura. Tulis pendapat Anda dan kirim ke no +6287850767325 (khusus SMS) atau via email:kabarmaduranews@gmail.com, facebookkabarmadura@gmail.com

PEMBERITAAN mengenai munculnya Rhoma Irama di bursa calon presiden yang entah akan dicalokan oleh partai apa menjadi hal yang menarik bagi dunia politik. Sebab tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba nama Rhoma muncul, katanya diminta oleh sejumlah kiai (tanpa menyebut kiai mana saja), untuk maju menjadi calon presiden. Lebih menarik perhatian adalah langkah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mencoba untuk bergandengan tangan dengan “si raja dangdut” itu. Dalam sebuah kesempatan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar didampingi Sekjen PKB Helmy Faisal Zaini bertemu dengan Rhoma Irama. Usai pertemuan, mereka menggelar jumpa pers yang menyatakan sepakat untuk saling bergandengan tangan dalam membangun kekuatan politik. Begitu pula dengan pengurus dan kader PKB di daerah. Salah satunya dari Malang, sudah menyatakan siap mengamankan Rhoma Irama. Pesohor seperti Rhoma Irama dengan popularitas tinggi ternyata menggoda minat dan perhatian PKB untuk bermitra dengan “Bang Haji.” Tampaknya, PKB lebih percaya diri menghadapi kontestasi lima tahunan Pemilu 2014 mendatang dengan bersama Rhoma. PKB tampaknya menurun tingkat percaya dirinya usai ditinggal Gus Dur. Mungkin karena membaca realitas perolehan suara yang diraih pada Pemilu 2009 lalu, dan tren survei beberapa waktu terakhir, yang menempatkan PKB di posisi buncit pada perolehan suara, versi survei. Menarik perhatian, sebab selama ini PKB dikenal kental sebagai partai politik yang merupakan anak kandung dan ideologis dari mantan Presiden Kiai Haji Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Gus Dur pun pernah sukses mengantarkan PKB menjadi parpol papan atas selevel dengan partai-partai besar lain, seperti Golkar dan PDI Perjuangan. Gus Dur juga berhasil membawa PKB dari partai agama menjadi partai terbuka dan diterima semua kalangan. Namun tetap dengan basis utama kultural kaum nahdliyyin. Bahkan, di era Gus Dur, PKB sebagai partai politik lebih dikenal sebagai parpol yang pluralis daripada parpol dengan aliran keagamaan. PKB dalam sejarahnya, juga berhasil mengantarkan Gus Dur menjadi Presiden Republik Indonesia. Saat menjadi presiden tersebut, Gus Dur kembali meneguhkan sikapnya sebagai penegak dan satria demokrat sejati, dengan menetapkan Kong Hu Cu sebagai salah satu agama yang resmi dan diakui negara. Gus Dur kemudian dilengserkan oleh Sidang Istimewa Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Apakah keberadaan Rhoma bisa menggantikan Gus Dur untuk menjadi ikon yang bisa mengangkat PKB ke level lima besar partai politik di Indonesia? Biarlah nanti waktu yang membuktikan, atau ada survei menjelaskan mengenai tesis ketum dan sekjen PKB. Ikon Gus Dur di PKB menjadikan

PKB berhasil mendiberitakan infodulang perolehan tainment menikah suara besar, melebisecara sirri dengan hi perolehan suara Angle Lelga, yang Partai Amanat Nakemudian berakhir sional (PAN) yang dengan perceraian. menjadikan Amien Persamaan yang Rais sebagai ikon. lain, di tingkat akar Setiap partai polirumput, baik Rhoma tik membutuhkan maupun Gus Dur tokoh yang selanmemang sangat jutnya dapat mendikenal dan cukjadi ikon yang akan up melekat di hati menjadi pendorong rakyat. Keduanya dukungan publik juga mampu mengOleh: terhadap parpol ber- MOH. HIDAYATURRAHMAN, MIKOM hibur hati publik sangkutan. Golkar tanah air dengan di masa Orde Baru kelebihan dan kemenjadikan Soeharto sebagai mampuan masing-masing. Gus ikon. Begitu dengan Partai De- Dur dikenal sebagai tokoh yang mokrat yang berhasil menjadi jenaka dan apa adanya. Sehingga partai pemenang Pemilu 2009 joke dan statemennya seringkali memiliki ikon Susilo Bambang dikutip publik dan selalu menarik Yudhoyono. Partai Gerindra juga untuk dilontarkan. Terutama “bemenjadikan Prabowo Subianto gitu aja kok repot.” sebagai ikon, meski hanya menRhoma Irama juga dikenal luas duduki ketua dewan pembina. sebagai seniman dan aktor yang PDI Perjuangan pun demikian, pernah mampu menghibur dan menjadikan Megawati Soekarno menyedot perhatian publik. Salah Putri sebagai ikon partai. satu kata-kata Rhoma yang sering Rata-rata, dan hampir pasti, dikutip banyak orang adalah partai politik yang tidak memiliki “terlalu”. Kata-kata itu semakin ikon tokoh tidak begitu sukses dipopulerkan oleh para pelawak mendulang perolehan suara pada Tanah Air yang tampil di layar pemilihan umum. Sebut misalnya televisi. Partai Persatuan Pembangunan Begitu seterusnya, banyak sekali (PPP), PKB sejak ditinggalkan perbedaan dan persamaan yang Gus Dur, Partai Bulan Bintang dimiliki oleh Gus Dur dan Rho(PBB), dan sejumlah partai gurem ma Irama. Namun sekian banlainnya. Bahkan terkadang parpol yak perbedaan dan persamaan itu gagal melewati ambang batas tersebut, Gus Dur telah terbukti perolehan suara minimal di par- membawa PKB sukses besar lemen. Sehingga terlikuidasi. meraih dukungan publik saat itu. Sedangkan Rhoma Irama masih Siapa Dapat Apa? belum terbukti dan baru sebatas Maka perspektif yang dibangun penjajakan. dalam melihat soal ini adalah Apakah, Rhoma Irama akan konteks politik. Salah satunya sukses membawa PKB menjadi adalah yang dikenal dengan salah satu partai papan atas di idiom “who gets what,” siapa Indonesia, sebagaimana dulu dapat apa. Atau, dengan bahasa Gus Dur pernah sukses? Tentu lain yang lebih ekstrim, siapa saja, masih butuh waktu untuk memanfaatkan siapa. membuktikannya. Hanya saja, Hanya saja, menjadi sangat kegagalan Rhoma Irama menkontradiktif dan bisa jadi kon- dongkrak suara Fauzi Bowo atau traproduktif jika benar Rhoma Foke, dan kalah kepada Joko Irama dijadikan sebagai ikon Widodo pada Pemilukada DKI PKB menggantikan Gus Dur yang 2012 lalu bisa menjadi salah satu telah meninggal. Sebab, ked- ukuran yang perlu menjadi salah uanya berbeda. Bukan sekadar satu referensi. berbeda secara nama, personal Banyak yang menilai langkah maupun karakter, namun juga Muhamimin cs menggandeng ideologi. Rhoma untuk membuat PKB Gus Dur sangat dikenal sebagai semakin populer dan dikenal, bapaknya kaum pluralis di Indo- sebagaimana pesohornya Rhoma. nesia. Sedangkan Rhoma Irama, Kalau melihat dari sukses yang lebih dikenal lebih sektarian, pernah diraih PKB pada waktu terutama dengan ceramahnya dipimpin Gus Dur, maka popuyang kontroversial di sebuah mas- laritas PKB saat itu sudah cukup jid, menjelang Pemilukada DKI tinggi. Artinya, saat ini publik selalu. Gus Dur lebih cenderung bagian besar sudah kenal dengan menentang poligami, sedangkan PKB. Jadi tidak perlu diperkenalRhoma Irama dikenal memiliki kan lagi oleh Rhoma Irama atau isteri lebih dari satu. bersama dengan Rhoma Irama. Dalam kasus Inul Daratista, Gus Meski butuh pembuktian lebih Dur pun berseberangan dengan lanjut, bisa jadi popularitas PKB Rhoma Irama. Rhoma mencekal lebih tinggi daripada popularitas Inul, sedangkan Gus Dur mem- Rhoma Irama. bela, saat itu. Sesungguhnya, langkah PKB Meski begitu, Gus Dur memi- m e n g g a n d e n g R h o m a I r a m a liki persamaan dengan Rhoma sangat gambling dan terlalu Irama. Salah satunya adalah berisiko gagal daripada sukses. keduanya pernah diberitakan Sebab Rhoma Irama tidak memimemiliki skandal pernikahan liki rekam jejak yang cemerlang lagi. Gus Dur pernah diberitakan dalam dunia politik. Bintangnya menikah dengan Ariyanti Boru moncer dan bersinar hanya di Sitepu, gara-gara fotonya beredar dunia seni dengan lagu Begadang di sebuah tabloid ibukota. Meski dan layar lebar dengan film Satria gosip ini kemudian tidak terbukti. Bergitar. Rhoma Irama pernah gencar

Mengapa Bukan Mahfud? Mengapa PKB tidak menjual tokoh seperti Mahfud MD, Ketua Mahkamah Konstitusi. Mahfud dikenal sebagai tokoh yang memiliki komitmen tinggi dalam memberantas korupsi dan penegakan hukum. Pendapat dan komentarnya di berbagai media selalu jelas tidak ada toleransi terhadap koruptor. Popularitas dan elektabilitas Mahfud juga cukup tinggi di sejumlah lembaga survei. Bahkan survei terhadap opinion leader yang dilakukan LSI, Dahlan menempati nomor urut pertama di antara tokoh lain, mengalahkan tokoh senior dan petinggi partai politik yang sudah lama terjun dalam dunia politik. Mahfud juga dikenal sebagai orang yang sangat dekat dengan Gus Dur. Sewaktu PKB dipimpin Gus Dur, Mahfud menjadi salah satu fungsionaris DPP PKB dan menjadi Menteri Pertahanan di era kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid. Bahkan hingga terjadi kisruh di tubuh PKB sewaktu yang terjadi pada era Matori Abdul Jalil dan Alwi Shihab, Mahfud lebih memilih untuk tidak terlibat dalam pusaran konflik dan kisruh yang terjadi. Menggandeng Mahfud MD, PKB justeru memiliki lebih banyak poin dan insentif politik. Hal ini disebabkan karena saat ini popularitas dan elektabilitas Mahfud cukup tinggi. Sehingga untuk mendongkrak elektabilitas PKB bisa cukup efektif. Terlebih lagi, Mahfud cukup dikenal di kalangan internal PKB dan para kiai yang menjadi tokoh-tokoh PKB. Terutama yang berasal dari Jawa Timur, sebagai kantong utama suara PKB. Hanya saja yang menjadi pekerjaan rumah bagi PKB saat ini adalah, apakah Mahfud MD mau diusung dan digandeng oleh PKB untuk bersama-sama berjuang menjadi partai politik yang bisa mengusung calon presiden? Inilah yang sebetulnya perlu dicermati, dan semua kembali lagi pada rumus politik yang selalu mengacu kepada siapa mendapatkan apa, atau siapa memanfaatkan siapa. Kalau melihat dari posisi PKB saat ini, bisa jadi Mahfud MD memang akan berpikir seribu kali untuk mau diusung sebagai capres oleh PKB. Mengingat PKB berada di urutan bawah dalam berbagai survei partai politik menjelang Pemilu 2014. Masih jauh di bawah partai Golkar, PDI Perjuangan, Demokrat, dan partai-partai menengah lain. Maka pilihan PKB untuk menggandeng Rhoma memang cukup beralasan. Rhoma Irama mau dan petinggi PKB juga mau. Maka tinggal kita lihat saja nanti apakah langkah Muhaimin cs menggandeng Rhoma sebagai capres akan efektif meningkatkan dukungan? Waktu yang akan membuktikan. Begitu aja kok repot. Jika tidak terbukti, maka sungguh langkah PKB, terlalu. *) Moh. Hidayaturrahman, MIKom Alumni Magister Ilmu Komunikasi Unitomo Surabaya

Tradisi Rokat Tasek dalam Perspektif Masyarakat Pesisir PERIBAHASA lama mengatakan, Asam di gunung, garam di laut. Hal ini menjadi bagian dalam memori hidup saya pribadi, terlahir tumbuh dan berkembang di daerah pegunungan. Namun kemudian, sejak tahun 2010 kami mencoba dan berikhtiar meneladani konsep Rasul yaitu Hijrah. Dengan hijrah dimaksud, terdapat beragam suasana baru, tradisi baru yang sudah mendarah daging dan menjadi kebiasaan masyarakat pesisir (Jumiang dan Branta). Sebagai bagian dari masyarakat yang pernah dibesarkan di dataran tinggi (gunung), maka sumber penghasilan dan ketergantungan ekonomi masyarakatnya tentu dan pasti pada dataran tinggi/gunung tersebut. Mereka memiliki hak dan kewajiban merawat dan melestarikan alam tersebut. Baik dalam sudut pandang ilmu Geografi maupun melalui sudut pandang mistik (ritual keagamaan). Demikian pula dengan kondisi yang terjadi pada masyarakat pesisir, hak dan kewajibannya senantiasa melekat untuk merawat dan melestarikan alamnya dalam berbagai dimensi kehidupan. Terlepas dari maksud dan tujuan masyarakat pesisir melakukan Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

ritual petik laut, priyayi-non priyayi sebagai bahan adalah berdasardiskusi kecil kita, kan garis ketusejenak saya menrunan seseorang. gutip apa yang Sedangkan pengemenjadi teori Cliflompokkan santrifort Gerts bahwa abangan dibuat masyarakat Jawa berdasarkan simenurut Clifford kap dan perilaku Gerts dikategoriseseorang dalam kan ke dalam tiga mengamalkan golongan. Yakni agamanya (Islam). Islam santri, abanDalam realita, gan, dan priyayi. ada priyayi yang Kelompok Islam santri dan ada pula santri digunakan yang abangan, Oleh: untuk mengacu bahkan ada pula pada orang MusMOH. WARDI, M.PD. I yang non muslim. lim yang menKaitannya dengamalkan ajaran gan petik laut, agama sesuai dengan syariat masyarakat pesisir beranggaIslam. Kelompok abangan meru- pan bahwa larung sesaji yang pakan golongan penduduk Jawa dilakukan oleh para nelayan ini muslim yang mempraktikkan sebagai lambang kebersamaan di Islam yang cenderung mengikuti kalangan para nelayan. Di sampkepercayaan adat yang di dalam- ing itu juga sebagai bentuk rasa nya mengandung unsur tradisi syukur para nelayan atas rezeki Hindu, Budha, dan Animisme. yang diterima nelayan dari hasil Sedangkan kelompok priyayi laut. Nilai filosofisnya sebenarnya digunakan sebagai istilah orang merupakan bentuk rasa syukur yang memiliki tingkat sosial yang para nelayan. Larung sesaji oleh lebih tinggi atau sering disebut para nelayan ini ditempatkan di kaum bangsawan. sebuah “bitek” yakni perahu kecil Namun penggolongan ketiga yang terbuat dari pohon pisang kategorisasi ini tidaklah terlalu atau kayu yang merupakan miniatepat, karena pengelompokkan tur perahu nelayan. Di dalamnya

berisi berbagai jenis makanan. Sebelum bitek dilarung, masyarakat menggelar doa bersama yang dipimpin oleh tokoh masyarakat agama setempat. Tak lupa, diiringi musik tradisional, uldaul khas Madura, serta sesajen diarak keliling kampung menuju pantai. Dengan harapan, upaya yang mereka lakukan akan menambah penghasilan tangkapan nelayan setempat di masa-masa yang akan datang. Kemenyan dan kembang tujuh rupa seolah menambah suasana doa masyarakat nelayan ini semakin hikmat. Semua jenis sesajen yang ada di dalam bitek itu sebenarnya mengandung nilai filosofis kehidupan sehari-hari. Kembang tujuh rupa melambangkan jumlah hari dalam seminggu, yakni sebanyak tujuh hari. Dan kembang itu harum, maksudnya kita berharap agar kehidupan kita senantinya bermanfaat, memberikan manfaat kepada sesama. *) Alumni PPs S2 IAIN Sunan Ampel Surabaya, Dosen Tetap STAI NATA Sampang, Dosen STIT Al-Ibrohimy, Dosen UIM Kampus III Sumber Bungur Pakong, Asisten Dosen UNIRA dan Guru MTs Ainul Falah


8

SELASA

18 Desember 2012

Imbauan Golput Dilaporkan Panwaskab

Menurutnya, surat undangan yang dikumpulkan sebagian besar tidak diserahkan BANGKALAN-Tim pe- secara sukarela. Namun, ada menangan pasangan Mak- oknum yang memaksa sumur (Mohammad Makmun paya surat undangan terseIbnu Fuad-Mondir Rofii) mel- but diserahkan. Sehingga aporkan pelaku warga tidak bisa seruan golput menggunakan (golongan putih) hak pilihnya. dalam Pemilu”Tapi, pada saat kada Bangkalan itu juga saya bikemarin. Diduga lang pada mereka, kuat, pelakunya setelah koordiadalah Imam Bunasi dengan KPU chori Cholil, calon bahwa mereka bupati yang akhbisa ikut nyoblos, irnya didiskualifiasalkan namanya kasi KPU Bangkamasuk dalam DPT lan atas putusan dan memiliki KTP. KM/SYAIFUL ISLAM PTUN Surabaya. Walau tidak ada FATKURRAHMAN Sebab yang bersurat undangan,” Wakil Ketua Tim sangkutan diket- Pemenangan Pasangan u n g k a p K e t u a Makmur ahui melakukan DPC PDI Bangkaseruan golput dengan cara lan tersebut. mengumpulkan surat undanSementara itu, Ketua Pangan para pemilih. waskab Bangkalan, Mashuri, ”Kami sudah melaporkan Ra menyatakan pihaknya sudah Imam (Imam Buchori Cho- menerima laporan tersebut. lil, Red) pada Panwaskab,” Ia mengaku, panwaskab terang Wakil Ketua Tim Pe- akan menindaklanjuti termenangan Makmur, Fatkur- hadap semua laporan yang rahman, pada Kabar Madura masuk, termasuk laporan saat dikonfirmasi kemarin. imbauan golput. ”Laporan Dijelaskan, pihaknya mel- akan diproses sesuai aturan aporkan yang bersangkutan yang ada,” ucapnya. karena disinyalir mengimTerpisah, Ketua Tim Pebau golput. Yakni, agar ma- menangan Pasangan Imam syarakat tidak datang ke Buchori Cholil-Zainal Alim tempat pemungutan suara menyatakan, dirinya memper(TPS) dan surat undangan- silahkan pihak lain melapornya dikumpulkan. kan hal tersebut. Pasalnya, itu ”Itu termasuk pelanggaran merupakan hak mereka. dalam pemilukada. Kami ”Namun yang perlu diingat, mempunyai bukti-bukti kami hanya sebatas mengimberupa rekaman dan kliping bau. Tidak pernah ada pekoran serta saksi-saksi. Bukti- maksaan. Masyarakat sendbukti tersebut akan diserah- iri yang menyerahkan surat kan pada panwaskab, Rabu undangannya pada kami,” (20/12) besok,” ucapnya. pungkasnya. (ful/ed)

Dinilai Pelanggaran

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

LANCAR: Setelah delapan hari ditutup akibat ketegangan Pemilukada Bangkalan, akhirnya jalan di depan KPU Bangkalan di buka satu jalur kemarin sore (17/12).

Akhirnya Dibuka Satu Jalur

Jl Pemuda Kaffa di Depan KPU BANGKALAN-Situasi di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bangkalan berangsur-angsur kondusif. Itu tampak dari berkurangnya jumlah personil pengamanan yang bertugas di kantor yang berlokasi di Jl Pemuda Kaffa No 1 tersebut.

Tak heran, blokade jalan di depan kantor KPU Bangkalan mulai kemarin (17/12) sore, telah dibuka oleh aparat keamanan. Meski untuk sementara masih satu jalur untuk dua arah. Yakni, dari ruas Jalan Trunojoyo maupun yang hendak menuju Jalan Trunojoyo dari Jalan Pemuda Kaffa. Kesempatan tersebut langsung dioptimalkan para pengguna jalan. Mereka leluasa melintas, meski memang harus ekstra hat-hati

karena sempitnya jalur. Namun itu dinilai lebih bagus dibanding sebelumnya yang harus mencari jalan alternatif, yakni dengan memutar melalui gang sempit di belakang kantor KPU Bangkalan. ”Enak kalau dibuka seperti ini. Tidak perlu lewat gang sempit, apalagi sering macet,” tandas Rosikin, 36, warga Kecamatan Arosbaya yang sering mengunjungi kerabatnya yang kini sedang dirawat di

RSUD Syamrabu Bangkalan. Sementara itu, Komandan Kompi (Danki) Dalmas Polda Jatim AKP Roy mengatakan, dibukanya blokade jalan di depan Kantor KPU Bangkalan karena melihat kondisi keamanaan Bangkalan yang sudah kondusif. ”Blokade jalan dibuka juga untuk memperlancar arus lalu lintas,” ungkap mantan Kanitreskrim Polres Sampang itu. (fir/ed)

Adukan PNS Ikut Kampanye

KM/ ACHMAD SYAIFUL ROMADHON

PLONTOS: Massa pendukung Al-Falah gundul massal menyukuri kemenangan jagoannya, kemarin.

Massa Al-Falah Gundul Bareng SAMPANG-Sejumlah massa pendukung Al-Falah (A. Fannan Hasyib-Fadhillah Budiono) melakukan aksi potong rambut gratis, kemarin (17/12). Itu dilakukan sebagai bentuk syukur atas kemenangan jagoannya pada Pemilukada Sampang. Aksi gundul bareng tersebut dilakukan setelah ada kepastian kemenangan Al-Falah dari hasil rekapitulasi PPK se Kabupaten Sampang. Massa yang menamakan diri Garda Al-Falah dan pendukung Al-Falah ini, melakukan aksi gundul bareng di Rumah Dinas Wabup Sampang. Jumlah massa yang digunduli sengaja tidak dibatasi. Bahkan, berdasar daftar namanya mencapai 30 orang. ”Jumlahnya memang banyak. Kami tidak membatasi, berapa pun kami siap mencukur gundul,” ujar salah satu tim sukses Al-Falah,

Husen Nawawi. Diceritakan, kegiatan ini awalnya akan digelar di Kecamatan Tambelangan. Namun karena dinilai bersifat positif, akhirnya seluruh tim sukses setuju aksi potong rambut ini digelar di Kecamatan Kota. Dan diharapkan dari aksi ini, seluruh masyarakat dapat berpartisipasi dengan pasangan nomor 1 ini untuk membangun Kota Bahari lebih baik lagi. ”Partisipasi dari rakyatlah yang kami inginkan,’’ tegas Husen Nawawi. Salah seorang peserta aksi gundul, Slamet, mengaku sangat bangga dengan kemenangan Al-Falah. ”Karena dari awal kita pengin AlFalah menang,” terangnya. Lebih lanjut diakuinya, sejak awal dirinya optimistis Pemilukada Sampang hanya satu putaran. Dan juga sangat optimistis jika pasangan A-Falah pemenangnya. (KM10/ed)

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

BANGKALAN-Sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) disinyalir telah ikut kampanye salah satu pasangan calon dalam tahapan Pemilukada Bangkalan, lalu. Bahkan, PNS tersebut informasinya menjadi juru kampanye (jurkam). Padahal, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 53/2010 tentang Disiplin PNS menyebutkan, PNS harus netral. Tidak boleh memberi dukungan secara terbuka pada pasangan calon, meskipun PNS boleh nyoblos. ”Kami mendapat laporan dari Tim Pemenangan ImamZain adanya PNS yang ikut kampaye atau menjadi jurkam mendukung salah satu pasangan calon,” terang Ketua TI2P Kabupaten Bangkalan, Abdul Syukur, kemarin. Ia menjelaskan, PNS memang tidak dilarang menggunakan hak pilihnya dalam pemilukada. Namun, PNS tidak boleh memberi dukungan secara terbuka atau terangterangan. Hal tersebut sesuai dengan PP Nomor 53 tahun 2010 tentang disiplin PNS. ”Larangan itu biasanya diikuti dengan surat edaran

dari Bupati agar para PNS tetap fokus terhadap pekerjaannya melayani masyarakat,” ungkapnya. Surat edaran tersebut, diakui menjadi penegas dari Peraturan Pemerintah Nomor 53/2010 tentang Disiplin PNS. Sanksinya diatur sesuai peraturan yang berlaku. Adapun PNS yang diduga ikut kampanye atau mengkampanyekan adalah oknum pejabat. Yang bersangkutan dengan terang-terangan menyampaikan kalimat: ”Ra Momon-Ra Mundir melanjutkan pembangunan.” Kalimat itu sesuai visi dan misi pasangan calon nomor tiga, yaitu pasangan Mohammad Makmun Ibnu Fuad-Mondir Rofii alias Makmur. ”Laporan yang berupa video diambil saat camat melakukan bhakti sosial pembagian sembako pada tanggal 26 September di Kecamatan Labang,” ucapnya. Apa yang dilakukan pejabat itu diakui Abdul Syukur sudah sangat melanggar. Apalagi ia dengan beraninya menyerukan atau mengajak masyarakat untuk me-

menangkan pasangan nomor 3. Selain itu juga, TI2P masih memilki data-data pelanggaran lain yang dilakukan PNS saat Pemilukada Bangkalan.

”Namun, kami belum bisa mengungkap secara keseluruhan karena masih dipelajari. Secepatnya akan melaporkan ke pihak ber-

wenang. Diantaranya BKN, Presiden, Gubernur, BKD dan pihak berwenang lainnya seperti Ombudsman,” pungkasnya. (ful/ed)

BKD Belum Terima Laporan Keterlibatan PNS dalam Suksesi Paslon BANGKALAN-Isu yang berkembang di kalangan masyarakat terkait keterlibatan oknum pegawai negeri sipil (PNS) dalam Pemilukada Bangkalan kemarin ternyata belum terbukti. Abdul Rasjid, kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemkab Bangkalan mengaku belum menirima laporan ataupun temuan dari stafnya terkait hal tersebut. Namun demikian, Rasjid berjanji kendati sanksi terberatnya hanya penundaan kenaikan pangkat, dirinya berserta jajaran di bawahnya akan mengupayakan mencari bukti sehubungan hal tersebut. ”Belum ada Mas. Sejauh ini

KM/AGUS JOSIANDI

ABDUL RASJID Kepala BKD Pemkab Bangkalan

saya belum menerima laporan terkait hal tersebut. Temuan pun tidak ada,” jelas Rasjid saat ditemui Kabar Madura, kemarin (17/12). Apakah sejauh ini ada koordinasi atau komunikasi dari pihak Panwaskab sehubungan dengan isu terse-

but? ”Masih belum ada, juga dari panwaskab. Jika ada, saya yakin panwaskab langsung berkordinasi dengan kami,” jawabnya. Mengenai pelanggaran tersebut, Rasjid menegaskan bentuk pelanggaran ini memang telah diatur. ”Ya memang ada. Itu sesuai PP no 53, tentang disiplin pengawai negeri sipil. Bahwa PNS memang dilarang untuk itu,” jelas Rasjid. Tetapi dengan informasi tersebut, Rasjid akan mengupayakan untuk berkoordinasi dengan jajaran di bawahnya. Yakni mengumpulkan informasi dan bukti. Jika memang nantinya benar adanya, BKD akan bekerjasama dengan inspektorat untuk membentuk tim guna menyidang oknum yang terlibat. (jos/ed)


SELASA

9

18 Desember 2012

Paswaskab Janji Bakal Perkarakan Jika Ada Sumber Dana Kampanye Paslon yang Tak Jelas

KM/HAIRUL ANAM

MULAI MESRA: Mantan anggota Panwaskab Pamekasan, Agus Kasiyanto (kiri) yang kini duduk di KPU Pamekasan berbincang dengan anggota Panwaskab Divisi Pengawasan, Achmad Husaifi, Senin (17/12).

Panwaskab Pamekasan Disorot Terkait Hijrahnya Anggotanya ke KPU PAMEKASAN-Keberadaan Panitia Pengawas Kabupaten (Panwaskab) Pamekasan mendapat sorotan dari aktivis Lumbung Intelektual Pemuda Pamekasan (Limpa). Pasalnya, anggota Panwaskab kini tak lagi lengkap. Sebab, anggota Panwaskab Divisi Hukum & Tindak Lanjut, Agus Kasiyanto, tak lagi bisa mengemban amanah di Panwaskab. ”Seperti diketahui, Pak Agus (Agus Kasiyanto) kini sudah mengemban amanah lain. Yaitu, menjadi anggota KPU Pamekasan dari

hasil proses klarifikasi pergantian antar waktu (PAW) yang dilakukan KPU Jatim. Pak Agus, memenuhi syarat sehingga beralih profesi ke KPU Pamekasan,” terang Sekretaris Limpa, Minhadji Ahmad, kepada wartawan Kabar Madura, Senin (17/12). Berangkat dari kenyataan hijrahnya satu anggota Panwaskab ke KPU Pamekasan, menjadikan kerja-kerja Panwaskab kini ditangani dua orang. Yakni, Zaini selaku ketua Panwas dan Achmad Husaifi yang membidangi Divisi Pengawasan. Mencermati kenyataan tersebut, Minhadji menyatakan bahwa tidak me-

nutup kemungkinan kinerja Panwaskab melemah. “Panwaskab Pamekasan yang selama ini kritis dalam menyikapi persoalan Pemilukada, jangan sampai tidak bertenaga,” tekannya. Sementara itu, Ketua Panwaskab Pamekasan, Zaini, dalam perbincangan dengan wartawan Kabar Madura menegaskan, berkurangnya jumlah anggota Panwaskab tidak lantas memerosotkan kinerja Panwaskab. ”Bahkan, ini menjadi tantangan bagi kami. Kerjakerja Panwaskab dipastikan akan tetap sebagaimana mestinya, tutur Zaini. Berkenaan dengan itu, Minhadji mengurai tiga hal yang

perlu dimiliki Panwaskab. Dan ketiga hal tersebut dituntut diimbangi integritas dan sikap tidak mudah diintervensi. Pertama, terangnya, Panwaskab harus memiliki kemampuan prediktif. Yaitu, melacak dan mendaftar sejumlah potensi masalah yang akan muncul dan melakukan tindakan pencegahan. ”Selain itu, Panwas dapat membaca situasi atau keadaan dan mengambil langkah yang diperlukan,” katanya. Adapun yang kedua, menurut Minhadji, harus memiliki kemampuan proaktif. Artinya, tidak seperti pemadam kebakaran yang datang setelah kebakaran terjadi. “Ketiga, Panwas harus me-

miliki kemampuan reaktif. Yaitu, bertindak cepat jika sudah ada pelanggaran yang terjadi serta memrosesnya. Kemudian, diteruskan pada pihak yang berwenang. Apalagi, dalam Pemilukada ada batas waktu terhadap penanganan pelanggaran,” tukasnya. Sementara itu, Agus Kasiyanto menyatakan antara KPU dan Panwaskab saat ini berencana turun ke PPK untuk mengharmoniskan kinerja mereka. ”Agar tidak bersitegang yang tak berdasarkan peraturan. Selama ini, belum ditemukan persoalan yang disampaikan Panwaskab ke KPU Pamekasan yang baru,” ujarnya. (anm/ed)

Ruhut Dipecat, Sudah Pantas

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

”Yang dimaksud tidak mengikat tersebut meliputi sumbangan perorangan dan atau badan hukum swasta. Bisa berupa uang, barang, dan atau jasa,” bebernya. Ditegaskan pula, dana kampanye yang berasal dari perseorangan tidak boleh melebihi Rp 50 juta. “Demikian pula dana kampanye yang berasal dari kelompok, perusahaan, atau badan hukum swasta, tidak boleh melebihi Rp 350 juta,” tegasnya. Adapun pemberi sumbangan tersebut, tambahnya, manakala lebih dari Rp 2,5 juta, harus mencantumkan idenditas yang jelas. ”Karena itu, dana kampanye berupa uang wajib dicatat dalam pembukuan khusus dana kampanye. Dan, ditempatkan pada rekening khusus dana kampanye pada bank,” tekannya. Adapun dana kampanye dalam bentuk barang dan atau jasa, tambah Husaifi, dicatat berdasarkan harga pasar yang wajar saat sumbangan itu diterima. ”Segala aturan tersebut wajib dijalani oleh para kontestan politik. Kalau dilabrak, kami pasti perkarakan,” tukasnya. (anm/ed)

Kecewa, Ada Diskriminasi Perempuan

PARPOL

SUMENEP-Pemecatan Ketua DPP Bidang Komunikasi dan Informasi Partai Demokrat 9PD), Ruhut Sitompul oleh Ketua Umum PD Anas Urbaningrum, rupanya masih menjadi bola panas di tubuh partai bentukan Presiden SBY. Lebih-lebih, politisi yang dikenal dekat dengan SBY tersebut, diusir dari ruang Silaturrahmi Nasional (Silatnas), beberapa hari lalu. Namun demikian, bagai Dewan Pengurus Cabang (DPC) PD Kabupaten Sumenep, pemecatan terhadap politisi yang sering bicara blak-blakan tersebut, dianggap sudah tepat. Karena selama ini Ruhut Sitompul sering kali KM / BUSRI THAHA berbicara kontroDJONI TUNAIDI versi. Baik di tubuh Ketua DPC PD partai politik (parKabupaten Sumenep pol) sendiri maupun di luar partai. Ketua DPC PD Kabupaten Sumenep, Djoni Tunaidi mengatakan, dasar pemecatan Ruhut salah satunya karena yang bersangkutan seringkali membuat pernyataan yang kontroversial. Sehingga sering membuat kader PD di daerah panas telinga. ”Misalnya, Anas harus mundur karena terlibat, tapi ternyata tidak ada bukti. Makanya, pemecatan tersebut sudah tepat,” ujar Djoni Tunaidi kepada Kabar Madura, Senin (17/12). Diakuinya, selama ini ketika ada kader PD yang tersandung kasus korupsi, partai seakan tidak memberikan protek secara khusus. Tapi meski begitu, bukan berarti pengurus DPP PD diperbolehkan memberi pernyataan-pernyataan yang kontroversi, apalagi jiga tudingannya tidak terbukti. ”Kalau dibiarkan, maka pernyataanpernyataan Ruhut memberikan dampak negatif terhadap kader-kader yang ada di daerah. Makanya, bagi kami lebih baik dipecat agar tidak berpengaruh negatif terhadap kader yang ada di daerah,” terangnya. Selain memecat Ruhut, DPP PD juga merotasi sejumlah pengurusnya. Misalnya, Andi Nurpati menjadi Kepala Divisi Eksternal dan Lembaga Swadaya Masyarakat. Sedangkan Ketua Departemen Pemuda dan Olahraga, I Gede Pasek Suardika, menggantikan Andi Mallarangeng yang mundur pekan lalu. Sementara, posisi Ruhut digantikan Komar, yang sebelumnya menjabat Sekretaris Departemen Kominfo Demokrat. (bus/ed)

PAMEKASAN-Mendekati masa kampanye pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Pamekasan, Panitia Pengawas Kabupaten (Panwaskab) Pamekasan mulai tebar jaring hukum. Itu, difokuskan bagi tiga pasangan calon peserta pesta demokrasi di Kabupaten Pamekasan yang tak menyertakan sumber dana kampanyenya. Anggota Panwaskab Pamekasan Divisi Pengawasan, Achmad Husaifi, kepada wartawan Kabar Madura menegaskan, janji tersebut dihembuskan tiada lain demi kebaikan bersama. ”Sebagaimana diketahui, sumber dana kampanye itu ada ketentuannya. Hal tersebut diatur dalam Keputusan KPU Pamekasan nomor 8 tahun 2012. Keputusan ini menyinggung tentang pedoman teknis kampanye Pemilukada Pamekasan 2013,” ungkapnya. Sumber dana kampanye, terang Husaifi, setidaknya bersumber dari pasangan calon yang bersangkutan, partai politik atau gabungan partai yang mengusulkan pasangan calon, dan sumbangan pihak-pihak lain yang tidak mengikat.

KM/MARZUKIY

SIMBOLIS: Wakil Ketua Komisi D DPRD Pamekasan Djuhaini (kiri, baju batik) menerima bantuan dari Dinsosnakertrans Kabupaten Pamekasan Muhammad Zakir, yang akan diteruskan ke peserta pelatihan otomotif.

Legawa Serap Aspirasi dari Bawah TLANAKAN-Pelatihan otomotif yang berlangsung 10 hari di kediaman Wakil Ketua Komisi D DPRD Pamekasan Djuhaini, di Dusun Sumber Anyar, Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, merupakan inisiatif wakil rakyat dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ini. Diakui, dirinya berjibaku di komisinya saat mengajukan berbagai pelatihan yang dimaksud untuk mengurangi angka pengangguran di Kota Pendidikan. Dalam asumsi sosok yang juga pengasuh pondok pesantren ini, itu adalah sebuah kebutuhan di tengah masyarakat. Sehingga sangatlah perlu untuk diusulkan dan diperhatikan oleh pihak terkait. ”Dengan senang hati kami terima di komisi jika ada masyarakat yang memberi aspirasi dari

bawah. Supaya nantinya bisa dijadikan bahan pertimbangan, yang kemudian diusulkan di komisi,” ungkapnya saat di temui Kabar Madura dalam penutupan pelatihan otomotif di kediamannya, Senin (17/12) kemarin. Ditambahkan, pihaknya akan selalu siap menerima aspirasi yang muncul dari bawah. Utamanya yang berkaitan langsung dengan kebutuhan masyarakat luas. Supaya amanah sebagai wakil rakyat tak terabaikan. ”Di Komisi D, Kami juga mengusulkan pelatihan komputer dan handphone. Karena kami lihat kemampuan seperti ini sangat dibutuhkan masyarakat. Alhadulillah sudah diterima dan disetuji,” ujar wakil rakyat dari Dapil I tersebut. Menanggapi pelatihan otomotif yang berlangsung di kediamannya, dia sangat apresiatif

dan berterima kasih kepada dinas terkait. Diharapkan, pelatihan bisa berlanjut dengan pembinaan berkelanjutan. Sehingga angka pengangguran terus berkurang. ”Dan kepada peserta pelatihan, supaya ada tindak lanjutnya. Sehingga yang didapat bisa berguna, tidak lagi menjadi pengangguran. Dan bantuan kompresor ini mudah-mudahan bisa dimanfaatkan dengan baik. Tidak dijual dan lain sebagainya,” ucap sosok yang tidak asing lagi di media ini. Terpisah, Azidius Andhy, Kasi Pelatihan Kerja dan Pembinaan Lembaga Pelatihan Swasta Dinsosnakertrans Kabupaten Pamekasan mengatakan, wakil rakyat di komisi D merupakan mitranya. ”Bapak Juhaini ini merupakan mitra kami di komisi,” katanya. (jck/ed/adv)

SUMENEP-Salah satu ungkapan kader PKNU Sumenep yang tidak sepakat dengan kader perempuan menjadi pemimpin, menyulut emosi warga Nahdliyin. Dinilainya, pernyataan sikap tersebut telah mendiskriminasikan peluang kaum hawa. Ungkapan tersebut dikeluarkan Wakil Sekretaris PC NU Sumenep, Muhammad Suhaidi. Menurut aktivis gender ini, ungkapan yang mendiskreditkan perempuan merupakan sikap yang tidak menghargai hak perempuan. ”NU sangat menghargai hak perempuan. Di mata publik, perempuan sama dan saat ini bukan waktunya membeda-bedakan jenis kelamin. Itu kalimat bias gender,” kata Suhaidi pada Kabar Madura (17/12). Peneliti gender di pulau MadKM / DOK ura ini menegaskan, untuk menMUHAMMAD SUHAIDI jadi pemimpin tidak harus meliWakil Sekretaris PC hat jenis kelamin. Karena semua NU Sumenep jenis mempunyai hak yang sama. Namun yang harus diperhatikan dalam kepemimpinan adalah sejauh mana kemampuan dan kapabilitas seseorang yang pantas dipilih. ”Perempuan yang mampu memimpin lebih baik daripada laki-laki yang tidak memiliki kemampuan dalam kepemimpinan. Artinya, perempuan dan laki-laki sama-sama mempunyai peluang menjadi pemimpin. Tidak ada kata tidak boleh,” tegasnya. Respon dari wakil sekretaris PC NU Sumenep ini sebentuk pembelaan kepada hak perempuan. Karena telah mendiskriminasikan kaum hawa. Muhammad Suhadi mengelak jika keterlibatan emosinya ada keterkaitan dukung-mendukung terhadap Khofifah Indar Parawansa sebagai figur yang ditolak kader PKNU itu. ”Respon ini bukan bentuk dari dukungan kepada Khofifah. Tetapi lebih pada membela hak perempuan. Ungkapan itu jelas mendiskriminasi perempuan. NU tidak pernah memersoalkan perempuan-laki-laki. Kalau mampu, silakan jadi pemimpin, tidak harus dikotak-kotak,” tegasnya. Menghadapi pemilihan Gubernur Jawa Timur 2013 nanti, pihaknya berharap masyarakat tidak terprovokasi dengan bias gender. Karena mampu atau tidak menjadi pemimpin, kata Suhaidi, tidak bisa di ukur dengan jenis kelamin. ”Bagi kami untuk pemilihan Gubernur 2013, silakan masyarakat berpolitik. Memilih pemimpin sesuai dengan hati nuraninya. Tidak harus terkooptasi atau terpengaruh dengan bias gender,” pungkasnya. Sebelumnya, Muhammad Husen selaku kader PKNU Sumenep saat ditanya pilihannya kepada figur yang disebut-sebut, Khofifah Indar Parawansa dan Saifullah Yusuf, ia mendukung Gus Ipul. Dan dirinya juga menegaskan tidak mau perempuan (Khafifah) menjadi pemimpin, meskipun ia merupakan kader NU. ”Tidak, karena kita (PKNU) tidak mau kader perempuan. Orang NU pasti tidak mau kader perempuan, termasuk saya,” ungkapnya beberapa waktu lalu. (rei/ed)


10

SELASA

18 Desember 2012

Kian Gencar, Penolakan Terhadap PPG

Sarat Kepentingan Politis dan Tidak Rasional SUMENEP-Gelombang penolakan di Sumenep, terhadap rencana Kementerian Pendidikan RI menerapkan Pendidikan Profesi Guru (PPG) pada tahun 2013, kian gencar. Setelah Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep meluncurkan sorotan tajam terhadap rencana Kement-

erian Pendidikan RI itu, kini giliran para mahasiswanya yang angkat bicara. Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Agama Islam (BEM PTAI) Se-Sumenep, Khairul Umam, menyatakan, badan pimpinannya itu menolak secara tegas rencana pelaksanaan PPG tersebut. Menurutnya, dengan diberlakukannya PPG, menandakan Kementerian Pendidikan RI masih meragukan kualitas sarjana pendidikan lulusan tiap perguruan tinggi neg-

eri maupun swasta, yang memiliki fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP). Padahal, para sarjana pendidikan itu telah mendapatkan gemblengan, minimal selama 4 tahun, di masingmasing kampusnya. ”Wah, ini pelecehan pada kampus yang ada fakultas tarbiyah (pendidikan)-nya,” ujar Umam, dengan nada serius. Umam melanjutkan, rencana penerapan PPG tersebut sarat dengan dengan kepentingan politis dan tidak rasional. Hal itu terbukti,

PPG bakal diterapkan kepada sarjana apapun yang berkecimpung di bidang pendidikan. Tak peduli, yang bersangkutan punya latar belakang ilmu keguruan dan pendidikan, ataupun tidak. ”Kalau itu berlaku untuk lulusan sarjana yang umum (non-ilmu pendidikan, red), barangkali tak masalah. Masih bisa dianggap wajar,” kata Umam. “Tetapi kalau itu berlaku juga bagi yang memang sudah konsen (fokus, red)

pendidikanannya di dunia keguruan, ini kan lucu,” imbuhnya seraya tertawa kecil. Tak hanya Umam yang berbicara tegas macam itu. Siti Rosita, Wakil Presiden BEM STIA Baraji, Gapura juga bersikap serupa. Dia mengatakan, kebijakan tersebut tidak tepat sasaran. Menurutnya, penerapan PPG merupakan bagian dari pembunuhan karakter terhadap sarjana ilmu keguruan dan pendidikan. ”Ya jelas, sudah lulus jadi sarjana pendidikan kok masih di su-

ruh ikut PPG lagi. Itu kan buang-buang waktu saja,” tandasnya. Dulsiam, anggota Komisi D DPRD Sumenep juga punya pendapat senada. Dia menegaskan, akan menggalang aksi penolakan terhadap PPG, di kalangan anggota dewan. Dulsiam juga berjanji, akan berupaya sedemikian rupa sehingga PPG tersebut tidak sampai diterapkan, terutama di Sumenep. ”Saya rasa, seluruh anggota Komisi D juga sepakat dengan pernyataan

saya,” tandasnya. Tapi, pemerintah rupanya tetap bergeming. Bahkan Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep terkesan bersikap acuh tak acuh, trerkait gelombang penolakan trehadap PPG. Ahmad Masuni, Kepala Disdik Sumenep mengaku, belum tahu bahwa sudah ada penolakan terkait dengan kebijakan tersebut. ”Saya masih belum tahu. Biar besok saya pelajari dulu baca dulu.” Kata Masuni. (aqu/yoe)

Bantuan Fungsional Dipastikan Molor PAMEKASAN-Pencairan dana bantuan fungsional untuk guru madrasah di Pamekasan dipastikan molor hingga awal tahun 2013. Kepastian bernada negatif itu diungkapkan staf Mapenda (Madrasah dan Pendidikan Agama) Kemenag Pamekasan, Hasan kepada Kabar Madura. “Insya Allah pendistribusiannya (baru) akhir Desember ini dan pastinya hingga awal tahun atau bulan Januari (2013). Sebab pengambilannya itu nanti per kecamatan. Mungkin dimulai akhir Desember (2012) berlangsung hingga Januari (2013),” beber Hasan di ruang kerjanya, Senin (17/12) kemarin. Menurutnya, pembagian fungsional tahun ini secara teknis masih belum dibicarakan oleh pihak terkait, sehingga untuk pendistribusian fungsional untuk guru tersebut belum di ketahui.

KM/EL-AMINMOJOKERTO.BLOGSPOT.COM

PENDIDIKAN MORAL: Kitab kuning sarat akan pelajaran pembentukan karakter. Dapat digunakan untuk mengantisipasi maraknya kenakalan remaja.

Kurikulum Kitab Kuning Masih Perlu Dikaji SAMPANG-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang dikabarkan, bakal memasukkan materi pelajaran kitab kuning, dalam kurikulum wajib. Saat ini, materi pelajaran itu sudah diujicobakan di salah satu SMPN di Sampang. Namun, Ketua Dewan Pendidikan Sampang, Ali Daud Bey mengaku, belum pernah mendengar kabar kepastian bahwa pemkab akan menerapkan materi pelajaran tersebut sebagai kurikulum wajib seluruh sekolah di Sampang. Saat ditemui Kabar Madura, Senin (17/12), Ali Daud menegaskan, perlu kajian yang lebih mendalam terhadap program tersebut, sebelum benar-benar diterapkan dalam kurikulum wajib. Meskipun, menurut Ali Daud, pemkab menyimpan tujuan yang baik. “Memang, itu (pelajaran kitab kuning, red) bagus buat pengembangan budi pekerti siswa. Tapi,

perlu ada kajian mendalam apakah program tersebut mengganggu kurikulum yang sudah ada atau tidak,” terangnya. Meski demikian, Ali Daud tetap menyambut baik program yang direncanakan pemerintah karena menurutnya dalam kitab kuning banyak mengandung pengetahuan tentang pembinaan moral serta karakter. Dia berpendapat, pendidikan karakter memang diperlukan walaupun perilaku remaja Sampang saat ini, belum menunjukkan gelagat mengkhawatirkan. “Menurut saya remaja Sampang saat ini tidak begitu menonjol perilaku negatifnya. Secara presentase masih di bawah nol koma sekian lah,” katanya. Ali Daud menambahkan, kenakalan-kenakalan remaja Sampang, sejauh ini belum terlalu menjuurus ke arah pidana, atau

tindak asusila berlebihan. Sehingga masih dapat tertangani dengan mudah. “Kalau (remaja) Sampang masih biasa-biasa sajalah (bentuk kenakalannya) daripada kehidupan remaja di kota besar. Jadi masih bisa diantisipasi,” imbuh Ali Daud. Dia lantas menuturkan, dengan hadirnya program pembelajaran berbasis agama bisa menjawab apa yang menjadi kelemahan perkembangan siswa saat ini. Pendapat yang sedikit berbeda, diungkapkan Untung Rifa’i, salah satu praktisi pendidikan di Sampang. Guru BK (bimbingan konseling) salah satu sekolah di Sampang, sekaligus pengasuh sanggar pendidikan bagi remaja ini, berpendapat, hadirnya program pembelajaran dengan kitab kuning tidak semudah membalikkan telapak tangan. “Tidak mudah membuat mer-

eka bisa memahami kitab tersebut. Perlu waktu 24 jam sehari, tidak bisa sekedar dimasukkan dalam mata pelajaran begitu saja,” tandas Untung. Selanjutnya Untung berharap, Pemkab Sampang harus benarbenar menggarap program itu secara serius, tidak sekadar sebagai langkah politis saja. Sebagaimana diketahui, pada awal November lalu Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang melaunching program Pembelajaran Membaca, Menerjemahkan, Memahami Kitab Kuning dan Alquran, sistem atau pola 40 jam. Program tersebut, saat ini sedang diujicobakan terhadap siswa-siswi SMP Negeri 1 Sampang. Rencananya, program itu akan diterapkan di semua sekolah tingkat SMP dan SMA negeri se-Sampang. (waw/yoe)

”Belum kami bicarakan dengan pihak bank teknisnya bagaimana,” tandas Hasan. Dia menambahkan, selain disebabkan jadwal per kecamatan, molornya penyaluran fungsional itu juga karena banyaknya jumlah guru. “Guru itu banyak, sehingga hal itu juga yang menjadi kendala,” katanya. Lebih parah lagi, pihak Mapenda Kemenag Pamekasan belum memastikan apakah pencairannya tersebut tepat pada akhir Desember tahun ini atau tidak. Sebab jadwal yang semestinya sudah diagendakan, ternyata hingga saat ini belum juga terlaksana. “Insya allah akhir Desember, karena sekarang jadwalnya masih belum dibuat. Teragenda bulan ini tapi karena guru banyak, mungkin pencairannya terjadi hingga bulan Januari 2013,” pungkas Hasan. (jck/yoe)

Nabara Jangan Main Tuding SUMENEP-Tudingan Tim Pembinaan Bahasa Madura (Nabara) terhadap Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep mendapat respon berupa tangkisan keras dari Disdik, Senin (17/12). Sebagaimana diketahui, untuk kurikulum 2013, Disdik Sumenep berencana melebur mata pelajaran Bahasa Madura ke dalam mata pelajaran ilmu seni dan budaya. Rencana itu langsung mendapat respon keras dari Nabara. Sunaryo, anggota organisasi non-pemerintah itu menuding, upaya Disdik tersebut melanggar undangundang. Sebab salah satu undang-undang menegaskan, bahasa daerah yang dipelihara dengan baik oleh masyarakat juga dipelihara oleh negara. Menurut Sunaryo, bahasa daerah tersebut harus memiliki kurikulum tersendiri dan tak boleh digabung dengan materi apa pun. Kasi Kurikulum Disdik Sumenep, Fajarisman, Senin

(17/12), berujar, Sunaryo sebagai anggota Tim Nabara terlalu terburu menanggapi hal itu. ”Ini kan masih dalam taraf sosialisasi. Jadi sebaiknya kita tunggu hasil dari sosialisasi kurikulum tersebut,” jelasnya. Dia menambahkan, apa pun landasan dari perkataan Sunaryo, Fajarisman tetap menyayangkan terlontarnya kata-kata itu. Pernyataan tersebut dinilainya sebagai tindakan yang kurang etis dan tak pantas diucapkan. ” Menurut saya tetap tidak boleh berkata seperti itu. Sebab seperti yang saya katakan tadi, ini masih dalam taraf sosialisasi. Jangan dulu mengklaim seperti itu,” katanya. Kasi kurikulum Disdik tersebut menyarankan kepada semua pihak untuk tetap menunggu hasil dari sosialisasi. Sebab menurutnya, wacana penerapan kurikulum itu sudah ada yang mengurusnya. ”Kita tunggu saja hasil dari tim ahli,” pungkasnya. (aqu/yoe)

UTS Harus Jadi Bahan Evaluasi PAMEKASAN-UTS (ujian tengah semester) sudah berjalan beberapa waktu yang lalu dan sudah dianggap selesai. Hampir seluruh pelajar di Pamekasan, dipastikan sudah mengikuti tahapan UTS yang telah diselenggarakan oleh masing-masing sekolah. Karena itu, sudah sepatutnya pelajar menjadikan UTS sebagai bahan evaluasi untuk mengukur, seberapa jauh penguasaan mereka terhadap materi pelajaran yang telah diikuti selama kurang lebih 6 bulan terakhir. Penuturan itu diungkapkan Abd Rofiq, mahasiswa pascasarjana UIN Malang, kepada Kabar Madura saat ditemui, Senin (17/12) kemarin. “Kalau memang siswa itu peduli kepada pelajarannya dan mawas diri, maka sepatutnya UTS yang baru saja diikuti menjadi bahan pertimbangan terhadap dirinya dan menjadi bahan Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

KM/FATHOR RAHMAN

ASET BANGSA: Banyak pelajar yang lebih suka nongkrong ketimbang mengevaluasi diri, sepulang sekolah. Padahal mereka menjadi tumpuan harapan bangsa dan negara ini.

mengoreksi diri terhadap pelajarannya,” ujarnya. Selain itu, lanjutnya, kalau dilihat dari kebanyakan siswa yang banyak menghabiskan waktunya di pinggir jalan sepulang sekolah,

seperti tidak terbesit dibenak mereka untuk memikirkan, seberapa besar mereka menguasai materi pelajaran. “Apalagi sampai intropeksi diri akan hasil ujiannya, belajar ketika mau menghadap

ujian pun sudah hal yang sangat membanggakan. Meskipun tidak bisa dipungkiri, masih banyak pelajar yang berprestasi di kota tercinta kita ini,” katanya. Maraknya siswa yang

sering ugal-ugalan dijalan menjadi kekhwatiran tersendiri, sebab keadaan ini akan merugikan banyak kalangan ketika aset penerus bangsa seakan acuh tak acuh terhadap pendidikannya. Sebaliknya, para pelajar punya alsan tersendiri, mengapa mereka suka ramaramai nongkrong di pinggir jalan, seusai sekolah, atau mengikuti UTS. Alasan yang paling sering mengemuka adalah, sebatas mengisi waktu kosong dan menjaga nilai persahabatan di antara teman-teman sepergaulan. “Kalau tidak ikut bergaul dengan teman, nanti dikira tidak peduli terhadap teman-teman. Terus, jadi tidak diperhatikan oleh temanteman, yang pada akhirnya kurang teman untuk melakukan aktifitas sehari-hari,” kilah HD saat ditemui Kabar Madura, Senin (17/12) kemarin. (ong/yoe)


SELASA

11

18 Desember 2012

BULUTANGKIS Bangkalan Tuan Rumahi Madura Cup BANGKALAN-Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) yang digelar tiga kabupaten di Madura, tak menyurutkan langkah Pengurus Kabupaten (Pengkab) PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia) Bangkalan untuk menggelar even. Yang digagas adalah Madura Cup. Yakni turnamen perorangan dan beregu se wilayah eks karesidenan Madura, yang selama ini tergelar rutin dua tahunan. ”Kami sedang menggiatlan konsolidasi terkait rencana digelarnya Madura Cup ini,” ungkap Sayyid Hasan, ketua PBSI Bangkalan kemarin. Tak hanya itu, Sayyid juga berencana mengajukan Bangkalan sebagai tuan rumah dalam ajang dimaksud. ”Kita berencana mengajukan diri menjadi tuan rumah,” imbuh Sayyid Hasan. Mengenai waktu pelaksanaan, Sayyid Hasan masih belum berani memastikan. Pria tinggi besar itu baru akan memberi komentar setelah konsolidasi yang dilakukan dengan pihak-pihak terkait, rampung dilakukan. ”Mengenai jadwal pelaksanaan nanti menyusul,” tutup Sayyid Hasan. (bai/ed)

FOTO-FOTO: ISTIMEWA

ADU KONSEP: Carlos De Melo (kiri) dan Daniel Rukito, dua calon pelatih yang diharapkan bisa menularkan ilmunya saat dipercaya menukangi Laskar Sape Kerap di kancah ISL mendatang.

Harus Ajukan Planning Program AQ Tetapkan Syarat Pelatih Baru P-MU PAMEKASAN-Kursi kosong pelatih kepala Persepam Madura United (P-MU) rupanya menjadi incaran banyak pelatih. Buktinya, tak hanya Daniel Roekito yang akan merapat ke kandang Laskar Sape Kerap. Terbaru, Manajer Tim P-MU Achsanul Qasasi mengaku juga menjalin komunikasi intensif dengan Carlos De Melo, eks pemain asal Brasil yang kini

sudah berganti profesi sebagai pelatih. Yang bersangkutan pernah pernah memperkuat PSM Makassar, Barito Putra serta Persebaya Surabaya. Menurut rencana, kedua calon pelatih P-MU tersebut akan merapat ke Madura. Tepatnya ke Stadion A. Yani Sumenep, kala P-MU meladeni tantangan Deltras Sidoarjo, besok sore (19/12). Pada kesempatan itu, kedua calon pelatih bisa melihat langsung komposisi pemain P-MU yang disiapkan berlaga di kancah Indonesia Super League (ISL). ”Mereka saya minta untuk melihat materi pemain P-MU

dan mengamati pertandingan terlebih dahulu. Untuk kemudian, mereka harus membuat perencanaan strategi dan club plaining strategic dengan mengacu pada materi pemain yang ada,” jelas Achsanul. Usai membuat club plaining strategic tersebut, menurut Achsanul, keesokan harinya (Kamis, 20/12) dua calon pelatih tersebut akan dipanggil secara terpisah untuk mempresentasikan club plaining strategic yang telah disusun. ”Presentasi program calon pelatih tersebut akan dilaksanakan di kantor P-MU, di Pamekasan,” imbuhnya.

Target Lolos Pra-Porprov Wilayah Madura Tim Sepak Bola U-21 Pamekasan PAMEKASAN-Pengurus Kabupaten (Pengkab) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Pamekasan tak ingin setengah-tengah dalam mengusung target prestasi di arena Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IV, di Kab. Madiun mendatang. Yakni, sebagai finalis dari cabang olahraga (cabor) paling favorit tersebut. Target tersebut, sebagaimana disampaikan Abd. Mukti, Wakil Ketua I PSSI Pamekasan. Alasannya, karena prestasi sepak bola Pamekasan dalam ajang Poprov, selama ini selalau gagal di tahap pra-porprov. ”Kami ingin prestasi sepak bola Pamekasan beriringan dengan seniornya, yakni Persepam Madura United (PMU) yang lolos ke ISL. Sedang target kami adalah lolos ke babak final porprov,” jelas Abd. Mukti. Dalam rangka meraih prestasi tersebut, diakui Mukti, pelaksanaan rekrutmen pemain dilakukan sangat selektif. Pada pertandingan uji coba melawan P-MU kemarin, diakui Mukti sebagai proses seleksi pemain U-21 Pamekasan yang akan diturunkan di ajang Porprov IV mendatang. ”Saat ini Kami kumpulkan 28 pemain terpilih. Mereka akan kami kerucutkan menjadi 25 pemain sebagaimana

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

KM/TABRI S. MUNIR

OPTIMISTIS: Pengurus PSSI Pamekasan bersama tim pelatih U-21 Pamekasan.

kuota dari KONI Pamekasan,” ungkap Abd. Mukti. Usai proses seleksi yang akan segera selesai dalam waktu dekat ini, Mukti merencanakan pemusatan latihan. Itu, bakal digelar hingga adanya kepastian jadwal pertandingan pra-Porprov sepak bola. ”Jadwal pra-Porprov hingga kini memang belum kami terima. Tapi usai melaksanakan seleksi, akan ada

pemusatan latihan khusus tim U-21 cabor sepak bola,” pungkas Mukti. Berdasar informasi yang disampaikan Sobie, tim pelatih U-21 Pamekasan, sebelum mengerucut 28 pemain, sebelumnya terdapat 34 pemain seleksi. Pengerucutan jumlah hingga 25 pemain akan dilakukan jika anak didiknya sudah menjalani tiga kali pertandingan uji coba. (bri/ed)

Pilihan cara tersebut, diakui Achsanul dilakukan dalam rangka merekrut pelatih P-MU secara fair. Sehingga bisa berbuah positif untuk masa depan prestasi Laskar Sape Kerap. Sehingga tidak ada riak lagi di tengah jalan. ”Jika ada info-info yang penting terhadap kedua calon pelatih tersebut, bisa disampaikan kepada manajemen. Asal jangan didasari fitnah dan sumber informasi yang tidak jelas,” terang Achsanul. Sementara itu, terkait posisi asisten pelatih P-MU serta pelatih P-MU lainnya, yakni Jamrawi Jambak (asisten

teknik), Miftahul Hadi (pelatih kiper), Troy Medicana (pelatih fisik) dan Anis Fuad (asisten pelatih), diakui Achsanul jika mereka akan tetap bekerja sebagaimana biasanya. Kendati nantinya datang pelatih anyar tidak, posisi mereka tidak akan terpengaruh. ”Posisi pelatih lainnya tetap, yang berubah hanya pelatih kepala,” tandas Achsanul. Selain itu juga, tidak akan ada perubahan mendasar terhadap susunan pemain P-MU yang ada saat ini. Nantinya, atas rekomendasi pelatih terpilih, hanya akan ada tambahan satu atau dua pemain saja. (bri/ed)


12

SELASA

18 Desember 2012

Han Sang Min Terpental Pagi Ini, Laskar Sape Kerap ke Sumenep PAMEKASAN-Masa transisi berlaku di kepemimpinan pelatih Persepam Madura United ((Pstaqim, Laskar Sape MU). Usai merumahkan Mustaqim, Kerap kini dijabat Carteker Jamrawi Jambak. rimbas ke internal Kondisi tersebut tentunya berimbas tim kebangaan masyarakat Madura ini. Setidaknya, itu tergambar nyata dalam suabilan keputusan sana latihan serta pengambilan ana saat ini dipenting di tim P-MU. Dimana im pelatih yang lakukan bersama-sama oleh tim ada, serta pemain. Hal itu tentunya jauh berbeda dengan kebiasaan ketika Mustaqim masih pelatih kepala P-MU. Semisal penentuan kapan akan bertolak ke Sumenep, dalam rangka meladeni tantangan Deltras Sidoarjo yang akan dilaksanakan di Stadion A. Yani Sumenep, uan waktu besok (19/12). Terkait penentuan bertolak ke Sumenep ini, Jamrawi mempersilakan sejumlah pemain berembuk terlebih dahulu. an me”Untuk saat ini, keputusan samamang harus dilakukan bersamadang sama dengan pemain. Sedang mpaiposisi saya hanya menyampaiebab kan kepada manajemen. Sebab pemain sebenarnya sudah tahu pinya program yang akan dihadapinya dalam beberapa hari ini,” jelas Jamrawi. peDari hasil rembuk antar-peeka main, disepakati jika mereka ep akan bertolak ke Sumenep na pagi harinya, sebagaimana u dilakukan beberapa hari lalu menjelang pertandingan melawan Persebaya DU Surabaya. Untuk kemudian, melakukan latihan pagi di Sumenep.

”Kami merasa lebih enak jika di Sumenep langsung melakukan latihan,” jelas Tassio Bako, el capitino P-MU. Rencana mereka, rombongan P-MU akan bertolak ke Sumenep pukul 06.00 untuk kemudian melakup g kan latihan di lapangan Stadion A. Yani Sumenep, hingga pukul p 09.00. Sementara itu, satu sa pemain seleksi yang pernah di diturunkan dalam an pertandingan antara P-MU kontra H Sang Min, suPersebaya DU, Han dah resmi gagal dalam perebutan asi jatah pemain asing Asia di P-MU. Pemain tersebut se sebagaimana disampaikan Arif, tim asi asistensi manajemen dipu P-MU sudah dipulangkan kemarin Alasa (16/12). Alasannya, karena yang bersang bersangkutan secara skill t dan teknis permainan dian dianggap tidak layak be bermain di P-MU. N Nasib Han Sang M berbeda denMin g gan Amaobi Uzowu uru. Pemain asal Vietnam yang hingga saat ini masih mengalami cedera, masih diterapi khusus oleh dokter di Surabaya, dengan d diantar Troy Medicana pelatih fisik Lascana, kar Sap Sape Kerap. (bri/ed) SAYONARA: Setelah S menunjukkan kemahirannya menunj mengolah si kulit bundar me saat P-MU tanding lawan Persebaya DU, manajemen Perseb akhirnya akhirn mencoret pemain Cina, Han San Min, dari skuad Laskar Sape Kerap. KM/TABRI S. MUNIR

ASOSIASI KONSTRUKSI PEMBORONG INDONESIA ASKOPINDO KABUPATEN SAMPANG Mengucapkan

SAINAL ABIDIN Ketua

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

IRFAN HIDAYAT Sekretaris

KM/TABRI S. MUNIR

HEADING: Sundulan Khokok Roniarto (3) di depan mulut gawang Tim U-21 Pamekasan masih belum menemui sasaran.

Simpan Pemain Utama, Menang 3-0 Bersiap Ladeni Deltras Sidoarjo PAMEKASAN-Pelan tapi pasti, bebak psikis yang diemban pemain Persepam Madura United (P-MU) mulai lepas. Itu, seiring hasil seri lawan Persebaya Divisi Utama (Persebaya DU) Surabaya, beberapa hari lalu. Terbukti, meladeni juniornya tim U-21 Pamekasan yang akan disiapkan ke arena Porprov IV Jatim mendatang, Indriyanto dan kawan-kawan mulai bisa tampil lepas. Hasilnya, Laskar Sape Kerap memperdayai juniornya 3-0 (0-0). Sparring antara P-MU melawan tim U-21 Pamekasan tersebut, dilangsungkan di Lapangan Kowel Pamekasan, kemarin sore (17/12). Skuad P-MU yang dipimpin Jamrawi Jambak selaku carteker pelatih P-MU, dalam melayani juniornya tersebut menurunkan pemain kelas kedua. Hanya ada tiga pemain lapis pertama yang diturunkan dalam laga yang berlangsung di bawah guyuran hujan dan lapangan becek serta licin tersebut. Yakni Khairul Mashuda, Indriyanto Nugroho dan Fachruddin. Mengawali pertandingan yang berdurasi 2 x 40 menit, anakanak P-MU awalnya terlihat masih terbebani tekanan psikis harus menang. Sehingga pressing permainan yang ditampilkan terkadang kasar. Beberapa peluang gol sebenarnya sempat terjadi sepanjang babak pertama ini. Sayangnya, penyelesaian akhir dari Ervan Hidayatullah, Fahad Al Dossary dan Indriyanto Nugroho masih gampang dimentahkan kiper U-21 Pamekasan. Sehingga pada babak pertama, tak satupun gol tercipta. Memasuki babak kedua, Jam-

KM/TABRI S. MUNIR

BERKELIT: Pemain asing P-MU, Hussein Akil (21) melepaskan diri dari hadangan pemain Tim U-21 Pamekasan, kemarin.

rawi menarik Fahad untuk kemudian digantikan Issac Jober. Termasuk menarik Hussein Akil dan memasukkan Rossi Noprihanis. Perubahan pola serangan P-MU mulai tampak. Serangan P-MU mulai tertata rapi. Berbagai peluang gol tersaji. Terlihat pada menit ke-10, Ervan Hidayatullah hanya berhadapan satu lawan satu dengan kiper Tim U-21 Pamekasan. Sayang, tendangan kaki kirinya masih belum menemui sasaran, sehingga tak terjadi gol. Memasuki menit ke-15, P-MU akhirnya bisa menggetarkan gawang juniornya. Itupun didapat melalui titik putih. Rossi Nuprihanis yang menjadi eksekutor mampu menyelesaikannya dengan baik. Mulai terpecah kebuntuan mencetak gol, menjadikan permainan P-MU terus bangkit. Tak

heran, 10 menit akhir dari pertandingan tersebut berturut-turut terjadi dua gol. Masing-masing dari kaki Issac Jober dan Sudirman. ”Soal hasil pertandingan, saya belum bisa berkomentar apa-apa. Tetapi melihat pemain, disaat masa transisi saat ini, mereka terlihat mampu menjaga kekompakan dan tetap bersikap profesional,” jelas Jamrawi yang mendampingin latihan pemain P-MU sejak sore kemarin. Sementara itu, sejumlah pemain P-MU yang diproyeksikan sebagai starting eleven dalam pertandingan uji coba P-MU kontra Deltras Sidoarjo besok (19/12), banyak yang tak diturunkan. Seperti Michel Orah, Khusnul Yuli, Osas Saha dan duo stoper jangkung Tassio Bako-Firly Apriyansyah. ”Mereka perlu istirahat untuk meladeni pertandingan Deltras Sidoarjo besok,” jelas Jamrawi. (bri/ed)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.