Kabare Magazine edisi Desember 2014

Page 1

9 7 7 2 0 8 7 2 7 5 6 7 1




SOWAN DARI REDAKSI

Pasar Tradisional

Sensasi

Dari pasar tradisional kita bisa banyak belajar mengenai kearifan sosial seperti bagaimana di pasar tersebut kita bisa melihat antara para pembeli saling menyapa dan tersenyum jika berpapasan

P

asar tradisional memang berbeda sekali dengan pasar modern. Tampilannya, caranya berjual-beli, filosofinya, bahkan sensasinya juga berbeda. Pasar tradisional tak lebih dari gambaran panggung kehidupan. Segala aktivitas ekonomi masyarakat ada di sana. Secara garis besar, pasar tradisional adalah bagian dari sejarah perkembangan pola interaksi sosial ekonomi masyarakat. Di pasar dapat kita jumpai banyak kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang tentunya merupakan bagian dari budaya negara Indonesia. Di sana kita bisa menyaksikan betapa interaksi antarindividu satu dengan yang lain berjalan secara alami. Pasar tradisional pada dasarnya mempunyai banyak kelebihan jika dibandingkan dengan mall atau hypermarket. Pasar tradisional yang pada dasarnya merupakan salah satu contoh dari ekonomi kemasyarakatan, memberikan keuntungan-keuntungan yang luas bagi masyarakat. Di pasar tradisional kita bisa mendapat barang yang murah dengan kualitas sama atau bahkan lebih baik daripada mall atau hypermarket. Peredaran uang di sistem perekonomian tersebar secara baik dan tidak dimonopoli oleh satu pihak belaka. Selain itu, di pasar tradisional kita juga bisa menikmati “medan keakraban� sosial masyarakat dengan segala kearifan sosialnya. Dari pasar tradisional kita bisa banyak belajar mengenai kearifan sosial seperti bagaimana di pasar tersebut kita bisa melihat antara para pembeli saling menyapa dan tersenyum jika berpapasan. Di samping itu, kita pun bisa melihat keakraban yang terjalin antara para penjual dan pembeli dalam aksi tawar menawar. Aktivitas sosial ini tidak akan dijumpai di pasar modern seperti mall atau hypermarket. Pola hidup atau interaksi sosial yang ada di pasar tradisional inilah yang merupakan salah satu kebudayaan masyarakat dan menjadi ciri khas dari kepribadian bangsa ini yang wajib dijaga. + Salam dari Baciro

Kunjungi website majalah Kabare di: www.kabaremagzine.com

04

Desember 2014

Majalah Kabare/Kabare Magazine Group: Kabare Magazine Community


PERINTIS: Prof. Dr. H Koesnadi Hardjasoemantri, SH, ML (Alm) PENASIHAT: GBPH. H. Prabukusumo, S.Psi KBPH. Prabu Suryodilogo Moetaryanto Poerwoaminoto AO KRT. Sugiharto Soeleman Ir. Paulus Warsono Broto, MM PENANGGUNG JAWAB: KRMT. Indro ‘Kimpling’ Suseno, SH DEWAN DIREKSI: Drg. R Eddy Purjanto KRMT. Indro ‘Kimpling’ Suseno, SH Ir. Danang Wibowo DEWAN REDAKSI: KRMT. Indro ‘Kimpling’ Suseno, SH FA Herru Della Yuanita FOTOGRAFI: Budi Prast Albert Taurino ARTISTIK & PRODUKSI: Sutoto Arif Tedja Mukti PEMASARAN IKLAN: Anis Rohmah Nurjanah (Koordinator) M Farid Imawan KEUANGAN & ADMINISTRASI IKLAN: Lulu Z Ofta Arianti SIRKULASI & PROMOSI: Tegar Hartoko Sutaryo REDAKTUR ONLINE: Agus Yuniarso ADMIN IKLAN Monica Dyah Kusumawati PERWAKILAN JABODETABEK Herlan Perisa Bambang Kusubyanto Kristina Agustin (Administrasi)

Model Busana & Aksesoris Foto Desain

: : : :

Irwan Hidayat Koleksi pribadi Albert Sutoto

PENERBIT: PT. Kabare Jogja Media Pariwara ALAMAT REDAKSI, IKLAN DAN SIRKULASI: Jl. Pacar 67A, Baciro, Yogyakarta, Telp +62 274 562 887, Faks +62 274 558 072 E-mail: info@kabaremagazine.com, kabareyk@indosat.net.id Website: www.kabaremagazine.com ALAMAT PERWAKILAN JAKARTA: Sovereign Plaza Lantai 12 Jl. TB. Simatupang No. 36, Jakarta 12430 Telp: 021 - 294 00 153. Fax: 021 - 294 00 161

Desember 2014

05


PASUGATAN

DAFTAR ISI

8 Regol Pasar tradisional hingga kini dapat menggambarkan denyut nadi perekonomian rakyat. Di pasar tradisional, masih banyak orang yang menggantungkan hidupnya dari mulai pedagang kecil, kuli panggul, pedagang asongan hingga tukang becak. Kita mengenal pasar tradisional di masa lalu bukan hanya karena harga barang yang ditawarkan lebih murah, melainkan di sanalah geliat ekonomi, sosial dan budaya terbentuk. Inilah tempat di mana simbol ekonomi kerakyatan harus diperbanyak dan diperbaiki untuk menunjang pertumbuhan perekonomian yang berpihak pada masyarakat kecil.

Kondhang 24 Irwan Hidayat memang telah menjadi seorang pengusaha yang dapat untuk dijadikan panutan, terutama bagi generasi di bawahnya. Cerita akan menjadi panjang jika merunut kisah perjalanan dan usahanya dalam membesarkan Sido Muncul. Namun, pria kelahiran Yogyakarta ini mengaku, tujuan hidupnya adalah dapat menjadi seorang yang bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan. Hal itu terbersit di benaknya ketika melihat tokoh dunia asal India, Mother Theresa. Kata-kata Ibu Theresa itu diakuinya berpengaruh besar padanya, bahwa seseorang harus dapat bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan.

40 Canthing Indonesia di masa lampau pernah berjaya dengan maritimnya. Sebut saja Kerajaan Sriwijaya, Singasari, atau juga Majapahit, yang di masa itu sudah memaknai kebudayaan maritim dan mewujudkannya dalam kebijakan pemerintahannya. Budaya maritim yang berkembang saat itu pun telah berhasil membawa kerajaan-kerajaan tersebut ke puncak kejayaan. Hal ini tentunya tak hanya perlu diketahui, mustinya juga dipahami, bahwa kejayaan maritim masa lampau membuktikan sekaligus merefleksikan bahwa bangsa Indonesia pernah dan berkemampuan hidup di tengah-tengah laut yang maha kaya. Karena itulah, Munas XII KAGAMA yang bertempat di Phinisi Ballroom Grand Clarion Hotel, Kendari, mengusung tema besar “Revitalisasi Negara Maritim yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian�.

Pendopo 70 Kota budaya ini kedatangan sejumlah alutsista terbaru milik Tentara Nasional Indonesia (TNI). Beberapa kendaraan tempur (ranpur) yang didatangkan di antaranya adalah tank Leoprad terbaru buatan Jerman, tank anti serangan udara Amadier dan Panser M 1113. Semuanya dipamerkan di Alun-Alun Utara sebelum dikirab melewati kawasan Jalan Malioboro. Antusiasme tampak terlihat di rona wajah masyarakat Yogyakarta. Tak hanya anak-anak kecil yang terlihat riang gembira, namun orang dewasa pun banyak yang tertarik dan penasaran dengan alutsista yang dipamerkan.

06

Desember 2014


32 Gebyar Rianty Batik hadir meramaikan industri fashion tanah air. Kali ini mengusung tema Urban Timeless, Rianty menghadirkan busana-busana cantik elegan dengan paduan kain batik dan tenun yang mampu menarik hati siapa saja yang melihatnya. Melalui permainan kombinasi material yang cantik, Rianty mampu mewujudkan transformasi material tradisional sebagai warisan budaya Nusantara ke dalam wujud yang lebih modern, elegan dan berkelas.

Klangenan 78 Srikandi Restoran dirancang untuk memberikan nuansa istimewa sebagai tempat tamu menikmati makanan dan suasananya dengan musik, interior cantik yang dilengkapi foto-foto Yogyakarta di masa lampau dan kursi yang nyaman. Menyajikan berbagai macam menu baik tradisional maupun internasional, Srikandi Restoran memiliki konsep unik sehingga menjadi tujuan bagi para tamu dan masyarakat sekitar untuk menikmati dan mengenal kekayaan kuliner yang disajikan dengan istimewa.

REGULER 28. PEPANGGIHAN 66. NGADI BUSANA 74. PESANGGRAHAN

86. PAGUYUBAN 92. GUNEMAN 94. DULU KINI

95. LAKON LAKU 96. JERON BETENG 102. CAWISAN

Desember 2014

07


REGOL KABAR UTAMA

A

pa bayangan yang melintas ketika kita mendengar kata “pasar tradisional�? Imejnya yang kotor, kumuh, atau sekadar arena berjual-beli kebutuhan sehari-hari, atau yang lainnya? Apapun yang Anda bayangkan, sejatinya pada zaman dulu, pasar menjadi sentra sosialisasi masyarakat antardaerah. Pasar sudah dikenal sejak zaman Kerajaan Kutai Kartanegara pada abad ke-5 Masehi. Dimulai dari barter barang kebutuhan seharihari dengan para pelaut dari Negeri Tirai Bambu, masyarakat mulai menggelar dagangannya hingga terjadilah transaksi jual beli. Di Candi Borobudur juga ada beberapa relief yang menggambarkan keberadaan dan situasi pasar tradisional dulu kala. Bahkan, konon ada semacam ritual di masyarakat Jawa yakni pendirian bangunan pasar di lokasi tertentu harus mendapatkan semacam pulung (wahyu) agar para pedagang bisa laku berjualan di tempat tersebut. Pasar tradisional hingga kini dapat menggambarkan denyut nadi perekonomian rakyat. Di pasar tradisional, masih banyak orang yang menggantungkan hidupnya dari mulai pedagang kecil, kuli panggul, pedagang asongan hingga tukang becak. Kita mengenal pasar tradisional di masa lalu bukan hanya karena harga barang yang ditawarkan lebih murah, melainkan di sanalah geliat ekonomi, sosial dan budaya terbentuk. Betapa tidak, inilah tempat di mana simbol ekonomi kerakyatan harus diperbanyak dan diperbaiki untuk menunjang pertumbuhan perekonomian yang berpihak pada masyarakat kecil. Pasar tradisional merupakan wadah bagi para petani dalam menjual hasil pertaniannya kepada konsumen. Bertahannya pasar tradisional tentu akan menumbuhkan ekonomi para petani indonesia. Namun, rupanya budaya belanja di pasar kini semakin bergeser dengan maraknya pembangunan pasar modern berupa mall maupun hypermarket. Beralihnya daya beli masyarakat di pasar tradisional karena masih banyak yang menganggap pasar tradisional masih kumuh dan kurang higienis kebersihannya. Meski harga yang ditawarkan oleh pasar modern berkali lipat di atasnya, sepertinya hal itu tidak jadi masalah. Namun, wajah pasar tradisional kini lebih bersih dan tertata. Sinergi antara pemerintah dan pedagang kian terbangun untuk menata pasar menjadi lebih bersih dan rapi. Beberapa pasar seperti Pasar Beringharjo di Yogyakarta, Pasar Johar di Semarang dan Pasar Gede di Solo adalah contoh wajah pasar tradisional yang layak dan bersih. Dengan demikian bukan tak mungkin geliat ekonomi para pedagang kecil pun akan semakin lebih baik dan sejahtera. + 08

Desember 2014


Menjejaki

Pasar Tradisional Teks: Della Yuanita; Foto: Budi Prast

Desember 2014

09


REGOL KABAR UTAMA

Menengok Lagi Riwayat Pasar Teks: FA Herru; Foto: Budi Prast, ist

Pasar kemudian lebih berkembang bukan hanya sebagai tempat untuk menjual dan membeli barang, tapi meluas pada transaksi alat-alat produksi dan jasa

N

egara kita, Indonesia, adalah negara berkembang dengan tingkat pertumbuhan di segala bidangnya cukup baik. Segala hal yang berhubungan dengan modernitas sudah menjadi napas dan bagian hidup warga. Namun demikian, masih banyak sesuatu yang bersifat tradisional, yang sampai kini tetap melekat dan tak boleh dilepaskan. Sesuatu itu salah satunya adalah pasar. Kini kita telah terbiasa menyebut

10

Desember 2014

“tradisional� pada bentuk-bentuk pasar rakyat yang keberadaannya sudah lama, puluhan bahkan ratusan tahun. Kata tradisional muncul seiring dengan semakin menjamurnya pasar-pasar praktis, bawaan kehidupan modern, yang biasa disebut hyper, super, atau minimarket sekalipun. Dan seperti adanya, keduanya berjalan seiring berdampingan di tengah gaya hidup masyarakat yang kian berkembang. Sudah sejak zaman prasejarah bangsa


Indonesia mengenal pasar. Sebuah daerah atau kota di mana pun tidak akan pernah terlepas dari pusat kegiatan komersil yang disebut pasar. Sebelum mengenal uang, masyarakat telah terbiasa tukar menukar barang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Para petani, peternak, nelayan, dan pekerja lainnya bertransaksi dengan menukar hasil produksinya masing-masing. Pada awalnya, pertukaran itu terjadi di sembarang tempat. Namun seiring waktu,

atas kesepakatan bersama, mereka menentukan tempat di mana mereka harus bertemu kemudian. Seperti yang ditulis Herman Malano dalam bukunya “Selamatkan Pasar Tradisional: Potret Ekonomi Rakyat Kecil� bahwa pasar tradisional sudah ada sejak zaman Kerajaan Kutai Kertanegara pada abad ke-5 Masehi. Aktivitas masyarakat dalam hal jual beli semakin ramai seiring masuknya para pelaut dari negeri Cina yang

juga melakukan barter barang. Aktivitas semacam ini lantas terus berkembang hingga masyarakat mengenal uang yang ditularkan oleh para pendatang dari Cina tersebut. Mulanya digunakanlah mata uang dari Negeri Tirai Bambu sebagai alat legalitas jual beli. Pasar kemudian lebih berkembang bukan hanya sebagai tempat untuk menjual dan membeli barang, tapi meluas pada transaksi alat-alat produksi dan jasa.

Desember 2014

11


Foto: tropenmuseum.nl

REGOL KABAR UTAMA

Foto: tropenmuseum.nl

Pasar Glodok tahun1948

Pasar Senen tahun1915

Areal pasar juga merupakan kawasan pembauran karena berbagai macam etnis datang ke sana selain masyarakat lokal Pasar pun menjadi tempat bertemunya masyarakat yang datang dari berbagai penjuru desa. Areal pasar juga merupakan kawasan pembauran karena berbagai macam etnis datang ke sana selain masyarakat lokal. Etnis Cina atau Tionghoa, Arab, Gujarat, dan India, merupakan pedagang besar waktu itu. Pada masa itu, pasar biasanya berkembang di dekat pelabuhan atau dekat sungai untuk 12

Desember 2014

memudahkan trasaksi dan penjualan barang yang baru saja dibongkar muat dari kapal atau perahu. Pada abad ke-12 Masehi, seiring masuknya peradaban Islam ke Indonesia,

pasar digunakan sebagai tempat berdakwah. Para wali mengajarkan cara berdagang yang benar menurut ajaran Islam. Dan pada zaman Belanda, pasar mulai diberikan tempat yang layak dengan dibuatkan bangunan yang besar pada zaman itu. Seperti Pasar Beringharjo di Yogyakarta, Pasar Johar di Semarang, atau Pasar Gede di Surakarta. Selain didirikan sebagai pusat jual beli keperluan sandang pangan seharihari, pasar di kota besar ini adalah strategi Belanda agar dapat dengan mudah mengawasi semua aktivitas masyarakat. Jauh ke depan dalam perkembangannya, muncul juga pasar di sejumlah tempat yang mengikuti hari atau pasaran dalam penanggalan Jawa. Seperti Pasar Wage, Pasar Kliwon, juga Pasar Legi. Pasar seperti itu hanya akan ramai pedagang dan pembeli menurut hari jatuh pasaran. Sekarang, pasar seperti itu sudah jarang lagi terlihat. *** Karena memiliki sejarah panjang, di Indonesia banyak sekali pasar tradisional yang memiliki nilai historis. Dari dulu hingga sekarang, pasar-pasar itu tetap eksis meski tergolong masih disebut yang tradisional. Di Jakarta misalnya, kita mengenal Pasar Glodok. Pasar Glodok ini merupakan saksi bisu dari keberadaan sebuah pasar di Batavia yang pada abad ke16 Masehi berada di bagian utara kota tua Jakarta. Pasar Batavia itu sempat dibakar



Foto: tropenmuseum.nl

REGOL KABAR UTAMA

Pasar Beringharjo mempunyai makna filosofis dalam hal pola tata kota kerajaan yang dikenal dengan sebutan pola Catur Tunggal, yaitu keberadaan keraton, alun-alun, pasar, dan masjid atau bangunan suci Belanda karena waktu itu terjadi peperangan antara masyarakat Tionghoa dan Belanda sebelum akhirnya lokasinya dipindahkan ke bagian selatan Batavia yang kini kita kenal dengan nama Pasar Glodok itu. Pasar lain yang juga melegenda bagi warga Jakarta adalah Pasar Snee. Pasar ini dibangun oleh Justinus Cornellis Vinck pada tahun 1730. Waktu itu ia mendirikan sebuah pasar yang khusus dibuka untuk perdagangan setiap hari Senin sehingga masyarakat menyebutnya Pasar Senen. Masa pembangunan Pasar Senen ini berbarengan dengan pembangunan Pasar Tanah Abang. Awalnya pasar ini juga khusus dioperasikan setiap hari Senin, namun karena cukup ramai akhinya pasar 14

Desember 2014

Foto: tropenmuseum.nl

Pasar Gedhe tahun1935

mengherankan, apabila pasar ini juga dipenuhi oleh para pedagang keturunan Tionghoa. Pada 1947, Pasar Gede sempat hancur akibat serangan Belanda. Pemerintah Indonesia yang mengambil alih wilayah Surakarta dan daerah sekitarnya, kemudian merenovasi kembali pasar tersebut pada 1949. Perbaikan atap pasar baru diselesaikan pada 1981, di mana pemerintah mengganti atap lama dengan atap berbahan kayu. Pasar ini juga sempat rusak, akibat dibakar massa pada 1998. Namun, pada 2001, Pemerintah Surakarta mampu merenovasi kembali pasar tersebut dengan

Pasar Beringharjo tahun1935

ini dibuka juga di hari lainnya. Seperti halnya Jakarta, kota lain seperti Surakarta atau Solo juga punya pasar bersejarah. Di antaranya adalah Pasar Gede. Pasar ini juga dibangun masa pendudukan Belanda. Berdiri pada tahun 1930, bangunan Pasar Gede ini diarsiteki oleh seorang arsitek Belanda bernama Thomas Karsten. Awalnya pasar ini diberi nama Pasar Gedhe Hardjanagara. Diberi nama Pasar GedhĂŠ atau pasar besar, karena bangunan pasar ini memiliki atap yang cukup besar. Pasar Gede dibangun di seberang Balaikota Surakarta, tepatnya di kawasan Jenderal Sudirman dan kawasan Balong yang merupakan kawasan perkampungan warga keturunan Tionghoa. Maka tidak

mempertahankan arsitektur asli pasar. Bahkan pasar ini semakin mempercantik diri, dengan menyediakan berbagai fasilitas bagi pengunjungnya. Termasuk membangun fasilitas khusus bagi pengunjung yang menggunakan kursi roda. Pasar-pasar yang diceritakan tadi, semuanya dibangun pada masa Belanda. Lain lagi dengan Pasar Klewer di Solo yang dibangun pada masa pendudukan Jepang. Seperti yang tertulis di Wikipedia, pada zaman pendudukan Jepang di Indonesia, kawasan di Pasar Klewer merupakan tempat pemberhentian kereta api yang digunakan sebagai tempat berjualan para pedagang pribumi. Oleh karena digunakan sebagai tempat berjualan, kawasan tersebut terkenal dengan sebutan Pasar Slompretan.


Kata slompretan diambil dari suara kereta api ketika akan berangkat yang mirip dengan tiupan terompet (slompret). Pasar Slompretan ini merupakan tempat para pedagang kecil yang menawarkan barang dagangan berupa kain batik yang diletakkan di pundaknya, sehingga tampak menjuntai tidak beraturan atau kleweran jika dilihat dari kejauhan. Dari barang dagangan kain batik yang kleweran itu, pasar ini lantas terkenal dengan nama Pasar Klewer. Pedagang di Pasar Klewer pada awalnya adalah para pedagang yang berjualan di daerah Banjarsari dan Supit Urang. Pasar Klewer mulai berkembang pada tahun 1942-1945 dan semakin berkembang

pasar merupakan tanah lapang luas, berlumpur dan agak becek. Di lapangan itu juga ditumbuhi banyak pohon beringin. Di sebelah timur lapangan itu dulunya juga merupakan makam orang-orang Belanda. Tempat ini secara resmi dipergunakan sebagai ajang pertemuan rakyat setelah ditunjuk oleh raja Yogyakarta yang sedang bertahta di tahun 1758. Setelah itu orangorang mulai memanfaatkan dengan mendirikan payon-payon sebagai peneduh panas dan hujan. Keadaan semakin berkembang, hingga pemerintah memandang perlu membangun pasar yang representatif dan layak sebagai pasar pusat di Yogyakarta. Nederlansch

Indisch Beton Maatschapij ditugaskan membangun los-los pasar pada tanggal 24 Maret 1925. Pada akhir Agustus 1925, 11 kios telah terselesaikan, dan kemudian menyusul yang lainnya secara bertahap. Pada akhir Maret 1926, pembangunan pasar selesai dan mulai dipergunakan sebulan setelah itu. Sedangkan nama Beringharjo sendiri baru diberikan setelah bertahtanya Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Beliau memerintahkan agar nama-nama Jawa dipergunakan untuk semua instansi di bawah Kasultanan Ngayogyakarta. Nama Beringharjo dinilai tepat karena lokasi pasar merupakan bekas hutan beringin, juga

hingga tahun 1968. Kemudian dibangunlah bangunan pasar bertingkat permanen pada 9 Juni 1970 di Jl. Dr. Rajiman untuk menampung para pedagang, yang diresmikan oleh Presiden Soeharto. Itulah dua pasar bersejarah dan cukup terkenal di Kota Solo. Di Yogyakarta, terdapat pula pasar yang namanya cukup mashyur. Apa lagi jika bukan Pasar Beringharjo. Pasar ini telah menjadi pusat kegiatan ekonomi selama ratusan tahun di Yogyakarta. Keberadaanya pun mempunyai makna filosofis dalam kaitannya dengan pola tata kota kerajaan yang dikenal dengan sebutan pola Catur Tunggal, yaitu keberadaan keraton, alun-alun, pasar, dan masjid atau bangunan suci. Sebelum pasar ini dibangun, wilayah Desember 2014

15


REGOL KABAR UTAMA

karena pohon beringin merupakan lambang kebesaran dan pengayoman bagi banyak orang. Jadi hal itu sesuai dengan citra pasar yang sempat terbakar pada tahun 1986 ini sebagai pasar pusat bagi masyarakat Yogyakarta. Yogyakarta memang kota yang sarat sejarah. Selain Pasar Beringharjo yang mashyur, di Yogyakarta terdapat pula pasar tua dan bersejarah yang ada di kawasan Kotagede. Pasar Kotagede atau Sargede berdiri semenjak zaman Kerajaan Mataram. Karena itu, Pasar Kotagede dijadikan salah satu cagar budaya. Ia disebut sebagai pasar tertua yang memiliki keterkaitan historis dan filosofis dengan Kerajaan Mataram. Pasar tradisional ini dibangun pada masa Panembahan Senopati. Seturut dengan konsep tatanan tapak tradisional Jawa (Catur Gatra Tunggal), pasar dibangun sebagai pusat perekonomian dan perdagangan. Keberadaannya lalu memunculkan geliat masyarakat sekitar untuk bekerja. Banyak bangunan-bangunan di sekitar pasar yang awalnya berfungsi sebagai hunian berubah menjadi tempat usaha. Hingga kini Pasar Kotagede masih menjadi magnet bagi para pedagang untuk melakukan transaksi jual beli. Itulah beberapa contoh pasar bersejarah di beberapa kota besar di Indonesia. Selain mereka, tentunya di berbagai kota lain di 16

Desember 2014

Pasar tradisional adalah cermin dari keberadaan kehidupan sosial di dalam satu wilayah tertentu. Pasar merupakan pusat kebudayaan, dimana segala macam ekspresi perilaku dan nilai yang melekat dalam masyarakat terekspresikan di dalamnya Indonesia juga terdapat bangunanbangunan pasar yang bersejarah. Pasarpasar ini saat ini memang sudah berupa bangunan permanen. Namun sejatinya, di daerah lain di Indonesia, masih terdapat banyak pasar yang tidak memiliki bangunan permanen. Meski juga tidak memiliki kandungan sejarah panjang seperti pasarpasar tadi, namun toh pasar-pasar itu tumbuh dan berkembang. Terlepas dari perihal bangunan, keberadaan pasar merupakan bagian penting dari kehidupan masyakat Indonesia. Pasar tidak hanya sebagai tempat kegiatan masyarakat berjual-beli. Lebih dari itu, pasar merupakan cerminan budaya bangsa Indonesia. *** Memang benar, di Indonesia sebuah pasar tradisional tidak hanya bermakna sebagai tempat interaksi sosial antara

pembeli dan penjual. Pasar tradisional adalah cermin dari keberadaan kehidupan sosial di dalam satu wilayah tertentu. Pasar merupakan pusat kebudayaan, dimana segala macam ekspresi perilaku dan nilai yang melekat dalam masyarakat terekspresikan di dalamnya. Di dalam pasar tradisional, manusia selalu bertemu dan berinteraksi. Pasar selalu membawa kegembiraan tersendiri bagi banyak masyarakat, lebih-lebih masyarakat menengah ke bawah. Mereka datang untuk berjualan, berbelanja, bahkan rekreasi, atau sekadar bertemu dengan teman-teman. Intensitas interaksi di dalam pasar tradisonal tidak kita temukan di pasar modern. Pasar sebagai pusat budaya terlihat ketika pasar tradisional tidak hanya menjadi ruang jual beli, tetapi lebih dari itu pasar tadisional menjadi ruang ekspresi



REGOL KABAR UTAMA kebudayaan. Karena itu, pasar tradisional sejatinya memiliki peran penting dalam upaya membangun wawasan kebangsaan untuk ikut membangun suatu bentuk kebudayaan masa depan yang tak lepas dari akar tradisinya. Namun, yang juga terlihat di masa sekarang adalah, pasar tradisional kini bersaingan dengan pasar modern meski keduanya seiring sejalan. Pola hidup masyarakat pun kini cenderung pula ke pola modern. Pasar modern memang cenderung praktis, cepat, tidak ribet, dan bersih meski di pasar itu harga barang tidak bisa ditawar seperti di pasar tradisional. Namun demikian, tak terhitung jumlah masyarakat yang lebih memilih berbelanja di pasar-pasar praktis itu. Keberadaan pasar modern saat ini memang berasa sedikit memberi goncangan pada keberadaan pasar tradisional. Mungkin, hal itu juga disebabkan pula karena pasar tradisional tak banyak mengalami perubahan, baik dari segi fisik maupun yang nonfisik. Itulah mengapa pasar tradisional seperti terlihat tak peka zaman. Seperti kata seorang sastrawan, “kehidupan akan mengikis apa saja yang memilih diam�. Di antara keduanya, pasar tradisional dan pasar modern, mana yang lamban menyikapi perkembangan zaman,

Keberadaan pasar modern saat ini memang berasa sedikit memberi goncangan pada keberadaan pasar tradisional. Mungkin, hal itu juga disebabkan pula karena pasar tradisional tak banyak mengalami perubahan

18

Desember 2014


bisa jadi dia yang akan secara bertahap ditinggalkan. Di zaman kini, masih banyak memang orang yang peduli pada ciri-ciri kehidupan tradisional yang diwariskan nenek moyang. Melihat gaya hidup masyarakat Indonesia zaman sekarang dan melihat keadaan pasar tradisional yang seolah tak bersegera berbenah, mereka tentu akan menyanyangkan jika keberadaan pasar tradisional satu demi satu digilas zaman. Apakah hanya mereka? Bagaimana dengan kita? Atau memang ini sudah menjadi penanda zaman seperti yang diramalkan oleh Jayabaya, “pasar ilang kumandange�. Tentu saja kita tak menginginkan ramalan itu terjadi, bukan? Pasar tradisional di Indonesia kini membutuhkan perhatian lebih, baik oleh masyarakat sendiri ataupun pemerintah. Pasar-pasar tradisional membutuhkan penanganan yang lebih profesional. Sebagai warga dari negara yang sarat dengan histori dan kental dengan budayanya, akankah kita membiarkan pasar tradisional kehilangan pamor dan tak berkembang? +

Desember 2014

27


REGOL KABAR UTAMA

Pasar Kini

Wajah Tradisional

Teks: Della Yuanita; Foto: Budi Prast

M

ungkin tidak ada yang salah jika kini banyak orang lebih memilih untuk berbelanja di pasar modern seperti supermarket dan mall. Di era serba modern ini memang semakin banyak orang yang enggan melangkahkan kaki ke pasar tradisional. Entah apa sebenarnya yang menggelayuti benak orang-orang hingga membuatnya enggan. Padahal faktanya, pemerintah sudah mulai melakukan revitalisasi pembangunan pasar tradisional menjadi tempat jual beli yang bersih, aman dan nyaman. Apalagi pasar tradisional banyak menawarkan keuntungan dan 20

Desember 2014

kemudahan bagi pembeli yang mana hal tersebut tidak dimiliki oleh pasar modern. Pasar tradisional jelas menawarkan dagangan yang lebih lengkap di mana kita bisa menemukan bermacam-macam barang kebutuhan sehari-hari. Dari rempah-rempah, seperti pala, merica, lengkuas, kunyit, jahe hingga barang kebutuhan sehari-hari seperti pakaian, perlengkapan mandi, alat tulis dan masih banyak lagi. Semuanya tersedia di dalam pasar tradisional. Di sini setiap kali kita melangkahkan kaki, banyak juga pedagang yang menjual aneka


jajan pasar seperti kue cubit, pukis, klepon dan lainnya. Hal yang tak dapat ditemui di pasar modern, bukan? Harga yang ditawarkan sudah pasti lebih murah. Belum lagi kebiasaan tawar menawar harga dari yang sudah dipatok oleh sang pedagang bisa berkurang jika kita pandai menawarnya. Bandingkan dengan pasar modern yang barangnya sudah diberi label harga tetap. Tentu kita sudah tidak bisa menawarnya kembali. Selain itu, produk yang ditawarkan pun lebih segar, meskipun tak jarang kita juga menemukan yang sudah tak layak jual. Jika

Anda berbelanja di pasar tradisional juga bisa menghemat waktu. Pasalnya, kita tak perlu antri di kasir untuk membayar. Namun satu hal yang utama adalah dengan kita berbelanja di pasar tradisional, maka kita secara tidak langsung telah membantu usaha mikro dalam negeri untuk terus berkembang. Pasar tradisional masih merupakan wadah utama penjualan produk-produk kebutuhan pokok yang dihasilkan oleh para pelaku ekonomi berskala menengah, kecil serta mikro. Mereka adalah para petani, nelayan, pengrajin, industri rumah tangga, dan lainDesember 2014

21


REGOL KABAR UTAMA lain yang menyandarkan hidupnya di sana. Perekonomian para petani dan pedagang kecil justru akan semakin membaik jika kita tak lagi enggan masuk dan berbelanja di pasar tradisional. Sayangnya, kondisi saat ini berkata lain. Maraknya pembangunan mall dan supermarket besar semakin mengikis keeksisan pasar tradisional. Di tengah gempuran pasar modern, sehari-harinya pasar tradisional pun rupanya masih cukup banyak dipadati oleh para pembeli. Namun demikian, di tengah gempuran pasar modern, tak ada yang tahu bagaimana nasib pasar tradisional ke depannya. Tak bisa dipungkiri hingga saat ini, pasar tradisional masih selalu menjadi indikator nasional dalam kaitannya dengan pergerakan tingkat kestabilan harga atau inflasi domestik. Pasar tradisional tetap menjadi objek monitoring para ahli statistik dan instansi pemerintah setiap bulannya. Pasar tradisional juga memiliki peranan yang sangat strategis dalam rangka peningkatan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja, untuk itu diperlukan

22

Desember 2014

upaya-upaya dalam rangka peningkatan daya saing pasar tradisional yang selama ini identik dengan perdagangan yang kumuh, semrawut dan kotor serta sumber kemacetan lalu lintas. I Nengah Toya, SE, Kabag Perlengkapan Setda Kabupaten Karangasem, Bali, dalam tulisannya mengatakan bahwa citra pasar tradisional yang kurang baik sudah semestinya mendapat perhatian yang cukup besar karena di dalamnya terkait hajat hidup orang banyak. Pembenahan pasar tradisional menjadi tempat belanja yang bercitra positif merupakan suatu tantangan yang cukup besar dan harus diupayakan oleh semua komponen. Bukan tugas pemerintah saja, namun juga masyarakat, pengelola pasar dan juga para pedagang tradisional untuk bersinergi menghapus kesan negatif sehingga pasar tradisional masih tetap eksis di tengah persaingan yang semakin ketat. Pasar modern dan pasar tradisional sudah dibedakan dengan tegas oleh para pembeli atau konsumennya. Keduanya belum bisa digabung karena sama-sama dibutuhkan oleh penduduk. Idealnya,


semua pasar menjadi pasar modern dan ini juga menjadi impian semua penduduk. Namun untuk saat ini, yang perlu menjadi perhatian semua pihak adalah bagaimana agar pasar tradisional bisa dibangun menjadi lebih layak tanpa harus mengubah citra atau kekhasannya sebagai pasar tradisional. “Yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan untuk dibenahi adalah kebersihan, lantai yang kering dan tidak becek, penataan lokasi penjual sesuai dengan golongan barang yang dijual, lorong untuk pembeli yang tidak sumpek, ada sirkulasi udara yang baik, keamanan yang terjamin, memiliki tempat pembuangan sampah yang bersih serta memiliki pusat informasi yang jelas. Ada kalanya dibutuhkan pelatihan secara rutin bagi para pedagang tentang bagaimana mengatasi kebakaran dan cara menyelamatkan diri. Sehingga keberadaan pasar tradisional tidak kalah dengan pasar modern,� tulis I Nengah Toya, SE. Edukasi untuk menciptakan pasar tradisional yang bersih, indah dan higienis perlu dilakukan terus menerus terhadap para

pedagang dan penghuni pasar. Hal ini dilakukan agar para penghuni bisa menyadari perlunya memelihara dan membuat pasar lebih indah, nyaman, bersih dan sehat baik untuk penghuni maupun pengunjung atau pembeli. Mereka harus selalu disadarkan bahwa persaingan semakin ketat sehingga diperlukan berbagai upaya untuk menarik para pembeli berbelanja di lapaknya. Jika pasar tradisional bisa dikelola dengan baik dan menarik, maka tak perlu ada pertentangan antara keberadaan pasar modern dan pasar tradisional. Keduanya bisa berkembang dengan nuansa dan daya tariknya sendiri-sendiri. Hal itu juga tidak akan menutup kemungkinan jika suatu saat konsumen pasar modern yang berasal dari kelas menengah dan atas akan tertarik dan sesekali mengunjungi pasar tradisional untuk menikmati hal yang tak tersedia di pasar modern. Dan beberapa pasar besar seperti Pasar Beringharjo, Pasar Klewer, Pasar Gede, Pasar Johar dan pasarpasar lainnya juga telah lama menjadi tujuan utama berbagai kelas ekonomi di masyarakat dalam berbelanja. +

Desember 2014

23


KONDHANG TOKOH

24

Desember 2014


D

“Yang saya ingin capai adalah supaya jamu dan obat-obat dari alam bisa membantu masyarakat untuk menjadi sehat. Lebih luasnya, membantu menuju Indonesia sehat�

Irwan Hidayat

i Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, terdapat sebuah desa benama Gondoriyo yang pada bulan Oktober lalu dijadikan desa rempah. Bermacam jenis tanaman ditanam oleh para warga di sana secara organik. Desa ini pun digadang-gadang nantinya akan menjadi desa percontohan untuk desa-desa lainnya di tanah air. Desa Gondoriyo ini dibangun menjadi desa rempah oleh perusahaan jamu besar Sido Muncul. Gondoriyo kemudian diharapkan ke depan akan dapat memasok bahan baku jamu untuk Sido Muncul. Desa inilah salah satu bukti bahwa pabrik jamu Sido Muncul serius dan akan terus berupaya agar jamu dapat semakin mendunia. Para warga di desa rempah ini akan terus dibimbing, diberi penyuluhan, pendampingan, serta pembinaan, mulai dari proses tanam, pemeliharaan, panen, hingga pascapanen, serta bimbingan pembuatan pupuk organik. Ketika mendengar Sido Muncul mungkin tinggal sedikit orang yang tidak tahu pada sosok Irwan Hidayat. Ya, Irwan adalah salah satu tokoh utama penggerak kemajuan dan perkembangan Sido Muncul. Ia adalah generasi ketiga dari usaha jamu yang dirintis sejak tahun 1940 di Yogyakarta oleh Ny. Rahkmat Sulistio, nenek Irwan Hidayat, yang bermula dari industri rumahan dengan produk pertamanya Jamu Tolak Angin. Tahun 1951 barulah pabrik dengan nama Sido Muncul yang berarti “impian yang terwujud� berdiri. Bukan waktu yang sebentar Sido Muncul berubah menjadi perusahaan besar dan tetap eksis. Seperti kata Irwan, butuh waktu lama dan perjuangan. Namun kini, Sido Muncul sudah menjadi perusahaan jamu besar yang memiliki pabrik besar pula di Semarang. Lebih dari 4.000 orang karyawannya. Di bawah kendali Irwan Hidayat, sebagai presiden direktur, PT. Sido Muncul dapat tampil sebagai pelopor perusahaan jamu yang melakukan pendekatan klinis dan penelitian hingga jamu bisa sejajar dengan obat keluaran

Membantu MenujuIndonesia Sehat Teks: FA Herru; Foto: Albert

Desember 2014

25


KONDHANG TOKOH untuk menjadi sehat. Lebih luasnya, membantu menuju Indonesia sehat. Saya berharap, jamu dapat menjadi penyumbang untuk itu. Di lain sisi, saya juga ingin agar tradisi minum jamu itu tidak hilang,” ujar Irwan saat ditemui di hotelnya di Yogyakarta, Hotel Tentrem. Jamu bagi Irwan memang seperti sudah mendarah daging. Pantaslah jika sulung dari empat bersaudara ini punya keinginan dan pemahaman yang demikian, dapat memberi manfaat bagi orang lain dengan usaha dan produk jamunya. Ia pun selalu berupaya dengan bemacam penelitian dan bermacam usaha untuk mengembangkan jamunya agar semakin beroleh manfaat. Dengan kata lain, nantinya manfaat itu juga yang akan dapat dirasakan orang banyak. “Saya juga percaya pada penyelenggarapabrik farmasi. Sido Muncul berhasil pula mengubah pradigma masyarakat mengenai jamu dan obat tradisional. Masyarakat Indonesia kini dapat memperoleh khasiat jamu yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan diproduksi secara baik dan benar. Dalam perjalanannya, telah berulang kali perusahaan Irwan Hidayat ini mendapat berbagai penghargaan. Sebut saja Economic Challengers Award dari Metro TV selama empat tahun berturut-turut sejak tahun 2010-2013 kategori Farmasi dan Obat-obatan. Kemudian, Indonesia Most Admire Company Award (IMAC Award) selama empat tahun berturut-turut sejak tahun 2011-2014. Certificate of Achievement “Health Promotion Award” tahun 2014 dari Singapura. Juga, Bung Hatta Award 2002 sebagai Perusahaan Teladan Cara Baik Bung Hatta, dan lain sebagainya. Irwan Hidayat memang telah menjadi seorang pengusaha yang dapat untuk dijadikan panutan, terutama bagi generasi di bawahnya. Cerita akan menjadi panjang jika merunut kisah perjalanan dan usahanya dalam membesarkan Sido Muncul. Namun, pria kelahiran Yogyakarta ini mengaku, tujuan hidupnya adalah dapat menjadi seorang yang bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan. Hal itu terbersit di benaknya ketika melihat tokoh dunia asal India, Mother Theresa. Kata-kata Ibu Theresa itu diakuinya berpengaruh besar padanya, bahwa seseorang harus dapat bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Itu filosofi hidup yang merasuk dalam sanubari Irwan Hidayat. Jadi, dengan pekerjaan dan bidang yang kini disandangnya, Irwan ingin mewujudkan filosofi itu melaluinya. “Yang saya ingin capai adalah supaya jamu dan obat-obat dari alam bisa membantu masyarakat 26

Desember 2014


an Ilahi. Seseorang sudah ditentukan untuk apa, kerja di bidang apa dengan porsinya masing-masing. Dan saya percaya bahwa jamu adalah jalan hidup saya. Jadi, sekali lagi, jika saya harus bermanfaat bagi orang lain, sudah tentu melalui pekerjaan saya inilah saya akan mengusahakannya,� tambah Irwan. Bagi Irwan, setiap pencapaian yang diperoleh Sido Muncul pun harus disyukurinya. Keberadaan dan keeksisan Sido Muncul baginya adalah kehendak Tuhan. Dan mensyukuri itu sederhana baginya, yaitu dengan cara bekerja keras tanpa mengharapkan rezeki melimpah dari Tuhan. Ia mengaku, bahkan tak pernah berpikir tentang hasil atau ke depannya akan seperti apa. Komitmennya satu, adalah bekerja dan lakukan yang benar. Itu saja. +

“Saya juga percaya pada penyelenggaraan Ilahi. Seseorang sudah ditentukan untuk apa, kerja di bidang apa dengan porsinya masingmasing. Dan saya percaya bahwa jamu adalah jalan hidup saya. Jadi, sekali lagi, jika saya harus bermanfaat bagi orang lain, sudah tentu melalui pekerjaan saya inilah saya akan mengusahakannya�

Desember 2014

27


PEPANGGIHAN PROFIL SUKSES

Edhi Haryadi

MengelolaHati Teks & Foto: Albert

Sejatinya inti dari diri manusia adalah hati. Hati adalah energi dari sebuah kecerdasan yang diberikan oleh Tuhan. Ketika seseorang sanggup mengelola hatinya, niscaya kehidupannya akan selalu berjalan dengan baik.

B

egitulah kiranya filosofi hidup yang dianut Edhi Haryadi dalam kesempatan perbincangan dengan Kabare di akhir acara working dinner Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) di Yogyakarta beberapa waktu lalu. Sebagai pejabat fungsional Kementerian Luar Negeri saat ini Edhi acap berkeliling ke berbagai kota di ndonesia sebagai pembicara dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh Kemenlu dalam kaitannya dengan sosialisasi Indonesia menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)2015. Menurut Edhi, kesepakatan yang telah disepakati negara-negara di ASEAN untuk membentuk komunitas MEA mengharuskan semua anggotanya termasuk Indonesia wajib mempersiapkan diri untuk memenuhi kesepakatan itu. Merubah cara pandang Kesepakatan masyarakat Indonesia yang meliputi berbagai aturan menghadapi perubahan ini di bidang memang menjadi agenda yang politik, selalu ia utarakan dalam ekonomi, sosial dan budaya. setiap kesempatan bertatap Aturan muka dengan berbagai aturan tersebut kalangan. diharapkan mampu membuat kondisi politik menjadi stabil dan aman dalam hidup berdampingan. Selain menjadikan lebih sejahtera dan berdaya saing tinggi di bidang ekonomi, secara sosial juga menjadi saling peduli satu sama lain. “Kalau satu keluarga besar ini bisa baik dengan cara seperti itu maka ke dalam akan baik pula,� ujarnya. Merubah cara pandang masyarakat Indonesia menghadapi perubahan ini memang menjadi agenda yang selalu ia utarakan dalam setiap kesempatan bertatap muka dengan berbagai kalangan.

28

Desember 2014

Kecenderungan masyarakat Indonesia yang selalu melihat sisi negatif dibanding positifnya pada segala sesuatu yang baru menjadi PR besar bagi pemerintah begitu pula dirinya untuk memberikan pemahaman. Sampai-sampai, bapak tiga anak ini sempat berpikir, “apa karena kita terlalu lama dijajah Londo, sehingga tak bisa berpikir positif dan optimistis?� Katanya. Bercita-cita awal sebagai guru, pria kelahiran Yogyakarta ini tak lantas bisa memenuhi keinginannya. Tak kunjung bekerja, Edhi pun memenuhi ajakan teman hingga kesasar diterima di Departemen Luar Negeri (Deplu) waktu itu, selepas lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Hubungan Internasional di tahun 1982 karena tidak betah menganggur. Hingga saat ia mulai mengikuti pendidikan di Deplu, banyak panggilan datang dari beberapa universitas di Indonesia untuk mengajar. Namun setelah sempat dalam kebimbangan, akhirnya ia memutuskan untuk menutup keinginan mengajarnya dan mantap melanjutkan pendidikan di Deplu. Di awal kariernya, Edhi ditempatkan di Aljazair, lalu dipindahkan ke Brussel. Sepulang dari Brussel ia sempat diperbantukan di Sekretariat Negara sebagai asisten deputi untuk urusan ekonomi. Ia pun kemudian menjadi kepala biro naskah dan penerjemahan Sekretariat Negara yang pertama, biro yang dibuat hanya dalam hitungan jam bersama salah seorang rekannya Imron atas permintaan Mensesneg pada zaman Presiden Gus Dur. Lalu ia ditugaskan kembali oleh Kemenlu ke Singapura sebagai Wakil Dubes atau DCM (Deputy Chief of Mission) selama 2 tahun. Selanjutnya ditugaskan menjadi duta besar di Jenewa sekitar 2,5 tahun sebelum dipanggil pulang menjadi Dirjen AMEROP. Ia pun sempat menjadi staf ahli di Kementrian BUMN hingga bisa menjadi salah satu komisaris perusahaan plat merah Merpati Nusantara sejak 2009. Pria yang juga tergabung dalam kepengurusan Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) ini juga sempat menjadi Legal advisor PT. KAI sebelum akhirnya kembali lagi ke Kemenlu sebagai pejabat fungsional dari 2011 sampai sekarang. +


Desember 2014

29


PEPANGGIHAN PROFIL SUKSES

Dr. HM Soerya Respationo, SH, MM

SinergiPemerintah

Daerah & Pusat Teks: FA Herru; Foto: Budi Prast

D

i bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo, maritim dijadikan poros pembangunan bangsa ke depan. Bangsa Indonesia yang telah lama memunggungi laut, kini diajak berbalik menghadap ke laut, mengingat potensi kelautan Indonesia yang amat besar. Dengan ini, Dr. HM Soerya Respationo, SH, MM adalah salah seorang yang menyambut positif program pemerintah tersebut. Dr. HM Soerya Respationo, SH, MM adalah seorang Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Sebagai seorang pemimpin di daerah yang 96 persen wilayahnya adalah laut, tentunya pria asal Jogja yang biasa disapa Soerya ini juga ingin masyarakat Kepri dapat mencapai kesejahteraan melalui sektor bahari. Menurutnya, konsep kemaritiman yang dikembangkan pemerintah saat ini memang dinilai sangat relevan dengan Kepulauan Riau yang jelas sebagian besar wilayahnya adalah perairan. “Karakteristik daerah kami adalah kupulauan, yang sebagian besar wilayahnya merupakan lautan. “Dan kedepannya, tinggal Masyarakatnya pun sebagian bagaimana menyinergikan besar nelayan. program pemerintah pusat Dengan itu, tentu sumber daya dengan program daerah untuk kelautan harus fokus pada kepulauan atau menjadi perhatian tersendiri, seperti kemaritiman ini” pariwisatanya, perikanannya, atau sumber daya alam yang ada di lautnya. Program kemaritiman pemerintah saat ini sebetulnya sangat pas diterapkan di Kepulauan Riau. Dan kedepannya, tinggal bagaimana menyinergikan program pemerintah pusat dengan program daerah untuk fokus pada kepulauan atau kemaritiman ini,” jelas Soerya Respationo. Ditambakan Soerya, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau pun tentu akan berupaya seoptimal mungkin agar potensi kemaritimannya dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di sana. Seiring dengan komitmen pemerintah pusat, para pemimpin Kepulauan Riau termasuk Wakil Gubernur Soerya Respationo, 30

Desember 2014

tentu saja bersikap optimis pula potensi kemaritiman Kepulauan Riau benar-benar dapat menjadi penopang bagi peningkatan perekonomian daerah dan masyarakat. Namun demikian, tentunya keoptimisan itu juga musti diikuti dengan tindakan proaktif seluruh masyarakat dan pemerintah Kepulauan Riau sendiri. Dr. HM Soerya Respationo, SH, MH, sendiri adalah seorang alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang lulus pada tahun 1987. Pendidikan Soerya berlanjut di Sekolah Tinggi IBLAM di jenjang Pasca Sarjana Magister Hukum dan lulus pada tahun 2003. Sedangkan gelar Pasca Sarjana S3 dari Program Doktor Ilmu Hukum didapatnya dari Universitas Hasanuddin Makassar, Ujungpandang. Sesuai dengan latar belakang pendidikannya, awalnya Soerya berkarier di ranah hukum. Ia pernah menjadi seorang Pengacara untuk Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Dharma Sabha Yogyakarta tahun 1982. Kemudian menjadi Penasihat dan Peneliti di lembaga yang sama pada tahun 1985-1987. Di tahun-tahun berikutnya, Soerya juga pernah memanajeri dan menjadi pimpinan sejumlah perusahaan swasta di Kota Yogyakarta, Jakarta dan juga Batam, sebelum akhirnya ia meniti karier di dunia politik. Untuk periode tahun 2000-2004, Soerya Respationo memulai karier politiknya sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Batam. “Dulu Batam belum memiliki DPRD. Lalu di tahun 1999 dengan keluarnya UU No.22 tahun 1999 tentang otonomi daerah, Batam pun menjadi kota otonom yang ditetapkan dengan UU No.53 tahun 2000. Dengan begitu harus ada DPRD-nya. Dan saat pertama kali itu, saya berhasil menjadi Wakil Ketua DPRD Batam sampai 2004. Kemudian 2004-2009, saya terpilih kembali sebagai Ketua DPRD Batam,” jelas Soerya. Soerya menambahkan, bahwa di tahun 2009-2010, ia sempat menjadi Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Kepri. “Baru delapan bulan mengemban jabatan itu, saya mengajukan diri untuk ikut Pilkada sebagai calon Wakil Gubernur Kepulauan Riau periode 2010-2015,” katanya lagi. Lalu, setelah melalui serangkaian proses pilkada yang berlangsung aman, maka secara mayoritas masyarakat Kepulauan Riau memilih pasangan Muhammad Sani dan HM. Soerya Respationo sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Riau. Pada tanggal 19 Agustus 2010 keduanya dilantik secara resmi oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia di Tanjungpinang. +


Desember 2014

31


GEBYAR

FESYEN

Feminim dan elegan, kesan yang muncul ketika material dasar batik dobby dikombinasi dengan kain satin-silk polos dan organdisilk, tampil dalam ujud Pepplum dress yang sangat cocok digunakan pada acara pesta atauformal.

32

Desember 2014


T

erik mentari siang itu tak menghalangi sesi pemotretan kali ini. Di tengah komplek perumahan urban di utara Jogja, enam busana dari Rianty Batik yang berbahan dasar batik d tenun, dengan permainan kombinasi material yang apik, tampil seolah mewujudkan transformasi material tradisional sebagai warisan budaya Nusantara ke dalam wujud modern sehingga sesuai untuk kehidupan urban-style.

Desember 2014

33


GEBYAR

FESYEN

Simple-urban, gaya yang diusung oleh si pemilik brand, tampak dalam mini-sackdress yang berbahan dasar kain tenun motif rang-rang, dan dipadukan dengan kain katun lurik polos, menjadikan busana ini dapat dipakai juga di acara formal maupun nonformal.

34

Desember 2014


Berbahan dasar kain batik katun yang diolah dengan teknik cap-tulis, menjadikan simple-cocktail dress ini tampil cantik di segala suasana. Desember 2014

35


GEBYAR

FESYEN

Kehidupan urban yang menuntut simplicity dan kepraktisan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga menginspirasi dibuatnya simple-casual dress masih berbahan dasar kain katun cap-tulis, dikombinasi dengan kain lurik yang nyaman digunakan dalam daily activity.

36

Desember 2014


Dalam konsep modern, busana berbahan dasar batik katun warna sogan yang diwarnai dengan teknik colet dipermanis dengan paduan brocade hitam, diolah sedemikian rupa hingga memunculkan kesan simple dan chic bagi pemakainya saat tampil dalam suasana formal maupun nonformal.

Desember 2014

37


GEBYAR

FESYEN

Jibao, seperti namanya, merupakan busana yang mendunia khususnya digunakan pada acara imlek atau tahun baru Cina, masih dengan material utama batik katun cap-tulis dengan aksen kancing shanghai, merupakan ujud transformasi material batik sebagai warisan budaya bangsa yang dapat diterima di dunia internasional.

38

Desember 2014


R

ianty Batik merupakan brand terbaru dari Batik Surya Group yang memiliki konsep perpadanan batik tradisional Indonesia dengan fashion modern. Konsep yang Rianty kombinasikan ini merupakan yang salah satu yang terdepan di Indonesia. Didukung oleh staf dan timnya yang memiliki keahlian di bidangnya masingmasing, sampai saat ini ia selalu berusaha meningkatkan kualitas baik itu dari segi desain maupun material agar dapat memberikan yang terbaik di setiap produk-produknya, yaitu busana wanita, busana pria, busana anak, serta aksesorisnya. Kini dengan jumlah customer yang mencapai angka lebih dari 100.000 orang, Rianty Batik telah mengembangkan produksi baik divisi batik printing maupun batik cap mereka. Dengan kapasitas produksi lebih kurang 10.000 meter per bulan, ia kini telah mulai melebarkan jangkauan pasarnya ke daerah-daerah lain di Indonesia. Dengan tagline, “Pesona Budaya Nusantara� di tahun 2014 ini, merupakan salah satu bentuk kepedulian untuk menjaga serta melestarikan pesona budaya bangsa Indonesia. +

Busana & Assesoris : Rianty Batik by Batik Surya Group Model: Ency Fotografer: Budi Prast Asst. Fotografer: Sutoto Stylist & Writer: Tyas Santhi Fatmasari Make Up & Hair Do: Virdausi Salon Koordinator: Farid Imawan Editing: Sutoto Lokasi: Hyarta Residence Yogyakarta

Jl. Malioboro 79, Yogyakarta, Telp. 0896 3363 0671 - PIN BB: 7D5509B4 Website: www.riantybatik.com

Jl. Palagan Tentara Pelajar KM 7, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, Telp. 0274-4361010


CANTHING ARTIKEL LEPAS

Musyawarah Nasional XII KAGAMA

Mengawal Visi Kemaritiman Teks: FA Herru; Foto: Budi Prast, Farid Imawan

K

AGAMA, sebuah organisasi persatuan para alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, pada 18 Desember 2014 ini genap berusia 56 tahun. Di usianya yang sudah lebih dari setengah abad itu, KAGAMA telah menjadi organisasi besar yang solid dan aktif, yang memiliki banyak peran di tengah masyarakat. Dengan payung kekeluargaan, organisasi ini bukan semata sebuah ruang kumpul dan komunikasi para alumnus UGM. Namun, ia juga sebuah organisasi yang bervisi, yaitu turut berkontribusi dan memberi sumbangsih dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. KAGAMA senantiasa mengoptimalkan peran jaringan alumni dan almamater, yang kontribusinya tak bisa dipandang sebelah 40

Desember 2014

mata. Sebab tak sedikit alumni UGM yang sudah mengambil peran strategis dalam banyak usaha pembangunan negara dan bangsa. Dengan begitu, UGM telah membuktikan alumninya memiliki kualitas intelektual dan pribadi-pribadi tangguh, yang selalu menuangkan kemampuannya dengan wujud peran serta di dalam sosial kemasyarakatan dan pembangunan. Di tahun 2014 ini, KAGAMA telah sukses menggelar tradisi lima tahunannya yaitu Musyawarah Nasional (Munas). Musyawarah Nasional ini pun diselenggarakan sebagai ujud dedikasi intelektual alumni UGM untuk berkontribusi menyumbangkan hasil pemikirannya demi kemajuan negara dan bangsa. Seiring dengan visi presiden terpilih Republik Indonesia, Ir. H. Joko

Widodo yang ingin mengembalikan kejayaan maritim Indonesia, Munas XII KAGAMA yang digelar di Kendari, Sulawesi Tenggara, 6 - 9 November 2014 lalu, merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap rancangan pembangunan pemerintah ke depan. Seperti yang kita tahu, Presiden Joko Widodo telah menegaskan arah pembangunan Indonesia. Sebagai negara maritim, Indonesia musti menguatkan kembali identitas kemaritiman itu sendiri. Presiden menilai, negara kepulauan kita ini, yang sebagian besar wilayahnya adalah lautan, sudah seharusnya pembangunannya disesuaikan dengan karakteristik geografis tersebut. Visi Presiden Jokowi terhadap pengembangan sektor maritim ini, kembali menguatkan diskursus pengembangan


potensi kelautan di Indonesia. Indonesia di masa lampau memang pernah berjaya dengan maritimnya. Sebut saja Kerajaan Sriwijaya, Singasari, atau juga Majapahit, yang di masa itu sudah memaknai kebudayaan maritim dan mewujudkannya dalam kebijakan pemerintahannya. Budaya maritim yang berkembang saat itu pun telah berhasil membawa kerajaan-kerajaan tersebut ke

puncak kejayaan. Hal ini p tentunya tak hanya perlu t diketahui, mustinya juga d dipahami, bahwa kejayaan d maritim masa lampau m membuktikan sekaligus m merefleksikan bahwa bangsa m Indonesia pernah dan In berkemampuan hidup di tengahbe tengah laut yang maha kaya. te Karena itulah, acara Munas XII KAGAMA yang bertempat di KA Phinisi Ballroom Grand Clarion Ph Hotel, Kendari, mengusung tema Ho besar “Revitalisasi Negara Maritim bes yyang ang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian�. Tema ini Berk diagendakan tentunya untuk diag mengawal visi misi pemerintahan men Presiden Joko Widodo dan Pres pasangannya Wakil Presiden Jusuf pasa Kala dalam mewujudkan cita-cita besar di bidang kemaritiman. KAGAMA merasa terpanggil dan bertanggung jawab moral, sebab Presiden Jokowi sendiri adalah seorang alumnus UGM. Hasil kerja dari munas tersebut memang menjadi bahan usulan untuk pemerintah. Sebagai bagian dari KAGAMA, Presiden Joko Widodo sendiri berkenan hadir dan membuka secara resmi Munas

XII KAGAMA tersebut. Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo menyampaikan beberapa isu strategis pembangunan negara ke depan yang salah satunya mengenai harapan besarnya di bidang kemaritiman. Saat itu beliau menyatakan bahwa pemerintah memiliki program prioritas, seperti pembangunan tol laut dan potensi laut Indonesia. Presiden pertama yang berasal dari UGM ini menyampaikan pula rasa bangganya sebagai anggota KAGAMA yang sekaligus dapat mengharumkan nama almamater dengan menjadi presiden. Dan

Musyawarah Nasional ini pun diselenggarakan sebagai ujud dedikasi intelektual alumni UGM untuk berkontribusi menyumbangkan hasil pemikirannya demi kemajuan negara dan bangsa

Desember 2014

41


CANTHING ARTIKEL LEPAS para tokoh nasional yang lain. Munas XII KAGAMA yang diketuai oleh Prof. Soenjoto ini diikuti oleh lebih kurang 1.000 peserta. Dalam pelaksanaannya yang berlangsung empat hari tersebut, KAGAMA juga mengagendakan pemilihan kepengurusan baru untuk periode 2014-2019. Munas tersebut melahirkan sebuah kesepakatan bersama bahwa Ganjar Pranowo, gubernur Jawa Tengah, didaulat menjadi Ketua Umum PP KAGAMA yang baru, menggantikan ketua umum periode 20092014, Sri Sultan HB X. Telah disepakati pula nama Budi Karya Sumadi, direktur utama Jakpro, sebagai Ketua di kesempatan ini pula, Presiden Jokowi pun meminta seluruh alumnus UGM dan universitas lainnya untuk dapat mendukungnya dalam menjalankan roda pemerintahan. Bersama-sama dan bahu membahu menjaga kesatuan dan bekerja membangun bangsa. Selain dihadiri presiden, pembukaan Munas XII KAGAMA tersebut juga dihadiri oleh ibu negara Iriana Widodo, Menteri Pertanian dan Kedaulatan Pangan Andi Amran Sulaiman, Menteri Sekretaris Negara Prof. Pratikno, Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam. Selain itu, hadir pula Ketua Umum PP KAGAMA Sri Sultan Hamengku Buwono X, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wakil Gubernur Kepulauan Riau Soerya Respationo, dan

KAGAMA sebagai sebuah organisasi kekeluargaan alumni dengan almamaternya tidak cukup hanya memiliki ciri khas kerakyatan saja, tetapi dituntut untuk berjuang di tengah rakyat guna mendayagunakan segala kemampuannya, menggali potensi terutama dalam rangka membangun bidang maritim yang mandiri dan berdaulat

42

Desember 2014


Harian, dan Prof. Dr. Ir. Usman Rianse, MSi yang adalah rektor Universitas Halu Oleo, Kendari, sebagai Wakil Ketua. Sedangkan Sri Sultan Hamengku Buwono X sendiri didaulat sebagai Dewan Pertimbangan Organisasi periode 20142019. Dalam sambutannya setelah ditetapkan sebagai Ketua Umum KAGAMA, Ganjar Pranowo menyebutkan bahwa program kerja KAGAMA ke depan salah satunya adalah menjalin komunikasi dan sinergi dengan seluruh Pengurus Daerah (Pengda) agar terbangun guyub rukun antaranggota. Hal itu akan dilakukan melalui pertemuanpertemuan secara langsung maupun melalui cara virtual atau memanfaatkan kecanggihan teknologi komunikasi saat ini. Alumnus Fakultas Hukum ini menambahkan bahwa program kerja yang akan dijalankan harus berpatokan pada nilai-nilai

perjuangan, kerakyatan, dan kebangsaan, seperti yang telah diajarkan almamater. Dengan menjalin komunikasi dan silaturahmi, KAGAMA akan menjadi potensi yang siap mendukung dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara. Disinggung oleh banyak peserta munas, Ganjar Pranowo dinilai sebagai sosok yang tepat untuk memimpin KAGAMA saat ini. Ia adalah generasi muda KAGAMA yang berprestasi dan memiliki jaringan nasional yang luas. Rekam jejaknya sebagai pemimpin Provinsi Jawa Tengah pun baik. Dengan terpilihnya Ganjar Pranowo dan Budi Karya, serta sosok-sosok muda yang lain dalam kepengurusan periode 20142019, membuktikan adanya regenerasi yang terbuka dalam organisasi KAGAMA. Munas XII KAGAMA kali ini salah satu agendanya memang memilih ketua atau kepengurusan baru kep

untuk melanjutkan keberadaan organisasi. Namun, suksesi di tubuh KAGAMA itu tidak jauh lebih penting dari tujuan utamanya, yaitu mengawal pemerintahan Jokowi-JK. Seperti dikatakan Budi Karya dalam wawancaranya dengan media lain, bahwa tujuan besar yang dibawa KAGAMA sendiri adalah menyongsong globalisasi menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang kuat dan sinergitas. Karena itu, KAGAMA sebagai sebuah organisasi kekeluargaan alumni dengan almamaternya tidak cukup hanya memiliki ciri khas kerakyatan saja, tetapi dituntut untuk berjuang di tengah rakyat guna mendayagunakan segala kemampuannya, menggali potensi terutama dalam rangka membangun bidang maritim yang mandiri dan berdaulat. Pada munas kali ini, KAGAMA menggandeng Kabare Magazine sebagai media partner untuk meliput acara ini. +

Desember 2014

43


CANTHING ARTIKEL LEPAS

S

eperti telah disebutkan, acara Munas XII Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada dihadiri oleh lebih kurang 1.000 peserta. Dengan semangat rasa memiliki serta kebanggaannya kepada almamater, para pesertanya terdiri dari perwakilan pengurus KAGAMA pusat dan daerah, serta para tamu undangan. Seperti perwakilan dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, Kepulauan Riau. Ada pula perwakilan yang datang dari Bengkulu, Nusa Tenggara Barat, Riau, Bali, Banten, Lampung, Maluku Utara, Gorontalo, Pengcab Depok, dan juga Pengcab Samosir. Tak sedikit pula tokoh-tokoh bangsa yang turut hadir dalam forum munas kali ini. Boleh dikata, pelaksanaan munas kali ini cukup semarak. Selain hadir karena rasa memiliki dan cinta almamater, para peserta dan hadirin yang lain cukup antusias untuk bertemu dengan para tokoh bangsa tersbut. Tentu, Presiden Joko Widodo menjadi sosok yang dinanti-nanti. Bak seorang artis idola, seusai membuka dan menyampaikan pidatonya dalam forum munas ini, Joko Widodo seperti

Semangat dan Antusiasme Peserta

Munas XII KAGAMA

44

Desember 2014


kebanjiran para rakyatnya yang sekadar ingin bersalaman dengannya. Hampir tak beda dengan Jokowi, Ganjar Pranowo pun demikian halnya. Sebagai sosok muda yang memang telah digadang-gadang untuk dapat memimpin KAGAMA, gubernur Jawa Tengah ini pun tak jarang meladeni beberapa peserta dan hadirin yang ingin bersalaman dan berfoto bersama. Keduanya seolah menjadi magnet tersendiri pada acara musyawarah nasional kali ini. Cita-cita mereka pada almamater dan KAGAMA, serta terutama pada bangsa dan negara yang sempat disampaikan kedua tokoh tersebut dalam pidatonya, tak urung memercik semangat para alumnus yang lain untuk dapat menyukseskan Munas XII KAGAMA dan tujuannya ke depan. + Desember 2014

45


CANTHING ARTIKEL LEPAS

Meriah di

46

Ekspo

Munas XII KAGAMA

Desember 2014


P

enyelenggaraan Munas XII KAGAMA di Kendari, Sulawesi Tenggara, juga diwarnai dengan pameran properti. Ada empat perusahaan properti nasional yang telah membangun propertinya di Yogyakarta turut hadir menyemarakkan acara munas sekaligus menawarkan “buah kenang” dari kota yang penuh nostalgia bagi alumni itu. Pameran atau ekspo yang mengambil tempat di depan ruang Phinisi Ballroom Grand Clarion Hotel menampilkan bermacam produk berupa perumahan kelas premium, apartemen dan kondotel. Ruang ekspo tampak selalu dipenuhi oleh para peserta munas. Tak sedikit mereka yang antusias menilik satu per satu tenant di ekspo tersebut. Dan, tak sedikit pula mereka yang tertarik pada perumahan, apartemen dan kondotel yang dipamerkan. Namun demikian, rupanya antusiasme juga ditunjukkan oleh para pihak perusahaan yang mengikuti ajang ekspo ini. Masingmasing pun menyampaikan komentar dan pendapatnya. “Kami m merasa senang karena ajang seperti Munas XII KAGAMA ini sangat ccocok untuk menunjukkan apa yang kami punya. Kami pun dapat b bertemu banyak klien. Dan yang pasti, banyak dari mereka yang b belakangan menghubungi kami setelah acara Munas XII KAGAMA uusai diselenggarakan,” ujar Mita Ratri, marketing manager PT. S Saraswanti Indoland Development yang saat itu menampilkan M Mataram City Apartment & Condotel. Senada dengan pernyataan itu, menurut Ibnoe Nugroho, direktur P Citra Parama Karya yang dalam ekspo itu menawarkan PT. ko kondotelnya bernama Fame Hotel, menyatakan bahwa event Munas K KAGAMA 2014 ini memiliki nilai strategis bagi pemasaran propertinya. Acara itu merupakan momen yang sangat tepat sebagai meeting point para alumnus Jogja yang sebagian dari mereka kini sebagai pribadi dengan ekonomi mapan, tentunya berhasrat memiliki investasi dalam bentuk properti, khususnya di Yogyakarta, yang notabene sebagai kota yang sarat dengan kenangan bagi mereka. Rafael J Purwoko, perwakilan dari PT. Bukit Alam Permata dengan produk propertinya Uttara The Icon, pun demikian. Ia berkesan pada tempat penyelenggaraan yang baik dan berfasilitas lengkap. Acaranya pun meriah dan dihadiri oleh banyak pejabat seluruh Indonesia dan presiden RI. Dengan begitu, ajang ekspo ini menjadi media yang tepat untuk menunjukkan produk apartemen dan kondotelnya. Dapat turut meramaikan Munas XII KAGAMA di Kendari juga merupakan kesempatan baik bagi Direktur PT. Asa Persada Fasco Mansion, Hartono. “Yang jelas, di ajang ini kami dapat memperkenalkan properti kami kepada publik nasional,” terang Hartono yang dalam ekspo tersebut memperkenalkan perumahan kelas premiumnya. Selain perusahaan-perusahaan properti nasional itu, tim Kabare yang dipimpin oleh Drg. Eddy Purjanto yang kebetulan juga seorang alumnus UGM dari Fakultas Kedokteran, pun memiliki booth khusus di ajang ekspo tersebut. Bekerjasama dengan De Mata 3D Museum, Kabare yang telah menjadi bacaan para alumni Jogja dan tokoh nasional menghadirkan tempat tersendiri untuk berfoto dengan latar belakang gambar Kantor Pos Besar Yogyakarta dan Jl. Malioboro, Yogyakarta. Tak lain, booth ini sengaja dihadirkan sekadar untuk menghadirkan nuansa kota yang banyak dirindukan para alumnus UGM. Dengan ini, tak sedikit para peserta munas yang bersuka ria berfoto bersama di tempat itu. + Desember 2014

47


CANTHING ARTIKEL LEPAS

Lamborghini Bali Bullrun 3 Teks&Foto: Herlan

B

ali BullRun 3 sekali lagi membuktikan dirinya untuk menjadi acara touring ikon bagi masyarakat supercar di seluruh Indonesia. Lebih dari 55 unit Lamborghini yang turut berpartisipasi, supercar ini makin membuktikan taringnya. Kali ini, para pencinta supercar dari berbagai klub pengguna Lamborghini mengikuti Bali Bullrun 3 di Pulau Dewata, Bali. Dalam acara ini, Kabare mendapat invitation secara khusus dari Lamborghini untuk melihat dari dekat bagaimana esensi gaya hidup nan mewah dari kegiatan bergengsi ini. Selama empat hari penuh, mulai dari 25 - 28 September 2014, para pengguna supercar ini mengikuti touring wisata di sekitar kota-kota megah Bali. Sekitar 48

Desember 2014

55 unit Lamborghini dari Jakarta, Medan, Bandung, Yogyakarta, Solo, dan Bali bergabung untuk mengemudi sejauh 451 km mengelilingi tempat yang menarik dan berkesan yang ada di Bali. CEO Lamborghini Jakarta, Johnson Yaptonaga mengatakan bahwa acara ini merupakan kegiatan tahunan Lamborghini untuk mengelilingi sekaligus menikmati keindahan pesona alam di Pulau Bali. “Bali Bull Run 3 ini bisa dikatakan juga sebagai acara gathering tahunan para pemilik Lamborghini di Indonesia. Sejak tahun 2012 Lamborghini Jakarta memang telah menggelar kegiatan touring bertajuk Bali Bullrun, dan kali ini adalah touring dengan peserta


terbanyak. “Acara ini sekaligus untuk menunjukkan kepada wisatwan asing bahwa di Indonesia juga banyak mobil Lamborghini,� ungkapnya kepada Kabare. Dalam acara tersebut, Lamborghini juga mengadakan program CSR di beberapa desa, seperti Desa Tangguwisia, Desa Bubunan dan Desa Sulanyah. Desa Tangguwisia di Kabupaten Buleleng mendapatkan bantuan sebesar Rp. 80.000.000,- karena desa ini terpilih sebagai desa terbersih di Kabupaten Buleleng, Bali. Acara CSR yang juga disponsori oleh Airbus Helicopter, Pan Pasific Insurance, Forza Land, Casio, The Harvest, Pertamax Racing dan

lainnya ini disambut hangat oleh seluruh warga desa-desa tersebut. Dalam melakukan touring, Lamborghini memang tidak pernah melupakan kegiatan CSR, karena ini merupakan ujud kepedulian mereka terhadap masyarakat yang membutuhkan. Untuk ke depannya, Lamborghini akan terus mengadakan acara serupa di kota-kota yang memiliki daya tarik wisatawan. Medan dan Lombok dipastikan akan menjadi destinasi selanjutnya dari event ini. Adanya Bullrun juga diharapkan mampu meningkatkan kepedulian mereka dan menjadi komunitas yang lebih baik lagi dari sebelumnya. + Desember 2014

49


CANTHING ARTIKEL LEPAS

Wastra Adat Kraton dalam Pameran

Tradisi Pernikahan Teks & Foto: BK

U

ntuk menjaga keberlanjutan seni dan budaya akan tradisi karaton nusantara sebagai bagian kekayaan Nusantara, Paguyuban Catur Sagotra gotra Nusantara menyelenggarakan pameran wastra adat keraton dalam tradisi pernikahan. Pameran diselenggarakan bersama Museum Tekstil Jakarta pada tanggal 21-25 September 2014. Pameran ini terselenggara sebagai bentuk tanggung jawab Paguyuban Catur Sagotra Nusantara yang merupakan pusat budaya dan kepanjangan tangan keraton untuk lebih membuka diri sehingga dapat memberi arti dan manfaat kepada masyarakat Indonesia. Pameran wastra (kain) adat adalah salah satu kekayaan tradisi keraton yang berharga, tidak hanya karena material dan teknik pembuatannya yang begitu rumit, tapi karena muatan yang terkandung di dalamnya mengandung banyak filosofi, simbol, dan spiritualisme yang merupakan gambaran hubungan harmonis Sang Pencipta, manusia, dan alam Pembukaan pameran wastra adat keraton dalam tradisi pernikahan dibuka oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Bidang Kebudayaan, Prof. Ir. r. Wiendu Nuryanti, MArch, PhD. Dalam sambutannya beliau mengatakan, “kegiatan ini patut diapresiasi bersama, sebab kitalah pewaris kekayaan budaya bangsa. Sudah sepatutnya dijaga, dikembangkan, dan meneruskan warisan budaya ini kepada generasi yang akan datang. Wastra adat pada zamannya merupakan elemen sandang utama masyarakat kita. Namun seiring berjalannya waktu, produksi dan penggunaan wastra adat tergerus akibat bergesernya kiblat busana kita. Dengan upaya anak bangsa untuk terus mempertahankan eksistensi wastra adat, berhasil mengantarkannya mendapat pengakuan lembaga dunia. Itu perjalanan yang panjang dan melelahkan, akan tetapi paling tidak mampu menyadarkan khalayak dalam dan luar negeri tentang eksistensi batik dan aneka wastra adat Nusantara lainnya.� Selain pameran wastra adat keraton, jjuga ditampilkan peragaan busana p pengantin keraton yang menampilkan b busana pengantin dari keraton-keraton yang te tergabung dalam Paguyuban Catur Sagotra N Nusantara, seperti dari Kasunanan Su Surakarta, Pura Mangkunegaran, Kasultanan N Ngayogyakarta, Pura Pakualaman dan Puri Ag Agung Karangasem Bali. Selain pameran dan peragaan busana, pa pada pameran ini diadakan workshop bag bagaimana membuat wiron gaya Solo atau Jog Jogja dan talkshow yang mengupas kekayaan kha khazanah batik keraton dalam rangkaian upa upacara pernikahan. + 50

Desember 2014



CANTHING ARTIKEL LEPAS

Ngayogjazz 2014

“Tung Tak Tung Jazz� Teks: FA Herru; Foto: Sutoto

P

entas musik jazz tahunan Ngayogjazz 2014 garapan musisi Djaduk Ferianto dan kawan-kawan kembali digelar di Desa Wisata Brayut, Pendowoharjo, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Berlangsung pada Sabtu, 22 November 2014, mulai pukul 09.00 - 22.00, desa ini menjadi tuan rumah pagelaran musik jazz untuk kedua kalinya. Seperti yang telah diketahui, pergelaran musik jazz bertajuk Ngayogjazz merupakan sebuah peristiwa budaya yang menghadirkan musik jazz dengan cara yang berbeda. Sejak awal pementasannya, Ngayogjazz dicita-citakan untuk mendobrak pandangan masyarakat Indonesia tentang musik jazz, dimana masyarakat menganggap bahwa jazz adalah musik mewah dan hanya bisa dinikmati oleh para kaum elitis. Dengan ide dan cara dari penggarapnya, Ngayogjazz mengubah musik jazz mejadi musik yang mudah diterima, murah, egaliter, dan cocok juga dinikmati

52

Desember 2014


Bujana, Mezcal Jazz Unit, YK Samarinda, B Miyoshi Masato Duo, Kancaku Band, Van M JJava, Jay & Gatra Wardaya with Gamin, dan llain-lain. Ada pula penampil yang berasal dari A kkomunitas musik, seperti Blue Batik Replica (Komunitas Jazz Pekalongan), Jogja Blues (K Forum, Swara Nusantara (Jazz Ngisor Ringin), F JJazz a mBen Senen, Etawa Jazz, dan Aditya Ong Trio T (Solo Jazz Society). Memang, Ngayogjazz bukanlah sebuah panggung yang hanya b u diminati para musisi atau grup musik tanah air di saja. sa Musisi atau grup yang berasal dari luar negeri pun ingin menunjukkan musiknya di ne panggung Ngayogjazz. pa Tak ayal, penampilan mereka tak hanya mengundang ribuan pengunjung, tapi juga me sanggup membuat pengunjung terpana dan san terhibur. Bahkan, masyarakat desa setempat pun ter mulai mu ketagihan dengan musik jazz yang ternyata dapat menyatu dengan semua kalangan. tern Dalam pergelaran ini, ditampilkan pula beberapa kesenian tradisional seperti jatilan, hadrah, pantomim, bregodo, penampilan musikus jalanan Sujud Kendang, Tedjo Badut, dan Ledek Gogik. Tak hanya itu, event Ngayogjazz tahun ini juga menyajikan pasar jazz dan festival foto. +

siapa saja dan dimana saja, bahkan di kalangan masyarakat desa sekalipun. Karena itulah, pergelaran ini selalu memilih tempat di tengah-tengah desa di Yogyakarta. Desa Brayut merupakan salah satu desa wisata di Yogyakarta yang sering kali menjadi tempat berlangsungnya kegiatan berskala nasional maupun internasional. Desa ini pernah menjadi tempat atau lokasi syuting film, tempat festival film Asia, dan forum internasional Asia. Desa Brayut juga kerap menggelar acara kesenian tradisional, seperti gamelan. Pergelaran Ngayogjazz tahun 2014 ini diberi judul “Tung Tak Tung Jazz�, diambil dari suara kendang yang dilisankan. Ngayogjazz memang memaknai musik jazz sebagai musik yang penuh kegembiraan. Hal itulah yang coba digambarkan dalam kata “Tung Tak Tung Jazz�. Dalam pergelaran musik jazz ini, dari pagi hingga malam menampilkan puluhan musisi kelompok dan perorangan. Sebut di antaranya grup Balawan Trio, Shadu Band, atau gitaris Dewa


CANTHING ARTIKEL LEPAS

PernikCantik di

Teks: Della Yuanita;Foto: Budi Prast

R

emaja seringkali diidentikkan dengan gaya yang ceria dan penuh warna. Apalagi jika kita melihat remaja zaman sekarang yang tak hanya cerdas, namun mereka juga memiliki gaya tersendiri dalam memadupadankan busana serta aksesoris yang dipakainya. Kejelian dalam melihat tren fesyen remaja masa kini rupanya menginspirasi pasangan Nanang Syaifurrozi dan Anne yang sedari duduk di bangku kuliah sudah membuat pernakpernik, salah satunya adalah frame foto. Usaha mereka berawal dari keinginan untuk membeli sebuah frame foto yang bagus dan memberi kesan cerah ketika dipajang. Namun sayang mereka tidak menemukan frame foto yang diinginkan. Akhirnya Anne yang memiliki hobi membuat pernak-pernik ini mencoba membuat frame foto sendiri. Tak disangka banyak sekali teman-teman kuliah yang suka dengan hasil karyanya. “Akhirnya tahun 2000-an, saya dan istri menyewa kamar

54

Desember 2014


kos untuk kami jadikan semacam toko kecil untuk memajang produk kami. Kemudian kami juga mencoba berjualan di Sunday Morning UGM, dan tahun 2002 kami ditawari untuk mengikuti Festival Kesenian Yogyakarta di Benteng Vredeburg. Saat itu ada seorang turis dari Yunani yang mampir ke tempat kami di FKY. Rupanya dia suka dengan produk buatan kami. Akhirnya dia order sebanyak 10.000 buah frame foto untuk dijual di negaranya dan juga di Eropa. Karena permintaannya cukup rutin akhirnya membuat kami semakin yakin dan percaya a diri bahwa bahwa produk kami bisa laku di pasaran,� ungkap Nanang kepada Kabare. Nama Rumah Warna sendiri mulai ulai digunakan ketika pada tahun 2003 mereka menyewa sebuah rumah kecil cil untuk dijadikan toko pernak-pernikk di kawasan Selokan Mataram. Kemudian rumah tersebut dicat aneka warna dan karena eye catching maka banyak teman dan pelanggannya menyebut tokonya sebagai rumah warna. Sejak saat itulah keduanya sepakat untuk memakai nama Rumah Warna sebagai brand usahanya. Seiring berjalannya waktu, Rumah Warna tak hanya sekadar membuat frame foto saja namun

juga mulai memproduksi pernak-pernik lain hingga akhirnya kini tas menjadi produk utamanya. Sejak resmi berdiri tahun 2004, produk yang dihasilkan Rumah Warna mulai diberi label. Kemudian barang yang diproduksi pun mulai berkembang ke aneka pernak-pernik lain, seperti boks kosmetik, sprei, bed cover, dompet dan tas. Show room pertama Rumah Warna berdiri pada tahun 2005, tepatnya di Jalan Ring Road Utara. Semakin meningkatnya jumlah orderan yang masuk membuat show room Rumah Warna pun semakin banyak. Rumah Warna pun mulai membenahi manajemen perusahaan dan menempati ruang usaha baru di Jalan Kemuning No. 17, Sawitsari, Depok, Sleman, Yogyakarta. Hingga saat ini Rumah Warna Corporation sudah memiliki ratusan karyawan dan 70 outlet di seluruh Nusantara dengan sistem franchise. “Untuk Yogyakarta sendiri, kami memiliki 6 outlet yakni di Ambarrukmo Plaza, Galeria Mall, Malioboro Mall, Jalan Gejayan, dan di Jalan Mataram. Rumah Warna Corporation juga tidak bekerja sendiri, kami bermitra dengan UKMUKM yang ada di seluruh Yogyakarta. Bisa dikatakan kami merupakan salah satu industri kreatif yang telah menciptakan berbagai tas cantik dan produk kerajinan tangan lainnya. Semua produk yang kami hasilkan merupakan karya original dari pemikiran tim kreatif kami,� Desember 2014

55


CANTHING ARTIKEL LEPAS ujar alumni Fisipol Universitas Gadjah Mada ini. Rumah Warna kini sukses merebut hati para remaja dan ibu muda yang ingin tampil gaya. Produk yang berkualitas dengan warna cerah semakin menjadi incaran anak muda di seluruh Indonesia. Nanang menuturkan bahwa inspirasinya datang dari hasil riset lapangan tim kreatif Rumah Warna Corporation, juga dari kegemarannya membaca dan n browsing di internet serta majalah h asing untuk mengetahui tren terkini baik dari dunia fesyen, gaya hidup dan budaya pop yang sedang happening saat ini. Menurutnya hal itu penting agar Rumah Warna selalu dinamis dan produknya tak lekang ditelan zaman. “Selain menggenjot penjualan online, kami pernah mengontrak

56

Desember 2014

Cherry Belle dan kini Super girlband C Girlies ssebagai brand ambassador Rumah Warna. W War na Kami juga menggelar event pemilihan Teen Ambassador 2014. pemi Tujuannya untuk mencari duta T yang bisa mewakili brand Rumah Warna. Mereka yang terpilih menjadi juara ini selanjutnya dikontrak eksklusif selama satu tahun oleh Rumah Warna dan Seephylliz (salah satu brand produk kaos milik Nanang, red) untuk memperkenalkan produk kami kkepada masyarakat luas,� ujar pria kelahiran 18 1 September 1977 ini. Rumah Warna juga menerbitkan member card dan R Rum katalog sebagai salah satu sistem marketingnya. katalo Nanang mengatakan bahwa saat ini dalam setiap Nan bulannya Rumah Warna bisa menjual sekitar 35 ribu bu berbagai macam produk yang dihasilkan. “Karena b permintaan nasional saja sudah sangat banyak, p untuk menjaga kualitas produk, maka untuk saat ini kami memutuskan untuk tidak mengekspor karya kami. Jika semua sudah memadai, tidak menutup kemungkinan kami akan membuka pasar ekspor karena produk buatan kami sangat digemari di negara-negara Eropa,� pungkasnya. +



CANTHING ARTIKEL LEPAS

58

Desember 2014


The 16th Asian-Australasian Animal

Production Congress

Teks: Della Yuanita;Foto: Albert

A

sian - Australasian of Animal Production Societies Congress rupanya telah berlangsung selama 57 tahun dan digelar setiap dua tahun sekali. Kali ini, Indonesia kembali mendapat kehormatan untuk menjadi tuan rumah kongres International Asia-Australasian of Animal Production (AAAP) Societies ke-16 yang diselenggarakan pada 10-14 November 2014 di Gedung Grha Sabha Pramana, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Ini adalah kali kedua Indonesia menjadi tuan rumah. Pada Kongres AAAP ke-7, Indonesia menjadi tuan rumah dengan menggelar event ini di Denpasar, Bali. AAP yang saat ini beranggotakan 18 negara didirikan

pada tahun 1980 dengan tujuan mengabdikan diri untuk mewujudkan produksi ternak yang efisien di kawasan AsiaAustralasia melalui kerjasama nasional, regional, internasional dan konferensi akademik. Sustainable Livestock Production in the Perspective of Food Security, Policy, Genetic Resources and Climate Change menjadi tema Kongres AAAP ke-16 kali ini. Berbagai masalah yang sedang meningkat, produktivitas ternak yang menurun, gizi ternak dan gizi pada makanan, kebijakan pemerintah di suatu kawasan terhadap ternak dan hasilnya, serta cara untuk menghadapi isu perubahan cuaca yang dapat mengganggu kesehatan dan hasil ternak, menjadi bahasan Kongres AAAP kali ini. Sekitar 800 peserta dari berbagai negara di kawasan Asia-Australia pun antusias dalam mengikuti kongres ini. Para peserta yang terdiri dari peneliti, akademisi, pengusaha, serta pemegang kekuasaan dan saham di bidang ternak dan peternakan di kawasan Asia-Australia tampak terlibat aktif dalam pelaksanaan acara ini. Mereka tidak hanya turut ambil bagian dalam membicarakan dan mencari solusi atas permasalahan yang terjadi, namun juga ikut mempromosikan produk unggulan dari perusahaan ataupun hasil riset yang telah mereka lakukan. Kongres AAAP ke-16 ini dibuka oleh Budi Guntoro, selaku Wakil Dekan I Fakultas Peternakan UGM. Dirinya mengucapkan selamat datang kepada para peserta yang hadir dan terimakasih atas partisipasi terhadap event yang digelar ini. Sementara itu, Presiden AAAP, Yudi Guntara Noor, mengungkapkan harapannya agar kongres ini dapat menjadi tradisi komunikasi antarpeneliti, akademisi, pengusaha di bidang ternak dan peternakan, serta pemegang kekuasaan dan saham di kawasan Asia-Australia. Selain itu, Yudi juga mengatakan bahwa upaya untuk terus meningkatkan produksi pangan protein hewani harus dibangun di atas upaya kolaborasi dan kerjasama antarilmuwan yang telah memberikan kontribusinya terhadap livestock. Kongres AAAP ke-16 ini diselenggarakan atas kerjasama antara Universitas Gadjah Mada, Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) dan Kementerian Pertanian yang di-create oleh event organizer dari Kabare Production. Kongres ini dibagi menjadi beberapa tahapan acara yaitu pembukaan, presentasi dari peserta mengenai produk ataupun hasil riset mereka, field trip ke Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Untuk kongres berikutnya telah ditetapkan di Jepang pada tahun 2018. +

Desember 2014

59


CANTHING ARTIKEL LEPAS

Kirab Agung Dan

Ruwatan Massal

Warnai Pekan

di

1 Suro

TMII

Teks: Herlan; Foto: Herlan, Barnabas

M

uharra m adalah bulan pertama dalam penanggalan Hijriyah. Dalam agama Islam, 1 Muharram adalah hari tahun baru. Sedangkan dalam kalender Jawa, bulan Sura atau Suro bertepatan dengan 1 Muharram kalender hijriyah, karena kalender Jawa yang diterbitkan Sultan Agung mengacu penanggalan Hijriyah (Islam). Satu Suro adalah hari pertamanya. Satu Suro biasanya diperingati pada malam hari setelah maghrib pada hari sebelum tanggal satu, biasanya disebut malam satu Suro. Hal ini karena pergantian hari Jawa dimulai pada saat matahari terbenam dari hari sebelumnya, bukan pada tengah malam. Tradisi saat malam 1 Suro bermacam-macam, tergantung dari daerah mana memandang hal ini. Beberapa daerah seperti Jawa Tengah dan Yogyakarta pada malam 1 Suro biasanya menyelenggarakan kirab, penyucian benda-benda pusaka, wayangan dan ruwatan. 60

Desember 2014

Pada tanggal 24Oktober 2014, TMII menyelenggarakan Kirab Agung dan Ruwatan massal untuk memperingati 1 Muharram 1436 H dan malam 1 Suro. Acara yang berlangsung mulai dari pukul 18.00 diawali dengan prosesi “kirab agung”, yakni berkeliling dengan membawa persembahan berupa tumpeng, dilanjutkan dengan “selamatan agung” yang mana semua peserta berdoa dipimpin oleh pemuka lintas agama dan kepercayaan. Terakhir adalah prosesi yang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat yakni “rayahan” atau rebutan persembahan yang berupa tumpeng. Kirab Agung dan ruwatan yang bertempat di Sasono Utama dan Plaza Tugu Api Pancasila ini merupakan kerjasama TMII dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud. Acara ini adalah agenda rutin tahunan di TMII yang banyak mendapat apresiasi dari masyarakat. Hal ini terlihat dari antusiasme pendukung yang selalu berkontribusi dan animo masyarakat maupun pengunjung TMII yang setiap tahunnya tidak pernah melewatkan kegiatan yang unik ini. Kegiatan ini mengadopsi acara ritual di Keraton Surakarta dan Yogyakarta yang dijadikan tradisi penyambutan tahun baru Muharram di TMII. Persembahan yang dibawa saat kirab berlangsungpun sangat beragam, mulai dari makanan khas daerah, hasil bumi, dan arak-arakan kesenian tradisional seperti edan-edanan, subamanggala, barisan pusaka, kerbau bule, kereta kencana, visualisasi Dewi Sri dan lain sebagainya. Untuk tradisi Ruwatan dipimpin oleh Ki Manteb Sudarsono. Yang didahului dengan pertunjukkan wayang kulit semalam suntuk. Kirab agung dan ruwatan ini bukan sekadar acara biasa namun memiliki tujuan untuk mengherningkan diri, menyatu dengan alam, merasakan kebesaran Tuhan, menyerap kekuatan alam, dan memohon agar negara dan bangsa Indonesia selalu dalam damai dan sejahtera. +

Desember 2014

61



CANTHING ARTIKEL LEPAS

S

udah sekian lama budaya Jawa dikenal sarat nilai moral dan filosofi. Banyaknya nilai moral yang terkandung dalam adat istiadat dan tradisi Jawa membuat budaya Jawa menjadi salah satu sumber pranata kehidupan berbangsa. Namun sayangnya, di tengah derasnya gempuran arus globalisasi, budaya Jawa kini sudah mulai ditinggalkan oleh para generasi muda Indonesia karena dianggap sudah ketinggalan zaman. Inilah salah satu yang mendasari mengapa mantan gubernur Jawa

Surakarta. “Suatu kehormatan dan kebanggaan bisa merealisasikan kongres ini. Kongres Kebudayaan Jawa ini merupakan kali pertama setelah kemerdekaan yang digelar setelah kongres pertama

Kongres Kebudayaan Jawa 2014

Hidupkan Kembali Kearifan Lokal Teks: Della Yuanita; Foto: Albert

Tengah Mayjend TNI Purn. H. Mardiyanto menggelar Kongres Kebudayaan Jawa 2014. Pembukaan kongres digelar di kampus ISI Surakarta oleh Mendikdasmen yang diwakili oleh Dirjendbud, Prof. kacung Marijan, PhD. Hadir pula Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Walikota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo, BRAy. Mooryati Soedibyo dan masih banyak lagi. Keesokan harinya, kongres dihadiri para budayawan, akademisi, praktisi dan penentu kebijakan, antara lain Bupati Tegal Enthus Susmono dan Wakil Bupati Banjarnegara Hadi Supeno. Acara pembukaan diawali dengan pertunjukan tari Bedaya Lala yang dibawakan sembilan penari dari ISI 62

Desember 2014

yakni Congress voor Javaneche Cultur Antwikkeling tahun n 1918 di Kraton Mangkunegaran. “Kini bersama Yayasan Studi Bahasa Jawa Kanthil, kami menggelar acar serupa pertama kali setelah era kemerdekaan. Adanya Kongres Kebudayaan Jawa berawal dari keprihatinan kami bahwa pranata yang adiluhung sudah mulai terkikis roda perkembangan zaman. Dengan tema Revitalisasi Nilai-Nilai dalam Kebudayaan Jawa yang Relevan untuk

Kejayaan Ke Bangsa dan Ba Negara, Ne kongres ini ko bertujuan be mereaktualisam si peran kebudayaan ke Jawa dalam Ja pembangup nan bangsa n IIndonesia,� papar p Mardiyanto M di sela-sela kongres yang digelar di Lor In Hotel Solo, 11 November b 2014 lalu. Salah satu pembicara kunci yang hadir dalam kongres yang diikuti 600 peserta dari berbagai daerah pada 10-13 November 2014 lalu tersebut adalah Sri Sultan Hamengku Buwono X. Ngarsa Dalem mengatakan bahwa kita harus mewaspadai chauvinisme budaya dengan kearifan budaya.


Fenomena chauvinisme terjadi karena kurangnya penghargaan terhadap budaya lokal, namun di sisi lain ada bahaya chauvinisme budaya oleh kelompok-kelompok tertentu. Untuk itu dibutuhkan kearifan budaya dengan transformasi serta sintesa budaya yang benarbenar mampu menyuburkan pembentukan budaya Indonesia yang lebih baik. Sri Sultan Hamengku Buwono X juga mengatakan meleburnya organisasi kedaerahan seperti Jong Java, Jong Celebes dan lainnya setelah peristiwa Sumpah Pemuda menjadi contoh bahwa Bhineka Tunggal Ika dalam Pancasila mampu mempersatukan bangsa. Adanya harmoni dan keselarasan dari perbedaan suku, ras dan agama hendaknya terus dipertahankan. Jika keharmonisan ini terus dijaga maka akan semakin memperkaya dan memperkuat unsur kebangsaan. Tentunya bukan tanpa tujuan Mayjend TNI Purn. H. Mardiyanto menggelar Kongres Kebudayaan Jawa 2014 ini. dirinya ingin menghimpun sejumlah sumbang saran dan sumbangsih bangsa tentang hakikat kebudayaan Jawa untuk pembangunan bangsa dalam menghadapi era global untuk diteruskan sebagai masukan kepada para penentu kebijakan dan pengambil keputusan bahwa kebudayaan Jawa memiliki ajaran budi luhur serta membentuk ketahanan budaya bangsa dari penetrasi budaya asing. Selain itu juga untuk menyusun rencana strategis dan dinamis bagi para penentu kebijakan dan pengambil keputusan dalam menempatkan kembali peran budaya Jawa. Ketua pelaksana Prof. Dr. Soetomo, WE, M.Pd., menerangkan

bahwa tujuan lain acara tersebut yakni untuk mengidentifikasi berbagai masalah mendasar dan menginventarisasi kebudayaan Jawa mana yang patut dikembangkan, mana yang cukup didokumentasikan dan mana yang harus dilestarikan, dalam usaha pewarisan budaya dari generasi tua kepada generasi muda. Selain pembicara kunci, dalam konggres ini juga melibatkan 60 orang pembicara antara lain Dr. BRAy. Mooryadi Soedibyo, Danrem 074/Warastratama Kolonel Inf Bakti Agus Fadjari, S.IP, mewakili Pangdam IV/Diponegoro, Prof Dr. Sri Hastanto, S.Kar., Prof. Djoko Suryo, Prof. Dr. Rafik Karsidi, MS., Prof. Dr. R. Supanggah., Kitsie Emerson, Ph.D. (USA) dan lainnya. +


CANTHING ARTIKEL LEPAS

World

Muslimah

Award

2014

Teks: Della Yuanita; Foto: Budi Prast

W

orld Muslimah Foundation bersama Wardah Cosmetics menggelar The World Muslimah Award (WMA) dengan tema Reshaping The World in Harmony. Event berskala internasional tersebut digelar di Hotel Eastparc Yogyakarta pada 13 hingga 21 November 2014 lalu. Kali ini sebanyak 19 muslimah berprestasi dari beberapa negara berkumpul bersama untuk mengikuti rangkaian acara WMA ini. Eka Shanti selaku founder dan CEO WMF, mengatakan bahwa selama di Yogyakarta para finalis mengikuti beragam kegiatan unik bernuansa religi namun dikemas dengan sentuhan modern yang tentunya juga sangat inspiratif. “Selama di Yogyakarta, para finalsi akan mengikuti humanity home stay di Desa Wisata Pentingsari, shopping with value di Pasar Beringharjo, moslem fashion picnic, tahajjud masjid to masjid dan world muslimah forum yang menghadirkan Ibu Puan Maharani selaku Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Ass. Prof. Dr. Fadila Grine, selaku Direktur Urusan Keluarga Organisasi Kerjasama Negara-negara Islam (OKI), Prof. Dr. Muhaya HA. Zamree, Hanum uhaya a Mohammad, Dr. H Rais, Dian Pelangi dan yang lainnya,� ujar Eka. Secretary General WMF, Jameyah Sheriff dalam jumpa pers mengatakan sejak digelar tahun WMA merupakan 2011 lalu, W bentuk dedikasi, prestasi sebuah be kepedulian terhadap dan kepe masyarakat luas yang bertujuan masyara menggambarkan untuk m pandangan holistik antara iman pandang kehidupan perempuan dan keh muslim. Hingga nantinya bisa muslim menjadi salah satu inspirasi menjad dunia. Dirinya dunia menambahkan bahwa men tahun ini para finalis tah berasal dari Indonesia, b SSingapura, Malaysia, Inggris, Amerika Serikat, Palestina,

64

Desember 2014


Netherland, UK, Mesir, Bangladesh, Iran, Tunisia dan masih banyak lagi. Menariknya, di antara deretan peserta, tampak desainer dan international fashion blogger Dina Tokio dan ustadzah boneka Lulu Susanti yang saling berkom-petisi meraih mahkota Crown of Modesty dan anugerah penghargaan The World Muslimah Award. Memasuki malam final yang digelar di Ramayana Ballet Theater, peserta dari Tunisia bernama Ben Guefrache Fatma terpilih menjadi pemenang WMA tahun ini. Dirinya berhasil menyisihkan 18 finalis dari

berbagai negara. tentunya ini menjadi kebanggan besar baik bagi Ben Guefrache Fatma yang merupakan sang pemenang maupun Tunisia sebagai negara asalnya. Guefrache mengatakan bahwa banyak sekali pengalaman mengenai peranan muslimah yang diperoleh setelah dirinya mengikuti rangkaian WMA 2014 ini. Dalam sambutannya kemenangannya, Guefrache berharap dirinya mampu berperan aktif dalam meningkatkan peran muslimah di masyarakat dunia. Guefrache juga meneriakkan pembebasan untuk Palestina

dan Suriah yang saat ini masih dalam kondisi tidak aman menyusul konflik yang terus berkelanjutan. Adanya WMA ini diharapkan akan semakin membawa informasi, visi dan misi tentang pemberdayaan perempuan agar bisa berkontribusi di masyarakat dan umat. WMA juga salah sau cara menunjukkan bahwa Islam bukan teroris tapi masyarakat yang baik dan saling mendukung satu sama lain dalam berbagai aspek kehidupan serta mampu berkontribusi dalam penanganan isu dunia. +


NGADI BUSANA TOKOH & FESYEN

Ir. Mirna Kurniati

Sangat

Cinta

Wastra

Nusantara Teks dan Foto: Herlan

K

arya Nusantara sangat beragam bentuk dan jenisnya. Kondisi geografis dan geopolitis pun sangat memungkinkan tumbuhnya karya seni beraneka ragam yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Semuanya merupakan ciri khas budaya tradisional masyarakatnya masing-masing. Hal inilah yang sangat dicintai oleh sosok wanita yang akrab disapa Mirna. Menurutnya, karya Nusantara memiliki banyak keunikan dan keistimewaan, serta tidak kalah dari karya-karya bangsa lain. Ir. Mirna Kurniati memulai kariernya setelah lulus dari fakultas Arsitektur Lansekap dan Teknologi Lingkungan Universitas Trisakti tahun 1988. Setelah itu, ia menjadi konsultan arsitektur di berbagai perusahaan properti terkemuka di Jakarta. Namun, setelah menikah dan memiliki dua orang anak, ia lebih memilih menjadi seorang ibu rumah tangga yang selalu setia dan mengabdi pada suami, juga fokus pada perkembangan dan pendidikan kedua putra-putrinya.

Blous pendek warna merah dari kain tenun motif NTT rancangan Anita, dipadukan dengan aksesoris kalung emas bermotif Padang dan tas dari tenun Bali Blouse pendek warna hijau dari tenun Bali bermotif khas tenun Bima rancangan Anita, dipadukan celana panjang warna putih dan aksesoris kalung batu dari Turki

66

Desember 2014


Setelah menikah dan memiliki dua orang anak, ia lebih memilih menjadi seorang ibu rumah tangga yang selalu setia dan mengabdi pada suami dan fokus pada perkembangan dan pendidikan kedua putra putrinya

Desember 2014

67


NGADI BUSANA TOKOH & FESYEN

Kebaya modern modifikasi warna oranye karya desainer Le Vico dipadukan dengan kain tenun Maumere, NTT Long dress koleksi pribadi dari tenun ikat Sumba, NTT, dan dirancang oleh Zeby Loren

Sebagai seorang istri dari Dr. Chamim, SpOG(K) seorang ahli kanker dan kkandungan, Mirna juga sangat aktif di Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI). Selain aktif ddi IIDI, ia juga menjadi pengurus di berbagai yayasan di bidang sosial dan kesejahteraan masyarakat. Antara lain sebagai bendahara di Yayasan WITT, sebuah organisasi sosial m yang sangat peduli dan concern terhadap bahaya merokok bagi kesehatan tubuh dan juga ya kkegiatan sosial dan kesejahteraan masyarakat. “Selain itu saya juga aktif sebagai Pengurus Perkumpulan Penyantun Kesejahteraan Mahasiswa (PPKM) Fakultas Kedokteran Indonesia. PPKM ini didirikan sebagai M perkumpulan dari para orangtua mahasiswa yang bersedia menyumbangkan tenaga, p waktu, pikiran, sumbangan, dan kepakaran untuk membantu menyantuni kesejahteraan w mahasiswa FKUI dalam arti yang seluas-luasnya,� ujar Mirna kepada Kabare. m Mirna Kurniati merupakan seorang ibu dari satu putera dan satu puteri, keduanya 68

Desember 2014


merupakan lulusan dari fakultas kedokteran. Ia juga merupakan besan dari Ibu Sri Mulyani mantan Menteri Keuangan Republik Indonesia di Kabinet Indonesia Bersatu jilid 1. Wanita berdarah Sumatera ini sangat gemar mengenakan busana-busana tradisional yang berjenis tenun, batik dan songket pada setiap kesempatan. “Jangan pernah malu untuk mengenakan busana karya-karya Nusantara. Karena dengan begitu, kita juga sudah membantu untuk mengenalkan, mempromosikan dan mengajak masyarakat lain untuk mengenakan karya tersebut. Indonesia juga memiliki potensi besar di industri fashion. Terbukti kita mampu menghasilkan produk fashion lokal yang unik, kental akan budaya namun tetap modern dan memenuhi kebutuhan pasar mode juga selera internasional. Oleh karena itu, kita sebaiknya lebih menggemari karya wastra tanah air dan kembali mencintai dan memakai produk lokal yang tidak kalah hebatnya dengan desainer luar negeri,” paparnya bangga. Sosok Mirna yang tangguh dan pekerja keras membuat ia

“Jangan pernah malu untuk mengenakan busana karya-karya Nusantara. Karena dengan begitu, kita juga sudah membantu untuk mengenalkan, mempromosikan dan mengajak masyarakat lain untuk mengenakan karya tersebut”

Kebaya modern brokat ungu dipadukan dengan kain batik Cirebon, merupakan koleksi pribadi rancangan Fitri. Aksesoris Kalung emas dan batu kecubung dari Kalimantan Selatan

pantas menjadi wanita yang dapat menginspirasi kaum ibu dan perempuan lainnya untuk mau menjadi seperti dirinya. Dirinya menginginkan agar seorang ibu tidak hanya menjadi ibu bagi anak-anaknya tetapi dapat menjadi ibu bagi anak di luar sana yang yatim piatu dan kurang memiliki nasib baik. Mirna Kurniati juga mengatakan bahwa seorang ibu rumah tangga tidak harus hanya berdiam diri dan menyibukkan diri di rumah saja tetapi dapat juga aktif di luar dalam kegiatankegiatan positif yang dapat bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat dan bangsa Indonesia. “Saya juga ia ingin menghapus image buruk yang memandang para kaum sosialita itu lebih dekat dengan kesan negatif dan hura-hura semata. Menurut saya, kita jangan terbiasa menilai orang dari luarnya saja. Contohnya seperti sosialita, di balik itu mereka ternyata juga sangat perhatian dan peka terhadap kesejahteraan masyarakat di sekitarnya dan banyak aktif di kegiatankegiatan sosial bermasyarakat,” pungkasnya. + Desember 2014

69


PENDOPO ESAI FOTO

Keriangan

Masyarakat Melihat

Alutsista

TNI Teks: Della Yuanita;Foto: Budi Prast

J

ika selama ini masyarakat hanya bisa melihat dari media massa tentang berbagai macam Alat Utama Sistem Pertahanan (alutsista) yang dimiliki bangsa ini, pada Sabtu, 11 Oktober 2014 lalu, beberapa alutsista dipamerkan di Yogyakarta. Kota budaya ini kedatangan sejumlah alutsista terbaru milik Tentara Nasional Indonesia (TNI). Beberapa kendaraan tempur (ranpur) yang didatangkan diantaranya adalah Tank Leoprad terbaru buatan Jerman, tank anti serangan udara Amadier dan Panser M 1113. Danrem 072 Pamungkas, Brigjend TNI Sabrar Fadhilah mengatakan bahwa rombongan alutsista ini sengaja dipamerkan dalam rangka rangkaian Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indoneia (HUT TNI) ke- 69 yang puncak perayaannya digelar 7 Oktober di Surabaya. Oleh karenanya, agar masyarakat mengetahui apa saja alutsista yang dimiliki oleh TNI, maka digelar Pawai Persenjataan

70

Desember 2014


Militer TNI. Sebelum dipamerkan, seluruh alutsista dikumpulkan di Alun-Alun Utara Yogyakarta untuk diarak di sepanjang kawasan Malioboro. Tank Leopard menajdi salah satu alutsista yang dipamerkan. Memiliki berat sekitar 60 ton, tank ini rupanya mulus berjalan di atas aspal tanpa merusaknya. Tank Leopard yang dimiliki Indonesia rupanya sama dengan yang dimiliki Singapura. Tank Leopard juga memiliki banyak kelebihan, diantaranya, daya tembak maupun daya tahan Leopard lebih baik. Selain itu, penggunaan bahan bakar Leopard bisa menggunakan bensin maupun solar dan 1 kilometer jarak yang ditempuh Leopard hanya memerlukan 4 liter bensin.

Desember 2014

71


PENDOPO ESAI FOTO Leopard merupakan kendaraan tempur tercanggih yang dimiliki Indonesia. Rencananya hingga tahun 2016 nanti Indonesia akan memiliki 100 Tank Leopard yang didatangkan secara bertahap. Hal ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat karena alat tempur TNI semakin maju. Paras kebanggaan terlihat dari keriangan masyarakat dalam melihat sekaligus mencoba menaiki kendaraan tempur milik TNI tersebut. Pada hari itu ribuan masyarakat Yogyakarta berbondong-bondong datang ke Alun-Alun Utara demi melihat kegagahan kendaraan tempur tercanggih tersebut. Tak hanya anak-anak kecil yang terlihat riang gembira, namun orang dewasa pun juga banyak yang tertarik dan penasaran dengan alutsista yang dipamerkan.

“Pagelaran alutsista ini sebagai ungkapan terimakasih TNI kepada masyarakat serta perwujudan bersama rakyat dan TNI yang kuat serta bentuk kemanunggalan TNI bersama rakyat. Alutsista dibeli dari keringat rakyat, inilah wujud pertanggungjawabannya,� ungkap Brigjend TNI Sabrar Fadhilah. Lebih lanjut Brigjend TNI Sabrar Fadhilah mengatakan bahwa di usianya yang ke- 69, TNI berharap dapat melanjutkan sinergitas yang harmonis dengan masyarakat untuk membangun bangsa dan negara. Antusiasme masyarakat yang memadati Alun-Alun Utara Yogyakarta dan berlanjut mengikuti kirab alutsista tersebut menunjukkan bahwa semangat perjuangan yang ditanamkan oleh TNI mulai dirasakan masyarakat. Dengan keberadaannya di tengah-tengah masyarakat melalui pameran dan kirab alutsista ini diharapkan masyarakat khususnya generasi muda dapat termotivasi untuk lebih sukses di masa depannya serta memiliki semangat juang dalam mempertahankan NKRI. + 72

Desember 2014



PESANGGRAHAN INFO HOTEL

Teks: Della Yuanita;Foto: Budi Prast

MemanjakanKelima Indera

di Agrowisata Salatiga

K

epenatan selalu dirasa bagi setiap orang yang memiliki aktivitas tinggi. Oleh karenanya, berlibur menjadi alternatif yang tepat untuk me-refresh jiwa dan raga kita. Bagi masyarakat ibukota bahkan mancanegara, alam selalu menawarkan sensasi kenyamanan dan kesegaran tiada tara. Kebanyakan orang merindukan suasana sejuk dan natural sebagai tempat mereka merelaksasi tubuh dan pikiran. Namun belum banyak tempat berlibur sekaligus menginap yang mampu menawarkan pengalaman berkesan. Nah, salah satu tempat yang menawarkan paket lengkap untuk berlibur, berwisata baik seorang diri maupun bersama keluarga adalah Agrowisata Salatiga Eco Park Hotel, Convention & Camping Ground. Tempat yang dulunya dikenal dengan nama

74

Desember 2014

Agrowisata Salib Putih ini berada di Jalan Raya Salatiga – Kopeng Km. 4, Salatiga, Jawa Tengah, tepat di kaki Gunung Merbabu, hanya 500 meter dari jalan lingkar Kota Salatiga menuju obyek wisata Kopeng, 35 menit dari Semarang dan 60 menit dari Surakarta. Awalnya Agrowisata ini biasa digunakan sebagai tempat rekoleksi atau retreat, pelatihan, outbond maupun berbagai acara seminar. Seiring berjalannya waktu, kawasan bernuansa alam ini menyediakan akomodasi untuk keluarga dan bisnis serta tempat penyelenggaraan wedding party yang bersifat outdoor. Kawasan seluas 90 hektar ini meliputi hotel berkonsep resort yang di sekelilingnya terdapat perkebunan kopi, cengkeh, kapuk randu dan diintegrasikan dengan peternakan sapi perah. Di kompleks ini juga terdapat beberapa kegiatan sosial yakni panti


Eco Park Hotel,Convention &

Camping Ground

asuhan, panti wredha, dan panti karya. Yang istimewa, Agrowisata Salatiga ini memiliki camping ground yang sering digunakan para mahasiswa dan berbagai instansi baik swasta maupun pemerintah sebagai tempat berkemah dengan suasana berbeda yang menyatu dengan alam. General Manager Agrowisata Salatiga, Dodit Agus S., mengatakan bahwa areal perkebunan Salib Putih sudah dikenal sejak zaman Belanda karena kesejukan, keasrian dan pemandangannya yang indah. Salib Putih sendiri merupakan nama sebuah desa di mana Agrowisata Salatiga berada. “Sejak dulu tempat ini sebenarnya sudah menjadi tujuan berlibur bagi para traveler karena kesejukan, keasrian dan pemandangannya yang indah. Dari Agrowisata Salatiga ini para tamu juga bisa menyaksikan pemandangan Rawa Pening dan Kota Salatiga yang menghampar di kejauhan. Tidak hanya memanjakan mata saja, namun bisa dikatakan inilah tempat yang tepat untuk memanjakan panca

Desember 2014

75


PESANGGRAHAN INFO HOTEL

indera bagi siapa saja yang berkunjung ke tempat ini,� ujar Dodit kepada Kabare. Resort bernuansa alam ini memiliki dua pilihan kamar yakni Business Room Type dan Family Room. Kamar bertipe Business Room bisa digunakan oleh satu atau dua orang dengan fasilitas adanya coffee maker, tv kabel dengan sistem rewind remote, bebas menggunakan kolam renang outdoor dan juga koneksi internet hingga 5Mbps. Bagi tamu yang membawa serta keluarganya, mereka lebih memilih kamar tipe Family Room karena selain memiliki luas 40 meter persegi yang dilengkapi dua tempat tidur, kamar ini juga bisa ditempati oleh empat orang. Bagi Agrowisata Salatiga, kenyamanan dan kepuasan para tamu tetap menjadi yang utama. Oleh karenanya sekitar 70 kamar yang ada memiliki desain modern dilengkapi TV kabel dengan sistem rewind remote, kamar mandi dengan air panas dan air dingin, dengan sabun berbahan baku susu segar yang dibuat secara alami, telepon, room service serta fasilitas laundry untuk memanjakan tamu sehingga mereka tetap

76

Desember 2014

Kawasan seluas 90 hektar ini meliputi hotel berkonsep resort yang di sekelilingnya terdapat perkebunan kopi, cengkeh, kapuk randu dan diintegrasikan dengan peternakan sapi perah. merasa nyaman. “Fasilitas penunjang lainnya adalah kami memiliki lima ruang meeting yakni Merapi, Merbabu, Lawu, Sindoro, dan Muria dengan kapasitas mulai 40 pax hingga 300 pax dengan bernuansa alam penuh inspirasi yang dilengkapi dengan over head projector dan LCD. Agrowisata Salatiga juga memiliki restoran yang menyajikan beragam menu mulai dari Western, Chinesse, Japanesse dan juga menu khas dari Nusantara yang menggoda selera. Tentunya kami sangat memperhatikan soal rasa, gizi dan higienitas makanan yang


kami sajikan. Sehingga indera perasa pun dapat termanjakan. Salah satu sudut favorit tamu adalah outdoor swimming pool dengan pemandangan alam Salatiga yang mempesona,� papar Dodit. Salah satu yang istimewa resort ini memiliki fasilitas camping ground yang digunakan sebagai bumi perkemahan dengan kapasitas 300 pax yang berada di antara perkebunan dan peternakan. Lingkungan yang asri dan udara sejuk membuat suasana semakin bersahabat dengan alam sekitar. Dodit mengatakan bahwa camping ground yang dimiliki oleh Agrowisata Salatiga ini merupakan sarana yang ideal bagi para anggota Pramuka, mahasiswa pencinta alam atau sekadar rekreasi keluarga. Satu hal yang utama adalah bahwa camping ground merupakan sarana yang tepat untuk membentuk kemandirian dan kerjasama tim melalui program outbond camping. Resort ini juga memiliki program lain yakni field trip. Keceriaan selalu mewarnai program ini karena biasanya banyak keluarga dan para siswa-siswi playgroup, TK maupun SD yang mengikuti program ini. Inilah salah satu kegiatan pendidikan mengenai lingkungan dan

menghargai alam karena dalam field trip ini para tamu diajak langsung untuk berkeliling kebun kopi, bercocok tanam dan memerah susu sapi. Inilah tempat yang cocok bagi Anda yang ingin menikmati suasana alam dengan fasilitas yang lengkap. Tak hanya belajar bagaimana mensyukuri karunia Tuhan, Agrowisata Salatiga Eco Park Hotel, Convention & Camping Ground ini merupakan resort terlengkap yang membuat liburan Anda begitu berkesan dan menyenangkan. +

AGROWISATA SALATIGA Jl. Hasanuddin (Jl. Raya Salatiga - Kopeng) Km. 4 Salatiga - Jawa Tengah Telp: (0298) 325 498, Fax: (0298) 327 609 Email: info@agrowisatasalatiga.com Website: www. agrowisatasalatiga.com

Desember 2014

77


KLANGENAN KULINER

Srikandi Restoran Hotel Arjuna Yogyakarta

Teks: Della Yuanita;Foto : Albert

yang

A

da banyak cara untuk bisa menarik minat para tamu untuk sekadar duduk menikmati segarnya minuman dan lezatnya makanan yang disajikan oleh sebuah restoran hotel. Tak hanya dari segi rasa, namun kenyamanan juga menjadi penting manakala kita akan bersantap di sebuah restoran. Seperti konsep yang ditawarkan oleh Srikandi Restoran Hotel Arjuna yang terletak di Jalan Margo Utomo / Pangeran Mangkubumi No. 44 Yogyakarta. Srikandi Restoran dirancang untuk memberikan nuansa istimewa sebagai tempat tamu menikmati makanan dan suasananya dengan musik, interior cantik yang dilengkapi ffoto-foto oto-foto Yogyakarta di masa lampau dan kursi yang nyaman. yaaman. terletak di lantai pertama, restoran ini buka setiap hari,i, 24 jam untuk dining dengan pemandangan kolam renang naang Taman Sari. Menyajikan berbagai macam menu nuu baik tradisional maupun internasional, Srikandi di Restoran memiliki konsep unik sehingga menjadi tujuan bagi para tamu dan masyarakat sekitar untuk menikmati dan mengenal kekayaan kuliner yang disajikan dengan istimewa. “Kami menyajikan berbagai menu tradisional Jawa dan internasional minimal sesuai standar hotel bintang empat. Harga makanan di restoran ini juga sangat bersaing sehingga bisa terjangkau oleh semua kalangan. n. Namun kami selalu mengutamakan rasa, kesegaran garan dan higienitas dari bahan makanan serta kitchen heen kami,� ungkap Executive Chef Ambar kepada Kabare. ree. Tak hanya peralatan, barang-barang dan ornamen yang menarik, restoran ini juga menawarkan menu-menu yang tidak istimewa dengan penampilan yang tak biasa pula. Sebagai refernsi, Kabare mendapat kesempatan untuk mencicip menu-menu istimewa yang menjadi

78

Desember 2014

unggulan serta paling diminati oleh para tamu yang datang ke Srikandi Restoran. Menu yang pertama adalah Cheese Burger. Cheese Burger merupakan salah satu menu yang paling diminati oleh para tamu untuk sekadar bersantai sore dengan secangkir g teh atau kopi p di restoran ini. Setangkup roti burger yang di dalamnya berisi potongan ddaging sapi impor yang diberi bumbu yang cocok sudah di dengan lidah lokal membuat denga rasanya yang lezat dan rasa menjadi favorit bagi para m wisatawan asing yang w menginap di hotel ini. Salmon Sandwich menjadi menu selanjutnya yang tak kalah lezat rasanya. Disajikan ddengan roti gandum dan irisan daging ikan

“Selain rasa, kami juga memperhatikan gizi dan kandungan kalori di tiap masakan.


Kami selalu mengutamakan rasa, kesegaran dan higienitas dari bahan makanan serta kitchen kami. salmon segar serta selada dan an mayones, menu ini juga tak kalah lezat dari sebelumnya. Satu hal yang paling istimewa adalah jika biasanya menu sandwich menggunakan roti putih berbahan terigu biasa, Srikandi Restoran menyajikannya dengan roti gandum yang tidak seret ketika ditelan. Harga yang ditawarkan pun sangat spesial al karena kita bisa menikmati irisan risan roti berisi salmon ini hanya dengan Rp. 35.000,nett. Menu lain seperti Tuna Sandwich, Prawn Sandwich dan Beef Hot Dog juga dapat kita nikmati dengan harga yang sama. “Selain rasa, kami juga memperhatikan gizi dan kandungan kalori di tiap masakan. Sandwich Salmon ini sangat cocok dikonsumsi bagi yang sedang diet kalori. Kami juga

menwarkan berbagai minuman segar seperti Strawberry Squash dan Ambarella Squash. Keduanya merupakan minuman segar khas hotel ini dan harganya sangat terjangkau yakni Rp. 20.000,- nett. Hotel Arjuna juga memiliki program Happy Weekend yakni berenang setiap Sabtu dan Minggu hanya dengan membayar Rp. 40.000,- nett para tamu bisa mendapatkan towel, R free soft drink atau juice serta bisa memilih menu bar fre pool snack,� ujar Chef Ambar. atau p Menu sselanjutnya adalah Nasi Goreng Seafood. Bagi masakan seafood, menu ini sangat cocok untuk penggila mas dinikmati. Menggunakan bahan-bahan seperti udang segar, cumi dan kepiting serta telur, nasi goreng ini menjadi pilihan alternatif bagi Anda yang ingin menikmati menu main course. Menu terakhir adalah Sop Buntut Arjuna, inilah menu yang paling diminati oleh para tamu. Bahkan General Manager Hotel Arjuna Yogyakarta, Rokimo Tarigan pun mengatakan

Desember 2014

79


KLANGENAN KULINER

Menu selanjutnya adalah Nasi Goreng Seafood. Bagi penggila masakan seafood, menu ini sangat cocok untuk mati. dinikmati. banyak tamu-tamu di luar kota yang pernah menginap di hotel ini sengaja jauh-jauh datang hanya untuk menikmati sajian nikmat penuh kelezatan ini. Menggunakan buntut sapi impor dari New Zealand, menu ini juga mengutamakan kualitas rasa dan bahan yang digunakan. Jika biasanya irisan bawang goreng biasa ditaburkan di atas kuah sop, Chef Ambar justru berbeda. “Saya menggunakan irisan bawang putih goreng sebagai taburan di atas sop. Rasa kaldu dan racikan bumbu yang pas juga menjadi kunci kelezatan masakan ini. Oleh karena itu, tidak salah jika menu ini menjadi favorit para tamu. Yang jelas, bagi kami rasa adalah yang utama,� ujar Chef Ambar seraya menutup perbincangan dengan Kabare. +

80

Desember 2014



KLANGENAN KULINER

Pondok Makan Pelem Golek

Sehat dengan

Ikan Teks: FA Herru; Foto: Albert

82

Desember 2014

P

astinya tak lagi ada yang ragu, ikan merupakan salah satu bahan makanan yang mempunyai kandungan gizi sangat banyak dan tentu saja bermanfaat bagi tubuh. Mulailah untuk lebih banyak mengonsumsi ikan karena kandungan gizinya penting sekali untuk kesehatan. Pola kebiasaan mengonsumsi ikan seperti pada masyarakat Eskimo dan Jepang, memberi petunjuk kuat atas rendahnya kejadian penyakit jantung dan penyakit degenerative lainnya pada masyarakat tersebut. Pemerintah kita pun sudah lama menganjurkan makan ikan. Kini, apalagi tak sulit mencari ikan. Di pasar tradisional atau di super market, pasti tersedia. Pun demikian, sudah banyak pula gerai atau restoran yang khusus menyajikan menu olahan ikan. Pondok Makan Pelem Golek adalah salah satunya. Bolehlah mampir ke resto yang berada di Jl. Palagan Km.7 No.99 ini jika


Selain karena ikanikannya segar, pondok makan ini memang menyediakan banyak sekali macam olahan ikan.

Inilah ikan kerapu segar yang dikukus dan disajikan dengan soya sauce yang dituangkan di atas ikan.

Anda sedang bertandang ke Yogyakarta. Di kawasan jalan Palagan, Pondok Makan Pelem Golek termasuk salah satu resto penyedia ikan yang terkenal. Setiap waktu selalu tak pernah sepi, cukup banyak warga Jogja yang suka meluangkan waktu menyantap menu-menu ikan yang disediakan. Selain karena ikan-ikannya segar, pondok makan ini memang menyediakan banyak sekali macam olahan ikan. Ikan air tawar, gurame dan betutu, serta ikan laut seperti kerapu, kakap merah, bawal hitam, ikan kue, baronang, adalah ikan-ikan favorit yang disediakan di Pelem Golek. “Kami mengolah ikan-ikan tersebut menjadi ratusan kreasi masakan. Kami juga selalu mencampurkan buah-buahan pada setiap kreasinya untuk menciptakan sajian yang berasa unik dan lain dari yang lainnya,� ujar Thomas Agus Sugiarto, pengusaha pemilik Pondok Makan Pelem Golek. Lima belas macam buah-buahan yang digunakan sebagai kombinasi masakan, di antaranya anggur, mangga, kelapa muda, jeruk, stroberi, belimbing, salak pondoh, papaya, kelengkeng, atau

nanas. Jadi, selain menyediakan menu-menu ikan sebagai makanan sehat, Pelem Golek juga peduli pada selera makan orang-orang dengan mengkreasi bermacam sajian yang unik dan nikmat. Tak sedikit dari masakan-masakan yang dihidangngkan lantas menjadi menu favorit penggannya. Sebut saja misalnya, Gurame Tabur Permata. Ini adalah menu ikan gurame goreng yang dituangi saus dan diberi taburan potongan-potongan buah anggur. Rasa asam dan manis juga aroma yang unik mucul pada setiap sajiannya. Hidangan favorit yang juga berasa lezat adalah Kerapu Tim Kecap Garlic. Menurut pemilik pondok makan ini, menu yang satu ini banyak dipesan pelanggan. Inilah ikan kerapu segar yang dikukus dan disajikan dengan soya sauce yang dituangkan di atas ikan. Jika yang tadi rasa yang tersaji asam dan manis, Kerapu Tim Kecap Garlic lebih berasa gurih. Soal rasa, tentu bukan hanya gurih atau asam manis saja. Masih banyak hidangan ikan yang beraneka rasa. Saat menyantap hidangan ikan yang telah dipesannya, biasanya pelanggan Pelem Golek juga memesan hidangan lainnya sebagai teman menyantap ikan, Desember 2014

83


KLANGENAN KULINER seperti sayur. Ada 21 macam hidangan olahan sayur, dan salah satunya Brokoli Ca Jamur Hitam. Menggunakan jamur sitake, hidangan sayur ini cocok disantap untk beberapa jenis masakan. Brokoli Ca Jamur Hitam juga cocok disantap bersamaan dengan dua menu ikan tadi. Selain itu, Pelem Golek tentunya juga punya menu-menu beraroma laut yang lainnya. Seperti olahan kepiting, cumi, atau udang. Hidangan Kepiting Garang Asap merupakan salah satunya yang patut dicoba. Kepiting Kalimantan ini diolah dengan cara

menyerupai joglo adalah yang paling menonjol, yang tampak jelas ketika pertama masuk lewat gerbang depan area Pelem Golek. Tampaknya tempat ini memang disediakan untuk acara-acara besar seperti pesta nikah, syukuran ulang tahun, atau acara-acara komunitas yang lainnya. Namun begitu, sehari-harinya bangunan ini juga digunakan sebagai tempat bersantap seperti pada umunya. Yang suka duduk lesehan, bisa memilih tempat di sebelah utaranya. Seperti sebuah teras rumah yang memanjang, bangunan itu dibuat dari kayu termasuk lantainya. Di situ disediakan

Tampaknya tempat ini memang disediakan untuk acara-acara besar seperti pesta nikah, syukuran ulang tahun, atau acaraacara komunitas yang lainnya. dikukus dengan bumbu kemudian dibakar lalu dibungkus dengan alumunium foil supaya panasnya tidak cepat hilang. Ada bermacam bumbu dapur yang digunakan untuk mengolahnya. Gurih pedas rasa yang paling menonjol pada menu satu ini. Pondok Makan Pelem Golek memang inovatif dalam menyajikan ragam masakannya. Sensasional di setiap kombinasi hidangannya, dan mungkin tidak ditemui di resto-resto lain sejenisnya. Selain soal hidangannya, Pondok Makan Pelem Golek juga merupakan tempat yang asyik dan nyaman sebagai sebuah resto. Meski berada di daerah yang ramai, namun Pelem Golek cukup menyatu dengan alam. Lokasinya berada di area yang cukup luas dan di bagian belakang berbatasan dengan sungai kecil yang di kanan-kirinya masih terdapat bermacam pepohonan rindang. Bangunan besar

84

Desember 2014

beberapa meja-meja pendek berjajar dan pengunjung duduk di atas lantai kayu tersebut yang sudah diberi alas. Bersantap lesehan di tempat ini cukup berasa sejuk dan adem karena menghadap ke bagian belakang resto yang penuh dengan tumbuhan dan pepohonan. Pelem Golek juga menyediakan beberapa gazebo yang letaknya berada persis di bantaran sungai. Suasana lingkungan di bantaran sungai itu jelas sudah ditata rapi menjadi sebuah pertamanan. Dari situ juga dapat melihat air terjun kecil. Menyantap ikan bersama keluarga atau berkelompok dengan teman di gazebo-gazebo ini cukup nyaman dan tenang. Dan jika ingin suasana yang agak privat, di sinilah tempatnya. Nah, jika sekali waktu melintas di bilangan Jl. Palagan, Sleman, Yogyakarta, silakan saja mampir ke Pondok Makan Pelem Golek. Pastinya Anda tidak akan kecewa dengan tempatnya, demikian pula dengan hidangan-hidangannya. Selamat mencoba. +


Bebek Goreng Kasoga

Nikmat

Disantap Kapan

Saja

Teks: FA Herru; Foto: Albert

J

ika dibandingkan dengan ayam, bebek memang belum sepopuler daging ayam. Namun, belakangan hidangan bebek goreng mulai banyak digemari. Gerai penjual menu daging bebek pun kian bertebaran. Di Yogyakarta sendiri, gerai penjualnya sudah ada di hampir penjuru kota. Dari gerai pinggiran jalan hingga yang berkelas resto, pun ada. Salah satu gerai kuliner yang menjajakan nikmatnya daging bebek adalah gerai Bebek Goreng Kasoga. Gerai milik Joko Suhartono ini sudah sekitar 10 tahun buka di kawasan Palagan, utara Monumen Jogja Kembali. Bebek Goreng Kasoga menempati rumah pemiliknya sendiri di Jl. Palagan Tentara Pelajar, Gang Gambir No.25, Jongkang, Sleman, Yogyakarta. Bebek Goreng Kasoga sudah memiliki penggemar banyak. Menurut pemiliknya, pelanggan Bebek Goreng Kasoga kebanyakan datang dari luar kota, seperti Jakarta. Memang, menu bebek goreng di gerai ini tergolong berbeda rasanya. Dengan potongan yang cukup besar, daging bebek di gerai ini berasa amat gurih dan empuk

sekali. Disantap dengan sepiring nasi panas plus sambel korek yang pedas dan beberapa lalapan, santapan ini cukup membangunkan selera santap. Di gerai ini, Anda dapat mencicip hidangan bebek goreng utuh atau potongan per bagian. Ada utuh super, utuh besar, utuh kecil. Ada juga bagian dada besar, dada kecil, paha besar, atau paha kecil. Tentu harganya bervariasi. Di gerai ini, hidangan bebek goreng memang menjadi hidangan spesialnya. Namun demikian, di tempat ini pengunjung juga dapat memilih menu yang lain. Pasalnya, nama “Kasoga� sendiri merupakan akronim dari kare, soto, dan garang asem. Jadi selain bebek, pengunjung pun dapat memilih menu masakan itu. Selain itu, di sini juga menyediakan hidangan ayam potong dan kampung. Gerai Bebek Goreng Kasoga buka setiap hari pada pukul 09.00 – 22.00. jika Anda ingin mencicipinya, gerai Bebek Goreng Kasoga siap melayani untuk menu sarapan, makan siang, atau makan malam Anda. +

Desember 2014

85


PAGUYUBAN BERITA KOMUNITAS

Berbagi Bersama Community

dan

Jakarta With Teks: Della Yuanita;Foto: Tegar Hart.

A

risan tampaknya kini hanya sebagai wadah sosialisasi kaum wanita saja, akan tetapi, rupanya banyak tujuan lain dibalik berdirinya sebuah arisan. Kini ada yang lebih penting dari sekadar mengocok arisan saja, banyak kegiatan yang bisa dilakukan di dalamnya. Seperti kali ini, dua arisan sosialita dari Yogyakarta dan Jakarta menggelar kegiatan sosial bersama dengan melibatkan kurang lebih 150 wanita yang berprofesi sebagai buruh gendong di Pasar Buah Giwangan, Yogyakarta. “Sebenarnya kami dari Jakarta with Love sudah seringkali ba menggelar bakti ha sosial, tak hanya di

Jakarta saja namun juga di beberapa kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya bahkan pernah juga di Pulau Bali. Kali ini kami menggelar kegiatan sosial di Jogja karena kami terkesan dengan segala keunikan kota budaya ini. kami juga menggandeng komunitas Plawang Community untuk bersama mengadakan acara sosial ini. Tentu bukan tanpa alasan kami memilih Plawang Community, kami melihat ada banyak kesamaan di visi dan misi kami. Memiliki anggota yang terdiri dari ibu-ibu muda dengan berbagai latar belakang yang berbeda dan sama-sama aktif dalam kegiatan sosial membuat kami memilih Plawang Community. Oleh karenanya di 28 Oktober 2014 ini kami menggelar acara bersama

nni Matalatta, Ully Dixie

Nenny Zoya, Ye

Inung Marwoso

Verra Abi, Yuti Octa, Sucianti, Ara

Ibu Dharma, Ibu Rossa, Ibu BRAy. Utari Hadiwinoto

86

Desember 2014

Win, Titik Yuliando, Ibu Dharma, Tiwuk

Wiwin, Dyan, Iin

Yuni, Cicik, Anna, Yani


Ibu Rossa memberikan sebuket bunga kepada BRAy. Utari Hadiwinoto dan tamu lainnya

Lies, Ananta Kanapi, Penny, Dyan

Suasana bakti sosial di Pasar Giwangan

Ratna Wulan, Eva, Yuthi, Metha Krishna

Veve, Yanti Indra, Erna, Shinta, Lady, Yuli

Linsi, Nita Azhar, Yiyi, Nita

y yakni pemeriksaan gratis uuntuk para buruh gendong wanita di Pasar g Buah Giwangan,� ujar B Rossa, ketua arisan Jakarta with Love dalam gathering di Bale Raos Restoran. Sementara itu, Inung Marwoso, ketua Plawang Community mengatakan pihaknya memilih buruh gendong karena mereka merupakan perempuan yang kuat dan memiliki kemauan keras dalam hidup. Selain itu karena pekerjaan sebagai buruh gendong, para wanita tersebut tentu sangat rentan kesehatannya terutama dalam hal penyakit kewanitaan dan masalah tulang. “Dengan melibatkan mereka, diharapkan kita bisa mengetuk hati komunitas lainnya untuk lebih memperhatikan dan memberi motivasi kepada para wanita buruh gendong. Acara ini juga sebagai pengingat kami untuk jangan pernah berhenti menyentuh semua lapisan semaksimal mungkin, menyisihkan waktu untuk berbagi dan memberikan motivasi kepada mereka yang membutuhkan bahwa mereka tidak sendiri,� pungkas Inung. +

Novy, Merry, Irvy, Lanny

Fitri, Sisca

Desember 2014

87


PAGUYUBAN PA P AGUYUBAN BBE BERITA ER RIITA KOMUNITAS KOMU KO UN NIITAS

31 Tahun Bala Maharddhika Teks: Della Yuanita;Foto: Tegar Hart.

Agus

Asye, Sari, Angkin

Ade, Septi

Farah dan keluarga

R

Billy, Mufty

Endang, Dian, Masri

entang waktu 31 tahun tidaklah mudah untuk mempersatukan ratusan anggota komunitas Bala Maharddhika yang kini sudah tersebar di seluruh Nusantara bahkan mancanegara. Setelah vakum sekian lama, Bala Maharddhika memang kini sudah mulai unjuk taringnya dengan aktif di berbagai event, khususnya di Yogyakarta. Sebut saja Jogja Fashion Week hingga Jogja International Performing Arts Festival, Bala Maharddhika turut berpartisipasi dalam mensukseskan acara 88

Desember 2014

Dewin, Awang, Mia

Jeanne

Arma

tersebut. Ditemani salah seorang anggota Majelis Perwalian Anggota, Herry Purwadi, Ketua Bala Maharddhika Rotua Sari Widiastuti, banyak berkisah mengenai event ulang tahun yang ke 31 komunitas penari yang digelar di Cangkir 6 Restoran Yogyakarta, Sabtu, 1 November 2014 lalu. menurut Sari, sapaan akrabnya, acara ini bisa dibilang juga sebagai gathering bagi para anggota Bala Maharddhika yang sudah terpisah setelah sekian lama.


Tya

Peno Tono Effendy, Lia Mustafa

Hendy, Tirza, Lala, Rika, Agnes, Asri, Diko

inin

Ita, Nina, N

Gentur Wisnu Baroto

Aldrin, Hartono, Richie, Zaenal

Puji, Wiwiek, Ria, Est

her

Wawan

Tyas

Wiwin

Rani

“Ibaratnya kita nglumpuke balung pisah, atau mengumpulkan para anggota yang sudah lama terpisah. Selain menjadi ajang temu kangen, di acara ulang tahun Bala Maharddhika yang bertema Pantang Menista, Saling Mencinta, Rukun dan Damai Selamanya ini sekaligus kami melantik 7 anggota yang baru bergabung. Adanya tema Pantang Menista, Saling Mencinta, Rukun dan Damai Selamanya ini mengartikan komunitas kami sangat mengutamakan persatuan dan kesatuan. Sesuai dengan pesan Mas Guruh

Soekarnoputra bahwa keberadaan BM diharapkan mampu menularkan semangat dan rasa nasionalisme, cinta tanah air dan pengabdian kepada nusa dan bangsa. Inilah suatu komitmen yang wajib dipegang oleh para anggota BM kelak,� ujar Sari. Pendiri Bala Maharddhika, Gentur Wisnu Baroto berharap bertambahnya usia komunitas ini, mengharuskan adanya regenerasi, sehingga dapat melanggengkan kebudayaan, kesenian dan meneruskan cita-cita dari seniman pendahulu. + Desember 2014

89


PAGUYUBAN BERITA KOMUNITAS

Supplier Gathering APJI 2014 Teks&Foto: Herlan

Sambutan Dari Ketua APJI, Rahayu Setiowa ti

Astrid Enricka, Linda Mardalina, Minerva Taran, Olivia (Unilever Food Solution), Iskandar Nurdy(Save Max), Desy Siahaan (Fiesta Seafood)

Para wanita anggota APJI

A

sosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia atau disingkat dengan nama (APJI) mulai berdiri pada tahun 1987, dan sejak saat itu seluruh anggota APJI bersamasama membangun kuliner Indonesia. Sejak asosiasi ini didirikan, APJI telah berkembang melebihi ekspektasi dan saat ini sudah memiliki sedikitnya 5.000 Fitri Kusuma, Neva Gozali, Iden Gobel, Rahayu Setiowati,Linda Mardalina,Tashya Megananda Rosita & Niniek PHJ anggota, yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Melalui asosiasi APJI ini para pengusaha jasa boga hebat yang terpencar di seluruh Indonesia, bias menyatu. Dan lewat penyatuan inilah nama harum profesi Pengusaha jasa boga mulai berkembang. Pada 21 Oktober 2014 kemarin APJI menyelenggarakan Supplier Gathering 2014 yang bertempat di Auditorium Gedung Sasana Kriya Ballroom Carani, Taman Mini Indonesia Indah Jakarta. Acara ini bertujuan untuk mengembangkan dan mempererat kerja sama APJI dengan para perusahaan supplier yang telah lama menjalin kerja sama dengan para anggota APJI. Dalam acara ini APJI juga memberitahukan bahwa pada tanggal 2 sampai dengan 4 Desember 2014 ini APJI akan menyelenggarakan Rakernas APJI 2014 yang bertempat di Bandung. Dalam Rakernas tersebut dibahas rencana-rencana kerja yang diharapkan dapat memperkaya kuliner Indonesia dan bertambahnya anggota APJI diseluruh Indonesia. Hal ini juga dapat mengajak para supplier untuk dapat mengembangkan kerjasamanya lagi dengan para anggota APJI Dan juga meningkatkan kepercayaan di masing-masing pihak. + 90

Desember 2014


Launching Product

Leather

Love

Teks&Foto: Herlan

P

ada 5 November 2014 Ira Kartini Sofwan dan Mona Idham menyelenggarakan launching product Leather Love. Leather Love merupakan produk semir khusus tas-tas berkulit dan bahan-bahan lainnya yang berjenis kulit seperti sepatu. Produk ini sangat cocok untuk para kalangan sosialita yang sangat gemar mengoleksi tas-tas dan sepatu bermerk. Alasannya adalah karena produk ini dapat bermanfaat untuk merawat dan menjaga kebersihan dan kelembutan dari barang-barang rta yang berbahan kulit tersebut serta membuat barang tersebut selalu terlihat baru. Acara yang bertempat di Plataran Dharmawangsa ini dihadiri oleh para kalangan sosialita Jakarta dan istri Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datin Seri Mahani Ismail. Produk ini di bandrol dengan harga berkisar mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. +

Ferry Soraya, Lolhy Rawono, Ita Mustafa, Lia Wibowo

Ossy Djalil & Tiyu Sutopo

Dhidi Cahyani, Vira, Tari Surardjo

Emmy Sumangkut & Ira Kusumawardahani Dian Kristiono & Melvi Holinda

Datin Seri Mahani Ismail

tiowati, Shinta Sulis rinta A e d A ianti, Renny Mel

Puan Sri Shariffa Bakri,Ira Kartini Sofwan, Shun Chien Pei,Mona Idham

Desember 2014

91


GUNEMAN OBROLAN SINGKAT

Chandra Irawan (GM Hotel Atria Magelang)

“MagelangBukan Hanya

Borobudur” Teks: Della Yuanita;Foto: Anis RN

M

enjabat sebagai general manager di sebuah hotel berbintang empat di Magelang, merupakan pengalaman berharga bagi sosok Chandra Irawan. Pria kelahiran Makassar, 29 Juni 1972 ini mengaku banyak pengalaman terutama dalam hal meningkatkan kesadaran pentingnya mempromosikan Magelang sebagai salah satu destinasi wisata. Menurut Chanbdra, masih banyak destinasi wisata baik alam maupun heritage di Magelang yang belum diketahui masyarakat lokal dan mancanegara. “Magelang bukan hanya Candi Borobudur, akan tetapi banyak destinasi lain seperti enam air terjun yang sangat alami, yakni Air Terjun Sekarlangit, Air Terjun Seloprojo, Air Terjun Curug Silawe< Air Terjun Kedung Kayang, Curug Sigong dan Grenjengan Kembar. Selain itu kita juga memiliki lapangan golf bertaraf internasional yang juga sering digunakan sebagai ajang turnamen dunia. Kami dari Hotel Atria berusaha memberikan informasi dan promosi pariwisata agar Magelang menjadi jujugan para traveler,” papar pria yang dulu pernah berkarier di sebuah maskapai penerbangan domestik kepada Kabare. Chandra mengatakan pihaknya sangat mendukung upaya promosi pariwisata. Oleh karenanya dirinya berharap dukungan dan kontribusi nyata dari berbagai pihak untuk bisa bersinergi dalam memajukan industri wisata kota ini. +

Rokimo Tarigan (GM Arjuna Hotel Yogyakarta)

JenuhTantangan S Teks: Della Yuanita;Foto: Albert

Jika Tak Ada

ebagai sosok yang sudah 24 tahun berkecimpung di industri perhotelan, Rokimo Tarigan mengaku dirinya sangat menikmati pekerjaannya selama ini. Pria kelahiran Medan, 17 Februari 1964 ini mengatakan jika bekerja dengan hati, segala seuatunya akan menjadi mudah dan hasilnya pun memuaskan. Sebagai General Manager Arjuna Hotel Yogyakarta, Rokimo memang berperan besar dalam memajukan hotel yang berada di ring 1 Yogyakarta ini. “Jika banyak orang yang menghindari tantangan, tidak demikian dengan saya. Semakin rumit pekerjaan yang ada di depan saya, semakin banyak tantangan yang dihadapi, saya malah semakin senang. Karena saya sering merasa jenuh jika tidak ada tantangan. Oleh karena itu selama saya berkarir, banyak pengalaman saya bergabung dengan hotel pre opening. Kenapa? Karena bagi saya banyak tantangan yang harus saya hadapi ke depannya,” ujar alumnus Universitas Bandar Lampung jurusan Akuntansi ini kepada Kabare. Seperti Arjuna Hotel, dirinya berharap hotel ini akan berkembang dan memiliki grup di berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, sebagai GM, Rokimo sangat memahami weakness dari hotel yang dikelolanya ini. Namun dirinya sangat tanggap dan mengimbangi sisi kelemahan hotel dengan berbagai cara, salah satunya mengembangkan produk makanan di restoran hotel dengan menyajikan menu masakan yang lezat dan harganya terjangkau. “Sekaligus ini cara kami mengedukasi tamu bahwa menu makanan yang kami sajikan minimum standar hotel bintang 4. Selain itu kami juga mengembangkan fasilitas lain yakni dengan mendirikan sebuah mini bar yang memiliki suasana cozy,” pungkasnya. +

92

Desember 2014


Yoke Darmawan (Direktur Samana Foundation)

Nusantara

Jelajahi Teks: FA Herru ;Foto: Albert

N

usantara adalah negeri kesatuan pulau yang di dalamnya terbangun peradaban berbedabeda. Negeri yang kaya alam dan budaya, sekaligus menyimpan sejarah seribu waktu. Karena itu, negeri ini selalu menarik digali untuk meraih sari patinya sebagai buah pengetahuan. Setidaknya itu yang menginspirasi Samana Foundation, lembaga nirlaba yang berbasis pengembangan budaya terutama yang berkaitan dengan sejarah untuk menjelajahi Nusantara. Sebagai misinya, lembaga ini lantas melahirkan event Borobudur Writers & Cultural Festival, sebuah forum dialog lintas batas yang tujuannya mengembangkan dan memperluas pengetahuan atas berbagai khazanah Nusantara. Forum ini ditujukan bagi akademisi, sastrawan, budayawan, sejarawan, penulis, jurnalis, atau siapa saja yang tertarik dengan budaya Nusantara. “Melalui event itu, Samana mengangkat topik-topik kenusantaraan, di mana kita bicara sejarah, kekayaan, budaya, seni, dan sastra. Nama Borobudur kami gunakan sebagai simbol budaya untuk memberikan napas dan jiwa kepada warisan budaya yang lain,” ujar wanita asal Jakarta yang telah lama tinggal di Bali ini. Yoke Darmawan sendiri adalah seorang profesional di bidang consulting management dan proyek pembangunan sumber daya manusia. Lulusan Studi Manajemen Bisnis dari Melbourne, Australia, ini lama berpengalaman dalam bidang pembinaan dan program pelatihan presentasi tentang kepemimpinan dan manajemen tim di beberapa negara Asia Tenggara. Dan terdorong oleh rasa cintaannya pada budaya negeri ini, maka perempuan yang juga dosen di Universitas Stenden untuk siswa overseas Europe ini kemudian mau terjun dan terlibat secara langsung dalam bermacam kegiatan seni-budaya seperti itu. +

Rully Lasahido (Direktur Jababeka Hospitality Management)

Program

Upayakan

Golf H

School

Goes to

Teks: Della Yuanita;Foto: Anis RN

ingga saat ini, golf masih dipandang sebagai olahraga yang eksklusif dan mahal. Oleh karenanya, Indonesia belum banyak mencetak atlet dalam olahraga ini. salah satu figur yang memiliki komitmen dalam memasyarakatkan golf adalah Ruly Lasahido. Pria yang menjabat sebagai Direktur Jababeka Hospitality Management ini mengatakan bahwa pada dasarnya golf bisa dimainkan oleh siapa saja. “Syaratnya hanya satu, senang. Kalau orang sudah senang dan menggemari olahraga ini maka secara perlahan akan ada jalan untuk melengkapi peralatan olahraga golf itu sendiri. Sebenarnya jika dikatakan mahal tidak juga, itu sangat relatif. Oleh karenanya kami dari PT. Jababeka Tbk., berusaha memsyarakatkan golf, salah satu caranya dengan menyelenggarakan golf goes to school ke sekolah-sekolah dasar. Harapannya dengan adanya program ini kita bisa mencetak calon atlet golf profesional,” ujar Rully ketika ditemui Kabare di Hotel Atria Magelang ini. Salah satu event yang sedang digarap Rully di November lalu adalah Borobudur Classic 2014 – ASEAN PGA Tour 2014 Series di Magelang. Harapan Rully selain sebagai wadah mencetak juara, turnamen golf ini juga sebagai ajang pengenalan objek-objek wisata di Indonesia, khususnya di Magelang. +

Desember 2014

93


BIYEN SAIKI DULU & KINI

RS Prof. Dr. Soerojo Magelang, Jawa Tengah

Foto: Troppenmuseum (-)

Foto: Albert (2014)

94

Desember 2014


KONSULTASI

LAKON LAKU

MASALAH KESEHATAN Ibu Ina di Medan Pak Gembong yang terhormat saya seorang karyawan swasta sudah menikah selama 8 tahun sampai sekarang belum dikaruniai putra, saya membaca Kabare kolom bapak sangat tertarik ,untuk itu saya ingin konsultasi ,saya sudah berobat kemana mana baik medis maupun herbal namun belum ditemukan penyebab saya sulit hamil,kandungan saya normal dan tidak ada kelaInan hormon dan suami saya memang jumlah spermanya kurang namun sudah diobati dokter ada perubahan dan jumlah sperma sudah cukup tapi tetap belum hamil. Mohon bantuan Bapak apa yang harus saya lakukan untuk bisa hamil atas jawaban Bapak saya ucapkan terimakasih Jawaban Ibu Ina di medan.. Ibu Ina yang sedang berharap ,melihat foto ibu dan suami serta membaca surat ibu dapat saya haturkan sebagai berikut, bahwa memang kondisi sistim reproduksi baik alat reproduksi ibu semua normal namun ada penyebab yang membuat tidak terjadi pembuahan, dikarenakan adanya virus toxoplasma dan CMV (cytomegalo virus) sedangkan suami ibu ada varicocel pada saluran kalenjar yang mengeluarkan sperma, varicocel adalah varises pada saluran, sehingga sperma yang keluar sedikit dan lemah gerakannya (oligoasthenospermatozoa) dan kondisi sperma seperti ini tidak mampu membuahi. jadi ibu dan bapak ada kelainan yang menyebabkan sulit hamil. Gejala dari akibat virus adalah sering migrain, dada berdebar, perut sering sakit, tangan gampang kesemutan, saya akan membantu ibu dan bapak segera saya paketkan obatnya terimakasih doa saya selalu

MASALAH KELUARGA Ibu Ninin di Bandung Pak Gembong yang baik saya membaca Kabare sangat senang sekali dan saya ingin konsultasi mengenai keluarga saya, saya cerita dulu saya bekerja di perusahaan swasta yang lumayan hasilnya, karier saya sangat bagus, saya berkenalan dengan seorang laki-laki pekerjaan wiraswasta, namun keluarga besar termasuk orang tua menentang keras, karena alasannya calon saya tidak punya pekerjaan yang jelas walau dia anak orang mampu dan terhormat. Namun saya melihat dia sangat baik dan saya cocok, akhirnya saya kawin tanpa restu dan kehadiran keluarga dan orang tua, setelah saya punya anak kedua saya sangat terkejut karena suami saya ternyata pencandu narkoba dan usahanya bangkrut dan dari situ suami mulai berubah sikap sangat kasar dan keras terhadap anak istri,a palagi setelah orang tuanya wafat mendapat warisan cukup besar tapi tidak untuk anak istri, hanya untuk foya-foya yang akhirnya habis, pekerjaannya sekarang hanya tidur makan pergi, saya banting tulang untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena suami tidak pernah memberi nafkah anak istri, dan rumah yang saya tinggali adalah saya yang membeli, saya sudah hambar dan muak dengan kehidupan suami, saya pernah minta cerai malah dipukuli dan mengancam akan mencelakai saya selamanya, mohon bantuan Bapak bagaimana solusinya Jawaban Membaca surat ibu dan melihat foto keluarga ibu maka dapat saya haturkan sebagai berikut, saya ikut prihatin membaca surat ibu memang sangat ironis bila perkawinan tanpa doa restu ibu dan orang tua sebetulnya sudah mempunyai insting yang tajam mengenai suami ibu dan orang tua melarang karena sangat menyayangi ibu, namun semua sudah terjadi jadi masalah sekarang yang harus diatasi, melihat sikap sifat perilaku suami yang sejak kecil salah didik sangat sulit berubah apalagi sekarang sebagai pencandu narkoba sifatnya akan semakin buruk, bila ibu masih bertahan maka anak-anak justru pendidikannya akan rusak karena melihat sikap ayahnya yang tidak baik, ibu harus tegas dan berani karena laki laki seperti itu perlu diberi tindakan tegas, apabila suami melakukan KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) maka ibu harus berani melaporkan ke polisi dan melaporkan bahwa suami ibu sebagai pencandu narkoba, dengan demikian maka suami akan ditangani secara hukum dan ibu langsung melakukan gugat cerai ibu harus yakin bahwa suami ibu tidak bakal berani KDRT lagi ,dan sudah sangat sulit merubah perilaku suami yang demikian, untuk itu ibu bisa menghubungi komite perlindungan anak dan perempuan, saya akan membantu baik dengan doa atau mengarahkan bantuan hukum demikian saran saya

MASALAH USAHA Didi di Solo Pak Gembong yang baik saya membaca Kabare sangat tertarik untuk konsultasi dengan bapak, saya masih bujang dan bekerja di perusahaan swasta lokal, dengan gaji yang pas-pasan jadi saya takut menikah takut tidak mampu membiayai rumah tangga saya, untuk itu saya kalau sore hari longgar ingin memanfaatkan waktu longgar saya untuk usaha agar cita-cita saya berumah tangga nanti cepat terwujud, saya mengumpulkan modal dari sisa gaji saya untuk usaha kuliner apakah cocok bapak saya lahir di Solo tanggal 27 Februari 1978, mohon bantuan bapak saya usaha kuliner jenis apa sebelumnya saya haturkan terimakasih salam hormat Jawaban Jawaban masalah usaha saudara Didi di Solo, selamat mas Didi yang baik anda sebagai generasi muda yang baik mempunyai rencana dan perhitungan yang bagus, melihat foto anda dan tanggal lahir maka dapat saya haturkan sebagai berikut bahwa usaha kuliner yang akan anda usahakan sudah cocok dan baik ,dan disamping itu Solo memang gudangnya kuliner yang hebat, untuk anda yang modalnya pas-pasan bisa usaha aneka makanan gorengan dan termasuk olahan singkong baik singkong goreng keju atau masakan singkong yang bisa dibuat eksklusif dengan minuman segar lain, usaha ini tidak memerlukan modal yang besar tetapi mempunyai peluang berkembang yang sangat bagus, namun anda harus belajar dulu manajemen usaha dan strategi untuk membuat suatu makanan menjadi menarik enak dan murah serta higienis, saya akan membantu anda untuk mewujudkan usaha ini silahkan datang ke praktek saya hari Senin atau Selasa di jalan Sugeng Jeroni atau kelembagaan research pendawa kencana di desa Pager Jurang, Kepuh Harjo, Cangkringan, lereng merapi pada hari Rabu atau Minggu pagi sampai siang jam 14

Diasuh oleh: KRMH Ir Gembong Priyatmo Danudiningrat Tak ada kehidupan yang berjalan tanpa problema. Namun selalu ada jalan keluar. Kirimkan problema yang Anda hadapi lengkap dengan data diri dan foto, lebih baik surat ditulis dengan tangan. Pak Gembong akan membantu memecahkan problema Anda. Surat dapat dikirimkan ke: Redaksi Majalah Kabare Jl. Pacar 67A Baciro,Yogyakarta Telp. +62 274-562887, Fax. +62 274-558072 e-mail: info@kabaremagazine.com www.kabaremagazine.com

Desember 2014

95


JERON BETENG BERITA SINGKAT

Joglo Sawah Boutique Villas & Resto Hadir di

Yogyakarta

Teks&Foto: Anis RN

S

ebagai kota Pariwisata, Yogjakarta potensial untuk pengembangan bisnis khusunya di bidang perhotelan. Setiap jengkal tanah di kota ini agaknya menjadi daya tarik investor untuk menanamkan modalnya. Bukan hanya di wilayah kota, namun juga telah merambah sampai ke pedesaan. Salah satunya di wilayah utara Yogyakarta tepatnya Desa Sindurharjo Sleman, tanggal 08 November 2014 telah beroperasi sebuah unit usaha berkonsep villa dan resto yang diberi nama Sawah Joglo Boutique Villas & Resto. Dengan konsep yang sangat unik perpaduan atmosfer tradisional dan modern dalam satu tempat sekaligus. Villa milik Lia Lazuardi dan Charlie Ebster didesain bukan hanya sebagai tempat untuk berisitirahat namun juga memberikan sensasi memompa energy yang terbuang setelah beraktivitas seharian dengan menikmati suasana alam dan ketenangan atmosfer pedesaan. “Tidak ada tembok tinggi yang mengitari villa-villa kami, jadi tamu dapat melihat dan menikmati suasana sawah dan desa sekitranya dengan leluasa,” ujar Charlie Ebster. Senada dengannya, Lia Lazuardi menambahkan, Sawah Joglo didirikan di Yogjakarta dengan pertimbangan karena suasana Yogyakarta sangat mendukung dengan konsep yang diinginkannya. “Saya menyenangi suasana pedesaan di Yogyakarta, jauh dari jalan besar sehingga terkesan tenang,” kata Lia. +

U

ntuk kesekian kalinya Kagum Hotels menyelenggarakan kegiatan media trip. Kali ini media trip dipusatkan di Emeral Oak Tree Hotel Semarang mulai tanggal 15-16 November 2014. Media trip diikuti sekitar 24 perwakilan media DIY dan Jawa Tengah. Media Trip Kagum Hotels diisi dengan kegiatan yang sangat menarik. Selain tour hotel untuk melihat fasilitas yang ada di Emerald Oak Tree, para awak media juga berkesempatan mencicipi kuliner malam di kota Semarang di salah satu resoran tradisional di kawasan Jalan Wahidin. Pagi harinya, sembari menghirup udara segar bukit papandayan, dilaksanakan kegiatan senam aerobic. Lokasi senam mengambil pinggir kolam renang, sehingga dari kejauhan Emerald Oak Tree Hotel terlihat sangat indah. Hotel dengan tinggi 12 lantai berkonsep go green ini, selain memiliki kamar sebanyak 172 kamar juga dilengkapi fasilitas kolam renang, fitness, meeting room dan spa. Selesai senam aerobic, peserta trip diuji ketangkasan dalam hal memasak melalui cooking class. Media Trip Kagum Hotels ditutup dengan kegiatan table manner yang dipandu oleh Fnu Sahmad, Hotel Manager Zodiak Cokro Yogyakarta. Sebelum table manner dimulai, General Manager Cooperate Kagum Hotels Jateng DIY Asteria T Hesty dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih atas dukungan media yang telah turut membesarkan nama Kagum Hotels.”Kami akan menambah sekitar 4 hotel lagi di Yogyakarta dengan 4 brand, dan sekitar tahun 2016 akan ada 60 hotel di Indonesia yang berada di bawah manajemen Kagum Hotels. Sebagai local chain, kami sudah cukup dipercaya untuk mengelola beberapa hotel dan menjadi salah satu local chain yang mengalami fast growing beberapa tahun ini, “ ujarnya. +

96

Desember 2014

Media Trip

Kagum Hotel

Ke

Emerald Oak Tree Semarang Teks&Foto: Anis RN


Awarding Night

Pinasthika

Creativestival XV Teks: Della Yuanita;Foto: Albert

G

Borobudur Classic

-ASEAN PGA Tour

2014 Series

Teks: Della Yuanita;Foto : Anis RN

S

ebanyak kurang lebih 120 pegolf dari berbagai negaranegara ASEAN ambil bagian pada turnamen golf bertajuk Borobudur Classic 2014 – ASEAN PGA Tour 2014 Series di Magelang, Jawa Tengah pada 17 – 21 November 2014. Pertandingan ini diselenggarakan di Borobudur Golf & Country Club Magelang untuk mendukung pariwisata di wilayah ini. CEO dan pendiri PT. Jababeka Tbk., SD. Darmono, mengatakan bahwa pihaknya memberi perhatian serius terhadap olahraga golf dan setor pariwisata. Dengan memilih Magelang sebagai lokasi pertandingan, dirinya berharap para peserta lomba bisa mengunjungi Candi Borobudur yang hanya berjarak sekitar 20 km dari tempat pertandingan. Sementara itu penyelenggara event sekaligus Direktur Jababeka Hospitality Management, Rully Lasahido mengatakan bahwa adanya event internasional seperti ini diharapkan akan mampu menarik wisatawan mancanegara ke kota kecil, seperti Magelang. Untuk kedepannya, acara ini akan menjadi event tahunan Kota Magelang. Pertandingan ini dilaksanakan di Borobudur International Golf Club Maglenag selama empat hari dengan memperebutkan hadiah uang tunai sebesar US$ 60.000. +

elaran tahunan yang diselenggarakan oleh Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI) kembali digelar. Kali ini Pinasthika Creativestival XV memilih tema The Changers sebagai bentuk penyadaran kepada masyarakat bahwa dunia pasti akan berubah, yang tersisa adalah hanya dua pilihan, yakni tetap menjadi statis dan terlibas oleh sejarah, atau mengikuti perubahan. Pada akhirnya, masyarakat akan disadarkan bahwa dunia akan berubah bersama dengan orang-orang yang ingin menjadikan sebuah dunia yang lebih baik. Melalui tema The Changers, Pinasthika Creativestival berhasil menantang para insan kreatif untuk menunjukkan sejauh mana karya mereka dapat mengubah dunia. Para insan kreatif saling berlomba untuk memunculkan ide-ide baru yang dapat mengubah dunia secara signifikan. Dalam acara yang digelar di Taman Budaya Yogyakarta tanggal 31 Oktober – 1 November ini, banyak insan-insan muda di bidang advertising yang berhasil menjadi pemenangnya. Seperti, Berakar Komunikasi yang berhasil menjadi The Best Agency of Bawana, OAO Agency sebagai The Best Agency of Baskara, Klix Digital sebagai The Best Graphic Design Agency, Flex Film sebagai The Best of Directing & Editing, dan ada pula beberapa pemenang kategori Young Film Director dan Ad Student. +

Desember 2014

97


JERON BETENG BERITA SINGKAT

Lorin

Kembali Raih Excellent Brand Award Teks&Foto: Ist

L

orin Solo Hotel kembali meraih penghargaan Excellent Brand Award (EBA) 2014. Penghargaan ini merupakan kali ke 4 yang diraih oleh hotel bintang lima yang resmi berdiri sejak 1996 ini. Peningkatkan kinerja terbaik demi meningkatkan kualitas pelayanan serta kredibilitas hotelyang telah ada membuat Lorin mampu mempertahankan penghargaan ini sejak tahun 2011. Sebelumnya, puluhan penghargaan pun telah berhasil diraih, yakni, Top Ten Best Hotel Garuda 2008, Best Customer Satisfaction Hotel in Java Media Excellent Award 2009, Excellent Brand Regional Consumer's Choice Solo Raya 2010, Excellent Brand Award 2011,The Best Resort & Service Excellent of The Year 2011, InternationalBest Service Award 2011, The Best Hotel in Central Java 2012, The MostIndonesia Prestigious Achievement Award 2012, Indonesia Best of TheBest Award 2012, The Best Favorite Hotel & Service Excellence of TheYear 2012, The Most Improvement Hotel 2012, Favorite Hotel & Resort 2012, Potential Brand 2012, Excellent Brand Award 2012,

Solo Best Brand Index 2013, The Most Favorite &Service Excellence 2013, Excellent Brand Award 2013, The Best FavoriteHotel Highly Recommended of The Year 2014, dan Solo Best Brand Index 2014. Semua penghargaan ini kian memacu Lorin untuk terus mempertahankan dan meningkatkan pelayanan terbaik demi kepuasan dan loyalitas tamu. Malam Penganugerahan Excellent Brand Award 2014 dilaksanakan pada Rabu, 05 November 2014 dengan bertempat di Puri Kencono Ballroom Lorin dan disiarkan langsung oleh TA TV sebagai penyelenggara acara. Selain penyerahan award, tamu undangan juga dihibur dengan berbagai sajian menarik dari talenttalent TA TV serta artis nasional Rosa Idol dan TIA AFI. +

Horison Ultima Riss

Rayakan

Ulang Tahun

Pertama Teks: Della Yuanita&Foto: Ist.

M

elakukan reservasi pertana pada 20 November 2013 lalu, Hotel Horison Ultima Riss Yogyakarta menjadi salah satu hotel bintang empat di Kawasan Malioboro yang sangat kental akan nuansa Yogyakarta. Pada Rabu, 19 November 2014 lalu hotel ini merayakan ulang tahunnya yang pertama. Perayaan dimajukan sehari lebih awal karena Keluarga Riss selaku pemilik tunggal Hotel Horison Riss Yogyakarta ingin melakukan perayaan bertepatan dengan acara besar daerah Sitisewu bersama warga sekitar hotel. Dengan perayaan sederhana yakni pengajian Ustadz Drs. H. Dwiyono Iriyanto, MM., dan anak-anak Panti Asuhan Nurul Haq Madania, perayaan ulang tahun ini menjadi sebuah momentum besar agar segenap manajemen Hotel Horison Ultima Riss Yogyakarta terus berupaya memberikan kualitas servis yang prima dan terbaik sehingga menjadi hotel yang diperhitungkan di Yogyakarta. Suprapto W. Tani selaku General Manager Hotel Horison Ultima Riss mengatakan bahwa pihaknya merasa bersyukur bahwa selama satu tahun ini pihaknya mampu memberikan pelayanan terbaik untuk para tamu. Oleh karenanya untuk meminimalisir kekurangan yang ada, pihaknya terus belajar memberikan servis yang excellent sehingga bisa terus memberikan yang terbaik. +

98

Desember 2014


Rumah Batu

Villa & Spa

Emerald

Buka

Boutique

Teks: Della Yuanita ; Foto: Albert

Lomba Makan

Bakpia Bersama

Bakpia Kencana Teks: Anis RN ; Foto: Istimewa

F

ashion dan jewellery selalu memanjakan mata wanita yang melihatnya. Keinginan mengikuti tren juga selaluu saja hadir manakala kaum hawa melihat perhiasan cantik dan baju yang sedang tren. Melihat kecenderungan bahwa wanita menyukai fashion dan jewellery, Pipin Herlinawati beserta dua temannya yakni Idha Jacinta dan Jenny bekerjasama membuka sebuah butik bernama Emerald Boutique. Berlokasi di Rumah Batu Villa & Spa Jalan Ovensari, Baki, Solo Baru, ketiganya me-launching butiknya pada Senin, 10 November 2014 lalu. “Kebetulan kami bertiga memiliki kecintaan yang sama pada bidang seni. Saya sendiri bergerak di bidang desain interior dan home decoration, Idha memiliki usaha Batik Centil dan Jenny dengan perhiasan yang terbuat dari perak. Saya melihat bahwa produk mereka juga cocok untuk market Rumah Batu Villa & Spa, maka kami pun sepakat untuk bekerjasama membuka bisnis ini. saya sebagai penyedia tempat dan keduanya sebagai pengisi butik,” ujar pemilik Rumah Batu Villa & Spa, Pipin Herlinawati kepada Kabare. Launching Emerald Boutique dihadiri oleh para sosialita Solo yang juga para relasi dari ketiga pemilik. Dalam acara tersebut digelar demo make up oleh Ghazal, seorang make up artist dari Surabaya. +

S

emarak Kuliner Jogja di Plaza Ngasem tanggal 24-26 Oktober 2014 lalu diwarnai dengan berbagi macam kegiatan. Salah satunya lomba makan bakpia bersama Bakpia Kencana. Lomba makan Bakpia Kencana diikuti oleh 55 orang peserta yang terbagi dalam 5 kelompok. Dari 5 kelompok tersebut kemudian diambil satu pemenang untuk maju ke babak final. Pada tahap penyisihan, setiap peserta wajib makan bakpia sebanyak-banyaknya dalam waktu 60 detik. Kemudian, pada tahap final dari 5 finalis masing-masing diberikan 9 biji bakpia untuk dihabiskan dalam waktu secepatnya. Peserta yang menghabiskan bakpia dalam waktu tercepat, berhak menjadi juara 1. Juara 1 lomba makan bakpia bersama Bakpia Kencana, memperoleh hadiah berupa uang tunai sebesar satu juta rupiah, merchandise dan tiket nonton gratis di XXI. Farida Fushia, selaku owner Bakpai Kencana menyampaikan bahwa lomba makan Bakpia Kencana ini selain untuk memperkenalkan Bakpia Kencana sebagai salah satu bakpia produksi Yogyakarta, juga untuk menyemarakkan acara Semarak Kuliner di Plaza Ngasem. Farida menambahkan,sejak didirikan pada tahun 2008 sampai dengan sekarang, Bakpia Kencana mengalami perkembangan yang sangat fenomenal dan banyak dicari oleh konsumen.Hal ini karena cita rasa Bakpia Kencana yang sangat lembut, kulit yang tipis dan enak dimulut. “ Konsumen dapat melihat secara langsung proses pembuatan Bakpia Kencana,karena kami open kitchen,” pungkasnya. +

Desember 2014

99


JERON BETENG BERITA SINGKAT

Grand Opening

Nurkadhatyan Spa

Gandhok

Teks&Foto: Ist

N

urkadhyatan Spa yang berlokasi di Gandhok Ambarrukmo Yogyakarta beberapa waktu yang lalu resmi dibuka. Peresmian ditandai dengan pemotongan pita oleh GKR Hemas didampingi GKR Bendara selaku pemilik Nurkadhatyan Spa. Lokasi Nurkadhatyan spa dulunya merupakan pesanggrahan keraton peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono VII . Nurkadhatyan Spa Gandhok lahir dari inspirasi dan tradisi perawatan tubuh para Putri Keraton sejak zaman dahulu. Nurkadhatyan SPA Gandhok hadir untuk memperkenalkan kepada masyarakat pengalaman unik perawatan tubuh tradisional yang dilakukan oleh keluarga Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Untuk saat ini NurkadhatyanSPA Gandhokmenawarkan 4 pilihan perawatan tubuh yaitu Ritual Tapak Bandawasa (refleksologi), Pangruktining Rasa (pemijatan seluruh tubuh), Ngenggar-enggar Rasa (pemijatan Jawa Kuno dengan ramuan pilihan scrub: Lulur, Mangir, Boreh, dan Parem) dan Panca Rasa Manunggal (perawatan yang lahir dan terinspirasi dari putriputri Dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat). Mengadaptasi ritual perawatan kerajaan jawa dan spa modern, Nurkadhatyan SPA Gandhok tetap menjunjung pakem ritual yang sama seperti yang dilakukan oleh para Putri Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Dengan harapan mampu membuat para tamu merasakan pengalaman unik dan istimewa seperti layaknya Putri Keraton. Nurkadhatyan SPA Gandhok memiliki terapis yang telah terlatih untuk menerapkan gerak seni tarian Jawa dalam melakukan teknik pemijatan di titik – titik nergi (Lenging Bandawasa). Seni tarian Jawa tersebut merupakan meditasi gerakyang mampu membuat energi yang disalurkan semakin terasa efek relaksasinya. +

Dies Natalis ke-49

STPMD”APMD” Teks&Foto: Bungtarjo

D

esa adalah Soko Guru Negara Kesatuan Republik Indonesia”, itulah tema yang diusung Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD) dalam acara Dies Natalis ke-49 pada 17 November lalu. Di usianya yang sudah menapaki 49 tahun, STPMD APMD tertantang untuk bersaing dengan perguruan tinggi swasta yang ada di Jogja. Tentu tidaklah mudah namun menurut Ketua STPMD APMD Habib Muhsin S. Sos., M. Si., dalam laporan tahunannya, rupanya dari tahun ke tahun STPMD “ APMD” selalu mengalami kemajuan dan peningkatan yang sangat menggembirakan. “STPMD APMD memiliki peran yang sangat strategis, sekolah ini dirancang untuk menyediakan tenaga trampil di tingkat desa maupun kecamatan. Institusi ini juga bekerjasama dengan Depdagri dalam mengisi tenaga trampil yang memiliki kemampuan mendampingi masyarakat secara profesional. Makna Dies kali ini adalah bagaimana kita melakukan refleksi

100

Desember 2014

untuk memperbaiki diri untuk menggapai masa depan yang lebih baik,” ujar Prof. Dr. Susetwawan, SU., selaku guru besar Fisipol UGM dalam sambutannya. Aneka kegiatan telah memeriahkan Dies Natalis ke- 49 kegiatan tersebut antara lain lomba kesejukan dan keindahan lingkungan kampus, pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan pekarangan, bakti sosial dengan pembagian sembako, pemeriksaan dan pengobatan gratis, ziarah ke makam sesepuh/pendiri, seminar nasional, aneka lomba dan diakhiri malam tasyakuran sebagai puncak serta pelantikan Ketua STPMD “ APMD” Periode 2014 – 2018. +


2014 International Public Relations Summit

Peningkatan

Profesionalisme Public Relation

Teks: FA Herru; Foto: Budi Prast

Borobudur Writers & Cultural Festival 2014

“Ratu Adil: Kuasa dan Pemberontakan

di Nusantara” Teks: FA Herru; Foto: Budi Prast

B

orobudur Writers & Cultural Festival kembali digelar di tahun ini. Sebuah festival literasi dan seni budaya dengan kegiatan utama, antara lain seminar, panggung seni, baca puisi, pesta buku, dan pemberian penghargaan, ini diselenggarakan untuk ketigakalinya pada 12-15 November 2014 lalu. Dengan mengetengahkan tema ”Ratu Adil: Kuasa dan Pemberontakan di Nusantara”, festifal kali ini diikuti oleh sekitar 250 peserta yang terdiri dari para penulis, wartawan, sejarawan, dan ilmuwan. Festival ini sepenuhnya digelar di Hotel Manohara, Komplek Candi Borobudur, Magelang, diisi dengan serangkaian diskusi seputar ratu adil dari berbagai sudut pandang. Selain itu, festival literasi dan seni budaya ini juga mengetengahkan pameran sketsa karya Romo Mudji Sutrisno tentang Borobudur. Ada pula pembacaan karya-karya puisi serta pergelaran kesenian tradisi yang digelar di Desa Tutup Ngisor lereng Gunung Merapi dan Desa Gejayan lereng Gunung Merbabu, Jawa Tengah. The 3rd Borobudur Writers & Cultural Festival 2014 diselenggarakan oleh Yayasan Samana yang bekerjasama dengan PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko. Acara ini diakhiri dengan pemberian Sang Hyang Kamahayanikan Award kepada sejarawan asal Inggris Dr. Peter BR Carey yang telah mendedikasikan 40 tahun waktunya untuk melakukan reset tentang Pangeran Diponegoro. Penutupan acara ini pun diwarnai oleh penampilan Lamalera Band dan penyanyi Trie Utami. +

A

dvancing Asia's Agenda in Global Market Era: Leveraging the Dynamic for Strategic Communication Practice” diangkat sebagai tema dalam penyelenggaraan acara Acara 2014 International Public Relations Summit (IPRS). Acara yang diikuti oleh sekitar 250 perserta dari berbagai negara di Asia Pasifik ini merupakan kelanjutan dari Public Relations Week Indonesia 2005-20014. Konferensi ini bertujuan mengangkat isu global yang perlu disikapi oleh pemerintahan dan swasta, khususnya bagi peningkatan peran strategis dan kualitas kinerja komunikasi dalam mengantisipasi tren, mencari alternatif solusi untuk menjalin kerjasama, dan meningkatkan profesionalisme dalam bidang public relations khususnya menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) dan pasar global. ''Semoga dengan dikembangkannya konferensi PR dengan jangkauan manca negara ini, pengembangan ilmu dan praktik PR di dalam negeri dan di kawasan Asia dapat lebih terarah pada peningkatkan profesionalisme,” ungkap Elizabeth Goenawan Ananto, PhD, FIPRA, penggagas IPRS sekaligus Ketua Program MM Komunikasi Trisakti. Acara ini diselenggarakan pada tanggal 3-5 November 2014 lalu di Sheraton Mustika Yogyakarta Resort & Spa Yogyakarta. Sebagai properti strategis dan memadai untuk acara MICE kelas dunia, Sheraton Mustika Yogyakarta telah mempersiapkan Mataram Grand Ballroom dan meeting room terbaiknya untuk menunjang keberhasilan rangkaian acara yang ditutup oleh Dr. Dino Patti Djalal. +

Desember 2014

101


CAWISAN EDISI DEPAN

PEPANGGIHAN

Yuli Mumpuni Widarso Foto: Budi Prast

REGOL Kekayaan Maritim Indonesia

K

ekayaan Indonesia ternyata juga dalam bidang kemaritiman. Dulu kala, maritim memang pernah menjadi bidang yang membawa kesejahteraan bagi Nusantara. Kekayaan kelautan itu pun kini menjadi perhatian pemerintah. Hingga saat ini, Indonesia juga menjadi negara penghasil ikan terbesar. Perikanan menjadi salah satu sumber penghidupan, terutama bagi masyarakat pesisir. Tentang budaya kemaritiman, yang ditunjukkan dari kehidupan para nelayan dengan ikan-ikannya, akan ditayangkan dalam rubrik Regol bulan depan. Simak! +

102

Desember 2014

Y

uli Mumpuni Widarso, saat ini bertugas sebagai duta besar untuk Kerajaan Spanyol. Baginya, memang, menjalani tugas di luar negeri bukan sebuah pengalaman baru. Dari perjalanan kariernya, Yuli telah beberapa kali bertugas di luar negeri. Dengan Kabare, Duta Besar Yuli Mumpuni Widarso berbagi kisah dan pengalaman, serta pandangannya terhadap dua negara, Spanyol dan Indonesia. Seperti apa, simak artikel profilnya di Kabare edisi tahun baru. +

Foto: Budi Prast

Foto: Budi Prast

PLESIR Kendari

K

endari adalah sebuah kota pesisir yang merupakan bagian dari Provinsi Sulawesi Tenggara. Seperti yang Anda tahu, Sulawesi Tenggara memang memiliki alam yang begitu indah, seperti alam pantainya. Demikian pula Kendari, kota kecil yang menghadap ke Teluk Kendari ini juga memiliki keindahannya tersendiri. Di rubrik Plesir majalah Kabare edisi depan, sedikitnya Anda dapat mengintip keindahan Kendari dari artikelnya yang akan diunggah. +




Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.