Edisi 13 Desember 2012

Page 1


2

KAMIS

13 Desember 2012

INFRASTRUKTUR

KM9/ EDY WIENARNO

TERJEBAK: Jalan rusak yang mengakibatkan banyak pengendara motor terjatuh.

Hujan, Jalan Berlubang-lubang BANGKALAN -Hujan mengguyur wilayah Kab. Bangkalan selama berharihari. Akibatnya banyak jalan tergenang air. Salah satunya seperti yang terlihat di Desa Alang–Alang, Kec. Tragah, Bangkalan. Banyak jalan desa berlubang dan tergenang air. Kondisi seperti ini mengakibatkan banyak pemakai jalan, khususnya pengendara motor harus ekstra hati–hati. Apalagi sepanjang jalan ini merupakan perlintasan ke daerah pesisir laut Jawa, yaitu Kwanyar. Dari pengamatan Kabar Madura, Rabu (12/12) kemarin banyak jalan yang di kanan dan kirinya persawahan tergenang air. Menurut Samian, warga desa AlangAlang, kalau jalan–jalan tergenang air tersebut berlubang dan untuk melewatinya harus berhati-hati. “Dari pagi tadi ada beberapa motor yang terjebak,” kata pria berusia 40 tahun ini. Namun demikian, kondisi seperti ini sudah biasa di setiap kali musim penghujan. Dengan begitu, bagi yang biasa melewati tempat ini kondisi seperti ini sudah menjadi sesuatu yang biasa. Beda bagi mereka yang belum tahu kondisinya, meski terlihat bagus jalan beraspal, harus tetap berhati hati. Banyak terdapat motor yang terjebak dan terjatuh. (km9/zis)

TRANSPORTASI

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

Dapat Suntikan 500 Personel

SIAP SIAGA: Ratusan aparat dari Satuan Brimob yang didatangkan dari Kelapa Dua Depok bersiap melaksanakan tugas pengamanan Pemilukada Bangkalan.

Amankan Pemilukada, Didatangkan dari Kelapa Dua Depok BANGKALAN-Kekuatan pengamanan Pemilukada Bangkalan bertambah dengan kehadiran 500 personil dari Satuan Pasukan Brigade Mobil (Brimob) Kelapa Dua KM9/ EDY WIENARNO

TIDAK BERFUNGSI: Dermaga Pelabuhan Kamal di sisi timur berhenti beroperasi pasca dioperasikannya Jembatan Suramadu.

Ada Suramadu, Satu Dermaga Mati BANGKALAN–Sejak dioperasikannya Jembatan Suramadu mengakibatkan aktivitas penyeberangan di perairan Selat Madura agak menurun. Hal tersebut tidak hanya dirasakan oleh operator kapal saja, melainkan para pedagang asongan pun yang setiap harinya menjajakan barang dagangannya di Pelabuhan Kamal pun juyga kena imbasnya. Dari pantauan Kabar Madura, Rabu (12/12) kemarin terdapat satu dermaga di Pelabuhan Kamal tidak dioperasikan, yaitu di sisi timur. Bahkan, ada beberapa bangunan di tempat ini mangkrak hampir roboh karena tidak terawat. Sementara bangunan lain ada juga yang dipergunakan sebagai tempat biliar dan warung oleh warga sekitar. “Sejak adanya Jembatan Suramadu, dermaga ini tidak dioperasikan lagi dan tempat ini lebih banyak digunakan sebagai tempat nongkrong,” kata Rohman, salah seorang yang sedang asyik bermain biliar si tempat itu. (km9/rr)

SAMBUT COBLOSAN Banyak Warung Tutup BANGKALAN-Menyambut pelaksanaan Pemilukada Bangkalan yang berlangsung Rabu (12/12), sejumlah warung di Bangkalan memilih tutup. Tidak hanya itu, toko yang berada di pinggir jalan juga memilih tutup. Situasi arus lalu lintas juga terlihat lengang. Di hari biasa kawasan Kecamatan Kota Bangkalan tergolong ramai lalu lalang kendaraan yang melintas kawasan jalan protokol. Jamal, warga setempat, mengatakan bahwa dirinya kesulitan untuk mencari makanan akibat banyak warung yang tutup. Para pemilik warung menutup tempat usahanya karena ingin menggunakan hak pilih. Ia bisa memaklumi kondisi tersebut karena bertepatan dengan hari pencoblosan. Masyarakat Bangkalan ingin menggunakan hak pilihnya dalam pemilukada. ”Biasa momentum lima tahunan sekali, jadi para pemilik warung lebih menutup warungnya,” ungkapnya. (ful/rr) Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

Depok. Mereka tiba di Bangkalan sekira pukul 11.15 dengan menumpang 30 unit bus. Kehadiran pasukan tersebut merupakan upaya pencegahan terjadinya konflik pada Pemilukada Bangkalan yang sempat memanas, saat sejumlah pendukung pasangan calon Imam-Zein mengepung kantor KPUD Bangkalan, sebelum berhasil dipukul mundur pada Senin

(10/12) siang. ”Mereka disiagakan untuk mengamankan semua rangkaian proses penyelenggaraan Pemilukada Bangkalan,” ungkap Kepala Kepolisian Resor Bangkalan, Ajun Komisaris Besar Polisi Endar Priantoro kepada sejumlah awak media, Rabu (12/12). Ia menambahkan, 500 personil tersebut langsung dikirim ke TPS-TPS, terutama saat

pelaksanan penghitungan suara. ”Para personil kami sebar untuk mengamankan proses perhitungan suara,” tandasnya. Kedatangan para personil Brimob tersebut menambah kekuatan personil kemanan yang selama ini bertugas menjaga kemanan Pemilukada Bangkalan. Antisiapsi tersebut dilakukan akan munculnya kerusuhan pasca

insiden Senin kemarin. Rupanya show force pasukan yang selama ini dilakukan oleh Polres Bangkalan terbukti ampuh untuk meredam munculnya potensi konflik yang terjadi. Terbukti sejak pagi hingga malam tidak satupun muncul tindakan anarkis atau tindakantindakan yang mengganggu kelancaran pelaksanaan Pemilukada Bangkalan. (fir/rr)

Militer Juga Ikut Pengamanan BANGKALAN-Suasana pemungutan suara di Kecamatan Kota Bangkalan cenderung kondusif dan tidak ada sesuatu yang menonjol. Seharian kondisi daerah kota, khususnya pusat-pusat keramaian seperti pertokoan dan pasar, tampak sangat lengang. Meski demikian, pengamanan ekstra ketat tampak dari banyaknya aparat kepolisian yang berjaga jaga di banyak titik. Bukan hanya kepolisian, aparat militer juga turut melakukan pengamanan. Menurut Komandan Kora-

mil Kecamatan Kota Bangkalan, Kapten (Inf) Ahmad Djaelani, hal tersebut dilakukan sebagai bentuk pengamanan pasca kerusuhan di sekitar Jalan Pemuda Kaffa, beberapa waktu lalu. ”Ini kami lakukan dalam rangka menjaga kondusivitas Bangkalan pasca kerusuhan kemarin. Petugas kepolisian sudah melakukan reaksi atas kejadian di KPUD, sekarang kami bertugas untuk menjaganya,” ujar Ahmad djaelani. Perwira menengah tersebut menjelaskan bahwa Kodim Bangkalan men-

datangkan sejumlah personil dari Batalyon 516 Surabaya. ”Ada sejumlah tim dari Batalyon 516 Surabaya, semuanya siaga di Kodim. Sedangkan yang saya bawa saat ini satu regu terdiri dari 10 personil untuk melakukan patroli di seluruh TPS yang ada di Kecamatan Kota Bangkalan,” jelasnya. Djaelani menandaskan, berdasarkan pantauan semua TPS di Kecamatan Kota Bangkalan cenderung kondusif dan tidak terjadi sesuatu kejadian yang menonjol. (jos/rr)

KM/AGUS JOSIANDI

KETAT: Pengawalan keamanan yang sangat ketat di sekitar wilayah Bangkalan, selain melibatkan ribuan polisi juga melibatkan sejumlah militer.

Dan Pemenangnya adalah Pelaku Politik Transaksional PEMILIHAN umum, baik pemilukada maupun pemilu legislatif atau pilpres, sering disebut dengan pesta demokrasi. Hal itu karena tak lepas dari hiruk pikuk rakyat sebagai voters untuk secara bersama-sama ikut serta memberikan suaranya. Bagi sebagian kalangan, makna bebas adalah mendapatkan suguhan makanan yang mewah serta menalan dana besar, dan itu memang terjadi dalam pelaksanaan pemilu di indonesia, termasuk pemilukada di Madura yang kemarin dilaksanakan secara serentak di dua kabupaten, Bangkalan dan Sampang. Akan halnya untuk membiayai pesta tersebut, KPUD Bangkalan harus merogoh kocek APBD Bangkalan hingga mencapai Rp 17 miliar, demikian juga dengan KPUD Sampang juga harus merogoh kocek APBD Sampang mencapai Rp 20 miliar. Dana besar tersebut sebagai ongkos dan biaya pesta demokrasi yang harus dikeluarkan oleh dana

yang dari keuangan negara. Tak hanya itu, dalam rangka makin memeriahkan pesta tersebut, calon yang ikut serta sebagai “penggemar” pesta menyumbangkan dana yang tak kecil pula untuk suksesnya pesta tersebut. Penulis akan mencoba memberikan gambaran hitungan hitungan matematis biaya minimal yang harus dikeluarkan oleh calon. Setiap TPS pasangan calon dipastikan akan mengutus satu orang saksi, honor yang harus dikeluarkan masingmasing saksi di TPS “untuk ukuran saat ini” Rp100 ribu rupiah. Cara mengetahuinya berapa besaranya dana yang harus dikeluarkan cukup hitung jumlah TPS yang beredar di dua kabupaten yang kemarin melaksanakan pemungutan suara. Biaya tersebut, di tengah praktik politik transaksional, sangat sulit akan dikeluar kan dari kas partai karena secara struktur dalam proses pelaksanaan pemilukada, partai hanya sebatas mengusungnya, se-

Oleh:

TABRI SYAIFULLAH MUNIR Wartawan Kabar Madura dang pelaksana di lapangan adalah tim kampanye. Justru keberadaan partai menjadi lahan empuk bagi elitenya untuk menumpuk “kekayaan” dari para calon, mulai dari rebutan jumlah saksi hingga jatah biaya kampanye. Praktik “pemerasan” pengeluaran dana dari calon tak hanya berhenti di situ saja.

Sebelum mendapatkan rekomendasi dari partai, partai akan jual mahal untuk kemudian berjual diri dengan konpensasi pragmatis. Praktiknyapun sangat pintar untuk mengelabui persepsi publik, konvensi sebagai salah cara untuk menggambarkan calon si-A didukung oleh seluruh lapisan masyarakat dan itupun tidak gratis, karena dilakukan dalam rangka menuju pesta. Lebih gampangnya, menjelang Pemilukada menjadi lahan basah bagi para politisi untuk berjualan rekomendasi, apapun caranya baik dengan cara konvensi, muscab ataupun aklamsi. Yang lebih miris lagi, praktik ‘jual diri’ partai agar dapat dibeli dengan harga mahal sering dilakukan dengan sandiwara yang bikin memuakkan orang yang melihatnya. Gontok-gontak dengan lengkingan suara keras sering mereka dendangkan ketika berada di arena penentuan rekomendasi, bahkan tak ja-

rang sejumlah massa mereka bawa untuk membikin suasan makin gaduh. Setting yang mereka gunakan biasa dilakukan dengan membagi pengurus partai pada dua kubu atau lebih, hal ini sengaja dilakukan untuk menggambarkan suasana partai seakan dinamis, dan hasilnya, masing-masing kandidat akan meladeni ‘paksaan beli suara’. Jikapun harga yang telah terjual terlalu murah, atau para pemiliknya tidak mendapatkan pembagian hasil yang memuaskan, maka perang pasar akan kembali dilakukan hingga harganya betul-betul mahal. Tak ayal, kendati rekomendasi partai sudah turun, sandiwara berikutnya dilakukan dengan menghadirkan keadaan partainya yang mengalami dualisme atau karut marut. Melihat kenyataan tersebut, bagi penulis, pemenang dalam pemilukada adalah pelaku politik transaksional yang berasal dari partai. (rr)


KAMIS

3

13 Desember 2012

Antusiasme Warga Tinggi Jalanan Lengang saat Pencoblosan SAMPANG–Antusiasme masyarakat terhadap pesta demokrasi lima tahunan untuk memilih calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) Sampang terbilang tinggi. Setidaknya itu terlihat dari lengangnya sejumlah ruas jalan raya dan sejumlah pusat ekonomi masyarakat. Pemantauan Kabar Madura, banyak toko dan pasar sepi pengunjung. Terutama selama pelaksanaan pemung-

LONGGAR: Jalan protokol di kota yang terlihat lengang. Begitu pula di pasar Srimangunan yang kemarin nyaris tanpa aktivitas.

utan suara yang dimulai sejak pukul 07.00 hingga pukul 13.00, Rabu (12/12) kemarin. Jalan-jalan dalam kota nampak lengang salah satunya Jl. Trunojoyo Sampang. Tak banyak masyarakat lalu lalang. Yang tampak hanya beberapa pedagang kaki lima yang berjualan kopi dan makanan ringan. Ya selama hari coblosan kemarin, jumlah pengguna jalan menurun sangat drastis. Hanya kendaraan para petugas ketertiban, keamanan negara serta para penyelengara pemilu serta beberapa masyarakat yang memenuhi

kebutuhan sehari-hari. Sebagian mereka yang telah kembali di jalan telah menyampaikan suara mereka. Arip, warga jalan Bahagia Kota Sampang yang sehariharinya berprofesi sebagai pengayuh becak tersebut, salah satu di antaranya. “Saya tadi habis nyoblos ya kerja becak lagi, Pak,“ tambah lelaki yang sudah terlihat capek dan lusuh. Sepinya suasana kota Sampang juga dirasakan para pelaku ekonomi kecil. “Jualan sepi Mas, hanya satu dua saja yang singgah ke warung kopi saya,“ jelas ibu setengah

baya yang tidak mau disebut namanya. “Saya berharap pemimpin Sampang yang bertanggung jawab, tidak pilih kasih dan mengumbar janji tapi ada bukti,“ ucapnya. Sementara situasi lalu lintas di sejumlah ruas di kota Sampang sudah pasti juga tampak lengang. Tidak terlihat mobil angkutan umum beroperasi. Jalan Trunojoyo sebagai jalan protokol kota misalnya, biasanya dipadati arus kendaraan. Tetapi pada hari pemungutan suara sepi, kemarin, tampak hanya dilintasi beberapa kendaraan pribadi. Begitu pula halnya pusat

ekonomi kota Sampang, pasar Srimangunan dan Pasar Rongtengah juga lengang karena sebagian besar pedagang tidak beraktivitas selama pemungutan suara. Sementara itu sebagian besar pertokoan di ruas jalan utama kota berpenduduk sekitar 230 ribu jiwa itu juga tutup, kecuali warung kopi dan kantor swasta. Begitupula seperti yang terlihat di pelabuhan tanglok Sampang, terlihat sama sekali tanpa aktifitas penyeberangan, pelabuhan ini salah satu dermaga untuk tujuan Pulau Mandangin. (waw/KM10/zis) KM/ACHMAD SYAIFUL ROMADHON

PEMILUKADA 55 Napi Rutan Ikut Nyoblos SAMPANG–Narapidana rumah tahanan (rutan) Sampang yang dapat menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan kepala daerah (Pemilukada) Sampang hanya berjumlah 55 orang. Hal ini diungkapkan Kepala Sub Seksi Pengelolaan Rutan Sampang sekaligus Ketua KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) Abdus Subir. “Untuk penghuni napi tahanan yang sebanyak 107 dengan rincian anak anak sebanyak 2 orang dan yang bebas 43 ditambah yang pindah ke lapas Narkoba Pamekasan sebanyak 7 orang dan di luar KTP Sampang sebanyak 3 orang jadi jumlahnya 55 orang,” ungkap Abdus Sabir kepada Kabar Madura, Rabu (12/12). Lebih lanjut Subir mengatakan sementara untuk yang tidak punya hak pilih adalah 52 orang. “Untuk yang di luar DPT terdapat tahanan yang baru masuk sebanyak 36 orang dengan rincian 3 orang anak anak dan di luar KTP Sampang berjumlah 9 orang dan yang tidak mempunyai hak memilih sebanyak 24 orang karena tidak punya A8,” imbuhnya. (fan/zis)

KM/FANDRI ARDIANSYAH

HAK POLITIK: Suasana pemungutan suara di Rutan Sampang, Rabu (12/12) kemarin.

86 Pengungsi Syiah Nyoblos SAMPANG-Meski di tempat penampungan, sebanyak 86 pengungsi korban kerusuhan Nangkernang Omben Sampang menggunakan hak pilihnya. Karena tidak disediakan tempat pemungutan suara (TPS) khusus, para pengungsi diangkut menggunakan satu unit truk Satpol PP dan empat pikap. Mereka dibagi per kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 10 orang. Mereka menggunakan hak pilihnya di 9 TPS antara lain TPS 4, 5, 8, 9, 10, 11, 14, 16 dan 17, Kelurahan Gunung Sekar. Ketua PPS Gunung Sekar, Slamet Riyadi, mengatakan, 86 pemilih warga syiah merupakan warga dari Dusun Gading Laok, Desa Blu’uran, Kecamatan Karangpenang, sebanyak 60 orang. Sisanya sebanyak 26 orang berasal dari Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Sampang. (bjt/zis) Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

KM/ACHMAD SYAIFUL ROMADHON

BIDIK ANAK-ANAK: Para penjual anak ayam warna-warni dadakan mulai terlihat menjamur di depan pasar Srimangunan Sampang.

Pedagang Anak Ayam Warna Serbu Pasar SAMPANG–Status ekonomi yang semakin menurun bagi sebagian masyarakat kalangan bawah memaksa mereka untuk beralih profesi. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Seperti salah satunya berdagang anak ayam yang diwarnai untuk menarik minat pembeli dari kalangan anak-anak. Ramainya pedagang dadakan ayam warna baru terlihat beberapa hari terakhir. Bahkan, di pasar Srimangunan, yang merupakan posisi strategis untuk mengais rejeki sudah tampak penuh dengan jejeran pedagang dadakan tersebut. Pedagang dadakan anak ayam yang diberi warna untuk menarik perhatian

pembeli tersebut dirasakan mulai menjamur. Seperti yang dilakukan oleh Yadi (33), salah satu penjual anak ayam warna–warni asal Jombang menuturkan tidak setiap hari aktivitas dagang tersebut dilakukan. “Saya hanya jual kalau pas lagi musim saja mas,” ujar pria berusia 33 tahun ini pada Kabar Madura, Rabu (12/12). Dijelaskan, dalam kesehariannya pria dengan hanya bermodalkan motor tersebut rela balik modal ke tempat asalnya untuk mengambil dan membeli anak ayam dari seorang pengepul. Sebab, bila di Sampang harga yang ditawarkan lebih mahal bila dibandingkan dengan harga yang

ada di daerah asalnya. “Saya ngambilnya di Jombang mas langsung. Kalau sudah habis disini, langsung telepon dan istri saya yang akan memberi warna,” jelasnya. Dalam sekali penjualan, dirinya sempat memperoleh untung yang besar dan cepat laku. Hal ini dikatakan pada saat menjual anak ayam warna tersebut di daerah Kedungdung beberapa waktu lalu. Dalam sehari, dirinya bisa meraup keuntungan di atas satu juta rupiah. “Sekali kirim, biasanya langsung dikirim sebanyak 100 ekor mas, tergantung permintaan,” ungkapnya. Bersama yang lain, setiap anak ayam berwarna–warni dihargai seharga Rp

2.000. Dan bagi yang tidak berwarna dan asli warnanya dihargai Rp 2.500. Dari penjualan inilah, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarganya di Jawa. “Buat mencukupi kebutuhan sehari-hari saja mas,” ucapnya sembari menawarkan jajakannya ke pembeli yang lewat. Dirasakan setelah sukses di daerah lain, kini Humaidi mencoba peruntungan mengais rejeki di daerah perkotaan. Khususnya di depan pasar Srimangunan Sampang sebagai pusat roda aktifitas ekonomi masyarakat. “Biasanya kita jualan di pasar-pasar, dan pangsa pasar kita adalah anak-anak,” pungkasnya.(KM10/zis)


4

KAMIS

13 Desember 2012

Bantuan Jalin Kesra Tak Beres Sementara, Direspon dengan Janji

TERPUJI: Selama kepemimpinannya, Bupati Kholilurrahman nyaris tidak pernah absen dalam meringankan beban hidup warga yang tertimpa musibah. KM/HUMAS PEMKAB PAMEKASAN

Rakyat Bangga Bupati Kholilurrahman Sosok Pemimpin Penyantun PAMEKASAN-Selain dikenal pemimpin yang merakyat, Bupati Kholilurrahman dikenal sebagai pemimpin yang penyantun. Dari saking santunnya, tak jarang ia blusukan ke desa-desa guna membantu rakyatnya yang sedang ditimpa musibah. Hal itu masih terus terlihat saat orang nomor satu di Kota Gerbang Salam ini menyambangi para korban angin puyuh di Kecamatan Pegantenan dan Batumarmar, Selasa (11/12). Bupati Kholilurrahman, dengan kompak didampingi Plt Humas Protokol Zainullah, Kabang Kesra Munafi, dan pejabat Dinsosnakertrans Munir serta Ca-

FASUM Pekerja Khawatir Tak Selesai Desember PAMEKASAN-Perbaikan trotoar yang ditarget selesai bulan ini, memunculkan kehawatiran tersendiri. Bahkan para pekerjanya pun pesimistis jika perbaikan trotoar di berbagai ruas jalan Kota Pamekasan tersebut dapat selesai tepat waktu. Pasalnya masih banyak yang belum selesai, bahkan juga ada yang sama sekali belum tersentuh. Jika tidak selesai sebagaimana ditargetkan, yang jelas akan memakan anggaran tahun berikutnya. ”Tidak tahu ya, kemungkinan besar tidak bisa selesai. Soalnya masih banyak yang belum dikerjakan,” tutur Armidin, salah seorang pekerja, Rabu(12/12) kemarin. Dia menambahkan, perbaikan trotoar tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memaksimalkan pengerjaannya. Sehingga hasil dari dari pekerjaan proyek tersebut sesuai harapan masyarakat. ”Kita bekerja kan sesuai dengan perintah atasan. Jadi jangan salahkan jika hasilnya seperti ini. Karena sudah kesepakatan dan tidak ditegur. Mungkin bisa cepat jika pengerjaannya asal-asalan,” tandasnya. Salah seorang pekerja lain juga ikut bersuara. Diakui, dirinya tidak bisa menjamin pengerjaan proyek trotoar tersebut bisa selesai Desember tahun ini. Lagi-lagi dengan alasan sama, yakni karena masih banyaknya trotoar lain yang belum dikerjakan. ”Seperti di Jalan Trunojoyo dan lainnya,” ungkap sosok berkuli hitam yang tidak mau namanya dikorankan. Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Pamekasan Totok Suhartono mengatakan, pihaknya akan menekan pengerjaan proyek trotoar tersebut selesai Desember tahun ini. ”Misalnya tidak selesai, silahkan wawancara lagi dengan saya,” ungkapnya kepada Kabar Madura beberapa waktu lalu. (jck/ed)

mat Batumarmar Sigit Priyono. Camat Pagantenan Supriono juga turut serta mengompaki bantuan sosial (bansos) tersebut. Korban angin puyuh di Dusun Karang Timur, Desa Tamberu, Kecamatan Batumarmar, disantuni pertama kali oleh Bupati Kholilurrahman. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Kholilurrahman disambut kompak nan haru warga sekitar. Sambutan tersebut tak lepas dari perhatian Bupati Kholilurrahman yang terenyuh menyaksikan rakyatnya dilanda musibah. ”Mohon bersabar ya Pak. Tabah ya Bu. Mohon diambil hikmahnya,” tuturnya penuh perhatian.

Bersamaan dengan itu, Bupati Kholilurrahman langsung memberi bantuan beras dan uang serta kebutuhan lainnya. Bupati Kholilurrahman berharap, itu bisa mengurangi beban korban angin puyuh tersebut. ”Kami hanya bisa memberi sekadarnya. Semoga bisa mengurangi beban akibat musibah ini,” kata Bupati Kholilurrahman. Bantuan tersebut tidak hanya diberikan kepada satu orang saja. Tetapi, diberikan secara kompak atau merata. Para korban yang mendapat santunan tersebut ialah Martai, Sura, Nawiski, Kama dan Sahri. Rumah kelima korban tersebut berkalang tanah, terkena

ganasnya angin puyuh. Usai menyantuni rakyatnya di Batumarmar, selanjutnya Bupati beranjak ke Desa Bulangan Barat, Kecamatan Pagantenan. Korban yang didatangi juga tertimpa musibah yang sama. Yakni, rumah Rifal dan Rauzan. Keduanya langsung mendapat sentuhan hangat dari jiwa kepemimpinan Bupati Kholilurrahman. Pundipundi santunan pun mengalir. Tidak hanya itu, Bupati Kholilurrahman juga membantu pembangunan Masjid Mansur. Masjid tersebut, menjadi tempat ibadah masyarakat dan santri Pondok Pesantren Banyuayar. (anm/ed/advertorial)

Bupati Kholilurrahman Pimpin Gelar Pasukan Terpadu PAMEKASAN-Bupati Kholilurrahman memimpin pelaksanaan Gelar Pasukan Terpadu di area Arek Lancor, Rabu (12/12). Kegiatan tersebut diikuti Wakil Bupati Kadarisman Sastrowardoyo, Plt Sekda Herman Kusnadi, staf ahli, asisten, dan kepala SKPD di jajaran Pemerintah Kabupaten Pamekasan. Dalam sambutannya, Bupati menyatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu langkah strategis untuk mensinergikan program penataan lingkungan. Dan, menciptakan keamanan serta ketertiban masyarakat, khususnya di wilayah perkotaan. ”Kita sama-sama menyadari bahwa isu kesemrawutan kawasan, arus lalu lintas, dan pemeliharaan lingkungan yang kurang maksimal semakin berhembus. Kenyataan

ini harus kita sikapi bersama sebagai pemicu dan pemacu untuk berbenah dalam satu langkah yang padu dan terpadu,” ujarnya. Kata Bupati, jika tidak ada sinergisitas dalam pelaksanaan tugas dan fungsi yang saling melengkapi, diyakini upaya penataan lingkungan, arus lalu lintas, dan ketertiban masyarakat, khususnya di perkotaan, tidak akan pernah berhasil dengan baik. ”Untuk itu, saya menyambut baik pelaksanaan Gelar Pasukan Terpadu. Antara lain BLH, Dishubkominfo, Badan Satpol PP dan Linmas yang dilaksanakan saat ini. Seperti yang pernah saya sampaikan, agar kegiatan ini dapat dilaksanakan secara rutin setiap tiga bulan sekali,” katanya. Ditegaskan, tiga SKPD di atas memang memiliki tu-

KM/HUMAS PEMKAB PAMEKASAN

KOMPAK & KHIDMAT: Dipimpin Bupati Kholilurrahman, Gelar Pasukan Terpadu berlangsung dengan baik di area Arek Lancor, Rabu (12/12).

gas dan fungsi yang saling berkaitan. Sehingga membutuhkan keterpaduan langkah. Penataan lingkungan yang

Penghobinya Minta Kerapan Kelinci Dilegalkan Beberapa tahun terakhir ini, kerapan kelinci sangat semarak di sebagian besar wilayah Madura. Tak heran jika akhirnya masyarakat meminta kerapan kelinci tersebut dilegalkan. Sehingga bisa menjadi salah satu kekayaan budaya lokal.

KM/MARZUKIY

KM/MARZUKIY

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

sehat dan bersih, kata bupati, harus diikuti dengan penertiban arus lalu lintas dan penataan lingkungan.

”Seperti keamanan, keindahan, pedagang kaki lima, dan parkir yang tertata dan unsur lain yang mengganggu keindahan kota,” terangnya. Untuk itu, gagas Bupati, melalui Gelar Pasukan Terpadu akan terjadi kerja sama dan sama kerja yang meliputi pemantapan kerja operasional di lapangan yang terpadu dan bersinergis, sinkronisasi dan komunikasi antar-SKPD tersebut, peningkatan penertiban lalu lintas termasuk parkir di pinggir jalan maupun di lahan parkir. ”Selain itu, peningkatan penertiban PKL dan sejenisnya, peningkatan penertiban reklame dan sejenisnya, pemantapan persiapan penilaian Adipura. Sehingga, Piala Adipura tersebut bisa kita raih kembali,” tukasnya. (anm/ed/advertorial)

Kerapan Kelinci Semakin Memasyarakat

MARZUKIY, Pegantenan

MASIH JAUH: Perbaikan trotoar di Jalan Purba tampak masih dalam pengerjaan. Foto diambil, Rabu (12/12) kemarin.

PAMEKASAN-Program Bantuan Jalan Lain Menuju Kesejahteraan Masyarakat (Jalin Kesra) oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur ditengara banyak tidak sesuai dengan yang diharapkan masyarakat. Pasalnya, di berbagai daerah justru mendapatkan barang yang tidak layak Masyarakat menilai, Program Jalin Kesra tersebut hanya menguntungkan orang-orang tertentu saja. Sehingga kurang menyentuh langsung kalanga masyarakat miskin yang sebenarnya. ”Tetangga saya mendapatkan kambing yang kecil dan kurus. Itu kan tidak sesuai dengan program yang disodorkan oleh pemerintah. Makanya, hal itu hanya memperkaya orang-orang tertentu saja,” ungkap Zainurrahman, warga Kecamatan Pademawu, kepada Kabar Madura, Rabu (12/12) kemarin. Tentu saja Zainurrahman mengelus dada dengan kejadian seperti itu. Program yang seharusnya bisa mensejahterakan masyarakat, justru menyengsarakan rakyat kecil. Apalagi semua anggarannya bersumber dari masyarakat itu sendiri. ”Kalau janjinya memang akan diganti oleh pemerin-

tah, jika tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Apalagi jika sampai mati. Tetapi tidak tahu seperti apa tindak lanjutnya,” ujar dia saat berbincang dengan Kabar Madura di Jl Jokotole Pamekasan. Sementara itu, Kasi Pengolahan dan Pemasaran Dinas Peternakan Kabupaten Pamekasan, Eko Santoso berjanji, jika ada masyarakat yang mendapatkan bantuan Jalin Kesra tidak sesuai dengan agenda pemerintah, maka secara otomatis akan diganti. ”Misalnya mati, silahkan difoto dan dilaporkan ke rekanan. Supaya nantinya diganti, dengan jangka waktu maksimal lima sampai tujuh hari dari kematian,” ungkapnya. Sebetulnya, pihaknya tidak tahu pasti terkait program tersebut. Pasalnya hal itu merupakan program Pemerintah Provinsi Jawa Timur. ”Kami hanya mendampingi saja,” tandasnya. Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Pamekasan Husnan Ahmadi berjanji akan mengagendakan sidak (inspeksi mendadak) ke sejumlah desa penerima bantuan Jalin Kesra tersebut. Untuk menentukan layak tidaknya bantuan hewan yang diterima warga. ”Dalam waktu dekat kita akan sidak ke sejumlah desa,” janji politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut beberapa waktu lalu. (jck/ed)

KERAPAN kelinci salah satunya marak di wilayah Pamekasan. Di Kota Gerbang Salam ini, kerapan kelinci sudah merambah seluruh kecamatan yang ada. Meski, awalnya memang hanya bertumpu di kecamatan bagian utara. Namun saat ini sudah menjalar ke wilayah barat, timur dan selatan. Tak terkecuali di wilayah Kecamatan Kota Batik ini. Pasalnya, kerapan kelinci tersebut dianggap hal aneh dan

RUTIN DILATIH: Salah seorang pemilik kelinci kerapan sedang melatih kelincinya biar bisa lari kencang.

lucu. Sehingga banyak yang menyukainya. Bahkan, seorang penghobi banyak yang memiliki lebih dari satu kelinci kerapan. Itu menandakan jika kerapan kelinci digemari oleh sebagian besar masyarakat Pamekasan. Tidak berhenti disitu, masyarakat meminta jika kerapan kelinci tersebut bisa dilegalkan oleh pemerintah daerah. Supaya bisa

menjadi kekayaan asli Madura, dan Pamekasan khususnya. ”Ini akan bagus jika seandainya kerapan kelinci dilegalkan oleh pemerintah. Supaya bisa menjadi kekayaan budaya asli Pamekasan,” ungkap Musahri, salah seorang penghobi kerapan kelinci kepada Kabar Madura, Rabu (12/12) kemarin. Sebab kata Musahri, kerapan

kelinci sudah menjamur di berbagai tempat di kota Gerbang Salam. ”ketika ada perlombaan, tidak hanya datang dari Pamekasan saja. Melainkan juga datang dari Kabupaten Sumenep, Sampang dan Bangkalan. Itu menandakan jika kerapan kelinci sangat digemari oleh masyarakat,” katanya kepada Kabar Madura saat ditemui ketika syik melatih kelinci kerapannya. Ungkapan senada juga diutarakan Musta’im, penghobi kerapan kelinci lainnya. Dia menilai kerapan kelinci sangat bagus jika terus dilestarikan. Pasalnya, di kabupaten luar Madura masih belum ada yang merespon sesemarak di Pamekasan. ”Untuk di kabupaten lain kan belum dibicarakan mengenai kerapan kelinci ini. Makanya saya katakan, sangat bagus jika Pamekasan lebih dulu menyeriusinya. Supaya Pamekasan dapat gelar kota budaya,” ujar warga Dusun Timur, Desa Bulangan Barat, Kecamatan

Pegantenan tersebut. Dia juga menuturkan, kerapan kelinci untuk Kecamatan Pegantenan berlangsung sejak hari Minggu sore. Pesertanya pun datang dari berbagai arah kota pendidikan. Bahkan juga dari tiga kabupaten tetangga. Menanggapi permintaan tersebut, Imam Santoso Ketua Muhammadiyah Kabupaten Pamekasan menilai, legalisasi kerapan kelinci tersebut harus melalui pembahasan dari berbagai arah. Karena tidak semua akan mengandung menfaat. ”Kita pertimbangkan dulu manfaat dan mudaratnya. Ternyata permainan seperti itu tidak hanya mengandung hiburan saja. Melainkan juga rawan terjadinya aksi perjudian,” katanya menanggapi. Seraya menambahkan, ”Kalau hanya permainan saja tidak apa apa. Tapi kan di lapangan tidak seperti itu. Kerapan sapi saja yang sudah menjadi asli kekayaan budaya Madura masih dibahas,” imbuhnya memberi contoh. (ed)


KAMIS

5

13 Desember 2012

Terkendala Banyak Nama Ganda

LAYANAN PUSKESMAS Bupati Sentil Kadinkes SUMENEP–Bupati Sumenep KH A Busyro Karim membuat sedikit panik Kepala Dinas Kesehatan dr Jetty Nurdiah Ningrum. Bagaimana tidak, di tengah-tengah ratusan warga di Lapangan Desa Banasare Kecamatan Rubaru, ketika Bupati melakukan silaturrahim dengan warga menyebutkan bahwa terdapat dana Rp 10 miliar agar bisa digunakan untuk berobat gratis di puskesmas. N a m u n demikian, di tengah Bupati sedang menyampaikan bahwa pelayanan semakin meningkat dengan pengobatan di Puskesmas gratis karena telah disediakan dana sebesar KM / BUSRI THAHA Rp 10 miliar KH A BUSYRO KARIM untuk tahun Bupati Sumenep 2012, langsung dibantah secara serentak oleh masyarakat. ”Bohong, tidak gratis bapak, kami tetap bayar,” terang warga serempak. ”Tidak ada yang gratis di Puskesmas, kecuali Bodrex,” celetuk salah seorang warga. Melihat keriuhan warga yang dengan kompak mengatakan bahwa di puskesmas tidak gratis, apalagi menuding Dinas Kesehatan bohong karena realitanya tidak gratis, Bupati Sumenep KH A Busyro Karim dengan tegas langsung memanggil Kepala Dinas Kesehatan dr Jetty Nurdiah Ningrum, untuk memberikan penjelaskan kepada masyarakat di Desa Banasare Kecamatan Rubaru. Jetty Nurdiah Ningrum mengatakan, sejak tahun 2011-2012 pelayanan kesehatan di Puskesmas telah gratis. Namun, untuk keluarga yang mampu, injeksi dan rawat inap memang masih bayar. Tetapi, untuk warga yang memang betul-betul tidak mampu dan mau menerima obat yang ada di Puskesmas tanpa harus meminta atau memilih obat, gratis semua. ”Tapi kalau bapak-bapak dan ibu-ibu minta injeksi neorobion, harus bayar. Karena di puskesmas tidak ada neorobion. Misalnya juga untuk antibiotik, bapak memilih dengan meminta obat yang harus sembuh seketika, obat yang mahal, kita tidak punya. Yang ada adalah obat generik. Sebab, sesuai dengan keputusan Mentri, harus obat generik,” ujar Kadinkes dr Jetty Nurdiah Ningrum. (bus/zis)

PETANI

Perekaman KTP Elektronik

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

MENJENGKELKAN: Tumpukan batu yang menjorok ke tengah jalan membuat masyarakat setempat makin jengkel terhadap penanggung jawab proyek.

Tumpukan Batu Proyek Jalan Ganggu Pengendara SUMENEP-Sudah terjadi tiga kali kecelakaan dalam sehari pada 9 Desember yang lalu akibat tumpukan material batu yang menjorok ke badan jalan. Tumpukan batu tersebut semakin mengundang kekesalan warga setempat karena pihak penanggung jawab proyek acuh tak acuh terhadap seruan warga. Sahmito, salah satu warga setempat, termasuk yang sangat jengkel. Ini karena salah satu pengendara motor yang mengalami kecelakaan di sekitar jalan tersebut tak lain sanak familinya sendiri. ”Ya mungkin barangkali dipindah ini masih nunggu saudaranya yang juga kecelakaan di tempat ini.

Semoga saja cepat terjadi,” ujar Sahmito dengan nada jengkel. Memang penempatan tumpukan batu tersebut sangat membahayakan bagi setiap pengendara motor yang lewat. Jalan raya Sumenep-Guluk-Guluk ini biasa dilewati pengendara motor dengan kecepatan tinggi karena posisi jalan yang lurus. Selain itu, di lokasi proyek tersebut, tidak ada plang peringatan pada para pengendara bahwa sedang ada proyek pelebaran jalan. Pantauan Kabar Madura, tumpukan batu kerikil yang telalu menjorok ke tengah jalan tersebut berjejer di sebelah utara jalan. Panjang tumpukan batu

krikil tersebut kurang lebih sekitar 50 meter. Namun bagi para pengendara yang melaju dengan kecepatan tinggi, tidak akan pernah tahu bahwa di lokasi tersebut terdapat tumpukan batu krikil, terutama pada malam harinya yang tidak ada penerangan sama sekali. Hadiyanto, juga warga setempat, mengaku kesal. Menurutnya pihak pelaksana proyek terkesan tutup telinga dengan keluhan masyarakat setempat. ”Kalau memang 2 sampai 3 hari ini belum juga didengar, kita akan lapor dinas terkait tentang perilaku pekerja proyek yang terkesan asalasalan,” tegasnya. (aqu/zis)

SUMENEP-Perekaman KTP elektronik (e-KTP) di Kabupaten Sumenep terancam tidak akan selesai hingga akhir tahun 2012 yang telah ditetapkan pemerintah pusat. Sebab hasil perekaman yang telah diselesaikan Disdukcapil Sumenep masih jauh dari target padahal waktu yang tersisa sangat sedikit. Plt. Kepala Disdukcapil Sumenep, Akhmad Zaini memaparkan pihaknya mengalami kendala dalam proses perekaman e-KTP. Ia menyebutkan salah satu kendala teknis yang dialaminya adalah adanya KTP yang meninggal tapi tidak dilaporkan. ”Jadi kami tidak menghapus, namanya ada tapi orangnya sudah meninggal, jatah e-KTP tetap ada” ungkapnya. Selain itu, kendala lain yang menghambat proses perekaman e-KTP karena adanya nama ganda. Data terkait nama ganda yang ditemukan Disdukcapil mencapai 71 ribu nama. Namun dengan adanya hal itu, Akhmad Zaini mengaku pihaknya telah menghapus sebanyak 30 ribu nama. ”Kenapa ganda? karena banyak masyarakat yang tidak memahami atas penting data yang valid, khususnya yang menjadi TKI, itu ratarata banyak di kepulauan, setelah datang dari luar negeri mereka pingin berangkat lagi ini mengambil data baru lagi dengan

Padahal penting untuk dana kesehatannya, untuk mengurus askeskinnya, mereka itu wajib KTP tapi acuh tak acuh.” AKHMAD ZAINI Plt. Kepala Disdukcapil Sumenep nama yang berbeda padahal satu orang, dua nama tapi namanya satu, makanya ganda” urai Zaini. Seperti yang diberitakan sebelumnya, di Sumenep ada 133 orang yang tidak ikut perekaman e-KTP. Padahal, kata Achmad Zaini hal tersebut merupakan kebutuhan masyarakat saat mengurus kesehatan, ”Padahal penting untuk dana kesehatannya, untuk mengurus askeskinnya, mereka itu wajib KTP tapi acuh tak acuh” ungkap Akhmad Zaini Sementara, masyarakat yang tidak peduli e-KTP, banyak terjadi di kalangan usia lanjut, mereka tidak memahami manfaat daripada perekaman e-KTP. Untuk diketahui, penduduk wajib KTP di wilayah Sumenep mencapai 860 ribu orang. Sementara terkait dengan batas waktu yang ditentukan pemerintah pusat hingga 31 Desember tahun ini. Dan perekaman per 7 Desember lalu baru sampai 76,6 persen. (rei/zis)

Sengketa Lahan Pamoloan Melebar

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

MUSIM TANAM: Para petani di daerah Kolor sudah mulai menanam padi setelah hujan mulai normal.

Khawatirkan Hama Tikus SUMENEP-Persoalan air para petani umumnya di wilayah Madura telah teratasi dengan tela masunya musim penghujan. Namun kini ada problem baru yang dikhawatirkan banyak para petani. Suwemna, warga Batu Putih yang menyewa lahan di daerah Kolor mengakui dirinya masih dihantui rasa khawatir meski kondisi cuaca normal. ”Kalau baru tanam seperti ini asal tidak kekurangan air enak sudah. Cuma nanti kalau sudah besar pohonnya, biasanya tikusnya ini yang tidak bisa ajak kompromi,” kata Suwemna dengan logat Madura. Menurutnya, menanggulangi hama tikus sangat susah, ketimbang menghadapi hama-hama yang lainnya. Sebab, biasanya tikus datang dengan komplotannya saat menyerang tanaman padi. ”Kalau yang lain kan tinggal semprot pakai obat tertentu sudah hilang,” tukasnya. Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan (Disperta) Bambang Heriyanto menegaskan, para petani tidak perlu mengkhawatirkan hama tikus tersebut. Menurutnya, hingga saat ini, hama tikus belum terjadi diberbagai daerah. ”Saya rasa belum ada hama tikus yang terdeteksi oleh tim kami. Hanya serangan ulat saja seperti yang terjadi di Pasongsongan,” katanya. Namun demikian, Bambang menegaskan, jika kekhawatiran petani terbukti, dia akan segera menurunkan petugas pengamat hama untuk segera mengidentifikasi bila ada serangan hama yang menyerang tanaman petani. (aqu/zis) Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

SUMENEP-Sengketa lahan yang sempat mengundang percekcokan antara pihak aparat desa dengan keluarga alm H. Mukhlis kian melebar. Lokasi pasar Pamoloan yang baru dulunya dianggap sebagai tanah pemakaman keluarga, bukan tanah seperti yang diutarakan oleh aparat desa setempat. Berdasarkan keterangan para pedagang di pasar tersebut, pada mulanya Hj Mukhlis melarang pedagang setempat untuk menempati lokasi pemakaman tersebut dengan dalih belum ada izin dari pemerintah. ”Kalau tidak berijin, nanti bisa-bisa di robohkan lagi,” ujar salah satu pedagang yang meminta namanya dirahasiakan menirukan perkataan Hj Mukhlis. Para pedagang tersebut baru bisa memberanikan diri membangun kembali kios yang sudah dirobohkan karena mengganggu jalan setelah ada ketegasan dari kepala desa setempat. ”Sebelumsebelumnya tidak ada yang bisa masuk ke sini karena dianggap sebagai pemakaman keluarga, bukan untuk umum,” tambahnya. Penyataan tersebut diakui oleh kepala desa (kades) setempat. Rachmad Ariadi, kades setempat,

menyatakan memang Hj Mukhlis dari awal mengaku bahwa dirinya dilindungi oleh sekda. ”Itu sudah dari dulu. Dari sekda pertama hingga sekarang,” ujarnya. Sementara itu, saat dikonfirmasi ulang, Hj Mukhlis tidak lagi menyebut dilindungi bapak sekda. Bahkan dia berdalih bahwa pemakaman keluarganya yang dijadikan pasar tersebut sudah beralih tangan ke Yayasan K. H. Said Abullah. ”Saya tidak mau lagi komentar soal itu. Pemakaman itu sekarang sudah ditangani oleh Yayasan Rogo Suto. Ketuanya K. H. Said Abdullah. Jadi sudah tidak lagi ngurus persoalan tersebut,” ungkap Hj Mukhlis saat ditemui rumahnya. Mendengar pernyataan tersebut, Rachmad Ariadi mempertanyakan sikap Yayasan Rogo Suto yang tiba-tiba saja mau menerima pelimpahan dari Hj Mukhlis. ”Lah, apa dasar mereka menerima pelimpahan? Kalau memang ada dasarnya silahkan bawa ini ke ranah hukum. Kalau kami pihak aparat desa jelas memiliki bukti tentang keberadaan tanah tersebut,” tegas Kepala Desa Pamoloan. (aqu/zis)

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

DEMPET KUBURAN: Lokasi pasar Pamoloan yang baru kini berdempetan dengan pemakaman umum yang tanahnya diakui sebagai milik Hj Mukhlis.

Raskin Harus Ditebus, Jangan Korbankan Warga Miskin SUMENEP- Beras masyarakat miskin (raskin) yang terancam hangus di dua Kecamatan karena tidak ditebus hingga akhir tahun anggaran 2012 mendapat sorotan dari sejumlah pihak. Beras untuk keluarga miskin itu merupakan salah satu penyambung hidup masyarat miskin yang harus disampaikan oleh kepala desa. Ajimuddin, wakil sekretaris Partai Demokrat Kabupaten Sumenep menyatakan, jangan sampai orang miskin di dua Kecamatan, Batuan dan Masalembu tersebut kelaparan karena tidak mendapatkan haknya. ”Kebijakan kepala desa itu harus dilanjutkan untuk menebus raskin, semua itu demi masyarakatnya send-

iri, kalau tidak menebusnya, berarti kepala desa membiarkan rakyatnya mati, karena mereka sangat membutuhkannya” kata Ajimuddin, kemarin (12/12). Dalam menyikapi kebijakan pemerintah pusat yang telah ditetapkan, menurut Ajimuddin, kepala desa harus mampu menerjemahkan peraturan tersebut, jangan sampai kepala desa terkooptasi dengan peraturan pemerintah yang pada akhirnya merugikan masyarakatnya sendiri. ”Kalau tidak ditebus, nanti yang rugi kan warganya sendiri, padahal beras tersebut hak mereka” lanjutnya. Selama ini kepala desa merasa kebingungan untuk mendistribusi-

kan raskin sejak pagu di Sumenep turun sejak Juni lalu, sehingga mereka melakukan boikot atas distribusi raskin sebagai bentuk protes pada pemerintah. Akan tetapi, Ajimuddin mengatakan, jika kepala desa mengambil kebijakan yang populis, sesuai denga kondisi masyarakat, ia berkeyakinan bahwa keputusan yang akan diambil kepala desa tidak akan menuai protes dari masyarakat yang tidak tercamtun dalam daftar penerima raskin. ”Kalau misalnya ada protes dari masyarakat itu konsekwensi yang harus diterima kepala desa, namun setidaknya mereka memberikan pemahaman atas kebijakan pemerintah pusat

itu, makanya beras itu harus ditebus, jangan sampai hangus, karena yang rugi rakyatnya sendiri” imbuhnya. Sementara itu, H. Afandi selaku warga Masalembu (kecamatan yang belum menebus) menegaskan, pemerintah daerah harus bertanggungjawab atas perubahan pagu raskin yang mengakibatkan para kepala desa tidak menebusnya. Kendati demikian ia juga berharap agar kepala desa segera menebusnya demi kepentingan masyarakat. ” Sekarang kepala desa itu bingung, saya pikir pemerintah daerah juga harus bertanggungjawab dalam masalah ini, karena perubahan data itu berangkat dari daerah” sambungnya. (rei/zis)



KAMIS

7

13 Desember 2012

Reorientasi Nilai-Nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi

PERSEPAM Madura United teruslah semgat. Aku selalu mendukungmu,,, Buatlah tanah Madura jaya di Indonesia. Oreng medhureh dukung terros P-MU jhe’ kaloppayeh,,, Zaini..., +6283853166633 P-MU aku tahu emang tenar di pulau Madura. Tapi bukan tenar di selruh nusantara. Q harap P-MU bisa mewujudkan keinginan rakyat Madura untuk terus maju dan mengharumkan Madura. Jadi seluruh Indonesia akan tahu tentang kehebatan dan kelebihan Madura. Anies Fans P-MU, +6287750019207 P-MU pasti menang. Jangan mau kalah dengan klub lain. Kalahkan mereka dengan bermain cantik. Maju terus pantang mundur !!!!!! k4c0ng n3mp4n..., +6287750279606 SELAMAT atas sukses P-MU menembus ISL. Berkat jerih payahnya pemain, P-MU bisa menang dan menang. Semoga terus berjuang Putra Sumenep, +6282330703478 SETETES keringat P-MU seribu langkah kita harus maju. Kejarlah mimpi, impian, dan cita-citamu dengan usaha dan doa......! Roonie Galank Anarkis +Av-Genruez+ Gerbang 12, +6287849326070 ANDA MEMILIKI UNEG-UNEG, SARAN, DAN KELUHAN TENTANG PELAYANAN PUBLIK (PENDIDIKAN, EKONOMI, KEAMANAN DLL) DI SEANTERO MADURA?

Silakan kirim melalui pesan dan alamat ke: Kabar Madura. Tulis pendapat Anda dan kirim ke no +6287850767325 (khusus SMS) atau via email:kabarmaduranews@gmail.com, facebookkabarmadura@gmail.com

MENJADI bagian dari sejarah kampus yang ideal ternyata tidak mudah sebagaimana yang ada di benak ini. Penulis mengamati, kehidupan masyarakat kampus saat ini penuh dengan permainan dan hiburan. Tak ubahnya di dunia politik yang serba hura-hura. Ketika kehidupan yang sangat berbeda dengan nilai-nilai akademis ini sudah menyentuh pola hidup mahasiswa yang belum mempuyai filter untuk mengantisipasi budaya yang cenderung memarginalkan orang lain, maka akan berdampak negatif terhadap cara berfikir dan cara bersosial mahasiswa di masyarakat kelak. Karena, semboyan dalam perpolitikan itu sangat jelas sekali bahwa, tidak ada kawan dan lawan yang abadi, yang ada adalah kepentingan. Bagaimana jadinya jika sejak dini mental mahasiswa sudah diperkenalkan dengan budaya konflik yang cendrung melahirkan sikap apatis? Jika fenomena seperti ini dibiarkan mengalir dan mengakar begitu saja di sebuah perguruan tinggi, bisa dipastikan akan lahir mahasiswa-mahasiswa yang prematur secara akademik. Padahal konsep dasar yang ditawarkan adanya sebuah perguruan tinggi adalah; Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian, yang kita kenal dengan istilah Tri Dharma Perguruan Tinggi. Belum lagi mahasiswa yang nantinya juga akan dihadapkan pada realita kehidupan yang sama sekali berbeda. Dalam hal ini, menurut penulis dikenal dengan tipe mahasiswa; pertama, akademis. Mahasiswa ini begitu aktif dalam proses perkuliahan dibidang akademiknya saja. Setelah itu langsung pulang begitu saja, sehingga tidak mengenali di sekitarnya banyak media prospek yang bisa dijadikan motivator untuk mendukung keberhasilan proses pendidikannya dengan sempurna. Kedua; organisatoris. Aktivitas sehari-sehari dari mahasiswa tipe ini tidak akan terlepas dari kegiatan-kegiatan yang sudah teragendakan oleh organisasi tempat dia berteduh dan berproses di dalamnya. Sehingga niat awal untuk menjadi mahasiswa yang

juga bisa dirasakan ideal kadang terluOleh: manfaatnya oleh pakan. Mahasiswa M. ALI WAHDI masyarakat secara ini sering dikenal umum. dengan panggilan Maka, paling tidak perguruan aktivis. Ketiga; romantis. Yang menjadi tinggi harus mampu melakutolok ukur untuk mahasiswa ini, kan beberapa konsep idealitas biasanya adalah mencari mangsa sebagai berikut. Pertama, harus yang bisa diajak ngobrol dan ten- mempunyai dosen-dosen yang tunya romantis. Dengan penampi- berkompeten di bidangnya dan lan PD-nya, yang didukung gaya konsisten dalam melaksanakan tubahasa khas seorang playboy, dia gas sesuai dengan tugas pokoknya menggoda siapa saja yang ada di (UU gurudosen-2005). Kedua, depannnya. Tak jarang juga salah harus melaksanakan tri dharma target. Sehingga dosen pun ham- perguruan tinggi. Yaitu pendidipir kena gilas. Karena baginya kan, penelitian, dan pengabdian adalah penyesalan yang abadi bila kepada masyarakat. Ketiga, perpersiapan dandan dari dini hari ti- guruan tinggi ideal adalah PT dak menghasilkan mangsa barang yang dapat membentuk social satupun. Itulah kira-kira aktivitas enterpreneurship. Keempat, harus sehari-hari yang dilakoninya ke- mampu mengembangkan potensi sumber daya alam yang ada. Setika datang ke kampus. Keempat; wait and see. Maha- hingga mempunyai nilai ekonomi siswa model ini suka nongkrong untuk mengangkat perekonomian sambil melihat apa yang ada di nasional. Nah, paling tidak, jika kriteria sekitar kampus, tanpa bermaksud untuk melakukan kegiatan-keg- perguruan tinggi ideal ini mampu iatan yang menguntungkan bagi direalisasikan dalam kehidupan dirinya. Sehingga waktu sehari- kampus secara komprehensif, harinya terlewati begitu saja, tanpa maka syair Iwan Fals yang berbunyi, “..Engkau sarjana muda, remenghasilkan bekal apapun. Memetik pelajaran dari fenomena sah mencari kerja. Mengandalkan tersebut, perlu adanya kesadaran ijazahmu. Empat tahun lamanya, secara berjamaah dari semua pihak bergelut dengan buku. Tuk jamiyang terkait untuk menyumbang- nan masa depan. Engkau sarjana kan ide dan gagasanya dalam muda, resah tak dapat kerja. Tak upaya mencarikan solusi yang berguna ijazahmu. Empat tahun bisa mengintegrasikan model ma- lamanya, bergelut dengan buku, hasiswa tersebut sebagai konsep sia-sia semunya� ini, hanya akan yang konstruktif yang bisa dijadi- menjadi hiburan dan pengantar kan refrensi. Sehingga generasi tidur saja. Tapi, jika yang terjadi malah selanjutnya tidak terjebak pada budaya yang menyebabkan han- sebaliknya, siapa yang akan bertanggung jawab terhadap out-put curnya humanisasi pendidikan. Maka, sebelum semuanya ter- dari sebuah perguruan tinggi yang larut dalam budaya pendidikan kepergiannya tidak membawa yang berkedok politik hedonisme, bekal ilmu pengetahuan apapun. kesadaran diri dari masing-mas- Kehadirannya tidak pernah dipering mahasiswa, terutama yang ada hitungkan oleh sejarah. Penulis miris sekali melihat di birokrasi kampus, yang dalam hal ini adalah pemangku kebi- fenomena yang terjadi saat ini. jakan, sangat penting. Tujuannya Sepertinya sudah tidak ada yang tidak lain adalah untuk mengem- memperhatikan lagi kebradaanbalikan citra dan nilai-nilai luhur nya. Lalu ke mana arah beryang tersirat dalam sebuah visi- fikirnya para pembesar perguruan tinggi ketika dihadapkan pada misi perguruan tinggi. Sehingga kepercayaan publik nasib buruk yang menimpa anak terhadap mahasiswa yang katanya asuhnya di realitas sosial? Sangat memiliki segudang ilmu penge- Ironis sekali bukan! Jika para tahuan benar-benar bisa diper- funding fathers kampus yang tanggung jawabkan. Termasuk seharusya mengarahkan dan

menfasilitasi segala kebutuhan untuk pengembangan wawasan dan skill mahasiswanya, malah sibuk dengan kepentinganya sendiri. Apalagi kepentingan yang sifatnya politis, yang sama sekali tidak bersinggungan -bahkan keluar- dari substansi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Penulis tidak bisa membayangkan jika opini komersialisasi dan politisasi pendidikan benar dan menjangkit perguruan tinggi di negeri ini. Atau barangkali hal ini sudah mendarah daging di tatanan birokrat kampus. Semoga saja tidak. Karena penulis tidak siap menjadi bagian dari generasi yang prematur. Bagi yang gelisah melihat ketimpangan yang terjadi di depan matanya, berarti hatinya masih memiliki nilai-nilai humanistik. Mungkin yang bisa kita lakukan adalah pendampingan dan pengawalan. Baik di tataran masyarakat kampus maupun di masysrakat secara umum. Karena barangkali tindakan ini yang bisa membuktikan bahwa mahasiswa memang pantas menyandang titel agent of change dan control. Maka dari itu, menurut penulis transformasi keilmuan menjadi bagian dari yang sangat vital untuk disampaikan kepada masyarakat umum. Jika dari sisi materi kita tidak memadai, paling tidak bisa dibuktikan dalam bentuk pengabdian sebagai kepedulian terhadap kemerdekaan berfikir masyarakat. Catatan ini persembahan untuk sahabat mahasiswa/mahasiswi yang masih baru menginjakkan kakinya di sebuah perguruan tinggi untuk lebih peka lagi memahami dinamika kehidupan yang penuh dengan persaingan di segala lini. Itu semua menuntut kematangan mental dalam menghadapinya. Sehingga idealitas intelektual organik dari seorang mahasiswa yang dicita-citakan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi benar-benar didapatkan dengan sempurna. Amien! *)Mahasiswa UIM, Aktif di Lingkar Intelektual Pamekasan (LiSAN)

Guru Harus Rajin PENDIDIKAN dewasa ini sudah tidak lagi menjadi solusi paling efektif untuk mendukung proses pembangunan bangsa. Anak didik yang hanya ditekan oleh gurunya dengan hanya bermodalkan nilai kognitifnya saja. Dalam hal ini, cenderung mengabaikan pendidikan akhlak dan pendidikan karakter yang baik. Akibatnya, si anak datang ke sekolah bukannya malah berkembag kreatifitasnya. Tetapi malah membunuh potensinya. Dengan pola pengajaran yang berasaskan asal bapak senang, menjadikan anak didik kita menjadi korban dari sistem pendidikan yang kelewat tidak berpihak kepada anak didik. Setiap hari kita mengajarkan kehobongan kepada anak didik kita. Ajakan untuk tidak berbohong ternyata tidak diikuti oleh kita sendiri. Coba saja lihat dengan nilai hasil katrolisme. Dengan alasan asal bapak senang, agar tidak dimarahi oleh kepala sekolah, pengawas, kepala dinias, dan berujung kepada menteri dan Presiden. Ini semua

membuat sistem penkan potensi siswa, Oleh: didikan kita menjadi agar menjadi anak FITRIAH rutinitas kebodohan didik yang mampu yang terus berkerak. mengedapankan siSempat muncul polemik UAN kap juara, mental pemberani dan (ujian akhir nasional) yang terus bukan mental tukang tipu. Bukan dihujat dan dicaci, namun tetap pula mental penakut yang hanya saja pemerintah seakan tutup menjadi pribadi penurut. Sangat mulut dan tidak mau tahu. mengkhawatirkan sekali jika yang Pendidikan yang seharusnya terjadi justru siswa tidak mampu menjadi jawaban untuk membantu mengeluarkan kreatifitasnya akibangsa ini menjadi bangsa yang bat dari olahan guru yang salah. maju, ternyata tidak demikian adSaya sempat berfikir juga anya. Kita lihat banyak anak didik bagaimana cara memberikan solusi yang pintar, namun tidak memiliki terbaik untuk pendidikan kita sikap nasionalisme. Akibatnya, sekarang. Jika saya bekarja sendanak-anak yang pintar lebih suka iri, tentu kita tidak akan mampu. bekerja di luar daripada di Indo- Butuh adanya dukungan dan kernesia. Dengan alasan kehidupan jasama dari semua pihak. Sangat di Indonesia tidak menjanjikan disadari, tidak mudah kita memakan masa depan dan kurang- bangun sebuah pendidikan yang nya fasilitas dan dukungan dari berkualitas hanya mengandalkan pemerintah. idialisme dan semangat saja. Lantas tugas siapakah ini sehaPermasalahan-permasalahan rusnya? Tugas yang paling utama yang seharusnya sekarang kita dan paling urgent untuk me- cepat selesaikan adalah, “melawan nentukan maju tidaknya sebuah budaya malas�. Guru yang baik bangsa adalah ada di tangan guru. adalah bukan seorang guru yang Guru memiliki kewenangan dan malas. Yang ketika mendengar kemampuan untuk mengembang- bunyi bel masuk kelas, masih asik

dengan obrolan gosip-tainment di kantor. Lantas, tugasnya diserahkan kepada guru honor yang masih fresh semangat membara untuk memulai harinya dengan menyapa anak-anak di kelas. Sedangkan guru PN hanya bisa mengontrol, mengajar, pulang, selesai, tidur siang, dan kembali lagi dengan rutinitas itu keesokan harinya. Tidak ada inovasi dan pendobrak untuk benar-benar niat untuk memajukan sebuah sekolah. Yuk kita bersama-sama saling bergotongroyong untuk menjadikan sekolah kita menjadi sekolah yang terdepan dalam segala bidang. Baik itu segi olahraga, teknologi, bakat, keterampilan dan kesenian dari siswa-siswi kita. Yang pada akhirnya tentu akan membuat kita bangga menjadi bagian dari civitas akademika lembaga pendidikan tempat kita mengajar. *)Siswa Kelas Akhir MA Alternatif Miftahul Ulum Kapedi Bluto Sumenep, Sekaligus Siswa Pegabadian MTs Miftahul Ulum Kapedi Bluto Sumenep.

Perlunya Pelajar Sekolah Giat dalam Sastra DISADARI atau tidak, kehidupan saat ini kian tenggelam dengan pelbagai carut-marut persoalan yang seolah terus membenamkan Negara hingga ke titik nadir. Bayangkan saja dampak yang timbul dari pengaruh modernitas yang melanda kota ini, dengan mudah mengubah pola pikir masyarakat secara signifikan. Hampir dari sekian perilaku yang ditonjolkan para generasi muda saat ini sangatlah tak seiring dengan apa yang kita pikirkan. Di sudut-sudut jalan barangkali fenomena yang tengah terjadi tentunya bukanlah sesuatu yang asing kita temui. Namun keadaan-keadaan seperti itu bisa dikatakan lumrah kita saksikan. Memang menjadi ironis akhirnya bila kita sebagai pemerhati menengarai hal tersebut, yang tentunya lama-lama juga berimbas pada tatanan budaya pribumi sendiri yang dari dulu telah tumbuh sebagai identitas karakteristik tanah kelahiran, pudar Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

perlahan-lahan akibat muda guna melawan virus globalisasi yang arus modernitas yang jahat. Maka tidaklah menggerus warna dari heran jika kebebasanbudaya yang telah lahir kebebasan personalitas sebelumnya. Sudah sekarang ini tumbuh saatnya negara butuh secara sporadis. Apa generasi yang memiliki yang kita rasakan ini kepekaan hati sebagai adalah sebab akibat wujud simpati dan emyang timbul dari sepati kepada sesama. buah kondisi yang senLewat sastra baranggaja dibiarkan terus kali kita dapat beraOleh: berkembang. Lebihpresiasi secara positif MUZAMMIL lebih sengaja dipupuk dalam memerangi peroleh iklim doktrinitas masalahan yang kita masyarakat yang luput terhadap hadapi saat ini, yang tentunya arah perkembangan pola pikir tidak dengan cara kekerasan. Tapi generasi muda saat ini, khususnya lewat sastra kita akan melintas pelajar sekolah. Subhanallah..!! di jalur aman dan lurus menuju Dan jika ini terus dibiarkan, maka ridho sang Ilahi. Melalui gerakan bersiap-siaplah menyambut mun- sastra, kiranya kita bisa menjadi culnya budaya baru dengan spirit pemuda yang bertanggung jawab atas kendali dunia luar. pada ancaman kepunahan budaya Lalu, apa yang mampu mengim- akibat terinfeksi virus modernitas. bangi keaadaan ini? Mencintai Melalui berbagai kegiatan yang sastra kiranya tepat sebagai lang- berhubungan dengan sastra, sepkah awal mentradisikan generasi erti: berpuisi, kajian-kajian dari

para satrawan lokal atau nonlokal, atau apresiasi karya kecilkecilan dari tiap individu. Insyaallah akan cepat terbentuk generasi yang memiliki pola pikir intelektual yang lebih mengedepankan rasio guna mengasah empati dan rasa, terlebih nurani. Bukan mencipta generasi yang lebih berpihak pada kekuatan otot. Namun dari itu semua, kita juga sangat membutuhkan uluran tangan dari stake holder kita yang mumpu menjembatani gerakan kita ke depan. Lebih-lebih mereka yang simpati juga ikut nimbrung pada lingkaran kelompok yang memiliki perhatian penuh pada nasib budaya yang hampir punah oleh sayatan modernitas selama ini. Mari selamatkan budaya dengan sastra. Amin.! Arosbaya, 24 september 2010 *)Komunitas Masyarakat Lumpur Bangkalan


8

KAMIS

13 Desember 2012

PANWAS

Diumumkan di Detik Terakhir Harta Kekayaan Paslon Sampang

KM/HAIRUL ANAM

BERTANANG: Ketua Panwas Batu, Abdul Rahim dan anggotanya menyambangi Kantor Panwas Pamekasan guna membincangkan gejolak politik Pamekasan yang nyaris sama dengan di Batu, Rabu (12/12).

Panwas Batu Sambangi Panwas Pamekasan

SAMPANG-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sampang akhirnya menyampaikan hasil audit Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LKHPN) enam pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Kabupaten Sampang Periode 2013 – 2018, kemarin (12/12). Dari hasil laporan KPK yang diungkapkan oleh anggota

KPU Sampang, Miftahur Rozak, pasangan urut nomor empat paling tinggi dari paslon lainnya yang mencalonkan sebagai calon bupati Sampang. Yang dimaksud adalah Haryono Abdul Bari, dengan nominal Rp 15.407.149.581. Sedangkan wakilnya, Hamduddin Ikhsan memiliki harta kekayaan sebesar Rp 946.000.000, ”Hasil auditnya kami terima hari ini. Kami sampaikan hari ini sesuai Surat KPK Nomor : B-4190/12/12/2012 tanggal 11 Desember 2012. Laporan ini kami menerima dari KPK melalui fax, agar

publik mengetahuinya. Penyampaian ini dimaksudkan sebagai salah satu bentuk transparansi informasi. Biarkan masyarakat yang menilai sekaligus menjadi bahan pengawasan terhadap pemimpin Kabupaten Sampang terpilih nanti,” ujar Miftahur Rozak, Anggota KPU sekaligus ketua Pokja Verifikasi dan Hukum kepada Kabar Madura, kemarin (12/12). Lebih lanjut Rozak menambahkan, hasil laporan itu diterimanya dari Direktur LKHPN, Adi Prasetyo. ”Yaitu hasil audit yang sudah diaudit selama 4-5

bulan oleh KPK,” imbuhnya. Sekedar diketahui, lima calon lainnya yakni Pasangan nomor urut 1 (AlFalah) A. Fannan Hasib sebagai calon bupati sebesar Rp 1.567.473.670, wakil calon bupati Fadilah Budhiono sebesar Rp 4.179.790.343. Pasangan urut 2 dari calon independen, KH Achmad Yahya sebagai calon bupati memiliki harta sebesar Rp 1.442.824,555, wakil calon bupati Faidal Mubarok sebesar Rp 1.065.393.953. Pasangan nomor urut 3, incumbent Noer Tjahja sebagai calon

bupati memiliki harta kekayaan sebesar Rp 7.563.479.537, wakil bupatinya Heri Purnomo memiliki Rp 1.220.000.000. Nomor urut 5, juga dari calon independen, calon bupati KH Faisol Muqoddas memiliki Rp 4.558.992.112, wakilnya Triyadi Husnul Yakin memiliki Rp 2.457.177.260. Yang terakhir pasangan urut nomor 6, Hermanto Subaidi sebagai calon bupati memiliki harta kekayaan sebesar Rp 1.992.477.277. Sedangkan wakilnya, KH Jakfar Sodiq memiliki Rp 6.348.500.000. (fan/ed)

PAMEKASAN-Perkembangan politik di Kota Gerbang Salam menyedot perhatian banyak pihak dari luar Madura. Kiranya, inilah yang membuat Panitia Pengawas (Panwas) Kota Batu menyambangi Kantor Panwas Pamekasan, Rabu (12/12) kemarin. Para Panwas Batu tersebut dipimpin langsung oleh Ketuanya, Abdul Rahim. Dirinya datang bersama anggota serta seluruh staf Panwas Kota Batu. ”Kami datang ke sini tiada lain untuk sharing seputar Pemilukada. Sebab, perjalanan atau proses Pemilukada di sini nyaris sama dengan di Kota Batu,” tutur Abdul Rahim saat diwawancarai wartawan Kabar Madura, usai rapat terbuka dengan Panwas Pamekasan. (anm/ed)

TPS Pasien RSUD Syamrabu Terpaksa ”Golput” BANGKALAN-Sebagian besar pasien yang dirawat di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu (Syamrabu) Bangkalan, tidak menggunakan hak pilihnya dalam pemilukada, Rabu (12/12) kemarin. Belum diketahui secara pasti penyebab mengapa para pasien golput. Saat ini, pasien yang dirawat di RSUD Syamrabu sekitar 50 persen dari jumlah tempat tidur yang ada. Sebagian dari mereka tidak mencoblos. Sepertinya, mereka malas menggunakan hak pilih. Karena masih harus ke TPS (tempat pemungutan suara) terdekat. Pasalnya, sekarang tidak ada TPS khusus seperti pemilu sebelumnya. Dulu, ada petugas yang mendatangi kamar pasien satu persatu agar mereka menggunakan hak pilihnya. Tapi sekarang itu tidak ada. ”Pasien tidak ada yang mencoblos. Tapi, kalau petugas rumah sakit dan keluarga pasien mencoblos semua di TPS terdekat,” terang Direktur RSUD Syamrabu, drg Yusro, kemarin. Ia menjelaskan, saat ini jumlah pasien yang dirawat di RSUD Syamrabu tidak banyak. Diperkirakan hanya terisi separo atau 50 persen dari jumlah set yang ada. Sementara itu, Ketua KPU Bangkalan, Fauzan Jakfar menyatakan, untuk pemilukada saat ini memang tidak ada TPS khusus. Ini sesuai dengan peraturan KPU nomor 15 tahun 2010 perubahan terhadap peraturan KPU nomor 72 tahun 2009. (ful/ed)

KM/WAWAN AWALLUDDIN HUSNA

HORE: Mengetahui pasangan calon andalannya unggul dalam hitung cepat, pendukung Al-Falah sontak berjingkark kegirangan.

Pendukung Al-Falah Nobar Perhitungan Cepat SAMPANG-Usai pencoblosan Pemilukada Sampang, ribuan warga yang mengaku pendukung Al-Falah (A. Fannan Hasib-Fadhilah Budiono) langsung mengerubungi Posko Pemenangan Al-Falah di Pendapa Wabup (Wakil Bupati) Sampang. Mereka bermaksud nonton bareng (nobar) penghitungan cepat dari pusat tabulasi tim pemenangan tingkat kabupaten yang ditayangkan melalui layar LCD. Ketika data baru masuk 17 persen, kedudukan Al-Falah

sudah mengungguli calon lainnya. Meski begitu, pendukung Al-Falah yang menonton di halaman depan posko di Jalan Trunojoyo Sampang, Rabu (12/12) sudah terlihat riuh dan senang. ”Cukup satu putaran saja,” teriak beberapa pendukung dengan wajah ceria dan tersenyum lebar. ”Kita pastikan Al-Falah menang,” ujar salah satu Tim Sukses Al-Falah, H Abdussalam, yang dijawab dengan riuh tepuk tangan pendukung

lainnya. Di Posko Pendukung AlFalah, selain tim sukses, hadir pula rekan-rekan A. Fannan Hasib dan Fadhilah Budiono. Termasuk simpatisan dari berbagai kalangan. Bersamasama mereka menyimak tayangan hasil perhitungan cepat dari tim pemenangan yang dilaporkan oleh para saksi AlFalah di masing-masing TPS. Saat data memasuki 21 persen, para pendukung langsung berdiri dan sontak berteriak, ”Hidup Al-Falah”. Hingga

pukul 17.00 dalam tayangan LCD, laporan suara dari TPS baru memasuki angka 21,39 persen, dengan perolehan suara paling tinggi dipegang Al-Falah mencapai 33,2 %. Disusul nomor urut 3 (Cahaya Purnama) 24,31 %. Lalu, nomor urut 6 (Hejaz) 23,43 %. Kemudian nomor urut 4 (Hab) 13,58 % dan nomor urut 2 sebanyak 3,86 % serta nomor urut 5 sebanyak 1,80 %. Menurut Ahmad Nuryadi, ketua tim tabulasi data AlFalah, keterlambatan ini karena banyak laporan dari saksi

TPS yang belum masuk. Dia belum bisa memastikan apa yang menjadi alasan keterlambatan dimaksud. Menurutnya, tidak ada kerusakan sistem pada SMS Center. Namun dimungkinkan karena faktor keterlambatan laporan dari saksi. ”Belum bisa dipastikan, yang jelas untuk sementara Al-Falah unggul. Masih banyak saksi yang mengirim laporan. Mungkin bisa sampai tengah malam nanti hasilnya,” katanya kepada Kabar Madura. (waw/ed)

Kesadaran Masyarakat Masih Kurang Terkait Hilangnya Suara di DPT SAMPANG-Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Sampang, kemarin (12/12), masih menyisakan kekecewaan bagi sebagian kalangan. Utamanya mereka yang tidak dapat menyalurkan hak pilihnya. Ini, karena warga tidak mendapatkan undangan dan kartu pemilih. Sebab nama mereka tidak tercantum dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang dikeluarkan KPU Sampang. Hal inilah yang menyebabkan banyak masyarakat yang tidak dapat mencoblos dalam Pemilukada Sampang, kemarin. Hernandi Kusuma Hadi, salah satu anggota KPU Sampang mengatakan, ada dua fenomena yang terjadi saat ini mengenai banyaknya warga yang merasa tidak dapat mencoblos lantaran tidak masuk dalam DPT. ”Salah satunya, partisipasi dari masyarakat yang kurang maksimal sebagai pemilik hak pilih suara dalam pemilukada,” ujarnya kepada Kabar Madura, kemarin (12/12). Dijelaskan, selain pasifnya partisipasi masyarakat, diduga juga karena tidak maksimalnya sosialisasi dari pihak KPU sendiri terkait nama-nama yang masuk dalam DPT. Sehingga informasi tidak dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Hal ini dikatakan karena, setelah pihak Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

KM/ACHMAD SYAIFUL ROMADHON

HERNANDI KUSUMA HADI Ketua Pokja Logistic dan Penghitungan KPUD Sampang

KPU Sampang mengumumkan DPT, masyarakat masih kurang peduli. ”Padahal Kami sudah memberikan tahapan, dimana sesudah pengumuman masih ada tahap perbaikan,” ulasnya. Sebelumnya diberitakan, banyak warga yang merasa mempunyai hak pilih dalam Pemilukada Sampang yang tidak mendapatkan haknya sebagai pemilih. Yakni tidak mendapatkan undangan pemilih dan kartu pemilih. Seperti yang terjadi di Kelurahan Karang Dalem, Kecamatan Kota Sampang. Sekitar 150 warga diketahui tidak mendapatkan undangan

untuk memilih. Dengan adanya kejadian ini, warga menilai adanya indikasi usaha untuk memenangkan salah satu kandidat dalam pemilukada mendatang. Hal ini dikatakan dengan banyaknya masyarakat yang diduga sebagai pendukung salah satu pasangan calon tidak dapat menggunakan hak pilihnya. Sehingga hal ini dinilai adanya pengurangan suara agar salah satu kandidat dapat memenangkan kursi Sampang 1. Menanggapi hal ini, Dedet -sapaan akrab Hernandi Kusumahadi, menegaskan, pihaknya sudah memanggil pihak petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) dan menanyakan terkait kehilangan suara tersebut. ”Pihak pemutakhiran sudah mendatangi rumah warga. Dan katanya saat itu sedang tidak ada di rumah dan menganjurkan untuk segera mendaftarkan diri ke kelurahan setempat,” jelas pria yang juga menjabat sebagai ketua Pokja Logistik dan Penghitungan KPU Sampang. Terkait isu yang beredar bahwa adanya surat suara yang masih belum dilipat, pihaknya menjelaskan jika sebanyak empat dus tersebut dialokasikan untuk surat suara cadangan. Ada dua surat suara cadangan, 2,5 persen di TPS dan 1 persen di KPU. Ini untuk mengantisispasi kekurangan bilamana di TPS terjadi kekurangan surat suara. ”Untuk surat suara yang lebih akan dibakar, termasuk yang rusak dan kabur gambarnya,” pungkanya. (KM10/ed)

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

PANTAU: (Dari kanan), Ketua KPU Bangkalan Fauzan Jakfar, didampingi anggota KPU Jawa Timur Agung Nugroho dan Agus Mahfud, di kantor KPU bangkalan kemarin (12/12).

KPU Provinsi Pantau Pemilukada Bangkalan BANGKALAN-Proses Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Bangkalan kemarin dipantau langsung dua komisoner KPU Provinsi Jawa Timur, Agung Nugroho dan Agus Mahfud (Divisi Teknik dan Data). Kedua komisoner KPU Jatim tersebut kepada sejumlah awak media mengaku kehadirannya di KPU Bangkalan dalam rangka memantau Pemilukada Bangkalan. Sebab Pemilukada Bangkalan di luar terkesan rawan akan konflik. Namun setelah mereka memantau kondisi di lapangan justru sebaliknya, aman dan kondusif. ”Kami di sini memantau pemilukada, dan alhamdulilah aman

dan kondusif,” ungkap Agus Mahfud, Komisioner KPU Jatim Divisi Teknik dan Data. Sementara terkait permasalahan hukum yang terjadi, sehingga menimbulkan pro dan kontra, terutama terkait hasil keputusan PTUN yang dilanjutkan keputusan KPU Bangkalan yang tidak melakukan banding, Agung Nugroho selaku komisoner KPU Jawa Timur Bagian Hukum dan Pengawasan, mempersilahkan semua pihak untuk menempuh jalur-jalur hukum yang ada. Termasuk lewat jalur Mahkamah Konstitusi (MK). Sebab itu merupakan hak mereka sebagai Warga Negara Indonesia. ”Kami mempersilahkan pihak

yang tidak puas dengan keputusan KPU Bangkalan, menggunakan jalur hukum,” ungkapnya. Lebih lanjut dia mengaskan, selama ini setiap keputusan yang diambil KPU Bangkalan selalu berkoordinasi dengna KPU Provinsi Jawa Timur. Termasuk gugatan PPD terhadap KPU Bangkalan, yang berakhir dengan didiskualifikasinya pasangan calon nomor urut satu Imam-Zain. Yang sebelumnya diawali oleh permasalahn kepengurusan di internal PPN Bangkalan. ”KPU Bangkalan selama ini selalu berkoordinasi dengan kami, dan mematuhi instruksi dari kami,” ungkapnya. (fir/ed)


KAMIS

9

13 Desember 2012

Kembalikan Uang Rakyat! Tim ASRI Tuntut Ramli Cs

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

MASIH TERPAMPANG: Baner milik salah satu parpol masih tetap terpampang di simpang tiga lingkar jalan Tronoyo.

Baner Parpol Masih Terpampang Satpol Dinilai PP Kecolongan SUMENEP-Sudah berulang kali Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkab Sumenep merazia baner, spanduk dan beberapa papan iklan lainnya. Khususnya yang tidak berizin. Sebab itu dianggap melanggar peraturan daerah (Perda) yang berlaku. Namun ternyata, di simpang

tiga jalan lingkar Sumenep masih ada baner salah satu parpol yang terpampang. Baner dimaksud diikat kuat menggunakan tali rafia pada tiang dan pohon. Baner tersebut mengimformasikan bahwa ada kegiatan parpol pada 9 Desember lalu. Hingga berita ini dikeluarkan, sudah ada tiga hari lebih dari selesainya kegiatan tersebut. Tetapi, Satpol PP belum juga mengambil tindakan apa-apa. Saat dikonfirmasi melalui telepon, rupanya pihak Satpol PP

belum mengetahui keberadaan baner tersebut. Kasi Oprasional Satpol PP, Moh. Saleh mengaku dirinya masih akan konfirmasi tentang keberadaan baner tersebut kepada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT). ”Kami masih mau konfirmasikan dulu ke pihak BPPT tentang keberadaan baner itu. Apakah berizin atau tidak,” jelasnya. Dia juga menambahkan, bila tidak ada izin tertulis, atau izinnya sudah habis, secara tegas akan langsung menurunkan paksa

baner yang sudah terpampang itu. ”Tentu kami akan bertindak tegas pada siapun yang melanggar perda,” tambahnya. Namun demikian, sikap Satpol PP tersebut dikeluhkan oleh Bukhara, salah seorang mahasiswa Unija. Bahwa selama ini, Satpol PP seringkali kecolongan. ”Tidak hanya pada baner itu saja. Di Taman Bunga saja, orang mesum masih sering saya lihat. Tetapi Satpol PP gak ada tuh yang operasi di sana,” kritik Bukhara. (aqu/ed)

Terus Suarakan Pemilukada Damai PAMEKASAN-Hujan deras tak menyurutkan semangat para pemuda Pamekasan, Rabu (12/12). Sekalipun air menggenangi kaki mereka, pernyataan Pemilukada damai terus didengungkan. Itu, dilakukan oleh para mahasiswa yang tergabung dalam Forum Masyarakat Cinta Damai (Formacida). Mereka menggelar aksi di sepanjang simpang empat jalan Pamekasan. Sebelumnya, mereka berkumpul di area Arek Lancor. Koordinator Lapangan (Korlap) Moh. Elman menegaskan, tuntutan reformasi dapat terwujud melalui pengelolaan mekanisme demokrasi di segala bidang. Baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara. ”Salah satu yang terpenting adalah dalam pencapaian penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang transparan (terbuka), akuntabel, aspiratif, dan tanggap terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya dengan nada lantang. Dalam keberlangsungan penyelenggaraan Pemilukada, tambahnya, harus melalui pelaksanaan Pemilukada yang jujur dan adil (jurdil), tertib, aman, dan damai. Untuk mewujudkan hal itu, gagas Elman, tentu tidak terlepas dari profesionalisme dalam penyelenggaraan Pemilukada. ”Yakni, dimulai oleh penyelenggara Pemilukada, peserta Pemilukada, hingga partisipasi serta dukungan seluruh elemen

masyarakat,” ungkapnya. Karena itu, Elman mengajak agar masyarakat bersama-sama dalam mewujudkan harapan tersebut. ”Sukseskan pelaksanaan Pemilukada yang jurdil, tertib, aman, dan damai, agar menjadi pintu gerbang untuk mencapai cita-cita bersama,” terangnya. Cita-cita bersama tersebut, selanya, ialah hidup rukun, damai, tenteram, dan sejahtera. Sementara itu, anggota Komisi A DPRD Pamekasan dari Fraksi PPP, menyatakan sangat menilai baik gerakan Formacida di atas. Karena bagaimanapun, terangnya, demokrasi akan sempurna bila dilakukan dengan cara-cara baik dan damai. ”Dan dengan adanya tiga pasangan calon dalam Pemilukada nanti, demokrasi di Pamekasan bakal kompetitif. Berbicara demokrasi, AS saja menjalani demokrasi secara bertahap. Baru masuk pada demokrasi yang dewasa setelah sekian tahun,” ungkapnya. Kabupaten Pamekasan, tambahnya, masih demokrasi semi, sebagian warga masih sangat tergantung pada sikap politik dari beberapa tokoh. Tetapi, hematnya, itu mulai tergerus. ”Kesadaran politik masyarakat Pamekasan sudah menuju kesempurnaan. Tidak mudah latah. Kemandirian dan pendirian mulai melekati diri mereka. Dan itu menyebabkan tidak mudah didekte oleh orang lain,” tukasnya memungkasi wawancara. (anm/ed)

PAMEKASAN-Ketua KPU Pamekasan Moh. Ramli Cs yang telah dipecat oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), ternyata tidak lantas bebas dari sorotan. Terbaru, salah seorang tim sukses Achmad Syafii-Khalil Asy’ari (ASRI), Khairul Kalam, menuntut Ramli mengembalikan uang rakyat yang telah diterimanya selama mengabdi di KPU Pamekasan. ”Uang kehormatan yang diterima Ramli Cs harus dikembalikan ke kas daerah Kabupaten Pamekasan. Ini berlandaskan UU NO 15 TH 2011 tentang penyelenggara pemilihan umum pasal 27 ayat 3 tentang pemberhentian,” ungkapnya. Menurut kader Demokrat yang kini menjabat Wakil Ketua DPRD Pamekasan ini, dalam pasal tersebut berisi penjelasan bahwa anggota KPU yang mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat diterima dan diberhentikan dengan tidak terhormat, diwajibkan mengembalikan uang kehormatan sebanyak dua kali lipat dari yang diterima. ”Kalau sampai Ramli Cs tidak berkenan mengembalikan uang tersebut, sama halnya dengan telah melakukan korupsi. Kita tahu, koruptor tak patut dikasihani,” tekannya. Dalam hematnya, kenyataan tersebut tidak lantas hanya ASRI yang berhak melakukan penuntutan. Namun, ujarnya, itu adalah hak semua rakyat Pamekasan yang telah dipermainkan oleh

KPU Tak Perlu Turun Lagi Jika Parpol Tidak Menyerahkan Perbaikan

KM/HAIRUL ANAM

JANGAN CUEK DONG: Para pemuda Formacida terlihat tetap romantis sekalipun dicuekin oleh seorang pengendara sepeda motor, Rabu (12/12).

KM/HAIRUL ANAM

MESRA BANGET: Gerimis yang menerpa pemuda Formacida membuatnya tampak mesra dengan seorang gadis yang diberi selebaran Pemilukada Damai, Rabu (12/12).

Ramli sewaktu memimpin KPU Pamekasan. ”Itu kenyataan yang tak dapat dipungkiri. Jika mengabaikannya, berarti Ramli Cs telah melabrak undang-undang yang berlaku,” tukasnya. Dikonfirmasi, anggota KPU Jatim Divisi Sosialisasi, Nadjib Hamid, menyatakan bahwa Mahkamah Konstitusi (MK) telah membatalkan Pasal 11 huruf i dan Pasal 85 huruf i UU Nomor 15 Tahun 2011, yang mengatur salah satu syarat calon anggota KPU dan Bawaslu. Pasal itu sebelumnya mengatur calon anggota KPU dan Bawaslu harus mundur dari partai politik begitu mendaftarkan diri. ”Sebatas diketahui, MK memutus syarat mundur dari parpol dikembalikan seperti dalam UU Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu, yakni harus mundur dari parpol paling lambat lima tahun sebelum mendaftar sebagai calon anggota KPU dan Bawaslu,” ungkapnya. Selain itu, terangnya, MK juga mengeluarkan unsur partai politik dan pemerintah dari keanggotaan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu yang diatur dalam Pasal 109 Ayat (4) UU Nomor 15 Tahun 2011. ”Undang-undang tersebut sudah dibatalkan oleh MK bersamaan dengan pengguguran partai parlemen yang harus diikutsertakan dalalm verifikasi faktual belum lama ini. Dengan begitu, komisioner KPU Pamekasan yang baru dipecat itu tidak perlu mengembalikan uang kehormatan dua kali lipat dari yang mereka terima,” tukasnya. (anm/ed)

SUMENEP-Empat partai politik (Parpol) yang tidak menyerahkan data perbaikan keanggotaan terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumenep, memungkinkan KPU Kabupaten tidak perlu lagi turun langsung ke rumah-rumah warga. Sebab, empat parpol yang seharusnya menyerahkan data KTA perbaikan, tidak menyerahkannya ke KPU Sumenep. Anggota KPU Sumenep Muhammad Ilyas mengatakan, sebenarnya tim verifikasi faktual KPU Sumenep tetap siap memverifikasi secara profesional. Bahkan, KPU Sumenep akan turun langsung kembali ke rumahrumah warga untuk memverifikasi faktual, jika empat parpol dimaksud melakukan penghadapan dan perbaikan, mendatangi dan memperbaiki ke KPU Sumenep. ”Jika misalnya ada yang melakukan perbaikan dengan menyerahkan KTA kembali lebih dari 1000 atau 1/1000 dari jumlah penduduk kabupaten, kami di KPU Sumenep tetap siap untuk verifikasi faktual keanggotaan kembali,” ujar anggota KPU Sumenep Muhammad Ilyas. Menurutnya, pihaknya berencana memang akan turun lagi ke rumah-rumah warga sesuai den-

gan peraturan KPU bahwa dalam verifikasi faktual, KPU harus turun langsung ke rumah-rumah warga sesuai data di sampel acak yang diambil 10 persen. ”Tentu kami pasti akan turun langsung ke rumah-rumah warga. Pelaksanannya, sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, mulai tanggal 19-28 Desember. Tapi, kalau tidak ada yang melakukan perbaikan, apanya yang mau diverifikasi faktual lagi untuk perbaikan,” terangnya. Dia menjelaskan, kewajiban parpol untuk mengharapkan pengurus atau keanggotaan yang tidak dapat ditemui ketika verifikasi faktual, sesuai dengan Peraturan KPU No 12 tahun 2012 pasal 20 huruf (h). Bahwa dalam hal tidak bertemu dengan anggota Parpol, KPU Kabupaten meminta pengurus parpol menghadirkan anggota yang bersangkutan sampai akhir verifikasi faktual kepada petugas verifikasi guna membuktikan keanggotaannya. Selain itu, dipertegas dengan keharusan penghadapan kepengurusan ke KPU Kabupaten sesuai dengan SE KPU No 481/ KPU/X/ 2012 prihal petunjuk teknis verifikasi parpol calon perserta pemilu 2014, bahwa bila tidak bertemu dengan pengurus, KPU menyampaikan secara tertulis untuk menghadirkan pengurus atau anggota ke Kantor KPU Kabupaten/Kota sampai akhir masa verifikasi faktual. (bus/ed)

KM/AHMAD BAIQUNI

Selesaikan Konflik dengan Baik-baik

ZULAIKA

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

BANGKALAN-Konflik politik yang belakangan ini menyita perhatian banyak kalangan, tampaknya kurang baik bagi pendidikan politik yang seharusnya diterima oleh masyarakat Bangkalan dan Madura pada umumnya. Konflik yang dibumbui kekerasan itu berpotensi menimbulkan perpecahan. Itu, jauh dari tujuan kesejahteraan masyarakat seperti yang belakangan ini banyak

disuarakan. Setidaknya, itu yang mencuri perhatian Zulaika. Gadis asal Desa Ketetang, Kecamatan Kwanyar, Bangkalan, itu menganggap, sebaiknya masyarakat bisa berfikir jernih dalam menyelesaikan masalah yang terjadi. Ika (panggilan zulaika), juga beranggapan bahwa sikap saling terbuka dan menghormati pendapat orang lain, masih bisa menjadi jalan

keluar untuk menemukan kata sepakat. ”Tidak perlu menggunakan kekerasan. Karena hal tersebut hanya akan memperkeruh suasana. Semua masyarakat harus membuka diri untuk membantu terlaksananya politik yang tertib,” urai gadis penggemar berat Robert Pattinson dalam film Twilight tersebut. Selain itu, Zulaika juga berharap agar beberapa pe-

milukada yang berbuntut konflik seperti yang terjadi di beberapa daerah, hendaknya tidak diadopsi oleh masyarakat Bangkalan. ”Sangat mengkhawatirkan sekali. Ini seperti tertular oleh kisruh menjelang pemilukada yang terjadi di beberapa daerah lain. Seharunya masyarakat lebih bisa memilih contoh yang lebih baik. Karena masih banyak daerah yang sukses menggelar pesta de-

mokrasinya dengan tertib,” imbuh Zulaika. ”Apapun alasannya, kekerasan bukanlah jalan keluar yang bijak. Kekerasan hanya akan menciptakan masalah baru tanpa memberikan jalan keluar bagi permasalahan yang ada,” pungkas gadis kelahiran 7 Juli tersebut sembari memberikan harapannya agar pemilukada di Bangkalan bisa berjalan sukses. (bai/ed)


10

KAMIS

13 Desember 2012

RSBI, Benarkah Sekolah Unggulan? SUMENEP-Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di Kabupaten Sumenep sepertinya menjadi tren belakangan ini. Seolah, kualitas output lembaga pendidikan yang berlebel RSBI merupakan ikon dalam menata mutu pendidikan yang harus ditiru. Sejalan dengan semaraknya RSBI, Rahbini sebagai pengamat pendidikan di Sumenep menilai, RSBI merupakan pembunuhan karakter bangsa yang terstruktur. Alasannya, karena

sekolah telah mengikuti skenario pasar, tidak berbasis pada lokal wisdom. ”Yang terjadi pasti siswa yang terasing dengan lingkungannya. Dan siswa akan mengalami krisis spiritual,” kata Rahbini, Rabu (12/12). Hal yang lebih penting untuk membangun mutu pendidikan yang lebih baik daripada RSBI adalah peningkatan tenaga educatif dan sarana-prasarana, serta pengembangan sekolah berbasis keunggulan lokal. ”Bukan mengikuti alur pasar,”

tegasnya alumnus UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta itu. Hidayat, salah satu pengamat pendidikan juga angkat bicara. Dia menilai pembentukan RSBI tidak sesuai denga asa keadilan pendidikan. Karena dengan adanya RSBI, ada kesan diskriminasi pendidikan. ”Sejak awal saya memang kurang sepakat dengan RSBI itu. Karena mendiskriminasikan sekolah lain,” ungkapnya. Terpisah, Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep, M. Kamalil Ersyad juga ikut bicara terkait keberadaan RSBI.

Menurutnya, semangat menjadikan RSBI patut diajungi jempol. Namun di balik semua itu, sejatinya untuk mengembangkan kualitas pendidikan tidak harus berlebel RSBI. ”Jadi selama ini, saya melihat sarana dan prasarana dan SDM tenaga pendidik yang belum cukup. Mestinya itu yang perlu disiapkan. Jadi untuk meningkatkan mutu pendidikan, saya pikir tidak harus dengan label RSBI,” krtitik M. Kamalil Ersyad. Dia mengungkapkan, pendidikan yang diperlukan

masyarakat hari ini adalah pendidikan yang berbasis atau berorientasi pada masyarakat. Dan pihaknya menyarankan agar pembentukan RSBI dibatasi. ”Sekarang benang merah yang belum tampak kan pendidikan yang berbasis masyarakat. Sekolah-sekolah yang ada harus tertangani dengan baik, dan itu harus bisa mengentaskan kebutuhan masyarakat. Tidak perlu ada RSBI terlalu banyak, cukup satu saja di Kabupaten Sumenep” tegasnya. (rei/ed)

Yang terjadi pasti siswa yang terasing dengan lingkungannya. Dan siswa akan mengalami krisis spiritual,” KM/DOK

RAHBINI Pengamat Pendidikan

TENAGA PENDIDIK Kurang 775 Tenaga Guru PAMEKASAN-Guru merupakan salah satu objek penentu dalam dunia pendidikan. Sehingga keberadaannya sungguh sangat penting dan perlu di maksimalkan dengan baik. Dengan harapan, bisa mencetak penerus bangsa yang cemerlang dan cerdas. Justru di kota pendidikan, Kab Pamekasan, masih ada kesan keberadaan guru yang kurang diperhatikan. Tak KM/MARZUKIY ayal, itu menjadi ACH. NAWAWI atensi tersendiri Kabid Ketenagaan bagi pemerintah Dinas Pendidikan setempat. ”Di PaPamekasan mekasan, masih kekurangan guru sekitar 775 orang,” ungkap Ach. Nawawi, Kabid Ketenagaan Dinas Pendidikan Pamekasan, Rabu (12/12) kemarin. Kekurangan tenaga pendidik tersebut dipengaruhi beberapa faktor. Hal itu diakui kejadian yang biasa dalam dunia pendidikan. ”Ada yang sudah pensiun dan faktor lainnya. Itu sudah biasa seperti itu setiap tahunnya,” tuturnya saat ditemui Kabar Madura di ruang kerjanya. Dia menambahkan, sebagian besar kekurangan guru tersebut berada di kecamatan bagian utara Pamekasan. Namun dia tidak mengelak jika di kecamatan lainnya pun terjadi hal serupa. ”Di SDN Gladak Anyar (Kecamatan Kota, Red) masih kurang tiga guru,” katanya memberi contoh. Oleh karena itu, pihaknya akan melalui beberapa pintu untuk memaksimalkan proses belajar mengajar di kota pendidikan. Dengan harapan, produk dunia pendidikan di Pamekasan sesuai dengan harapan masyarakat. Terpenting juga, sesuai dengan ikon Pamekasan sebagai kota pendidikan. ”Kita akan mengupayakannya melalui beberapa hal, menerima mutasi guru dari luar Pamekasan, menerima calon pegawai negeri sipil (CPNS) atau memaksimalkan keberadaan guru tidak tetap (GTT), yang saat ini sudah mengabdi pada setiap lembaga pendidikan,” ujarnya. Kekosongan guru tersebut, berada pada setiap tingkat lembaga pendidikan. Seperti sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA). Oleh sebab itu, dia berharap kepada pengelola pendidikan agar memperhatikan kualitas pendidikannya. Sehingga output dari lembaga tersebut dapat di pertanggung jawabkan. ”Ya, mudah mudahan pengelola pendidikan dapat meningkatkan kualitas kelimuan peserta didiknya,” pungkasnya. (jck/ed)

KM/FATHOR RAHMAN

CANGKRUK: Para siswa dari berbagai sekolah tidak langsung pulang ke rumahnya masing-masing usai melaksanakan UTS kemarin.

Lebih Asyik Nongkrong dari Belajar

PAMEKASAN-Pekan ini adalah masa siswa didik mengikuti UTS (ujian tengah semester). Sayangnya, meski merupakan momentum penting dalam tahapan pendidikannya, sejumlah siswa justru menanggapinya dengan santai. Terbukti, serupa hari-hari sebelum UTS, beberapa titik di tengah Kota Pamekasan, dipenuhi siswa yang asyik nongkrong bareng rekanrekannya. Utamanya sepulang sekolah. Mereka rupanya sengaja tak langsung pulang untuk kemudian belajar sebagai persiapan menghadapi UTS di keesokan harinya.

Yang patut disayangkan, kegiatan yang mereka lakukan sama sekali tidak mengandung nilai edukatif. Terlihat mereka banyak yang merokok dan adakalanya melakukan balapan liar. Rupanya, UTS yang sedang berlangsung belum menjadikan siswa begitu terdidik. Itu semua tidak mereka dijadikan ajang latihan untuk mengasah pendidikannya, sejauh yang mereka kuasai. ”Kalau pun langsung pulang, di rumah juga tidak ada kegiatan Mas. Masalah belajar untuk persiapan ujian besok, kan masih ada nanti malam,” jawab seorang pelajar, NH,

dengan entengnya ketika Kabar Madura mendekati, Rabu (12/12) kemarin, tanpa ingin menyebutkan nama sekolahnya kepada media. Masyarakat yang menyaksikan keberadaan siswa nongkrong sepulang sekjolah juga merasa agak risih. Sebab yang mereka lakukan di pinggiran jalan tersebut dinilai kegiatan yang tak mendidik. ”Padahal pulang ke rumahnya lebih baik Mas. Jadi anggapan masyarakat tidak negatif terhadap mereka. Meskipun sesampainya di rumahnya tidak belajar juga. Tapi paling tidak ganti pakaian dulu untuk beraktifitas

kembali bersama teman-temannya,” ujar salah satu abang becak, Abrori, kamerin (12/12). Abang becak ini juga menambahkan, sudah pernah petugas merazia mereka agar tidak nongkrong di pinggir jalan dan menyuruhnya pulang. Tapi setiap harinya selalu ada siswa nongkrong di sepanjang trotoar, terutama di Jl Kabupaten. Selain itu, mereka memarkir motornya juga sembarangan. Sehingga mengganggu pengguna jalan lainnya. ”Sudah sering petugas menjaring siswa itu Mas. Tapi kelihatannya belum jera juga,” katanya. (ong/ed)

YSW Resmikan CLC Darul Fallah dan Gelar Pesta Rakyat BATUMARMAR-Hampir dua tahun YSW (Yayasan Sahabat Wanita) berbaur bersama masyarakat Desa Ponjanan Timur, Kec Batumarmar. Kegiatan utamanya membina ibu rumah tangga dan sejumlah petani. YSW juga menyelengaarakan berbagai program pemberdayaan. Diantaranya adalah peningkatan pengetahuan dan taraf kesehatan masyarakat, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan kesadaran hak-hak perempuan dan kesetaraan gender. Selain itu, berbagai pelatihan telah dilakukan untuk memberi terobosan terhadap masyarakat Ponjanan Timur. Terutama kaum ibu rumah tangga dan para petani. Semisal kerajinan merankai kerudung. Kerajinan lainnya pun telah dilaksanakan. Termasuk YSW memberi modal awal bagi masyarakat untuk meningkatkan wirausaha dalam bidang

kerajinan tersebut. ”Sudah hampir dua tahun YSW telah bersama kita, sudah banyak yang telah dilakukan olehnya. Sekarang bagaimana bisa menjaga dan memelihara CLC (comunity learning centre) ini dengan baik dan meningkatkannya serta bisa memberikan kebanggaan tersendiri,” tukas Ketua CLC, Eko Hervianto dalam sambutannya kemarin. Selain itu, peran aktif YSW selama berada di Desa Ponjanan Timur sangat dirasakan oleh masyarakat setempat. Buktinya, saat ini masyarakat sudah banyak yang mempunyai keterampilan dalam mengembangkan kerajinan dan entrepreneur. ”Semua perangkat desa sangat berterima kasih kepada YSW yang telah berada di desa ini dari tahun 2011 sampai 2012 ini. Masyarakat pun kini mempunyai bahan untuk lebih baik ke depan dan berdaya dari hari-hari sebelumya,” ujar Kepala Desa

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

KM/FATHOR RAHMAN

SERAH TERIMA: Perangkat desa bersama perwakilan YSW saat peresmian gedung CLC Darul Fallah di Desa Ponjanan Timur, Kec Batumarmar, kemarin (12/12).

(Kades) Ponjanan Timur, Pahriyanto dalam sambutannya, Rabu (12/12) kemarin. Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, YSW juga telah membekali warga dengan berbagai pelatihan. Seperti pelatihan budi daya tanaman cabe jamu. Di sisi lain, keterampilan yang diberikan seperti membuat kerudung, tujuannya adalah meningkatkan entrepreneur masayakat. YSW juga telah memberi bantuan beserta alat-alatnya. ”Sebanyak 20 ibu rumah tangga mendapatkan pelatihan tersebut dan telah mendapatkan bantuan empat mesin jahit listrik dan dua mesin obras. Semoga dengan hal ini, kesejahteraan keluarga bisa lebih terjamin,” harap Eko Hervianto. Apa yang dilakukan CSW tidak hanya bertumpu pada pelatihan semata. Namun pihaknya juga membekali para ibi-ibu rumah tangga dengan pinjaman modal un-

tuk digunakan sebaik mungkin serta bisa menunjang kesejahteraan. Peralatan dan bantuan modal telah diberikan kepada para ibu rumah tangga sebanyak 25 orang yang telah mengikuti berbagai macam pelatihan. Dalam kegiatan peresmian CLC Darul Fallah tersebut, turut hadir Kepala Dinas Dishutbun (Dinas Kehutan dan Perkebunan). Pihaknya sangat terkesan terhadap apa yang telah dilakukan YSW dan masyarakat setempat. Pihaknya juga berterimakasih kepada YSW yang turut mengembangkan potensi SDM dan SDA di Desa Ponjanan Timur. Dalam acara yang dikemas dengan pesta rakyat tersebut, para ibu-ibu menampilkan berbagai macam hasil kerajinannya. Selain itu, juga digelar acara nasyid islami dan hadrah. Tak lupa, menggelar cerdas cermat yang berkaitan dengan program yang selama ini telah dilatih. (ong/ed/adv)


KAMIS

11

13 Desember 2012

PERSEBA SUPER 100 Persen Siap Tempur BANGKALAN-Meski terancam tidak jadi berlaga di Piala Gubernur Jawa Timur 2012 karena tidak mendapatkan undangan resmi dari panitia penyelenggara, PSSI Jawa Timur, manajemen dan pelatih Perseba Super mengaku tidak mempedulikannya. Tim pendatang baru di kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia tersebut mengaku tetap fokus pada persiapan tim. Bahkan sejak memutuskan hijrah ke Denpasar, tim besutan Nus Yadera tersebut terus mempersiapkan diri menjelang digulirkannya kompetisi pada Januari mendatang. Nus menyampaikan sikap optimismenya bahwa Perseba Super bisa meraih prestasi gemilang di liga profesional level II tersebut. ”Kita tidak mempermasalahkan meskipun tidak bisa berlaga di Piala Gubernur Jawa Timur. Saat ini kita fokus pada persiapan tim,” terang mantan pelatih PSBK Kota Blitar tersebut. Nus juga mengaku jika persiapan tim asuhannya sudah mencapai 100 persen. Ia berkoar bahwa kondisi fisik pemainnya dan koordinasi tim Perseba Super sudah layak untuk tampil di Divisi Utama. ”Persiapan yang kita lakukan memang lebih matang dibanding klub-klub lain sesama peserta Divisi Utama. Dibandingkan dengan Persebaya DU, persiapan kami terbilang lebih baik,” katanya. Manajemen Perseba Super juga mengagendakan beberapa pertandingan uji coba melawan klub-klub ISL asal Jawa Timur. Salah satunya yang paling ditunggu adalah lawatan Danilo Fernando dan kawan-kawan ke Stadion Kanjuruhan Malang melawan Arema Cronous. Mengusung misi untuk menimba ilmu dari Arema Cronous, klub berjuluk Laskar Suramadu tersebut siap menjajal klub kebanggaan warga Malang tersebut. ”Kita upayakan untuk melakukan uji coba dengan klub yang lebih kuat seperti Arema Cronous. Ini sangat baik untuk melihat sejauh mana kesiapan tim kami,” terang Vigit Waluyo, yang belakangan disebut-sebut sebagai pemilik baru Perseba Super. (bai/rr)

Gila, MBSI Dirikan Federasi!

Saingi PSSI-KPSI, Daftarkan Diri sebagai Anggota FIFA

JAKARTA-Konflik sepakbola nasional diprediksi bakal semakin ruwet. Satu lagi kelompok yang menamakan diri Masyarakat Sepak Bola Indonesia (MSBI) akan berdiri guna menyaingi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI). B a h kan MSBI b e r e n cana akan mendaftarkan diri sebagai anggota FIFA. Otomatis dengan berdirinya kelompok tersebut, Indonesia akan memiliki tiga federasi sepakbola. Ketua MSBI, Sarman Hakim, menyatakan bahwa pihaknya bakal menggelar kongres sebagai federasi resmi pada awal tahun depan. Peserta yang akan diundang adalah pengprov MSBI di 33 provinsi dan para kelompok suporter di Indonesia. ”Kami akan daftar sebagai anggota resmi FIFA. Kami juga meminta arahan dari FIFA apa saja yang harus dilakukan setelah kongres,” kata Sarman saat jumpa wartawan di Jakarta, Rabu (12/12), seperti dikutip dari www.mediasepakbola.com. Sejumlah tokoh turut men-

dukung berdirinya MSBI. Mereka antara lain: Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, konsultan dan pengamat sepak bola Erwiyantoro, Presiden Kelompok Pemusik Jalanan (KPJ) Anto Baret, dan Masyarakat Gil-Bol Indonesia Budi Djarot. Sarman menambahkan, MSBI diharapkan mampu menjadi kelompok netral di tengah konflik antara PSSI dan KPSI. Menurutnya, dua kelompok yang berseteru itu tidak akan bisa bersatu sebelum Indonesia dikenai sanksi FIFA. ”Makanya kami menunggu keputusan dari FIFA, bagaimana nasib Indonesia apakah disanksi atau tidak. Tapi, kami yakin Indonesia akan dikenai hukuman mengingat konflik sepakbola di Indonesia yang tidak kunjung selesai,” ungkapnya. Jika Indonesia dijatuhi hukuman, lanjut dia, pihaknya berharap sanksi yang diterima Indonesia tidak terlalu lama. Mengacu pada Brunei Darussalam dan Bosnia, kedua negara tersebut bisa lepas dari hukuman setelah mengganti nama federasi. “Kebetulan, nama federasi kami bukan PSSI maupun KPSI. Federasi ini milik rakyat Indonesia,” tandasnya. Sementara itu, Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, mengimbau pihak kepoli-

WWW.MEDIASEPAKBOLA.COM

YANG KETIGA: Sarman Hakim (berdiri) menunjukkan dukungan sejumlah pihak yang disebut sepaham dengannya dengan mendirikan MBSI untuk menyelematkan sepakbola Indonesia.

sian bersikap tegas dan profesional menanggapi kisruh sepakbola Indonesia. Harapannya, tidak sampai terjadi konflik sosial antara pendukung PSSI dan KPSI. ”Kami mengimbau polisi bersikap tegas agar kisruh PSSI-KPSI tidak berlanjut pada konflik horisontal,” ungkap Neta. Menurutnya, apabila FIFA

menjatuhkan sanksi terhadap Indonesia, pihak kepolisian harus menyegel kantor PSSI yang berada di Kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Tidak salah satu pihakpun yang boleh mengklaim berhak menempati tempat tersebut. ”Jika FIFA sudah mengeluarkan hukuman, jajaran Polri harus mempolice-line

kantor PSSI. Tujuannya agar tidak terjadi kekacauan, baik oleh pihak-pihak yang ingin mengambil alih maupun oleh pengurus lama yang ingin bertahan. Sehingga semua data yang ada di PSSI bisa diamankan dan tetap utuh sampai terbentuknya kepengurusan baru yang disetujui FIFA dan pemerintah,” pungkasnya. (rr)

Gantungkan Sepakbola di Pundak Bupati Baru

KM/DOK

HARAPAN BARU: Ra Momon (dua dari kiri) berhasil membawa Bangkalan Selection menjadi juara Bupati Bangkalan Cup sebagai manajer tim. Untuk sementara Ra Momon unggul dalam quick count perhitungan suara pemilukada Bangkalan.

BANGKALAN-Pemilukada yang baru saja diselenggarakan di Bangkalan membuat beberapa pelaku sepakbola di kota salak sumringah. Meski sempat diwarnai sedikit kericuhan akibat gugurnya salah satu nama pasangan calon, namun kelancaran saat proses pemungutan suara, Rabu (12/12), mampu membuat stakeholder pembinaan sepakbola Bangkalan bernafas lega. Kondusivitas itu diharapkan bisa menjadi barometer kondisi keamanan dalam beberapa waktu mendatang. Pasca melaksanakan pesta demokrasi yang cukup menyita banyak energi masyarakat tersebut, pelaku sepakbola di Bangkalan berharap agar pembinaan sepak bola yang menjadi domain PSSI Bangkalan bisa kembali dilanjutkan. Terlepas dari siapapun yang akan memimpin di kabupaten paling barat

Pulau Madura tersebut, pegiat sepakbola Bangkalan tetap berharap pelaksanaan kompetisi antarklub dapat dilanjutkan. Harapan tersebut salah satunya datang dari Lukman, pelatih klub Citra Bangkalan. Pria asli Bancaran tersebut mengaku tidak mempermasalahkan siapapun yang menang dalam pemilukada, dengan syarat pemimpin yang telah mendapatkan mandat dari masyarakat Bangkalan untuk melanjutkan pembangunan tersebut, mampu mengawal pembinaan sepakbola Bangkalan. ”Siapapun pemimpinnya, sepakbola di Bangkalan harus tetap eksis dan lebih maju lagi. Bravo sepakbola Bangkalan,” ucap Lukman kepada Kabar Madura, kemarin. Komentar senada juga datang dari Chandra, pria yang berdomisili di Kelurahan Pangeranan Kecamatan Kota Bangkalan. Ia mengharapkan agar pembinaan

pesepakbola yunior di Bangkalan dapat lebih digalakkan melalui kompetisi internal yang berjenjang. ”Semoga saja dengan terpilihnya pemimpin yang baru, persepakbolaan di Bangkalan dapat bergairah kembali. Agenda-agenda kompetisi internal juga kembali berjalan setiap tahun, baik kelompok usia yunior maupun senior,” ujar Pelatih Tunas Remaja tersebut melalui pesan singkat. Kedua pelatih klub Divisi Utama PSSI Bangkalan tersebut sepakat bahwa pembinaan usia dini berupa kompetisi internal yang digagas induk sepak bola daerah bisa menjadi stimulus yang ampuh bagi munculnya bakat-bakat muda pemain masa depan asal kota salak. ”Apalagi berbarengan dengan perkembangan sepakbola Madura yang sudah sedemikian pesat,” pungkas Lukman. (bai/rr)

Komunitas Cha Cha Colo’, Berlatih Menyanyi dan Menabuh Alat Musik untuk Dukung P-MU

Usung 20 Pemain, Sewa Truk untuk Bawa Peralatan ke Stadion SANGAT sulit mengukur kecintaan seseorang kepada tim sepakbola kebanggannya, terutama jika diukur dari biaya yang harus dikeluarkan dari kantong pribadi untuk memberikan dukungan terhadap tim P-MU. Mereka rela berkorban untuk memberikan dukungan kepada tim kesayangannya tersebut. TABRI S MUNIR SIKAP militansi tersebut juga ditunjukkan dan dilakukan komunitas suporter Taretan Mania Korwil Cha Cha Colo’. Menaungi anggota yang memiliki hobi sebagai penabuh alat musik ul-daul (tong-tong), menjadikan komunitas tersebut sangat hidup ketika berada di tribun stadion saat P-MU melakoni laga kandang. Kabar Madura berkesempatan merasakan aktivitas yang dilakukan anggota Cha Cha Colo’ di markasnya atau yang lebih gampangnya disebut sebagai gubuk kreativitas seniman jalanan, Selasa (11/12). Mereka tampak sibuk melakukan latihan memainkan

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

KM/TABRI S MUNIR

PEMANASAN: Sejumlah anggota Taretan Mania Korwil Cha Cha Colo’ berlatih menabuh alat musik ul-daul untuk mendukung P-MU di ISL.

alat musik ul-daul untuk mengiringi lagu yang sengaja diciptakan untuk mendukung P-MU. ”Mereka sudah beberapa hari ini latihan menabuh alat musik uldaul. Katanya ingin menampilkan pertunjukan musik terbaik ketika P-MU melakukan laga kandang di ISL mendatang,” jelas Hartono, Koordinator Cha Cha Colo’. Ditemani secangkir kopi panas serta penganan khas Pamekasan, tela kukus. Ulum, penanggung jawab kelompok musik ul-daul yang mereka namai Kereta Emas, menceritakan keruwetan ketika akan memberikan dukungan terhadap P-MU jika melakoni pertandingan kandang. Menurut Ulum, dalam rangka memberikan dukungan tersebut ia harus menyediakan truk sebagai pengangkut alat musik tersebut. ”Peralatan yang kami bawa, meski tidak semuanya, bisa dibilang sangat banyak. Kalau dengan pemainnya, kami biasa mengangkut menggunakan truk, padahal sudah banyak yang kami tinggal, seperti keretanya,” kisahnya. Dalam memberikan dukungan dari atas tribun, rata-rata 20 pemain memainkan alat musik tersebut tanpa membawa gong yang berukuran cukup besar,

sehingga tidak memungkinkan untuk dibawa ke dalam stadion. ”Yang namanya untuk hiburan, kendati harus mengeluarkan biaya besar tetap saja kami jalani,” ujar Ulum sambil menunjuk “anak buahnya” yang sedang serius menyanyikan lagu-lagu dukungan bagi P-MU. Menurut Hartono, para pemuda dan anak-anak yang dalam beberapa malam ini serius berlatih tetabuhan di belakang rumahnya tersebut tergolong suporter yang peduli dengan P-MU. Meski tidak memiliki penghasilan tetap, mereka tetap membeli tiket sendirisendiri untuk masuk ke dalam stadion dan menyaksikan P-MU berlaga, termasuk memberikan semangat. ”Jika ada donatur yang memberikan sumbangan, biasanya hanya untuk menutup ongkos sewa truk saja,” jelasnya. Semangat suporter tersebut setidaknya akan menjadi penyemangat bagi pemain P-MU yang saat ini mulai mempersiapkan diri untuk menjalani kompetisi. Cha Cha Colo’ siap memberikan dukungan kepada punggawa P-MU saat menjalani pertandingan uji coba melawan Persebaya DU di Stadion Ahmad Yani Sumenep, Sabtu (15/12) mendatang. (rr)


12

KAMIS

13 Desember 2012

Langsung Tiga Kali Tandang P-MU Tantang Persela, Persipura, dan Persiwa PAMEKASAN-Kick off Indonesia Super League (ISL) resmi digulirkan 5 Januari 2013. Tim pendatang baru Persepam Madura United (PMU) akan melakoni tiga laga tandang secara berturutturut di laga pembukanya. Muhammadou Tassio Bako dan kawan-kawan akan

menantang Persela Lamongan, Persipura Jayapura, dan Persiwa Wamena. Debut P-MU di ISL akan dimulai di Stadion Surajaya Lamongan saat melakoni laga derby Jawa Timur kontra Persela pada Minggu (6/1). Dua laga berikutnya dilakukan di Stadion Mandala Jayapura melawan Persipura, Sabtu (19/1), sebelum ditutup pertandingan di Stadion Pendidikan Wamena, kandang Persiwa pada Rabu (23/1). Perjuangan anak-anak

Jadwal P-MU Putaran I Tanggal

Lawan

Keterangan

6 Jan 19 Jan 23Jan 5 Feb 10 Feb 17 Feb 21 Feb 26 Feb 2 Maret 10 Maret 14 Maret 19 Maret 23 Maret 3 April 7 April 14 April 18 April

Persela Persipura Persiwa Persidafon Persiram PS Barito Persiba Mitra Kukar Persisam PSPS Persija Sriwijaya FC Mastrans Pelita Jaya Arema Cronous Persegres Gresik United Persita Persib

away away away home home away away home home away away home home away away home home SUMBER PT LIGA INDONESIA

Laskar Sape Kerap untuk melakukan start bagus akan menemui batu terjal. Persela yang sulit ditaklukkan di kandangnya, memiliki barisan pemain yang sudah komplet. Beberapa kali Khoirul Huda dan kawan-kawan menuai hasil positif dalam laga uji coba sebelum turun di ISL. Sementara tur maut ke Papua menghadapi Persipura dan Persiwa tergolong mission impossible bagi anak asuh Mustaqim untuk mendulang poin. Tanah Papua seakan menjadi neraka bagi tim-tim yang bertandang ke sana. Faktor non-teknis sangat dominan di daerah penghasil tambang emas tersebut dalam penentuan hasil akhir pertandingan. ”Pengalaman pada ISL sebelumnya, hanya Arema yang mampu merebut poin di kandang Persiwa Wamena. Seluruh tim lain harus pulang dengan tangan hampa dari markas tim yang berada di Pegunungan Jaya Wijaya tersebut,” ujar Troy Medicana, Pelatih Fisik P-MU yang musim lalu menangani Deltras Sidoarjo. P-MU baru dijadwalkan melakoni pertandingan kandang sebulan berikutnya, yakni pada 5 Februari dan 10 Februari, saat meladeni Persidafon Dafonsoro dan Persiram Raja Ampat. (selengkapnya lihat grafis). Manajer P-MU, Achsanul

KM/TABRI S MUNIR

TUR MAUT: Anton Samba (tengah) dan kawan-kawan harus melakoni tiga kali pertandingan away di laga pembuka ISL 2012-2013 ke kandang Persela, Persipura, dan Persiwa.

Qosasi, mengakui bahwa jadwal yang disusun PT Liga Indonesia selaku regulator ISL sangat memberatkan P-MU. Apalagi dua dari empat laga melawan tim Papua

tersebut harus dilakoni di tanah yang dulu sempat bernama Irian Jaya tersebut. ”Jadwal tersebut sangat tidak menguntungkan bagi P-MU, apalagi kami lang-

sung dihadapkan dengan tur Papua,” ungkap Achsanul. Kendati demikian Achsanul mengaku tidak perlu gentar menghadapi jadwal ISL yang sangat tidak menguntung-

kan tersebut. ”Sebagai klub profesional, jangan sampai mengkambinghitamkan jadwal. Kami akan menghadapi tur Papua tersebut,” tandas AQ. (bri/rr)

UJI COBA Was-was dengan Jadwal

Uji Kekuatan Bertumpu Pemain

USAI menerima jadwal resmi pertandingan P-MU di ISL, Mustaqim mulai berpikir ulang untuk melakukan lima kali pertandingan uji coba hingga akhir Desember mendatang. Dengan jadwal yang dianggap kurang menguntungkan bagi timnya, pelatih kepala P-MU tersebut mengaku harus berpikir jeli dalam menyusun jadwal pertandingan anak asuhnya. ”Kami akan lihat nanti perkembangannya sambil berjalan. Tapi yang pasti dua pertandingan yang sudah kami jadwalkan tetap akan kami jalani, yakni melawan Persebaya DU dan Deltras di Sumenep,” terangnya. Bentrok P-MU melawan anak asuh Miroslav Janu tersebut akan menjadi ajang pembuktian bagi Amaobi Honest Uzowuru untuk dapat berbaju P-MU. Selain itu laga yang berlangsung Sabtu (15/12) tersebut juga menjadi ajang menguji kerjasama antarlini P-MU yang saat ini dikalim sudah memiliki gambaran kerangka tim. ”Kami ingin tahu lebih banyak peran Mennoh dalam pertandingan. Perannya sebagai pengatur serangan sangat penting untuk diketahui kekurangannya,” ujar Mustaqim. Sementara itu, sumber internal P-MU menyebut jika dalam pertandingan uji coba tersebut penonton harus membeli tiket seharga Rp10 ribu per lembarnya. Harga tersebut lebih murah 100 persen dari laga resmi P-MU di ISL yang dipatok Rp20 ribu per pertandingan. (bri/rr)

UPAYA untuk menutupi kelemahan fisik anak-anak P-MU menjadi fokus utama pelatih fisik Troy Medicana Pattiselano. Rabu (12/12), Troy membawa anak didiknya melakukan latihan kebugaran dengan menggunakan peralatan fitness di Maestro Fitnes, Nyalaran, Pamekasan. Troy menjelaskan bahwa latihan tersebut bertujuan mengetahui kekuatan otot pemainnya, termasuk mengetahui kekuatan pemain dalam bertumpu setelah melakukan sprint atau lompatan ke udara. ”Jika memungkinkan, sebenarnya sangat baik latihan kebugaran seperti ini dilakukan secara periodik. Tapi berhubung peralatan fitnessnya masih harus menyewa, kami harus melakukannya sewaktu-waktu saja saat dibutuhkan,” jelas mantan pelatih fisik tim bulutangkis Indonesia tersebut. Berbeda dengan latihan olahraga binaraga yang melakukan latihan kebugaran untuk membentuk otot terlihat kekar, menurut Troy latihan kebugaran pemain sepakbola dengan menggunakan peralatan fitness hanya untuk melatih kekuatan pemain ketika bertumpu dengan kaki serta menahan benturan yang sering kali terjadi di lapangan. ”Sangat beda dengan olahraga binaraga yang bertujuan membentuk otot

DI-UPGRADE: Punggawa P-MU digenjot dengan latihan kebugaran oleh pelatih fisik Troy Medicana untuk memperkuat otot Tassio Bako dan kawan-kawan.

KM/TABRI S MUNIR

kekar, bagi pemain sepakbola, latihan fitness ditujukan membentuk kekuatan pemain dalam bertumpu dan menahan benturan di kaki,” urai Troy. Secara bergantian pemain melakukan latihan kebugaran dengan mela-

hap 10 jenis latihan yang sebelumnya telah ditetapkan oleh tim pelatih. Pembagian tersebut dijelaskan Troy sebagai bagian untuk mengetahui katahanan fisik serta jantung pemainnya meski dalam latihan fisik kemarin tidak

dilakukan tes Vo2Max. Usai melakukan latihan kebugaran pada pagi hari, tim pelatih meliburkan pemain dari latihan sore dengan alasan fisik pemain sudah diforsir pada latihan pagi. (bri/rr)

Ketika Keakraban dan Suasana Gayeng Antarpemain Mulai Terbentuk di Skuad P-MU

“Jika Tim Sudah Kompak, Setengah Kemenangan di Depan Mata” TIDAK ada lagi nuansa individual dalam tim Persepam Madura United (P-MU). Seiring dengan waktu yang berjalan serta proses seleksi yang mulai menapaki detik-detik akhir, pemain yang sebelumnya harus menjalani proses seleksi ketat tampak mulai bersikap gayeng dan menjalin kerjasama dengan utuh. Mereka mulai membina kekompakan timnya dengan saling menjaga agar sama-sama kerasan bernaung di bawah bendera Laskar Sape Kerap. TABRI S MUNIR, Pamekasan

KM/TABRI S MUNIR

ALL FOR ONE: Amaobi Uzowuru menjadi bahan candaan rekanrekannya di sela latihan, kemarin. Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

GUYONAN dan gojlokan antarpemain P-MU mulai terlihat sebagai bagian dari keakraban. Hal tersebut berbeda jauh dengan sebelum melakukan pertandingan Inter Is-

land Cup (IIC). Saat itu antarpemain, terutama yang memiliki posisi yang sama, terlihat kurang akrab dan saling menjaga eksistensi pribadinya. ”Syukurlah, keakraban antarpe-

main saat ini mulai terjalin. Semoga keutuhan sebagai tim sepakbola akan terus terjaga sehingga nantinya kami tidak gampang dikalahkan oleh lawan,” ujar Indriyanto Nugroho, pemain gaek yang sangat dihormati oleh pemain lainnya. Diakui Indri, salah satu kekuatan tim sepakbola adalah kekompakan tim baik itu pemain maupun pelatih. ”Jika kami kompak, kendati kami memiliki banyak kelemahan, maka itu akan sedikit menutupi. Terus terang jika antarpemain sudah terjalin kerjasama secara utuh, akan menjadikan tim ini sangat kuat,” urai pemain asal Solo tersebut.

Dalam rangka menjaga kekompakan antarpemain tersebut, Amaobi Uzowuru yang memiliki perawakan seperti mantan juara tinju kelas berat Mike Tyson, tidak luput menjadi objek jahil pemain P-MU lainnya. Selain karena Amaobi suka ngocol dengan guyonannya, hal tersebut dilakukan sebagai bagian untuk makin mengakrabkan diri antar pemain. ”Sangat sulit menciptakan suasana kebersamaan dalam tim sepakbola. Butuh proses panjang untuk mencipatakannya. Saya lihat saat ini sudah mulai sirna nuansa kompetisi antarpemain tergantikan dengan kebersamaan,” beber Denny Rumba.(rr)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.