Kabare Magazine edisi Mei 2014

Page 1

9 7 7 2 0 8 7 2 7 5 6 7 1




SOWAN DARI REDAKSI

Secuil Cerita Antah Berantah D

Kesadaran yang mereka genggam membentuk mental positif untuk meneruskan perjuangan para pendahulunya dengan cara yang sesuai zamannya

alam sebuah tempat di negeri antah berantah, tersimpanlah bendabenda memorabilia yang mengandung riwayat panjang. Di sanalah tersimpan sejarah, baik yang melampaui peristiwa-peristiwa menyusahkan maupun gelimang kejayaan budaya. Apa yang tersimpan di sana tentu layak menjadi peninggalan berharga. Ada proses dan riwayat yang dapat mengungkap masa lalu, membuat gelap menjadi terang. Sebagaimana disadari penduduknya, mereka sangat menghargai tilas sejarah. Karena itu, mereka menyimpan dengan cermat setiap benda masa lalu itu, yang menjadi ikon peristiwa-peristiwa penting. Bahkan, setiap warga di negeri itu seperti memiliki kewajiban mengunjungi tempat besejarah itu setiap kali mereka bepergian. Siapa saja yang menjadi warganya, baik warga biasa sampai para pemangku kepentingan dan juga pemerintahnya, dengan sadar dan memiliki tanggung jawab merawat dan melestarikannya. Pemerintahnya menyadari dan peduli pada perlunya pemeliharaan benda-benda sejarah tersebut. Benda-benda bersejarah itu, bagi mereka dianggap seperti “kitab� yang memberikan pelajaran. Dengan berkunjung ke sana, mereka membaca perjalanan bangsanya. Dengan menatap setiap titimangsa benda-benda peninggalan masa silam itu, mereka seolah melihat diorama kebudayaan yang penah bergerak. Dengan menyadari awal yang panjang, mereka pun merasa berutang jasa kepada para pendahulunya yang kini tinggal foto-fotonya. Kesadaran yang mereka genggam membentuk mental positif untuk meneruskan perjuangan para pendahulunya dengan cara yang sesuai zamannya. Tetapi, apa yang terjadi ketika beberapa warga negeri itu berkunjung ke negeri tetangganya? Mereka semua berpendapat sama, menyayangkan apa yang telah diperbuat tetangganya. Di sana, suasana tak karuan. Warganya seolah acuh tak acuh pada warisan pendahulu mereka. Mereka menyadari itu sebagai aset, namun tak ada perbuatan dan gerakan cepat yang berusaha menyelamatkan peninggalan-peninggalan itu. Entah, apa yang akan terjadi kemudian. Membaca kisah dari negeri-negeri antah berantah itu (kisah di atas), seorang warga negara Indonesia lantas hanya dapat bergumam, “semoga masyarakat, pemangku kepentingan, dan pemerintah di negeriku, tak berbuat seperti warga negeri tetangga itu. Amin.� +

Salam dari Baciro

Kunjungi website majalah Kabare di: www.kabaremagzine.com

04

Mei 2014

Dapatkan e-magz Kabare di: www.wayangforce.com

Majalah Kabare/Kabare Magazine Group: Kabare Magazine Community


PERINTIS: Prof. Dr. H Koesnadi Hardjasoemantri, SH, ML (Alm) PENASIHAT: GBPH. H. Prabukusumo, S.Psi KBPH. Prabu Suryodilogo Moetaryanto Poerwoaminoto AO KRT. Sugiharto Soeleman Ir. Paulus Warsono Broto, MM PENANGGUNG JAWAB: KRMT. Indro ‘Kimpling’ Suseno, SH DEWAN DIREKSI: Drg. R Eddy Purjanto KRMT. Indro ‘Kimpling’ Suseno, SH Ir. Danang Wibowo DEWAN REDAKSI: KRMT. Indro ‘Kimpling’ Suseno, SH FA Herru Della Yuanita Agus Yuniarso Wahyu Indro Sasongko FOTOGRAFI: Budi Prast Albert Taurino ARTISTIK & PRODUKSI: Sutoto Arif Tedja Mukti PEMASARAN IKLAN: Anis Rohmah Nurjanah (Koordinator) M Farid Imawan KEUANGAN & ADMINISTRASI IKLAN: Lulu Z Ofta Arianti SIRKULASI & PROMOSI: Tegar Hartoko Sutaryo REDAKTUR ONLINE: Agus Yuniarso ADMIN IKLAN Monica Dyah Kusumawati PERWAKILAN JABODETABEK Herlan Parisa Bambang Kusubyanto Kristina Agustin (Administrasi)

Model : Drs. Sapto Amal Damandari, Ak, CPA & DR. Sri Hartati Candra Dewi Busana & Aksesoris : Koleksi pribadi Foto : Dokumen pribadi Desain : Sutoto

PENERBIT: PT. Kabare Jogja Media Pariwara ALAMAT REDAKSI, IKLAN DAN SIRKULASI: Jl. Pacar 67A, Baciro, Yogyakarta, Telp +62 274 562 887, Faks +62 274 558 072 E-mail: info@kabaremagazine.com, kabareyk@indosat.net.id Website: www.kabaremagazine.com ALAMAT PERWAKILAN JAKARTA: Sovereign Plaza Lantai 12 Jl. TB. Simatupang No. 36, Jakarta 12430 Telp: 021 - 294 00 153. Fax: 021 - 294 00 161

Mei 2014

05


PASUGATAN

DAFTAR ISI

10 Regol Industri rekaman di Indonesia sejatinya telah lama muncul dan memiliki kisah menarik sebagai bagian dari sejarah bangsa. Lokananta merupakan salah satu nama yang muncul di era 50-an dalam kancah industri ini. Lokananta awalnya sebagai perusahaan piringan hitam milik pemerintah dan bertugas merekam serta menggandakan piringan hitam untuk bahan siaran 27 studio RRI seluruh Indonesia. Kini Lokananta menjadi bagian sejarah. Keberadaan dan kondisinya sekarang, menuntut adanya perhatian yang lebih.

Kondhang 30 Menumbuhkan loyalitas dalam bekerja terkadang memang sulit untuk dilakukan, namun tidak demikian dengan sosok yang satu ini. Dharmawan H. Samsu, sosok penting di balik kesuksesan British Petroleum Indonesia. Ia dikenal memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan. Dirinya berkisah tentang loyalitas, yang menurutnya setiap orang memiliki dua sudut pandang. Apakah itu, simak beritanya.

46 Canthing Di dunia fotografi, setidaknya ada dua ukuran yang dapat dipergunakan untuk mengukur kecanggihan teknologi sebuah kamera yang menjadi perangkat utamanya. Pertama, meski tak terlepas dari momen dan man behind the camera, adalah kemampuan untuk menghasilkan gambar berkualitas tinggi, baik secara teknis maupun artistik. Kedua, adalah tingkat kemudahan dan kepraktisan penggunaannya.

Pendopo 72 Pemilu adalah suatu kegiatan dimana seluruh warga negara menggunakan hak pilihnya secara demokrasi. Di Yogyakarta, dalam puncak pesta demokrasi itu, rakyat Indonesia di kota pelajar beramai-ramai ke tempat pemungutan suara (TPS) guna menentukan wakil mereka yang bakal lolos ke parlemen. Tak tekecuali keluarga raja Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X yang juga Gubernur DIY. Di mana orang nomor satu di Yogyakarta itu menyalurkan haknya, di situlah salah satunya yang menjadi pusat perhatian media. 06

Mei 2014


38 Gebyar Kecenderungan perkembangan zaman yang mempengaruhi kehidupan seseorang, seringkali tanpa disadari terbawa dalam kehidupan sehari-hari pada skala kecil yang pada akhirnya mempengaruhi style fashion global pada skala besar. Demikianlah, Riani, sang desainer mencoba menerjemahkan kecenderungan zaman yang menginginkan sesuatu yang modern, simpel, dan unusual, namun tidak meninggalkan nilai-nilai dan norma tradisi dari mana akarnya berasal.

Klangenan 86 Hotel Inna Garuda Yogyakarta menjadi salah satu hotel yang tercatat melakukan perubahan secara besar-besaran, mulai dari strategi pemasaran, konsep, hingga sajian menu di dapurnya. Di bagian dapur atau restoran, Hotel Inna Garuda lebih menjatuhkan pilihan dan punya keinginan untuk memberikan porsi lebih dalam menampilkan masakan Indonesia yang khas dengan keberagaman penggunaan bumbu dalam menunya.

REGULER 34. PEPANGGIHAN 68. NGADI BUSANA 76. PLESIR 82. PESANGGRAHAN

90. PAGUYUBAN 92. GUNEMAN 94. DULU KINI 95. LAKON LAKU

96. JERON BETENG 102. CAWISAN

Mei 2014

07


PASURYAN CERITA SAMPUL

Curahkan

Drs. Sapto Amal Damandari, Ak, CPA & DR. Sri Hartati Candra Dewi

Pikiran dan Tenaga untuk 08

Mei 2014

Negara

Teks: Wahyu Indro S; Foto: Ist


M

engawali pekerjaan sebagai asisten dosen Fakultas Ekonomi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun 1979, perlahan tetapi pasti, kariernya semakin menanjak dan namanya menjadi terkenal. Bahkan, mungkin bagi sebagian orang, dirinya adalah momok bagi pihak-pihak yang ingin mengeruk keuntungan pribadi dengan menggunakan uang milik negara. Ia bernama lengkap Drs. Sapto Amal Damandari, Ak, CPA yang kini dipercaya menjadi Anggota II BPK RI mulai Juli 2013 hingga sekarang. Bagi laki-laki penggemar lukisan bertema spiritual dan keris ini, jika sebuah negara memiliki pengelolaan keuangan dan memiliki sistem kerja yang baik, rakyat akan merasakannya secara langsung. Sebab, ia mempunyai pendapat bahwa kesejahteraan yang dicita-citakan oleh founding fathers negara Indonesia akan tercapai jika hal itu disertai efforts yang lebih baik, meskipun itu bukanlah sebuah hal yang mudah. Bertemu dengannya dan berbicara soal seluk beluk, kondisi pengelolaan, dan pemeriksaan keuangan, menjadi suatu hal yang menarik. Pembawaannya yang ramah membuat waktu seolah berhenti dan ikut larut seiring mengalirnya pembicaraan. Namun, di balik kesuksesannya yang ia peroleh sekarang, tentu saja tidak semudah membalik telapak tangan. Ibarat sampan kecil di tengah lautan, sewaktu-waktu ia harus siap melawan terjangan gelombang besar yang senantiasa mengancam. Ia menuturkan, menjadi anggota Badan Pemeriksa Keuangan RI tidaklah mudah. Karena seringkali ia menerima intimidasi dan godaan agar ia meyelewengkan kewenangan dari jabatan yang sekarang ada di tangannya. “Ancaman dan godaan itu setiap waktu akan selalu ada. Itu sudah menjadi risiko yang sudah harus siap saya terima sejak pertama kali bergabung dengan BPK RI. Tetapi semua itu saya serahkan pada Tuhan saja. Sebab, saya memiliki keyakinan, pekerjaan menjadi pemeriksa keuangan ini memiliki manfaat untuk negara dan rakyat. Di situlah saya akan curahkan segenap tenaga dan pikiran,” katanya. Lantas permasalahan apa saja yang sering dihadapi oleh ayah dari Dhito Megantara dan Whita Ratnasari itu dalam menjalankan pekerjaannya tersebut? Ia menjelaskan, jabatan yang ada di tangannya kini membutuhkan tanggung jawab besar. Sebab, saat ini auditee yang berada di bawah Anggota II BPK RI meliputi Kementerian Keuangan, Bappenas, Kementerian Perdagangan, BKPM, Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan, dan Otoritas Jasa Keuangan. “Secara umum, orang tentu sudah bisa melihat bahwa badan dan institusi-intitusi tersebut merupakan 'lahan basah' yang mempunyai potensi besar terjadinya penyelewengan. Tentu saja, ketika kita akan melakukan tugas kita, tidak semua akan welcome pada kita. Sebab, tidak bisa dipungkiri, di dalam badan dan institusi-institusi pemerintah tersebut, tentu ada oknum-oknum yang ingin meraup keuntungan secara pribadi. Itulah salah satu tantangannya. Mereka juga ingin bermain sendiri,” paparnya. Tetapi, untuk menghadapi oknum-oknum tersebut saya selalu menekankan pada teman-teman di BPK RI, bahwa ini merupakan bagian dari tanggung jawab kita. “Kalau untuk BPK, saya selalu mengingatkan dan tekankan bahwa yang namanya tiga nilai dasar kita itu: integritas, independen, dan profesionalitas, harus selalu dipegang teguh. Saya yakin, jika itu dijalankan, tantangan dan rintangan apapun akan selalu dapat kita hadapi,” kata laki-laki kelahiran 19 Mei 1955 itu. Selain itu, ketika mendengar nama BPK RI, banyak institusi, daerah, dan badan-badan permerintahan yang takut. Merasa tidak nyaman. “Itu yang dulu sering terjadi. Tapi sekarang, banyak yang merasa membutuhkan. Sebab, adanya sistem reward. Perkara bisa WTP atau tidak, itu urusan lain. Logikanya, jika sebuah institusi mempunyai sistem pencatatan dan sistem pelaporannya, itu sudah benar. Tidak perlu takut dengan BPK,” papar Sapto. Hasilnya, selama ia menjadi anggota BPK RI, banyak data yang diminta oleh KPK untuk mendukung penyelidikan dari berbagai kasus korupsi. “Yang terbesar saat ini ialah kasus korupsi Hambalang dan dibukanya kembali kasus dana talangan Bank Century, yang mengubah nama menjadi Bank Mutiara. Dalam proses tersebut, BPK menemukan ketidakberesan, ada yang ganjil dari proses tersebut. Data-data itulah yang diminta oleh KPK untuk melanjutkan penyelidikan atas kasus tersebut,” jelasnya. Lalu, bagaimana pendapat sang istri, DR. Sri Hartati Candra Dewi atas pencapaian dan risiko pekerjaan dari laki-laki yang resmi meminangnya sejak 12 Desember 1988 itu? Perempuan yang dipercaya menjabat 2 periode sebagai Ketua Pusat Studi Ketahanan Pangan Universitas Mercu Buana, Yogyakarta, tahun 2010 sampai 2014 tersebut mengatakan hanya bisa ikut berbangga, meskipun ada kala juga merasa cemas ketika sang suami sedang melakukan pemeriksaan terkait sebuah kasus besar. “Saya hanya bisa berserah diri. Pasrah pada kemauan Yang Di Atas. Jika yang dilakukan suami saya itu adalah suatu kebaikan dan bisa memberikan manfaat pada rakyat, saya yakin Tuhan juga akan memberikan perlindungan dan keselamatan. Sebagai istri, saya terus berusaha ikut mendampingi dalam menjalankan tanggung jawab atas jabatan beliau,” kata perempuan yang berhasil menempuh pendidikan S3 di Institut Pertanian Bogor tersebut. +

Mei 2014

09


REGOL KABAR UTAMA

Lokananta,

Membahanakan

Nusantara Musik Tradisional

Teks: Agus Yuniarso; Foto: Budi Prast

10

Mei 2014


Mei 2014

11


REGOL KABAR UTAMA

P

ada tahun 1977, National Aeronautics and Space Administration (NASA), badan antariksa pemerintah Amerika Serikat meluncurkan pesawat ruang angkasa Voyager 1. Meski

12

Mei 2014

tidak diarahkan ke tujuan tertentu, namun dalam waktu 40.000 tahun, pesawat ini diharapkan akan mencapai posisi 1,6 tahun cahaya dari bintang Gliese 445 yang saat ini berada di konstelasi Camelopardalis. Voyager diperkirakan menjadi objek buatan manusia yang berada paling jauh dari planet bumi dengan kemampuannya melakukan perjalanan hingga batas luar tata surya. Karenanya, selain demi misi awal untuk mempelajari planet Yupiter dan Saturnus, pesawat luar angkasa tanpa awak ini juga mengemban misi lain luar angkasa, yakni misi kebudayaan. Voyager Golden Records, sebuah rekaman fonograf di atas plat tembaga berlapis emas, turut serta bersama Voyager dalam penjelajahannya di luar angkasa yang ditujukan kepada bentuk kehidupan cerdas di manapun di luar angkasa atau manusia bumi di masa depan yang mungkin akan menemukannya. Tentu dibutuhkan waktu yang teramat sangat lama hingga tujuan itu tercapai. Dan akan sangat luar biasa jika akhirnya piringan emas itu dapat ditemukan secara kebetulan oleh bentuk kehidupan lain. Kalaupun ditemukan, tentu pada masa yang sangat jauh di depan nanti. Piringan emas yang berisikan aneka suara dan gambar pilihan dari keanekaragaman di seputar peradaban manusia di planet bumi ini, kiranya menjadi semacam “kapsul waktu� yang menjadi pernyataan simbolis manusia untuk menyapa peradaban lain yang mungkin ada di semesta raya. Lalu, apa saja yang ada dalam piringan emas yang telah melanglang buana itu? Isi piringan Voyager Golden Records dipilih oleh sebuah tim yang dipimpin oleh pakar astronomi Dr. Carl Edward Sagan dari Cornell University dan mengabadikan 115 gambar serta rekaman suara-suara alam, seperti ombak, angin, petir serta suara-suara binatang, termasuk kicauan burung dan suara ikan paus. Piringan ini juga berisi rekaman musik dari beragam latar budaya di dunia, serta ucapan salam dalam 55 bahasa, termasuk


juga pesan tercetak dari Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter dan Sekretaris Jenderal PBB Kurt Waldheim, dua orang pemimpin dunia saat itu. Yang istimewa, tak banyak kiranya orang Indonesia yang tahu selama ini, selain menampilkan mahakarya para maestro berkelas dunia seperti Johann Sebastian Bach, Wolfgang Amadeus Mozart, Ludwig van Beethoven atau Igor Stravinsky, piringan Voyager Golden Records juga menyertakan komposisi musik asli Nusantara di antara 27 komposisi terpilih dari berbagai penjuru dunia yang kesemuanya direkam dalam 90 menit masa putar. Musik asli Nusantara itu adalah gendhing Ketawang Puspawarna, sebuah komposisi gamelan yang dipergelarkan pada tahun 1971 di Pura Pakualaman Yogyakarta di bawah pimpinan sang maestro gamelan KRT. Wasitodipuro (atau KRT. Wasitodiningrat, kemudian KPH. Notoprojo). Komposisi ini direkam oleh etnomusikolog Prof. Robert E. Brown dan kemudian turut mengisi piringan Voyager Golden Records dengan masa putar 4 menit 43 detik. Pada tahun 1983, penghargaan tinggi juga diberikan NASA kepada sang maesro gamelan, ketika nama Wasitodiningrat diabadikan dalam International Star Registry dan tercatat di Library of Congress sebagai nama sebuah bintang yang terletak di rasi bintang Andromeda. "Sejajar dengan mahakarya para maestro berkelas dunia dan membahana seantero semesta raya". Mungkin demikianlah pengharapan yang dipanjatkan ketika Presiden RI Ir. Soekarno menyetujui nama Lokananta yang diusulkan oleh R. Maladi, sebagai nama perusahaan piringan hitam di bawah Radio Republik Indonesia (RRI), sekitar dua dasawarsa sebelum Ketawang Puspawarna mengangkasa bersama roket Voyager. Dalam legenda pewayangan, Lokananta adalah seperangkat gamelan di Kahyangan Suralaya, tempat dimana para dewa berada, yang dapat berbunyi sendiri tanpa ditabuh dan mengalunkan irama dan gemanya yang syahdu.

Sebagai salah satu cikal bakal industri rekaman di era kemerdekaan Indonesia, khususnya untuk rekaman musik tradisional, Lokananta diakui telah memberikan sumbangsih peran yang begitu penting dan dominan. Nama KRT. Wasitodipuro yang kemudian diakui sebagai maestro gamelan berkelas dunia pun termasuk di antara daftar nama seniman yang mengabadikan sebagian karyanya dari studio rekaman Lokananta di Kota Surakarta ini. Salah satu torehan karya KRT. Wasitodipuro yang direkam di Lokananta dan melegenda lestari hingga saat ini adalah album piringan hitam “Djawa Tengah Membangun dengan Modernisasi Desa�, sebuah koleksi sumbangan Gubernur Jawa Tengah yang diproduksi atas kerjasama karyawan Direktorat Agraria Jawa Tengah, RRI Semarang dan Ki Nartosabdho di tahun 1967. Lagu mBangun Desa, Modernisasi Desa, Stambuk Badju Biru atau Krontjong Telomojo yang ditulis oleh KRT. Wasitodipuro di album ini, begitu lekat di telinga para penggemar musik tradisional Jawa di tahun 1970-an. Lokakanta, yang kini

berstatus sebagai perseroan terbatas di bawah Perum Percetakan Negara Republik Indonesia, diharapkan tetap mampu mempertahankan perannya sebagai pelestari keragaman musik tradisional Nusantara, meski selera zaman dan teknologi yang terus berubah diakui semakin menjauhkan sebagian besar penikmat musik dari khasanah tradisional yang ada di sekelilingnya. Jikapun bukan lagi sebagai produsen, setidaknya fungsinya sebagai pusat edukasi dan dokumentasi dapat terus dipertahankan dan dikembangkan. Sekian dasawarsa yang lampau, NASA berikut Voyager dan Golden Records-nya telah melangkah jauh dengan memberikan apresiasi yang begitu tinggi terhadap seniman dan karya musik tradisional Indonesia. Kapan giliran kita sendiri? Tak ada lagi yang perlu ditunggu. Kalau tidak sekarang, kapan lagi? Kalau bukan kita, lalu siapa lagi? Dari Lokakanta, semua langkah bisa diawali kembali demi lestarinya musik tradisional sebagai salah satu kekayaan budaya negeri ini. +

Foto: KITLV

Mei 2014

13


REGOL KABAR UTAMA

14

Mei 2014


Melacak

Geliat Awal Industri Rekaman

Indonesia C di

Teks: Agus Yuniarso; Foto: Budi Prast

ikal bakal industri rekaman di Indonesia telah muncul sejak awal abad ke-20. Kala itu, penjualan besar-besaran alat pemutar rekaman musik buatan The Columbia Phonograph Company dari Amerika Serikat yang mulai mendunia, telah menjangkau kota-kota di wilayah timur jauh, termasuk ke Batavia, ibukota Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda. Bagaimanapun, saat itu fonograf dan gramafon masih menjadi piranti hiburan mewah dengan harga yang tidak murah, sehingga produk-produk rekaman ini masih memiliki pasar yang sangat terbatas di kalangan elit saja. Sajian musik dari rekaman fonograf yang beredar luas itu kemudian banyak dimainkan oleh orkes-orkes lokal dalam berbagai pertunjukan panggung yang umumnya dimainkan oleh musisi berdarah Belanda, Tionghoa, Ambon serta Manado. Di Batavia, panggung-panggung hiburan ini bertebaran di seputar Pasar Gambir, Globe Garden, Stem en Wyns, Maison Versteegh dan Prinsen Park. Dari panggungpanggung inilah, masyarakat kebanyakan di masa itu mulai mengenal dan menikmati sajian musik dari sejumlah penyanyi dan orkes musik berikut lagu-lagu yang dipopulerkannya. Seiring hadirnya fonograf, sejumlah album rekaman pun mulai membanjiri Hindia Belanda. “Music and Media in the Dutch East Indies: Gramophone Records and Radio in the Late Colonial Era, 1903-1942�,

disertasi yang ditulis oleh Philip Bradford Yampolsky untuk meraih gelar Doctor of Philosophy di University of Washington, mencatat bahwa antara kurun waktu 19031917, tercatat beredarnya album rekaman fonograf dengan berbagai label, seperti Gramophone Company, Odeon Record, BeKa Record dari Jerman, Columbia dari Amerika Serikat, Parlophone Record dari Inggris, Anker, Lyrophon serta Bintang Sapoe. Sejumlah lagu Amerika yang menjadi populer di panggung musik kala itu, di antaranya adalah Lazy Moon yang muncul dalam film karya sutradara James Parrott yang dibintangi oleh Stan Laurel dan Oliver Handy, Pardon Us (1901). Juga lagu Mother o'Mine yang mengangkat puisi Rudyard Kipling dan disuarakan oleh vokal tenor John McCormack (1913). Seiring tren dan popularitas rekaman musik yang semakin menanjak, sejumlah saudagar Tionghoa mulai melirik peluang menerjuni industri hiburan ini. Selain menjual alat pemutar dan kepingan piringan hitam, mereka bahkan mulai berani mencoba mendirikan perusahaanperusahaan rekaman sendiri. Tercatat, setidaknya ada dua orang pengusaha di Batavia, yaitu Tio Tek Hong di Pasar Baru dan Lie A Kon di Pasar Senen, sebuah perusahaan rekaman di Surabaya, Jawa Timur, yang dikelola oleh Lie Liang Swie, serta satu lagi perusahaan didirikan di Semarang oleh Tan Tik Hing. Di antara mereka, Tio Tek Hong Mei 2014

15


REGOL KABAR UTAMA menjadi salah satu yang tersohor dengan tokonya yang berada di Jalan Passer Baroe No. 93, Batavia, yang sekaligus juga berdagang aneka ragam barang kelontong. Bisnis rekaman dimulainya sekitar tahun 1904, awalnya hanya sebagai pengimpor yang mendatangkan fonograf dari Amerika. Selang setahun kemudian, bekerjasma dengan Odeon Record, perusahaannya mulai berani memproduksi sendiri sejumlah rekaman dan merilis plaatgramofoon atau piringan hitam dan mendistribusikannya ke berbagai kota besar seantero Hindia Belanda. Sekitar tahun 1911-1912, perusahaan ini juga sempat menjalin kerjasama dengan Columbia Record. Tio Tek Hong Record merekam sejumlah penyanyi dan orkes musik yang menyajikan beragam warna musik, mulai dari stambul, keroncong, kasidah, gambus India, swing hingga lagu-lagu

16

Mei 2014


berirama Melayu. Sejumlah orkes keroncong yang direkamnya, antara lain Orkest Krontjong Park, Orkest Moeridskoe, Krontjong Sanggoeriang, Kerontjong Aer Laoet, dan Krontjong Deca Park. Di kelompok gambus ada Kasida Sika Mas, Kasida Rakbie Mas, Orkese Gamboes Metsir, Gamboes Turkey dan Gamboes Boea Kana. Sejumlah crooner atau penyanyi perempuan dan bintang film yang tenar sebelum masa kemerdekaan, sebut saja Miss Tjitjih, Miss Riboet, Miss Roekiah, Miss Dja, dan sejumlah lainnya pun sempat diabadikannya dalam rekaman piringan hitam. Dalam situs blognya, Denny Sakrie, pengamat musik Indonesia, mencatat Tjente Manis, Boeroeng Nori, Djali-djali, Tjerai Kasih, Paioeng Patah, Dajoeng Sampan, Kopi Soesoe, Sang Bango, Inang Sargie, atau Gelang Pakoe Gelang sebagai judul-judul lagu populer di masa itu yang direkam dalam bentuk vinyl berukuran 10 inci. Tio Tek Hong Record juga mengabadikan sandiwara Njai Dasima dalam kemasan box-set yang berisi lima piringan hitam. Yang menarik, Tio Tek Hong Record memiliki gaya tersendiri dalam menandai album rekaman keluarannya, dimana sebelum track pertama akan muncul suara; “Terbikin oleh Tio Tek Hong, Batavia", sebuah cara pelabelan yang berasa unik di masa kini. Tak kalah menarik, perusahaan ini juga menawarkan piringan hitam ukuran kecil yang hanya berisi dua lagu, sebagaimana termuat dalam iklannya di halaman Ik Po, surat kabar berbahasa Tionghoa yang terbit di Solo, Jawa Tengah, edisi 25 Februari 1908, yang berbunyi: "Plaat plaat ini besarnja 27c.M. dan sengadja saja soeroe

Mei 2014

17


REGOL KABAR UTAMA

bikin doewa moeka (djadi satoe plaat ada doewa lagoenja) soepaja harganja tida djadi terlaloe mahal maski onkosnja bikin itoe plaat-plaat ada terlaloe berat". Di tahun 1920-an, setelah sekian waktu hanya dapat dinikmati lewat fonograf dan panggung hiburan, irama musik dan merdunya suara para biduan mulai merambah kalangan yang lebih luas. Perkembangan ini ditandai dengan kemunculan Bataviase Radio Vereniging (BRV) sebagai radio siaran pertama pada bulan Juni 1925, disusul oleh hadirnya radio siaran di sejumlah kota besar, seperti Nederlandsch Indische Radio Omroep Maatschappij (NIROM) di Jakarta, Bandung dan Medan, Solosche Radio Vereniging (SRV) dan Vereniging Voor Oosterse Radio Omroep (VORO) di Surakarta, Mataramse Vereniging Voor Radio Omroep (MAVRO) di Yogyakarta, Vereniging Oosterse Radio Luisteraars (VORL) di Bandung, Chineese en Inheemse Radio Luisteraars Vereniging Oost Java (CIRVO) di Surabaya, Eerste Madioense Radio Omroep (EMRO) di Madiun, Radio Semarang di Semarang, serta Meyers Omroep Voor Allen (MOVA) dan Algeemene Vereniging Radio Omroep Medan (AVROM) di Medan. Tak sebatas menyiarkan, radio-radio tersebut juga merekam sendiri bahan siarannya. Di sisi lain, untuk memenuhi tuntutan pasar, perusahaan rekaman asing yang semula hanya mendatangkan produk rekaman dari luar negeri pun mulai melirik potensi penyanyi dan musisi lokal hingga mengorbitkan popularitasnya ke pelosok negeri. 18

Mei 2014


Antara tahun 1926-1927, Beka Record telah merekam sekitar 188 lagu Miss Riboet, penyanyi sekaligus bintang film tenar kala itu. Di waktu yang sama, perusahaan ini juga berhasil mengorbitkan Annie Landauw, seorang penyanyi tunanetra yang menjuarai kontes menyanyi di Surakarta pada tahun 1927. Sejumlah artis lain yang juga bernaung di bawah Beka Record, di antaranya Toemina, Nji Moersih (Sunda), Amat, serta Kerontjong Aer Laoet. Columbia Gramophone Company muncul di tahun 1928 dengan mengorbitkan Siti Aminah yang melantunkan lagu-lagu berirama Melayu, Miss Julie, serta orkes di bawah Fred Beloni dan Abdul Rachman. Sementara di Odeon Record ada nama Miss Alang, Siti Amsah, Miss Lee, serta Nji Resna dan Nji Iti Narem, keduanya penyanyi bernuansa Sunda. Di tahun 1930-an, Grammophone Company Limited merilis lagu-lagu Melayu dengan label His Master's Voice (HMV) yang dipasarkan dengan katalog berbahasa Belanda di wilayah Sumatra dan bahasa Inggris untuk pasar Singapura dan Malaya (Malaysia), menampilkan di antaranya Miss Jacoba Siregar, Nji Raden Hadji Djoelaeha, serta Miss Norlia. Catatan tersebut menunjukkan bahwa kehadiran industri rekaman di masa Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda yang terbilang cukup maju di zamannya, dapat dianggap sebagai cikal bakal dan geliat awal perkembangan industri rekaman di Indonesia. Sayang, sebagaimana nasib berbagai sektor ekonomi di masa Mei 2014

19


REGOL KABAR UTAMA berkecamuknya Perang Dunia II hingga dekade awal kemerdekaan Republik Indonesia, industri rekaman pun sempat surut, bahkan nyaris tak terdengar lagi ingar bingarnya. Geliat berikutnya baru muncul di tahun 1950-an, ditandai dengan hadirnya dua perusahaan rekaman, yaitu Irama di Jakarta dan Lokananta di Surakarta. Irama Record yang berada di kawasan Menteng, Jakarta, didirikan pada tahun 1954 oleh Soejoso Karsono, seorang perwira Angkatan

20

Mei 2014

Udara yang juga pencinta musik. Pada tahun 1957, perusahaan rekaman ini telah meluncurkan piringan hitam long-play (LP) dengan ukuran 12 inci yang menyajikan rekaman musik instrumental karya Nick Mamahit. Tercatat pula nama Rachmat Kartolo, Nien Lesmana, serta Patty Sisters, yang merekam suaranya di Irama Record pada paruh akhir dekade 1950-an. Berbeda dengan Irama Record sebagai perusahaan swasta yang banyak melahirkan lagu-lagu hiburan, Pabrik Piringan Hitam Lokananta adalah perusahaan milik pemerintah yang lebih banyak melahirkan rekaman musik dan lagu-lagu bernuansa tradisional. Pabrik Piringan Hitam Lokananta diresmikan oleh Menteri Penerangan RI Soedibjo pada tanggal 29 Oktober 1956 dan ditempatkan sebagai perusahaan di bawah Jawatan Radio, Kementerian Penerangan Republik Indonesia. Kala itu, sebagai sebuah unit pelaksana teknik untuk transcription service yang bersifat non-komersial, Lokananta melaksanakan fungsi dan

tugasnya untuk merekam, menggandakan dan mendistribusikan piringan hitam yang dipergunakan sebagai materi siaran di 27 studio Radio Republik Indonesia (RRI) yang tersebar di seluruh Indonesia. Awalnya, piringan hitam produksi Lokananta yang diberi label “IndraVox� tidak bebas diperjualbelikan, karena hanya untuk memenuhi kebutuhan RRI dan lingkungan Departemen Penerangan saja. Namun sejak tahun 1958, produk rekamannya mulai dipasarkan bagi kalangan umum melalui RRI dengan label “Lokananta� dan mendapatkan sambutan antusias dari masyarakat luas. Di tahun 1961, melihat potensi komersial tinggi dan menjanjikan pendapatan yang memadai bagi RRI, pemerintah pun berupaya mengembangkan bisnis Lokananta dan membentuknya sebagai Perusahaan Negara (PN) yang terpisah dari RRI. Munculnya pita kaset (compact audio cassette) yang dipelopori oleh Phillips di tahun 1963, merubah peta industri rekaman di penjuru dunia, termasuk Indonesia. Dibanding piringan hitam, media rekam


berbentuk pita polyester berukuran 1/8 inci ini diakui jauh lebih praktis, murah dan menawarkan kualitas suara yang lebih baik. Terlebih sejak munculnya tape recorder di pasaran yang memiliki kemampuan merekam, baik dari radio maupun piringan hitam. Bahkan di tahun 60-an, penjualan piringan hitam selalu disertai dengan bonus kaset kosong untuk memudahkan pembeli untuk merekam dan memindahkannya sendiri dalam bentuk kaset. Karenanya, di tahun 1971, untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi di masa itu, Lokananta pun mulai memproduksi pita kaset sebagai media produk rekamannya. Hingga saat ini, Lokananta yang telah berubah status sebagai Perseroan Terbatas (PT) di bawah Perum Percetakan Negara Republik Indonesia, menyimpan lebih dari 5.000 koleksi lagu-lagu daerah dari seluruh Indonesia. +


REGOL KABAR UTAMA

Melihat Kembali Perjalanan Lokananta Teks: FA Herru; Foto: Budi Prast

22

Mei 2014


B

egitulah, industrii rekaman di Indonesia sejatinya telah lama muncul, memiliki kisahkisah menarik sebagai bagian dari sejarah bangsa. Lokananta sendiri merupakan satu ngan nama yang muncul belakangan yang awalnya sebagai perusahaan piringan hitam milik pemerintah. Sebagai unit pelaksana teknik jawatan RRI, Lokananta bertugas merekam dan menggandakan piringan hitam untuk bahan siaran 27 studio RRI seluruh Indonesia. Berdirinya Lokananta digagas oleh R Maladi, seorang komponis era 1950-an yang kondang dengan lagunya Di Bawah Sinar Bulan Purnama yang saat itu menjabat Direktur RRI Jakarta. Maladi yang pernah diangkat pula menjadi Menteri Penerangan selama dua periode, bersama dua rekannya R. Oetojo Soemowidjojo dan R. Ngabehi Soegoto Soerjodipoero yang masingmasing menjabat sebagai Kepala Studio dan Kepala Teknik Produksi RRI Surakarta, pada waktu itu berinisiatif mendirikan pabrik piringan hitam milik pemerintah. Gagasan itu muncul atas keresahan Direktur RRI tersebut yang melihat kenyataan bahwa lagu-lagu Barat mendominasi pasar pendengarnya. Pada medio 1950-an, saat RRI masih menjadi raja dengan jangkauan terluas, memiliki program utama berupa siaran berita dan pemutaran musik pilihan para pendengar. Dari program itulah, chart musik RRI dirajai oleh nama-nama musisi besar seperti Nat King Cole, Frank Sinatra, dan Elvis Presley,

yang mengalahkan penyanyi-penyanyi lokal seperti Titim Fatimah yang namanya berkibar dengan lagu-lagu pop Sunda. Karena itu, Maladi lalu membuat keputusan yang meminta 49 jaringan RRI seluruh Indonesia mengirimkan rekaman minimal dua lagu daerah masing-masing. Dan dalam waktu yang singkat, RRI pun memiliki 98 buah lagu daerah dari pelosok Nusantara. Koleksi itu akhirnya digandakan dalam bentuk piringan hitam dan disebarluaskan kembali ke seluruh cabang RRI. Dengan begitu, para pendengar radio bisa mengenal siaran musik dan lagu dari daerahnya maupun musik dan lagu dari daerah lain. Gamelan Jawa, Bali, Sunda, dan musik daerah lainnya, serta keroncong, mengisi piringan-piringan hitam tersebut. Pabrik pengganda piringan hitam yang mulanya hanya untuk memenuhi kebutuhan siaran RRI itulah cikal bakal Lokananta. Kota Surakarta (Solo) pun dijadikan markas Lokananta, dengan asumsi bahwa kota itu merupakan pusat budaya yang dekat dengan kerajaan besar di Jawa, yaitu Kasunanan dan Mangkunegaran di Solo serta Kasultanan dan Pakualaman di Yogyakarta. Alasan lain adalah karena RRI pusat pada waktu itu berada di Solo, bukan Jakarta. Pada niatan awal, Lokananta didirikan Mei 2014

23


REGOL KABAR UTAMA

pada dekade 1970-1980. Pada saat itu, produksi rekaman Lokananta sudah beralih menggunakan kaset, teknologi yang diadopsi Lokananta pada tahun 1972 tepatnya, karena penjualan piringan hitam yang mulai menurun. Di sinilah disadari sebagai perubahan besar dalam sejarah Lokananta, mengingat sebelumnya perusahaan ini dikhususkan sebagai perusahaan piringan hitam.

memang ng untuk dijadikan pusat rekaman lagu dan budaya Nusantara. Awalnya Lokananta tak memiliki studio sendiri. Semua rekaman an dilakukan di studio milik RRI di seluruh Indonesia, dan paling banyak dilakukan di RRI Solo. Karena dilahirkan sebagai perusahaan transciption service untuk mendukung kinerja RRI saat itu, Lokananta pun diberi akses yang istimewa. Awalnya, hasil-hasil rekaman di Lokananta hanya dibagikan secara terbatas untuk seluruh stasiun RRI di Indonesia. Tapi, seiring banyaknya permintaan para pendengar RRI untuk mengoleksi hasil-hasil rekaman Lokananta, akhirnya di tahun 1959, Lokananta anta mulai usaha mandiri memproduksi dan menjual hasil piringan hitamnya untuk umum. Seiring sejalan, Lokananta pun mencapai masa keemasannya 24

Mei 2014

Sekitar 10.000 keping kaset mampu dilepaskan di pasaran setiap bulannya. Produksi piringan hitam pun mulai dihentikan. Lagu-lagu Waldjinah dan berbagai gending Jawa menjadi rekaman yang paling laku pada saat itu.


Pada tahun 1983, seiring dengan se statusnya yang sta berubah menjadi be salah satu BUMN sal bawah di b Departemen Dep Penerangan, Pen Lokananta pun Lok diberi dibe kepercayaan kepe sebagai salah l satu pusat penggandaan 1985, di Lokananta pun didirikan studio rekaman dan vodeo kaset. Dan pada tahun 19 gedung produksi sendiri yang diresmikan oleh Menteri Penerangan, Harmoko. Namun, masa kejayaan itu pun secara perlahan mulai surut. Itu disebabkan ketika mulai marak pembajakan yang bahkan tercatat ditemukan 629 kasus, serta munculnya perusahaan-perusahaan label baru yang jumlahnya hingga 70-an. Ditambah lagi, seperti yang telah disebut-sebut, kemunduran Lokananta juga disebabkan karena Departmen Penerangan yang menjadi payungnya, telah dihapuskan. Status Lokananta kemudian berubah menjadi Perseroan Terbatas di bawah Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI). Pada tahun 1998-2000, Lokananta pun sempat vakum. *** Lalu, seperti yang terlihat sekarang ini, kehidupan Lokananta pun bagaikan ada dan tiada. Dia masih ada, namun rentetan waktu dengan peristiwa-peristiwa telah membuatnya samar. Namanya yang besar seperti tak lagi mampu melambungkan. Ia bahkan lepas dari perhatian publik secara luas, dan hidupnya merana.


REGOL KABAR UTAMA Jika diibaratkan, mungkin Lokananta mirip dengan para veteran perang kemerdekaan. Dia punya kebanggan besar di zamannya, namun kini telah menua, berjalan lamban, dan jauh dari perhatian orang. Segala kejayaan dan cerita-cerita manis tempo hari seperti begitu saja menguap. Dengan hanya ada belasan pegawai di Lokananta, aktivitas rekaman di Lokananta boleh dikatakan terhenti, meskipun

Bermacam kegiatan seputar dunia musik pun pernah diadakan di Lokananta dengan maksud memperjuangkan keberadaan Lokananta dan memperkenalkan kembali kepada khalayak muda saat ini. Sekelompok musisi dan khalayak yang peduli terhadap Lokananta pun telah membuat komunitas yang disebut Sahabat Lokananta. Tak lain, maksudnya adalah untuk nguri-uri dan mengumandangkan lagi perusahaan rekaman yang di dalamnya menyimpan aset

perjuangan, lagu gereja, klenengan, langgam Jawa, degung Sunda,tarling Banyumasan, gandrung Banyuwangi, pop Madura, lagu Batak, hadrah, dan gambus. Tak hanya itu. Ternyata rekaman faktafakta penting sejarah Indonesia juga tersimpan di sana. Antara lain beberapa piringan hitam pidato-pidato kenegaraan Presiden Soekarno. Alat-alat atau mesinmesin audio lawas juga masih tersimpan di sana, kecuali mesin pencetak piringan

penjualan album masih berjalan dalam bentuk compac disc. Hanya segelintir musisi saat ini yang dengan sadar melakukan rekaman lagu-lagunya di Lokananta, yang tentunya atas kesadaran mereka bahwa Lokananta patut dilestarikan dan diangkat kembali. Glenn Fredly, White Shoes and the Couple Company, Shaggy Dog, dan Pande Besi, adalah musisi dan grup band yang belakangan ini melakukan kegiatan rekamannya di Lokananta.

sejarah permusikan Indonesia. Bagaimana tidak, Lokananta di era kini bisa disebut sebagai aset bangsa karena telah menjadi semacam perpustakan audio yang menyimpan sejarah. Saat ini, Lokananta memiliki koleksi sekitar 5.000 master dalam bentuk pita analog dan 40.000 keping piringan hitam, serta koleksi audio dalam berbagai format, seperti kaset atau CD. Koleksinya mulai dari rekaman lagu-lagu keroncong, pop, lagu Melayu, lagu

hitam yang sudah tidak terlihat lagi di Lokananta. Ibarat emas, selama ini pihak Lokananta sendiri telah melakukan re-mastering seluruh aset tersebut ke dalam bentuk digital sebagai upaya penyelamatan. Menurut Bemby, karyawan yang bertugas melakukan re-mastering, setidaknya sejak dari tahun 2007 usaha penyelamatan ini sudah dilakukan. Sebagai sebuah badan usaha, pastinya

26

Mei 2014


Lokananta juga terus berupaya bagaimana bisa menghasilkan pemasukan. Selama ini, Lokananta telah membuka diri untuk masyarakat umum yang ingin menyaksikan dan mengenalnya. Di sana terdapat ruang khusus yang digunakan sebagai museum yang memamerkan mesin-mesin dan alat-alat rekam, fotofoto bersejarah, dan sebagainya. Terdapat juga ruang khusus untuk menyimpan puluhan ribu piringan hitam.

lahan yang luas dan prasarana gedung di Lokananta untuk dibuat arena olahraga footsal, juga penyewaan propert Lokananta. Namun dengan itu, pada dasarnya Lokananta masih berat menanggung kebutuhan operasionalnya. Apalagi jika harus memenuhi kebutuhan perawatan semua aset yang rawan hancur dimakan usia. Sebab, tentunya butuh tempat khusus yang terjaga kualitas kelembapan udaranya agar master dan

Di tengah jibunan perusahaan rekaman baru yang telah lama berkembang di Indonesia, perusahaan rekaman tua Lokananta masih berjalan dan berada di antaranya. Mereka ibarat seorang kakek dan para anak-cucu. Di kala perusahaan lainnya telah dan terus menggunakan teknologiteknologi terbaru, hal yang sama tidak tampak di Lokananta. Peralatan-peralatan di sana semuanya masih mengandalkan teknologi lama.

“Kegiatan operasional sehari-hari Lokananta, selain itu sejatinya kami punya dua usaha pokok. Yang pertama, merilis lagi lagu-lagu lama ke dalam bentuk kaset, CD, dan VCD. Yang kedua, kami juga punya studio rekaman yang mumpuni, meskipun peralatannya lama,� jelas Pendi Heryadi, Kepala Lokananta. Menurut Pendi, agar Lokananta bisa tetap eksis, ia telah pula meminta izin ke Dirjen di Jakarta untuk memanfaatkan

piringan hitam, harta karun musik Indonesia itu, tidak cidera oleh jamur. “Selama ini, perawatannya ya hanya pintarpintar kami saja bagaimana supaya semuanya tidak rusak,� kata Pendi. Itulah sebabnya, pihak Lokananta sendiri buruburu melakukan penyelamatan dengan memindainya ke bentuk digital. Sampai saat ini, sekitar 80 persen dari 5.000 koleksi lagu yang sudah dibuatkan digitalnya. ***

Menurut Pendi, soal peralatan-peralatan ini, memang perlu up grade. Terutama alat-alat penunjang kegiatan rekaman. Sedangkan untuk itu, serta kaitannya dengan keberlangsungan Lokananta secara umum, pihak Lokananta sendiri tidak dapat berbuat banyak selain hanya menunggu kebijakan dari PNRI. Itulah setidaknya, mengapa Lokananta hingga saat ini terlihat berjalan sangat lamban dan seolah susah menemukan daya Mei 2014

27


REGOL KABAR UTAMA saingnya lagi. Di sisi lain, keharusan menjaga aset-aset tersebut dan mengupayakan Lokananta tetap eksis, menjadi tugas yang tak mudah dilakukan tanpa dukungan yang berarti. “Namun demikian, sejauh ini, sebenarnya pihak PNRI merasa bahwa perlunya bergandengan tangan dengan pihak lain, seperti dengan Pemerintah Kota setempat, karena Lokananta memang sangat penting. Saya melihat, sudah ada keseriusan PNRI dengan kepemimpinan yang baru ini. Secara garis besar pun, semua elemen menghendaki lestarinya Lokananta. Heritage, sejarah audio, itu yang menjadi prioritas,” ujar Pendi. Pendek kata, Pendi menambahkan, tahapan-tahapan proses mendandani Lokananta ke depan, masih dipersiapkan. Sudah ada pertemuan juga antara direksi Perum PNRI dengan Walikota Solo yang memang begitu mendukung. “Dan sekarang ini, pihak kami sedang merancang konsepnya,” tutup Pendi. +

2266

Mei 20 Mei Me 2014 014 4



KONDHANG TOKOH

Dharmawan H. Samsu

Selalu

Berikan

Hasil

Terbaik Teks: Della Yuanita; Foto: Ist

M

enumbuhkan loyalitas dalam bekerja terkadang memang sulit untuk dilakukan. Namun, tidak demikian dengan sosok yang satu ini. Dharmawan H. Samsu, sosok penting di balik kesuksesan British Petroleum Indonesia, rupanya dikenal memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan. British Petroleum sendiri merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang minyak dan gas bumi. BPI merupakan operator dari Tangguh LNG di Teluk Bintuni, Papua Barat. BPI juga bekerjasama dengan beberapa partner, ada yang dari Jepang dan China. Lulus dari Universitas Indonesia Jurusan Fisika, tahun 1990 Dharmawan langsung bekerja di Arco, salah satu perusahaan milik Amerika yang bergerak di bidang eksplorasi minyak dan gas. Hingga pada akhirnya Arco bergabung dengan BP, dirinya pun masih terus bertahan hingga kini dipercaya menduduki posisi sebagai Head of Country BP Indonesia sejak dua tahun yang lalu. Sebagai Head of Country BPI, pekerjaan Dharmawan dalam sehari-harinya lebih banyak meyakinkan bahwa BP bisa beroperasi di Indonesia dan memiliki sistem operasional yang sesuai dan memenuhi perundangan yang berlaku. Selain itu, Dharmawan juga menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan pemerintah Indonesia, baik pemerintah pusat maupun daerah khususnya di provinsi Papua Barat.

30

Mei 2014


Mei 2014

31


KONDHANG TOKOH

“Kunci dari loyality adalah what I like doing dengan what I have to do atau what I must do. Jadi intinya kita bekerja dimana hal itu menyenangkan diri kita untuk melakukannya”

32

Mei 2014

Ketika berbincang dengan Kabare di sela-sela aktivitas bersepedanya di MesaStila Hotel & Resort, Grabag, Magelang, beberapa waktu lalu, Dharmawan mengatakan bahwa pekerjaannya cukup menyenangkan. Dirinya berkisah bahwa jika berbicara loyalitas, setiap orang memiliki dua sudut pandang. Artinya, ada hal-hal yang dia senangi sehingga menjadi passion-nya dan ada pula yang memang sudah menjadi kewajiban orang tersebut. “Kunci dari loyalty adalah what I like doing dengan what I have to do atau what I must do. Jadi intinya kita bekerja dimana hal itu menyenangkan diri kita untuk melakukannya. Jika berbicara masalah loyalitas dalam perusahaan, maka hal tersebut tidak lepas dari peran pimpinan dan karyawan itu sendiri. Saya rasa sangat penting bagi setiap orang untuk menumbuhkan bahwa kita harus bisa mengembangkan passion dalam melakukan pekerjaan. Sementara itu, perusahaan yang baik juga harus berusaha menumbuh-kembangkan passion yang baik kepada para karyawannya. Jadi, itu sebenarnya dua sisi yang harus ditemukan,” papar Dharmawan. Menurutnya, jika itu dilakukan, maka karyawan juga memiliki keinginan untuk berkontribusi sebaik-baiknya dan perusahan juga harus punya sistem yang baik sehingga karyawan tersebut tetap terpacu dalam memberikan yang terbaik bagi. Dharmawan berpendapat jika dia melakukan yang terbaik maka akan ada beberapa opportunity yang tumbuh dan berkembang untuk yang bersangkutan. Karena pada akhirnya seseorang itu akan menumbuh-kembangkan kemampuan yang akan menjadi selling point bagi dia sendiri. Dan menumbuhkan kemampuan diri dapat dilakukan sehari-hari. Oleh karenanya, maka harus ada hubungan yang baik antara pimpinan dan karyawan untuk bersama-sama melihat ultimate gold dari perusahaan itu seperti apa. “Kami pun melakukan itu semua ketika bekerja sama dengan tim. Berbicara tentang loyalitas, saya merasa berat jika ada salah satu talenta yang meninggalkan perusahaan. Kita harus bisa memahami kenapa dia sampai meninggalkan perusahaan. Apakah karena ada kesempatan yang baik di luar sana atau karena ada faktor lain yang sifatnya non technical dan non financial sehingga membuat dia sampai meninggalkan perusahaan? Biasanya seseorang meninggalkan perusahaannya bukan karena perusahaannya, tapi karena leadership dalam perusahaannya. Tapi sebenarnya kalau kita pikir-pikir yang menjadi daya tarik seseorang itu pada perusahaan sebenarnya loyalty itu pada masa depannya. Jadi kalau kita bicara mengenai loyalty, loyalty saya pada perusahaannya atau loyalty saya pada masa depannya. Itu hal yang berbeda. Terkadang people don't leave the company they leave that leaders. Bahwa loyalitas bukan pada pemimpinnya akan tetapi pada masa depannya. Tentunya, seorang karyawan akan memilih leader yang baik untuk masa depannya,” ujarnya panjang lebar. Dharmawan kecil yang memiliki darah Jawa seringkali mendapat nasihat dari sang ayah. Menurutnya, kita tak perlu menjadi orang yang brilian tapi jadilah orang yang selalu memberikan yang terbaik dari yang dilakukan. Nasihat inilah yang


selalu terngiang di telinganya, hingga dirinya selalu terus mencoba menjadi dan memberikan yang terbaik dari apapun yang ia lakukan. “We don't need to be Albert Einstein, tapi berikanlah yang terbaik dari dirimu. Jadi artinya, dalam setiap pekerjaan, berikanlah yang terbaik. Jadi benar-benar kita memiliki komitmen, passion dan mencurahkan semua kemampuan kita dalam melakukan sesuatu. Jika dirasa apa yang dilakukan belum cukup baik, maka kita harus introspeksi diri supaya kedepannya bisa lebih baik lagi. Saya termasuk bukan orang yang ambisius tapi saya punya ambisi untuk selalu memberikan yang terbaik. Karena ambisi penting untuk mencapai tujuan hidup kita,� ujar suami dari Reni Samsu ini. Kini, ayah dari seorang putri yang beranjak dewasa ini mengatakan bahwa hidupnya kini mengalir saja akan tetapi memiliki tujuan. Dharmawan mengibaratkan dirinya menginjakkan kaki di dua sisi. Di satu sisi, perusahaannya bisa memahami agenda dalam negeri. Akan tetapi ketika melakukan pertemuan dengan pemerintah, dirinya berusaha membela kepentingan industri. Keinginannya adalah pada pencapaian supaya negara kita bisa bersinergi dan pembangunan berjalan dengan seimbang. “Artinya, bahwa kepentingan pemerintah dalam membangun agenda nasional tetap berjalan namun juga bersinergi baik dengan para investor. Sehingga investor mempunyai titik pandang yang positif, sehingga mereka tak hanya berbisnis semata namun juga membangun kapasitas. Tugas terberat adalah bagaimana sinergi itu bisa berjalan, karena jika tidak berjalan harmonis maka kerjasama ini tidak akan bisa berkelanjutan sampai jangka panjang,� pungkasnya. +

Mei 2014

33


PEPANGGIHAN PROFIL SUKSES

34

Mei 2014


Mayerfas (Duta Besar RI untuk Vietnam)

Potensi Dua Negara

Manfaatkan

Teks: Della Yuanita; Foto: drg. Eddy Poerjanto

A

ntara Indonesia dan Vietnam sudah lama terjalin kerjasama diplomatik. Tak hanya dalam bidang politik saja, namun juga perdagangan, pertahanan keamanan, ekonomi hingga sosial dan budaya. Selain itu, keduanya juga menjadi anggota ASEAN sehingga memiliki visi dan misi yang sama dalam upaya membangun persatuan dan kesatuan dunia. Itulah sekilas gambaran yang dikemukakan Duta Besar RI untuk Vietnam, Mayerfas, ketika bertemu Kabare. Menurut Mayerfas, Indonesia dan Vietnam menyimpan potensi perdagangan yang besar. Oleh karenanya, pemerintah kedua negara perlu menggali seluruh potensi yang ada. “Hubungan bilateral perdagangan Indonesia dan Vietnam pada tahun 2011 lalu sudah mencapai 4,6 miliar dollar Amerika dan kita sangat mengharapkan bahwa nilai perdagangan dapat terus ditingkatkan demi mencapai angka 10 miliar dollar Amerika sampai tahun 2015 mendatang. Untuk itu, perlu adanya pertemuan yang intensif antara komunitas bisnis kedua negara sehingga tercapai angka tersebut,” papar Mayerfas yang menjabat sebagai Duta Besar di Vietnam sejak tahun 21 Desember 2011 ini kepada

Kabare. Sektor industri wisata juga semakin besar peluangnya. Menurut pria kelahiran Padang Panjang, 10 Mei 1960 ini, hampir seluruh masyarakat Indonesia mengenal Vietnam, begitu pula sebaliknya. Dengan dicanangkannya industri kepariwisataan, suatu saat nanti akan mulai dilakukan sebuah kemitraan antarpengusaha industri pariwisata Indonesia dan Vietnam. Faktor budaya juga turut mempengaruhi potensi kerjasama wisata karena budaya yang dimiliki oleh kedua negara ini memiliki kemiripan, apalagi keduanya juga termasuk dalam wilayah ASEAN yang mana masih lekat dengan budaya Melayu. “Kita lihat budaya ASEAN satu sama lain memiliki kemiripan. Masyarakat Indonesia kental dalam menjalankan budayanya. Demikian pula dengan masyarakat Vietnam. Faktor budaya sangat mempengaruhi perilaku keseharian masyarakat. Di sini juga sistem kekerabatannya sangat kuat sama seperti di Indonesia. Oleh karenanya, saya berpikir hubungan kedua negara yang sudah sangat baik ini harus bisa dipertahankan agar semakin membawa kebaikan bagi rakyat kedua negara ini,” papar alumnus jurusan Hubungan Internasional, Universitas

Padjajaran Bandung ini. Mayerfas yang pernah menjadi Dirjen Kerjasama ASEAN ini mengawali kariernya sebagai diplomat sejak tahun 1986. Setelah mengikuti Diplomatic Course selama satu tahun di Departemen Luar Negeri, pada tahun 1990 hingga 1994

“Saya berpikir hubungan kedua negara yang sudah sangat baik ini harus bisa dipertahankan agar semakin membawa kebaikan bagi rakyat kedua negara ini”

Mayerfas mulai bertugas sebagai perwakilan di Ottawa sebagai staf bidang ekonomi. Kemudian tahun 1996 hingga 2000 ayah dua anak ini bertugas di Jenewa. Mayerfas kemudian bertugas sebagai Kepala Seksi Kerjasama Keuangan Amerika Serikat dan Asia Pasifik II. Kariernya semakin cemerlang ketika dirinya menjabat sebagai Wakil Duta Besar RI untuk China hingga akhirnya menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Vietnam. + Mei 2014

35


PEPANGGIHAN PROFIL SUKSES

Ariawan (CEO Monoco)

Berjuang

dan

Belajar

Teks&Foto: Indro ‘Kimpling’ Suseno

B

agi para entrepreneur, memulai suatu usaha memang tak semudah membalikan telapak tangan, namun harus bersiap menjalani berbagai tantangan. Tak hanya bermodalkan keinginan belaka namun juga para calon usahawan harus menetapkan langkah pasti dan teguh dalam menjalaninya. Banyak godaan untuk tidak berkomitmen dengan pilihan sebagai wirausahawan. Namun idealnya, komitmen dan konsistensi harus

Meski diawali dengan langkah-langkah kecil namun adanya keyakinan dan cita-cita besar, saya yakin usaha apapun pasti berkembang

terus dijaga apapun ujiannya. Apalagi tingkat persaingan usaha dan perilaku pasar semakin dinamis. Hal ini yang dilakukan oleh Ariawan, wirausahawan besar asal Indonesia yang mengembangkan sayap usahanya di negeri Sakura, Jepang. Meski lahir dan besar di Indonesia, sosok Ariawan menjadi contoh salah satu entrepreneur yang patut diperhitungkan. Memulai bisnis retail aksesoris online 36

Mei 2014

bernama www.monoco.jp sejak tahun 2010 lalu, pemuda kelahiran Yogyakarta, Februari 1981 ini mampu membawa bisnis online-nya menjadi nomor satu di Jepang. Bermula mendapatkan beasiswa dari Panasonic untuk mengambil pendidikan S2 di Tokyo University, Ariawan justru berubah haluan menjajal bisnis online bersama partnernya yang memang berasal dari Jepang. “Saya memulai usaha ini dari coba-coba saja, begitu saya bertemu partner bisnis yang tepat, saya pun mulau menggeluti bisnis retail aksesoris berbasis online. Nothing to lose saja waktu itu, saya berpikir di usia yang masih muda dan belum menikah, saya ingin menjajal bisnis yang unik. Meski diawali dengan langkah-langkah kecil namun adanya keyakinan dan cita-cita besar, saya yakin usaha apapun pasti berkembang,” papar alumnus ITB jurusan Teknik Industri ini kepada Kabare. Menurut pria yang pernah bekerja di Bloomberg dan NHK ini, membangun bisnis di Jepang lebih menyenangkan karena dari segi keamanan lebih terjamin. Di Jepang juga tidak ada traffic jam dan relatif aman. Monoco sendiri merupakan bisnis retail dan barang-barangnya selain berasal dari Jepang, juga merupakan produk luar yang terjaga kualitasnya. Kepada Kabare, Ariawan mengaku kini sudah memiliki lebih dari 800 supplier di berbagai negara termasuk Indonesia.

Namun sayangnya, supplier di Indonesia kadang masih terbentur masalah modal dan sumber daya manusia. Akibatnya, kualitas barang terkadang menjadi menurun manakala pihaknya melakukan repeat order dalam jumlah besar. “Akan lebih baik jika sumber daya manusia di Indonesia dibenahi, misalnya dari sisi pendidikan dan peningkatan kemampuan dalam mengerjakan suatu produk. Karena saya sangat yakin produk dari Indonesia mampu untuk bersaing dengan negara maju lainnya,” ujar pria yang juga menjadi ketua perkumpulan masyarakat Indonesia di Jepang ini. Sebagai warga negara Indonesia, peraih penghargaan mengaku ingin melihat Indonesia ke arah yang lebih baik. Tak hanya dari segi politiknya saja namun juga perekonomian para penduduknya juga semakin maju. Sebagai entrepreneur, Ariawan yang pernah meraih juara ketiga dari Japan Star up Award dan penghargaan dari komunitas usaha online di Singapura juga berharap SDM di Indonesia terus berusaha meningkatkan kemampuannya agar produk buatan bangsa ini bisa masuk ke pasar internasional. Untuk ke depannya, Ariawan mengatakan bahwa dirinya akan tetap belajar dan berjuang membesarkan Monoco dan www.netprice.com, yakni salah satu bisnis online miliknya lagi agar tetap survive di pasar Jepang maupun pasar internasional lainnya. +


Mei 2014

37


GEBYAR FESYEN

Casual-ethnic, style sang desainer, terwujud dalam maxi-dress dengan potongan off-shoulder ini, tampil unik beraksen aplikasi smocked-line pada bagian bawah dipadukan dengan bolero berbahan batik lawasan.

38

Mei 2014


One Day in Antique K

ecenderungan perkembangan zaman yang mempengaruhi kehidupan seseorang, seringkali tanpa disadari terbawa dalam kehidupan sehari-hari pada skala kecil yang pada akhirnya mempengaruhi style fashion global pada skala besar. Demikianlah, Riani, sang desainer mencoba menerjemahkan kecenderungan zaman yang menginginkan sesuatu yang modern, simpel, dan unusual, namun tidak meninggalkan nilai-nilai dan norma tradisi dari mana akarnya berasal. Mei 2014

39


GEBYAR

FESYEN

Kuning menjadi daya tarik tersendiri bagi padu padan cardigan beraksen flapper-colllar dengan spaghetti-maxi dress berbahan katun tenun dan batik Semarangan, menjadikan tampilannya simpel dan fresh.

40

Mei 2014


Kolaborasi antara batik lawasan dan batik Semarangan, tampil modern sekaligus atraktif, saat diwujudkan dalam cardigan ber-cutting unik di bagian lengan dan spaghetti-maxi dress dengan aksen smocked-line dalam warna biru yang harmonis.

Mei 2014

41


GEBYAR

FESYEN

Masih dengan kekuatan pada teknik cutitng, kesan unusual edgy muncul namun tetap simpel, terwujud dalam siluet loose-blouse dengan aksen extra big-pocket, berbahan batik lawasan dikombinasi dengan lurik yang semakin unik saat dipadukan dengan legging yang mempertegas keseluruhannya.

42

Mei 2014


Elegan sekaligus feminim tampil dalam wujud casual maxi-dress berwana natural dengan detail asymmetric cutting sebagai salah satu ciri khasnya, ditambah aksen patchwork menjadi sentuhan unik buah kreativitas sang desainer dalam mengolah keseluruhan material.

Mei 2014

43


GEBYAR

FESYEN

Asymetric loose-blousses dipadukan midi-loose dress beraksen big pocket pada kedua sisinya, menjadi pilihan sang desainer berikutnya. Dengan sentuhan nuansa warna kuning-ungu yang kontras, memberi nuansa tersendiri pada tampilannya yang modern dan chic.

44

Mei 2014


L

ahir sebagai bungsu dari tiga bersaudara, Riani kecil sangat dekat dengan ibunya. Dilahirkan dalam keluarga yang berkecimpung dalam dunia tailor, tidak heran jika melihat bakat Riani dalam mendesain baju sangat kreatif. Meskipun dunia yang ditekuninya sekarang jauh berbeda dari ilmu yang diperolehnya saat duduk di bangku kuliah, sebagai mahasiswa Teknik Sipil di Universitas Muhamadiyah Surakarta (UMS), tidak menyurutkan kreativitasnya dalam berkaya. Riani memulai kariernya pada tahun 2007 dengan menekuni aksesoris yang memang sedang booming waktu itu. Dengan berjalannya waktu, Riani mengembangkan usahanya di dunia fesyen. Karya-karyanya dapat diperoleh melalui online fashion butiknya melalui akun sosial media miliknya. Kini, namanya semakin dikenal masyarakat luas, khususnya saat mengikuti event Jogja Fashion Week 2011. Sejak itulah Riani sering mengeluarkan karya-karyanya dalam fashion show di Kota Solo maupun Jogja sampai sekarang. Bahkan helatan nasional yang baru saja Riani ikuti adalah IFW (Indonesia Fashion Week) 2014 yang diselenggarakan pada bulan Februari 2014. Dengan ikut sertanya Riani dalam IFW, yang merupakan ajang bergengsi di Indonesia dan satu-satunya event fashion show yang telah diakui di mata internasional, membuat Riani semakin semangat untuk berkarya. Hal itu merupakan pencapaian luar biasa baginya. Sebagai anggota APPMI (Assosiasi Perancang Pengusaha Muda Indonesia, Riani memiliki potensi besar untuk mengembangkan bakatnya di dunia desain. +

WA: 081225821315 e-mail: riani_batik@yahoo.com FB: Riani Batik Pin BB: 27520D58

Busana dan Asesoris: Riani Batik Model: Shinny Fotografer: Budi Prast Asst. Fotografer: Sutoto Stylist & Writer: Tyas Santhi Fatmasari Make Up & Hair Do: Virdausi Salon Koordinator: Farid Imawan Editing: Sutoto Lokasi: Pasar Triwindu Solo.


CANTHING ARTIKEL LEPAS ebuah teknologi dapat dikatakan canggih jika memiliki kemampuan lebih dibanding yang pernah ada sebelumnya, bisa melakukan sesuai yang tidak dapat atau setidaknya sulit dilakukan sebelumnya. Di dunia fotografi, setidaknya ada dua ukuran yang dapat dipergunakan untuk mengukur kecanggihan teknologi sebuah

S

profesional tentu akan lebih menekankan pada kualitas hasil ambilan gambarnya, sementara kalangan amatir di sisi kemudahan dan kepraktisannya. Namun tak dapat dipungkiri tak sedikit para amatir yang mahir menggunakan piranti profesional, demikian pun sebaliknya, kalangan profesional banyak menggunakan perangkat amatir untuk tujuan dan alasan

yaitu point and shoot camera, mirrorless camera , entry level DSLR, DSLR, dan fullframe DSLR. Point and shoot camera - disebut juga compact camera - atau kamera saku, menjadi pilihan terbaik bagi mereka yang membutuhkan kemudahan dan kepraktisan. Cukup dengan membidik dan menekan tombol, gambar yang relatif bagus akan

kamera yang menjadi perangkat utamanya. Pertama, meski tak terlepas dari momen dan man behind the camera, adalah kemampuan untuk menghasilkan gambar berkualitas tinggi, baik secara teknis maupun artistik. Kedua, adalah tingkat kemudahan dan kepraktisan penggunaannya. Keduanya tentu relatif, tergantung tingkat kebutuhan dan latar belakang penggunanya. Umumnya, kalangan

tertentu. Di era digital dengan teknologinya yang bergerak sangat cepat ini, masalah yang muncul saat memilih sebuah kamera bukan hanya karena banyaknya pilihan merek dan model yang ditawarkan, namun juga menentukan jenis kamera apa yang tepat, sesuai fungsi dan kegunaannya, serta sesuai pula dengan kebutuhannya. Secara umum, pilihan yang tersedia di pasaran terbagi menjadi lima kelompok,

dihasilkan dengan sendirinya. Semuanya otomatis dan nyaris 'pasti jadi'. Fasilitas autofocus, auto-exposure dan build-in flash yang selalu tersedia memang memungkinkan untuk itu. Karena memiliki potensi pengguna paling luas, jenis kamera inilah yang paling banyak tersedia di pasaran. Hampir setiap produsen kamera ternama menyediakan beragam pilihan. Soal teknologi, hampir semuanya dapat dibilang canggih, karena

46

Mei 2014


jenis yang paling sederhana pun lebih dari cukup untuk memenuhi setiap kebutuhan. Harganya pun sangat terjangkau. Kisaran angka 4-5 juta rupiah sudah tergolong mahal untuk jenis kamera ini. Pilihan di kelompok kamera saku ini menjadi semakin tak terbatas ketika produsen telepon seluler mulai memperkenalkan smartphone yang saling

memadukan kamera dengan berbagai jenis asesori yang tersedia lensa, filter, flash, dan sebagainya, namun dengan harga yang masih terjangkau. Kamera entry level DSLR dengan kisaran harga antara 4-10 jutaan rupiah, tersedia di pasaran dengan beragam pilihan dari produsen ternama, seperti Nikon, Canon, Sony, Pentax dan Olympus.

atau EOS 7D. Bagi pengguna yang mendambakan kemampuan dan keleluasaan setara DSLR namun dengan pengoperasian yang mudah dan praktis sekelas compact camera, kini tersedia sejumlah pilihan di kelompok mirrorless camera. Mudahnya, inilah jajaran

Kamera Canggih

Tak

Selalu Mahal Teks: Agus Yuniarso;Foto: Istimewa

berlomba menawarkan kemampuan dan kecanggihan kameranya, seperti Sony dengan lensa Carl Zeiss-nya, Samsung dengan Galaxy S4 Camera-nya, atau Nokia Lumia dengan teknologi PureView dengan kamera beresolusi 41 megapixels yang ditawarkannya. Untuk kebutuhan yang lebih 'serius', di kelompok entry level DSLR tersedia perangkat yang lebih profesional, dimana pengguna dapat dengan leluasa

Di kelompok DSLR, tren persaingan antar produsen muncul dalam hal konvergensi kemampuannya memadukan fungsi fotografi dan videografi sekaligus dalam satu perangkat. Artinya, video sudah menjadi fasilitas standar diantara deretan feature dalam kualitas profesional yang ditawarkan. Dalam kisaran harga hingga 20 jutaan rupiah, tersedia sejumlah pilihan menarik, diantaranya Nikon D5200, Sony Alpha 77, Pentax K-3 dan Canon EOS 70D

kamera saku yang memungkinkan penggunanya untuk mengganti lensa (interchangeable) sesuai kebutuhannya. Produk yang tersedia diantaranya Olympus OM-D E-M1, Sony Alpha NEX-7, Fujifilm X-Pro1, Samsung NX300, Panasonic Lumix DMC-GM1, Canon EOS-M dan Nikon 1 AW1. Harga berkisar antara 5 hingga 15 jutaan rupiah. Dari semua yang ditawarkan di setiap level pengguna, teknologi full-frame masih menjadi tolak ukur kecanggihan yang secara otomatis terkait langsung dengan tingginya harga sebuah kamera. Pilihan harga kamera full-frame DSLR termurah

Mei 2014

47


CANTHING ARTIKEL LEPAS

saat ini berada diatas angka 20 juta rupiah. Dengan sensor gambar yang setara dengan bingkai film 35mm, jenis kamera inilah yang paling lazim dipergunakan di kalangan profesional atau penghobi fotografi berkantong tebal. Pilihan yang tersedia di jajaran Canon diantaranya adalah EOS 6D (20 megapixels), EOS 5D Mark III (22 megapixels), dan EOS-1DX (18 megapixels). Nikon menawarkan D4S (16 megapixles), D610 (24 megapixles), D800 (36 megapixels), dan Nikon Df (16 megapixles), sementara Sony menyediakan Alpha 99 (16 megapixels). Untungnya, kamera full-frame saat ini tak lagi tersedia hanya dalam format 'kamera besar'. Sony misalnya, menawarkan pilihan kamera full-frame dalam format yang lebih ringkas, meski di sisi harga masih relatif kurang 'bersahabat'. Pilihan yang

48

Mei 2014

tersedia adalah Cyber-shot DSC-RX1, kamera saku dengan lensa Carl Zeiss 35mm f/2 yang dibanderol dengan kisaran 33 jutaan rupiah, serta dua pilihan kamera mirrorless, yakni Alpha 7 (24 megapixles) dan Alpha 7R (36 megapixles) dengan kisaran harga antara 22 hingga 25 jutaan rupiah. Diluar klasifikasi berdasarkan level penggunanya, saat ini di pasaran juga tersedia sejumlah kamera berteknologi menarik yang cukup menggoda untuk dilirik, baik bagi pengguna amatir maupun kalangan profesional yang membutuhkan piranti praktis untuk kebutuhan yang spesifik. Blackmagic Design misalnya, meluncurkan Blackmagic Pocket Cinema Camera yang merangkum teknologi kamera film digital dalam format point and shoot seukuran saku yang kompatibel dengan berbagai pilihan lensa (interchangeable), diantaranya Canon EF dan Carl Zess ZF . Kamera sinematografi yang lazimnya dijual dengan harga ratusan juta rupiah, jauh lebih mahal dibanding kamera fotografi, kini bisa didapatkan dengan harga yang lebih 'terjangkau', di kisaran 10 jutaan saja. Untuk kebutuhan pengambilan gambar di medan yang 'tidak biasa', kamera mini keluaran GoPro diakui

telah tampil sebagai idola baru, baik di b kalangan amatir maupun profesional. Selain kompak, praktis, dan menawarkan kualitas memadai, kamera ini memiliki pilihan asesori lengkap untuk berbagai aplikasi, seperti untuk pengambilan gambar dari udara (aerial photo-videography) atau pengambilan gambar di bawah air. Model terkini yang paling banyak diminati adalah GoPro hero3+ Black Edition yang ditawarkan dengan harga 5 jutaan saja. Sementara bagi yang merindukan romantisme kamera 'langsung jadi', tersedia Polaroid Socialmatic Camera, kamera yang mampu mencetak foto secara langsung dan menjadi salah satu pusat perhatian di ajang Consumer Electronic Show 2014 di Las Vegas Januari lalu. Kamera 14 megapixles yang dilengkapi dengan koneksi Wi-Fi dan 3G serta menggunakan sistem operasi Android ini bisa didapatkan dengan kisaran harga 3,6 juta rupiah saja. Nah, apakah kamera tercanggih selalu menjadi kamera termahal? Ternyata tidak. Semua bergantung pada tingkat kebutuhan sesuai dengan level penggunanya. Kamera paling mahal biasanya bahkan tidak karena memiliki teknolologi paling canggih, namun justru lebih dipengaruhi oleh sisi limited dan collectable yang dimilikinya. +



CANTHING ARTIKEL LEPAS

70 Tahun

Putu Wijaya Berkarya

P

Teks: Herlan;Foto: Herlan, Ist

utu Wijaya adalah bungsu dari lima bersaudara seayah maupun dari tiga bersaudara seibu. Seniman yang mempunyai nama asli I Gusti Ngurah Putu Wijaya ini dikenal sebagai seorang sastrawan yang serba bisa. Di Indonesia ia dikenal sebagai penulis drama, cerpen, esai, novel, dan juga skenario film dan sinetron. Putu Wijaya sudah menulis lebih kurang 30 novel, 40 naskah drama, sekitar 1.000 cerpen, ratusan esei, artikel lepas, dan kritik drama. Ia juga telah menulis skenario film dan sinetron. Sebagai seorang dramawan, ia memimpin Teater Mandiri sejak 1971, dan telah mementaskan puluhan lakon di dalam maupun di luar negeri. Beberapa di antaranya yaitu mementaskan naskah Gerr (Geez), dan Aum (Roar) di Connecticut dan di LaMaMa, New York. Pada tahun 1991, ia membawa Teater Mandiri dengan pertunjukan Yel keliling Amerika. Puluhan penghargaan ia raih atas karya sastra dan skenario sinetron. Memasuki usia 70 tahun, umumnya orang berhenti sejenak. Menoleh ke belakang apa yang sudah ia rampungkan dan apa yang akan dilakukannya bila kembali menderap ke depan. Pada 11 April 2014 yang lalu, ia merayakan ulang

Memasuki usia 70 tahun, umumnya orang berhenti sejenak. Menoleh ke belakang apa yang sudah ia rampungkan dan apa yang akan dilakukannya bila kembali menderap ke depan 50

Mei 2014

tahunnya dengan menggelar acara 70 Tahun Putu Wijaya. Acara yang ditujukan untuk memperingati hari ulang tahunnya ini digelar mulai dari 1 April hingga 13 April 2014. Dalam perayaan ulang tahunnya itu, ia mengajak para pakar, pengamat dan sahabat-sahabatnya untuk menulis esai tentang “Teror Mental" dan "Bertolak dari yang Ada" yang menjadi konsep dan fokus karya sastra maupun teaternya. Teater Mandiri pimpinan Putu Wijaya juga menyelenggarakan lomba baca puisi dan lomba penampilan monolog yang digelar pada 1-4 April 2014 di Galeri Indonesia Kaya, dan lokakarya teater yang dilangsungkan di Teater Salihara pada 8 April 2014. Selain teater dan penulisan


buku dalam Ulang Tahun 70 tahun Putu Wijaya ini, lukisan-lukisan karya sang sastrawan ini juga ikut dipamerkan di Bentara Budaya Jakarta. Dan dalam puncak acara yang diselenggarakan selama 3 hari di Teater Salihara, mulai dari tanggal 11 April sampai dengan 13 April 2014 lalu, Putu Wijaya menampilkan pertunjukan drama yang ditulis dan disutradarai langsung olehnya. Drama tersebut antara lain Bila Malam Bertambah Malam, Hah, dan Jepret. Khusus lakon Bila Malam Bertambah Malam, ini adalah lakon di masa awal kepengarangan Putu Wijaya. Pada lakon Bila Malam Bertambah Malam, Putu masih sangat mementingkan cerita dan permainan akting yang memikat. Lakon ini juga pernah terbit sebagai novel, menyusul kesuksesannnya di panggung teater di TIM pada 1970-an. Perhelatan 70 tahun Putu Wijaya ini didukung sepenuhnya oleh Grup Tempo dan Komunitas Salihara serta Bakti Budaya Djarum Foundation.+


CANTHING ARTIKEL LEPAS

Jelajah Udara Bersama Qatar Airways A Teks: Della Yuanita;Foto: Istimewa

khir Maret 2014 lalu, Kabare Magazine mendapat undangan dari Qatar Airways dan Tunisia Tourism Board untuk mengikuti Media Familiarization Trip ke Tunisia. Menjelajah udara bersama Qatar Airways memang baru pertama kalinya, dan ini merupakan pengalaman yang tak terlupakan sampai kapan pun. Sebagai informasi, Qatar Airways merupakan maskapai nasional terbesar di dunia milik negara Qatar yang berbasis di Doha. Qatar Airways beroperasi sejak tahun 1994 dan termasuk dari tujuh maskapai yang mendapatkan rating

52

Mei 2014


penerbangan berbintang 5. Dengan rating tersebut, sudah pasti pelayanan yang diperoleh para penumpang Qatar Airways sangat baik dan berkualitas. Menurut Qatar Airways Country Manager Indonesia, Mr. Chan Cheong Eu, Qatar Airways sudah 12 tahun meraih kesuksesan sejak beroperasi di Jakarta dan pihaknya merasa sangat yakin untuk melanjutkan kapasitas penerbangan dari dan ke Indonesia. Penambahan frekuensi ini tentu akan meningkatkan kapasitas ekstra penumpang dan memperluas jaringan kunjungan Qatar Airways di Timur Tengah, Eropa, Amerika dan Afrika. Sebelumnya, di tahun ini Qatar Airways baru saja menambahkan tiga jadwal baru dalam seminggu untuk rute Jakarta - Doha. Per 2 September 2013 lalu, Qatar Airways yang sebelumnya terbang 11

kali dalam seminggu dari Jakarta - Doha, meningkat menjadi 14 kali dalam seminggu atau naik 30 persen. Dengan begitu, total ada 21 penerbangan dalam seminggu, termasuk keberangkatan dari Bali ke Doha via Singapura. Semua penerbangan dengan rute Jakarta - Doha akan dioperasikan dengan pesawat modern B777300 dan Airbus A330 yang dilengkapi dengan dua kelas dan dilayani oleh kru kabin Qatar Airways yang terkenal sangat ramah kepada penumpang. Qatar Airways memang menunjukkan peningkatan yang signifikan selama beroperasi. Dengan 127 pesawat modern dan 130 negara tujuan wisata maupun bisnis di Eropa, Timur Tengah, Afrika, Asia Pasifik dan Amerika, Qatar Airways optimis untuk terus maju. Sejauh ini, Qatar Airways sudah me-launching 6

Mei 2014

53


CANTHING ARTIKEL LEPAS

destinasi baru di tahun 2013 lalu. Tercatat ada Gassim (Saudi Arabia), Salalah (Oman), Najaf and Basra (Iraq), Phnom Penh (Cambodia), dan Chicago (USA), Qatar Airways juga merambah Sulaymaniyah (Iraq), Chengdu (China), Addis Ababa (Ethiopia), Clark International Airport (Philippines) dan terakhir Philadelphia (USA) pada 2 April 2014 lalu. Terbang bersama Qatar Airways menjadikan sebuah pengalaman baru. Di bawah mandat Sheikh Hamad bin Khalifa Al Thani, Qatar Airways mampu menjadi maskapai internasional terkemuka dengan standar tertinggi layanan dan keunggulan. Qatar Airways sejak saat itu menjadi salah satu operator maskapai dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Di bawah pimpinan Chief Executive Officer Akbar Al Baker, yang ditunjuk menjadi CEO pada 54

Mei 2014

tahun 1996, Qatar Airways telah mencapai prestasi yang luar biasa. Hanya dalam 14 tahun peluncurannya, Qatar Airways dinobatkan sebagai Airline of the Year pada tahun 2011 dan 2012 oleh Skytrax World Airline Awards, sebuah penghargaan dari perusahaan riset perjalanan independen berdasarkan pilihan lebih dari 18 juta pengguna pesawat di seluruh dunia. Maskapai ini juga memenangkan penghargaan untuk Best Airline Staff di Timur Tengah dan menjadi runner up di kategori Best Economy Class Airline. Qatar Airways juga melengkapi berbagai fasilitas menarik dalam armadanya. Selain para penumpang akan disambut dengan senyum bersahabat para pramugari dari berbagai negara, kursi penumpang juga cukup nyaman. Masing-masing tempat duduk

penumpang dilengkapi dengan tombol pengatur manual sesuai posisi tempat duduk yang kita inginkan. Setiap tempat duduk memiliki monitor layar sentuh 15,4 inchi dan dilengkapi ratusan pilihan jenis musik, game, dan film yang disediakan oleh Oryx Entertainment dengan slogan “sit back, relax and enjoy our multiplex in the sky�. Untuk menu makanan yang ditawarkan pun sangat bervariasi. Di dalam pesawat tersedia pilihan minuman seperti wine atau jus buah segar serta handuk hangat penyeka wajah untuk menyambut para penumpang. Qatar Airways telah secara


resmi memperkenalkan line up yang luar biasa dari koki-koki terkenal di dunia, seperti Chef Ramzi Choueiri, Chef Vineet Bhatia, Chef Tom Aikens, dan Chef Nobu Matsuhisa. Masing-masing memiliki signature dishes tersendiri dalam meramu berbagai masakannya. Seperti Ramzi dari Lebanon yang memiliki pengalaman dalam memasak makanan khas Timur Tengah, Chef Vineet dengan keahlian memasak makanan India yang eksotis, Chef Aiken dari Inggris menawarkan menu makanan Eropa, dan Chef Nobu dari Jepang menambahkan sentuhan masakan Asia. Sejalan dengan filosofi perusahaan untuk menjadi maskapai paling inovatif, Qatar Airways memiliki Terminal Premium di New Doha International Airport yang memiliki banyak fasilitas seperti kemudahan check in untuk penumpang first class dan business class, spa, jacuzzi, duty free shopping, fine dining restaurant, arena bermain anak-anak, jasa pelayanan medis dan masih banyak lagi. Untuk para penumpang yang ingin melakukan pertemuan bisnis, Terminal Premium ini memiliki ruang konferensi dengan audio visual dan meeting room serta komputer dengan akses internet yang cepat. Tentunya, fasilitas ini memang sengaja dirancang untuk memanjakan para penumpang setianya dengan tingkat kenyamanan dan keramahan terbaik sebelum para penumpang transit melanjutkan perjalanannya. The New Doha International Airport juga nantinya akan menggabungkan 41 gerbang pesawat berbadan lebar, dengan dilengkapi komplek terminal penerbangan VIP, lounge serta hotel transit sebanyak lebih kurang 100 kamar demi kenyamanan penumpang transfer. Sebagai maskapai terpercaya, Qatar Airways merupakan maskapai pertama di dunia yang lulus International Air Transport Association (IATA) sebuah operational safety audit. Audit ini didirikan untuk membakukan dan merasionalisasi sejumlah prosedur keselamatan dan keamanan yang dilakukan oleh individu untuk penerbangan tujuan codesharing. Sistem penilaian dilakukan pada penerbangan, operasi darat, teknik pesawat, perawatan, keamanan operasional, operasi kabin dan sistem manajamen. Qatar Airways juga memberikan kemudahan untuk melakukan

booking ticket. Para calon penumpang bisa mengakses website resmi Qatar Airways di www.qatarairways.com/id untuk melihat rute, tanggal dan harga tiket. Kini, selain memiliki rute penerbangan internasional dari Jakarta, Qatar Airways juga membuka rute penerbangan internasional dari Denpasar, Bali, ke berbagai negara di seluruh belahan dunia.+ Mei 2014

55


CANTHING ARTIKEL LEPAS

Pameran Seni Budaya di Hari Jadi

TMII Teks&Foto: Herlan

Kolosal dan Expo Karya Kriya Kreatif Nusantara dengan tema “Aneka Cipta Kriya Anak Bangsa”, Festival Pesona Busana Tradisi Nusantara dengan tema “Martabat Budaya Bangsa”, Pawai Budaya Nusantara dengan tema “Perekat Budaya Bangsa”, Pameran dan Bursa Flora-Fauna Nusantara dengan tema “Kekayaan Alam Bangsa”. Ada pula pertunjukan seni yang sangat menarik, adalah Drama Tari Kolosal Sutasoma dan Pentas Akbar Untaian Karya Cipta Seni Nusantara yang dipentaskan pada malam puncak ulang tahun TMII di Teater Bhineka Tunggal Ika. Acara puncak ulang tahun TMII Indah

Pentas akbar Untaian Karya Cipta Seni Nusantara dalam malam puncak HUT ke-39 TMII

T

ak terasa, pada 20 April 2014, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sudah memasuki umur 39 tahun. Sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan dan guna merayakan hari jadi di usia matang itu, pihak manajemen menggelar perayaan HUT yang dilaksanakan dari 17 27 April 2014. Tahun ini, perayaan HUT mengusung tema “TMII sebagai wahana pelestari budaya Nusantara, juga perekat persatuan dan kesatuan bangsa”. Perhelatan ulang tahun TMII pada tahun ini lebih difokuskan pada aneka hiburan bernuansa seni dan budaya, dan ultah tahun ini sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Berbagai kesenian tersebut, antara lain Gelar Tari 56

Mei 2014

Pentas akbar Untai

an Karya Cipta Se

ni Nusantara


Pemberian buket ke pada Ibu Vita Gama dan ucapan terima wan Fauzi kasih kepada Mente ri Dalam Negeri RI Gamawan Fauzi dari perwakilan dir eksi TMII

Drama tari kolosal Sutasoma

Drama tari kolosal Sutasoma

Penampilan musik tradisional khas Bali

ini di beri tema “Negeriku Satu Indonesia�. Tema ini berintikan tentang lahirnya semboyan Bhineka Tunggal Ika yang dituangkan dalam gelaran drama tari Sutasoma dengan menghadirkan para seniman andal dari provinsi Bali dan di akhiri dengan kemeriahan pesta kembang api. Acara puncak ini dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri RI Gamawan Fauzi beserta Ibu Vita Gamawan Fauzi. Perhelatan akbar ini juga semata-mata untuk melestarikan dan mempromosikan keanekaragaman seni budaya bangsa Indonesia serta untuk mendukung TMII sebagai “Intangible World Heritage� atau disebut Warisan Budaya Tak Benda yang di kukuhkan oleh

UNES CO. Hal ini didasari oleh pencapaian prestasi dan kesungguhan dalam pengelolaan TMII, secara terus menerus melestarikan nilai-nilai budaya dengan menghadirkan artefak budaya dari berbagai daerah di seluruh Nusantara yang jumlahnya ribuan. Antara lain bahasa lokal, cerita rakyat, simbol budaya, alat musik, lagu daerah, seni tari, produk arsitektur, produk makanan dan minuman khas daerah, dan upacara adat. Keanekaragaman potensi budaya Indonesia yang terwadahi dan membentuk monumen ini merupakan bukti nyata adanya tata kehidupan dan tata nilai luhur budaya Indonesia. Secara jujur haruslah diakui oleh seluruh pihak, bahwa selama 39 tahun berdiri, TMII telah mampu turut serta membangun dan berperan aktif sebagai sarana komunikasi budaya bangsa yang mengejawantahkan hakikat, makna spiritual, falsafah dan budi luhur bangsa Indonesia. TMII satu-satunya sarana wisata budaya, yang memancarkan pesan-pesan tata hidup tentram anak bangsa dengan toleransi tingggi, kebersamaan, kesederhanaan dan gotong royong serta mampu meredakan ketegangan dari perbedaan-perbedaan budayabangsa sekaligus mempererat rasa persatuan bangsa dalam tubuh NKRI.+

Mei 2014

57


CANTHING ARTIKEL LEPAS

Ketika

Manusia K

HarusBerbagi

Ruang di Jalan Teks: Wahyu Indro S; Foto: Ist

Had a crazy bike tour through the chaotic streets of Yogyakarta competing for space with motorbikes, cars, and tourists‌

58

Mei 2014

ata-kata di samping berasal dari sebuah status Facebook seorang wisatawan yang berteman dengan Tia Pamungkas. Ia berkunjung ke Yogyakarta pada akhir Februari 2014. Kutipan status itu merupakan ekspresi pengalaman mental seorang wisatawan mancanegara yang mungkin mengalami hal yang luar biasa, sehingga ia menandai pengalaman bersepeda di antara keruwetan jalanan di Yogyakarta sebagai suatu pengalaman surealis, sesuatu yang seakan seperti bukan kenyataan tetapi kenyataannya ia mengalaminya sendiri sebagai hal yang nyata. Demikianlah, pengalaman mental kita terhadap ruang (space), yang merupakan intisari dari gagasan acara ini. Bagi orang yang dalam kesehariannya mengalami suatu kebiasaan atau rutinitas dimana keruwetan jalanan merupakan hal biasa, maka “berebut ruang� adalah persoalan negosiasi yang seringkali ditempuh dengan berbagai macam cara, bahkan termasuk hal imajinatif. Sementara bagi turis yang biasa dengan suatu keteraturan hidup yang ditemuinya di jalan raya, pengalaman mental semacam bersepeda di jalanan ruwet bercampur baur dengan angkutan umum, sepeda motor, mobil, becak, bus kota, dan pejalan kaki di jalanan sempit dan pengatur lalu lintas tidak berfungsi, maka pengalaman berbagi ruang adalah sesuatu yang luar biasa.


“Pukul 4 di Ruang Publik” menjadi judul pameran yang mewakili ekspresi dan presentasi dengan berbagai argumentasi serta latar belakang keunikannya atas ruang publik. Pameran karya seniman Agnesia Linda Mayasari, Hanura Hosea, Nindityo Adipurnomo, dan Tia Pamungkas ini

teater karya Agnesia Lina Mayasari yang menampilkan Fragmen 1 dan Fragmen 2 di tempat yang sama. Pusat perhatian pameran seni tersebut ditujukan pada satu konteks, yakni ruang publik dan bagaimana sesungguhnya pengalaman mental atas ruang publik bisa

berlangsung di dua tempat, yaitu Kedai Kebun Forum Yogyakarta, 5–21 April 2014 dan 5 April–25 Mei 2014 di Langgeng Art Foundation Yogyakarta. Rangkaian acaranya sendiri mencakup Lecture Talk bersama Tia Pamungkas di Langgeng Art Foundation. Kemudian disusul pementasan

memiliki pemaknaan dan praktik yang berbeda bagi setiap orang. Metafora “pukul empat” merujuk pada suatu kebiasaan di hari kerja dari SeninJumat, dimana banyak orang menyelesaikan aktivitas produktifnya pada jam empat sore.

"Mereka yang bahkan berasal dari luar Kota Jogja sekalipun, pasti menemui suatu momentum dimana banyak orang menegosiasikan posisi mereka di dalam suatu ruang bersama. Karena itu, meskipun jam sibuk tidak selalu menunjuk pada pukul empat sore, kami mengambil metafora 'pukul empat' hanya untuk menandai suatu momentum dimana kita semua mengalami proses mental bersama-sama di ruang publik," ungkap Nindityo. Mereka berempat juga memiliki perspektif beragam tentang proses mental mengenai ruang publik. Misalnya, jalan raya yang tak bisa 'dibagi' menjadi milik pribadi masing-masing orang, sebagaimana logika pembagian 4:1 = 4. Melainkan, dibagi secara imajiner melalui suatu jarak temporal dimana setiap orang mengisi posisinya masing-masing di ruang tersebut. "Hal ini kemudian kami pahami sebagai keunikan dari masing-masing diri dalam menempatkan posisi kesadarannya pada 'ruang yang tak bisa dibagi-bagi' itu. Karenanya, dalam pengkaryaan yang kami lakukan melalui presentasi acara ini, tak bisa dipahami hanya sekadar berbagi ruang pameran. Melainkan suatu proses berbagi pengalaman mental unik dari masing-masing diri kami berempat," tambah Agnesia. Dari pemikiran tersebut, lahirlah karya-karya yang cukup kuat menampilkan ekspresi, dimensi ruang, dan proses bagaimana diri menegosiasikan posisinya masing-masing di dalam ruang itu. Dan, pada gilirannya merupakan rasio untuk menempatkan keunikan, kekhususan, ketidakpastian. Oleh karena itu, di dalam pengkaryaan melalui presentasi acara ini, tak bisa dipahami hanya sekadar “berbagi ruang pameran” melainkan suatu proses sharing pengalaman mental yang unik dari empat seniman tersebut. Hingga pada akhirnya, perumpamaan mengenai ruang publik sebagai suatu kesatuan, secara logika tidak bisa dipahami sebagai suatu kalkulasi yang bersifat dua dimensi seperti mengukur panjang dan lebar jalan. +

Mei 2014

59


CANTHING ARTIKEL LEPAS

Sa a t n ya Mu sik

In don esia

Ber ja ya

E

ra kejayaan musik Indonesia sepertinya akan kembali tercapai. Untuk mendukung hal tersebut, banyak pentaspentas musik yang kembali bergaung dan menjadikan musik Indonesia sebagai tema dari konser tersebut. Salah satunya seperti konser tahunan yang bertajuk “Urban Crossover� yang digelar di Tennis Indoor Senayan Jakarta pada 22 Maret 2014 lalu. Konser yang tahun ini digelar keenam kalinya ini tak hanya sukses digelar di Jakarta saja namun juga di tiga kota lainnya, yakni Semarang, Medan dan terakhir di kota Bandung pada 17 Juni 2014. Berbeda dengan tahun tahun-tahun sebelumnya, Urban Crossover 2014 memilih tema “100 Persen Musik Indonesia�. Perbedaan itu juga terlihat dengan aransemen-aransemen musik yang ditampilkan oleh para musisi Indonesia yang tampil dalam acara ini. Dengan digawangi tim musisi profesional, para penyanyi papan atas Indonesia berusaha menaklukkan dan menjajal kemampuan dengan aransemen menantang. Mereka beraksi memadukan berbagai genre musik

60

Mei 2014

elektrik pop hingga rock di setiap aransemen lagu. Sederet musisi ternama Indonesia tampak meramaikan pertunjukan tersebut. Di antaranya Andi /rif, Ari Lasso, Andien, Andra and The Backbone, Titi DJ, Judika dan masih banyak musisi lainnya. Istimewanya, pada tahun ini, Urban Crossover didukung juga oleh paduan suara yang dibawakan mahasiswa Universitas Negeri Jakarta. Dari segi musik, Urban Crossover 2014 lebih menampilkan cross genre dari berbagai jenis musik yang ada di Indonesia. Hasilnya, 22 lagu populer Indonesia menjadi warna musik baru nan berkelas. Jika tahun sebelumnya Urban Crossover mengambil benang merah musik jazz, maka untuk tahun 2014 ini ada yang berubah. Kali ini, ajang musik tersebut lebih kaya genre. Urban Crossover 2014 menjadi tempat kolaborasi apik antara dua music director; Ali Akbar dan Mondo Gascoro yang akan melahirkan inspirasi warna musik baru. Memasuki tahun keenamnya,

Teks&Foto: Herlan

Urban Crossover menyatukan lebih dari satu genre musik dalam satu konser. Dua music director terpilih dalam satu pertunjukan tentunya akan memberikan inspirasi musik tanpa batas ke dalam Urban Crossover 2014. Acara ditutup dengan penampilan semua artis bersama paduan suara dengan lagu "Kamu Harus Pulang" milik Slank yang populer tahun 1990-an. Semoga dengan semakin banyak diselenggarakannya pertunjukan-pertunjukan musik seperti Urban Crossover ini, musik Indonesia semakin dicintai serta berjaya di negerinya sendiri dan bisa mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. +


Holi Hai Festival Warnai

Jakarta

Teks&Foto: Herlan

H

oli atau Festival Warna adalah festival awal musim semi yang dirayakan di India, Nepal, Bangladesh, dan negara-negara berikut yang memiliki penduduk beragama Hindu: Suriname, Guyana, Afrika Selatan, Trinidad, Britania Raya, Mauritius, dan Fiji. Di Benggala Barat dan Bangladesh, festival ini disebut Dolyatra (Doul Jatra) atau Basanta-Utsab (festival musim semi). Holi dirayakan secara besar-besaran di kawasan Braj di tempat-tempat yang berkaitan dengan Dewa Kresna seperti Mathura, Vrindavan, Nandagaon, dan Barsana. Kotakota tersebut ramai didatangi wisatawan selama musim Festival Holi yang berlangsung hingga 16 hari. Puncak perayaan Holi disebut Dhulheti, Dhulandi, atau Dhulendi. Pada hari itu, orang merayakan Holi dengan saling melemparkan bubuk berwarna-warni atau saling menyiramkan air berwarna-warni. Api unggun yang dinyalakan pada malam sebelum Holi disebut Holika Dahan (kematian Holika) atau Chhoti Holi (Holi kecil). Api dinyalakan untuk mengenang peristiwa lolosnya Prahlada ketika ingin dibakar oleh Holika (saudara perempuan Hiranyakasipu). Holika terbakar dan tewas, namun Prahlad yang penganut setia Dewa Wisnu selamat tanpa luka. Di Andhra Pradesh, Holika Dahan disebut Kama

Dahanam. Holi dirayakan pada akhir musim dingin ketika phalgun purnima, bulan purnama terakhir pada bulan phalguna menurut kalender lunar, dan biasanya bertepatan dengan akhir Februari atau awal Maret. Untuk memperkenalkan festival yang sangat unik ini kepada para masyarakat Indonesia dan sekaligus menghormati masyarakat yang merayakannya, akhirnya festival ini diselenggarakan di Jakarta pada akhir bulan Februari sampai dengan 23 Maret 2014 sebagai acara puncaknnya. Festival ini diselenggarakan di dua tempat berbeda, yaitu pada Parkir Timur Senayan dan Gambir JI Expo Kemayoran Jakarta. Suasana Parkir Timur Senayan dan Gambir JI Expo Kemayoran Jakarta kala itu tampak berasap warna warni, dan seluruh masyarakat yang ada di sana tampak tak bisa dikenali karena warna kulit mereka semua menjadi warna-warni karena saling menyirami tubuhnya dengan bahan pacar yang berwarna-warni. Seluruh hadirin yang hadir tampak terhibur dan saling bergembira menyambut festival tersebut. Festival ini juga membuktikan bahwa sebuah budaya juga dapat menyatukan seluruh umat tanpa memandang suku dan agama.+

Mei 2014

61


CANTHING ARTIKEL LEPAS

EropaPerlu

Belajar dari Indonesia Teks: Wahyu Indro S; Foto: Istimewa

62

Mei 2014

B

erawal dari Konferensi Internasional Tentang Dialog Lintas Kepercayaan di Indonesia (International Conference on Interfaith Dialogues in Indonesia) yang diselenggarakan bersama oleh KBRI Brussel dan Parlemen Eropa di Brussel, pada awal bulan Juni 2011 yang lalu, Indonesia diharapkan dapat lebih menyuarakan harmoni hubungan antaragama di Indonesia pada umumnya dan kompatibilitas Islam dengan demokrasi kepada masyarakat Eropa. Pada konferensi yang diselenggarakan di Gedung Altiero Spinelli, Parlemen Eropa di Brussel tersebut, delegasi Indonesia terdiri atas Duta Besar RI di Brussel, Arif Havas Oegroseno; Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Prof. Dr. (Sir) Azyumardi Azra; Pendeta Lydia K. Tandirerung dari Toraja; Rektor Universitas Hindu Indonesia, Prof. Dr. IBG Triguna; dan Ketua Pusat Kerukunan Antar Umat Beragama Kementerian Agama RI, Dr. Abdul Fattah. Dialog lintas kepercayaan dengan Parlemen Eropa tersebut digagas bersama oleh Duta Besar RI di Brussel, Arif Havas Oegroseno dan Wakil Ketua Komite Pembangunan Parlemen Eropa asal Inggris yang juga menjadi ketua Kelompok Persahabatan Indonesia - Parlemen Eropa, Nirj Deva. Konferensi dihadiri oleh peserta yang berasal dari kelompok keagamaan, akademisi, lembaga think-tank, pejabat Uni Eropa, dan kalangan diplomatik di Brussel dan sekitarnya. Dalam konferensi itu, Arif Havas Oegroseno memaparkan pemajuan nilai-nilai pluralisme, multikulturalisme dan kerukunan beragama di Indonesia. Menurutnya, pada konferensi yang diadakan 3 tahun lalu itu, menjadi momentum penting untuk menyuarakan pluralisme di Indonesia kepada masyarakat Eropa, dan juga untuk belajar bersama mengatasi masalah interaksi antarkepercayaan dari kedua belah pihak. “Kami berterima kasih kepada Parlemen Eropa yang mau bekerjasama menggelar konferensi tentang isu strategis ini. Konferensi ini juga penting bagi Uni Eropa, karena sampai saat ini mereka juga tengah mengalami masalah kohesi sosial dan integrasi kaum imigran,� kata Havas ketika bertemu di Kotagede, Yogyakarta medio Februari kemarin. Selain menggelar Konferensi di Parlemen Eropa, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Belgia juga mengadakan dialog dan tatap muka dengan masyarakat Indonesia di Belgia, serta mengadakan dialog dengan berbagai tokoh dan pemuka agama di Belgia dan Luxemburg, termasuk dengan rabi, pastur, uskup, imam di Brussel. Mereka juga mengadakan kunjungan dan peninjauan ke pusat-pusat keagamaan yang ada di berbagai wilayah di Belgia, seperti Antwerpen, Brugelette dan Gent. Pertemuan khusus juga diselenggarakan bersama dengan Rektor dan unsur pimpinan Universitas Katolik Leuven (Katholieke Universiteit Leuven), salah satu Universitas terkemuka di Eropa. “Salah satu hasil konkret dialog dengan Universitas Leuven saat itu adalah kesepakatan untuk membentuk mekanisme kerjasama tetap guna


membahas isu dialog lintas agama dan kepercayaan yang akan dituangkan dalam suatu nota kesepahaman,” ujar Havas. Di Indonesia sendiri, langkah nyata dalam mewujudkan pembelajaran tentang toleransi beragama tersebut dibuat program Beasiswa Lintas Agama atau Indonesian Interfaith Scholarship Tahun 2012, setahun setelah diadakan konferensi. Havas memaparkan, program tersebut akan menjadi kegiatan reguler yang diperuntukan bagi para pemangku kepentingan di luar negeri dan mahasiswa yang dinilai perlu

memahami keberagaman agama dan budaya di Indonesia dalam rangka menentukan arah kebijakan politik atau hubungan luar negerinya dengan Indonesia. “Pemilihan Belgia dan negara-negara lainnya di UE (Uni Eropa) untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut cukup strategis. Sebab, UE merupakan wilayah yang heterogen dari sisi etnik,

bahasa, budaya dan agama. Selain itu, UE juga sedang memiliki tantangan besar dalam mengelola keberagaman agama dan budayanya. Tantangan ini muncul seiring menguatnya kelompok ekstrim kanan dalam parlemen-parlemen di Eropa. Kegiatan itu sendiri berlangsung selama 2 (dua) pekan di Jakarta, Semarang, Kudus, Salatiga, Yogyakarta, dan Bali,” paparnya.

Kegiatan yang diikuti oleh peserta yang sebagian besar mewakili kelompok politik di Eropa dan masyarakat madani terkemuka di Brussel, Belgia menjelaskan bahwa Islam di Indonesia berkembang melalui proses yang tetap menjunjung nilai dan kearifan lokal, atau yang disebutnya sebagai 'indigenisation of Islam'. Proses inilah yang menjadikan Islam di Indonesia berbeda dengan praktek Islam di kawasan lain seperti di Timur Tengah. Kearifan lokal ini lah yang menjadi salah satu kekuatan bangsa Indonesia yang kemudian secara sadar menerima agama-agama yang menyebar ke Indonesia dari berbagai kawasan dunia secara baik, namun tidak menjadikan salah satunya sebagai agama negara. “Masyarakat di Eropa banyak yang salah mengerti tentang agama di Indonesia. Indonesia bukan negara Islam dan agama Islam bukan menjadi agama resmi Indonesia. Hal ini berbeda dengan beberapa negara Asia dan bahkan negara Eropa yang masih mencantumkan satu agama tertentu sebagai agama resmi negara,” papar Havas. Selain itu, lanjut Havas, di Indonesia pluralisme merupakan intrinsik yang sudah tertanam di tiap penduduk Indonesia sejak lahir. Dicontohkan olehnya, mengenai bagaimana umat Nasrani di Indonesia menikmati kebebasan dalam memeluk dan menjalankan agama. Ia juga menyampaikan, umat Hindu di Indonesia yang notabene merupakan kelompok minoritas, menikmati kebebasan menjalankan kewajiban agamanya. “Di Indonesia bisa dilihat banyak keluarga yang tumbuh berkembang dengan latar belakang agama yang berbeda,” ungkap Pendeta Tandirerung. Ia juga mengungkapkan perlunya dialog intraagama sebagai komplemen terhadap dialog antar-agama. Agama Hindu di Indonesia juga memiliki nilai-nilai khas, yang lebih fleksibel dan menjadikannya berbeda dengan Hindu yang ada di wilayah lain,” pungkasnya. +

Mei 2014

63


CANTHING ARTIKEL LEPAS

64

Mei 2014


Jawa

Dubes RI Gelar

Teks&Foto: Istimewa

Perkawinan Adat

di Brasilia

K

einginan Dubes Sudaryomo Hartosudarmo untuk menggelar acara perkawinan adat Jawa di Kota Brasilia benar-benar terwujud. Pernikahan putri pertamanya, Fauzia Emeraldityas Sudaryomo (Tyas) dengan pria pilihannya, Satrio Pinandito Norojono (Pinand), putera pertama Dr. Olly Norojono, yang berlangsung di Wisma Indonesia Brasilia pada hari Minggu, tanggal 16 Maret 2014 bisa jadi merupakan peristiwa budaya terbesar yang pernah digelar di Brazil semenjak dibukanya hubungan diplomatik RI-Brazil 61 tahun yang lalu. Dengan berpegang teguh pada tradisi budaya Jawa, Dubes Sudaryomo Hartosudarmo memulai hajatan ini dengan memasang bleketepe yang selanjutnya diikuti dengan pemasangan tarub. Dengan berbagai upaya, berbagai ubo rampe keperluan tarub, seperti: cengkir gading, tebu wulung, padi, daun beringin, daun alangalang dan pisang tandan bisa diperolehnya. Guna menyuguhkan adat perkawinan Jawa selengkapnya, Dubes RI bahkan khusus mendatangkan juru rias pengantin Jawa, Any Sudarwidadi dari Yogyakarta ke Brasilia. Sehari menjelang akad nikah, dilangsungkan acara pengajian yang kemudian dilanjutkan dengan acara siraman bagi kedua calon pengantin. Dengan air yang berasal dari 7 sumber mata air, acara siraman berlangsung lancar. Beberapa sesepuh masyarakat Indonesia di

Sao Paulo serta beberapa Dubes asing beserta pasangannya yang telah menikahkan putera-puterinya menjadi pelaku acara siraman ini yang diakhiri dengan mecah kendhi. Tumpeng robyong menjadi salah satu hidangan yang disajikan pada acara itu. Acara jual dawet menjadi acara yang amat menarik bagi para tamu asing bahkan juga bagi anggota masyarakat Indonesia yang telah puluhan tahun tinggal di Brazil yang baru untuk pertama kalinya menyaksikan acara ini. Para tamu dengan berbekal uang kereweng sabar antri untuk bisa memperoleh segelas cendol ini yang dijual oleh ibu calon pengantin puteri, Ny. Tri Pangestuti Sudaryomo. Pada malam harinya dilangsungkan acara midodareni, penyerahan serah-serahan, tantingan kepada calon pengantin puteri yang diakhiri dengan acara tilik pitik dimana keluarga calon pengantin pria memasuki ruang pengantin calon pengantin puteri guna meyakinkan puteri pilihan puteranya yang akan dinikahkan keesokan harinya. Meninggalkan Wisma Indonesia, rombongan calon pengantin pria menerima kancing gelung (pakaian calon pemgantin pria) dan angsul-angsul, berupa berbagai makanan untuk calon pengantin pria yang selama berada di Wisma Indonesia malam itu tidak diperkenankan makan malam. Keesokan harinya, dilangsungkanlah acara akad nikah yang diawali dengan pembacaan beberapa ayat suci Al Qur'an

oleh Ahmad Salman Mansor dari Kedubes Malaysia. Bertindak sebagai saksi untuk pengantin perempuan adalah Dubes Pakistan, Nasrullah Khan dan Dubes Mesir, Hossam Zaki. Saksi dari pihak pengantin pria adalah sang kakek, Syawal Hardjoprajitno. Khotbah nikah disampaikaan oleh Dubes Trinidad dan Tobago, Hamzeh Rafeeq. Pada malam harinya dilangsungkanlah resepsi perkawinan Tyas dan Pinand yang didahului dengan serangkaian upacara adat, mulai dari balangan gantal, nginjak wiji dadi, sinduran, timbangan, kacar-kucur, minum rujak dan diakhiri dengan bubak kawah di mana para tamu undangan saling memperebutkan berbagai peralatan dapur yang dipikul oleh seorang penari. Hidangan masakan Indonesia yang dipersiapkan oleh juru masak Sugito dan Idham dari Hotel Borobudur Jakarta melengkapi kenangan indah tak terlupakan dari para undangan yang tiada habishabisnya mengagumi keunikan, kemegahan dan kekhidmatan upacara pernikahan adat Jawa yang baru untuk pertama kalinya mereka saksikan. + Mei 2014

65


CANTHING ARTIKEL LEPAS

Peresmian Klinik Kesehatan

Bunga Arsari Teks: Wahyu Indro S; Foto: Albert Taurino

S

inar matahari memang telah cukup lama beranjak dari ufuk timur. Kilau cahayanya, terlihat menelusup di antara rerimbun pepohonan kayu dan bambu. Sedangkan di sepanjang jalan beraspal yang berukuran tidak terlalu lebar itu, merah putih berjajar begitu rapi. Bagi masyarakat dusun Sungapan, pagi itu memang tidak seperti pagi yang biasanya. Sebab, hari itu menjadi hari yang istimewa bagi mereka. Pasalnya, harapan akan adanya fasilitas kesehatan yang layak, menjadi kenyataan. Betapa tidak, meski tidak bisa dikategorikan sebagai desa tertinggal, namun di tengah ingar bingar pembangunan dan jauhnya jarak dengan pusat kota, membuat warga dusun tersebut tidak memiliki fasilitas kesehatan yang mumpuni. Karena untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari Puskesmas saja, masyarakat

Berawal dari keinginan sederhana dari seorang bidan bernama Tri Wahyuni yang bertekad mengabdikan diri pada sesama

66

Mei 2014

dusun Sungapan dan sekitarnya, setidaknya harus menempuh jarak lebih dari 15 kilometer. Selain itu, pembangunan Klinik Bunga Arsari juga tidak bisa dikatakan sebagai hal yang biasa-biasa saja. Berawal dari keinginan sederhana seorang bidan bernama Tri Wahyuni yang bertekad mengabdikan diri pada sesama. Namun, besarnya dana yang dibutuhkan untuk membiayai kegiatan pelayanan sosialnya, membuatnya memutuskan untuk menutup klinik layanan sosial kebidanan yang dia miliki karena batas kemampuan finanansial yang dimilikinya sudah tidak sanggup lagi menutup segala biaya operasional klinik tersebut. Meskipun, di satu sisi lainnya, masyarakat di Dusun Sungapan, Kelurahan Argodadi, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Yogyakarta dan sekitarnya sangat berharap agar klinik sederhana tersebut tetap buka. Melihat hal tersebut, hati kecilnya sebagai manusia tidak bisa berdiam diri. Segala cara ia tempuh untuk mencari bantuan agar jangan sampai klinik satu-satunya di dusun Sungapan tersebut berhenti beroperasi. Meminta bantuan dari warga desa hingga gereja sudah ia lakukan, namun besarnya dana operasional kesehatan bak sebuah gunung tinggi menjulang.


Waktu pun berjalan. Niat sederhana dari seorang Tri Wahyuni yang ingin membantu sesama, serupa bertemu jalan buntu. Hingga pada akhirnya, sebuah kesempatan membawanya bertemu dengan pengurus Yayasan Wadah Titian Harapan yang didirikan oleh Anie Hashim Djojohadikusumo yang bersedia membantu agar klinik tersebut terus dapat beroperasi. Hasilnya, setelah memakan waktu pembangunan hampir satu tahun, klinik kesehatan yang diberi nama Bunga Arsari itu pun diresmikan penggunaannya oleh Pembina Yayasan Wadah Titian

Harapan dan Yayasan Arsari Djojohadikusumo, Anie Hashim Djojohadikusumo, pada hari Sabtu, 29 Maret 2014. Tujuannya juga tidak berubah, klinik Bunga Arsari akan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum, terutama ibu-ibu di desa-desa di Kecamatan Sedayu, Bantul dan desa-desa sekitarnya. Acara peresmian yang dihadiri oleh lebih dari 1.000 orang ini juga dihadiri oleh Prof. Dr. Ir. Suhardi, Brigjen TNI (purn) Nuryanto, KPH Wironegoro, Muspika Kecamatan Sedayu, Kapolsek Sedayu Kompol Darwis, Lurah Desa Argodadi, Rektor Univ. Kristen Duta Wacana (UKDW), Dekan Fakultas Kedokteran UKDW, Direktur RS Bethesda, Pengurus YAKKUM Pusat, Jemaat GKJ Sedayu, Kepala Puskesmas Sedayu II, tokoh masyarakat di Argodadi dan masyarakat umum. Dalam pidatonya, bidan Tri Wahyuni tak mampu menyembunyikan rasa bangga, bahagia, syukur, dan haru. “Saya masih ingat, bagaimana perjalanan klinik ini. Dulu, klinik ini

Pendidikan yang baik harus didukung oleh kesehatan yang baik. Sebaliknya, kesehatan yang baik bisa terwujud oleh pendidikan yang baik sempat mau akan tutup. Namun, karena begitu banyaknya dukungan, bantuan, dan doa, akhirnya Tuhan tidak berdiam diri. Melalui ibu Anie Hashim Djojohadikusumo, Tuhan menggerakkan tangan-Nya bahkan bantuan yang diberikan sangat melebihi dari apa yang kita impikan,� katanya. Apa yang disampaikan oleh bidan Tri Wahyuni tersebut memang bukan sebuah isapan jempol belaka. Karena, pascapeletakan batu pertama yang dilakukan pada hari Kamis, 18 April 2013 lalu, Yayasan Wadah Titian Harapan sudah bertekad membantu klinik swadaya masyarakat berlatar belakang sosial itu dibangun dengan fasilitas setara Puskemas, yang memiliki mobil ambulan, sepeda motor layanan kesehatan keliling, dan peralatan med is penunjangnya. Anie Hashim Djojohadikusumio sendiri menyampaikan, ini merupakan suatu kebanggaan dan kehormatan Yayasan Wadah Titian Harapan dapat berkesempatan berkiprah di Sedayu, Bantul. “Yayasan kami sangat mendukung kegiatan sosial yang telah dilakukan oleh masyarakat sejak lama dan memerlukan sebuah pengembangan tertentu. Bidang kesehatan dan

pendidikan merupakan bidang utama kami, karena dua bidang tersebut sulit untuk saling dipisahkan. Pendidikan yang baik harus didukung oleh kesehatan yang baik. Sebaliknya, kesehatan yang baik bisa terwujud oleh pendidikan yang baik,� ujarnya. + Mei 2014

67


NGADI BUSANA TOKOH & FESYEN

H

idupnya memang tak pernah jauh dari dunia fesyen. Sejak kecil, Norma Anggraini sudah menggeluti modeling. Hingga saat ini pun, Norma tak jarang diminta mengenakan karya-karya desainer untuk diapresiasi di panggung catwalk atau juga di depan kamera. Maklum, perempuan cantik bertubuh ramping ini teramat luwes dan selalu terlihat chic dengan busana model apa saja yang melekat di badannya. Tak salah bila para desainer memintanya untuk memeragakan busana-busana mereka. Memang tak diungkapkan Norma, namun menurut seorang teman dekatnya, Norma juga kerap diminta beberapa desainer untuk bergaya mengenakan bermacam model kebaya. Pengalaman menggeluti dunia modeling, tentu membuatnya jadi terbiasa memerhatikan apa yang dia kenakan dari tangan kreatif para desainer. Norma pun amat menghargai kreasi-kreasi mereka. Beberapa kali terucap, bahwa dia amat terkesan dengan karya-karya desainer Anne Avantie ketika desainer berkaliber internasional itu dapat mengkreasi busana tradisional Indonesia menjadi pakaian yang indah, berkesan lux dan elegan. Dengan pengalaman mengenakan dan mengamati hasil karya desainer, Norma pun semakin dalam menghargai karya anak bangsa, serta budaya negerinya, Indonesia, melalui dunia kebusanaan ini. Itu juga yang membuatnya lantas memiliki sendiri beberapa karya busana dari kebaya. Bahkan tak hanya kebaya, Norma juga memiliki beragam busana dari kain batik. Menurutnya, busana-busana koleksinya itu memang bukan pakaian yang selalu dipakainya sehari-hari. Namun kebaya juga batik merupakan busana elegan dan berkelas, tepat dikenakannya untuk dapat menempatkan diri dan lebih menghargai acara-acara tertentu atau pertemuanpertemuan khusus dengan para klien atau rekan kerja. Untuk perempuan enerjik yang satu ini, pakaian-pakaian kasual yang justru dikenakannya sehari-hari. Sesuai dengan kegiatan dan gayanya yang, menurutnya,

68

Mei 2014

Norma Anggraini

Menghargai

Budaya

Negeri Teks: FA Herru; Foto: Budi Prast


Busana atasan bergaya semarangan dengan bahan Thai Silk, dipadupadankan dengan rok batik panjang

Mei 2014

69


NGADI BUSANA TOKOH & FESYEN sedikit tomboi. Saat tak sedang berpose di depan kamera atau catwalk, sehari-harinya Norma bekerja sebagai wiraswatsa. “Saya berjualan berlian Eropa dengan merek Vafara Arte di Jogja, secara door to door. Workshop-nya ada di Bandung dan Jakarta,� ujarnya. Selain itu, perempuan asal Purwokerto, Jawa Tengah, ini juga berprofesi sebagai make up stylist dan juga memiliki usaha resto di kediamannya di Jl Mlati Wetan, Yogyakarta, yang Busana atasan bergaya semarangan berbahan Thai Silk, dipadu padan dengan obi berbahan lurik dan rok balon Bustier pink dibalut dengan obi satin, dipadu padan dengan rok batik dan kalung chocker

70

Mei 2014


diberinya nama Pizza Garage. Menurut Norma, karena pekerjaan dan kegiatannya sehari-hari itu, mengenakan pakaian kasual yang simpel, bisa membuatnya lebih berasa leluasa dan nyaman. Namun, seperti telah dikatakan tadi, di kala dia musti menghadiri acara atau pertemuan tertentu dengan para kliennya, Norma musti dapat menempatkan diri dengan mengenakan busana yang lebih pantas untuk itu. Di saat seperti ini, menurutnya mengenakan batik atau kombinasinya, akan lebih sesuai. Tak lain, semua ini dilakukan untuk menghargai mereka yang ditemuinya. Rasanya memang benar demikian, batik memanglah busana yang dapat mewakili acara formal atau semi formal, mencerminkan prestise, kesopanan juga penghargaan pemakainya terhadap suatu situasi dan kondisi tertentu. Karena itu, Norma sendiri mengakui adanya kemurnian filosofi di balik selembar batik. Selain itu, ia juga tak segan-segan mengapresiasi tinggi para penggarap batik ataupun para desainer yang senantiasa berkreasi dengan kain-kain khas Nusantara, seperti batik dan kebaya. “Saya sendiri memang hanya dapat mengenakaannya, sebagai salah satu bentuk penghargaan dan kecintaan saya pada busana khas bangsa kita. Meskipun saya bukan seorang pencipta kreatif seperti mereka, karena memang bukan bidang saya, tapi saya tidak malu atau enggan menggunakannya,� terang Norma.

Diungkapkan lebih luas, Norma ternyata juga memiliki pemikiran dan melihat bahwa Indonesia memang penuh dengan kekayaan, mulai dari hasil alam sampai budayanya, yang sebenarnya bisa dikaryakan. “Dari hal sekecil apapun, dari hasil kebudayaan sekecil apapun atau perbedaan sekecil apapun, bisa dibuat karya. Tapi tergantung tangan siapa yang memegangnya, yang tentu bertujuan dan pada akhirnya dapat menjadikan hal yang baik bertambah baik.� Pemikiran dan pandangannya itu tentu juga berlaku pada ranah pakaian atau busana dengan beragam kain-kain khas Nusantara. Baginya, kain atau pakaian khas Nusantara jika dikembangkan, disentuh dengan kreativitas, maka akan menghasilkan karya-karya baru yang dapat bertahan dan diterima zaman. Dan kali ini, Norma pun menunjukkan beberapa koleksinya, yang memang tidak terlihat lux atau glamor, tapi simpel namun indah, menarik, dan yang pasti merupakan ungkapan kebanggannya terhadap budaya negeri sendiri. + Padu padan kebaya modern lengan panjang dan mini skirt bordir berbahan sama White blouse dan rok pendek batik, dipadu padan menjadi busana yang berkesan simpel

Mei 2014

71


PENDOPO ESAI FOTO

Mengintip

TPS Sang Raja Teks: FA Herru; Foto: Budi Prast

T

ak terasa, pesta demokrasi digelar lagi. Dengan itu, tahun 2014 ini menjadi salah satu tahun penting dalam sejarah Pemilu di Indonesia sejak pertama kali digelar tahun 1955 dan terakhir tahun 2009. Pada 9 April lalu,

72

Mei 2014


hajatan besar ini mecapai klimaks setelah melewati masa-masa puncak kampanye, di mana rakyat seluruh Indonesia secara serempak melangsungkan Pemulu Legislatif, memilih wakil-wakilnya untuk tingkat kota atau kabupaten, provinsi dan pusat. Pemilu adalah suatu kegiatan dimana seluruh warga negara menggunakan hak pilihnya secara demokrasi. Hajatan nasional ini juga mengantarkan warga negara ke gerbang yang membuka demokrasi secara menyeluruh. Saat itulah, suara para pembesar hingga rakyat jelata akan sama nilainya. Seluruh warga negara berhak atas dirinya untuk memilih yang terbaik bagi bangsa dan negara. Di Yogyakarta, dalam puncak pesta demokrasi itu, rakyat Indonesia di kota pelajar beramai-ramai ke tempat pemungutan suara (TPS) guna menentukan wakil mereka yang bakal lolos ke parlemen. Tak terkecuali keluarga raja Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X yang juga Gubernur DIY. Di mana orang nomor satu di Yogyakarta itu menyalurkan haknya, di situlah salah satunya yang menjadi pusat perhatian media. Adalah Ndalem Tjokrohadiningratan, yang digunakan sebagai TPS 11, tempat Sultan HB X menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu Legislatif kali ini. TPS ini

memang ditujukan bagi warga RT 32, 33, dan 34 RW 09 Kelurahan Panembahan, Kecamatan Keraton, dan termasuk di dalamnya keluarga keraton. Raja Yogyakarta saat itu hadir bersama keluarga; permaisuri GKR Hemas beserta Putri GKR Bendara, GKR Condrokirono, GKR Maduretno, putra mantu KPH Purbodiningrat, serta cucu RM Gustilantika Marel dan juga rayi dalem KGPH

Pemilu adalah suatu kegiatan dimana seluruh warga negara menggunakan hak pilihnya secara demokrasi. Hajatan nasional ini juga mengantarkan warga negara ke gerbang yang membuka demokrasi secara menyeluruh

Mei 2014

73


PENDOPO ESAI FOTO

Hadiwinoto, serta GBPH Prabukusumo. Ndalem Tjokrohadiningratan yang dulu disebut Ndalem Joyokusuman Sepuh, selama ini memang selalu menjadi tempat yang dipilih untuk dijadikan TPS. Bahkan, rumah yang pernah ditempati BPH Joyokusumo, putra Sultan Hamengku 74

Mei 2014

Buwono VII ini telah menjadi saksi bisu sejarah Pemilu di Tanah Air. Sejak pertama kali Pemilu dimulai tahun 1955, ndalem yang diperkirakan dibangun sebelum masa pemerintahan Sultan HB VII ini sudah dipinjamkan sebagai tempat pemungutan suara, dan hanya sekali saja pada Pemilu tahun 2009 absen sebagai TPS. Pada tanggal 10


Bahkan, rumah yang pernah ditempati BPH Joyokusumo, putra Sultan HB VII ini telah menjadi saksi bisu sejarah Pemilu di Tanah Air.

Oktober 2009 lalu, Ndalem Joyokusuman Sepuh ini resmi berganti nama menjadi Ndalem Tjokrohadiningratan, karena telah menjadi milik KPA Wiwoho Basuki Tjokrohadiningrat yang terpanggil untuk dapat menyelamatkan dan melestarikan bangunan cagar budaya tersebut.

Rumah Jawa yang indah terawat, berada di Jl Magangan Wetan No 1, Panembahan, Keraton, ini kemudian dijadikan semacam wisma budaya, di mana kegiatan-kegiatan kebudayaan dan seni tradisi, dapat dan boleh digelar di situ. +

Mei 2014

75


PLESIR WISATA

Hidup untuk Bersih Hidup Bersih,

Teks&Foto: Indro ‘Kimpling’ Suseno

orang Jepang

Budaya Hidup

B

erjalan-jalan di Tokyo dan Kyoto, Jepang, satu hal yang terlihat aneh di mata, semua sudut bersih, tapi tak terlihat tulisan peringatan buang sampah dan kotak sampah. Mulut kita pun berdecak kagum sekaligus heran, betapa tingginya budaya bersih orang Jepang ini. Tidak akan mudah menemukan tempat sampah berjejeran di jalanan, stasiun maupun tempat-tempat publik lainnya. Tempat sampah hanya tersedia di tempat-tempat tertentu seperti toko 24 jam, dekat mesin penjual otomatis (namun biasanya hanya sebatas tempat sampah untuk botol atau kaleng) maupun beberapa titik tertentu di dekat toilet atau tempat perbelanjaan. Budaya

76

Mei 2014


bersih di Jepang telah mengakar pada setiap individu yang tinggal di dalamnya. Pemerintah tidak harus pusing-pusing dan berteriak untuk menyadarkan warganya. Di lingkungan kampus Chukyo misalnya, ada pasukan Gomihiroi-tai artinya pasukan relawan pemungut sampah yang bertujuan mewujudkan kampus Chukyo sebagai yang terindah di Jepang. Sampah di kampus harus dipungut dengan tangan kosong (sude), tidak boleh memakai alat. Saat memungut sampah itu, dia tidak boleh merasa malu atau merasa

kurang pantas (kakko warui). Pungutlah dengan wajah ceria dan senyum di wajah. Merokok tidak boleh di sembarang tempat. Dan dilarang keras merokok sambil berjalan. Harus berhenti dan menampung abu rokok dengan asbak portable yang dibawa sendiri. +

Mei 2014

77


PLESIR WISATA

Robatayaki Makan Malam

Teks&Foto: Indro ‘Kimpling’ Suseno

R

obatayaki! Sate khas Jepang dikenal sebagai makanan yang ditusuk dengan lidi atau besi dan dibakar. Di Jepang, dikenal gaya memasak robatayaki. Biasanya dalam satu tusuk berisi potongan seafood atau daging dan sayuran. Robatayaki atau robata merupakan metode mamasak yang mirip seperti barbeque. Gaya penyajian makanan ini banyak ditawarkan di restoran Jepang, pengunjung duduk persis di depan perapian dan bisa melihat proses pembuatan makanan. Sejak berabadabad lamanya, robata disajikan oleh para nelayan di utara Jepang, Hokkaido. Hingga akhirnya gaya memasak ini menjadi populer di seluruh wilayah Jepang. Terbukti pada tahun 1965, lebih 78

Mei 2014

Memilih bahan mentah untuk di masak langsung Tukang masak bergaya algojo

Pengunjung nyaman dan tenang menikmati sake

dari 10.000 restoran di Jepang menawarkan robata kepada pelanggan. Bahkan di setiap restoran robatayaki nyaris tidak pernah sepi pengunjung. Kami berkesempatan menikmati robatayaki di Inaka Restoran, Roppongi, Tokyo. Restoran favorit bagi artis Tom Cruise yang membintangi The Last Samurai. Masuk di Restoran ini, bak masuk dalam kamp algojo,


Suasana hangat di dalam restoran

Memotong dengan atraksi

Mengupas ikan segar

ruang sempit, semua pegawai berbadan besar, mengenakan busana khas Jepang lengan terbuka, dan selalu beteriak bersama untuk menyambut tamu, membacakan menu dan mulai memasak. Pengunjung terkaget-kaget tetapi menikmati fantasi hiburan tersendiri. Haiik! +

Menyorongkan makanan siap santap

ro Kimpling, Duduk ki-ka: Ind i MP, Manda Ut , ing Nin , nto Moetarya iawan Monoco, Ar ef, Ch : ka kiiri Berd ra S, Yasuhiro Kudo Chef, Bambang Ind

Bunga Sakura di Tokyo Puncak Mekar

Teks&Foto: Indro ‘Kimpling’ Suseno

Mei 2014

79


PLESIR WISATA

Patung legenda kesetiaan seekor anjing Hachiko, Tokyo

Shinkansen

Shinkansen

Fashimi Inari Shinto Shrine

Shinkansen

Kostum tradisi Jepang

Rickshaw bertarif 5000 yen sekali jalan

Golden Pavillion, Kyoto

B

erkeliling Tokyo di akhir bulan Maret hingga awal April, saat yang tepat bagi pengunjung dari Asia Tenggara yang beriklim tropis. Bunga sakura di pinggir jalan Musim semi, hawa cukup sejuk, peralihan dari musim dingin menuju musim hujan. Dan teristimewa adanya perayaan Hanami, berasal dari hana wo miru yang berarti melihat bunga atau ohanami. Inilah tradisi Jepang dalam menikmati keindahan bunga, khususnya bunga sakura. Selain itu, hanami juga bisa diartikan sebagai piknik Fashimi Inari Shinto Shrine dengan menggelar tikar untuk pesta makan-makan di bawah pohon sakura. Di Taman Ueno, Tokyo, kami berkesempatan menikmati puncak mekar bunga Sakura bersama ribuan turis dari berbagai negara. Dilanjutkan menikmati sore hari di atas Cruise sambil menyantap Bento dan suguhan sake yang dituangkan oleh seorang geisha. Untuk urusan belanja, di Asakusa-lah tempat ideal, mirip suasana di pasar

80

Mei 2014

Bamboo Forest, Arashiyama Area, Kyoto

Bamboo Forest, Arashiyam

a Area, Kyoto


Suasana puncak mekarnya bunga sakura di Ueno, Tokyo

Tokyo Sky Tree Tower

senggol. Ribuan turis berkunjung ke sana meliuk sepanjang 4 kilometer mengikuti untuk membeli oleh-oleh, pakaian, kontur lembah lereng gunung. Di area elektronik dan lainnya dengan harga relatif Arashiyama ada Tenryu-Ji Temple dan terjangkau. Berjalan kaki dan dilanjutkan Bamboo Forest. Hutan bambu yang sangat naik kereta Metro atau Japan Railway asri karena perawatan yang serius. Objek adalah cara hang out yang efisien dan efektif selanjutnya adalah Golden Pavillion yang dibanding taksi yang relatif mahal dan terletak di seberang sebuah danau kecil, sering terkena macet di jalan. Dari Tokyo sebuah bangunan pesanggrahan bersepuh menuju Kyoto menggunakan kereta peluru emas, terlihat berkilau dari kejauhan. Para Shinkansen, membuat perjalanan sepanjang turis pun terbawa nuansa hidup orang Jepang: sekitar 470 km hanya ditempuh dalam bersih dan tertib! Selalu antri di mana-mana waktu 2 jam! Tiba di Kyoto, terasa seperti dan tidak bisa merokok serta membuang di berada di kota kuno. Kyoto adalah kota sampah sembarangan. Arigato gozaimasu! + heritage dengan berbagai cagar budayanya, sister city dengan kota Yogyakarta. Kami sempat berkunjung ke Fashimi Inari Shinto Shrine, di mana ada Ki-ka: Bambang Indra S, Indro Kimpling, lorong bambu Pesanggrahan di Ueno, Tokyo James Castle dan nyonya, Moetaryanto, warna oranye Uti MP

alam Geisha di d

o Cruise kapal Toky

Tenryu-Ji Temple, Arashiyama Area, Kyoto

akusa, Tokyo

Pasar kerajinan As

Berpose bersama Geisha

Mei 2014

81


PESANGGRAHAN INFO HOTEL

J

ika Anda berkesempatan menjelajah Kota Jogja, menginaplah di salah satu hotel yang paling direkomendasikan. Eastparc Hotel menawarkan lokasi peristirahatan yang tidak hanya nyaman namun juga sangat menjaga privasi Anda. Eastparc Hotel Yogyakarta berada di Jalan Laksda Adisucipto Km. 6,5 Seturan, Depok, Sleman. Letaknya sangat strategis karena berada di pusat keramaian Yogyakarta. Eastparc Hotel hanya berjarak 3 kilometer dari Bandara Internasional Adisucipto, sehingga sangat mudah diakses oleh para tamu dari jalan utama. Hotel ini dibangun di atas lahan seluas 1,2 hektar dan terbagi dalam tiga blok, dengan dua bangunan tinggi dan satu bangunan khusus untuk junior ballroom. Nama Eastparc sebenarnya memang diadaptasi dari kata east park yang bermakna Taman dari Timur. Menurut Public Relations Coordinator Eastparc Hotel, Ajeng Ayu Anglaina, kata Eastparc sengaja digunakan sebagai nama hotel karena selain sang pemilik merupakan keturunan Timur Tengah, hotel bergaya minimalis modern ini juga memiliki konsep garden di mana sejauh mata memandang kita akan dimanjakan dengan nuansa teduh pepohonan dan aneka tumbuhan yang berwarna hijau. Meski berada di pusat keramaian, namun keasrian suasana dan semilir angin dari pepohonan yang mengelilingi area hotel membuat kesejukannya semakin terasa. Eastparc Hotel Yogyakarta resmi beroperasi sejak tanggal 4 Oktober 2013 lalu. Sebagai hotel berbintang, Eastparc memiliki 193 kamar dengan berbagai tipe, antara lain Deluxe, Premier, Junior Suite, Executive Suite, Presidential Suite dan Eastparc Suite. Kamar tipe Deluxe dan Premier memiliki luas kamar 40 meter persegi, sedangkan tipe Junior Suite memiliki luas kamar 60 meter persegi dan yang terluas adalah tipe Eastparc Suite yakni 150 meter persegi. Tentunya, demi kenyamanan para tamu, setiap kamar pasti dilengkapi dengan fasilitas terbaik yang ditawarkan oleh hotel berbintang ini. “Meski kami masih tergolong hotel baru akan tetapi dengan target membidik pasar MICE (Meeting, Incentive, Converence and Exhibition) dan leisure baik lokal maupun internasional, membuat tingkat okupansi di Eastparc Hotel Yogyakarta sangat bagus. Dengan luas 2.800 meter persegi untuk prime indoor dan outdoor event space, Eastparc memberi kemudahan dan privasi

82

Mei 2014


Eastparc E astp parc Hotel Hotel Yogyakarta Yogyakarta

NUANSA TEDUH dI TIMUR JOGJA TTeks: eks: ek s: De Dell Della llaa Y Yuanita;Foto: uani ua niita ta;F ;Fot Fot oto: o: Is Ist. t.

Mei 2014

83


PESANGGRAHAN INFO HOTEL

Hotel bergaya minimalis modern ini juga memiliki konsep garden dimana sejauh mata memandang kita akan dimanjakan dengan nuansa teduh pepohonan

84

Mei 2014

untuk membuat event yang digelar oleh para tamu atau kolega berjalan lancar dan nyaman,� papar Ajeng kepada Kabare. Karena membidik pasar MICE, sudah tentu Eastparc Hotel melengkapi berbagai fasilitas seperti adanya 20 meeting room dengan berbagai ukuran dan kapasitas, seperti Lotus Room, Iris Room, Orchid Room hingga Jasmine Room semakin mengokohkan konsep MICE di Eastparc Hotel ini. Berbagai tipe meeting room yang ditawarkan pun sangat istimewa dan berbeda dengan lainnya. Eastparc Hotel memiliki meeting room berkonsep teater yang berkapasitas antara 30 hingga 100 orang. Eastparc Hotel juga menawarkan paket

corporate meeting, gala dinner hingga wedding mulai dari harga IDR 195.000 nett/person hingga IDR 235.000 nett/person. Penawaran tersebut diberikan kepada calon pengantin yang menggunakan The Grand Ballroom dengan kapasitas hingga 1000 orang. Eastparc Hotel juga memiliki junior ballroom yakni The Garden Room yang menawarkan suasan alam yang dapat dinikmati para tamu, sehingga acara wedding, birthday parties atau gala dinner bisa berkonsep garden party. Fasilitas lain yang dimiliki oleh Eastparc Hotel adalah Verandah Restaurant. Restoran ini menawarkan banyak menu mulai dari menu makanan lokal seperti gudeg, nasi goreng, ada juga menu dari negara-negara Asia seperti Thailand, Singapura, dan makanan khas Melayu


Eastparc Hotel juga memiliki Poolside Terrace yang terletak di tengah-tengah taman yang teduh

lainnya dan juga Western. Semua dihidangkan dan dimasak secara halal dan tanpa alkohol. Melihat interior Verandah Restaurant, kita bisa menebak bahwa tema yang diusung adalah Singaporean style. Oleh karenanya, menu yang dihidangkan di sini pun bervariasi mulai dari mie bebek Peking, Teh Tarik, Nasi Lemak, Dimsum dan lainnya. Fenomena hotel non alkohol memang kini mulai marak. Sebelumnya, Dubai merupakan negara yang dikenal memiliki banyak hotel berbintang namun tidak menyediakan wine, disusul oleh Kairo, Mesir, dan kini Yogyakarta dengan Eastparc Hotel, hadir menjadi sebuah hotel yang tidak menyediakan alkohol. “Kami juga memiliki Piano CafĂŠ yang khusus menyediakan Singaporean dishes. Ada pula Anggun Lounge, sebuah executive lounge yang berada di lantai 1 dan didesain khusus dengan interior yang modern dan elegan sehingga para tamu dapat merasakan relaksasi dari kepenatan. Anggun Lounge

juga memiliki fasilitas pelayanan express check in dan check out, sehingga para tamu dapat memaksimalkan waktunya seefisien mungkin,� ujar Ajeng. Eastparc Hotel juga memiliki Poolside Terrace yang terletak di tengah-tengah taman yang teduh, ada pula Workout Station yang bisa digunakan sebagai tempat berolahraga untuk menjaga kebugaran tubuh para tamu hotel. Salah satu sudut yang paling disukai tamu adalah Merapi View Deck, di mana di tempat ini para tamu dapat menikmati keindahan Gunung Merapi sambil bersantai menikmati kudapan sore yang lezat. Untuk menghilangkan kepenatan, para tamu Eastparc Hotel juga bisa memanjakan diri di Retreat Spa dan Salon by the Parc yang memiliki fasilitas perawatan tubuh terkini. Fasilitas pendukung lainnya yang tersedia di Eastparc Hotel antara lain room

service yang bekerja 24 jam, shuttle bus yang mengantar-jemput para tamu ke bandara dan stasiun, safe deposit boxes, money changer, jasa pelayanan medis, area parkir yang aman dan nyaman dengan kapasitas 150 mobil, jasa laundry, pusat oleh-oleh dan masih banyak lagi. Dengan itu semua, kini, hotel berbintang yang menggelar grand opening dengan mengundang kolega dari Singapura dan Malaysia pada 26 April 2014 lalu ini semakin percaya diri dalam meramaikan industri perhotelan di Yogyakarta. + Mei 2014

85


KLANGENAN KULINER

Menjadikan

Masakan Indonesia Sebagai

D

Menu Utama

i tengah pesatnya kemajuan industri pariwisata di kota Yogyakarta, agar bisa tetap diminati dan meraup untung secara maksimal, banyak hotel saling beradu strategi melalui berbagai promosi. Mulai dari menawarkan paket harga murah, menyajikan hiburan istimewa bagi para tamunya, sampai melakukan modifikasi pada menu makanan yang disajikan. Hotel Inna Garuda Yogyakarta menjadi salah satu hotel yang tercatat melakukan perubahan secara besar-besaran, mulai dari strategi pemasaran, konsep, hingga sajian menu di dapurnya. Betapa tidak, awalnya hotel legendaris berbintang 4 yang dibangun pada tahun 1908 itu memiliki konsep hunian dan menyasar wisatawan mancanegara, lalu kini mengubah dirinya menjadi hotel yang dapat memenuhi kebutuhan MICE events 86

Mei 2014

Teks: Wahyu Indro S;Foto: Albert

(meeting, incentive, conference, and exhibition). Alhasil, hotel yang terletak di Jalan Malioboro No. 60, Yogyakarta, itu kini memiliki 18 ruang pertemuan. Menurut Public Relations Manager Hotel Inna Garuda, M. Safik, bergantinya konsep dan strategi dari Hotel Inna Garuda lebih disebabkan karena penyesuaian pada situasi yang ada. Pasca krisis moneter 1998, yang berimbas pada jumlah okupansi hotel, pihak manajemen Hotel Inna Garuda

lantas memutuskan dan bertekad bulat mengubah konsep secara besar-besaran. “Hotel Inna Garuda yang awalnya khusus untuk hunian, lalu lebih menitikberatkan pada pemenuhan kebutuhan MICE. Target pemasaran kita juga berubah, yang awalnya wisatawan mancanegara menjadi wisatawan domestik,� jelasnya lagi. Tidak hanya itu, untuk menambah jumlah ruang pertemuan, ruang-ruang kamar yang dimiliki oleh Hotel Inna Garuda pun dikurangi. Bahkan, lapangan bola tennis yang dijadikan sebagai fasilitas pendukung, disulap jadi ruang pertemuan. Di bagian restoran pun juga demikian, jika dahulu Hotel Inna Garuda sangat mengedepankan masakan dari Eropa, China, ataupun Jepang, kini venue yang khusus disediakan untuk restoran-restoran tersebut disingkirkan. Alasannya, Hotel Inna Garuda lebih menjatuhkan pilihan dan punya keinginan untuk memberikan porsi lebih dalam menampilkan masakan Indonesia yang khas dengan keberagaman penggunaan bumbu dalam menunya. Dan yang paling penting, untuk dapat menikmati semua menu yang tersedia di Malioboro Coffee Shop, orang tidak perlu harus menjadi tamu hotel terlebih dahulu. Setiap waktu, siapa saja bisa datang dan mencicipi 53 menu yang disediakan di restoran Malioboro Coffee Shop. Ditambah akan menjadi lebih istimewa lagi ialah, dari 53 menu yang disediakan, sebagian besar adalah menu


masakan dari negeri sendiri. Soal rasa? Anda tidak perlu khwatir. Menu makanan Indonesia yang oleh sebagian kalangan dianggap lebih rendah dari masakan Eropa itu, di tangan Executive Chef Hotel Inna Garuda, Agus Santosa, diolah hingga menjadi menu masakan yang tidak biasa. Ingin bukti? Cobalah datang ke Hotel Inna Garuda, Yogyakarta dan memesan menu Bebek Lada Hitam. Rasakan sebuah perpaduan rasa yang cantik. Pasalnya, daging bebek yang memiliki taste gurih tersebut akan menimbulkan rasa tersendiri ketika bercampur dengan pedasnya lada hitam. “Penggunaan lada hitam untuk menu masakan itu sebenarnya sudah hal yang biasa di Indonesia. Bahkan, bisa jadi, sebelum bangsa-bangsa Eropa datang ke Indonesia. Hanya saja, saat ini, banyak orang Indonesia yang menafsirkan jika lada hitam itu produk dari Eropa. Selain penggunaan lada hitam, guna menambah cantiknya tampilan masakan, kita menggunakan biji wijen yang ditabur di atas saus opornya,� kata Agus. Yang tersaji diatas piring tidak hanya sekadar daging bebek saja. Untuk mendapatkan rasa yang lebih, chef yang berpengetahuan luas soal rempah Nusantara tersebut menggunakan ubi ungu yang dilembutkan sebagai pengganti nasi. Ada satu jenis bahan lagi yang ia gunakan dalam menu Bebek Lada Hitam tersebut, yaitu jahe. Jahe itu tidak ia gunakan

Mei 2014

87


KLANGENAN KULINER

sebagai bumbu, melainkan oleh Agus, diubah menjadi kripik. Hasilnya, ketika dipadukan dengan Bebek Lada Hitam akan menimbulkan sensasi rasa yang unik. Rasa gurih dari daging bebek bercampur dengan saus opor, berpadu butiran wijen dan pedasnya lada hitam, dan rasa manis dari ubi ungu, akan menjadikan lidah ini

tidak dapat berhenti bergoyang ketika kripik jahe tersebut dijadikan sebagai pelengkapny a. Sudah dapat membayang kan betapa lezatnya bukan? “Dalam setiap masakan saya itu ada rasa nasionalisme yang ingin saya tanamkan. Saya juga ingin, setiap orang yang mencicipi masakan saya juga tahu bahwa masakan Indonesia tidak kalah dengan masakan Eropa atau negara lainnya. Bahkan, saya yakin masakan Indonesia memiliki derajat lebih tinggi dari menu masakan dan bumbu-bumbu yang

Pedas Nikmat

Entok Slenget Kang Tanir

K

Teks: FA Herru; Foto: Albert

abare kali ini mengajak Anda berkunjung ke Turi, Sleman, Yogyakarta. Di lokasi yang jauh dari pusat kota ini, ternyata terdapat tempat bersantap malam cukup menarik, bernama Entok Slenget Kang Tanir. Warung kang Tanir tak pernah sepi pengunjung. Hampir setiap petang sudah banyak orang antre ingin mencoba tongseng entok buatan kang Tanir. Dari penampakan tempatnya, bisa jadi Anda akan melihatnya tidak spesial. Cukup sederhana, lesehan dengan tikar. Namun soal masakan kang Tanir ini, dijamin sedap dan bakal balik lagi ke tempat ini meski harus menempuh jarak 20 km bila dihitung berangkat dari pusat Kota Jogja. Tanir dibantu 3-4 orang untuk memasak Entok Slenget dan Tengkleng Tulang Entok. Agar rasa penasaran itu hilang, tim kuliner Kabare mencoba Entok Slenget yang terbuat dari daging entok yang dipotong kecil-kecil. “Entok itu sejenis bebek, dan slenget itu ya ungkapan orang Jawa untuk menggambarkan rasa yang pedas sekali,” ujar kang Tanir. Tapi soal rasa pedas ini, 88

Mei 2014

diciptakan oleh bangsa Eropa,” katanya. Dan untuk yang sedang tidak ingin mencicipi hidangan ala carte, bisa mencoba berbagai cake yang tersedia dalam menu promo setiap bulannya. Bulan April kemarin, Hotel Inna Garuda menyajikan Carrot Cake sebagai bagian dari program promonya dan Mei ini restoran Malioboro Coffee Shop menyajikan Black Forest sebagai bagian dari promosinya. Untuk cake, jika ingin merasakan sensasi rasa yang tidak biasa, kita juga bisa mencicipi Brownies Ketan Hitam. “Cake tersebut dibuat sendiri oleh asisten saya, tanpa saya perintahkan. Ia melakukan sendiri eksperimen tersebut dan hasilnya memuaskan,” ujar Agus Santoso. Ada satu hal yang juga tidak kalah penting, semua menu masakan di Hotel Inna Garuda Yogyakarta menggunakan produk dan bahan lokal. Bukan bahan impor dari negara luar. Jadi, ketika Anda datang ke restoran Malioboro Coffee Shop di Hotel Inna Garuda Yogyakarta, secara tak langsung Anda sudah berperan ikut mencintai produk Indonesia. +

pembeli bebas menentukan mau seberapa pedas. Satu porsi entok slenget dihargai hanya Rp 16.000,- ++, maksudnya plus nasi, plus segelas teh atau jeruk. Buka pukul 16.00 20.00, jika ingin datang, warung ini beralamat di Randusongo, Kelurahan. Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman. +



PAGUYUBAN BERITA KOMUNITAS

NNational D Day

T Tunisia

Roberto G. Manalo, HE. AnnaAghajanian,Sudrajat.

Teks&Foto: Herlan

T

epat tanggal 20 Maret 2014 lalu, Republik Tunisia memperingati hari kemerdekaannya yang ke-52 dari Prancis. Peringatan ini menjadi istimewa karena Duta Besar Tunisia untuk Indonesia HE. Mourad Belhassen Moetaryanto Poerwoaminoto, HE.Mrs.Alice Mageza,Faiz Shahab,Soy Martua Pardede menggelar National Day Reception di kediamannya di kawasan Kuningan, Jakarta. Meski digelar pada tanggal 25 Maret 2014 lalu, namun kehangatan dan keakraban tampak terlihat dalam perayaan sederhana tersebut. Beragam sajian makanan khas negara yang berada di Afrika Utara tersebut tampak disajikan khusus untuk para tamu undangan yang hadir malam itu. Sebagai negara yang sudah lama menjalin hubungan diplomatik dengan Indonesia, Tunisia memang memiliki kedekatan sejak dahulu kala. Bangsa dan rakyat Indonesia pun telah memberikan dukungan kepada rakyat Tunisia dal am perjuangannya memperoleh kemerdekaan. Dukungan tersebut salah satunya diperkuat melalui Konferensi Asia Afrika di Bandung pada tahun 1955 serta pendirian Kantor Perjuangan Rakyat Tunisia di Jakarta tahun 1951. Hubungan bilateral antara RI dan Tunisia semakin terjalin baik seiring dibukanya Kedutaan Besar RI di Tunisia yang sekaligus menandai pembukaan hubungan Popo Danes, Mrs Houda Zaibi Belhassen, diplomatik antara kedua negara. Malam itu, Mr. Moetaryanto Poerwoaminoto, HE. Mr. Mourad Belhassen HE. Mrs. Alice Mageza, tampak hadir para Mr. Faiz Shahab, Mr. Soy Martua Pardede Duta Besar dari negara-negara sahabat, Menteri Sosial RI Salim Segaf Al Jufri pun tampak larut dalam keakraban suasana perayaan hari kemerdekaan Tunisia Menteri Sosial RI Salim Segaf Al-Jufri, tersebut.+ HE. Mr. Paskorn HE. Mr. Mourad Siriyaphan & Madame

90

Mei 2014

Belhassen

HE. Mr. Mohamed Majdi, HE. Mr. Abdelkrim Belarbi

Sihem el Hamdi, HE. Mr. Bah aa Dessouki, HE. Mr. Ali Ali Alsoswa



GUNEMAN OBROLAN SINGKAT

Anne Kartika (Owner Mary Anne's Artisan Ice Cream & Resto)

B

erawal di tahun 2009, wanita cantik yang baru memiliki satu putra ini melihat peluang bisnis yang menjanjikan di bidang kuliner. Kesukaan orang terhadap durian membuat dia bersama suami Yustinus Agung Nugroho, untuk mempunyai ide tentang olahan berbahan durian dibuat dengan kemasan praktis, yang kemudian diberi nama “Mendem Duren”. Teks&Foto: Farid Imawan Dalam perkembangan produk kulinernya ini, ternyata bisa dijalankan dengan sistem franchise dan sudah tersebar di 56 kota seluruh Indonesia, serta mendapatkan penghargaan Indonesian Achievement and Best Performing Award 2014 kategori “The Best Franchise Company with Highly Recommended Of The Year” yang merupakan rekomendasi dari Kementerian RI, lembaga pemerintah, LSM, dan swasta, sebagai kelengkapan akurasi data Tim Research Majalah Indonesian Inspire. Keinginannya untuk selalu menambah wawasan dan hal baru tentang dunia kuliner membuatnya kini mengembangkan usaha ice cream yang diberi nama Mary Anne's dengan konsep artisan yang mempunyai 54 rasa. Diolah dengan menggunakan bahan home made seperti fresh milik, telur, cream, gula, tanpa menggunakan bahan yang sudah jadi. “Saya suka berpergian ke luar kota dan mencoba kuliner baru untuk mrenambah ilmu dan wawasan. Tidak hanya tentang makanan dan rasanya, tetapi juga suasana, tempat, serta budaya masyarakat sekitar,” ujar wanita berumur 34 tahun yang memang hobi traveling ini. +

Traveling Menambah

Wawasan Kuliner

Nuryati Law (Fashion Designer)

Batik Cocok Kain

Untuk

Teks & Foto: Herlan

Kalangan

Semua

K

eistimewaan kain batik memang sudah tidak diragukan lagi dan bahkan sudah dikenal oleh seluruh masyarakat dari nasional hingga mancanegara. Banyak perancang pun selalu mencoba untuk menghasilkan sebuah karya yang terinspirasi dari keunikan dan keistimewaan kain batik. Seperti yang selalu dilakukan oleh salah satu perancang Indonesia yang akrap disapa dengan Yati Law ini. Dalam setiap karyannya, ia selalu menampilkan batik sebagai bahan utamanya. Hasil karyannya juga selalu mendapat pujian dari para konsumennya yang kebanyakan berasal dari warga negara asing. Menurutnya, kalau ia membuat baju untuk orang asing dari bahan batik pasti seru. Warna batik Madura yang colorful membuat ia memilih Batik Madura sebagai bahan dasar untuk membuat baju-baju rancangannya. “Orang asing sangat suka dengan

92

Mei 2014

permainan warna yang terang dan mereka tidak suka dengan pakaian batik yang warnanya gelap,” tuturnya. Wanita asal Betawi yang bersuamikan pria asing berkebangsaan Australia ini, memang sudah menjadi perancang sejak tahun 1966. Alasan ia mengambil pasar untuk orang asing karena lingkungannya yang selalu dekat dengan orang asing dan mereka menyukai busana yang simpel dan tidak lebay atau banyak pernik, tetapi tetap elegan. Dan menurutnya batik sangat memenuhi kriteria tersebut. Saat ini rancangannya bahkan sudah tersebar di berbagai pusat perbelanjaan ternama di ibukota. +


Fira Basuki (Penulis) Saatnya

Jiwa Muda

Beradadi Teks & Foto: Herlan

Depan

D

alam era globalisasi seperti saat ini persaingan antarsesama dan bangsa semakin n ketat, semuanya ingin menjadi yang paling kuat dan terdepan. Tidak adaa seseorang di manapun yang ingin bangsa atau negaranya mundur, pasti semuaa orang ingin melihat bangsa dan negaranya maju dan disegani oleh negara lainnya. “Tidak ada yang tidak mungkin untuk bisa dicapai, begitu juga dengan bangsa ini. Sangatt mungkin bangsa ini bisa menjadi bangsa yang paling terdepan. Karena kita memilikii segalanya, memiliki histori dan pengalaman menjadi bangsa yang ditakuti juga disegani oleh bangsa lainnya,” ujar wanita kelahiran Surabaya, 7 Juni 1972 ini kepada Kabare. Oleh karena itu, menurut Fira, sebagai generasi muda ia ingin mendorong generasi muda untuk bisa dan ikut memajukan bangsa ini dan menjadi barisan terdepan. Menurutnya sangat pantas bagi generasi muda untuk berada di depan karena dari merekalah cikal bakal, kemajuan dan keutuhan bangsa ini bisa dipertahankan. Kepada merekalah kita bisa berharap mau dibawa kemana bangsa ini kedepannya. Dari sebuah keahlian yang dimiliki, seorang anak muda mampu untuk mengharumkan nama bangsa dan menjadikan Indonesia dihormati oleh bangsa lainnya. Sebagai seorang penulis, Fira Basuki sangat concern dan peduli terhadap keadaan bangsanya. Ia mengatakan bahwa sebagai jiwa muda jangan pernah menyerah untuk bisa mengejar impian yang dicita-citakan. Segalanya yang kita impikan bisa menjadi kenyataan di masa depan. +

Isa Asharimurti (Yogyakarta Engineering Center Coordinator)

B

Target Menjadi

ekerja di bidang industri jasa servis khususnya di bidang engineering tentu saja memiliki keasyikan tersendiri. Terlebih perusahaan tempat dimana bekerja merupakan salah satu perusahaan pe p erusahaan terbaik yang diminati dimina banyak orang. Hal tersebut dirasakan oleh Isa Asharimurti, yang saat ini dipercaya Ashar menduduki jabatan sebagai seba Yogyakarta Engineering Center Coordinator PT.Tripatra. PT PT. sebuah perusahaan yang T Tripatra Tripatra merupakan mer upa bergerak di industri jasa servis khususnya engineering, s procurement Dapat dikatakan, bahwa procur r rementt dan construction. construct r Teks & Foto: Anis RN Tripatra merupakan T mer upakan perusahaan energi di Indonesia yang terintregasi. Sejak didirikan pada tahun 1973, Tripatra focus menangani pekerjaan yang berkaitan ter dengan minyak dan d gas bumi. Bergabung di d Tripatra sejak tahun 2005, alumni ITB Bandung ini sangat terkejut manakala dipercaya untuk memimpin kantor kan cabang di Yogyakarta. Terlebih sebelumnya beberapa kota sempat menjadi pilihan untuk membuka kantor kant cabang. Bagi Isa, perkembangan bisnis di Jogja sangat kondusif. Apalagi sumber daya manusianya manusiany sangat melimpah. “Bayangkan dalam 1 tahun ada sekitar ribuan mahasiswa lulus kuliah disini, belum lagi lulusan sekolah menegah, bisa dibayangkan berapa yang membutuhkan pekerjaan,” b papar pria kelahiran Semarang 1977 ini. Sejak cabang Tripatra Jogja dibuka pada Juni 2011, perusahaan ini telah banyak merekrut tenaga kerja seiring dengan bertambahnya tender yang ditangani. “Semakin banyak banyak tanggung jawab yang diemban semakin banyak yang harus dipelajari, target saya hanyalah ingin menjadi yang terbaik,”pungkas Isa menutup pembicaraan dengan Kabare. +

yang

Terbaik

Mei 2014

93


BIYEN SAIKI DULU & KINI

Gereja Bethel Bandung Bandung, Jawa Barat

Foto: Troppenmuseum (1925)

Foto: Albert (2014)

94

Mei 2014 Mei 2014


KONSULTASI

LAKON LAKU

MASALAH KESEHATAN Bp Heriyanto di Medan Bapak Gembong, saya senang sekali membaca Kabare, lalu ingin konsultasi mengenai penyakit saya. Sudah 1 tahun saya menderita sakit jantung. Ada penyempitan di pembuluh darah jantung saya. Saya sudah ke dokter tapi akan dioperasi. Saya takut, dan melihat biaya yang sangat tinggi saya tidak mampu. Yang saya rasakan dada sering nyeri sampai bahu kiri dan sesak kalau naik tangga atau membawa barang berat. Selama ini, saya hanya konsumsi obat medik saja. Saya ingin petunjuk dari bapak, obat herbal apa yang bisa bantu meringankan penyakit saya. Atas bantuannya, saya haturkan terima kasih. Jawaban Melihat foto dan membaca surat Bapak, dapat saya haturkan bahwa betul Bapak memang menderita asteriosclerosis dan sudah terjadi penyumbatan (stenosis) pada dua arteri jantung yang sudah cukup mengkhawatirkan. Kondisi ini terjadi karena Bapak juga penderita diabetus mellitus dan kondisi trglicerida cukup tinggi, sehingga menyebabkan pengerasan pada arteri. Rasa sakit pada dada kiri tersebut akibat adanya angina pectoris yaitu jantung kekurangan oksigen karena adanya stenosis, lalu mengambil oksigen dari paru hingga timbul tekanan yang menyebabkan rasa nyeri. Untuk perawatan dengan herbal bisa menggunakan bahan 1 kg jahe merah, 1 kg jeruk lemon, 1 kg bawang putih lanang, 1 kg seledri, 0,5 liter cuka apel, 300 cc madu, 1ons jintan hitam, 2,5 liter air. Caranya, semua bahan dihancurkan dengan blender. Jeruk lemonnya diblender dengan kulitnya. Lalu disaring dan diperas. Kemudian direbus sampai mendidih. Masukkan madu dan cuka apel. Bila sudah dingin masukkan ke botol, taruh di kulkas dan dininum sehari 2 x 25 cc. Demikian, selamat mencoba. Bila kurang jelas, silakan Bapak datang ke tempat praktik saya di Jl. Sugeng Jeroni 18A, Yogyakarta. Terima kasih. MASALAH KELUARGA Ibu Mmk di Bandung Pak Gembong yang baik, saya membaca Kabare di saudara saya di Jogja, sangat tertarik untuk konsultasi dengan bapak mengenai rumah tangga saya. Sudah 6 tahun saya menikah dengan suami yang wirausaha membantu ibunya yang punya usaha tersebut. Suami saya adalah anak laki-laki satu-satunya dari 3 saudara. Karena sudah lama tidak dikaruniai keturunan, akhirnya saya dan suami memutuskan mengangkat anak. Namun yang sering jadi masalah adalah suami saya tidak pernah mau bergaul, sering emosi, dan kasar sekali. Rasa curiganya sangat tinggi. Kerjaannya tiap hari malas-malasan. Dan saat ini saya diusir dari rumah dengan tanpa alasan kesalahan saya. Saya dipermalukan di depan pegawai-pegawainya, dimaki-maki, dituduh mau merampok hartanya. Kata-kata jorok dan kejam dilontarkan. Lalu saya kembali ke rumah orangtua saya sudah 5 bulan ini. Selama perkawinan sampai sekarang, saya belum pernah sama sekali diberikan uang. Jadi selama perkawinan, kehidupan sehari hari diatur oleh mertua, karena memang suami dan saya tinggal bersama mertua. Perkawinan saya memang dijodohkan oleh orang tu. Suami memang sangat dimanjakan orangtua terutama ibunya. Bahkan ke dokter rutin tiap bulan juga diantar ibunya. Saya sebagai istri pernah menanyakan ke ibu mertua mengenai sakit suami saya, malah saya dibentak, karena suami tiap hari harus minum obat. Mohon bantuan Bapak, apa yang harus saya lakukan. Sekarang saya tinggal dengan ibu kandung saya, dan ibu mertua memaksa saya kembali. Terima kasih.

Jawaban Ibu Mmk di Bandung. Melihat foto dan membaca surat Ibu maka dapat saya haturkan bahwa perkawinan Ibu yang sudah lebih 5 tahun dan banyak masalah yang ditimbulkan suami yang sifatnya tidak stabil, sering marah, egois, dan antisosial, merupakan kondisi kelainan jiwa. Jadi suami Ibu penderita shcizophrenia paranoid. Keadaan suami Ibu ini disembunyikan oleh keluarganya, sehingga sampai perkawinan saja dijodohkan. Hal yang terbaik Ibu lakukan adalah bercerai, karena perkawinan ini sangat merugikan dan membahayakan Ibu. Ibu dapat lakukan gugat cerai dengan dasar bahwa suami sakit jiwa dan ibu bisa minta keterangan dari dokter yang merawat suami untuk minta keterangan. Karena sakit jiwa suami ini tidak bisa disembuhkan dan dalam dirinya selalu berhalusinasi yang menimbulkan emosi dan anti sosial. Bila Ibu kurang jelas, silakan datang ke tempat praktik saya. Terima kasih.

Diasuh oleh: KRMH Ir Gembong Priyatmo Danudiningrat

MASALAH USAHA Bp Yyk di Purwokerto Pak Gembong, saya membaca Kabare dan sangat menarik sekali. Saya ingin konsultasi mengenai usaha yang akan saya rintis. Sebetulnya saya sudah wirausaha di bidang kuliner, namun hasilnya pas-pasan saja. Saya ingin bergerak di bidang pertanian untuk menambah income karena saya mempunyai lahan yang cukup luas sekitar 1 hektare berbentuk lahan sawah. Mohon arahan bapak, usaha apa yang cocok, maksud saya tanaman apa yang baik. Sebelumnya saya haturkan terima kasih. Jawaban Melihat foto dan membaca surat Bapak maka dapat saya haturkan bahwa sangat bagus usaha agrobisnis. Hal ini mempunyai potensi yang besar untuk berkembang dan menambah income. untuk sawah bapak, yang bagus ditanami jenis padi unggul seperti rojo lele, beras merah, beras hitam yang usia tanam hanya 3 bulan, dan setelah itu jagung 3 bulan, lalu dilanjut dengan tanaman kedelai 3 bulan. Namun jangan 1 hektare, cukup 7.000 meter saja. Yang 3.000 hektare untuk tanaman papaya california dan red lady. Untuk usaha ini sangat bagus pasarnya. Untuk lebih jelas, saya akan bantu Bapak bagaiamana usaha agro, baik mengenai teknik atau manajemen. Silakan datang ke tempat praktik saya hari Senin-Selasa, pukul 08.00 -16.00. Terima kasih.

Tak ada kehidupan yang berjalan tanpa problema. Namun selalu ada jalan keluar. Kirimkan problema yang Anda hadapi lengkap dengan data diri dan foto, lebih baik surat ditulis dengan tangan. Pak Gembong akan membantu memecahkan problema Anda. Surat dapat dikirimkan ke: Redaksi Majalah Kabare Jl. Pacar 67A Baciro,Yogyakarta Telp. +62 274-562887, Fax. +62 274-558072 e-mail: info@kabaremagazine.com www.kabaremagazine.com

Mei 2014

95


JERON BETENG BERITA SINGKAT

Masakan

Indonesia Setara dengan

Masakan

Eropa

Teks: Wahyu Indro Sasongko;Foto: Ist

P

engamat kuliner nusantara, Bondan Haryo Winarno, merilis buku baru bertajuk “100 Makanan Tradisional Indonesia Maknyus” baru saja mampir ke Gendhis Resto untuk ngobrol tentang kuliner di Yogyakarta. Menurut dia, masakan khas daerah di Indonesia ini banyak. Dia menyebut sebuah buku yang dikeluarkan Departemen Pertanian pada 1950-an tentang 1.500 resep masakan Indonesia. Buku itu

berjudul “Mustika Rasa 1.500 Resep di Indonesia”. Potensi kuliner di Indonesia ini sangat banyak. Laki-laki yang mengaku sempat kesulitan untuk memilih 100 menu masakan nusantara untuk dimuat dalam buku barunya tersebut, mengatkan memiliki bahan masakan khas daerah di Indonesia sejak lama. “Sudah lebih dari 1.000 masakan yang saya cicipi. Tapi, saya harus memilih 100 masakan di antaranya. Ini memang sulit,” jelas pria berumur 64 tahun itu. Acara yang dihadiri oleh pengurus PHRI DIY tersebut berjalan dengan suasana cukup cair. Di antara yang hadir, ada Ketua Umum Partai Gerindra Prof. Dr. Ir. Suhardi, MSc; Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) wilayah DIY, KRHT. Drs. H. Istidjab M. Danunagoro, MM; Sekretaris DPD Partai Gerindra, Dharma Setiawan; Sekretaris PHRI, Indi; Ketua DPC Partai Gerindra Kota Yogyakarta, Anton Prabu Semendawai, SH; dan para undangan dari hotel-hotel di Yogyakarta. Pada perbicangan siang itu, Bondan Winarno mengatakan agar hotel-hotel di Yogyakarta harusnya lebih mengedepankan masakan khas Indonesia, khususnya Yogyakarta. “Setiap hotel yang saya temui, sebagian besar pasti menyajikan masakan-masakan Eropa pada menunya. Tetapi ketika memasak menu dari negeri sendiri, justru rasanya tidak karuan,” kata Bondan. Menurut Bondan, level masakan asal Indonesia itu tidak kalah dengan masakan dari Eropa. “Masakan Indonesia itu punya derajat yang setara dengan masakan dari luar. Bumbunya pun memiliki tingkat kerumitan yang tinggi. Koki-koki Indonesia selalu berpatokan dan selalu ingin belajar tentang masakan Prancis. Namun, ketika membuat masakan Indonesia, yang itu justru dari p g halamannya, y , ia tidak mahir,” , ujarnya. j y + kampung

R

agam budaya Jepang sangat menarik diketahui. Saat inii di Indonesia, budaya dan keanekaragaman khas Jepang sudah banyak diminati oleh masyarakat. Untukk mendukung hal tersebut dan seiring dengan banyaknya tenant produk Jepang yang hadir, City Walk Sudirman Jakarta menyelenggarakan Japan Week 2014 yang bertajuk “Japanese Art and Culture”. Acara yang diselenggarakan selama 6 hari, mulai dari 24 30 Maret 2014 ini, menampilkan beragam pertunjukan seni kebudayaan tradisional maupun modern khas negeri Sakura. Taiko performance tampil membuka kegiatan. Selama penyelenggaraan event, setiap harinya ditampilkan berbagai aksi panggung yang melibatkan tenant produk Jepang yang ada di City Walk, seperti “Matcha Ice Cream on the Making” oleh Kaihamaru. City Walk Japanese Week 2014 ini dimeriahkan juga dengan kegiatan ekhibisi yang menampilkan pernak-pernik, pakaian, hingga kuliner khas Jepang. Di “Japan Week”, masyarakat bisa menikmati semua tentang Jepang, mulai dari permainan khas Jepang, busana, kawaii hair, pernak-pernik lainnya, hingga kawaii

96

Mei 2014

CitySelenggarakan Walk Sudirman Jakarta JapanWeek Teks: Herlan;Foto: Ist

2014

fashion oleh Nobu dan Cutting Maguro Fish. Menurut beberapa pengunjung yang hadir dalam Japan Week, event ini membuatnya serasa benar-benar berada di negeri Sakura. +


Pohon

Penanaman Dukung

Earth Hour

Temu Sahabat

Mitra Bisnis

Jepang

di

Teks&Foto: Ist

Teks&Foto: Indro ‘Kimpling’ Suseno

B

ertepatan dengan Earth Hour pada 29 Maret lalu, Hyatt Regency Yogyakarta melakukan beberapa aksinya. Salah satunya adalah melakukan penanaman pohon di area golf. Beberapa VVIP dan tamu undangan yang hadir pada acara ini di antaranya Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X yang menanam pohon beringin, Bupati Sleman Sri Purnomo, dan GM Hyatt Regency Yogyakarta Nurcahyadhi menanam yang dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal. Selain itu, hadir pula Area Vice President Hyatt for Indonesia Peter Stetler dan Jan Darmadi, Founder PT. Jakarta Setiabudi International yang akan menanam pohon bodhi. Ketua PHRI Istidjab Danunagoro dan Edi Susanto sebagai perwakilan dari Golf Member Hyatt Regency Yogyakarta, serta Pemimpin Redaksi Kedaulatan Rakyat Octo Lampito, menanam pohon bungur. Berbagai kegiatan Earth Hour yang lain memang telah dilakukan sebelumnya. Tim manajemen Hyatt Regency Yogyakarta bekerjasama dengan Earth Hour Jogja, di antaranya telah melakukan kegiatan “SESAMI” (Sekolahku Sayang Bumi) di 3 SD di sekitar Hyatt Regency Yogyakarta. SESAMI ini dilakukan untuk memberikan edukasi pada siswa SD mengenai gaya hidup hemat energi dan ramah lingkungan. Beberapa kegiatan pendukung SESAMI ini adalah menyumbangkan tanaman Anggur Laut dan tanaman pohon Mangga untuk menambah rindang lingkungan sekitar serta memberi edukasi tentang Biopori yaitu suatu metode baru yang bisa mengolah sampah tanaman menjadi kompos. +

P

ertemanan Moetaryanto Poerwoaminoto di Jepang membuahkan hasil kolaborasi bisnis dengan pengusaha Jepang. Moetaryanto memiliki saham terbesar di PT. Sinagtrans Adisakti bidang Freight Forwarder, berpatungan dengan Naigai Nitto. Co. LTD dan TOSHIBA. Awal April lalu, Moetaryanto bersama rombongan dijamu di sebuah restoran Jepang di wilayah Ginza Tokyo. Diskusi ringan sambil makan malam setidaknya membahas tentang prospek perkembangan bisnis freight forwarder atau perusahaan yang bergerak di bidang keagenan impor dan ekspor di Indonesia yang cukup positif di tahun 2014 ini. Walaupun menurut Isao Kijima, Jepang saat ini sedangg bergulat gula melepaskan diri dari situasi pertumbuhan ekonomi nol persen. Pelajaran singkat bahasa Indonesia untuk sang owner Nagai Nitto pun berlangsung penuh humor. “Tanyakan kepada stafmu orang Indonesia, berapa untungmu? Mereka pasti akan terhenyak kaget,” kata Moetaryanto dengan sabar mengajarkan lafal pengucapan kalimat itu. Tampak foto di atas dari p kkiri ke kanan: Nagai Nitto. Co. LTD - Hirohisa Kuroda (General Manager IT & Network K SSystem), Isao Kijima (President Director), Shinya Nakata (Managing Director Global Logistic N Division), Bambang Indra Subrat (Direktur PT D Sinagtrans Adisakti), Moetaryanto Si Poerwoaminoto (Presiden Komisaris), dan Indro Po Kimpling Suseno (jurnalis). +

Mei 2014

97


JERON BETENG BERITA SINGKAT

Ambarrukmo Plaza Merayakan

Teks: Wahyu Indro Sasongko; Foto: Ist

HUT ke-8

P

eringatan delapan tahun Plaza Ambarrukmo Yogyakarta yang jatuh pada 5 Maret 2014 lalu, dirayakan dengan serangkaian acara yang dikemas dalam tema ma “Glamournation Identity”. Rangkaiannya dilangsungkan mulai tanggal 6 - 9 Maret arret et lalu di Atrium (Ground Floor). Jogja Fashion Festival (JFF) 2014 sebagai signature event ent perayaan Harlah Plaza Ambarrukmo kali ini digelar pada tanggal 6 -8 Maret menghadirkan 78 desainer dari Jogja, Jawa Tengah, Bali, Bandung, dan Jakarta, menampilkan lebih dari 520 outfits. Di antara desainer yang terlibat yakni pemenang Fellowship Program JFF 2014 Kartika Sari Liem, kemudian desainer ikon JFF 2014 Dennis Sarotta, desainer tamu Afifi Syakur, Goet Puspo dan Nita Kenzo, Djongko Rahardjo serta Denny Wirawan. JFF dirancang sebagai etalase karya disainer bertaraf nasional yang meramu potensi kriya negeri dalam siluet fesyen bernafas internasional. Menurut n Koordinator JFF 2014, Lima Lutfi Majid, JFF diterjemahkan ke dalam tiga elemen “Jogja” yang direpresentasikan oleh pergelaran busana yang mengangkat potensi budaya dan etnik Nusantara dalam desain busana modern. Program lainnya berupa Program PASC (Plaza Ambarrukmo Shopping Card) – BCA Lucky Draw, berlangsung pada Sabtu, 8 Maret. Beragam voucher di antaranya berhadiah Samsung Galaxy Fame. Selain itu, ada pula Glamfashion Competition yang ditujukan khusus anak-anak dan remaja, digelar Minggu, 9 Maret 2014. Serta Kegiatan Bhakti Sosial bertajuk “Plaza Ambarrukmo Berbagi Kasih” berlangsung pada tanggal 12 Maret, mengundang anak-anak Panti Asuhan Brayat Pinuji Boro dan Panti Asuhan Ash Shiddiqiyah Kulonprogo untuk bermain Game Fantasia. “Acara lain yang digelar yaitu Plaza Ambarrukmo Late Night Sale pada 8 Maret dengan discount hingga 70% di 200 tenant,” kata Public Relations Plaza Ambarrukmo, Ayu Rianna Amardhi kepada wartawan. +

Launching Buku

“SweetNothings” dan“Hell,Yeah!” Teks&Foto: Herlan

98

Mei 2014

D

ua penulis ternama Indonesia kembali meluncurkan karyanya yang fenomenal untuk para pembaca setianya. Dua penulis tersebut adalah Wimar Witoelar yang merupakan penulis senior dan mantan wartawan senior, serta Fira Basuki yang juga merupakan mantan penulis di salah satu media. Mereka berdua dikenal oleh yan masayarakat Indonesia sebagai penulis-penulis nyleneh, kocak dan juga penuh prokontra. Mereka juga sering mengeluarkan karya-karya yang membahas dunia perpolitikan di Indonesia dan juga kehidupan masayarakat Indonesia, serta kemajuan dan kemundurannya. Dan kali ini, mereka meluncurkan kembali dua buah buku yang berkisah tentang logika kehidupan dan aneka ragam keunikannya yang diramu dalam sebuah tulisan yang cukup kocak, menarik dan mengesankan. Acara launching buku ini diselenggarakan pada 12 April 2014 yang lalu di At A America Pacifik Palace Jakarta. Buku “Hell, Yeah!” sudah pernah diterbitkan 8 tahun yyang lalu. Fira Basuki menggunakan waktu 3 bulan untuk mengikuti Wimar kemanamana, bertemu dengan orang-orang yang ditemui Wimar, dan menyelami hidup Wimar. Dari situ kedekatan mereka terbangun dengan erat. Sekarang, tentu sudah banyak update dalam hidup kedua tokoh ini. Untuk mengakomodasi cerita-cerita tersebut, Wimar menulis buku “Sweet Nothings”, melanjutkan kesuksesan buku “A Book about Nothing” dan Fira Basuki meluncurkan ulang buku “Hell, Yeah!” dengan beberapa bab tambahan. +


Corporate Gathering

Horison Ultima

RISS

Teks&Foto: Della Yuanita

Selcuk danUGM Jalin

Kerjasama

Teks&Foto: Ist

S

etelah selama enam bulan hadir di tengah-tengah masyarakat Jogja, Hotel Horison Ultima RISS Yogyakarta terus bekerja untuk dapat meningkatkan kepuasan kepada para tamu, baik dari sisi pelayanan maupun sarana yang diberikan. Salah satu bentuk kepedulian dan cara ingin mendekatkan diri kepada para tamu pihak manajemen Hotel Horison Ultima RISS Yogyakarta menggelar acara ramah tamah dengan konsep corporate gathering yang tujuannya untuk mempererat tali silaturahmi dan kerja sama yang selama ini telah terjalin. Pada acara yang digelar tanggal 5 April 2014 lalu, Horison mengadakan konferensi pers untuk memperkenalkan beragam sajian menu baru yang ditawarkan dengan harga khusus. Horison Ultima RISS Yogyakarta memiliki Malabar Resto yang selalu menyajikan menu terlengkap dengan rasa mantap yang mengutamakan keramah-tamahan rasa lokal Nusantara. Seperti, menu andalan Horison Ultima RISS Yogyakarta Bebek Bacem Bakar yang dibarendol dengan harga hanya Rp 50.000,-nett. Selain itu, General Manager Horison Ultima RISS Berry Naurika mengatakan bahwa saat ini Horison Ultima RISS Yogyakarta telah genap menyelesaikan pembangunan kamar sebanyak 94 kamar yang dibagi dalam beberapa tipe seperti Deluxe, Junior Suite, Executive Suite dan Horison Suite dengan varian harga yang sangat terjangkau untuk kawasan Malioboro. Horison Ultima RISS Yogyakarta juga memiliki berbagai fasilitas lengkap, di antaranya kolam renang dan area fitness. Dua belas ruang rapat juga tersedia untuk mendukung kenyamanan Anda dalam berbisnis yang dilengkapi dengan standard sound system, LCD projector, standard screen dan meeting kit dengan harga mulai dari Rp 85.000.000,-nett. Selain menemani Anda dalam berbisnis, Horison Ultima RISS Yogyakarta juga menawarkan beberapa paket seperti wedding, table manner package, graduatian package hingga birthday package dengan harga yang sangat bersaing. +

S

elcuk University menandatangani kerjasama pertukaran pendidikan Mevlana dengan salah satu universitas penting Indonesia, UGM, pada 31 Maret lalu. Kerjasama yang ditandatangani langsung oleh Rektor Selcuk University (SU) Prof. Dr. Hakki Gökbel dan Rektor UGM Prof. Dr. Pratikno, MSoc.Sc ini akan memberikan kemudahan kepada mahasiswa maupun staf kedua universitas untuk menikmati pengalaman belajar di universitas yang berbeda. Penandatanganan kerjasama yang dilaksanakan di gedung rektorat SU tersebut dihadiri oleh Rektor SU, Prof. Dr. Hakki Gökbel; Sekertaris Rektor, Prof. Dr. Hasan Kürsat Güles; Prof. Dr. Mustafa Sahin; Prof. Dr. Mehmet Musa Özcan; serta rektor UGM, Prof. Dr. Pratikno MSoc.Sc; Sekertaris Rektor, Prof. Dr. Gugup Kismono; serta Seksi Penerangan Sosial dan Budaya Keduataan Besar Republik Indonesia, Robertus Irawan; dan juga dihadiri perwakilan mahasiswa pascasarjana Indonesia yang juga alumnus UGM, Hari Haryadi, SP. “Sebagai sebuah universitas, kami memandang penting untuk melakukan kerjasama dan program pertukaran pendidikan dengan universitas internasional. Kami sangat senang bisa bekerjasama dengan salah satu universitas ternama Indonesia, Universitas Gadjah Mada. Saya percaya kerjasama ini akan bermanfaat untuk perkembangan kedua universitas di masa depan,” ujar Prof. Hakki Gokbel. Menanggapi kerjasama ini, rektor UGM Prof. Dr. Pratikno, MSoc.Sc mengatakan, program ini akan sangat bermanfaat bagi kedua universitas. Kemudian kedua rektor menandatangani kerjasama. Di akhir acara penandatanganan, Prof. Dr. Hakki Gökbel memberi lukisan air Ebru dan kumpulan puisi Mevlana Rumi (Masnawi) kepada Prof. Dr . Pratikno, MSoc.Sc. +

Mei 2014

99


JERON BETENG BERITA SINGKAT

Frankfurt Book Fair 2015

Ajang Kenalkan Budaya

Literasi

Indonesia I Teks: Wahyu Indro Sasongko; Foto: Albert

ndonesia menjadi tamu kehormatan pada pameran buku internasional Frankfurt Book Fair (FBF) 2015. Pemerintah menganggarkan Rp. 11 miliar untuk menerjemahkan bukubuku yang akan dipamerkan di ajang tersebut. Pada acara Sosialisasi Indonesia Sebagai Tamu Kehormatan di Frankfurt Book Fair 2015 di Ruang Bulak Sumur, University Club (UC) UGM, Yogyakarta, 23 April 2014, hadir sebagai pembicara adalah Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan, Wiendu Nuryanti; tokoh sastra Indonesia, Goenawan Soesatyo Mohamad; dan Ketua Panitia National Indonesia Guest of Honor Frankfurt Book Fair, Agus Maryono. Wiendu menjelaskan, Kemendikbud melalui Badan pengembangan dan Pembinaan Bahasa serta Pusat Kurikulum dan Perbukuan telah menganggarkan USD. 1 juta atau sekitar Rp. 11 miliar untuk Translate Funding Program. Sebagai tamu kehormatan Indonesia

akan mendapat stan pavilion seluas 1.500 meter persegi. Delegasi juga akan menampilkan penulis, sesi pembacaan, diskusi, festival makanan serta pertunjukan tari dan musik. Dalam acara tersebut, bambu akan dipergunakan sebagai bahan dasar arsitektur keseluruhan di pavilion Indonesia. “Kesempatan untuk menjadi tamu kehormatan di FBF 2015 ini menjadi momen penting bagi Indonesia untuk menumbuhkan budaya literasi bangsa. Serta memperluas jejak global dan memperkuat diplomasi budaya melalui produk intelektual dan kreatif,” ujarnya. FBF 2015 adalah pameran buku tertua dan terbesar di dunia yang sudah berlangsung lebih dari 500 tahun. Lebih dari 7.000 peserta dari 114 negara ikut ambil bagian dalam FBF. Ada lebih dari 10.000 jurnalis dengan rata-rata 500.000 pengunjung per tahun dan sekitar 60 persennya adalah pengunjung yang melakukan transaksi bisnis. +

Fashion Tendance 2015

“Re+Habitat” Teks: FA Herru; Foto: Albert

A

sosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) DIY menggelar Fashion Tendance 2015 dengan tema “Re+Habitat” di Kasultanan Hall Hotel Royal Ambarrukmo, 23 April lalu. Sejumlah 20 perancang busana yang tergabung dalam APPMI DIY menampilkan masing-masing 10 busana dengan bahan dasar batik dari setiap kabupaten dan satu kota di DIY. Acara ini bertepatan dengan Rakernas APPMI yang diikuti BPD APPMI Seindonesia. Tidak seperti sebelum-sebelumnya yang selalu menampilkan glamoritas di panggung, Fashion Tendance 2015 kali ini lebih

100

Mei 2014

berorientasi pada industri. Jadi, tren busana 2015 nanti akan mengacu pada bagaimana busana diminati dan cepat laku di pasaran. Batiklah yang menjadi bahan dasar, dan menjadi tantangan para desainer untuk menciptakan tren di tahun 2015. Pastinya, kali ini para desainer dituntut lebih kreatif mengetengahkan budaya lokal untuk ditampilkan di tingkat nasional. Menurut Lia Mustafa, ketua APPMI DIY, batik-batik khas dari 4 kabupaten dan 1 kota di DIY, dikreasi secara kreatif oleh para desainer, dan diharapkan nantinya dapat menjadi ikon daerah tersebut. Misalnya, Sleman dengan batik Parijoto dan Kulonprogo dengan batik Geblek Renteng. Kegiatan Fashion Tendance 2015 ini didukung dan didanai sepenuhnya oleh Dinas Kebudayaan DIY. Dinas Kebudyaan DIY sangat memperhatikan produkproduk lokal, seperti batik, untuk diuri-uri. +


Peragaan

dan

Pameran Batik

Tiga Negeri Teks: FA Herru; Foto: Ist

“Dia Datang, Dia Lapar,

Dia Pergi”

Teks: Wahyu Indro Sasongko; Foto: Ist

N

ama besar pelukis Affandi tidak bisa dipisahkan dari Pak Djon. Sejak tahun 1961, Pak Djon selalu menemani Affandi dengan setia, sampai akhir hayatnya. Siapa itu Pak Djon? Dia adalah sopir sekaligus asisten pribadi Affandi. Setelah Affandi tiada, pak Djon, yang bernama lengkap Suhardjono, lahir 8 Maret 1934, menjadi rujukan mengenai Affandi. Sebab, Pak Djon mengenali betul proses kreatif Affandi. Dia bisa bercerita mengenai lukisan yang dibuat Affandi seperti lukisan “adu jago” yang sangat dikenal. Affandi, demikian Pak Djon menyampaikan, memang sungguh total ketika melukis. Seluruh tubuhnya sampai berkeringat, dan hasil lukisannya bagi dia adalah anaknya. Maka, lukisan karyaa Affandi seperti “memiliki jiwa”. Kisah mengenai Affandi yang dituturkan oleh Pak Djon, ditulis menjadi buku setebal 308 halaman oleh dua perupa, Hendro Wiyanto dan Hari Budiono, dengan judul “Dia Datang, Dia Lapar, Dia Pergi: Kenangan Pak Djon Sopir dan Asisten Pribadi”. Buku tersebut, Sabtu malam, 15 Maret 2014 di-launching di Sangkring, Jl. Nitiprayan, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Launching buku kisah mengenai Affandi ini tidak dalam bentuk diskusi, tetapi dikemas dalam bentuk pesta, yang dilengkapi dengan round table dan ada life musik. Jadi, suasana pesta lebih kental ketimbangan nuansa kultural-intelektual. Sindhunata, budayawan, yang menjadi pemuncak acara memberi komentar mengenai buku tersebut tak lebih dari setengah jam. Bagi Sindhunata, Affandi adalah seorang seniman seperti yang ia sebutkan, kalau dia sudah “lapar” melukis, di manapun Affandi akan melakukannya, apalagi saat dalam momentum peristiwa, naluri senimannya akan segera meresponnya. +

M

emperingati Hari Kartini, 21 April lalu, Royal Ambarrukmo Yogyakarta dan desainer senior Afif Syakur menampilkan indahnya Batik Tiga Negeri dalam fashion show dan pameran. Pada fashion show tersebut, Afif menampilkan lima koleksi Batik Tiga Negeri yang dipadukan dengan kebaya Kartini. Warna merah, biru, dan cokelat, yang membaur dengan warna oranye dan hijau tampak dinamis. Apalagi dipadukan dengan kebaya, salah satunya kebaya velvet hijau. Digelarnya fashion show tersebut sekaligus membuka pameran koleksi Batik Tiga Negeri dan karya batik Afif Syakur. Sekitar 40 batik dipamerkan hingga tanggal 30 April di Ndalem Ageng, Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta. Acara tersebut diramaikan peragaan kebaya oleh para sisialita Jogja; Happy Moms dan beberapa anggota Yayasan Lions Club Puspita Mataram. Batik Tiga Negeri diproses di tiga tempat berbeda sesuai spesifikasi warna masing-masing daerah; Lasem (merahmengkudu), Pekalongan (biru-indigo), dan Jogja-Solo (coklat sogatingi). Patron motif Batik Tiga Negeri awalnya motif tradisional di daerah Lasem, berupa motif lung-lungan merambat (suluran) dengan warna merah dan tanpa frame. Karena pengaruh Pekalongan dan Jogja serta Solo yang kuat, maka motif Batik Tiga Negeri lebih b berkonsep yyaitu dengan aadanya buketan. b Menurut Afif, selain A tiga warna yang diproses di tiga daerah, Batik Tiga Negeri juga memuat akulturasi tiga unsur budaya, yaitu Jawa, Tiongkok, dan Belanda. Budaya Jawa bisa dilihat dari adanya motif parang, kawung dan lain sebagainya. Sedangkan pengaruh budaya Belanda terlihat dari buketan dengan frame. Budaya Tiongkok juga memberi pengaruh dengan adanya motif bunga yang sangat khas, misalnya Croisant dan beberapa binatang yang merupakan lambang shio. +

Mei 2014

101


CAWISAN EDISI DEPAN

PLESIR

Menyapa Tunisia Foto: Ist

REGOL Memuliakan Naskah Kuno

N

askah kuno milik kerajaankerajaan masa lampau yang ada di bumi Nusantara ini semakin jarang terjamah mata. Banyak masyarakat yang kurang menyadari betapa berharganya naskah-naskah kuno yang dimiliki bangsa ini. Sebagai aset bangsa yang tak ternilai harganya, keberadaan naskah kuno sudah diapresiasi oleh Puro Pakualaman Yogyakarta. Manuskrip atau tulisan tangan berupa naskah-naskah kuno menjadi satu warisan budaya yang hingga kini masih memiliki peranan penting bagi istana dan kraton. Tak hanya sebatas kesusastraan, naskah kuno juga mencakup bidang lain yang cukup beragam mulai dari agama, sejarah, hukum, adat istiadat, obatobatan hingga strategi perang. Simak ulasannya di Kabare edisi selanjutnya. +

102

Mei 2014

A

frika tak selalu identik dengan panas mentari yang menyengat. Tunisia, menjadi salah satu bukti nyata jika salah satu negara di benua Afrika tersebut terhampar ladang yang menghijau. Sejauh mata memandang hamparan ladang gandum, barley dan perkebunan pohon zaitun serta almond tampak menghiasi sisi-sisi jalan. Pariwisata di Tunisia kini pun mulai menujun perkembangan yang cukup signifikan. Banyaknya situs sejarah peninggalan bangsa Roma menjadi selling point tersendiri bagi negara ini. Bagaimana Tunisia menyambut para wisatawan asing dan seperti apa kehidupan di sana? Simak selengkapnya di Kabare edisi selanjutnya. +

Foto: Della Yuanita

Foto: Ist

CANTHING Bergaya dengan Ducati

T

ahun 1926 keluarga Ducati bersaudara mendirikan perusahaan untuk memulai proyek ambisius mereka yakni sebuah pusat industry dan teknologi di Bologna. Kemudian seorang insinyur bernama Fabio Taglioni mulai masuk dan bergabung dengan Ducati di tahun 1954. Taglioni membawa perubahan yang sangat besar pada perkembangan Ducati. Mesin rancangannya pun menjadi cikal bakal lahirnya dresmodromic yang mempunyai tenaga besar dan menjadi ciri khas motor Ducati hingga kini. Bergaya dengan motor Ducati pun sekan menaikkan prestise sang pemakai. Apa saja jenisjenis motor Ducati yang keren itu? Simak di Kabare edisi Juni 2014 nanti. +




Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.