Kabare Magazine Februari 2013

Page 1

9 772087 275671




SOWAN DARI REDAKSI

Lock a Motive Kalau kita sadar, sebenarnya lokomotif diri kita adalah nilai dan keyakinan. Nilai adalah segala sesuatu yang kita anggap penting. Keyakinan adalah segala sesuatu yang kita anggap benar.

A

pa yang membuat gerbong kereta api dapat berjalan? Tentu, kepala keretalah yang menggerakkan. Lokomotiflah penggerak utama rangkaian gerbong kereta api. Kata Wikipedia, locomotive adalah kendaraan yang berjalan di atas rel yang menyediakan atau menjadi sumber tenaga dari kereta api untuk bisa bergerak. Locomotive berasal dari bahasa Latin “loco� yang berarti tempat, dan “motives� yang berarti penyebab pergerakan. Rasanya seperti kereta api, manusia pun bergerak karena ada motivasi yang membuatnya mau bertindak atau beraksi. Ya, kita memang bisa belajar dan berkaca dari kereta api. Untuk itu, kita musti mengaktifkan lokomotif dalam diri kita sendiri. Maksudnya, supaya kita selalu termotivasi, lalu mau melangkah mencapai dan meraih impian-impian kita. Tugas kita sederhana, mengunci sebuah motif yang membuat hidup kita jadi bergairah setiap hari. Lock a motive! Kalau kita sadar, sebenarnya lokomotif diri kita adalah nilai dan keyakinan. Nilai adalah segala sesuatu yang kita anggap penting. Keyakinan adalah segala sesuatu yang kita anggap benar. Dua hal itulah yang mendorong kita untuk memilih serta memutuskan apa yang baik untuk hidup kita. Sekali lagi, nilai dan keyakinan kita sesungguhnya adalah lokomotif diri kita masing-masing. Jadi, untuk tujuan pencapaian seperti yang kita mau, sejatinya kita tinggal lock a motive; mengunci sesuatu yang bagi kita penting. Lalu apa yang kita anggap penting itu, kita kunci lagi sebagai sesuatu yang kita anggap benar. Mulailah sekarang juga, kuncilah motif Anda! Salam dari Baciro

Kunjungi website majalah Kabare di: www.kabaremagzine.com

04

Februari 2013

Dapatkan e-magz Kabare di: www.wayangforce.com

Majalah Kabare/Kabare Magazine Group: Kabare Magazine Community


PERINTIS: Prof. Dr. H Koesnadi Hardjasoemantri, SH, ML (alm) PENASIHAT: GBPH. H. Prabukusumo, S. Psi KBPH Prabu Suryodilogo Moetaryanto Poerwoaminoto AO KRT Sugiharto Soeleman Ir. Paulus Warsono Broto, MM PENANGGUNG JAWAB: KRMT Indro ‘Kimpling’ Suseno, SH DEWAN DIREKSI: Drg. R Eddy Purjanto KRMT Indro ‘Kimpling’ Suseno, SH Ir. Danang Wibowo DEWAN REDAKSI: KRMT Indro ‘Kimpling’ Suseno, SH FA Herru Della Yuanita Agus Yuniarso FOTOGRAFI: Budi Prast Albert Taurino ARTISTIK & PRODUKSI: Sutoto Arif Tedja Mukti PEMASARAN IKLAN: Anis Rohmah Nurjanah (Koordinator) M Farid Imawan KEUANGAN & ADMINISTRASI IKLAN: Lulu Z Ifana Inayati SIRKULASI & PROMOSI: Tegar Hartoko Sutaryo REDAKTUR ONLINE: Agus Yuniarso KONTRIBUTOR FOTO: Yuyun Wardhana - PT. Kreativi Visi Mediatama (KVM) Frans Hambali

Model : HE. Mr. Fariz N Mehdawi & Mrs. Sabah Ahmad Mahmoud Ma'arouf Busana : Koleksi pribadi Aksesoris : Koleksi pribadi Foto : Ramadhanu Pamungkas Desain : Sutoto

PERWAKILAN JABODETABEK Herlan Parisa Bambang Kusubyanto PENERBIT: PT. Kabare Jogja Media Pariwara ALAMAT REDAKSI, IKLAN DAN SIRKULASI: Jl. Pacar 67A, Baciro, Yogyakarta, Telp +62 274 562 887, Faks +62 274 558 072 E-mail: info@kabaremagazine.com, kabareyk@indosat.net.id Website: www.kabaremagazine.com ALAMAT PERWAKILAN JAKARTA: Sovereign Plaza Lantai 12 Jl. TB. Simatupang No. 36, Jakarta 12430 Telp: 021 - 294 00 153. Fax: 021 - 294 00 161 Februari 2013

05


PASUGATAN

DAFTAR ISI

10 Regol Sejarah Perkeretaapian Indonesia panjang. Dimulai pada pertengahan abad ke-19. Dengan fakta itu, tentu saat ini banyak peninggalannya yang masih tersisa. Dan pastinya bukan perkara mudah melestarikan bentuk cagar budaya ini. Namun upaya pelestarian telah dilakukan, di antaranya membuka kembali sejumlah jalur bersejarah yang memiliki keunikan tersendiri agar dapat dinikmati kembali dalam bentuk wisata sejarah perkeretaapian Indonesia.

Kondhang 26 Setelah lama berhenti dari kegiatan bermusik, beberapa tahun belakangan musisi dan pengusaha Setiawan Djodi kembali memetik gitar, mencipta lagu, dan bernyanyi. Ini pertanda baik. Bagi Djodi, musik adalah hidup dan jiwanya. Musik jugalah panggung perjuangannya untuk melagukan kebenaran dan kebaikan.

42 Canthing Sepeda tak lagi sekadar tunggangan. Sepeda telah beranjak menjadi bagian dari gaya hidup. Muncul dengan berbagai model dan pilihan kualitas, sepeda menjadi salah satu simbol kemapanan dan gengsi pemiliknya. Harganya pun bisa mencapai ratusan juta rupiah.

Pendopo 68 Di Jogja ternyata ada Kabaret Show yang berdurasi dua jam dan rutin dipertunjukkan. Adanya seni kabaret di Jogja membuat kita tak perlu jauh-jauh pergi ke Thailand bila ingin menyaksikan sensasi pertunjukan ini. Cobalah datang ke resto di lantai atas Mirota Batik Malioboro. Di sana Anda dapat menyaksikan pertunjukan kabaret yang unik dan meriah serta dikemas dengan apik.

06

Februari 2013


34 Gebyar Keindahan yang tanpa batas pada batik yang semakin populer, tidak akan lekang oleh zaman. Beragam motif, warna, corak maupun material diolah sedemikian rupa sehingga batik semakin mengglobal sesuai kebutuhan. Batik koleksi Yell's Unique Jogja sangat unik. Ada sentuhan aplikasi handmade juga inovasi pada setiap desainnya.

Klangenan 82 Konsep restoran yang menikmati sushi sembari berdiri memang bukan hal yang baru di Jepang. Di Singapura, konsep ini telah diperkenalkan oleh Howard Lo. Dan di Jakarta, Standing Sushi Bar pun mulai hadir. Di La Piazza, Mall Kelapa Gading, Anda sudah dapat menikmatinya.

REGULER 30 PEPANGGIHAN 64 NGADI BUSANA 72 PLESIR 78 PESANGGRAHAN

86 PAGUYUBAN 90 GUNEMAN 92 DULU KINI 93 LAKON LAKU

94 JERON BETENG 102 CAWISAN

Februari 2013

07


PASURYAN

CERITA SAMPUL

HE. Mr. Fariz N Mehdawi & Mrs. Sabah Ahmad Mahmoud Ma'arouf

Pluralisme dalam

Khasanah

Budaya Bangsa Teks: Herlan; Foto: Ramadhanu Pamungkas

Pluralisme di suatu negara adalah ciri khas budaya bangsa.

P

alestina merupakan sebuah negara strategis yang terletak di jantung dunia dan mempunyai peran penting sebagai penghubung antara kawasan Timur Tengah dan Afrika. Walaupun keadaan negara Palestina selalu diselimuti peperangan dan konflik, ternyata terdapat sisi sangat menarik yang dapat kita ambil dari negeri sejuta kisah tersebut. Selain itu, di Palestina juga terdapat tempat yang dianggap suci oleh kaum Muslim dan Nasrani. Dengan jumlah penduduk yang hanya 3.761.000 jiwa, ternyata Palestina memiliki ciri khas budaya yang unik dan beraneka ragam. Mulai dari tempat-tempat bersejarah, berbagai macam kesenian, kuliner, dan penduduk yang multikultural. Kebanyakan, warga Palestina saat ini tinggal dan menetap di negara lain. Tetapi yang sangat berbeda dari warga negara lainnya, mereka tetap tidak akan meninggalkan adat istiadat budaya bangsa Palestina, dan mereka juga akan selalu memperkenalkan budaya bangsa mereka kepada penduduk negara tetangga. Itu merupakan salah satu cara untuk melestarikan dan menjaga keutuhan budaya bangsa mereka, sebagaimana yang disampaikan oleh Duta Besar Palestina 08

Februari 2013

untuk Indonesia HE. Mr. Fariz N Mehdawi, dalam kesempatan perbincangan dengan Kabare. Menurut duta besar Fariz N Mehdawi, Indonesia adalah negara yang majemuk. Sikap kemajemukan bangsa Indonesia ini, menimbulkan berbagai macam sistem sosial yang menelurkan sikap kebhinekaan di dalam keanekaragaman. Sikap kemajemukan serta pluralisme masyarakat, tampak sangat mencirikan bangsa Indonesia. Ia juga mengatakan, Indonesia merupakan bangsa yang sangat menghargai perbedaan dan pluralisme. Di situ juga banyak terdapat potensi pariwisata yang sudah dikenal masyarakat internasional. Oleh karena itu, ia memberi masukan dan pandangan agar masyarakat kita dapat bersatu dan selalu mempertahankan identitasnya sebagai orang Indonesia. Caranya, misal, selalu berbahasa Indonesia, mengenakan pakaian khas Indonesia, mendatangi dan mempelajari seni khas Indonesia, dan lain-lain. Semua hal tersebut wajib dilakukan apabila ingin menjaga dan melestarikan budaya bangsa sendiri. Selain itu, jangan pernah pula melupakan sejarah bangsa, karena bangsa yang berkembang adalah bangsa yang

selalu mengingat dan menjaga sejarahnya. Menurut duta besar, hal paling mengesan selama bertugas di Indonesia adalah masyarakatnya yang sangat ramah, pandai bergaul, dan selalu menjalin tali persaudaraan walaupun berbeda negara. HE. Mr. Fariz N Mehdawi juga mengaku sangat berkesan dengan Yogyakarta. Ia memiliki banyak kenangan di sana. Menurutnya, Yogyakarta adalah daerah yang unik dan sangat indah. Banyak yang ia ketahui dari Yogyakarta, seperti seni budaya, tempat-tempat bersejarah, dan keindahan panorama alam yang sejuk dan bersih, membuat kota itu tidak akan pernah bisa dilupakannya. Duta besar Fariz N Mehdawi juga mengagumi masyarakat Jogja yang masih mempertahankan tradisi budaya leluhurnya. Bangsa Palestina dan Indonesia memiliki banyak kesamaan. Di antaranya, masyarakatnya sama-sama memiliki sifat pekerja keras, pantang menyerah, dan tidak pernah kenal lelah. Tetapi yang membuat masyarakat Palestina berbeda dari bangsa lainnya adalah rasa solidaritas yang sangat tinggi di antara masyarakat Palestina. Menurut HE. Mr. Fariz N Mehdawi, masyarakat Palestina menjunjung tinggi tali persaudaraan sebangsa yang sangat erat. Ia


juga mengatakan bahwa saudara sebangsa itu seperti saudara sedarah atau sekandung, yang memiliki ikatan batin yang sangat kuat dan erat. Kerjasama Palestina dan Indonesia juga terjalin baik. Seperti di bidang pendidikan dan kebudayaan, yang di antaranya pertukaran pelajar serta promosi kesenian daerah. Contohnya belly dance, tarian khas Timur Tengah. Selain itu, dihadirkannya pergelaran konser musik kolosal dari negara Palestina. Salah satu putra HE. Mr. Fariz N Mehdawi juga termasuk ke dalam program pertukaran pelajar. Putranya pernah menimba ilmu di Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, dan salah satu universitas negeri di Surabaya. Untuk program ke depan, Palestina akan lebih memperkenalkan budaya-budaya unggulannya di Indonesia agar masyarakat

Indonesia dapat lebih mengenalnya. Sejak Mei 2006, HE. Mr Fariz N Mehdawi bertugas di Indonesia setelah lama bertugas di Tanzania. Lelaki kelahiran Tulkarem, 19 Oktober 1951, ini pernah aktif sebagai anggota Palestine National Council (PNC) dan wakil presiden General Union of Palestine Students (GUPS). Selama tujuh tahun menjabat duta besar di Indonesia, HE. Mr. Fariz N Mehdawi ditemani oleh istri, Mrs. Sabah Ahmad Mahmoud Ma'arouf, yang selalu siap sedia di sampingya. Sosok HE. Mr. Fariz N Mehdawi di mata Mrs. Sabah, adalah seorang yang paling mengutamakan kebahagiaan keluarga. Di mata suaminya, keluarga bagaikan intan permata yang selalu menemani dan menghiasi hidupnya. Mrs. Sabah Ahmad Mahmoud Ma'arouf juga mengatakan bahwa Indonesia adalah

negara yang unik dan masyarakatnya sangat terbuka dan bersahabat. Daerah yang sangat berkesan di Indonesia untuk mereka berdua adalah Jakarta. Menurutnya, Jakarta bukanlah kota biasa, karena banyak hal yang bisa didapat dari kota Jakarta. HE. Mr. Fariz N Mehdawi dan pasangan hidupnya itu sangat menyukai batik. Ia sendiri juga selalu mengenakan batik di setiap acara dan sehari-hari. Menurutnya, batik memiliki motif yang sangat indah, dan ia sangat terkesan karena batik dibuat dengan proses yang sangat sulit dan perlu kerja keras dari pembuatnya. Ia juga mengetahui dan menghormati, motif batik memiliki makna kehidupan yang dalam. Ia berharap agar batik Indonesia dapat disukai oleh masyarakat di seluruh dunia. +

Februari 2013

09


REGOL KABAR UTAMA

10

Februari 2013


Naik Kereta Api Teks: Agus Yuniarso; Foto: Budi Prast

Februari 2013

11


REGOL KABAR UTAMA

J

ika seluruh lintasan kereta api yang dibangun pada masa kolonial Hindia Belanda masih berfungsi, Indonesia memiliki total lintasan kereta api sepanjang 7.583 km. Sayang, lebih dari 2.500 km di antaranya tidak dipergunakan. Sebagian karena keniscayaan sejarah, seperti jalan kereta api yang dibongkar pada masa pendudukan Jepang. Sebagian yang lain adalah jalur-jalur cabang yang dianggap tidak menguntungkan secara ekonomi. Sebagian masih terlihat bekas-bekasnya, sementara yang lain telah lenyap sama sekali. Lahan perlintasan pun sebagian telah beralih fungsi. Di seputar Yogyakarta, cagar budaya kereta api itu tersebar di berbagai tempat. Dahulu, di Stasiun Tugu Yogyakarta terdapat dua percabangan jalur di sisi barat stasiun yang saat ini sudah digunakan. Jalur ke arah selatan yang menghubungkan Kota

Yogyakarta dengan wilayah Srandakan (Bantul), dibangun pada tahun 1895. Dari Srandakan ke arah barat terbentang jalan kereta api hingga wilayah Brosot dan Sewugalur (Kulonprogo) yang dibangun pada tahun 1815-1916. Penting juga dicatat adanya jalur kereta api tempo doeloe yang menghubungkan Stasiun Ngabean di sebelah barat laut benteng Keraton Kasultanan Yogyakarta dengan Stasiun Basen di Kotagede yang dibangun pada tahun 1917, menyambung ke selatan menuju Pundong (Bantul) yang mulai digunakan pada tahun 1919. Sementara jalur ke arah utara dari Stasiun Tugu Yogyakarta, menghubungkannya dengan Kota Magelang. Jalan kereta api ini mulai digunakan pada tahun 1898. Dari Magelang, jalan kereta api ini menyambung ke arah utara hingga Stasiun Secang (1903). Di sini, jalan kereta api kemudian bercabang dua. Cabang pertama menuju Stasiun Willem I Ambarawa yang mulai digunakan pada

12

Februari 2013

tahun 1905, sementara cabang kedua menuju Temanggung hingga Parakan yang digunakan sejak tahun 1907. Sisa peninggalan jalur kereta api dari Yogyakarta ke arah selatan maupun utara ini masih bisa dijumpai di sejumlah tempat. Di arah selatan misalnya, bisa dijumpai pada bangunan Stasiun Ngabean, Stasiun Dongkelan, Stasiun Winongo, Stasiun Bantul, serta Stasiun Palbapang. Bangunan-bangunannya masih relatif utuh, meskipun telah berubah fungsi. Sebuah penanda yang unik bisa dilihat di sebelah selatan pojok beteng kulon, berupa tiang telepon yang berdiri dari bekas rel kereta api, atau sinyal lalu lintas kereta api yang berdiri di tepi jalan di wilayah Ngampilan. Rel kereta api pun masih bisa dijumpai di sejumlah tempat, meski sebagian yang lainnya telah tertutup bangunan pemukiman. Sementara jalan penghubung antara Stasiun Ngabean hingga Kotagede, sudah tak terlihat lagi bekasnya. Konon, rel sepanjang jalan ini telah dibongkar pada masa penjajahan Jepang. Tentu bukan perkara yang mudah untuk melestarikan bentuk cagar budaya ini. Upaya pelestarian pun telah dilakukan PT. Kereta Api Indonesia, di antaranya dengan melakukan inventarisasi dan pendokumentasian sejarah dan peninggalan perkeretaapian di Indonesia. Kegiatan yang berlangsung sejak tahun 2010 hingga 2012 tersebut mencakup bangunan perkeretaapian berikut stasiun pendukungnya, baik yang masih aktif maupun yang sudah tidak lagi dipergunakan. PT. Kereta Api Indonesia juga berinisiatif untuk membuka kembali sejumlah jalur bersejarah yang memiliki keunikan tersendiri agar dapat dinikmati kembali dalam bentuk wisata sejarah perkeretaapian Indonesia. Sebetulnya, banyak cara sederhana untuk melestarikan cagar budaya berikut romantisme, kecintaan, dan kepedulian terhadap kereta api. Pernahkan terbayang saat berada di perlintasan kereta api, sembari menunggu kereta lewat, Anda merasa bosan dengan “petuah” Undang-undang Transportasi yang selalu dan selalu diputar ulang di sela bunyi sirene lintasan? Tidakkah lebih “romantis” jika sesekali diganti dengan lagu “Naik Kereta Api” gubahan Ibu Sud ini? Naik kereta api, tut, tut, tut … Siapa hendak turut? Ke Bandung, Surabaya, bolehlah naik dengan percuma Ayo kawanku lekas naik, keretaku tak Berhenti lama … Cepat kretaku jalan, tut, tut, tut … Banyak penumpang turut K'retaku sudah penat, karena beban terlalu berat Di sinilah ada stasiun, penumpang semua turun +



REGOL KABAR UTAMA

Kereta Api Indonesia

Melintas dari

Zaman ke Zaman Teks: Agus Yuniarso; Foto: Istimewa

P

erkeretaapian di Indonesia memiliki sejarah panjang yang dimulai pada pertengahan abad ke19. Kala itu, sarana transportasi di wilayah kolonial Hindia Belanda masih teramat primitif karena hanya mengandalkan sarana transportasi tradisional, seperti kereta kuda, gerobag, atau perahu-perahu kecil yang melintasi sungai-sungai.

14

Februari 2013

Akibatnya, pengangkutan orang dan barang dari wilayah pedalaman menuju pelabuhan dan pusat-pusat pemerintahan di pesisir utara Jawa menjadi permasalahan yang tak hanya menghambat aktivitas sosial ekonomi, namun juga menimbulkan kekhawatiran terkait kepentingan pertahanan dan keamanan. Pasca selesainya Perang Diponegoro

(1825-1830), kehidupan sosial ekonomi yang mulai membaik di sisi kepentingan kolonial, ternyata tak didukung oleh daya muat dan sarana transportasi yang memadai. Biaya pengangkutan pun terus melonjak. Harapan pemecahan masalah ini mulai muncul ketika penggunaan teknologi perkeretaapian ditawarkan sebagai solusi. Ide pengembangan jaringan kereta api


Foto: Koleksi Tropen Museum

Foto: Koleksi Tropen Museum

Foto: Koleksi Tropen Museum

dikemukakan oleh Kolonel Jhr. Van Der Wijck pada tanggal 15 Agustus 1840. Gagasan ini mengemuka setelah melihat keberhasilan pembangunan jaringan kereta api di Eropa, yang bukan saja mengatasi masalah trasportasi, namun juga menjadi sarana strategis di sisi pertahanan. Awalnya, diusulkan untuk membangun jaringan kereta api yang menghubungkan Batavia dan Surabaya, melintasi Bandung, Yogyakarta, dan Surakarta. Meski segera disepakati oleh Pemerintah Hindia Belanda, gagasan ini tak segera terujud karena munculnya perdebatan tentang pihak mana yang akan membangun dan Foto: C. Chepas jalur mana yang harus diprioritaskan. Februari 2013

15


16

Februari 2013

Museum

Pemerintah Hindia Belanda akhirnya memilih jalur Semarang-SurakartaYogyakarta sebagai rintisan awal. Pada tahun 1862, penetapan ini ditindaklanjuti dengan penunjukan dan pemberian konsesi kepada Naamlooze Venootschap Nederlandsch-Indische SpoorwegMattschapij (NV. NISM) di bawah pimpinan Ir. JP de Bordes untuk mulai membangun dari Semarang. Dan di kota inilah tonggak sejarah perkeretaapian di Indonesia dimulai. Seremoni pencangkulan pertama dilakukan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda LAJ Baron Sloet Van Den Belle

di Desa Kemijen, pada tanggal 17 Juni 1864. Dalam tiga tahun pertama, proyek ini telah menyelesaikan jalur kereta api sepanjang 26 kilometer yang menghubungkan Semarang dengan Desa Tangoeng (sekarang dikenal sebagai Desa Tanggung, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah). Ruas Semarang-Tangoeng dengan lebar sepur 1.435 mm ini resmi digunakan untuk meluncurkan kereta api pertama di Indonesia pada tanggal 10 Agustus 1867. Selang tiga tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 10 Februari 1870, lintasan antara Semarang dan Surakarta yang berjarak sekitar 110 km pun telah berhasil dihubungkan. Keberhasilan NISM sebagai pihak swasta akhirnya mendorong minat sejumlah investor untuk menanamkan modalnya dengan membangun jaringan kereta api di wilayah lain. Perusahaan kereta api swasta pun kemudian bermunculan, menggarap sejumlah wilayah spesifik, hingga di tingkat karesidenan. Sayang, euforia kalangan swasta ini tak didukung oleh kemampuan memadai. Bak pepatah “nafsu besar tenaga kurang�, mereka dibelit permasalahan klasik menyangkut keuangan dan manajemen perusahaan. Pemerintah pun akhirnya turun tangan. Diawali dengan menyepakati undangundang tentang pembangunan jalan kereta api pada tanggal 6 April 1875. Pemerintah pun terjun langsung dengan mendirikan perusahaan Staat Spoorwagen (SS). Proyek pertamanya menghubungkan

Foto: Koleksi Tropen

Foto: Koleksi Tropen Museum

REGOL KABAR UTAMA


Foto: Koleksi Tropen Museum

Museum

Foto: Koleksi Tropen Museum

Foto: Koleksi Tropen

antara Surabaya dan Pasuruan sepanjang 115 km yang diresmikan pada tanggal 16 Mei 1878. Pada tahun 1884, jaringan kereta api di Jawa Timur mulai terhubungan dengan jaringan di Jawa Tengah. Selang sepuluh tahun kemudian (1894), jaringan di Jawa Barat telah berhasil mencapai Anyer. Ketika Banyuwangi di ujung Jawa Timur juga telah terjangkau pada tahun 1903, periode awal jaringan kereta api di sepanjang pulau Jawa pun mulai dirintis, menghubungkan Anyer di ujung barat hingga Banyuwangi di ujung timur. Pada masa-masa yang sama, sejumlah lintasan cabang juga telah dibangun, termasuk pengembangan jaringan trem sebagai kereta lokal yang lebih banyak dipilih oleh pengusaha swasta. Jalur trem pertama di Indonesia dibuka pada tahun 1883 yang menghubungkan Semarang dengan Demak. Antara tahun 1864 - 1900, panjang jalan kereta api tumbuh dengan pesatnya. Jika di tahun 1867 baru sepanjang 26 km dan bertambah menjadi 110 km di tahun 1870, hanya dalam waktu 10 tahun sudah menjadi 405 km di tahun 1880, bertambah menjadi 1.427 km di tahun 1890 dan melonjak hingga 3.338 km di tahun 1900. Pada tahun 1915, jaringan sepanjang lebih dari 2.500 km di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Madura telah dilintasi kereta api. Dan di akhir tahun 1928, total panjang jalan kereta api di Jawa telah mencapai 5.473 km. Jumlah ini tidak termasuk jaringan yang dibangun dan dikelola sendiri oleh Jawatan Kehutanan serta perusahaanperusahaan perkebunan (terutama pabrik

Februari 2013

17


infrastruktur perkeretaapian yang sudah terbangun selama hampir tiga perempat abad itu, sebagian harus dirusak demi kepentingan perang Asia Timur Raya. Sejumlah rel kereta api di Sumatera, Sulawesi dan beberapa lintas cabang di Pulau Jawa dibongkar dan dipindahkan ke Burma (Myanmar). Pekerja kereta api pun dipindahkan, sebagian di antaranya bahkan dipaksa bekerja tanpa upah sebagai romusha. Tindakan bala tentara Jepang ini menjadi salah satu penyebab berkurangnya panjang jalan kereta api yang sudah dibangun selama pemerintahan Hindia Belanda. Pascaproklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, sejumlah pekerja kereta api yang tergabung dalam Angkatan Moeda Kerata Api (AMKA) mengambil alih kekuasaan perkeretaapian dari bala tentara Jepang. Peristiwa yang berlangsung pada tanggal 28 September 1945 ini ditandai dengan pembacaan pernyataan sikap anggota AMKA di bawah pimpinan Ismangil. Intinya bahwa mulai tanggal tersebut, kekuasaan perkeretaapian berada di tangan bangsa Indonesia dan pihak Jepang harus melepaskan semua campur tangannya. Tanggal tersebut sekaligus mengawali dibentuknya

18

Februari 2013

Leiden inet Universiteit Foto: Koleksi Prentenkab

gula) yang memiliki jaringan sendiri dengan total panjang mencapai 7.000 km. Selain di Jawa, pembangunan jalan kereta api juga dilakukan di Aceh (1874), Sumatera Utara (1886), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), bahkan tahun 1922 di Sulawasi juga telah dibangun jalan kereta api sepanjang 47 km antara Makassar-Takalar, yang pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923. Sisanya, jalur penghubung Ujungpandang - Maros belum sempat diselesaikan. Sedangkan di Kalimantan, meskipun belum sempat dibangun, studi jalan kereta api Pontianak - Sambas (220 km) sudah diselesaikan. Demikian juga di pulau Bali dan Lombok, telah dilakukan studi pembangunan jalan kereta api. Semula, jaringan kereta api yang akan dibangun di luar pulau Jawa dan Sumatera direncanakan mulai dibangun pada tahun 1941. Rencana tersebut akhirnya tak pernah terujud karena didahului meletusnya Perang Dunia II. Sayang, pada zaman pendudukan Jepang,

Foto: Koleksi Tropen

Museum

Foto: Koleksi Tropen Museum

REGOL KABAR UTAMA


Foto- foto: Koleksi Tropen Museum

Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI). Di awal masa kemerdekaan ini, perkeretaapian pun turut menyumbangkan andil dalam upaya mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia. Sejarah mencatat peran kereta api dalam distribusi logistik untuk keperluan perjuangan dari Ciporoyom (Bandung) ke pedalaman Jawa Tengah. Kereta api juga berperan penting dalam mobilisasi prajurit dan pejuang kemerdekaan di wilayah Yogyakarta, Magelang, dan Ambarawa. Hijrahnya pemerintahan Republik Indonesia dari Jakarta ke Yogyakarta di tahun 1946 pun tak lepas dari peran kereta api. Saat itu, pada tanggal 3 Januari 1946, rombongan

Presiden Soekarno berhasil meninggalkan Jakarta menggunakan kereta api dan tiba di Yogyakarta tanggal 4 Januari 1946 pukul 09.00 disambut oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Sejak pertama kali berdiri di tahun 1945, institusi perkeretaapian di Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan nama. Bermula dari Djawatan Kereta Api Indonesia (DKARI) yang kemudian disingkat menjadi Djawatan Kereta Api (DKA), berubah menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA) pada tahun 1963, kemudian menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) pada tahun 1971. Pada tahun 1990, status PJKA berubah menjadi perusahaan umum dengan nama Perusahaan Umum Kerata Api (Perumka). Perubahan besar terjadi pada tahun 1998, yaitu ketika Perumka kemudian berubah menjadi PT. Kereta Api Indonesia. + Februari 2013

19


REGOL KABAR UTAMA

Napak Tilas Lokomotif Kuno Teks: Della Yuanita; Foto: Budi Prast

20

Februari 2013


P

erjalanan panjang perkeretapian di Indonesia meninggalkan berbagai aset berupa catatan dan benda yang memiliki nilai sejarah. Tak hanya berupa lokomotif, namun beberapa bangunan berlatar arsitektur yang luar biasa berusia ratusan tahun juga masih terjaga hingga kini. Sebagai salah satu aset bersejarah yang sangat bernilai, tentu dibutuhkan segala upaya untuk menyelamatkan dan melestarikannya. Sebagai instansi yang membawahi moda transportasi ini, PT. Kereta Api

Indonesia Persero (KAI) telah membentuk unit organisasi Pusat Pelestarian Benda dan Bangunan dengan tujuan menyelamatkan aset peninggalan perkeretapian yang tentunya menggunakan kaidah konservasi yang tepat sehingga aset-aset tersebut dapat dimanfaatkan dengan maksimal, baik dari segi pendidikan maupun untuk kebutuhan komersial perusahaan. Berbicara mengenai cagar budaya perkeretaapian, Kota Semarang di Jawa Tengah menorehkan catatan penting, sebab di sanalah tonggak sejarah perkeretaapian Indonesia bermula. Salah satunya adalah bangunan gedung yang dikenal dengan nama Lawang Sewu. Sebuah bangunan kuno peninggalan Belanda yang dibangun pada 27

Februari 1904 dan selesai pada Juli 1907. Semula, gedung ini digunakan sebagai kantor Nedelandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS). Kemudian Lawang Sewu diambil alih oleh tentara Jepang dan digunakan sebagai kantor Riyuku Sokyoku (Jawatan Transportasi Jepang). Nama Lawang Sewu berasal dari julukan yang diberikan masyarakat Semarang. Tampilan bangunan dengan pintu berderet yang jumlahnya tidak mudah dihitung inilah yang menjadikannya dianggap berpintu seribu. “Pada tahun 1945, Lawang Sewu menjadi kantor Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI). Tahun 1946, saat agresi militer, digunakan sebagai markas tentara Belanda dan kegiatan perkantoran DKARI pindah ke bekas

Februari 2013

21


REGOL KABAR UTAMA kantor de Zustermaatschappijen yang kini berganti nama menjadi Kantor Daerah Operasional (DAOP) IV Semarang. Setelah pengakuan kedaulatan RI tahun 1949 digunakan oleh Kodam IV Diponegoro, dan pada tahun 1994 gedung ini diserahkan kembali kepada PERUMKA (PT. KAI). Beberapa tahun kemudian digunakan oleh Dinas Perhubungan, dan tahun 2009 dipugar kembali oleh PT. KAI (Persero),� ujar Djoko Srijono, Manager Evaluasi dan Pengawasan Unit Conservation and Heritage PT. KAI (Persero) kepada Kabare.

22

Februari 2013

Djoko menambahkan bahwa setelah dipugar, kini Lawang Sewu yang telah menjadi bangunan cagar budaya, menarik perhatian para wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk berkunjung. Di halaman depan bangunan bersejarah ini sebuah lokomotif tua bernomor C 2301 buatan Chemnitz, Jerman, tahun 1908 tampak masih berdiri kokoh. Djoko mengatakan bahwa kini sedang diupayakan adanya lahan parkir yang nyaman untuk para wisatawan yang datang, sehingga mempermudah akses mereka saat mengunjungi Lawang Sewu. Selain Semarang, Kota Ambarawa pun menyimpan bukti sejarah perkeretaapian di Indonesia. Bermula dari dibangunnya stasiun kereta api oleh Raja Willem I yang diresmikan pada tanggal 21 Mei 1873

dan dibukanya jalur Semarang - Kedung Jati - Ambarawa. Stasiun ini kemudian beralih fungsi menjadi Museum Kereta Api Ambarawa pada 21 April 1978 yang diresmikan oleh Menteri Perhubungan Roesmin Noerjadin. Salah satu pengurus Pusat Pelestarian Benda dan Bangunan PT. KAI (Persero) yang juga mantan Kepala Museum Kereta Api Ambarawa, Sudono, mengatakan bahwa di museum ini banyak benda sejarah yang masih tersimpan rapi. “Ada sekitar 24 lokomotif uap tua, kereta kayu, mesin hitung, mesin ketik, pesawat telefon, telegraf morse, bel dan sinyal serta perangkat meja kursi di ruang administrasi masih dalam kondisi yang baik dan terawat,� ujarnya. Menurutnya, keberadaan museum ini masih cukup menarik minat masyarakat dan wisatawan mancanegara untuk datang berkunjung. Selain berguna dalam hal pendidikan sejarah, museum ini juga menyimpan keunikan tersendiri, yakni dengan adanya wisata kereta uap yang hingga kini masih aktif melayani


mengalir. Mengenai perizinan, pihaknya mempersilakan para wisatawan untuk menghubungi Humas PT. KAI DAOP IV di Semarang untuk mengurusnya. Setelah ada surat izin, kereta wisata pasti akan berjalan dengan tujuan yang diminta oleh para wisatawan. Oleh karena itu, meski ditutup sementara, kereta wisata sering beroperasi sesuai dengan permintaan para pengunjung. Mengenai tarif kereta, untuk rute Ambarawa - Tuntang (PP) sekitar 4 juta

pengunjung. Kereta wisata ini ditarik oleh lokomotif uap bergerigi yang mampu menaiki lintasan rel dengan kemiringan 60 derajat per mil. Jalur wisata dapat dinikmati dengan perjalanan selama lebih kurang dua jam, yakni melalui Ambarawa - Jambu - Bedono dengan puncak ketinggian 711 meter di atas permukaan laut. Dalam perjalanan wisata menggunakan lokomotif uap bergigi B2502 atau B2503 buatan Maschinenfabriek Esslingen, Jerman, dengan dua kereta penumpang berdinding kayu ini, para wisatawan akan dibawa menikmati indahnya panorama Gunung Telomoyo dan Gunung Merbabu yang menjadi latar belakang panorama alam menakjubkan. Selain itu, terdapat jalur lain yang tidak kalah unik, yaitu AmbarawaTuntang yang dapat dilalui dengan lori sambil menikmati hamparan Rawa Pening di sekelilingnya. “Mengingat banyaknya respon positif dan antusiasme pengunjung, maka sejak tahun 2011 lalu, kami melakukan pemugaran dan renovasi untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung. Rencananya sekitar bulan November 2013 akan dibuka kembali untuk masyarakat umum. Museum ini juga akan diproyeksikan menjadi museum kereta api terbesar di kawasan Asia Tenggara,� jelasnya. Kepala Museum Kereta Api, Amin, mengatakan bahwa meski saat ini museum ditutup, namun permintaan akan wisata menggunakan lokomotif uap terus Februari 2013

23


REGOL KABAR UTAMA sampai 4.5 juta rupiah, untuk Ambarawa Jambu (PP) mulai dari 4 juta hingga 7.5 juta rupiah. Rute Ambarawa - Jambu Bedono (PP) atau yang biasa disebut Ambarawa Railway Mountain Tour dibandrol mulai dari harga 6 juta hingga 7.5 juta rupiah dan rute Ambarawa Tuntang - Jambu - Ambarawa mulai dari harga 4 juta hingga 7.5 juta rupiah. Dinding kereta yang tak berjendela kaca membuat para penumpang dapat menikmati semilir angin nan sejuk dan indahnya pemandangan alam yang terhampar. Lokomotif bernomor E1060 koleksi museum ini telah dibawa ke Sawahlunto untuk mengisi Museum Kereta api di sana. Kondisinya juga masih baik dan terawat. Bahkan kereta api batubara yang diberi nama Mak Itam buatan Jerman

24

Februari 2013

tahun 1965 ini masih bisa beroperasi sebagai kereta wisata yang melayani pengunjung museum. Sedangkan lokomotif C1218 dibawa ke Surakarta dan menjadi kereta wisata Jaladara. “Untuk saat ini, kereta api Jaladara atau yang biasa disebut sepur kluthuk Jaladara berhenti beroperasi sejak awal November 2012 karena sedang dalam proses kembali beroperasional. Penandatanganan MoU sudah dilakukan, namun kini kereta tersebut sedang dalam pengecekan. Di samping itu perlu dilakukan pembenahan sumber daya manusia untuk mengoperasikannya kembali,� ujar Kepala Humas PT. KAI DAOP VI Yogyakarta, Sri Winarto. Kereta api Jaladara memang menarik, rute perjalanannya yang dimulai dari Stasiun Purwosari hingga Stasiun Solo Kota, membuat kita seakan-akan disuguhi sebagian wajah Kota Solo yang menarik. Lokomotif ini menarik dua buah gerbong kayu

jati asli buatan tahun 1920 dengan kode CR 16 dan CR 144. Lokomotif ini berkapasitas 72 orang penumpang. Untuk jarak tempuh antara Stasiun Purwosari sampai Stasiun Sangkrah, kereta ini membutuhkan empat meter kubik air dan lima meter kubik kayu. Semakin besar minat pengguna kereta api pada akhirnya memberikan ruang-ruang bagi para pencinta kereta api untuk mendirikan berbagai komunitas dengan tujuan yang sama, seperti Indonesia Railway Preservation Society, Komunitas Edan Sepur, dan Railfans. Indonesian Railway Preservation Society, merupakan komunitas yang berawal dari kumpulan orang yang memiliki kecintaan terhadap kereta api. Komunitas ini berdiri tanggal 25 Juni 2002 dan pada bulan Januari 2003, IRPS mendapat surat pengakuan resmi dari PT. KAI yang ditandatangani oleh Edward BM Nababan selaku direktur pengembangan usaha PT. KAI saat itu, yang menyatakan bahwa IRPS adalah mitra PT. KAI dalam hal pelestarian aset perkeretaapian Indonesia. Bahkan, pada September 2005,


www.flicker.com/photo/spoorsoni

IRPS ikut membantu dan mendukung program Friends of Ambarawa Railway Museum untuk melestarikan lokomotif uap C12 18 dengan mengajukan proposal renovasi lokomotif uap C12 18 yang ada di Museum kereta Api Ambarawa ke PT. KAI DAOP IV Semarang. Kecintaan pada kereta api pun pada

akhirnya tak hanya melulu dengan wisatanya saja, namun bagaimana cara kita untuk menjaganya agar tetap terawat dan bermanfaat untuk masa depan. +

Februari 2013

27


KONDHANG TOKOH

Setiawan Djodi

Pelantun Perjuangan

Teks: FA Herru; Foto: Albert

Musik tak bisa dipisahkan dari hidup Setiawan Djodi. Musiklah jalan dan elemen perjuangannya. Dengan itulah, dia bertekad menyuarakan kebaikan dan kebenaran. Semua dilakukannya tanpa pamrih, untuk rakyat dan bangsa Indonesia.

26

Februari 2013


Februari 2013

27




PEPANGGIHAN PROFIL SUKSES

James Gwee

Keluar

dari Zona

S

ejak menginjak bangku sekolah dasar, James Gwee sudah menyadari bahwa bakatnya ada di bidang public speaking. Tanpa malu-malu, James kerap kali tampil dalam setiap acara yang digelar di sekolahnya. Siapa nyana, justru dari bidang inilah, kesuksesannya bermula. James memang tak pernah menyangka bahwa kini dia menjalani profesinya sebagai seorang motivator di Indonesia. Warganegara Singapura ini bahkan disebut sebagai Indonesia's favorite trainer. Bukan tanpa alasan, dapat dibilang bahwa James Gwee seorang

Nyaman

tempatnya bekerja paruh waktu. Namun James menyadari bahwa dirinya sangat mencintai pekerjaannya sebagai seorang pendidik. Pada akhirnya, James memilih bekerja dengan mengajar di lembaga kursus komputer yang didirikan bersama temantemannya. �Sampai akhirnya sekolah kami menjadi besar, dan pada tahun 1990 ada seorang pemuda dari Indonesia yang tertarik bekerjasama membangun sekolah ini di Indonesia. Di sinilah saya melihat bahwa ada peluang yang besar untuk bidang IT di Indonesia. Oleh karena itu, saya menetap di Indonesia, meski semua teman saya protes karena tenaga Saya harus nge-push diri saya saya masih dibutuhkan di sana,� sendiri untuk keluar dari zona kenang James. Untuk menebus rasa bersalahnya, akhirnya James nyaman. Jika gagal pun, saya melepas semua sahamnya. James bisa berkata pada orang lain mengatakan bahwa dirinya keluar dari zona nyaman dan memulai bahwa saya sudah berusaha kembali kariernya dari nol. keluar dari zona nyaman James memulai kehidupannya di Indonesia dengan usaha keras. Perjuangannya diawali dengan motivator ulung karena begitu mengerti menjadi konsultan di berbagai lembaga karakter audiensnya. Dalam setiap kursus. Di lembaga-lembaga tersebut, ia seminarnya, James selalu menyampaikan menawarkan pendidikan Diploma 1 untuk beberapa tips praktis dengan bahasa ringan di link-kan dengan universitas di Inggris dan mudah dipahami setiap pesertanya. untuk mendapatkan akreditasi. James James sebenarnya telah mendapat gelar mengaku bahwa kehidupannya seakan pendidikan di bidang IT di Singapura. terbalik, dari yang bergelimang kemewahan Semasa kuliah, James mengajar part time di menjadi pas-pasan. Tak mau menyerah sebuah lembaga kursus di negeri Singa dengan keadaan, James mengembangkan tersebut. Setelah lulus, James yang cerdas usahanya dengan membuka training untuk dihadapkan pada dua pilihan untuk meningkatkan softskill karyawan memilih antara bekerja di National perusahaan-perusahaan. Berkat Computer Board di Singapura atau ketekunannya, usaha yang dirintis pun lembaga kursus komputer yang menjadi semakin berkembang hingga akhirnya 30

Februari 2013

Teks: Della Yuanita; Foto: Budi Prast

James mendirikan Academia Education & Training untuk membuat program training melalui seminar-seminar. Dapat dibilang bahwa James Gwee menjadi salah satu pionir untuk seminar dan workshop sejenis. Bahkan James kemudian sering diundang mengisi seminar di berbagai negara besar seperti India, Ukraina, Rusia dan masih banyak lagi. “Saya mencoba mengisi beberapa seminar di luar negeri karena salah satu konsep saya adalah keluar dari zona nyaman. Kalau saya ditawari berbicara di depan orang banyak di New Delhi, India, itu jelas-jelas di luar zona nyaman saya. Jadi saya harus datang. Saya harus nge-push diri saya sendiri untuk keluar dari zona nyaman. Jika gagal pun, saya bisa berkata pada orang lain bahwa saya sudah berusaha keluar dari zona nyaman,� ujar pria yang kini sedang membangun 15 trainer di bawah arahannya. Pria yang mengagumi sosok Hermawan Kertajaya ini mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan banyak sekali motivator, karena masyarakat Indonesia butuh banyak support motivasi demi membangun rasa percaya diri dan kemampuannya. Melalui seminarnya, James juga telah berhasil meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) pada tanggal 24 November 2009 sebagai pemrakarsa dan pembicara seminar umum tematik dengan variasi terbanyak dan delapan variasi tematik dalam waktu satu tahun. Selain itu, James juga telah menulis buku dan membuat program CD audio dan video tentang penjualan, manajemen waktu, kesuksesan bisnis, serta bagaimana menjadi manajer dan supervisor sukses. +


Februari 2013

31


PEPANGGIHAN

32

PROFIL SUKSES

Februari 2013


Ir. Winarno Tohir

“Petani Bisa Jadi

Konglomerat” Teks: Della Yuanita; Foto: Albert

B

ila diumpamakan, lagu salah satu band legendaris Koesplus berjudul Kolam Susu sangat tepat untuk menggambarkan kenyataan bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam yang tak ternilai harganya. Tak hanya tanah yang dikatakan sebagai tanah surga namun keindahan dan kekayaan perairan kita pun sungguh tak terlukiskan. Melihat kenyataan ini, Ir. Winarno Tohir, sebagai Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), melihat potensi alam yang sangat luar biasa untuk dikembangkan. “Melihat kekayaan Indonesia yang tiada tara, sebenarnya bukan tidak mungkin petani kita dapat menjadi konglomerat. Orang berpikir bahwa konglomerat itu harus pengusaha, misalnya dari industri pertambangan dan industri lainnya, padahal sebetulnya tidak seperti itu. Lahan pertanian, pun dapat dieksplorasi sedemikian rupa sehingga taraf ekonomi para petani kita dapat semakin meningkat,” ujar pria kelahiran Indramayu, Jawa Barat, 5 Januari 1957 ini kepada Kabare. Tak dapat dipungkiri, petani dan nelayan kita memiliki peran penting bagi kehidupan bangsa, karena selamanya pangan akan selalu dibutuhkan manusia. Sebagai Ketua Umum KTNA yang beranggotakan lebih kurang 20 juta petani dan nelayan, Winarno terus berupaya untuk mengangkat derajat dan semangat kewirausahaan mereka. Menurutnya, dibutuhkan kreativitas dari para petani untuk memajukan usaha mereka. Dirinya

pun mencontohkan pengusaha Bob Sadino yang kini telah sukses mengembangkan usahanya. Winarno menuturkan bahwa keberhasilan seorang Bob Sadino dikarenakan dirinya mampu berinovasi dalam menyajikan hasil produk pertanian ke pasar, sehingga harganya meningkat. “Jangan berpikiran bahwa harga murah bisa laku. Tapi harga mahal pun bisa laku, tergantung bagaimana kita menyuguhkannya. Sebagai contoh, saya punya mangga gedong gincu yang dari bentuk, warna, aroma dan rasa benar-benar istimewa. Harga awal per kilogram adalah Rp. 22. 000, akan tetapi jika di-packaging dengan baik akan dapat lebih mahal hingga mencapai Rp. 35.000 hingga 40.000 per kilogramnya. Dan kini, buah ini bahkan mampu menembus istana dan beberapa kantor kementerian. Inilah contoh bahwa buah-buahan lokal pun mampu menembus harga terbaik bila dikemas sedemikian rupa. Inilah bukti bahwa kreativitas mampu menyejahterakan kehidupan mereka,” papar pria yang menjabat sebagai Ketua Umum Induk Koperasi Tani Nelayan (Inkoptan), Wakil Ketua Yayasan Amal Masyarakat Pertanian Indonesia (Yampi) dan Komisaris PT. Pupuk Kujang sejak 14 Januari 2011 ini. Peningkatan kemampuan wirausaha petani dan nelayan dimaksudkan untuk memperkuat posisi tawar mereka dan mempermudah akses permodalan. Winarno mengatakan bahwa salah satu kesulitan untuk memajukan taraf hidup nelayan khususnya, adalah pihak perbankan merasa

khawatir jika barang jaminan mereka dibawa ke tengah laut (berlayar), dan ketika terjadi sesuatu, maka jaminannya hilang. Namun menurutnya, kini sudah ada solusi untuk mengatasi itu semua. Jika seorang nelayan usahanya sudah berpengalaman, maka akan diberi kemudahan untuk meminjam modal. Peranan KTNA yang berada dibawah kendalinya pun tak main-main, berkat kerja keras organisasi ini yang didukung segenap petani seluruh Indonesia, pada tahun 1984 dan tahun 2008, Indonesia mampu swasembada beras. Pengalaman Alumnus Sekolah Tinggi Pertanian Tanjung Sari Sumedang (STPT) tahun 1990 bidang Sosial Ekonomi Pertanian ini dalam mengikuti program magang di Propinsi Fukui Jepang selama 9 bulan dan menjadi

Lahan pertanianpun dapat dieksplorasi sedemikian rupa sehingga taraf ekonomi para petani kita dapat semakin meningkat tenaga ahli FAO Roma di Gambia Afrika selama 3 bulan, menjadikan sosoknya cukup mumpuni di bidang pertanian. Impian terbesar dari Ketua KTNA yang telah terpilih selama 3 periode ini adalah ingin memberdayakan jutaan petani dan nelayan dengan mengembangkan sektor agribisnis yang diupayakan melalui peningkatan mutu SDM untuk memacu pendapatan mereka. Harapannya, semua dapat terwujud karena dirinya yakin bahwa potensi sumber daya alam bangsa ini merupakan keunggulan komperatif yang dapat dieksplorasi dengan bijak, walaupun semua harapan ini sangat tergantung dengan goodwill pemerintah khususnya dalam hal keseriusan untuk menciptakan regulasi, fasilitas, pengawasan, terwujudnya kemakmuran petani dan nelayan.+

Februari 2013

33


GEBYAR

FESYEN

Pemanfaatan perca menjadi olahan semi formal dress. Batik motif Madura multicolor dengan garis desain yang simpel tapi menonjolkan detail pada layering patchwork.

34

Februari 2013


Unless Beauty Heritage K

eindahan tanpa batas pada batik yang semakin populer, tidak akan lekang oleh zaman. Beragam motif, warna, corak maupun material diolah sedemikian rupa sehingga batik semakin mengglobal sesuai kebutuhan. Batik tidak akan habis dieksplor dan akan selalu menjadi hits dalam dunia fashion di tanah air, bahkan dunia. Penggabungan motif, juga warna dari yang pakem ke modern, tetap sah dan selalu indah dikenakan. Batik pun dapat menjadi busana yang selalu indah dan up to date. Lokasi: Ruko YAP Square, Yogyakarta

Februari 2013

35


GEBYAR

FESYEN

Casual dress yang sangat multifungsi, tampil cantik. Penempatan motif gajah pada bagian bawah dress menjadikannya tampak berbeda. Warna kuning kunyit sangat cocok bagi anak muda masa kini yang ingin tampil etnik tapi modern dan edgy.

36

Februari 2013

Lokasi: Ruko YAP Square, Yogyakarta


Penggabungan tiga motif batik dalam kemasan warna yang lebih terang dan berani pada casual sackdress. Membuatnya tampak chic dan girly.

Lokasi: Ruko YAP Square, Yogyakarta

Februari 2013

37


GEBYAR

FESYEN

Cocktail dress tenun Troso, tampil sangat elegan. Detail aplikasi di bagian leher berbentuk bola dari bahan perca dan obi, sebagai pelengkap. 38

Februari 2013

Lokasi: Parsley, Jl Kaliurang KM 5,3 N0 19 A Yogyakarta


Cocktail dress tenun Troso dengan warna yang lebih bright tampil seksi dan chic, tampak sangat detail dalam penempatan aplikasi di lengan dan leher. Keseluruhannya tampak menjadi sangat eksklusif.

Lokasi: Parsley, Jl Kaliurang KM 5,3 N0 19 A Yogyakarta

Februari 2013

39


GEBYAR

FESYEN

Batik dengan motif floral khas pesisir utara tampil sangat unik dan beda. Aplikasi unfinish ptachwork dan detail asimetris pada dress depan keseluruhan tampil sangat elegan.

40

Februari 2013

Lokasi: Parsley, Jl Kaliurang KM 5,3 N0 19 A Yogyakarta


Y

ella Pyssilasari Amran lahir di Pontianak, 6 April 1979. Ia menyelesaikan studi Strata 1 di STIE YKPN Yogyakarta. Ibu dengan 1 orang anak ini sangat menyukai fesyen yang ia pelajari secara otodidak. Batik koleksi Yell's Unique Jogja unik. Itu karena adanya sentuhan aplikasi handmade pada bagian produknya. Di samping itu, juga inovasi yang terus dilakukan pada setiap desainnya untuk tetap dapat menghadirkan produk yang unik, lucu, dan tetap elegan.

Model: Icha Busana & Assesoris: Yell’s Unique Jogja Fotografer: Budi Prast Asst. fotografer: Sutoto Stylist: Phillip Iswardono Make Up & Hair Do: Arimmbi Salon and Bridal Koordinator: Farid Imawan Editing: Sutoto

Yell's Unique Jogja Jl. Kol. Sugiono, No.23, Yogyakarta 0274-383407


CANTHING ARTIKEL LEPAS

Sepeda-Sepeda Teks: Agus Yuniarso; Foto: ist

L

et's back to bike!� Demam bersepeda atau gowes tampaknya semakin mewabah di Indonesia. Tak sebatas di kalangan masyarakat biasa. Tokoh ternama, selebriti hingga kalangan sosialita pun seolah terjangkiti virus bersepeda. Sepeda tak lagi sekadar tunggangan. Sepeda telah beranjak menjadi bagian dari gaya hidup. Muncul dengan berbagai model dan pilihan kualitas, sepeda menjadi salah satu simbol kemapanan dan gengsi pemiliknya. Harganya pun bisa mencapai ratusan juta rupiah. It's not about having a bicycle, but if you have an expensive bicycle then you will get more pleasure to ride it, demikian barangkali kilah para pemilik sepeda mahal. Orang Jawa bilang, ono rego ono rupo. Semakin

42

Februari 2013

banyak biaya yang harus dikeluarkan, sejajar pula dengan kualitas produk yang ditawarkan. Dan sepeda dengan harga selangit tak lagi hanya dimiliki oleh pebalap sepeda profesional. Sepeda biasa pun kini menggunakan ukuran dan kualitas terbaik sebagaimana yang biasa dipakai di arena olahraga. Dua sepeda yang berdiri sejajar, selintas bisa terlihat sama. Di balik itu, salah satunya bisa berharga sekian kali lipat dibanding sepeda di sebelahnya. Perbedaan asesori bisa jadi membedakan satu sepeda dengan sepeda yang lain, dan menciptakan selisih harga. Asesori bisa membuat selisih harga hingga berlipat ganda? Tentu saja tidak. Meski fungsi dan penampilan relatif sama, selisih


harga yang tinggi bisa terjadi karena adanya produk massal dan produk terbatas yang diproduksi secara handmade dan menawarkan sesuatu lain yang tak tertawarkan di produk massal. Untuk menentukan kualitas sebuah sepeda, setidaknya ada 3 hal penting yang perlu diperhatikan, yaitu kinerja, daya tahan, dan estetika. Kinerja menyangkut geometri dan kemampuannya untuk memberikan rasa nyaman saat dikendarai. Daya tahan menyangkut bahan dan kemampuannya untuk menjelajahi berbagai medan, sesuai dengan peruntukannya. Sementara estetika menyangkut penampilan dan keindahan visualnya, serta karakteristik yang sesuai bagi siapa yang mengendarainya. Kombinasi antara kinerja, daya tahan, dan estetika, otomatis akan menentukan tinggirendahnya harga sepeda yang ditawarkan. Meski berbagai jenis sepeda ditawarkan dengan harga selangit, selalu saja ada yang membelinya. Lalu, seperti apa sajakah sepeda-sepeda termahal di dunia? The Aurumania's Gold Bike Crystal Edition, boleh jadi adalah sepeda paling mahal di dunia yang dibandrol dengan harga 80.000 Euro, setara dengan 114,464 dolar AS atau lebih dari 1 miliar rupiah. Produsennya membalut setiap bagian sepeda ini dengan emas 24 karat. Tak sebatas pada rangka, bahkan hingga jeruji-jerujinya. Sadel dan pegangan pada setang pun diberi sentuhan akhir dengan kulit asli berkualitas tinggi. Melengkapi kemewahannya, sepeda ini juga ditaburi dengan 600 kristal Swarovski di seputar logo yang terdapat pada sudut-sudut rangkanya. The Aurumania's Gold Bike Crystal Edition adalah produk terbatas yang hanya tersedia sebanyak 10 unit di seluruh dunia. Produk pertamanya dibeli oleh kolektor asal London yang kemudian memajangnya sebagai penghias dinding rumahnya. Gelimang perhiasan juga tampil di tubuh Madone 5.9 SL-7 Diamonds, sepeda impian yang menjadi proyek kolaborasi antara Nike, Trek Bikes, Lenny Futura (perancangnya) serta Alan Friedman (desainer perhiasan).

NORCO Atomic Downhill Series

Sepeda ini hanya diproduksi 1 unit saja, untuk menandai 7 kemenangan berturut-turut Lance Armstrong, pebalap sepeda profesional Amerika dalam ajang bergengsi Tour de France (1999-2005). Rangka sepeda dibalut emas serta dihiasi dengan 7 butir berlian buatan tangan, masih ditambah dengan 300 biji berlian putih. Sepeda ini dijual dalam sebuah lelang di markas Lance Armstrong pada tahun 2005 dan laku terjual senilai US$ 75.000. Sepeda mahal tak harus bergelimang perhiasan. Litespeed Blade misalnya. Tanpa imbuhan emas maupun berlian, sepeda ini ditawarkan dengan harga fantastis, mencapai kisaran US$

KONA Process DL AM

Wisper Electric Bike

Litespeed BLADE Roadbike

Motobecane Fantom XC AM

Produsen mengklaim Litespeed Blade sebagai sepeda masa depan. Konon, berkat material ringan yang dipadu dengan bentuk aerodinamis serta kecanggihan teknologinya, akan membuat pengendaranya selaksa mengemudikan motor balap

38.000! Produsen mengklaim Litespeed Blade sebagai sepeda masa depan. Konon, berkat material ringan yang dipadu dengan bentuk aerodinamis serta kecanggihan teknologinya, akan membuat pengendaranya selaksa mengemudikan motor balap. Intinya, sepeda mewah ini menawarkan pengalaman bersepeda yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Harga “sedikit lebih murah� ditawarkan oleh KGS Bikes dengan produknya KGS Tier 3. Sepeda rancangan Kevin Saunders ini diproduksi dengan material terbaik serta konstruksi yang sangat detail. Nama “Tier 3� yang disandangnya menyesuaikan dengan harga yang Februari 2013

43


CANTHING ARTIKEL LEPAS

Prototype FORD Bike, FORD E-Series dengan teknologi terdepan dari Dura-Ace

Mungkin, tak terlampau penting untuk memilih sepeda mana yang tepat untuk Anda. Lebih penting untuk memilih tetap bersepeda ditawarkan sebesar 30.000 dolar AS. KGS sendiri dikenal sebagai studio desain untuk sepeda yang diproduksi hanya untuk pesanan khusus pebalap sepeda, atlet triatlon, serta perseorangan. Komponennya sendiri bisa berasal dari berbagai merek seperti Parlee, Passoni, Cyfac, Eriksen, Co-Motion dan Zinn, para pemilik fitur komponen terbaik di dunia. Bagi Anda yang sangat mementingkan penampilan, Chanel Bike Limited Edition bisa menjadi pilihan. Sepeda mewah modis ini hanya diproduksi sebanyak 50 unit di seluruh dunia. Ditawarkan dengan kisaran harga antara 17.000 hingga 28.000 dolar AS, lengkap dengan berbagai asesori yang sangat modis. Maklum saja, sepeda ini diluncurkan oleh Chanel, salah satu merek fesyen dan produk asesori ternama. Selain kelima sepeda di atas, masih ada sejumlah sepeda yang masuk dalam deretan sepeda termahal di dunia, seperti Celebrity Gold Bike dengan kerangka berlapis 24 karat seharga lebih dari 4.000 Euro. Juga enigma Elle Bicycle yang bertahtakan berlian karya perancang perhiasan kondang Nicholas James, Ford E Series, Colnago-Ferrari, McLaren-Specialized, Koga Kimera yang dirancang untuk Tim Olimpiade Belanda, serta Beru F1 Systems Factor 001 Bicycle, sepeda seharga 20.000 Poundsterling yang hanya memiliki berat 7 kilogram.Nah, sepeda manakah pilihan Anda? Mungkin, tak terlampau penting untuk memilih sepeda mana yang tepat untuk Anda. Lebih penting untuk memilih tetap bersepeda, apapun sepedanya. Let's back to bike! + 44

Februari 2013



CANTHING

ARTIKEL LEPAS

Angkat

Teks: FA Herru;Foto: Budi Prast

Tradisi Ruwatan

Gedono-Gedini

U

pacara ruwatan merupakan tradisi adat yang turun temurun dilakukan oleh masyarakat Jawa. Sebagai sebuah ritual religius, ruwatan sampai kini tetap diakrabi oleh masyarakat yang masih ingin melestarikannya sebagai warisan budaya yang dianggap luhur dan agung. Esensi ruwatan adalah untuk menciptakan kehidupan jagad raya yang serasi, antara

mengharmonikan jagad raya. Tradisi ruwatan sudah dikenal sejak zaman Hindu dan Budha. Ruwat artinya luwar atau lepas. Jadi

ruwatan dimaksudkan untuk melepaskan segala bentuk malapetaka akibat perbuatan manusia atau keberadaan manusia yang tidak pada tempat atau kedudukannya, tataran ing ngaurip. Kosmologi jagad manusia Jawa memandang suka duka kehidupan sebagai cermin diri. Suka duka membuat manusia kemudian melihat dirinya sendiri. Menelusuri asal mula dirinya sendiri atau sangkan paraning

Ritual ruwatan dilaksanakan sebagai bentuk usaha menyeimbangkan, menyerasikan atau mengharmonikan jagad raya

manusia, alam, sesama dan Tuhan. Sikap religius masyarakat Jawa memandang bahwa jagad raya merupakan satu kesatuan yang serasi dan harmonis, tidak lepas satu dengan yang lain dan selalu berhubungan. Untuk itu, orang Jawa selalu berusaha menjaga keharmonisannya. Apabila terjadi disharmoni dalam jagad raya, mereka biasanya menyelenggarakan upacara-upacara. Seperti ritual ruwatan, yang dilaksanakan sebagai bentuk usaha menyeimbangkan, menyerasikan atau 46

Februari 2013

dumadi. Pandangan ini menempatkan nilai ideal manusia bukan pada kesempurnaan, tetapi justru pada berbagai kemungkinan manusia yang tidak sempurna. Bisa terkena bencana dan selalu terbuka pada kemungkinan terjadinya salah kedaden atau salah kejadian. Siapa yang menyandang nasib salah kedaden disebut sukerta. Dengan pandangan ini, manusia Jawa lalu membutuhkan pelepasan, pembebasan yang dilakukan dalam koridor keyakinan


leluhur. Pada titik ini, ruwatan menjadi peringatan bagi manusia Jawa terhadap keadaan diri yang tidak sempurna. Dalam khasanah budaya Jawa, ruwatan biasanya dilakukan dengan mengadakan pergelaran pewayangan. Pergelaran pewayangan ini berbeda dengan gelaran pada umumnya, karena dilakukan siang hari dan khusus dimainkan oleh dalang ruwat. Seperti yang terlihat pada 23 Desember 2012 lalu di Puri Artha Hotel Yogyakarta, digelar wayang kulit dengan lakon “Ruwatan Murwakala� dimainkan oleh Ki Dalang Mas Lurah Simun Cermo Joyo. R. Bagus Oktova Gopha, satu dari tiga bersaudara pemilik Puri Artha Hotel Yogyakarta, dan RAy. SM Berliantiningsih, istrinya,

Ruwatan biasanya dilakukan dengan mengadakan pergelaran wayang yang dilakukan pada siang hari dan khusus dimainkan oleh dalang ruwat saat itu mengadakan acara ruwatan murwakala untuk kedua putra putri mereka; RAj. Lukitasari Ayu Galuh Ardhi dan RM. Permana Gemilang Ramadhana Ardhi. Anak dua tediri dari satu putra dan satu putri dinamakan gedono gedini, dan dalam tradisi Jawa, anak gedono gedini termasuk penyandang sukerta. Upacara ruwatan gedono gedini ini bertujuan menyingkirkan, membersihkan dan menyelamatkan anak sukerta dari memala atau kemalangan hidup yang dapat membawa malapetaka. Ruwatan ini dilengkapi dengan aneka macam sesaji. Menurut, Ki Dalang Mas Lurah Simun Cermo Joyo, ada 60 macam sesaji yang diperlukan

Februari 2013

47


CANTHING

ARTIKEL LEPAS

Upacara ruwatan gedono gedini ini bertujuan menyingkirkan, membersihkan, dan menyelamatkan anak sukerta dari memala atau kemalangan hidup yang dapat membawa malapetaka untuk ruwatan ini. Selain mengenai sesaji, ruwatan juga membutuhkan seorang peruwat yang khusus. Dan dua anak sukerta tadi musti diruwat oleh seorang dalang khusus ruwat. Pada kesempatan ini, Ki Dalang Mas Lurah Simun Cermo Joyo, dalang khusus ruwat dari Keraton Yogyakarta, ditunjuk untuk meruwat mereka. Prosesi rumawat dilakukan di Gazebo Puri Artha Hotel, hotel yang berciri khas percampuran budaya Jawa dan Bali. Di samping sebagai sarana kesejahteraan batin anak yang menyandang sukreta, tradisi ruwatan ini diuri-uri oleh keluarga R. Bagus Oktova Gopha dan RAy. SM Berliantiningsih sebagai sarana melestarikan budaya Jawa dan nilai-nilai tradisional. Anak sukerta yang telah diruwat ini pun kemudian diharapkan untuk selalu lebih berhati-hati, agar dalam setiap tutur kata, sikap, dan tingkah-lakunya mendapatkan keselamatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan baik jasmaniah maupun rohaniah. +

48

Februari 2013



CANTHING

ARTIKEL LEPAS

The Indonesian Opera Drama Wayang Swargaloka

“Sumpah Abimanyu� B Teks: Della Yuanita ; Foto : Albert

erangkat dari upaya untuk menyajikan tontonan dalam tatanan yang penuh tuntunan bagi generasi muda di zaman modern, The Indonesian Opera Drama Wayang Swargaloka hadir untuk mementaskan

drama pewayangan di Yogyakarta. Sebagai tempat di mana Swargaloka lahir pada 19 tahun yang lalu, dan sumber inspirasi untuk membuat drama wayang, Yogyakarta tentu memiliki ikatan emosional dengan pergelaran ini. Kisah yang diangkat Drama Wayang Swargaloka bersumber dari Epos Mahabharata dan Ramayana serta ceritacerita carangan yang merupakan hasil karya pengembangan kisah asli, dengan interpretasi atau sanggit (pengolahan baru) dan digarap lebih atraktif, dinamis dan mudah diecerna oleh kalangan awam yang 50

Februari 2013

belum familiar dengan wayang serta menggunakan dialog Bahasa Indonesia, agar dapat dinikmati beragam kalangan masyarakat luas yang bukan berasal dari etnis Jawa saja. Pentas Drama Wayang Swargaloka ber-

hidup yang telah dialaminya sejak kecil. Perseteruan Pandawa dan Kurawa yang tak kunjung berakhir menjadi catatan dalam benak Abimanyu. Sehingga ia memastikan bahwa esok prahara itu pasti terjadi, cepat atau lambat.

Perseteruan Pandawa dan Kurawa yang tak kunjung berakhir menjadi catatan dalam benak Abimanyu. Sehingga ia memastikan bahwa esok prahara itu pasti terjadi, cepat atau lambat judul Sumpah Abimanyu Hari ke-13 Bharatayuda yang digelar di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) pada Sabtu, 22 Desember 2012 lalu, berkisah tentang Abimanyu, seorang ksatria muda yang telah terdidik menjadi seorang prajurit sejati. Berbekal laku brata langkahnya pun semakin pasti dalam menghadapi prahara

Akhirnya Abimanyu harus menjawabnya dengan mengangkat gendewa karena Bharatayuda telah terjadi. Meski hari itu bukan saat yang tepat Abimanyu ke medan laga, namun sebagai seorang ksatria sejati harus memutuskan untuk maju. Abimanyu mengerti jika dia harus berhadapan dengan Durna, Karna,


Duryudana, Adipati Sindu dan para senopati besar Kurawa lainnya. Tekadnya sudah bulat untuk menyelamatkan Prabu Puntadewa dari kepungan musuh dan itu harus dibayar mahal dengan keberaniannya. Gelar Cakra Byuha telah mengepung Abimanyu terlepas dari pengawalan prajurit Pandawa dan sendirian menghadapi kepungan para prajurit Kurawa. Dengan senjata yang menancap di seluruh tubuhnya, Abimanyu berkata, “Aku jemput kematian itu dengan ketulusan dan suka cita, tak ada derita dan penyesalan. Mungkin aku mati kali ini, namun semangatku tak pernah padam dan akan terpatri dalam jiwa ksatria Pandawa.” Pementasan wayang ini dapat dikatakan sangat sukses. Betapa tidak, durasi pementasan yang memakan waktu lebih kurang tiga jam ini mampu membuat ratusan penonton yang memadati gedung TBY untuk bertahan hingga akhir cerita. Suguhan pementasan wayang yang mengagumkan dalam olah seni, akting, seni pedalangan, musik dan kisah pewayangan

Durasi pementasan yang memakan waktu kurang lebih tiga jam ini mampu membuat ratusan penonton yang memadati gedung TBY untuk bertahan hingga akhir cerita yang menyentuh membuat antusiasme penonton sangat besar. Alunan tembang merdu suara penyanyi Endah Laras juga menarik perhatian penonton yang memadati gedung tersebut. Ketua Umum Himpunan Seni Budaya Indonsia (HISBI) Dr. Ir. Erman Suparno mengatakan bahwa inilah bentuk apresiasi ditetapkannya Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa. Pagelaran ini

merupakan pendidikan budaya wayang bagi masyarakat Yogyakarta secara luas. Sosok Abimanyu sebagai ksatria tangguh yang gagah berani dapat diibaratkan sebagai contoh bentuk nasionalisme yang perlu diteladani seluruh generasi muda Indonesia. Suyandoro, produser dan ketua panitia, mengatakan bahwa sebagai seniman kita tidak saja mempunyai tanggung jawab moral untuk melestarikan seni budaya, namun juga mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkannya. “Inovasi yang kami lakukan untuk mengembangkan wayang orang bertujuan agar kesenian tradisional yang luhur dapat maju dan berkembang seiring laju perkembangan zaman. Kami mempunyai mimpi, kelak Drama Wayang Swargaloka menjadi opera terbaik dunia yang dikenang sepanjang masa,” paparnya. Pagelaran drama wayang yang diramaikan oleh pelawak Marwoto dan Yati Pesek ini juga sekaligus menjadi ajang pemberian penghargaan kepada para seniman seperti Sumarji (seniman ketoprak) dari Bantul, Pujo Wiyono (seniman karawitan) dari Bantul, Ki Cerma (dalang) dari Bantul dan Pak Cip (pelaku tari) dari Kota Yogyakarta. “Penghargaan ini diberikan atas sumbangsih mereka yang begitu besar terhadap kebudayaan di Indonesia,” pungkas Erman Suparno.+

Februari 2013

51


KONDHANG TOKOH

Nilai Budaya dan

Sosial

di

Kalangan

Sosialita Naskah&Foto: Herlan

T

ersirat di benak kita apabila mendengar kaum sosialita pasti identik dengan hidup mewah, glamor dan busana branded. Tetapi semua itu tidak terlihat pada kaum sosialita yang berikut ini, mereka selalu mengedepankan kepedulian terhadap sesama dan mempertahankan warisan budaya bangsa. Itulah yang selalu dilakukan oleh Himpunan Ratna Busana. Organisasi ini selalu menyelenggarakan event sosial dan budaya, di antaranya penggalangan dana dan peragaan busana daerah. Seperti yang diselenggarakan pada Rabu malam, 5 Desember 2012 lalu bertempat di Ballroom

Peragaan busana kali ini merupakan padu padan busana Nusantara, seperti baju bodo, baju Aceh, kebaya, kain batik, songket, kain Bali, dan tenun ikat

52

Februari 2013

Hotel Mulia Senayan. Dalam rangka perayaan ulang tahun ke-40, Himpunan Ratna Busana bekerjasama dengan Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta menyelenggarakan peragaan busana untuk penggalangan dana peduli sesama deteksi dini kanker payudara. Peragaan busana kali ini merupakan padu padan busana Nusantara, seperti baju bodo, baju Aceh, kebaya, kain batik, songket, kain Bali, dan tenun ikat. Peragaan busana ini juga sangat berbeda dari peragaan busana lainnya karena para peraga

busana kali ini bukan modelmodel profesional tetapi tokohtokoh yang terdiri dari ibu-ibu survivors, ibuibu SIKIB


(Serikat Kabinet Indonesia Bersatu), ibu-ibu para pencinta busana Nusantara, serta sederetan selebriti Indonesia, di antaranya Dian Sastro Wardoyo, Wulan Guritno, Rima Melati, Dana Iswara, dan Ingrid Kansil. Apa yang menjadi tagline pada peragaan busana kali ini adalah “Sederhana Tetapi Tetap Anggun dan Elegan". Tidak hanya gaun malam dan busana-busana rancangan desainer Eropa yang tampak istimewa bila dikenakan, tetapi busana daerah dan kain-kain tradisional bila dipadupadankan dengan tepat akan menjadi sebuah busana yang sangat indah bagi yang mengenakannya. Busana daerah pun tidak hanya dapat dikenakan di acara-acara

Busana daerah dan kain-kain tradisional bila dipadupadankan dengan tepat akan menjadi sebuah busana yang sangat indah bagi yang mengenakannya.


KONDHANG TOKOH

Digandengnya para desainer ternama untuk terlibat dalam acara ini, bertujuan agar bersama-sama melestarikan budaya dan dapat menularkan pakempakem busana Nasional tertentu, tetapi peragaan busana ini juga membuktikan bahwa busana-busana tradisional juga dapat dikenakan di acaraacara resmi, indoor atau outdoor dan nonformal. Semua padu padan busana Nusantara ini didukung oleh 5 perancang ternama di Indonesia; Carmanita, Musa 54

Februari 2013

Widyatmodjo, Ghea Panggabean, Ronald V Gaghana, dan Susi Lochan. Busana yang ditampilkan pada malam tersebut terdiri dari busana untuk generasi muda, usia matang dan dewasa. Digandengnya para desainer ternama untuk terlibat dalam acara ini, bertujuan agar bersama-sama melestarikan budaya dan dapat menularkan pakem-pakem busana nasional kepada generasi penerus agar tidak hilang terdesak oleh modernisasi. Padu padan busana yang diperagakan di

antaranya adalah kebaya kuning keemasan dipadu dengan kain Bali dan selendang dari songket Palembang. Lalu baju bodo dipadu dengan kain mandar dan kain tenun Bali. Pada peragaan busana kali ini, ditampilkan busana kemben, yang pada dasarnya merupakan kain asli Indonesia. Kemben berkaitan dengan kesehatan yang terkait dengan kanker payudara. +


Hyatt Regency Yogyakarta Hadirkan

“A Night in Barcelona� Teks: FA Herru; Foto: Albert

D

etik terakhir bulan Desember atau jelang tahun baru selalu menjadi saat yang spesial. Momen pergantian tahun biasanya paling dinantikan semua orang di dunia ini. Tak jarang orang menjadikan malam pergantian tahun sebagai malam yang tak ingin dilewatkan begitu saja. Masing-masing memiliki tradisi unik agar menghadirkan pengalaman berharga yang tidak terlupakan. Pastinya seperti itu juga adanya saat malam pergantian tahun kemarin. Para muda mudi dan juga penikmat musik era 1980-an berpesta, menunggu jelang tahun 2013 dengan menyaksikan penampilan penyanyi gaek Fariz Rustam Munaf di Bogey's Terrace, Hotel Hyatt Regency Yogyakarta. Sebagai pihak penyelenggara, Hyatt Regency Yogyakarta memang menyiapkan hiburan yang berkesan, terutama untuk tamu-tamunya, dan juga muda mudi atau penikmat lagu-lagu Fariz RM, di malam spesial itu. Kehadiran sang maestro tentu menjadi pengobat rindu bagi penggemar lagu-lagunya yang pernah hits. “A Night in Barcelona� tema yang diangkat, menciptakan malam akhir Desember 2012 itu pun beratmosfer latin. Fariz RM, penyanyi dan musisi yang berjaya sejak tahun 1980-an, tentu memiliki banyak penggemar setia. Popularitas Fariz

Kemudian berlanjut ke Hasrat dan Cita dari album Bahtera Asmara (1979), lalu Penari yang diciptakan di Yogyakarta, dan pernah dibawakan bersama Superdigi. Terdengar pula lagu andalan Fariz Sakura hingga terakhir Barcelona ditemani tiga penari sebagai bumbu pertunjukan. Genap sebelas lagu yang dibawakan Fariz RM malam itu. Lagu ngetop Barcelona dari album Living In The Western World (1988) sengaja dibawakan di akhir

itulah yang kiranya jadi pertimbangan Hyatt Regency Yogyakarta mengundangnya untuk mengisi acara malam jelang tahun baru. Nyata-

nya, 300 seats yang disediakan, terisi penuh penonton yang ingin menyaksikan pentasnya. Sebuah overture menjadi pembuka pertunjukan Fariz RM yang kemudian berlanjut berkumandangnya lagu Fenomena, sebuah komposisi baru dari album terbaru Fariz RM. Judul lagu yang sama dengan judul album. Setelah itu, Fariz membawakan Selangkah ke Seberang (1979), Kurnia dan Pesona dari album Hitz, 1989.

penanpilannya, sekaligus mamanaskan suasana di saat tiba menit-menit pergantian tahun. Fariz memang fenomena. Pertunjukannya saat itu mengesankan sebagai pertunjukan musik oleh seorang maestro. Gelenyar hangat dan kebahagian terasa mengambang dalam meriahnya suasana hingga malam 2012 berakhir. Meskipun dibayangi gerimis, sajian fire works yang dihadirkan Hyatt Regency Yogyakarta mampu mengangkat lagi keceriaan para penikmat Fariz RM saat itu. Suasana tutup dan buka tahun bertambah riuh meriah dengan suara-suara terompet dari semua tamu yang hadir.+

Februari 2013

55


CANTHING

ARTIKEL LEPAS

Mencicip

ditambah langit-langit yang tinggi berhiaskan lampu kuno yang menambah nilai artistik resto ini. Tak hanya itu, furnitur klasik yang dilengkapi mesin kasir tua, jam kayu kuno besar dan piano kuno, membuat nyaman suasana ruangan toko. Beragam toples

Nostalgia di Toko Oen

Semarang Teks: Della Yuanita; Foto: Budi Prast

J

ika Anda berkunjung ke Semarang, maka jangan pernah melewatkan sebuah toko kue dan makanan yang menyajikan rasa dan nuansa tempo dulu. Sebuah toko kue dan makanan yang berlokasi di Jalan Pemuda No. 52 Semarang ini merupakan salah satu toko legendaris yang wajib dicoba ragam kulinernya. Bisa dibilang jika toko ini memiliki kesan nostalgia yang kuat. Tak hanya dari segi bangunan namun juga dari rasa aneka menu makanan yang disajikan, semua masih menggunakan resep warisan leluhur. Memasuki Toko Oen Semarang, kita seakan dibawa melintasi sebuah dimensi waktu masa lalu. Nuansa kolonial sungguh terasa ketika kita mengunjungi toko ini. Bangunan toko bercat putih dengan jendela kayu besar dihiasi kaca semakin melengkapi nuansa klasik toko ini. Belum lagi interior bangunan yang masih asli

56

Februari 2013

kaca besar dengan aneka kue kering yang terletak di bagian depan tampak menyambut para pengunjung toko ini. Sebagai informasi, gedung Toko Oen Semarang dulunya

Beragam toples kaca besar dengan aneka kue kering yang terletak di bagian depan tampak menyambut para pengunjung toko ini


Bahkan konon, hingga kini, para pengunjungnya pun kebanyakan para turis asal Belanda yang sedang berkunjung ke Semarang.

merupakan sebuah grillroom yang dioperasikan oleh seorang warga negara Inggris. Dan sejak tahun 1936, dibukalah Toko Oen Semarang. Di toko ini, beragam kue seperti kue amandel, kattetonge, kaastengel, kue lidah kucing dan kue lainnya yang menggoda selera tersedia lengkap. Belum lagi aneka es krim yang diolah dengan alat tradisional dengan beragam rasa seperti vanilla, coklat, kopi dan buah-buahan yang segar. Ada juga es krim yang disajikan dengan topping sirup dan buah segar serta dipadu dengan aneka kue kering yang dijual terpisah. Ice cream tutty frutti dan Oen's Symphony pun cukup lezat untuk dicoba. Selain itu, ada kudapan kroket, bitterbalen, dan poffertjes. Poffertjes, merupakan akanan khas Belanda berupa pancake dengan bentuk bulat kecil dan ditaburi gula bubuk. Tersedia dua macam rasa yakni poffertjes coklat yang ditaburi meses coklat dan poffertjes keju yang ditaburi keju parut. Beberapa menu lain yakni nasi goreng, sate, gado-gado dan tahu campur. Khusus masakan western, chicken cordon blue, bistik hamburg, bestik lidah, inner schnitzel dan kakap a la meuniere pun dapat dipesan sesuai keinginan.

dan Jakarta (Batavia). Karena keterbatasan anggota keluarga yang bersedia mengurus Toko Oen membuat beberapa cabangnya di Yogyakarta dan Jakarta ditutup. Cabang Jakarta ditutup pada tahun 1973 dan gedung diambil alih oleh Algemene Bank Nederland (ABN) yang kemudian direnovasi Berdiri sejak tahun 1910, awalnya My. menjadi perkantoran. Sedangkan Liem Gien Nio (Oma Oen) membuka Toko Oen cabang Malang diambil alih oleh sebuah toko kue kering di Yogyakarta pemilik baru. Sehingga praktis Toko Oen dengan nama “Oen� yang diambil dari Semarang adalah satu-satunya Toko Oen nama suaminya, Oen Tjoen Hok (Opa yang masih dikelola oleh keluarga.. Oen). Oma Oen menyalurkan keahliannya Saat ini hanya tersisa Toko “OEN� di dalam memasak makanan dan aneka Semarang yang masih memegang resep asli macam kudapan khas Cina dan Eropa. dari Oma Oen. Selain itu, untuk menjaga Maka tak heran jika para pelanggannya pun keaslian suasana, para karyawan di Toko kebanyakan kalangan orang Cina dan Oen bahkan merupakan keturunan Belanda yang bermukim di sekitar terdahulu dari karyawan sebelumnya. Mulai Yogyakarta. Bahkan konon, hingga kini, dari koki, waitress, hingga penjaga toko para pengunjungnya pun kebanyakan para rotinya merupakan generasi ketiga para turis asal Belanda yang sedang berkunjung pendahulunya. ke Semarang. Nah, menarik bukan? Oleh karenanya, Ketenaran lezatnya makanan di Toko jika Anda berkunjung ke Semarang, maka Oen membuat usaha pasangan ini luangkan waktu untuk mencicip aneka berkembang dan akhirnya membuka menu masakan yang nikmat dan menggoda cabang Toko Oen di Semarang, Malang selera di Toko Oen Semarang. .

Februari 2013

57


CANTHING ARTIKEL LEPAS

C

oklat adalah salah satu hidangan paling populer di dunia, baik dalam bentuk minuman maupun makanan. Sebagai minuman, coklat begitu sedap dinikmati dalam keadaan hangat maupun dingin. Coklat juga begitu lezat disantap sebagai makanan yang tersedia dalam berbagai bentuk, corak dan ramuan rasanya yang begitu unik. Di samping citarasa dan kelezatannya yang khas, coklat juga dikenal berkhasiat memperbaiki suasana hati dan mempengaruhi munculnya hasrat bercinta. Karenanyalah kemudian muncul kebiasaan untuk saling berkirim coklat sebagai hadiah, baik sebagai ungkapan terima kasih, simpati, atensi maupun yang paling sering dilakukan adalah sebagai ungkapan rasa cinta dan kasih sayang. Kebiasaan berbagi hadiah dengan coklat ditangkap dengan gesitnya oleh para pengusaha coklat sebagai salah satu gimmicks dalam memasarkan produknya. Di tahun 1868, Richard Cadbury, pengusaha

coklat di Inggris mulai memperkenalkan sekotak coklat yang dikemas khusus sebagai kado valentin, meski kebiasaan berbagi coklat sebagai kado valentin sudah dilakukan orang Inggris sejak abad ke-17. Coklat juga lazim digunakan sebagai hadiah

di Belgia. Ketika Jean Neuhaus menemukan ramuan coklat pralin di tahun 1912, segera saja produk baru ini menjadi salah satu hadiah yang paling populer di Belgia. Masa-masa di sekitar pergantian abad ke-19 dan 20, coklat memang telah menjadi salah satu produk populer yang menjadi favorit masyarakat di berbagai penjuru dunia. Produsennya pun dikenal aktif dalam berpromosi. Begitu ketatnya persaingan, membuat mereka saling berlomba menciptakan materi promosi menarik untuk memikat hati para penikmat coklat. Di Hindia Belanda kala itu, salah satu produk coklat yang banyak dikenal adalah Cacao & Chocolaad “A. Driessen� yang diimpor langsung dari negeri Belanda. Pabriknya yang berlokasi di Rotterdam sudah berdiri sejak tahun 1820. Kakao mentah yang menjadi bahan bakunya didatangkan dari Suriname, negeri koloni Kerajaan Belanda di Amerika Tengah. Di pengujung abad ke-19, A. Driessen telah

Indonesia “Tempo Doeloe� di

Lembar Kartu Coklat Teks: Agus Yuniarso; Foto: Istimewa

58

Februari 2013


menjadi salah satu produsen coklat terbesar di Belanda. Sayang, pascakrisis pasaran kakao di tahun 1907 yang berlanjut dengan kegagalan di pasar saham pada tahun 1929, kejayaan A. Driessen terpaksa menyurut. Depresi ekonomi global di awal tahun 1930-an semakin memperparah kondisi perusahaan ini dan membawanya menuju kebangkrutan. Kejayaannya selama lebih dari satu abad pun berakhir ketika A. Driessen diambil alih oleh perusahaan coklat Breda Kwatta di tahun 1935. Sebagaimana produk coklat lainnya, A. Driessen juga rajin berpromosi selama masa jayanya. Salah satu materi promosi yang begitu dikenal dan menjadi kejaran para kolektor adalah poster bergaya Art Nouveau karya Henri Privat-Livemont (1861-1936), seorang seniman dekorator asal Brussels, Belgia. A. Driessen juga rajin menerbitkan serial kartu bergambar panorama dari seluruh dunia. Kartu berukuran mini ini disertakan dalam kemasan produknya. Yang istimewa, salah satu seri itu menampilkan sejumlah foto yang mengabadikan suasana di Hindia Belanda sekitar tahun 1920 hingga 1930-an. Lebih dari 50 objek ditampilkan dalam kartu yang bertuliskan "Wereld-Panorama 'A. Driessen' : extra serie Nederlandsch Oost-IndiĂŤ" ini, dari potret, bangunan-bangunan penting, landmark kota, serta landscape dan panorama alam. Dari judul-judulnya, bisa ditengarai identitas setiap objek dalam foto-foto itu sekaligus melihat bagaimana keadaan negeri ini di masa lampau dan membandingkan dengan masa kini. Sebagian di antaranya tentu sudah banyak berubah, tapi tak sedikit pula yang masih eksis di zaman ini, meski dengan nama, keadaan, atau fungsi yang berbeda. Di antara foto-foto terdapat beberapa potret yang menarik, seperti seorang bupati dengan para bawahannya (Een regent met zijn ondergeschikten), Wedono dengan para bawahannya (Een wedono met zijn ondergeschikten), serta potret sebuah sekolah China dengan para guru dan komite sekolahnya (Chin. schoolkinderen met hun onderwijzers en schoolcommissie). Ada pula foto Gereja Immanuel Jakarta yang dahulu bernama Willemskerk, Istana Negara Jakarta (Paleis van de GouverneurGeneraal, Noordwijk, Batavia), Bangunan Lawang Sewu Semarang yang dahulu digunakan sebagai kantor Nederlandsch-Indische Spoorweg-Mattschapij (NISM), Jembatan Merah di Surabaya (Soerabaya, de Roode Brug), serta kantor pos dan kantor telepon di Surabaya tempo doeloe. Suasana dan panorama alam antara lain diwakili oleh foto

Kebun Raya Bogor (Botanische Tuin Buitenzorg), Lautan pasir di Gunung Bromo (Zandzee op den Bromo), danau kawah Gunung Ijen(Waterloop van het Idjen Kratermeer), serta air terjun Baong di Lawang, Jawa Timur, dan masih banyak lagi. Objek yang ditampilkan dalam kartu-kartu A. Driessen ini memang sebagian berada di pulau Jawa, yang didominasi oleh foto-foto yang diambil di Batavia, Semarang, dan Jawa Timur. Meski penggambaran ini belum mewakili keadaan di Hindia Belanda secara keseluruhan, rasanya sudah cukup bermanfaat untuk mempromosikan kemolekan bumi Nusantara di dunia internasional pada masa lalu. Kartu-kartu A. Driessen itu juga menjadi arsip visual yang berharga di masa kini, memandu imajinasi untuk menjelajahi masa lalu, untuk memahami muasal dari kekinian yang kita miliki saat ini. +


CANTHING ARTIKEL LEPAS

Salon International

de la Haute Horlogerie 2013 Teks: Agus Yuniarso; Foto: Istimewa

S

alon International De La Haute Horlogerie 2013, sebuah pameran tahunan untuk jam tangan mewah berkelas internasional kembali digelar 21-25 Januari 2013 lalu di Palexpo Jenewa, Swiss. Pameran berkelas internasional ini menjadi ajang bagi sejumlah merek ternama untuk meluncurkan seri jam tangan terbaru yang diunggulkan sebagai trend di tahun 2013 ini. Tak kurang dari 16 merek tampil dalam pameran tahun ini, seperti A. Lange & Sรถhne, Audemars Piguet, Baume & Mercier, Cartier, Greubel Forsey, IWC, Jaeger-LeCoultre, Montblanc, Officine Panerai, Parmigiani Fleurier, Piaget, Ralph Lauren, Richard Mille, Roger Dubuis, Vacheron Constantin, dan Van Cleef & Arpels. Salon International De La Haute Horlogerie yang telah digelar untuk yang ke-23 kalinya tahun ini, dihadiri tak kurang dari 12.000 pengunjung dari seluruh penjuru dunia, 60

Februari 2013


termasuk lebih dari 1.200 jurnalis dari berbagai media yang terpilih secara selektif dn eksklusif. Selain menjadi ajang peluncuran produk terbaru, pameran ini juga menjadi tempat pertemuan antara produsen jam tangan dengan para desainer berikut tim kreatifnya, mempresentasikan hasil riset dan pengembangan yang telah dilakukan dalam setahun terakhir. Pengunjung pun mendapat kesempatan untuk melihat proses pembuatan jam tangan secara rinci, detil demi detil, hingga terciptanya sebuah jam tangan yang sangat eksklusif. Keseluruhan acara ini mengukuhkan Salon International De La Haute Horlogerie 2013 sebagai agenda pameran terbesar dan bergengsi, yang menjadi barometer sekaligus trend-setter pembuatan dan penjualan jam tangan mewah dengan kualitas terbaik di dunia untuk duabelas bulan ke depan. +


CANTHING

ARTIKEL LEPAS

Ke Jogja Gallery, Singgah di Pantai Kwaru

S

ore hari yang cerah di Jogja pada Kamis, 20 Desember 2012 lalu. Hashim Djojohadikusmo bersama Prof. Dr. Ir. Suhardi, AS Kobalen, dan Nirmala, mendarat di Bandara Internasional Adisutjipto dengan Garuda Yaksa PK-DHK, pukul 16.00. Mereka kemudian langsung menuju Pantai Kwaru, Samas, Bantul, Yogyakarta. Panorama sepanjang perjalanan terlihat hamparan hijau sawah dan pepohonan, dibalut suasana sejuk cerah cakrawala Yogyakarta. Di Pantai Kwaru, rombongan menyaksikan rerimbunan pohon cemara udang yang mampu menciptakan suasana teduh walau berada di bibir pantai. Kerindangan pohon cemara udang tersebut memiliki sejarah panjang sejak tahun 1994. Diawali dan ditanam oleh Tim Riset Unggul Terpadu (RUT) UGM di pantai Samas, tahun 2000 di tanam oleh Fakultas Kehutanan UGM dan PT. INDOCOR, tahun 2000 ditanam oleh masyarakat Kwaru di Pantai Kwaru, dan tahun 2001 ditanam oleh Ditjen RLPS Dephut di Pantai Samas. Prasasti penanaman pohon cemara udang diresmikan pada 17 Agustus 2010 oleh Kepala Dukuh Kwaru Fadhil Budi Sanuri,

62

Februari 2013

Peneliti/Pengembang Prof (ref) Dr. Ir. Suhardi MSc dan Bupati Bantul Hj Sri Surya Widati. “Kami telah berhasil mendapatkan berbagai penghargaan lingkungan atas keberhasilan penghijauan Pantai Kwaru, swadaya masyarakat didukung oleh tim peneliti dari Fakultas Kehutanan UGM, salah satunya dipimpin oleh Prof. Suhardi,� papar Fadhil. Setelah berdialog singkat dan memberikan spirit penghijauan


kepada masyarakat Kwaru, sekitar pukul 18.15 Hashim bersama rombongan pun meluncur langsung menuju Jogja Gallery. Di Jogja Gallery telah hadir sekitar 600 masyarakat pencinta seni untuk bersamasama menyaksikan Pembukaan Pameran

“Pada pameran kali ini, Hendra Buana menunjukkan kemampuannya sebagai seniman kontemporer, bukan semata-mata sebagai pelukis kaligrafi,” sambutan Kuss Indarto selaku kurator pameran. Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan

Akbar Hendra Buana, bertajuk Peaceful in Faith II. Diselenggarakan atas kolaborasi Dimension Jogja, Jogja Gallery dan Kabare Magazine.

apreasiasinya dalam sambutan yang dibacakan oleh GBPH Yudhaningrat, “Seniman lukis adalah insan yang murni, tidak tersentuh rekayasa manusia pada umumnya. Maka tetaplah menjadi pelukis, karena letupan kekuatan batin yang tersalur melalui goresan warna, mampu menginspirasi banyak orang.” Hendra Buana menampilkan sekitar 47 karya tunggalnya. Salah satunya berukuran 17 meter x 2 meter, menggambarkan

Daya kekuatan seni budaya bangsa sudah saatnya harus mengemuka, mengedepan, muncul di permukaan, dan terbang tinggi menjangkau meraih kejayaan Indonesia

suasana hiruk pikuk Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Pada sambutannya, Hashim menyampaikan, “Lukisan Hendra Buana sangat artistik dan memiliki ciri khas dekoratif yang kuat. Pameran lukisan kali ini merupakan bagian penting dari hidup saya, karena pendidikan senirupa yang berdampingan dengan pendidikan ilmu sosial budaya, menjadi perhatian utama di

Dalam pengabdian saya. Daya kekuatan seni budaya bangsa sudah saatnya harus mengemuka, mengedepan, muncul di permukaan, dan terbang tinggi menjangkau meraih kejayaan Indonesia.” Maka tepuk tangan hadirin pun usai bersama waktu berdentang pukul 23.00, mengiringi langkah pulang bersama-sama.+

Februari 2013

63


NGADI BUSANA TOKOH & FESYEN

BRAy. Atika Suryodilogo

Kenalkan Batik Klasik dari 64

Naskah Kuno

Februari 2013

Teks: Della Yuanita; Foto: Budi Prast


B

erawal dari kecintaan terhadap batik sejak kecil, BRAy. Atika Suryodilogo kini mencoba fokus melestarikan dan mengembangkan kain kebanggaan masyarakat Jawa yang satu ini. Istri dari putra mahkota Pura Pakualaman Yogyakarta, KBPH Prabu Suryodilogo, ini mengakui bahwa kecintaannya pada batik tidak datang dengan tiba-tiba. Latar belakang keluarganya yang juga merupakan pembatik di daerah Batang, Jawa Tengah, membuat BRAy. Atika pada akhirnya jatuh cinta terhadap kain yang kini menjadi ikon busana milik Indonesia ini. Wanita ayu ini menuturkan kepada Kabare bahwa eyangnya memiliki ruangan khusus sebagai tempat membatik. Ketika liburan sekolah tiba, dirinya selalu rutin belajar membatik di kediaman sang kakek yang masih memiliki darah ningrat, keturunan Sri Sultan Hamengku Buwono II. Dari situlah, ia mulai memberanikan diri untuk membatik sendiri. �Memang pada akhirnya saya membatik sendiri kain-kain koleksi ini. Namun, karena kesibukan saya sebagai seorang ibu dan istri serta mengurus Pura Pakualaman, akhirnya saya pun memiliki pembatik sendiri,� terangnya sembari tersenyum. Batik dan dirinya seolah telah menyatu. Cintanya pada batik tak hanya ditunjukkan dengan mengenakan batik dalam setiap kesempatan. Namun rupanya dedikasi ibu dari BRMH. Suryo Sri Bimantoro dan RM. Bismo Srenggoro Kunto Nugroho ini terhadap kain batik lebih dari itu. Ini tercermin dari upaya kerasnya melestarikan dan mengembangkan batik, khususnya koleksi Pura Pakualaman. Beberapa motif batik, seperti Paksi Manyurto, Sekar Kudup, Sari Mekara Uneng, Wilaya Kusumajana berlatar beras wutah, motif batik Sestrodiluhung, dan banyak lagi motif batik milik Pura Pakualaman mulai digali kembali. BRAy. Atika menuturkan bahwa

Februari 2013

65


NGADI BUSANA TOKOH & FESYEN

gambar atau motif batik tersebut banyak ditemukannya di naskah-naskah kuno yang ada di perpustakaan Pura Pakualaman. �Dalam buku karya suami saya, KBPH Prabu Suryodilogo yang berjudul Ajaran Kepemimpinan Asthabrata Kadipaten Pakualaman, terdapat 8 gambar yang sebagian besar sudah diaplikasikan ke dalam batik. Tidak harus persis sama, namun yang jelas tidak melanggar pakem dari motif yang ada. Saya mencoba mengembangkan supaya coraknya menjadi lebih cantik dan indah. Ada lebih kurang 251 naskah kuno milik Pura Pakualaman. Memang tidak semuanya terdapat motif-motif batik, namun jika ditelusuri kita akan menemukan 66

Februari 2013


banyak sekali motif penuh makna yang mengagumkan,� paparnya. Selayaknya batik yang penuh filosofis, tentu setiap motif memiliki makna yang berbeda. Begitu pula pada koleksi batikbatik perempuan yang aktif dalam Paguyuban Pencinta Batik Indonesia Sekar Jagad ini. Misalnya motif Sari Makara Uneng. Motif ini merupakan salah satu unsur dari gambar wedanan renggan Sujalma Sari Makara Uneng yang ditandai dengan gambar gunung, perempuan serta kupu-

kupu. Wedana renggan ini ada dalam naskah Langen Wibawa, sebuah koleksi perpustakaan Pura Pakualamanan yang mengabadikan prosesi tarian kegemaran Sri Paduka Paku Alam I hingga IV. Tarian ini menceritakan betapa moleknya para penari istana Pura Pakualaman kala itu, yang tergambarkan dalam tarian Srimpi Nadheg Putri. Sujalma Sari Makara Uneng bermakna perempuan berlekuk tubuh indah yang membuat kasmaran. Gambar kupu-kupu

dimaknai sebagai proses metamorfosa para perempuan dari gunung yang turun menjadi penari istana. Mereka didik sesuai tatanan di dalam istana, sehingga lahir kembali sebagai seorang putri yang lembut dan rupawan. Melihat banyaknya koleksi batik tulis dari wanita asal Semarang ini, tak heran jika BRAy.Atika memilih batik sebagai busana wajib yang dikenakan untuk setiap kesempatan. Seperti kali ini, dirinya memilih menggunakan enam busana yang semuanya memiliki unsur batik. Kebaya berbahan tenun ATBM berwarna kuning kunyit sangat pas dipadu dengan kain batik motif Sastrodiluhung. Kemudian brokat berwarna pink tua juga terlihat cantik saat dikenakan dengan kain batik motif Wilaya Kusumajana berlatar Beras Wutah. BRAy. Atika juga memiliki kebaya encim koleksi lawas yang menjadi favoritnya. Kebaya encim berwarna kuning ini dipadu dengan kain batik tiga negeri yang menggunakan pewarna alam. Ia mengaku sangat menyukai kain batik dengan pewarna alam, seperti indigo, daun suji dan lainnya, karena dinilai tidak merusak lingkungan. Untuk kesehariannya, sebagai wanita aktif, Ketua I Dharma Wanita Daerah Istimewa Yogyakarta ini suka menggunakan terusan berbahan batik dari seluruh Nusantara. Tak hanya menjadikannya cantik dan elegan, namun juga semakin berkelas. Ke depan, dirinya berharap mampu membawa batik koleksi Pura Pakualaman untuk dikenalkan pada masyarakat luas. Dengan melalui beragam pameran baik di dalam dan luar negeri, BRAy. Atika sangat optimis bahwa koleksinya yang berasal dari corak naskah kuno ini akan dapat diterima masyarakat, tak hanya di Nusantara, namun juga mancanegara. + Februari 2013

67


PENDOPO

ESAI FOTO

Melihat

Dekat Meriah

Kabaret

Show Teks: Della Yuanita; Foto: Budi Prast

G

elak tawa dan kehebohan sayup-sayup terdengar dari arah belakang panggung Oyot Godhong Mirota Batik Rooftop Restaurant. Sebuah pintu ruangan tampak terbuka dan di dalamnya terdapat segerombolan talent yang sedang berdandan dan mempersiapkan segala sesuatunya sebelum show dimulai. Meski penuh dengan canda tawa, mereka terlihat begitu detail dan teliti dalam mempersiapkan aksi panggungnya. Riasan wajah yang halus dipadu tatanan rambut serta busana yang memukau siap menghibur para pengunjung. Rupanya, para talent inilah yang selama dua jam penuh akan menghibur para pengunjung restoran yang terletak di Jalan Malioboro, Yogyakarta tersebut. Tak berapa lama kemudian, sebuah alunan

Tak berapa lama kemudian, sebuah alunan gending Jawa mengalun merdu. Seorang penari dengan anggunnya mulai menarikan sebuah tarian tradisional sebagai penanda bahwa pertunjukan kabaret akan segera dimulai

68

Februari 2013


Usai Agnes Monica, talent lain menghibur pengunjung dengan bergaya bak penyanyi lain, seperti Anggun, Rihanna, Shakira, Siti Nurhaliza, Syahrini dan masih banyak lagi.

gending Jawa mengalun merdu. Seorang penari dengan anggunnya mulai menarikan sebuah tarian tradisional sebagai penanda bahwa pertunjukan kabaret akan segera dimulai. Panggung yang gemerlapan sontak penuh dengan berbagai lampu hias warna warni. Pendaran sinarnya dan musik yang menghentak, membuat para pengunjung bertepuk meriah. Tak berapa lama tampak seorang talent membawakan lagu Agnes Monica berjudul Paralyzed secara lipsync. Gayanya yang atraktif dan sesekali

menggoda pengunjung membuat suasana semakin seru. Usai Agnes Monica, talent lain menghibur pengunjung dengan bergaya bak penyanyi lain, seperti Anggun, Rihanna, Shakira, Siti Nurhaliza, Syahrini dan masih banyak lagi. Pertunjukan bertitel Kabaret Show yang berdurasi dua jam penuh ini rupanya menghipnotis para penonton dan membuat suasana panggung semakin hidup lantaran aksi yang seru dan heboh. Para talent rupanya cukup berhasil membawa suasana menjadi meriah. Hingga tak jarang para

pengunjung enggan meninggalkan restoran ini selama kabaret berlangsung. Adanya seni kabaret di Jogja membuat kita tak perlu jauh-jauh pergi ke Thailand bila ingin menyaksikan sensasi pertunjukan ini. Bagi Anda yang berdomisili maupun yang sedang berkunjung ke kota budaya Yogyakarta, cobalah datang ke resto yang berada di lantai atas Mirota Batik Malioboro. Di sinilah Anda dapat menyaksikan pertunjukan kabaret yang unik dan meriah serta dikemas dengan apik. Menurut koordinator Kabaret Show,

Februari 2013

69


PENDOPO

ESAI FOTO

Cobalah datang ke resto yang berada di lantai atas Mirota Batik Malioboro. Di sinilah Anda dapat menyaksikan pertunjukan kabaret yang unik dan meriah serta dikemas dengan apik. Antonius Aris Sugihartono atau akrab disapa Andre, sang owner Mirota Batik, Hamzah HS, memiliki hobi travelling keliling dunia. �Dari seringnya mengunjungi berbagai negara di dunia, Pak Hamzah memiliki ide untuk membuat acara kabaret ini. Akhirnya ia mencoba mengonsep pertunjukan ini. Dan inilah salah satu ikon wisata entertainment di Jogja,� ujarnya kepada Kabare. Kabaret Show memiliki sekitar 50 orang talent dan dancer yang berasal dari berbagai kalangan. Semua pemainnya dibagi dalam pertunjukan yang rutin digelar setiap hari Jumat dan Sabtu pukul 19.00 hingga 21.00. Untuk mempersiapkan segala sesuatunya, Andre menjadwalkan hari latihan sekaligus gladi resik rutin bagi semua talent yang akan tampil setiap Kamis sore. Biasanya mereka berlatih di stage Oyot Godhong Resto maupun di kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Tentunya, agar lebih bervariasi, Andre dan timnya selalu berkomunikasi untuk membuat konsep-konsep pertunjukan yang 70

Februari 2013


menarik agar tidak membosankan. Andre menambahkan bahwa pihaknya ingin membuat Kabaret Show ini sebagai salah satu destinasi wisata malam di Jogja. Hanya dengan merogoh kocek sebesar Rp. 20.000, para pengunjung bisa mendapatkan pertunjukan yang sangat menghibur. Selama dua tahun bekerja keras dalam mengenalkan konsep pertunjukan kabaret, pada akhirnya Andre dan seluruh timnya mulai mendapat apresiasi dari para penonton. Sebagai salah satu hiburan wisata malam, Kabaret Show yang mulai mendapat tempat di hati pengunjung juga menjadi ajang ekspresi dan seni para talent dan dancer lokal.+

Februari 2013

71


PLESIR

WISATA

“Heritage Tracking�

Telusuri Situs Dinasti Mataram Teks&Foto: Agus Yuniarso

S

etelah Kerajaan Islam Demak runtuh, pusat-pusat kerajaan di Jawa Tengah pindah berturutturut, dari Pajang, Kotagede, Kerta, Plered, Kartasura serta Surakarta dan Yogyakarta. Dinasti penguasa dari zaman Kotagede hingga Surakarta dan Yogyakarta dikenal sebagai Dinasti Mataram. Sering juga disebut Dinasti Mataram Islam, untuk membedakannya dengan Dinasti Mataram Hindu yang pernah berkuasa di tanah Jawa sebelum abad ke-10 Masehi. Dinasti yang didirikan Panembahan Senopati di akhir abad ke16 Masehi ini, merupakan salah satu bagian penting dalam sejarah aristokrasi di tanah Jawa, bahkan di penjuru Nusantara. Meski belakangan terpecah belah menjadi sejumlah pusat kekuasaan, Mataram menjadi dinasti yang paling lama berkuasa dan tetap bertahan sejak 5 abad yang lalu. Sayang, situs kota kerajaan peninggalan Dinasti Mataram hanya sedikit yang masih berujud dan menunjukkan sisa wajahnya 72

Februari 2013

sebagai bekas ibukota kerajaan. Surakarta dan Yogyakarta masih cukup lestari dan berkembang sebagai kota modern yang menjadi ibukota budaya Jawa di masa kini. Bisa dimaklumi karena kedua kota ini berada di rantai akhir dinasti. Kota Kartasura, meski tetap ramai, namun nyaris tak mewariskan identitas sebagai kota kerajaan. Demikian juga Kerta dan Plered yang telah berubah menjadi desa-desa biasa. Yang menarik, sebagian besar situs peninggalan Dinasti Mataram ini berada di sekitar Kota Yogyakarta. Lima dari delapan situs di sekitar Yogyakarta adalah Kotagede, Kerta, Plered, Keraton Kasultanan Yogyakarta serta Pura Pakualaman. Tiga situs lainya berada di seputar Solo, yaitu Kartasura, Kasunanan Surakarta, dan Pura Mangkunegaran. Heritage tracking menelusuri jejak masa lampu Dinasti Mataram, tentu menjadi aktivitas yang menarik dan mengasyikkan. Wisata tematik seperti ini tak sekadar membuang waktu dan tenaga, namun juga memperkaya wawasan dan pengetahuan. Menelusuri sejumlah lokasi yang saling berkaitan dalam jarak yang berdekatan, sekaligus menyaksikan kembali saksi bisu sejarah masa lampau dalam rentangan abad yang begitu panjang, sungguh menawarkan nuansa alternatif dibanding sekadar berjalan-jalan.


Melayani Rentcar: Harian, mingguan, bulanan dengan armada-armada terbaru Innova, Avanza, Xenia, dll.

boleh dibilang tak banyak berubah sejak hampir 5 abad yang lalu, lengkap dengan karakter fisik berikut tradisi sosiokultural masyarakatnya masih menyisakan identitas yang khas sebagai bekas kota kerajaan. Meski tak semua utuh, Kotagede masih menunjukkan ciri sebuah kota lama, berikut sejumlah situs peninggalan yang terjaga lestari. Situs sejarah penting yang masih berdiri kokoh dan menjaga lestarinya Kotagede adalah adanya makam raja-raja dinasti Mataram serta masjid besar Mataram, yang sangat dimuliakan dan dihormati oleh Kasultanan Yogyakarta maupun Kasunanan Surakarta, dua kerajaan yang menjadi penerus dinasti Mataram. Kedua situs ini terletak hanya beberapa ratus meter di sebelah selatan Pasar Kotagede sekarang. Pohon beringin besar pada sebuah halaman yang cukup luas menandai sisi jalan menuju gerbang masuk kedua situs yang disebut Gapura Padureksa. Di kiri-kanan jalan menuju gapura, berjajar sejumlah rumah tradisional yang disebut Dondhongan, tempat tinggal para abdi dalem yang bertugas membersihkan halaman makam dan masjid, sekaligus sebagai juru doa di makam para raja, yang lazim disebut Makam Senopaten. Masjid Besar Mataram adalah salah satu bagian penting Keraton Mataram yang masih berdiri hingga saat ini. Masjid yang

YOGYAKARTA Kadisono, Berbah, Sleman, Yogyakarta Telp. 0274. 749 7075, 443 5100 Fax. 0274. 443 5200 SEMARANG Jl. Candi Prambanan Tengah I No.2, (belakang TK Al-Muna,Pasadena) Kalipancur,Semarang, Jawa Tengah 50183 Telp. 024-76634200 Fax. 024-76634300

Penjelajahan tentu harus dimulai dari Kotagede, situs terpenting muasal Dinasti Mataram yang terletak di sudut tenggara Kota Yogyakarta. Berbeda dengan beberapa situs di era sesudahnya yang hampir tak berujud, Kotagede terbilang istimewa. Keramaiannya


PLESIR

WISATA

selesai dibangun tahun 1589 ini memiliki bangunan berbentuk tajug dengan atap bertumpang tiga. Dinding ruang utama masjid ini diperkirakan masih asli karena terdiri dari susunan balok-balok batu kapur tanpa semen. Di sisi selatan halaman masjid terdapat sebuah gapura yang menjadi gerbang masuk menuju kompleks Makam Senopaten. Di sini berdiri sejumlah bangunan yang menjadi tempat jaga para

abdi dalem yang bertugas di Makam Senopaten, sekaligus menjadi tempat bagi para peziarah untuk beristirahat dan mempersiapkan diri sebelum memasuki kompleks makam. Untuk memasuki kompleks makam, para peziarah diwajibkan mengikuti sejumlah tata tertib, di antaranya yaitu kewajiban untuk memakai pakaian tradisional tertentu. Makam Senopaten menjadi persemayaman para pendiri Dinasti Mataram beserta kerabat terdekatnya, di antaranya Panembahan Senopati, Ki Ageng Pemanahan, Panembahan Sedo ing Krapak, Kanjeng Ratu Kalinyamat, Kanjeng Ratu Retno Dumilah, Nyai Ageng Nis, Nyai Ageng Mataram, Nyai Ageng Juru Mertani, serta sejumlah tokoh lainnya. Di makam ini juga disemayamkan Sri Sultan Hamengku Buwono II, satu-satunya raja Kasultanan Yogyakarta yang tidak dimakamkan di Imogiri, serta

74

Februari 2013

makam saudaranya, Pangeran Adipati Pakualam I. Peziarah yang ingin bertirakat disyaratkan untuk mandi atau berendam di sepasang kolam di sebelah selatan makam yang disebut Sendhang Selirang Kakung dan Sendhang Selirang Putri. Di sebelah barat tembok makam juga terdapat sebuah sumber air bernama Sumber Kemuning. Selain situs Makam Senopaten dan Masjid Besar Mataram, sisa wajah Kotagede sebagai bekas pusat kerajaan besar ditunjukkan dengan peninggalan berupa tembok benteng keraton. Meski sebagian besar telah kehilangan wujud, sisa dan reruntuhannya masih bisa disaksikan di sejumlah tempat. Dahulu, tembok benteng Keraton Mataram berdiri mengelilingi alun-alun, pasar, makam para raja, serta berbagai pemukiman penduduk, seperti pemukiman kaum bangsawan, para pandai besi, para penyamak kulit, abdi dalem, kaum ulama, para pembuat tembaga, penjagal ternak, para pembuat senjata, dan pemukiman golongan Kalang. Di sekeliling tembok benteng terdapat jagang atau parit dalam yang berfungsi sebagai saluran air sekaligus juga sebagai sarana keamanan untuk menghambat masuknya musuh ke dalam Keraton. Selain tembok Benteng Cepuri yang mengelilingi Keraton, di luar masih ada lagi tembok besar mengelilingi kota, yang disebut Benteng Baluwerti. Tempat dimana Panembahan Senopati tinggal, sampai sekarang dikenal dengan nama Kampung Dalem. yang terletak sekitar 300 meter di sebelah selatan Makam Senopaten. Bekas Dalem Ageng diperkirakan terletak di tempat dimana Pasareyan Hasto Renggo saat ini berada. Kompleks pemakaman ini dibangun pada tahun 1934, atas prakarsa Sultan Hamengku Buwono VIII sebagai makam keluarga Kasultanan Yogjakarta. Selepas dari Kotagede, kita beranjak sekitar 4 kilometer ke arah selatan menuju kawasan Plered di wilayahKabupaten Bantul. Disini terdapat dua situs penting yang pernah menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Mataram, yaitu Kerta dan Plered. Kerta, saat ini hanyalah nama sebuah dusun di Kalurahan Plered, Kecamatan Plered, Kabupaten Bantul. Nyaris tak ada yang tersisa dari zaman keemasannya di masa lampau, kecuali sepasang umpak atau penyangga tiang dari batu andesit, kompleks makam lama dan sisa-sisa bangunan masjid. Meski tanpa wujud yang memadai, dapat dibayangkan bagaimana suasana dusun ini di masa lampau. Disinilah tempat yang menjadi kedhaton saat Sultan


Agung Hanyokrokusumo bertahta antara tahun 1613 hingga 1645. Di dusun inilah sekian abad yang lampau, Sultan Agung, raja ketiga sekaligus raja terbesar Kerajaan Mataram, merencanakan dan mengendalikan dua kali penyerbuan ke pusat kekuasan VOC di Batavia. Situs Kedhaton Plered tak seberapa jauh dari Dusun Kerta, berada di kecamatan yang sama. Kedhaton Plered adalah pusat pemerintahan Kerajaan Mataram pada saat Amangkurat I, putra Sultan Angung Hanyokrokusumo bertahta antara tahun 1645 hingga 1677.Kedhaton Plered adalah ibukota Kerajaan Mataram yang paling megah dan indah dibandingkan masa sebelum dan sesudahnya. Catatan-catatan kolonial Belanda menyebutkan keraton ini dibangun diantara danau buatan yang sangat luas dengan kanal-kanal di sekelilingnya, serta hamparan Pegunungan Seribu yang menjadi latar belakangnya. Sayang, sebagaimana Kerta, Kedhaton Plered saat ini nyaris tak meninggalkan wujud masa kejayaannya. Wujud fisik yang masih bisa dijumpai diantaranya situs Sumur Gumuling, sejumlah umpak Masjid Agung, reruntuhan benteng, serta kontur tanah meninggi di sejumlah tempat bekas bangunan serta tanggul. Juga terdapat sejumlah makam kuno di seputar masjid serta puncak bukit bernama Gunung Kelir. Selebihnya hanyalah toponim yang terabadikan pada nama sejumlah dusun seperti Kedaton, Keputren, Kanoman, Kauman, Sampangan, Gerjen, Pungkuran dan Segarayasa. Apapun wujud yang tersisa, penjelajahan ini tetap saja menarik. Terlebih jika kita menyempatkan diri membaca referensi sejarah terkait keberadaan situs-situs ini, baik sebelum maupun selama perjalanan. Imajinasi historis selama perjalanan serta panduan narasumber selama perjalanan, seolah menjadikannya sebagai sebuah perjalanan ke masa lampau. Selamat berwisata sejarah!+

Didukung oleh:

Www.jogjatogo.com


PLESIR

WISATA

Wat Pho Templeof the

Buddha

Reclining

Teks: A. Wuriyani, Agus Yuniarso; Foto: ist

B

erlokasi di tepi sungai Chao Phraya, Kota Bangkok yang telah menjadi ibukota Thailand selama lebih dari dua abad, adalah satu dari sedikit kota besar di dunia yang mampu menyandingkan unsur-unsur tradisional dengan modernisme. Di sela gebung-gebung pencakar langit, Skytrain yang membelah kota dengan kereta cepatnya, jaringan kereta bawah tanah serta pusat belanja dan hiburan bertaraf internasional, situs-situs warisan kuno dari masa lampau masih tegak berdiri dan terjaga lestari. Semuanya berbaur harmonis menyuguhkan daya tarik wisata negeri gajah putih ini. Salah satu warisan kuno yang begitu menarik dan “wajib” dikunjungi adalah Wat Phra Chetuphon, atau yang lebih mudah diingat dengan sebutan singkatnya “Wat Pho”. Nama resminya sendiri cukup panjang, yaitu “Wat Phra Chettuphon Wimon Mangkhlaram Ratchaworamahawihan”. Kuil tertua dan terbesar di Kota Bangkok yang dibangun pada tahun 1668 ini begitu dikenal seantero dunia, karena di sinilah terdapat sebuah patung Buddha berukuran raksasa dalam posisi berbaring. Patung sepanjang 46 meter dengan tinggi 15 meter ini dikenal sebagai The Reclining Buddha, sementara Wat Pho, kuil yang 76

Februari 2013

ditempatinya dikenal sebagai The Temple of the Reclining Budhha yang menjadi salah satu ikon Kota Bangkok. The Reclining Buddha, sungguh sebuah karya yang begitu indah dan istimewa. Adegan tidur yang digambarkan oleh patung ini bertujuan untuk mengenang saat Sang Buddha beranjak memasuki nirwana. Seluruh tubuh patung berlapiskan emas 18 karat, sementara bagian mata dan kaki Sang Buddha berlapiskan kulit kerang mutiara. 108 lambang suci Sang Buddha terukir pada kulit kerang mutiara di bagian kakinya. Sejumlah lukisan dengan nuansa merah bergoreskan tinta emas menghiasi dindingdinding yang mengelilinginya. Wat Pho terletak di distrik Phra Nakhon, tak seberapa jauh dari Grand


Palace. Untuk memasuki kuil yang dibuka dari pukul 08.00 pagi hingga pukul 05.00 sore hari ini, setiap pengunjung dikenakan biaya sebesar 50 Baht sekali masuk, ditambah tips bagi guide yang besarnya tergantung dari jumlah pengunjung yang menggunakan jasanya. Sebagaimana layaknya objek wisata yang sekaligus juga menjadi tempat peribadatan, pengunjung diwajibkan untuk berpakaian sopan selama memasuki kuil ini. Sepatu juga harus dilepas dan diletakkan di tempat yang tersedia. Wat Pho juga menjadi biara sekaligus tempat pendidikan bagi para biksu. Dalam budaya Thai, remaja laki-laki yang telah menginjak usia 20 tahun wajib berguru di kuil selama 3 bulan untuk mempelajari nilai-nilai Buddhisme, seperti larangan untuk membunuh, berbohong, minum minuman keras, tidak boleh bercerai dan sejumlah tata nilai untuk menyikapi perkembangan modernisme di negerinya. Para gadis yang menghadapi pernikahan biasanya juga mengajak calon pasangannya untuk datang ke kuil, dengan harapan jika telah resmi kelak akan menjadi suami sekaligus ayah yang baik sesuai ajaran Buddha. Salah satu cara untuk menyampaikan permohonan dilakukan dengan memasukkan koin ke dalam mangkuk-mangkuk logam, sembari menyebutkan niat dan tujuannya. Acapkali, begitu banyaknya pengunjung yang melakukan permohonan, hingga menimbulkan bunyi gemerincing lemparan koin yang menjadi salah satu ciri ruang utama kuil ini.

Patung-patung Sang Buddha yang banyak terdapat di Wat Pho secara umum terdiri dari 3 kelompok, yaitu dalam posisi berdiri, tidur dan duduk. Alam kelompok posisi duduk terdapat 394 buah patung yang menggambarkan sejumlah makna, seperti menghentikan iblis, meditasi, memberi berkah, menghentikan kekerasan serta ketenangan. Sementara arsitektur bangunannya yang begitu khas juga menyimpan beragam makna. Adanya patung Sangkha misalnya, perpaduan wujud antara naga, garuda dan singa yang menjadi simbol perlindungan yang memadukan karakter dan kekuatan masing-masing hewan. Garuda sendiri merupakan simbol Dewa Wishnu yang melindungi rakyat dan menjadi kepercayaan rakyat Thailand bahwa raja merupakan titisan dari Dewa Wishnu. Semburan warna-warni yang menghiasi atap di sejumlah bangunan melambangkan bentuk pelangi yang dipercaya sebagai titik awal di muka bumi untuk mencapai surga. Satu hal yang menarik, Wat Pho juga dikenal sebagai tempat kelahiran sekaligus pusat pengobatan dan pemijatan tradisional khas a la Thailand. Sekolah pengobatan dan pemijatan tradisional telah dibuka di kuil ini sejak tahun 1962, berdasarkan inskripsi medis kuno yang tersimpan di dalam kuil sebagai acuan treatmentnya. Karenanya, jangan lupa untuk menyempatkan diri untuk mencoba. Dan para therapist serta pemijat tradisional terbaik telah siap untuk melayani Anda.+

Februari 2013

77


PESANGGRAHAN INFO HOTEL

Memory of the

Past

Kusuma Sahid Prince Hotel Solo Teks: Agus Yuniarso; Foto: Kusuma Sahid Prince Hotel

S

logan “where tradition, culture and service merge� langsung hangat terasa ketika menginjakkan kaki di lobi hotel yang berbentuk pendopo. Karenanyalah predikat heritage and city resort hotel begitu layak disandang oleh hotel yang menempati bekas kediaman bangsawan Surakarta ini. Kusuma Sahid Prince Hotel terletak di jantung Kota Solo yang menjadi salah satu pusat adiluhungnya budaya Jawa, tepatnya di Jl. Sugiyopranoto No. 20, di kawasan Kusumoyudan yang berada di sebelah timur Pura Mangkunegaran. Berjarak sekitar 15 kilometer dari Bandara Internasional Adisumarmo, sekitar 3 kilometer dari Terminal Tirtonadi, dan 78

Februari 2013

hanya sekitar 2 kilometer dari Stasiun Balapan. Kusuma Sahid Prince Hotel menawarkan kemewahan, kesejukan serta keramahtamahan dalam rangkaian layanannya. Dari waktu ke waktu, hotel berbintang lima ini telah menjadi pilihan bagi para konsumen, bukan hanya karena kesempurnaan dalam pelayanan yang diberikan, namun juga karena hadirnya kenangan akan kemegahan masa lalu yang hingga kini masih setia dipertahankan. Bangunan bernuansa tradisional ciri Kusuma Sahid Prince Hotel, semula dikenal masyarakat Solo dengan nama Dalem Kusumayudan. Bangunan yang

semula dimiliki keluarga Pura Mangkunegaran ini dibeli oleh Sri Susuhunan Paku Buwono X (bertahta antara tahun 1893 hingga 1933) sebagai tempat tinggal bagi putranya, Pangeran Abimanyu, putera kelima dari garwa ampeyan KBRAy. Retnopurnomo, yang setelah dewasa bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Kusumayudha. Pembeliannya sendiri sudah dilakukan sebelum Sang Pangeran lahir di tahun 1907. Dalem seluas 2 hektar ini sempat disempurnakan kembali pada tahun 1909 oleh Kanjeng Pangeran Hadiwijaya, dengan memadukan arsitektur Jawa dan Belanda. Sebagai bekas rumah bangsawan


Dari waktu ke waktu, hotel berbintang lima ini telah menjadi pilihan bagi para konsumen, bukan hanya karena kesempurnaan dalam pelayanan yang diberikan, namun juga karena hadirnya kenangan akan kemegahan masa lalu yang hingga kini masih setia dipertahankan

ternama pada zamannya, Dalem Kusumayudhan memiliki sejumlah ruang khas yang lekat dengan tradisi Jawa, seperti pendopo, pringgitan, ndalem, dan krobongan atau petanen. Dahulu, bagian pendopo menjadi tempat untuk menerima tamu-tamu, perjamuan, menggelar acara-acara tidak resmi dan menjadi tempat berlatih tari. Seperangkat gamelan terletak di sebelah kiri ruangan dan masih dilestarikan. Pendopo dengan 10 pilar putih tersebut saat ini berubah fungsi menjadi lobi hotel yang indah dan berkarakter, dengan nuansa tardisional khas alunan gending Jawa yang merdu dan anggun setiap sore harinya.

Februari 2013

79


PESANGGRAHAN INFO HOTEL Pringgitan terletak di sebelah dalam dan menyatu dengan pendopo. Sesuai namanya yang berasal dari kata ringgit atau wayang, dahulu ruangan ini berfungsi sebagai tempat dipergelarkannya pertunjukan wayang kulit. Ruangan ini sekarang bernama Pantiarjo Room dengan langitlangitnya yang tinggi. Sejumlah simbol masih dipertahankan di ruangan ini, seperti pintu-pintu dengan ukiran ornamental peninggalan Pangeran Kusumayudha dengan teraan logo PKJ, inisial dari namanya. Dalem yang menjadi bagian induk dari rumah tradisional Jawa, dahulu dipakai sebagai ruang penyelenggaraan sejumlah acara resmi. Seperti, pisowanan serta upacara-upacara dalam keluarga yang bersifat sakral. Di Dalem Kusumayudhan, ruang ini dihiasi dengan 4 buah soko guru penyangga atap yang terbuat dari kayu jati kuno berkualitas tinggi. Lantainya lebih tinggi dibanding pendopo dan pringgitan, karena dahulu siapapun yang hadir harus

Dengan nuansa tradisional dan layanan berstandar internasional, hotel berbintang lima ini menawarkan paduan antara kemewahan dan kenangan masa lalu yang terjalin harmonis 80

Februari 2013


duduk tanpa kursi atau bersila. Di tengah dalem, di antara dua buah senthong atau kamar yang mengapitnya, terdapat sebuah ruangan kecil yang disebut krobongan atau petanen. Ruangan yang menyerupai tempat tidur dihiasi kasur, bantal serta hiasan dari kain cinde yang tersusun indah disertai kelambu. Di langitlangit terdapat tunas kelapa serta seikat padi dan lampu gantung. Di depannya ditempatkan sepasang patung Sri Sadono dan Dewi Sri, kendi (tempat air) dan klemuk (tempat biji-bijian). Semuanya menjadi lambang kesuburan, kemakmuran, keberuntungan serta kebahagiaan abadi. Ruang dalem dan krobongan ini, saat ini bernama Sriwedari Room yang berfungsi sebagai ruang makan atau pertemuan. Di sebelah kiri dan kanan krobongan terdapat 4 ruang yang dahulu menjadi kamar tidur serta kamar kerja Pangeran Kusumayudha. Tiap kamar dihubungkan dengan pintu penghubung unik yang terlihat seperti lemari hias di sisi luarnya. Di antara pintupintu terdapat ruangan sempit yang dapat berfungsi sebagai tempat persembunyian serta lorong-lorong rahasia di bawahnya. Ruangan pribadi Pangeran Kusumayudha ini sekarang dilestarikan menjadi Royal Suite atau Presidential Suite, yang menjadi kamar favorit bagi para pejabat serta tamu negara yang berkunjung ke Solo.

Di Kusuma Sahid Prince Hotel, seluruhnya tersedia 121 kamar dengan berbagai pilihan fasilitas dan harga. Di antaranya, Griyadi KSPH, Standard Deluxe, Cabanas Room, Superior, Executive Suite, Princess Suite (Bungalow), Prince Suite (Luxury), serta Royale Suite. Setiap kamar dilengkapi dengan AC, televisi, telepon, mini bar, coffe maker, hair dryer, air panas dan dingin serta koneksi internet (Wi-fi). Sejumlah fasilitas juga disediakan demi memudahkan dan melengkapi kenyamanan tamu selama menginap, seperti salon kecantikan, penukaran uang asing, doctor on call, persewaan mobil, laundry & dry cleaning, massage service, postcard service, safety deporit box, spa, serta Tirtasari Swimming Pool. Layanan food and beverages tersedia di sejumlah outlet, seperti Lobby Lounge, Gambir Sekethi Restaurant, Tirtasari Pool Corner, serta Madugondo Bar yang dilengkapi dengan live music entertainment serta karaoke. Gambir Sekethi Restaurant sendiri menawarkan aneka pilihan hidangan, dari yang bercitarasa Indonesia, oriental, Jepang, vegetarian

serta Eropa. Untuk kebutuhan meeting, baik untuk acara bisnis maupun keluarga, hotel in memiliki 6 alternatif ruang dengan berbagai kapasitas, terdiri dari Anggrek Lounge (20 orang), Teratai (40 orang), Dewandaru (50 orang), Sriwedari (70 orang), Pantiardjo (100 orang), dan Tirtasari Room (500 orang). Letaknya yang strategis di pusat kota serta diapit oleh dua pusat kebudayaan, Keraton Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegaran, memungkinkan Kusuma Sahid Prince Hotel menjadi pilihan utama dalam perjalanan bisnis maupun wisata di Kota Solo. Dengan nuansa tradisional dan layanan berstandar internasional, hotel berbintang lima ini menawarkan paduan antara kemewahan dan kenangan masa lalu yang terjalin harmonis. +

Februari 2013

81


KLANGENAN

ala

KULINER

Standing

Sushi Bar Teks&Foto: Rian Farisa

K

onsep restoran yang menikmati sushi sembari berdiri memang bukan hal yang baru di Jepang, namun seorang Howard Lo memperkenalkan Standing Sushi Bar dengan konsep tersebut kepada khalayak Singapura tepat di wilayah business district di seputaran Raffles Place serta Marina Bay yang merupakan jantung ekonomi kota ini. Di kawasan yang notabene berisi para pekerja kerah putih, Standing Sushi Bar menjadi sebuah solusi untuk mengisi perut di tengah kesibukan mereka. Dengan kekuatan kecepatan penyajian, kapasitas restoran yang cukup bagi siapa saja yang tidak keberatan makan sembari berdiri, dan diiringi kualitas makanan yang baik, tidak butuh lama bagi Standing Sushi Bar untuk memperoleh berbagai penghargaan dan popularitas di sana. Tidak lama berselang, Standing Sushi Bar membuka cabang luar negeri pertamanya di Jakarta, tepatnya di La Piazza, Mall Kelapa

82

Februari 2013

Dengan tampilan seperti ini, rasanya kurang bila tidak menikmati nasi khas Jepang yang selalu tampil pulen dan sedap


Gading. Meskipun konsep makan berdiri ini tidak diaplikasikan secara khusus di Jakarta, namun kapasitas restoran yang besar dan khazanah yang sangat beragam dari menu-menu makanan khas Negeri Sakura ini, membawa Standing Sushi Bar untuk siap bersaing di ibu kota. Malam itu, Kabare berkesempatan mencoba berbagai masakan dari tema-tema

Tapi menu pembuka paling berkesan adalah yakiniku salad atau salad modern yang berisi sayur-sayuran dengan kyuri (timun Jepang) dan cherry tomato sebagai bintangnya, dicampur dengan daging sapi yang dimasak dengan cara yakiniku

berbeda termasuk tentunya, sushi dengan percampuran pengaruh kuliner Barat yang disebut juga dengan fusion. Misalnya saja pembukaan yang cukup baik ditampilkan dengan aburi shake mentai nigiri atau sushi ikan salmon setengah matang yang diberikan saus mayonnaise.Tapi menu pembuka paling berkesan adalah yakiniku

salad atau salad modern yang berisi sayur-sayuran dengan kyuri (timun Jepang) dan cherry tomato sebagai bintangnya, dicampur dengan daging sapi yang dimasak dengan cara yakiniku. Rasa asam yang lembut dan tingkat kegurihan sausnya berada pada level yang sangat seimbang. Selain itu jumlah dagingnya pun sangat mencukupi sehingga segala sesuatunya menjadi terpenuhi. Kepuasan bersantap semakin terasa dengan mencicipi tori teriyaki atau daging ayam yang diimbuhi saus teriyaki yang lebih dominan manis gurih. Apalagi ketika

kesemuanya ini ditambahkan dengan duet fusion sushi baru yaitu antara aburi hotate mentai (sushi roll berisi alpukat, crab roll, kyuri, dan ditaruh scallop serta mayonnaise di atasnya) serta spicy shake toro (salmon pedas, tuna, dan mayonnaise). Luar biasa! Dengan tampilan seperti ini, rasanya kurang bila tidak menikmati nasi khas

Jepang yang selalu tampil pulen dan sedap. Apalagi bila disandingkan dengan sanma shioyaki atau ikan sanma (sauri) yang digoreng hanya dengan penyedap berupa garam saja. Ikan yang terlihat kurus dan memanjang ini di luar dugaan sangat berisi dan padat rasanya. Bagi penikmat masakan Jepang pada umumnya, mungkin menu ini bukan yang lazim dipesan di restoran Jepang dan lebih banyak yang lebih memilih ikan yang lebih familiar seperti salmon. Namun justru ikan sanma ini memiliki rasa yang khas dan lezat, apalagi bila disantap bersama-sama. Kulitnya yang garing dan isinya yang padat saja cukup untuk membuat siapapun kenyang apalagi bila ikan sanma ini tersaji sempurna. Hanya saja, waktu itu Kabare harus memilah lemaknya yang cukup banyak dengan dagingnya yang layak Februari 2013

83


KLANGENAN

KULINER

disantap. Namun secara keseluruhan, kami berhasil menuntaskannya dengan baik dan nasi semangkuk pun habis tersantap. Ditutup dengan semangkuk es krim matcha (rasa teh hijau) yang diimbuhi kacang merah serta segelas kopi susu khas Jepang, senang rasanya kerinduan terhadap masakan Jepang yang tampil kaya, berlimpah, dan penuh warna ini terpenuhi. Mencicipi masakan Jepang, rasanya, belakangan ini merupakan satu kewajiban pilihan kuliner yang harus dipenuhi setiap beberapa waktu berselang. Meskipun persaingan tampak tidak mudah di Jakarta bagi Standing Sushi Bar dengan begitu banyaknya restoran Jepang mumpuni sebagai kompetitornya, tetap menarik untuk

disimak bahwa kualitasnya ternyata memadai dan berbagai inisiatif menarik dapat diserukan restoran ini untuk tetap bertahan bahkan mendominasi kompetisi ini. Tantangan terbesarnya adalah bagaimana tetap memperkuat kualitas citarasa makanannya serta menampilkan khazanah sushi-nya yang kaya dengan sebaik-baiknya untuk tetap menghidupi nama Standing Sushi Bar. Kita nantikan kiprah berikutnya! +

Makan Siang Sedap

dengan Menu Kalen Teks: FA Herru; Foto: Albert

G

odean, adalah daerah di barat Kota Jogja yang cukup menyimpan potensi kuliner. Selama ini, orang mengenal daerah ini sebagai sentranya penjual belut goreng yang gurih kemriuk. Belut goreng Godean sering kali diminati sebagai cemilan ringan serta untuk oleh-oleh. Ada juga belut yang diolah mangut, diolah bacem, dan lain-lain. Tapi tak hanya itu yang bisa dijumpai di sana. Masih banyak macam kuliner sedap-sedap di daerah itu. Salah satunya iwak kalen. Iwak kalen, secara arti adalah ikan yang berasal dari kalen, sungai kecil di pedusunan yang lebarnya hanya kisaran satu meteran. Jika minat, Anda cukup sambangi Gubug Iwak Kalen yang berada di Jl. Godean Km 9, Gang Mandungan, Genitem, Sidoagung, Godean. Di sini Anda dapat memilih bermacam “menu kalen�, seperti wader, kutuk, uceng, udang goreng. Tersedia juga lele dan belut. Sebagian dari iwakiwakan itu dimasak mangut. Menu yang spesial dari warung gubug ini adalah wader dan udang yang digoreng cukup garing hingga berasa kemrenyes di mulut. Menu ini disantap dengan sambal yang cukup pedas. Hmm, menu nikmat di siang bolong yang dapat membuat badan gembrobyos. + 84

Februari 2013



PAGUYUBAN

BERITA KOMUNITAS

National Day Kazakhstan Naskah&Foto: Herlan

P

ada 20 Desember 2012 yang lalu bertempat di Grand Hyatt Hotel Jakarta, Kedutaan Besar Kazakhstan mengadaan acara perayaan hari kebangsaan. Acara dibuka oleh Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia HE. Mr. Askhat T. Orazbay. Tampak hadir pada acara tersebut Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia Wardana dan para duta besar negara tetangga. +

86

Februari 2013



PAGUYUBAN

BERITA KOMUNITAS

Wiyosan Dalem ke-77 KGPAA Paku Alam IX Teks: FA Herru;Foto: Albert

K KMT Notosugito, o Notoatmojo, om Oet o i Sed KPH rso KPH Basarah Suryo Suya

88

Februari 2013

eluarga besar Kadipaten Puro Pakualaman pada Sabtu, 19 Januari 2013, lalu berkumpul bersama di Bangsal Sewatama Puro Pakualaman untuk melangsungkan resepsi Wiyosan Dalem ke-77 (menurut penanggalan Jawa) KGPAA Paku Alam IX. Wiyosan Dalem atau Tingalan Dalem merupakan acara tahunan untuk merayakan bertambahnya usia Adipati, pucuk pimpinan di Kadipaten Puro Pakualaman, Yogyakarta. Hari ulang tahun KGPAA Paku Alam IX secara tarikh Jawa, jatuh pada 7 Mulud 1871. Tampak hadir pula dalam resepsi waktu itu, Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Roy Suryo, yang juga merupakan kerabat Puro Pakualaman. Seperti tahun-tahun sebelumnya, perayaan Wiyosan Dalem KGPAA Paku Alam IX selalu dimulai dengan upacara ngapem sehari sebelumnya. Puncak acara adalah resepsi itu sendiri. Di kesempatan ini, KGPAA Paku Alam IX memberikan pangkat baru atau kalenggahan anyar kepada 128 abdi dalem Pakualaman, mulai dari tingkat jajar hingga bupati nayaka. Sekitar pukul 09.00 acara dimulai dengan arak-arakan dua bregada prajurit Pakualaman dari luar


kompleks Pakualaman menuju halaman Bangsal Sewotomo. Selanjutnya, sejumlah sesajian, berupa apem, tumpeng, ingkung, jenang, dan lain-lain, diarak menuju Masjid Gede Pakualaman dengan diiringi prajurit untuk dibagikan ke masyarakat. Dalam gelaran Wiyosan Dalem ini, dipentaskan pula taritarian, seperti srimpi gambir sawit ciptaan Paku Buwono X yang dihadiahkan ke BPH Seno, Teguh, BPH Danardono Pakualaman.+

BRAy Risa, Hj. Haryadi, Ibu

Dani


GUNEMAN

OBROLAN SINGKAT

Tedy Alamsyah (Direktur Utama BPR Danagung Bhakti)

Pahami Roh UKM I Teks: FA Herru; Foto: Albert

ndustri perbankan telah menjadi rohnya. Hal itu diakui oleh Tedy Alamsyah, direketur utama BPR Danagung Bhakti sekaligus ketua Perbarindo DIY. Terhitung lebih dari 12 tahun, Tedy telah berkecimpung di dunia bank perkreditan rakyat, dan sejak tahun 2000 mulai memimpin BPR Danagung Bhakti. Dengan waktu selama itu, pastinya ia telah banyak mencecap asam garam dunia ini. Dari obrolan ringan dengan Kabare tempo hari, tersirat bahwa Tedy sungguh-sungguh mengabdikan dirinya dan menjalani pekerjaan ini dengan hati. Salah satu buktinya, ia merasa perlu menyelami hati dan ranah para pelaku UKM yang memang menjadi nasabah utama BPR. Keyakinan Tedy ini membuatnya lantas masuk dalam dunia para nasabahnya itu, dengan ikut bergelut di usaha bidang kuliner. “Di tahun ini saya jalani usaha kuliner khas Jogja, gudeg. Ini usaha rekanan. Saya juga sudah punya rencana selanjutnya untuk tahun depan,” ujar pehobi olahraga ini. Menerjuni usaha kuliner sebenarnya sudah dijajalnya sejak lebih kurang empat tahun belakangan. Tapi tampaknya dewi fortuna belum berpihak, sehingga usaha kuliner yang terdahulu terpaksa ditutup. Membuka usaha di bidang kuliner di Jogja,

menurut Tedy, memang sangat menjanjikan keuntungan yang lumayan. Meski begitu masalah untung rugi itu menjadi nomor sekian. Yang terpenting baginya, dengan berdagang ia bisa menjadi seorang yang posisinya sama dengan para nasabahnya. “Usaha mayor saya itu kan berhubungan langsung dengan pelaku usaha kecil menengah. Jadi kalau saya tidak memiliki sense yang sama seperti mereka, saya merasa akan tidak nyambung dengan mereka. Dengan menerjuni kuliner, saya akan tahu rohnya sebagai pelaku usaha kecil menengah dan paham akan keinginan-keinginan mereka. Itu yang terpenting,” terang Tedy menutup obrolan.+

Yani Hartoto (Ketua Batavia Bicycle Club)

Fokus Kegiatan Sosial Teks: FA Herru; Foto: Budi Prast

S

ering kita mendengar kata sosial, dan yang timbul di pikiran kita adalah kegiatan yang berhubungan dengan kepedulian antarsesama. Peduli terhadap sesama memang telah lama menjadi salah satu ciri khas dan budaya masyrakat Indonesia sebagai bangsa Timur. Realita bencana alam yang jamak terjadi di sekitar kita belakangan, kemudian memang memunculkan semakin banyak perhatian orang untuk membantu mereka yang terkena dampaknya. Kegiatan sosial pun lalu banyak menjadi agenda perusahaan, kelompok atau komunitas, paguyuban masayarakat, bahkan individu. Meskipun memang agenda sosial yang mereka lakukan tidak hanya membantu korban bencana, toh apapun itu tentu digerakkan atas dasar rasa kemanusiaan. Seperti halnya yang

90

Februari 2013

dilakukan komunitas ibu-ibu pejabat dan pengusaha yang tergabung dalam Batavia Bicycle Club (BBC). Sesuai namanya, komunitas ini merupakan komunitas pesepeda. Komunitas serupa sekarang ini memang sedang banyak bermunculan dan menjadi trend. Tak sedikit juga dari mereka yang kegiatannya di ranah sosial. “Dasar dari kegiatan kami adalah bersepeda untuk sehat. Tetapi, selain itu kami juga fokus pada kegiatan sosial. Kami memang telah bersepakat untuk saling memperhatikan satu sama lain dan berbuat sesuatu yang tujuannya membantu sesama yang memang membutuhkan pertolongan,” terang Yani Hartoto, ketua BBC. Menurutnya, sering kali BBC memberikan sumbangan sosial selagi mereka bersepeda. “Kami pun sering kali dengan spontan memberi sumbangan atau bantuan ketika mendengar di mana ada bencana yang berdampak kerugian pada masyarakat. Seperti saat terjadi bencana di Situgintung, erupsi Merapi, kebakaran, dan lain-lain,” tambahnya, menutup bincang.+


Lia Mustafa (Ketua BPD APPMI DIY)

Kebersamaan demi

Inspirasi dan Semangat Berkarya Teks&Foto: Agus Yuniarso

S

egudang kegiatan di berbagai organisasi dan komunitas, ternyata tidak mengurangi semangat dan produktivitasnya dalam berkarya. Kesibukan itu justru semakin memicu produktivitas dalam menciptakan karya-karya terbaiknya. Adalah Lia Mustafa, sosok perancang busana yang juga dikenal aktif di berbagai organisasi dan komunitas di kotanya, Yogyakarta. Sebut saja Lions Club Indonesia, Junior Chambers, komunitas paint ball, off road, atau salsa. Kesibukannya pun semakin lengkap ketika Lia juga dipercaya menjadi Ketua BPD Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) DIY untuk periode 2011-2016. “Kebersamaan saat bergabung dengan banyak komunitas justru memudahkan lahirnya inspirasi dan semangat baru dalam berkarya,” tuturnya saat ditemui Kabare di sela Rakerda BPD APPMI DIY di Bebek Plengkung Resto & Café, Januari 2013 lalu. Baginya, organisasi dan komunitas menjadi bagian dari rangkaian proses mengasah kemampuan menuju kedewasaan dalam berkarya. Kebersamaan pulalah yang menjadi andalan bersama

rekan-rekannya dalam mengembangkan dunia mode di Yogyakarta melalui APPMI. Program utama yang telah dicanangkan adalah meningkatkan kinerja dan komitmen profesionalisme perancang busana. Sejumlah agenda telah disiapkan di tahun 2013 ini, diantaranya pembukaan gerai khusus APPMI, partisipasi di Indonesia Fashion Week dan Jogja Fashion Week, dan sejumlah even fesyen lainnya. “Dengan kerjasama yang baik, insya Allah semua program kerja akan terlaksana sebagaimana yang direncanakan,” kata pemilik rumah busana House of L'Mar ini.+

Widihasto Wasono Putro (Direktur Operasional dan Pemasaran PD Jogjatama Vishesha)

“Biarkan Sistem yang Bekerja,

Bukan Orangnya”

Teks & Foto: Agus Yuniarso

A

ktivitas di ranah politik dan kesibukan dalam lingkungan manajemen pada dasarnya sama, tak jauh berbeda. Meski secara teknis boleh jadi memang berbeda, namun keduanya menuntut keseriusan dan tanggung jawab penuh untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Karenanya, ketika harus beranjak dari “jalanan” menjadi “kantoran”, hal itu tak menjadi beban berarti bagi Widihasto Wasono Putro, Direktur Operasional dan Pemasaran PD Jogjatama Vishesha, yang sebelumnya lebih banyak dikenal sebagai aktifis di Sekretariat Bersama Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta. “Keduanya juga harus dilakukan dengan semangat membina hubungan baik ke berbagai pihak, dari kalangan birokrat, pengusaha hingga berbagai

elemen masyarakat,” tutur Hasto. Dunia manajemen pun bukan hal baru baginya, karena sebelum dikenal sebagai aktivis telah banyak berkiprah di bidang konsultasi manajemen. Aktivitas sebagai konsultan manajemen memang tak banyak publisitas, beda dengan aktivitas politiknya. Akumulasi pengalaman itulah yang sedikit demi sedikit diterapkannya di PD Jogjatama Vishesha sebagai pengelola XT Square, sebuah pasar seni dan kerajinan yang diharapkan bisa segera tampil sebagai destinasi wisata unggulan di Yogyakarta. “Manajemen yang baik memungkinkan sebuah sistem bekerja, bukan orangnya. Jika kami masih banyak bekerja sendiri, berarti sistemnya belum berjalan dengan baik,” kata Hasto. Target yang tidak mudah untuk mengelola sebuah pasar baru serta ekspektasi masyarakat yang begitu yang tinggi, justru semakin menambah semangatnya untuk membawa XT Square menjadi destinasi wisata yang layak diunggulkan, sekaligus menjadi kebanggaan masyarakat Yogyakarta.+

Februari 2013

91


BIYEN SAIKI DULU & KINI

Balai Yasa Yogyakarta

Foto: Koleksi Tropenmuseum (Tidak diketahui)

Foto: Albert (2013)

92

Februari 2013


KONSULTASI

LAKON LAKU

MASALAH KESEHATAN Saya membaca Kabare di sebuah hotel dan tertarik dengan kolom bapak. Saya ingin konsultasi mengenai kondisi kesehatan saya. Sudah dua tahun ini saya sangat menderita karena sakit, hingga membuat saya keluar dari pekerjaan. Sampai sekarang belun ketahuan apa sebenarnya penyakit saya. Keluhan saya, pada bagian kelopak mata selalu ingin tertarik ke bawah, bagian rahang terasa kaku, tangan saya selalu kesemutan, dan semakin hari semakin tambah berat. Dari hasil pemeriksaan laborat, hasinya normal dan baik. Saya sudah pergi ke berbagai macam pengobatan, baik alternatif maupun kedokteran, namun tidak ada hasilnya. Bahkan banyak yang menyatakan bahwa penyakit saya tidak wajar. Mohon bantuan bapak sebetulnya saya sakit wajar atau tidak. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih. Ibu Selvi di Bandung Jawab Ibu Selvi di Bandung, melihat foto dan membaca surat Ibu, maka dapat saya haturkan bahwa sebenarnya Ibu menderita penyakit wajar. Jenis penyakit Ibu ini disebabkan oleh virus, dan penyakit ini disebut mytenia graffie. Ini merupakan penyakit yang sangat langka. Saya akan membantu ibu dan akan segera saya paketkan obatnya. Untuk lebih jelasnya, silakan datang ke tempat praktik saya di Jl. Kesehatan No 74, Jakarta. Doa saya untuk kesembuhan Ibu.

MASALAH KELUARGA Pak Gembong, saya sangat tertarik berkonsultasi setelah membaca kolom bapak dalam Majalah Kabare. Ini mengenai kondisi anak saya yang selalu membuat ulah dan mempermalukan keluarga. Saya mempunyai 4 orang anak dan anak yang nomor 1 inilah yang selalu membuat ulah. Padahal harusnya dia menjadi contoh adik-adiknya. Anak nomor 2, 3 dan 4 semua sudah selesai kuliah dan bekerja. Anak nomor 1 kuliahnya gagal. Dari SMP sampai sekarang hidupnya hanya selalu menuntut. Emosionalnya tinggi dan tidak ada yang ditakuti. Bahkan dengan orangtua tidak pernah bisa menghormati. Padahal dari kecil saya didik dengan baik. Namun sejak lulus SD mengalami perubahan. Pernah saya bawa ke psikolog tetapi sikapnya belum pernah berubah. Dia sangat membenci saudara-saudaranya serta ibunya. Komunikasi hanya bisa dengan saya sebagai ayahnya. Mohon bantuan bapak, sebetulnya anak saya ini apakah ada kelainan kejiwaan atau karena hal-hal yang gaib yang membuat sikap dirinya seperti itu. Saya harus bagaimana? Atas bantuan bapak, kami haturkan terima kasih. Bapak Bepe di Surabaya Jawab Bapak Bebe di Surabaya. Melihat surat dan foto putra Bapak maka dapat saya haturkan bahwa kondisi putra Bapak sebetulnya mempunyai suatu kelainan kejiwaan yang disebut shizouphrenia (berkepribadian ganda). Penderita shizouphrenia selalu berhasilunasi dan selalu seakan-akan mendengar bisikan. Mempunyai sifat kecurigaan yang tinggi, antisosial, mempunyai sifat ego yang sangat kuat. Untuk menangani kasus ini diperlukan psikiatri (doter jiwa). Karena apabila dibiarkan akan bertambah parah dan membahayakan. Saya akan membantu menangani kasus Bapak. Silakan datang ke tempat praktik saya di Yogyakarta, di Jl. Sugeng Jeroni No 18 A. Demikian terimakasih.

MASALAH USAHA Pak Gembong yang baik, membaca Kabare membuat saya ingin konsultasi dengan bapak. Saya seorang pensiunan pegawai BUMN. Saya masih mempunyai tanggungan anak yang masih kuliah dan sekolah, sehingga hasil pesangon saya yang sangat terbatas akan saya gunakan untuk usaha. Saya mencoba beberapa usaha di bidang peternakan dan pertanian selalalu mengalami kegagalan. Sehingga saya sekarang agak ragu-ragu untuk melakukan usaha atau wirauasaha. Sementara kalau saya tidak usaha, uang pesangon saya tidak cukup untuk membiayai anak-anak saya. Mohon bantuan bapak, usaha yang cocok untuk saya apa? Atas bantuan bapak, kami ucapkan terima kasih. Bapak Riyanto di Cilacap Jawab Membaca surat dan melihat foto Bapak, dapat saya haturkan bahwa jenis usaha yang cocok untuk Bapak, dengan modal kecil tetapi mempunyai potensi untuk berkembang, yaitu usaha kuliner. Bapak bisa membuat usaha warung makan yang mempunyai menu khas, seperti misalnya warung angkringan yang mempunyai tempat yang bersih, dan semuanya dimasak mengunakan arang. Juga menyediakan minuman yang khas dengan berbagai macam snack dan nasi kucing. Atau, Bapak juga bisa membuat usaha berdagang aneka gorengan yang higienis dan unik, seperti singkong keju atau pisang goreng keju yang semuanya berbentuk kecil (unyil). Ini merupakan usaha yang belum banyak dilakukan di daerah Bapak. Apabila Bapak ingin usaha seperti yang saya anjurkan, silakan datang ke tempat praktik saya. Demikian, terima kasih.

Diasuh oleh: KRMH Ir Gembong Priyatmo Danudiningrat Tak ada kehidupan yang berjalan tanpa problema. Namun selalu ada jalan keluar. Kirimkan problema yang Anda hadapi lengkap dengan data diri dan foto, lebih baik surat ditulis dengan tangan. Pak Gembong akan membantu memecahkan problema Anda. Surat dapat dikirimkan ke: Redaksi Majalah Kabare Jl. Pacar 67A Baciro,Yogyakarta Telp. +62 274-562887, Fax. +62 274-558072 e-mail: info@kabaremagazine.com www.kabaremagazine.com

Februari 2013

93


JERON BETENG

BERITA SINGKAT

Boost Your Sales for 2013

Go All Out‌!!! Teks: Della Yuanita;Foto: Albert

I

tulah tema seminar yang digelar oleh Asosiasi Manajemen Indonesia (AMA) Yogyakarta bekerjasama dengan Kabare Production. Tak tanggung-tanggung, seminar ini menghadirkan James Gwee TH, MBA, seorang trainer dan motivator yang dijuluki sebagai Indonesia's favourite speaker & trainer, sekaligus seorang founder CARE for the Nation. Acara yang digelar di The Sahid Rich Jogja Hotel,

Yogyakarta, Sabtu, 12 Januari 2013 ini dapat dikatakan sebagai langkah awal menuju kesuksesan. Dalam seminarnya, James Gwee mengatakan kepada hampir 700 orang yang hadir bahwa setiap orang adalah sales. Karena, disadari atau tidak, setiap hari kita melakukan kegiatan sales. Ada beberapa hal yang harus diketahui oleh manusia mengenai bagaimana cara untuk selling, yakni pentingnya leads atau bank nama, bagaimana cara membuat janji dengan klien hingga mempresentasikan produk serta meyakinkan klien sehingga tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan. Hal itu adalah sebagian kecil dari apa yang disampaikan oleh James Gwee dalam seminarnya. Dengan gaya bahasa yang ringan, dirinya mampu menyampaikan tips-tips praktis dan mudah dipahami oleh para peserta. Meskipun berkewarganegaraan Singapura, namun James Gwee sangat menguasai bahasa Indonesia. Penyampaiannya yang humoris dan praktis serta penuh energi mampu memotivasi dan memikat para peserta. +

Komitmen

Rumah Sakit JIH untuk Pelayanan

Terpadu

Ibu-anak

Teks&Foto: Anis

R

umah Sakit JIH sebagai rumah sakit berstandar internasional, semakin komit dalam hal peningkatan layanan kepada pasien. Salah satu layanan unggulan JIH adalah pelayanan kesehatan ibu dan anak. Layanan berkualitas diberikan bukan hanya dengan kehadiran poliklinik anak 24 jam, ruang UGD yang ditangani langsung oleh dokter spesialis anak, solusi khusus bagi orangtua yang anaknya sedang dalam kedaan sakit atau emergency, namun juga layanan yang diberikan dalam bentuk ruang rawat inap anak yang didesain khusus untuk kenyamanan anak. JIH juga melayani kelas edukasi bagi ibu hamil. Seperti, senam hamil, edukasi inisiasi menyusui dini, breastcare, edukasi masa nifas, edukasi pemberian ASI yang disesuaikan dengan motto “keluarga sehat, keluarga JIH�. 94

Februari 2013

Herry Zudianto, SE, Akt, MM selaku komisaris utama RS JIH, menyampaikan, tren saat ini mulai dikembangkan wisata kesehatan, maka ia berharap nantinya JIH akan menjadi rujukan bagi masyarakat untuk menikmati layanan kesehatan berkualitas dengan standar internasional. Semenetara itu, direktur keuangan JIH, Bambang Pediantoro, SE, MM, CPHR menambahkan, untuk tahun 2013 ini JIH menfokuskan diri pada 3 kegiatan, yakni pembangunan gedung baru untuk rehab medik dan medical fitness, pembukaan lapangan tenis untuk calon priority membership/private customer, dan re-zoning atau pemanfaatan ruang-ruang terbatas untuk ruang rawat inap. +


Pembukaan

Kantor Lembaga Pengembangan Investasi dan

Perdagangan

Slowakia di Jakarta Teks&Foto: Herlan

12 Tahun

Zikin Berkarya

“Inspirasi Anak Negeri” Teks: Farid Imawan; Foto: ist

P

eragaan busana dari desainer Zikin, tertuang dalam pergelaran “12 Tahun Zikin Berkarya : Inspirasi Anak Negeri”, pada Minggu 23 Desember 2012 lalu di Gedung Aswaja, Pekalongan. Sebuah persembahan peragaan busana di tanah kelahirannya Pekalongan, dengan 100 busana dari ide kreatif Zikin, ditampilkan kepada masyarakat, keluarga dan rekanan bisnisnya. Karya-karya Zikin dalam show ini terdiri dari 9 sequence. Masingmasing sequence menampilkan tema yang berbeda, yaitu kasual, kebaya encim modifikasi, oriental cocktail, formal, ethnik, tambang, I’am a gypsi, moslem I, dan moslem II. Paduan garis rancang modern dan tradisional tertuang dalam karya-karya Zikin di pagelaran ini. +

D

alam menghadapi persaingan ekonomi global antarnegara yang kian kompleks. Slowakia berupaya untuk memperluas jaringan ekonominya di Indonesia dengan mendirikan kantor lembaga pengembangan investasi dan perdagangan Slowakia dengan nama ISARIO. Peresmian kantor tersebut bertempat di Gedung Bellagio Kuningan dan diselanggarakan pada 9 Desember 2012 lalu. Acara peresmian dibuka oleh Menteri Ekonomi Slowakia HE. Mr. Thomas Malatinsky, dan turut hadir pada acara tersebut Duta Besar Slowakia HE. Mr. Stevan Rozkopal, serta Duta Besar Indonesia untuk Slowakia HE. Mr. Djumantoro Purbo. +

Gathering BP2KY

denganInsan Pariwisata

Jogja D

Teks: Farid Imawan;Foto: ist

alam rangka menyinergikan kalangan insan pariwisata dan stakeholder, Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta (BP2KY) mengadakan gathering di Hotel Melia Purosani, pada Minggu, 23 Desember 2012 kemarin. Acara ini dihadiri walikota Yogyakarta, Hariyadi Suyuti. Dalam sambutannya, walikota mengatakan bahwa peningkatan jumlah wisatawan ke Jogja dibarengi dengan pembangunan hotel-hotel baru, diharapkan dapat bersinergi dengan pelaku pariwisata, pemerintah, maupun stakeholder. Sementara itu, menurut Ketua BP2KY Deddy Pranowo

Eryono, terjalinnya sinergi antara para pelaku pariwisata, baik pemerintah, PHRI, Asita, stakeholder, maupun dukungan dari media, akan membuat tata kelola pariwisata semakin baik dan maju. Untuk program BP2KY sendiri di tahun 2013 ini akan lebih mengembangkan pasar dengan meningkatkan potensi market di berbagai negara, mengembangkan positioning citra Jogja, melalui wisata minat khusus, iklan, website, maupun artikel pariwisata, serta program pengembangan kemitraan dengan para pelaku pariwisata.+

Februari 2013

95


JERON BETENG

BERITA SINGKAT

Shangri-La Hotel Surabaya

Rayakan HUT ke-18 Teks: Julius Wicaksono;Foto: Istimewa

S

hangri -La Hotel Surabaya kembali merayakan ulang tahunnya yang ke-18 pada 18 Januari 2013. Untuk merayakan saat istimewa, diadakan pemotongan kue ulang tahun berbentuk miniatur gedung hotel Shangri-La Surabaya yang diselenggarakan di lobi Shangri La Hotel, bersama delapan belas orang beruntung yang di antaranya merupakan pemenang lomba foto Shangri-La Hotel, Surabaya. Tiga orang pemenang dari lomba foto

mendapatkan hadiah menginap di kamar Deluxe dan makan di Restoran Jamoo. Lima belas orang beruntung lainnya dari hasil pengundian kartu nama juga mendapatkan hadih menginap di kamar Deluxe, makan di Jamoo, Shang Palace, Nishimura dan Portofino serta menikmati perawatan SPA. Selain acara pemotongan kue, juga diadakan acara pameran foto Shangri-La Hotel mulai dari awal pada saat pembuatan maket, proses pembangunan, hingga renovasi kamar dan fasilitas yang telah dilakukan sampai saat ini. Tim manajemen hotel persiapkan hadiah dan sertifikat kepada seluruh karyawan hotel, terutama untuk 85 orang karyawan yang telah bekerja selama lebih dari 18 tahun. Tim manajemen bersama dengan chef menyiapkan menu spesial di Horizon CafĂŠ, kantin karyawan. General Manager, Martin Brenner beserta Executive Committee dan pimpinan departemen melayani seluruh karyawan dengan menghidangkan menu makan siang sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan atas dedikasi para karyawan. +

APPMI DIY Siap Ramaikan

Indonesia Fashion Week 2013 Teks&Foto: Agus Yuniarso

B

PD Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) DIY akan terlibat dan menyemarakkan salah satu agenda fesyen terbesar di Indonesia, yaitu Indonesia Fashion Week 2013 yang akan digelar pada tanggal 14-17 Februari 2013 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Jakarta. Hal tersebut disampaikan dalam konferensi pers yang digelar di Bebek Plengkung Resto & CafĂŠ, 24 Januari lalu. Dalam even akbar ini, delegasi Daerah Istimewa Yogyakarta akan diwakili oleh 12 desainer, dimana 8 orang di antaranya akan memajang sejumlah karya di atas runway. Mereka adalah Lia Mustafa, Afif Syakur, Dewi Syifa, Sugeng Waskita, Philip Iswardono, Rosso, Dandy T. Hidayat dan

96

Februari 2013

Isyanto. Masing-masing desainer akan menampilkan 10 outfit koleksi. Khusus dalam sesi ulang tahun APPMI yang digelar di hari terakhir, masing-masing desainer akan menampilkan 5 outfit koleksinya. Setiap desainer juga memajang koleksi unggulannya dalam pameran pada 3 booth yang telah dipersiapkan khusus atas nama Jogja Corner 1, Jogja Corner 2, dan Jogja Corner 3. Selain kedelapan desainer yang terlibat dalam

fashion show, 4 orang desainer hanya terlibat dalam pameran saja, yaitu Amin Hendra Wijaya, Indraswarie, Mia Ridwan dan Ratri Kristiani.+


Meriahnya

Grebeg Maulud di Yogyakarta Tek: Julius Wicaksono; Foto: ist

P

agi hari, 24 Januari lalu, Yogyakara bercuaca sangat cerah. Ribuan masyarakat di kota itu maupun wisatawan antusias memadati Alun-alun Utara untuk menyaksikan sekaligus berpartisipasi dalam Grebeg Maulud. Acara ini rutin diadakan setiap tahun untuk memperingati Maulud Nabi Muhammad SAW. Selain itu, acara budaya ini juga merupakan puncak acara perayaan Sekaten. Grebeg sendiri berasal dari kata grumebeg yang artinya riuh dan ramai. Acara ini digelar oleh Keraton Yogyakarta sebagai ungkapan rasa syukur. Gunungan yang diarak dari Pagelaran Keraton Jogja menjadikan simbol kemurahan hati seorang raja yang dalam makna Jawa dapat disebut kekucah Dalem. Sosok raja digambarkan sebagai pemimpin yang mengayomi dan menyenangkan rakyatnya. Dalam Grebeg ini, Keraton mengusung 7 buah gunungan yang berisi hasil bumi. Keluarnya 7 buah gunungan tersebut dikawal oleh 12 bregodo yakni 10 bregodo prajurit Lombok Abang dari Kraton Yogyakarta dan dua bregodo prajurit Plangkir dari Kadipaten Pakualaman. Gunungan diarak ke tiga tempat, yaitu Kantor Gubernur DIY, Pura Pakualaman, dan Masjid Agung Kauman. Gunungan yang dirayah tersebut dipercaya oleh masyarakat bisa mendatangkan berkah bagi yang mendapatkan. +


JERON BETENG

BERITA SINGKAT

Citilink Buka Rute Penerbangan Baru Teks: Julius Wicaksono; Foto: ist

C

itilink, anak perusahaan PT. Garuda Indonesia Tbk untuk jasa penerbangan berbiaya murah (LCC), terus memperluas kota tujuan penerbangannya. Rabu 23 Januari 2013, Chief Executive Officer (CEO) PT. Citilink Indonesia, Arif Wibowo, mengumumkan pembukaan rute baru penerbangan Balikpapan-Solo (BPN-SOC) pulang pergi (PP) dan BalikpapanYogyakarta (BPN-JOG) PP setiap hari. Pilihan waktu penerbangan di pagi hari dari dan menuju Balikpapan telah mempertimbangkan dengan cermat kebutuhan konsumen, mengingat Balikpapan adalah kota yang mumumnya menjadi tujuan para pebisnis, kalangan profesional, dan industri. Di sisi lain, ungkap Arif, “rute ini juga menjadi alternatif wisatawan, pelajar dan mahasiswa, mengingat dua kota ini juga merupakan pusat pendidikan dan wisata.” Arif juga mengemukakan, di masa datang Citilink akan terus melakukan penambahan frekuensi dan rute untuk mengakomodasi tingginya pengguna transportasi udara. Dengan penambahan rute BalikpapanSolo dan Balikpapan-Yogyakarta, Citilink telah melayani 110 frekuensi penerbangan ke berbagai kota di wilayah Indonesia setiap harinya. +

Parador Hotels & Resorts

Siap Operasikan 99 Hotel Sampai 2024

Teks: Julius Wicaksono; Foto: ist

S

etelah resmikan 4 hotel pada 12 Desember 2012, Parador Hotels & Resorts meresmikan diri sebagai manajemen perhotelan baru yang siap bersaing dengan operator hotel lain, baik lokal maupun internasional. Saat ini, Parador Hotels & Resort menawarkan jaringan Hotel, Kondotel, Serviced Apartments dan Resort. “Target kami akan membuka dan mengoperasikan 99 hotel dalam 12 tahun, terhitung sejak tahun 2012 sampai dengan 2024,” ungkap Ricky Theodores selaku Vice President Parador Hotels & Resorts dalam acara peresmian brand Parador Hotels & Resorts, 22 Januari lalu. Dalam presentasinya, Ricky menyampaikan visi dan misi

98

Februari 2013

Parador yang cukup jelas yaitu menjadi operator hotel terbesar berbasis di Indonesia dengan standar kualitas terbaik dan memiliki konsep pelayanan “Modern Asian Hospitality” di setiap lininya. Dua jam acara diisi juga dengan pengumuman pemenang lomba desain seragam receptionist hotel ATRIA dengan tema Tribute to Batik, kemudian dilanjutkan dengan pengumuman kontes Fame Express Yourself, mengekspresikan diri dengan video rekam yang berhubungan dengan Fame Hotel. Dalam presentasinya, Ricky Theodores juga memastikan akan memberikan kualitas terbaik, menciptakan kepuasan pelanggan dan melakukan segala sesuatunya dengan intergritas tinggi melalui hotel-hotelnya. +


Prof. Dr. Bambang Cipto, MA.

Jabat Rektor UMY Teks: Bungtarjo; Foto: ist

B

Reuni dan Syukuran

38 Tahun

PAPMI Jogja Teks & Foto: Agus Yuniarso

S

ejak berdiri tahun 1970 atas prakarsa Ali Sadikin, Gubernur DKI Jakarta kala itu, PAPMI (Perhimpunan Perancang Mode Indonesia) telah berkembang di berbagai kota besar di seluruh Indonesia. Saat itu, Cabang PAPMI antara lain berdiri di kota Bandung, Semarang, Jogja, Solo, Surabaya, Medan, Palembang dan Ujung Pandang. Namun seiring perjalanan waktu, karena satu dan lain hal, hanya tinggal PAPMI Jogja yang masih eksis hingga hari ini. Bertempat di Kraton Kilen, 19 Januari 2013 lalu, Syukuran peringatan HUT ke-38 PAPMI Jogja ditandai dengan serah terima jabatan Direktur LPK PAPMI Jogja, dari Dra. Mirsawati, MSi. kepada GKR Condrokirono. Acara ini sekaligus menjadi ajang reuni dan kangen-kangenan yang dihadiri oleh anggota dari berbagai generasi, serta pemberian tanda mata kepada sejumlah tokoh dan insan mode yang telah banyak menyumbangkan pemikiran, waktu dan tenaganya demi pengembangan dunia mode di Kota Yogyakarta. GKR Hemas mengharapkan agar kepengurusan yang baru dapat membawa PAPMI lebih maju dan berkembang, untuk meneruskan cita-cita dan perjuangan generasi pendahulunya. “Semoga PAPMI Jogja terus berdiri tegak dalam zaman yang senantiasa berubah dengan tetap mengedepankan kepribadian bangsa,” demikian pesan GKR Hemas dalam sambutannya. +

erlangsung 31 Desember 2012, pelantikan rektor baru Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dilakukan oleh ketua Majelis Dikti PP Muhammadiyah, Chairil Anwar. Bertempat di Ruang Sidang AR. Fakhruddin B Kampus Terpadu UMY hadir, tampak hadir dalam acara tersebut Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Kopertis wilayah V, dosen-dosen UMY serta sejumlah tamu undangan. Prof. Dr. Bambang Cipto, MA menjabat rektor masa bakti 2012-2016 menggantikan rektor sebelumnya Ir. M. Dasron Hamid, MSc. Sebagai rektor baru, Bambang mengucapkan janji pelantikan. “Untuk menjalankan kemaslahatan Muhammadiyah, maka dengan bersungguh-sungguh akan menegakkan nilai-nilai Muhammadiyah dan kepribadiannya, mengetahui perundangundangan dan penyelenggaraannya, serta membimbing para mahasiswa maupun staf di segala kebijakan dan tindakannya. Saya berjanji berpegang teguh pada pedoman Al Quran dan sunnah Rasul, mematuhi peraturan perundangan di perguruan tinggi, dan mampu membina semangat kebersamaan dan kerukunan dalam lingkungan kerja dan juga dalam menjalani kerjasama dengan persyarikatan Muhammadiyah.” Dalam sambutannya, Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Malik Fajar, menyatakan bahwa pendidikan itu tidak akan pernah ada akhirnya. “Adanya pendidikan dapat menumbuhkan dan membangun generasi yang akan datang dengan lebih baik. Karena itulah, pendidikan tidak ada akhirnya, selalu memulai lagi dari satu titik ke titik berikutnya,” ujarnya. +

Februari 2013

99


JERON BETENG

BERITA SINGKAT

Seni Perawatan Tubuh di Nurkadhatyan The Ritual Spa Teks&Foto: Agus Yuniarso

U

ntuk memberikan pelayanan terbaik kepada para tamunya, Royal Ambarrukmo Yogyakarta sejak Januari 2013 lalu menghadirkan sebuah fasilitas baru, yaitu Nurkadhatyan The Ritual Spa yang menawarkan seni perawatan tubuh ala Jawa Kuno. Warisan

orisinal dari Keraton Kasultanan Yogyakarta ini menjadi layanan yang sangat eksklusif, karena hanya tersedia di Royal Ambarrukmo Yogyakarta. Nurkadhatyan yang berarti “cahaya dari keraton” adalah konsep perawatan tubuh yang memadukan proses ritual ragawi yang diilhami gerakan tari Jawa untuk melakukan pemijatan dengan minyak hangat (konyoh) pada titik-titik energi (lenging bandawasa) dengan sentuhan halusnya kain sutera (lumarabing sutera). “Dhawuh pelestarian seni ini datang langsung dari GKR Hemas dan direalisasikan oleh kelima putrinya,” ungkap Hj. Worro H. Astuti, master

therapyst Nurkadhatyan The Ritual Spa. Menu yang ditawarkan pun kemudian mengabadikan nama-nama kelima putri Sri Sultan sesuai karakter masing-masing, yaitu: Nurmalita Treatment untuk mengatasi penuaan, Nurmagupita Treatment untuk meningkatkan gairah, Nurkamnari Treatment untuk mencerahkan kulit, Nurjuwita Treatment untuk menenangkan dan Nurwijareni Treatment untuk meningkatkan vitalitas. Keunikan proses perawatan ini, dimana sebelum pemijatan dimulai akan dilakukan ritual membentangkan kain sutera halus pada tubuh yang dilanjutkan dengan pemijatan atau perawatan dan diakhiri dengan ritual ngunjuk jampi atau minum jamu segar. +

Moment of Culture, Kolaborasi Budaya

Jawa-Jepang

di The Phoenix Hotel Teks&Foto: Agus Yuniarso

B

ertempat di 1918's Terrace Lounge, The Phoenix Hotel Yogyakarta bekerjasama dengan perancang busana Rosso menggelar acara Moment of Culture High Tea Fashion Show, 12 Januari 2013 lalu. Peragaan busana karya Rosso ini diawali dengan penampilan kolaborasi tari Jawa dan Jepang yang dibawakan sendiri oleh Rosso bersama Ai Hasuda, seorang seniman Jepang, dengan dukungan penari senior Siti Sutiyah Sasmintadipura serta lantunan geguritan oleh Bambang N. Singgih. Sosok Rosso dikenal sebagai perancang busana yang memiliki ciri khas pada jahitan, desain yang kontemporer serta penggunaan pewarnaan alami sehingga lebih ramah lingkungan. Karyakaryanya banyak diminati kalangan muda karena gaya busananya yang bersifat semi resmi, casual dan etnik. Sejumlah pengharaan

100

Februari 2013

telah diraihnya, baik di dalam maupun luar negeri. Rosso juga giat menggelar pameran sekaligus memberikan kursus singkat tatacara membatik dengan pewarnaan alami. High Tea Fashion Show yang telah berlangsung sejak tahun 2010 ini digelar berkala oleh The Phoenix Hotel sebagai bentuk apresiasi terhadap perkembangan dunia fashion di Kota Yogyakarta. Secara berkala, dilakukan kerjasama dengan sejumlah desainer kondang Kota Yogyakarta yang sekaligus menjadi ajang bagi mereka untuk memperkenalkan deretan koleksi terbarunya. +


Royal Ambarrukmo Hotel

Gelar Cooking Class Teks: Della Yuanita;Foto: Istimewa

40 Tahun Hubungan

Jepang-Asean Teks&Foto: Herlan

H

ubungan persahabatan dan kerjasama antara Jepang dengan negara-negara anggota ASEAN telah terjalin selama 40 tahun. Hal ini dirayakan dengan mengadakan resepsi peringatannya di Hotel Kempinsky Indonesia pada tanggal 18 Januari 2013 lalu. Jepang dan ASEAN membentuk kemitraan bisnis yang kuat dengan total kerjasama bilateral di bidang perdagangan sebesar 248 miliar dolar Amerika. Acara dibuka oleh Duta Besar Jepang untuk ASIA HE. Mr. Kimihiro Ishikane. Dalam pesta perayaan itu, tampak hadir Sekretaris ASEAN HE. Mr. Le Luong Minh dan ia juga memberikan sambutan pada acara tersebut. Para duta besar negara anggota ASEAN juga turut hadir, di antaranya Duta Besar Vietnam HE. Mr.Vu Dang Dzung, Duta Besar Singapura HE. Lim Tuan Kuan, dan Duta Besar Thailand HE. Mr. Suvat Chiraprant, serta perwakilan Indonesia untuk ASEAN HE. Mr. I Gede Ngurah Swajaya. +

S

abtu, 23 Januari lalu, Royal Ambarrukmo Hotel Yogyakarta menggelar acara cooking class bersama rekanrekan media. Dalam acara ini, para awak media ditantang untuk unjuk kebolehan dalam hal memasak dan adu kreativitas dan inovasi dalam cara menyajikan sebuah masakan. Tak hanya dari segi rasa, namun presentasi hidangan rupanya menjadi hal utama pula dalam penilaian kompetisi tersebut. Wiwied A. Widyastuti, Public Relations Manager RAY mengatakan bahwa tak disangka jika kepiawaian para rekan jurnalis dalam mengolah bahan makanan rupanya tak kalah dengan para chef profesional. Dengan semangat yang tinggi, para awak media yang mengikuti cooking class ini sangat cekatan. “Bahkan presentasi masakan mereka juga tak kalah dengan penyajian masakan di hotel berbintang. Satu hal yang pasti bahwa mereka tidak hanya ahli menulis melainkan juga cukup ahli dalam memasak,� paparnya. Wiwid menerangkan bahwa RAY selama ini sudah membuka cooking class untuk masyarakat umum. Selain itu, RAY juga membuka program Cooking Class juga memberikan personalized service dan hospitality from the heart kepada para tamu, agar mereka merasa nyaman dan serasa di rumah sendiri. RAY menyediakan minimum 2 orang sampai 8 orang per kelas. Cooking class untuk masyarakat umum diadakan setiap hari mulai jam 09.00 12.30 WIB dengan harga Rp. 300.000,- nett per orang. +

Februari 2013

101


CAWISAN EDISI DEPAN

KONDHANG

S.Cicip Sutardjo

Foto: Ist

REGOL

Tren Bisnis Properti di Jogja

S

ebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, kesibukan Cicip Sutardjo sangat padat. Fokusnya dalam mendorong industrialisasi perikanan sebagai salah satu tujuan utama menjadikannya giat dalam menggenjot produk sektor tersebut. Kepada Kabare, pria yang pernah menjadi Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia periode 1986 1989 ini banyak bercerita mengenai kariernya dan kesibukannya saat ini. Seperti apa? Simak ceritanya di edisi Maret 2013 mendatang.+

P

ermintaan pasar akan properti di Jogja rupanya kian bertumbuh. Tidak hanya sebatas rumah huni saja, namun diprediksi di tahun 2013 ini tren hunian konsep apartemen dan kondominium hotel (kondotel) semakin banyak dilirik pasar sebagai investasi bisnis. Meskipun harga tanah di DIY semakin melambung, namun rupanya tak menyurutkan minat para investor untuk tetap menanamkan modalnya. beragam informasi mengenai tren bisnis properti akan dikupas lengkap di edisi berikutnya. +

Foto: Ist

Foto: Ist

CANTHING

Indonesian Fashion Week 2013

A

cara fashion terbesar di Indonesia kembali digelar di Jakarta Convention Center, Jakarta. Beragam acara menarik digelar dalam event tersebut, mulai dari pameran produk lokal yang mendunia, fashion show, B2B and retail, dan masih banyak lagi. Seperti apa kemeriahan Indonesian Fashion Week 2013 ini? Selengkapnya ada di edisi Maret 2013.+

Ralat Pada Kabare Magazine edisi Januari 2013 terdapat kesalahan penulisan nama dalam rubrik Ngadi Busana. Pada paragraf kelima, tertulis: RM. Drasthya Wiroguno. Seharusnya: RM. Drasthya Wironegoro. Dengan ini Kabare Magazine memohon maaf kepada pihak yang bersangkutan. Dan dengan demikian kesalahan penulisan sudah dibetulkan.

102

Februari 2013




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.