Edisi 12 Desember 2012

Page 1


2

RABU

12 Desember 2012

Kerusakan Taman Capai Rp 200 Juta Tak Ada Dana Perbaikan BANGKALAN-Pasca kerusuhan akibat ketidakpuasan salah satu pasangan calon, sejumlah fasilitas umum di Kota Bangkalan kondisi rusak cukup parah. Salah satu taman yang kondisinya rusak cukup parah lokasinya di dekat kantor KPU Bangkalan diprediksikan nilainya mencapai Rp 200 juta. Kerusakan tersebut termasuk juga sejumlah taman dan pot bunga yang ada di sepanjang jalan Pemuda Kaffa yang kondisi kerusakannya cukup parah. Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bangkalan memprediksikan akibat kerusakan tersebut kerugian yang

diderita mencapai Rp 200 juta. Mengingat biaya pembuatan taman sendiri mencapai Rp 150 juta ditambah 65 pot bunga yang nilainya mencapai Rp 16.250.000, itu belum termasuk paving dan tanaman lainnya yang dirusak. Sujono, Pengawas Lapangan Pertamanan BLH Kabupaten Bangkalan, mengatakan total biaya perbaikan yang dibutuhkan bisa mencapai Rp 250 juta apalagi taman-taman tersebut harus segera dibangun ulang untuk mempersiapkan penilaian Adipura. “Kerugianya mencapai Rp 200 juta mas, ini harus segera diperbaiki untuk penilaian adipura 2013,” ungkap Sujono kepada Kabar Madura. Namun karena anggaran yang tidak ada, Sujono mempredik-

sikan baru bulan Januari 2013 nanti akan ada dana perbaikan. Sehingga pihaknya saat ini hanya berusaha membersihkan dan memanfaatkan barang-barang yang bisa diselamatkan. Sebab anggaran perbaikan pada tahun 2013 tidak tersedia. “Tapi saat ini kami hanya membersihkan dan memanfaatkan yang masih ada, mungkin Januari baru ada anggaran,” tandas Sujono. Untuk diketahui dalam kerusuhan yang terjadi Senin (10/12) sejumlah oknum massa mencabut pohon dan merusak puluhan pot bunga yang terdapat di sepanjang jalan Pemuda Kaffa. Tak hanya itu massa ini juga merusak dengan cara merobohkan beberapa lampu penerangan jalan umum, sebelum akhirnya berhasil dihalau mundur oleh aparat keamanan. (fir/zis)

BERSIH-BERSIH: Sejumlah petugas dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) sedang membersihkan jalan Pemuda Kaffa, Selasa (11/12).

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

Ayah Tewas dan Anak Luka Berat

LINGKUNGAN Puskesmas Terimbas Polusi Peternak

Diseruduk MPU

BANGKALAN-Sejumlah pasien yang tengah menjalani rawat inap di Puskesmas Kwanyar mengeluhkan bau busuk amat menyengat hingga mengganggu pernafasan. Tidak hanya pasien, bau busuk tersebut juga mengganggu keluarga pasien yang tengah berkunjung pada saat jam besuk. Ridwan, salah Baunya sansatu pasien pendgat menyengat, erita paru–paru di sampai tidur puskesmas tersesaya tidak bisa but, mengaku kanyenyak,” lau dirinya tidak kerasan menjalani RIDWAN rawat inap di puskesmas terse- Pasien Puskesmas but. “Baunya sangat menyengat, sampai tidur saya tidak bisa nyenyak,” kata Ridwan pada Kabar Madura, Selasa (11/12). Meski dari pihak keluarga beberapa pasien telah mengadukan tentang masalah ini, tetapi dari pihak puskesmas tidak ada tanggapan. Namun dari staf puskesmas tersebut menjelaskan bahwa bau busuk tersebut berasal dari rumah warga yang lokasinya tepat berada di depan kantor. Rumah warga terebut adalah pengusaha yang memiliki 200 ekor itik. Kemudian yang disebelahnya adalah peternak ayam potong yang memiliki 100 ekor ayam. Kedua peternak tersebut ditengarai tidak memiliki saluran pembuangan limbah. Dengan begitu bau busuk yang ditimbulkan kotorannya tercium hingga radius beberapa puluh meter. (km9/zis)

BANGKALAN-Sebuah mobil penumpang umum dengan nopol M 7183 UA menyeruduk motor yang digunakan seorang ayah membonceng anaknya, Selasa (11/12) . Akibatnya sang ayah Muhammad Soleh,45 asal Desa Samaran, Tambelangan Sampang, meninggal dunia akibat luka berat di kepala. Sementara anaknya Amin, 20 mengalami luka berat, dan kini sedang dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Syamrabu Bangkalan. Sedangkan supir MPU, Supie, 32, asal Desa Kamoning Sampang hanya mengalami luka ringan di kaki kanan. Kejadianya bermula saat MPU yang dari arah Sampang melaju dengan kecepatan tinggi dan menyalip sebuah mobil L300 dan sepeda motor, namun saat menyalip, mobil Elf tetap mengarah ke kanan dan langsung menyeruduk sepeda motor dari arah berlawanan yang di kendarai Moh. Soleh dan anaknya Amin. Padahal Moh. Soleh telah mengalah dan turun ke pinggir jalan. Setelah kecelakaan baru diketahui ternyata Supie dalam posisi mengantuk, hal tersebut terungkap saat yang bersangkutan berada di Kantor Unit Laka Pilres Bangkalan. Kepada petugas, Supie, mengaku dirinya tidak sadar kalau mobil yang dikendarainya menabrak sepeda motor, yang dia ketahui dia terbangun saat merasakan benturan. “Saya tidak tahu, tiba-tiba sudah nabrak” ungkapnya kepada sejumlah aparat kepolisian.(fir/zis)

KM/FIRMAN AKHMADI GHAZALI

NAHAS: Korban luka berat setelah ditabrak MPU, Selasa (11/12).

Polemik Kepengurusan PPN dan PPD Bangkalan

Berujung Dicoretnya Imam-Zain sebagai Peserta Pemilukada Polemik kepengurusan DPC Partai Persatuan Nasional (PPN), yang merupakan perubahan nama dari Partai Persatuan Daerah (PPD), Kabupaten Bangkalan, berimbas pada dicoretnya pasangan calon yang diusung oleh KPU setempat. SYAIFUL ISLAM, Bangkalan PPN dan PKNU mengusung pasangan Imam Buchori CholilZainal Alim (Imam-Zain) dalam pemilukada Bangkalan. Awalnya, KPU Bangkalan meloloskan dan menetapkan pasangan ImamZain sebagai peserta pemilukada dengan nomor urut 1. Namun, karena mematuhi putusan dari Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya, akhirnya KPU Bangkalan mencoret pasangan Imam-Zain sebagai kontestan menjelang masa kampanye selesai, tanpa melakukan Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

banding atas putusan tersebut. PTUN Surabaya mengeluarkan keputusan itu karena partai pengusung (PPN/PPD) sedang terjadi sengketa kepengurusan atau dualisme kepengurusan. Kini, tim advokasi dari ImamZain melaporkan KPU Bangkalan kepada Dewan Kehormataan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dan Badan pengawas Pemilu (Bawaslu). Selanjutnya akan melaporkan pada Mahkamah Konstitusi (MK). Sebelumnya, DPC PPD Bangkalan melalui kuasa hukumnya, M. Sholeh, menggugat KPU Bangkalan pada PTUN atas berita acara yang dikeluarkannya nomor 55/ BA/X/2012 tanggal 22 Oktober perihal tentang penetapan pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah kabupaten Bangkalan tahun 2012. Sepanjang tentang penetapan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Imam Buchori Cholil-Zainal Alim yang diusung oleh PKNU dan PPN, perubahan nama dari PPD. Dan keputusan KPU Bangkalan nomor 57/kpts/KPU-

KM/DOK

SATU JEMPOL: Ra Imam dan Zein saat berkampanye sebelum akhirnya dicoret KPUD Bangkalan.

Kab/014-329656/2012 tentang penetapan nomor urut pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah sebagai peserta

pemilukada Bangkalan 2012, sepanjang nomor urut 1 calon bupati dan wakil bupati Imam Buchori dan Zainal Alim.

”Alasan gugatannya adalah bahwa yang digugat oleh penggugat adalah keputusan berupa berita acara yang dikeluarkan tergugat nomor 55/BA/X/2012 dan keputusan KPU Bangkalan nomor 57/ kpts/KPU-Kab/014-329656/2012,” terang Sholeh. Selain itu, sambung Sholeh, bahwa obyek sengketa TUN merupakan keputusan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara yang telah memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam pasal 1 undangundang PTUN, yaitu bersifat kongkrit, individual dan final. Serta bahwa para penggugat adalah pihak yang tidak dituju oleh obyek sengketa dimaksud. Obyek sengketa TUN tersebut diketahui oleh para penggugat pada tanggal 25 Oktober 2012. ”Bentuk-bentuk kerugian para penggugat akibat diterbitkannya objek sengketa TUN. Dapat diuraikan meliputi para penggugat adalah Ketua (Mukhlis Alkomi) dan Sekretaris (Rois) dewan pimpinan cabang PPD Bangkalan periode

2008 hingga sekarang,” ucapnya. Bahwa PPD ikut serta dalam proses pemilihan umum legislatif tahun 2009 dan memperoleh dua kursi di DPRD Bangkalan yaitu Fathonah Rachmaniah dan Rokib. Bahwa tergugat melakukan proses tahapan pemilihan bupati/wakil bupati Kabupaten Bangkalan periode 2013 2018. Dimana tergugat membuka pendaftaran, pada 16 Agustus 2012 penggugat berkirim surat dengan nomor 03.SP/A/DPCK/35JATIM/ VIII/2012 kepada tergugat yang isi surat aquo, menyampaikan karena sesuatu hal partai para penggugat tidak menggunakan haknya mengajukan calon bupati/wakil bupati Bangkalan periode 2013-2018. ”Atas surat para penggugat aquo, tergugat tidak pernah menanggapi. Bahwa ternyata dalam perjalanannya ada pengurus yang mengaku sebagai pengurus cabang dari PPN, yang katanya perubahan nama dari partai para penggugat mengusung calon bupati/wakil bupati pasangan Imam BuchoriZainal Alim,” ujarnya. (ed)


RABU

3

12 Desember 2012

Diduga Radiator Bocor, Tabrak Pagar Sekolah Bawa Kue Lamaran

KM/ACHMAD SYAIFUL ROMADHON

TERJUN BEBAS: Mobil Isuzu Panther menabrak tiang listrik dan pagar sekolah, Selasa (11/12).

HUKUM Rois Tuding Jaksa Mengada-ada SURABAYA –Terdakwa kerusuhan di Dusun Nangkernang, Karanggayam, Omben, Sampang, 26 Agustus 2012, Rois Al Hukama mengajukan eksepsi. Dalam eksepsinya, terdakwa menyebut dakwaan jaksa penuntut umum terlalu dipaksakan. Melalui penasihat hukumnya, Hidayat SH, Rois Al Hukama menilai jaksa penuntut umum dinilai mengada-ada dalam membuat dakwaan. Kata Hidayat, dakwaan disebut mengada-ada karena terlihat dari keterangan jaksa bahwa Rois memprovokasi warga melalui pengeras suara untuk berkumpul di rumah tokoh Syiah Tajul Muluk. Karena kenyatannya, tidak ada pengeras suara di rumah terdakwa. Menurut Hidayat, sebagaimana dibacakan dari eksepsinya, pengeras suara yang ada di masjid pun sudah rusak sejak 14 Agustus 2012. Dan pada saat sholat Jumat tidak bisa digunakan dan belum diperbaiki. Hidayat juga mengatakan, dakwaan juga error in persona karena terdakwa tidak pernah melakukan pengrusakan, penganiayaan ataupun pembunuhan. "Saat kerusuhan terjadi, terdakwa di rumah bersama polisi dari Polsek Omben," lanjut Hidayat, Selasa (11/12). Melalui penasihat hukumnya, Rois juga menyangkal kalau dirinya pimpinan warga suni. "Apa yang menjadi dasar terdakwa dikatakan sebagai pimpinan suni. Apakah diangkat berdasarkan SK (surat keputusan) atau justifikasi tanpa dasar yang jelas dan lengkap. Ini menunjukkan dakwaan jaksa tidak jelas dan tidak lengkap. Karena itu harus dibatalkan,"kata Hidayat seperti dikutip dari surya online. Dengan kenyataan itu, Hidayat meminta terdakwa segera dikeluarkan dari Rutan Kelas I Surabaya di Medaeng. Menurut Hidayat, terdakwa juga harus dikembalikan nama baik. Eksepsi kuasa hukum terdakwa ini akan ditanggapi jaksa penuntut umum secara tertulis di sidang Senin depan (17/12). (zis)

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

SAMPANG–Kecelakaan tunggal kembali terjadi di ruas jalan raya Tanjung Kecamatan Camplong Kabupaten Sampang. Kali ini Isuzu Panther dengan nopol P 1963 DD menabrak pagar pembatas sekolah SDN Tanjung 1, Selasa (11/12) pagi. Diduga, karena radiator yang bocor, mobil yang berpenumpang 6 orang menabrak pagar tembok sekolah. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Menurut keterangan yang diperoleh Kabar Madura, mobil Panther melaju dari arah barat menuju ke arah Pamekasan. Setibanya di ruas jalan menikung di depan SDN Tanjung 1, mobil tersebut oleng setelah menambrak tumpukan pasir yang berada di pinggir jalan raya. “Karena tidak dapat mengatasi setir mobil, akhirnya mobil menambrak tembok pagar sekolah yang sebelumnya sudah menanbrak tiang listrik,” ujar salah satu warga yang enggan namanya disebutkan. Budi, sopir mobil naas tersebut, menuturkan sebelum menabrak pagar tembok sekolah tersebut, mobil sempat oleng setelah menabrak tumpukan pasir di pinggir jalan. Diduga karena air di radiator habis pada saat itu. “Sebelum turun ke bawah, mobil sempat menabrak pasir itu mas,” bebernya. Dijelaskan, kejadian tersebut terjadi pada hari menjelang pagi, sekitar pukul setengah 4 pagi. Di saat itu, mobil yang membawa kue buat lamaran tersebut bertolak dari Jember menuju Sumenep. Namun, naas sebelum sampai tujuan, mobil

mengalami kecelakaan. “ Dari Jember mau ke Bluto, Sumenep mas,” ucapnya. Beberapa warga setempat mengatakan, mereka mendengar benturan deras menjelang dinihari. Mereka melihat satu mobil menghantam pagar sekolah. Beberapa warga yang mendengar mengira suara benturan keras tersebut berasal dari bunyi ban meletus. Namun, setelah pagi harinya, warga mulai mengetahui asal suara tersebut. Komite Sekolah sekaligus pemilik rumah di depan SDN Tanjung 1 Hariyanto mengatakan kejadian tersebut membuat kaget seluruh keluarganya. “ Saya kaget mas, ada suara keras dari luar rumah. Setelah saya keluar, gak tahunya mobil nabrak pagar,” ujarnya kepada Kabar Madura. Terkait kronologi kejadiannya, Hariyanto tidak dapat berkomentar banyak. Dirinya hanya mendengar bunyi keras dan hal itu terjadi sekitar pukul setengah 4 pagi. Akibat tabrakan tunggal ini, sebagian pagar tembok milik sekolah SDN Tanjung 1 ambrol. Pihak pemilik kendaraan bersedia mengganti kerugian materiil dari kejadian tersebut senilai Rp 1 juta. “ Setelah berunding, dari pihak pemilik mobil bersedia mau mengganti kerugian tembok itu sebesar 1 juta,” jelas mantan Sekdes Dharma Tanjung tersebut. Akibat mobil yang menabrak pagar tersebut, masyarakat yang penasaran berhamburan ingin melihat secara dekat posisi mobil tersebut. Sehingga jalan tersebut sempat menjadi perhatian pengguna jalan yang lewat. (KM10/zis)

Aktivitas Wartawan Senior Chaeruddin Sastra

Berburu Berita Pakai Sepeda, Tak Mau Kalah dengan Wartawan Muda Nama Chaeruddin Sastra di Sampang sudah begitu populer sebagai kontributor RRI Sampang. Pria yang sudah menjadi wartawan sejak 1963 menjadi sosok yang patut ditiru khususnya para wartawan muda. WAWAN AWALLUDDIN HUSNA, Sampang MEMINJAM slogan RRI, sekali di udara tetap di udara, begitu pula Pa Chae. Wartawan senior di Kabupaten Sampang ini tetap konsisten sebagai wartawan meski usianya sudah cukup sepuh untuk berkeliaran kemana-mana. Pak Chae mengakui di Madura sekarang sudah banyak mengalami perkembangan. Begitu banyak media massa di pulau garam ini. Namun ada semacam keprihatinan yang mengganjal perasaan Pak Chae. Saat ini setelah pengaruh kebebasan pers yang harus menjadi perhatian adalah tentang objektifitas dalam pemberitaan serta menjaga kode etik dan praduga tidak bersalah kepada narasumber. Pak Chae sangat prihatin pemberitaan akhir-akhir ini yang mengungkapkan secara blak-blakan terhadap kasus asusila. “Seharusya wartawan tidak mengungkapkan tentang cara bagaimana pelaku melakukan tindak asusila harusnya ada praduga tidak bersalah selagi belum ada putusan dari pengadilan belum tentu dia bersalah,” kata pria yang kini berusia 69 tahun ini. Menjadi wartawan sejak tahun 1963, pria yang kini telah berusia 69 tahun ini mengawali karirnya dari RRI Sumenep

KM/WAWAN AWALLUDDIN HUSNA

KONSISTEN: Dengan sepedanya, Pak Chae mencari berita meski usianya sudah hampir mencapai kepala tujuh.

kemudian Jawa Pos, Surabaya Post, Bhirawa dan saat ini kembali ke RRI Sampang. Ia menyambut positif ketika media cetak mengandalkan wartawan yang masih muda karena masih menyimpan semangat yang besar dan masih punya ‘jiwa muda’ yang tinggi “Para waratwan media cetak sekarang banyak mengandalkan tenaga muda karena mereka punya semangat yang masih menyalanyala” kata Pak Chae. Sampai saat ini Pak Chae masih eksis memburu berita yang ada di wilayah Sampang meski usianya sudah tidak

terbilang muda lagi, dengan sepeda ontelnya setiap hari dia berkeliling kota. “Karena loyalitas saya terhadap pekerjaan jurnalistik jadi saya tekuni terus sampai sekarang” katanya. Disinggung mengenai perkembangan media cetak saat ini dia mengungkapkan bahwa kebebasan pers sudah nampak namun yang ditekankan adalah tanggung jawab, dia mengungkapkan pernah pada suatu ketika di zaman Orde Baru memberitakan kasus pencurian meski sumbernya resmi justru dituntut dan diadukan ke pengadilan. “Beritanya tentang, HS, sopir yang mencuri mobil

majikannya, dan berita saya melalui nara sumber resmi yakni dari kapolwil. Setelah dimuat berita ini di berbagai media justru pelaku mendapat vonis bebas dari pengadilan dan menuntuk balik kepada saya tapi tidak sampai pengadilan dan diselesaikan melalui pengajuan SP3 (Surat Perintah penghentian perkara). Belum lama wawancara tiba-tiba dia pamit harus melanjutkan perjalanan. “Saya mau meliput ke KPU Sampang ingin tahu transparansi anggaran KPUD terhadap pengelolaan dana pilkada 2012,” pungkasnya sambil menggenjot sepeda ontelnya. (zis)


4

RABU

12 Desember 2012

LAKA LANTAS

Data Nopol Luar Jatim Yang Terjaring Diminta Mutasi

KM/FATHOR RAHMAN

RINGSEK: Salah satu motor yang mengalami kecelakaan di Jl Trunojoyo, Selasa (11/12) kemarin.

Beat-Grand Benturan PAMEKASAN-Sebuah kecelakaan bermotor terjadi di Jl Trunojoyo, kemarin (11/12). Tepatnya di sebelah timur New Hotel Ramayana. Laka lantas (kecelakaan lalu lintas) sekitar pukul 08.00 itu, melibatkan motor Honda Beat nomor polisi (nopol) M 5191 AZ dengan Grand nopol M 5381 FB. Laka lantas itu terjadi di ruas jalan protokol sisi barat. Menurut penuturan para saksi, laka lantas tersebut disebabkan kelalaian pengendara yang hendak menyeberang jalur. Sedang motor satunya melaju dari arah selatan. Kecelakaan akhirnya tidak bisa dihindari. Sehingga di pagi itu, kendaraan lain yang hendak melintas sempat tersendat. Petugas kepolisian pun akhirnya mengurainya. ”Saat itu, salah satu motor hendak menyeberang jalan. Tiba-tiba muncul motor lain. Terjadilah tabrakan,” tukas salah satu saksi pada Kabar Madura, Shodikin. Tak berselang lama, Beat warna putih dan Grand yang dikendarai perempuan itu dibawa petugas Satlantas Polres Pamekasan sebagai barang bukti (BB). ”Untuk para korban kelihatannya tidak apa-apa. Hanya luka yang tidak begitu serius. Yang saya ketahui mereka sudah meninggalkan TKP (tempat kejadian perkara),” imbuh Shodikin. (ong/ed)

PAMEKASAN-Sejumlah petugas dari Dipenda (Dinas Pendapatan Daerah) Tingkat I, merazia dan mendata kendaraan bermotor yang bernomor polisi (Nopol) luar Jatim (Jawa Timur), kemarin (11/12). Kegiatan itu dibantu sepenuhnya oleh aparat kepolisian. Operasi digelar di bundaran Arek Lancor. Hasilnya, banyak kendaraan bermotor yang terjaring. Usai didata, kemudian diberikan surat pernyataan untuk memutasi kendaraan bermotornya. ”Operasi ini untuk mendata dan memberikan surat pernyataan kepada pengguna kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, untuk segera memutasi kendaraannya,” tukas Kepala Dipenda Tingkat I, R Abd. Kamali, saat ditemui Kabar Madura, Selasa (11/12) kemarin. Diakuinya, kegiatan itu sesuai dengan ketentuan UU 22, tahun 2009 pasal 71, poin D. Bahwa setiap kendaraan bermotor jika digunakan secara terus-menerus lebih dari tiga bulan di luar wilayah kendaraan bermotor, harus bayar retribusi. Hal itulah yang menjadi landasan Dipenda tingkat I untuk menjaring kendaraan bermotor di wilayah hukum Pamekasan, tapi bernopol di luar Pamekasan. Lebih-lebih lagi yang dari luar Jatim. ”Bahasa sederhananya seperti ini mas, kendaraan yang bernopol di luar Jatim,

KM/FATHOR RAHMAN

TELITI: Sejumlah petugas Dipenda Tingkat I menggelar operasi pengendara yang menggunakan kendaraan bermotor dengan nopol luar Jatim.

bayarnya kan sesuai dengan nopol daerahnya. Sedangkan digunakannya di sini. Sedangkan pajaknya bayarnya bukan ke sini. Dan pihak kepolisian hanya membantu saja untuk memperlancar operasi ini,” tukas Polres Pamekasan, AKBP Nanang Chadarusman. Ungkapan ini dibenarkan pihak Dipenda tingkat I. Maka

dari itu, para pengguna kendaraan bermotor yang dimaksud harus segera memutasi kendaraannya agar PAD (pendapatan asli daerah) Pamekasan semakin bertambah. ”Operasi ini sudah dijadwalkan, yaitu di bulan Desember ini. Ini kali pertama dari dua kali jadwal yang sudah ditentukan,” ujar Kamali.

Musim Rambutan, Satpol PP Dibuat Sibuk PAMEKASAN-Panen buah-buahan rupanya membuat sejumlah pedagang kaki lima PKL terutama pedagang buah rambutan menjamur. Satuan Polisi Pamong Praja pun kembali dibuat sibuk dengan urusan penertiban para PKL. “Pihak kami sudah sering mengimbau untuk tidak berjualan di areal yang sudah dilarang, tapi mereka tetap saja ada. Untuk saat ini, karena memang sedang musim buah, utamanya buah rambutan, jadi PKL semakin bertambah saja,” tukas Kasi Operasi Satpol PP Pamekasan, Misyanto. Misyanto mengimbau para PKL untuk tidak menggunakan areal yang sudah dilarang untuk digunakan berjualan. Sedangkan untuk para PKL yang membandel, petugas langsung membawa barangnya ke kantor Satpol PP, yang kemudian memanggil pedagangnya dan aparat desa untuk membuat pernyataan. “Untuk pedagang yang membandel, ketika diberi peringatan tetap saja berop-

KM/FATHOR RAHMAN

HARUS PERGI: Salah satu pedagang buah yang menggunakan mobil di areal Arek Lancor, Selasa (11/12), menjadi sasaran penertiban Satpol PP.

erasi. Maka pihak kami bertindak tegas, membawa barangnya dan memanggil orangnya untuk dibina, lalu kemudian memanggil kepala desanya untuk membuat pernyataan,” kata Misyanto. Meski demikian, para PKL merasa tidak terima atas yang

dilakukan petugas. Sebab mereka masih belum menemukan tempat yang strategis. “Saya baru saja sampai di sini mas, dagangan saya belum juga ada yang terjual. Tapi sudah harus pulang karena kena operasi petugas. Ya mau bagaimana lagi mas, ha-

rus pulang,” ungkap Khabir, salah satu PKL. Sekadar diketahui, Pemkab mengeluarkan Perda Nomor 5 Tahun 2008 dan Perbup Nomor 39 Tahun 2009 yang isinya mengatur wilayah yang boleh dijadikan tempat jualan.(ong/zis)

Biasanya, tutur Kamali, dari setiap operasi yang dilakukan, kendaraan yang berhasil didata adalah antara 30 sampai 40 kendaraan. Baik roda dua atau pun roda empat. ”Tapi untuk hari ini (kemarin, Red) cukup banyak yang berhasil didata dan disuruh buat pernyataan. Sekitar 50 kendaraan bermotor,” katanya.

Kendaraan nopol luar Jatim mana yang paling banyak terjaring? Kamali menjawab, nopol daerah Bali dan Jakarta. ”Sedang yang lainnya masih ada juga. Tapi tidak sebanyak di dua daerah tersebut. Mungkin karena banyak orang Pamekasan yang merantau ke Bali dan Jakarta,” tambahnya. (ong/ed)

Ganti Musim, Pakan Ternak Langka dan Mahal PAMEKASAN-Memasuki pergantian musim bukan sebuah keuntungan bagi peternak ayam petelur. Mereka harus menghadapi pergantian musim dengan dengan sulitnya mendapatkan pakan ternaknya, ditambah harganya yang mahal. Ahmadi, peternak ayam petelur asal Desa Gugul, Kecamatan Tlanakan, mengaku saat ini sangat sulit mendapatkan pakan untuk ternaknya. Kalau pun ada harganya sangat jauh dari harga sebelumnya. ”Di desa saya untuk mendapatkan pakan ternak jenis ayam petelur sangat sulit. Bahkan saya sudah cari ke mana-mana sangat langka. Kalaupun ada harganya relatif mahal, jauh dari harga sebelumnya,” ujarnya. Harga telur ayam saat ini juga kurang menguntungkan bagi peternak. Harganya turun menjadi Rp14 ribu per kilogram dari harga sebelumnya Rp16 ribu per

kilogram. Turunnya harga tersebut membuat peternak mengeluh. ”Sudah sekitar satu bulan yang lalu kami mengalami kesulitan mendapatkan pakan ternak, ditambah harga telur turun. Seharusnya kalau pakan ternak sulit didapatkan dan harganya naik, maka seharusnya harga telur juga naik bukan justru turun seperti sekarang ini,” ujarnya dengan nada kesal. Menurut staf kesehatan hewan, Dinas Peternakan (Disnak) Pamekasan, Fathul Qorib, sebenarnya pakan ternak tidak langka, tapi pihaknya mengakui kalau harga pakan ternak memang naik. ”Harga pakan ternak memang naik saat ini tapi masih mudah didapatkan. Penyebab naiknya harga pakan ternak dikarenak beberapa faktor, yaitu karena impor bahan pokoknya yang berasal dari India dan Argentina mengalami kenaikan,”

ujarnya yang mengaku juga memelihara ayam petelur. Kepala Disnak Pamekasan, Bambang Prayogi, mengatakan bahwa pergantian musim juga ikut mempengaruhi terhadap harga pakan ternak yang dinilai mahal tersebut. ”Biasanya akan berlangsung selama tiga bulan saja, nanti keadaan ini akan kembali normal seperti sedia kala. Karena memang faktor musim yang menjadi pengaruh, dan hal ini sudah biasa terjadi,” terangnya. Fathul Qorib menambahkan, untuk mendapatkan bahan pokok yang dibuat untuk pakan ternak cenderung lebih sulit dan paceklik. Selain itu, harga bahan pokok lainnya yang berasal dari petani juga relatif naik. Ditanya apakah kemungkinan ada penimbun, ia menjawab, kalau hal itu jauh dari kemungkinan karena dinilai kurang beruntung kalau menimbun pakan ternak. (ong/rr)

HOBI Korban Angin Puyuh Dusun Ombaran, Desa Bulungan Pegantenan

Kalau Bantuan Pemerintah Lama, Lebih Baik Cari Utang Korban angin puting beliung di desa Bulangan Barat Kecamatan Pegantenan Pamekasan, hingga saat ini belum menerima bantuan pemerintah setempat. Seperti apa kondisinya? KM/MARZUKIY

MAHAL: Warga menunjukkan salah satu kelinci kerapan usai dilatih kecepatan larinya.

Kelinci Kerap Tembus Rp 5 Juta

PAKONG-Harga kelinci juara di arena kerapan ternyata selangit. Bagi yang berminat, tak segan membelinya hingga Rp 5 juta. Untuk bisa meneliti apakah seekor kelinci tergolong larinya jempolan, ada kriteria khusus yang bisa dijadikan patokan. Semisal dilihat dari bentuk tubuh dan juga raut wajah. ”Kalau kelinci seperti milik saya ini, harganya hanya Rp 3 juta, karena tidak begitu bagus. Tetapi ada juga yang harganya mencapai Rp 5 juta. Semuanya tergantung kualitas barangnya,” ungkap Musahri, 40, warga Desa Lebbek, Kecamatan Pakong.(jck/ed) Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

MARZUKIY, Pegantenan SEMESTINYA, pemerintah harus tanggap menyikapi persoalan yang menimpa warganya. Karena tidak semua warga bisa memulihkan keadaannya tanpa bantuan orang lain. Masih banyak masyarakat yang membutuhkan uluran tangan pemerintah. Seperti musibah yang menimpa warga Dusun Ombaran Desa Bulangan Barat Kecamatan Pegantenan Pamekasan. Hingga, Selasa(11/12) pemerintah belum juga memberikan bantuan agar bisa meringankan beban mereka. Para korban hanya bisa ber-

KM/MARZUKIY

KORBAN: Para korban angin puyuh di Dusun Ombaran Desa Bulangan Barat Kecamatan Pegantenan berteduh di langgar miliknya, karena sebagian rumahnya sudah rusak dan hingga kini belum ada bantuan dari pemerintah.

harap, pemerintah bisa segera meringankan beban yang menimpanya, karena bagaimana pun hal tersebut merupakan tanggung jawab pemerintah untuk menolong rakyatnya yang kini ditimpa musibah. “Kami butuh bantuan segera dari pemerintah, karena kami betul betul membutuhkannya, ya kalau sampai lama tidak

usah saja, sebab kami akan tinggal dimana kalau sampai lama, lebih baik cari utangan dulu,” ungkap Musni, 28, korban angin puyuh kepada Kabar Madura. Menurutnya, pemerintah harus sigap menyikapi persoalan yang melanda masyarakatnya. Warga tidak boleh ditelantarkan karena tidak

adanya biaya untuk memperbaiki atau bahkan mambangun kembali rumahnya yang telah berantakan. “Alhamdulillah kalau rumah saya tidak terlalu parah, saya kasihan rumahnya orang yang sampai rata dengan tanah itu, kalau tidak segera mendapat bantuan. Ya itu tadi, kalau sampai lama tidak mendapat-

kan bantuan, mendingan tidak usah cari utangan saja,” katanya. Terpisah, Kasi Bantuan Sosial Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Pamekasan M. Munir mengatakan, pihaknya saat ini sedang mengantarkan bantuan kepada korban angin puting beliung. “Ini saya sekarang sedang dalam perjalanan menuju Pegantenan bersama bapak bupati,” ungkap Munir pada Kabar Madura, sekitar pukul 16.09 saat dihubungi Kabar Madura melalui ponselnya. Sebagaimana diketahui, sehari sebelumnya di desa ini di terjang angin puting beliung, kurang lebih menghancurkan 10 rumah, kejadian itu bermula saat hujan yang mengguyur desa tersebut kurang lebih 30 menit dan disertai angin yang hanya sekitar 20 detik saja. Namun dalam hitungan detik tersebut sepuluh rumah diterjang.(zis)


RABU

5

12 Desember 2012

Kejari Dituding Tak Serius Terkait Kasus Penggelembungan Data Madrasah Diniyah

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

PINDAH KE KUBURAN: Pemilik kios di pinggir Jalan Pamoloan membangun kembali tempatnya berdagang di tanah makam setempat yang menjadi tempat relokasi.

Ganggu Jalan, Kios Pamoloan Direlokasi SUMENEP-Kios para pedagang yang terletak di pinggir Jalan Pamoloan terpaksa ditertibkan petugas, Selasa (11/12). Kios-kios tersebut tidak memiliki izin dan mengganggu kenyamanan pengguna jalan yang melintas di kawasan tersebut. Selain itu, penertiban pedagang tersebut dikabarkan karena lokasi pasar berdempetan dengan bangunan gedung Pondok Pesantren AlAzhar. Tak ayal penertiban

tersebut membuat sebagian besar pedagang kebingungan karena belum adanya kejelasan tempat relokasi bagi mereka. ”Awalnya tempat yang baru ini dikunci karena diakui milik salah seorang warga di desa ini. Tidak ada satupun dari kami yang berani menggunakan lahan ini,” aku salah seorang pedagang yang direlokasi petugas ke salah satu lahan kosong di sekitar kawasan tersebut.

Kepala Desa setempat, Rachmad Ariadi, mengakui bahwa sempat terjadi perbedaan pendapat antara petugas dengan Hajjah Mukhlis yang mengklaim sebagai pemilik lahan di pemakaman Desa Pamoloan, tempat relokasi para pedagang. ”Memang sempat dikunci, bahkan ada plang yang mengatakan bahwa pemakaman ini milik keluarganya. Hanya saja dia tidak memiliki bukti konkret

berupa surat-surat tanah. Karena itu kami tetap memindahkan pedang ke tempat ini. Sebab dalam catatan kami, tanah ini masuk ke tanah TN yang diwakafkan,” ungkap Rachmad Ariadi. Ia bahkan menantang Hajjah Mukhlis untuk menunjukkan bukti kepemilikan dan siap membawa kasus tersebut ke ranah hukum. ”Kalau memang Ibu Hajjah Mukhlis tidak terima dan merasa sebagai pemilik tanah ini, silakan bawa kasus ini ke ranah hu-

kum. Kami siap membuktikannya. Sebab sesuai data nomer 34 di kelurahan, tanah ini adalah tanah wakaf,” tantangnya. Sementara Hajjah Mukhlis langsung memilih pergi dan tidak bersedia memberikan keterangan. Saat didatangi di rumahnya, dikatakan ia sedang keluar rumah. ”Maaf ibu sedang keluar. Saya tidak bersedia berkomentar karena tidak tahu menahu soal tanah kuburan tersebut,” jawab seseorang yang ditemui di rumah Hajjah Mukhlis tanpa bersedia menyebutkan namanya. (aqu/rr)

SUMENEP-Kasus dugaan penggelembungan data penerima Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) di Madrasah Diniyah (MD) Kabupaten Sumenep yang sudah masuk ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep, beberapa bulan lalu, mendapat sorotan tajam. Pelapor, Makhtub Syarif, menilai pihak Kejari Sumenep terkesan mainmain dalam menangani kasus tersebut. Ia mengaku kecewa dengan kinerja Kejari yang tidak serius untuk menuntaskan laporan dugaan korupsi tersebut. ”Setelah Kejari menindaklanjuti laporan kita, justru kami menemukan beberapa surat pernyataan yang dibubuhi materai dari setiap kepala sekolah bahwa data yang diberikan kepada Dinas Pendidikan dan Kantor Departemen Agama Sumenep dalam rangka verifikasi merupakan data yang sebenarnya,” ungkap Makhtub, Selasa (11/12). Ia menduga penanganan kasus tersebut kental dengan nuansa pelemahan yang dilakukan oleh oknum Kejari Sumenep. Padahal menurutnya data yang diajukannya tidak bisa dianggap lemah hanya karena ada surat pernyataan bermaterai. ”Kalau semua proses hu-

kum berakhir dengan surat pernyataan bermaterai seperti itu, untuk apa ada kejaksaan dan pengadilan? Seakan-akan Kejari melemahkan temuan kita walaupun pada waktu itu Kajari tidak menunjukkan surat pernyataan yang bermaterai tersebut kepada kami,” kritiknya. ”Kasus tersebut harus diproses secara tuntas hingga ditemukan siapa dalang dari penyelewengan dana Bosda tersebut. Kalau Kejari Sumenep main-main dalam kasus ini, kami akan melaporkan kinerja Kajari ke Kejati Jawa Timur,” ancam Makhtub. Menanggapi tudingan tersebut, Kasi Intel Kejari Sumenep, N.S.A Aryantha, menyatakan bahwa pihaknya telah melaksanakan pengumpulan data untuk mendalami dugaan kasus penggelembungan data tersebut. Menurutnya Kejari telah melakukan telaah atas kasus tersebut untuk disampaikan kepada Kajari. ”Pada intinya data sudah terkumpul dan kita sudah membuat laporannya, tinggal bagaimana disposisi dari Kajari. Kebetulan sekarang Kajari sedang cuti,” terangnya pada Kabar Madura saat ditemui di kantornya, Selasa (11/12). Terkait dengan kejelasan kasus tersebut, Aryantha mengatakan bahwa semuanya akan disampaikan setelah ada disposisi dari Kajari. ”Terkait hasilnya, nanti akan kami sampaikan setelah disposisi dari Kajari turun,” kilahnya. (rei/rr)

Prosedur Dinkes Terlalu Njelimet SUMENEP-Persyaratan Surat Pernyataan Miskin (SPM) sebagai syarat untuk mendapat pelayanan kesehatan secara gratis dari pemerintah melalui program Jamkesmas dan Jamkesda dikeluhkan peserta Askeskin. Mereka menilai sebab persyaratan tersebut dinilai terlalu jelimet dan dan terkesan dipersulit. Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Sumenep, dr. Jetty Nurdiah Ningrum, menjelaskan bahwa persyaratan menggunakan Jamkesmas untuk memperoleh SPM dari Dinkes harus menggunakan KTP dan KSK serta surat rujukan dari Puskesmas. ”Yang mengurus harus dari pihak keluarga. Sejak dulu aturannya memang seperti itu, namun akhir-akhir ini tanpa keluargapun bisa dan kita layani semua. Jadi sekarang ini malah dipermudah,” ungkapnya, Selasa (11/12). Sebelumnya Imam Asy’ari, warga Banuaju Barat Kecamatan Batang-Batang Sumenep mengungkapkan bahwa dirinya

Saya minta SPM ke Dinkes. Karena saya bukan anggota keluarganya, saya tidak diberi dengan alasan jika orang lain yang bukan keluarga pasien mengurus SPM, maka harus membawa KTP dan KSK.” IMAM ASY’ARI Warga Banuaju Barat merasa kecewa atas pelayanan Dinkes yang terkesan mempersulitnya untuk mendapat SPM. ”Saya minta SPM ke Dinkes. Karena saya bukan anggota keluarganya, saya tidak diberi dengan alasan jika orang lain yang bukan keluarga pasien mengurus SPM, maka harus membawa KTP dan KSK,” terangnya. . Padahal, kata Imam Asy’ari, untuk mengurus SPM tersebut ia

sudah membawa KSK dan KTP pasien yang sedang dirawat di Puskemas Kecamatan BatangBatang, ”Padahal saya sudah memberi jaminan KTP dan SIM saya untuk mendapatkan SPM itu, namun tetap tidak bisa jika tidak ada KTP dan KSK pasien,” tandasnya penuh kecewa. Menyikapi hal tersebut dr. Jetty Nurdiah Ningrum mengaskan bahwa dalam mengeluarkan SPM pihaknya tidak pernah membeda-bedakan. Menurutnya semua warga akan dilayani dengan baik asal sesuai prosedur. Jetty menambahkan, persyaratan yang harus dipenuhi pasien Jamkesmas adalah KSK dan KTP pasien, sedangkan bagi mereka yang mengurus tidak harus bawa persyaratan yang dimaksud. ”Tidak ada yang minta KTP dan KSK orang yang mengurusnya. Kami hanya meminta KTP dan KSK pasien saja. Syarat itu bukan saya yang membuat, tapi dibuat Gubernur dan persyaratan tersebut sudah disosialisasikan ke seluruh masyarakat,” tegasnya. (rei/rr)

DPRD Pastikan Pembahasan RAPBD 2013 Tuntas

KPKNL PAMEKASAN

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

BANK BRI PT. BRI ( Persero ),Tbk Cabang Sumenep

SUMENEP-Pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Sumenep 2013 sebesar Rp 1,4 trilliun lebih dipastikan akan tuntas beberapa hari ke depan. Meski sempat terjadi silang pendapat terkait PP No.2 tahun 2012 tentang Hibah dan Bansos, DPRD Sumenep akhirnya menemukan solusi, yakni dengan menganulir PP tersebut sehingga pembahasan RAPBD 2013 tetap berjalan. Ketua DPRD Sumenep, Imam Hasyim, memastikan bahwa pembahasan RAPBD 2013 telah tuntas pada Selasa (11/12). Hal tersebut melenceng dari jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni tanggal 7 Desember lalu. Dengan dalih tidak ingin

Kamis pagi akan dilaksanakan paripurna sehingga kami pastikan semuanya selesai. Insya Allah tidak akan molor lagi.” IMAM HASYIM Ketua DPRD Sumenep tergesa-gesa dan lebih akurat dalam pembahasan, DPRD menyepakati penambahan waktu selama dua hari. Menurutnya, penambahan waktu tersebut merupakan hasil keputusan dari Badan Musyawarah (Bamus)

DPRD Sumenep. Rencananya hari ini akan dilakukan penyelarasan atau kompilasi antara Banggar dengan Timga dan Kamis (13/12) dilaksanakan penandatanganan. ”Kamis pagi akan dilaksanakan paripurna sehingga kami pastikan semuanya selesai. Insya Allah tidak akan molor lagi,” janji Imam Hasyim. Ia menjelaskan, penambahan waktu selama dua hari tersebut sebenarnya karena DPRD Sumenep menginginkan tidak tergesa-gesa dalam pembahasan. Menurutnya dalam pembahasan RAPBD 2013 banyak hal yang dibahas sangat krusial sehingga tidak bagus jika dilakukan secara tergesa-gesa. ”Sedangkan kekuatan APBD 2013 Rp 1,4 trilliun,” terangnya. (bus/rr)



RABU

7

12 Desember 2012

Guru Ibarat Pencetak Produk

SUNGGUH ironi tim sekelas PMU yang baru promosi ke ISL.. malah tidak disiplin. Weleh-weleh, mau apa ce, koq kayaknya nyantai aja para penggawa PMU. Sekarang waktunya berlatih dan jaga kekompakan tim. “The dream team PMU” Caesar Arik sang Batalion APOY Nyalabu Daya, +6281939297038. HAYOOO..... P-MU kamu pasti bisa mengharumkan nama Madura. by_ K-Conk AMS Tanjungbumi, +6282332840996 P-MU teruslah maju untuk kompetisi. Aku yakin kamu pasti bisa, raihlah Aspirasimu. Ayooo terus maju untuk Madura punya. I hope you be the best! Ttd: Fauzan N Raudlah Najiyah, +6282330911397 PMU mantapkan 18 pemain yang akan menjadi tim inti. Tapi jangan lupakan talenta muda lokal untuk diberi kesempatan untuk mengisi skuat PMU yang banyak merumput di luar Pamekasan. Ketimbang merekrut pemain dengan membayar mahal, tapi hanya sia-sia aja. Maju terus PMU, kamu pasti bisa mewarnai ISL tahun ini.. Boby Pasean, +6281230080255 AWAL manis buat P-MU. Kamu boleh bahagia pada pencapaian ini. Tapi jangan ter-la-lu, karna peperangan masih belum dimulai. OK...?? Aku yg tersakiti oleh D@M@i, +6281952065208 Duel SUDIRMAN dengan MARCEL. Lebih Nyaman di Kasta ISL P-MU ku.....! Semua laga adalah final bagi P-MU. Jangan sampai terpleset di satu pertandingan. Karena di bawah kita sudah siap menyalip kita. Tiga poin harga mati bagi tim kebanggaan Arek Madura. Bravo P_Madura Unhted, salam 1 hati. NOER GHELLAP Z4MPANK, +6287849898676 AYO P-MU jhe” sampe” kala laben jiyah semua lawanlawanmu di ISL n raih kmnangn untuk kami rakyat Madura. Holis KACONG DDD, +6283853112134 NANTI P-Madura United harus menang saat lawan tim manapun. Kalau bisa menang dengan banyak gol. Ayo Laskar Sapeh Kerap, percepat larimu, supaya bza mewarnai ISL. GO a head P-MU. Ridho Tifosi P-MU, +6285331277015 P_MU akulah pendukungmu. Terus maju bawa nama Madura hingga luar Negeri. Madura potensi menjadi Cina, bisa dikenal dimana-mana. V€ra_dnk.co.id, +6282330711717 ANDA MEMILIKI UNEG-UNEG, SARAN, DAN KELUHAN TENTANG PELAYANAN PUBLIK (PENDIDIKAN, EKONOMI, KEAMANAN DLL) DI SEANTERO MADURA?

Silakan kirim melalui pesan dan alamat ke: Kabar Madura. Tulis pendapat Anda dan kirim ke no +6287850767325 (khusus SMS) atau via email:kabarmaduranews@gmail.com, facebookkabarmadura@gmail.com

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

PERKEMBANGAN pendidikan di Indonesia tak ubahnya seperti industri. Guru hanya bertindak sebagai pencetak-pencetak produk massal yang seragam tanpa memikirkan dunia berubah menjadi lebih rumit. Cara guru mengajar juga cenderung mengarah pada pembentukan generasi muda yang dingin dan mengagungkan individualisme. Terdorong bisa terhadap kecenderungan berlebihan itu, lembaga pendidikan berkembang nyaris tanpa disertai sifat sosial dalam pembelajaran. Sebaliknya, pendidikan menekankan prestasi individu. Penentuan nilai benar-benar bersifat individual dan kadangkadang didasarkan pada kurva. Jumlah angka sembilan harus sekian, delapan harus sekian, dan seterusnya. Maka, pembelajar saling bersaing untuk meraih nilai dan kehormatan tinggi. Mereka menganggap tujuan pendidikan adalah menghasilkan individu kuat dan mandiri yang dapat bekerja sendiri dan terisolasi. Persaingan di antara pembelajar yang terisolasi tersebut dianggap sebagai pendorong untuk mencapai prestasi individual yang lebih besar. Untuk mencapai prestasi individu tersebut, pembelajar (siswa) termotivasi dalam wujud berlebihan. Sehingga sering kali melaku-

kan hal-hal yang bersiDitambah lagi, penerfat di luar batas. Penapan cara belajar yang didikan menjadi lahan monoton. Bayangkan, bisnis. Uang dengan di sekolah, anak-anak leluasa menguasai diperlakukan bak jalur pengetahuan, boneka kayu yang yang katanya hak harus duduk tenang semua orang, menjadi terus-menerus. Merbagian industri yang eka dibebani persoalan bertugas mencetak sendirian dan harus disebanyak-banyaknya pecahkan dalam kurun hamba-hamba baru. waktu terbatas. Pendidikan sering Diskusi yang bersiOleh: menjadi kurungan terfat kerja sama jarang SUKRIE pisah dan nyaris meluterjadi. Bersuara diarpakan anjuran untuk tikan keributan yang belajar kelompok. Hal itu diperbu- dikaitkan dengan tanda bahwa ruk lewat jalur pendidikan formal anak bersangkutan tidak disiplin. (baca sekolah) dengan “model Atau bahkan, memiliki tingkat pabrik” yang menerapkan secara kecerdasan rendah. Yakni, besadar teknik-teknik produksi pen- rada di kelas paling bawah dari didikan bersifat massal. penilaian sang pengajar yang Pendidikan sering menjadi ku- berdiri dengan jarak sangat jauh rungan terpisah dan nyaris me- dari kebersamaan dengan anaklupakan anjuran untuk belajar anak sebagai pembelajar. Penkelompok. Hal itu diperburuk le- gajar menjadi makhluk paling wat jalur pendidikan formal (baca tahu dan tak boleh disangsikan sekolah) dengan “model pabrik” kemampuannya. yang menerapkan secara sadar Individualisme dunia pendiditeknik-teknik produksi pendidi- kan kerap menghancurkan hakikan bersifat massal. kat belajar dengan menciptakan Kurikulum dibuat untuk jangka suatu lingkungan yang memutuswaktu tertentu, untuk sekian kan hubungan orang satu dengan proses produksi dengan ketentuan yang lain. yang diatur birokrasi. Lagi-lagi, Di lembaga pendidikan, merguru tak bisa berbuat banyak. eka seolah di-setting sedemikian Mereka takluk pada sistem pem- rupa dan dijejali beragam inisiatif belajaran seperti itu. kedirian dengan alasan dunia sek-

arang, zaman yang berubah sering kali tak mengindahkan orangorang yang masih bergantung pada kelompok. Benar memang. Namun, yang ditekankan disini bukan bergantung atau tidaknya pada hubungan, melainkan pola kerja sama yang penting artinya bagi perkembangan menuju kehidupan nyata. Dunia kerja intinya. Di sinilah seharusnya, peran guru muncul. Sebaiknya sebelum menentukan menekuni profesi guru, paling tidak sudah terlintas dalam benak mereka bagaimana memacu anak didik untuk menguasai diri secara keseluruhan. Bukan saja dalam kecerdasan, tetapi dalam hubungan sosial. Konsep mengajar yang bervariasi perlu dikuasai untuk menghindari kejenuhan. Setiap orang memiliki dan merasa nyaman dengan gaya belajar yang beragam. Bergantung pada kecocokan dan tingkat kepuasan masing-masing. Namun, belajar yang baik pada dasarnya bersifat sosial. Mengandung unsur kerja sama. Ada proses interaksi yang bisa memacu pemecahan masalah dengan lebih cepat. *) Penulis adalah Alumni Ponpes Anuqayah Nirmala Guluk –guluk Sumenep.

Posisi Perempuan di Madura KAUM laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (lakilaki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. PERBINCANGAN tentang Surat An-nisa ini sebenarnya sudah lama menjadi perdebatan di berbagai kalangan masyarakat, mahasiswa atau forum -forum khusus seperti bahtsul masail dan lain-lain. Kadang penafsiaran dari berbagai ulama masih dianggab sebagai perbedaan yang biasa. Imbasnya, perempuan di mata laki-laki masih di pandang rendah yang cendrung merenda-

hkan martabat seorang Musthafa Al-Maraghi, perempuan. 1973: 27) Sehubungan dengan Ketika Al-Qunut ayat di atas, Syekh dijelaskan, maksudMustafa Al-Maraghi nya adalah ketenanmengemukakan tiga gan dan ketaatan kekata yaang diangpada Allah dan suami. gap sulit dan perlu Al-hafizhat li al-ghaib dijelaskan dalam benadalah wanita-wanita tuk tafsir al-Mufradat. yang memelihara apaYaitu kata qawwamuapa yang tidak tampak na, al-qunut dan aloleh manusia. Jadi tiOleh: hafidzhat li al-mar’ah dak hanya ber-khulwat w a q a w w a m u n a h a . AINIYATURRAHMAH ( b e r d u a - d u a a n m e Yakni laki-laki adalah nyepi) dengan wanita. pemimpin wanita, apabila lakiTerlepas dari berbagai penaflaki menjalankan urusan dan isran tersebut, masih banyak di menjaga wanita itu (Syekh Ahmad kalangan laki-laki yang meMustafaal-Maraghi, 1973:27). manfaatkan egonya dan sangat Masih dalam konteks ini, Beliau berani menindas perempuan menjelaskan bahwa keutamaan dengan pengakuan; akulah leatau kelebihan laki-laki ter- laki yang berkuasa dan ini itulah bagi : keutamaan yang bersifat alias Kardi (kareppah dhibi’; fithriy, yaitu kekuatan fisik dan Madura). Sehingga sering kita kesempurnaannya. Kemudian temukan marginalisasi terhadap implikasinya adalah kekuatan perempuan. Lebih-lebih dalam akal dan kebenaran berpandan- kehidupan rumah tangga. Para gan mengenai dasar-dasar dan laki-laki umumnya memperlakutujuan berbagai perkara. Dan, kan kebijakan-kebijakan sendiri keutamaan yang bersifat kasbiy, terhadap perempuan. Seperti tidak yaitu kemampuan untuk beru- memberikan kesempatan atau saha mendapatkan rezeki dan peluang untuk lebih berkembang melakukan pekerjaan-pekerjaan. dan berkreasi. Sehingga peremOleh karena itu, kaum laki-laki puan khususnya di Madura ini dibebani memberikan nafkah ke- masih di tempatkan di dapur, di pada kaum wanita dan memimpin kasur dan di sumur. Padahal surumah tangga. (Syekh Ahmad dah banyak terbukti kalau perem-

puan juga bisa berperan seperti laki-laki pada umumnya. Bahkan bisa melebihi kapasitas laki-laki. Perempaun menjadi tukang becak, perempaun mencangkul, bahkan perempaun bisa menjadi Presiden seperti Megawati. Perempuan di Madura ini memiliki ruang gerak yang begitu sempit dan kadang selalu bersebrangan dengan budaya yang ada. Walau apa yang mereka lakukan itu adalah hal-hal yang positif. Nah, budaya inilah kadang yang membuat mereka kaum perempuan menjadi vakum dan mundur. Walaupun dia memiliki skill dibidang tertentu. Dha’ emma’ah jhak ni’bhini’ (mau kemana wong perempuan). Ungkapan seperti ini masih sering dilontarkan oleh sebagian masyarakat di Madura. Sehingga yang terjadi mereka para kaum perempuan tidak punya ghirah lagi untuk melakukan banyak hal. Semoga nasib perempuan di Madura ini ke depan lebih progresif dan tidak ada lagi penindasan terhadap kaum perempuan. *) Penulis adalah Mahasiswa STAIN Pamekasan Jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA) dan aktif di Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Pengembangan Sistem Pendidikan Pondok Modern dalam Meningkatkan Profesionalisme Santri VISI pembangunan di era reformasi diarahkan pada terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera, dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman, bertaqwa, berakhlaq mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum, dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi serta berdisiplin. Perwujutan manusia yang berkualitas tersebut menjadi tanggung jawab pendidikan. Terutama dalam mempersiapkan peserta didik menjadi subyek yang makin berperan menampilkan keunggulan dirinya yang tangguh, kreatif, mandiri dan profesional pada bidangnya masingmasing. Hal tersebut diperlukan, terutama untuk mengantisipasi era kesejagatan, khususnya globalisasi pasar bebas di lingkungan Negara-negara ASEAN. Seperti AFTA (Asean Free Trade Area), dan AFLA (Asean Labour Area), maupun di kawasan Negara-negara Asia Pasifik (APEC). Menghadapi hal tersebut, perlu dilakukan penataan terhadap sistem pendidikan secara kaffah (menyeluruh). Terutama berkaitan dengan kualitas pendidikan, yang juga akan berpengaruh pada kualitas lulusannya, serta relevansinya dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja.

Pendidikan adalah kemasjid, (4) ada santri, hidupan. Untuk itu, dan (5) ada pengajian kegiatan belajar hakitab kuning. rus dapat membekali Pondok pesantren sepeserta didik dengan bagai komunitas dan kecakapan hidup (life sebagai lembaga penskill atau life compedidikan yang besar tency) yang sesuai jumlahnya dan luas dengan lingkungan penyebarannya di berkehidupan dan kebubagai pelosok tanah tuhan peserta didik. air telah banyak memUnesco (1984) berikan saham dalam Oleh: mengemukakan dua pembentukan manusia ABDUR RAHMAN prinsip pendidikan Indonesia seutuhnya yang sangat relevan yang religius. Lemdengan Pancasila. Pertama, pen- baga tersebut telah banyak meladidikan harus diletakkan pada hirkan pemimpin bangsa di masa empat pilar. Yaitu; belajar men- lalu, kini, dan agaknya juga di getahui (learning to know), be- masa yang akan datang. Lulusan lajar melakukan (learning to do), pondok pesantren tak pelak lagi, belajar hidup dalam kebersamaan banyak yang mengambil partisi(learning to live togheter), belajar pasi aktif dalam pembangunan menjadi diri sendiri (learning to bangsa. Namun di sisi lain, ada be). Kedua, belajar seumur hidup pula anggapan bahwa lulusan (life long learning). pondok pesantren susah diajak Pondok pesantren sebagai salah maju. Hal ini dikarenakan sistem satu lembaga pendidikan, diakui pendidikan pondok pesantren mempunyai andil yang cukup yang kebanyakan masih sangat besar di dalam membesarkan dan tradisional. mengembangkan dunia pendiPondok pesantren yang ada dikan. Pondok pesantren juga sekarang pada umumnya telah dipercaya dapat menjadi alter- mengalami perubahan dari damnatif bagi pemecahan berbagai pak modernisasi. Dengan semasalah pendidikan yang terjadi makin beranekaragam sumberpada saat ini. sumber belajar baru, dan semakin Pondok pesantren adalah lem- tingginya dinamika komunikasi baga pendidikan Islam yang antara sistem pendidikan pondok tertua di Indonesia. Menurut pesantren dan sistem yang lain, para ahli, pondok pesantren baru maka santri dapat belajar dari dapat disebut pondok pesantren banyak sumber. Hal itu pula yang bila memenuhi 5 syarat. Yaitu: (1) melahirkan aneka ragam model ada kiai, (2) ada pondok, (3) ada pondok pesantren. Model-model

itu merupakan jawaban masingmasing pondok pesantren terhadap tuntutan era modern yang tidak mungkin dihindari. Dengan demikian, pondok pesantren yang semula memfokuskan pada pendidikan salaf, dengan masuknya materi-materi pelajaran umum yang juga memperhatikan kepentingan keduniaan. Hal ini didasari bahwa dalam era modern manusia tidak cukup hanya berbekal dengan moral yang baik saja. Tetapi perlu dilengkapi dengan keahlian atau keterampilan yang relevan dengan kebutuan kerja. Begitu pula terdapat kecenderungan yang kuat bahwa santri membutuhkan ijazah dan pengusaan bidang keahlian, atau ketrampilan yang jelas, yang dapat mengantarkannya untuk menguasai lapangan kehidupan tertentu. Ini semua akibat dari adanya tuntutan perubahan modernisasi kelembagaan pendidikan, terutama sekali pondok pesantren yang selama ini sangat akrab dengan pendekatan tradisional. Modernisasi di dunia dakwah dan pendididikan Islam kontemporer, tidak hanya mengubah basis sosio-kultural dan pengetahuan santri semata. Melainkan juga mengimbas pada masyarakat Islam secara keseluruhan. *) Penulis Adalah Alumnus Mahasiswa STITA Sumenep, Jurusan PAI ( Pendidikan Agama Islam )


8

RABU

12 Desember 2012

Bentuk Dua Tim Pantau Panwaslu Sampang pada Hari-H Pemilukada

KM/WAWAN AWALUDDIN HUSNA

SIAP DIGUNAKAN: Seorang anggota PPS di TPS 11 Kelurahan Rongtengah, Kecamatan Kota Sampang menyiapkan sejumlah keperluan yang dibutuhkan.

Fannan Nyoblos di TPS 11 Rongtengah SAMPANG-Pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan di Kabupaten Sampang akan digelar hari ini, Rabu (12/12). Sebagai warga Sampang, calon Bupati A. Fannan Hasib juga bakal menyalurkan hak suaranya. Rencananya, calon Bupati dari pasangan Al-Falah ini akan menyoblos di tempat pemungutan suara (TPS) 11, Kelurahan Rongtengah, Kecamatan Kota Sampang. Selain A. Fannan Hasib,

ada satu lagi calon bupati yang mencoblos di Kelurahan Rongtengah ini. Yakni Hermanto Subaidi dari pasangan kandidat yang dikenal dengan nama Hejaz. Hal ini sebagaimana diungkap Ketua PPS (Panitia Pemungutan Suara) Kelurahan Rongtengah, Abd. Fatah. ”Ada dua kandidat yang mencoblos di kelurahan ini, A. Fannan Hasib di TPS 11 dan Hermanto Subaidi di TPS 05,” ungkapnya kepada Kabar Madura,

Rabu (11/12). Sementara itu, sehari menjelang hari pencoblosan (7/12), terlihat berbagai persiapan sudah dilakukan di TPS 11, tempat A. Fannan Hasib menyoblos. Menurut Abdul Mufid, Ketua TPS tersebut menyatakan, tak ada persiapan khusus untuk TPS-nya, meskipun akan didatangi salah satu calon Bupati. ”Tidak ada persiapan istimewanya. Seperti TPS pada umumnya, saya yakin Be-

liau (A. Fannan Hasib, Red) mengerti kok,” ungkapnya. Lokasi TPS 11 merupakan tempat tinggal A. Fannan Hasib. Berdasar data DPT (daftar pemilih tetap), calon Bupati ini tercatat sebagai warga RT 01 Kelurahan Rongtengah. Abdul Mufid juga menerangkan, ada 385 DPT yang tercatat akan memilih di TPS 11, yang terdiri dari RT 1 dan 2 Kelurahan Rongtengah. Rencananya, TPS ini juga akan dibuat secara unik.

”Saya dikonfirmasi oleh ketua PPS-nya untuk menghias yang baik lokasi TPS ini. Namun mengalir sajalah, biar sambil dikerjakan teman-teman anggota KPPS,” tambah Abdul Mufid. TPS yang bertempat di aula SDN Rongtengah 2 ini sampai saat ini menurut Mufid tak ada pengamanan khusus. ”Standar saja, tidak ada pengamanan khusus. Rencananya akan ditempatkan satu polisi di sana,” terang Mufid. (waw/ed)

SAMPANG-Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Sampang membentuk dua tim untuk memantau jalannya Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Sampang, 12 Desember 2012. Ketua Panwaslu Sampang Iskaq Wahyudi menjelaskan, dari dua tim pemantau tersebut, masing-masing beranggotakan empat orang. Menurutnya berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, ada jenis pelanggaran yang rentan terjadi pada saat pemungutan suara. Diantaranya, masyarakat yang mempunyai hak pilih, tetapi tidak mendapat formulir C6 atau undangan pemilih dan mencoblos sebelum waktu yang telah ditentukan oleh KPU. ”Jadi kita harus mengecek langsung apakah undangan

pemilih itu sudah tersebar semua atau tidak. Karena itu modal utama untuk masyarakat yang mencoblos ke TPS terdekat,” ujarnya kepada Kabar Madura, kemarin (11/12) Sementara itu, Ketua Pokja Logistik KPU Sampang Hernandi Kusuma Hadi mengungkapkan, hingga H-1 pemungutan suara, undangan pemilih baru tersebar 60 persen. Namun pihaknya optimistis pada hari-H undangan pemilih akan tersebar ke semua pemilih yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT). ”Memang beberapa wilayah belum mendapat undangan pemilih. Tergantung dari situasi di lapangan. Tapi mulai hari ini, pendistribusian undangan pemilih akan tuntas,” tegasnya. Sekadar diingat, jumlah DPT Pemilukada Sampang sebanyak 676. 064 jiwa. Terdiri dari laki-laki 332.114 jiwa dan perempuan 343.950 jiwa. Total pemilih tersebut akan menggunakan hak pilihnya di 1.462 TPS. (fan/ed)

Siapkan 1.400 Saksi untuk Hitung Cepat SAMPANG-Untuk mengetahui dengan cepat hasil perolehan suara usai penghitungan, Tim Sukses Al-Falah menyiapkan 1400 saksi. Mereka akan bertugas di tiap tempat pemungutan suara (TPS) yang ada. Usai penghitungan suara, mereka diwajibkan segera melaporkan hasilnya. Ketua Divisi Tabulasi Data Al-Falah Ahmad Nuryadi menyatakan, para saksi ini sudah dibekali pengetahuan melalui pelatihan beberapa waktu lalu. Selain ditugaskan memonitoring jalanya pemungutan suara, mereka juga diminta melaporkan hasil perolehan suara dari nomor urut 1 hingga 6. Itu tak lain untuk mengetahui secara internal hasil perolehan suara semua pasangan calon. Teknis pelaporannya sendiri, melalui pesan singkat telepon seluler. Nantinya, ditujukan ke SMS Center Tim Kabupaten Al-Falah. ”Pada intinya, kita mentabulasi perolehan suara setiap pasangan calon melalui SMS center,” kata Yayan –sapaan

Ahmad Nuryadi, kepada Kabar Madura (11/12). Untuk menghindari laporan palsu yang bukan dari saksi Al-Falah sendiri, sudah disiapkan kode khusus yang hanya diketahui masing-masing saksi. Batas waktu pengiriman SMS ditentukan maksimal setelah selesai penghitungan suara dari TPS masing masing. ”Paling tidak, pukul 15.00 sudah dilaporkan semua. Tapi tergantung saksi yang melaporkan dari setiap TPS-nya,” tegas Yayan. Selain itu, jika terjadi laporan yang tidak sesuai, akan disesuaikan dengan berkas C1 dari setiap saksi. Namun jika ada dua laporan, akan dikroscek dengan menelepon melalui nomer SMS Center. Itu untuk memastikan mana informasi yang paling benar. Apakah hasil tabulasi Tim Al-Falah itu bisa diakses publik? Yayan masih belum bisa memastikan. ”Tergantung nanti sajalah, kita fokus penghitungannya dulu,” pungkasnya. (waw/ed)

KEAMANAN Terjunkan Tiga Peleton ke Sampang SUMENEP-Tiga peleton personel Polres Sumenep turut diperbantukan untuk mengamankan pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbub) Kabupaten Sampang. Pesta demokrasi tersebut, pencoblosannya digelar hari ini. Informasi dari Polres Sumenep, jajaran satuan keamanan Polres Sumenep telah memberangkatkan tiga peleton atau 100 persenol bersama tiga perwira. Pemberangkatannya dilakukan Senin (10/12) kemarin. Kabag Ops Polres Sumenep, Kompol Edy Purwanto mengatakan, pengiriman tiga peleton personel tersebut tiada lain untuk memberi bantuan pengamanan terhadap pelaksanaan Pilbub di KM / BUSRI THAHA Kabupaten SamEDY PURWANTO pang. Sebab, Polres Kabag Ops Polres Sumenep juga berSumenep harap tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. ”Semua ini, merupakan instruksi dari Polda Jawa Timur,” ujar Kabag Ops Kompol Edy Purwanto, Kepada Kabar Madura. Menurutnya, pengiriman personel ke Kabupaten Sampang tidak ada kaitan bahwa Sampang sangat rawan atau tidak. Tetapi, murni untuk memberi bantuan pengamanan. (bus/ed) Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

KM/FANDRI ARDIANSYAH

Istighotsah Sebentuk Doa dan Syukuran SELASA malam (10/12), KPU Sampang adakan istighotsah. Acara bertempat di halaman kantor KPU Sampang tersebut diikuti seluruh komisionernya. Termasuk juga para staf dan sejumlah wartawan. Istighotsah tersebut, diakui ketua KPU Sampang Abu Dhovier Syah sebentuk doa, terkait akan dimulainya masa pencoblosan hari ini. Termasuk juga wujud syukur atas kemenangan KPU atas gugatan 13 parpol non parlemen di persidangan PTUN Surabaya. Pembacaan doa dipimpin langsung ketua KPU Sampang dan didampingi komisionernya, Agus Sumaryono. (fan/ed)

Ratusan Waria ‘Serbu ‘ Sidang Pasangan ASRI

Aksi Spontanitas Redamkan Ketegangan Ada yang berbeda dalam sidang lanjutan gugatan pasangan calon BupatiWakil Bupati H Achmad Syafii- Khalil Asy’ari (ASRI) di gedung Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya, kemarin. Lebih dari seratus wanita-pria (waria) ‘menyerbu’ gedung yang ada di Jl Letjen Soetoyo Medaeng Waru. Ada apa? F. AL AZIZ, Surabaya KERINGAT mengucur deras dari dahi Sisca Adi, 52. Sesekali keringat itu diusapnya dengan sangat hati-hati. Barangkali khawatir riasan kosmetiknya hilang tersapu usapan tisu. Sambil sesekali menghisap rokok yang digamit kedua jarinya, Sisca tampak bercanda dengan sesama

rekannya: waria. Sisca adalah salah satu dari seratus lebih waria yang kemarin mendatangi gedung PTUN Surabaya. Kedatangan para waria ini bertujuan memberikan dukungan moral kepada tim hukum ASRI yang mengikuti proses sidang gugatan ASRI. Tentu saja, kedatangan para waria tersebut menarik pandangan banyak mata pengunjung sidang. Ditambah lagi dengan gaya pakaian mereka yang terkesan seenaknya membuat mereka jadi sorotan. Namun sepertinya para waria ini tidak peduli. Mereka bahkan duduk lesehan sambil bercengkerama. Paling membuat geleng-geleng kepala, banyak di antara mereka yang merokok meski di luar ruang siding. ”Gak ada apa kok Pak, kita hanya ingin memberikan dukungan kepada pasangan ASRI,” ujar

KM/RYAN KALIG

AYO PULANG: Para waria melewati gerbang luar PTUN Surabaya usai mengikuti sidang pasangan calon ASRI yang digelar Selasa (11/12) kemarin.

salah satu waria yang disapa temannya dengan sapaan Yayuk, yang mengaku lupa kepanjangan singkatan dimaksud. Para waria mulai dari yang muda hingga yang sudah cukup ‘senior’ ikut menyesaki ruang sidang. Tak pelak ruang sidang yang sudah dilengkapi pendingin

ruangan itu tetap saja terasa gerah. Sebagian waria yang datang tapi tak dapat tempat terpaksa duduk di bangku depan ruang sidang. Dengan hawa ruangan yang sudah tidak segar itu, sudah bisa dibayangkan sebagian waria dan peserta sidang ini mulai berbicara

sendiri. Ketua Majelis Hakim Indaryadi pun mengingatkan agar para peserta sidang tenang. Meski terkesan tak bisa diatur, para waria ini patuh terhadap seruan majelis hakim. Mereka pun tetap tenang mengikuti persidangan hingga akhir. ”Kami harap kepada peserta sidang untuk

tenang,” ujar Indaryadi. Koordinator simpatisan ASRI ini, Sisca Adi mengaku kedatangan mereka merupakan bentuk spontanitas. ”Spontanitas saja, supaya nggak panas situasinya,” ujar waria yang sehariharinya menerima rias penganten ini. Sekadar diketahui, sidang gugatan ASRI ini juga dihadiri simpatisan dan pendukung pasangan KH KholilurrahmanMasduqi (Kompak). Supaya menghindari tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, dihimpunlah para waria ini. Kabarnya sempat terjadi ketegangan antara pendukung Kompak dan ASRI. Sementara itu, salah satu tim sukses pasangan ASRI, H Maskur mengaku cukup terkejut dengan aksi spontan para waria ini. ”Semoga dengan kehadiran mereka bisa sedikit meredam suasana,” ujar H Maskur. (ed)


RABU

9

12 Desember 2012

Ada yang Tak Tercantum di DPT SAMPANG-Pencoblosan putaran Pemilukada Sampang akan digelar hari ini. Namun tidak semua masyarakat Kota Bahari bisa menggunakan hak pilihnya. Sebab masih ada sejumlah pemilih yang tidak tercantum di DPT (daftar pemilih tetap). ”Saya heran kenapa tidak bisa mencoblos. Padahal saat pilkada yang lalu saya mencoblos,” keluh Junaidi, salah seorang warga RT 3 Jalan Rajawali, Kelurahan Karang Dalem, Kecamatan Kota, kemarin (11/12). Junaidi mengaku tidak sendirian. Sebanyak kurang lebih 150 warga RT 1, 2, 3 dan 4 di TPS 1 Kelurahan Karang Dalem juga tidak bisa mencoblos, karena alasan yang sama. Keluhan itu telah disampaikan ke petugas pemilukada, yakni KPPS setempat. Namun, meski permasalahan tersebut ditanggapi, namun tidak membuahkan hasil yang memuaskan. Sebab DPT tidak bisa berubah lagi. ”Di DPT gak ada namanya Mas. Apalagi undangan pemilih dan kartu pemilih,” ungkapnya. Sedikitnya ditemukan 53 kepala keluarga (KK) yang ditengara tidak dapat menggunakan hak pilihnya. Seperti yang terjadi pada keluarga Muarip, yang seluruh anggota keluarganya tidak mendapatkan kartu pemilih dan undangan pemungutan suara.

Empat Parpol Terancam Tak Lolos

KM/ ACHMAD SYAIFUL ROMADHON

BERKUMPUL: Warga Kelurahan Karang Dalem, Kec Kota Sampang, menunjukkan jumlah KTP warga yang tidak mendapatkan hak pilihnya dalam Pemilukada Sampang, kemarin (11/12).

Berdasar daftar salinan DPT yang dikirim KPU, tercatat 561 daftar nama warga yang masuk DPT di lingkungan RW 1 Kelurahan Karang Dalem.

Memecahkan keluhan tersebut, warga sepakat mendatangi kelurahan setempat untuk menanyakan kejelasan haknya sebagai pemilih.

Berdasar data yang berhasil dihimpun, banyak warga dari kelurahan dan desa lainnya juga tidak dapat menggunakan hak pilihnya. (KM10/ed)

Gugatan 13 Parpol Non Parlemen Ditolak SAMPANG-Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya, Selasa (11/12) menolak gugatan Ketua Partai Pelopor Sampang, M. Hudi, yang menamakan diri Koalisi Politik Tim Merah Putih yang merupakan gabungan 13 parpol non parlemen dan sebagian parlemen. Tak hanya itu, amar putusan majelis hakim yang diketuai Darmawan Ginting

juga menerima sepenuhnya eksepsi pihak tergugat, dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sampang. ”Menghukum kepada pihak penggugat biaya perkara sebesar Rp 453.000,” ujar Darmawan Ginting membacakan amar putusannya, kemarin. Dalam pertimbangannya yang memasukkan keterangan para saksi, termasuk pasangan calon yang di-

usung 13 parpol ini, RKH Abdul Haq dan H Imanuddin, majelis menyatakan gugatan pihak penggugat tidak jelas alias obscuure libels. Sebelum mengetok palu putusan, Darmawan Ginting pun memberikan kesempatan kepada pihak penggugat bila memang belum puas terhadap hasil sidang, bisa mengajukan langkah hukum. Sementara itu, Hudi, pihak penggugat, tidak banyak

memberikan komentar terkait penolakan gugatannya tersebut. ”Banding, banding,” jawab Hudi. Tentang putusan hakim, ia mengaku bisa menerima. Namun soal langkah hukum, ia mengaku ada rencana untuk banding. Sekadar diketahui, gugatan dilayangkan ke PTUN Surabaya tertanggal 2 November 2012 dengan obyek gugatan tahapan dan jadwal

penyelenggaraan pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah Kabupaten Sampang tahun 2012. Versi pengggugat, tahapan dan jadwal pelaksanaan Pemilukada Sampang tidak sah karena keputusan KPU Sampang bernomor 01/ KPTS/KPU-kab/kota tidak melibatkan partai politik non parlemen yang ada di Sampang, termasuk Partai Pelopor. (zis/ed)

Menang, Fokus ke Tahapan Pemilukada SEMENTARA itu, Ketua Pokja Verifikasi dan Hukum KPU Sampang Miftahurrozak mengaku lega. Kini, dirinya fokus melanjutkan proses Pemilukada Sampang 2012 yang pencoblosannya digelar hari ini (12/12). Sebelumnya, dalam materi pokok perkaranya, M. Hudi menuntut agar KPU Sampang membatalkan proses tahapan-tahapan Pemiluada Sampang dan membatalkan keputusan KPU Sampang tentang pencalonan pasangan perseorangan dan jumlah

kursi minimal untuk calon kepala daerah, serta mengesahkan pencalonan RKH Abdul Haq dan H Imanuddin sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Sampang. Setelah diputuskan PTUN Surabaya dengan memenangkan pihak KPU, Miftahurrozak mengaku pihaknya sudah memprediksi dari awal, bahwa materi gugatan yang diajukan penggugat lemah. Itu karena yang dilakukan KPU Sampang sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku. ”Sudah kita prediksi dari

awal bahwa pihak KPU yang memenangkan perkara ini. Berdasarkan fakta-fakta di persidangan menunjukkan, posisi hukum KPU lebih kuat,” katanya kepada Kabar Madura, Selasa (10/12). ”Prinsipnya, berdasarkan fakta di persidangan, materi gugatan dimentahkan oleh eksepsi yang kita bacakan,” kata Miftahurozak. Dia mengaku Majelis Hakim PTUN Surabaya menerima eksepsi yang ditunjukkan di muka persidangan dan menolak gugatan yang

Pemimpin Jangan Tutup Mata ”Tak seperti pemimpin bangsa ini, yang mendekati rakyat ketika punya kepentingan. Habis itu, mereka bubar,” cetusnya. Mahasiswi Unija ini mengaku kelak ketika sudah lulus akan mengabdikan seluruh ilmunya untuk kepentingan masyarakat. Hal itu akan dia lakukan tanpa harus meninggalkan peran pentingnya sebagai ibu rumah tangga. ”Kalau bukan yang muda memberi contoh kepada kader bangsa, selanjutnya siapa lagi? Wong para pemimpinnya saja sudah seperti i t u , ” pungkas perempuan ISTIMEWA

SUMENEP-Masih banyaknya ketimpangan sosial di negeri ini, menjadi pekerjaan rumah besar yang harus segera diselesaikan oleh pemimpin bangsa ini. Ketimpangan tersebut membuat dara manis kelahiran 5 Oktober 1990 merasa prihatin. ”Itu menandakan, bahwa para pemimpin belum bekerja secara maksimal,” kata Nur Ratirani. Menurut Rani -sapaannya, di berbagai wilayah, terutama di pedesaan, masih banyak orang miskin yang membutuhkan pertolongan. Dalam us bekerja sehal ini pemerintah harus pan masyaracara serius, agar kehidupan a. ”Saya rasa kat bisa lebih sejahtera. h tutup mata pemerintah tidak boleh a,” tuturnya. pada kehidupan mereka,” matan Rani, Selama ini, dalam amatan pemerintah masih saja membuat jarak dengan kehidupan riil dii masyarakat. a, pembanguDi pelosok-pelosok desa, a jalan masih nan infrastruktur berupa iki. ”Padahal, banyak yang perlu perbaiki. di kebutuhan jalan itu kan juga menjadi at ini. Jangan riil masyarakat desa saat ang diperbaihanya jalan kota saja yang ki,” timpal perempuan yang tinggal nep. di Pangarangan, Sumenep. Perempuan yang suka nyanyi dan membaca buku ini mengaku sangat kagum denija gan rektornya di Unija Sumenep. Sebagai seorang perempuan, ternyata rektornya mampu memperhatikan kebutuhan mahasiswanya. Rani yang saat ini masih semester V di kampus Unija mengaku terinspirasi dengan gaya kepemimpinan rektor perempuan di kampusnya.

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

Panggilan KPU Tak Digubris

NUR RATIRANI

diajukan penggugat, dan menyatakan gugatan ditolak secara keseluruhan. Dia juga menyatakan, putusan itu sudah final dan tidak bisa diganggu gugat. Artinya, apa yang sudah dilakukan KPU dalam tahapan-tahapan pemilukada sudah sesuai dengan peraturan yang ada. Serta, tentang tidak ditetapkannya pencalonan bupati dan wakil bupati dari pihak penggugat, Miftahurrozak menyatakan keputusan yang dikeluarkan KPU Sampang sudah tepat. (waw/ed)

KM/WAWAN AWALLUDDIN HUSNA

MIFTAHURROZAK Ketua Pokja Verifikasi dan Hukum KPU Sampang

SUMENEP-Panggilan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumenep terhadap empat partai politik (Parpol) calon peserta Pemilu 2014 mendatang, yang tidak memenuhi persyaratan dalam verifikasi faktual ternyata tak digubris. Buktinya, hingga hari terakhir batas pemanggilan tersebut, empat Parpol yang harus menghadap tetap tak muncul di Kantor KPU Kabupaten, Jl Kebonagung Sumenep, kemarin (11/12). Empat Parpol yang dipanggil KPU adalah, Partai Serikat Rakyat Independen (SRI), Partai Damai Sejahtera (PDS), Partai Pengusaha Pekerja Indonesia (PPPI) dan Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB). Hingga pukul 16.00 kemarin, tak satupun Parpol tersebut menghadap ke KPU untuk membuktikan, terutama keanggotaan Parpol yang tidak jelas alamatnya. Anggota KPU Kabupaten Sumenep, Muhammad Ilyas mengatakan, Partai SRI harus memverifikasi ulang karena ketika diverifikasi faktual, untuk kepengurusan ada yang tidak hadir. Sedangkan keanggotaan ada yang tidak ditemukan alamatnya. Sementara, PDS mulai dari kepengurusan dan keanggotaannya. Apalagi, lanjutnya, keanggotaan PDS memang tidak diverifikasi faktual, karena kurang dari 1000 atau 1/1000 dari jumlah penduduk kabupaten. Menurutnya, PKPB dan PPPI harus menghadap guna dikonfirmasi dari sisi kepengurusan dan keanggotaan. Sedangkan Partai Republik tidak perlu menghadap, karena SK kepengurusan sedang diperbaiki. Sementara, Partai Buruh memang tidak

KM/BUSRI THAHA

MUHAMMAD ILYAS Anggota KPU Kabupaten Sumenep

diverifikasi faktual, karena keanggotaan memang tidak sampai 1000 atau 1/1000 dari jumlah penduduk kabupaten. ”Kalau PKNU dan Partai Republik sudah jelas dan telah lengkap, sehingga tidak perlu menghadap ke KPU. Masa penghadapan itu bersamaan dengan verifikasi faktual, yaitu mulai 5-11 Desember. Jadi, selama dua hari (10-11 Desember) masa penghadapan untuk perbaikan,” jelas Muhammad Ilyas, anggota KPU Sumenep. Lebih jauh dia menjelaskan, verikasi faktual baik keanggotan dan kepengurusan memang telah dilakukan oleh KPU Sumenep mulai 5-11 Desember. Sedangkan pemberitahuan hasil verikasi faktual akan dilaksanakan pada 12-13 Desember mendatang. Setelah itu, kembali akan dilakukan perbaikan yaitu pada 14-18 Desember. ”Jika misalnya ada yang melakukan perbaikan dan KPU akan memverifikasi faktual keanggotaan lagi dan akan turun langsung ke rumah-rumah warga mulai 19-28 Desember. Tapi, kalau tidak ada yang melakukan perbaikan, apanya yang mau di verifikasi faktual lagi untuk perbaikan,” pungkasnya dengan nada bertanya. (bus/ed)

Verifikasi Faktual Sudah Beres Tak Terpengaruh Dipecatnya Komisioner KPU PAMEKASAN-Sekalipun lima komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pamekasan dipecat oleh DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu), verifikasi faktual partai politik di Pamekasan terbilang beres. Tidak ada kendala yang cukup berarti. Hal demikian ditegaskan Anggota Panitia Pengawas

(Panwas) Pemiluuntuk kemudian kada Pamekasan menindaklanjutiDivisi Penganya ke partai-parwasan, Ahmad tai yang bersangHusaifi, saat kutan,” bebernya. ditemui wartawan Ditambahkan, Kabar Madura di kendala utama kantornya, Jalan dalam menjalani Trunojoyo, Selasa proses verifikasi (11/12). faktual partai ”Hari ini (kematersebut, ialah rin, red) adalah kesulitan Panwaktu terakhir KM/HAIRUL ANAM was menjumpai verifikasi faktual. para pengurusAHMAD HUSAIFI Anggota Panwas Dimulai sejak 5 nya. Namun Divisi Pengawasan Desember lalu. bagi Panwas, hal Kami menerima itu tidak berarti berkas dari KPU Pamekasan sebagai tantangan yang

cukup rumit. ”Kami coba hadapi dengan tabah. Dan, semangat yang cukup ekstra. Hasil dari verifikasi faktual ini, nantinya kami akan kirim via email ke Bawaslu Jawa Timur,” ungkapnya. Sekalipun rata-rata para pengurus sulit ditemui hingga berkali-kali, terdapat satu pengurus yang berkenan mengantarkan sendiri berkas verifikasi faktual ke Kantor Panwas. ”Ia adalah Abdus Shomad, Sekretaris PNI Marhaenisme Pamekasan,” tukasnya. (anm/ed)

DEMA STAIN Gelar Seminar Pemilukada Damai PA M E K A S A N - Te r c i p t a n y a Pemilukada aman dan damai terus didengungkan oleh para mahasiswa. Terbaru, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) STAIN Pamekasan, menggelar Seminar Pemilukada Aman dan Damai di Auditorium Lantai II SMKN 3 Pamekasan, Selasa (11/12). Atas prakarsa Ketua DEMA STAIN Moh. Elman, yang bekerja sama dengan Forum Masyarakat Cinta Damai (Formacida), seminar ini dihadiri oleh semua organisasi kemahasiswaan yang ada di Pamekasan. ”Yakni, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) bersama komisariat dari lima kampus, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) bersama komisariat dari lima kampus, Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) bersama komisariat dari lima kampus, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) bersama komisariat dari lima kampus, dan BEM se Pamekasan,” tutur Moh. Elman kepada wartawan Kabar Madura. Dalam penuturan pria yang

KM/HAIRUL ANAM

HARAPAN BANGSA: Para peringgi DEMA STAIN Pamekasan berpose bersama usai Seminar Pemilukada Damai di Auditorium Lantai II SMKN 3 Pamekasan, Selasa (11/12). dikenal orator ulung ini, tujuan seminar tersebut ialah bagaimana masyarakat bisa tidak mudah terprovokasi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. ”Makanya kami mengundang para mahasiswa yang sudah dianggap mampu memberikan pemahaman dan penjelasan kepada masyarakat secara luas,” terangnya.

Ditegaskan lagi oleh Elman, tak jarang masyarakat salah paham dalam menilai Pemilukada. Masyarakat yang dihimpit banyak pekerjaan, tak menutup kemungkinan tidak tahu perkembangan politik secara nyata. ”Karena itu, masyarakat diharapkan bisa memberikan penjelasan secara detil dan benar. Inilah yang menjadi

landasan digelarnya acara ini. Sudah selayaknya kita memberikan bimbingan dan arahan kepada masyarakat yang tabu terhadap kebenaran,” terang Elman dalam sambutannya yang cukup memukau para hadirin. Tidak hanya itu, acara tersebut dihadiri oleh Pembantu Ketua III, Dr Atiqullah. Dalam sambutannya, Atiqullah menegaskan bahwa Pamekasan mesti jadi barometer politik sehat. ”Pesta rakyat (Pemilukada) menuntut kemajuan pembangunan di segala bidang. Karena itu, kita harus mampu memilih pemimpin yang dapat menyejahterakan rakyatnya. Tidak hanya mementingkan dirinya sendiri. Kita butuh pemimpin yang ketika mendapati rakyatnya sengsara, ia merasa berdosa,” tekannya. Untuk hal itu, ujar Atiqullah, dalam memilih serta memilah pemimpin, perlu sekali untuk mengedepankan kualitasnya. Pada kesempatan itu pula, Atiqullah memuji sambutan Moh. Elman yang penuh semangat tinggi. (anm/ed/advertorial)


RABU

7

12 Desember 2012

SMPN 4 Pamekasan Tanpa Kepala Sehingga peserta didik tidak dijadikan korban atas kasus penolakan kepala sekolah tersebut. “Untuk kebijakan yang berkenaan dengan kepala sekolah di SMPN 4 sudah PAMEKASAN-Kasus penolakan kepala ada yang menangani dan sudah ada yang sekolah (kasek) baru di Sekolah Menen- mengomunikasikan,” ujar dia. gah Pertama Negeri (SMPN) 4 PameSampai hari ini, pihaknya masih belum kasan, hingga kini belum ada titik terang bisa memberikan kebijakan atas solusi solusinya. Dinas Pendidikan (Disdik) tersebut. “Apakah Pak Sugeng itu tetap Pamekasan belum memberikan keputusan sebagai kepala sekolah di sana (SMPN terkait kasus tersebut. 4, red) atau dimutasi ke sekolah lain. Sugeng Hariono, kepala sekolah baru Makanya untuk sementara Sugeng bekerja yang ditolak warga SMPN 4 Padi Disdik,” tandasnya. mekasan, saat ini masih dipeMasih menurut Nawawi, pikerjakan di Disdik Pamekasan hak SMPN 4 sendiri saat ini dan belum jelas nasibnya. Seterbagi dalam dua kubu. Kubu mentara SMPN 4 sendiri sekapertama, sudah bisa menerima rang masih tidak mempunyai Sugeng Hariono, sedangkan kepala sekolah secara resmi. kubu kedua, masih ngotot unKabid Ketenagaan Dinas Pentuk tetap menolak kedatangan didikan Kabupaten Pamekasan Sugeng. Ach Nawawi, Selasa (11/12) “Hasil pemeriksaan dan data kemarin mengatakan, pihaknya dari lapangan, kita ajukan keKM/MARZUKIY tidak bisa memberikan jawapada bupati melalui Baperjakat ACH. NAWAWI ban terkait target penyelesa(Badan Pertimbangan Jabatan ian kasus tersebut, sebab kata Kabid Ketenagaan Dinas dan kepangkatan), ya mudah Pendidikan Pamekasan Nawawi, saat ini kasus tersebut mudahan cepat selesai saja,” sedang ditindaklanjuti untuk pungkasnya. kemudian dicarikan solusi terbaiknya. Sebagaimana diketahui, Sugeng Hariono “Masalah kapan SMPN 4 itu akan ada yang sebelumnya menjabat Kepala SMPN kepalanya, kami masih belum bisa me- 8 Pamekasan, ditugaskan untuk memimpin nentukan, tapi doakan mudah-mudahan SMPN 4 Pamekasan. Namun kedatangancepat selesai saja,” ungkapnya kepada nya ditolak oleh pihak sekolah dengan berKabar Madura. bagai alasan. Salah satunya, pihak sekolah Menurutnya, yang terpenting saat ini ingin nuansa baru, karena pada tahun 2004 proses belajar mengajar di lembaga terse- lalu Sugeng pernah menjadi kepala SMPN but dapat berjalan sempurna meski belum 4 yang terletak di Jalan Segara Pamekasan ada kepala sekolahnya secara formal. tersebut. (jck/yoe)

Kasek Baru Masih Nonjob di Dinas Pendidikan

Ujian Nasional Harus Dihapus Anggaran Rp600 Miliar Dianggap Pemborosan

FOTO-FOTO: KM/DOK

PULANG AWAL: Seorang siswi SD tampak didekap erat ibunya, saat melintasi Jl Pemuda Kaffah, Senin lalu (11/12). Dia pulang sebelum waktunya, sementara jalan itu merupakan pusat kericuhan pemilukada.

Hari Ini Semua Sekolah Libur BANGKALAN-Dalam rangka menyukseskan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Bangkalan tahun 2012, yang jatuh pada hari ini (12/12). Seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Bangkalan diliburkan. Penetapan hari libur itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bangkalan Moh Mohni. Menurutnya diliburkanya semua sekolah yang ada di Kabupaten Bangkalan merupakan ketentuan yang sudah ada. Sebab jika ada pemilukada, sekolah diliburkan.

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

“Sudah kententuanya, kalau ada pilbub (pemilukada, red) semua sekolah diliburkan.” ungkapnya. Lebih lanjut Mohni mengatakan partisipasi siswa dalam pesta demokrasi 5 tahun sekali tersebut merupakan bagian penting untuk menumbuhkan kesadaran para siswa tentang demokrasi. Serta menanamkan kesadaran politik sejak dini. “Partisiapasi siswa juga jadi bagian penting menumbuhkan kesadaran berdemokarsi, dan mena-

namkan kesadaran politik sejak dini,” tandasnya. Tapi. MOhni tak menyebutkan, ketentuan mana yang mewajibkan sekolah meliburkan siswa-sisiwinya saat berlangsungnya pemilukada. Yang jelas, dua hari lalu, sejumlah sekolah di dekat Kantor KPU Bangkalan terpaksa menghentikan kegiatan belajar mengajar (KBM)-nya, lantaran kericuhan yang ditimbulkan massa demonstran pendukung salah satu pasangan calon bupatiwakil bupati. (fir/yoe)

SUMENEP- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI telah menetapkan, anggaran untuk pelaksanaan ujian nasional (UN) se-Indonesia, pada tahun 2013, adalah Rp 600 miliar. NIlai anggaran itu, Rp 100 miliar lebih tinggi dibanding tahun 2012 (Rp 500 miliar). Berbagai kalangan di Sumenep, terutama yang berkecimpung di dunia pendidikan, menilai, kebijakan itu kurang tepat, karena UN seharusnya dihapus bukan malah ditambah anggarannya. Salah satu yang berpendapat demikian adalah Muhammad Suhaidi, anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS). Dia mengatakan, UN hingga sekarang masih menjadi perdebatan. Karena itu, dia tak sepakat dengan Pemerintah Pusat yang menetapkan anggaran UN 2013 lebih besar ketimbang tahun 2012. “Saya sangat menolak pelaksanaan UN itu, apalagi menambah anggaran, jelas tidak sepakat. Karena sampai saat ini persoalan UN masih butuh interpretasi yang lebih utuh,” tegas dosen STKIP Sumenep ini, kemarin (11/12). Alumnus IAIN Sunan Ampel itu berharap, pemerintah mengkaji ulang pelaksanaan UN tahun depan. Sebab, menurut Suhaidi, UN yang dijadikan tolak ukur utama, kelulusan, tidak memberikan efek apa-apa terhadap dunia pendidikan. Bahkan pelaksanaan UN yang terjadi selama ini justru mendidik anak tidak jujur. “UN itu menilai bahwa semua kemampuan anak-anak sama, padahal belum

tentu orang yang pandai seni secara otomatis pintar dalam ilmu eksak, begitu sebaliknya. Apakah negara kita ini mau menilai bahwa orang yang pintar itu adalah prang yang pandai mengisi soal atau mengusai pelajaran yang tercantum dalam UN itu? Itu kan jelas menafikan potensi lain yang dimiliki anak didik,” terangnya. Terpisah, salah satu pengamat Pendidikan di Sumenep, Rahbini juga angkat bicara ketika anggaran UN tahun depan ditambah. Menurut Megister Manajemen UNY Jokjakarta itu, alokasi anggaran untuk UN hanya pemborosan anggaran saja. Sebab dalam pelaksanaan UN penuh kecurangan dan secara konseptual tidak sesuai dengan konteks hari ini. “UN sebagai penentu kelulusan tidak punya landasan yuridis yangg jelas. Di UU no.20 thn 2003 tentang sisdiknas pasal 57-59 hanya mengatur mengenai evaluasi pendidikan saja tidak menyebut UN. Landasan UN hanya PP no 19 th 2009. Tetang Standar nasional Pendidikan” tegasnya, menjelaskan. Lebih jauh Rahbini berpendapat, UN, selama ini, hanya dijadikan instrumen teror mental anak didik serta sebagai mesin pencetak kecurangan. “Jadi UN harus dihapus sebagai penentu kelulusan,” lanjutnya, menegaskan. Kandidat doktor itu menyarankan, dalam menilai anak didik harus ada kelanjutan dari awal hingga akhir, sehingga tidak parsial seperti yang terjadi pada sistem penilaian UN. Selain itu, juga tidak akan memakan biaya yang tinggi. “Jadi kalau UN sampai dianggarkan Rp 600 miliar kan hanya buang-buang anggaran dan tidak ada manfaat yang jelas terhadap dunia pendidikan,” pungkasnya. (rei/yoe)


RABU

11

12 Desember 2012

SUARA KOMUNITAS Berharap Solusi KLB BANGKALAN-Kisruh elit sepakbola nasional yang membuat ancaman hukuman dari FIFA semakin mendekat ke Indonesia membuat sejumlah suporter Indonesia galau, tidak terkecuali komunitas suporter asal Madura. Namun beberapa putusan yang dihasilkan dari Kongres Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, membuat suporter Madura bisa bernafas lega. Pendukung P-MU sempat khawatir jatuhnya sanksi dari FIFA akan berimbas kepada Laskar Sape Kerap yang berlaga di ajang Indonesia Super League (ISL). Asadi Sahmin Nafadz, suporter P-MU asal Pasuruan mengaku lega setelah tahu bahwa FIFA masih belum memberikan sanksi kepada PSSI dan klub-klub Indonesia, termasuk P-MU. ”Saya memang telah lama berharap agar P-MU berkompetisi di bawah naungan PSSI. Setelah kongres PSSI kemarin, Saya lega setelah mendengar bahwa kompetisi ISL kembali berada di bawah naungan PSSI,” ungkap Asadi yang mengaku berdarah Madura dari sang ayah. Hal senada juga yang dituturkan Muktasim, suporter Laskar Sape Kerap asal Desa Mambulu Barat, Kecamatan Tambelangan, Sampang. Ia dan seluruh suporter P-MU asal Sampang mengaku sudah muak dengan pemberitaan tentang kisruh berkepanjangan di elit sepakbola nasional. ”Seharusnya permasalahan PSSI dan KPSI ini bisa diselesaikan lebih cepat apabila semua pihak bisa saling menahan diri dan tidak mengedepankan egonya masingmasing. Sepakbola adalah salah satu alat pemersatu bangsa seperti tujuan didirikannya PSSI oleh Ir. Soeratin di tahun 1930, bukan menjadi pemecah belah bangsa seperti saat ini,” imbuh remaja yang masih berusia 17 tahun tersebut. (bai/rr)

ARENA Pemilukada, Olahraga Sampang Vakum SAMPANG-Beberapa agenda olahraga di Sampang tersendat beberapa waktu terakhir ini menjelang digelarnya pemilukada yang akan berlangsung Rabu (12/12) besok. Salah satu cabang olahraga yang sementara berhenti melakukan aktivitas adalah bola voli. Agenda Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Sampang tersendat karena tidak adanya kejuaraan yang diikuti atletatletnya. Selain itu faktor pemilukada yang dalam beberapa hari ke depan akan menyita banyak perhatian masyarakat, diduga ikut mempengaruhi. Setelah sukses menggelar Porkab beberapa bulan lalu, induk olahraga bola voli kota bahari tersebut belum memiliki agenda dalam waktu dekat ini. Terdekat PBVSI Sampang akan mempersiapkan atlet-atletnya menyongsong Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Jawa Timur, Januari mendatang. Menurut Ketua Umum PBVSI Sampang, Muhson, diperkirakan pada awal tahun mendatang PBVSI Sampang akan kembali merapatkan barisan. ”Sekarang masih dalam suasana pemilukada, sehingga tidak ada agenda khusus dari PBVSI Sampang. Insya Allah, Januari mendatang kita sudah persiapan untuk Kejurprov,” terang pria asal Kecamatan Kota Sampang tersebut. Cabang olahraga pencak silat juga mengalami hal yang serupa. Pengurus olahraga asli Indonesia yang berhasil mempersembahkan satu medali emas untuk kontingen Sampang di arena Popda Jawa Timur tersebut mengaku masih belum memiliki agenda hingga berakhirnya pemilukada Sampang yang akan digelar besok. ”Beberapa agenda memang sengaja kita liburkan. Kita berkonsentrasi ke pemilukada dulu semoga sukses dan berjalan lancar,” ucap sudarmadji, pengurus Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sampang, kemarin. (bai/rr)

KM/TABRI S MUNIR

MANTAPKAN KERJASAMA: Punggawa P-MU terus digembleng melakukan kerjasama dan koordinasi antarlini yang selama ini dinilai sebagai salah satu titik lemah Laskar Sape Kerap.

Lakukan Lima Uji Coba Antisipasi Piala Gubernur Jatim Gagal Digelar PAMEKASAN- Turnamen Piala Gubernur Jawa Timur yang rencananya digelar pada 23-30 Desember mendatang berpeluang besar urung digelar. Mundurnya Persegres Gresik United yang ditunjuk menjadi tuan rumah grup A dari kepesertaan disebut menjadi alasan dibatalkannya turnamen pramusim tersebut. Tidak ingin tergantung kepada turnamen tersebut untuk

menguji kekompakan timnya, pelatih kepala P-MU Mustaqim langsung menjadwalkan lima kali pertandingan uji coba hingga akhir Desember mendatang. ”Kami menjadwalkan lima kali pertandingan uji coba untuk memupuk kerjasama tim. Rencana kami termasuk pertandingan di Piala Gubernur. Jika itu nanti gagal, kami akan segera mencari calon lawan yang siap menjadi sparring partner bagi P-MU,” jelasnya usai memimpin anak asuhnya berlatih di Lapangan Kowel, Selasa (11/12) sore. Dalam Turnamen Piala Gubernur Jawa Timur, P-MU yang tergabung dalam grup A

akan melakoni dua pertandingan penyisihan grup melawan Persebaya DU dan tuan rumah Persegres Gresik United. Sementara tiga pertandingan uji coba lain dijadwal dua kali melawan Persebaya DU dengan sistem home and away dan sekali melawan Deltras Sidoarjo. Laga pertama melawan Persebaya DU dijadwal berlangsung Sabtu (15/12) di Stadion Ahmad Yani Sumenep dan laga kedua berlangsung di Stadion 10 November Surabaya sepekan kemudian. ”Selain beruji coba melawan Persebaya DU, kami juga sudah menjalin kesepakatan dengan Deltras Sidoarjo untuk

melakukan uji coba di Sumenep (Stadion Ahmad Yani, red) pada Rabu tanggal 19 Desember,” tandas mantan pelatih PS Sumbawa Barat tersebut. Sebagai alternatif jika Piala Gubernur harus gagal, Mustaqim merencanakan pertandingan melawan Deltras akan dilakukan dengan sistem home and away. ”Bisa jadi kami akan melakukan pertandingan uji coba dengan sistem kandang dan tandang, dengan begitu minimal sudah terpenuhi empat pertandingan uji coba,” pungkas Mustaqim. Pelatih dan manajemen P-MU sangat berharap Piala Gubernur Jawa Timur tetap

terlaksana sesuai jadwal. Menurut Manajer P-MU, Achsanul Qosasi, kesiapan timnya uintuk mengikuti turnamen tersebut akan menjadi ajang pembuktian kesiapan P-MU terjun di ISL. Ia menambahkan, materi pemain P-MU saat ini sudah fix mencapai 90 persen. ”ISL sudah dekat. Kami tidak akan melakukan bongkar pasang tim lagi. Materi pemain kami sudah fix mencapai 90 persen. Kemungkinan kami hanya akan menghadirkan satu atau dua pemain lagi untuk menggenapi komposisi tim,” ujar Achsanul kepada Kabar Madura, kemarin. (bri/rr)

Manajemen Siapkan Draf Kontrak Pemain SENYUM manis pemain yang saat ini merapat di P-MU akan segera terlihat, menyusul draf kontrak sebagai pemain P-MU sudah tinggal menunggu waktu untuk dibubuhi tanda tangan. ”Kami tinggal menunggu finalisasi nama-nama pemain yang akan dikontrak oleh manajemen. Keputusan siapa yang dikontrak masih menunggu rekomendasi pelatih, tapi draf kontrak sudah selesai kami siapkan dan pemain tinggal menandatangani saja,” ujar Achmad Fauzi, tim asistensi manajemen P-MU. Pernyataan Fauzi patut dipercaya mengingat kedudukannya di P-MU sebagai bagian administrasi di bawah komando Jon Yulianto (Asisten Manajer Bidang Administrasi, red). Perannya sebagai penanggung jawab kebutuhan administrasi yang berhubungan dengan tim, termasuk urusan reservasi pemain ke PT Liga Indonesia selaku pelaksana ISL. Diakui Fauzi, penyelesaian draf kontrak tersebut sehubungan dengan penjelasan Manajer P-MU, Achsanul Qosasi, yang menyatakan jika saat ini tim P-MU sudah terbentuk 90 persen dan tidak akan lagi terdapat bongkar

KM/TABRI S MUNIR

RESMI MILIK P-MU: Osas Saha, Stephen Mennoh, dan Tassio Bako (dari kiri ke kanan) tersenyum manis ketika mendengar manajemen telah menyiapkan draf kontrak untuk pemain.

pasang pemain. Diakui Achsanul jika pemain yang saat ini merapat ke P-MU statusnya masih prakontrak (kecuali Osas Saha, red) sehingga ketika tampil dalam Inter Island Cup (IIC) pemainnya terke-

san bermain individual untuk memikat pelatih dan manajemen. Terpisah, Pelatih Kepala P-MU Mustaqim mengaku jika saat ini memang sudah hampir mencapai kata final untuk proses seleksi pemain

P-MU. Kendati demikian, Mustaqim mengaku jika pertandingan P-MU melawan Persebaya DU yang akan digelar pada 15 Desember mendatang di Stadion Ahmad Yani Sumenep sebagai ajang pembuktian terakhir pemainnya sebelum dikontrak permanen. ”Kami masih belum mengetahui kualitas permainan Amaobi ketika dalam pertandingan. Pertandingan melawan Persebaya DU akan menjadi pembuktian baginya bahwa dia layak untuk dikontrak dan berbaju P-MU,” ujar Mustaqim. Amaobi baru dua hari melakukan latihan dan sudah mengalami cedera hamstring usai melakukan latihan tendangan ke gawang, Senin (10/12) lalu. Dalam latihan kemarin sore, pemain asal Nigeria berpaspor Vietnam tersebut terlihat didampingi agennya yang ternyata seorang perempuan. ”Kami berharap Amaobi bisa tampil maksimal saat uji coba, Sabtu (15/12) mendatang. Semoga cederanya segera membaik dan bisa tampil dan bermain untuk P-MU di kompetisi ISL,” ujar sang agen yang tidak bersedia namanya disebutkan. (bri/rr)

SSB Basoka, Kawah Candradimuka Bibit Muda Pesepakbola Kamal dan Bangkalan

Petik Sejumlah Prestasi Membanggakan, Terkendala Permasalahan Dana TIDAK dapat dimungkiri bahwa sepakbola Bangkalan sepanjang tahun 2012 ini menjadi milik Kecamatan Kamal. Setelah berhasil merebut dominasi Liga Pendidikan Indonesia (LPI) tingkat Kabupaten Bangkalan beberapa waktu lalu, Kamal menyusul dengan sukses menggondol medali emas Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) Bangkalan 2012. AHMAD BAIQUNI, Bangkalan HAL tersebut tidak lepas dari pembinaan intensif yang dilakukan di kecamatan yang berbatasan dengan Surabaya tersebut. Nama Djumali menjadi aktor penting dalam pembinaan pesepakbola usia muda yang digembleng di Sekolah Sepakbola (SSB) Basoka Kamal. Meski harus seorang diri menanggung segala macam kebutuhan Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

SSB tersebut, termasuk hal pendanaan, Djumali terus mengobarkan semangat pantang menyerah. Ia rela membiayai kebutuhan SSB Basoka dengan dana pribadinya. ”Semua biaya Saya yang menanggung. Meskipun terasa agak berat, tapi Saya merasa senang dengan semangat dan prestasi yang ditunjukkan anak-anak. Itu sudah menjadi bayaran yang lebih dari cukup untuk Saya pribadi,” terang pria yang juga menjadi anggota TNI Angkatan Laut tersebut. Hamparan tanah yang awalnya lebih mirip sirkuit motocross di Desa Banyu Ajuh ‘disulap’ menjadi lapangan sepakbola dengan dimensi sesuai standar nasional. Lapangan tersebut menjadi kawah candradimuka pembinaan bibit muda pesepakbola Kamal. ”Dulu permukaan lapangan ini tidak rata. Saya bersama temanteman menggagas untuk direhab agar bisa dipakai untuk latihan anak-anak. Tentu saja setelah mendapat izin dari pihak Kodim sebagai pemilik lapangan,” kisah Djumali sembari mengenang

masa-masa di tahun 2007 yang menjadi tonggak lahirnya SSB binaannya tersebut. Perjuangan Djumali mengorbitkan putera daerah Kamal menjadi pesepakbola yang bermain di level lebih tinggi baru terwujud setelah dua tahun proses penggemblengan di Lapangan Desa Banyu Ajuh berlangsung. Salah seorang anak didik Djumali dilirik pemandu bakat Perseba Super U-18 yang berlaga di Liga Remaja dan Suratin Cup 2009. Pasca keberhasilan tersebut, SSB Basoka terus menelurkan prestasi membanggakan. Mereka mewakili Kecamatan Kamal di sejumlah turnamen maupun kompetisi di lingkungan PSSI Bangkalan. Tidak jarang mereka mewakili Bangkalan di tingkat Jawa Timur. Beberapa bulan lalu, tepatnya bulan Mei, SSB Basoka berhasil mencuri perhatian di ajang Danone Cup U-12 yang berlangsung di Stadion Gajayana, Malang. Berpeluang mewakili Jawa Timur di tingkat nasional, anak didik Djumali harus pulang ke Bang-

KM/AHMAD BAIQUNI

BERMODALKAN SEMANGAT: Djumali (kanan) memberikan instruksi kepada anak didiknya dalam latihan rutin di Lapangan Desa Banyu Ajuh, Kamal.

kalan lantaran minimya tersediaannya dana untuk melanjutkan perjuangan. ”Di Danone Cup lalu kita gagal melanjutkan perjuangan karena

tidak tersedianya dana. Padahal kami sudah mampu menampilkan permainan bagus, termasuk menghajar tuan rumah dengan skor telak 5-0. Tapi sayang kami

harus pulang karena tidak mampu menyewa penginapan,” kenang Djumali sambil menerawang jauh mengingat saat-saat menyakitkan tersebut. (bai/rr)


12

RABU

12 Desember 2012

Bek Timnas Merapat ke P-MU

Siap Bersaing dengan Tassio Bako dan Firly

PAMEKASAN-Manajer P-MU, Achsanul Qosasi dikabarkan sedang mendekati bek tengah tim nasional Indonesia, Fachruddin Wahyudi Aryanto. Pemain yang tampil cemerlang saat membentengi pertahanan Indonesia ketika mengalahkan Singapura dengan skor 1-0 di AFF Cup lalu tersebut dibutuhkan untuk memperkuat barisan pertahanan P-MU yang minim stok pemain. Musim lalu pemain kelahiran 19 Februari 1989 tersebut bermain untuk PSS Sleman. Dengan tinggi badang mencapai 195 sentimeter, Fachruddin diharapkan mampu

menjadi tembok tangguh P-MU yang saat ini hanya diisi Muhammadou Tassio Bako, Firly Apriansyah, dan Khokok Roniarto. ”Ya, kami mengincar Fachruddin yang juga merupakan pemain tim nasional Indonesia di AFF Cup lalu. Saat ini kami masih menjalani proses negoasiasi. Insya Allah besok (hari ini, red) batas akhir proses negosiasi tersebut,” ujar Achsanul Qasasi, kepada Kabar Madura, Senin (10/12). Jika negosiasi manajemen dan Fachruddin mencapai kesepakatan, pemain asal Klaten, Jawa Tengah tersebut akan bersaing dengan Firly Apriansyah dan Muhammadou Tassio Bako untuk merebutkan posisi starting eleven P-MU. Kendati demikian, aksi pemain belakang yang rawan menerima kartu kuning menjadi menjadi salah

WWW.TIMNASGARUDA.COM

TANGGUH: Fachruddin Wahyudi Aryanto (kiri) menghadang usaha striker Singapura dalam laga kedua grup B AFF Cup 2012 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur.

satu alasan Fachrudin untuk menjajal peruntungan di P-MU. Hingga kini skuad Laskar Sape Kerap tidak memiliki pemain pelapis untuk posisi stopper kecuali Khokok Roniarto yang bisa bermain di posisi bek sayap dan bek tengah. Selain Fachruddin Aryanto, harapan bergabungnya Kwon Jun ke P-MU juga masih sangat besar.

Pemain yang pernah merumput bersama PSM Makassar tersebut dikabarkan gagal bergabung dengan Persela Lamongan setelah proses negosiasinya menemui jalan buntu. ”Kemungkinan Kwon Jun akan bergabung P-MU. Secara prinsip kita sudah deal harga, hanya masalah tempat tinggal bagi istrinya.

Tapi itu bisa diselesaikan selama masing-masing pihak bersedia saling memahami,” tandas Achsanul. Sementara itu, upaya Achmad Hisyam Tolle berbaju P-MU musim ini bakal sulit tercapai. Pemain asal Makassar tersebut dikabarkan telah menjalin kesepakatan dengan Persebaya DU dan hanya menunggu waktu

untuk menandatangani kontrak. Tolle saat ini memang menjadi buah bibir insan sepak bola Indonesia, di usianya yang baru menapaki 18 tahun, pemain kelahiran 1994 tersebut sudah melanglang buana sebagai pemain profesional, bahkan sebelum berlabuh di P-MU sebagai pemain seleksi. bri/rr)

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG Mengucapkan

Selamat dan Terima Kasih Tanggal 12 - 12 - 2012

Ciptakan

NOER TJAHJA

A FANNAN HASIB

Bupati Sampang

Wakil Bupati Sampang

Ir. TONTOWI, MM, M.BA Sekda Sampang Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.